09. THT
description
Transcript of 09. THT
Nama Penyakit/ Diagnosis
OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS
Kriteria diagnosis
Keluhan
Peradangan telinga tengah berulang dan berjalan lama dan tidak sembuh-
sembuh.
Otere yang terus menerus lebih dari 2 bulan atau sering kambuh/ berulang
yang disertai keluhan gangguan pendengaran.
Pemeriksaan
Radang pada telinga tengah, yang disertai ketulian dalam beberapa tingkatan.
Diagnosis banding
Otitis media akut
Otitis eksterna
Tumor telinga
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium darah + urin rutin
Foto rontgen mastoid
Bakteri secret
Pemeriksaan audiometri
Cari faktor predisposisi (Rhinitis Alergi, Sinusitis, dll).
Konsultasi
Dokter Spesialis Saraf
Dokter Spesialis Bedah Saraf bila terdapat kecurigaan ke arah penyulit
intraktanial
Perawatan RS
Rawat inap, bila terjadi komplikasi
461
bila perlu
Terapi
Konservatif / medikametosa
Bila perlu operasi
Pengobatan faktor predisposisi
Edukasi
- Jaga kebersihan telinga dari kotoran/ air (tidak boleh berenang, tidak boleh
mengorek telinga dengan benda kotor, dll).
Penyulit
Mastoiditis
Abses retroaurikuler
Paresis/paralysis N.VII
Labirinitis/Petrositis
Komplikasi Intrakranial Sepsis
Informed consent
Bila perlu tindakan.
Lama perawatan
Tergantung kebutuhan.
Masa pemulihan (-)
Ouput/ Luaran
Sembuh parsial dengan gangguan pendengaran.
PA
Bila perlu.
Otopsi/ Risalah rapat
Bila perlu.
462
Nama penyakit/diagnosis
OKLUSI TUBA EUSTACIUS
Kriteria diagnosis
Keluhan
Kurang pendengan (tuli hantar), telinga rasa penuh/tersumbat
Otofoni (suara sendiri lebih keras terdengar), Otalgia (derajat ringan, sampai
berat).
Kadang-kadang vertigo/dizziness
Riwayat sering pilek atau menjalani penerbangan (kausal).
Pemeriksaan fisik
Refleks cahaya menurun sampai dengan menghilang, kadang retraksi membran
timpani.
Diagnosis banding
Timpanosklerosis
Atelaktasis membran timpani
Pemeriksaan penunjang
Tes suara/ tes garpu tala
Bila dimungkinkan audiometri, timpanometri
Konsultasi (-)
Perawatan RS
Rawat jalan
Rawat inap bila dilakukan tindakan operatif (niringotomi/ parasintesis).
463
Terapi
Terapi Kausal (predisposisi) :
Akibat palatoskisis : operasi palatoplasti
Akibat ISPA : pengobatan ISPAnya
Akibat alergi : atasi alergi
Akibat adenoiditis : adenoidektomi
Terapi Konservatif :
Tes Valsava Pneumomassase
Polisterisasi Menghilang obstruksi kavum nasi
Kateterisasi Tampon hidung harus dilindungi antibiotika
Tindakan operatif
Kadang-kadang perlu parasentesis atau pemasangan “grommet”
Edukasi :
Bila sedang pilek tidak boleh melakukan penerbangan.
Penyulit
Tuba kataral
Hidrotimpanum
Otitis media akut
Informed consent
Tertulis, bila diperlukan tindakan
Lama perawatan (-)
Masa pemulihan
Sangat bergantung pada penyebab nya.
Output/ Luaran
Sembuh total
Sering kambuh
464
Nama penyakit/diagnosis
OTITIS EKSTERNA (BENIGNA)
Kriteria diagnosis
Keluhan
Sensasi radang di telinga luar (nyeri tekan, nyeri tarik).
Sering timbul akibat : infeksi, usia tua, diabetes, iritasi (mekanis, termis,
kimiawi, radiasi).
