Soehartati g 41

10
PENGOLAHAN LlMBAH RUMAH SAKIT Soehartati Gondhowiardjo Ketua Departemen Radioterapi Perjan RSUPN Cipto Mangunkusumo PENDAHULUAN Pembangunan di bidang kesehatan pada hakekatnya merupakan bagian integral dari. pembangunan kesejahteraan bangsa yang secara berkesinambungan dan terus menerus dilakukan oleh bangsa Indonesia untuk mencapai cita-cita luhur, yakni terciptanya masyarakat adil, makmur, baik spiritual, maupun material. GBHN 1999 mengamanatkan perlunya meningkatkan mutu sumber daya manusia dan lingkungan yang saling mendukung melalui pendekatan paradigma sehat dengan memberikan prioritas pad a upaya peningkatan kesehatan, pencegahan, penyembuhan, pemufihan dan rehabilitasi. Pokok pemikiran dalam GBHN tersebut merupakan dasar untuk mengembangkan rencana pembangunan Indonesia sehat 2010. Salah satu dasar mencapai Indonesia sehat 2010 adalah paradigma sehat, yaitu pembangunan kesehatan jangka panjang yang mendorong masyarakat untuk bersikap mandiri dalam menjaga kesehatan melalui kesadaran yang lebih tinggi pada upaya promotif dan preventif. Dalam melaksanakan upaya kegiatan yang bersifat promotif dan preventif, pengaruh lingkungan perlu mendapat perhatian lebih seksama oleh semua pihak, baik tenaga kesehatan maupun masyarakat secara keseluruhan, pentingnya factor lingkungan dalam menilai pelayanan kesehatan dan genetika sudah lama dikenal dalam pembangunan kesehatan sebagaimana dikenal dengan konsep Bloom. Untuk dapat bersain dalam era globalls6s1 menuntut bahwa setlap keglatan harus memperhatikan aspek lingkungan hidup dan keselamatan kerja. Landasan pembangunan Nasional yang berorientasi global ini menuntut para pemrakarsa maupun pengolah industri baik manufaktur maupun jasa (termasuk pelayanan Rumah Sakit) untuk mengubah pola piker kegiatan usahanya yang konvensional kearah bisnis modern yang berwawasan lingkungan serta memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja. Menurut Bloom, 1974 (Azrul, 1983), derajat kesehatan dipengaruhi oleh 4 faktor 41 yaitu : lingkungan, perilaku, keturunan dan pelayanan kesehatan. Rumah sakit (RS) adalah salah satu institusi pelayanan sosial masyarakat yang dikefola secara social ekonomi dan didirikan dengan tujuan untuk memproduksi pelayanan kesehatan bermutu kepada individu, keluarga dan masyarakat. Tugas RS umum adalah melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan (kuratif), pemulihan (rehabilitatif), juga paliatif yang dilaksanakan secara serasi dan terpadudengan upaya penerangan (promotif) dan pencegahan penyakit (preventif) (keputusan Men Kes RI No. 983/1992). Untuk menjalankan fungsi dan tujuan tersebut, maka RS harus didukung oleh organisasi dan manajemen yang baik. Sebagai sarana pelayanan kesehatan dengan kegiatan yang multi kompleks, rumah sakit dapat menimbulkan berbagai dampak, baik dampak positif maupun negatif. Dampak positif yang dihasilkan adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, sedangkan dampak negatif yang mungkin ditimbulkan adalah terjadinya penularan penyakit kepada pasien, karyawan dan pengunjung rumah sa kit, juga pencemaran lingkungan oleh mikro-organisme patogen, bahan kimia berbahaya, beracun, radioaktif, gas-gas yang menurunkan kwalitas udara serta vektor penyakit yang terjadi melalui pencemaran lingkungan melalui pembuangan limbah padat, dan cair yang dihasilkan. Rumah sakit tergantung tipenya, merupakan penghn!illl IImbah medik terbosar, yang tergolong limbah B3 yaitu limbah yang bersifat infeksius, radioaktif, korosif dan kemungkinan mudah terbakar, yang mengandung potensi bahaya bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan karena tercemar bahaya infeksius, toksik dan radioaktif, sehingga pengelolaan limbaan menjadi hal yang sangat penting terutama mengetahui karakteristik limbah dan pemilihan teknologi dan sarana pengendaliannya. Maka Rumah sa kit bertanggung jawab terhadap pengelolaan limbah yang dihasilkannya. Setiap RS diharapkan memiliki strategi

description

rumah sakit

Transcript of Soehartati g 41

  • PENGOLAHAN LlMBAH RUMAH SAKIT

    SoehartatiGondhowiardjoKetua Departemen Radioterapi Perjan RSUPN Cipto Mangunkusumo

    PENDAHULUAN

    Pembangunan di bidang kesehatanpadahakekatnya merupakan bagian integral dari.pembangunan kesejahteraan bangsa yangsecara berkesinambungan dan terusmenerus dilakukan oleh bangsa Indonesiauntuk mencapai cita-cita luhur, yakniterciptanya masyarakat adil, makmur, baikspiritual,maupunmaterial.

