05.2-bab-223

download 05.2-bab-223

of 31

Transcript of 05.2-bab-223

  • 7/25/2019 05.2-bab-223

    1/31

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Penalaran Moral

    1. Pengertian Moral dan Penalaran Moral

    Secara etimologis istilah moral berasa! dari kata latin mos (mores) yang

    berarti tata cara, adat istiadat atau kebiasaan. Kata moral mempunyai arti yang sama

    dengan kata Yunani ethos, yang menurunkan kata etika. Bahasa Arab kata moral

    disebut dengan akh/ak yang berarti budi pekerti, sedangkan dalam bahasa Indonesia

    kata moral dikenal dengan arti kesusilaan (Adiwardhana, ".

    #urlock ($%" mengemukakan bahwa tingkah laku moral berarti tingkah

    laku yang sesuai dengan kode moral kelompok sosial. &engertian ini hampir sama

    dengan pendapat sebagian besar ahli psikologi dalam menerangkan masalah moral.

    &enganut teori beha'iorisme menyatakan bahwa moral itas identik dengan

    kononnitas terhadap aturan)aturan sosial. *ilai moral merupakan e'aluasi dari

    tindakan yang dianggap baik oleh anggota masyarakat tertentu. +engan demikian

    elas bahwa pemahaman moral merupakan proses internalisasi dari norma budaya

    atau norma dari orangtua (Setiono, -".

    rangtua atau guru dalam pendidikan moral memberikan contoh)contoh

    tingkah laku yang baik dan benar. Anak didik yang meniru tingkah laku tersebut,

    akan diberi ganaran. Sebaliknya, anak didik yang bertingkah laku melanggar aturan)

  • 7/25/2019 05.2-bab-223

    2/31

    /

    aturan sosial akan dihukum. 0elalui contoh, ganaran dan hukuman tersebut

    terbentuklah tingkah laku yang baik pada anak (1unarsa, /".

    Beberapa pengertian moral dapat dilihat bahwa moral memegang peranan

    penting dalam kehidupan manusia yang berhubungan dengan baik atau buruk

    terhadap tingkah laku manusia. 2ingkah laku yang mendasarkan pada norma)norma

    yang berlaku dalam masyarakat. Seseorang dikatakan bennoral bilamana orang

    tersebut bertingkah laku sesuai dengan norma)norma yang terdapat dalam

    masyarakat. 3adi4, moral adalah keseluruhan norma yang mengatur tingkah laku

    manusia di masyarakat untuk melakukan perbuatan)perbuatan yang baik dan benar.

    Akan tetapi perlu diingat bahwa baik dan benar menurut sesorang belum pasti baik

    dan benar menurut orang Iain.

    Konsep moralitas yang diaukan oleh Kohlberg (5, $5 " sebagai

    penganut teori perkembangan sosio kogniti tidak terpaut dengan kondisi sosial

    budaya tertentu. 0enurut Kohlberg, moralitas merupakan apa yang diketahui dan

    dipikirkan seseorang mengenai baik dan buruk atau benar dan salah. 0oralitas

    berkenaan dengan awaban atas pernyataan mengapa dan bagaimana orang sampai

    pada keputusan bahwa sesuatu dianggap baik dan buruk.

    Istilah yang sering digunakan oleh Kohlberg (5" adalah moral judgment.

    Judgment menurut Salim (%", dapat diartikan sebagai penilaian atau

    pertimbangan, dalam proses penilaian dan pertimbangan moral tertentu terdapat

    penalaran. leh karena itu, penelitian ini menggunakan istilah penalaran moral

  • 7/25/2019 05.2-bab-223

    3/31

    sebagai teremahan moraI judgment. +i samping itu penalaran moral merupakan

    teremahan dari kata moral reasoning atau moral thinking, yang diartikan sama dalam

    pembahasan mengenai penalaran moral.

    +engan demikian penalaran moral adalah penalaran yang digunakan oleh

    seseorang untuk memutuskan mengapa sesuatu itu baik atau buruk, benar atau salah.

    2. Tahap-tahap Penalaran Moral

    Selama dua belas tahun, Kohlberg dan rekan)rekannya mengembangkan teori

    tentang tingkat)tingkat perkembangan moral melalui studi longitudinal pada anak

    laki)laki Amerika yang berumlah $6 orang, dengan mengikuti perkembangan mereka

    pada selang waktu setiap tiga tahun, yaitu seak masa remaa hingga awal masa

    dewasa. &ada awal penelitan, anak)anak itu berusia /)5 tahun. &erkembangan

    mereka diikuti sampai usia 77)7% tahun (Kohlberg, 6". Ia menghadapkan anak)

    anak itu pada situasi dilematis yang disebut dilema)dilema moral. 8ntuk setiap

    situasi, anak)anak diminta untuk mengemukakan alasan)alasan yang diadikan dasar

    untuk mengambil tindakan tertentu dalam menghadapi dilema itu.

    +iilhami oleh usaha rintisan &iaget untuk menerapkan pendekatan struktural

    pada perkembangan moral, tahap demi tahap selama tahun)tahun studi, Kohlberg

    mengembangkan suatu skema tipologi yang menguraikan struktur)struktur dan

    bentuk)bentuk umum pemikiran moral yang dapat dideinisikan secara tersendiri,

    terlepas dari isi khas keputusan dan tindakan moral tertentu (Kohlberg, 6".

