072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan...

171
072

Transcript of 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan...

Page 1: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

072

Page 2: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

DRAMA DAN CERITA RAKYAT

DI KALIMANTAN TIMUR

00000472

Page 3: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

DRAMA DAN CERITA RAKYAT

Dl KALIMANTAN TIMUR

PERPUSTASCAAN

PUSAT BAHASA

DHPARTEr.lEN PENniUi^CAN NASIOK'Al

KANTOR BAHASA PROVINSl KALIMANTAN TIMURPUSAT BAHASA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL2007

Page 4: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

Drama Indonesia di Kalimantan Timur

Oleh: Drs. Pardi, M.Hum.

Cerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): AnalisisStruktural Dan Nllal Budaya

Oleh: Yudianti Herawati, S.S.

viii + 166 him.; 21 cm

ISBN

979-16282-3-8

978-979-16282-3-5

Penanggung JawabDrs. Pardi, M.Hum.

Kepala Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur

Penyunting

Drs. Pardi, M.Hum.

Derri Ris Riana, S.S.

Misriani, S.Pd.

Nurul Masfufah, S.Pd.

Pracetak

Suparti

Cetakan I

2007

Penerbit

Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur

Pusat Bahasa, Departemen Pendidlkan NasionalJalan Basuki Rahkmat 5, Samarinda

Telepon/Faksimile 0541-732155

Pencetak

Tiara Wacana Yogya

Page 5: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

PERPUSTAKAAN PUSAT BAHASA. . .

Klasiiikasl

\D}-X

dL

No. Induk:

Trjl

rtfi

KATA PENGANTAR

Kepala Kantor BahasaProvinsi Kalimantan Timur

Sesuai dengan tugas dan fungsinya, Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur melakuhan penelitian, pengembangan, dan pembi-naan terhadap bahasa dan sastra Indonesia dan daerah di KalimantanTimur. Kegiatan penelitian kebahasaan dan kesastraan diharapkandapat mendorong terbangunnya apresiasi masyarakat terhadap bahasa dan sastra.

Pada tahun 2005 Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur

melakukan beberapa penelitian bahasa dan sastra di KalimantanTimur, baik bahasa dan sastra Indonesia maupun bahasa dan sastradaerah. Hasil penelitian yang dipandang memadai terkait denganpemasyarakatan informasi kebahasaan dan kesastraan diterbitkanpada tahun 2007. Untuk itu, kami menyampaikan penghargaan yangtulus kepada pegawai yang karyanya diterbitkan pada t^un ini.Sebaliknya, kami berharap penelitian yang belum dapat diterbitkanpada tahun 2007 akibat berbagai keterbatasan dapat diterbitkan dandimasyaraltatkan pada waktu yang akan datang.

Penerbitan ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dan keijaserius dari berbagai pihak. Untuk itu, kami berterima kasih atas jerih

Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 6: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

payah pengelola (Deri Ris Riana, Misriani, Numl Masfufah, danSuparti). Selanjutnya, kaim juga berterima kasih kepada Tiara WacanaYo^akaita yang telah beiperan baik atas pencetakan daii penerbitanbuku ini. Mudah-mud^an, semua jerih payah berbagai pihak itusebagai tabimgan amal yang akan berbuah kebaikan. Jika terdapatberbagai kekurangan, kami meminta pembaca dapat memaklmninya.

Kepala,

Drs. Pardi, M.Hmn.

NIP 131917489

vi PardS BYudianti Herawati

Page 7: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

Daftar Isi

Halaman Judul i

Kata Pengantar Kepala Kantor Bahasa Provinsi KalimantanTimur v

Daftar Isi vii

Drama Indonesia di Kalimantan Timur [Paidi) 1

Cerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih):Analisis Struktural dan Nilai Budaya (Yudianti Heiawad) 103

Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur vii

Page 8: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

DRAMA INDONESIA

DI KALIMANTAN TIMUR

Pardi

KANTOR BAHASA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PUSAT BAHASA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

2007

Page 9: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

BAB I

PENGANTAR

Secaia umum, karya sastra dibedakan menjadi puisi, prosa, dan drama.Karya puisi dan prosa Indonesia (dalam kaitan ini cerita pendek,novel, dan sebagainya) telah lahir sejak lama di Kalimantan Timur.Dari beberapa sumber tertulis dan lisan, puisi dan cerita pendek diKalimantan Timur telah lahir sebelum kemerdekaan. Kedua jenis ataugenre sastra itu memiliki eksistensi yang semakin kentara semenjakkemerdekaan seiring dengan lahimya sejumlah media massa di Kalimantan Timur, seperti hadimya koran Masyarakat Bam dan Iain-lain, dibandingkan dengan keberadaan karya sastra drama. Bahkan,dilihat dari pemasyarakatan dan apresiasi, pemasyarakatan dan apre-siasi karya drama tampak "tertinggal" dibandingkan dengan sosiaB-sasi dan apresiasi terhadap puisi dan cerita pendek.

Kehadiran puisi dan cerita pendek Indonesia di KalimantanTimur diikuti oleh lahimya sejumlah karya sastra berbentuk drama.Bahkan, banyak karya drama yang lahir dari sastrawan yahg jugamendpta puisi dan cerita pendek. Dengan demlkian, dapat di-mengerti bahwa beberapa penulis drama di Kalimantan Timur jugapenulis puisi dan cerita pendek. Di samping itu, beberapa penulisdrama berhasil menjadikan dirinya dikenal sebagai seniman dramatemama di Kalimantan Timur atau di luar Kalimantan Timur. Di

antara penulis karya drama Indonesia di Kalimantan Timur adalahRizani Asnawi, Misman R.S.U., M. Mastur, Nanang Rijono, Hamdani,

Drama Indonesia di Kalimantan Timur 3

Page 10: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

Syamsiil Khaidir, Habolhasaan Asyari, S. A1 Haqq, Agung Waskito,Sapnidin Ithur, Agus Susanto, dan Awang Chalik, dan Yaya W.S.Deretan nama penulis drama Indonesia di Kalimantan Timiu* ter-sebut masih dapat diperpanjang jika pendokumentasian karya dramaberlang^g secara memadai dan pelacakan dapat diiakukan secara baik.

Keberadaan sastrawan dan naskah-naskah drama karya penga-rang Kalimantan Timur dapat diketahui dari sejumlah sumber ter-tulis, baik dalam buku-buku kesastraaan maupim media lain. Sebagaicontoh, keberadaan pengarang dan karya drama Indonesia di Kalimantan Timur dapat dilihat dalam buku antologi puisi Secuil Bulandi Atas Mahakam terbitan Komite Sastra Dewan Kesenian Kali

mantan Timur (1999). Dari keterangan dalam buku antologi tersebutdi Kalimantan Timinr pemah lahir sejumlah naskah drama, antaraMn, "Darah dan Darah", "Menyongsong Hari Esok", "Godot, Kem-haUnya Kasan Mandi", "Jejak dalam Air", "Monumen", dan Iain-lain(karya Habolhasan Asyari). Berdasarkan keterangan itu dapat di-pastdkan bahwa di Kalimantan Timiur terdapat penulis drama 1aiT>yang seangkatan dengan Habolhasan Asyari.

Sebagai hasil karya sastra, drama di Kalimantan Timur perlumendapatkan apresiasi yang setara dengan apresiasi terhadap karyasastra yang lain, yakni puisi dan cerita pendek. Selama ini terdapatkesan bahwa apresiasi terhadap karya drama tertinggal dibanding-kan dengan apresiasi terhadap puisi dan cerita pendek. Hingga saatini belum pemah ditemukan adanya penelitian yang memberikanulasan atau apresiasi secara memadai terhadap naskah drama Indonesia di Kalimantan Timur. Untuk itu, penditian terhadap dramaIndonesia di Kalimantan Timur perhi dilakukan sebagai upaya mem-bangun apresiasi positif masyarakat terhadap sastra drama di Kah-mantan Timur.

Penehtian berjudul "Drama Indonesia di Kalimantan Timur"mempakan bagian tidak terpisah dari rencana penyusunan buku"Sastra Indonesia di Kalimantan Timur" yang direncanakan olehKantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timiur. Dengan demlkian, hasilpenelitian ini dapat dinyatakan sebagai penyumbang data bagi upayapenyusunan buku "Sastra Indonesia di Kalimantan Timur" tersebuL

Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 11: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

Sesuai deng^n latar belakang di atas, pennasalahan yang dite-tapkan dalam penelitian beijudul "Drama Indonesia di KalimantanTimur" adalah sebagai beiikut. Pertama, siapakah penulis dramaIndonesia di Kalimantan Timiur. Kedua^ bagaimanakah penerbitanatau pemasyarakatan drama Indonesia di Kalimantan Timur. Ketiga,bagaimanakah dri karakteristik secara instrinsik (tema, tokoh, latar,dan pemaniaatan bahasa) drama Indonesia di Kalimantan Timur.

Sejalan dengan latar belakang dan masalah di atas, penelitian inimemiliki tujuan (I) mengungkapkan pengarang drama Indonesia diKalimantan Timur, (2) mendokumentasikan karya drama karya pengarang Kalimantan Timiur, dan (3) mengungkapkan dri karakteristik secara instrinsik karya drama Indonesia di Kalimantan Timur(dari aspek tema atau permasalahan, latar, penokohan, dan pemaniaatan bahasa). Selain tujuan subtansial (teoretds) di atas, secaraprakds, penelitian ini ju^ bertujuan (1) menumbuhkan minat masya-rakat terhadap apresiasi karya drama di Kalimantan Timur, (2) men-dorong pengarang drama untuk lebih bergairah dalam berkarya, dan(3) menyediakan data pendukung bagi upaya penyusunan buku"Sastra Indonesia ̂ Kalimantan Timur" yang direncanakan olehKantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur. Had itu perlu dilakukankarena disadari bahwa terdapat hubungan timbal balik antara apresiasi drama dan kegairahan pengarang dalam mendpta karya drama.Adanya apresiasi yang memadai diharapkan dapat mendorong se-makin maraknya pendptaan karya drama di Kalimantana Timur.

Sebagai produk budaya, karya sastra tidak dapat dilepaskan darikehidupan masyarakatnya. Dalam kaitan ini, Teuuw (1983) menya-takan bahwa karya sastra tidak terlepas dari kenyataan sosial-historismasyarakatnya (bandingkan dengan Damono, 1979). Keteiikatan sastradengan kondisi sosial budaya masyarakat itu membuktikah bahwakarya sastra merupakan institusi sosial (Wellek dan Warren, 1956).

Sesuai dengan si&t dan karakteiisdk sastra tersebut, untuk dapatmengungkapkan reahtas sastra, perlu dilakukan penelitian yang mem-pertimbang)can aspek instrinsik dan ekstiinsik dari karya sastra. Disamping itu, corak kajian tersebut juga ditentukan oleh sifat karyasastra sebagai sebuah sistem yang kehadirarmya tidak terlepas dari

Drama Indonesia di Kalimantan Timur

Page 12: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

hal-hal yang berlangsung atau teijadi di luar karya sastra secaraobjektif. Dengan demikian, penelitian ini memanfaatkan pende-katan atau teori penelitian mikro-makrosastra yang dikembangkanoleh Tanaka (1979) dalam bukunya beijudul System Models forMacro Theory (1979), yang dikenal dengan teori sistem. Dalam pe-nerapannya, pendekatan ini mengarahkan analisis terhadap aspekmakrosastra (yang meliputi sistem pengarang, penerbit, dan pem-baca). Sementara itu, telaah mikrosastra difokuskan pada analisisaspek-aspek instrinsik kaiya sastra (drama Indonesia KalimantanTimur) yang meliputi kajian terhadap tema atau permasalahan, tokohdan penokohan, latar, dan pemanfaatan bahasa. Secara instrinsik, se-perti karya sastra yang lain (khususnya karya sastra prosa), sebuahdrama dibangun dalam kesatuan atas unsur-unsur tema, penokohan, alur, setting, tikaian atau konflik, cakapan, dan gerak (Satoto,1986:37 dan bandingkan dengan Boulton, 1971 dan Longeworth (1973).

Metode dan teknik penelitian dapat dibedakan menjadi dua jenis.Pertama, metode dan teknik pengumpulan data peneHtian. Kedua^metode dan teknik analisis data penelitian. Dalam pengumpulan datadigunakan metode pustaka dan nonpustaka. Metode pustaka diman-featkan dalam pengumpulan data penelitian melalui dokumen tertulisberupa buku, cetakan, stensilan, majalah, surat kabar, dan sebagainya.Adapun metode nonpustaka memanfaatkan teknik wawancaradengan berbagai pihak yang memiliki pengetahuan terhadap dramaIndonesia di Kalimantan Timur. Sementara itu, dalam analisis datapenelitian dimanfaatkan metode analitik-deskriptif dalam kerangkaberpikir deduktif. Analisis data penelitian memanfeatkan teori sistemmikro-makrosastra yang mempertimbangkan aspek ekstemal daninternal karya drama di Kalimantan Timur. Penyusunan laporan penelitian memanfeatkan bahasa Indonesia yang benar dan baik.

Data penelitian dapat dipilah menjadi dua sesuai dengan aspektelaah dalam penelitian ini. Pertama, data terkait dengan telaahaspek makrosastra berupa data jatidiri pengarang, dan media ekspresipengarang dalam melahirkan karya sastra drama, dan penilmatkarya sastra drama di Kalimantan Timiur. Kedua, data penelitiandalam kaitannya dengan telaah aspek mikrosastra adalah kaya sastra

Drama dan Cedta Rakyat di Kalimantan Timur

Page 13: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

drama karya pengarang Kalimantan Timur, baik yang berbentukstensilan maupun naskah yang telah diterbitkan dalam bentuk buku.Beberapa di antara karya drama Indonesia di Kalimantan Timuryang ditetapkan sebagai data penelitian, antara lain, adalah "Monu-men Keadilan" karya Agung Waskito, "Pangadakan" karya SaprudinIthur, "Putri Bura Daya" karya Agus Susanto, "Sanga Sanga 1947"karya Johansyah Balham, "Atas Nama Penguasa", "Tragedi Bentiu","Langkute yang Malang" (ketiganya karya Awang Khalik), "Sepan-jang Malioboro" karya Rizani Asnawi, "Perapah" karya HabolhasanAsyari, "Cemburu" dan "Permata" keduanya karya Misman R.S.U.

Pada dasamya, karya drama Indonesia hidup secara baik diKalimantan Timur. Akan tetapi, dokumentasi dari karya drama diKalimantan Timur ditengarai tddak berlangstmg secara balk. Di sam-ping itu, komunitas drama tersebar di sejumlah wilayah di Kalimantan Timur yang dikenal sangat luas dan terpencar-pencar se-hingga memiliki pengaruh dalam upaya pendokiunentasian karyadrama di wilayah ini. Kedua kondisi tersebut merupakan kendalatersendiri dalam pelacakan data penelitian. Oleh sebab itu, jikadipandang perlu, penelitian drama Indonesia di Kalimantan Timtu:dapat diperluas pada tahtm-tahtm yang akan datang sehingga di-peroleh basil yang benar-benar dapat menyajikan reahtas kondisikehidupan drama di Kalimantan Timur.

Penelitian ini boleh dikatakan penelitian awal karena memilikiberbagai keterbatasan. Kendala waktu dan lainnya menyebabkanpenelitian ini tddak mampu menjangkau data secara luas. Sementaraitu, kondisi dokumentasi sastra drama yang kurang memadai me-nambah semakin terbatasnya jangkauan data yang dapat ditemukandan dianalisis. Oleh sebab itu, dari peneHtdan ini diharapk^ akanlahir peneUtdan lanjutan yang dapat menjangkau data penelitiansecara memadai. Dengan demikian, dari sejiunlah penelitian itunantinya dapat dirangkum sehingga diperoleh gambaran konkretsituasi sastra drama Indonesia di Kalimantan Timur.

Sejalan dengan permasalahan dan tujuan penelitian di atas, sis-tematika penyusiman laporan penelitian berjudul "Drama Indonesiadi Kalimantan Timur" ditetapkan sebagai berikut. Bab pertama me-

Drama Indonesia di Kalintanton Timur

Page 14: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

muat latar belalcang, permasalahan, tujuan penelitian dan hasil yangdiharapkan, kerangka teori penelitian, metode dan teknik penelitian,sumber data penelitian, dan sistematika penyusunan laporan. Babkedua memuat analisis sistem makro drama Indonesia di Kalimantan

Timiur. Bab kedua memiliki subbab sistem pengarang, sistem pemas-yarakatan, dan sistem pembaca (penonton?) drama Indonesia diKalimantan Timur. Bab ketiga memuat analisis sistem mikro dramaIndonesia di Kalimantan Timur. Bab ini terdiri atas subbab permasalahan atau persoalan yang menjadi perhatian pengarang, alurcerita, tokoh dan penokohan, latar cerita, dan pemaniaatan bahasadalam drama Indonesia di Kalimantan Timur. Bab keempat berupapenutup yang memuat simpulan dan saran. Penelitian ini dilengkapidengan pencantuman daftar pustaka, yakni daitar buku dan dokumentertulis lainnya yang dimanfaatkan sebagai sumber rujukan dalampenelitian ini.

Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 15: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

BAB II

SISTEM MAKRODRAMA INDONESIA

DI KALIMANTAN TIMUR

2.1 Pengantar

Pada bagian ini akan dijelaskan kondisi keberadaan sastra dramaIndonesia di Kalimantan Timur, yang meliputi sistem pengarang,penerbit, dan pembaca. Akan tetapi, karena keterbatasan dalam pe-lacakan data penelitdan, penelitian ini tidak mampu menjanglauseluruh naskah drama yang dihasilkan oleh penulis KalimantanTimur. Di samping itu, dokumentasi karya drama di KalimantanTimur yang kurang baik menjadi kendala tersendiri dalam meng-iventarisasi karya-karya drama di wilayah ini. Dengan demikian,penelitian ini dapat dikatakan sebagai penelitian pendahuluan, se-bagai pembuka untuk melihat keberadaan drama di KalimantanTimur. Kedua, penelitian ini dapat juga dinilai sekadar membuktikansecara empirik bahwa karya sastra drama Indonesia telah tumbuhdan berkembang di wilayah Kalimantan Timur. Bahkan, karya dramapemah mengalami masa yang cukup menggembirakan dihhat darisudut kesenian pada tempo dahulu, yakni pada sekitar tahun 1970-an.Pada waktu itu banyak sastrawan Kalimantan Timur yang mendptakarya drama. Selain itu, sejumlah karya drama dipentask^ di K^-mantan Timur dan mendapat perhatian yang baik dari berbagai ka-

Drama Indonesia di Kalimantan Timur

Page 16: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

langan, baik seniman, gum, pelajar, mahasiswa, pegawai atau pejabatpemerintah, maupun luasyaiakat umum laiimya {Pemyata, 1999).

Pada Bab II ini, bermmt-mmt akan dijelaskau (a) kondisi pe-ngarang drama di Kalimantan Timur dan karya-karyanya, (b) pubH-kasi atau sosialisasi karya sastra drama, dan (c) keadaan pihak-pihakyang mempakan konsumen dari keberadaan karya drama di wilayahKalimantan Timur. Seperti dinyatakan di atas, data penelitian masihterbatas sehingga diharapkan dapat dikembangkan lagi melalui penelitian pada waktu yang akan datang.

2.2 Pengarang, Media Sosialisasi, dan Fenonton Dramadi Kalimantan Timur

Penulis atau pengarang sastra drama Indonesia di wilayah Kalimantan Timur telah eksis sejak lama. Dapat dikatakan bahwa mun-culnya penulis, dan juga karya, drama di Kalimantan Timur tddakjauh berbeda dengan waktu kemunculan pengarang dan genre sastraIndonesia yang lainnya, seperti kemunculan karya puisi dan ceritapendek. Bahkan, tidak jarang penulis karya sastra, dalam hal inipenulis puisi dan cerita pendek Indonesia, juga menulis karya drama.Kenyataan tersebut berlangsung bingga saat ini. Sebagai sekadarcontoh, penulis puisi Indonesia di Kalimantan Timur yang dewasaini juga dikenal sebagai penulis karya drama adalah Rizani Asnawl,Misman R.S.U., Awang Khalik, Syamsul Khaidir, Johansyah Balham,dan sebagainya.

Pengarang terakhir tersebut dikenal sebagai penulis ceritaroman atau novel sejarah yang mumpuni. Menumt informasi yangdisampaikannya secara Hsan, karyanya bempa roman atau novelsejarah sedang disiapkan untuk terbit berkat perhatian lembagapemerintah di Kalimantan Timur. Johansyah Balharn termasuk pengarang yang berwibawa karena dipercaya oleh rekan-rekan seniman sebagai Ketua Dewan Kesenian Kalimantan Timiu. Walaupuntelah berusia rua dan tidak seproduktif tempo dahulu dalam men-cipta karya sastra, dari wajahnya masih tersirat kegigihan dalammemasuki kehidupan budaya di wilayah ini. Johansyah Balham tam-paknya menyenangi masalah yang terkait dengan sosial-historis yang

10

L-3TAICAANDrama ̂an Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

P;'FiATBAHASA

DEPARVi-:.;-:-: PEN'niUIKAN KA3!

Page 17: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

diakspresikan dalam karyanya, baik dalam karya roman atau novelmaupun drama. Hal itu dapat disimak dari kuatnya nuansa sosial-histoiis dalam salah satu naskah dramanya yang beijudul "SangaSanga 1947" yang digubahnya tahun 1997. Jika tidak salah menafsir-kan keterangan waktn penulisan yang terdapat dalam naskah dramatersebut, drama berjudul "Sanga Sanga 1947" (yang masih berupastensilan) digubah pada 5 Mei 1997. Naskah itu mengangkat kisahpeijuangan kaum pribumi dalam mempertahankan kemerdekaanbangsa melawan Belanda (1947).

Pengarang drama angkatan muda, salah satunya, adalah MismanR.S.U. Misman memang sebagai pekerja seni yang memiliki semangatjuang tinggi. la memiliki wilayah pergaulan dan riwayat yang cukuppanjang dan konsisten dalam menjaga minatnya terhadap duniakesenian. Misman menulis drama dan puisi. Beberapa puisinya di-akui memiliki kuahtas yang lumayan. Hal itu terlihat dari beberapapuisinya yang terbit dalam antologi puisi bersama karya penyairKalimantan Timur, seperti beberapa puisinya dimuat dalam antologipuisi Secuil Bulan di Atas Mahakam (1999). Dalam kaitannya denganpendptaan drama, Misman cenderung menekuni penulisan dramamodem, yang banyak mengungkapkan kehidupan generasi muda.

Di Kalimantan Timur tidak jarang sejumlah pegawai peme-rintah menulis karya drama. Salah satu contohnya adalah AwangKhalik, seorang lulusan sekolah tinggi kesenian di Jawa Tengah yangsekarang bekerja sebagai pegawai negara di Taman Budaya Sama-linda. Awang Khalik menulis drama dan puisi. Awang Khalik lebihdikenal oleh khalayak sebagai seniman drama daiipadai selaku penyair.Akan tetapi, dari karya-karyanya, penulis muda ini dapat dikatakansebagai penulis sastra yang "belum jadi" ("belum mapan"), terutamadalam pendptaan puisi. Awang Khalik memang menulis puisi, bahkanmengajar pendptaan puisi. Akan tetapi, puisi-puisi Awang Khalikdapat dikatakan sebagai "puisi kelas dua" dibandingkan dengan puisikarya penyair yang telah mapan, seperti Safruddin Pemyata, MugniBaharuddin, Nanang Rijono, Kamo Wahid, dan sebagainya.

Kajian ini belum mampu mengungkapkan latar belakang kehidupan keluarga pengarang drama di Kalimantan Timur secara lengkap.

Drama Indoriesia di Kalimantan Timur 11

Page 18: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

Dengan demikian, kajian atau paparan terkait dengan latar belakangkeluarga pengarang drama di Kaltim hanyalah disajikan secaraselintas sesuai dengan data penelitian yang berhasil didapatkan dariberbagai sumber, baik tertulis maupun lisan.

Dalam berbagai catatan tertulis yang secara sambil laJu me-nyebut kehidupan karya drama, termasuk pengarang drama, dapatdiketahui bahwa Kalimantan Timur memiliki sastrawan drama yangcukup banyak jumlahnya. Beberapa nama yang dapat disebut sebagaipenulis sastra drama di Kaltim adalah Ahmad Noor, Hamdy A.K., M.Sattar Miskan (yang juga dikenal masyarakat sebagai tokoh teater yangmenipakan pendiri Teater Remaja Samarinda pada tahtm 1970-an),Mugni Baharuddin (yang juga penulis artikel kebudayaan yang me-nonjol di Kaltim dan sekarang menjabat sebagai Kepala Dinas Pen-didikan Kota Samarinda), Habolhasan Asyari, Hamdani, Rizani Asnawi(seniman tersohor dalam bidang seni drama yang memiliki jabatanterakhir sebagai Kepala Kantor Wilayah Pendidikan Nasional Pro-vinsi Kalimantan Timur; dan karena perhatiannya yang sangat besarterhadap seni drama atau teater, namanya diabadikan sebagai namagedung teater terkenal di Kalimantan Timur yang terletak di komplekTaman Budaya Samarinda), Masriady Mastur (yang juga pembina seniteater di Tenggarong), Nanang Rijono (yang juga penulis puisi ter-nama di Kaltim yang bekerja sebagai dosen di Universitas Mula-warman), dan Syamsul Khaidir (seorang pekerja teater yang totaldalam menggeluti dunia teater sehingga dirinya dikenal sebagaiseorang sutradara teater tingkat nasional). Sampai dewasa ini SyamsulKhaidir masih bergairah dalam mengelola kelompok teater Bintek diTenggarong. Sejumlah karya drama Syamsul Khaidir, antara lain,adalah "Tunggal" (1981), "Ganda Garuda" (1983), "Rumah Duka"(1984), dan "Suara Bumi" (1988). Syamsul Khaidir malang-melintangdalam menekuni dunia teater. Syamsul Khaidir pemah dipercayamenjabat sebagai Ketua Dewan Kesenian Kalimantan Timur, danhingga saat ini masih menjadi pengurus kelompok Bina Teater Kutai(atau Bintek) di Tenggarong. Syamsul Khaidir juga menjadi staf peng-ajar di Universitas Kutai Kartanegara. Seniman yang memiliki latarpendidikan cukup baik itu merasa sangat berbahagia karena dapatmenunaikan ibadah haji pada tahun 1995 (Pemyata, 1999).

12 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 19: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

Penulis drama di Kalimantan Timur yang perlu disebut dalamderetan pengarang sastra drama, selain yang telah disebut di atas,adalah Sukardi Wahyudi. la merupakan seniman sastra yang lahir diSamarinda. Pengarang berikutnya adalah Yaya W.S. yang juga se-bagai pelatih teater dan pendiri Tester Gong Kutai. Yaya W.S. telahlama menekuni seni drama sejak menuntut ilmu di IKIP Jakarta.

Pengarang drama Indonesia di Kalimantan Timur tidak hanyaterpusat atau berada di Samarinda. Akan tetapi, penulis drama diwilayah ini berada tersebar di kota-kota kabupaten yang tersebar diseluruh penjuru Kalimantan Timur, seperti di Panajam Pasir Utara,Bontang, Berau, dan sebagainya. Hal itu terbukti dari sejumlah naskahdrama yang terkumpul dalam Festival Teater Kaltiin 2004yang ber-langsung di Taman Budaya Samarinda. Sebagian besar kelompokteater di kabupaten di wilayah Kalimantan Timur mengikutd festivaltersebut dan mementaskan karya dari penulis drama di wilayahnya.Beberapa naskah teater yang lahir dari pengelola kelompok teater disejumlah kabupaten atau kota tersebut adalah naskah drama ber-judul "Momunen Keadilan" (dari Teater Timur Bontang) dan "ReaksiBumi" dari Teater Bumi Kabupaten Berau. Naskah drama yang ter-golong drama absuryang sarat dengan kritik sosial tersebut digubaholeh Agung Waskita. Sementara itu, penulis drama dari KabupatenBerau (dengan ibukota Tanjung Redeb) yang pantas disebut adalahSaprudin Ithur. Seniman drama ini seorang lulusan sarjana pendi-dikan dan bekerja cukup lama di lingkungan instansi pemerintah.

Saprudin Ithur (menurut pemilik nama tersebut kata Ithuradalah nama orangtua Saprudin. Seniman ini lahir di Samarinda (1960).Sementara itu, salah satu penulis drama di Kabupaten Panajam PaserUtara adalah Agus Susanto. Karyanya berjudul "Putri Bma Daya"merupakan karya yang dipentaskan dalam Festival Teater Kalimantan Timur 2004 di Taman Budaya Samarinda oleh kelompokTeater Pena 2003. Dari naskah tersebut, penulisnya mengakui bahwaide cerita dari drama itu berasal dari A'an yang juga merupakananggota dari Teater Pena 2003 yang berada di Kabupaten PanajamPaser Utara. Sementara itu, di Kabupaten Berau terdapat senimanteater atau penulis drama bemama Shahar A1 Haqq. la merupakananggota dari Teater Bumi Kabupaten Berau. Naskah yang digubah-

Drama Indonesia di Kalimantan Timur 13

Page 20: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

nya, antara lain, adalah drama beijudul "Reaksi Bumi" (2004) yangdipentaskan dalam festival teater 2004 di Samarinda. Tidak terdapatinformasi lain berkenaan dengan jatidiri pengarang drama Shahar A1Haqq ini. Akan tetapi, dari karyanya yang terpilib untuk ditampil-kan dalam festival teater tingkat Kaltim tersebut dapat diketahuibahwa Shahar A1 Haqq tentulah penuhs drama yang telah diakuioleh masyarakat seni di Kabupaten Berau.

Selain penulis drama yang telah disebutkan di atas, terdapatsejumlah pengarang drama dan aktivis teater di wilayah KalimantanTimur. Pada umumnya, mereka adalah aktivis kesenian tempo duluyang dewasa ini telah tidak berkarya lagi. Secara garis besar, dapatdikatakan bahwa sesungguhnya Kalimantan Timur memiliki senimandrama atau teater yang cukup banyak. Dari berbagai sumber ataudokumen tertulis, dapat dijelaskan sejumlah seniman drama atauteater di Kalimantan Timur. Akan tetapi, keterbatasan yang meng-iringi peneHtian ini menyebabkan penulis tidak mampu menjangkauseluruh data untuk menyajikan gambaran seniman drama di KaH-mantan Timur secara keseluruhan. Jadi, deskripsi ini dimaksudkansekadar membuktikan bahwa seni drama dan teater telah lama tumbuh

dan hidup di KaHmantan Timur dengan dinamikanya sendiri.

Seni drama di Kalimantan Timur mulai hidup sejak dibentuk-nya Badan Musyawarah Kebudayaan Nasional (disingkat BMKN) yangjuga memiliki cabang di Samarinda. Sejak terbentuknya lembaga itusering (hlakukan pentas drama atau teater di Samarinda. Bahkan,tidak hanya seni teater yang mendapat kesempatan imtuk tampil,melainkan juga seni tari, musik, dan Iain-lain melalui acara pentasseni yang berlangsung di Samarinda. Sejak saat itu dapat disebut be-berapa sosok yang menggeluti dunia drama sehingga disebut sebagaitokoh teater. Mereka banyak mendirikan kelompok drama atau teateryang secara berkala melakukan pentas teater (sekitar tahun 1970-an).Ketika itu peran media massa, khususnya RRI Samarinda, tidak dapatdiabaikan dalam turut serta menggairahkan dinamika kehidupanseni teater di Kalmantan Timur.

Berbicara seni drama dan peran media massa (khususnya peranradio, seperti RRI Samarinda) mengingatkan pada peran senimanbemama Achmad Noor yang ketika itu rajin menuHs drama yang

14 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 21: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

disiarkan melalui media tersebut. Selain Achmad Noor, nama HamdiA.K. tidak boleh dilupakan karena juga merupakan penulis dramauntuk RRI Samarinda. Hamdi A.K. sering diminta sebagai pengisisiaran sandiwara yang dikelola oleh RRI Samarinda sebagai upayamembantu seniman drama dalam f>engembangan kreativitas danapresiasi terhadap seni drama.

Seniman drama yang dapat dikatakan seangkatan dengan AchmadNoor adalah M. Satar Miskan. M. Satar Miskan dikenal oleh kalanganluas sebagai tokoh pendiri Tester Remaja Samarinda (ketika itudunia perkayuan mengalami masa yang "menggairahkan"). Rekankerja M. Satar Miskan dalam mengelola Tester Remaja Samarindaadalah Ibrahim Koneng dan Azis Fanani. Kiprah seniman drama diKalimantan Timur semakin bergairah dengan hadimya seniman AniA.S. (tahun 1977). Ketika itu seniman teater di Samarinda dapatmengundang Bengkel Teater Rendra dan salah satu anggotanya,Untung Basuki, memberikan andil yang cukup berarti dalam pe-ngembangan dunia teater di Kalimantan Timur. Untung Basuki dikenal gigih dalam menggerakkan seniman teater di KalimantanTimur. la juga dikenal sebagai seniman yang tidak "materialistis"sehingga disebut seba^ seniman yang entengan 'ringan tangan' dalammenggerakkan kelompok seni.

Tokoh seni Mugni Baharuddin tidak ketinggalan dalam meng-gelutd dunia drama. Mugni Baharuddin mendirikan kelompok dramaatau teater yang dinamakan Teater 77. A. Hasibuan turut sertamendirikan kelompok teater yang diberinya nama Teater Garasi.Sementara itu, di Universitas Mulawarman berdiri teater yang meng-himpim para mahasiswa yang diberi nama Teater Tema (Temasingkatan dari Teater Mahasiswa). Kemudian, Mugni Baharuddinjuga mendirikan Teater Remaja Hasanuddin. Pada tahun 1980-anmimcul kelompok teater bemama Teater Suluh yang dimotori olehSyamsul Khaidir. Pendirian Teater Suluh tidak terlepas dari ber-dirinya Teater Suluh Indonesia yang dipelopori oleh H. Hamzah, E.Jauhari, A. Harun, Hanafiah T.H.S. (yang selanjutnya dikenal sebagaipenggerak seni teater di Pasir).

Nama Habolhasan Asyari memiliki andil yang memadai dalammengembangkan seni teater di Kalimantan Timur. la sering menulis

Drama Indonesia di Kalimantan Timur 15

Page 22: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

naskah drama untuk siaran televisi, seperti naskahnya berjudul"Anak Sepanjang Svmgai" disiarkan mdalui media televisi. TeaterSuluh Indonesia pemah mewakili Kalimantan Timur dalam fetdvalpertunjukan rakyat tingkat nasional dan regional. Nama kelompokteater yang harus disebut untuk melengkapi gambaran keberadaanseni drama di Kalimantan Timur adalah Teater Gelang, TeaterDahlia, Teater Batu (didirikan oleh SMA 2 Samarinda), Teater CitraTepian, Teater APA (teater ini pemah mengikuti Temu BudayaNusantara di Yogyakarta).

Kegairahan penciptaan karya sastra drama di Kalimantan Timurtidak dibarengi dengan kegairahan untuk penerbitannya. Dapatdinyatakan bahwa penerbitan karya sastra drama di Bumi Etam iniberbeda jauh dengan penerbitan karya sastra yang lain, seperti novel,cerita pendek, dan puisi. Di Kalimantan (walaupun tidak terlalusering dan produktif), karya sastra berupa puisi, cerpen, dan novelpemah diterbitkan, baik oleh lembaga resmi maupun penerbit swasta.Hal itu tddak tezjadi dalam kaitannya dengan karya sastra drama.Sebagai contoh, di Kalimantan Timur pemah terbit kumpuian atauantologi puisi beijudul Menyambut Fajar, Secuil Bidan di Atas Ma-hakam, dan sebagainya. Akan tetapi, sejauh pelacakan data yang di-lakukan oleh penulis, belum pemah ada penerbitan karya sastradrama di Kahmantan Timur. Hal itu tidaklah mengherankan karenadi daerah lain pun tidak banyak penerbit yang menaruh minat imtukmenerbitkan karya drama.

Dalam kenyataannya, karya sastra drama memang jarang diterbitkan sebagai sebuah produk sastra. Kemtmgkinan rendahnya tradisipenerbitan karya sastra drama disebabkan oleh pandangan bahwakarya sastra drama bukanlah sastra baca, melainkan sastra pentas.Oleh sebab itu, sangat mungkin berbagai pihak mengakui bahvrakarya sastra drama dipandang telah selesai jika telah dipentaskan.Pelaksanaan pementasan itulah sebagai elemen terpenting dalam penciptaan karya drama. Hal itu, tentunya, berbeda dengan karya sastrayang lebih menitikberatkan pada tradisi baca, seperti novel, puisi,dan cerita pendek. Cerita pendek di Kalimantan Timur telah lama di-kenal oleh masyarakat melalui media massa, seperti yang terjadi dalambeberapa penerbitan {Masyarakat Baru, Tribun Kaltim, Kaltim Post,dan sejumlah penerbitan yang dikelola oleh instansi tertentu).

16 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 23: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

Karena tidak memiliki tradisi penerbitan, karya sastra dramabanyak dikomimikasikan oleh pengarang kepada khalayak dalambentuk ketdkan atau stensilan. Hal itupun dilakukan untuk kepen-dngan pentas dan sosiallsasi yang dipilih pengarang kepada pembacaatau masyarakat. Oleh sebab itu, tidak mengherankan jika karyadrama yang dijadikan data atau sumber analisis dalam penelitian inijuga berupa karya ketikan atau stensilan. Karena dokumentasi sastrayang tidak memadai, karya sastra drama juga tidak terawat secarabaik. Hampir-hampir tidak ada dokumentasi sastra drama yangdilakukan secara kelembagaan. Jika ada, pendokumentasian itupundilakukan "seadanya" tanpa pertimbangan yang memadai sebagaisebuah dokumentasi sastra. Hal itu ditandai oleh kenyataan bahwakarya sastra drama di Kalimantan Timur hanya dapat diperolehmelalui penulisnya. Seperti di tempat lain, penulis atau pengarangmerupakan dokumentator sastra walaupun jarang yang melaku-kannya secara baik. Suatu hal yang melegakan, terdapat beberapaseniman sastra yang menyimpan karya drama karya orang lain.Akan tetapi, semua karya sastra drama yang berhasil diperoldi olehpenulis menjadi dokumentasi seniman sastra, bukan lembaga ataupihak perseorangan di luar komunitas seniman sastra dan teater diKalimantan Timur. Dengan demikian, sosialisasi sastra drama diKalimantan Timur lebih dominan dilakukan oleh pengarang dalambentuk pementasan karya daripada penyebarluasan dalam bentukterbitan karya sastra drama.

Bagaimanakah situasi pembaca, dalam kaitannya dengan karyasastra drama lebih tepat disebut sebagai penonton, drama di Kalimantan Timur? Dari sejumlah media pementasan drama (disebutjuga sandiwara atau teater), dapat diidentdfikasi masyarakat peng-guna (atau penonton) sastra drama di Kalimantan Timur. Padauraian di depan, di Samarinda khususnya, dan Kalimantan Timurpada ummnnya, muncul beberapa kelompok drama atau teater.Kelompok itu mewadahi seniman drama dari berbagai kalangan,seperti seniman mumi yang dapat disebut sebagai pekerja seni,pegawai pemerintah di instansi kesenian atau kebudayaan, lembaganonpemerintah di bidang kesenian, mahasiswa, pelajar, dan seba-gainya. Dari kondisi tersebut dapat diidentiiikasi bahwa karya sastra

Drama Indonesia di Kalimantan Timur 17

Page 24: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

drama dinikmati oleh masyarakat semman, masyarakat umum,pelajar (siswa dan guru), dan mahasiswa (dosen dan mahasiswa).Selain itu, siaran sandiwara di RRI Samarinda merupakan mediayang baik bagi penyebaran sastra drama. Karena sebagai mediainformasi yang memiliki jangkauan masyarakat umum yang luas,radio dapat dipastikan siaran drama atau sandiwara di radio (salahsatunya di RRI Samarinda) juga didengarkan oleh masyarakat umumdan semua tingkatan usia dan status sosial kemasyarakatan. Sampaidengan saat ini RRI Samarinda masih menyiarkan sandiwara ber-bahasa Indonesia setiap minggu.

Sejak lama peran televisi cukup besar dalam pemasyarakatansastra drama. Perlu dicatat bahwa TVRI Samarinda sejak lama menyiarkan drama. Dengan semakin bertambahnya televisi di wilayahKalimantan Timur, penyiaran drama semakin banyak dilakukanoleh pihak televisi. Sebagai contoh, kehadiran DTV, sebuah televisilokal di Kalimantan Timur, memiliki sumbangan dalam pementasankarya drama. Televisi swasta ini memiliki perhatian terhadap sastrayang diwujudkan dalam acara siaran sastra, misalnya siaran pem-bacaan puisi, pementasan drama atau sandi-wara, dan sebagainya. Disamping itu, drama juga dipentaskan dalam acara-acara tertentu,sepeiti pementasan drama berjudul "Sepanjang Malioboro" karyaRizani Asnawi yang ditampilkan dalam Munas Kagama di Balikpapan.

Kedua, pementasan drama di Kalimantan Timur, khususnya diSamarinda, memiliki wilayah penonton yang luas. Pementasan ditempat umum, seperti di Dewan Kesenian Kalimantan Timur dankomplek Citra Niaga tempo dahulu, memungkinkan pementasandrama ditonton oleh berbagai lapisan masyarakat. Di samping itu,sejumlah pestival teater dan sandiwara, seperti yang dilakukan olehTaman Budaya Samarinda pada tahun 2004, dan Iain-lain, men-jadikan karya drama dinikmati oleh berbagai lapisan pencinta seni,termasuk pejabat di berbagai rnstansi pemerintah. Bahkan, adanyasejumlah kelompok seniman teater di beberapa kota (seperti Pasir,Balikpapan, Tenggarong, Bontang, dan sebagainya) menunjukkanbahwa drama memiliki jangkauan peminat yang luas. Kelompokteater tersebut sering menyelenggarakan pentas drama. Di sampingmementaskan drama, sejmnlah seniman juga konsisten dalam men-dpta naskah drama.

18 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 25: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

Pada akhimya, beberapa penulis drama di Kalimantan Timurtidak hanya dikenal sebagai penulis lokal, melainkan juga diakuisebagai penulis nasional. Hal itu dibuktikan dengan adanya beberapapenulis drama dari Kalimantan Timur yang mendapat penghargaandalam pagelaran ataupun festival teater atau drama tingkat regionaldan nasional. Untuk mengembangkan bakat seninya, seniman dramadi Kalimantan Timur pemah memanfaatkan naskah drama yangditulis oleh penulis drama yang "memiliki nama" di tingkat nasional.Dengan demikian, media sosialisasi drama di Kalimantan Timurcukup beragam. Akan tetapi, media dan kegairahan pementasan,termasuk penulisan naskah drama, tampak mengalami kemtmduranpada akhir-akhir ini.

00

Drama Indonesia di Kalimantan Timur 19

Page 26: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

BAB III

SISTEM

MIKRO-DRAMA INDONESIADI KALIMANTAN TIMUR

3.1 Pengantar

Setelah dalam bab 11 disajikan penjelasan sistem makro-drama Indonesia di Kalimantan Timur, bab III menjelaskan sistem mikro-drama Indonesia di Kalimantan Timur. Dalam analisis ini dijelaskanaspek-aspek instrinsik karya sastra drama di Kalimantan Timur.Akan tetapi, sesuai dengan kerangka berpikir dalam penelitian ini,analisis aspek instrinsik karya sastra drama di Kalimantan Timurmeliputi tema atau persoalan, tokoh, latar, dan karakteristik bahasa.Ketiga aspek instrinsik itu dimaksudkan untuk menunjukkan karakteristik karya drama di Kalimantan Timur.

3.2 Tema Drama Indonesia di Kalimantsin Dmur

Dari sejumlah karya sastra drama yang berhasil dijangkau dapatdijelaskan bahwa karya-karya drama di Kalimantan Timur memiffitema atau persoalan yang beragam. Sejumlah persoalan yang men-jadi perhatian pengarang drama di Kalimantan Timur yang tersuratdan tersirat, antara lain, adalah sebagai berikut.

20 Drama dan Ceiita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 27: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

3.2.1 Tema Kebsmgsaan atau Nasionalisme

Tema atau persoalan kebangsaau atau nasionalisme terkait dengankeinginan atau kegigihan seseorang atau sekelompok orang dalammemperjuangkan kemerdekaan dan atau mempertahankan kemer-dekaan. Tema peijuangan atau nasionalisme itu tidak hanya terkaitdengan nuansa dan semangat peijuangan masyarakat di KalimantanTimur, melainkan juga terdapat drama yang mengangkat latar per-juangan masyarakat di daerah lain dalam menghadapi ancamanbangsa lain. Sebagai contoh, penulis drama Kalimantan Timur ber-nama H. A. Eizani Asnawi menulis drama beijudul "Sepanjang Ma-lioboro" (tahun 2001) yang mengangkat latar peijuangan pemimpindan masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta dalam memperjuangkan martabat bangsanya menghadapi pasukan Beknda.

Persoalan dalam drama tersebut tidak terlepas daii latar be-lakang penuhsnya yang pemah tinggal di Yogyakarta dalam rangkamenempuh studi di TJniversitas Gadjahmada. Drama "SepanjangMalioboro" sengaja didptakan untuk menyambut Munas Kagama DCyang berlangsung di Balikpapan. Oleh sebab itu, drama "SepanjangMahoboro" tersebut dipentaskan dalam rangkaian Munas Kagama IXdi Balikpapan, yang berlangsimg pada tanggal 5 Juli 2001. Sebagainaskah pentas, karya Rizani Asnawi tampak berbeda dengan dramakarya pengarang lain. Drama "Sepanjang Mahoboro" benar-benartelaJi disiapkan sebagai naskah pentas yang dhengkapi denganpenjelasan teknik-teknik pementasannya.