    GBHN 1999 mengamanatkan perlunyameningkatkan mutu sumber daya manusiadan lingkungan yang saling mendukungmelaluipendekatanparadigmasehat denganmemberikan prioritas pada upayapeningkatan kesehatan, pencegahan,penyembuhan, pemufihan dan rehabilitasi.Pokok pemikiran dalam GBHN tersebutmerupakan dasar untuk mengembangkanrencana pembangunan Indonesia sehat2010. Salah satu dasar mencapai Indonesiasehat 2010 adalah paradigma sehat, yaitupembangunan kesehatan jangka panjangyang mendorongmasyarakatuntuk bersikapmandiri dalam menjaga kesehatan melaluikesadaran yang lebih tinggi pada upayapromotifdan preventif.

    Dalam melaksanakan upaya kegiatanyang bersifat promotif dan preventif,pengaruh lingkungan perlu mendapatperhatian lebih seksama oleh semua pihak,baik tenaga kesehatan maupun masyarakatsecara keseluruhan, pentingnya factorlingkungan dalam menilai pelayanankesehatan dan genetika sudah lama dikenaldalam pembangunan kesehatansebagaimanadikenaldengankonsep Bloom.

    Untuk dapat bersain dalam eragloballs6s1menuntutbahwa setlap keglatanharus memperhatikan aspek lingkunganhidup dan keselamatan kerja. Landasanpembangunan Nasional yang berorientasiglobal ini menuntutpara pemrakarsamaupunpengolah industri baik manufaktur maupunjasa (termasuk pelayanan Rumah Sakit)untuk mengubah pola piker kegiatanusahanya yang konvensional kearah bisnismodern yang berwawasan lingkungan sertamemperhatikankesehatan dan keselamatankerja.

    Menurut Bloom, 1974 (Azrul, 1983),derajat kesehatan dipengaruhioleh 4 faktor

    41

    yaitu : lingkungan, perilaku, keturunan danpelayanan kesehatan. Rumah sakit (RS)adalah salah satu institusi pelayanan sosialmasyarakat yang dikefola secara socialekonomi dan didirikan dengan tujuan untukmemproduksi pelayanan kesehatan bermutukepada individu, keluarga dan masyarakat.Tugas RS umum adalah melaksanakanupaya kesehatan secara berdaya guna danberhasil guna dengan mengutamakanupayapenyembuhan (kuratif), pemulihan(rehabilitatif),juga paliatifyang dilaksanakansecara serasi dan terpadudengan upayapenerangan (promotif) dan pencegahanpenyakit (preventif) (keputusan Men Kes RINo. 983/1992). Untuk menjalankan fungsidan tujuan tersebut, maka RS harusdidukung oleh organisasi dan manajemenyang baik. Sebagai sarana pelayanankesehatan dengan kegiatan yang multikompleks, rumah sakit dapat menimbulkanberbagai dampak, baik dampak positifmaupunnegatif.

    Dampak positif yang dihasilkan adalahmeningkatkanderajatkesehatanmasyarakat,sedangkan dampak negatif yang mungkinditimbulkan adalah terjadinya penularanpenyakit kepada pasien, karyawan danpengunjung rumah sakit, juga pencemaranlingkungan oleh mikro-organisme patogen,bahan kimia berbahaya, beracun, radioaktif,gas-gas yang menurunkan kwalitas udaraserta vektor penyakit yang terjadi melaluipencemaran lingkungan melaluipembuangan limbah padat, dan cair yangdihasilkan.

    Rumah sakit tergantung tipenya,merupakanpenghn!illlIImbahmedikterbosar,yang tergolong limbah B3 yaitu limbah yangbersifat infeksius, radioaktif, korosif dankemungkinan mudah terbakar, yangmengandungpotensibahaya bagi kesehatanmasyarakatdan lingkungankarena tercemarbahaya infeksius, toksik dan radioaktif,sehingga pengelolaan limbaan menjadi halyang sangat penting terutama mengetahuikarakteristiklimbah dan pemilihan teknologidan sarana pengendaliannya.Maka Rumahsakit bertanggung jawab terhadappengelolaan limbah yang dihasilkannya.Setiap RS diharapkan memiliki strategi

  • pengelolaan limbah yang komprehensif danmemperhatikan prinsip-prinsip yang telahdiatur.