  • 7/25/2019 05.2-bab-223

    4/31

    7

    2ipologi ini berisi tiga tingkatan petnikiran moral yang berbeda, dan masing)

    masing tingkatan ini dibedakan lagi dua tahap yang saling berkaitan. Semua tingkatan

    dan tahapan ini dapat dipandang sebagai ilasaat moral tersendiri, atau pandangan

    yang berbeda mengenai dunia sosial)moral (Kohlberg, 6".

    2ahapan)tahapan penalaran moral tersebut dapat dielaskan sebagai berikut9

    a. Tingkat Prakonventional

    &ada tahap ini anak tanggap terhadap aturan)aturan budaya dan terhadap

    ungkapan)ungkapan budaya mengenai baik dan buruk. benar dan salah. Akan tetapi

    hal ini ditasirkan dari segi akibat isik atau kenikmatan perbuatan (hukuman,

    keuntungan, pertukaran kebaikan". &ada tingkat ini ada dua tahap, yaitu tahap

    orientasi hukuman dan kepatuhan dan tahap orientasi relati'is)instrumental

    Tahap 1: Tahap rienta!i "#k#$an dan Kepat#han. Akibat)akibat isik

    suatu perbuatan menentukan baik buruknya perbuatan. tanpa menghiraukan arti dan

    nilai manusiawi dari akibat tersebut. Anak han'a semata)mata menghindarkan

    hukuman dan tunduk pada kekuasaan tanpa mempersoalkannya.

    Tahap 79 Tahap rienta!i %elativi!-in!tr#$ental. &erbuatan yang benar

    adalah perbuatan yang merupakan cara atau alat untuk memuaskan kebutuhannya

    sendiri dan kadang)kadang uga kebutuhan orang lain. #ubungan antar manusia

    dipandang seperti hubungan di pasar. :lemen kewaaran tindakan yang bersiat

    resiprositas dan pembagian sama rata, tetapi ditasirkan secara isik dan pragmatis.

    ;esiprositas ini merupakan hal

  • 7/25/2019 05.2-bab-223

    5/31

    -

    akan menggaruk punggungmu

  • 7/25/2019 05.2-bab-223

    6/31

    =

    *. Tingkat Pa!*a-Konven!ional+ tono$ ata# ,ang Berlada!kan prin!ip

    &ada tingkat ini terdapat usaha yang elas untuk merumuskan nilai)nilai dan

    prinsip moral yang memiliki keabsahan dan dapat diterapkan terlepas dari otoritas

    keiompok atau orang yang berpegang pada prinsip)prinsip itu dan terlepas pula dari

    identiikasi indi'idu sendiri dengan keiompok tersebut. Ada dua tahap yaitu 9

    Tahap : Tahap rienta!i Kontrak So!ial egali!ti!. &ada umumnya

    tahap ini bernada semangat utilitarian. &erbuatan yang baik cenderung dirumuskan

    dalam kerangka hak dan ukuran indi'idual umum yang telah diui secara kritis dan

    telah disepakati oleh seluruh masyarakat. Adan'a kesadaran yang elas mengenai

    relati'isme nilai dan pendapat pribadi bersesuaian dengannya, suatu penekanan atas

    aturan prosedural untuk mencapai kesepakatan. 2erlepas dari apa yang telah

    disepakati secara konstitusional dan demokratis, hak adalah soal

  • 7/25/2019 05.2-bab-223

    7/31

    6

    ini bersiat abstrak dan e tis (kaidah emas imperati kategoris". &ada hakikatnya inilah

    prinsip)prinsip uni'ersal keadilan, resiprosi tas dan persamaan hak asasi manusia serta

    rasa hormat terhadap manusia sebagai pribadi indi'idual.

    2ingkah laku moral yang sesungguhnya baru timbul pada masa remaa. 0asa

    remaa sebagai periode masa muda harus dihayati betul)betul untuk dapat mencapai

    tingkah laku moral yang otonom, dan eksistensi masa muda sebagai keseluruhan

    merupakan masalah moral dan bahwa hal ini harus dilihat sebagai hal yang

    bersangkutan dengan nilai)nilai. 2ingkah laku tersebut menuntut suatu tingkat

    perkembangan intelektual serta pembentukan penilaian yang tinggi. &embentukan

    penilaian ini teradi atas dasar interaksi antara potensi)potensi yang ada dan oleh

    aktor)aktor lingkungan. #al ini teradi sedemikian rupa, sehingga proses menadi

    dewasa dan proses emansipasi membawa indi'idu ke arah penilaian yang mandiri

    yang mempun'ai konsekwensi penting bagi dirinya sendiri (>urther dalam 0onks,

    dkk. %".