Pemeriksaan fisik
Tanda-tanda radang di liang telinga, kadang-kadang disertai secret dan tanda-tanda
infeksi jamur.
Diagnosis banding
Otitis media.
Radang sekitar telinga.
Konsultasi (-)
Perawatan RS
Rawat jalan.
Terapi
Terapi konservatif (Medikamentosa).
Lokal (obat tetes/ salep yang didahului dengan pembersihan liang telinga
dengan H2O2 3%.
Sistemik.
Edukasi :
- Tidak boleh mengkorek – korek telinga.
Penyulit
Karena perluasan penyakit Otitis eksterna benigna
Infeksi sistemik
Perikondritis
466
Informed consent (-)
Lama perawatan (-)
Masa pemulihan (-)
Output/ Luaran
Sembuh total.
Bisa berulang (karena trauma atau karena jamur).
PA (-)
Otopsi/ Risalah rapat (-)
467
Nama penyakit/ diagnosis
SERUMEN SUMBAT (CERUMEN PLUG)
Kriteria diagnosis
Keluhan
Sumbatan pada telinga, terdapat gangguan pendengaran dan kadang – kadang nyeri
telinga.
Pemeriksaan
Sumbatan oleh serumen pada liang telinga luar.
Diagnosis banding
Otitis eksterna
Tumor jinak liang telinga
Benda asing di liang telinga
Pemeriksaan penunjang (-)
Konsultasi (-)
Perawatan
Rawat jalan
Terapi
Terapi konservatif
Ekstaksi, irigasi
Medikamentosa paska ekstraksi (lokal/ sistemis, bila perlu).
Edukasi :
- Dilakukan pemeriksaan telinga secara berkala (4 – 6 bulan) ke dokter THT.
- Jangan dibiasakan mengkorek telinga sendiri.
468
Penyulit
Karena penyakit :
- Otitis eksterna
- Otitis media
Informed consent (-)
Lama perawatan (-)
Masa pemulihan
Bila terdapat infeksi sekunder, dapat beristirahat 1-2 hari.
Ouput/ Luaran
Sembuh total
PA (-)
Otopsi/ Risalah rapat (-)
469
Nama penyakit/ diagnosis
BENDA ASING TELINGA
Kriteria diagnosis
Keluhan
Telinga kemasukan benda asing.
Biasanya tidak menimbulkan gejala, kecuali bila benda asing bergerak (benda
asing hidup) atau bila telah terjadi reaksi radang.
Pemeriksaan
Tampak benda asing dalam liang telinga.
Diagnosis banding
Serumen sumbat.
Otitis eksterna.
Pemeriksaan penunjang (-)
Konsultasi (-)
Perawatan
Rawat jalan, kecuali bila memerlukan tindakan ekstraksi dalam anestesi umum.
Terapi
Ekstrasi benda asing
Edukasi :
Dilarang memasukkan benda apapun kedalam liang telinga.
Penyulit
Otitis eksterna
Perforasi membran timpani
Informed consent
Bila diperlukan ekstraksi dalam anestesi umum
470
Lama perawatan
Rawat jalan
Rawat Inap, hanya pada tindakan ekstraksi dengan anestesi umum.
Masa pemulihan (-).
Output/ Luaran
Sembuh total
PA (-)
Otopsi/ Risalah rapat (-)
471
Nama penyakit/ diagnosis
SINUSITIS MAKSILA AKUT
Kriteria Diagnosis
Keluhan
Nyeri dan rasa tertekan di daerah maksial ipsilateral, sering menjalar ke gigi,
periorbita dan daerah temporal.
Purulent rhinorrhoe, post nasal drip dengan bau tak sedap (seperti telor
busuk).
Demam, malaise, hidung tersumbat.
Nyeri bertambah pada posisi duduk atau sujud.
Riwayat sakit gigi rahang atas bila infeksi gigi sebagai penyebab (dentogen).
Pemeriksaan
Rinoskopi anterior, mukosa udem, hiperemi, sekret purulent di meatus
mediaus yang bertambah jelas setelah pemberian tampon yang mengandung
adrenalin.