Tema kebangsaan atau nasionalisme yang diangkat pengarangRizani Asnawi terkait dengan peristiwa sejarah bangsa Indonesiadalam mempertahankan kemerdekaan, yakni terkait dengan peristiwa sejarah yang disebut Serangan Umum 1 Maret yang dimotoiioleh Sultan Hamengkubuwana DC dan Letkol Soeharto (yangakhimya menjadi Presiden Rl .kedua) ketika itu sebagai KomandanStrategis TNI Angkatan Darat RI.

Drama "Sepanjang Mahoboro" mengangkat kisah pasukan pe-juang Indonesia dalam mempenahankan kemerdekaan negaraIndonesia dari ancaman pasukan Belanda. Tiga tokoh penting yangterhbat dalam perang mempertahankan kemerdekaan tersebut adalah

Drama Indonesia di Kalimantan Timur 21

Page 28: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

Sultan Hamengkubuwana DC, Jenderal Sudirman, dan Letkol Soeharto.Drama "Sepanjang MaJioboro" dapat dikategorikan sebagai karyasastra yang bermuatan realistik-historik. Maksudnya, drama itumengangkat fakta-fakta historis atau benar-benar terjadi sebagaiperistiwa realistik masa lalu, sepertd yang disebutkan dalam sejar^Indonesia. Aspek-aspek realistik-historis dalam drama "SepanjangMalioboro" terdiri atas pemilihan tokoh (seperti nama Hamengkubuwana DC, Jenderal Sudirman, dan Letkol Soeharto), latar sejarah(seperti sejarah peristiwa Serangan Umum 1 Maret di Yogyakarta),dan lain- laian. Semua itu dikemas dalam tema kebangsaan, yaknimelalui sikap tokoh yang memiliki semangat dnta tanaii air. &ma-ngat kebangsaan itu diwujudkan dalam perjuangan membela tegak-nya kemerdekaan Indonesia dari serangan pasukan penjajah Belanda.Jiwa dan semangat nasionalisme tersebut tampak dalam pandangantokoh cerita. Sultan Hamengkubuwana DC, sebagai berikut.

SULTAN:

Biarkan saja serdadu Nica itu, mereka tak akan berani masuk ke kraton...!

Jenderal Sudirman akan terus bergerilya mengepung mereka. Apa merekakira gampang menaklukkan rakyatyang sudah merdeka.

Kita sudah merdeka...! Dan kita akan bertahan sampai titik darahpenghabisan.

SULTAN:

Belanda menganggap kita tak ada ... Tidak, dunia harus tahu Indonesiaada dan sudah merdeka...II

Letkol Soeharto, laksanakan strategi kita...I Besok jam 6 pagi buta kitaserbu mereka... II Kuasai dan pertahankan Jogja

("Sepanjang Malioboro", him. 2—3)

Perjuangan bangsa Indonesia di Yogyakarta itu mendapat dukungandari pihak luar negara. Sebagai contoh adalah disiarkan berita ke-berhasilan pasukan Indonesia mempertahankan Yogyakarta daripasukan Nica Belanda. Dalam kaitan ini. Radio Austria menyiar-kan berita peperangan tersebut dan menyatakan bahwa keberhasilanpasukan Indonesia mengusir tentara Nica Belanda itu berkat adanya

22 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 29: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

keija sama yang baik antara pejuang dan rakyat. Hal itu sepertitampak dalam kutipan berikut.

SUARA RADIO AUSTRALIA:

Warta Berita Radio Australia

Dalam tempo hanya beberapa jam Jogjakarta berhasil direbut oleh TentaraPejuang Indonesia dari tangan pasukan Nica Belanda.

Pertempuran sengitselama 6 jam di Jogjakarta ini didukung oleh rakyat secarabahu-membahu menghadang

("Sepanjang Malioboro", hlm.3)

Tema nasionalisme atau kebangsaan seperti dalam drama "SepanjangMalioboro" juga terdapat dalam drama "Sanga Sanga 1947" karyaJohansyah Balham. Bahkan, latar historis kedna karya itu hampirsama, yakni upaya bangsa Indonesia dalam mempertahankan ke-merdekaan bangsa. Perbedaannya terletak dari latar daerah lokasiperjuangan dari kedua drama itu. Drama "Sepanjang Maliboro" karyaRizani Asnawi mengangkat latar perjuangan mempertahankan ke-merdekaan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sementara itu, drama"Sanga Sanga 1947' mengambil latar historis perjuangan rakyat KaH-mantan Timur, khususnya daerah Sanga Sanga. Kedua perjuanganyang dilakukan pejuang bangsa di kedua daerah itu menghadapimusuh yang sama, yakni Belanda. Di samping itu, jika melihat latarhistoris yang terdapat dalam kedua drama itu, pembaca dapat me-nyimpulkan bahwa kedua peperan^ tersebut termasuk dalam perangkemerdekaan yang terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia padaakhir tahun 1940-an dalam menghadapi pasukan Belanda yang ber-keinginan kembah menjajah Indonesia yang telah merdeka padaAgustus 1945.

Dalam drama "Sanga Sanga 1947', tema perjuangan sudah tampakdalam kata "mutiara perjuan^n" dari seorang tokoh Kalimantan Timtir(H.M. Ardans) pada halaman awal naskah drama tersebut. Kutipanpandangan H.M. Ardans tersebut telah mengantar pembaca (ataupenonton) dalam mengikuti jalan cerita atau kisah para tokoh ter-hadap perjuangan bangsa dalam menghadapi penjajah. Ungkapan itu

Drama Indonesia di Kalimantan Timur 23

Page 30: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

terdapat dalam halaman pertama naskah karya Johansyah Balhamsebagai berikut.

SANGASANGA1947

Mereka yang terbaring di bawah nisan nisan ini adalah suhada yang sudahtidak bisa bicara apa apa lagi.

Mereka sudah memberikan harta dan beratus nyawa hanya untuksepatah kata"Meeerdeka"

H.M.Ardans

Karya Johansyah Balham agak berbeda dibandingkan dengan karyadrama karya pengarang lain di Kalimantan Timur. Drama "SangaSanga 1947" ini disertai dengan sinopsis dari kisah perjuangan dalamkarya tersebut. Namun, sinopsis pada awal naskah itu juga dapat di-nilai sebagai prolog atau komentar imtuk mengantarkan pembacaatau penonton dalam mengikuti jalan cerita yang disajikan olehpenuhs drama. Melalui sinopsis tersebut pembaca dapat memahamialur cerita secara sepintas. Dan, dari sinopsis tersebut pula pembacadiantarkan imtuk mendcipi nuansa perjuangan bangsa Indonesiamelawan pasukan Belanda, khususnya rakyat Kalimantan Timur danlebih khusus lagi perjuangan rakyat Sanga Sanga. Untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam berikut disajikan nukilan sinopsis drama berjudul "Sanga Sanga 1947".

SANGASANGA 1947

Pertempuran 99 jam di Sanga Sanga yang dilakukan oleh para pejuang adalahmerupakan suatu bukti perlawanan di mana pun keberadaan suatu bangsayang tertindas.

Kemerdekaan dari suatu belenggu yang sudah tertanam di dada setiap anakbangsa, terus bergayut walau harus ditebus dengan darah, harta, dan air mata.

Dalam perjuangan apapun yang dilakukan anak manusia pastilah tak luput dariberbagai pengorbanan.

Seperti halnya subuh Selasa tahun 1947 di mana satu regu tembak pasukanKNIL mengeksekusi BUDIONO salah seorang pejuang Merah Putih yang dengantabah menyongsong maut manakala merah putih yang ada di dadanya mulaibasah oleh darah yang mengaliri tubuhnya.

Tetapi pengorbanan seorang Budiono tidaklah terhenti oleh suatu kematian.

24 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 31: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

Kematian silang bertumbuh dengan lahirnya Budiono Budiono lain yangberjuang lebih keras dan tak kenal menyerah. Mereka lebih memilih matidaripada menyerah dan tersiksa Belanda yang ingin mendapatkan nama-namapejuang dan tokoh BPRI.

Seperti halnya Budiono, Habib Abdulmutallf, Dullatif, Joko Suwito, dan D.A.Rachim yang terlebih dahulu gugur sebagai kesuma bangsa dalam memper-tahankan kerahasiaan dan perjuangan.

Budiono tadinya adalah anggota KNIL yang tak diperhitungkan oleh pihakBelanda. Berbaiiknya Budiono yang disertai sejumlah anggota membuat R.KISBERRY, Komandan Detasemen KNIL, merasa amat terpukul.

Terlebih manakala diketahui selain anggota KNIL juga ternyata banyak pekerjayang menjadi jongos di rumah-rumah Belanda adalah para pejuang yangdengan sigap melakukan penawanan terhadap majikan-majikan merekamanakala pergerakan Merah Putih tercetus secara fisik.

Pembantu Kisberry yang terkenal ganas dan kejam adalah De Wilde dan duaorang Belanda pribumi bernama Nani Pelupessy dan Jalil.

Terlebih Belanda pribumi yang bernama Jalil dan Nani Pelupessy, kekuasaandan kekejaman mereka melebihi Belanda tulen.

Mereka sama sekali tak pernah merasa kalau mereka itu adalah keturunan danlahir di bumi pertiwi Indonesia.

Para pejuang sangat bend kepada kedua orang pegundal Belanda ini.Sayangnya pada setiap kontak senjata keduanya selalau lolos dari incaranmaut para pejuang.

Saat menjelang eksekusi, ijah istri Budiono dan bayinya diberi kesempatanuntuk bertemu suaminya sebagai tanda perpisahan.

Pertemuan yang tebal diselimuti duka saat itu membuat tersentuh bagi siapa-pun yang melihatnya. Budiono dengan tabah menyembunyikan perasaannya.

Budiono sekalipun mendapat siksaan berat dan tawaran manis dari pihakBelanda tetap saja membisu untuk tidak membongkar siapa saja tokoh pergerakan di Sanga Sanga. Apapun alasannya Budiono sadar akan apa yangbakal diterimanya.

Dalam tahanan Budiono sempat didatangi oleh Guru Sabran. Kepada GuruSabran Budiono menyatakan tetap menjamin kerahasiaan para pejuang.

Tersentuh hati dan perasaan Guru Sabran melihat keadaan Budiono yangsudah hampir tak bisa dikenali lagi akibat siksaan berat yang diterimanya.

Drama Indonesia di Kalimantan Timur 25

Page 32: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

Lepas tengah malam terlihat iring-iringan kendaraan yang membawa Budionoke tempat di mana dtlaksanakan eksekusi.

("Sanga Sanga 1947", him. 3-4)

Keteguhan had dan sikap peijuangan kaum republik di Sanga Sanga,selain ditunjukkan oleh Budiono, juga dapat diiihat dalam din Habib.Kedka menghadapi eksekusi Habib, yang memiliki nama lengkapHabib Abdulmutalib, tampak sangat tabah. la ddak benibah pen-dirian sebagai seorang pejuang walaupun maut akan menjemputajalnya lantaran ditembak oleh pihak Belanda. Hal itu ditunjukkanoleh sikap Habib ketika menghadapi interogasi dari pasukan Belanda.Habib AbdulmutaHb menyadari bahwa perjuangan yang dilakukanddak akan sia-sia. la meyakini bahwa peijuangan bangsa Indonesiaakan mendapat bantuan dari Sang Maha Pendpta sesuai denganajaran agama yang dianutnya, yakni Islam. Sikap dan keteguhan hadpejuang Habib AbdulmutaHb tersebut dapat disimak dalam dialogantara dirinya dengan lalil (Belanda pribumi yang dikenal sangatkejam terhadap kaum pejuang republik) menjelang pelaksanaaneksekusi terhadap dirinya sbb.

Tiba-tiba pintu dibuka dari luar dan masuklah Jalil bersama serdadu beberapaKNIL

Habib Abdulmutalib dan para pengajian terkejut dengan hanya tinggalmemandangi para serdadu.

JALIL

Semua diam di tempat...!

Siapa di antara kalian yang bernama Habib Abdulmutalib !l?

HABIB

SayaTuan .....!1

JALIL

Betuuul ?!!!

Memandang berkeliling untuk meyakinkan.

HABIB

BetulTuan ... saya Habib Abdulmutalib....

26 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 33: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

JALIL

Baik, ikut saya keluar!! Yang lain tetap tinggal dl tempat II Siapapunyang bergeraktembaksaja ....II Ayoo, keluar ...II

Habib mengikuti Jaltl keluar sementara dua serdadu tetap di dalammengawasi para pengajian.

ADEGAN: Eksekusi Habib Abdulmutalib.

1. Di halaman ada dua pejuang yang tangannya terikat ke belakang.

2. Jalil berdiri di antara tawanan dan Habib.

JALIL

Kalian kenal dengan orang ini ....??l

Wajah Jalil memandang tawanan sementara tangannya menunjuk ke arahHabib Abdulmutalib. Para tawanan tak ada yang menyahut.

JALIL

Lalu, apakah Habib mengenal mereka ...??l

HABIB

Ya, saya kenal mereka... Jl

JALIL

Kenal.. ..II? Siapa mereka.. .11??

HABIB

Mereka sama dengan tuan ...II Mereka bangsa Indonesia... II

JALIL

Apall Sama dengan saya ...II Tidak II Mereka esktremisllApakah Habib orang Indonesia ....???l

HABIB

lya, saya dan itu sama, sama Indonesia. LaluTuan bangsa apa ...11

JALIL

Cukup...ll Ini sudah bukti kalau kamu juga esktremis republik...ll

Jalil langsung menginjak-injak Habib Abdulmutalib menyiksanya. Kemu-dian mensejajarkan Habib berdiri dengan dua tawanan tadi.

JALIL

Habib..ll kamu ternyata memang orang republik ..II Orang BPRI..II se-karang kami memberikan kemerdekaan kepadamu ...II

Drama Indonesia di Kalimantan Timur 27

Page 34: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

HABIB

Insya Allah Jalll,kamuakan mendapatganjaran dari Allah ...II

Tembakan beruntun diarahkan. Ketiganya jatuh terkulai gugur dengandarah yang membasahi tubuh

("Sanga Sanga 1947", him. 11-12)

Setiap pejuang memanfeatkan segala daya untuk mendukung per-juangan mempertahankan kemerdekaan. Seorang pendidik meman-faatkan jalur pendidikan untuk membangun mental bangsa menjadiinsan berjiwa nasionalis, sepend yang dilakukan oleh Guru Sabran.Seorang ulama atau tokoh agama memanfeatkan ilmunya dan mediapengajian atau berdakwah untuk mengorbarkan semangat peiju-angan bagi rakyat atau jamaahnya. Hal itu seperti yang dilalcukanoleh Habib Abdulmutalib yang memanfeatkan pengajian untuk membangun mental peserta pengajian menjadi seseorang yang berjiwapatriot. Dalam sebuah pengajian, sebelum dirinya ditan^p olehpasukan Belanda, Abdulmutalib menyatakan kepada jemaah bahwaberjuang mencapai dan menegakkan kemerdekaan bangsa itu wajibhukumnya bagi hamba Allah. Hal itu tampak dalam wejangan Abdulmutalib sbb.

PELAKU : Habib Abdulmutallb-Plguran Pengajian

ADEGAN : Pengajian.

HABIB

Kegagalan dalam suatu usaha apalagi itu di jalan yang memang diridoiAllah Bukanlah merupakan kegagalan mutlak.

Apalagi perjuangan dengan suatu keyakinan, seperti halnya perjuangansaudara-saudara kita menegakkan kemerdekaan itu adalah suatu halyang wajib dan patut didukung oleh semua pihak.

Kegagalan-kegagalan yang dihadapi bangsa kita selama ini, ... ituhanyalah proses menuju keberhasilan yang sesungguhnya....

("Sanga Sanga 1947", him. 9)

Tindakan yang dilakukan oleh Habib Abdulmutalib tersebut jugadilakukan oleh Guru Sabran, yakni perjuangan dalam menanamkannilai-nilai nasionalisme-kebangsaan melalui jalur pendidikan. GuruSabran mengajarkan kepada siswanya arti penting wawasan kebang-

28 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 35: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

saan dalam mempertahankan kemerdekaan bangsa. Hal itu dapatdisimak dari tindakan Guru Sabran sewaktu mengajar muiid-murid-nya di ruang kelas sbagai berikut.

TEMPAT : INT- Ruang sekolah / S1AN6

PEMERAN : Guru Sabran - Murld Murid.

ADEGAN : Memberikan pelajaran arti kebangsaan.

GURU SABRAN

Bangsa kita itu terdiri dari berbagai suku Ada, suku Jawa, adasuku Bugis, ada Banjar, ada Manado, ada Batak, dan banyak lagi suku-sukuyang kesemua itu adalah bangsa kita yaitu Indonesia

Bangsa kita memiliki satu Negara yang juga disebut Negara Indonesia.

Negara kita adalah Negara kepulauan, meliputi pulau Jawa, pulau Borneo,puiau Selebes, Sumatera dan banyak lagi pulau-pulau lain yang lebih kecildan tersebar di antara luasnya lautan.

Sedang Belanda, bukanlah bangsa kita ! Mereka hanyamemerintah. Mereka bangsa penjajah.

Mengertilah kalian apa yang disebut penjajah ??

Serentak dijawab anak-anak: "Belum I!"

GURUSABRAN

Penjajah itu adalah sesuatu kekuatan dan kekuasaan yang dipaksakanterhadap bangsa lain seperti halnya perlakuan orang-orangBelanda pada kita selama ini.

Nah,....!! Mengertikah anak-anak...???

Anak-anak serempak menyahut "Mengerti I!"

GURUSABRAN

Karena itu kita harus ???!!

Anak-anak serempak menyahut "Merdekaaa ..II

GURUSABRAN

Kita ini adalah bangsa ...???l

Anak-anak serempak menyahut: "Indonesia ....1111"

("Sanga Sanga 1947", him. 18)

Drama Indonesia di Kalimantan Timur 29

Page 36: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

Perjuangan mempertahankan Indonesia merdeka bukan hanyamenjadi tugas laki-laki. Tidak sedikit para istxi pejuang juga turutmemiliki andil dalam mendukung perjuangan bangsa mempertahankan kemerdekaan bangsa. Kehadiran perempuan dalam nuansaperjuangan terdapat dalam drama "Sanga Sanga 1947". Dalam dramatersebut, walaupim tidak masuk dalam barisan pejuang, perempuanberperan sebagai pendukung perjuangan. Terdapat istri pejuang yangdengan suka dta melepaskan suaminya tmtuk berjuang melawanpasukan Belanda. Para perempuan rela ditinggalkan oleh parasuaminya demi martabat bangsa dan negaranya. Hal itu sepertitampak dalam sikap Ijah (istri Budiono). Di samping itu, ketika itujuga terdapat perempuan yaiig rela melepaskan kekasihnya untukberjuang. Jadi, drama "Sanga Sanga 1947" juga dibumbui denganmasalah dnta asmara antara pemuda pejuang dengan pemudi. Halini membuat drama "Sanga Sanga 1947" menjadi lebih enak di-nikmatd oleh kalangan muda karena menampilkan romantismeperdntaan. Hal itu dapat disimak dari dialog antara seorang pemudapejuang bemama Sawito dengan kekasihnya bemama Patimah.

Keikhlasan Ijah dalam melepaskan suaminya untuk berjuangtampak ketika saat-saat terakhir Budiono sebelmn tertangkap Belanda. Ketika itu Ijah sedang hamil tua. la rela ditinggalkan olehBudiono bergerilya. Bahkan, Budiono juga rela tidak dapat menyak-sikan istrinya ̂ aat melahirkan karena hams menjalankan kewajib-armya sebagai seorang pejuang. Perpisahan pasangan suami-istri ituterkesan mengharukan. Bahkan, pertemuan Ijah yang menggendongbayinya dengan Budiono menjelang pria im dieksekusi oleh Belandamenggambarkan betapa besar hati seorang perempuan selaku istripejuang dalam menerima keadaan yang menimpa suaminya. Diadapat menerima kamatdan suaminya sebagai sebuah resiko dalamperjuangan. Dukungan Ijah terhadap perjuangan yang dilakukanoleh suaminya tersebut dapat disimak dalam kutipan berikut.

TEMPAT : Rumah Budiono... /MALAM

PELAKU : Budiono-ljah

ADEGAN : Budiono pamit pada istrinya yang sedang hamil.

30 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 37: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

UAH

Masbersama siapa...??

BUDIONO

Joko !

BUDIONO

Lalu kandunganmu bagaimana...??

UAH

Yah, sudah agak berat rasanya...menurut mbah Sri hari kelahiran mung-kinseminggu lag!....

BUDIONO

Acch, sayang sekali....

UAH

Mas ... jangan cemaskan aku ... Aku bisa saja mengatasi segalanya.Keselamatan Mas-lah yang harus dijaga

BUDIONO

Ijah ... Aku tidak bisa lama-lama di sini.... Aku hanya minta agar jikasudah melahirkan, cepatlah tinggalkan Sanga Sanga. Kalau mungkinkamu pulang ke Jawa.

Nanti jika segalanya sudah selesai, aku akan menjemputmu...

Kami akan melakukan perang gerilya. Untuk itu sulit rasanya kita bisabertemu. Apalagi keadaan sekarang sudah semangkin gawat.

UAH

Aku mengertiMas...JI

Pembicaraan berhenti kala terdengar suara ketukan di dinding. Tak lamaterdengar suara deru mobil yang kemudian berhenti.

UAH

Mas... itupatroli ?!

BUDIONO

Ingat pesanku .... Aku pergi sekarang... jaga dirimu

Budiono mencium kening istrinya kemudian pergi

("Sanga Sanga 1947", him. 33-34)

Drama Indonesia di Kalimantan Timur 31

Page 38: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

Perpisahan antara pejuang dengan istri yang dicintainya, sepertiIjah-Budiono itu, juga dialami oleh Patimah dengan Sawito. Per-bedaannya terletak pada status hubungan antara pria dan wanitatersebut Hubungan Ijah dengan Budiono adalah hubungan istri-suami. Sementara itu, hubungan Patiinah dengan Sawito adalahsebagai kekasih. Namun, sikap dan toleransi Ijah dalam mendukungperjuangan juga terjadi pada diri Patimah, Gadis itu rela melepaskankekasihnya yang pergi bergerilya bersama dengan Budiono. Dialogantara Patimah dengan Sawito berikut ini menggambarkan betapanuansa perjuangan mewamai hubungan keduanya.

TEMPAT : Di depan rumah kampong .../SIANG

PELAKU : Patimah-Sawito-Budiono-Piguran

ADEGAN : Curahan hati Sawito pada Patimah.

1. Tampak beberapa gerilya beristirahat

2. Sawito sedang dirawat oleh Patimah di tangga rumah desa.

PATIMAH

Untunglukamutidakparah ....

Sambil membersihkan luka kemudian membalutnya.

SAWITO

Memang tidak parah tapi cukup pedih rasanya

SAWITO

Untuk itu aku memang sudah ada rencana.... Tetapi saat ini keadaanmasih sulit

PATIMAH

Tidak usah terlalu resmi Mas ...yang penting Mas bicaralah dulu padaBapak... Mereka mengerti keadaan kitasekarangini ....

SAWITO

Baik, kalau Bapakmu tidak keberatan ini dan tidak menganggap ini di luaradat kebiasaan.

lyah, ini akan kulaksanakan setelah operasi besok ... Mudah-mudahansaja tidak terjadi hal yang luar biasa.

32 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 39: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

PATIMAH

Hati-hatilah Mas, Belanda-Belanda itu cukup kejam... Apalagi PelupessydanJalil ....

Budiono datang.

BUDIONO

Wit,....!! Sebentar...!!

Sawlto tanpa bicara langsung menglkuti Budiono diiringi pandangan Patimah.

("Sanga Sanga 1947, him. 38-39)

Darah perjuangan pada diri orangtua temyata menurun pada anak-anak mereka. Sebagai salah satu contoh adalah anak Guru Sabranyang tidak dapat berdiam diri ketika menyaksikan orang-orangpribumi disiksa oleh pasukan Belanda. Hal itu dapat disimak padatindakan Ardans (anak Guru Sabran) yang menolong pejuang yangditahan Belanda. Ketika seorang pejuang ditangkap dan dibentak olehpasukan Belanda, Ardans melakukan langkah yang lazim dilakukanoleh anak-anak, yakni mengambil ketapel dan menembak pasukanBelanda itu dengan ketapelnya. Adegan itu dapat dicermati dalamkutipan berikut.

TEMPAT : Di bawah bangsai BPM /SIANG

PELAKU : Ardans-AminsCs-Pejuang

ADEGAN : Melihat para pejuang yang terikat di tiang rumah bangsai BPMdengan pengawasan serdadu Belanda.

Beberapa pejuang terikat pada tiang kolong bangsai dengankeadaan yang menyedihkan.

1. Tawanan ini menjadi tontonan anak-anak, serta mas-yarakat

2. Ardans dekat pada salah seorang tawanan yang sedangmerintih meminta air. Melihat ini Ardans tak peduli lalupergi dan kembali membawa air di dalam sebuah kalengkemudian meminumkannya pada si pejuang yang terikat.

3. Seorang serdadu melihat peristiwa ini lalu mendatangitawanan dan menendang-nendangi kemudian berpalingpada Ardans.

SERDADU

Hei ...I! Kamu monyet..I! awas ....I Kalau sekali lagi kamu kasih airsamadia anjing..!! kakimu saya akan kasih patah tiga ... mengerti ...!! Hayo ..IIkamu anak monyetsemua pergi dari sini ...II

Drama Indonesia di Kalimantan Timur 33

Page 40: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

Anak-anak berlarian ketakutan.

Ardans pergi ke tempat terlindung lalu mengambil ketapel yangtergantung di lehernya dan dengan diam-diam dia membidik serdaduyang mengusirnya tadi.

Serdadu yang asyik membelakang terkena batu ketapel yang dibidikkanArdans. la menjadi marah dan mencari siapa pelakunya. Namun, anak-anak semua sudah pergi lari jauh-jauh sehingga si serdadu hanya tinggaldapat menyumpah serapah.

(Sanga Sanga 1947", him. 44-45)

3.2.2 Tema Sosial-Budaya

Tema sosial budaya dalam drama Indonesia di Kalimantan Timurterkait dengan perbedaan pandangan masyarakat terhadap budayalokal (budaya masyarakat setempat) dengan budaya modem. Jadi,yang digolongkan dalam tema sosial-budaya, antara lain, adalah per-tentangan sosial budaya yang mewamai hubungan masyarakat yangsedang dalam perubahan dari situasi tradisional menuju modem. Disamping itu, sejtitnlah drama juga mengangkat budaya tradisi, seperticerita dalam masyarakat tradisional. Akan tetapi, drama yangmengangkat latar tradisi itu tetap menyajikan unsur-unsur yangbaru sebagai upaya kritis dalam mengajak pembaca memasuki dimiamodem yang lebih maju dan realistds.

Perbedaan pandangan terhadap budaya tradisi dan modemsangat kentara dalam drama beijudul "Putri Bura Daya" karya AgusSusanto (2003), dan "Perapah" karya Habolhasan Asyari (tahun 2000),dan sebagainya. Termasuk dalam tema sosial-budaya ini adalah temapendidikan, seperti terdapat dalam drama "Perapah" karya Habolhasan Asyari, Tragedi Bentiu' karya Awang Khalik, "Permata" karyaMisman (tahun 1992), "Cemburu" karya Misman (1992). Dalamkaitannya dengan masalah pendidikan tersebut, sebagian penulisdrama mengangkat pentingnya generasi muda tmtuk berpikir real-istdk dalam menghadapi hidup. Bahkan, pengarang memandangperlunya seseorang memiliki pendidikan yang memadai sehinggamampu mengelola perilakunya secara seimbang sesuai dengan nilai-nilai moral yang sejak lama dipahami oleh orangtuanya (masalah itu

34 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 41: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

akan diuraikan secara lebih luas di halaman lain). Selain itu, be-berapa penulis drama masih berpandangan bahwa perlunya meng-angkat cerita-cerita rakyat rmtuk dipentaskan sebagai media peles-taiian budaya dan sosialisasi nilai-nilai tradisi kepada masyarakat,seperti terdapat dalam drama beijudul "Pangadakan" karya SaprudinIthur (2004), "Tragedi Bentiu" karya Awang Khalik (tahim 1997),dan "Langkute yang Malang" karya Awang Khalik (tahim 1999).

Tema pendidikan menjadi sangat penting dalam membangunmasa depan masyarakat dan bangsa. Hal itu seperti tampak dalamdrama "Perapah" dan "Sepanjang Malioboro " Dalam drama "Perapah"teijadi perbedaan pandangan budaya antara kelompok tua dengankelompok muda. Terdapat perbedaan antara kedua kelompok itudalam memandang budaya tradisi dan modem. Sementara itu, secaratersurat sebagian masyarakat mengakui bahwa lahimya pendidikanmodem telah mengubah perilaku kelompok muda yang memandangdirinya lebih hebat dari para orangtua mereka. Akan tetapi, masyarakat masih menghendaki perlimya nilai-nilai budaya tradisi dalamkehidupan ketika itu. Namun, pertentangan pandangan itu tidakterlepas dari persoalan cinta segitdga yang melahirkan iri hati dansalah paham pada diri seorang pemuda dalam menarik hati seoranggadis. Karena harus bersaing dalam merebut hati gadis yang dicin-tainya dengan pemuda lain, pemuda yang telah mendapatkan pendidikan modem di kota itu menimjukkan kepandaian dengan latarpendidikan modem di kota. la merasa sangat percaya diri dapat menarik hati gadis idamannya. Namun, temyata masyarakat di desa itutidak dapat menerima pemuda yang tinggi hati (istilah dalam bahasaJawa kemajon) walaupun telah memiliki pendidikan modem di kota.Masyarakat di desa itu justm tertarik kepada sikap pemuda yangrendah hati dan memahami kehidupan di desa itu, termasuk me-mahami kehidupan adat-budaya setempat.

Selain memuat tema nasionalisme, drama karya Rizani Asnawiberjudul "Sepanjang MaHoboro" sangat kental menyuarakan pen-tingnya lembaga pendidikan dalam membangim sumber daya ma-nusia Indonesia. Yang menarik untuk dikemukakan adalah semangatdan lahimya pemikiran bagi terbentuknya lembaga pendidikan tinggixmtuk kepentingan bangsa selepas Indonesia merdeka. Dalam karya

Drama Indonesia di Kalimantan Timur 35

Page 42: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

itu dinyatakan adanya ide untuk mendirikan sebuah universitas dariseorang tokoh cerita yang juga tokoh dalam sejarah peijiianganmempertahankan kemerdekaan Indonesia, yakni Sultan Hamengku-buwana IX. Pada saat itu Sultan berkeinginan untuk mendirikansebuah universitas di Yogyakarta. Bahkan, nama universitas itupimlahir dari gagasan Sultan. Sultan mengusulkan universitas yang akandidirikan di Yogyakarta itu bemama Universitas Gadjahmada. Bahkan, jiwa nasionahsme yang tertuang dalam perhatian yang sangatbesar terhadap pendidikan tersebut tampak dari kerelaan Sultanuntuk meminjamkan ruang di istana atau kraton, yakni Pagelaran,untuk kegiatan belajar-mengajar bagi universitas yang akan berdiritersebut. Sultan berkeyakinan bah>va negara sangat membutuhkantenaga ahh atau ilmuwan. Untuk melahirkan tenaga ahH perlu didirikan sebuah universitas.

Sultan Ngayogyakarta menilai bahwa situasi negara membutuhkan para ahli hukum untuk menata kehidupan politik negarayang baru tumbuh. Di samping itu. Sultan Hamengkubuwana IXmemandang pentingnya mendirikan fakultas ekonomi untuk mem-bangun tata perekonomian nasional yang baik. Jiwa kependidikanyang luar biasa pada diri Sultan Hamengkubuwana IX tersebut dapatdisimak dalam kutipan berikut.

SULTAN:

Perang tidak boleh memutus mata rantai pendidikan. Bahkan, kita wajibmeningkatkan tingkat pendidikan yang ada. Kita tak punya universiteit.Rakyat tak punya saluran untuk hasrat keilmuannya. Padahal, negarasangat nnembutuhkan tenaga-tenaga ilmuan kita.

ORANGII:

Jadi kita perlu mendirikan universitiet,Sinuhun...? Lalufakulteit apa yangdidirikan...?

SULTAN:

Kita harus menata negara kita. Sekarang lagi kacau. Yang pertama negeriharus aman dan sentosa. Kita perlu peraturan hukum dan perlu ahli-ahli-nya. Semua orang perlu tahu hak dan kewajibannya. Semua harus taat.

Makanya yang kita perlukan adalah Fakulteit Hukum. Untuk orangnya kitakan punya banyak lulusan dari negeri Belanda.

36 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 43: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

ORANGII:

Lalu....?

SULTAN:

Lalu kita perlu membangun perekonomian negara. Negara kita sudahlama dijajah.

Blar potensi alam kita kaya, tetapl rakyat kita miskin. Pendapatan rakyatdan pendapatan negara harus kita angkat. Biar kita hidup berharkat.Bukan alas kaki dan inlander.

Kemakmuran harus merata. Pemilik modal bukanlah Tuan, dan rakyat bu-kanlah sapi perah. Jadi mereka adalah sahabatTak boleh ada pemerasan.Semua mesti makmur dan bahagia sesuai dengan tingkatannya.

ORANG II:

Maksud Sinuhun.... Fakulteit Ekonomi..?

SULTAN:

Ya, Fakulteit Ekonomi

("Sepanjang Malioboro", hlm.4-S)

Pandangan Sultan Ngayogyakarta atas pentingnya pendidikan bagikemajuan bangsa itu mendapat sambutan baik dari berbagai pihak.Maka dari itu, tddaklah aneh dalam waktu tddak terlalu lama sejakperistdwa bersejaiah itu berdirilah Universitas Gadjah Mada di Yog-yakarta. Pada akhimya Universitas Gadjah Mada berkembang men-jadi universitas terbesar di Asia Tenggara dan memberikan andil bagisebutan Yogyakarta sebagai kota pendidikan. Dalam drama"Sepanjang Malioboro", pengarang tidak dapat melepaskan diri darikepentmgan praktis penuhsan naskah tersebut sebagai naskah pentasdalam Munas Kagama IX di Balikpapan. Oleh sebab itu, tema pendidikan dalam drama itu ada sedikit kesan dipaksakan demi kepen-tdngan pentas itu sendiri. Oleh sebab itu, kiprah universitas ituditampilkan dengan agak berlebihan dalam bentuk narasi (suara dibalik layar pentas). Di sampmg itu, sebagai sebuah drama, keinginanpenulisnya tmtuk mengejar keindahan penampilan dapat dimaklumi.Dalam naskah itu disebutkan adanya barisan altimni di atas pentassesuai dengan pakaian asal daerah dari kelompok alumni.

Pendaian pengarang drama "Sepanjang MaHoboro" atas keber-hasilan kiprah Universitas Gadjah Mada ditampilkan dalam bentuksuara di balik layar. Sebagai altunnus imiversitas tersebut, Rizani

Drama Indonesia di Kalimantan Timur 37

Page 44: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

Asnawi (pengarang drama "Sepanjang Malioboro") memahami ke-lebihan Universitas Gadjah Mada dalam menyumbangkan dirinyabagi pembangunan bangsa, seperti perhatian universitas itu dalammembangun ideologi bangsa dan melahirkan konsep ekonomi ke-rakyatan. Di samping itu, penulis drama "Sepanjang Malioboro" jugamengetahui bahwa Universitas Gadjah Mada merupakan tempatbagi kader-kader bangsa dari seluruh tanah air dalam mengem-bangkan dirinya sebagai ilmuan yang handal. Hal itu dapat disimakdalam ilustrasi yang disampaikan pengarang drama "Sepanjang Malioboro" sbb.

SUARADARIBALIKLAYAR

Suara 1 : Gadjah Mada terus berkiprah mengabdi negara.Konsep-konsep penelitian dan penemuan-penemuan ketlmuan dalamtahun emasnya mengkaji kekuatan dan kelemahan UUD1945, agartetap selaras, bahkan maju ke depan mendahuiui zamannya. Ke-rakyatan untuk kesejahteraan bangsa, berbagai Ekonomi konsepkebudayaan yang berakar dari budaya bangsa.

Suara 2 : Apa yang paling menggembirakan adalah misi Universitas GadjahMada yang tetap terpelihara, membina sumber daya manusia, tidaksaja dari Jogja dan Jawa, tetapi untuk seluruh kader bangsa dari semuapropinsi, semua etnis, semua agama, dari semua penjuru Indonesia

("Sepanjang Malioboro", him. 10)

Tema pendidikan — walaupun tidak menonjol — juga terdapatdalam drama berjudul "Sanga Sanga 1947" karya Johansyah Balham.Drama yang berkisah tentang perjuangan rakyat Sanga Sanga dalammenghadapi penjajah Belanda tersebut menampilkan pentingnyanilai-nilai pendidikan bagi generasi muda. Sejalan dengan temautama karya Johansyah Balham, yakni tema perjuangan atau na-sionahsme, nilai edukasi atau nilai pendidikan dalam drama itu jugaterkait dengan nilai perjuangan. Kehadiran nilai pendidikan y^gterkait dengan semangat kebangsaan tidaklah aneh karena drama itumenampilkan tokoh pejuang dari profesi guru, yakni Guru Sabran.Oleh sebab itu, Giuu Sabran memandang perlunya mewariskanpendidikan semangat kebangsaan terhadap generasi muda, baik ke-pada anaknya sendiri mauptm murid-muridnya. Hal itu dapat dilihatdalam kutipan berikut ini.

38 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 45: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

ARDANS

Saya hanya bend melihat perlakuan kejam itu ayah ... sayangnya sayamasih kedl. Kalau saya besar saya akan membalas kekejaman itu.

GURU SABRAN

Ayah mengerti perasaanmu, Nak ..J Nanti kalau kamu besar dan jadi orangberguna jangan pada pengorbanan orang-orang yang berjuang untukkemerdekaan kita....

Saat ini kamu memang belum mengerti apa arti dan maksud orang-orangyang berjuang itu ...Tapi nanti jika kamu sudah memahaminya.

Sekaii lagi kuingatkan.... Kamu jangan lupa dengan para pejuang-pejuangseperti yang kamu iihat itu. Nah.... hanya itu pesan ayah

sm

Ingat jangan lagi kamu melakukan itu ... itu sangat berbahaya. Nantibapakmu bisa dibawa-bawa dan diikat seperti mereka juga.

Nah, apakah kamu mau melihat ayahmu begitu ??!

ARDANS

Tidak mak....!!

sm

Sudah, pergilah tidur... Besok kalian sekolah....

("Sepanjang Malioboro", him. 46)

Selain tema pendidikan dan nasionalisme, drama Indonesia di Kalimantan Timur banyak mengangkat tema sosial-budaya. Di antaratema sosial-budaya tersebut adalah tema pertentangan budaya yangdikemas dalam tema pertentangan adat. Tema pertentangan adatatau pertentangan budaya, antara tradisi dengan modem, sangatmenonjol dalam drama karya Awang Khalik berjudul 'Tragedi Bentiu".Drama 'Tragedi Bentiu" tergolong drama panjang karena terdiri atassembilan babak. Adapun setiap babak rata-rata sepanjang 12 ha-laman HVS ukuran folio dengan ketdkan spasi tunggal. Drama- initergolong drama yang menampilkan persoalan yang kompleks karena dikemas dalam kaitannya dengan masalah adat, sentimenpribadi, perselisihan yang dikemas dalam masalah percintaan, danpertentangan pandangan genarasi muda dan generasi tua terhadappentingnya pendidikan modem. Oleh sebab itu, drama "TragediBentiu" dapat disebut sebagai drama yang menampilkan penokohanyang kompleks.

Drama Indonesia di Kalimantan Timur 39

Page 46: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

Drama "Tragedi Bentiu" mengambil latar budaya masyarakatDayak Kenyah. Oleh sebab itu, latar sosial budaya yang ditampilkanpun sangat diwamai oleh latar budaya adat masyarakat Dayak Kenyahtersebut. Drama 'Tragedi Bentiu" mengangkat kisah kehidupan masyarakat Dayak Kenyah terkait dengan pertentangan budaya tradi-sional dan modem. Oleh sebab itu, drama itu lebih banyak diwamaioleh konflik sosial. Akan tetapi, jika dicermati, konflik sosial dalamdrama itu tddak terlepas dari konfUk pribadi yang diseret ke dalamkonflik budaya.

Drama "Tragedi Bentiu" diawali dengan adanya persahabatanyang erat antara Alung dan Aheng. Keduanya bersikap antipati ter-hadap kegiatan anak-anak muda di kampimgnya. Keduanya tidak setup dengan keinginan generasi muda yang akan mengubah kehidupan berladang menuju anak-anak muda yang memiliki semangatimtuk bersekolah. Akibatnya, kedua warga kampung tersebut ber-usaha menghalangi kegiatan belajar di kampungnya yang dimotorioleh Aping. Aping adalah seorang pemuda yang mengalami cacadtubuh, tetapi memiliki perhatian besar terhadap pendidikan anak-anak di kampungnya. Dengan berbagai dalih, Alung dan Ahengsengaja menghentikan kegiatan belajar anak-anak di kampungnyayang dikelola oleh Aping.

Kegiatan kelompok belajar yang dimotori oleh Aping juga men-dapat tentangan dari Pak Tosak. Pak Tosak sengaja menghasut masyarakat agar anak-anak di kampungnya tidak datang dan belajar ber-sama di rumah Aping. Akibamya, kegiatan kelompok belajar 3^g(hlakukan di rumah Aping dianggap sebagai pelanggaran adat olehsebagian besar masyarakat di kampung itu. Kaum tua (seperti PakTosak dan Aheng) memandang bahwa anak-anak di kampungnyatidak perlu bersekolah, melainkan hams bekerja di ladang mem-bantu orangtuanya. Oleh karena itu, mereka tidak menghendakikelompok belajar yang diusahakan oleh Aping berkembang dan se-makin banyak menarik minat anak-anak imtuk belajar ilmu pe-

40 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 47: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

ngetahuan modem. Dengan alasan kekhawatiran anak-anak mudaenggan bekeija di ladang, Pak Tosak dan Aheng benipaya meng-hasut pendudnk di kampung itu imtuk beisama-sama menghentikankegiatan belajar kelompok di rumah Aping. Akhimya, kegiat^ bel-ajar kelompok itu dihentikan melalui musyawarah adat dan Aping

dinyatakan bersalah sehingga hams menerima sanksi.

Kuamya dorongan untuk memajukan desanya melalui jaliu:pendidikan sekolah pada diri Aping dipandang oleh warga kam-pungnya sebagai sesuatu yang menakutkan. Dalam kaitan ini, teijadiperbedaan pandangan terkait dengan pentingnya pendidikan. Akantetapi, tekad Aping tidak pemah sumt dan berhenti walaupun meng-hadapi ancamaii dari Pak Tosak dan orang-orang yang sepaham de-ngannya. Namun, Aping tddak dapat berbuat banyak menghadapikekuatan massa yang dimotori oleh Pak Tosak dan Aheng. la hamsmenerima ketika kegiatan belajar di rumahnya im dipandang sebagai tindakan yang salah.

Dalam sidang adat yang membicarakan kelompok belajar yangberlangsung di rumah Aping terdapat dua pandangan yang menun-jukkan perbedaan pandangan terhadap pentingnya pendidikan. Per-tama, adalah kelompok yang mendukung tindakan Aping yang ber-upaya memajukan kampungnya melalui pendidikan sehingga meng-hendaki kegiatan belajar itu dilanjutkan dan perlu didukung olehwarga kampung. Kedua, adalah kelompok yang menilai bahwa kegiatan belajar yang diprakaisai oleh Aping itu sebagai tindakan ber-bahaya sehingga hams dihentikan. Bahkan, mereka (kelompok kedua) menuntut Aping hams diberi sanksi sosial. Kelompok pertama,antara lain, diwakih oleh Laming dan Gum. Kedua orang itu menilaibahwa kegiatan belajar yang diprakarsai oleh Aping im dapat mem-banm memajukan anak-anak kampung. Pandangan kedua orang immenunjukkan bahwa keduanya menghendaki adanya kemajuanyang didukung oleh pendidikan modem. Perbedaan pandangan Lamingdan Gum tersebut dapat disimak dalam kutipan berikut.

Drama Indonesia di Kalimantan Timur 41

Page 48: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

20. LamingMaafkan saya Pak Iban. Maksud Aping membuat belajar kelompok adalahuntuk membantu anak-anak kampung ini agar dapat membaca dan me-nuiis. Nah. Ini kan suatu tujuan yang mulia. Siapapun kita sebagai orang-tua akan senang melihatanaknya dapat membaca dan menulis.

PAK IBAN MEMANDANG SEKITAR RUANGAN. PANDANGANNYATERHENTI PADA

GURU. PAK IBAN PUN INGIN MENDENGAR PENDAPAT GURU. lA MEMBERI ISYA-

RAT UNTUK MEMPERSILAKAN GURU BERPENDAPAT.

21. Guru

Sebenarnya apa yang telah dilakukan Aping sangat baik. Saya sebagaiguru merasa terbantu dengan kegiatan itu. Dan sepantasnyalah Bapak-Bapak memberi dukungan pada Aping

(Tragedi Bentiu", bagian IV, him. 4).

Pandangan Laming dan Guru itu bertolak belakang dengan pan-dangan kelompok yang menolak kegiatan belajar kelompok tersebut,seperti yang teijadi pada diri Alupg dan Pak Tosak. Oleh sebab itu,dalam pertemuan adat itu, keduanya berupaya mempengaruhi pe-serta pertemuan agar melarang dan menjatuhkan sanksi terhadapAping. Sikap penolakan kedua orang itu dapat disimak dalamkutipan berikut,

26. Tosak

Terima kasih Pak Iban. Malam ini sebenarnya saya ingin membawa anaksaya bernama Agun sebagai bukti kalau Aping dengan sengaja ingin me-lakukan kegiatan yang tidak bertanggung jawab. Aping ingin anak-anakmelakukan perlawanan kepada orangtua. Ini jelas sekali perbuatan me-langgar adat.

