05.2-bab-223
-
Upload
tititspiderman -
Category
Documents
-
view
219 -
download
0
Transcript of 05.2-bab-223
-
7/25/2019 05.2-bab-223
1/31
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penalaran Moral
1. Pengertian Moral dan Penalaran Moral
Secara etimologis istilah moral berasa! dari kata latin mos (mores) yang
berarti tata cara, adat istiadat atau kebiasaan. Kata moral mempunyai arti yang sama
dengan kata Yunani ethos, yang menurunkan kata etika. Bahasa Arab kata moral
disebut dengan akh/ak yang berarti budi pekerti, sedangkan dalam bahasa Indonesia
kata moral dikenal dengan arti kesusilaan (Adiwardhana, ".
#urlock ($%" mengemukakan bahwa tingkah laku moral berarti tingkah
laku yang sesuai dengan kode moral kelompok sosial. &engertian ini hampir sama
dengan pendapat sebagian besar ahli psikologi dalam menerangkan masalah moral.
&enganut teori beha'iorisme menyatakan bahwa moral itas identik dengan
kononnitas terhadap aturan)aturan sosial. *ilai moral merupakan e'aluasi dari
tindakan yang dianggap baik oleh anggota masyarakat tertentu. +engan demikian
elas bahwa pemahaman moral merupakan proses internalisasi dari norma budaya
atau norma dari orangtua (Setiono, -".
rangtua atau guru dalam pendidikan moral memberikan contoh)contoh
tingkah laku yang baik dan benar. Anak didik yang meniru tingkah laku tersebut,
akan diberi ganaran. Sebaliknya, anak didik yang bertingkah laku melanggar aturan)
-
7/25/2019 05.2-bab-223
2/31
/
aturan sosial akan dihukum. 0elalui contoh, ganaran dan hukuman tersebut
terbentuklah tingkah laku yang baik pada anak (1unarsa, /".
Beberapa pengertian moral dapat dilihat bahwa moral memegang peranan
penting dalam kehidupan manusia yang berhubungan dengan baik atau buruk
terhadap tingkah laku manusia. 2ingkah laku yang mendasarkan pada norma)norma
yang berlaku dalam masyarakat. Seseorang dikatakan bennoral bilamana orang
tersebut bertingkah laku sesuai dengan norma)norma yang terdapat dalam
masyarakat. 3adi4, moral adalah keseluruhan norma yang mengatur tingkah laku
manusia di masyarakat untuk melakukan perbuatan)perbuatan yang baik dan benar.
Akan tetapi perlu diingat bahwa baik dan benar menurut sesorang belum pasti baik
dan benar menurut orang Iain.
Konsep moralitas yang diaukan oleh Kohlberg (5, $5 " sebagai
penganut teori perkembangan sosio kogniti tidak terpaut dengan kondisi sosial
budaya tertentu. 0enurut Kohlberg, moralitas merupakan apa yang diketahui dan
dipikirkan seseorang mengenai baik dan buruk atau benar dan salah. 0oralitas
berkenaan dengan awaban atas pernyataan mengapa dan bagaimana orang sampai
pada keputusan bahwa sesuatu dianggap baik dan buruk.
Istilah yang sering digunakan oleh Kohlberg (5" adalah moral judgment.
Judgment menurut Salim (%", dapat diartikan sebagai penilaian atau
pertimbangan, dalam proses penilaian dan pertimbangan moral tertentu terdapat
penalaran. leh karena itu, penelitian ini menggunakan istilah penalaran moral
-
7/25/2019 05.2-bab-223
3/31
sebagai teremahan moraI judgment. +i samping itu penalaran moral merupakan
teremahan dari kata moral reasoning atau moral thinking, yang diartikan sama dalam
pembahasan mengenai penalaran moral.
+engan demikian penalaran moral adalah penalaran yang digunakan oleh
seseorang untuk memutuskan mengapa sesuatu itu baik atau buruk, benar atau salah.
2. Tahap-tahap Penalaran Moral
Selama dua belas tahun, Kohlberg dan rekan)rekannya mengembangkan teori
tentang tingkat)tingkat perkembangan moral melalui studi longitudinal pada anak
laki)laki Amerika yang berumlah $6 orang, dengan mengikuti perkembangan mereka
pada selang waktu setiap tiga tahun, yaitu seak masa remaa hingga awal masa
dewasa. &ada awal penelitan, anak)anak itu berusia /)5 tahun. &erkembangan
mereka diikuti sampai usia 77)7% tahun (Kohlberg, 6". Ia menghadapkan anak)
anak itu pada situasi dilematis yang disebut dilema)dilema moral. 8ntuk setiap
situasi, anak)anak diminta untuk mengemukakan alasan)alasan yang diadikan dasar
untuk mengambil tindakan tertentu dalam menghadapi dilema itu.
+iilhami oleh usaha rintisan &iaget untuk menerapkan pendekatan struktural
pada perkembangan moral, tahap demi tahap selama tahun)tahun studi, Kohlberg
mengembangkan suatu skema tipologi yang menguraikan struktur)struktur dan
bentuk)bentuk umum pemikiran moral yang dapat dideinisikan secara tersendiri,
terlepas dari isi khas keputusan dan tindakan moral tertentu (Kohlberg, 6".
-
7/25/2019 05.2-bab-223
4/31
7
2ipologi ini berisi tiga tingkatan petnikiran moral yang berbeda, dan masing)
masing tingkatan ini dibedakan lagi dua tahap yang saling berkaitan. Semua tingkatan
dan tahapan ini dapat dipandang sebagai ilasaat moral tersendiri, atau pandangan
yang berbeda mengenai dunia sosial)moral (Kohlberg, 6".