Rinoskopi posterior, post nasal drip (+).
Pada kasus dentogen, bisa terdapat karies sampai dengan gangren.
Diagnosis banding
Dental neuralgia
Trigeminal neuralgia
Migrain
Pemeriksaan penunjang
Foto sinus paranasal
CT-Scan
Endoskopi hidung dan sinus paranasal
Laboratorium : darah rutin
Konsultasi
Sesuai kebutuhan
472
Perawatan
Rawat jalan
Rawat inap bila disertai penyulit yang memerlukan rawat inap.
Terapi
Antibiotik kurang lebih 2 minggu
Dekongestan lokal, efedrin atau xyoloetazolin (otrivin) 3-5 hari
Antihistamin
Analgetik
Pungsi dan irigasi sinus maksila, sebaiknya dilakukan setelah beberapa
hari pemberian antibiotik.
Pengobatan/ perawatan gigi bila penyakit gigi sebagi kausal (dentogen).
Edukasi :
Bila sakit gigi, terutama rahang atas segera diobati.
Penyulit
Selulitis orbita.
Informed consent (-)
Lama perawatan (-)
Masa pemulihan (-)
Output/ Luaran
Baik.
PA (-)
Otopsi/ Risalah rapat (-)
473
Nama penyakit/ diagnosa
SINUSITIS FRONTAL AKUT
Kriteria diagnosis
Keluhan
Nyeri di daerah frontal, biasanya nyeri menetap 1-2 jam saat bangun pagi dan
hilang pada sore hari.
Demam, malaise
Riwayat sering pilek sebelumnya.
Pemeriksaan
Pembengkakan di daerah pelpebra superior yang pada penekanan/ perkusi
menimbulkan nyari di frontal.
Rinoskopi anterior.
Mukosa membengkak, hiperemis, secret purulent.
Setelah pemasangan tampon yang mengandung adrenalin, tampak pus
menetes di meatus medius.
Diagnosis banding
Migrain
Pemeriksaan penunjang
Foto polos sinus paranasal.
CT-Scan.
Endoskopi hidung dan sinus paranasal.
Laboratorium : Darah rutin.
Konsultasi
Sesuai kebutuhan
Perawatan
Rawat jalan.
Rawat inap hanya untuk kasus berat yang memerlukan tindakan bedah segera
atau kasus – kasus yang memerlukan pemberian obat antibiotika intra vena.
474
Terapi
Antibiotik dekongestan lokal, antihistamin dan analgetika.
Tindakan bedah untuk drainase :
Eksternal insisi sedikit di bawah bagian medial kelopak mata.
Internal dekompresi dengan endoskopi (FESS/ BSEF).
Edukasi :
Bila pilek segera berobat.
Penyulit
Meningitis.
Abses epidural.
Empisema Subdural.
Abses otak.
Osteomielitis.
Sinusitis frontalis kronis.
Informed consent
Untuk tindakan bedah
Lama perawatan
Tergantung keadaan
Masa pemulihan
Tanpa penyulit, 1-2 minggu
Output/ Luaran
Baik.
PA (-)
Otopsi/ Risalah rapat (-)
475
Nama penyakit/ diagnosis
SINUSITIS EDMOIDITIS AKUT
Kriteria diagnosis
Keluhan
Hidung tersumbat, ingus purulent.
Nyeri didaerah glabela atau kantus medial.
Bila disertai nyeri di daerah retroorbita, sinus edmoid posterior ikut kena.
Nyeri berulang saat batuk atau menggerakkan kepala pada posisi tertentu dan
nyeri berkurang bila kepala dipertahankan pada posisi tegak.
Nyeri juga dapat timbul saat bola mata digerakkan kearah lateral.
Demam dan malaise.
Pemeriksaan
Kemerahan/ bengkak didaerah fossa lakrimal.
Rinoskopi anterior, mukosa rongga hidung membengkak, hiperemis sekret
purulent (+).
