09 Aliran melalui Pipa.pdf

download 09 Aliran melalui Pipa.pdf

of 53

Transcript of 09 Aliran melalui Pipa.pdf

  • 7/24/2019 09 Aliran melalui Pipa.pdf

    1/53

    ALIRAN MELALUI PIPA

    Ir. Suroso Dipl.HE, M.Eng

  • 7/24/2019 09 Aliran melalui Pipa.pdf

    2/53

    Aliran Melalui Pipa 2

    Pendahuluan

    Pipa adalah saluran tertutup yang biasanya

    berpenampang lingkaran dan dipergunakan

    untuk mengalirkan fluida dengan penampangaliran penuh.

    Apabila zat cair tidak penuh,maka alirantermasuk dalam aliran saluran terbuka.

  • 7/24/2019 09 Aliran melalui Pipa.pdf

    3/53

    Aliran Melalui Pipa 3

    Pendahuluan

    Kecepatan rata-rata dalam pipa

    Ingat karena kondisi tidak-slip, kecepatan aliran pada

    dinding pipa adalah nol

    Biasanya dipakai Vavg, yangsering hanya disebut V

    Ingat bahwa kondisi tidak-

    slip menyebabkan tegangangeser dan geseran (friction)

    sepanjang dinding pipa

    Gaya geser dinding pada fluida

  • 7/24/2019 09 Aliran melalui Pipa.pdf

    4/53Aliran Melalui Pipa 4

    Aliran Laminar dan Turbulen

    Aliran laminar: karakteristiknya

    garis arus lurus dan gerakan

    teratur.Aliran turbulen: karakteristiknya

    kecepatan fluktuasi dan gerakan

    tidak teratur.Transisi dari aliran laminar ke

    turbulen tidak terjadi tiba-tiba;

    tetapi melalui daerah dimanaaliran fluktuasi antara aliran

    laminar dan turbulen sebelum

    menjadi turbulen.

  • 7/24/2019 09 Aliran melalui Pipa.pdf

    5/53Aliran Melalui Pipa 5

    Bilangan Reynolds

    Pada prakteknya, aliran

    dalam pipa bulat:

    Dalam aliran transisi,

    aliran berubah antaralaminar dan turbulen

    secara acak.

  • 7/24/2019 09 Aliran melalui Pipa.pdf

    6/53

    Aliran Melalui Pipa 6

    Daerah Entrance

    Ditinjau fluida masuk pipa bulat dengankecepatan seragam.

  • 7/24/2019 09 Aliran melalui Pipa.pdf

    7/53

    Aliran Melalui Pipa 7

    Daerah Entrance

  • 7/24/2019 09 Aliran melalui Pipa.pdf

    8/53

    Aliran Melalui Pipa 8

    Panjang Entry

    Panjang entry hidrodinamis biasanya diambil jarak dari

    masuk pipa sampai dimana tegangan geser dinding

    mencapai kira-kira 2 persen dari harga penuh (fully

    developed value).

    Dalam aliran laminar, panjang entry hidrodinamis

    mendekati:

    Dalam aliran turbulen, panjang entry hidrodinamis dapat

    didekati:

    Panjang entry jauh lebih pendek dalam aliran turbulen, dan

    ketergantungan pada bilangan Reynolds lebih lemah.

  • 7/24/2019 09 Aliran melalui Pipa.pdf

    9/53

    Aliran Melalui Pipa 9

    Panjang Entry

    Dalam batas laminar dimana Re 2300, panjangentry hidrodinamis adalah 115D.

    Dalam banyak aliran pipa, pengaruh entranceuntuk aliran turbulen menjadi tidak signifikandiluar panjang pipa 10 kali diameter, dan

    panjang entry hidrodinamis didekati dengan:

    Dalam aliran turbulen, cukup beralasan untukasumsi aliran fully developed untuk pipa yangpanjangnya beberapa kali lebih panjang dari

    panjang daerah entrancenya.

  • 7/24/2019 09 Aliran melalui Pipa.pdf

    10/53

    Aliran Melalui Pipa 10

    Profil Kecepatan

    Tipikal profil kecepatan

    untuk fully developed

    aliran laminar danturbulen seperti

    ditunjukkan dalam gambar.

