07-perencanaan-sdm-sebagai-proses-pengambilan-keputusan.pdf

6
02/07/2013 1 Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc Teori Dasar Pengambilan Keputusan Untuk Perencanaan SDM Tiga Tingkat Keakuratan Dalam membuat alternatif keputusan mengenai prediksi permintaan SDM sebagai perencanaan SDM dapat terjadi tiga tingkat keakuratan sebagai spektrum dalam proses pembuatan keputusan. Spektrum tingkat keakuratan pengambilan keputusan tersebut terdiri dari: 1. Keakuratan tinggi (certainty) 2. Keputusan beresiko (risk) 3. Tidak akurat (uncertainty)

description

hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh

Transcript of 07-perencanaan-sdm-sebagai-proses-pengambilan-keputusan.pdf

Page 1: 07-perencanaan-sdm-sebagai-proses-pengambilan-keputusan.pdf

02/07/2013

1

Disajikan oleh:

Nur Hasanah, SE, MSc

Teori Dasar Pengambilan

Keputusan Untuk Perencanaan

SDM

Tiga Tingkat Keakuratan� Dalam membuat alternatif keputusan mengenai

prediksi permintaan SDM sebagai perencanaan SDM dapat terjadi tiga tingkat keakuratan sebagai spektrum dalam proses pembuatan keputusan. Spektrum tingkat keakuratan pengambilan keputusan tersebut terdiri dari:

1. Keakuratan tinggi (certainty)

2. Keputusan beresiko (risk)

3. Tidak akurat (uncertainty)

Page 2: 07-perencanaan-sdm-sebagai-proses-pengambilan-keputusan.pdf

02/07/2013

2

Certainty

� Pengambilan keputusan ini dilakukan dengan mempergunakan data kuantitatif yang cukup dan lengkap dengan analisis mempergunakan perhitungan statistik yang relevan.

� Spektrum keputusan ini terbatas pada prediksi untuk membuat perencanaan SDM dari segi jumlahnya (perencanaan kuantitatif) dan tidak dapat dipergunakan untuk menetapkan kualifikasi SDM yang dibutuhkan (perencanaan kualitatif).

Certainty � Oleh karena pembuatan keputusan ini dilakukan

dengan mempergunakan perhitungan statistik, maka hasil yang diperoleh hanya satu keputusan yang sudah diketahui konsekuensinya sebelum keputusan dilaksanakan.

� Alternatif yang harus dipilih adalah melaksanakan atau tidak melaksanakan keputusan tentang jumlah SDM yang dibutuhkan di masa depan sebagai perencanaan SDM kuantitatif.

Risk � Keputusan ini merupakan hasil analisis data/informasi

kuantitatif yang tidak lengkap, kemudian dilengkapi dengan informasi kualitatif, sehingga penggunaan statistik menjadi bersifat terbatas.

� Setiap alternatif keputusan sudah diketahui dampak atau konsekuensinya jika dipilih untuk dilaksanakan.

� Alternatif keputusan harus dipilih yang paling kecil negatifnya atau resiko kekeliruan atau kegagalannya jika dilaksanakan.

Page 3: 07-perencanaan-sdm-sebagai-proses-pengambilan-keputusan.pdf

02/07/2013

3

Risk � Analisis yang banyak digunakan dalam pengambilan

keputusan beresiko ini adalah analisis SWOT.

Uncertainty � Pengambilan keputusan dilakukan dengan

menggunakan informasi kualitatif karena tidak tersedia data kuantitatif yang akurat.

� Prosesnya dilakukan melalui analisis berpikir rasional dalam mempertimbangkan pendapat, pengalaman, saran, intuisi, dll dan para perencana dan manajer yang ikut serta dalam membuat perencanaan SDM.

� Alternatif keputusan tidak diketahui kelebihan dan kelemahannya, tidak diketahui dampak atau konsekuensinya jika dilaksanakan, namun keputusan harus diambil.

Spektrum Pengambilan Keputusan

dalam Perencanaan SDM

Page 4: 07-perencanaan-sdm-sebagai-proses-pengambilan-keputusan.pdf

02/07/2013

4

Tiga SpektrumKeputusan Perencanaan SDM Terprogram

Keputusan Perencanaan SDM Sebagian Terprogram

Keputusan Perencanaan SDM Tidak Terprogram

1. Prosedur membuat perencanaan SDM dapat diprogramkan dengan analisis statistik/data kuantitatif.

1. Sebagian prosedurmembuat perencanaan SDM dapat diprogramkan untuk data kuantitatif kecuali data kualitatif.

1. Prosedur membuat perencanaan SDM tidak dapat diprogramkan, semua data kualitatif.

2. Waktu untuk membuat perencanaan SDM signifikan, karena tanpa pertimbangan pengalaman, keyakinan, pendapat, intuisi dll

2. Waktu untuk membuat perencanaan SDM relatif lama, karena dapat terjadi pertentangan dalam menginterpretasi data kuantitatif yang tidak lengkap.