Rinoskopi posterior, PND (+).
Diagnosis banding (-)
Pemeriksaan penunjang
Foto polos sinus paranasal.
CT-Scan.
Endoskopi hidung dan sinus paranasal.
Laboratorium : Darah rutin.
Konsultasi
Sesuai kebutuhan
Perawatan
Rawat jalan
Rawat inap hanya untuk tindakan bedah/ emergensi/ kasus dengan komplikasi.
476
Terapi
Antibiotik, lokal dekongestan, antihistamin dan analgetika.
Tindakan bedah pada kasus emergensi dapat berupa :
Etmodektomi eksterna
Etmodektomi interna (FESS/ BSEF).
Penyulit
Selulitis orbita.
Abses orbita.
Penyulit operasi antara lain “CSF Lek”, cedera otot bola mata.
Sinusitis Edmoidalis kronis.
Informed consent
Hanya untuk tindakan bedah.
Masa pemulihan
Tanpa penyulit, 1-2 minggu.
Output/ Luaran
Baik.
PA (-)
Otopsi/ Risalah rapat (-)
477
Nama Penyakit/ diagnosis
SINUSITIS SPHENOID AKUT
Kriteria diagnosis
Keluhan
Nyeri kepala sebelah/ ipsilateral, lebih sering terasa di satu lokasi, biasanya
frontotemporal atau retroorbital.
Hiperestesi/ hipestesi daerah pipi (daerah V1, V2).
Hidung tersumbat, purulent rhinorrho.
Pemeriksaan
Rinoskopi anterior, mukosa udem, hiperemis secret purulent.
Rinoskopi posterior, PND (+).
Diagnosis banding
Migrain
Pemeriksaan penunjang
Foto sinus paranasal.
CT-Scan
Endoskopi hidung dan sinus paranasal.
Laboratorium : Darah rutin.
Konsultasi
Sesuai kebutuhan.
Perawatan
Karena letak sinus sphenoid dekat dengan otak dan saraf kranial, sebaiknya setiap
sphenoiditis akut dirawat.
Terapi
Antibiotik (sebaiknya intra vena).
Lokal dekongestan, antihistamin dan analgetik.
Tindakan bedah, intranasal dekompresi dengan endoskopi (FESS/ BSEF).
478
Penyulit
Meningitis
Abses intra kranial
Trombosis sinus kavernosus
Optik neuritis
Informed consent
Hanya untuk tindakan bedah.
Lama perawatan
Labih kurang satu minggu
Masa pemulihan
1-2 minggu
Output/ Luaran
Baik
PA (-)
Otopsi/ Risalah rapat (-)
Nama penyakit/ diagnosis
RHINITIS VASOMOTOR
Kriteria diagnosis
Keluhan
Hidung tersumbat (sisi yang tersumbat bergantian) dan excessive rhinore terjadi
bergantian.
Hidung tersumbat berat saat bangun tidur dan berkurang/ menghilang setelah
siang.
Rhonorroe dikaitkan dengan paroxymax sneezing.
Lendir ke tenggorok, sakit kepala dan maiaise.
479
Pemeriksaan
Gejala hidung tersumbat dominan, konka membesar, udem, warna pucat sampai
merah felap, permukaan licin sampai granuler.
Gejala hidung berair dominan, ukuran konka normal, pucat, permukaan licin dan
banyak dijumpai secret.
Pada rhinoskopi posterior, ujung inferior konka kadang – kadang membesar dan
pucat (dapat memberikan keluhan hidung tersumbat).
Diagnosis banding
Rhinitis alergi.
Sinusitis.
Pemeriksaan penunjang
Foto sinus paranasal.
CT-Scan sinus paranasal.
Endoskopi hidung dan sinus paranasal.
Tes alergi (skin prick test).
Konsultasi
Sesuai kebutuhan.
Perawatan
Rawat jalan
Rawat inap
Terapi
Konservatif
Antihistamin.
Dekongestan (oral / topikal).