    Note: profil kecepatan

    dalam aliran laminar

    parabolik tetapi dalamaliran turbulen lebih

    penuh dan berkurang

    tajam dekat dinding pipa.

  • 7/24/2019 09 Aliran melalui Pipa.pdf

    11/53

    Aliran Melalui Pipa 11

    Aliran Tetap melalui Pipa

    fhg

    vpz

    g

    vpz +++=++

    22

    2

    222

    2

    111

    Persamaan Bernoulli:

    hf= kehilangan energi (energy losses)

  • 7/24/2019 09 Aliran melalui Pipa.pdf

    12/53

    Aliran Melalui Pipa 12

    Kehilangan Energi (energy losses)

    Kehilangan energi dalam aliran melalui pipa

    dapat diklasifikasikan :

    Major losses karena gesekan

    Minor losses karena perubahan kecepatan

    misalnya : perubahan diameter pipa, sambungan,belokan dll

  • 7/24/2019 09 Aliran melalui Pipa.pdf

    13/53

    Aliran Melalui Pipa 13

    Kehilangan Energi Major hf

    Menurut Darcy Weisbach

    dimana: hf

    = kehilangan energi/tinggi

    f = faktor gesekan

    L = panjang pipa

    D = diameter pipav = kecepatan aliran

    g = percepatan gravitasi

    g

    v

    D

    Lfh f

    2..

    2

    =

  • 7/24/2019 09 Aliran melalui Pipa.pdf

    14/53

    Aliran Melalui Pipa 14

    Faktor gesekan f

    Faktor gesekan f tergantung pada:

    kecepatan rata-rata v

    diameter pipa D

    kerapatan massa cairankekentalan

    kekasaran dinding k

  • 7/24/2019 09 Aliran melalui Pipa.pdf

    15/53

    Aliran Melalui Pipa 15

    ( )

    =

    =

    ,....,..

    ,....,,,,

    DkDvFf

    kDvFf

    Sehingga

    dimana : . . .Re

    Re Angka Reynolds

    kekasaran relatif

    v D v D

    k

    D

    = =

    =

    =

  • 7/24/2019 09 Aliran melalui Pipa.pdf

    16/53

    Aliran Melalui Pipa 16

    Tinggi kekasaran pipa k

    Jenis pipa (baru) Nilai k (mm)

    Kaca 0,0015

    Besi lapis aspal 0,06 0,24

    Besi tuang 0,18 0,90

    Plester semen 0,27 1,20

    Beton 0,30 3,00

    Baja 0,03 0,09Baja dikeling 0,90 9,00

    Pasangan batu 6

  • 7/24/2019 09 Aliran melalui Pipa.pdf

    17/53

    Aliran Melalui Pipa 17

    Persamaan Faktor Gesekan f

    Aliran LaminerKehilangan energi

    aliran laminer melaluipipa lurus,

    penampang

    lingkaran:

    Persamaan tsb dapatditulis dalam bentuk

    Darcy-Weisbach:

    g

    v

    D

    Lh

    gv

    DL

    vDh

    gD

    vLh

    f

    f

    f

    2..Re

    64

    2...64

    .32

    2

    2

    2

    =

    =

    =

    Re

    64

    2..

    2

    =

    =

    f

    g

    v

    D

    Lfh f

  • 7/24/2019 09 Aliran melalui Pipa.pdf

    18/53

    Aliran Melalui Pipa 18

    Rumus empiris untuk Pipa Halus

    Blasius

    Rumus ini berlaku untuk 4000 < Re < 106

    25,0Re316,0=f

  • 7/24/2019 09 Aliran melalui Pipa.pdf

    19/53

    Aliran Melalui Pipa 19

    Rumus empiris untuk Pipa Kasar

    Tahanan gesek pipa kasar > pipa halus

    pipa halus : f = F(Re)

    pipa kasar : f = F(Re, k/D)

    Dalam praktek pada umumnya tidak halus

    melainkan mempunyai kekasaran, seperti besi,beton dll.