    SISTIM MANAJEMEN LlNGKUNGANRUMAH SAKIT (SMLRS)

    Konsep lama pengelolaan lingkunganrumah sakit lebih menekc;nkanpengolahansetelah terjadinya limbah (end of pipeapproach) yang diakui membawakonsekuensi ekonomi biaya tinggi tidakmembantu kearah konsep pembangunanberkelanjutan(Adi-sasmito,1998).

    Sesuai dengan situasi globalisasikinitelah berkembang pemikiran mengenaikonsep pengelolaan lingkungan sebagaisebuah systemdengan berbagaimanajemenyang dikenal sebagai system manajemen-lingkungan (SML-EnvironmentalManagement System) dimana langkahpenerapannya sebagaimana terlihat padadiagramGambar 1.

    Didalam perencanaan umum kegiatanrumah sakit sebaiknya memuat programmanajemenlingkungan (PML) dan agar lebihefektif sebaiknya perencanaan manajemenlingkungan dipadukan dalam rencanastrategirumahsakit.

    I Tahap Kelima I I Penyempurnaan ITahap Pertama

    PengkajianSML I

    r I BerkelanjutanPengembangandan komitmen

    terhadapkcbijaksanaanlingkungan~

    Tahap Kedua

    PerencanaanAspek lingkungandan dampaklingkungantcrkaitpersyaratanperundang-undangandan perusahaanTujuan dan sasaranRencana kerjadan programManajemenlingkungan

    Tahap Ketiga

    Pcnerapan dan operasiAlokasi sumbordayaTahap Keempat

    Strukturdan tanggungjawab

    Evaluasi berkala

    K- daran dan pelatihan

    Pemantauan

    Komunikasi

    TInd. Koreksi & Pencegahan

    Dokumentasi

    Rekaman dan auditPcngendalian operasional: program

    rnanajemcnyangspesilikKesiapan dan respon terhadapkeadaandarurat

    Sumber: H. Hadiwiardjo,1997

    Gambar 1. Urutan Langkah untuk Menerapkan SML di Perusahaan

    42

  • 1. Langkah Penerapan Sistem ManajemenUngkungan Rumah SakitLangkah penerapan SMLRS(Adisasmito,1998)meliputi: Komitmen dan Kebijakan

    ManajemenUnsur terpentingdalam menjalankanSMLRS adalah dukunganmanajemen , puncak dalammenentukan nilai-nilai kebijakanlingkungan untuk membentuk danmenjalankan SMLRS. Rumah sakitharus selalu mentaati peraturanperundangan yang berlaku danmencegahterjadinyapencemaran.

    PerencanaanFase perencanaan dari siklusperbaikan berkelanjutan (lihatGambar 2.) membutuhkanperumusan perencanaan untukmemenuhi tujuan dan sasaranorganisasi, yaitu denganmemasukkan hal-hal sebagaiberikut:i. Identifikasi aspek lingkungan

    dan evaluasi dampaklingkungan

    ii. Persyaratan perundang-undangan

    iii. Kebijakan lingkungan dankriteriakinerjainternal

    iv. Tujuan dan sasaran lingkunganv. Perencanaan lingkungan dan

    program manajemenlingkungan.

    PelaksanaanPelaksanaan SMLRS perlumempertimbangkanhal-halberikut:

    Sumber daya manusia Mensinergikan dan meng-

    integrasikanSML ke dalam aktivitasrutinrumahsakit.

    SMLRS harus dapatmompertanggungjawabkan thmdipertanggungjawabkan

    Kesadaran mengenailingkungandanmotivasi

    Pengetahuan, keterampilan, danpelatihan

    Komunikasi, informasi, danpelaporan

    Pengendalianoperasional Persiapan cara penanganan

    keadaandarurat

    Pengawasan

    43

    Pengawasan dan pengaturanadalahsalah satu cara untuk mengukurkesuksesan dari kinerja lingkungandi organisasi dan untuk membuatnyata SML adalah mempertemukantujuan-tujuan yang dijanjikan dansasaran-sasaran. Yang harus diingatadalah apa yang dimonitor harusdapat diukur dan dapatdilaksanakan. Selain itu rumah sakit

    seharusnya mengevaluasi hal - halsebagai berikut:

    Pengukuran dan monitoring kinerjayangtelahdilaksanakan

    Perbaikandan tindakanpencegahan Catatan SML dan manajemen

    informasi AuditSML Tindakan

    Akhirnya SML di rumah sakit adalahkerangka yang seharusnyadikembangkan secara terus menerus.Secara periodik, rumah sakit harusmenyimpan dokumen pencatatan danpelaporan SMLnya dengan faktor-faktorinternaldan eksternalyang dinamis yangmempengaruhi kebijakan-kebijakandankegiatan-kegiatan lingkungan danperbaikan kinerja lingkungan rumahsakit. Jika tidak menyuguhkanpemeriksaan manajemen sebagailangkah akhir dalam proses SML, rumahsakit akan mendapatkerugianmengingatpemeriksaan manajemen memulai danmengakhiri dari keseluruhan prosesSML. Hasil akhir dari pemeriksaan inimerupakan prioritas tindakan yangutama jika rumah sakit mengharapkankaryawannyamenerimasystemtersebut.