2ahapan)tahapan penalaran moral tersebut dapat dielaskan sebagai berikut9
a. Tingkat Prakonventional
&ada tahap ini anak tanggap terhadap aturan)aturan budaya dan terhadap
ungkapan)ungkapan budaya mengenai baik dan buruk. benar dan salah. Akan tetapi
hal ini ditasirkan dari segi akibat isik atau kenikmatan perbuatan (hukuman,
keuntungan, pertukaran kebaikan". &ada tingkat ini ada dua tahap, yaitu tahap
orientasi hukuman dan kepatuhan dan tahap orientasi relati'is)instrumental
Tahap 1: Tahap rienta!i "#k#$an dan Kepat#han. Akibat)akibat isik
suatu perbuatan menentukan baik buruknya perbuatan. tanpa menghiraukan arti dan
nilai manusiawi dari akibat tersebut. Anak han'a semata)mata menghindarkan
hukuman dan tunduk pada kekuasaan tanpa mempersoalkannya.
Tahap 79 Tahap rienta!i %elativi!-in!tr#$ental. &erbuatan yang benar
adalah perbuatan yang merupakan cara atau alat untuk memuaskan kebutuhannya
sendiri dan kadang)kadang uga kebutuhan orang lain. #ubungan antar manusia
dipandang seperti hubungan di pasar. :lemen kewaaran tindakan yang bersiat
resiprositas dan pembagian sama rata, tetapi ditasirkan secara isik dan pragmatis.
;esiprositas ini merupakan hal
-
7/25/2019 05.2-bab-223
5/31
-
akan menggaruk punggungmu
-
7/25/2019 05.2-bab-223
6/31
=
*. Tingkat Pa!*a-Konven!ional+ tono$ ata# ,ang Berlada!kan prin!ip
&ada tingkat ini terdapat usaha yang elas untuk merumuskan nilai)nilai dan
prinsip moral yang memiliki keabsahan dan dapat diterapkan terlepas dari otoritas
keiompok atau orang yang berpegang pada prinsip)prinsip itu dan terlepas pula dari
identiikasi indi'idu sendiri dengan keiompok tersebut. Ada dua tahap yaitu 9
Tahap : Tahap rienta!i Kontrak So!ial egali!ti!. &ada umumnya
tahap ini bernada semangat utilitarian. &erbuatan yang baik cenderung dirumuskan
dalam kerangka hak dan ukuran indi'idual umum yang telah diui secara kritis dan
telah disepakati oleh seluruh masyarakat. Adan'a kesadaran yang elas mengenai
relati'isme nilai dan pendapat pribadi bersesuaian dengannya, suatu penekanan atas
aturan prosedural untuk mencapai kesepakatan. 2erlepas dari apa yang telah
disepakati secara konstitusional dan demokratis, hak adalah soal
-
7/25/2019 05.2-bab-223
7/31
6
ini bersiat abstrak dan e tis (kaidah emas imperati kategoris". &ada hakikatnya inilah
prinsip)prinsip uni'ersal keadilan, resiprosi tas dan persamaan hak asasi manusia serta
rasa hormat terhadap manusia sebagai pribadi indi'idual.
2ingkah laku moral yang sesungguhnya baru timbul pada masa remaa. 0asa
remaa sebagai periode masa muda harus dihayati betul)betul untuk dapat mencapai
tingkah laku moral yang otonom, dan eksistensi masa muda sebagai keseluruhan
merupakan masalah moral dan bahwa hal ini harus dilihat sebagai hal yang
bersangkutan dengan nilai)nilai. 2ingkah laku tersebut menuntut suatu tingkat
perkembangan intelektual serta pembentukan penilaian yang tinggi. &embentukan
penilaian ini teradi atas dasar interaksi antara potensi)potensi yang ada dan oleh
aktor)aktor lingkungan. #al ini teradi sedemikian rupa, sehingga proses menadi
dewasa dan proses emansipasi membawa indi'idu ke arah penilaian yang mandiri
yang mempun'ai konsekwensi penting bagi dirinya sendiri (>urther dalam 0onks,
dkk. %".
2ingkat prekon'ensional digunakan oleh mereka yang rnemiliki alasan)alasan
kurang matang, yang han'a mencari kepuasan?pemenuhan kebutuhan pribadi, tanpa
mempertimbangkan keadilan atau orang lain. 2ingkat kon'ensional digunakan oleh
orang)orang, pada umumnya berhubungan dengan kelompok masyarakat di mana
mereka tinggal, sedangkan tingkat poskon'ensional (pasca kon'ensional", auh
kedepan melebihi kelompok) kelompok?masyarakat. leh karena itu, biasanya tidak
dipengaruhi oleh sistem)sistem hadiah dan hukuman)hukuman dari masyarakat,
-
7/25/2019 05.2-bab-223
8/31
5
sebagaimana mereka berpegang pada prinsip)prinsip keadilan yang uni'ersal. Alasan)
alasan moral pada tingkat ini tidak begitu berhubungan dengan hadiah)hadiah yang
menyertai peraturan)peraturan dalam masyarakat.
'. Prin!ip Moral
Kohlberg (6" mengatakan bahwa hanya tahap)tahap pemikiran moral yang
telah tinggi memiliki ciri)ciri ormal pertimbangan yang khas moral. @ukup elaslah
bahwa kebanyakan pertimbangan nilai tidak secara langsung didasarkan atas prinsip)
prinsip. 0enurut #ere (dalam Kohlberg, 6", mengenai ciri)ciri ormal yang khas
dari moralitas sebagai
-
7/25/2019 05.2-bab-223
9/31
$
Suatu prinsip moral merupakan suatu cara memilih yang uni'ersal, suatu
aturan memilih yang kita inginkan agar dikenakan pada semua orang dalam segala
situasi. Semua orang yang biak memaksudkan
-
7/25/2019 05.2-bab-223
10/31
%
0enurut Suseno (6" pada prinsip)prinsip itu semua norma moral yang
lebih konkret harus diukur. &rinsip)prinsip moral tersebut, yaitu9
a. &rinsip Sikap Baik
&rinsip moral dasar pertama dapat di sebut sebagai prinsip sikap baik. &rinsip
itu mendahului dan mendasari semua prinsip moral lain. Baru atas dasar tuntutan ini
semua tuntutan moral lain masuk akal.