    Nikuradse melakukan percobaan pengaruhkekasaran pipa.

  • 7/24/2019 09 Aliran melalui Pipa.pdf

    20/53

    Aliran Melalui Pipa 20

    Percobaan Nikuradse

    Re

    64=f

    ( )Blausius

    Re 4/1kf =

    Rough

    Smooth

    Umumnya, faktor gesekan

    Fungsi Re dan roughness

    Daerah laminar

    Tak tergantung padaroughness

    Daerah turbulen

    Kurva pipa halusSemua kurva berimpit@ ~Re=2300

    Zona pipa kasarKurva semua pipakasar datar danmenjadi tak tergantung

    pada Re

    )(Re,D

    eFf =

    Re

    64=f

    2

    9.010 Re

    74.5

    7.3log

    25.0

    +

    =

    D

    e

    f

    Blausius OK for smooth pipe

    Laminar Transition Turbulent

    H il P b Nik d

  • 7/24/2019 09 Aliran melalui Pipa.pdf

    21/53

    Aliran Melalui Pipa 21

    Hasil Percobaan Nikuradse

  • 7/24/2019 09 Aliran melalui Pipa.pdf

    22/53

    Aliran Melalui Pipa 22

    Hasil Percobaan Nikuradse

    Dari hasil percobaan Nikuradse, gerak zat

    cair dalam pipa halus dan kasar dapat

    dibedakan dalam 5 daerah sbb:

    Daerah I : Re < 2000 laminer

    f = F(Re)

    Daerah II : 2000 < Re < 4000 tdk stabil

    f tidak dipengaruhi kekasaran

    Daerah III

  • 7/24/2019 09 Aliran melalui Pipa.pdf

    23/53

    Aliran Melalui Pipa 23

    Daerah III

    a) Sub daerah pipa halus

    f rumus Blasius

    b) Sub daerah transisif F(Re, k/D)

    c) Sub daerah pipa kasar

    f F(k/D)

    R i i i

  • 7/24/2019 09 Aliran melalui Pipa.pdf

    24/53

    Aliran Melalui Pipa 24

    Rumus semi empiris

    Faktor gesek f dihitung dengan menggunakan

    persamaan Colebrook White sebagai berikut:

    += fRD

    k

    f e

    512

    732

    1 .

    .log

  • 7/24/2019 09 Aliran melalui Pipa.pdf

    25/53

    Aliran Melalui Pipa 25

    BEBERAPA PERSAMAAN PENDEKATAN

    MOODY

    ++=

    3

    1

    6

    1000020100550eRD

    kf ..

    010000000100004 ....

  • 7/24/2019 09 Aliran melalui Pipa.pdf

    26/53

    Aliran Melalui Pipa 26

    Diagram Moody

    Pada tahun 1939, Cyril F. Colebrook menggabungkan datayang ada untuk aliran transisi dan turbulen dalam pipa halusmaupun kasar kedalam persamaan Colebrook:

    Pada tahun 1942, Hunter Rouse memverifikasi persamaanColebrook dan menghasilkan grafik plot dari f.

    Pada tahun 1944, Lewis F. Moody menyederhanakan

    prosedur perhitungan dengan membuat diagram/grafikberdasarkan persamaan Colebrook.

  • 7/24/2019 09 Aliran melalui Pipa.pdf

    27/53

    Aliran Melalui Pipa 27

    Moody Diagram

    Moody DiagramMoody DiagramMoody DiagramMoody Diagram

    Moody Diagram

  • 7/24/2019 09 Aliran melalui Pipa.pdf

    28/53

    Aliran Melalui Pipa 28

    Moody Diagram

    Grafik Moody

  • 7/24/2019 09 Aliran melalui Pipa.pdf

    29/53

    Aliran Melalui Pipa 29

    Grafik Moody

    1 1 22

    1 2.512log3.7 Re

    k D

    ff

    = +

    Tinggi kekasaran pipa baru

  • 7/24/2019 09 Aliran melalui Pipa.pdf

    30/53

    Aliran Melalui Pipa 30

    Tinggi kekasaran pipa baru

    Grafik Moody

  • 7/24/2019 09 Aliran melalui Pipa.pdf

    31/53

    Aliran Melalui Pipa 31

    Grafik Moody

    Dari grafik tersebut dapat dikelompokkan dalam

    4 daerah:

    Daerah pengaliran laminer

    Daerah kritis nilainya tidak tetap, bisa laminer

    / turbulen

    Daerah transisi f = F(Re, k/D)

    Daerah turbulen sempurna f = F(k/D)

    Nilai k

  • 7/24/2019 09 Aliran melalui Pipa.pdf

    32/53

    Aliran Melalui Pipa 32

    Nilai k

    Untuk menggunakan grafik Moody, nilai k

    didapat dari tabel untuk pipa baru.

    Untuk pipa lama menurut Colebrook-White

    kt= k0+ .t

    dimana :kt= kekasaran pipa setelah ttahun

    k0= kekasaran pipa baru

    = pertambahan kekasaran 0,0006 0,002 mm/th

    t = umur pipa (tahun)

    Rumus Empiris

  • 7/24/2019 09 Aliran melalui Pipa.pdf

    33/53

    Aliran Melalui Pipa 33

    Rumus Empiris

    Dalam praktek untuk menghitung debit, diperlukan

    kecepatan aliran dan luas penampang.

    Untuk menghitung kecepatan aliran banyak dipakairumus empiris

    Secara umum rumus kecepatan:

    2

    2

    2

    2

    x y

    f

    y

    x

    v a D I

    h vI f

    L gD

    f vv a D

    gD

    =

    = =

    =

  • 7/24/2019 09 Aliran melalui Pipa.pdf

    34/53

    Aliran Melalui Pipa 34

    Pipa halus rumus Blasius

    Pipa di daerah transisi rumus Hazen-William

    dimana CH = koef Hazen-William tergantung pada

    kekasaran pipa

    5 47 7

    0,252 2

    0,25

    0,316

    0,316Re 2 2

    76

    v v

    I gD v D gD

    v D I

    = =

    =

    63,054,0

    ...354,0 DICv H=

    K fi i H Willi

  • 7/24/2019 09 Aliran melalui Pipa.pdf

    35/53

    Aliran Melalui Pipa 35

    Koefisien Hazen - William

    Nilai CH Jenis Pipa

    140 pipa sangat halus130 pipa halus,semen,besi tuang

    baru

    120 pipa baja dilas baru

    110 pipa baja dikeling baru

    100 pipa besi tuang tua95 pipa baja dikeling tua

    60 - 80 pipa tua

    Pipa di daerah Turbulen

  • 7/24/2019 09 Aliran melalui Pipa.pdf

    36/53

    Aliran Melalui Pipa 36

    p

    Rumus Manning

    Rumus Chezy : v = C.(RI)dimana:

    v= kecepatan rata-rata

    C= koefisien ChezyR= jari-jari hidrolis = A/P

    I = kemiringan garis energi

    n = kekasaran Manning

    21

    32

    2132

    ..397,0

    4.

    ..

    ..1

    24

    1

    IDn

    v

    D

    D

    D

    P

    AR

    IRn

    v

    =

    ===

    =

    Angka Kekasaran Manning n

  • 7/24/2019 09 Aliran melalui Pipa.pdf

    37/53

    Aliran Melalui Pipa 37

    g g

    Tipe Pipa Koef Manning n

    Kaca,kuningan/tembaga 0,009 0,013

    Permukaan semen halus 0,010 0,013Kayu 0,010 0,013

    Besi tuang 0,011 0,015

    Beton precast 0,011 0,015Permukaan mortar semen 0,011 0,015

    Pipa tanah dibakar 0,011 0,017

    Besi 0,012 0,017

    Batu dengan mortar semen 0,012 0,017

    Baja dikeling 0,017 0,020

    Kehilangan energi sekunder (minor losses)

  • 7/24/2019 09 Aliran melalui Pipa.pdf

    38/53

    Aliran Melalui Pipa 38

    Kehilangan energi sekunder (minor losses)

    Kehilangan energi sekunder (minor losses)disebabkan karena perubahan kecepatanaliran.