Topikal kortikosteroid, Beclomethsone propionat 2x sehari dengan dosis 100-
200 microgram/hari dan dapat dinaikkan sampai 400 microgram/hari.
Biasanya efek baru terlihat setelah 2 minggu.
Operatif
480
Sub mukosal diatermi.
Turbinektomi.
Vidian neurektomi.
Penyulit
Sinusitis.
Penyulit akibat tindakan/ operasi, rhinitis atrofi (CC, Turbektomi), diplopia,
penetrasi infraorbita dan palatum, gangguan lakrimasi, kebutaan, infraorbita
neuralgia (Vidian neurektomi).
Informed consent
Hanya untuk operasi.
Lama perawatan
2-5 hari (kasus operasi).
Masa pemulihan
Lebih kurang 2 minggu
Output/ Luaran
Rekuren/ kambuh tinggi.
PA (-)
Otopsi/ Risalah rapat (-)
Nama penyakit/diagnosis
RHINITIS KRONIK ALERGIK
Kriteria diagnosis
Keluhan
Empat gejala utama yaitu bersin, beringus, hidung tersumbat dan hidung gatal.
Gejala-gejala tersebut bersifat menahun dan hilang timbul terkait dengan kontak
allergen, bertambah pada perubahan musim, suhu udara dan kelembaban.
Tanda – tanda atopik yang lain.
Pemeriksaan
Mukosa hidung dan konka edema, licin, pusat, livide dan basah.
481
Kadang-kadang disertai polip.
Ditemui tanda alergik salute dan suatu garis alergik disisi hidung (pipi).
Diagnisis banding
Rhinitis vasomotor
Rhinitis infeksi
Rhinitis medikamentosa
Pemeriksaan penunjang
IgE total serum (umumnya > 150)
Kerokan mukosa konka. Secret hidung, umumnya eosinofilia.
Foto polos sinus paranasal.
Endoskopi hidung.
Test alergi (skin prick test).
Konsultasi
Internis/ Klinik Alergi/ Asma
Perawatan
Rawat jalan
Rawat inap hanya bila terjadi penyulit, baik akibat penyakit atau pun akibat
pengobatan.
Terapi
Konservatif (edukasi) :
Hindari allergen
Meningkatkan ketahanan tubuh.
Obat, antagonis histamin.
Bila perlu, steroid, elektrokauterisasi/ kemokauterisasi konka.
Immunotherapi
Operatif
Konkotomi.
Vidianneurektomi.
Penyulit
Karena penyakit.
482
Sinusitis.
Otitis media.
Polip hidung.
Hip/ anosmia
Karena tindakan bedah
Epistaksis/ anosmia.
Karena immunoterapi
Reaksi sistemik ringan, bronkospasme sampai syok anafilaksis.
Informed consent
Tertulis, untuk tindakan bedah.
Masa pemulihan
Paska tindakan bedah, lebih kurang tujuh hari.
Rawat jalan, bila diperlukan 2-3 hari.
Output/ Luaran
Umumnya sembuh parsial, dapat juga sembuh total
Komplikasi penyulit dapat dijumpai seperti epistaksis, moon face.
PA : Khusus untuk tindakan bedah dan bersifat selektif.
Otopsi/ Risalah rapat (-).
Nama penyakit/ diagnosis
RHINITIS KRONIK INFEKSIOSA (HIPERTOFI)
Kriteria diagnosis
Keluhan
Gejala utama : ingus kental/ berwarna, hidung tersumbat, kadang – kadang
hidung terasa panas/ perih dan gatal.
Gejala tambahan nyeri di pipi/ dahi, demam, sefalgia.
Gejala – gejala tersebut diatas bersifat menahun dan hilang timbul.
Pemeriksaan
Mukosa hidung dan konka udem (hypertrophy) dengan permukaan tidak licin,
hiperemis, basah dan berlendir.
483
Diagnosis banding
Rhinitis vasomotor.
Rhinitis alergi.
Rhinitis medikamentosa.