    2ingkat prekon'ensional digunakan oleh mereka yang rnemiliki alasan)alasan

    kurang matang, yang han'a mencari kepuasan?pemenuhan kebutuhan pribadi, tanpa

    mempertimbangkan keadilan atau orang lain. 2ingkat kon'ensional digunakan oleh

    orang)orang, pada umumnya berhubungan dengan kelompok masyarakat di mana

    mereka tinggal, sedangkan tingkat poskon'ensional (pasca kon'ensional", auh

    kedepan melebihi kelompok) kelompok?masyarakat. leh karena itu, biasanya tidak

    dipengaruhi oleh sistem)sistem hadiah dan hukuman)hukuman dari masyarakat,

  • 7/25/2019 05.2-bab-223

    8/31

    5

    sebagaimana mereka berpegang pada prinsip)prinsip keadilan yang uni'ersal. Alasan)

    alasan moral pada tingkat ini tidak begitu berhubungan dengan hadiah)hadiah yang

    menyertai peraturan)peraturan dalam masyarakat.

    '. Prin!ip Moral

    Kohlberg (6" mengatakan bahwa hanya tahap)tahap pemikiran moral yang

    telah tinggi memiliki ciri)ciri ormal pertimbangan yang khas moral. @ukup elaslah

    bahwa kebanyakan pertimbangan nilai tidak secara langsung didasarkan atas prinsip)

    prinsip. 0enurut #ere (dalam Kohlberg, 6", mengenai ciri)ciri ormal yang khas

    dari moralitas sebagai

  • 7/25/2019 05.2-bab-223

    9/31

    $

    Suatu prinsip moral merupakan suatu cara memilih yang uni'ersal, suatu

    aturan memilih yang kita inginkan agar dikenakan pada semua orang dalam segala

    situasi. Semua orang yang biak memaksudkan

  • 7/25/2019 05.2-bab-223

    10/31

    %

    0enurut Suseno (6" pada prinsip)prinsip itu semua norma moral yang

    lebih konkret harus diukur. &rinsip)prinsip moral tersebut, yaitu9

    a. &rinsip Sikap Baik

    &rinsip moral dasar pertama dapat di sebut sebagai prinsip sikap baik. &rinsip

    itu mendahului dan mendasari semua prinsip moral lain. Baru atas dasar tuntutan ini

    semua tuntutan moral lain masuk akal.

    &rinsip ini mempunyai arti yang amat besar bagi kehidupan manusia. #anya

    karena prinsip itu memang diresapi dan rupa)rupanya mempunyai dasar dalam

    struktur psikis manusia, seseorang dapat bertemu dengan orang yang belum dikenal

    tanpa takut. Sikap dasar itu membuat seseorang dapat mengendaiikan bahwa orang

    lain, kecuali mempunyai alasan khusus, tidak langsung mengancam atau

    merugikannya. Sikap dasar itu membuat seseorang seialu mengumpamakan bahwa

    yang memerlukan alasan bukan sikap yang baik, meiainkan sikap yang buruk. 3adi

    yang biasa pada manusia bukan sikap memusuhi dan mau membunuh, meiainkan

    sikap bersedia untuk menerima baik dan membantu. leh karena itu, berulang kali

    seseorang dapat mengalami bahwa orang yang sama sekali tidak dikenal, secara

    spontan membantunya dalam kesusahan.

    3adi, prinsip sikap baik bukan hanya sebuah prinsip yang diahami secara

    rasional, meiainkan uga mengungkapkan syukur alkamduliliah, suatu kecondongan

    yang memang sudah ada dalam watak manusia. &rinsip sikap baik, menyangkut sikap

    dasar manusia yang harus meresapi segala sikap kongkret, tindakan dan kelakuannya.

  • 7/25/2019 05.2-bab-223

    11/31

    &rinsip ini menyatakan bahwa pada dasarnya, kecuali ada alasan yang khusus,

    manusia harus mendekati siapa saa dan apa saa dengan positi, dengan menghendaki

    yang baik bagi dia. Bukan semata)mata perbuatan baik dalam arti sempit, melainkan

    sikap hati positi terhadap orang lain, kemampuan baik terhadapnya. Bersikap baik

    berarti, memandang seseorang dan sesuatu tidak hanya seauh berguna bagi saya,

    melainkan menghendaki, menyetuui, membenarkan, mendukung, membela,

    membiarkan dan menunang perkembangannya, mendukung kehidupan dan

    mencegah kematiannya demi dia itu sendiri.

    Bagaimana sikap baik itu harus dinyatakan secara kongkret tergantung pada

    apa yang baik dalam situasi kongkret itu. &rinsip ini menuntut suatu pengetahuan

    tepat tentang realita supaya dapat diketahui apa yang masing)masing baik bagi yang

    bersangkutan. Kalau itu sudah diketahui, maka diketahui uga bagaimana prinsip

    sikap baik mesti diterapkan dalam situasi itu. &rinsip sikap baik mendasari semua

    norma moral karena hanya atas dasar prinsip itu masuk akal bahwa manusia harus

    bersikap adil , atau uur, atau setia kepada orang lain,

    b. &rinsip Keadilan

    &rinsip sikap keadilan mengungkapkan kewaiban untuk memberikan

    perlakuan yang sama terhadap semua orang lain yang berada dalam situasi yang sama

    dan untuk menghormati hak semua ihak bersangkutan. Suatu perlakuan yang tidak

    sama adalah tidak adil, kecuali dapat diperlihatkan mengapa ketidaksamaan dapat

    dibenarkan (misalnya karena orang itu tidak membutuhkan bantuan". Suatu perlakuan