27. PakIban

Ada yang ingin menambahkani

SUASANA MENJADITEGANG. APING SEDARI TAD! HANYA MENUNDUK DENGAN

SIKAP SANTAI

28. AlungPak Iban. Semua warga kampung ini tabu kalau Apinglah yang selalumembuat masalah. Aping sepertinya berkeinginan untuk menjadi seorangpahlawan. Tapi nyatanya bukan menjadi pahlawan, melainkan pembang-kang. Saran saya mohon diberi ganjaran yang berat.

42 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 49: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

31.Tosak

Tidak! Kami tidak akan memberi ijin. Biar saja anak-anak di iadang karenaitulah kehidupannya. Pak Iban, Aping telah merisaukan kami. Sudahsepatutnya ia mendapat hukuman

(Tragedi Bentiu", bagian IV, him. 4}

Penolakan masyarakat terhadap kegiatan bekjar yang dikelola olehAping juga terjadi pada diri lirun dan Ulem. Dalam kaitan ini, Ulem,seorang wanita di kampung itu, menilai bahwa kegiatan Aping mem-bentuk kelompok belajar dapat menyesatkan anak-anak. Ia meng-khawatdrkan anak-anak di kampung itu terpengaruh oleh cerita-cerita kosong yang disampaikan oleh Aping. Sikap Ulem tersebutmenunjukkan bahwa dirinya telah termakan oleh hasutan pihak-pihak yang tidak menghendaki kemajuan di kampung itu. Semen-tara itu, Lirun juga bersikap menolak kegiatan belajar yang dimotorioleh Aping. Lald-laki itu memandang bahwa Aping adalah pembawasial bagi kampungnya. Oleh sebab itu, lirun sependapat denganorang-orang yang menolak kegiatan belajar tersebut Bahkan, lirunmenghend^ Aping dijatuhi sanksi adat dan diusir keluar dari kam-pimg itu. Sikap penolakan terhadap kegiatan pendidikan pada diriUlem dan Lirun tersebut dapat disimak dalam kutipan sbb.

IGUNG TERUS MENIKMATI MINUMANNYA TANPA MENGHIRAUKAN BU ULEM

DAN LIRUN

20. Bu Ulem

Aping dan teman-teman sekelas Sirus membuat kegiatan belajar kelompok di rumah Aping.

21. Lirun

Itukan soal biasa, Kak. Alasan apa sehingga Aping di sidang malam ini?

22. Bu Ulem

Menurut ceritanya. Aping mengajak anak-anak yang tidak sekolah dipaksauntuk ikut kegiatan belajar tersebut. Ya pantas saja orangtua itu memakiAping.

IGUNG MENGHABISKAN MINUMANNYA LALU MEMBAYAR DAN PERGI TANPA

PAMIT. SEBELUM PERGI IGUNG HANYA BERDEHEM SAJA. BU ULEM DAN LIRUN

TERHERAN-HERAN DENGAN SIKAP IGUNG.

Drama Indonesia di Kalimantan Timur 43

Page 50: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

23. Bu Ulem

Kau kan tahu, Run. Anak-anak itu seharusnya di ladang membantu kerjabapak ibunya. Tapi, Aping mengajak mereka untuk mendengarkan cerita-nya yang tak masukakal.

24. Lirun

Ya, untung anakku tak ikut-ikutan. Si Aping pembawa sial. Kalau ada sajaaku diundang di lamin, Aku akan minta Pak iban untuk mengusir Apingdari kampung ini.

('Tragedi Bentlu", bagian IV, him. 3)

Dalam sidang di lamin tersebut terbukti bahwa suara masyarakatyang menolak kegiatan pendidikan yang dimotori oleh Tosak dkk.lebih kuat daripada pendapat yang mendukimg tdndakan Aping.Oleh sebab im, Ketua Adat (Pak Iban) mengambil keputusan yangmenilai Aping dinyatakan bersalah. Akhiraya, Pak Iban menjatuh-kan hukuman kepada Aping, benipa hukuman adat dengan sanksiAping hams menutup dan menghentikan kegiatan belajar tersebut.Tidak hanya itu, Aping juga dikenai tahanan rumah. Laki-laki yangmemiliki cacat tubuh itu dijatuhi hukuman kurungan tddak bolehkeluar rumah selama empat minggu. Keputusan Kema Adat itusangat memuaskan kelompok yang menolak kemajuan (pendidikanmodem), seperti Tosak, lirun, dan Alimg. Keputusan adat tersebutsebagai wujud sikap yang belmn dapat menerima pendidikan sebagaipintu kemajuan im dapat disimak dalam kutipan berikuL

32. PakIban

Sebelum saya putuskan. Apakah pertimbangan Saudara-Saudara sudahcukup?

ALUNG MEMBERI PENDAPAT. SESAAT KEMUDIAN LAMING MEMBERI SANG-

GAHAN. LALU TOSAK HAMPIR BERDIRI DENGAN WAJAH EMOSI. BERIKUTNYA

GURU DENGAN SANTAI BERBICARA. APING TETAP TERTUNDUK HANYA TER-

KADANG SAJA MENGANGKAT KEPALANYA.

33. PakIban

Aping dinyatakan bersalah, dengan sengaja melakukan kegiatan tanpaijin kepada orangtua. Aping mengumpulkan anak-anak di rumahnyauntuk kegiatan belajar juga tanpa diketahui oleh satu orang pun TetuaAdat. Sebagai sanksinya, saya putuskan mulai besok pagi Aping sesegeramungkin menutup kegiatannya dan tidak boleh keluar rumah sampaiempat minggu.

44 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 51: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

TOSAK DAN ALUN6 MERASA PUAS DENGAN KEPUTUSAN. SEMENTARA LAMING

HANYA TERCENUNG MENDENGAR KEPUTUSAN. SEDANG APING MEMATUNG.

BERANGSUR-ANGSUR PARA WARGA MENINGGALKAN RUANGAN TINGGAL

APING YANG DITEMANI LAMING

(Tragedl Bentiu", baglan IV, him. 5)

Sikap Tosak dalam menolak kegiatan belajar di kampungnya ituberbeda dengan sikap Agtm, anak lelakinya. Agun sangat men-dukung kegiatan belajar yang dilakukan oleh Aping. Oleh sebab itu,Agun merasa kecewa dengan sikap ayahnya itu. Sesungguhnya,penolakan Pak Tosak terhadap kegiatan belajar di kampung ituhanyalah lahir dari sikap kurang senang kepada Aping. Pemikiransebagian besar masyarakat di kampung itu berubah setelah Tosakdigigit ular berbisa. Tidak satu pim orang di kampung itu yang dapatmengobati orang tergigit ular, kecuali Aping. Sementara itu. Apingmasih dalam masa menjalani hukuman adat berupa larangan keluarrumah. Dengan demikian, masyarakat harus membawa Pak Tosakke rumah Aping. Dengan jiwa besar. Aping bersedia menolong PakTosak, lelaki yang telah menyebabkan Aping dijatuhi hukumanadat. Keberhasilan Aping menyelamatkan Pak Tosak mengubahpikiran ayah Agun tersebut terhadap kegiatan belajar yang ber-langsung di rumah Aping.

Pak Tosak merasa malu dan berkeinginan meminta maaf kepada Aping. Pada akhimya, Pak Tosak pulalah yang mendesak KetuaAdat (Pak Iban) untuk mencabut hukuman yang telah dijatuhkankepada Aping. Pak Tosak berupaya sekuat tenaga agar Aping di-bebaskan dari segala tuduhan biuuk. Langkah itu dilakukan oleh PakTosak setelah menilai bahwa dirinya telah diselamatkan nyawanyaoleh Aping dari gigitan ular berbisa. Akhimya, hukuman adat y^gdijatuhkan kepada Aping dicabut melalui keputusan atau pertemuanadat. Pak Tosak berhasil mempengaruhi sejumlah warga kampung ituuntuk mendtikung keinginannya membatalkan hukuman yang dijatuhkan kepada Aping. Hal itu dapat disimak dalam kutipan berikut.

PAK IBAN SEDANG MAKAN DENGAN LAHAPNYA. TIBA-TIBA TERDENGAR KE-

TUKAN PINTU. PAK IBAN MEMBUKA PINTUNYA. MUNCUL TOSAK DENGAN

JALANSEDIKITPINCANG.

Drama Indonesia di Kalimantan Timur ■ 45

Page 52: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

56.Tosalc

Maaf, Pak. Saya mengganggu makan siang, Bapak.

57. Pak iban

Sudah sembuh kamu rupanya. Ehh. Ada perlu apa kamu ke mari?

58.Tosak

Saya jadi malu untuk mengutarakannya. Ehh, begtni, Pak. Saya merasabersalah atas hukuman adat yang diberikan pada Aping. Saya mohon ke-pada Bapak, untuk menggugurkan hukuman itu. Sayalah yang seharusnyaharus dihukum.

PAK IBAN MINUM AIR PUTIH YANG ADA 01 ATAS MEJA

59. PakIban

Menggugurkan hukuman adattldaksegampang itu, Sak. Kita harus meng-undang para Tetua Adat kampung ini untuk mengambil keputusan ber-sama.

BO.Tosak

Kalau begitu segera saja kita undang para Tetua Adat dan para wargayang dianggap mumpuni (Bagian 5, him. 8).

64. Pak Iban

Sudahl Cukupi Hhhhm, Aheng aku ucapkan selamat datang. Baru kali inikau muncull Ehh, Saudara-Saudara, atas permintaan yang berdasar diikutidengan niat yang bersih, maka saya putuskan untuk membatalkan ataumenggugurkan hukuman adat yang dikenakan pada Saudara Aping(Bagian 6, him. 8).

APING DAN WARGA LAINNYA MASIH MEMBERSIHKAN SEKITAR JAUNAN.

MUNCUL PAK IBAN MENGHAMPIRI APING.

88. PakIban

Aping. Kapan rencana kegiatan belajar kelompok itu dimulai kembali?

89. ApingTergantung anak-anaknya, Pak.

90.PakIban

Kalau dapat secepatnya saja dilaksanakan.

91. Aping

Akan saya usahakan, Pak.

46 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 53: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

PARA WARGA SATU-PERSATU MENINGGALKAN JALANAN KAMPUNG YANG

TELAH BERSIH. APING PUN DEMIKIAN, lA BERIRINGAN DENGAN TOSAK.

92.Tosak

Ping! Tolong Agun dididik supaya pintar membaca dan menulis. Janganseperti bapaknya.

93. ApingSaya yakin, Agun akan dapat menulis dan membaca. Agun mempunyaisemangat yang tinggi dalam memacu diri. Yakinlah, Pak.

94.Tosak

Mudah-mudahan, Ping. Agun bisa membawa nama baik keluarga

(Tragedi Bentiu", bagian VI, him. 12)

Lan^cah Aping membentuk kelompok bdajar di kampungnya men-dapat dukimgan dari pihak sekolah. Pada akhimya, seluiuh wargakampung itu mendukung kegiatan belajar di mmah Aping. Dengandemikian, drama itu sengaja tmtuk menanamkan pentingnya pen-didikan bagi generasi muda. Dukungan daii berbagai pihak itu, ter-utama dari pihak sekolah, tampak dalam dialog antara Lurun, wargakampung yang semula menentang kegiatan belajar kelompok ter-sebut, dengan Kepala Sekolah, sbb.

LIRUN DUDUK BERHADAPAN DENGAN KEPALA SEKOLAH. LIRUN SEPERTI KIKUKDENGAN SUASANA YANG ADA

45. Kepala SekolahAda yang bisa saya bantu, Bu?

46. Lirun

Ehh. Anu, Pak. Saya hanya ingin tahu apakah, Ehh. Apakah kegiatanbelajar yang ada di rumah Aping mengganggu bagi anak-anak yangmengikutinya?

47. Kepala SekolahHmm. Saya juga baru mendengar kalau di rumahnya Saudara Aping adakegiatan belajar kelompok. Kegiatan itu sama sekali tidak mengganggukegiatan sekolah. Kegiatan yang dilakukan Saudara Aping sangat ber-manfaat bagi anak-anak.

48. Lirun

Tapi. Kegiatan itukan hanya untuk anak-anak yang tidak sekolah. Yangsaya dengar, anak saya dalam kegiatan tersebut malah mengajari mereka.

Drama Indonesia di Kalimantan Timur 47

Page 54: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

KEPAUSEKOLAH MEMBUKA KACA MATA, DITARUH Dl MEJANYA

49. Kepala SekolahWahh, itu bagus. Anak ibu mengajak teman-temannya supaya pintar. Ya,pintar membaca, juga pintar menulls. Saya sangat bangga mempunyaianak seperti anak Ibu.

LIRUN HANYATERPAKU MENDENGAR KALIMAT BAPAK KEPALA SEKOLAH.

50. Kepala Sekolah

Ibu tidak usah mengkhawatirkannya. Anak Ibu telah memilih satu ke-giatan yang sangat mulia. Kami, dari pihak sekolah akan membantu sebisakami guna menyukseskan kelompok belajar yang diasuh Saudara Aping.

(Tragedi Bentiu", bagian VII, him. 6)

Sejak saat itu pihak sekolah membuat komitmen untuk membantukegiatan belajar di kampung itu. Bahkan, kegiatan kelompok belajardi kampung itu dapat diperluas dengan peserta orang-orang tua yangbelum dapat membaca dan menulis. Langkah ini sebagai wujud dariprogram wajib belajar. Untuk itu, pihak sekolah akan memperban-tukan guru-guru di sekolah tersebut menjadi tenaga pengajar bagimasyarakat kampimg itu. Dukungan pihak sekolah dalam mewu-judkan program wajib belajar itu seperti disampaikan Kepala Sekolahkepada Laming, seperti dialog berikut ini.

KEPALA SEKOLAH BERTAMA KE RUMAH LAMING YANG SEDANG MENJAHIT JALA-

NY A. BU LAMING MEMBAWAKAN MINUMAN, KEMUDIAN MASUK KE DALAM.

08. Kepala SekolahKami dari pihak sekolah, besok mengajak Bapak dan Pak Iban untuk hadirke sekolah guna meneruskan rapatyang kemarin.

09. LamingEhh. Dalam rapat besok, boleh saya mengajak Suadara Aping. SebabSaudara Aping ingin menyampaikan sesuatu tentang wajib belajar bagiusia anaksembilan tahun.

10. Kepala SekolahSilahkan. Kehadiran Saudara Aping dapat mengembangkan kegiatan yangakan kita laksanakan.

LAMING MEMPERSIUHKAN KEPALA SEKOLAH

MINUM.

48 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 55: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

11. LamingSaya akan segara lebih giat mencari sebanyak mungkin peserta demisuksesnya kegiatan ini.

12. Kepala SekolahBetuI, Pak. Saya akan memerintahkan tiga orang guru untuk membantuBapak.

13. LamingTerima kasih, Pak

(Tragedi Bentiu", bagian XI, him. 2)

Pentmgnya pendidikan dalam membekali diri menuju masyarakatmodem juga menjadi tujuan utama generasi muda dalam drama ber-judul "Permata" karya MSsman R.S.U. Quni 1992). Dalam drama itudisebutkan kegigihan seorang pemuda yatim piatu lulusan SLTAyang harus bekeija rnituk membiayai pendidikan adik perempuannya.la rela bekerja kasar untuk mencarikan dana bagi kelanjutan sekolabadik perempuannya yang bemama TutL Pemuda bemama Agus ter-sebut merasa memiliki tanggung jawab moral untuk mengupayakankelangsungan pendidikan bagi adiknya. Agus harus menerima nasibdirinya untuk tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan tinggi karena kematian orangtuanya. Sementara itu, ia menjadi yatim piatu dan jatuh miskin akibat bencana kebakaran yangmenghabiskan rumah dan harta orangmanya. Agus merasa bimbangketika harus memilih menyerahkan permata yang ditemukannyakepada pemihknya atau menjual permata itu untuk membayar litangdan biaya sekolah adiknya. Sikap Agus yang memandang pentingnyasekolah dalam menghadapi kehidupan masa depan tampak dalamdialog dan monolog sebagai berikut.

21.Tuti : (Serius) Mas, maafkan saya. (Diam sejenak) semenjak ayah dan ibu

kena musibah kebakaran itu, saya jadi beban Mas Agus (Sedih).

22. Agus: (Tersenyum) Kau tak periu berpikir seperti itu, itu sudah menjadi ke-wajibanku sebagai kakakmu.

28.Tuti : (Tertawa) Tuti, Tuti dasar kau. Mas Aguskan bilang jangan punyapikiran begitu. Tut, kau jangan berpikir macam-macam yang pen-ting siapkan dirimu untuk menyongsong masa depanmu.

Drama Indonesia di Kalimantan Timur 49

Page 56: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

91. Agus I Ya Tuhan, hamba tidak tahu apa yang harus hamba perbuat tolong-. lah hamba. Kalau hamba serahkan pada pemiliknya hutang hampa

pasti takkan pernah lunas. Sebab gaji hamba tidak banyak apalagihamba masih harus memblayai adik hamba (Diam, ekspresi mimiksangatsedih).

("Permata^hlm. 11)

Drama "Permata" juga menampilkan pendidilcan budi pekerti. Halitu diamanatkan kepada pembaca (pendengar dan penonton sewaktudipentaskan) melalui tokoh Agus. Pria itu merasa mendapat perto-longan Tuhan.sehingga tidak melakukan tindakan yang tidak semes-tinya. Berkat kebaikannya mengembalikan permata yang ditemu-kannya kepada pemiliknya, Agus mendapatkan liang yang dapat di-gunakan untuk menutup kebutubah hiduphya. Tindakan A^ itudiilhami oleh nasihat orangtuan)^ yang tel^ tiada. Pendidilcanmoral itu dapat disimak pada akhir cerita sebagai simpulan dari jalanceritai drama iiii sebagai berikut.

62. Agus: (Teringat kedua orangtuaiiyaXMonolog) Ayah, Ibu dulu kau ajarianakmu ini bahwa kejujuran itu pahit tap) buahnya manis. Se-karang aku dan Tuti merasakannya. Ayah, Ibu terima kasih atasbimbinganmu (Munajat) Ya tuhan bimbthglah kami di jalan yangKau ridoi. : : ■

Seiesai

Samarinda, 24 Juni 1992.

MismanRi.U.

Tema sosial budaya sangat kental dalam drama Indonesia di Kalimantan Timur. Dalam kaitan ini, terdapat sgumlab karya dramayang sengaja mengangkat cerita yang bersumber dari cerita ratj^t.Dalam hal seperti itu, penulis drama sengaja mengajak pembaca ataupenonton untuk menengok kembab kekayaah budaya di daerah iniberupa cerita rakyat. Drama yang bersumber dari cerita rakyat di-maksudkan sebagai upaya pelestarian budaya. Maksud penulisandrama yang bersumber dari cerita rakyat itu sering kali diimgkapkanoleh penulisnya, sepend terdapat dalam drama berjudul "Panga-dakan" karya Saprudin Ithur dari Tanjung Redeb (2004) dan "Lang-

50 Drama dan Ceiita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 57: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

kute yang Malang" karya Awang Khalik (1999). Sementara itu,drama Indonesia di Kalimantan Timur yang mengangkat ceritarakyat, selain dari kedua drama di atas, adalah drama berjudul "PutriBudaya Daya" karya Agus Susanto dari kelompok Tester Pena Kabu-paten Panajam Pasir Ut^ (2003).

Kuatnya dorongan untuk mengangkat aspek pendidikan dalamdrama yang bersumber dari cerita rakyat Kalimantan Timur diung-kapkan oleh penulis drama "Langkute 3^g Malang" dalam bagiandepan teks drama yang digubahnya. Dari catatan pengarang itudapat disimpulkan bahwa penulisan drama itu diarahkan dapatmenambah bahan rujukan bagi pengajaran budi pekerti, sepertidalam kutipan berikut.

Penulisan sandlrwara in! banyak diilhami dari sisi penokohan cerita rakyatdaerah Kalimantan Timur. Beberapa isi cerita ini, sengaja ditampilkan olehpenulis untuk menambah pengajaran budi pekerti anak-anak ('Langkute yangMalang", him. ii).

Pengantar yang dikemukan pengarang tersebut memang sejalandengan tema drama itu. Drama berjudul "Langkute yang Malang"mengangkat perbedaan perlakukan orangtuanya terhadap keduaanaknya. Disebutkan dalam drama itu bahwa sebagai seorang ibu,Jagat Hitam memperlakukan kedua anaknya, yakni Mendung danBintang, secara tidak adil. Mendung selalu dimanjakan oleh JagatHitam. Sementara itu, Bintang selalu disia-siakan dan dipaksa olehJagat Hitam untuk bekerja keras sepanjang hari. Cerita itu meng-ingatkan pembaca atau penonton terhadap kisah "Bawang MerahBawang ̂ tih". Di samping itu juga mengingatkan penonton terhadap kisah "Ande-Ande Lumut" di dalam kehidupan masyarakatJawa yang menampilkan tokoh Kleting Kuning, Kleting Ireng, danKleting Abang. Perbedaan dari cerita-cerita tersebut adalah statusBintang dan Mendung. Kisah itu mengingatkan pada pandanganmitos atas perlakuan seorang ibu terhadap anak tirinya. Bintangadalah angkat dari Jagat Hitam sehingga diperlakukan secara tddakmanusiawL Bahkan, Bintang dijadikan sasaran perlakuan balas dendamdari Jagat Hitam terhadap perseteruarmya dengan orangtua Bintang.Dengan demikian, drama ini sengaja dijadikan media bagi penyam-

Drama Indonesia di Kalimantan Timur 51

Page 58: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

paian nilai budi pekerti kepada pembaca sehingga tokoh-tokoh ceritaditampilkan secara hitam-putdh atau baik-buruk. Seperti dalamcerita "Andhe-Andhe Liunut" dalam budaya Jawa, pada akhir kisahdisajikan keberhasilan seorang anak (yang semiila disia-siakan olehsaudara dan orangtuanya) dalam mendapat kebahagiaan berkat ban-tuan seorang pria yang tampan, yakni Sang Pangeran yang sedangmenyamar. Hal itu juga terjadi pada diri Bintang yang akhimyadapat terbebas dari penderitaan berkat kehadiran Pangeran Mirandadari Kerajaan Daratan Kutai, Putra Raja Tunjung Aji Tulur. Padamulanya, Jagat Hitam berupaya menaiik simpati Pangeran Mirandauntuk lebih dekat dengan Mendung. Akan tetapi, usaha itu gagalkarena Pangeran Miranda mengetahui bahwa yang diinginkanbukanlah Mendimg, melainkan Bintang. Pada akhimya, diketahuibahwa Bintang adalah putra Raja Tunjung Aji Tulur dan masihsaudara kandung dari Pangeran Miranda.

Cerita drama itu dimaksudkan untuk menanamkan nilai budi

pekerti bahwa kebaikan akan mendapat balasan berupa kebaikan.Sebaliknya, kejahatan akan mendapat balasan bempa kebmukan.Ketabahan Bintang dalam menghadapi tekanan fisik, batdn danpenghinaan dari Jagat Hitam dan Mendung sebagai ujian dalammendapatkan kebahagiaan pada kemudian hari. Dan, Bintang telahberhasil melalui ujian mental tersebut sehingga dapat terbebas darikekejaman Jagat Hitam dan Mendung. Bintang dapat berkumpulkembah dengan orangtua dan saudaranya di istana. Nilai pendidikanbudi pekerti itu dilontarkan oleh pengarang kepada pembaca ataupenonton, antara lain, melalui monolog tokoh Bintang sbb.

TAMPAK BINTANG MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN HATI YANG KESAL SE-

MENTARA JAGAT HITAM DAN MENDUNG BERCANDA SAMBIL MENIKMATI Ml-

NUMAN DAN MAKANAN.

BINTANG ; Alangkah malangnya nasib ini. Seandainya Ibu dan bapakku ada disampingku betapa indahnya hidup ini. Tak ada pilih kasih. Ibu, dimanakah Ibu berada. Kalau telah tiada kenapa aku belum melihatnisan ibu tertancap, kalau pergi jauh kenapa tak member! alamatIbu apa kau tega melihat anakmu nasibnya begitu malang hanyasebagai budak orang angkasa yang tidak bertanggung jawab.

('Langkute yang Malang', him. 2)

52 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 59: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

Malcsud pengarang drama seperd dalam drama "Langkute yangMalang" juga terdapat dalam drama "Pangadakan". Pengarang dramaitu juga menyatakan bahwa maksud utama dalam mengangkat ceritarakyat dalam upacara pangadakan itu imtuk menyosialisasikan nilai-nilai budaya dalam cerita yang bemuansa upacara adat tersebut Halitu tampak dalam kata pengantar yang disampaikan oleh pengarang,Saprudin Idiur, sbb.

Melihat hubungan budaya antara Selebes dengan Borneo, penulis tertarikuntuk menyusun dan tnenulis sebuah naskah drama dengan judul 'PANGADAKAN' di dalam ceritanya mengandung nilai budaya, spiritual, keyakinan,pengorbanan, tanggiihg jawab, dan nilai mistis.

Drama yang mengangkat latar belakang sosial budaya lebih cen-derung merupakan upaya dokumentasi budaya daerah di Kalimantan Timur. Akan tetapi, dari sejumlah karya drama yang mengangkat budaya daerah terdapat beberapa yang dimaksudkan sebagaigambaran pertentangan adat daii kalangan muda dengan kalangantua. Di antara karya drama yang dimaksudkan sebagai deskripsiperbedaan pandangan antara kaum muda dengan kaum tua adalahdrama beijudul "Perapah". Selain mengangkat kisah dnta tak sampaiyang dikemas dalam kisah dnta segitiga, drama ini sangat kentalmengangkat nuansa pertentangan adat, khususnya terkait denganmasalah kesehatan atau penyakit. Masalah dnta segitiga dan kasihtak sampai itu mehbatkan tokoh atau pelaku Ijun, Juray, dan Upay.Ketika itu ljun (anak ketua adat) menaruh dnta dengan Juray. Akantetapi, Juray tidak dapat menerima dnta Ijun. Juray memilih men-dntai Upay (yang merupakan anak angkat dalam keluarga Petinggikampung yang juga ayah Ijun). Sikap Juray tersebut menimbulkanperselisihan antara Ijun dan Upay. Ijun tergolong anak muda yangkeras hati. Ijun merasa terhina dengan sikap Juray yang memilih men-dntai Upay. Di samping itu, Ijim marah kepada Upay karena Upaydimlainya sebagai penghalang bagi Ijun dalam meraih jabatan kepalakampung menggantikan ayahnya. Ijun sangat berkeinginan meng-gantikan jabatan ayahnya sebagai Petinggi. Sementara itu, Ijun melihat sebagian besar warga kampung lebih menghendaki Upay sebagai ketua kampung. Dengan demildan, Ijun kalah dalam dua hhn.

Drama Indonesia di Kalimantan Timur 53

Page 60: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

Pertama, ia tidak mampu mendapatkan Juray karena gadis itu lebihmendntai Upay. Kedua, ia merasa gagal sebagai ketua kampung karenawarga lebih menyukai Upay sebagai calon pengganti ayah Ijun.

Kembah kepada masalah perbedaan adat, drama ini menam-pilkan dua pandangan adat yang berbeda. Dalam pandangan ka-langan tua, penyakit yang melanda sebagian pendudnk dinilai sebagai kutukan dari leluhur. Mereka memilih mengatasi penyakitsecara adat dan melalui dukun di kampimg itu (disebut DukunBalian) daripada mencari pengobatan secara modem. Sementara itu,bagi kalangan yang berpikiran maju, penyakit dinilai secara objektifdan pengobatannya perlu dilakukan secara medis. Untuk itu, pengobatan penyakit dengan cara melakukan upacara adat dipandangsebagai tindakan pemborosan (seperti dinyatakan oleh Busu Epen).Ketika Dukun BaHan gagal menyembuhkan orang yang sakit keras(Petinggi), ia mengatakan bahwa penyakit itu datang akibat kutukanleluhur. Adapun kutukan itu disebabkan oleh sikap pendudukkampung yang tidak lagi menyelenggarakan upacara adat. Hal ituterlihat dari percakapan Dukun Balian dengan Busu Epen sbb.

109. BUKUN BALIAN:

Parapah nya menyerang kampung etam ni, bukan saja perlngatan tapijuga kutukan leluhur. Dah terlalu banyak pelanggaran tubing dilakukan.Padahal menurut petuah leluhur, untuk menebang pohon ada tata cara-nya, mandik kawa sembarangan. Harus meminta izin kepada penungguhimba. Bahkan untuk masuk hutan pun etam harus minta izin supayajangan sampai ketulahan. Mendapat murka dari penjaga himba langgong.

no. BUSU EPEN:

Tapi nya melakukan penebangan hutan secara sembrono itu pihak per-usahaan Pak Balian. Mengapa kita yang menjadi sasaran parapah?

111. DUKUN BALIAN:

Awak bujur, memang lain etam nya melakukan penebangan hutan. Namun,selama ini etam dah menjadi bagian dari hutan. Tapi etam mandik bisamenghalangi, makanya etam mendapat murka. Lagi pula etam dah lawasmandik melakukan upacara seperti PelasTanah dan PelasTahun. Makanyabala diturunkan melalui parapah. Coba awak ingat, Epen, dan berapatahun etam mandik pernah melaksanakan upacara Ngugu Tahun.

54 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 61: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

112.BUSUEPEN:

Menurut saya upacara tegak tu Cuma pemborosan, membuang-buangbiaya. Sebabnya etam perlukan biaya untuk pembangunan....

113.TUW00D0I:

Saya maklum, bagi orang-orang muda selalu berpikiran begitu. Padahal,tata adat-istiadat mestinya tetap harus dijaga. Terutama terhadap hal-halyang dianggap tuhing, jangan sampai dilanggar. Bukankah begitu, PakBalian?

114.BUSU EPEN:

Untuk masalahnya tak sesuai perkembangan zaman, apakah mesti etampertahankanjua?

{'Perapah', him. 17-18)

Drama itu menjadi menarik dan menampilkan peisoalan yangkomplek karena dikemas dalam dnta segitig^ Nuansa dnta dalamdrama itu cukup menonjol sepeiti tampak dalam adegan berbalaspantun antaia Upay dan Juray. Kedua anak muda itu saling men-dntai dan jaiang bertenm sdiingga meieka mdepas lindu dengancaia beipantun. Sebagai contoh, pantun perdntaan antaia Juiay danUpay teisebut sebagai berikut.

100. UPAY:

Bungalah buiuh bunga kemumukumbang pun datang mengisap madulamalah sungguh tiada bertemuhat! tak tahan dibalut rindu

Mawar berduri harum sekali

man ditanam di taman sari

kakanda pergi lama sekalidinda menunggu menghitung hari

102. UPAY:

Pohon randu tumbuh dl padangbunganya cantik lebat merindangabang m^indu bukan kepatangingatian adik siang dan matam

103. JURAY:

Bunyi.pukulan suara kendangSi gadis manis tari selendang

Drama Indonesia di Kalimantan Timur 55

Page 62: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

kini kakandasudahlah pulangmasihkan janji tetap dipegang

104.UPAY:

Pucuk berputik si bunga biruambillah dua ikat diplntukalaulah adik merasa ragubelahlah dada lihat hatiku

("Perapah", him, 16).

3.2.2.1 Tema Kritik Sosial dan Iain-lain

Karya sastra banyak yang memuat kritdk atas keadaan tertentu, baikkritik sosial, politik, budaya, dan sebagainya. Demikian juga yangteijadi dalam karya sastra drama Indonesia di Kalimantan Timur.Dari sejumlah karya drama Indonesia di Kalimantan Timur, terdapatbeberapa judul karya drama yang mengangkat masalah kritik sosial.Sebenamya, tema kritik ini dapat digolongkan ke dalam tema sosial-budaya. Akan tetapi, karena kritik sosial tampak dominan dalamkarya drama di Kalimantan Timur, perlu dijelaskan dalam subbagiantersendiri.

Dalam kenyataannya, kritik tersebut tidak hams mempakanpersoalan utama dalam sebuah karya drama. Akan tetapi, kritik tersebut memiHld makna yang signi£kan dalam rangka mendukungmakna atau pengungkapan persoalan tertenm. Secara garis besar,kritik dalam drama Indonesia di Kalimantan Timur dapat dikelom-pokkan menjadi (a) kritik terkait dengan masalah moral dan budayamasyarakat (termasuk kritik terhadap perilaku masyarakat), (b) kritikterkait dengan masalah lingkungan dan kebijakan pembangunan,(c) kritik terkait dengan masalah politik, pemerintahan, serta hukum,dan (d) kritik terkait dengan masalah sosial lainnya.

Kritik sosial yang terkait dengan masalah budaya, antara lain,terdapat dalam drama "Reaksi Bumi", "Atas Nama Penguasa", "Mo-numen Keadilan", dan "Perapah". Dalam drama "Reaksi Bumi" di-nyatakan adanya kritik negatif terhadap pihak luar (bangsa penda-tang) yang dinilai dengan sengaja mengubah budaya masyarakat

56 Drama dan Ceiita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 63: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

pribumi. Walaupun tanpa menijuk pada budaya bangsa tertentu,dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud budaya luar adalah budayamodem, berupa pemikirau budaya Barat. Sementara itu, yang dimaksud pribumi adalah masyaiakat tradisional yang hidup menyatudengan kondisi alam. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa ma-suknya budaya luar (budaya modem) telah "menisak" dan "meng-ancam" budaya tradisi. Adapim ciri kehidupan masyarakat tradisional adalah sikap hidup masyarakat yang menyatu dengan alamdan cendenmg berpikir mistis-rehgius. Dengan teijadinya dinamikazaman, budaya masyarakat tradisional itu haius bembah denganhadimya budaya luar, yang disebut dengan budaya modem tersebutDrama "Reaksi Bumi" tergolong drama serius yang menuntut pe-remmgan dalam pemahamannya. Bahkan, drama itu cenderungbanyak menampilkan sesuatu yang bersifat simbolik. Pemilihanpelaku yang cenderung "tersamar" menyebabkan drama itu tergolong drama atau karya absurd. Penulis drama tersebut memilihnama-nama tokoh cerita yang lebih mewakih pikiran dan perasaan,bukan nama seseorang seperti yang lazim terdapat dalam dramayang lain. Adapun nama yang dipilih oleh pengarangnya adalahSang Ibu, Sang Anak, Enggang, dan Sang Jiwa.

Pemilihan tokoh atau pelaku yang absurd menyebabkan kritikbudaya dalam drama itu terkesan sebagai drama absurd. Akan tetapi,tidaklah suht untuk mengenah adanya kritik sosial budaya dalamdrama "Reaksi Bumi" tersebut. Secara garis besar, kritik dalam drama"Reaksi Bumi" bempa kritik terhadap kehadiran bangsa asing (ataubudaya luar yang lazim disebut sebagai budaya modem) yang menyebabkan masyarakat tradisional semakin tercerabut dari kehidupan yang berakar pada tradisi, alam, dan lingkungan. Sebagai misal,kritik terkait dengan persoalan budaya itu dapat disimak dalamkutipan berikut.

Kejadian ini menggambarkan bahwa orang-orang pribumi yang sudah hidupmenyatu dengan alam. Mereka ternyata dikacaukan oleh makhluk pendatangyang punya budaya berbeda sehingga bertentangan dengan alam sekitar.Akibatnya kaum pribumi menjadi korban dan merusak tatanan budaya yangsudah ada, dan tidak cuma itu mereka juga mengacaukan kaum pribumi.

Drama Indonesia di Kalimantan Timur 57

Page 64: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

Jika burung Enggang dipandang sebag^i burung titian para dewa (ard-nya makhluk yang datangnya daii angkasa [dan angkasa sebagai simboltempat para dewa]), dapat disimpulkan bahwa kehadiran Enggangdapat dipahami sebagai kedatangan orang-orang yang memiliki ke-dudukan tdnggi. Kedka Enggang menyatakan dan menyampaikansesuatu kepada penduduk pribumi (yang disimbolkan dengan namaSang Anak), kaum pribmni ddak melihat kebenaran antara yang di-katakan oleh Enggang dengan kenyaman yang sesungguhnya terjadi.Dengan demikian, terjadilah kridk terhadap perilaku mereka yangmemiliki kedudukan dnggi yang ddak seia-sekata antara kata danperbuatannya. Akibatnya, kehadiran Enggang (kaum pendatang) itutelah membingungkan kaum pribumi (yang disimbolkan dengan SangAnak). Kritdk budaya tersebut seperd tampak dalam kudpan berikut.

Enggang : Gunung akan puas untuk dipandang, tapi bilamana jadi bagian-bagian kecil dari serpihan-serpihan kecil dari debu-debu yangbeterbangan, sampai tidak terlihat Orang akan sulit mengetahuiakan asal dan biasnya.

Sang Anak : Aku menjadi semakin tidak mengerti karena semua yang kaulantunkan berbeda dengan kenyataan yang kullhat. Yang sunylmenjadi hiruk-pikuk, yang gelap menjadi kobaran api, yangbercahaya menjadi redup dan mati, yang damai menjadi kacaudan menjadi kecemasan. Darah sudah tercecer membasahi bumi(bertanya pada Sosok Jiwa). Aku semakin susah membedakanarah dan sisinya. Yang kulihat hanya gejolak di mana-mana dariujung timur sampai ke barat Bahkan, aku sudah melihat bagiannegeri ini sudah diberikan bangsa penyebar kesumat Belum lagimereka mau membuat kekuasaan sendiri sehingga tanah inibagai neraka saja.

("Reaksi Bumi", him. 5)

Kritik dalam drama tersebut juga dapat dipahami bahwa negeii kitatelah dikuasai oleh orang atau bangsa pendatang. Tidak cukup hanyamenguasai negara, kaum pendatang juga membuat keributan di se-luruh negara. Ungkapan yang kulihat hanya gejolak di mana-manadari ujung timur sampai ke barat menunjukkan bahwa kaum pendatang itu (orang modem atau Barat) telah berbuat terlampau jauhyang memgikan bangsa pribumi.

58 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 65: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

Kiitik dan protes daii kaum pribumi terhadap kaum pendatangddak akan membawa maniaat sedikit pun. Kaum pribumi tidak akanmampu menghadapi budaya pendatang. Keyakinan seperd itu telahada dalam setdap pikiran bangsa piibmni. Oleh sebab itu, laranganuntuk tidak melawan arus yang akan memgikan kamn pribumi itudiucapkan oleh pelaku yang bemama Sang Jiwa. Jadi, jiwa setiaporang sudah menyadari bahwa kaum pendatang akan berbuatmaksimal imtuk menguasai kaum pribumi sehingga usaha pribumiuntuk menentangnya akan sia-sia. Hal itu seperti tampak dalamungkapan Sang Jiwa berikut ini.

Sang Jiwa : (mengeram, bangun dari tidur). Apa yang kamu butuhkansehingga membangunkan aku dari tidur. Apa kamu ingin me*langkah lebih jauh? Kukira sudah kamu dapatkan walaupun ituhanya sekadar percikan sampah yang kubuang. Walaupun akumenari di atas kemurkaan dan kekuasaan, itu tanggapanmu saja.Mereka sudah terbiasa dan selalu ingin seperti itu. Mereka akansusah untuk merubah kondisinya. Sekarang jangan kau rongrongkarena kamu akan menjadi mangsa kaummu sendiri. Siapapuntidak akan mampu untuk menahannya apalagi engkau yang barumelihat dunia luar. Percuma engkau lontarkan hujatan ataucercaan karena akhirnya kau akan lumat sendiri tanpa seorang-pun yang mengetahuinya.

('Reaksi Bumi'.hlm.S)

Kritdk terkait dengan budaya juga terdapat dalam drama berjudul"Atas Nama Penguasa" karya Awang KhaliL Pada dasamya, dramaitu lebih kuat menyuarakan kritdk sosial terkait dengan politdk ataupemerintahan dibandingkan dengan kritdk dalam drama yang lain-nya. Akan tetapi, pengarangnya dengan jeli mampu mengritdk budaya bangsa Indonesia dalam menghargai milik atau jatidirinya. Dalamdrama tersebut dinyatakan bahwa bangsa Indonesia kurang menghargai milik dan identdtas bangsanya. Salah satu penomena yangdilontarkan masyarakat dieksplisitkan melalui suara Koor (dan kata

memiliki makna jamak). Suara dikatakan sebagai koor]^ diucapkan oleh banyak orang. Dengan demikian, kritdk yang dilontarkan oleh Koor itu hams dipahami sebagai tmgkapan dari pandanganmasyarakat umum.

Drama Indonesia di Kalimantan Timur 59

Page 66: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

Penulis drama itu, walaupim tidak didasarkan pada analisis yangmendalam, melontarkan kiltik terhadap ketidakmampuan masya-rakat dalam memahami ungkapan-imgkapan bijak dalam kekayaanbahasa dan budaya bangsa. Masyarakat tidak lagi mampu memaknaiadanya pepatah-petitih, peribahasa, dan ungkapan sebagai sebuahkekayaan bahasa yang sebelumnya sangat dekat dengan kehidupanmasyarakat tradisionaL Memmit pengarang, ketidakmampuan masyarakat memahami pepatah-petitih itu disebabkan oleh buruknyapengajaran bahasa Indonesia dalam dunia pendidikan. Lontaran kritikitu dinyatakan tidak didasarkan pada analisis yang mendalam karenateijadi f>enilaian bahwa buruknya pengajaran bahasa Indonesia didasarkan atas adanya kesenjangan makna antara bahasa dan kenya-taan. Padahal, pemakaian tmgkapan bahasa seperti itu (misalnya ke-naikan harga dinyatakan dengan penyesuaian harga, ditangkap danditahan pihak kepolisian dinyatakan diamankan, usuhn yang di-diamkan oleh pihak pemerintah dikatakan ditampung, dan sebagai-nya) bukanlah persoalan bahasa semata, melainkan persoalan budayadan sistem poHtik bangsa yang melingkupi pemakaian bahasa Indonesia pada waktu itu. Penomena seperti itu, yakni eufemisme dalampemakaian bahasa, tidak terlepas dari kondisi kehidupan sosial, budaya,dan politik yang represif sebagai bagian dari sistem pemerintahanyang bersiiat sentralistik. Adapun kritik sosial itu dapat disimak dalamkutipan berikut.

Pengasuh : (Kesal) Belum genap umurku berkuasa di sini. Ehh, Kalian sudahgontok-gontokan. Rasanya jadi orang yang kelaparan tidak sepertiini. Ohh. Mungkin kalian ini bukan lapar di perut, melainkan laparyang lainnya (mengejek pada Koor).

Koor : Apa maksud kalimat Pak Pengasuh. Lapar apa selain lapar untukperut?

Pengasuh : (Tertawa kecil) Kalian semua kan sudah belajar pepatah-petitihdalam pokok bahasan bahasa Indonesia. Kenapa kalian tanyakanlagi?

Koor - : Pelajaran Bahasa Indonesia sudah tidak jelas tujuannya. Biasanyamereka yang ahli berbahasa sangat pandai mempermainkan kata.Harga barang naik dibilang penyesuaian. Pejabat yang bijaksanaditurunkan dikatakan penyegaran jabatan.

60 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 67: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

Pengasuh : (Tampak gugup. Bicara agakterbata-bata) Maksudku tadi, mungkinkalian lapar akan perubahan naslb. Kalian kan sering dijadikansumber percobaan dari Pimpinan untuk bahan penelitian ilmiah-nya. Siapa tahu nasib kalian menjadi baik dari yang ada sekarang.lya, kan?

Koor : (Ragu) Tapi mengapa kami dibawa ke sini dengan waktu yanglama? Biasanya tidak seperti ini kami lakukan!

Pengasuh : (Senyum lebar) Nah, masalah ini, kalian tanyakan sendiri padaPimpinan. Itu bukan wewenangku untuk menjawabnya.

('Atas Nama Penguasa', him. 5)

Drama "Atas Nama Penguasa" juga menampilkan kiitik sosial yangterkait dengan sistem pemerintahan dan politik. Bahkan, drama inimenampilkan kritik terhadap sejarah bangsa Indonesia. Jika pelakuyang diidentifikasi dengan nama Koor itu dapat dipahami sebagaimasyarakat atau rakyat Indonesia, dapat dinyatakan bahwa kritikterhadap sejarah bangsa Indonesia itu merupakan kritik nasionaLPenilaian bahwa bangsa Indonesia belum memihld sejarah merupakan kritik yang sangat mendasar. Sejarah adalah kejadian historissehingga sejarah Indonesia adalah peristiwa yang terjadi pada diribangsa Indonesia. Peristiwa adalah kebenaran historis. Jika dikata-kan bahwa beimn ada sejarah Indonesia, pandangan itu dapat dipahami bahwa belum ada sejarah bangsa Indonesia yang ditulis ber-dasarkan peristiwa historis yang mengiringi perjalanan bangsa Indonesia. Kritik terhadap sejarah bangsa Indonesia itu dapat disimakdalam dialog Pengasuh, Koor, Mmid Satu, dan Murid Dua berikut ini.

SESAAT SUASANA HENING. LAMBAT-LAMBAT LAMPU PADAM

LAMPU KEMBALI MENYALA TERLIHAT PENGASUH SEDANG MEMBERIKAN MA-

TERIPELAJARAN PADA KOOR

Pengasuh ; Jika kalian dl dalam kelas, pelajaran apa yang disenangi?

Koor ; Sejarah Indonesia, Pak.

Pengasuh : (Heran) Apa Alasannya?

Koor : Karena sejarah Indonesia sebenarnya tak bersejarah. Artinya, kebenarannya masih banyakdiragukan.

Pengasuh : (Berdiri) Kenapa begitu?

Drama Indonesia di Kalimantan Tmur 61

Page 68: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

Koor : Seperti yang Pengasuh lakukan pada Pimpinan bisa masuk dalampelajaran sejarah. Dan jadilah pengasuh pahlawan kebenaran.Padahal, ehh. Padahal...

Pengasuh : (Marah) Padahal apa ayo katakan!