Pemeriksaan penunjang
IgE total serum (umumnya < 100)
Biakan mikroorganisme secret hidung dan tes sensitivitasnya
Foto polos sinus paranasal
Endoskopi hidung dan sinus paranasal
Test alergi (skin prick test).
Konsultasi
Sesuai kebutuhan.
Perawatan
Rawat jalan, kecuali ada tindakan operatif.
Terapi
Antibiotik, dekongestan dan mukolitik.
Terapi bedah hanya bila diperlukan (konkotomi, dll).
Penyulit
Karena penyakit
Sinusitis
Otitis media
Polip hidung
Hip/anosmia
Meningitis
Tonsilofaringitis kronis
Penyakit sistemik lainnya
Karena tindakan bedah
Epistaksis
Anosmia
Sinekia
484
Informed consent
Hanya pada tindakan bedah
Lama perawatan
Pasien pasca bedah, lebih kurang 1 minggu.
Output/ Luaran
Umumnya sembuh total.
PA (-)
Otopsi/ Risalah rapat (-)
Nama penyakit/ diagnosis
RHINITIS KRONIK INFEKSIOSA (ATROFI)
Kriteria diagnosis
Keluhan
Hidung tersumbat.
Epistaksis.
Gangguan penciuman (tidak selalu).
Pemeriksaan
Pada kavum nasi dijumpai krusta hijau kecoklatan, bila diangkat kadang – kadang
berdarah dan berbau.
Atrofi konka.
Diagnosis banding
Nasal sifilis.
Pemeriksaan penunjang
485
Foto polos sinus paranasal.
Swab secret hidung untuk kultur dan resistensi
Serologikal test (menyingkirkan sifilis).
Konsultasi (-).
Perawatan
Rawat jalan, kecuali bila dilakukan operasi.
Terapi
Konservatif
Cuci hidung 2x sehari dengan :
Sodium bicarbonat 28,4 g
Sodium biborat 28,4 g dilarutkan dalam 280 cc air hangat.
Sodium klorida 28,4 g
Antibiotik disesuaikan dengan hasil kultur.
Roborantia.
Bedah
Penutupan sementara dari lubang hidung (flap faringopalato)
Implantasi berbagai material untuk mengurangi “abnormal turbulance air
flow” di fossa nasal.
Penyulit
Sinusitis
Informed consent
Hanya untuk kasus dengan tindakan bedah, 2-5 hari.
Masa pemulihan
Hanya untuk tindakan bedah, lebih kurang 1 minggu.
Output/ Luaran
Sulit sembuh total.
PA
486
Bila dicurigai ada keganasan.
Otopsi/ Risalah rapat (-).
Nama penyakit/ diagnosis
SINUSITIS KRONIS
Kriteria diagnosis
Keluhan
Pilek, secret kental, bau.
Lendir ke tenggorok, rasa kering di tenggorok kadang – kadang batuk.
Kadang – kadang nyeri di kepala.
Pemeriksaan
Mukosa hidung hiperemis, konka udem, hipertrofi.
Pus pada meatus medius.
PND (+).
Nyeri tekan pada pipi (sinusitis maksila), nyeri tekan pada kantus media (sinusitis
edmoid), nyeri tekan pada dahi (sinusitis frontal)
Pada kasus dentogen, bisa terdapat karies sampai dengan ganggren pulpa.
Diagnosis banding
487
Ozaena.
Karsinoma hidung/ sinus paranasal.
Benda asing di rongga hidung.
Pemeriksaan penunjang
Transiluminasi.
Foto polos sinus paranasal.
CT-Scan sinus paranasal (bila memungkinkan).
Endoskopi hidung dan sinus paranasal.
Konsultasi
Sesuai kebutuhan.
Perawatan
Untuk kasus yang memerlukan tindakan bedah.
Terapi
Konservatif
Antibiotik, dekongestan, antihistamin dan analgetik.
Pungsi dan irigasi sinus (sinusitis maksila).
Proetz Displacement (sinus etmoid)
Diatermi hidung/ sinus paranasal.