    PROGRAM PENCEGAHAN PENCEMARANRS (P2RS)

    Saat ini mulai berkembang strategipengelolaan lingkungan yang berorientasipreventif dengan mencegah pencemaransedini mungkin atau meminimisasipencemaranmulai dari sumbernya (resourcereduction) yang dikena! dengan terminologipencegahan pencemaran (P2, pollutionprevention).

  • I PENYEMPURNAAN BERKELANJUTAN I

    Auditdan pengkajian I

    KoreksiManajemenSML

    Ir

    ,,..

    SusunanProgramManajemenLingkungan

    Prosedurdanpelaksanaan Sumberdaya Garis tanggungjawabSempurnakan

    Pelatihankaryawan Perencanaantanggapdarurat PemeliharaanRekaman* Unsurlainnya

    TentukanTujuan8 Sasaran Lingkungan: ~

    Sempurnakan

    Ases Aspek Lingkungan I ~

    CegahDampakLingkungan

    '''".~Susun KebijakanLingkungan

    I~SempurnakanAdanyaKomitmenManajemenPuncak I

    Sumber: H. Hadiwiardjo,1997

    Gambar 2. Diagram Alir Proses Penyempurnaan Berkelanjutan

    StrQtliloj P~RS ini mlim(ik"mkgn ; Penggunaanmaterialyangrasional Modifikasidan subtitusimaterial

    Praktek-praktekatauproses kegiatandengan lebih efisien termasukreduksi dan efisiensi penggunaanenergi,air dan sumberdaya lainnya.

    Dan selanjutnya limbah yang dihasilkandiupayakan semaksimal mungkin direduksiataudiminmisasimelaluipraktek-praktek: Penggunaankembali(reuse) Daur ulang (recycle) Pemulihankembali(recovery)

    44

    Tujuan P2RS adalah; Mereduksi risiko pelanggaran atau

    kerugian masyarakatakibatdari dampaklimbahrumahsakit

    Mereduksi biaya operasional pelayananrumah sakit dan biaya operasionalpengolahanlimbah.

    Meningkatkancitra rumah sakit di matamasyarakat

    Langkah penerapan programpencemaran dapat dilihat pada Gambar 3.

  • PembentukanProgram Komitmenmanajemen* Penetapankebijakan* Diseminasikebijakan

    Pcngorganisasian Program* Pembentukangugustugasprogram* PenentuankettJatimprogram* Penentuantujuan

    Kajian Rona Awal* IdentifikasikapasitasoperasionalRS* Identifikasisumberdanalimnlimbah Idenlifikasisumberdala* Rencanawakludan lempal* Pengumpulandatadankunjunganlapangan* Kajiandata

    Perumusan Program Penetapandanpenenluanpriorilasprogram Penetapantargetdansasamnprogram Identifikasipotensidayadukungdanhambatan Identifikasifaktorekslernal

    Studi Kelayakan Teknis Lingkungan* Finansial

    ImplementasiProgram* Pendanaan* Pelalihan* Modifikasialat Subslilusimalerial Perjanjil1nkerjasamuburl!dengMplhakokslemaI

    Laporan Perkcmbangan Program Pengukuran* Pcnilaian

    PengembanganProgramP2

    Sumber : Adisasmitadan Yuliansyah, 1998

    Gambar 3: Program Pencegahan Pencemaran di Rumah Sakit

    45

  • LlMBAH RUMAH SAKIT

    1. PengertianLimbahLimbah adalah bahan sisa pada suatu

    kegiatan atau proses produksi (PP RI NO.19tahun 1994). Limbah rumah sakit adalahlimbah yang berasal dari pelayanan medis,perawatan pasien, pengobatan danperawatangigi, veterinary,farmasi atau yangsejenis dan yang berasal dari kegatanlaboratoriumserta penelitian(Kusnoputranto,1993).

    Oalam lingkunganrumahsakit, ancamanyang timbuldari limbahrumahsakit terutamapada saat penanganan, yaitu saatpemilahan, pengumpulan, penampungan,pengangkutan dan pemusnahan ataupembuangannya. Karena volume limbahyang dihasilkn melebihi kapasitas ataukemampuan pembuangan/pemusnahannyadan beberapa diantara jenis limbahberpotensi menimbulkan bahaya kepadapetugasyangterlibatdalampenanganannya.

    2. Jenis- jenis kategori limbahberdasarkan potensi bahaya yangterkandung didalamnya(Kusnoputranto,1993):

    Limbahbendatajam Limbah infeksius yaituyang berhubungan

    dengan perawatan intensif atau isolasipenyait menular atau kontaminasiorganismepatogen.