SUASANA TEGANG MENYELIMUTI KOOR. TIBA-TIBA MUNCUL MURID SATU DAN

MURID DUA DENGAN RIANG MENYENANGKAN

Murid Satu : Padahal, Pengasuh kita ini benar-benar pahlawan kita. Kalau tidak,kita semua di bawah pangaruh jahat Pimpinan.

Murid Dua : Patutlah kita bersyukur pada Pangasuh. Dewa penyelamat kehi-dupan kita. Hidup Pengasuh. Jaya Pengasuh.

("Atas Nama Penguasa", him. 10-11)

Dari dialog tersebut dapat dinyatakan bahwa ungkapan itu me-ngandung makna sindiran. Ungkapan Murid Satu yang mengatakanPadahal, Pengasuh kita ini benar-benar pahlawan kita hanyalahtmgkapan pemanis untuk menyenangkan seorang pemimpin. Pem-baca dapat menafsirkan, dan itu dapat disimpulkan dalam dialog-dialog sebelunmya, bahwa pemimpin mereka bukankah pemimpinyang semestinya (setddaknya menurut pandangan anak buahnya).Sebenamya, mereka tidak dapat menerima sikap dari pemimpinnyaitu. Di samping bemada kritikan, drama "Atas Nama Penguasa" jugamenampilkan ungkapan sindiran terhadap keadaan sosial politikatau pemerintahan bangsa Indonesia pada saat karya itu digubaholeh Awang Khalik (2001). Pengarang memahami bahwa situasi politik pada tahun 2001 tidak menentu. Situasi semacam itu didukimgoleh sikap Abdiilrahman Wahid yang sering melontarkan ungkapanyang "menyinggung" pihak lain. Salah satu ungkapan yang sangatpopuler adalah kritikan Gus Dur ketika itu yang mengatakan anggotaDewan Perwakilan Rakyat bersikap kanak-kanak Sementara itu, GusDur, seolah-olah, bersikap tidak acuh terhadap penilaian dan kritikan pihak lain yang ditujukan kepadanya. Abdulrahman Wahidsering menanggapi kritdk yang ditujukan kepadanya dengan tmgkapan memangguepikuin dan sebagainya. Dalam drama "Atas NamaPenguasa", sindiran yang tidak jauh dari tmgkapan di atas yangmtmcul pada masa Gtis Dur itu dapat disimak dalam kutipan berikut.

62 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 69: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

LAMPU TAMPAK TERANG. KELOMPOK KOOR TAMPAK CERAH DAN GEMBIRA.

TAMPAK PIMPINAN DAN PENGASUH BERPAKAIAN RAPl. SEPERTINYA PIMPINAN

SEDANG MEMBERIKAN MATERIPADA KOOR.

Pimpinan :Selamatpagi,Murid-Muridku((nenirukansuaraanakkecil).

Pengasuh : (Menegur) Pimpinan yang tegas. Jangan seperti di Taman Kanak-Kanak, nyeleneh!

Pimpinan : (Senyum) Biar saja toh. Nyatanya ada kanak-kanak di sini. Sudah.Memang gue pikirin. Sekali lagi kamu menegur Pimpinan takcopot jabatan sebagai wakilku.

TAMPAK PENGASUH TERDIAM. SEDANGKAN KOOR TIDAK MEMPERHATIKAN

PEMBICARAAN MEREKA. KOOR ASYIK TERLIBAT BICARA DENGAN KAWANAN-

NYA. SEORANG KOOR BERDIRI DENGAN SiKAP SEENAKNYA. DAN BERTANYA.

Koor ; Pimpinan. Mana janjinya akan mengubah nasib kami. Yang cepatdong. Apa kami memberi batas waktu. Kalau tidak tepat waktunya. Ya,sebaiknya Pimpinan lengser diganti Pengasuh. Setuju kawan-kawan.

Koor : (Berdirisemuasambilmengepaikantangankeatas) Setuju sampai mad.

("Atas Nama Penguasa', him. 7)

Kritdk terhadap pemerintah juga terdapat dalam drama berjudul"Monumen Keadilan" karya Agung Waskito (Oktober 2004). Dramaini menampilkan kritik, terutama, terkait dengan kepalsuan sikappara pejabat pemerintah. Drama itu mengangkat budaya penyam-paian laporan yang hanya berorientasi pada atasan yang seringdhstilah dengan laporan asal bapak senang (yang populer disebutdengan ABS). Akibatnya, moral pejabat pemerintah menjadi tidaktrasparan (dan laporan pelaksanaan kegiatan direkayasa sedemikianrupa agar pimpinan merasa senang). ̂ mentara itu, kenyataannyatidak seperti yang disampaikan dalam laporan tersebut (bahkan,laporan itu sering kah berbeda jauh atau bahkan bertolak belakangdengan kenyataan yang semestinya). Kadang-kadang kritik dalamdrama itu disampaikan dalam bentuk humor. Maksud dari pema-kaian ungkapan humor sebagai wujud sindiran dapat ditebak secaragampang maksud yang sesungguhnya.

Kritik terhadap Hngkungan tampak menonjol dalam dramaIndonesia di Kahmantan Timur. Sebagian besar, tokoh cerita meng-kritik kurangnya tanggung jawab penebang hutan, terutama bagi

Drama Indonesia di Kalimantan Timur 63

Page 70: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

pihak perusahaan yang mendapat izin dari pemerintah sebagai pe-ngelola hutan. Penebangan hutan oleh perusahaan telah menimbul-kan kerugian bagi rakyat di sekitar hutan. Bahkan, banyak masya-rakat yang merasa tersingkir akibat penebangan hutan oleh perusahaan. Di samping itu, sebagian besar perusahaan tidak memberi-kan kepeduhan terhadap kehidupan masyarakat sekitar hutan. Olehsebab itu, tidak mustahil masyarakat menilai bahwa kehadiran perusahaan merugikan kehidupan masyarakat di sekitar hutan. Merekamenilai bahwa sebagian besar perusahaan hanya mengejar keun-tungan, sedangkan masyarakat sekitar hutan harus menanggungakibat negatdf dari penebangan hutan tersebut, sepertd banjir, tanahlongsor, hingga kehilangan sumber mata pencarian. Kritik terkaitdengan kerusakan lingkungan itu, antara lain, terdapat dalam drama"Perapah" sbb.

UMPU KANAN MENYALA. TUWA ODOl DAN BUSU EPEN SEDANG DUDUK BER-

BINCANG.

40. BUSU EPEN:

Perapah nya menyerang kampung etam, bujur-bujur meresahkan pen-duduk. Sudah puluhan warga meninggai diserang penyakitnya mandikbisa diobati dukun. Mungkin perapah ini akan terus meminta korban.

41. TUWA ODOl:

lya, itu rrampaknya sudah pasti. Awak sendiri kan tahu Epen, upaya peng-obatannya diiakukan Pak Dukun Balian, banyak mandik berhasil. Cumasatu dianya bisa disembuhkan. Sekarang Pak Petinggi jua dan jatuh sakitSangat dikhawatirkan, kalau sakit beliau mandik bisa tersembuhkan.

42. BUSU EPEN:

Tuwo Odoi, saya pikir penyakitnya mewabah ini mandik dapat hanyadisembuhkan dengan pengobatan tradisional seperti upacara Balian.Etam memerlukan bantuan pengobatan modern, perlu dokter, perlumantri. Sungguh disayangkan, permohonan bantuan pengobatan ke ke-camatan belum juga datang. Alasan pemerintah kesulitan perhubungan,akibat sungai kecil ke kampung etam airnya sedang tohor. Surut Pihakperusahaan kayu nya ada dan punya balai pengobatan, sama sekali mandikmau memberikan perhatian.

43. TUWO ODOl:

Etam memang sangat menyesaikan sikap pihak perusahaan itu. Merekadatang ke daerah ini hanya untuk mengeruk keuntungan. Mencari kekayaan. Masyarakat sekitar mandik pernah dipedulikan.

64 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 71: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

44.BUSUEPEN;

BetuI Tuwo Odoi. Kita sudah menyampaikan kepada pemerintah agarmendesak perusahaan memberi perhatian. Lagi pula menurutketeranganPak Camat waktu datang ke kampung etam dua tahun lalu, pemsahaan-perusahaan itu punya kewajiban membina masyarakat sekitar hutan. Kenyataannya, bukan pe/77^//7aa/7,inelainkan penghinaan>iZT\q etam terima.

Sepertinya pemerintah lebih berpihak kepada perusahaan nya punya duitketimbang rakyat kecil. Buktinya dengan izinnya dimiliki perusahaan,etam dilarang menebas beiukar guna membuat huma. Katanya sudahmenjadi areal perusahaan.

5. TUWO ODOI:

Itu bukan rahasia lagi. Makanya tinggal tegak apa upaya etam memper-tahankan tanah adat dan rondong-rondong warisan. Kalau mandik, etamakan kehilangan tempat mata pencaharian ....

("Perapah', him. 7-8)

3.3 Sekilas tentang Tokoh dalam Dramadi Kalimantan Timur

Dari sejumlali karya drama yang ditetapkan sebagai data penelitiandapat iterangkan gambaran tokoh dan penokohannya secara garisbesar. Deskripsi tokoh dapat diungkapkan menurut nama tokohyang menggambarkan latar kehidupan tokoh dalam sebuah karyadrama, perwatakan atau karakteristik tokoh, dan latar belakang kehidupan tokoh yang dilihat dari status sosial tokoh. SekaH lagi, ana-lisis tokoh dan penokohan ini dimaksudkan untuk sekadar membe-rikan gambaran sekHas identitas tokoh dan penokohan dalam karyadrama di Kalimantan Timur.

Dari deskripsi nama dan penamaan, tokoh cerita dalam karyadrama Indonesia di Kalimantan Timur dapat dibedakan menjadibeberapa kelompok, yakni (1) tokoh tradisional, (2) tokoh modem,(3) tokoh fiktdf atau mistds, dan (4) tokoh absurd.

Tokoh yang memiliki identitas (dalam hal ini nama tokoh)tradisional tddak terlepas dari drama yang mengangkat latar budayatradisi atau budaya lokal. Dalam drama yang mengangkat persoalanterkait dengan budaya lokal, seperti adat-istiadat dan Iain-lain, pe-ngarang menampilkan tokoh yang memiliki nama tradisional sejalan

Drama Indonesia di Kalimantan Timur 65

Page 72: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

dengan nama seseorang dalam latar masyarakat tertentu. Sebagaimisal, nama-nama lokal dari kehidupan masyarakat lokal (misalnyaDayak Keny^ dan sebagainya) dapat dirujidian terhadap nama seseorang dari masyarakat lokal tertentu. Dalam drama, nama lokal-tradisional tersebut dapat dikenali dalam drama beijudul 'TragediBentiu", "Pangadakan", "Putri Bura Daya", dan "Perapah". Nama-nama seperti Aping, Tosak, Igung, Sirus, Tuwo Odoi, Juiai, Ijun, BusuEpen, Aheng, Alung, Isrom, Irin, Ulem, Idang, Uday, Osik, Idang,Jatun, Tumindong Doyong, Iban, dan sejenisnya mewaldli nama darimasyarakat lokal-tradisionaL Dan, dalam drama tersebut hampir tidakdijumpai pemilihan nama yang mengacu kepada nama modem.

Kondisi itu berbeda dengan drama yang mengangkat persoalanterkait dengan kehidupan modem. Drama yang mengangkat temamodem dapat dipastikan menampilkan tokoh modem dengan prob-lematika hidup sejalan dengan tuntutan modem. Sebagai contoh,nama modem tersebut dapat dijmnpai dalam drama beijudul "Cem-bum", "Permata", dan "Atas Nama Penguasa". Dalam drama yangbercorak modem tersebut ditampilkan nama tokoh yang la-^imdipakai oleh orang-orang modem, misalnya pemilihan nama dalamdrama "Permata", yakni Agus, Tuti, Tea, Rini, Pak Saleh, dan sebagainya. Sementara itu, nama-nama Haris, Heni, dan Dedi dalamdrama "Cembum" juga mewaldli nama seseorang tanpa memjukpada kelompok masyarakat tertentu. Nama-nama semacam itu tidakmemjuk terhadap tradisi pemberian nama seseorang dalam kelompok masyarakat tertentu. Sementara itu, drama-drama yang menampilkan nama tokoh modem menyodorkan persoalan hidup yangterjadi dalam kehidupan masyarakat modem. Drama beijudul "Cem-bimi" karya Misman menampilkan persoalan yang terkait dengankehidupan pemuda dalam lingkup masyarakat modem, yakni persoalan yang lahir dari rasa cembum dalam pergaulan pemuda-pe-mudi. Dalam drama "Permata", pengarang menampilkan persoalanpentingnya peijuangan hidup di tengah-tengah budaya modem. Cirikehidupan modem dalam dalam drama itu ditandai dengan per-juangan hidup seorang pemuda yang merasa memiliki tanggung jawabterhadap kelangsungan pendidikan adik perempuannya. Pemuda immemandang bahwa diiinya hams bekeija keras imtuk membantu

66 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 73: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

pendidikan adiknya. Tanggimg jawab seperd itu dimHiki oleh se-orang pemuda setdah kedua oiaiigtuanya meninggal dimia. Dan, pe-muda im sangat konsiscen dalam benipc^ membantu adiknya tmtukmenydesaikan pendidikannya sebagai nmnitan kdiidupan modem.

Tokob centa drama di Kalimantan Imnir teidiii atas beibagdlatar belakang kdiidiq>an (sq)eiti prafesi, pekeijaan, dan sebagd-nya). Dari analisis tokob dapat dinyatalam bahwa tokob dalamdrama dapat dibedakan menjadi tokob pejuang, pemuka agama,gum, tokob adat, pemuda, peb^, anak-anak, dan lam-lain) Secaradikotomi, tokob dalam ceiita drama dapat dibedakan menjadi tokoblaki-Iaki dan perempuan. Kedua kat^ii tokob itu memiliki ̂vilayabpenampilan yang tidak sama. Disamping itu, dalam drama yang ber-sibit sejarab, misalnya drama yang mengangkat peijuangan bangsaIndonesia mempertabankan kemerdekaan dikenal adanya tokob bis-toiis (pelaku peristiwa sejarab), yakni tokob yang benar-benar di-jumpai dalam kenyataan.

Tokob pejuang kemeidekaan yang dapat disebut sebagai tokobrealistik, antara lain, adalab Sultan Ngpypgyakarta (Sultan Hameng-kubuwana IX), Jenderal Sudinnan, dan Tj»tlcnl Soebarto dalamdrama "Sepanjang Maboboro". Sultan Hamengkubuwana IX adalabRaja Kasultanan Ng^yogyakarta yang terbbat aktif dalam peijuanganmasyarakat Yogyakarta menqperrabankan konerdekaan terbadapserangan atau agresi Belanda. Sementara itu, Letkol Soebarto (yangselanjumya menjabat seba^ Presiden 1966 bingga 1998) adalabKomandan TNI AD ketika itu. Kedua nama teisebut mempakantokob pejuang yang besar jasanya dalam mempertabankan kemerdekaan bangsa. Dalam drama "San^ Sanga 1947" terdapat namayang pada kemudian bari nama itu sama dengan nama tokob sejarabdi Kalimantan limur. Akan tetapi, penulis beltun berani menyim-pulkan apakab tokob anak-amik dalam drama itu (yakni Ardans) ter-sebut adalab M. Ardans yang kemudian menjabat sebagai GubemurKabmantan Timur. Dan, apakab tokob 3^g disebut Gum Sabran itujuga tokob bistoris? Hal im masib perlu pembukdan-pembuktianyang didukung oleb data yang memadai.

Drama di Kabmantan Timur ju^ menampilkan beberapa tokobyang menyiratkan nama dari kelompok keyakinan atau kepercayaan

Drama Indonesia di Kalimantan Timur 67

Page 74: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

tertentu. Secara dominan, terdapat tokoh cerita yang memakai namaberbahasa Arab sebagai pengaruh dari kebudayaan Islam. Di sampingterkait dengan kegiatan keagamaan tertentu, pemakaian nama s§-macam itu juga dilatarbelakangi oleh masuknya pengaruh budayaIslam dalam lingkungan masyarakat tertentu, misalnya pengaruhbudaya Islam dalam masyarakat kerajaan di wilayah Berau. Olehkarena itu, pengarang memakai nama Usman dan Ah (dalam drama"Pangadakan", sedangkan dalam drama "Sanga Sanga 1947" terdapatnama AbdulmutaHb. Bahkan, adanya tokoh dengan gelar habibdalam drama "Sanga Sanga 1947" membuktikan bahwa dalam masyarakat ketika itu telah dikenal gelar keagamaan yang disebut habibyang sejajar dengan sebutan ustad bagi penyampai ajaian Islam.

Tokoh pemuda terdapat dalam drama yang mengangkat tematerkait persoalan kehidupan modem. Hal itu dapat disimak Halamdrama berjudul "Cemburu" dan "Permata". Akan tetapi, tokoh pemuda dan pemudi juga dijumpai dalam drama yang berlatar sosial-budaya tradisi, seperti dalam drama "Perapah" dan "Tragedi Bentiu."Kehadiran tokoh perempuan atau wanita hampir dijtunpai Halamkeseluruhan drama, kecuah drama beijudul "Pangadakan". Dari se-jumlah karakter perempuan dalam sejumlah teks drama dapat di-nyatakan bahwa keterhbatan perempuan tidak sejajar den^ laki-laki, terutama dalam drama yang mengangkat latar kehidupan masyarakat tradisional Sebagai misal, dalam drama 'Tragedi Bentiu"tidak dijumpai adanya keterhbatan perempuan dalam pengambilankeputusan dalam musyawarah adat. Hal itu menunjukkan adanyaklasihkasi pekerjaan antara laki-laki dengan perempuan yang masihbersifat dikotomis.

Dalam drama yang mengangkat kehidupan masyarakat tradisional masih dijumpai adanya tokoh cerita berupa non-manusia,misalnya tokoh makhluk halus, makhluk angkasa, dan makhlukpenjaga hutan. Dalam drama berjudul "Langkute yang Malang"ditemukan tokoh yang disebut Jagat Hitam (makhluk dari luarangkasa), Perkasi (makhluk halus penjaga hutan bertubuh besar danseram), dan tokoh Garutu (dalam drama "Pangadakan") yang di-yakmi masyarakat sebagai penguasa hutan.

68 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 75: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

Dalam drama yang bemada kiitdk sosial, pengarang meng-identifikasikan tx)koh secara simbolik. Maksudnya, pengarang tidakmemakai tokoh yang menijuk nama orang tertentu seperd yangtelah disebutkan di atas. Hal itu dapat dicermati dalam drama ber-judul "Atas Nama Penguasa" dan Reaksi Biimi." Dalam kedua dramaitu, pengarang mengidentifikasi tokoh cerita dengan sebutan Pe-mimpin, Penengah, dan Peng^suh, Muiid Satu, Muiid Dua, dan Koor(dalam drama "Atas Nama Penguasa"). Sementaia itu, dalam drama"Reaksi Bumi", pengarang memakai tokoh Sang Anak, Sang Ibu, SangJiwa, dan sebagainya. Den^n demikian, dalam drama yang bersi&tcenderung absurd tersebut, pengarang memakai tokoh fiktif-shnboliL

Tokoh dalam drama Indonesia di Kalimantan Timur beisi&t

beragam. Berdasarkan idennfikasi tokoh dapat dinyatakan bahwapenamjnlan tokoh ditentukan oleh &ktor-faktor instrinsik dalamsebuah drama. Di antara unsur instrinsik yang menentukan pe-milihan tokoh adalah persoalan yang dikemnkakan oleh pengarangmelalui karya dramanya dan latar sosial-budaya yang merupakanlatar kehidupan para tokoh. Satu hal yang menarik untuk dicermatiadalah pemilihan tokoh yang dilakukan oleh Awang Khalik didalam karyanya yang bercorak drama kritik, yaitu "Atas Nama Penguasa". Pemilihan tokoh yang cenderung simbolik itu tidak terlepasdaii upaya pengarang untuk menjaga netralitas terkait dengan kritikyang dilontarkan dalam drama tersebuL Dengan gaya penamaansimbohk diharapkan tokoh cerita tidak merujuk pada nama sese-orang dalam dunia realitas. Oleh sebab itu, diama "Atas Nama Penguasa" menampilkan tokoh dengan identitas Pemimpin, Pengasuh,Penengah, Koor, dan sebagainya. Sementara itu, dalam drama yangsejenis, pengarang lebih memilih identitas tokoh dengan sebutan yangagak tersamar (kemungkinan memang disengaja dalam drama ypngmenampilkan tema kritik sosial), misalnya pemakaian nama Maktu,Nan, AA, Mbok MA, OH, Pak NAT, Bunglon, Suara, Ibu, Bapak, Pe-laku 1, Pelaku 2, dan Pelaku 3 dalam drama "Monumen Keadilan."

3.4 Latar Drama Indonesia di Kalimantran Timur

Dilihat dari latar cerita, karya drama Indonesia di Kalimantan Timurmenampakkan keragaman. Hal itu menunjukkan betapa majemuk

Drama Indonesia di Kalimantan Timur 69

Page 76: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

atau beragamnya gagasan dan ide yang ingin dilontarkan oleh pe-ngarang drama kepada pembaca atau penonton. Secara gaiis besar,analisis latar atau 5ectz/7^karya drama Indonesia di Kalimantan Timurdibedakan menjadi (1) latar tempat, (2) latar waktu, dan (3) latarsosial budaya. Akan tetapi, dalam analisis berikut, ketiga jenis latarcerita itu digabungkan dengan maksud untuk lebih menyatukandeskripsi latar secara umum.

Pada dasamya, drama Indonesia di Kalimantan Timur dapatdiklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yakni (a) drama berlatarbudaya daerah, (b) drama modem, dan (c) drama absurd. Secara spe-sifik, drama absurd juga tergolong sebagai drama modem. Hinggasaat ini drama berlatar belakang budaya lokal tampak sangat me-nonjol. Drama berlatar budaya lokal atau tradisional menampilkantokoh dan permasalahan yang tidak terlepas dari pandangan mas-yarakat tradision^, baik pandangan yang terkait dengan kehidupanpraktis maupun kehidupan mistds atau kepercayaan.

Drama berlatar bekalang budaya tradisional, termasuk adanyapertentangan pandangan lama dan modem, antara lain, adalah "Lang-kute yang Malang", "Putri Bura Daya", "Perapah", "Tragedi Bentiu",dan "Pangadakan". Drama yang tergolong modem dan memakai latarmodem, antara lain, adalah "Sanga Sanga 1947", "Sepanjang Malio-boro", "Permata", dan "Cembum". Sementara itu, drama yang termasuk dalam latar absurd adalah drama berjudul 'Teater Bumi" dan"Atas Nama Penguasa".

Drama "Langkute yang Malang" diangkat dari cerita rakyatmasyarakat Kutai, Kalimantan Timur. Sebagai cerita rakyat, sudahdapat dipastikan bahwa drama itu mengangkat budaya masyarakatlokaL Seperti diakui oleh penuhsnya, drama 'Xangkute yang Malang"dimaksudkan sebagai media pewarisan ajaran budi pekerti kepadagenerasi muda. Drama itu mengingatkan pembaca terhadap cerita"Ande-Andhe Lumut" dalam tradisi Jawa. Cerita ini mengangkat latarkepercayaan masyarakat pemilik cerita bahwa siapa yang salah akanmenuai kesengsaraan; yang angkara akan celaka; yang baik akanmenuai kebaikaimya. Kejujuran dan ketabahan dalam menghadapicobaan hidup akan mendapatkan kebahagiaan. Drama "Langkute

70 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 77: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

yang Malang" menampilkan tokoh Jagat Hitam dan Mendung se-bagai sosok beiperangai buruk. Sebaliknya, untuk mengemban amanatcerita ditampilkan tokoh Bintang, Marinda, dan Nenek.

Sebagai karya sastra yang bersumber dari budaya tradisi, latarbudaya tradisional sangat kentara dalam cerita "Langkute yangMalang". Latar tradisional tersebut, salah satunya, tampak dalamgambaran kehidupan masyarakat lingkimgan hutan yang merupakanlingkungan masyarakat tradisional di Kalimantan Timur, khususnyaKutai. Selain itu, keyakinan akan kekuatan makhluk gaib merupakanlatar budaya tradisi yang sangat kental dalam masyarakat lokal tempodahulu. Sebagai contoh, kehadiran makhluk gaib berbentuk raksasayang disebut perkasL Bahkan, keyakinan mistis masih kuat mewamaialam pemikiran masyarakat ketika itu, seperti adanya keyakinanmakhluk yang datang dari luar angkasa yang bersahabat denganorang-orang tertentu (orang pintar dan penguasa kerajaan). Dalamdrama itu juga disebutkan adanya tokoh cerita manusia setengahdewa yang bisa terbang, misalnya Bintang, Lembayung, dan Awang-Awang. Bahkan, raja yang berkuasa di Kutai, yakni Raja Aji Tulur,diyakini oleh masyarakat setempat sebagai titisan dewa yang berasaldari langit. Latar kehidupan hutan yang cenderung mistis tersebutdapat disimak dalam kutipan berikut.

BINTANG MASIH BINGUNG, lA HANYA DIAM

NENEK : Bintang memang telah dtculik oleh Jagat Hitam, sewaktu iamasih bayi. Sebenarnya, Jagat Hitam ingin membawa pulangpelangi ke angkasa, tapi gagal. Sedangkan Pangeran Marindaitu adalah adik dari Pangeran Langkute.

BINTANG : (Terperanjat) Haa. Pangeran Marinda itu adikku. Aku masih'belum percaya (mendekati nenek). Siapa sebenarnya Nenekini? Sepertinya Nenek ini bukan keturunan manusia?

NENEK HANYA TERSENYUM DENGAN PERTANYAAN BINTANG. SESAAT NENEK

MENUJU SEBUAH POHON BESAR. DI BALIK BATANG POHON ITU, DIAMBILNYA

SEBATANG DAHAN, LALU IA PUKULKAN KE POHON. SEKETIKA TERDENGAR JE-

RITAN SUARA MANUSIA DAN BINTANG, SEPERTI MEMOHON AMPUN. BINTANG

DAN KAWANNYA TAMPAK TEGANG.

Drama Indonesia di Kalimantan Timur 71

Page 78: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

NENEK : Nenek, seorang penjaga hutan di sini. Memang betui, jika nenekbukan manusia biasa. Nenek keturunan Perkasi, sekelompokmanusia yang beitubuh besar, dengan makanan hewan mentahdan terkadang daging manusia. Nenek hidup bersama suamiyang juga keturunan Perkasi.

BABAKKETIGA

SUASANA DI PEDALAMAN HUTAN

TERLIHAT SEORANG KAKEK BERTUBUH BESAR SEDANG BERJAGA-JAGA. KAKEK

MEMAINKAN SUMPIT, SAAT lA BERHASIL TEPAT SASARAN. KAKEK TERTAWA

BANGGA.

KAKEK : (Tertawa) Suasana hutan in! tenteram dan damai. Belum sum-

pek masih segar udaranya. Aku paling bend, jika ada manusiayang datang hanya untuk menebang pohon dan berburu. Kalaumereka datang bukan untuk melestarikan, tapi malah merusak.Dasar manusia-manusia goblok. Diberi kesegaran malah di-rusak, hilang kesegarannya bingung.

SEDANG NIKMATNYA KAKEK MELEPAS LELAH, lA DIKEJUTKAN DATANGNYAJAGAT HUAM DAN MENDUNG. KAKEK MEMASANG MUKA GARANG, SEMEN-TARA JAGAT HITAM HANYA TERSENYUM, SESEKALI TERTAWA.

KAKEK : Heh, siapa kau. Jangan ganggu aku. Pergilah jauh-Jauh darihutan ini. Ingat. Jangan kau menebang sembarang pohon,apalagi membunuh binatangnya.

JAGAT HITAM: Kakek Perkasi. Coba kau pandangi betul-betui wajahku. Janganberpura-pura lupa. Aku adalah Jagat Hitam, musuh besar dariRajamu. (tertawa)

KAKEK ; Hahh. Kau Jagat Hitam salah satu penguasa angkasa. Adaurusan apa kau turun ke bumi. Apa kau sudah tak betah hidupdi angkasa.

('Langkute yang Malang", him. 13-17)

Sebagai drama yang mengangkat latar budaya tradisional, latar bu-daya yang ditampilkan cendenmg berupa budaya tradisional Sepertddrama tradisional yang lain, "Langkute yang Malang" berlatar bela-kang kehidupan pemerintahan kerajaan. Hal itu ditandai dengandisebutnya keluarga pemerintahan Kerajaan Kutai. Oleh sebab itu,

72 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 79: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

tokoh ceiita yang ditampilkan juga berkisar pada tokoh di lingkimganistana. Hal itu, antaxa Iain, dapat disimak dalam kutipan berikut.

BINTANG, LEMBAYUNG, DAN AWANG-AWANG MENINGGALKAN MEREKA. DAN

MELANJUTKAN PERJALANAN UNTUK MENCARIPANGERAN MARINDA. NANANG

DAN TEMANNYA TERPERANGAH MEUHAT BINTANG, LEMBAYUNG, DAN AWANG-

AWANG DAPAT TERBANG. MEREKA MENELUSURI ANGKASA, TIBA DI SEBUAHHUTAN MEREKA TURUN, KARENA MELIHAT NENEK BERTUBUH BESAR.

Bintang : Maaf. Apakah Nenek mengenal Pangeran Marinda. Kamibertiga dari angkasa, saya anak angkat dari Jagat Hitam danInl teman saya Lembayung dan Awang-Awang. Kami harusmengambil kembali sarung Jagat Hitam yang diminta oiehPangeran Marinda sewaktu bertandang ke rumah.

Nenek ; Ohh. Pasti namamu Pangeran Langkute, anak dari RajaTunjung Aji Tulur Dijangkat yang berkuasa di daratan Kutai.Raja Aji Tulur, seorang raja yamng diturunkan dari langitoleh Batara Dewa. Jagat Hitam adalah musuh besarnya.Mereka berkelahi untuk memperebutkan Pelangi NindaKariza. Mendung adalah basil perbuatan hubungan gelapJagat Hitam dengan Pelangi.

BINTANG, LEMBAYUNG, DAN AWANG-AWANG DENGAN KHIDMAD MENDE-

NGARKAN NENEK BICARA. MEREKA TERDIAM SERIBU BAHASA

NENEK : Padahal waktu itu Pelangi adalah istri sah Tunjung AjiTulur. Atas kebijakan Batara Dewa, Tunjung Aji Tulur diturunkan ke bumi.

LEMBAYUNG : Jadi, Bintang ini seorang anak manusia yang diculik olehJagat Hitam, karena masih dendam.

AWANG-AWANG : Bintang ini seorang Pangeran tohh. Si Jagat Hitam meng-ganti namanya. Kalau begitu, siapa Pangeran Marinda, darimana dia?

("Langkute yang Malang", him. 12-13)

Drama yang senada dengan "Langkute yang Malang" adalah dramaberjudul "I^tri Bura Daya" dan "Pangadal^n" Drama "Putri BinraDaya" mengangkat kisah atau prermasalahan lintas budaya, yaknibudaya masyarakat lokal-tradisional di wilayah Kalimantan Timurdengan budaya lokal Jawa. Bahkan, drama ini juga berkaitan dengandaerah Bugis (di Sulawesi) yang memiliki andil cukup berarti ter-

Drcma Indonesia di Kalimantan Timur 73

Page 80: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

hadap jalinan kisah Putri Bura Daya. Drama "Putri Bura Daya" inimengangkat kisah upaya salah satu masyarakat lokal di -wilayahKalimantan Timnr untuk mencaii sosok pemimpin. Oleh sebab iru,seorang ketua adat yang sudah tua memerintahkan bawahannyauntuk mencari calon raja ke Pulau Jawa. Utusan ketua adat, bemamaTomindong Doyong, segera pergi ke Jawa. Akan tetapi, ia dan teman-nya tidak mampu mendapatkan calon raja, la pulang kembali danhanya membawa sepotong bambu. Tomindong Doyong menyatakanbahwa raja mereka akan lahir di daerah ini. Sejak menyimpan buluhbambu tersebut, istri Tomindong Doyong segera hamil. Dan, tddaklama lahirlah seorang putri cantik. Anehnya, putri itu berdarah putih.Ketika dewasa putri yang bemama Gemala Sari itu dilamar olehbeberapa pemuda, tetapi selalu ditolaknya. Putri Gemala Sari ber-ketetapan hanya bersedia menikah dengan laki-laki yang memilikidarah berwama putih. Temyata, terdapat seorang pemuda Bugismelamamya yang juga memiliki darah putih. Hubungan kedua anakmuda itu harus berakhir tragis setelah tangan pemuda itu tersayatpisau dan yang keluar dari tubuhnya bukanlah darah putih, melain-kan darah merah. Gemala Sari merasa ditipu oleh Pemuda Bugis tersebut. Putri Gemala Sari menikam pemuda itu hingga tewas. Tidaklama kemudian, karena merasa malu, Putri Gemala Sari melakukan

bunuh diri.

Seperti halnya dalam drama "Langkute yang Malang", drama"Putri Bura Daya" pxm menampilkan pemikiran mistds. Hal itutampak dalam keyakinan seseorang terhadap benda bertuah (dalamhal ini, benda bertuah tersebut adalah bambu yang dibawa olehTomindong Doyong dari tanah Jawa). Sementara itu, ditampilkan-nya manusia berdarah putih (jika hal itu bermakna objektif) dapatdisimpulkan muncul dari pemikiran mistis yang tidak mudah di-terima oleh pemikiran objektif. Dalam kisah yang bersumber daribudaya tradisi, hal-hal yang tidak masuk akal sering dicarikan pem-benaran melalui pemikiran yang mistis. Kedua drama di atas memangsengaja menampilkan latar budaya tradisional. Sebagai kisah yangbersi&t tradisional, pada umumnya jarang menggunakan penandawaktu yang depenitif atau tertentu. Maksudnya, drama itu tidakmemakai tanda waktu yang mengacu pada masa waktu tertentu

74 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 81: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

(tahim, bulan, hari, dan sebagainya), melainkan hanya disebutkandengan penanda kata ketika itu atau menyebut zaman pemerintabankerajaan tenentu.

Latar budaya lokal semakin teiasa kental dalam drama "Panga-dakan" dibandingkan den^n latar budaya dalam kedua drama diatas. Drama ini mengan^t tradisi persembahan masyarakat diKabupaten Berau dalam mdakukan sesaji kepada penguasa alam.Pangadakan adalah sesaji tahunan yang dilakukan oleh SultanSambaliung di Gunung Pangadakan. Dengan demikian, drama inisengaja mengangkat budaya lokal dari masyarakat di Berau untukdiketahui oleh masyarakat sekarang. Sebagai drama berlatar budayalokal, pemikdran mistis tampak menonjol dalam kisah ini, sepertikeyakinan terhadap kekuatan makhluk halus yang dapat menen-tukan kehidupan mamisia. Bahkan, dalam drama tersebut disebutkan ran^caian sesaji tahiman dan urut-urutan pelaksanaan upacaratradisi yang disebut Pangadakan. Secara khusus, sesaji atau persembahan itu diperuntukkan bagi si Garutu, sosok makhluk halus yangdiakui oleh masyarakat setenpat seba^ penguasa gunung dan hutanPangadakan. Latar belakang budaya lokal-tiadisional tersebut tampakdalam kutipan sbb.

61.Usman : (Setelahsemuatenang)

Puan si Garutu, Puan si Garutu, Puan si Garutu, penguasagunung dan hutan Pangadakan, kami datang lagi me-menuhi janji. Kami datang membawa sekaligus menyam-paikan persembahan, terdiri dari dua buah puncak rasulyang terbuat dari ketan berwarna putih, merah, kuning,hijau, dan dua buah Kalangkang yang berisikan buburputih dan merah yang rasanya sangat manis dengan ayampanggang kesukaan puan dan kalangkang berisi ketanberwarna merah, putih, kuning, hitam, sebagai pengganti'diri kami sekalian. Nikmatilah dengan lahap persembahanyang kami sampaikan ini. Mohon selamatkan, jauhkan darimara bahaya, kerusakan, dan penyakit. Tahun depan kamidatang membawakan santapan puan yang sama. Sambutdan terimalah apa-apa yang kami sampaikan ini, malamnanti persembahan dilanjutkan di keraton langsung di-ptmpin oleh Sultan. Puan kami mohon pamit (angin kencangmenggoyang daun dan dahan-dahan, petir beberapa kalimenyambar).

Drama Indonesia di Kalimantan Timur 75

Page 82: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

62.Semua ; Lariiii!!!!

63. Usman : Ayo cepat larinya dayang-dayang, jangan sampai terpisahdari rombongan.

("Pangadakan', him. 10-11)

Kritik terhadap lingkungan tampak menonjol dalam drama Indonesia di Kalimantan Timur. Sebagian besar, tokoh cerita mengkritdkkurangnya tanggung jawab penebang hutan, terutama bagi pihakperusahaan yang mendapat izin dari pemerintah sebagai pengelolahutan. Penebangan hutan oleh perusahaan telah menimbulkan ke-rugian bagi rakyat di sekitar hutan. Bahkan, banyak masyarakat yangmerasa tersingkir akibat penebangan hutan oleh perusahaan. Disamping itu, sebagian besar perusahaan tidak memberikan kepedu-lian terhadap kehidupan masyarakat sekitar hutan. Oleh sebab itu,tidak mustahil masyarakat menilai bahwa kehadiran perusahaanmerugikan kehidupan masyarakat sekitar hutan. Mereka menilaibahwa sebagian besar perusahaan hanya mengejar keuntungan, se-dangkan masyarakat sekitar hutan harus menanggung akibat negatifdari penebangan hutan tersebut, seperti banjir, tanah longsor, hinggakehilangan sumber mata pencarian. Kritik terkait dengan kerusakanlingkungan itu, antara lain, terdapat dalam drama "Perapah" sbb.

LAMPU KANAN MENYALA. TUWA ODOi DAN BUSU EPEN SEDANG DUDUK

BERBINCANG.

40. BUSU EPEN:

Perapah nya menyerang kampung etam, bujur-bujur meresahkan pen-duduk. Sudah puluhan warga meninggal diserang penyakitnya mandikbisa diobati dukun. Mungkin perapah ini akan terus meminta korban.

41. TUWA ODOI:

lya, itu nampaknya sudah pasti. Awak sendiri kan tahu Epen, upayapengobatannya dilakukan Pak Dukun Ballan, banyak mandik berhasil.Cuma satu dianya bisa disembuhkan. Sekarang Pak Petinggi jua dan jatuhsakit. Sangat dikhawatirkan, kalau sakit beliau mandik bisa tersembuhkan.

42. BUSU EPEN:

Tuwo Odoi, saya pikir penyakitnya mewabah ini mandik dapat hanyadisembuhkan dengan pengobatan tradisional seperti upacara Batian.Etam memerlukan bantuan pengobatan modem, perlu dokter, perlu

76 Drama dan Cerita Rak^t di Kalimantan Timur

Page 83: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

mantri. Sungguh disayangkan, permohonan bantuan pengobatan kekecamatan belum juga datang. Alasan pemerintah kesulitan perhu-bungan, akibat sungai kedl ke kampung etam airnya sedang tohor. SurutPihak perusahaan kayu nya ada dan punya balai pengobatan, sama sekatimandik mau memberikan perhatian.

43.TUWOODOI:

Etam memang sangat menyesalkan sikap pihak perusahaan itu. Merekadatang ke daerah ini hanya untuk mengeruk keuntungan. Mencarl kekayaan. Masyarakat sekitar mandik pernah dipedulikan.

44.BUSU EPEN:

BetuI Tuwo Odoi. Kita sudah menyampaikan kepada pemerintah agarmendesak perusahaan memberi perhatian. Lagi pula menurut keteranganPak Camat waktu datang ke kampung etam dua tahun lalu, perusahaan-perusahaan itu punya kewajiban membina masyarakat sekitar hutan. Kenyataannya, bukan pembinaan, meiainkan penghinaanysng etam terima.

Sepertinya pemerintah lebih berpihak kepada perusahaan nya punya duitketimbang rakyat kecil. Buktinya dengan izinnya dimiliki perusahaan,etam dilarang menebas belukar guna membuat huma. Katanya sudahmenjadi areal perusahaan.

5. TUWO ODOI:

Itu bukan rahasia lagi. Makanya tinggal tegak apa upaya etam memper-tahankan tanah adat dan rondong-rondong warisan. Kalau mandik, etamakan kehilangan tempat mata pencaharian....

{'Perapah*, him. 7-8)

Drama "Tragedi Bentiu" mengambil latar kehidupan masyarakatDayak Kenyah yang sebagian besar masih hidup dalam budaya tra-disional. Pada umumnya, masyarakat Dayak Kenyah adalah peladang.Bahkan, kehidupan anak-anak di kampung itupun dihabiskan diladang. Latar budaya tradisional tampak jelas dalam pertentanganadat tradisional dengan budaya modem. Oleh sebab itu, inti darikisah dalam drama itu adalah terjadinya pertentangan adat antarakalangan tua yang tradisional dengan anak muda yang telah berpan-dangan modem. Pertentangan adat atau budaya, sesungguhnya,tidak semata-mata disebabkan oleh perbedaan pandangan budaya,meiainkan juga disebabkan oleh pandangan-pandangan pribadi yangdilandasi oleh cinta, iri hati, dan dendam. Salah satu perbedaan pandangan itu terkait dengan budaya modem yang menuntut adanya

Drama Indonesia di Kalimantan Timor 77

Page 84: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

pendidikan yang memadai bagi generasi muda (yakni pertentanganpandangan antara Aping dan kawan-kawannya dengan Pak Todakdan sebagian warga kampung yang sependapat dengannya). Pertentangan adat dalam masyarakat tradisional raasyarakat Dayak Kenyahitu tampak dalam kutipan berikut.

TOSAK YANG DIIKUTI BEBERAPA WARGA BERHENTI TEPAT Dl MUKA RUMAH

APING. DARI DALAM TERDENGAR SUARA-SUARA ANAK YANG MELAFALKAN

HURUF. TOSAK MAJU KE DEPAN Dl ANTARA PARA WARGA.

llO.Tosak

Aping! Aping! Keluarlah.

SEKETIKA SUARA ANAK-ANAK SENYAP. APING KELUAR DISUSUL SIRUS

in.Tosak

Mana Agun anakku! Agun, keluarlah! Cepat!

AGUN KELUAR DENGAN RASA TAKUT, lA MEMEPETKAN BADANNYA DENGAN

TIANG TERAS.TAK LAMA BEBERAPA ANAK LAINNYAIKUT KELUAR.

112.Tosak

Aping! Kau menyuruh anak-anak itu untuk tidak lagi pergi ke ladang. Kauberi mereka cerita-cerita bohongmu. Hehh. Dasar manusia tak tabu diri.

113. ApingMaaf, kak Tosak! Saya tidak mengajari mereka untuk me

114.Tosak

Ahh. Sudah. Jangan banyak bicara! Kurobek nanti mulutmu! Ayo! Bapak-Bapak dan Ibu-lbu kita ancurkan saja tempat belajar mereka.

115. Para WargaAyo!

TOSAK DAN PARA WARGA MERENGSEK MASUK KE RUMAH APING. ANAK-ANAK

LARI BERHAMBURAN. SEMENTARA APING DAN SIRUS DIAM TERPANA. BELUM

SEMPAT TOSAK DAN PARA WARGA BERHASIL MASUK. TIBA-TIBA MUNCUL PAK

IBANDANIGUNG.

116. PakIban

Berhenti!

STOP

MOTION SELESAI

(Tragedi Bentiu", Bagian 3, him. 12-13)

78 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 85: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

Latar budaya masyarakat Dayak Kenyah juga dapat diBhat dari ba-ngiman atau rumah warga kampung ini. Da]am kehidupan masyarakatDayak Kenyah dikenal adanya rumah lamin, yakni rumah untukbersidang bagi warga kampung. Rumah adat itu juga ada yang di-manfaatkan sebagai tempat bermusyawarah para warga. Jika terjadiatau terdapat hal-hal yang menyangkut kepentingan masyarakat dikampimg itu, para warga berkumpul di rumah adat untuk bermusyawarah. Dalam kisah 'Tragedi Bendu", rumah adat itu digunakanuntuk bersidang para warga dalam mengambil kepeutusan terkaitdengan tindakan Aping menyelenggarakan belajar kelompok bagianak-anak di kampungnya. Di dalam rumah adat itu pulalah wargamenjatuhkan sanksi terhadap Aping, berupa pembubaran kelompokbelajamya dan hukuman ddak boleh keluar rumah dalam jangka waktutertentu. Keberadaan rumah adat tampak dalam kutipan berikut.

KEDAIBU ULEM (MALAM)

LIRUN SEDANG MEMILIH BUMBU MASAK YANG TERGANTUNG DI DEPAN KEDAI

BU ULEM. MUNCULIGUNG MEMESAN MINUMAN.

16.BuUlem

GungI Kamu tidak ke Lamin. Malam Ini si Aping kan disidang.

LIRUN KAGET. CEPAT lA PUTUSKAN BUMBU MASAK ITU.

17. Lirun

Apal Aping disidang!

18. Bu Ulem

Kamu tidak tahu, Run. Bukankah anakmu Isrom ikut dalam kegiatan itu.

19. Lirun

Kegiatan apa, Bu Ulem?

IGUNG TERUS MENIKMATI MINUMANNYA TANPA MENGHIRAUKAN BU ULEM*DAN LIRUN

ALUNG MEMBERIPENDAPAT. SESAAT KEMUDIAN LAMING MEMBERISANGGAH-

AN. LALU TOSAK HAMPIR BERDIRI DENGAN WAJAH EMOSI. BERIKUTNYA GURU

DENGAN SANTAI BERBICARA APING TETAP TERTUNDUK HANYA TERKADAN6

SAJA lA MENGANGKAT KEPALANYA (ADEGAN SILENT AQ/TANPA DIALOG)

Drama Indonesia di Kalimantan Timur 79

Page 86: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

33.Pak Iban

Aping dinyatakan bersalah, dengan sengaja melakukan kegiatan tanpa ijinkepada orangtua. Aping mengumpulkan anak-anak di rumahnya untuk kegiatan belajar juga tanpa diketahui satu orangpun Tetua Adat. Sebagaisanksinya, saya putuskan mulai besok pagi Aping sesegera mungkin me-nutup kegiatannya dan tidak boleh keluar rumah sampai empat minggu.