Operatif
Etmoidektomi interna/ eksterna.
Caldwell Luck.
FESS.
Tindakan/ terapi kausal seperti septoplasti, ekstraksi gigi.
Penyulit
Karena penyakit
Otitis media.
Dakriosistitis.
Faringitis, laryngitis dan trakeo bronchitis.
Osteomielitis.
Infeksi intra kranial.
488
Karena operasi
Perdarahan.
Kebocoran LCS.
Hematoma orbita.
Kebutaan.
Fistula oroantal.
Parestesi pipi.
Informed consent
Hanya pada terapi operatif.
Lama perawatan
2-5 hari
Masa pemulihan
Lebih kurang satu minggu.
Output/ Luaran
Dapat sembuh total atau parsial.
PA
Bila terdapat kecurigaan pada keganasan.
Otopsi/ Risalah rapat (-)
489
Nama penyakit/ diagnosis
HEMATOMA/ ABSES SEPTUM
Kriteria diagnosis
Keluhan
Hidung tersumbat, biasanya disertai riwayat trauma hidung.
Pemeriksaan
Pembengkakan septum, dapat bilateral dan sering meluas sampai ke dinding.
Diagnosis banding
Rhinitis akut.
Sinisitis akut.
Pemeriksaan penunjang (-).
Konsultasi
Sesuai kebutuhan.
Perawatan
490
Rawat jalan.
Terapi
Antibiotik (broad spectrum).
Insisi dan drainase.
Penyulit
Abses septum.
Deformitas hidung.
Informed consent (-).
Lama perawatan (-).
Masa pemulihan
Lebih kurang satu minggu
Output/ Luaran
Bila terjadi komplikasi.
PA (-).
Otopsi/ Risalah rapat (-).
491
Nama penyakit/ diagnosis
SEPTUM DEVIASI
Kriteria diagnosis
Keluhan
Hidung tersumbat, pada mulanya obstruksi hanya terjadi pada satu sisi (sisi
deviasi) tapi akhirnya menjadi dua sisi (hipertrofi konka kompensatorik)
Sakit kepala.
Gangguan penciuman (tidak selalu).
Pemeriksaan
Septum deviasi (+).
Hipertrofi konka kompensatorik (+).
Diagnosis banding
Hematoma/ Abses septum.
Pemeriksaan penunjang
Foto polos sinus paranasal.
Endoskopi hidung dan sinus paranasal.
Konsultasi (-).
492
Perawatan
Untuk tindakan bedah.
Terapi
Operasi, setoplasti/ SMR
Penyulit
Sinusitis.
Informed consent
Untuk tindakan bedah.
Lama perawatan
Untuk tindakan bedah 2-5 hari.
Masa pemulihan
Pasca bedah lebih kurang 1 minggu.
Output/ Luaran
Dapat sembuh total.
PA (-).
Otopsi/ Risalah rapat (-).
493
Nama penyakit/ diagnosis
RINOLIT
Kriteria diagnosis
Keluhan
Awalnya tanpa gejala, tetapi dengan semakin membesarnya ukuran rinolit lambat
laun akan timbul keluhan hidung tersumbat.
Pemeriksaan
Tampak massa berwarna coklat keabu – abuan, ireguler dan biasanya terletak
dekat dasar hidung.
Pada palpasi, konsistensi keras seperti batu.
Diagnosis banding
Corpus alineum di hidung.
Tumor hidung.
Nasal sifilis.
Pemeriksaan penunjang
Foto polos sinus paranasal.
Serologis (bila perlu).
494
Konsultasi (-).
Perawatan
Rawat jalan.
Rawat inap, bila ektraksi rinolit akan dilakukan dengan tindakan bedah dalam
anestesi umum.
Terapi
Antibiotik dan terapi simptomatik.
Ekstraksi rinolit
Untuk kasus sulit, ekstraksi dapat dilakukan dengan tindakan bedah dalam
anestesi umum.
Penyulit
Sinusitis.
Informed consent
Bila perlu tindakan operatif.