    Limbahjaringantubuh. Limbahsitotoksik Limbah farmasi Limbahkimiadan plastik Limbah radioaktif yaitu bahan yang

    terkontaminasi dengan radio isotop,kedokteran nuklir, radio immunoassayserta bisa berbentukpadat, cair atau gas.Limbah radioaktif dibuang sesuaipersyaratan teknis dan peraturanperundangan yang berlaku (PPNo.13/1975)dan diserahkanke BATAN.

    3. SumberdanSifatLimbahSumber limbah dari obstetrik,unit gawat

    darurat dan bedah, laboratorium, radiologi,ruang mayat,patologidan otopsi, unit isolasi,unit perawatan, unit pelayanan, farmasi,gizi/dapur,binatudan halamansertakantor.

    Sifat limbah yang dibuang tergantungukuran, fungsi dan kegiatan rumah sakit.Secara umumair limbahmengandungbahanbuangan dari pasien, bahan otopsi, jaringanhewan labolatorium, sisa makanan daridapur, laundry, limbah kimia dari

    46

    laboratorium yang mengandung berbagaibahan kimia (tosik dan non tosik dan lain -lain).

    4. Karakteristikkimia, fisik dan biologilimbahLimbah rumah sakit bisa mengandung

    berbagai mikroorgnismetermasuk pathogen,bahan organik dan anorganik, tergantungjenis rumah sakitnya, tingkat pengolahanyang dilakukan sebelum dibuang, dan jenissarana yang ada. Bila rumah sakit memilikiunit pengolahan sendiri maka harusdimonitor: BOD, COD, TSS, amoniakbebas,phosphat, pH suhu, perkiraanjumlah kumangolongan E coli dan koliform untuk menilaihasil ke~a unit pengolahan. sesuaiKeputusan Menteri Negara LingkunganHidup NO.58tahun1995.

    Berdasarkan keputusan Gubernur OKIJakarta No. 58 tahun 1995 ditambah

    parameter logam berat, zat beracun, tanpabakteriologik dan lain - lain. Adapunkarakteristiklimbahcair klinismeliputi: pH adalah derajatkeasaman limbahcair,

    diukur dengan menggunakan pH meterdigital.

    BOD (Biological Oxygen Demand)adalah banyaknya oksigen yangdiperlukan untuk menguraikan bendaorganic oleh bakteri pada suhu 200C ,selama 5 hari, dengan satuan milligramperliter(mgllt).

    COD (Chemical Oxygen Demand)adalah oksigen yang dibutuhkan untukmenguraikan bahan - bahan organicsecara kimiawi. dinyatakan dengansatuan milligramper liter(mgllt).

    TSS (Total Suspended Solid) adalahberat zat padat yang bersuspensiataupun tak terlarut dalam volumetertentu dari limbah cairo dinyatakandengan milgramper liter.

    Kandungan bakteri adalah : bakterlgolongan Ecoli yang terdapat secaranormal didalam urine dan tinja manusia.Sumber bakteri pathogen dalam limbahcair berasal dari tinja manusia sakit.untuk menganalisis bakteri pathogenyang terdapat dalam limbah cairocukupsulit sehingga parameter mikrobiologis-nya digunakanperkiraanterdekatjumlahgolongan E coli (MPN : Most ProbableNumber) dalam 100 mililiter cair sertaperkiraanterdekatjumlah Koliformdalam100mililiterlimbahcairo

  • Tahun 2000 ditetapkan bahwa mutubaku limbah cair (fisika, kimia, biologi)dengan 8 (suhu, ph, BOD, COD, TSS, bebasNH3, P04, E.Coli) parameter serta 12parameterbaku muturadioaktivitas.

    Keputusan Menteri Negara Lingkunganhidup No. Kep. 39 I Men LH I 8 I 1996tanggal26 Agustus 1996tentangjenis usahaatau kegiatan yang wajiQ dilengkapiAnalisisMengenai Dampak Lingkungan (AMDAL),menetapkan bahwa terdapat 11 jenis usahaatau kegiatan wajib AMDAL, salah satunyaadalah usaha kesehatan.

    AscarisBacilus anthraxBrucellaEntamubahistolitikaLeptosmiraicterohaemorhagicMycobacteriumtuberculosisSalmonela paratyphiSalmonela typhiiSalmonelaSchistosoma

    ShigellaTaeniaVibrio choleraVirus

    Sumber : Medcalf and Eddy, 1991

    5. Dampak limbah cair terhadap kualitaslingkungan dan kesehatan,(Kusnoputranto, 1993) : Dampak terhadap kesehatan

    manusia meliputi gangguankenyamanandan estetika,kerusakanharta-benda, tanaman dan binatanghidup serta ekosistem dalam skalabesa~ gangguan terhadapkesehatan manusia, genetika danreproduksimanusia.