("Tragedi Bentiu", bagian IV, him. 4-5)

Latar budaya masyarakat Dayak Kenyah juga dapat dikenali dari ke-hidupan budaya masyarakatnya, seperti adanya lagu daerah DayakKenyah. Dalam naskah itu disebutkan bahwa lagu-lagu daerah ter-sebut masih diajarkan kepada anak-anak di sekolah. Ketika itu disebutkan seorang guru mengajarkan nyanyian daerah kepada murid-muridnya. Hal itu membuktikan bahwa masyarakat masih memakaibudaya lokal tersebut sehingga pendidikan formal (sekolah dasar)memandang perlu untuk mengajarkan kesenian daerah itu kepadasiswanya. Hal itu tampak dalam kutdpan berikut.

GURU TENGAH MEMBER! PELAJARAN KESENIAN. TAMPAK DI PAPAN TULIS LAGU

DAERAH DAYAK KENYAH. ANAK-ANAK MENGIKUTI DENGAN SERIUS PELAJARAN

MENYANYITERSEBUT.

41. Guru

Leieng

UtanAlung

Leieng

UtanAlung

Leieng

Leieng

Tiangmo at!

AtiTiangmojaga

Dined arejaga

Badan

seterusnya

ANAK-ANAK MENGIKUTI GURUNYA MENYANYI. SUASANA KELAS MENJADl SUKA

CITA. BEBERAPA SAAT KEMUDIAN TERDENGAR BUNYI BEL.

80 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 87: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

42. Guru

Anak-anak silahkan istirahat. Sampai jumpa dengan pelajaran bapakminggu depan.

("Tragedi Bentiu", bagian V, him. 5-6)

Dalam kehidupan masyaiakat Dayak Kenyah juga dikenal adanyaseni sampe. Kesenian itu lazim ditampilkan dalam acara penyam-butan tamu. Dalam drama Tragedi Bentiu" disebutkan anak-anakusia sekolah yang sedang berlatih kesenian sam/Teuntuk penampilandalam penyambutan tamu di sekolahnnya. Kesenian sampe meru-pakan kesenian khas bagi warga masyarakat Dayak Kenyah. Adanyakesenian sampe tersebut dapat disimak dalam kutipan berikuL

LAMING MENGERJAKAN MERAPIKAN JALANYA. SEDANG SIRUS BERLATIH BER-MAIN SAMPE^kWk^ LAMING MEMPERHATIKAN SIRUS DENGAN RASA BANGGA.

52. LamingTak biasanya kamu latihan malam-malam begin!.

53.Sirus

Saya disuruh Pak Guru untuk tampil bermain sampe^x depan para tamu.

54. LamingOh. lya. Tamu dari kota itu akan datang tiga hari lagi. Wahh. Hebat kamu,Rus. CHpercaya sama Pak Guru.

55.Sirus

Rencana penyambutan para tamu diadakan di mana, Pak?

56. LamingDi sekolahan.

TERDENGAR SAYUP-SAYUP LAGU ZfZf/VG DIMAINKAN SIRUS. SIRUS AKHIRNYA

MENYANYI. LALU LAMINGPUNIKUTAN NYANYI.

57. Laming dan SirusLeieng

TiangmoAti

AtiTiangmojaga

Diriedarejaga

Badan

Leieng. Leieng utan alung

Leieng. Leieng utan alung.

(Tragedi Bentiu", bagian X, him. 8)

Drama Indonesia di Kalimantan Timur 81

Page 88: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

Hampir sebagian besar drama berbahasa Indonesia di KalimantanTimur mengangkat latar belakang budaya dan kehidupan masya-rakat lokal. Di antara drama yang mengangkat latar budaya daerahadalah 'Tragedi Bentiu", "Pangadakan", "Perapah", dan "Langkuteyang Malang". Akan tetapi, tidak berarti tidak ada drama yangmengangkat latar yang berbeda dengan latar budaya lokal. Terdapatbeberapa drama yang mengangkat latar perjuangan dan budayadaerah tertentu. Pemilihan latar budaya non-budaya daerah mas-yarakat lokal di Kalimantan Timur itu sejalan dengan pemilihantema dalam sebauh drama. Sebagai misal, latar perjuangan dalamdrama "Sepanjang MaHoboro" tidak dapat dipisahkan dengan budayaJawa. Hal itu tidak dapat dipisahkan dengan keberadaan Malioboro,yakni kawasan di pusat kota Yogyakarta. Oleh sebab itu, latar budaya kehidupan masyarakat Yogyakarta, seperti situasi lingkunganMalioboro, Pasar Beringhaijo di Yogyakarta, dan budaya tradisionalKraton Ngayogyakarta, tampak kental dalam drama "Sepanjang Malioboro" karya Rizani Asnawi tersebuL Latar perjuangan juga tampakmenonjol dalam drama bertema perjuangan yang mengangkat perjuangan masyarakat Sanga Sanga yang monmnental, dalin juduldrama "Sanga Sanga 1947" karya Johansyah Balham yang digubahpada tahim 1997. Bahkan, drama yang mengangkat perjuangan bangsaIndonesia itu menampilkan situasi masa penjajahan. Hal itu dapatdisimak dari ungkapan dalam bahasa Bel^da, misalnya ungkapandalam baris-berbaris. Dalam drama "Sepanjang Malioboro", pema-kaian bahasa Belanda itu tampak dalam kutipan berikut.

Dalam kegelapan seiring dengan lagu perang gamelan Jawa, di antara kilatan-kilatan Blit cahaya lampu menerang suram, terdengar beberapa kali suaratembakan (Suara tembakan dilakukan oleh keterak penabuh gending). Musiktetabuhan berhenti ketika lima Serdadu Nica melintas memasuki panggungsambil bernyanyi.

EENHOLAND STATE EENHAUSE

EENHOLAND STATE EENHAUSE

EENHOLAND STATE EENHAUSE

YAYA

HOPSEELASEEELA

HOPSASA

82 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 89: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

EENHOLAND STATE EENHAUSE

EENHOLAND STATEEENHAUSE

("Sepanjang Malioboro', him. 2)

Sementara im, secaia tersamar, suasana peijuangan juga tampak dalampembicaraan yang melibatkan tentara Nica dan Sultan Hamengku-buwana DC sebagai penguasa pemerintahan Kraton Ngayogyakartasaat itu. Daii ungkapan kedua pelaku dalam drama itu dapat dike-tabui betapa kentalnya suasana peijuangan dalam mempertahankankemerdekaan Indonesia itu. Lukisan peijuangan tersebut tidak ber-beda jaub dengan latar peijuangan masyaiakat Sanga Sanga di KaH-•maTiran Timur dalam drama "Sanga Sanga 1947". Hal itu dapat di-simak dalam kutipan beiikut.

KOMANDAN NICA

Kamoe orang bilang kamoe orang mau Merdeka Sheh...!! Nei, Nei. Mer-deka itu cuma mimpi orang-orang pribumi Heh.J

Tiga ratus Uma puluh tahun Nederland kasih itu keju sama kaoe orangShe..J! Tapi kamoe orang cuma bisa bayar dengan hasil bumi. NeiJ! Itubelum cukupshe...!!

Untuk itu Koe orang militer She-.!! Koe orang harus ingat.!! Itu orang-orang Inlander,.... Sekali-sekali tidak boleh merdeka .J! Hayo serbu...!!

Lampu di belakang layar dihidupkan dan terlihat kembali bayangan Sultan5er/a/7pberbincang dengan kawula-^ia.

SULTAN^.

Belanda menganggap kita tidak ada.... Tidak, dunia harus tahu Indonesiaitu ada dan sudah merdeka...!!

Letkol Soeharto, laksanakan strategi kita...! Besok jam 6 pagi buta Idta serbumereka-J! Kuasai dan pertahankan Jogja.

SUARA RADIO AUSTRALIA

Warta Berita radio Australia

Dalam tempo hanya beberapa Jam Jogjakarta berhasil direbut oleh Tentara Pejuang Indonesia dari tangan pasukan Nica Belanda.

("Sepanjang Malioboro", him. 3)

Drama Indonesia di Kalimantan Timur 83

Page 90: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

Berbeda dengan latar budaya dalam drama "Tragedi Bentiu" yangmenampilkan latar budaya tradisi, drama "Sepanjang Malioboro"menampilkan "budaya modem". Dalam drama "Tragedi Bentiu" di-tampilkan kesenian tradisional yang disebut sampe, sedangkan dalamdrama "Sepanjang Malioboro" menampilkan pembacaan puisi (sepanjang delapan bait). Puisi bebas dalam karya drama itu sebagai produkbudaya modem. Hal itu tampak dalam kutipan berikut.

Seorang mahasiswa memasuki panggung sambil menuntun sepeda. Sampai ditengah si mahasiswa memasang standar lalu mengambii posisi membaca puisi.

SEPANJANG MALIOBORO

Sepanjang Malioboro

Setiap hari

Langkah-langkah kaki

Sepeda reot, telah putus beberapa Jeruji

Ban yang penuh tambalan

Yang hanya kuat bertahan

Dengan berkali-kali pompa

Sepanjang Malioboro

Ringkik kuda

Dankecipakandong

Mbok bakul

Takpeduli

Bau dan debu

Mengepul ke udara

("Sepanjang Malioboro", him. 8)

Latar perjuangan cukup menonjol dalam drama yang mengang^ttema perjuangan, seperti terdapat dalam drama berjudul "SepanjangMaboboro" dan "Sanga Sanga 1947". Kedua drama itu mengangkatkisah perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya mempertahankankemerdekaan. Kisah perjuangan dalam kedua drama itu berbedadalam pemilihan latar belakang wilayah perjuangan. Drama "Sepan-

84 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 91: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

jang Malioboro" berlatar belakang Idsah perjuangan masyarakat diYogyakarta dalam menghadapi penjajah Belanda yang dikenal dengsnSerangan Umum 1 Maret di Yogyakarta. Sementara itu, drama "SangaSanga 1947" mengangkat kisah perjuangan masyarakat Sanga Sangadi Kalimantan Timin: dalam upaya menghadapi penjajah Belandapada tahun 1947. Latar perjuangan dalam drama "Sepanjang Malioboro" tampak dalam dialog dua tokoh pejuang, yakni Sultan Hameng-kubuwana dengan Letkol Soeharto.

Latar perjuangan sangat kental dalam drama "Sang^ Sanga 1947'karya Johans)^ Balham. Tidak hanya pada bagian kisah atau dialog,sejak awal drama "Sanga Sanga 1947" telah menyodorkan kepadapembaca (atau penonton) adanya suasana perjuangan. Bahkan, ilus-trasi yang diambil dari pendapat H.M. Ardans pada halaman awaltelah menggiring pembaca pada kesimpulan bahwa drama itu ter-masuk drama perjuangan. Perhatikan pandangan H.M. Ardans yangdikutdp oleh Johansy^ Balham dalam drama gubahaimya tersebutberikut ini.

SANGA SANGA 1947

Mereka yang terbaring di bawah nisan-nisan ini adalah suhada yang sudahtidak bisa bicara apa-apa lagi.

Mereka sudah memberikan harta dan beratus nyawa hanya untuk sepatah kata"Meeerdeka"

H.M. Ardans

("Sanga Sanga 1947", him. 1)

Selain latar perjuangan, drama "Sanga Sanga 1947" juga menam-pilkan latar religius yang mengiringi langkah para pejuang bangsa.Dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan, peran kaumagama tidaldah kecil, termasuk katun agama di wilayah Sanga Saiiga.I^um agama lebih banyak berjuang melalui tataran moral untukmendorong masyarakat memiliki semangat perjuangan. Melalui ce-ramah atau pengajian keagamaan, masyarakat mendapat gemblenganmental perjuangan dari para ustad. Hal itu juga dilakukan olehHabib Abdulmutalif yang akhimya harus menemui ajal ditembakpasukan Belanda. Latar sosial keagamaan dalam drama karya Johan-syah Balham tersebut sebagai berikut.

Drama Indonesia di Kalimantan Timur 85

Page 92: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

ADEGAN; Habib dibawa keluar rumah.

HABIB

Karena itu setiap usaha yang kita lakukan dengan sungguh niscaya akanmembuahkan basil

Sebagatmana pirman Allah yang berbunyi, ... mintalah dengan sungguh-sungguh, niscaya akan kuber 1 Ini tentu tidak meminta dengan hanyaberdoa, tetapi harus pula disertai dengan berbagai usaha.

Tiba-tiba pintu dibuka dari luar dan masuklah Jalil bersama beberapa serdaduKNIL.

("Sanga Sanga 1947", him. 10)

3.5 Karakteristik Bahasa dalam Drama Indonesia diKalimantan Timur

Sesungguhnya, berbicara bahasa tidak semata-mata berbicara bahasasecara objektif, yakni bahasa sebagai media komunikasi semata.Maksudnya, ketika seseorang membicarakan bahasa berarti membi-carakan kehidupan mannsia. Oleh sebab itu, masalaTi bahasa eratkaitaimya dengan masalah kehidupan. Setidaknya, pemanfeatanbahasa dipengaruhi oleh hal-hal di luar bahasa, sepertd kemampuanberbahasa, budaya, sosial, politik, dan kehidupan seseorang atau mas-yarakat dalam and luas. Dengan demildan, pemakaian bahasa dalamsebuah karya sastra juga ditentukan oleh berbagai faktor, misalnyakemampuan kebahasaan pengarangnya (termasuk latar belakang kehidupan pengarang), situasi sosial-budaya masyarakat yang diangkatdalam karya sastra, dan sebagainya. Pendek kata, pemakaian bahasadalam karya sastra, dalam kaitan ini, drama Indonesia di KalimantanTimur, tidak terlepas dari beberapa faktor di atas.

Secara garis besar, bahasa Indonesia dalam karya drama Indonesia di Kalimantan Timur adalah bahasa Indonesia pada umumnya.Akan tetapi, sepertd karya sastra yang mengangkat wama lokal, pemakaian bahasa dalam karya sastra sepertti itu menyerap bahasa yangdigunakan dalam kehidupan masyarakat lokal yang bersangkutan.Drama Indonesia di Kalimantan Timur menyerap beberapa kata yangmerupakan kosakata bahasa daerah di Kalimantan Timur.

86 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 93: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

Drama yang mengangkat wama atau budaya lokal masyarakattertenm cenderung menyerap beberapa kosakata bahasa daerah yangbersangkutan. Penyerapan kosakata dalam pemakaian bahasa tersebutjuga teijadi dalam pencantuman penggalan-penggalan pantim atausastra lokal dari masyarakat tertentu. Sebagai contoh, drama ber-judul "Tragedi Bentiu" mengutip syair lagu daerah dalam seni sampe.Kesenian sampe merupakan salah satu seni dalam kehidupan masyarakat Dayak Kenyah. Hal itu dapat disimak dalam kutipan syair lagudaerah berikut ini.

GURU TENGAH MEMBERI PELAJARAN KESENIAN. TAMPAK Di PAPAN TULIS

NYANYIAN LAGU DAERAH DAYAK KENYAH. ANAK-ANAK MENGIKUTI DENGAN

SERIUS PELAJARAN MENYANYI TERSEBUT.

41. Guru:

Leieng

UtanAlung

Leieng

UtanAlung

Leieng

Leieng

Tiangmoati

Atitiangmojaga

Diriedarejaga

Badan

jeterusnya

(Tragedi Bentiu", him. 5-6)

Sementaia itu, sebagian besar drama memakai kosakata bahasa daerahdari masyarakat di wilayah Kalimantan Timur. Kosakata bahasadaerah itu dimanfaatkan imtuk menyebut nama-nama tertentu yangsuHt dicarikan padanannya dalam bahasa Indonesia. Akan tetapi,kosakata bahasa daerah juga digunakan oleh tokoh yang bersikap se-suai dengan budaya lokal. Maksudnya, seorang tokoh sengaja ber-bicara atau berdialog dengan tokoh lain dengan menyehpkan beberapa kosakata bahasa daerah. Hal itu dapat disimak dalam drama

Drama Indonesia di Kalimantan Timur 87

Page 94: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

beijudul "Tragedi Bentiu", misalnya ditemukan kosakata sampe (jeniskesenian), klentangan (nama alat musik tradisional), lamin (rumahadat untuk musyawarah warga), dan sebagainya. Dalam drama "Pe-rapah", pemakaian bahasa daerah tampak dalam pencantuman kesenian tarsul (seni tradisional di Kalimantan Timiir). Adanya keseniandaerah, seni taisul, tersebut dapat disimak dalam kutipan beiikut.

PENGANTARCERITA;

(Disampaikan dalam bentuk seni tarsul)

Kampongnya jauh daribenua

luahnya tohorkerertgaemya

perapah datang menyompo baia

urang sekampong mandik bedaya

, ayok dingsanak etam Hhati

kesah perapah meiuka had

bariyaklah urang menjadimati

nya maseh hidup dirasok dengki

("Perapah", him. 1)

Kosakata bahasa daerah banyak dimanfaatkan dalam drama "Perapah"karya Habolhasan Asyari. Di antara kosakata bahasa daerah tersebutadalah etam, mahut, tuhing, bujur-bujur, mandik, perapah, budas,kendia, lopat, buek, sorang, belauw, besorong, tuba, wayah ini juaetam, sempekat, inya, kocengromes, amun, tuhing, langgong, tulah,himba, pelas tahun, pelas tanah, ngungu tahun, dingsanak, tingkilan,dan nyatoh. Salah satu dri bahasa masyarakat Dayak Kenyah adalahhadimya akhiran atau kata ganti -nya yang selalu ditulis secara ter-pisah dengan kata di depannya, misalnya kita nya, siapa nya, me-nurut nya, penyakit nya, dengan nya, ada nya, orang-orang nya,banyak nya, dan sebagainya. Apakah pencantuman kata ganti -nyaitu sengaja dipisah oleh penuhs perlu kajian lebih lanjut. Akantetapi, tampak kata ganti -nya memang merupakan ciri khas bahasayang digunakan oleh masyarakat daerah tertentu di KalimantanTimur. Sebagai simpulan awal, tampak bahwa nya ada yang berlakusebagai partikel, bukan sebagai kata ganti. Kemungkinan nj^ sebagai

88 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 95: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

partnkel penegas, sejajar dengan patikel na dalam bahasa Banjar.Dalam dnuna "Pangadakan", beberapa kosakata bahasa daerah yangdiadopsi dalam naskah drama itu, antara lain, adalah baliau, tabbak-nya, damita, puncak rasul, kalangkang, anuna atau amma-amma,inda atau inda-inda, dan puan.

Dalam beberapa drama juga terdapat pamakaian bahasa asing(terutama bahasa Inggris dan Belanda). Hal itu memiliki fungsi untukmendptakan suasana humor atau santai dan untuk mendukung si-tuasi yang dibangun melalui cerita dalam karya yang bersangkutan.Pada umumnya, bahasa Belanda digunakan dalam drama yang meng-angkat perjuangan bangsa Indonesia dalam menghadapi Belanda.Oleh sebab itu, pemakaian bahasa Belanda lebih banyak terkaitdengan dialog atau monolog tokoh Belanda atau tokoh kelahiran Indonesia yang mendukung poHtik Belanda dalam menjajah Indonesia,seperti yang terdapat dalam drama "Sepanjang Mahoboro". Sebagaicontoh, bahasa Belanda itu dipakai oleh tentara Nica sbb.

EENHOLANDSim EENHAUSE

EENHOLAND STATE EENHAUSE

EENHOLAND STATE EENHAUSE

YA YA

HOPSEELASEEELA

HOPSASA

EENHOLAND STATE EENHAUSE

EENHOLAND STATE EENHAUSE

("Sepanjang Malioboro", him. 2)

Sementara itu, pemakaian bahasa In^ris cendenmg dilakukan "pe-ngarang untuk mendptakan situasi humor atau santai, seperti terdapat dalam drama "lingkute yang Malang." Tampak "ironis" ceritayang mengangkat budaya lokal itu menampilkan dialog tokoh dalambahasa Inggris. Dengan demikian, pemakaian bahasa Inggris tersebutmemang dimaksudkan oleh pengarang sebagai upaya menciptakansuasana humor. Hal itu tampak dalam dialog tokoh Bintang danMarinda serta dialog antara Marinda dan Mendung.

Drama Indonesia di Kalimantan Timur 89

Page 96: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

JAGAT HITAM DAN MENDUNG BEBERAPA WAKTU TETAP DIAM YANG AKHIRNYAMENJAWAB

JAGAT HITAM ; Siang kembali.

MENDUNG : Waalaikum salam juga.

MARINDA : I am Marinda from Earth. And you...

JAGAT HITAM DAN MENDUNG KEBINGUNGAN DENGAN UCAPAN PANGERANMARINDA BINTANG BERGEGAS MASUK SAMBIL MEMBAWA TOPI, SEPATU DANROMPIMILIK MENDUNG.

MENDUNG : Pangeran mau minum apa? Teh, jeruk atau air putih(Sambil mengenakan rompi dan lainnya)

PANGERAN MARINDA DIAM SAJA

BINTANG : Please came in and sit down please Mister.

Are you tirsty.

MARINDA : Yes, thankdyiAvk dan memperhatikan Bintang)

BINTANG : What do you like: orange, coffe, with water.

MARINDA : Hike white water.

('Langkute yang Malang", him. 8-9)

Pemakaian bahasa erat kaitannya dengan latar belakang sosial-budayadari tokoh cerita. Walaupun drama itu ditulis oleh pengarang Kalimantan Timur, kemungkinan pemakaian kosakata bahasa daerah diluar Kalimantan Timur terkait dengan latar sosial-budaya dari ke-hidupan tokoh cerita. Sebagai misal, drama berjudul "SepanjangMalioboro" yang digubah oleh Rizani Asnawi yang mengangkat ke-hidupan masyarakat Yogyakarta banyak memakai dialog dalambahasa Jawa. Dan, memang masyarakat Yogyakarta lazim bergauldalam kehidupan sehari-hari dengan bahasa Jawa. Hal itu dapatdisimak dalam kutipan berikut yang merupakan dialog pehjual nasidengan mahasiswa pendatang sbb.

SUARA ; Minggu berganti bulan, bulan berganti tahun, waktu terusberlalu 10 tahun kemudian. Si Mahasiswa datang lagi keJogja. Dia sudah jadi seorang pejabat dan duduk di warungsi Mbok.

90 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 97: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

Mbok Patangatusrongpuluh.

Langganan Ini Mbok... (Menyodorkan uang RpSO.OOO)

Mbok Waduh, Mas, oraono mng5uiane.J

langganan Sudah Mbok, semuanya buat Mbok

Mbok Gust! Allah. katahsangpL

Langganan Saya dulu suka membodohi Mlntk Saya inaian 4 tapl sayabtlangdua.

Mbok : A/las, aku wengerU namun pura-pura orang&ti

Langganan : Mbok aku sesuk moWi Ini tambahan buat Mbok Maturnuwm sem/sewu

rSepanjang Mafioboro', him. 7)

4)<D

Drama Indonesia di Kalimantan Tlmur 91

Page 98: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

BAB IV

PENUTUP

4.1 Simpulan

DiHhat secara historis, karya sastra drama di Kalimantan Timur tPlaTimuncul sejak lama. Bahkan, dapat dikatakan bahwa kelahiran karyadrama hampir berbarengan dengan kehadiran karya sastra Indonesiamodem yang lain, seperti cerita pendek dan puisi modem. Karyadrama di Kalimantan Timur turat "menikmati" kegairahan sastra diBumi Mahakam bersama-sama dengan kehadiran karya sastra yanglain. Sebagai misal, situasi sastra di Kalimantan Timur, khususnya diSamarinda, pemah mengalami masa yang bergairah sejalan denganberkembangnya perdagangan kayu pada seldtar tahun 1970-an.Ketdka itu banyak dilakukan diskusi-diskusi sastra, pembacaan karyasastra (puisi, cerpen, dan Iain-lain), berdirinya sejumlah kelompokteater, dan pementasan drama atau teater.

Dalam perjalanan waktu, kehadiran karya drama di KalimantanTimur mengalami perbedaan dengan perkemban^n karya sastra yanglain (puisi, cerpan, dan novel). Tampaknya karya puisi dan ceritapendek masih dapat dinyatakan memiliki kesempatan sosialisasi yanglebih baik dibandingjcan dengan karya drama. Kebeiadaan mpflia maccacetak (surat kabar) di Kalimantan Timur masih memberikan ruangbagi pemasyarakatan karya sastra berbentuk puisi dan cerita pendekHal itu tidak dialami oleh karya sastra berbentuk drama. Oleh sebab

92 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 99: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

itu, kaiya drama di Kalimantan Timur dapat dinyatakan memilikiperkembangan yang kurang menggembirakan dibandingkan denganpemasyaiakatan puisi atau cerita pendek. Akan tetapi, keberadaankarya drama tddak dapat dikatakan berhentd sama sekali. Dalam per-jalanan waktu, karya drama masih tetap digubah oleh seniman dramadi Kalimantan Timur, seperti karya drama yang digubah oleh bebe-rapa seniman yang bekerja di lembaga kebudayaan (Taman BudayaSamarinda, dan Iain-lain). Di samping itu, karya drama juga tetapdigubah oleh seniman yang memang bergerak di bidang drama atauteater yang tersebar di beberapa kota, seperti di Kutai atau Tenggarongdengan kelompok Teater Bintek-nyz, di Pasir dengan Teater Pena-nya, di Bontang den^ Teater Bunu-nya, dan sebagainya. Sam kondisiyang pamt disayangkan adalah melemahnya kegiatan teater yang di-lakukan oleh Dewan Kesenian Kalimantan Timur. Sejak lama peranDewan Kesenian Kalimantan Timur dalam "menjaga" dan mengem-bangkan seni drama, tidak terkecuali dalam mengembangkan pen-dptaan naskah drama, boleh dikatakan "menghilang" dan hingga saatini belum ada tanda-tanda untuk bangkit kembah.

Secara instrinsik, drama Indonesia di Kalimantan Timur cen-derung menyuarakan kehidupan masyarakat di wilayah ini yangsedang bergerak dari kehidupan tradisional menuju kehidupanmodem. Oleh sebab im, sebagian besar drama masih mengangkattema terkait dengan kehidupan tradisi atau pertentangan antarabudaya tradisi dengan kehidupan modem. Dalam kondisi pertentangan seperti im, banyak pihak menyatakan pentingnya masyarakatkembah kepada budaya tradisional dan hidup menyam dengan alam.Pada sisi yang lain, katun muda dan modemis berkecenderunganunmk memasuki kehidupan modem yang dipandang lebih membe-rikan keleluasaan dalam menjalani kehidupan. Sudah pasti kaiimmodemis berupaya hidup dengan menguasai alam, bukan menyamdan mengikuti kehendak alam. Dalam kondisi seperti im, tidakmustahil banyak lahir drama yang mengangkat budaya tradisi untukdisosialisasikan kepada masyarakat yang dinilainya masih dapat di-pakai dalam menjalani hidup ketika im. Bahkan, sejumlah penulisdrama memandang banyak nilai-nilai moral dan etika yang ter-kandung dalam kisah atau cerita tradisi tersebut. Oleh sebab im.

Drama Indonesia di Kalimantan Timur 93

Page 100: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

mereka berpandangan bahwa pendptaan drama yang bersumberdaii cerita tradisional akan menjadikan masyarakat, dalam kaitan inidisebut generasi muda, memahami budaya para leluhumya. Nilaibudaya dalam ceritra tradisi itu diakuinya masih memiliki manfaatdalam menjalani hidup dalam alam modem dewasa ini. Adapun drikehidupan atau modemisasi adalah ditonjolkannya pemikiran real-istik-objektif yang ditanamkan kepada masyarakat melalui pendidikanformal. Sejumlab drama yang mengangkat kehidupan tradisi ataupertentangan budaya lama dengan budaya bam tersebut adalah"Perapah", "Pangadakan", "Putri Bura Daya", dan "Tragedi Bentiu".

Sepertd halnya hakikat kehidupan yang selalu terjadi tarik-me-naiik antara budaya tradisi dengan modem, selain muncul dramayang mengangkat tema tradisi, beberapa drama karya pengarang Kalimantan Timiu* juga mengangkat kehidupan modem. Dalam kaitanini, baik tema mauptm pemilihan tokoh sudah meninggalkan kehidupan tradisi dan sengaja karya itu dimanfaatkan untuk melukiskankehidupan modem. Dalam hal ini, terdapat beberapa jenis dramayang dapat dipandang mengangkat kehidupan masyarakat modem.Di antara drama yang termasuk drama modem adalah "Cembum"dam "Permata" (keduanya karya Misman R.S.U.), "Sepanjang Maho-boro" karya Rizani Asnawi, "Sanga Sanga 1947" karya JohansayahBalham, "Atas Nama Penguasa" karya Awang Khalik, dan "MonumenKeadilan" karya Agung Waskito.

Dari sejumlah drama modem itu, pengarang menampilkan sejumlab tema atau persoalan yang variatif, termasuk dalam penam-pilan latar cerita yang cukup beragam. Persoalan yang menjadi per-hatian pengarang drama di Kalimantan Timur mehputi tema pertentangan budaya, kritdk sosial, nasionalisme, lingkungan hidup, dantema terkait dengan moral atau perilaku baik dan buruk. Pertentangan budaya menjadi perhatian pengarang dalam drama 'TragediBentiu" dan "Perapah". Dalam drama 'Tragedi Bentiu", pengarangmengedepankan pentingnya orientasi terhadap pendidikan bagigenerasi muda (diwakih oleh tokoh Kepala Sekolah, Aping, Sims,dan kawan-kawannya). Sementara itu, orientasi terhadap pendidikansebagai jalan memasuki kehidupan modem mendapat tentangan daripihak generasi tua yang masih kolot (diwakili oleh Tosak dkk.). Akan

94 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 101: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

tetapi, seperti karya sastra yang mengangkat tema pertentanganbudaya, ksdangan tua akan terkalahkan oleh kalan^m muda sehinggamerdka men^kuti pandangan karnn modernis. Dalam drama 'Tia-gedi Bentiu", hal itu dialami oleh Pak Tosak dkk. Semula Pak Tosakdkk. menolak kegiatan belajar di kampungnya yang dimotori olehAping. Namim, dalam perjalanan waktu, Pak Tosak menyadaii pen-tingnya pendidikan bagi geneiasi muda di kampimgnya. Pak Tosak-lah yang mendesakkan kehendaknya agar pimpinan adat di kampungnya menjatuhkan hukuman kepada Aping yang telah mendi-rikan kelompok belajar di rumahnya. Akan tetapi, Pak Tosak pulalahyang mendesak agar ketua adat mencabut sanksi yang telah di-jatuhkan kepada Aping melalui musyawarah adat. Kejadian tersebutmenunjukkan bahwa pada gihrannya, man tddak man, generasi tuaakan menerima perubahan menuju masyarakat modem, yakni mas-yarakat yang berorientasi terhadap pentdngnya pendidikan modemdalam mencapai kemajuan hidup.

Persoalan pertentangan pandangan dalam menerima perabahanbudaya cukup menonjol dalam drama "Perapah". Ketdka itu masyarakat tradisional masih beipandangan bahwa nasib seseorang sangatditentukan oleh kekuatan gaib atau makhluk halus. Oleh sebab itu,masyarakat tradisi memandang perlunya menjalin komunikasi se-cara terus-menerus dengan dunia makhluk halus agar diri danmasyarakatnya terhindar dari kesulitan. Pada umumnya, masyarakattradisional, misahiya seorang dukun, masih percaya bahwa penyakityang menyerang masyarakat disebabkan oleh kemarahan arwah.Kemarahan arwii itu diaMbatkan oleh kelalaian masyarakat dalammelakukan persembahan atau sesaji. Padahal, sebelumnya masyarakat tradisional itu selalu melakukan persembahan atau sesaji untukarwah leluhumya.

Pandangan kaum tua itu ditentang oleh kaum muda. Wabahpenyakit yang menimpa masyarakat di kampung itu tidak dialdbat-kan oleh maMuk halus, melainkan oleh bakteri yang harus diatasisecara medis. Di samping itu, sesaji tahunan yang selama itu dilaku-kan oleh warga kampung dinilai sebagai pemborosan dana. Kaummodemis itu lebih mengedepankan pertdmbangan-pertdmbanganrasional daripada pemikiran lama yang cendemng tidak rasional.

Drama Indonesia di Kalimantan Timur 95

Page 102: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

Untuk menyembuhkan seseorang yang saldt, kaiim modemis tddaklagi berorientasi kepada dukun, melainkan memanfaatkan tenagadokter atau medis.

Persoalan yang terkait dengan kritik sosial menjadi menonjoldalam drama yang digubah setelah era reformasi. Bahkan, kritik so^telah lahir dalam drama yang ditulis sebelum lahimya era reformasi(1998). Pada timumnya, kritik sosial itu ditujukan terhadap ketim-pangan kehidupan akibat kebijakan pemerintah yang kuiang me-nyentuh hakikat kehidupan masyarakat. Kritik terhadap pemerin-tahan, pejabat, dan kebijakan negara menjadi sumber ide bagi pe-nulis drama. Hal itu dapat disimak dalam drama berjudul "MonumenKeadilan", "Atas Nama Penguasa", dan "Reaksi Bumi". Di sampingitu, terdapat satu karya drama yang menyampaikan kritik terhadapgenerasi muda yang sangat berorientasi untuk menjadi pegawainegeri. Padahal, situasi persaingan yang sangat ketat dalam seleksimenjadi pegawai negeri telah dirasakan masyarakat sejak lama. Olehkarena itu, keinginan generasi muda tmtuk menjadi pegawai negeridapat dipandang sebagai sebuah keinginan yang tddak didasarkanoleh pemikiran yang reahstik, Hal itu dapat dicermati dalam dramayang ditulis oleh Misman R.S.U. berjudul "Cemburu". Pada akhir-nya, orientasi tokoh utama itu harus dihilangkan dan dirinya harusmemulai hidup menjadi seorang pekerja keras atau berusaha sendiri.

Sebagai kainn intelektual, pengarang drama di KalimantanTimur juga memiliki perhatian terhadap semangat nasionalisme.Pengarang drama tersebut memandang perlu tmtuk mewariskan nilai-nilai kebangsaan kepada generasi muda. Oleh sebab itu, beberapakarya drama mengangkat tema perjuangan, yakni perjuangan masyarakat dalam mempertahankan kemerdekaan, seperti yang terjadidalam drama "Sepanjang Mahoboro" dan "Sanga Sanga 1947".

Pemilihan persoalan atau tema cerita tddak terlepas dari pemi-lihan tokoh atau latar cerita, baik latar waktu, tempat, maupun sosial-budaya. Drama yang mengangkat tema pertentangan budaya lebihbanyak mengangkat latar budaya masyarakat tradisional, sepertimasyarakat Dayak Kenyah atau masyarakat yang hidup menyatudengan alam atau hutan. Cerita drama yang mengangkat tema modem,misalnya tema kritik sosial, cenderung menampilkan latar kehi-

96 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 103: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

dupan masyarakat kota dan tokoh yang telah memasuki kehidupanmodem (sepertd drama "Atas Nama Penguasa" dan "Monumen Ke-adilan"). Sementara itu, drama yang mengangkat pentingnya pewa-risan Tiilai perjuangan atau nasionalisme tddak terlepas dari sejarahbangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan akibat tin-dakmi Belanda yang berkeinginan menjajah Indonesia kembali (si-tuasi perjuangan seldtar agresi militer Belanda I dan II), yang dapatdiRimak dalam drama "Sepanjang Malioboro" dan "Sanga Sanga 1947".

4.2 Saran-Saran

Seperti dinyatakan pada bagian di depan, penelitian ini mempakanpenelitian awal terhadap keberadaan karya drama Indonesia di Kalimantan Timur. Luasnya wilayah dan tidak terjadinya pendoku-mentasian karya drama yang baik mengakibatkan penelitian inibelum mampu menjan^u sebagian besar karya drama yang pemahdihasilkan oleh pengarang Kalimantan Timur. Di samping itu, ter-dapat kendala yang "serius" ketika harus mengungkapkan jatidiripengarang. Hal itu disebabkan oleh belum membudayanya doku-mentasi karya sasn-a yang menyertakan jatidiri pengarangnya. Olehsebab itu, penelitian pendahuluan ini diharapkan justru sebagaipendorong bagi upaya pengkajian karya drama yang lebih luas,khususnya karya drama di Kalimantan Timur.

Kedua, melihat persebaran pengarang yang cukup merata dikota-kota di wilayah Kalimantan Timur diperlukan penelitian yangmampu mendokumentasikan karya drama dari berbagai wilayah diKalimantan Timur, misalnya karya, pengarang, dan kehidupan dramadi wilayah Kutai, Paser, Bontang, Sang^ta, Beiau, Balikpapan, Tarakan,dan sebagainya. Kedga, jika langkah tersebut dapat dilakukan akandiperoleh gambaran kehidupan drama di Kalimantan Timur secaralebih memadai yang memiliki manfeat bagi pengembangan dan pem-binaan kebudayaan di KaHmantan Timur. Akhimya, penelitian ini"sekadar" dimaksudkan imtuk membuktdkan atas keberadaan karyasastra drama di Kalimantan Timm:.

Drama Indonesia di Kalimantan Timur 97

Page 104: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

Daftar Pustaka

A1 Haqq, Shahar. t.t. "Reaksi Bumi". Berau: Teater Bumi KabupatenBerau.

Asnawi, Rizani. 2001. "Sepanjang MaHoboro". Samarinda: DewanKesenian Daerah Kalimantan Timur.

Asyaii, Habolhasan. 2000. "Perapah". Kota Tepian.

Balham, Johansyah. t.L "Sanga-Sanga 1947".

Boulton, Maijoris. 1971. The Anatomi of Drama. London; Routledge& Kegan Paul Ltd.

Khalik, Awang. 2001. "Atas Nama Penguasa". Samarinda: BermainTeater Samarinda.

. t.t. "Tragedi Bentiu". Samarinda: Taman BudayaSamarinda.

. 1999. "Langkute yang Malang". Samarinda: Tamah BudayaSamarinda.

Damono, Sapardi Djoko. 1978. Sosiologi Sastra: Sebuah PengantarRingkas. Jakarta: Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

98 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 105: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

Ithur, Saprudin. 2004. "Pengadalcan: Sebuah Ritual PersembahanKeraton Sambaliung". Tanjung Redeb.

Longewoith, Robert. 1973. The Design of Drama. New York:Pendulun Press-Inc.

Misman R.S.U. 2001. "Cemburu". t.p.

2001. "Pennata". t.p.

Pemyata, Safruddin dkk. 1999. AntoJogi Secuil Bulan di AtasMahakam. Samarinda: Komite Sastra Dewan Kesenian

Daerah Kalimantan Timur.

. 2002. Antologi Menyambut Fajar. Samarinda; KomiteSastra Dewan Kesenian Daerah Kalimantan Timur.

Satoto, Soediro. 1986. "Pengkajian Drama". Surakarta: UniversitasSebelasMareL ■

, 1986. 'Tengkajian Drama II". Svuakarta: UniversitasSebelas Maret.

Susanto, Agus. 2003. "Putri Bura Daya". Panajam Paser Utara: TeaterPena.

Tanaka, Ronalds. 1979. System Models for Literay Mjcro-MaaoTheory. lisse: The Peter de Rider Press.

Teuuw, A. 1985. Sastra dan Umu Sastra: Pengantar Teori Sastra.Jakarta: Pustaka Jaya.

Waskito, Agung. 2004. "Monumen Keadilan". Bontang; TeaterTimur Bontang.

WeUek, Renne and Austin Warren. 1956. Theory of Literature. NewYork: A Harvest Books.

000

Drama Indonesia di Kalimantan Timur 99

Page 106: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

Biodata Penulis

PARDI, yang memilild nama tua Pardi Suratno, lahir di Karang-anyar, Solo, Jawa Tengah. Setelah tamat dari SPG Negeii Siirakartamelanjutkan studi pada Fakultas Sastra Univ. Sebelas MaretSurakarta (tamat 1989), sejak tahun 1990 bekerja sebagai staf teknisBalai Bahasa Yogyakarta. Di samping bekerja sebagai peneliti danpembina sastra, beberapa kaB sebagai peserta dan penyaji maValaBdalam seminar, sarasehan, lokakarya, konferensi, dan kongreskebahasaan dan kesastraan. Gemar berorganisasi yang terkait dengankebudayaan (sebagai Sekretaris dan Ketua Sanggar Sastra JawaYogyakarta [hingga 2004]; Pengurus dan Sekretaris HunpunanSarjana Kesusastraan-Indonesia Komda Yogyakarta [hingga 2004],penulis artikel di media massa, Redaksi Majalah Sempulur terbitanDinas Kebudayaan dan Pariwisata Yogyakarta, turut sebagai pengurus Dewan Kesenian Kalimantan Timm* (tidak aktif), pemah ber-main sandiwara radio bersama Maria Kadarsih, M. Habib Bari,Nuning Pringga, dkk. Widyaiswara dalam pelatihan prajabatan pe-gawai negeri sipil pusat Kalimantan Timtu- di lingkungan depdiknas(2006). TerKbat sebagai juri lomba majalah dinding, dpta novel,cerpen, baca puisi, penulisan artikel ilmiah, hingga lomba nasitumpeng pada perayaan HUT Kemerdekaan RI. Sementara jabatanyang sangat menyenangkan adalah Ketua Rukun Warga di Peru-mahan Grnnuk Indah, Sidoarum, Yogyakarta. Tamat studi Ilmu Hu-

100 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 107: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

maniora pada Fakultas Hmu Budaya Univ. Gadjah Mada Yogyakarta(1999). Sebagai Koordinator Subbidang Penelitian Sastra BalaiBahasa Yogyaiarta dan sejak tahun 2004 mengemban tugas negarasebagai Kepala Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur (hinggasekarang). Dari kegemarannya membaca telah lahir sejumlah karyaberbentuk terbitan buku, antara lain, Gusti Ora Sare (2004), SangPemimpin (2006), Kamus Praktis Jawa-Indonesia (2005), MutiaraNilai Budaya Jawa (2006), buku Pemik-Pemik Bahasa Indonesia(2006), Reformasi dalam PuisiKarya Kalimantan Timur, dansedang dalam proses terbit buku Orang Jawa dan Budaya Barat, Peri-babasa Indonesia: Mutiara Warisan Leiuhur, dan Kamus Indonesia -Jawa. Terlibat dalam penyusunan buku Ikhtisar Sastra Jawa PeriodePrakemerdekaan dan Ikhtisar Sastra Jawa Priode Kemerdekaan (ke-duanya terbit di Yogyakarta). Sebagai penyusun buku pelajaran bahasaIndonesia sesuai Kurikulum Berbasis Kompetensi (Kurikulum 2004)untuk sekolah dasar (penerbit Mediatama, Surakarta, 2004).

Drama Indonesia di Kalimantan Timur 101

Page 108: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

CERITA RAKYAT

PUTRI KARANG MELENU

(PUTRI JUNJUNG BUIH):Analisis Struktural dan Nilai Budaya

Yudianti Herawati

KANTOR BAHASA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PUSAT BAHASA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

2007

Page 109: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Karya sastra sering sebagai objek yang imik dan seringkaliSlikar dideiBnisikan secara jelas dan tegas. Akan tetapi, jika objek ilmuitu mempakan seluruh aspek kehidupan yang dapat diuji denganpancaindera manusia (Suiia Sumantri, 1981:5), sastra adalah objekilmu yang tidak perlu diragukan lagi. Meskipun unik dan sukar di-rumuskan Halam suatu nunusan yang universal, karya sastra adalahsosok yang dapat diberikan batasan dengan ciri-drl karakteristikyang jelas serta dapat diuji dengan pancaindra manusia.

Seorang pengarang adalah seorang anggota dari sebuah masya-rakat. Pengarang adalah seorang pribadi yang sedang menjalani danmengarungi kehidupan bersama orang-orang lain, yang ada di se-kitamya. Dengan demikian, tidak menjadi hal yang mengherankanapabda teijadi interaksi dan interelasi antara pengarang sebagaiseorang individu yang merdeka dengan masyarakat manusia yanghidup di lingkungan kehidupannya (Sumardjo, 1982:13). Dengan demikian, hubungan yang terjadi antara karya sastra yang dilahir-kannya dan masyarakat tempat sastra tersebut lahir dan hidup bukanmempakan hal yang dicari-cari (Damono, 1984:1). Oleh sebab itu,adalah sebuah kewajiban apabila masyarakat selaku pembaca dan pengarang sastra mencoba untuk mempertanyakan pengaruh tdmbal-

Cerita Rakyat Putri Karans Melenu (Putri Junjung Buih) 105

Page 110: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

balik dari ketiga unsur tersebut. Berdasarkan uraian di atas, menjadijelas bahwa antara seorang pengaiang dengan lingkungan kehidupantempat ia hidup adalah dua hal yang tidak dapat diabaikan bagikelahiran karya sastra. Perlu diketahui bahwa proses kelahiran karyasastra pada dasamya adalah sebagai sebuah kehendak seorang pe-ngarang untuk tidak dapat melepaskan diri dari segala sesuatu yangtelah ada pada dirinya. Maksudnya, dalam melahirkan sebuah karyasastra, seorang pengarang melahirkannya dengan kapasitas yang se-padan dengan apa yang dimilikinya, baik pengetahuannya, emosi,perasaan, hasrat tertentu, ideologi, maupun agama atau kepercayaanyang dianutnya.