Lama perawatan
Pasca tindakan bedah 2-5 hari
Masa pemulihan
Pasca tindakan bedah lebih kurang 1 minggu.
Output/ Luaran
Dapat sembuh total.
PA
Bila diperlukan.
Otopsi/ Risalah rapat (-).
495
Nama penyakit/diagnosis
TONSILITIS KRONIS
Kriteria diagnosis
Keluhan
Nyeri menelan, nyeri tenggorok.
Rasa benda asing ditenggorok
Mulut berbau
Kadang-kadang disertai lesu, nafsu makan kurang dan sakit kepala.
Sering batuk pilek.
Pemeriksaan
Biasanya tonsil membesar, kripta melebar.
Terdapat detritus pada penekanan
Arkus Faring Anterior dan posterior hiperemis
Kadang-kadang diikuti pembesaran kelenjar getah bening sub mandibula.
Diagnosis banding
Radang tonsil oleh sebab lain
Kelainan darah
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium rutin.
Pemeriksaan serologis (ASTO).
Pemeriksaan Bakteriologis.
496
Konsultasi (-).
Perawatan
Rawat jalan, kecuali bila memerlukan tindakan operatif
Terapi
Konservatif
Antibiotika
Antiseptik lokal, analgetik (simptomatik).
Tonsilektomi.
Informed consent
Bila perlu tindakan operatif.
Lama perawatan (-).
Masa pemulihan (-).
Output/ Luaran
Sembuh total dengan terapi operatif.
Parsial
Menetap
PA
Bila terdapat kecurigaan terhadap keganasan.
Otopsi/ Risalah rapat (-)
497
Nama penyakit/diagnosis
FARINGITIS KRONIS
Kriteria diagnosis
Keluhan
Nyeri atau rasa mengganjal ditenggorok.
Lesu dan nafsu makan menurun.
Sakit kepala.
Gejala sinusitis, bila sekunder dari sinusitis kronis.
Pemeriksaan
Mukosa faring hiperemis, pada umumnya bergranuler, post nasal drip (PNA).
Diagnosis banding
Radang spesifik : TBC, jamur
Pemeriksaan penunjang
Darah dan urin rutin
Bakteriologi, apus tenggorok.
Serologi/ ASTO (bila dianggap perlu).
Biopsi (bila perlu)
Konsultasi (-).
Perawatan
Rawat jalan
498
Terapi
Konservatif
Antibiotik (sesuai sensitivitas tes)
Analgetik, antiseptik lokal (simptomatik)
Kauter Faring, menggunakan zat kimia atau elektrokauter.
Terapi kausal : sinusitis, dll.
Penyulit
Lokal, Fetor ex ore, Otitis media.
Sistemik, endokarditis bacterial, glomerulonefritis.
Infromed consent (-).
Lama perawatan (-).
Masa pemulihan (-).
Output/ Luaran
Sembuh total
Parsial
Menetap
PA
Bila terdapat kecurigaan terhadap keganasan
Otopsi/ Risalah rapat (-).
499
Nama penyakit/ diagnosis
TUMOR GANAS NASOFARING
Kriteria diagnosis
Keluhan dan kelainan fisik dini tidak jalas.
Biasanya berupa hidung tersumbat, epistaksis, gangguan pendengaran, sakit
kepala, pembengkakan leher dan kelumpuhan salah satu saraf kranial.
Pemeriksaan Endoskopi Nasofaring
Stadium dini, permukaan mukosa dapat tidak rata, palpasi agak mulai berdarah.
Stadium selanjutnya, tampak tumor nasofaring.
Kelumpuhan saraf kranial, tumor leher lateral, kadang – kadang hidung
tersumbat.
Post Nasal Bleeding.
Diagnosis banding
Tumor leher lain.
Kelainan neurologik.
Hipertrofi adenoid.
Pemeriksaan penunjang
CT-Scan nasofaring
Audiometri
Biopsi
Konsultasi
Dokter Spesialis Mata
Dokter Spesialis Saraf
500