    Perubahan kecepatan ini dapat disebabkanoleh: perubahan penampang, sambungan,

    belokan dan katub.Major losses pada pipa panjang biasanya jauhlebih besar dibandingkan minor losses,

    sehingga kehilangan energi minor dapatdiabaikan.

    Secara umum kehilangan energi: hL = KL.v2/2g

    Kehilangan energi pada inlet pipa

  • 7/24/2019 09 Aliran melalui Pipa.pdf

    39/53

    Aliran Melalui Pipa 39

    Kehilangan energi pada inlet pipa

    Kehilangan energi pada inlet pipa adalah

    fungsi geometri. Untuk inlet yang

    dibulatkan (KL = 0.03 untuk r/D = 0.2), KL=0.50 untuk inlet tajam

    Kehilangan energi pada inlet pipa

  • 7/24/2019 09 Aliran melalui Pipa.pdf

    40/53

    Aliran Melalui Pipa 40

    Kehilangan energi pada inlet pipa

    Kehilangan energi pada inlet pipa

  • 7/24/2019 09 Aliran melalui Pipa.pdf

    41/53

    Aliran Melalui Pipa 41

    Kehilangan energi pada inlet pipa

    Kehilangan energi pada outlet pipa

  • 7/24/2019 09 Aliran melalui Pipa.pdf

    42/53

    Aliran Melalui Pipa 42

    Kehilangan energi pada outlet pipa

    Pembesaran dan pengecilan tiba-tiba

  • 7/24/2019 09 Aliran melalui Pipa.pdf

    43/53

    Aliran Melalui Pipa 43

    p g

    Pembesaran dan pengecilan gradual

  • 7/24/2019 09 Aliran melalui Pipa.pdf

    44/53

    Aliran Melalui Pipa 44

    p g g

    Ekspansi dan Kontraksi Gradual (berdasarkan pada kecepatan dalampipa diameter kecil)

    Belokan Pipa

  • 7/24/2019 09 Aliran melalui Pipa.pdf

    45/53

    Aliran Melalui Pipa 45

    p

    Valve

  • 7/24/2019 09 Aliran melalui Pipa.pdf

    46/53

    Aliran Melalui Pipa 46

    Garis Energi dan Garis Tekanan

  • 7/24/2019 09 Aliran melalui Pipa.pdf

    47/53

    Aliran Melalui Pipa 47

    Garis Energi dan Garis Tekanan

  • 7/24/2019 09 Aliran melalui Pipa.pdf

    48/53

    Aliran Melalui Pipa 48

    Garis Energi dan Garis Tekanan

  • 7/24/2019 09 Aliran melalui Pipa.pdf

    49/53

    Aliran Melalui Pipa 49

    Garis Energi dan Garis Tekanan

  • 7/24/2019 09 Aliran melalui Pipa.pdf

    50/53

    Aliran Melalui Pipa 50

    PERSAMAAN ENERGI

  • 7/24/2019 09 Aliran melalui Pipa.pdf

    51/53

    Aliran Melalui Pipa 51

    Tipe Persoalan Aliran Fluida

  • 7/24/2019 09 Aliran melalui Pipa.pdf

    52/53

    Aliran Melalui Pipa 52

    Dalam desain dan analisis sistem perpipaan, 3 tipepersoalan sering dijumpai:

    Menentukan p (atau hL) diketahui L, D, V (atau debit)

    Dapat diselesaikan langsung menggunakan grafik Moodydan persamaan Colebrook

    Menentukan V, diketahui L, D, p

    Menentukan D, diketahui L, p, V (atau debit)

    Tipe 2 dan 3 sering persoalan engineering design,misalnya, pemilihan diameter pipa untukmeminimalkan biaya konstruksi dan pemompaan

    Namun, diperlukan pendekatan iterative sepanjang Vdan D dalam bilangan Reynolds.

  • 7/24/2019 09 Aliran melalui Pipa.pdf

    53/53

    Aliran Melalui Pipa 53