Terdptanya seluruh karya sastra oleh seorang pengarang, secaralangsung ataupun tidak langsung, merupakan legitimasi sikap budayapenulis terhadap realisasi yang ditatapnya (Bastomi, 1992:1). Hal itudapat terjadi karena dalam proses kelahiran karya sastra lebih banyakdisebabkan oleh dialektika yang tidak pemah habis-habisnya antaranilai-nilai ideal tertentu dalam dirinya, yang kehadirannya merupakan bagian dari sebuah masyarakat manusia, senantiasa berinteraksidan berkomunikasi dengan manusia-manusia lairt dalam sebuahkelompok sosial tertentu sehingga tanggapannya yang hadir dalambentuk karya sastra tersebut, mau tidak mau terpengaruh oleh nilai-nilai atau norma-norma serta kondisi secara tuniun, yang sedangberlangsung hidup dalam masyarakat. Dalam kaitan ini, Sumardjo(1982:12) mengatakan bahwa karya sastra adalah produk masyarakatPengarang berada dan hidup di tengah masyarakat dan dibentuk olehanggota-anggota masyarakat Karya sastra yang didpta oleh pengarangmimcul berdasarkan desakan-desakan emosional ataupun rasionaltertentu. Dengan demikian, karya sastra dapat merupakan potret yangmelukiskan masyarakat, anahsis sosial yang menyiasati perubahan-perubahan masyarakat, terkadang menyuguhkan filsaiat yang mem-berikan landasan penilaian tentang apa yang sedang terjadi yangmencerminkan masyarakat dan kesad^mi tertinggi penulis (Kunto-wijayo, 1984:23). Oleh sebab itu, sastra dapat dipandang sebagai sebuah gejala sosial yang cukup eksis keberadaannya (Luxemburg,1984:23).

106 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 111: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

Kebudayaan adalah berbagai aspek kehidupan yang meliputicara berlaku, kepercayaan, sikap, dan juga basil kegiatan manusia yangkhas untuk suatu masyarakat atau kelompok tertentu (Ember dalamIhromi,1981:18). Koentjaraningrat (1975:15) menjelaskan bahwapaling sedikit kebudayaan mempunyai tiga wujud, yaitu (1) sebagaikompleks gagasan, nilai, norma, peraturan, dan sebagainya, (2) sebagaisuatu kompleks aktivitas kelakuan beipola manusia dan masyarakat,(3) sebagai benda-benda basil karya manusia. Ketiganya itu tidakdapat dipisabkan-pisabkan. Untuk mendukung analisis peneHtianak^ mengacu terhadap pengertian dan wujud budaya pertama daripemyataan yang dikemukakan oleb Koentjaraningrat itu. Sementaraitu, jika dipandang perlu, analisis juga akan dikaitkan dengan wujudbudaya yang lainnya, wujud budaya kedua dan ketiga dari pandanganKoentjaraningrat di atas.

Karya sastra merupakan warisan budaya bangsa yang perlu di-lestarikan, baik dari sektor ekonomi, lingkungan, pobtdk, maupunsosial budaya. Dilibat dari sektor sosial budaya, pengembangan karyasastra labir dari warisan budaya bangsa. Salab satu warisan budayabangsa yang perlu dilestarikan adalab cerita rakyat. Dari cerita rakyatimlab dapat diketabui riilai budaya, seperti adat istiadat, kepercayaan, dan sistem nilai yang berlaku pada masa lampau.

Seperti diketabui babwa cerita rakyat itu terbagi atas dongeng,legenda, dan mite. Cerita rakyat yang digolongkan dalam jenis legendasebagian besar berbubungan dengan asal-usul nama suatu tanpat yangpemab mempunyai cerita sejarab, seperti Gunung Tangkuban Perahu(di Jawa Barat) atau nama seseorang yang pemab berjaya pada masaitu, seperti nama Raja Mulawannan (di Kutai, Kalimantan Timur).

Menurut pengamatan penulis, belum banyak buku-buku y^gmembicarakan cerita rakyat dengan objek cerita rakyat Kutai, KaH-mantan Timur. Oleb karena itu, dalam penebtian ini, penulis akanmembicarakan cerita rakyat yang terkait dengan kelabiran PutriKarang Melenu atau yang dikenal dengan nama Putri Junjung Buyab.

Pada saat ini keberadaan cerita rakyat Kutai, Kalimantan Timurtampak mengalami kemerosotan. Hal itu disebabkan oleb kurangnyaperhatian masyarakat dan pemerintab terbadap keberadaan sastra

Cerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih) 107

Page 112: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

sastra, seperti yang terjadi terhadap cerita rakyat dalam lingkunganmasyarakat Kutai, Kalimantan Timur. Di samping itu, kemunduranpengarang sastra Kutai juga merupakan penyebab semakin teiping-gimya karya sastra di wilayah ini.

Keberadaan sastra Kutai ditentulcan oleh sejumlah elemen, yaknipengarang, penerbit, dan penikmat atau pembaca sastra itu sendiri.Menurunnya kuantitas pengarang karya sastra Kutai disebabkan olehmenurunnya pemahaman bahasa Kutai dan kurangnya penerbitan.Akibatnya, regenerasi pengarang tidak berlangsung secara baik. Disamping itu, media bagi penerbitan cerita rakyat di Kutai sangat tidakmemadai yang menimbulkan rasa malas bagi pengarang pemulauntuk berkarya.

Untuk membangkitkan kembali perhatian masyarakat terhadapkarya sastra Kutai, penulis mengangkat satu buah naskah karya sastraberupa cerita rakyat Putri Karang Melenu {Putri Junping Buyah) daiiKutai Lama, Kalimantan Timur. Secara keseluruhan, peneHtian inimembahas sebuah struktur cerita rakyat Kutai Putri Karang Melenuyang ada di daerah kerajaan Kutai Lama keturunan Raja Mulawarmanpada masa lampau. Analisis struktur cerita meliputi tema, alur atauplot, tokoh dan penokohan, dan latar. Selanjutnya, untuk pengenalanbudaya lokal, akan dilakukan analisis dari sudut budaya yang ter-dapat dalam cerita Putri Karang Melenu.

Permasalahan yang ada dalam cerita rakyat itu bukanlah sekadarpermasalahan kesastraan saja. Pada haHkatnya, karya sastra merupakancerminan persoalan yang terjadi dalam masyarakat. Oleh karena itu,penehtian terhadap cerita rakyat menyangkut pula lingkup permasalahan dalam masyarakat Indonesia pada umumnya. Secara khususlagi, permasalahan juga berkaitan erat dengan kehidupan masyarakat Kalimantan Timur sesuai dengan latar cerita rakyat Putri KarangMelenu, yang latar sosial masyarakat daerah Kutai, Kalimantan Timinr.

Kajian ini juga memiliki relevansi dengan sastra daerah, sastraIndonesia, dan perkembangan teori sastra dikarenakan perkembangansastra Indonesia demikian luas dan pesatnya, dan dengan bentukyang beragam, baik tentang sastra Indonesia maupun yang menyangkutsastra daerah. Untuk membangun apresiasi masyarakat yang baik

108 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 113: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

terhadap sastra daerah, cerita rakyat itu perlu diteliti, dikemfeang-kan, ̂aT> d^barluaskan kq)ada mas)^rak4L Hd itu perlu dUakidtandengan jmal^dkan . agar sastra daer^. borkCT^ pi^t sehinggamampu jmenjalanJ^ peraimya unp:^ jn^enuhi kebupihanepipsi-onal dan intelektiial masyarakat pepnHlmya. Selain itu, dalanjtuju^yang lebih jauli, sastra daeiah dibarapkan dapat dia^ secai^ in^er-nasionai dan menjadi warga sastra dunia. ,

menghadapi banyak masalah dan tantangan. Di sampingini, kajianterhadap sastra daei^, khususnya cerita rakyap cerita rakyat^Kali-Tnantan l^imur beluin banyak inendapaLperhatian para peneliti darisegi akademik, Dari laporan praditian, skripsi, tesis, dan disertaayang terdapat di perpustakaan imiversitas rie^eri dan swasta danPerpusrakaan Daerah Provinri Kalimantan iimiir helum ada ymgmembicarakan cerita rakyat Putji. Kaiang Mdenu (disebut ju^ emtaPuaiJimJimg Buy^). Oleh karena itu, pen^tian m.sahgat xhper-InlcaTTi dan berinanfeat bagi perkembangan penehtim sastra daerahjdiwilayah Kalimantan Timur.

1.2. Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang akan dibahas dalam

cerita rakyait sastra Kutai.Kalimmtmfimur'^^ c^^PutenKarang M^enti dan budaya y^g terdapait dalam cerita rakyat ter-sebut Adapim pienn^alahaii dalam .i^neiitian iiu dapat dhtunusk^seba;^berikut

1. Bagrimaria str^tur,cerita rakyattokph d^ penokohan,lat^ cerita)

2. Apakah bentuk-benmk,bud«ya .daprah atau budaya Ipkal-tradisional yang terdapat dalam cerita J^tri KarangMdenu

Deng^ demikian, ruang hngkup nfasalah yang akan diieliti «batasstruktur mttinsiknya (yang terd&i atas tema, alur atau plot, tokbhdan penokPhan, dan latar) dan budayay^g terkandung dalam ceritaArtri Aaran^ Me7ej3i/tersebut.

Cerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih) 109

Page 114: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitdan ini memilild tujuan teoretis dan praktis. Secara teoretis,penelitian ini bertujuan menerapkan teori sastra siruktuial dalamkajian sastra daeiah, yakni cerita laktar Putri Karang Melenu. Kedua,penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan struktur cerita rakyatPutii Karang Melenu (yang meHputi unsur tema, tokoh, alur, danlatar). Ketiga, mengungkapkan aspek-aspek budaya masyarakat lokaldalam cerita rakyat Putri Karang Melenu {Putri JunJung Buyah) diKutai Kalimantan Timur).

Secara praktis penelitian ini ben^ya memperkenalkan budaya,dan adat istiadat Kalimantan Timur kepada masyarakat Oleh sebabitu, basil penelitian ini diharapkan dapat menambab wawasan danpemabaman masyarakat terbadap cerita rakyat di Kalimantan Timur.Selanjutnya, peneHtian ini dibarapkan dapat mendorong kegairabanpenebtiaan terbadap cerita rakyat di Kalimantan Timur. Dengandemikian, peneHtian ini dibarapkan dapat meningkatkan apresiasimasyarakat terbadap sastra lokal, kbususnya cerita rakyat Kutai,Kalimantan Timur.

1.4 Kerangka Teori

Pembicaraan terbadap karya sastra dari segi struktural perlu dilan-dasi dengan menjelaskan pengertian fiksi. Sujiman (1990; 31) me-nyatakan babwa fiksi bersi&t (1) kbayalan; sesuatu yang direka, (2) jeniskarya sastra yang bensikan kisaban yang direka, pada umumnya be-ragam prosa. Memurut Tasrif (dalam Lubis, 1981: 15), unsur-unsuratau elemen-elemen sastra membentuk prosa terdiri atas (1) theme,(2) plot, trap or dramatic conBia, (3) charaaer delineation, (4) sus-pence and foreshadowing, (5) immediacy asxdi atmosphere, (6) poinfof view, dan (7) limited focus and unity.

Brace (dalam Yono, 1993:17) menjelaskan babwa elemen fiksiitu terdiri atas (1) plot, (2) theme, (3) characters, (4) point of view,(5) setting, dan (6) dialogue. Pendapat Tasrif maupun Brace tersebutdiperjelas lagi oleb pakar lainnya. Stanton (1965:11) membagi elemenpembentuk karya sastra atas 3 bagian (1) theme, (2) lacts, dan (3) lite-

110 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 115: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

raiy devices. Pendapat Stanton itu dijabarkan lagi oleh Triyono se-bagai berikut.

1. TSemeatautema,

2. Facts atau fekta-fekta, yang terdapat pada cerita yaitu kenya-taan-kenyataan, peristiwa-peristiwa atau hal-hal yang terdapatpada cerita i^Jcta dibedakan menjadi tiga hal, yakm (1) plotaxsa.alur, (2) characaterataM tokoh, dan (3) settingavaM latar.

3. literary devices merupakan alat-alat penceritaan dan teknik pen-ceritaan yang dapat dirind menjadi (a) point of wiewatau pusatpengisisahan, (b) conSict atau pertikaian, (c) ironi, (d) simbol-isme, dan (e) style and tone atau gaya dan nada, dan sebagainya.

Untuk memahami unsur struktur dalam cerita rakyat, analisis strukturcerita rakyat Putri KarangMelenu mengacu kepada pendapat Stanton.Unsur-imsur yang dianalisis hanya terdiri atas tema, alur, tokoh, danlatar.

Wellek dan Warren (1990; 77-338) berpendapat bahwa karyasastra itu dapat didekati secara instrinsik dan ekstrinsik Pendekataninstrinisik terpusat pada karya sastra itu sendiri, sedangkan pendekatan ekstrinsik tertuju pada hal-hal di luar sastra. Dengan demikian,dalam usaha memahami karya sastra secara utuh, pendekatan ekstrinsik itu perlu dibantu dengan melihat segi struktumya karenakarya sastra itu pada hakikatnya merupakan sebuah struktur.

Swingewood (Damono,1978:12-13) membagi pendekatan sosio-logis sastra menjedi empat macam (1) sosiologi dan sastra, (2) teori,(3) sastra strukturalisme, dan (4) persoalan metode. Atas dasar pem-bagian yang dilakukan oleh Swingewood itu, Junus (1986:3) menge-lompokan pembicaraan sosiologi sastra menjadi 6 (enam) bagian yakni(1) karya sastra dilihat sebagai dokumen sosiobudaya, (2) penehtianmengenai penghasilan dan pemasaran karya sastra, (3) penehtiantentang penerimaan masyarakat terhadap (sebuah) karya seorangpenulis tertentu dan apa sebabnya, (4) pengaruh sosiobudaya terhadappendptaan karya sastra, (5) pendekatan strukturalisme-genetik dariGoldmann, dan (6) pendekatan Duvignaud yang melihat mekanismeuniversal dari seni, termasuk sastra.

Cerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih) 111

Page 116: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut di atas, untuk mema-hami unsur struktur dalam cerita rakyat Putri KarangMelenu {PutriJunjung BuyaH) didasarkan pada pendapat Stanton. Unsur-unsur yangdianalisis terdiri atas tema, alur, tokoh dan penokohan, dan latar.Dalam analisis unsur budaya, penulis mengambil teori dari Junus,yaitu pengaruh sosial budaya terhadap pendptaan karya sastra. Dalamhal ini, kajian budaya dititikberatkan pada perjalanan kehidupan se-orang putri dari sejak lahir sampai dengan melakukan upacara-upa-cara adat layaknya seorang putri kerajaan dan didukung oleh nilai-nilai budaya dan adat istiadat setempat, yang kesemuanya itu terdapatdalam cerita rakyat Putri KarangMelenu {PutriJunjung Buyah). Pen-dekatan tersebut tentu saja tidak terlepas dari analisis struktur ter-hdap cerita rakyat tersebut.

Cerita rakyat adalah salah satu bagian budaya yang dipeliharaoleh masyarakat secara turun-temurun. Cerita rakyat merupakan pen-cerminan situasi, kondisi, dan sopan santun masyarakat pemiliknya.Pertumbuhan dan perkembangan sastra suatu masyarakat merupakangambaran sosial budaya masyarakat tersebut. Sastra sebagai bagianbudaya dengan bahasa sebagai medianya, erat kaitannya dengan ke-majuan bahasa dari masyarakat pendukung serta nilai budaya yangterkandimg dalam karya sastra daerah tersebut.

Masyarakat tradisional pendukung cerita rakyat memiliki sifatkebersamaan yang lebih besar daripada sifat perseorangan. Ceritarakyat adalah salah satu refleksi budaya bangsa. Pengumpulan danpendokumentasian cerita rakyat, khususnya yang berbentuk sejarahkebudayaan daerah pada masa lampau, merupakan langkah yang sangatpenting dalam membina kehidupan sosial budaya masyarakat pen-dukungnya. Dalam cerita rakyat itu terdapat nilai-nilai sejarah dansosial budaya yang selalu menjadi pedoman hidup masyarakat Kutai.Selain itu, pendokumentasian dan kajian terhadap cerita rakyat jugamempertebal kesadaran atas rasa harga diri dan kebanggaan masyarakat daerah terhadap kebudayaannya, khususnya yang berupa ceritarakyat.

112 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 117: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

1.5 Metode dzui Tekhnik Penulisan

Metode yang Higimalcan dalam penelitian ini adalah metode desknptifstruktural, yaitu cara menganalisis unsur intrinsiknya yang terdiiiatas tema, alur, tokoh dan penokohan, dan latar cerita. Oleh sebabitu, metode yang dipakai adalah metode pustaka dan metode lapangandalam pengumpulan data. Data kepustakaan diambil dari cerita rakyatKutai Kalimantan Timur. Sumber data lainnya yang berkaitan dengancerita itu menggunakan cara teknik perekaman, penerjemahan, danpencatatan. Selanjutnya, setelah semua data terkumpul, kemudiandianalisis melalui kerangka teori struktural dan sosiologi sastra.

1.6 Sumber Data Penelitian

Cerita yang diambil dan ditentukan sebagai siunber data adalahcerita rakyat yang berasal dari cerita rakyat Kutai tentang lahimyaseorang Putri keturunan Raja Mulawarman Kutai Lama, yaitu PutriKarang Melenu yang terkenal dengan nama Putri Junjung Buyah.Cerita rakyat yang dijadikan data penehtian ini tergolong dalambentuk peninggalan naskah-naskah kuno pada zaman kerajaan Mulawarman Kutai, dan sampai sekarang masih diyakini keberadaannyaoleh masyarakat Kabupaten Kutai. Di samping itu, sumber data lainnya diperoleh dari survai lapangan, perekaman, dan didukung olehdata pustaka yang ada di Perpustakaan Daerah Provinsi KalimantanTimur dan Perpustakaan Universitas Mulawarman, Samarinda.

^0

Cerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjuns Buih) 113

Page 118: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

BAB II

ANALISIS STRUKTURCERITA PUTRI KARANG MELENU

(PUTRIJUNJUNG BUYAH)

Sastra adalah produk suatu masyarakat, karya sastra dapat mencer-minkan kehidupan masyarakat. Sastra memang bukan kenyataankehidupan sosial, tetapi sastra selalu berdasark^ kenyataan sosial.Sastra adalah kenyataan sosial yang mengalami proses pengolahandari pengarang. Pengarang melahirkan karya-kar)^ya karena inginmenunjukan kepincangan-kepincangan sosial dan kesalahan-kesa-lahan masyarakat karena ingin sekedar menggambarkan apa yangterjadi dalam masyarakat dan sebagainya. Sastra tumbnh dan ber-kembang karena tuntutan masyarakat dan sejarahnya. Sastra sebagaiseni mempunyai hubimgan dengan kehidupan itu sendiri adalahsuatu kenyataan sosial (Sumardjo, 1982:30).

Karya sastra adalah struktur yang tersusun dari lapis-lapis normayang saling berjalinan (Wellek dan Warren, 1968 :151). Di sampingitu, karya sastra itu juga struktur makna atau struktur yang ber-makna. Dengan demikian, menganalisis karya sastra itu adalah usahamenangkap makna karya sastra dan memberi makna teks sastra(Culler dalam Pradopo, 1990:12). Hal ini mengingat bahwa karyasastra itu sistem tanda bermakna yang bermedimn bahasa yang me-rupakan sistem tanda tingkat pertama. Karya sastra itu merupakan

114 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 119: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

struktur tanda yang kompleks. Oleh karena itu, untuk memahaimkarya sastra diperlukan analisis secara struktual. Pada prinsipnya,analisis stTuktuT menekankan pada dua hal, yaitu perhatian terhadapTnasalaTi-Tnasalah unsuT pembeiituk kaiya sastra dan koherensi antarunsur. Unsur karya sastra menurut Stanton (1965:11-12) dibedakanmenjadi tiga macam, yaitu tema, fakta-fakta cerita, dan sarana cerita.Faktar-faktar cerita dibagi lagi menjadi tokoh, alur, dan latar.

Analisis struktur tidak hanya berhentd pada usaha untuk meng-aTialisi*; unsur-unsur karya sastra, tetapi hal itu dilihat sebagai ke-satuan yang saling berkaitan satu sama lain sehingga membentukkoherensi keterkaitan antara unsur itu dapat berwujud keterkaitanantara latar dan tokoh, tema dan alur, latar dan alur, dan sebagainya.Keterkaitan ini dapat menyebabkan unsur yang satu tidak dapatdipisahkan dari unsur yang lain. Analisis struktur kemudian dijadi-kan dasar interpretasi menyeluruh untuk memahami unsur-unsuritu sebaik mim^in, yang digunakan imtuk memperbaiki pemahamankeseluruhan karya sastra secara lebih tepat dan sempuma sehingamencapai tahap penafeiran integral makna total dan makna bagianunsur optimal. Pada prinsipnya, analisis struktur bertujuan untukmembongkar dan memaparkan secermat, setehti, semendetail, danmendalam sehingga keterkaitan dan keterjalinan semua unsur danaspek karya sastra bersama-sama menghasilkan makna menyeluruh(Teeuw, 1984:134). Dalam analisis struktur, unsur tertentu mem-pxmyai pedoman penting, misalnya novel ada yang menonjolkan per-watakan, ada pula yang mengutamakan alur dan sebagainya, yang me-nuju pada dri khas karya sastra yang dianahsis. Dalam hal ini perlupemahaman cerita menyeliuruh dalam membahas sebuah karya sastra.Adapun, karya sastra yang akan dibahas dalam peneHtian ini ber-bentuk cerita rakyat berjudul Putri Karang Melenu (Putri JunJimgBuyah). Pemahaman selanjutnya akan lebih akrab jika penuUs telahmengenal secara singkat keutuhan cerita yang dibangun oleh unsurstruktur sastra sepend yang dikemukakan oleh Stanton.

2.1 Tema

Dalam menyajikan sebuah cerita rekaan, pengarang tidak terlepasdari motivasi atau niatan untuk menyampaikan ide atau gagasan.

Cerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih) 115

Page 120: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

Tentu saja pengarang tddak semata-mata menuangkan sebuah ceritatanpa seleksi dan intepretasi. Gagasan yang disampaikan secara ter-sirat dengan kreatdfitas interpretasi inilah yang mengikat konsepsentral atau tema central (Sudjiman, 1988:57). Dengan kata lain, temamempakan persoalan pokok cerita yang memberikan fokus, kesatuan,serta pengaruh dalam keseluruhan cerita. Dalam kaitannya denganunsur-unsur yang lain, tema berhubnngan dengan setiap kejadian dansetiap detdk (Pradopo, 1976:24).

Sebagai gagasan yang mendasari karya sastra, kekuatan temaakan tampak jelas jika diperkuat oleh penggambaran latar yang detil,termasuk pula dalam melukiskan karakter tokoh. Dalam karya ter-tentu, teknik penceritaan yang mengunakan sudut pandang penceritamenjadi lebih hidup dan mengukuhkan nilai estetis karya sastra.

Tema adalah dasar cerita (Lubis, 1981:15) atau dapat pula disebutsebuah gagasan pusat yang terdapat di dalam cerita rekaan (Stanton,1965:4). Dasar cerita atau gagasan pusat cerita tersebut. Dapat di-tentukan terlebih dahulu dan dapat pula lahir di dalam proses (Mohamad, 1972:40). Dasar cerita tersebut pasti ada karena unsur ceritaitulah yang mempersatukan smiktur cerita rekaan (Scholes, 1977:78).Sejalan dengan itu, Oemarjati (1962:52) pim berpendapat bahwa temaadalah persoalan yang berhasil menduduki tempat khas dalam pe-mikiran pengarang. Menurutnya, tema adalah keseluruhan cerita dankejadian serta aspek-aspeknya, sebagimana diangkat pendptanya darisejumlah kejadhm yang ada untuk dijadikan dasar dari lakonnya. Daribeberapa pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa temaadalah ide dasar yang menjadi pokok persoalan dari rangkaian kejadian cerita tersebut, untuk selanjutnya dikemukakan kepada pe-nonton atau pembacanya. Berdasarkan pengertian tema tersebut,tema dalam cerita rakyat Putri KarangMelenu {Putri Junjung BuyaH)dapat dirumuskan sebagai berikut. Kehidupan Petinggi (Kepala Desa)Hulu Dusun dan isterinya yang tidak menuliki anak keturunan, ter-nyata mendapatkan anak keturunan dari dewa bemama Puteri KarangMelenu (Putri Jimjung Buyah). Petinggi Hulu Dusun di kampungMelanti daerah Kutai Lama, merasa putus asa dengan kehidupannyayang sudah berusia tua belum mendapatkan seorang anak untuk me-nyambung ketunmaimya.

116 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 121: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

Petinggi Hulu Dusun adalah seorang yang terpandang dansangat kaya. la mempunyai tanah perladangan untuk ditanami. Padasuatu hari ciiaca di Kampung Melanti sangat buruk, hujan lebat danpetir terus-menerus melanda hulu dusun selama tujuh hari tujuhmalam sehingga warga ketakutan untuk keluar rumah mencari bahanmakanan. Aldbatnya, warga kampung banyak yang kehabisan per-sediaan malcanari, Sementara itu, Petinggi Dusun masih mempunyaipersediaan bahan makanan selama tujuh hari. Awal dari hadimyaseorang putri di tengah-tengah keluarga Petinggi Dusun adalah di-temukimya seeker ular. Kemudian, si ular dipelihara hingga men-jadi seeker naga. Selanjutnya, ular naga itu pun ditengelamkan kedalaTTi Sungai Mahakam. Setelah naga tenggelam tiba-tiba naga munculdengan menjunjimg (mengangkat) sebuah geng yang berisi seorangbayi perempuan dan diangkat eleh seeker Lembuswana. Bayi perem-puan itu disebut Putri Karang Melenu. Putri Karang Melenu (PutriJunjung Buyah) dirawat dan dipelihara eleh Petinggi Dusun bersamaisterinya (bemama Babu Jaruma) hingga menjadi seorang putri yangcantik dan berwibawa.

Tema yang ada dalam cerita rakyat Putri Karang Melenu {PutnJunjung BuyaJi) adalah cerita seorang tekeh wanita keturunan daridewa yang ada di Kayan^n. Cerita Putri Karang Melenu {Putri JunjungBuyah) sama seperti rakyat cerita Putri Junjung Buih dari daerahBanjar, Kalimantan Selatan. Oleh karena itu, Putri Karang Melenudapat pula disebut dengan Putri Junjung Buyah. Sejak bayi PutriK^mrg Melenu sudah diperlakukan dengan terhermat dan dimanjaoleh keluarganya dengan penuh kasih sayang. Perhatikan kutipan dibawah ini.

Babu Jaruma bermimpi mendengar suara yang ditujukan kepadanya, "Hai BabuJaruma yang berbahagia. Anak itu supaya dipelihara dengan baik-baik danberilah dia nama Putri Karang Melenu. Putri ini adalah keturunan dari dewa-dewa di Kayangan. Selain itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalammemelihara Putri Karang Melenu, yaitu selama empat puluh hari empat puluhmalam janganlah Putri Karang Melenu dtbaringkan di atastikar (karpet)."

'Setelah tiga hari tali pusarnya putus, maka perlakukanlah dia seperti anak daripara raja yang berkuasa di alam maya.'

Cehta Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih) 117

Page 122: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

"Bila Sang Putri untuk pertama kali ingin mandi di sungai, maka hendakiahengkau mengadakan upacara Erau (pesta adat).'

"Pada acBra injak tanah, maka sebelum kakinya menginjak tanah terlebihdahulu pljakkan kakinya pada kepala manusia, baik yang masih hidup maupunyang sudah mati." Pesan itupun mengatakan "Sebelum dipijakkan pada kepalamanusia, terlebih dahulu Putri Karang Melenu dipijakkan pada kepala kerbauyang masih hidup maupun yang sudah mati. Selanjutnya, Putri dipijakkan padabesi lalu Putri dapatdijalankan ke tanah". (CeritaRakyatKutai, 1990:24-28)

2.2 Alur Cerita

Secara stniktur, alur sangat erat kaitannya dengan penokohan dalammenonjolkan tema cerita. Para tokoh atau pelaku melakukan tindakanyang sesuai dengan wataknya. Perbuatan-perbnatan itu menimbulkanperistiwa-perlstiwa. Rangkaian peristiwa yang saling berhubunganberdasarkan sebab akibat itulah yang menimbulkan alur (Foster dakmPradopo, 1990:23). Artinya, urutan cerita tidak hanya memaparkanperistiwa-peristiwa yang terjadi, melainkan juga menjelaskan-mes-kipun secara tersirat — mengapa hal itu terjadi. Dalam kaitan ini,Keraf (1985:175) menyatakan bahwa seluruh cerita tidak disusim daiisuatu rangkaian perbuatan semata-mata, melainkan suatu rangkaianperbuatan yang mempunyai makna secara keselumban.

Secara estetis, pengarang atau penyusun cerita memiliki carayang khas dalam menyajikan cerita rekaannya. Dengan kata lain, adatuntutan khusns yang dilakukan oleh pengarang berkenaan dengancara memulai cerita. Hal yang berkaitan dengan pengaturan urutanperistiwa itu disebut pengaluran (Sudjiman, 1988:31). Oleh karenaitu, sebuah menghasilkan karya yang mendorong pembaca terus mem-baca cerita hingga selesai hams diawali pula dengan pembukaan yangmenarik sehingga tidak terdapat kesan bahwa cerita itu membosan-kan. Dengan demikian, di samping dapat mengetahui seluiuh rangkaian peristiwa yang dialami tokoh-tokoh dan mengenali kualitaswatak tokoh-tokohnya, pembaca juga dapat memmuskan amanatcerita atau tema cerita. Jadi, di dalam sebuah cerita, sebenamya, unsur-unsur cerita tersebut tidak berdiri sendiri-sendiri. Akan tetapi, se-mua unsur cerita senantiasa teijalin erat dan saling berkaitan.

118 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 123: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

Karya sastra naratif adalah suatu cerita yang di dalamnya ter-dapat tokoh-tokoh yang memiliki hubungan yang terjalin di dalamkomunikasi melalui peristiwa-peristdwa, yang tersusun dalam suaturangkaian yang menghasiUcan urutan cerita. Alur atau plot adalahsuatu struktur penceritaan (Wellek, 1956:216). Tasrif (dalam Lubis,1981:17), Hudson (dalam Tiiyono, 1990:24) menjelaskan bahwa plotadalah rangkaian kejadian atau peristiwa. Penjelasan lebih terurailagi disampaikan oleh Oemaijati (1962:22) yang mengatakan bahwaplot adalah struktur penyusunan kejadian-kejadian dalam ceritayang disusun secara logis dalam rangkaian kejadian hubungankuasalitas. Tekanan pada hubungan kuasahtas itu juga dikemukakanoleh Foster (dalam Triyono, 1990: 25) yang mengatakan bahwa plotadalah urutan kejadian berdasarkan hubtmgan sebab akibat. Zaidan(1991:5) mendentifikasikan alur sebagai suatu unsur struktur yangberwujud jalinan peristiwa di dalam karya sastra, yang memper-lihatkan kepaduan atau koherensi tertentu yang diwujudkan, antaralain, oleh hubungan sebab akibat, tokoh, tema, atau ketiganya. Ber-tolak dari berbagai pendapat itu dapat disimpulkan bahwa plot itumerupakan suatu jalinan antara peristiwa atau kejadian dalam suatucerita, yang diatar dan digerakan untuk membangun suatu keten-tuan atau kebulatan cerita.

Dalam cerita rekaan yang dlkenal secara umum, telah diklasi-fikasikan sebuah struktur umum alur oleh Tasrif (dalam Lubis,1981:16) yang terdiri atas (1) situation (pengarang mulai melukiskankeadaan), (2) generating drcumstances (peristiwa yang bersangkutpaut mulai bergerak), (3) lising action (keadaan mulai memuncak),(4) climax (Idimaks atau peristiwa-peristiwa mencapai ptmcaknya),dan (5) dLenounment (pengarang memberikan pemecahan soal darisemua peristiwa). Di samping itu, Sudjiman (1988:30) menerangkanstruktur aim: lebih terperind, yakni (1) awal, meliputi paparan {ex-position), rangsangan {inciting moment), gawatan {rising action),(2)tengah meliputi tikaian {confb'ct), rumitan {compL'cation), danklimaks, dan (3) akhir yang meliputi leraian {tailing actioti) dan sele-saian {denounment).

Khusus pada denounment atau selesaian, Sudjiman (1988:36)telah merumuskan batasaimya bahwa yang dimaksud dengan sele-

Cerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih) 119

Page 124: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

saian bukan penyelesaian masalab, melainkan merupakan bagianakhir atau penutup cerita. Dengan demikian, batasan akhir teisebutberbeda dengan rumusan Tasrif di atas karena akhir cerita dapat di-tutup dengan penyelesaian masalah yang menyedihkan ataupun me-legakan {happy endin£)y tetapi tidak menutup kemungkinan masalahtetap menggantung tanpa pemecahan.

Saad (1967:122) membedakan alur atas kuantitas dan kuahtas.Berdasarkan kuantitasnya, alur dibagi menjadi dua macam (1) alurtunggal dan (2) alur ganda. Alur tunggal artinya dalam cerita hanyaditemui satu alur. Jika dalam cerita terdapat lebih dari satu alur, adaaim- lainnya selain alur pokok, cerita itu disebut sebagai alur bawahan(Sudjiman, 1990:4). Adanya alur bawahan hanya dijtunpai pada tipealur ganda. Secara kualitas, alur dapat dibedakan atas dua macampula, yakni (1) alur rapat dan (2) alur renggang. Alur rapat merupakanaim: yang tidak mungkin disisipi oleh cerita lain. Sebaliknya, alurrenggang memun^onkan penyisipan-penyisipan peristiwa yang dapatdilepas tanpa mengubah atau menggangu jalannya kisah dan isi ceritaitu. Jika didasarkan pada tatanan yang dikemukakan oleh Tasrif, aim:dalam Cerita Putri KarangMelenu {Putri Junjung Buyah) dapat di-deskripsikan sebagai berikut.

(1) Kehidupan suanu dan istri Petinggi Hulu Dusun Melanti, merasatidak bahagia karena di usia yang sudah tua belum mendapatkanseorang anak pun sebagai penyambung keturunannya kelak, pa-dahal petinggi seorang yang kaya dan sangat berkecukupan;

(2) Ketika harapan untuk memperoleh seorang anak hanya tinggalangan-angan, tiba-tiba petinggi dan isterinya mendapatkan jalandari yang kuasa dengan cara memelihara seekor ular kecil didalam rumahnya;

(3) Ular itu pim tumbuh menjadi seekor naga yang sangat besar se-hingga petinggi tidak kuasa memelihara naga itu di dalamkandang yang sudah dibangunnya;

(4) Dengan petunjuk yang diberikan dalam mimpinya, lalu petinggimembuat sebuah tangga dari akar pohon sebagai jalan seekor nagauntuk tunm ke dalam dasar simgai;

120 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 125: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

(5) Alangkah terkejutnya kedua suami-istri itu ketdka melihat adacahaya yang berkilauan di tengah sungai. Mereka pun semakinterkejut begitu melihat ada sebuah gong yang berisi seorang bayiperempuan yang sangat cantdk jelita, keturunan dewa dari Ka-yangan, yang diii^t (dijunjtmg) oleh seeker naga dan dipanggul(diangkat) oleh seeker lembuswana;

(6) Bayi itu pun diambil dan dipelihara oleh petinggi dan istrinya BabuJaruma. Kemudian bayi itu diberi nama Putri Karang Melenu(Putii Junjung Buyah) dengan menggelar pesta sangat meriahuntuk seluruh penduduk di kampung Melanti;

(7) Selanjutnya, Petinggi Hulu Dusun dan petinggi Jaitan Layar sama-sama menggelar uparaca erau injak tanah untuk Putri KarangMelenu dan Putra Jaitan Layar Aji Batara Agung Dewa Sakti se-lama empat puluh haii empat uluh malam, dengan membunuhseorang lald-laki dan seorang peremuan dan seeker kerbau jantandan kerbau betdna sebagai tumbal;

(8) Kemudian, Putri Karang Melenu dimandikan dengan air daritujuh tempayan (ember), setelah itu dimandikan dengan airStmgai Mahalam yang disaksikan oleh seluruh penduduk HuluDusun Melanti;

(9) Putri Karang Melenu dibawa kembah ke balai (pendapa) agarmengenakan pakaian kebesaran Sang Putri;

(10) Putri Karang Melenu berangkat menuju MahHgai (kedudukan)dengan mengendarai seeker lembuswana;

(11) Setelah itu Putri Karang Melenu melaksanakan upacara meng-asah gigi dan makan sirih yang pestanya digelar selama tujuhhari tujuh malam;

(12) Setelah pesta selesai, Petinggi Hulu Dusun dan istrinya mem-bakar dupa setanggi (wewangian) dan melempar beras kuningsebanyak tiga kah, maka datang lembuswana kemudian meren-dahk^ diri untuk dinaki oleh Putri Karang Melenu;

(13) Putri dibawa Lembuswana terbang ke rumah Petinggi Hulu Dusundan menjalankan kehidupan di lingkungan keluarga PetinggiHulu Dusun Melanti.

Cehta Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih) 121

Page 126: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

2.3 Tokoh 4an Penokohan

Tokoh adalah bagian dari struktur cerita yang menyebabkan ceritadapat digerakkan. la merupakan individu rekaan yang mengalamiperistiwa atau berkelakuan di dalam berbagai peristiwa dalam cerita.Penokohan merupakan kiat pengarang untuk menciptakan citratokoh atau proses penampilan tokoh dengan pemberian watak, sifatatau kebiasaan tokoh pemeran suatu cerita (Zaidan, 1991:141; Sudjiman,1990:61). Pengarang berusaha keras menampilkan tokoh cerita se-cara menyakinkan sehingga seolah-olah pembaca berhadapan denganmanusia yang sesungguhnya. Pembaca cenderung mengindentifi-kasikan diri dengan wirawan (tokoh utama) dan membenci tokohdurjana atau bersimpati terhadap seorang tokoh atau kelompok danberantisipasi terhadap yang lain.

Yang dimakdsud dengan penokohan adalah penyajian wataktokoh dan penciptaan citra tokoh. Hal itu mencakup penggambaranciri-dri fisik, sifat, dan sikap batin tokoh cerita, meliputd kualitasnalar dan jiwanya yang membedakannya dengan tokoh lain (Sudjiman,1988:23). Adapun cara pengarang menampilkan tokoh cerita cenderung lebih banyak ditentukan oleh fungsinya serta sifat cerita.Dengan demikian, makna penokohan dalam cerita rakyat ini pimtetap dalam kerangka pemahaman ifferersebagai tokoh yang absurd,yaitu tokoh yang bebas norma, yang tidak memihki citra diri yangkhas. Dengan kata lain, tokoh absurd tidak dapat dirujukan kepadasatu indentdtas yang jelas dan tetap.

Kedudukan dan peranan penokohan sangat menentukan dalamcerita. Hundson (dalam Sugiharto, 1993:35) menyatakan bahwa penokohan merupakan unsur yang sangat penting. Penokohan tidakhanya didasarkan pada perbuatan. Dengan mencermati penokohan,pembaca dapat menangkap makna niatan pengarang (Sudjiman, 1988:28). Tasrif (dalam Lubis, 1981:18) mengemukakan bahwa tmtuk me-lukiskan rupa, watak, dan pribadi tokoh, pengarang dapat meng-gunakan teknik (a) ̂hsydical description, yaitu melukiskan betul lahirtokoh, (b) portrayal ofthought stream or ofconscious thouhgt, yaitumelukiskan jalan pikiran tokoh atau apa yang melintas dalam pikir-annya, (c) reaction to events, yaitu melukiskan bagaimana reksi tokoh

122 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 127: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

terhadap kejadian, (d) direct author analysis, yaitu pengarang denganlangsimg menganalisis watak tokoh, (e) discussion of environment,yaitu inelukiskan keadaan sekitar tokoh, (f) reaction of other to character, yaitu pembicaraan tokoh-tokoh lain dalam suatu cerita terhadap tokoh utama, dan (g) conversation of other character, yaitupembicaraan tokoh-tokoh lain tentang keadaan tokoh utama.

Teknik penokohan yang dikemukakan oleh Tasrif itu dapat di-ringkas menjadi dua macam, yakni (1) anahtdk (meliputi a dan b) dan(2) dramatik (meliputi b, c, d, e, f, dan g). Dua cara tersebut menurutSaat (1978:iii) sebaiknya diganti dengan istdlah uraian dan ragaan.Penilaian pembaca atas watak tokoh cerita sering dipengaruhi ataudiarahkan oleh pengarang. Sebaliknya, dalam cara ragaan, pengarangn'dak secara langsimg atau ekspHsit mengarahkan pembaca untukmenilai setiap peristiwa yang terjadi berdasarkan penghayatan danpenafeiran masing-masing.

Tokoh utama dalam cerita ini adalah Putri Karang Melenu atauPutri Junjung Buyah. Penentuan Putri Karang Melenu sebagai tokohutama itu berdasarkan frekuensi dan intensitas keterlibatannya dengantokoh-tokoh lain. Tokoh pembantu dalam cerita itu adalah PetinggiHulu Dusun, Babu Jaruma, seekor naga, binatang lembuswana, danpendunduk Kampung Melanti, Kutai Lama. Pendukung lainnya me-lengkapi tokoh utama. Secara beruntun perwatakan tokoh diuraikansebagai berikut.

2.3.1 Putri Karang Melenu (Putri Junjung BuysJi)

Secara garis besar, perwatakan tokoh utama dalam cerita Putri KarangMelenu {Putri Junjung Buyali) dibangun dengan teknik analitik atauuraian. Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buyah) adalah wanitaketurunan dewa. la hidup bersama kedua orang angkatnya, yakniPetinggi Hulu Dusun dan Babu Jaruma. Kehidupan Putri KarangMelenu sejak diasuh oleh kedua orangtua angkatnya sangat berke-cukupan, dimanja, dan berhmpah harta. Putri Karang Melenu me-miliki paras cantik, matanya bening, bibimya merah ranum, kulit-nya kuning mulus, dadanya padat, dan sangat menarik perhatian se-mua orang. Selain cantik jelita, Putri Karang Melenu juga berbudi

Cerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih) 123

Page 128: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

luhur dan sangat menghonnati kedua orangtuanya. Pada akhimyaPutri Karang Melenu dipersunting oleh Aji Batara Agimg Dewa Saktiyang menjadi raja di Kerajaan Kutai.

Putri Karang Melenu seorang yang suka bergaul dengan pen-duduk di sekitamya sehingga ia sangat tersohor sampai ke kampunglain, yaitu Kampung Jaitan Layar. Sejak kecil Putri Karang Melenusudah diperlakukan selayaknya anak bangsawan kerajaan yang ber-kuasa di alam maya (Kayangan). Ketika pertama kali Putri KarangMelenu mandi di sungai kedua orangtuanya dan penduduk kampungmengadakan upacara Erau (pesta adat). Begitu pula ketika PutriKarang Melenu hendak menginjakkan kakinya ke tanah berbagaipesta pim di gelar imtuk memberikan perhormatan kepadanya. Ke-cantikan Putri Karang Melenu tersohor ke berbagai daerah. Bahkan,penduduk Hulu Dusun semakin terpesona melihat kecantikan wajahsang putri. Senyunmya menawan hatd setiap orang yang memandang.Sinar matanya membenkan cahaya kehidupan bagi mereka yangmenatapnya. Berbagai upacara adat senantiasa men^asi kehidupanPutri Karang Melenu, dari upacara adat pemberian nama sampaidengan upacara adat makan sirih dan mengasah gigi. Setelah itu PutriKarang Melenu kembah ke rumah orangtua angkatnya menjalanikehidupan selayaknya anak Petinggi Hulu Dusun Melanti, Kutai.

2.3.2 Petinggi Hulu Dusun

Nama tokoh ini adalah nama seorang Petinggi Hulu Dusim KampungMelanti. Ia mempimyai tanah yang sangat luas untuk bercocok tanam.Ia mempunyai seorang isteri bemama Babu Jaruma. Akan tetapi,sampai usia tua petinggi tidak mempunyai seorang anak pun untukpenyambung keturunannya kelak. Tokoh ini sangat dermawan danrendah hati. Dengan penuh kesabaran, Petinggi berdoa agar diadapat memperoleh anak sebelum ajal menjemputnya. Ketika tokohia sudah merasa berputus asa untuk mendapatkan anak, tiba-tiba Petinggi diberi anugrah berupa seekor ular kecil. Kemudian, ular ituberubah menjadi naga. Setelah besar naga ditenggelam ke sungai,dan datang seorang bayi perempuan utusan dewata di alam maya.

124 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 129: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

Perwatakan tokoh ini, mempunyai karakter sabar dan penuhkasih sayang terhadap istri dan anaknya dan ramah kepada semuaorang sehingga ia sangat dibanggakan oleh masyarakat Hulu Dusim,Melanti. petinggi sangat memegang erat kepercayaan adat, terutamakepercayaan adat yang berasal dari alam mimpi. Ketdka ia bermimpiak^ diberi seorang anak, maka ia pun yakin bahwa ular yang dipe-liharanya itu adalah anak yang diHhat dalam mimpinya, seorang gadiscantik jelita. Ketika mimpinya menjadi kenyataan petinggi senan-tdasa menjalankan upacara adat untuk anaknya Putri Kaiang Melenu(Putri Junjung Buyah).

2.3.3 Babu Janrnia

Babu Jaruma adalah istri dari Petinggi Hulu Dusun Melanti yangberwatak sabar dan pasrah pada keadaan dirinya yang belum bisamemberikan keturunan pada suaminya, petinggi Hulu Dusun. BabuJaruma seorang ibu yang sudah setengah tua. Ia seorang yang uletdan tekun berdoa. Babu Jaruma selalu berharap dapat mendapatkanseorang anak. Ketika doa dan pengharapannya terkabul ia pun denganpenuh kasih sayang memelihara ular naga (yang kemudian naga itumenjelma seorang bayi perempuan yang sangat cantik.)

Sebagai seorang Ibu, Babu Jaruma belum merasa sempuma jikatidak dapat menyusui anaknya. Akan tetapi, ia sudah berusaha agardapat memberikan air susunya kepada sang anak. Namim, air susupun tidak dapat keluar dari payudaranya.