2. Waktu untuk membuat perencanaan SDM lama, karena selalu terjadi pertentangan pendapat, pengalaman, keyakinan, intuisi dll

Keputusan Perencanaan SDM Terprogram

Keputusan Perencanaan SDM Sebagian Terprogram

Keputusan Perencanaan SDM Tidak Terprogram

3. Jika data kuantitatif sama, tidak perlu mengulangi pembuatan perencanaan SDM, sebagai keputusan dapat diimplementasikan ulang

3. Data pembuatan perencanaan SDM dapat sama, tetapi keputusan dapat berbeda, karena perbedaan interpretasi (pendapat tidak sama)

3. Data pembuatanperencanaan SDM berbeda, keputusan tidak mungkin sama

4. Wewenang pembuatan perencanaan SDM dapat dilimpahkan pada manajemen tingkat menengah bawah

4. Pembuatanperencanaan SDM merupakan wewenang manajemen tingkat atas, maksimum dapat dilimpahkan pada manajemen tingkat menengah

4. Pembuatan perencanaan SDMwewenang manajemen tingkat atas, peranan manajemen tingkat menengah membantu

Keputusan Perencanaan SDM Terprogram

Keputusan Perencanaan SDM Sebagian Terprogram

Keputusan Perencanaan SDM Tidak Terprogram

5. Masalah perencanaan SDM yang sama, diselesaikan dengan data yang sama

5. Masalah perencanaanSDM yang sama datanya mungkin sama dan mungkin pula berbeda

5. Masalah perencanaan SDM yang sama diselesaikan dengan informasi yang berbeda

Page 5: 07-perencanaan-sdm-sebagai-proses-pengambilan-keputusan.pdf

02/07/2013

5

Peluang Tingkat Ketepatan

Perencanaan SDM Sebagai

KeputusanData Untuk Perencanaan SDM

Certainty Risk Uncertainty

1. Data kuantitatif lengkap

Tinggi Rendah Rendah

2. Data kuantitatif tidak lengkap

Tinggi/Rendah Rendah/Tinggi Rendah/Tinggi

3. Data kuantitatiftidak ada

Rendah Tinggi Tinggi

Kegiatan yang Diperlukan

Sebelumnya1. Untuk memprediksi jumlah SDM yang dibutuhkan perlu

dilakukan pencatatan dan penyimpanan data secara tertib dan sistematik dalam sistem informasi SDM sejak awal organisasi/perusahaan didirikan.

2. Data/informasi untuk perencanaan SDM dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar yang terdiri dari data kuantitatif dan informasi kualitatif. Pengambilan keputusan berupa perencanaan SDM hanya dapat dilakukan dengan analisis kuantitatif apabila data kuantitatif tersedia lengkap, dan analisis kualitatif dilakukan jika data kuantitatif tidak tersedia.

3. Analisis kuantitatif digunakan untuk memprediksi jumlah SDM yang diperlukan di masa depan, sedang analisis kualitatif digunakan dalam menetapkan kualifikasi yang harus dipenuhi calon pekerja untuk mengisi pekerjaan/jabatan kosong, baik dari sumber internal maupun eksternal.

Page 6: 07-perencanaan-sdm-sebagai-proses-pengambilan-keputusan.pdf

02/07/2013

6

Variabel dan Data yang Dapat Dipergunakan dalam

Perencanaan SDM sebagai Pengambilan Keputusan

Variabel Data/informasi Jenis data/informasi

Sumber renstra dan renop

1. Tujuan bisnis Laba maks atau laba min, Kuant

2. Struktur organisasi Jenis dan jenjang jabatan manajer dan staf (dapat bertambah atau berkurang atau tetap)

Kuan dan kuali

3. Bidang/jenis bisnis Jabatan fungsional/profesional/keahlianproduk lini (dapat bertambah atau berkurang atau tetap)

Kuan dan kuali

4. Teknologi baru Jenis, jumlah dan waktu mempergunakannya dalam proses produksi (barang atau jasa)

Kuan dan kuali

5. Kebijaksanaan SDM Jumlah promosi, pindah, berhenti, diberhentikan, demosi

Kuan dan kuali