  • 7/25/2019 05.2-bab-223

    12/31

    7/

    yang tidak sama selalu dibenarkan secara khusus, sedangkan perlakuan yang sama

    dengan sendirinya betul kecuali terdapat alasan)alasan khusus. Secara singkat

    keadilan menuntut agar manusia angan mau mencapai tuuan)tuuan, termasuk yang

    baik, dengan melanggar hak seseorang.

    c. &rinsip #ormat 2erhadap +iri Sendiri

    &rinsip ini mengatakan bahwa manusia waib untuk selalu memperlakukan

    diri sebagai sesuatu yang bernilai pada dirinya sendiri. &rinsip ini berdasarkan aham

    bahwa manusia adalah person, pusat pengertian dan kehendak, yang memiliki

    kebebasan dan suara hati , makhluk berakal budi. 0anusia tidak boleh dianggap

    sebagai sarana semata)mata demi suatu tuuan lebih lanut. la adalah tuuan yang

    bernilai pada dirin'a sendiri. *ilainya bukan sekedar sebagai sarana untuk mencapai

    suatu maksud atau tuuan lebih auh. #al ini uga berlaku bagi diri sendiri. 0aka

    manusia uga waib memperlakukan dirinya sendiri dengan hormat. Seseorang waib

    menghormati martabat dirinya sendiri.

    Kesimpulannya dapat dikatakan bahwa kebaikan dan keadilan yang di

    tunukkan kepada orang lain, perlu diimbangi dengan sikap yang menghormati diri

    sendiri sebagai makhluk yang bernilai. Seseorang semestinya mau berbaik kepada

    orang lain dan bertekad untuk bersikap adil, tetapi tidak dengan membuang diri.

    +alam pandangan Kohlberg (dalam *ashori, 6" prinsip moral merupakan

    gabungan nilai)nilai moral pada tingkat poskon'ensional, baik tahap kelima maupun

    tahap keenam.

  • 7/25/2019 05.2-bab-223

    13/31

    7

    ). Penalaran Moral %e$a0a

    ;emaa sebetulnya tidak punya tempat yang elas. la tidak termasuk golongan

    anak, tetapi tidak uga termasuk golongan dewasa atau golongan tua. Secara elas

    masa anak dapat dibedakan dari masa dewasa dan masa tua. Seorang anak masih

    belum selesai perkembangannya, orang dewasa dapat dianggap sudah berkembang

    penuh. la sudah menguasai sepenuhnya ungsi)ungsi isik dan psikisnya. &ada masa

    tua umumnya teradi kemunduran terutama dalam ungsi psikisnya. &ada remaa

    masih belum mampu untuk menguasai ungsi isik maupun psikisnya (0onks, dkk.

    %".

    ;emaa merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yaitu

    antara 7 sampai 7 tahun (1unarsa, ". &ada masa transisi ini teradi

    pertumbuhan pesat dalam diri remaa menyangkut segala aspek seperti perubahan

    isik, emosi, kognisi, ke'akinan, dan moral.

    &erkembangan berpikir remaa sesuai dengan perkembangan berpikir yang

    dikemukakan oleh &iaget, yaitu telah mencapai kemampuan berpikir ormal.

    Kemampuan berpikir ormal ini pada umumnya dimulai pada usia 7 tahun dan

    menguat pada masa remaa (Blair dan 3ones, 5=".

    Seiring dengan perkembangan berpikir remaa, perkembangan penalaran

    moralnya berada pada tingkat moral conventional, yaitu tahap tiga dan empat

    (atson dan Cindgren, $", akan tetapi ada uga yang masih berada pada tingkat

    pra-conventional (atson dan Cindgren, $ Setiono, =". &ada akhir usia

  • 7/25/2019 05.2-bab-223

    14/31

    77

    belasan, ada beberapa remaa yang mencapai tingkat pasca conventional atau tingkat

    prinsip (atson dan Cindgren, $".

    ;emaa diharapkan dapat mengkoordinasikan konsep)konsep moralnya dalam

    berbagai situasi. ;emaa dalam penilai suatu tingkah laku dalam hubungannya

    dengan anak)anak (#urlock, /", karena pada masa inilah mereka mengembangkan

    kemampuan memperdalam releksi untuk menemukan makna dan hubungan)

    hubungannya (&iaget, dalam Shelton, ".

    &erkembangan moral yang dicapai pada kebanyakan remaa adalah tahap

    kon'ensional (@onger, $6, Setiono, = @rider, dkk. %-", yaitu tahap ketika

    seseorang sangat memperhatikan aturan)aturan sosial, harapan)harapan, serta peran)

    peran. 2indakan)tindakan yang dianggap benar dilakukan karena adanya moti'asi

    yang ada dalam diri seseorang untuk melakukan apa yang diterima dan diharapkan

    oleh masyarakat.