    Dampak dan akibatterhadapkualitaslingkungan meliputi : limbah yangmemerlukan oksigen, agen - agenpenyebab penyakit, asam, garam,logam beracun, pestisida, herbisida,plastic, deterjen, senyawa chlorine,panas, unsur nutrisi tumbuh-tumbuhan, sedimen endapan danbahan radioaktif.

    athogen di limbah cairPenyakit

    Caeing NematodaAnthraxBrucellosis,demammaltaDisentri

    Leptopirosis(penyakitweil}TuberculosisDemam paratyphoidDemam typhoidKeracunan makananSchistosomiasisCholeraCacing pitaCholeraPoliomvelitis,heoatitis

    Tobie 2 Komposlsilimboh eolt rurnoh tnnggayangbolum diolahKonsentrasi

    Menen!Jah22050022010025

    Kandungan

    BODCODTSSGemukNH3bebas

    mglltmglltmg/lt

    mg/ltma/lt

    Kuat400100035015050

    Lemah1102501005012

    47

  • Melihat dampak yang ditimbulkandiatas,maka limbah yang dihasilkan dari suatuproses produksi harus diolah denganmemperhatikankriteria yang ada, sehinggapengaruh tersebut dapat diperkecil ataudihilangkan. Menurut Mara (1983), kriteriauntuk sistem pengolahan limbah cairmeliputi: Kriteriakesehatan : Pengolahan tersebut

    harus mampu menghilangkanorganismepathogen

    Kriteria penggunaan kembali : Prosespengolahan harus menjamin produksiuntuk dapat digunakan kembali sepertidalam pertaniandan perikanan.

    Kriteriaekologi : Jika limbahkpermukaanair tidak mengganggu kemampuanpembersihansendiri oleh badanair

    Kriteria gangguan dan kenyamanan :Bau yang ditimbulkan oleh systempengolahan harus dibawah standarambang batas, sehingga tidak adabagian system yang mengganggukeindahandan kenyamanan

    Kriteria budaya : Metode pengolahanyang dipilih untuk pengumpulan,pengolahan dan penggunaan kembaliharus sesuai dengan kebiasaan dankepercayaaansetempat.

    Kriteria operasional : Tenaga terdidikyang dibutuhkanuntuktugas operasionaldan pemeliharaan mudah didapatkanmelaluilatihanyang minimum.

    Kriteria biaya : Modal dan biaya yangdikeluarkan untuk pengolahan tersebutharus sesuai dengan kemampuanmayarakat atau institusi yang akanmenanggungbiayatersebut.

    6. Pengelolaan limbah klinis sertastrategipelaksanaannyaMenurutMara (1983)pengelolaanlimbah

    klinis rumah sakit dimulai dengan suatuperencanaan kemudian dilanjutkan denganpelaksanaan, evaluasi perencanaan -pelaksanaandan penggunaankembali.

    Pengelolaan meliputi pemanfaatansumber daya seperti metode pengumpulansampai pengolahan dan pembuangan yangdipakai meliputi kebutuhan energi, jumlahdan jenis tenaga, peralatan, bahan ataumaterial,dana,waktu operasional.

    Kebutuhan sumber daya sangattergantungjumlah dan mutu limbah rumahsakit, serta jenis metode pengelolaan yangditetapkan.

    Tujuan pengelolaan limbah adalah untukmenghilangkan atau mengurangi bahkan

    48

    kalau dapat menghilangkan sifat bahanberbahaya dan beracun agar tidakmembahayakan kesehatan manusia danuntuk mencegah terjadinya pencemaranserta kerusakan lingkungan.

    PerencanaanOalam perencanaan perlu diketahui

    jumlah dan mutu limbah rumah sakit,karakteristik dari beberapa carapengumpulan,pengolahandan pembuanganlimbah rumah sakit. Berdasarkankarakteristik limbah rumah sakit dipilihbeberapa alternatif metode pengelolaanlimbah sesuai dengan karakteristik limbahtersebut.

    Alternatif pengelolaan limbahdisesuaikan dengan ketersediaan sumberdaya (energi, ketenagaan,bahan, peralatan,waktu operasi dan dana) untuk memperolehsatu alternatif pengelolaan limbah rumahsakit yang tepat guna. Jadi perencanaan iniditentukan metode pengelolaan limbahrumah sakit dengan menghitungkebutuhan:akan jumlah dan jenis tenaga kebutuhanakan energi, peralatan,bahan, anggarandanbiayapengelolaanuntukjangka watu tertentu(1 tahun), penentuanwaktu operasionaldanpenentuanmutu buangan limbah serta tolokukur pencapaian program pengelolaanlimbahrumahsakit.