&rinsip ini mempunyai arti yang amat besar bagi kehidupan manusia. #anya
karena prinsip itu memang diresapi dan rupa)rupanya mempunyai dasar dalam
struktur psikis manusia, seseorang dapat bertemu dengan orang yang belum dikenal
tanpa takut. Sikap dasar itu membuat seseorang dapat mengendaiikan bahwa orang
lain, kecuali mempunyai alasan khusus, tidak langsung mengancam atau
merugikannya. Sikap dasar itu membuat seseorang seialu mengumpamakan bahwa
yang memerlukan alasan bukan sikap yang baik, meiainkan sikap yang buruk. 3adi
yang biasa pada manusia bukan sikap memusuhi dan mau membunuh, meiainkan
sikap bersedia untuk menerima baik dan membantu. leh karena itu, berulang kali
seseorang dapat mengalami bahwa orang yang sama sekali tidak dikenal, secara
spontan membantunya dalam kesusahan.
3adi, prinsip sikap baik bukan hanya sebuah prinsip yang diahami secara
rasional, meiainkan uga mengungkapkan syukur alkamduliliah, suatu kecondongan
yang memang sudah ada dalam watak manusia. &rinsip sikap baik, menyangkut sikap
dasar manusia yang harus meresapi segala sikap kongkret, tindakan dan kelakuannya.
-
7/25/2019 05.2-bab-223
11/31
&rinsip ini menyatakan bahwa pada dasarnya, kecuali ada alasan yang khusus,
manusia harus mendekati siapa saa dan apa saa dengan positi, dengan menghendaki
yang baik bagi dia. Bukan semata)mata perbuatan baik dalam arti sempit, melainkan
sikap hati positi terhadap orang lain, kemampuan baik terhadapnya. Bersikap baik
berarti, memandang seseorang dan sesuatu tidak hanya seauh berguna bagi saya,
melainkan menghendaki, menyetuui, membenarkan, mendukung, membela,
membiarkan dan menunang perkembangannya, mendukung kehidupan dan
mencegah kematiannya demi dia itu sendiri.
Bagaimana sikap baik itu harus dinyatakan secara kongkret tergantung pada
apa yang baik dalam situasi kongkret itu. &rinsip ini menuntut suatu pengetahuan
tepat tentang realita supaya dapat diketahui apa yang masing)masing baik bagi yang
bersangkutan. Kalau itu sudah diketahui, maka diketahui uga bagaimana prinsip
sikap baik mesti diterapkan dalam situasi itu. &rinsip sikap baik mendasari semua
norma moral karena hanya atas dasar prinsip itu masuk akal bahwa manusia harus
bersikap adil , atau uur, atau setia kepada orang lain,
b. &rinsip Keadilan
&rinsip sikap keadilan mengungkapkan kewaiban untuk memberikan
perlakuan yang sama terhadap semua orang lain yang berada dalam situasi yang sama
dan untuk menghormati hak semua ihak bersangkutan. Suatu perlakuan yang tidak
sama adalah tidak adil, kecuali dapat diperlihatkan mengapa ketidaksamaan dapat
dibenarkan (misalnya karena orang itu tidak membutuhkan bantuan". Suatu perlakuan
-
7/25/2019 05.2-bab-223
12/31
7/
yang tidak sama selalu dibenarkan secara khusus, sedangkan perlakuan yang sama
dengan sendirinya betul kecuali terdapat alasan)alasan khusus. Secara singkat
keadilan menuntut agar manusia angan mau mencapai tuuan)tuuan, termasuk yang
baik, dengan melanggar hak seseorang.
c. &rinsip #ormat 2erhadap +iri Sendiri
&rinsip ini mengatakan bahwa manusia waib untuk selalu memperlakukan
diri sebagai sesuatu yang bernilai pada dirinya sendiri. &rinsip ini berdasarkan aham
bahwa manusia adalah person, pusat pengertian dan kehendak, yang memiliki
kebebasan dan suara hati , makhluk berakal budi. 0anusia tidak boleh dianggap
sebagai sarana semata)mata demi suatu tuuan lebih lanut. la adalah tuuan yang
bernilai pada dirin'a sendiri. *ilainya bukan sekedar sebagai sarana untuk mencapai
suatu maksud atau tuuan lebih auh. #al ini uga berlaku bagi diri sendiri. 0aka
manusia uga waib memperlakukan dirinya sendiri dengan hormat. Seseorang waib
menghormati martabat dirinya sendiri.
Kesimpulannya dapat dikatakan bahwa kebaikan dan keadilan yang di
tunukkan kepada orang lain, perlu diimbangi dengan sikap yang menghormati diri
sendiri sebagai makhluk yang bernilai. Seseorang semestinya mau berbaik kepada
orang lain dan bertekad untuk bersikap adil, tetapi tidak dengan membuang diri.
+alam pandangan Kohlberg (dalam *ashori, 6" prinsip moral merupakan
gabungan nilai)nilai moral pada tingkat poskon'ensional, baik tahap kelima maupun
tahap keenam.
-
7/25/2019 05.2-bab-223
13/31
7
). Penalaran Moral %e$a0a
;emaa sebetulnya tidak punya tempat yang elas. la tidak termasuk golongan
anak, tetapi tidak uga termasuk golongan dewasa atau golongan tua. Secara elas
masa anak dapat dibedakan dari masa dewasa dan masa tua. Seorang anak masih
belum selesai perkembangannya, orang dewasa dapat dianggap sudah berkembang
penuh. la sudah menguasai sepenuhnya ungsi)ungsi isik dan psikisnya. &ada masa
tua umumnya teradi kemunduran terutama dalam ungsi psikisnya. &ada remaa
masih belum mampu untuk menguasai ungsi isik maupun psikisnya (0onks, dkk.
