06 Kotbah Prapaskah 1 Masa Paskah 2014

15
Masa Paskah 2014 19 MENGIKUTI ALLAH BIKIN HIDUP LEBIH HIDUP DASAR PEMIKIRAN Bicara tentang hidup seringkali tidak benar- benar hidup. Karena banyak orang hidup tetapi pada kenyataannya mati. Hidupnya dikuasai oleh sesuatu, bukan hidupnya yang menguasai sesuatu. Hidupnya dikendalikan oleh keinginan-keinginan yang merusak, bukan hidup yang dikendalikan dengan hal-hal yang membawa kemajuan dan kebaikan. Masa Prapaskah pertama di tahun ini mengajak kita untuk memiliki hidup di dalam hidup. Hidup dengan sebuah tujuan seperti tujuan yang Allah Kotbah Jangkep Minggu, 9 Maret 2014 Minggu Prapaskah Ke-1 Bacaan I Kejadian 2:15-17; 3:1-7 Tanggapan: Mazmur 32 Bacaan II:

description

Kotbah Prapaskah 1 Masa Paskah 2014

Transcript of 06 Kotbah Prapaskah 1 Masa Paskah 2014

Page 1: 06 Kotbah Prapaskah 1 Masa Paskah 2014

Masa Paskah 2014 19

MENGIKUTI ALLAHBIKIN HIDUPLEBIH HIDUP

DASAR PEMIKIRANBicara tentang hidup seringkali tidak benar-benar hidup. Karena banyak orang hidup tetapi pada kenyataannya mati. Hidupnya dikuasai oleh sesuatu, bukan hidupnya yang menguasai sesuatu. Hidupnya dikendalikan oleh keinginan-keinginan yang merusak, bukan hidup yang dikendalikan dengan hal-hal yang membawa kemajuan dan kebaikan.

Masa Prapaskah pertama di tahun ini mengajak kita untuk memiliki hidup di dalam hidup. Hidup dengan sebuah tujuan seperti tujuan yang Allah inginkan. Yesus Kristus menjadi model hidup yang Allah inginkan, sekaligus Yesus Kristus adalah Juru Selamat yang menjadikan manusia ciptaan baru yang berfungsi dalam hidup.

Kotbah JangkepMinggu, 9 Maret 2014

Minggu Prapaskah Ke-1

Bacaan IKejadian 2:15-17; 3:1-7

Tanggapan: Mazmur 32

Bacaan II: Roma 5:12-19

Injil: Matius 4:1-10

Page 2: 06 Kotbah Prapaskah 1 Masa Paskah 2014

20 Masa Paskah 2014

Melalui khotbah minggu ini umat diajak untuk melihat kehidupan manusia di dalam Yesus Kristus yang dikembalikan seperti tujuan manusia diawal penciptaan. Manusia bertang-gungjawab dengan hidupnya; dengan hidup bagi Allah bukan untuk diri sendiri.

PENJELASAN TEKS ALKITABKejadian 2:15-17; 3:1-7Perikop ini menunjukkan bahwa sesudah Allah mencipta, Ia tidak membiarkan kehidupan berjalan apa adanya. Allah menata hidup manusia sehingga dijalani dengan baik di mana ada sebuah kesadaran pada tanggungjawab yang Allah berikan. Teks ini mengajak pembacanya untuk mengerti bagaimana manusia mesti menguasai hidupnya, sehingga tidak hanya mengikuti semua keinginan dan kemauan yang tidak bertanggungjawab.

Allah mencipta pohon pengetahuan baik dan jahat di tengah taman bukan untuk menjebak manusia, tetapi mau membawa manusia berperan atas hidupnya sendiri dengan tanggungjawab yang diberikan. Allah memberikan kepada manusia kepercayaan agar manusia berperan sebagai rekan sekerja Allah di tengah dunia ini. Ketika tidak ada tanggungjawab yang diberikan pada manusia, maka manusia hanya robot.

Ketika manusia melanggar kepercayaan dan tanggungjawab yang Allah berikan dalam Kejadian 3:1-7, maka manusia mengalami proses kejahatan yang berkelanjutan. Semua berawal dari keinginan untuk menjadi seperti Allah (ay. 5). Ketika manusia ingin menguasai hidupnya sendiri tanpa bertanggungjawab kepada Allah, maka manusia pada saat itu mati.