    Perencanaan ini berbentuk proposalperencanaan pengelolaan limbah rumahsakityang meliputikarakteristiklimbahrumahsakit, metode pengelolaan yang akanditerapkan sesuai kebutuhan akan sumberdaya dan hasil pengelolaanyang diharapkanakan dapatdicapai.

    Keputusan Oir. Jen PPM dan PPL, No.HK. 00.06.6.44.tahun 1993,tentangkwalitastenaga dibidang kesehatan lingkunganyangbekerjadi rumahsakit,yaitu:

    Untuk rumahsakit kelas A dan B (rumahsaklt pemerintah) dan 50tingkDt,PengelolalDireksi rumah sakit dibantu olehseorang tenaga S1 dibidang kesehatanlingkungan, tekni penyehatan, kesehatanmasyarakat, biologi, teknik kimia, tekniklingkungandan tekniksipil.

    Tenaga pelaksana meliputi pengawassistim plumbing,operatorproses pengolahandengan walifikasi 01 ditambah pelatihankhusus. Untuk kegiatan pengawasan olehtenaga kwalifikasi 03 atau 04 ditambahpelatihankhusus.

  • Pelaksanaan Pengelolaan limbahKegiatan meliputi persiapan

    pelaksanaan, pelaksanaan dan evaluasi.Kegiatan persiapan meliputi persiapanpengadaan dana, saran dan prasarana,pengadaan ketenagaan, pengadaan energi,alat dan bahan serta rencana waktu

    operasional.

    PengawasanPengawasan terhadap pelaksanaan

    pengelolaanyangperludiperhatikanadalah:1. Jumlah dan mutu limbah, harus diawasi

    terutamaterhadapfluktuasimutu limbah.Hal ini erat kaitannya dengan prosespengolahan limbah yang dioperasikandan berhubungan dengan efektif danefisiensi systempengolahannya.

    2. Metodedan proses pengolahanOalam hal ini perlu pemantauan hasilpengolahan limbah pads tahap tertentudan dalam waktu tertentu. Sehinggadapat diketahui pengoperasian prosespengolahanberjalansesuai dengan yangdiharapkan.

    3. Pemanfaatan sumber daya. Misalnya :pemakaian energi, tenaga kerja, bahan -bahan, pemanfaatan dan pemeliharaanalat-alat, dana yang dibutuhkan sertapemanfaatan waktu operasi perlumendapat pengawasan yang ketat,sesuai dengan yang telah direncanakandan disesuaikan dengan keadaan dilapangan.

    4. Pengawasan atau pematauan mutubuangan. Hal ini hendaknya dilakukanpada tahapan tertentu dari prosespengolahan. Berdasarkan keputusangubernur DKI Jakarta No. 582 th 1995,maka pemantauan mutu buangannyadilakukan 3 bulan sekali, metiputifisikadan kimiawi tanpa bakteriologi.Sedangkan menurut Keputusan MenteriNf.)gara Lingkungan Hidup, No 58 th1995, pasal 7, yaitu pemeriksaandilakukan sebulan sekali terhadapparameter baku mutu limbah cairolampiran A meliputi BOD, COD, TSS,ph, sedangkan lampiran0 meliputisuhu,TSS, BOD, COD, Amoniak bebas,phosfat, kuman golongan E. Coli/100 mldan radioaktivitasyangberlakuth2000.

    Evaluasi dan LaporanEvaluasi terhadap hasil pengelolaan

    limbahmeliputi:Apakah pengelolaan sudah memenuhi

    standartyang berlaku? Bila telah memenuhi

    49

    standart,bagaimanaratiopemakaiansumberdaya limbah yang dikelola termasuk unitbiaya pengelolaannya.Bila belum, mengapa? Adakah kendalanya ? Upaya apa yangtetahdilaksanakan?

    Seluruh hasil eva(uasi dari pengelolaanlimbah rumah sakit ini hendaknyadilaporkansecara rutin, berkala dan berjenjang padakepala rumahsakit serta instansiyang terkaityang mempunyai wewenang dalampengawasan mutu buangan limbah.Laporannya meliputi tolok ukur pengelolaanmisalnyajumlah dan mutu limbah,unitbiaya,ratio ketenagaan, ratio pemakaian alat danbahan, mutu buangan, kendala di lapangan,serta masalahyangdihadapi.

    Strategi pengolahan limbah Rumah SakitTarget yang akan dicapai Reduksi limbahpada sumbernya Reduksi volume melalui pengolahan

    sementara

    PembuanganakhiryangsebenarnyaKendala atau hambatan

    Terbatasnya lahan, peralatan, bahan,tenaga,dana

    Konservasi sumberdaya alam Minimasasi dampak lingkungan dan

    kesehatanMetoda kerjaAktifitas daur ulang atau penggunaankembali.