%".
;emaa merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yaitu
antara 7 sampai 7 tahun (1unarsa, ". &ada masa transisi ini teradi
pertumbuhan pesat dalam diri remaa menyangkut segala aspek seperti perubahan
isik, emosi, kognisi, ke'akinan, dan moral.
&erkembangan berpikir remaa sesuai dengan perkembangan berpikir yang
dikemukakan oleh &iaget, yaitu telah mencapai kemampuan berpikir ormal.
Kemampuan berpikir ormal ini pada umumnya dimulai pada usia 7 tahun dan
menguat pada masa remaa (Blair dan 3ones, 5=".
Seiring dengan perkembangan berpikir remaa, perkembangan penalaran
moralnya berada pada tingkat moral conventional, yaitu tahap tiga dan empat
(atson dan Cindgren, $", akan tetapi ada uga yang masih berada pada tingkat
pra-conventional (atson dan Cindgren, $ Setiono, =". &ada akhir usia
-
7/25/2019 05.2-bab-223
14/31
77
belasan, ada beberapa remaa yang mencapai tingkat pasca conventional atau tingkat
prinsip (atson dan Cindgren, $".
;emaa diharapkan dapat mengkoordinasikan konsep)konsep moralnya dalam
berbagai situasi. ;emaa dalam penilai suatu tingkah laku dalam hubungannya
dengan anak)anak (#urlock, /", karena pada masa inilah mereka mengembangkan
kemampuan memperdalam releksi untuk menemukan makna dan hubungan)
hubungannya (&iaget, dalam Shelton, ".
&erkembangan moral yang dicapai pada kebanyakan remaa adalah tahap
kon'ensional (@onger, $6, Setiono, = @rider, dkk. %-", yaitu tahap ketika
seseorang sangat memperhatikan aturan)aturan sosial, harapan)harapan, serta peran)
peran. 2indakan)tindakan yang dianggap benar dilakukan karena adanya moti'asi
yang ada dalam diri seseorang untuk melakukan apa yang diterima dan diharapkan
oleh masyarakat.
. aktor-aktor ,ang Me$pengar#hi Penalaran Moral
0enurut Kohlberg (dalam +uska dan helan, %= Setiono, %7" ada lima
yang mempengaruhi penalaran moral, yaitu kesempatan alih peran, konlik sosio)
kogniti, dan keagamaan. >aktor)aktor yang mempengaruhi penalaran moral dapat
dibedakan men adi dua, yaitu aktor internal dan aktor eksternal. >aktor)aktor
internal, yaitu9
-
7/25/2019 05.2-bab-223
15/31
7-
a. Kesempatan Alih &eran
Alih peran merupakan proses kogniti dan proses sosial yang menunukkan
bahwa indi'idu dapat menempatkan diri pada moti)moti, perasaan, pikiran dan
tingkah laku orang lain. #al ini berarti indi'idu mampu untuk melepaskan diri dari
pandangannya sendiri , mampu memandang dunia luar dari sudut pandang orang lain.
-
7/25/2019 05.2-bab-223
16/31
7=
Salah satu aktor yang menentukan peningkatan penalaran moral dalam
keluarga adalah bila orang tua mendorong teradinya dialog yang intensi, khususnya
mengenai nilai)nilai. +ialog yang intensi maka akan teradi transer sudut pandang
serta sikap)sikap yang disebut kesempatan alih peran.
;emaa yang banyak berinteraksi atau berpartisipasi dalam pergaulan dengan
teman sebaya, akan meningkat penalaran moralnya dibandingkan dengan mereka
yang sediki t ber interaksi atau berpartisipasi dalam pergaulan sosial dengan teman
sebaya. #al ini berarti pula bahwa 'ariasi dalam pergaulan akan memberikan
kesempatan yang lebih banyak pada remaa untuk melakukan alih peran yang
ber'ariasi pula. Simulasi yang dilakukan *ashori (6" menunukkan bahwa alih
peran berpengaruh dalam meningkatkan moral,
b. Konlik Sosio)Kogniti
0utu lingkungan sosial mempunyai pengaruh yang signiikan kepada
cepatnya perkembangan dan tingkat perkembangan yang dicapai oleh seseorang
(+uska dan helan, %=". #al ini terlihat pada pengaruh konlik sosio kogniti
terhadap penalaran moral seseorang. Konlik sosio kogniti ini akan teradi ketika
indi'idu berhadapan dengan pandangan yang berbeda. +ialog yang melibatkan
banyak indi'idu, munculnya keragaman pandangan adalah hal yang umum teradi. +i
antara keragaman pandangan ini dalam diri indi'idu uga teradi dialog internal
indi'idu. Apabila indi'idu mampu memahaminya dan mendudukkan pandangan)
pandangan tersebut dalam suatu struktur berpikir tertentu, maka indi'idu mungkin
-
7/25/2019 05.2-bab-223
17/31
76
akan biasa segera mengadakan penyelesaain. Sebaliknya, apabila indi'idu gagal
memahaminya dalam suatu struktur berpikir yang benar, maka indi'idu tidak akan
mampu menyelesaikan konlik sosio kogniti yang teradi dalam dirinya.
+engan ungkapan lain, dapat dikatakan bahwa keadaan tidak seimbang
(diseuli!rium) selalu diiringi dengan keinginan untuk menadi seimbang kembali.
Keadaan seimbang ini akan tercapai apabila indi'idu dapat menyelesaikan masaiah
ketidakseimbangan itu, yaitu dapat memahami suatu masaiah dengan suatu pemikiran
yang menggunakan struktur uyang lebih tinggi dari struktur yang dimilikinya saat itu.