Page 3: 06 Kotbah Prapaskah 1 Masa Paskah 2014

Masa Paskah 2014 21

Kematian bukan hanya dipahami sebagai kondisi tidak beraktivitas. Kematian menjadi suatu keberadaan dimana manusia tidak lagi punya kontrol pada dirinya sendiri.

Kerusakan terjadi pada banyak aspek, bahkan pada aspek yang paling mendasar, yaitu aspek hubungan dengan Allah dan sesamanya. Bukankah itu kematian? Terpisah dari segalanya dan mengalami kerusakan yang semakin banyak. Gambaran Kejadian 3, merupakan gambaran yang menarik di mana dosa merusak hubungan-hubungan manusia dengan Allah dan sesamanya. Perhatikan “ketelanjangan” yang ditutupi menjadi sebuah kondisi di mana manusia kehilangan keintiman-keintiman yang mendasar dalam hidupnya. Keintiman dengan Allah menjadi menakutkan dan dihindari oleh manusia bahkan keintiman dengan pasangannya dalam pernikahan menjadi sesuatu yang memalukan (ayat 7).

Mazmur 32Nama Daud memang disebut atau ditambahkan dalam judul Mazmur ini. Namun sebenarnya kita tidak perlu mencari peristiwa tertentu dalam kehidupan Daud untuk kita gunakan sebagai latar belakang Mazmur ini. Dari isinya sudah cukup jelas bahwa Mazmur ini merekam rasa syukur dan sukacita dari seseorang yang memperoleh pengampunan dosa, setelah sekian lama tersiksa secara batin karena tidak mau mengakui dosa-dosanya. Setiap orang – termasuk kita semua – sangat mungkin mempunyai pengalaman yang sama.

Ungkapan bahagia dan sukacita sangat menonjol karena digunakan sebagai pembuka dan penutup Mazmur ini. Bahagia dan sukacita yang dimaksud

Page 4: 06 Kotbah Prapaskah 1 Masa Paskah 2014

22 Masa Paskah 2014

pemazmur tidak hanya menyangkut aspek emosional (perasaan), namun juga memiliki nuansa spiritual (rohani). Bahagia dan sukacita ini lahir dari hati seorang yang telah melewati pergumulan yang hebat menghadapi dosa-dosanya.

Orang yang berbahagia, menurut pemazmur, bukanlah orang yang tidak pernah berbuat dosa, melainkan orang yang telah diampuni dosa-dosanya. Orang yang berbahagia bukanlah orang yang berpura-pura tidak berdosa, melainkan orang yang jujur mengakui dosa-dosanya. Dari pengalaman pemazmur bergumul dengan dosa, paling sedikit ada dua hal yang hendak diajarkannya kepada kita. Pertama, daripada menyembunyikan dosa, lebih baik kita mengakui dosa kita. Bila kita terus menyembunyikan dosa, rasa bersalah dan rasa takut akan menekan kita. Bila kita mengakui dosa kita, kita akan merasakan kebahagiaan karena mendapat-kan pengampunan dosa. Pemazmur juga mendorong kita untuk mengaku dosa selagi masih ada kesempatan (atau, selagi Allah masih dapat ditemui). Kasih Allah memang tidak terbatas, namun kesempatan kita sangatlah terbatas. Kedua, setelah dosa kita diampuni, hendaknya kita hidup mengikuti jalan yang Allah tunjukkan kepada kita. Bukan seperti kuda atau bagal yang tidak berakal, yang tidak dapat mengendalikan dirinya. Pengakuan dan permohonan ampun yang tulus harus disertai dengan keseriusan untuk mengendalikan diri. Dengan cara itulah kita dapat menikmati sukacita hidup sebagai orang-orang benar. Banyak orang telah menikmati kasih karunia Tuhan, namun dengan bodoh membuangnya begitu saja dan kembali lagi kepada dosa-dosanya.

Page 5: 06 Kotbah Prapaskah 1 Masa Paskah 2014

Masa Paskah 2014 23

Roma 5:12-19Paulus melalui bagian ini menegaskan bahwa melalui karya Kristus telah terjadi suatu umat yang baru, sebagai ganti umat yang lama. Hubungan antara Kristus dengan umat digambarkan melalui perbandingan peranan Adam sebagai perintis umat yang lama. Karya Kristus ditempatkan di tengah-tengah dunia (ayat 12) dan di sepanjang sejarah (ayat 14, 20, 21b).