    . aktor-aktor ,ang Me$pengar#hi Penalaran Moral

    0enurut Kohlberg (dalam +uska dan helan, %= Setiono, %7" ada lima

    yang mempengaruhi penalaran moral, yaitu kesempatan alih peran, konlik sosio)

    kogniti, dan keagamaan. >aktor)aktor yang mempengaruhi penalaran moral dapat

    dibedakan men adi dua, yaitu aktor internal dan aktor eksternal. >aktor)aktor

    internal, yaitu9

  • 7/25/2019 05.2-bab-223

    15/31

    7-

    a. Kesempatan Alih &eran

    Alih peran merupakan proses kogniti dan proses sosial yang menunukkan

    bahwa indi'idu dapat menempatkan diri pada moti)moti, perasaan, pikiran dan

    tingkah laku orang lain. #al ini berarti indi'idu mampu untuk melepaskan diri dari

    pandangannya sendiri , mampu memandang dunia luar dari sudut pandang orang lain.

  • 7/25/2019 05.2-bab-223

    16/31

    7=

    Salah satu aktor yang menentukan peningkatan penalaran moral dalam

    keluarga adalah bila orang tua mendorong teradinya dialog yang intensi, khususnya

    mengenai nilai)nilai. +ialog yang intensi maka akan teradi transer sudut pandang

    serta sikap)sikap yang disebut kesempatan alih peran.

    ;emaa yang banyak berinteraksi atau berpartisipasi dalam pergaulan dengan

    teman sebaya, akan meningkat penalaran moralnya dibandingkan dengan mereka

    yang sediki t ber interaksi atau berpartisipasi dalam pergaulan sosial dengan teman

    sebaya. #al ini berarti pula bahwa 'ariasi dalam pergaulan akan memberikan

    kesempatan yang lebih banyak pada remaa untuk melakukan alih peran yang

    ber'ariasi pula. Simulasi yang dilakukan *ashori (6" menunukkan bahwa alih

    peran berpengaruh dalam meningkatkan moral,

    b. Konlik Sosio)Kogniti

    0utu lingkungan sosial mempunyai pengaruh yang signiikan kepada

    cepatnya perkembangan dan tingkat perkembangan yang dicapai oleh seseorang

    (+uska dan helan, %=". #al ini terlihat pada pengaruh konlik sosio kogniti

    terhadap penalaran moral seseorang. Konlik sosio kogniti ini akan teradi ketika

    indi'idu berhadapan dengan pandangan yang berbeda. +ialog yang melibatkan

    banyak indi'idu, munculnya keragaman pandangan adalah hal yang umum teradi. +i

    antara keragaman pandangan ini dalam diri indi'idu uga teradi dialog internal

    indi'idu. Apabila indi'idu mampu memahaminya dan mendudukkan pandangan)

    pandangan tersebut dalam suatu struktur berpikir tertentu, maka indi'idu mungkin

  • 7/25/2019 05.2-bab-223

    17/31

    76

    akan biasa segera mengadakan penyelesaain. Sebaliknya, apabila indi'idu gagal

    memahaminya dalam suatu struktur berpikir yang benar, maka indi'idu tidak akan

    mampu menyelesaikan konlik sosio kogniti yang teradi dalam dirinya.

    +engan ungkapan lain, dapat dikatakan bahwa keadaan tidak seimbang

    (diseuli!rium) selalu diiringi dengan keinginan untuk menadi seimbang kembali.

    Keadaan seimbang ini akan tercapai apabila indi'idu dapat menyelesaikan masaiah

    ketidakseimbangan itu, yaitu dapat memahami suatu masaiah dengan suatu pemikiran

    yang menggunakan struktur uyang lebih tinggi dari struktur yang dimilikinya saat itu.

    Indi'idu dapat memahami atau menggunakan struktur berpikir yang lebih tinggi

    tersebut yang pada mulanya membinggungkannya. &emahaman ini diperoleh indi'idu

    melalui proses reorganisasi struktur pikiran yang dilakukannya.

    c. >aktor &embawaan

    0enurut #urlock (7" aktor pembawaan ini terutama yang dibicarakan

    adalah inteligensi, karena inteligensi mempunyai pengaruh yang sangat penting

    terhadap tingkat moralitas yang mampu dicapai oleh seseorang. Kecakapan seseorang

    untuk bertindak dengan lingkungan secara eekti (echsler dalam 0onks dkk.

    %".

    d. Segi Keagamaan

    Keuuran dan nilai)nilai moralitas yang diperlihatkan seorang anak

    tergantung sepenuhnya pada penghayatan nilai)nilai keagamaan dalam bertingkah

  • 7/25/2019 05.2-bab-223

    18/31

    75

    laku dengan orang lain. &enelitian #aerani (6" menunukan adanya hubungan

    antara religiusitas dengan penalaran moral.

    Sementara aktor)aktor eksternal meliputi, iklim moral lingkungan sosial,

    lingkungan rumah, lingkungan sekolah, dan aktiitas rekreasi. >aktor)aktor eksternal9

    e. Iklim 0oral Cingkungan Sosial

    Iklim moral dari lingkungan sosial mempunyai potensi untuk dipersepsikan

    lebih tinggi dari tahap penalaran moral anggotanya. ;angsangan lingkungan sosial ini

    tidak hanya terbatas pada rangsangan penalaran terhadap masalah)masalah sosial,

    tetapi uga melalui peragaan tindakan bermoral dan peragaan peraturan bermoral.