Indi'idu dapat memahami atau menggunakan struktur berpikir yang lebih tinggi
tersebut yang pada mulanya membinggungkannya. &emahaman ini diperoleh indi'idu
melalui proses reorganisasi struktur pikiran yang dilakukannya.
c. >aktor &embawaan
0enurut #urlock (7" aktor pembawaan ini terutama yang dibicarakan
adalah inteligensi, karena inteligensi mempunyai pengaruh yang sangat penting
terhadap tingkat moralitas yang mampu dicapai oleh seseorang. Kecakapan seseorang
untuk bertindak dengan lingkungan secara eekti (echsler dalam 0onks dkk.
%".
d. Segi Keagamaan
Keuuran dan nilai)nilai moralitas yang diperlihatkan seorang anak
tergantung sepenuhnya pada penghayatan nilai)nilai keagamaan dalam bertingkah
-
7/25/2019 05.2-bab-223
18/31
75
laku dengan orang lain. &enelitian #aerani (6" menunukan adanya hubungan
antara religiusitas dengan penalaran moral.
Sementara aktor)aktor eksternal meliputi, iklim moral lingkungan sosial,
lingkungan rumah, lingkungan sekolah, dan aktiitas rekreasi. >aktor)aktor eksternal9
e. Iklim 0oral Cingkungan Sosial
Iklim moral dari lingkungan sosial mempunyai potensi untuk dipersepsikan
lebih tinggi dari tahap penalaran moral anggotanya. ;angsangan lingkungan sosial ini
tidak hanya terbatas pada rangsangan penalaran terhadap masalah)masalah sosial,
tetapi uga melalui peragaan tindakan bermoral dan peragaan peraturan bermoral.
. Cingkungan ;umah
Sikap dan tingkah laku anak dipengaruhi oleh bagaimana sikap orang)orang
yang berada dalam rumah. rangtua harus menciptakan suasana keramahan.
keuuran dan kera sama sehingga anak selalu cenderung untuk melakukan hal)hal
yang baik (1unarsa, %" serta mendorong teradinya dialog tentang masalah nilai)
mlai moral (Setiono, %7".
g. Cingkungan Sekolah
@orak hubungan antara anak dan guru atau murid yang lain akan
mempengaruhi nilai)nilai moral yang masih mengalami perubahan. Kegiatan)
kegiatan yang ada di sekolah, murid memperoleh kesempatan untuk berlatih dan
mengembangkan nilai)nilai moral.
-
7/25/2019 05.2-bab-223
19/31
7$
h. Akti'itas ;ekreasi
Akti'itas anak dalam mengisi waktu luang akan mempengaruhi konsep
moralitas anak, melalui bacaan, ilm, radio, tele'isi, banyak mempengaruhi norma)
norma moral yang dirasakan tidak sesuai dengan prinsip moral yang dimilikinya.
leh karena itu tingkah laku yang dicerminkannya cenderung tetap.
B. Per!ep!i Anak Terhadap Perhatian rangt#a
1. Pengertian Per!ep!i
&ersepsi terkandung pengertian adanya proses penginderaan yang dilakukan
panca indera, kemudiaan stimulus yang diterima lalu diolah dan diinterpretasikan,
sehingga indi'idu mengerti dan menyadari tentang apa saa yang diindera itu.
&ersepsi mengandung unsur e'aluasi atau penilaian terhadap stimulus yang diterima.
dapat dikatakan bahwa persepsi itu merupakan pengorganisasian, peintegrasian
terhadap stimulus yang diinderanya sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan
merupakan respons yang integrated dalam diri manusia ( algito,". &ersepsi
dapat dilakukan baik kepada dirinya sendiri yang disebut persepsi diri sel#
perception) atau persepsi terhadap diri orang lain.
&ersepsi merupakan akti'itas yang terintegrasi dalam diri indi'idu (algito.
/". Ini berarti bahwa seluruh pribadi dan seluruh apa yang ada dalam diri indi'idu
ikut akti berperan dalam proses persepsi. leh karena itu hasil persepsi mungkin
tidak sama antara indi'idu yang satu dengan indi'idu yang lain. 0enurut Derbeek
-
7/25/2019 05.2-bab-223
20/31
7%
($%", setiap manusia mempunyai pengalaman, penghargaan, dan hasrat indi'idu
sendiri ini membuat aktor)aktor kepribadian dalam pengamatan pada subyek yang
satu berbeda dari subyek yang lain. +a'ido (dalam algito, /" mengatakan
bahwa persepsi merupakan suatu akti'itas mengindera, kemudian mengorganisasi
stimulus yang diterima, menginterpretasi, menyadari, dan akhirnya mengerti tentang
apa yang diinderanya tersebut.
&ersepsi mulai teradi saat stimulus yang ditimbulkan oleh obyek mengenai
alat indera atau reseptor proses ini dinamakan proses kealaman (isik". Stimulus yang
diterima oleh alat indera dilanutkan oleh syara sensorik ke otak. &roses ini
dinamakan proses isiologis. Kemudian teradilah suatu proses di otak, sehingga
indi'idu dapat menyadari apa yang ia terima dengan reseptor itu. &roses yang teradi
dalam otak atau pusat kesadaran itulah yang dinamakan proses psikologis. 2ara
terakhir dari proses persepsi adalah indi'idu menyadari tentang apa yang diterima
melalui alat indera atau reseptor (algito, /".
0ahmud (dalam &urwati, 7" mengemukakan bahwa persepsi adalah
penasiran stimulus yang telah ada di otak, sehingga proses persepsi merupakan hasil
dari aksi dan reaksi. &roses persepsi ini setiap aktor mental, suasana emosi,
keinginan yang kuat atau sikap mempunyai pengaruh pada berlangsungn'a proses
persepsi.
-
7/25/2019 05.2-bab-223
21/31
7
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan pengertian persepsi
dalam penelitian ini adalah akti'itas yang tenntegrasi datar2diri seseo2ang)daiam
menerima stimulus mengenai suatu obek melalui inderanya.