Kata-kata sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang menjadikan kita mengingat Kejadian 3, mengenai perbuatan Adam dan Hawa. Nama Adam tidak disebut di sini karena yang penting bukan tokoh Adam, melainkan dosa. Dosa seakan-akan ditempatkan sebagai kuasa yang aktif mengincar manusia bahkan dunia secara utuh. Dalam bahasa Yunani kata dunia memakai kata kosmos, yang artinya keseluruhan alam yang diciptakan.

Kalimat “karena semua orang telah berbuat dosa” menunjukkan bahwa Paulus mau mengatakan bahwa dosa melibatkan semua orang – seluruh umat manusia. Orang-orang perorangan dengan ikatan yang tidak nampak seolah-olah terikat dalam hal ini kepada orang-orang lain. Dosa menjadi natur – keberadaan dasar - eksistensi semua orang yang tidak mungkin diselesaikan oleh manusia sendiri dengan perbuatan-perbuatan baiknya. Penjelasan ilustratifnya demikian: [dalam 2 pernyataan]: A. “Harimau menerkam kambing, harimau menjadi binatang buas” atau B. “Harimau binatang buas maka harimau menerkam kambing.” Menurut Rasul Paulus pernyataan B yang benar.

Page 6: 06 Kotbah Prapaskah 1 Masa Paskah 2014

24 Masa Paskah 2014

Ayat 13, maut sebagai akibat dosa yang tidak terpisahkan. Ada atau tidak ada hukum Taurat, dosa telah lebih dulu menimpa manusia. Manusia sudah memiliki masalah yang serius sebelum ada hukum dan aturan tertulis. Masalah manusia bukan karena ada atau tidak adanya aturan dan hukum yang tertulis di luar dirinya. Manusia memiliki masalah dosa yang berkuasa dalam dirinya.

Ayat 15-17, menjelaskan ketidaksamaan antara Kristus dan Adam. Memang ada kesamaan, yaitu kedudukan masing-masing sebagai ‘yang satu’ berhadapan dengan umat manusia. Namun dalam semua hal yang lain keduanya tidak sama. Kelimpahan kasih karunia menjadi pikiran Paulus untuk mematahkan seluruh pikiran manusia tentang kebaikannya yang seolah-olah bisa menyelamatkan diri sendiri. Kelimpahan kasih karunia ditekankan untuk merujuk pada amanat Injil Yesus Kristus. Kalau perbuatan Adam meliputi seluruh umat manusia demikian juga pada akhirnya perbuatan Kristus meliputi seluruh umat manusia

Melalui argumentasi Paulus dalam teks ini kita diajak untuk melihat dosa yang menguasai manusia dan dunia, bahkan kuasa dosa tersebut semakin luar biasa menguasai. Kristus sebagai kelimpahan kasih karunia Allah menghentikan kerja kuasa dosa dengan membayar lunas upah dosa. Sehingga bukan lagi dosa yang menguasai manusia tetapi Allah.

Matius 4:1-10Pencobaan selalu menarik untuk diikuti, kalau tidak menarik itu bukan pencobaan. Sejak Adam dan Hawa, manusia selalu bergumul dengan keinginan-

Page 7: 06 Kotbah Prapaskah 1 Masa Paskah 2014

Masa Paskah 2014 25

keinginannya. Keinginan bukanlah dosa karena tidak mungkin manusia tidak punya keinginan. Peristiwa Yesus dicobai oleh Iblis menjadi peristiwa bagaimana keinginan itu dikuasai dan tidak menguasai hidup Yesus sebagai manusia.

Iblis akan menyerang pada saat kelemahan manusia. Saat duka, tertekan, kesulitan, ... tetapi juga pada saat terlalu sukacita sehingga lemah dan terlena oleh kenikmatan dunia. Ada banyak macam godaan, tetapi iblis menggoda Yesus dengan memakai 3 kategori utama godaan yaitu: a. kebutuhan hidup; b. kekuasaan; dan c. kemuliaan. Ini menandakan bahwa iblis sangat tahu akan kelemahan manusia.

Yesus menjadi model untuk kita melihat hidup manusia baru yang menguasai hidup dalam segala keinginannya. Hidup dalam kehendak Allah menjadi kehidupan yang dijalani oleh Tuhan Yesus. Keinginan adalah sesuatu yang tidak mungkin ditiadakan dalam hidup, tetapi bagaimana keinginan itu diletakkan dalam tanggung jawab kepada Allah. Sehingga keinginan-keinginan diri tidak menjadi pencobaan yang ketika dibuahi dan menjadi dosa (Yakobus 1:15).