    . Cingkungan ;umah

    Sikap dan tingkah laku anak dipengaruhi oleh bagaimana sikap orang)orang

    yang berada dalam rumah. rangtua harus menciptakan suasana keramahan.

    keuuran dan kera sama sehingga anak selalu cenderung untuk melakukan hal)hal

    yang baik (1unarsa, %" serta mendorong teradinya dialog tentang masalah nilai)

    mlai moral (Setiono, %7".

    g. Cingkungan Sekolah

    @orak hubungan antara anak dan guru atau murid yang lain akan

    mempengaruhi nilai)nilai moral yang masih mengalami perubahan. Kegiatan)

    kegiatan yang ada di sekolah, murid memperoleh kesempatan untuk berlatih dan

    mengembangkan nilai)nilai moral.

  • 7/25/2019 05.2-bab-223

    19/31

    7$

    h. Akti'itas ;ekreasi

    Akti'itas anak dalam mengisi waktu luang akan mempengaruhi konsep

    moralitas anak, melalui bacaan, ilm, radio, tele'isi, banyak mempengaruhi norma)

    norma moral yang dirasakan tidak sesuai dengan prinsip moral yang dimilikinya.

    leh karena itu tingkah laku yang dicerminkannya cenderung tetap.

    B. Per!ep!i Anak Terhadap Perhatian rangt#a

    1. Pengertian Per!ep!i

    &ersepsi terkandung pengertian adanya proses penginderaan yang dilakukan

    panca indera, kemudiaan stimulus yang diterima lalu diolah dan diinterpretasikan,

    sehingga indi'idu mengerti dan menyadari tentang apa saa yang diindera itu.

    &ersepsi mengandung unsur e'aluasi atau penilaian terhadap stimulus yang diterima.

    dapat dikatakan bahwa persepsi itu merupakan pengorganisasian, peintegrasian

    terhadap stimulus yang diinderanya sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan

    merupakan respons yang integrated dalam diri manusia ( algito,". &ersepsi

    dapat dilakukan baik kepada dirinya sendiri yang disebut persepsi diri sel#

    perception) atau persepsi terhadap diri orang lain.

    &ersepsi merupakan akti'itas yang terintegrasi dalam diri indi'idu (algito.

    /". Ini berarti bahwa seluruh pribadi dan seluruh apa yang ada dalam diri indi'idu

    ikut akti berperan dalam proses persepsi. leh karena itu hasil persepsi mungkin

    tidak sama antara indi'idu yang satu dengan indi'idu yang lain. 0enurut Derbeek

  • 7/25/2019 05.2-bab-223

    20/31

    7%

    ($%", setiap manusia mempunyai pengalaman, penghargaan, dan hasrat indi'idu

    sendiri ini membuat aktor)aktor kepribadian dalam pengamatan pada subyek yang

    satu berbeda dari subyek yang lain. +a'ido (dalam algito, /" mengatakan

    bahwa persepsi merupakan suatu akti'itas mengindera, kemudian mengorganisasi

    stimulus yang diterima, menginterpretasi, menyadari, dan akhirnya mengerti tentang

    apa yang diinderanya tersebut.

    &ersepsi mulai teradi saat stimulus yang ditimbulkan oleh obyek mengenai

    alat indera atau reseptor proses ini dinamakan proses kealaman (isik". Stimulus yang

    diterima oleh alat indera dilanutkan oleh syara sensorik ke otak. &roses ini

    dinamakan proses isiologis. Kemudian teradilah suatu proses di otak, sehingga

    indi'idu dapat menyadari apa yang ia terima dengan reseptor itu. &roses yang teradi

    dalam otak atau pusat kesadaran itulah yang dinamakan proses psikologis. 2ara

    terakhir dari proses persepsi adalah indi'idu menyadari tentang apa yang diterima

    melalui alat indera atau reseptor (algito, /".

    0ahmud (dalam &urwati, 7" mengemukakan bahwa persepsi adalah

    penasiran stimulus yang telah ada di otak, sehingga proses persepsi merupakan hasil

    dari aksi dan reaksi. &roses persepsi ini setiap aktor mental, suasana emosi,

    keinginan yang kuat atau sikap mempunyai pengaruh pada berlangsungn'a proses

    persepsi.

  • 7/25/2019 05.2-bab-223

    21/31

    7

    Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan pengertian persepsi

    dalam penelitian ini adalah akti'itas yang tenntegrasi datar2diri seseo2ang)daiam

    menerima stimulus mengenai suatu obek melalui inderanya.

    2. Pengertian Perhatian rangt#a

    &erhatian orangtua terdiri dari dua kata, yaitu perhatian dan orangtua.

    &erhatian yang dimaksud dalam penelitian ini, yaitu segala bentuk dukungan pada

    kegiatan kelompok anak, dari orang tua. rangtua menaruh hati, memperhatikan pada

    anak)anaknya dalam kagiatan sehari)harinya.

    leh karena itu dalam merawat dan mendidik anak banyak sekali aktor yang

    harus dan perlu diperhatikan oleh orangtua. Sesungguhnya masaiah perawatan dan

    mendidik anak bukan hal yang mudah dilakukan. +i sana dibutuhkan perhatian dan

    penanganan yang baik supa'a hasil akhirnya yang dicapai bisa baik pula.