    Metode evaluasi

    Untuk menentukan apakah dampakterhadap lingkungan hidup danpengaruhnya terhadap kesehatan cukupbesar atau masih dalam batas ambangdan baku mutu yang telah ditetapkan.Kualitas air limbah rumahsakit yang akandibuang ke lingkungan harus memenuhipersyaratan baku mutu limbah cair yangberlaku.

    Untuk menentukan keberhasllan.Parameter evatuasi antara lain biayaperton, limbah yang dikumpulkan ataudiangkut oleh setiap tenaga ke~a perluanalisa. Data - data ini untu menetapkanefisiensi dan kelayakan pengelolaanlimbah. Untuk sampah padat indikatorkeberhasilan lainnya yaitu akumulasisampah yang tidak terolah, pengukurantingkat kepadatan lalat dan ada tidaknyakeluhan dari masyarakatyang tinggal dirumah sakit, pengunjung, pasien sertapetugas rumah sakit menurutKusnoputranto(1993).

  • PENGELOLAAN LlMBAH DI PERJANRSUPN CIPTO MANGUNKUSUMO

    Berdasarkan uraian dan acuan-acuandiatas maka saat ini Perjan RSUPN CiptoMangun Kusumo mempunyai programpengelolaan limbah yang dituangkan dalamberbagaiSurat KeputusanDirektursbb : SK Direktur no 2864/TU.K134/X/98

    perihal Prosedur Baku OperasionalPengelolaan Limbah Cair pada SumberPenghasil Limbahdengan lampirannya.

    SK Direktur no 2264/TU.K134NIII/98

    perihal Prosedur Baku OperasionalPengelolaan Limbah padat denganlampirannya

    Yang kemudian berdasarkan kemajuandalam teknologidan adanya ketentuanyangkemudianberlakudiperbaharuiberdasarkan, Pedoman Umum Pengelolaan limbah

    Cair Perjan RSUPN Cipto MangunKusumo

    Pedoman Umum Pengelolaan LimbahPadat Medis Perjan RSUPN CiptoMangun Kusumo

    Kemudian diterbitkan SK direkturperihar: Protap pembuanganlimbahcair Protap pengumpulanlimbah padatmedis Protap supervisi pengelolaan limbah

    padatmedis Protap pewadahan dan pemilahan

    limbahpadatmedis non bendatajam Protap pewadahan dan pemilahan

    limbahpadatmedis benda tajam Protap pengangkutan internal limbah

    padatmedis Protap pengangkutan eksternal limbah

    padatmedis

    50

    PENUTUP

    Rumah sakit sebagai penghasil limbahmedik terbesar, yang tergolong limbah B3yaitu limbah yang bersifat infeksius,radioaktif, korosif dan kemungkinan mudahterbakar, yang mengandungpotensi bahayabagi kesehatan masyarakatdan lingkungankarena tercemarbahaya infeksius,toksik danradioaktif, bertanggung jawab terhadappengelolaan limbah yang dihasilkannya.Setiap RS diharapkan memifiki strategipengelolaan limbah yang komprehensifdanmemperhatikan prinsip~prinsipyang telahdiatur.

    DIRANGKUM DARI

    Felicianus Novyanto S , Tesis : Analisissistim pengolahan klinis dari KamarBedah Rumah Sakit Petamburan,Jakarta, 2002, , Program KajianAdministrasi Rumah Sakit, PascasarjanaFakultas Kesehatan Masyarakat,UniversitasIndonesia.

    Ahadin AR. ,Tesis ManajemenPengolahan limbah Cair di Pav. KartikaRSPAD Gatot SUbroto, Jakarta, 1998,Program Kajian Administrasi RumahSakit, pascasarjana Fakultas KesehatanMasyarakat,UniversitasIndonesia..

    Grace S Rumengan , Tesis : ManajemenPengolahanLimbahCair Klinis di RumahSakit St Carolus, Jakarta, 1996, ,Program Kajian Administrasi RumahSakit, Pascasarjana Fakultas KesehatanMasyarakat,UniversitasIndonesia.

    Hananto AJ Tesis ManajemenPengolahan Limbah Cair Kfnisis RSUPPersahabatan, Jakarta, 2000, , ProgramKajian Administrasi Rumah Sakit,Pascasa~ana Fakultas KesehatanMasyarakat,UniversitasIndonesia

    Kumpulan SK Direktur Perjan RSUPNClpto MangunkuBumo, JQkarta.

    DAFTAR ISIPENGOLAHAN LlMBAH RUMAH SAKITPENDAHULUANSISTIM MANAJEMEN LlNGKUNGANPROGRAM PENCEGAHAN PENCEMARANLlMBAH RUMAH SAKITPENGELOLAAN LlMBAH DI PERJANPENUTUPDIRANGKUM DARI

    f: Daftar Isi