Dengan demikian keinginan bisa menjadi pencobaan sekaligus ujian (Yunani: peiraso). Pencobaan dilihat dalam tujuan untuk menjatuhkan; dan sebaliknya ujian dilihat dalam tujuan untuk mendewasakan iman dalam nilai tanggung jawab kepada Allah dan sesama.

Berita Yang Mau DisampaikanUntuk memiliki hidup dibutuhkan sebuah tanggung jawab. Hidup bukan hanya untuk keinginan-keinginan

Page 8: 06 Kotbah Prapaskah 1 Masa Paskah 2014

26 Masa Paskah 2014

tanpa tanggung jawab. Sebuah tanggung jawab dalam hidup ini menjadi benar, ketika kehidupan ini ditempuh dan dibangun seperti yang Allah inginkan. Sehingga yang terpenting dalam hidup ini bagaimana kita bisa berfungsi sebagai rekan sekerja Allah di dalam dunia ini, dalam gambaran putra-Nya yang tunggal, Yesus Kristus yang rela memberikan hidup-Nya untuk keselamatan dunia.

KHOTBAH JANGKEPSaudara yang terkasih di dalam Yesus Kristus,Apa tujuan hidup kita? Untuk apa kita bekerja dan sekolah? Ada seorang teman yang mengatakan (dengan bercanda) bahwa ia bekerja demi sesuap nasi dan segenggam berlian. Mungkin jawaban itu hanya sebuah guyonan, tapi canda itu melukiskan kenyataan pada saat ini, di mana semua orang hidup hanya demi memuaskan kebutuhan, keinginan, bahkan hawa nafsunya. Dan tidak jarang, demi itu semua mereka rela mengorbankan banyak hal yang sebenarnya jauh lebih penting dan jauh lebih berharga. Seorang suami rela mengorbankan keluarganya demi memperoleh kesuksesan dalam karir. Seorang ayah rela membuang anaknya yang lahir dalam keadaan cacat demi menyelamatkan nama baik dan reputasi. Seorang anak tega menyakiti orang tuanya demi memperoleh apa yang ia inginkan. Dan masih ada banyak lagi.

Satu hal yang perlu kita renungkan bersama: “Apakah semua itu membuat hidup kita berarti? Ataukah sebaliknya, semua itu membuat kita kehilangan arti hidup?” Dalam Matius 4, Tuhan Yesus menunjukkan kepada kita bahwa ada yang jauh lebih penting, jauh lebih berharga, dari hanya sekedar mengejar hawa

Page 9: 06 Kotbah Prapaskah 1 Masa Paskah 2014

Masa Paskah 2014 27

nafsu, keinginan dan kebutuhan, yakni melakukan apa yang Allah inginkan.Hawa nafsu, keinginan dan kebutuhan adalah sesuatu yang tidak mungkin ditiadakan dalam hidup ini, karena tanpa itu sama dengan orang mati. Tetapi juga sebaliknya, ketika kita hanya hidup untuk hawa nafsu dan keinginan serta kebutuhan tanpa Allah, itu juga mati. Di sinilah kekuatan dari teks leksionari yang kita gumuli, di mana kehidupan itu ada bukan sekedar untuk mengejar keinginan, hawa nafsu dan kebutuhan yang sangat egosentris, tetapi kehidupan itu ada karena Allah menjadi tujuan dan bahkan Allah menjadi pribadi yang menyertai dan menuntun kita untuk mencapainya.

Saudara yang terkasih,Keinginan-keinginan diri tanpa ketaatan kepada Allah menjadi masalah utama dalam hidup manusia yang berkelanjutan. Di mana semua keinginan tanpa ketaatan pada Allah menjadikan setiap orang memikirkan dirinya sendiri.

Yesus Kristus menjadi pribadi Allah yang mengubahkan semuanya itu dalam karya keselamatan-Nya. Gambaran surat Roma 5:12-19 menjadi titik pembaharuan yang Allah kerjakan bagi manusia dan dunia, di mana dunia yang sudah berdosa ditebus dalam karya kasih karunia. Sehingga manusia tidak lagi hidup hanya untuk keinginan-keinginannya sendiri tetapi hidup untuk Allah. Manusia dilimpahi dengan kasih karunia Allah dalam Yesus Kristus agar hidup dalam tanggung jawab sebagai ciptaan Allah.