2. Pengertian Perhatian rangt#a
&erhatian orangtua terdiri dari dua kata, yaitu perhatian dan orangtua.
&erhatian yang dimaksud dalam penelitian ini, yaitu segala bentuk dukungan pada
kegiatan kelompok anak, dari orang tua. rangtua menaruh hati, memperhatikan pada
anak)anaknya dalam kagiatan sehari)harinya.
leh karena itu dalam merawat dan mendidik anak banyak sekali aktor yang
harus dan perlu diperhatikan oleh orangtua. Sesungguhnya masaiah perawatan dan
mendidik anak bukan hal yang mudah dilakukan. +i sana dibutuhkan perhatian dan
penanganan yang baik supa'a hasil akhirnya yang dicapai bisa baik pula.
0enurut algito (%5", perhatian merupakan pemusatan atau kosentrasi dari
seluruh akti 'itas indi'idu yang ditunukkan kepada suatu atau sekumpulan obyek.
&erhatian orangtua terhadap anak meliputi kebutuhan)kebutuhan anak yang
terdiri atas kasih sayang, rasa aman, harga diri, kebebasan, rasa sukses dan kebutuhan
akan mengenai (+aradat, %-".
0enurut Derbeek ($%", perhatian merupakan suatu sikap terbuka atau sikap
terarah pada apa yang dihayati sebagai hal yang penting. #al ini dapat berarti,
perhatian yang diberikan oleh orangtua dinyatakan dalam sikap)sikap terbuka atau
terarah dan itu pun dilakukan secara sadar.
-
7/25/2019 05.2-bab-223
22/31
-/
&asaribu (dalam Ardiati, 5" menyatakan, perhatian adalah dasar dan sikap
yang merupakan reaksi indi'idu yang dituukan kepada kegiatan)kegiatan, keiompok
sosial dan segi lain dari dunia sekitarnya, sehingga dalam hal ini akan memberikan
reaksi terhadap respon yang diberikan oleh dunia sekitar. 0eskipun anak hanya
menampakkan sedikit reaksi terhadap respon dari orangtua mengenai suatu kegiatan,
namun itu tetap merupakan hasil reaksi yang murni yang mengarah kepada kebutuhan
untuk saling memperhatikan.
0enurut @rowd (dalam Subekti, %", memberikan perhatian berarti
memberikan petunuk pada pikiran)pikiran anak ke arah ide)ide yang utama atau
mendorong anak untuk mengatakan sesuatu dengan benar sesuai dengan keyakinan
dan kenyataan yang ada. rangtua memberikan perhatian kepada anak tidak berarti
orangtua selalu berada disamping anak secara terus menerus namun lebih
memberikan arah dan bimbingan pada pikiran anak.
+ari uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa perhatiaan merupakan
usaha orangtua untuk memberikan petunuk pada pikiran)pikiran anak ke arah ide)ide
yang utama dengan sikap)sikap tertentu yang diperlihatkan, sehingga dapat
mewuudkan suatu hubungan saling percaya antara orangtua dan anak.
'. Pengertian Per!ep!i Anak Terhadap Perhatian rangt#a
Berdasarkan pengertian)pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan persepsi terhadap perhatian orangtua adalah bagaimana seseorang
-
7/25/2019 05.2-bab-223
23/31
-
menerima stimulus tentang segala bentuk dukungan yang diberikan orangtua terhadap
kegiatan)kegiatan sehari)harin'a.
0eskipun anak han'a menampakkan sedikit reaksi terhadap respon dari orang
tua mengenai suatu kegiatan, namun itu tetap merupakan hasil reaksi yang murni
yang mengarah kepada keburuhan untuk saling memperhatikan.
Setelah anak melakukan akti'itas penginderaan tentang bentuk dukungan dari
orangtua yang diberikan, maka yang dilakukan kemudian adalah
mengorganisasikannya, dan kemudian menginterpretasikan. #asil interpretasi ini
merupakan penilaian yang subyekti indi'idu mengenai usaha orangtua untuk
memberikan petunuk pada pikiran)pikiran anak kearah ide)ide yang utama dengan
sikap)sikap tertentu yang diperhatikan, sehingga dapat mewuudkan suatu hubungan
saling perca'a antara orangtua dan anak.
). A!pek-a!pek Per!ep!i Anak Terhadap Perhatian rangt#a
0enurut 0ayero (", aspek)aspek yang menadi dasar persepsi anak
terhadap perhatian orangtua. yaitu9
a. &ersepsi mengenai pengenalan diri anak seutuhnya. 0emberi perhatian berarti
orang tua berusaha mengenai diri anak, baik kebutuhan)kebutuhannya, kelemahan
maupun kelebihannya. &engenalan atas diri anak akan memudahkan orangtua
dalam mencari alan keluar guna mengatasi kesulitan dalam menghadapi setiap
tahap perkembangan pada diri anak. Bila si anak mempersepsi bahwa orangtua
sangat menangkap, maka berarti persepsi anak positi.
-
7/25/2019 05.2-bab-223
24/31
b. &ersepsi tentang adanya dinamika dalam memberikan perhatian. +alam memberi
perhatian, orangtua tidak dapat selalu mendasarkan pada kebiasaan tetapi
orangtua harus dapat belaar dari pengalaman sebelumnya. Ada saat)saat tertentu
orangtua memberikan kebebasan kepada anak untuk berakti'itas di samping tetap
mengontrol kegiatannya. Apabila anak mempersepsikan bahwa orangtua
memberikan kebebasan. maka berarti persepsinya positi.
c. &ersepsi tentang sikap sabar dari orangtua. +engan bersikap sabar berarti orang
tua memberi kesempatan kepada anak untuk menemukan identitas dirinya dan
memberi ruang gerak bagi anak untuk berpikir dan peka terhadap persoalan.