    0enurut algito (%5", perhatian merupakan pemusatan atau kosentrasi dari

    seluruh akti 'itas indi'idu yang ditunukkan kepada suatu atau sekumpulan obyek.

    &erhatian orangtua terhadap anak meliputi kebutuhan)kebutuhan anak yang

    terdiri atas kasih sayang, rasa aman, harga diri, kebebasan, rasa sukses dan kebutuhan

    akan mengenai (+aradat, %-".

    0enurut Derbeek ($%", perhatian merupakan suatu sikap terbuka atau sikap

    terarah pada apa yang dihayati sebagai hal yang penting. #al ini dapat berarti,

    perhatian yang diberikan oleh orangtua dinyatakan dalam sikap)sikap terbuka atau

    terarah dan itu pun dilakukan secara sadar.

  • 7/25/2019 05.2-bab-223

    22/31

    -/

    &asaribu (dalam Ardiati, 5" menyatakan, perhatian adalah dasar dan sikap

    yang merupakan reaksi indi'idu yang dituukan kepada kegiatan)kegiatan, keiompok

    sosial dan segi lain dari dunia sekitarnya, sehingga dalam hal ini akan memberikan

    reaksi terhadap respon yang diberikan oleh dunia sekitar. 0eskipun anak hanya

    menampakkan sedikit reaksi terhadap respon dari orangtua mengenai suatu kegiatan,

    namun itu tetap merupakan hasil reaksi yang murni yang mengarah kepada kebutuhan

    untuk saling memperhatikan.

    0enurut @rowd (dalam Subekti, %", memberikan perhatian berarti

    memberikan petunuk pada pikiran)pikiran anak ke arah ide)ide yang utama atau

    mendorong anak untuk mengatakan sesuatu dengan benar sesuai dengan keyakinan

    dan kenyataan yang ada. rangtua memberikan perhatian kepada anak tidak berarti

    orangtua selalu berada disamping anak secara terus menerus namun lebih

    memberikan arah dan bimbingan pada pikiran anak.

    +ari uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa perhatiaan merupakan

    usaha orangtua untuk memberikan petunuk pada pikiran)pikiran anak ke arah ide)ide

    yang utama dengan sikap)sikap tertentu yang diperlihatkan, sehingga dapat

    mewuudkan suatu hubungan saling percaya antara orangtua dan anak.

    '. Pengertian Per!ep!i Anak Terhadap Perhatian rangt#a

    Berdasarkan pengertian)pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa yang

    dimaksud dengan persepsi terhadap perhatian orangtua adalah bagaimana seseorang

  • 7/25/2019 05.2-bab-223

    23/31

    -

    menerima stimulus tentang segala bentuk dukungan yang diberikan orangtua terhadap

    kegiatan)kegiatan sehari)harin'a.

    0eskipun anak han'a menampakkan sedikit reaksi terhadap respon dari orang

    tua mengenai suatu kegiatan, namun itu tetap merupakan hasil reaksi yang murni

    yang mengarah kepada keburuhan untuk saling memperhatikan.

    Setelah anak melakukan akti'itas penginderaan tentang bentuk dukungan dari

    orangtua yang diberikan, maka yang dilakukan kemudian adalah

    mengorganisasikannya, dan kemudian menginterpretasikan. #asil interpretasi ini

    merupakan penilaian yang subyekti indi'idu mengenai usaha orangtua untuk

    memberikan petunuk pada pikiran)pikiran anak kearah ide)ide yang utama dengan

    sikap)sikap tertentu yang diperhatikan, sehingga dapat mewuudkan suatu hubungan

    saling perca'a antara orangtua dan anak.

    ). A!pek-a!pek Per!ep!i Anak Terhadap Perhatian rangt#a

    0enurut 0ayero (", aspek)aspek yang menadi dasar persepsi anak

    terhadap perhatian orangtua. yaitu9

    a. &ersepsi mengenai pengenalan diri anak seutuhnya. 0emberi perhatian berarti

    orang tua berusaha mengenai diri anak, baik kebutuhan)kebutuhannya, kelemahan

    maupun kelebihannya. &engenalan atas diri anak akan memudahkan orangtua

    dalam mencari alan keluar guna mengatasi kesulitan dalam menghadapi setiap

    tahap perkembangan pada diri anak. Bila si anak mempersepsi bahwa orangtua

    sangat menangkap, maka berarti persepsi anak positi.

  • 7/25/2019 05.2-bab-223

    24/31

    b. &ersepsi tentang adanya dinamika dalam memberikan perhatian. +alam memberi

    perhatian, orangtua tidak dapat selalu mendasarkan pada kebiasaan tetapi

    orangtua harus dapat belaar dari pengalaman sebelumnya. Ada saat)saat tertentu

    orangtua memberikan kebebasan kepada anak untuk berakti'itas di samping tetap

    mengontrol kegiatannya. Apabila anak mempersepsikan bahwa orangtua

    memberikan kebebasan. maka berarti persepsinya positi.

    c. &ersepsi tentang sikap sabar dari orangtua. +engan bersikap sabar berarti orang

    tua memberi kesempatan kepada anak untuk menemukan identitas dirinya dan

    memberi ruang gerak bagi anak untuk berpikir dan peka terhadap persoalan.