Babu Jaruma merupakan seorang yang percaya dengan kejadian-kejadian di alam mimpi. Ketika ia merasa putus asa karena tidakdapat memberikan air susu kepada anaknya, tiba-tiba di dalam mimpidia disuruh seseorang untuk menepuk payudaranya sebelah kanandan air susu pun keluar dari payudara kanan Babu Jaruma.

Sepanjang berlangsimgnya upacara adat untuk Putri KarangMelenu, Babu Jaruma senantiasa mendampingi dan memberikankasih sayang pada anaknya. Ketulusan dan kesetdaannya merawatdan memehhara Putri Karang Melenu tidak diragukan lagi olehmasyarakat Hulu Dusun Melanti Kutai Lama.

Cerita Rakyat Putri Karons Melenu (Putri Junjung Buih) 125

Page 130: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

2.3.4 Naga

Seekor naga dalam cerita rakyat Putri Karang Mdenu {Putri JunjungBuyah) adalah jelmaan dari ̂ tri Karang Mdenu ketika Putii masihdipelihara oleh petinggi Hulu Dusun dan istrinya. Sejak menjadi ularkecil, naga dipelihara dengan penuh kasih sayang. Naga selalu me-nurut dan mengikuti apa yang perintahkan kepadanya. Seekor ularkecil yang dipelihara menjadi seekor naga besar sehingga dibuatkankandang, lalu dibuatkan tangga untuk turun ke dalam sungai Maha-kam kemudian naga muncul kembali dengan menjunjimg seorangbayi perempuan yang diberi nama Puteri Karang Mdenu. Saat ini,naga merupakan kepercayaan rakyat Kutai. Ketika Kutai merayakanhari kejayaan Kabupaten Kutai diadakan upacara Erau, yaitu upacarapenguluran naga.

2.3.5 Lennbuswana

Lembuswana dalam cerita rakyat Putri Karang Mdenu {Putri JunjungBuyaH) adalah seekor binatang yang mempimyai belalai gading se-perti gajah, bertaring serupa macan, bertubuh sebagai kuda, bersayap,dan bertaji tampak sepend biuung garuda, berekor seperti naga, dzmseluruh tubuhnya bersisik.

Lembuswana muncul pertama kali bersama Putri Karang Melenudi Sungai Mahakam ketika Jembuswana mengangkat seekor nagayang menjunjung seorang bayi di atas sebuah gong. Dalam cerita ini,Lembuswana hanya dapat berkomunikasi dengan dengan Putri KarangMelenu. Lembuswana juga merupakan kendaraan Putri Karang Melenu, ketika putri hendak berangkat menuju mahligai di atas sing-gasana kebesaran raja. Sekarang ini Lembuswana dipakai sebagailambang kejayaan Kutai Kartanegara.

Adapun tokoh-tokoh tambahan lainnya, dewata, pesuruh, pem-bantu rumah tangga, inang pengasuh, dan penduduk Hulu Dusun.Perwatakan tokoh dibangun dengan teknik dramatik atau ragaan.Yang dimaksud teknik dramatik adalah teknik perwatakan dengancara menguraikan watak pelaku secara tidak langsung.

126 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 131: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

2.4 Latar Cerita

Rangkaian peristiwa yang dialami oleh tokoh-tokoh cerita yang jalin-menjalin dalam ikatan alur, selalu dilukiskan oleh pengarangnyadalam rangka atau rentang waktu dan pada suatu atau sejumlahtempat tertentu. Uraian yang berkaitan dengan fimgsinya sebagaigambaran tempat, waktu, dan suasana terjadinya serangkaian peristiwa dalam sastra membangun latar cerita (Sudjiman, 1988:4).

Latar adalah bagian dari struktur cerita yang masuk dalam ke-lompok fekta cerita. Melalui latar cerita dapat dijelaskan waktu terjadinya peristiwa, tempat kejadian, dan juga aspek suasana, dan bu-daya. Beberapa ahli sastra menyatakan pendapat berkaitan denganpengertian la^. Abrams (dalam Triyono, 1990:^) mengatakan bahwalatar adalah suatu tempat yang menyeluruh, waktu historis, dan ling-kungan sosial yang di daJamnya tindakan terjadi. Pendapat lain tidakjauh berbeda dikemukakan oleh Stanton (1965:10) yang mengatakanbahwa latar adalah lingkungan peristiwa yang ada dalam cerita, se-buah dunia yang dialaminya peristiwa terjadi. Pendapat lain menje-laskan bahwa diam latar harus dapat dikemukakan keterangan me-ngenai waktu, ruang, dan lakuan atau tindakan (Sudjiman, 1990:48);Zaidan, 1991 :975); Saad, 1966:125; dan Hundson, 1963:158). Pengertian latar sebagai pendukung peristiwa yang terkait dengan tokohberupa tempat, waktu, dan suasana terjadinya lakuan atau tindakanitu diperinci oleh Pradopo (1976:37) menjadi tempat, lingkungan ke-hidupan, sistem kehidupan, alat-alat atau benda, dan waktu.

Pembicaraan tokoh sebagai bagian dari struktur dapat pula berkaitan dengan aspek struktur lainnya, misalnya tokoh. Suasana tempattinggal yang tid^ teratur menggambarkan watak tokoh yang tidaktertib dan tidak mengenal keindahan. Demikian pula, apabila ditempat tinggal tokoh ditemukan alat-alat benda tajam (misalnyaclurit, pedang, dan belati) suatu pertanda bahwa watak tokoh senangmelakukan tindakan kekerasan. Sebaliknya, jika di tempat tinggal tokohditemukan adanya bunga, lukisan yang bagus, kaset musik klasik,dan sebagainya, suatu pertanda bahwa watak tokoh halus dan estetis.

Sebagai unsur intrinsik karya sastra, aspek latar masih dibeda-kan menjadi dua, yaitu latar fisik atau material dan latar sosial. Latar

Cerita Rakyat Putri Karons Melenu (Putri Junjuns Buih) 127

Page 132: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

fisik memuat paparan keadaan fisik atau geografi tempat atau sua-sana cerita. Sementara itu, latar sosial memuat papaiau keadaanstatus sosial, peran, dan kedudukan tokoh dalam hubungannyadengan kehidupan masyarakat di lingkungannya. Berikut dipapar-kan mengenai latar fisik material masing-masing tempat.

Pembicaraan latar dalam cerita rakyat Putri Karang Melenu{Putri Junjiuig Buyah) terdiri atas latar tempat, lingkungan kehidupan, sistem kehidupan, dan waktu. Latar tempat yang ada dalamcerita itu, antara lain, adalah rumah Petinggi Hulu IDusun, kandangnaga, balai adat, sungai, dan Mahhgai. Adapun tuaian masing-masingtempat tersebut adalah sebagai berikut.

2.4.1 Rumah Petinggi Hulu Dusun

Rumah Petinggi Hulu Dusun berbentuk sebuah lamin (rumah ber-bentuk panggung terbuat dari bangunan kayu). Rumah lamin ter-letak di antara tengah-tengah perkampungan dan di antara pinggirSungai Mahakam. Rumah itu hanya dihuni oleh Petinggi HuluDusun dan istrinya Babu Jaruma.

Rumah itulah tempat ular kedl pertama kali ditemukan olehPetinggi Dusun pada saat hendak memotong dinding rumah yangberada di dapur sebagai kayu bakar untuk memasak nasi. Selanjut-nya, rumah itu juga sebagai tempat memelihara ular kedl yang ke-mudian berubah menjadi seekor naga sehingga tempat sirih BabuJaruma tidak dapat lagi menampxmg ular tersebut Rumah PetinggiDusun sering kafi dikunjungi oleh warga yang hendak memintanasihat apabila mereka mendapat kesulitan dalam pekerjaan ataukehidupan sehari-hari.

2.4.2 Kandang Naga

Ketika ular kedl berubah menjadi seekor naga besar rumah PetinggiDusun tddak sanggup lagi menampung tubuh naga. Akhimya, Petinggi Dusim membuatkan sebuah kandang yang sangat besar untuktempat tinggal naga. Kadang itu berada di samping rumah Petinggi

128 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 133: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

Hulu Dusun. Di kandang itu naga dipelihara oleh Babu Jaruma se-layaknya memelihara seorang seorang bayi. Ketika kadang tersebuttidak sanggup lagi menampung tubxih naga yang semakin hari se-makin membersar Petinggi Hulu Dusun membuatkan tangga dariakar kayu untuk menuiunkan naga ke dalam sungai.

2.4.3 Sungai Mahakam

Sungai Mahakam yang dimaksud dalam latar cerita Itu adalah jalanair yang biasa digunakan penduduk untuk berpergian ke pusat kam-pung. Sungai itu sebagai tempat pertama kali naga diceburkan atauditenggelamkan ke dalam air. Sewaktu naga turun ke dalam sungaidan tenggelam ke dasar air, tiba-tiba Simgai Mahakam dipenuhi olehbuih-buih (busa) yang sangat banyak sehingga tidak tampak lagi airdi sungai itu.

Di sungai itu pula munculnya seorang bayi perempuan yang di-junjimg oleh naga dan diangkat oleh Lembuswana. Sungai Mahakamjuga sebagai tempat upacara Erau sebagai tanda untuk pertama kah-nya Putri Karang Melenu mandi ke sungai. Sekarang Sungai Mahakamadalah sarana transportasi masyarakat Kalimantan Timur dan jugasebagai sarana perhubimgan antarprovinsi.

2.4.4 Balai Adat

Balai adat dalam cerita Putri Karang Melenu {Putri Junjung Buyah)artinya pendapa yaitu tempat Petinggi Hulu Dusun untuk bertemuatau mengumpulkan warga dalam melakukan upacara-upacara adat.Balai sebagai tempat upacara adat terkait dengan kehidupan PutriKarang Melenu, seperti sebagai tempat untuk melaksanakan upacaraErau, injak tanah, dan upacara Erau mandi-mandi di sungai. Biasa-nya, setelah itu Putri Karang Melenu dibawa ke Balai dan dikenakanpakaian kerajaan serta wajahnya dirias layaknya seorang putri raja.

2.4.5 Mahligai

Mahhgai adalah tempat Singgasana di atas Kayangan. Di Mahhgaibersemayam para dewata yang telah mengutus Putri Karang Melenu

Cerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih) 129

Page 134: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

turun ke kerajaan manusia untuk dijadikan sebagai anak PetmggiHulu Dusun Melanti. Selesai melakukan upac^ adat injak tanahdan untuk pertama kali Putri Karang Melenu mandi ke sungai,seterusnya Putri Karang Melenu dengan mengendaiai Lembuswanaterbang ke Mahligai untuk melakukan upacaia adat mengasah gigidan upacara makan siiib. Adapun upacara mengasah gigi dan makansirih dilakukan selama tujuh hari mjuh malam dengan menggelarpesta sangat meriah.

Latar yang mendukung ceiita rakyat Puteri Karang Melenu(Putri Jimjtmg Buyah) telah dijelaskan di atas. Semua peristiwa dantempat kejadian ini merupakan gambaran kehidupan masyarakat.Latar dalam cerita kali ini difokuskan pada tempat, lingkungan kehidupan, dan sistem kehidupan. Latar tempat dalam bentuk kete-rangan tempat tinggal petinggi Hulu Dusun Melanti, kandang naga,sungai, Balai, dan Mahligai.

0$

130 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 135: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

BAB III

ANALISIS BUDAYADALAM CERITA

PUTRI KARANG MELENU

Seorang pengarang atau pencerita dapat dikatakan hidup dalamsuatu rentang waktu tertentu dan dalam ruang waktu tertentu pula.Dalam ruang dan waktu itu jelaslah ia mengalami interaksi di dalam-nya. Setidak-tidaknya, masyarakat beserta kondisi sosialnya adalahruang dan waktu itu. Ini berarti bahwa karya sastra yang dihasilkanoleh pengarang atau pencerita tidak berdiri sendiri, tetapi terikaterat dengan kondisi ruang dan waktu tersebut. Dengan demikian,apabila pemyataan ini dijadikan sebagai asumsi dasar, dapat disim-pulkan bahwa karya sastra tidak berangkat dari kekosongan sosial.Itu berarti karya sastra menampilkan gambaran kehidupan dan ke-hidupan itu sendiri adalah suatu kenyataan sosial.

Setiap asal-usul terjadinya suatu karya sastra dapat ditelusuridengan melihat struktur sosial kongkret yang mengkondisikan pengarang pada waktu penulisan karyanya. Konteks sosial ini besarpengaruhnya bagi kelahiran karya sastra. Dari sanalah, pengarangmemperoleh data yang kemudian diolahnya secara kreatif-imaji-natif. Hal itu terjadi, baik disengaja maupun tidak disengaja danlangsung maupun tidak langsimg, dan dilakukan oleh pengarang.Dengan demikian, di samping mencerminkan kesadaran pengarang,

Cerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih) 131

Page 136: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

karya sastra juga mencerminkan kondisi kemasyarakatan dan sistemsosial yang melahirkannya.

Karya sastra selalu menampilkan wajah kultur zamannya, bah-kan lebih dari itu sifat-sifat sastra ditentukan oleh masyarakatnya.Kegelisahan masyarakat sering menjadi kegelisahan pengarang. Be-gitu pula harapan, penderitaan, dan aspirasi masyarakat menjadibagian pnla dari pribadi pengarang. Oleh sebab itu, sifat-sifet danpersoalan suatu zaman dapat dibaca dalam karya sastra. Dengan de-mikian, kenyataan-kenyataan yang diungkapkan dalam sastra me-ngenai kehidupan sosial dapat disimak dan dikembalikan pada wujudsosial masyarakat dari mana karya sastra itu muncul (Sumardjo, 1982:15-18).

Karya sastra adalah cermin jatd diri (identitas) bangsa. Salah satuunsur penting dalam jati diri bangsa ialah nilai-nilai budaya, yangbiasanya terkandung di dalam karya sastra. Menurut MoeUono (dalamIper, 2003:10) nilai ialah sifat (hal-hal) penting atau berguna bagikemanusiaan, sedangkan nilai budaya ialah konsep abstrak mengenaimasalah dasar yang sangat penting dan bemilai di kehidupan manusia.

Koentjaraningrat (dalam Iper, 2003:10) mengemukakan bahwasuatu sistem nilai budaya terdiri atas konsep-konsep yang hidupdalam alam pikiran sebagian besar warga masyarakat mengenai hal-hal yang harus mereka anggap sangat bemilai dalam hidup. Oleh ka-rena itu, suatu sistem nilai biasanya berfungsi sebagai pedomantertinggi bagi prilaku manusia lain yang tingkamya lebih konkret,seperti aturan-aturan khusus, hukum, dan norma-norma yang semua-nya juga berpedoman kepada sistem nilai budaya itu. Nilai budayayang bisa mendorong pembangunan di antaranya, yaitu nilai budayayang memuji sifat tahan penderitaan, wajib berusaha keras dalamhidup, toleransi terhadap pendirian atau kepercayaan orang lain, dangotong-royong.

Berangkat dari hal tersebut, pembahasan berikut mencoba me-maparkan kondisi budaya yang mengilhami pengarang sehinggaterdpta cerita rakyat Putri KarangMelenu. Selanjutnya, aspek budayayang dimaksud dalam analisis berikut meliputi aspek kesejarahandan aspek budaya tradisional yang terdiri dari upacara adat Erau,

132 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 137: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

injEik tanah, upacara Erau mandi-mandi, upacara mengasah gigi, danmakan sirih. Di samping itu, akan dijelaskan pula berbagai pening-galan sejanJi terkait dengan cerita Putri Karang Melenu.

3.1 Aspek Kesejarahan

Pada masa Patih Gajah Mada dari Majapahit mulai melaksanakanusahanya iintuk mempersatukan seluruh Nusantara di KalimantanTimur ditemukan tiga buah kerajaan kedl, yaitu Kerajaan Kutai,Berau, dan Pasir. Akhimya, ketiga kerajaan itu bemaung di bawahkekuasaan Majapahit Akan tetapi, ketika Belanda, Inggris, dan Portugismenginjakkan kakinya di bumi Nusantara kerajaan-kerajaan ter-sebutterpecah-pecah (Riwut, 1993:43).

Kerajaan Kutai adalah kerajaan yang pertama kali menemukanbeberapa tulisan di atas batu tiang dari zaman Mulawarman. Walau-pun tidak bertanggal, tetapi dapat dipastikan berasal dari tahun 400Masehi, dan merupakan tulisan berbahasa Sansekerta yang palingtua di Indonesia. Adapun bukti sejarah daerah-daerah Kerajaan Kutai,antara lain; (1) Kutai Lama (1300-1732), (2) Pemarangan (1732-1782),(3) Tenggarong (1782-1950), (4) Samarinda (1950-1957), dan Teng-garong (1958 s.d. sekarang hingga berubah nama menjadi KutaiKertanagara). Adapun susunan raja-raja yang pemah mengembang-kan kerajaan tersebut adalah sebagai berikut.

1) Aji Batara Agung Dewa Sakti yang berkuasa sejak tahun 1300sampai dengan 1732 di Kutai Lama, yang kemudian memper-sunting Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buyah) sebagaiRatu Kutai.

2) Aji Batara Agung Padukanira yang berkuasa sejak tahim 1350sampai dengan 1360 di utai Lama.

3) Aji Maharaja Sultan yang berkuasa sejak tahun 1370 sampai dengan 1430 di Kutai Lama. Aji Raja Mandarsyah yang berkuasasejak tahun 1420 sampai dengan 1475 di Kutai Lama.

6) Aji Raja Mahkota (asal penganut agama Islam) yang berkuasasejak tahun 1525 sampai dengan 1600 di Kutai Lama.

Cerita Rakyat Putri Karons Melenu (Putri Junjuns Buih) t33

Page 138: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

7) Aji Dilanggar yang berkuasa sejak tahun 1600 sampai dengan1605 di Kutai Lama.

8) Aji Pangeran Sinopanji Mendupa yang berkuasa sejak tahun 1605sampai dengan 1655 di Kutai Lama.

9) Aji Pangeran Dipati Tua yang berkuasa sejak tahun 1655 sampaidengan 1680 di Kutai Lama.

10) Aji Pangeran Mojokesuma yang berkuasa sejak tahim 1680 sampaidengan 1685 di Kutai Lama.

11) Aji Gelar Aji Ram Agung yang berkuasa sejak tahun 1686 sampaidengan 1700 di Kutai Lama.

12) Aji Pangeran Dipati Agung yang berkuasa sejak tahun 1700 sampaidengan 1730 di Kutai Lama.

13) Aji Pangeran Dipati Anompanji Mendupa yang berkuasa sejaktahun 1730 sampai dengan 1732 di Kutai Lama.

14) Sultan Aji Muhammad Idris yang berkuasa sejak tahun 1732sampai dengan 1739 di Pemarangan.

15) Aji Imbut Gelar Sultan Muhammad Muslihudin yang berkuasasejak tahun 1739 sampai dengan 1782 di Pemarangan.

16) Aji Muhammad Salehuddin yang berkuasa sejak tahun 1782sampai dengan 1899 di Tenggarong.

17) Aji Muhammad Sulaiman yang berkuasa sejak tahun 1850 sampaidengan 1899 di Tenggarong.

18) Sultan Aji Alimuddin yang berkuasa sejak tahim 1899 sampaidengan 1915 di Samarinda.

19) Sultan Aji Muhammad Parikesit yang berkuasa sejak tahun 1921sampai dengan 1960 di Tenggarong (Kutai Kartanegara).

Adapun buktd peninggalan sejarah Kerajaan Kutai, antara lain,adalah sebagai beiikut.

1) Batara Agung Maharaja Dewa Saktd yang berkuasa sejak tahun1300 sampai dengan 1400. Beliau yang pertama kah memberinama kerajaannya menjadi nama Kutai (diambil ketdka ia pergiberbura dan menemukan binatang mpai).

134 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 139: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

2) Raja Surya Ananta yang berkuasa sejak tahun 1438 sampai dengan14^. Beliau adalah raja yang pertama di Kerajaan Banjarmasin.Adapim daerah yang ditaklukkan bemama Pontianak, Sambas,Kotawaringin, Pasir, dan Kutai. Surya Anata adalah putera dariCakra Negara atau Karta Wijaya yang pada tahim 1447-1451berkuasa di Kerajaan Majapahit Pada tahun 1438 Cakra Negaradikirim ke Kalimantan yang pada akhimya berkuasa di KerajaanKutai.

3) Maharaja Sultan yang bekuasa sejak tahun 1450 sampai dengan1500. Behau adalii Sultan yang ketiga dari Kutai. Beliau pemahmengunjimgi Pulau Jawa pada masa pemerintahan Raja Brawijayamemegang kendaB kerajaan pertengahan tahun 1468 sampaidengan 1478.

4) Raja Mandarsyah yang berkuasa sejak tahun 1500 sampai dengan1530. Behau adalah raja keempat dari pemerintahan KerajaanKutai.

5) Pangeran Temenggung Baya-Baya berkuasa sejak tahun 1530sampai dengan 1565. Beliau berasal dari Pasir dan menjadi Sultankelima dari Kerajaan Kutai.

6) Raja Mangkuta yang berkuasa sejak tahun 1565 sampai dengan1605. Beliau raja yang keenam dari Kerajaan Kutai. Pada masa ke-kuasaannya menjelang berakhir, behau memeluk agama Islam.

7) Raja Aji Dilanggar yang berkuasa sejak tahun 1605 sampai dengan1635. Behau berasal dari Kutai.

8) Pangeran Sinum Panji mendapat Ing Martapura dan PangeranDipati Agung mendapat Ing Martapura yang berkuasa sejak tahim1635 sampai dengan 1580. Mereka adalah raja yang kedelapandan kesembilan dari Kerajaan Kutai.

Sementara itu, harta pusaka Kerajaan Kutai di Tenggarong yang mem-punyai nilai sejarah, antara lain, adalah sebagai berikut.

1) Kalung Uncal yang berbentuk bulat dan panjangnya sembilancentimeter terdapat ukiran Dewi Sita dan Sri Rama yang sedangmemanah babi. Pada rantainya tergantung tiga buah ukiran, dua

Cerita Rakyat Putri Karons Metenu (Putri Junjung Buih) 135

Page 140: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

buah saina besamya, dan satu buah agak kecdl yang terbuat dariemas muda. Adapun iiingsi Kalung Uncal sebagai benda keramatyang menentukan sahnya seorang untuk dinobatkan menjadiraja. Seorang raja hanya dua kali selama hidupnya memakaiKalung Uncal, yaitu pada waktu dinobatkan menjadi raja danpada waktu mempersunting permaisusi raja.Kalung Uncal itu merupakan pusaka Kerajaan Kutai turun- te-munm sejak pemerintahan Raja Kutai 11 Aji Batara Agung PadukaNira yang berkuasa sejak tahun 1350-1360. Benda peninggalanKerajaan Kutai itu masih tersimpan di Museum TenggarongKutai Kartenegara,

2) Kalung Tempatung Syiwa berbentuk sebuah patung {tempatun^Wisnu. Kedudukan kalung itu sama seperti Kalung C/n^yangtddak dapat dipakai oleh siapaun kecu^ yang berhak menjadiseorang Sultan. Benda ini tidak diperHhatkm kepada masyarakatumiun dan kerabat bangsawan karena apabda hendak mengeluar-kan kalimg itu barus membakar biji wijen dan membaca mantra-mantra, setelah itu baru kalung ini keluar dari tempatnya. KalungTempatung Syiwa merupakan benda keramat dan memberikanberkah bagi Sultan dan Kerajaan Kutai serta rakyatnya.

3) Tali Juita terdiri dari tiga buah tali yang dianyam, yaitu emasberanyam yang panjangnya tiga setengah centimeter dan perakberanyam yang panjangnya tiga setengah centimeter. Di sampingkanan dan kiri tali juita itu masing-masing menggantung sebuahdndn yang berukuran besar dan masing-masing dncin itu ter-dapat tiga buah permata (batu permata) berwama hijau. Kedudukan tah juita sangat penting bagi Sultan Kerajaan Kutai. Tahjuita merupakan benda keramat yang turun temurun sesuai dengansOsilah Kutai dan menjadi syarat utama bagi seorang Sultan Kutai.

4) Kura-kura emas juga sebagai pusaka kerajaan Kutai merupakantanda adanya persahabatan dengan Kerajaan Cina pada masaDinasti Joan (zaman Kubilai Khan). Kimi-kura emas adalahpemberian PangHma Sih Pie (PangHma Raja Qna) ketika beradadi sebuah Gunung Jahitan Layar yang teletak di Kutai Lama.Benda itu masih disimpan di Meseum Mulawarman enggarongyang berada di dalam kelambu kuning.

136 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 141: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

5) Sangkon pihatu merupakan tombak dan senjata sumpitan AjiBatara Agung Paduka Nira ketika beliau berburu binatang. Se-lain sebagai sumpitan, ujungnya dibuat rundng dan tajam. Sangkonpihatu bemkuran panjang dua setengah centimeter, ujungnyaberlapis emas mumi sepanjang tiga setengah centimeter, danbatangnya untuk tempat menyumpit berlapis emas yang pan-jangnya sepuluh centimeter.

6) Angkoh buntutyupa ini fungsinya sama dengan sangkon pihatumerupakan sumpitan yang bertombak pada ujimgnya. Tampak-nya angkoh buntutyupa ini lebih pendek dibandingkan dengansangkon pihatu ysng belapis emas pada ujimgnya. Sangkoh buntutyupa ini dipakai raja Mahkota ketika beliau hendak berburubinatang babi dan binatang buruan lainnya, sebelum beliau me-meluk agama Islam. Sangkoh itu juga merupakan pusaka KerajaanKutai yang turun temurun hingga sekarang.

7) Tombak (dua buah) ini menjadi pusaka kerajaan yang di simpandi dalam kelambu kuning, satu buah tombak berlapis emas sepanjang delapan belas centimeter. Tombak ini menjadi keleng-kapan adat upacara dan dipakai ketika ada kematdan.

Semua benda-benda pusaka Kerajaan Kutai ini merupakan keleng-kapan upacara adat Kraton Kutai, baik pada upacara penobatan se-orang sultan maupun penobatan seorang raja. Meniuut silsilahKerajaan Kutai, benda-benda ini juga pakai keti^ dinobatkannya AjiBatara Agung Dewa Sakti sebagai raja dan Putri Karang Melenu(Putri Junjimg Buyah) sebagai Ratu di Kerajaan Kutai.

Masyarakat Kutai termasuk rumpun Melayu muda dan terkenaldengan rumpun bangsa yang mementingkan dan mengutamakantradisi dan etdka dalam kehidupan. Pelaksanaan tradisi merupakankehormatan utama kepada leluhur yang hams dikembangkan dandilestarikan. Tatanan kehidupan yang teratur dan diatur sedemikianmpa adalah satu ukuran moral. Terlebih lagi bagi masyarakat sukuyang pemah menjalin sejarah daerahnya, sepend Kabupaten Kutai.Desa Kutai Lama mempakan salah satu wilayah Kabupaten Kutaiyang masih mempertahankan kemumian budayanya. Di Kutai Lamapemah berdiri sebuah kerajaan IV, dengan Raja Aji Batara Agung

Cerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih) 137

Page 142: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

Dewa Sakti (1300-1732) dan kerajaan VII, yang dipimpin oleh RajaMandarsyah (1420-1475) keturunan dari ̂ ja Mulawarman Teng-garong. Selain itu, setiap tahun Kutai Lama selalu sebagai tempatuparaca penguluran naga (memandikan naga) yang disebut denganErau, yang merupakan adat tradisi masyarakat Kutai. Erau adalahsebuah upacara adat, yaitu sebagai lambang kejayaan KabupatenKutai. Dengan demikian, setiap tahun masyarakat di Kabupaten Kutaiselalu melaltsanakan upacara erau yang ditandai dengan memandikan naga sebagai lambang kesudan dan kejayaan Kabupaten Kutai.Sejarah asal-mula adanya upacara Erau bertahan dengan lahimyaseorang Puteri keturunan dewa di Kayangan (alam maya), yaituPutri Karang Melenu yang pertama kali muncul bersama seekor nagadan diangkat oleh seekor binatang Lembuswana (sampai sekarangsebagai lambang kejayaan Kalimantan Timur).

Cerita rakyat Putri Karang Melenu berasal dari Hulu Dusun sebuah Kamptmg Melanti di Kutai Lama. Pada zaman itu sebelumberdirinya kerajaan ke IV keturunan Raja Mulawarman, berkuasalahdua orang petinggi yang sangat tersohor, yaitu Petinggi Jaitan Layardan Petinggi Hulu Dusun. Kedua petinggi itu sama-sama tidak mem-punyai anak dari perkawinannya sampai keduanya berusia sangattua. Akan tetapi, karena kegigihan dan keija kerasnya, kedua Petinggi itu pim mendapatkan sepasang anak manusia ketunman dewa.Petinggi Jaitan Layar memperoleh seorang putra yang diberi namaAji Batara Agung Dewa Sakti (yang menjadi raja pertama keturunanRaja Mulawarman tahun 1300 s.d. 1732), sedangkan Petinggi HuluDusun memperoleh seorang putri yang diberi nama Putri KarangMelenu atau Putri Junjung Buyah (yang menjadi Putri Ratu Kutai (hTenggarong). Adapim dinamakan Putri Junjung Buyah karena ceritaputri itu ada kesamaaan atau sama kedudukannya dengan cerita PutriJunjung Buib dari Kerajaan Banjar. Oleh sebab itu, Putri Karang^elenu diberi gelar sebagai Putri Junjung Buyah dari Kutai.

Sejarah lahimya Putri Karang Melenu berawal dari permohonanseorang Petinggi Hulu Dustm dan isterinya, Babu Jaruma. Sudah be-berapa puluh tahun mereka terikat dalam sebuah perkawinan, tetapisampai usia Babu Jaruma sudah sangat tua belum juga mendapatkanseorang anak. Padahal, Petinggi memihki tanah yang sangat luas

138 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 143: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

xmtuk tempat perhumaan (perladangan) dan berharap akan ada se-orang anak yang mewarisi semua kekayaannya kelak. Petinggi HuluDusun merasa berputus harapan. Namun, ia tetap bermohon danberdoa agar mendapatkan seorang anak sebagai penyambung ke-turunannya dalam memerintah Negeri Hulu Dusun.

Pada suatu hari keadaan cuaca di Hulu Dusun kurang baik. Padapagi hari cuaca cukup cerah. Secara tiba-tiba, pada hari itu terjadiperubahan yang menakutkan penduduk. Cuaca tiba-tiba menjadigelap gulita, seakan-akan telah teijadi gerhana matahaii. Hujan lebatdan badai dasyat telah turun ke biuni diiringi oleh kilat dan gunturyang sambung-menyambung. Keadaan seperti ini teijadi selamatujuh bail dan tujuh malam sehingga tidak seorang pun yang beranikduar rumah untuk berkebun dan bertani. Bagi penduduk yangtidak mempunyai persediaan makanan di rumahnya untuk beberapahari, terpaksa mereka menahan lapar. Untuk keluar rumah, merekatakut disambar petir sehingga tidak satu orang pun daii pendudukHulu Dusun yang berani keluar rumah.

Pada hari ketujuh Petinggi Hulu Dusun bersama Babu Jarumapergi ke dapur untuk mencari sisa-sisa makanan yang barangkalimadb dapat dimanfeatkan untuk sekadar menyambung hidup.Temyata di dapur masih ada bahan-bahan makanan yang dapat di-masak. Akan tetapi, ketika hendak memasak Babu Jaruma tidakmenemukan satu potong kayu api untuk menanak nasi. Akhimya,dengan terpaksa Petinggi mengambil pedangnya dan memotong salahsatu papan di dinding rumah imtuk dijadikan kayu api. Papan itudibelahnya sehingga menjadi beberapa batang kayu api. Akan tetapi,tiba-tiba dari salah satu belahan kayu itu terlihat oleh Petinggi HuluDusun seekor ular kecil yang sedang melingkar dan memandang ke-pada Petinggi Dusun dengan tatapan mata yang halus. Ular kedl itu,seakan-akan, meminta dikasihani dan dipelihara oleh Petinggi Dusun.Petinggi segera memberitahukan kepada istrinya. Ketika melihat ulartersebut Babu Jaruma merasa kasOian yang mendalam dan memintakepada suaminya imtuk mengambil dan memehhara ular tersebutdan meletakkannya di tempat sirihnya.

Pada saat ular mulai diambil terjadilah suatu keajaiban. Alamyang tadinya buruk dengan tiba-tiba kembali terang. Cuaca menjadi

Cehta Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih) 139

Page 144: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

cerah, pelangi menghiasi alam dengan wama-waminya, dan bunga-bunga kelihatan mekar. Gadis-gadis dan pemuda Hulu Dusun keluarrumah bersuka ria dan saling berpandangan dan melempar senyumdari jarak jauh karena adat tidak mengizinkan gadis dan jejaka s^ngbertegur sapa sebelum mereka terikat oleh tali perkawinan.

Ular yang ditemukan dalam batang kayu tadi dipelihara denganserbaik-baiknya oleh Babu Janima. Setiap hari diberinya makan, se-tiap saat dibelainya dengan penuh kasih sayang dan diajaknya ber-main-main sehingga lama-kelamaan ular tersebut tumbuh menjadibesar. Akhimya, Babu Jaruma pun mencari tempat yang lebih besaruntuk meletakkan ular itu karena tempat sirih sudah ticfek dapat lagimenampung ular tersebut. Karena ular tersebut tumbuh semakinbesar, Petinggi Hulu membuat sebuah kandang yang cukup besaruntuk memelihara ular itu. Setelah kadang selesai ibuat, ular itupunditempatkan dan dipelihara dengan penuh kasih sayang sehinggaular itu tumbuh semakin besar dan menyerupai seeker naga. Hal itudapat disimak dalam kutipan berikuL ^

Petinggi dan isterinya menjadi khawatir dan berkatalah ia kepada isterinya,'Apakah yang harus kita perbuat anak kita semakin besar dan akhirnya bisamenyesaki rumah kita ini. Aku menjadi takut.'

Babu Jaruma pun menjawab, "Aku pun juga menjadi takut meskipun aku telahmemeliharanya sejak sebagai seekor ular sampai menjadi seekor naga." Kedua-nya tidak tahu apa yang harus diperbuatnya [Cerita RakyatKutai, 1990:19).

Pada suatu malam Petinggi Hulu Dustm yang tidur di samping nagaitu bermimpi bertemu dengan seorang gadis cantik jelita, yang ke-cantikannya tidak terkalahkan oleh gadis-gadis yang ada di HuluDusim. Perhatikan kutipan berikut ini.

Dengan senyum dan tawanya yang manis, terlihat barisan gigi yang putihbersih menghiasi wajahnya yang cerah, gadis itu menyapa Petinggi, "Ya ayahdan bundaku tersayang, anaknda sudah besar sehingga membawa ketakutanbagi ayah dan ibu serta penduduk di sini. Sebaiknya ananda meninggalkantempat ini. Untuk itu buatkanlah tangga, di mana ananda bisa meiuncur kebawah" {Cerita RakyatKutai, 1990:19-20).

Petinggi itu ptm terbangun dan segera memberitahukan kepada istridan sanak keluarga tentang mimpinya tersebut. Selanjutnya, dibuat-

140 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 145: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

kanlah tangga imtuk naga im. Setelah tangga selesai dibuat dan sinaga naik untuk menunmi anak tangga, tiba-tiba tangga patah se-hingga Pertdnggi menytiruh sanak keluarganya kembali membuattangga yang baru. Tangga yang baru dibuatpun patah ketika dinaikioleh naga. Perhatikan kutipan berikut ini.

Malam berikutnya Petinggi kembali bermimpi bahwa naga berharap agar diadapat diturunkan. Kata sang naga, 'Buatkanlah tangga dari kayu kayulampung, sedangkan anak tangga hendaknya dibuat dari bambu yang diikatdengan akar lembiding (akar pohon). Tangga yang dibuat dari bahan lain,meskipun dari besi sekalipun tidak akan sanggup untuk menehan berat badan-ku. Bila mana anaknda telah dapat turun ke tanah, maka hendaknya ayah danbunda mengikuti kemana saja anaknda merayap. Di samping itu anakndaminta agar ayahnda membakar wijen hirang (hitam) serta taburi aku denganberas kuning. Jika aku merayap sampai ke sungai dan menenggelamkan dirikudalam air, maka anaknda harapkan agar ayah dan bunda mengiringi buihku(busa)" (Cerita Rakyat Kutai, 1990:20-21).

Keesokan harinya Petinggi memerintahkan kepada anak buahnyauntuk mencari bahan-bahan sebagaimana yang disampaikan olehanaknya dalam mimpi itu tmtuk membuat anak tangga. Setelahtangga selesai dikerjakan berkatakh Petinggi kepada naga. Perhatikan kutipan berikut ini.

"Hai anakku, marilah turuni tangga yang dibuat berdasarkan petunjukmu agarkau dapat berenang ke dalam air, ayah dan ibundamu akan senantiasa mengiringi kemana engkau merayap!" [Cerita Rakyat Kutai, 1990:21).

Selanjutnya, naga segera mengangkat kepalanya kemudian merayapmenuruni anak tangga satu per satu sampai menuju tanah. Setelahitu naga pim menuju sungai dengan diiringi oleh Petinggi Huiu Dusundan isterinya. Sesampainya di air, naga berenang berkaH-kaH meng-itari air sungai tersebut dan berputar-putar sebanyak tujuh kah kehulu (selatan) dan tujuh kali ke ilir (timur). Selanjutnya, naga berenangmelalui tepian batu. Dengan menaiki perahu, petinggi dan isterinyasenantiasa mengiringi naga berenang sampai naga menyelam masukke dalam air.

Setelah naga tenggelam, dengan tiba-tiba angin topan bertiupdengan kencangnya, petir sambung-menyambimg sangat mengeri-kan, guntur berdentiun-dentuman melebihi dasyatnya suara meriam,

Cerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih) 141

Page 146: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

dan gelombang air sangat besar sehingga mempermainkan perahuyang sedang berlayar. Sementara itu, dengan seiaat tenaga PetinggiDusun dan istrinya mendayung perahu menuju ke tepian sungai untukmenyelamatkan diii daii gelombang besar yang menghmtam perahunya.

Setibanya Petinggi dan isterinya di tepian sungai, keadaan alamkembali mereda seperti semula. Tiba-tiba hujan hanya tumn denganrintik-rintik, angin bertiup lembut dan lembab, awan menampakkandiri di langit dengan wamanya yang keabu-abuan, pelangi memben-tang ke bumi dengan wama-wami yang cerah dan indah. PetinggiHulu Dusun dan Babu Jaruma terpesona melihat keindahan alamyang belum pemah dijumpai sebelumnya. Tiba-tiba petinggi me-renung memikirkan naga yang sudah dianggap sebagai anaknya,yang dipelihara sejak berwujud ular. Ular kecil itu selalu dibelainyadengan kasih sayang dan dicumbunya dengan kata-kata manis.

'Kemanakah sang naga itu, kemanakah anakku aku berharap dia akan kembalikepadaku?" ucap Petinggi dengan penuh pengharapan agar anaknya bisakembali kepadanya {Cerita Rakyat Kutai, ̂990:22).

Ketika Petinggi Hulu Dusun dan Babu Jaruma sedang memikirkananaknya, tiba-tiba air Sungai Mahakam dipenuhi dengan buih (busa).Mereka kebingungan dengan kejadian itu. Bahkan, air Sungai Mahakam, seolah-olah, tampak seluruhnya berupa buih. Oleh sebab itu,perahu yang mereka tumpangi sekan-akan berada di antara buih-buih.

Petinggi Hulu Dusun dan isterinya berusaha imtuk mendayungperahu secepat mungkin memasuki anak Simgai Sudiwo (di daerahKutai Lama). Sewaktu mereka mendayung perahu dengan sekuattenaga terdengar secara jelas oleh Petinggi Hulu Dusun dan isterinyasuara tangis bayi yang bam lahir. Mereka tertegim sambil menolehke segala penjum mencari asal suara bayi itu di antara buih-buih.Namun, keberadaan bayi itu tidak dapat ditemukan. Sementara itu,pelangi senantiasa menyinarkan warna-waminya ke tempat buihyang menggelembung di permukaan Sungai Mahakam. Kemudian,tampak pula awan berarak ke atas buih, seakan-akan memayunginyadari terik sinar matahari. Terlihat pula di tepi sungai di sekitar buihada bimga-bunga bermekaran dan menyebarkan bau hamm di sekitar tempat itu.

142 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 147: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

Babu Janima melihat di dalam biiih itu tampak sebuah kemalayang berkilauan cahayanya. Babu Jaruma segera memberitahukankepada suaminya. Petinggi Hulu Dusun pun mendayung perahunyamenuju tempat kemala itu berada. Ketika perahu mereka semakinmendekat, terlihat dengan jelas bahwa yang dilihat itu bukan sebuahkemala, melainkan seorang bayi yang mengeluarkan cahaya dan ter-baiing dalam sebuah gong (alat musik yang dipakai untuk taii-tariantradisional). Pada saat mereka hendak mendekati gong tiba-tiba gongitu meninggi dan tampak ada seekor naga yang menjunjung (meng-angkat) gong berisikan bayi itu. Ketika gong dan naga meninggi dannaik ke permukaan air tampak pula seekor lembu yang menjunjungnaga itu. Lembu itu berdiri di atas batu besar. Lembu itu disebutLembuswana yang bentuknya tidak serupa dengan lembu yang pemahdilihat oleh Petinggi Hulu Dusun dan Babu Jaruma. Lembuswana ituberbelalai gading seperti gajah, bertaring serupa macan, bertubuhsebagai kuda, bersayap dan bertaji seperti burung garuda, berekor seperti naga, dan seluruh tubuhnya bersisik.

Melihat Lembuswana hilanglah rasa takut sepasang suami-istriitu karena binatang itu sebagai tunggangan (kendaraan) bagi anak-anak Dewata. Bayi yang terbaring dalam gong itu adalah bayi yangdikirim ke dimia untuk dipelihara oleh Babu Jaruma sebagai peng-ganti naga yang dipeliharanya dengan kasih sayang.

Perahu Petinggi Hulu Dusun segera merapat di sebuah batutempat Lembuswana berdiri. Setelah itu perlahan-lahan batu itutenggelam bersama Lembuswana dan naga sehingga yang tertinggalhanya gong yang berisikan bayi dari Kayangan. Babu Jaruma segeramengambil bayi itu lalu mereka bergegas mendayung perahunyauntuk merapat ke tepi dan segera membawa bayi mereka pidang kerumah dengan hati yang gembira. Bayi tersebut diselimuti dengankain kuning. Tangan kanan bayi memegang keris (Keris Burit Kang),sedangkan tangan kirinya memegang sebuah telur. Akan tetapi, se-belum perahu mereka tiba di tepian sungai telur itu pun pecah danmengeluarkan seekor anak ayam betina.

Setelah itu bayinya dibawa pulang ke rumah. Akan tetapi, BabuJaruma merasa prihatin karena payudaranya tidak dapat mengeluar-

Cerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih) 143

Page 148: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

kan air susu. Dia berpunis asa. Sementara itu, sang bayi menangiskelaparan. Babu Jaruma niBncoba menepuk payudara kanannya.Sungguh luar biasa seketdka itu pula air susu mengalir dari payudara-nya dan mengeluarkan aroma yang sangat harum. Babu Jaruma punlangsung menyusui anaknya dengan hati gembira.

Pada malam itu ketika Petinggi sedang tidur nyenyak. BabuJaruma bermimpi mendengar suara yang ditujukan kepadanya. BabuJaruma mendengar beberapa pesan dari mimpinya itu, yaitu supayaPetinggi dan Babu Jaruma dapat merawat bayi itu dengan baik dansupaya diberi nama Putri Karang Melenu. Putri itu adalah ketu-runan dewa-dewa di Kayangan. Putri Karang Melenu sama kedu-dukannya dengan Putri Junjung Buih di dalam kehidupan masya-rakat Banjar di Kalimantan Selatan. Oleh karena itu, Putri KarangMelenu dapat diberi nama Putri Junjung Buyah.

Itulah sejarah singkat lahimya Putri Karang Melenu dan di-kenal pula dengan sebutan Putri Junjung Buyah dari Kutai. Pada saatini, keberadaan cerita Putri Karang Melenu senantiasa menghiasikehidupan masyarakat yang berada di lingkungan Kerajaan Kutai,khususnya di I^bupaten Kutai Kartanegara (Tenggaron^. Adapimaspek-aspek budaya yang menyertai Idsii kehidupan Putri KarangMelenu dapat dijelaskan sebagai berikut.

3.2 Budaya Tradisional

Sistem budaya nasional adalah sesuatu yang relatif dan sedang berada dalam proses pembentukannya. Sistem ini berlaku secara umumbagi selimih bangsa Indonesia. Namun, sistem nllai itu berada di luarikatan budaya etnik lokal mana pun juga. Nilai-nilai yang berbentukdalam sistem budaya nasional ini bersifet menyongsong masa depan.

Pengembangan dan pembinaan budaya daerah bertujuan untukmemperkaya kebudayaan nasional. Pengembangan kebudayaan nasional diarahkan untuk memberikan wawasan budaya dan maknapada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan ber-masyarakat, berbangsa, serta ditujukan imtuk meningkatkan harkatdan martabat manusia Indonesia serta memperkuat jatidiri dan ke-pribadian bangsa.

144 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 149: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

Seperti masyarakat lainnya di Indonesia, kehidupan masyaiakatKutai juga berkaitan erat dengan tradisi dan adat-istiadat serta agamadan kepercayaan yang dianut mereka. Kemumian tradisi dan adat-istiadat masih terpelihara dengan baik. Sebagai bangsa Indonesiayang berfilsafat hidup Pancasila, masyarakat Kutai adalah bagian daricermin kepribadian bangsa Indonesia.

Pada era pembangunan nasional yang sedang dilaksanakan olehseluruh rakyat Indonesia, masyarakat Kutai merupakan mitra (kawan)yang cukup mengisi dan mewamai negara dan bangsa Indonesia.Seluruh kehidupan masyarakatnya mencerminkan pribadi nasionaldan merupakan andil yang cukup besar dalam melanjutkan kehidupan bangsa.