Apabila anak mempersepsikan orangtua sabar, berarti persepsinya positi.
d. &ersepsi sikap uur dari orangtua. Yaitu uur dan terbuka terhadap diri sendiri.
rangtua melihat seorang anak sebagaimana adanya dan bukan seperti yang
diharapkan atau diinginkan oleh orangtua. rangtua dapat memahami kebutuhan)
kebutuhan anak yang senantiasa berubah dalam perkembangannya. Kesadaran
dan keterbukaan orangtua sangat diperlukan untuk memperbaiki diri dan berusaha
belaar dari suatu kesalahan, kaitannya dengan usaha mendidik anak. Apabila
anak mempersepsikan orangtua bersikap uur, berarti persepsinya positi.
e. &ersepsi tentang adanya kepercayaan orangtua. Kepercayaan orangtua terhadap
kemampuan anak untuk belaar dari kesalahan sesuai dengan pengetahuannya,
akan membuat anak merasa dihargai dan menumbuhkan perasaan percaya diri
pada anak. 2erlalu banyak memberi perhatian merupakan sikap yang kurang
-
7/25/2019 05.2-bab-223
25/31
--
mempercayai anak yang berkaitan cenderung membawa orangtua bersikap
menguasai dan mengarahkan anak pada apa yang diharapkan. leh karena itu,
kepercayaan orangtua terhadap anak harus berdasar pada usaha akti untuk
memaukan dan menaga kondisi)kondisi yang menamin kepercayaan itu. rang
tua dapat bersikap leksibel, artinya orangtua dapat melihat situasi)situasi yang
dianggapnya, anak pantas untuk diberi kepercayaan. Bila anak mempersepsi
bahwa orangtua memberi kepercayaan, maka berarti persepsinya positi.
. &ersepsi tentang adanya kerendahan hati orangtua. Kerendahan orang tua akan
tercermin dari kesediaan dan kerelaannya untuk selalu belaar tentang diri anak.
Yaitu belaar langsung pada ada yang dilakukan, dipikirkan dan dirasakan oleh
anak sehingga akan membantu orang mengenai diri anak secara keseluruhan. Bila
anak mempersepsi adanya kerendahan hati orangtua, berarti persepsinya positi.
g. &ersepsi tentang adanya harapan dan keberanian orangtua. +alam memberikan
perhatian, orangtua didorong oleh harapan)harapan tertentu yang ingin
diwuudkan demi memperkembangkan diri anak. #al ini tersirat adanya
kesadaran dan optimisme pada diri setiap orang yang menimbulkan kesadaran
untuk selalu siap menghadapi situasi)situasi sulit dalam membantu perkembangan
anak. Bila anak mempersepsi bahwa adanya harapan dan keberanian orangtua,
berarti persepsinya positi.
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa aspek yang
terkandung dalam persepsi terhadap perhatian orangtua, temyata tidak saa
-
7/25/2019 05.2-bab-223
26/31
-=
bennanaat bagi perkembangan anak tetapi uga berguna bagi orang itu sendiri.
rangtua dapat mengembangkan kemampuan untuk memperhatikan dengan prinsip
belaar sebagai patokan. +engan demikian, perhatian yang diberikan oleh orangtua
dapat membentuk dan mempererat suatu hubungan timbal balik antara orangtua dan
anak.
3. "#ngan Antara Per!ep!i Anak Terhadap Perhatian rangt#a 4an
Penalaran Moral %e$a0a
&ada dasarnya manusia mempunyai kebutuhan untuk disayangi oleh
sesamanya, terutama oleh orang)orang terdekat. +engan demikian pula anak, kasih
sayang dan perhatian orangtua sangat diharapkan (Sukardi, %$". #al ini
menandakan bahwa tidak hanya kebutuhan tlsiologis saa yang harus dipenuhi oleh
orangtua tetapi pemenuhan kebutuhan psikologis pun sangat penting karena akan
membantu pembentukan kepribadian anak.
Aspek kebutuhan psikologis, khususnya perhatian, sangat penting bagi anak.
rangtua yang memberikan perhatian kepada anak akan mewuudkan suatu kondisi
psikologis dalam diri anak, yaitu anak merasa aman dan tentram (+aradat, %5".
Anak menempatkan orangtua sebagai tempat berlindung sehingga anak dapat
mencurahkan segala pengalaman maupun perasaan yang dialami dalam kehidupan
pribadi nya.
-
7/25/2019 05.2-bab-223
27/31
-6 E
1unarsa (%" mengemukakan bahwa salah satu aktor yang mempengaruhi
perkembangan moral adalah aktor lingkungan rumah. Sikap dan tingkah laku tidak
hanya dipengaruhi oleh bagaimana sikap mereka dalam melakukan hubungan di luar
rumah. rangtua harus menciptakan suasana keramahan, keuuran dan kerasama,
sehingga anak selalu cenderung untuk melakukan hal)hal yang baik, serta mendorong
teradinya dialog tentang masaiah nilai)nilai moral.
Sebenarnya orangtua selalu menunukkan perhatian kepada anak tetapi
kadang)kadang anak menganggapnya secara berbeda)beda. 2anggapan anak itu
misalnya anak sungguh)sungguh merasakan perhatian orangtua atau sebaliknya anak
merasa ditekan dan dibatasi dengan adanya perhatian tersebut. #al ini dapat teradi
karena pada dasarnya perhatian itu, aituukan dengan sikap)sikap tertentu dari
orangtua (1ordon, 5".
Sikap yang diperlihatkan orangtua sangat mempengaruhi hubungan antara
orangtua dan anak. Sikap terbuka misalnya, dengan cara komunikasi dialogis,
menurut Shochib (/", akan membentuk suatu kedekatan antara orangtua dan anak.
#ubungan timbal balik ini dapat menciptakan suatu hubungan yang saling
menghormati, saling mempengaruhi dan saling mempercayai.