Pemazmur dalam Mazmur 32, menggambarkan bagaimana dosa itu berkuasa atas diri manusia dalam

Page 10: 06 Kotbah Prapaskah 1 Masa Paskah 2014

28 Masa Paskah 2014

segala keinginannya dan merusak serta melelahkan untuk diatasi oleh manusia sendiri. Dosa bukan sekedar menjadi perbuatan tetapi dosa juga adalah sebuah kuasa yang menekan hidup manusia sampai titik frustasi. Dalam titik frustasi inilah manusia dilimpahi kasih Allah yang luar biasa, sehingga pemazmur memuji Tuhan dengan berkata “Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi! Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu!” (Mzm 32:1,2,11)

Sesudah kasih karunia yang mengampuni itu diberikan dan diterima barulah dimungkinkan manusia itu mengubah arah hidupnya untuk melihat Allah dan mengikut Allah serta menjadi rekan sekerja Allah. Karena yang terjadi dalam kasih karunia Allah bukan murka Allah dan hukuman Allah yang membuat frustasi hidup manusia. Tetapi pendamaian yang memungkinkan untuk semua pekerjaan baik itu dimulai di dunia milik Allah.

Selain pengampunan oleh Yesus Kristus, kita melihat model kehidupan dalam diri Yesus Kristus untuk dijalani dalam hidup kita. Keinginan-keinginan dalam hidup yang ditempatkan untuk memuliakan Allah menjadi hidup yang dipersembahkan oleh Yesus Kristus kepada Bapa-Nya. Dalam pencobaan di padang gurun, Yesus menunjukkan bagaimana keinginan itu tidak bisa berdiri sendiri tanpa tanggung jawab kepada Allah (Matius 4)

Saudara yang terkasih,Dengan semua kasih karunia Allah yang mengampuni dosa, manusia diajak oleh Allah untuk kembali menjadi

Page 11: 06 Kotbah Prapaskah 1 Masa Paskah 2014

Masa Paskah 2014 29

mitra dan rekan sekerja di dunia milik Allah. Menjadi rekan sekerja dalam relasi yang intim dengan Allah sekaligus dengan sesama dan seluruh ciptaan. Kalau dosa dalam kitab Kejadian 3 merenggut dan merusak semua hubungan-hubungan intim dalam hidup manusia. Allah di dalam kasih-Nya mengembalikan semua hubungan yang intim itu.Mengikut Allah akan menjadikan hidup lebih hidup, karena di dalam mengikut Allah akan selalu ada sikap-sikap untuk menghadirkan pikiran-pikiran, perbuatan-perbuatan yang baik dan benar untuk kehidupan bersama orang lain dan untuk dunia ini.

Saudara yang terkasih,Perhatikan Kejadian 3, Dosa telah membuat banyak hal rusak dalam hidup ini terutama hubungan dengan Allah dan sesama. Dosa membuat manusia tidak dekat dalam hubungan (Closeness), tidak lagi saling terbuka dalam hubungan (Openness), tidak lagi ada pengertian (Understanding), tidak ada lagi yang membawa damai (Peacemaking), tidak ada lagi kesetiaan dan komitmen (Loyality) dan tidak ada lagi penghargaan (Esteem). Dosa membuat manusia merusak hubungan bahkan yang paling intim (C.O.U.P.L.E). Di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus semua menjadi terbalik dalam hidup ini, dimana Yesus Kristus membawa hubungan kembali pulih bahkan intim (COUPLE):• Closeness – DEKAT (Anda mempunyai hubungan

dekat)• Openness – TERBUKA (Anda mempunyai

hubungan yang saling terbuka)• Understanding – PENGERTIAN (Anda mempunyai

hubungan yang saling mengerti)

Page 12: 06 Kotbah Prapaskah 1 Masa Paskah 2014

30 Masa Paskah 2014

• Peacemaking – PENDAMAI (Anda membawa damai dalam relasi dengan yang lain)• Loyalty – KOMITMEN (Anda mempunyai kesetiaan

dan komitmen dalam relasi) • Esteem – PENGHARGAAN/SANJUNGAN (Anda

menghargai, menyanjung orang lain dalam relasi)

Menghayati masa sengsara Tuhan kita Yesus Kristus, sama dengan menghayati Allah yang mau hidup di tengah umat milik-Nya bahkan memberikan hidup-Nya. Hidup yang dibawa dan diberi oleh Yesus menghadirkan hubungan yang damai dan intim antara manusia dengan Allah dan manusia dengan sesamanya.

Selamat menghayati masa-masa Prapaskah di tahun ini. Tuhan memberkati.

HDY