Kabupaten Kutai kaya hasil-hasil budaya. Beberapa hasil budayayang ada, antara lain, cerita rakyat, upacara tradisional, dan naskah-naskah kuno. Upacara tradisional, antara lain, berupa upacara kela-hiran, khitanan, perkawinan, keagamaan, pesta adat, dan upacarapenguluran naga. Cerita rakyat Putii KarangMelenu {Putri JimjungBuyah), oleh masyarakat Kabupaten Kutai dianggap sebagai naskah-naskah kuno yang mengadung nilai budaya dan sejarah KerajaanKutai Lama di Kabupaten Kutai.

Upacara tradisional yang pemah dijalani oleh Putri Karang Me-lenu setelah berusia tiga hari adalah pemberian nama Putri KarangMelenu, sesuai dengan pesan yang diperoleh dalam mimpi BabuJaruma istri Petinggi Hulu Dusun.

Ketika Petinggi sedang tidur nyenyak Babu Jaruma bermimpi mendengarsuara yang ditujukan kepadanya, "Hai Babu Jaruma yang berbahagia. Anak itusupaya dipelihara dengan baik-baik dan berilah dia nama Puteri Karang Melenu.Puteri ini adalah keturunan dari dewa-dewa di Kayangan, sama seperti PutriJunjung Buih dari daerah Banjar (Kalimantan Selatan). Oleh karena itu PutriKarang Melenu dapat diberi nama Putri Junjung Buyah. Selain itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memelihara Putri Karang Melenu,>aitu, (l)selama empat puluh hari dan empat puluh malam Putri Karang Melenu Jangan baringkan di atas tikar (karpet), (2) Setelah tiga hari tali pusarnyaputus, maka perlakukan dia seperti anak dari para raja yang berkuasa di alammaya ini, (3) bila sang puteri untuk pertama kalinya mandi di sungai, makahendaklah engkau mengadakan upacara Erau (pesta adat), dan (4) pada acarainjak tanah, sebelum kaki menginjak tanah terlebih dahulu injakkan kakinya

Cerita Rakyat Putri Karans Melenu (Putri Junjuns Buih) 145

Page 150: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

pada kepala manusia, baik yang masih hidup maupun yang sudah mati, danselanjutnya diinjakkan pada besi, setelah itu sang Putri dapat dijalankan ditanah" [Cerita Rakyat Kutai, 1990:24).

Suara gong dan gendang pada waktu pemberian nama itu membuatKampung Melanti Hulu Dusun gegap gempita. Semua pendudukHulu Dusun bergembira. Mereka menari-nari dengan hati yangpenuh kebahagiaan.

3.2.1 (Jpacara Erau Injak Tanah Putri Karang Melenu

Upacara Erau (pesta adat) injak tanah merupakan kepercayaan adatyang berhubungan dengan hukum-hukum kemasyaiakatan setempat.Selain itu, upacara ini juga dimaksudkan sebagai kepercayaan adatyang berhubungan dengan petunjuk oleh para dewa yang ada di alammaya, sebagai sesuatu yang harus dijalankan dan diyakini keberadaannya.

Upacara Erau dan injak tanah adalah upacara mengantarkansang anak untuk pertama kali menginjakan kakinya ke ranab agarkeinginan sang anak untuk bermain-main ke halaman rumah tidakdapat dilarang lagi. Ketdka Putri Karang Melenu tepat berusia limatahun Petinggi Hulu Dusun segera melaksanakan upacara Erau daninjak tanah. Bersamaan dengan diadakannya upacara Erau dan injaktanah bagi Putri Karang Melenu, Petinggi Jaitan Layar mengadakanpula upacara Erau dan injak tanah imtuk memberi nama anaknyaAji Batara Agung Dewa Sakti. Keduanya adalah anak kiriman daripara dewa di Kayangan. Kemudian, keduanya menjadi sepasang rajadan ram yang bertahta di Kerajaan Kutai.

Sesuai dengan pesan melalui mimpi yang disampaikan kepadaBabu Jaruma, Petinggi Hulu Dusun mulai mengadakan persiapan-persiapan mengadakan pesta injak tanah untuk Putri Karang Melenu.Upacara Erau dimeriahkan dengan membunyikan musik tradisionalkulintang, gamelan Eyang Ayu, dan meiiam-meriam diltembakkanhingga bunyinya berdentangan. Beberapa Petinggi beserta orang-orang besar dari negeri-negeri yang berdekatan diund.ang untukmenghadiri upacara injak tanah. Semua undangan dari tiga belasnegara pun sudah berdatangan.

146 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 151: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

Pada saat itu di Negeri Jaitan Layar penduduk juga mengadakanupacara injak tanah untuk Aji Batara Agimg Dewa Sakti. Para dewadi Kayangan mengatur agar setiap pelaksanaan upacara Erau, baikdari Hulu Dusun maupun dari Jaitan Layar, harus bersamaan wakm-nya meskipun petinggi-petinggi dari kedua negeri im tidak pemahbertemu dan masing-masing tidak mengetahui bahwa mereka ber-dua mendapatkan anugerah anak dewata dari Kayangan.

Upacara injak tanah itu dilaksanakan selama empat puluh hariempat puluh malam. Gong dan gendang serta gamelan dimainkanguna memeriahkan upacara injak tanah bagi Putri Karang Melenu.Berbagai jenis temak dipotong tmtuk memberi makan para penduduk dan tamu undangan yang hadir. Sesudah itu selama tdga haritiga malam diadakan pula upacara berpacar (memberi wama merahpada kuku tangan dan kuku kaki). Kuku Putri Karang Melenu diberi/7acaryang kemudian diikuti juga oleh seluruh remaja-remaja, gadis-gadis, dan wanita-wanita tua dari Hulu Dtasim.

Untuk melengkapi upacara Erau injak tanah itu, mentnutkeyakinan atas perintah dewa, telah dikorbankan seorang wanita danlaki-laki dan dipotong seekor kerbau jantan dan kerbau betina sebagaitumbal atau syarat telah dilaksanakannya upacara injak tanah. Tandu(rumah-rumahan kecil) imtuk mengangkat Putri Karang Melenu,dikeluarkan dari tempat penyimpanannya sera payimg kebesaran(payung agimg) yang selama ini tertutup- juga dikeluarkan untukmemayimgi Putri Karang Melenu. Putri Karang Melenu dimasukkandan didudukkan ke dalam tandu dan dibawa dengan diiringi olehpenduduk yang bersuka ria. Dalam upacara Erau injak tanah ini,tidak ada satu orang warga pun yang tinggal di dalam rumah. Bah-kan, bayi-bayi digendong tmtuk menyaksikan upacara kebesarali itu.

Ketika arak-arakan upacara Erau injak tanah itu tdba di depanBalai Petdnggi, Babu Jaruma sudah siap menyambut kedatangananaknya dan segera membimbing Putri Karang Melenu keluar daridalam tandu. Setelah itu, Babu Jaruma membawa Putri Karang Melenuke tempat diletakkannya kepala-kepala manusia dan kerbau yang dikorbankan tadi. Selanjutnya, kaki Putri Karang Melenu diinjakkanpada kepala manusia dan kepala kerbau yang telah dipotong. Kemu-

Cehta Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih) 147

Page 152: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

dian, kaki Putri Karang Melenu diinjakkan pada kepala manusia dankepala kerbau yang masih hidup. Sesudah itu kid Putri KarangMelenu diinjakkan pada batu dan besi dan barulah boleh diinjakkanke tanah. Setelah menginjakkan kakinya ke tanah, Putri KarangMelenu segera melakukan upacara mandi-mandi ke sungai.

3.2.2 Upacara Erau Mandi-Mandi Putri Karang Melenu

Rangkaian dalam upacara Erau berupa mandi-mandi itu merupakansatu rangkaian dengan upacara Erau dan injak tanah. Setelah menginjakkan kakinya ke tanah, sang anak itupim dibawa ke sungai untukdimandikan. Upacara itu bertujuan mengantarkan sang anak untukpertama kah mandi ke sungai. Selanjutnya, Putri Karang Melenu dibawa ke tepian. Di tepian sungai telah tersedia tujuh buii tempayan(ember mandi) berisikan air yang diambil dari tujuh anak sungai.Setelah itu Putri Karang Melenu dimandikan dengan air tujuh tempayan tersebut. Selesai mandi dengan air tujuh tempayan, PutriKarang Melenu dimandikan dengan air sungai yang disaksikan olehribuan penduduk yang berada di tepian Stmgai Mahakam. Para gadisdan perjaka Hulu Dusun turut meramaikan upacara itu dengan turutmandi bersama-sama dengan Putri Karang Melenu.

Setelah selesai upacara mandi-mandi Putri Karang Melenu dibawa kembah ke Balai (Pendapa) imtuk mengenakan pakaian kebe-saran kerajaan dan dirias selayaknya anak seorang raja. PendudukHulu Dusun semakin terpesona melihat wajah Putri Karang Melenuyang tampak cantdk sekah. Senyumnya menawan hati setdap orangyang melihatnya. Sinar matanya memberikan cahaya kehidupan bagimereka yang memandangnya. Perhatikan kutipan berikut ini.

Setelah selesai berpakaian dan berhias, berkatalah sang Putri Junjung Buyahkepada orang tuanya, "Wahai, bapak dan ibuku, perintahkan semiia undanganyang hadir untuk naik terlebih dahulu ke Mahligai bersama-sama ayah bunda.Aku akan menyusul seorang diril" (Cerita RakyatKutai, 1990:29).

Petinggi Hulu Dusim tidak menyetujui jika Putri Karang Melenuberjalan sendirian menuju Mahhgai (Istana di Alam Kayangan) tanpadiiringi oleh kedua orangtuanya dan inang pengasuh serta para tamu

148 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 153: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

imdangan lainnya. Akan tetapi, Putri Karang Melenu tetap memintadapat berjalan sendirian ke Mahligai. Hal itu dapat dilihat padakutipan berikut ini.

Turut jualah perkataanku ini, aku hanya ingin berangkat sendirian ke Mahligaiwahai ayahku." Demikian perkataan Putri Karang Melenu kepada ayahnya{Cerita Rakyat Kutai, 1990:30).

Petinggi Hulu Dusim dan Babu Jaruma serta semua undangan berangkat menuju Mahligai. Sementara itu, dalam kesendiriannya, PutriKarang Melenu membakar dupa setanggi (wewangian yang bisa me-nembus alam gaib) kemudian melempar beras kuning sebanyak tigakali. Selesai melempar beras kuning dengan tiba-tiba muncullah seeker Lembuswana yang tidak diketahui kedatangannya. Perhatikankutipan berikut ini.

Putri Karang Melenu berkata, "Hai, Lembuswana, bawalah aku naik ke atasMahligai.'

Lembuswana menjawab, "Perintah andhika patik junjung." Putri berkata lagi,"Rendahkan kepalamu aku hendak naik!" (Cerita Rakyat Kutai, 1990:30).

Selanjutnya, Lembuswana merendahkan kepalanya. Setelah itu, PutriKarang Melenu naik ke atas punggung Lembuswana. Kemudiaan,Lembuswana terbang menuju Mahhgai. Pada saat itu pelangi terlihatmemancarkan wama-wami keindahannya, awan mendung memben-tang terpancar dari arah Balai menuju Mahligai di bawah wama-wami pelangi sehingga tampak semakin indah dan menawan.

Semua orang yang berada di Mahhgai terheran-heran melihatPutri Karang Melenu masuk ke Mahhgai dengan memmggang Lembuswana. Kedatangan Putri Karang Melenu disambut oleh.PetinggiHulu busun beserta ibunya, Babu Jaruma. Kemudian, Putri KarangMelenu didudukkan di Mahhgai yang dikelilingi oleh para tamuundangan. Banyak orang terpaku dan terpesona melihat kedatanganPutri Karang Melenu dengan mengendarai Lembuswana dan di-payungi oleh wama-wami pelangi yang selalu memancar sepanjangperjalanan menuju ke Mahhgai.

Cerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih) 149

Page 154: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

3.2.3 Upacara Mengasah Gigi dan Makan Sirih

Upacara mengasah gigi dan makan sirih merupakan adat keperca-yaan bagi masyarakat Kutai yang dilaksanakan sajak sang anak mulaimengenal kehidupan di luar rumah. Selain itu, upacara itu juga di-lakukan setelah anak sudah melakukan upacara injak tanah. Upacaramengasah gigi bertujuan imtuk merapikii gigi agar tampak terlihatrapi dan indah. Selanjutnya, upacara makan sirih selalu dilakukankarena merupakan makanan tradisional bagi masyarakat Kutai yanglazim dilakukan sejak anak-anak sampai dengan berusia tua, baik dilingkungan kerajaan maupun pada ma^^arakat umum. Biasanya makansnih itu dilakukan setiap kah ada pertemuan atau perkumpulan dibalai atau rumah warga, baik laki-laki maupun wanita sudah terbiasamakan sirih.

Ketika Putri Karang Melenu sudah duduk di Mahligai musikgamelan dibunyikan dan meriam-meriam yang ada di Hulu Dusunpun ditembakkan ke udara. Pada waktu suara gamelan dan dentumanmeriam berbunyi dilaksanakanlah upacara mengasah gigi untuk PutriKarang Melenu. Setelah selesai mengasah gigi Putri Karang Melenudisuruh makan sirih.

Selesai upacara mengasah gigi dan makan sirih, pesta ptm segeradigelar selama mjuh hari-tujuh malam. Orang-orang ramai berpestapora. Pada saat itu, makanan dan minuman sangat berUmpah dantddak ada henti-hentinya. Ada warga yang meninggal karena makan-makanan berlebihan (kekenyangan), ada pula yang meninggal karenaberlebihan minum tuak atau arak (minuman yang memabukan).Para laki-laki menan di halaman Mahhgai, sedangkan para wanita-nya menari di dalam MahJigai imtuk menghibur Putri Kaiang Melenudan para tamu undangan.

Selama pesta berlangsung sudah beberapa puluh binatang yangdisembelih untuk hidangan makan para pendunduk dan tamu undangan. Selain itu, berbagai jenis binatang disabung (diadu), adayang mengadu jangkrik, ada yang mengadu ayam, dan ada yangmengadu kambing.

Setelah pesta berakhir, Petinggi Hulu Dusun dan isterinyamembakar dupa setanggi dan melempar beras kuning sebanyak tdga

50 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 155: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

kali. Tiba-tiba datang seekor Lembuswana yang kemudian meren-Hahkan kepalanya agar dapat dinaiki oleh Putri Kaiang Melenu.Selanjutnya, Putri Karang Melenu dibawa oleh Lembuswana terbangke rumah Petinggi Hulu Dusun dan disaksikan oleh orang-orangyang ada di MahHgai. Setelah Putri Karang Melenu tidak tampaklagi, para undangan yang sudah kelelahan berpesta selama tujuh haiitujuh malam, mulai meninggalkan tempat pesta dan kembah kerumah mereka masing-masing.

Kehidupan di negeri Hulu Dusun berjalan sebagaimana mesti-nya, Masing-masing penduduk melaksanakan pekerjaan mencarinajQcah dengan aman dan sentosa. Sementara itu, Putri Karang Melenukembali menjalankan kehidupannya menjadi anak Petinggi HuluDusun dan istrinya Babu Jaruma. Betapa bahagianya kedua suamiistri itu dengan hadimya Putri Karang Melenu di tengah-tengahkeluarganya. Putri Karang Melenu semakin hari semakin dewasa,cantik, memesona, dan berwibawa sehingga selalu menjadi per-hatian orang banyak.

3.3 Benda-Benda Peninggalan Putri Karang Melenu

Peninggalan kebudayaan masa lampau memang masih ada di Kabu-paten Kutai, berupa bangunan Museum Mulawarman, kubiuran raja,arca-arca, tulisan huruf Pallawa, dan kerajinan tangan berbentukmanik-manik, batu-batuan, pakaian kerajaan, sertaperalatan perang,antara lain, mandau, tobak, sumpit, dan tameng. Sementara itu,benda-benda peninggalan lainnya yang masih ada di Kutai Lamaadalah berbentuk bekas bangunan kerajaan, kuburan, meriam, danguci-gud tua.

Benda-benda peninggalan yang masih ada sampai dengan se-karang di Kabupaten Kutai adalah (1) Kalung Uncal, (2) Kalung Tem-patung Syiwa, (3) Keris Bukit Kang, (4) Tali Juwita, (5) Kura-Kura Emas,(6) Sangkoh Pinatu, (7) Sangkoh Buntut Yupa, (8) 1 buah tombak,(9) Meriam Seri Gunung, (10) Meriam Bujang Kacang dan Jaga Kutai,(11) Meriam Aji Encong Latedong, (12) Gong Raden Galoh, (13) GongRaja Pati, (14) Gong Bende, (15) Area Singa Noleh, (16) Pinggan Be-

Cerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih) 151

Page 156: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

capah, (17) Knggan Bebetis, (18) Patung Agimg Syiwa, (19) Peking,(20) Area Lembuswana, (21)Empat Gud Tuba, (22)Papan Tebaldengan Batu Keling, (23) 1 Mandau Pusaka, (24) Tujnh PinggangTuba, (25) Tujub Belas buab Gud Tuba, (26) barang-barang upacaradari perak, dan (27) benda-benda upacara dari tembaga atau kayu.

Menuiut kisab cerita, akbimya Putri Karang Melenu diper-sunting oleb Aji Batara Agung Dewa Sakti yang menjadi raja ke-turunan Raja Mulawarman di Kerajaan Kutai. Mereka sebagai Rajadan Ratu Kutai yang sangat tersobor pada zamannya sebingga bany^peninggalan-peninggalan bersejarab yang berkaitan dengan PutriKarang Melenu dan Aji Batara Agung Dewa Sakti yang masib ter-simpan di Museum Mulawarman Tenggarong. Adapun benda-bendapeninggalan Putri Karang Melenu yang berupa warisan budaya yangmasib ada sampai dengan sekarang adalab sebagai berikut.

3.3.1 Upacara Erau Kutai

Upacara Erau adalab upacara adat masyarakat Kutai. Upacara ini ber-awal ketika pertama kalinya seekor naga turun ke Sungai Mabakamdan menjunjung (mengangkat) seorang Putri keturunan dewata diKayangan. Turunnya naga ke simgai dinamakan penguluran nagayang kemudian disebut sebagai upacara Erau

Upacara ini dilaksanakan setiap tabun sebagai peringatan bariualng tabun Kabupaten Kutai, dan sebagai acara penobatan raja barudi Istana Kutai. Upacara Erau diselenggarakan paling sedikit tujubbari sampai dengan sembdan bari dan merupakan acara pokok,kadang-kadang sampai lebib dari satu bulan. Pada saat itu selaludiadakan biburan-biburan bagi rakyat, yaitu kesenian-kesenian rakyatdan pameran-pameran kerajinan tangan asH Kutai yang diadalcan didalam dan di luar istana.

Upacara Erau yang dilaksanakan pada zaman sekarang tidakjaub berbeda dengan upacara Erau pada zaman kerajaan terdabulu.Upacara diawab dengan turunnya seorang raja ke Sungai Mabakamdan diiringi oleb selurub keluarga beserta para pejabat KerajaanKutai dan masyarakat lainnya. Semua turun ke Sungai Mabakam

152 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 157: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

untuk melakukan upacara mandi yang disebut baidudus. Akantetapi, sebelmimya raja naik dan duduk di atas sebuah balai yangbeitiang bambu sebanyak tiga puluh dua buah, berlantai tujuhtingkat, dan dihiasi dengan daim kelapa muda, mayang, pinang, danhiasan lainnya.

Setelab raja dan permaisuri mandi sambil diberi mantera olehbujangga dan dewa, raja dan permaisuri tunm kembali dari balai.Kemudian, raja dan keluarganya dan masyarakat yang badir salingbersiram air yang disebut dengan b^unbur. Acara itulab yang palingmeriab karena tidak ada larangan untuk saling bersiram antara rajadan rakyatnya. Namim, sopan santun tetap dijaga dan dipelibaraoleb masyarakat Kutai Setelab acara bersiram-siraman selesai, rajadan permaisuri beserta kehiarga kembaH ke istana dan masyarakatlainnya pulang ke rumabnya masing-masing.

Keesokan barinya ada beberapa orang warga yang diutus, baiklaki-laki maupun perempuan, untuk pergi ke Kutai Lama meng-ambil air di Tepian Batu yang merupakan asal usul Kerajaan KutaiPengambilan air itu merupakan syarat mutlak untuk moidapatkanrestu dari arwab raja pendabulu. Kemudian, air tersebut dimasukkanke dalam beberapa gud tua dan dibawa ke Tenggarong. Pada zamandabulu pengambilan air barus menggunakan perabu. Air yang sudabdiambil dari Tepian Batu di Kutai Lama akan digunakan untuk mandiraja dan keluarganya.

Pengambilan air mulai dilakukan sqak ibukota kerajaan dipin-dabkan dari Kutai Lama ke Pemarangan dan akhimya di Tenggarong.Pada saat ibukota masib di Kutai Lama upacara mandi dilaksanakandi T^ian Batu. Selesai upacara Erau, raja dan keluarganya pergi keKutai Lama untuk melakukan upacara melepas naga. Naga yang di-lepas banyalab berupa tiruan naga yang terbuat dari kayu kemudiandiluncurkan (diturunkan) ke laut dari Tepian Batu Kutai Lama.

3.3.2 Meriam Sen Gunung

Meriam Seri Gimung merupakan pusaka Kerajaan Kutai yang di-bunyikan pada waktu tertentu terkait dengan peristiwa penting di

Cerita Rakyat Puth Karons Melenu (Putri Junjuns Buih) 153

Page 158: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

istana, yafcni ketdka penobatan sultan atau raja, kelahiran putramahkota, dan wafat serta pemakaman raja. Sesuai dengan ̂ IgilahKutai, Meriam Seri Gimung pemah dipakai sewaktu upacara per-nikahan Putri Karang Melenu atau Putri Junjung Buyah dengan AjiBatara Agung Dewa Sakti. Menurut adat Kraton Kutai, meriam pusakaMeriam Seri Gimung juga menjadi syarat utama pada saat upacarapenobatan sultan atau Raja Kutai.

3.3.3 Gong Raden Galoh

Gong Raden Galoh merupakan pusaka kerajaan turim-temurun.Dalam sdsilah Kutai disebut sebagai tempat ̂ tri Karang Melenu(Putri Junjung Buyah) calon pendiri Kerajaan Kutai ditemukan dantimbul dalam air yang dijunjung (diangkat) oleh Lembuswana.Ketika Kutai dinobatkan menjadi raja Sultan menaiki dan menginjakbulatan kecil yang ada pada Gong Raden Galoh^ Begitu pula ketikaraja sedang bepalas (memberi nama bayi yang baru lahir) dan upacara Erau dilaksanakan. Gong Raden Galoh selalu diinjak sebagaisyarat mutlak penyelenggaraan pesta adat.

Gong Raden Galoh dipandang sebagai benda keramat dan di-bunyikan pada saat raja atau keluarga yang terdekat hendak ber-pergian jauh. Upacara itu diawali dengan membakar wijen (bijiminyak), melempar beras kuning, dan membaca mantra (doa-doaleluhur). Mereka meyakini bahwa dengan melakukan upacara inipeijalanan sang raja dan keluarganya akan selamat dan dilindungioleh nenek moyang.

3.3.2 Keris Burit Kang

Keris Burit Kang berasal dari cucuk konde (perhiasan sanggul) PutriKarang Melenu (Putri Junjung Buyah). Keris itu merupakan pusakaKerajaan Kutai. Menurut silsilah Kutai, pada waktu Putri KarangMelenu (Putri Junjimg Buyah) ditemukan di dalam Gong RadenGaloh tangan kanannya memegang Keris Bukit Kang. Sementara itu,tanagan kiri Putri Karang Melenu memegang telur ayam. Keris inipanjangnya dua puluh lima centimeter terbuat daii besi berbentuk

154 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 159: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

lurus dan berlubang. Hulu (pegangan) keris terbuat dari kayu tidakberukir dan bersusun tiga dngkat. Sarung keris terbuat dari kayu ter-bungkus dengan logam dan tidak tampak permata yang mengiasinya.

Keris Burit Kang sebagai pusaka wajib bagi seorang sultan dariKerajaan Kutai sejak zaman Aji Batara Agung Dewa Sakti pada tahun1300-1325. Keris itu pim tidak diperlihatkan imtuk masyarakatumum. Bahkan, kaum kerabat bangsawan Kutai tidak diperbolehkanmemegang atau melibatnya.

3.3.3 Pinggang Becapah

Pinggang Becapah adalab sebuah piling berkaki Menurut silsilab Kutai,piring tersebut sebagai tempat makan Putri Karang Melenu (PutriJunjung Buyah). Pinggang Becapah merupakan benda turun-temurunmenjai pusaka Kerajaan Kutai dan sampai dengan sekarang masihtersimpan di Museum Mulawarman Tenggarong (Kutai Kartanegara.

3.3.4 Area Lemebuswana

Dua buah area Lembuswana yang terdapat di Museum MulawarmanKutai terbuat dari tembaga yang merupakan lambang Kerajaan Kutaidan bertahan dengan Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buyah)pada saat puteri timbul dari dalam air. Waktu itu bayi Putri KarangMelenu (^tri Junjtmg Buyah) berada di atas Gong Raden Galoh dandipanggul (diangkat) oleh Lembuswana. Area Lembuswana sampaisekarang di simpan di Museum Mulawarman dan dijadikan lambangKejayaan Kutai.

3.4 Realitas Sosial

Reahtas sosial dalam cerita rakyat Putii Kaiang Melenu {PutriJunjungBuyah) adalah kenyataan k^dupan sosial yang menurut keper-cayaan masyarakat Kabupaten Kutai benar-benar terjadi. Keyakinanmasyarakat itu masih ada hingga saat ini. Secara garis besar, berbagaireahtas sosial tersebut terkait den^ kepercayaan rakyat. Kepercayaanrakyat adalah kepercayaan yang oleh orang berpendidikan Barat di-

Cerita Rakyat Puth Karang Melenu (Putri Junjung Buih) 155

Page 160: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

anggap sederhana dan tidak berdasarkan logika sehingga secara ilnniaTitidak dapat dipertanggungjawabkan (Danandjaya, 1984:153).

Pada nmumnya, kepercayaan rakyat menyangkut praktdk ataukebiasaan yang diwariskan melalui tradisi lisan atau secara tutur kata,Tutur kata ini dijelaskan dengan syarat-syarat, terdiri daii tanda-tandaatau sebab-sebab, dan diperkirakan ada akibatnya. Sebagai contoh,(l)jika terdengar suara katak (tanda), diyakini akan turun hujan(akibat) dan (2) jika kita memandikan kudng (sebab), dipercaya akansegera turun hujan (akibat). Kepercayaan yang pertama berdasarkanhubimgan sebab akibat menurut asosiasi. Kedua, perbuatan manusiayang dilakukan dengan sengaja yang menyebabkan suatu akibatadalah yang kita sebut ihnu gaib atau magic. Dasar pemikiran ataskepercayaan itu adalah kepercayaan kepada kekuatan sakti (Koentja-raningrat, 1967:265-274).

Hand (dalam Danandjaya, 1984:155-168) menggolongkan kepercayaan rakyat ke dalam tiga golongan besar. Pertama, kepercayaan di sekitar lingkaran hidup manusia yang terbagi lagi menjaditujuh kategori, yaitu (a) lahir, masa bayi, dan masa kanak-kanak,(b) tubuh manusia dan obat-obatan rakyat, (c) rumah dan pekerjaanrumah tangga, (d)mata pencarian dan hubimgan sosial, (e)per-jalanan dan perhubungan, (f)cinta, pacaran, dan menikah, dan(g) kematian dan adat pemakaman. Kepercayaan nomor a, f, dan gadalah kepercayaan rakyat yang menjadi latar belakang upacara-upacara lingkaran hidup manusia yang banyak dipraktildcan olehmasyarakat di Indonesia.

Kedua, kepercayaan terhadap alam gaib adalah kepercayaanrakyat terkait dengan para dewa, roh-roh, makhluk gaib, kelaatansakti, dan alam gaib. Adapun kepercayaan terhadap alam gaib di-golongkan lagi menjadi lima jenis, yaitu (a) memedi (makhluk gaibyang menakutkan), (b)lelembut (makhluk gaib yang dapat me-masuki tubuh kasar manusia), (c) tuyul (maldiluk gaib yang dapatdiperbudak), (d) dhemit (makhluk gaib setempat), dan (e) danyangatau dewa (makhluk gaib penjaga keselamatan seseorang).

Ketiga, kepercayaan rakyat terkait dengan terdptanya alain se-mesta dan dunia. Dalam kaitan ini, Hand (dalam Danandjaya, 1984:

156 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 161: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

164) memeiind lagi menjadi lima kategori, yaitu (a) kepercayaanterhadap gejala alam atau fenomena kosmik, misalnya kepercayaanrakyat terkait dengan gempa bumi yang di Nias dianggap sebagaiakibat bergoyangnya ular besar yang mendukimg bumi, (b) kepercayaan terhadap cuaca, misalnya di Jawa Timur pada malam haii jikaada terlihat lingkaran cahaya putih di sekeliling bulan, hal itu me-rupakan pertanda akan turun htqan pada keesokan haiinya, (c) kepercayaan terhadap binatang dan pertemakan, misalnya di KalimantanTengah biasanya burung-burung tertentu, seperti burung elang, danbinatang tertentu, seperti ular dianggap dapat memberi pertandabagi kehidupan manusia, (d) kepercayaan dalam penangkapan ikandan berburu, misalnya berhubungan dengan peijudian, permainanbertanding, penyakit, panen, cunaca, dan Iain-lain, penghasilan penangkapan ikan dan berburu tentu saja tidak dapat d^astikan pen-dapatannya. Oleh karena itu, untuk mengetahui hasil atau penda-patan dari pekerjaan itu, masyarakat tradisional mendptakan penge-tahuan peramalan yang berdasarkan pertanda yang dianggap me-Ttandai borhasil atau gagalnya suatu ekspedisi penan^pan ikan atauberburu. Untuk menghindari kegagalan, masyarakat memiliki se-jiunlah pantangan yang wajib dipatuhi oleh para nelayan atau pem-buru d^ seluruh kerabat dekatnya, dan (e) kepercayaan terhadaptanaman-tanaman dan pertanian, misalnya di Desa Truyan (Bali)tumbuh-tumbiihan yang dianggap mempunyai kekuatan sakti, antaralain, pohon gju (pisan^, ge^ang (pepaya) dan hbu jepang (labusiam). Kekuatan sakti yang terkandimg di dalam tanaman itu bersifetburuk karena dapat menyebabkan saldt atau meninggal. Itulah se-babnya di Desa Trunyan tidak ada orang yang berani menanam giuatau pisang, gedbangataai pepaya, dan JabuJepangaxaa labu siam.

Bertolak dari ketiga golongan kepercayaan ral^t yang di-kemukakan oleh Hand tersebut di atas, reahtas sosial yang tampakpada cerita rakyat Patn KarangMelenu {Putri Junjung BuyaH) dapatdigolongkan dalam jenis kepercayaan rakyat terhadap alam maya(dunia gaib) yang bisa mendptakan manusia dari penjilmaan seekorular naga yang akhimya berubah menjadi seorang bayi.

Sampai dengan saat ini, masyarakat Kutai masih memercayai danmenyakini keberadaan seorang Putri Karang Melenu (Putri Junjung

Cerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih) 157

Page 162: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

Buyah) sebagai ketunman dewa di Kayangan. Bahkan, kejadian itudiyakini oleh masyarakat sebagai peristiwa yang benar-benar ada danbukan tahayul. Beberapa benda peninggalan menguatkan keyakinanmasyarakat dan sering sebagai biikti yang nyata atas keberadaan PutriKarang Melenu. Bnkti-bnkti nyata atas keberadaan Putri KarangMelenu (Putri Junjimg Buyah) adalah beberapa peninggalan sejarahyang masih tersimpan di Museum Mulawarman Kabupaten Kutai.

Tokoh Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buyah) adalah sosokwanita yang cantik, berbudi luhiu:, dan tangguh. Kehadirannya dilingkungan keluarga Petinggi Hulu Dusun karena dipelihara sejakkecil sampai dewasa oleh Petinggi Hulu Dusun dan istrinya, BabuJaruma. Pada awalnya ia berwujud seeker ular kecil dan berubahmenjadi naga ketika sudah dewasa. Hal itu diyakini oleh PetinggiHulu Dusun saat mendengar si ular memanggilnya dengan sebuatnayah. Perhatikan kutipan berikut ini.

Dengan tawanya yang manis, di mana terlihat barlsan gigi yang putih bersihmenghiasi wajahnya yang cerah, gadis itu menyapa Petinggi, "Ya, ayah dan bun-daku tersayang, ananda sudah besar sehingga membawa ketakutan bagi ayahdan ibu serta penduduk di sini. Sebaiknya, ananda meninggalkan tempat ini.Untuk itu buatkan tangga, di mana ananda bisa meluncur ke bawah" (him. 19).

Kepercayaan rakyat yang berhubungan dengan alam maya (gaib)itulah yang diyakini oleh masyarakat Kutai pada masa lampaumeskipun mereka menganut agama atau kepercayaan adat yangberhubungan dengan hukum-hukum kemasyarakatan. Di tiap-tiapkampimg, terutama yang berada di masyarakat Kutai, kepercayaantersebut masih tetap dilaksanakan oleh petinggi-petinggi atau ke-pala-kepala adat untuk mengurus dan menyelesaikan persoalan adat.Masyarakat meyakini bahwa kepercayaan itu dapat menggangguhubungan masyarakat di sebuah kampung jika tidak dilaksanakanoleh masyarakat.

Reahtas sosial yang tampak pada cerita rakya Putri KarangMelenu {Putri Junjung Buyali), salah satunya, berupa kepercayaanmasyarakat Kampung Melanti Kutai Lama. Hal itu dapat dilihat daripelaksanaan upacara adat memberi nama, injak tanah, mandi-mandi,mengasah gigi, dan makan sirih. Kepecayaan itulah yang diyakini

158 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 163: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

f

oleh petinggi dan seluruh penduduk untuk melakukan pesta adatsecara besar-besaran selama empat puluh hari empat puluh malam.Munculnya kepercayaan adat itu berasal dan berawal dari mimpiBabu Jaruma terkait dengan adanya suara gaib yang menyumh diri-nya melakukan upacara tersebut. Perhatikan kutipan berikut ini.

Babu Jaruma bermimpi mendengar suara (gaib) yang ditujukan kepadanya,"Hal Babu Jaruma yang berbahagia. Anak ini supaya dipelihara dengan baikdan berilah dia nama Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buyah)" (him. 4).

Upacara adat injak tanah dan upacara Erau dimaksudkan untuk meng-antarkan Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buyah) untuk pertamakalinya mandi ketepian Sungai Mahakam dengan cara membunuhseorang laki-laki dan seorang wanita agar kepalanya dapat diinjakoleh Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buyah). Selanjutnya, di-lakukan pemotongan kepala kerbau jantan dan betina adalah reahtassosial yang terjadi pada masyarakat Kutai pada zaman dahulu danmasih dilaksanakan sampai dengan sekarang. Upacara adat mandi-mandi itu mempakan tradisi yang dilaksanakan setiap tahun olehmasyarakat Kutai dalam rangkaian upacara Erau. Upacara Erau di-lakukan dalam rangka memperingati Hari Kejayaan Kabupaten Kutai.Masyarakat masih memandang bahwa upacara itu memiliki manfaatbagi kehidupannya, terkait dengan keyakinan dan kepercayaantradisional yang dianut oleh masyarakat Kutai. Hal itu disebabkanoleh keyakinan seseorang terhadap keberadaan makhluk gaib yangmenempati alam di sekeliling tempat tinggalnya. Makhluk gaib ituberasal dari roh orang yang telah meninggal dunia yang masih me-mihki pengaruh terhadap kehidupan seseorang.

Pada masa lampau masyarakat memercayai adanya dewata yangbesemayam di atas Kayangan. Secara mitos, terdapat keyakinan ter-jadinya peristiwa dewa langit yang bersetubuh dengan dewi laut,baik langsung maupun tidak langsung, yang melahirkan seorang putradan seorang putri. Dalam masyarakat tertentu diyakim dewa alamatas sebagai burung enggang atau burung elang dan dewi alam bawahsebagai naga air.

Bagi sejumlah kelompok masyarakat tradisional, alam semestaterdiri atas tiga bagian (a) alam atas, (b) alam tengah, dan (c) alam

Cerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih) 159

Page 164: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

bawah. Manusia berada di bagian alam tengah. Sementara itu, adapula kelompok masyarakat lainnya yang beranggapan bahwa hanyaada dua kehidupan, yaitu (a) alam atas (yakni alam kehidupan de-wata) dan (b) alam bawah (yakni alam dunia tempat kehidupanmanusia). Masyarakat tradisional meyakini bahwa imkum-hukumdalam kehidupan dewata yang diungkapkan pada zaman dahulu dandiwariskan tumn-temurun sebagai inti adat-istiadat yang merupa-kan peraturan tradisional. Karena dalam kehidupannya manusia me-merlukan bimbingan dewa, para dewa menyatakan kehendaknyamelalui bintang-bintang atau melalui mimpi-mimpi.

00

160 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 165: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

BAB IV

PENUTUP

Keha(3iran sastra daerah (misalnya cerita rakyat) di Indonesia tidakdapat dipisahkan daii nilai-nilai budaya yang ada di sekitar dinpenutur yang telah mendptakan cerita rakyat Bahkan, cerita rakyatmerupakan media bagi pewarisan nilai budaya dari generasi satu kegenerasi beiikutnya. Nilai-nilai dalam cerita rakyat itu dapat selarasdan kontradiktif dengan penukiran modem masyarakat dewasa ini.Benturan nilai atau kontradiksi itu kemimgkinan dapat berimplikasiatau setidaknya terkait dan memiliki pengaruh terhadap masalabpolitik, sosial, kultural, pendidikan, kejiwaan, dan masalah lainnyayang bereumber pada nilai-nilai kehidupan itu sendiri. Kondisi itusangatlah wajar karena kehidupan selalu bembah sejalan dengandinamika pemikiran masyarakatnya.

Secara keseluruhan, penelitian ini membahas berbagai aspekyang berkaitan dengan keberadaan cerita rakyat Putri KarangMelenu\Putri Junjung Buyab), khususnya analisis terkait dengan strukturcerita dan aspek budaya. Pembahasan dalam penelitian ini dapat di-sarikan sebagai berikut.

Pertama, pembahasan struktur cerita rakyat Putii KarangMeJenu {Putri Junjung BuyaH) mehputi kajian tema, alur, tokoh danpenokohan, dan latar. Kajian aspek budaya dalam cerita Putri KarangMelenu mehputi berbagai aspek budaya fisik (peninggalan bendahistoris) dan kehidupan tradisi dalam masyarakat pendukung budayarakyat tersebut (seperti upacara Erau dan sebagainya).

Cerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih) 161

Page 166: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

Kedua, cerita rakyat rakyat Putri KarangMelenu {Putri JunjungBuyah) adalah salah satu cerita rakyat (3i Kabupaten Kutai yangmengisahkan lahimya seorang anak ketumnan dewa yang berse-mayam di Kayangan. Pada saat kemunculannya Putri Karang Melenuberwujud seekor ular kedl yang ditemukan oleh seorang PetinggiHulu Dusun di dalam rumahnya. Pada waktu itu Petinggi HuluDusun Melanti sangat mendambakan seorang anak agar dapat me-lanjutkan ketunman dalam memerintah negeri Hulu Dusun.

Berbagai peristiwa telah mewamai kedatangan Putri KarangMelenu. Sejak masih berwujud ular kedl Putri Karang Melenu di-peHhara oleh Petinggi Hulu Dusun dan istrinya. Berkat kehadiran-nya, Kampimg Melanti menjadi tentram dan damai. Pada akhimyaPutri Karang Melenu menghendaki meninggalkan rumah PetinggiHulu Dusim dan isterinya untuk turun ke Sungai Mahakam. Secaramenakjubkan, pada saat itu Sungai Mahakam berubah aimya ber-buih (seperti busa) ketika naga tenggelam ke dasar sungai. Akantetapi, secara tiba-tiba, muncuUah seorang bayi perempuan yangdijunjung oleh seekor naga dan diangkat oleh seekor Lembuswana.Bayi yang mimcul dari buih Sungai Mahakam dan berada di atasnaga dan Lembuswana itu adalah Putri Karang Melenu. »

Ketiga, sesuai dengan anahsis aspek budaya dapat dijelaskanbahwa cerita rakyat Putri Karang Melenu {Putri Junjung Buyah)memuat gambaran realitas sosial yang teijadi pada zaman KerajaanKutai. Berbagai upacara adat telah dilakukan terkait dengan keha-diran Putri Karang Melenu sebagai penghormatan atas keberada-annya sebagai anak keturunan dewa di Kayangan. Salah satu upacaraitu adalah pengorbanan manusia dan kerbau sebagai ritual bagi PutriKarang Melenu untuk menginjakkan kakinya di tanah dalam upacara Erau dan injak tanah. Selanjutnya, dalam rangkaian upacara£rau, Putri Karang Melenu hams melakukan upac^a bardudus(mandi bersama) di sungai yang dihiasi dengan air tujuh tempayan.Setelah itu, Putri Karang Melenu melakukan upacara mengasah gigidan makan sirih.

Keempat, melalui analisis sosiologi dapat pula ditarik simpulanbahwa cerita rakyat Putri KarangMelenu {Putri Junjung Buyah) me-

162 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 167: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

rupakan potret kehidupan masyarakat pada zaman dahulu dan masakini. Kepercayaan adat yang kental senantiasa menghiasi kehidnpanmasyarakat Kutai hingga sekarang ini. Banyak peninggalan-pening-galan beisejaiah yang telah berakar di Kutai. Pada saat ini warisantradisi leluhur yang tidak pemah dilupakan oleh masyarakat Kutaiadalah upacara Erau (yang dilakukan setiap tahun untuk merayakanhari kesudan dan kejayaan Kabupaten Kutai). Di samping itu, benda-benda kerajaan yang terkait dengan Idsah Putri Karang Mdenu,antara lain, adaM sebuah area Lembuswana yang masih tersimpandi Museum Mularwarman Tenggarong.

Cerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih) 163

Page 168: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

Daftar Pustaka

Iper, Duius dldc. 2003. Tema, Amanat, dan Nilai Budaya KaningutWajib Belajar 9 Tabun dalam Sastra Dayak Ngaju. Jakarta:Pusat Bahasa.

Kabupaten Kutai. 1990. Cerita Rakyat Kutai. Pemerintah KabupatenKutai KaJimantan Timur.

Lubis, Mochtar. 1981. Teknik Mengarang. Jakarta: Balai Pustaka.

Riwut, Tjilik. 1993. Kalimantan Membangum Alam dan KebudayaanYogyakarta: Tiara Wacana.

Semi, M. Atar. 1990. Metode PeneJidan Sastra. Bandung: PenerbitAngkasa.

Stanton, Robert. 1965. An Introduction to Fiction. New York: Holt,Rinehart dan Winston.

Sudjiman, Panuti. 1988. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: PustakaJaya.

Teew, A. 1980. Sastra dan Ihnu Sastrar. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya dan Girimukti.

Triyono, Adi. 1993. "Potret Kemiskinan di Perkotaan dalam NovelIbu Kita Raminten. Tinjauan Sosiologi Sastra". Yogyakarta:

164 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 169: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

Tesis S2 Program Pasca Saijana Universitas Gadjah MadaYogyakarta.

Wellek, Rene dan Austin Warren.1990. Teori Kesusastraan (Terje-mahan Melani Budianta). Jakarta: Gramedia.

Zaiden, Abdul Rozak, Anita K. Rustapa, dan Hani'ah, 1991. KamusIstdlah Sastra. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengem-bangan Bahasa.

Cerita Rakyat Puth Karons Melenu (Putri Junjuns Buih) 165

Page 170: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

0?

PERPUSTASCAAN

PUSAT BAHASA

DEPARTEMEN PEriDlblKAN NASIONAL

Biodata Penulis

YudianTI HerAWATI, lahir di Samarinda, Kalimantan Timur. Pen-didikan formal sejak sekolah dasar hingga sekolah menengah atasditempuhnya di Kalimantan Timur secara berpindah-pindah karenamengikuti tugas orangtuanya yang sering pindah tugas negara dilingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Timur. Setamatsekolah lanjutan atas melanjutkan studi di Fakultas Sastra Univer-sitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Mengawali karier sebagai pegawainegara di lingkungan Pusat Bahasa pada Kantor Bahasa Palangkaraya(Kalimantan Tengah). Sejak tahun 2004 bekerja sebagai pegawai diKantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur. Selain sebagai tenagateknis, juga dipercaya sebagai Koordinator Perugas Tata Usaha KantorBahasa Provinsi l^mantan Timur (2004), dan sekarang sebagaiBendaharawan Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur. Seringterlibat dalam seminar kebahasaan dan kesastraan, baik pada tingkatlokal maupun nasional. Selain itu, beberapa kali dimintai bantuansebagai juri lomba kebahasaan dan kesastraan di sela-sela tugas for-malnya sebagai peneliti sastra di Kantor Bahasa Provinsi KalimantanTimur. Karyanya yang telah diterbitkan, antara lain, Lonceng Ke-mati'an Karya Ray Rizal: Kajian Struktura] dan Sosiologis (2006).Beberapa makalahnya terbit dalam JumalLoa (tahun 2005 dan 2006).Pada saat ini tinggal di Samarinda bersama keluarganya (alamat:Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur, Jalan Basuki Rakhmat 5,Samarinda 75112, Telepon/Faksimile 0541-732155,0541-280827 TG0812555310).

166 Drama dan Cerita Rakyat di Kalimantan Timur

Page 171: 072 - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/7903/1/Drama Indonesia di Kalimantan Timur 2007.pdfCerita Rakyat Putri Karang Melenu (Putri Junjung Buih): Analisis ... Kegiatan

J 899.2~

p