Adanya hubungan yang saling mempercayai antara anak dengan orangtua
akan menadikan anak dan orangtua hidup dalam suasana yang saling
membahagiakan. Keadaan ini akan menadi dasar terbentuknya penghargaan anak
terhadap sesama manusia atau orang lain pada umumnya. +iungkapkan oleh Baron
-
7/25/2019 05.2-bab-223
28/31
-5
dan Byrne (=" bahwa hubungan yang harmonis antara anak dengan orangtua akan
mengantarkan anak menyayangi dan menghargai orangtua. Bila keadaan ini telah
terbentuk, maka salah satu yang tumbuh dan berkembang pada diri anak adalah sikap
dan perilaku altruistik (yaitu sikap dan perilaku untuk menolong orang lain". Keadaan
ini menggambarkan adanya prinsip)prinsip moral pada anak.
+i sini sebaliknya, kurangnya perhatian orangtua dapat memperburuk
penyesuaian diri anak, yaitu kecenderungan anak untuk mengabaikan standar moral
yang berlaku dalam masyarakat.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis memandang perlu mengkai masalah
penalaran moral remaa secara lebih mendalam dan menel iti adanya hubungan antara
persepsi anak terhadap perhatian orangtua, agar diketahui seberapa besar persepsi
anak terhadap perhatian orangtua mempengaruhi penalaran moral remaa.
4. Per&edaan Jeni! Kela$in Terhadap Penalaran Moral
&encapaian tahap penalaran moral yang tinggi tidak semata)mata dipengaruhi
oleh adanya peningkatan umur, tetapi uga dipengaruhi oleh adanya aktor seperti
intelegensi, kelas sosial, enis kelamin, pendidikan dan sebagainya. Khususnya
perbedaan enis kelamin tanggapan anak laki)laki terhadap kaidah moral berbeda
dengan anak perempuan. Banyak sudut pandang yang dapat dilihat untuk
membedakan antara anak laki)laki dan anak perempuan, kaitannya dengan reaksi
indi'idu terhadap kaidah moral.
-
7/25/2019 05.2-bab-223
29/31
-$
0enurut 1unarsa dan 1unarsa (dalam 0ardhiyah, $", kepribadian
indi'idu perempuan merupakan suatu kesatuan yang terintegrasi antara aspek emosi,
rasio dan suasana hati sedangkan kepribadian indi'idu laki)laki menunukkan adanya
pembatasan antara pikiran dan emosionalitasnya serta al an pikirannya tidak dikuasai
oleh emosi, perasaan maupun suasana hati. 2erdapat perbedaan karakter pria dan
wanita sehingga hubungannya dengan intelektual wanita itu menunukkan lebih
banyak tanda)tanda emosionalnya. :mosi wanita sangat kuat serta cepat menadi
takut dan cemas (Kartono, %/".
Kartono (dalam 0ardhiyah, $" menyatakan bahwa perempuan lebih
dibatasi oleh norma)norma sehingga cenderung lebih banyak belaar melalui
kebiasaan yang berlaku, lebih menerima hal)hal yang telah ditentukan oleh keluarga
atau masyarakat.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
antara laki)laki dan perempuan yang dilihat dari berbagai sudut pandang yang dapat
mempengaruhi sudut pandang yang dapat mempengaruhi reaksi indi'idu terhadap
kaidah moral. &erempuan lebih dipengaruhi perasaan dan penghayatan pada keadian)
keadian sekitarnya sehingga perempuan lebih dapat menerima norma)norma yang
ada dalam keluarga atau masyarakat daripada laki)laki. &enerimaan moral perempuan
lebih tinggi dari pada laki)laki. leh karena itu dapat mempengaruhi pula penalaran
moral yang berhubungan dengan aspek moral di antara keduanya.
-
7/25/2019 05.2-bab-223
30/31
-%
/. anda!an Teori
Salah satu usaha orangtua untuk menciptakan kondisi yang mendukung
tercapainya internalisasi nilai)nilai moral dan perkembangan moralitas pada anak
adalah perhatian orangtua (0ayero, -". Sebenarnya orangtua selalu
menunukkan perhatian kepada anak tetapi kadang)kadang anak menganggapnya
secara berbeda)beda. 2anggapan anak itu misalnya anak merasakan perhatian
orangtua merasa ditekan dan dibatasi (1ordon, 5". Sebaliknya kurangnya
perhatian orangtua dapat memperburuk penyesuaian diri anak, yaitu kecenderungan
anak untuk mengabaikan standar moral yang berlaku dalam masyarakat.
0enurut 1unarsa dan 1unarsa (dalam 0ardhiyah, $", kepribadian
indi'idu perempuan merupakan suatu kesatuan yang terintegrasi antara aspek emosi,
rasio dan suasana hati sedangkan kepribadian indi'idu laki)laki menunukkan adanya
pembatasan antara pikiran dan emosionalitasnya serta alan pikirannya tidak dikuasai
oleh emosi, perasaan maupun suasana hati. 2erdapat perbedaan karakter pria dan
wanita sehingga hubungannya dengan intelektual wanita itu menunukkan lebih
banyak tanda)tanda emosionalnya. :mosi wanita sangat kuat serta cepat menadi
takut dan cemas (Kartono, %/".
. "ipote!i!
Berdasarkan pada teori)teori yang telah dikemukakan di a tas, maka hipotesis
yang penulis aukan ialah 9
-
7/25/2019 05.2-bab-223
31/31
Ada hubungan positi antara persepsi anak terhadap perhatian orangtua dan
penalaran moral remaa. Semakin positi persepsi terhadap perhatian orangtua
semakin positi penalaran moral remaa.
Ada perbedaan penalaran moral remaa laki)laki dan perempuan. ;emaa
perempuan memiliki penalaran moral lebih tinggi dibanding remaa laki) laki.