    Apabila anak mempersepsikan orangtua sabar, berarti persepsinya positi.

    d. &ersepsi sikap uur dari orangtua. Yaitu uur dan terbuka terhadap diri sendiri.

    rangtua melihat seorang anak sebagaimana adanya dan bukan seperti yang

    diharapkan atau diinginkan oleh orangtua. rangtua dapat memahami kebutuhan)

    kebutuhan anak yang senantiasa berubah dalam perkembangannya. Kesadaran

    dan keterbukaan orangtua sangat diperlukan untuk memperbaiki diri dan berusaha

    belaar dari suatu kesalahan, kaitannya dengan usaha mendidik anak. Apabila

    anak mempersepsikan orangtua bersikap uur, berarti persepsinya positi.

    e. &ersepsi tentang adanya kepercayaan orangtua. Kepercayaan orangtua terhadap

    kemampuan anak untuk belaar dari kesalahan sesuai dengan pengetahuannya,

    akan membuat anak merasa dihargai dan menumbuhkan perasaan percaya diri

    pada anak. 2erlalu banyak memberi perhatian merupakan sikap yang kurang

  • 7/25/2019 05.2-bab-223

    25/31

    --

    mempercayai anak yang berkaitan cenderung membawa orangtua bersikap

    menguasai dan mengarahkan anak pada apa yang diharapkan. leh karena itu,

    kepercayaan orangtua terhadap anak harus berdasar pada usaha akti untuk

    memaukan dan menaga kondisi)kondisi yang menamin kepercayaan itu. rang

    tua dapat bersikap leksibel, artinya orangtua dapat melihat situasi)situasi yang

    dianggapnya, anak pantas untuk diberi kepercayaan. Bila anak mempersepsi

    bahwa orangtua memberi kepercayaan, maka berarti persepsinya positi.

    . &ersepsi tentang adanya kerendahan hati orangtua. Kerendahan orang tua akan

    tercermin dari kesediaan dan kerelaannya untuk selalu belaar tentang diri anak.

    Yaitu belaar langsung pada ada yang dilakukan, dipikirkan dan dirasakan oleh

    anak sehingga akan membantu orang mengenai diri anak secara keseluruhan. Bila

    anak mempersepsi adanya kerendahan hati orangtua, berarti persepsinya positi.

    g. &ersepsi tentang adanya harapan dan keberanian orangtua. +alam memberikan

    perhatian, orangtua didorong oleh harapan)harapan tertentu yang ingin

    diwuudkan demi memperkembangkan diri anak. #al ini tersirat adanya

    kesadaran dan optimisme pada diri setiap orang yang menimbulkan kesadaran

    untuk selalu siap menghadapi situasi)situasi sulit dalam membantu perkembangan

    anak. Bila anak mempersepsi bahwa adanya harapan dan keberanian orangtua,

    berarti persepsinya positi.

    Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa aspek yang

    terkandung dalam persepsi terhadap perhatian orangtua, temyata tidak saa

  • 7/25/2019 05.2-bab-223

    26/31

    -=

    bennanaat bagi perkembangan anak tetapi uga berguna bagi orang itu sendiri.

    rangtua dapat mengembangkan kemampuan untuk memperhatikan dengan prinsip

    belaar sebagai patokan. +engan demikian, perhatian yang diberikan oleh orangtua

    dapat membentuk dan mempererat suatu hubungan timbal balik antara orangtua dan

    anak.

    3. "#ngan Antara Per!ep!i Anak Terhadap Perhatian rangt#a 4an

    Penalaran Moral %e$a0a

    &ada dasarnya manusia mempunyai kebutuhan untuk disayangi oleh

    sesamanya, terutama oleh orang)orang terdekat. +engan demikian pula anak, kasih

    sayang dan perhatian orangtua sangat diharapkan (Sukardi, %$". #al ini

    menandakan bahwa tidak hanya kebutuhan tlsiologis saa yang harus dipenuhi oleh

    orangtua tetapi pemenuhan kebutuhan psikologis pun sangat penting karena akan

    membantu pembentukan kepribadian anak.

    Aspek kebutuhan psikologis, khususnya perhatian, sangat penting bagi anak.

    rangtua yang memberikan perhatian kepada anak akan mewuudkan suatu kondisi

    psikologis dalam diri anak, yaitu anak merasa aman dan tentram (+aradat, %5".

    Anak menempatkan orangtua sebagai tempat berlindung sehingga anak dapat

    mencurahkan segala pengalaman maupun perasaan yang dialami dalam kehidupan

    pribadi nya.

  • 7/25/2019 05.2-bab-223

    27/31

    -6 E

    1unarsa (%" mengemukakan bahwa salah satu aktor yang mempengaruhi

    perkembangan moral adalah aktor lingkungan rumah. Sikap dan tingkah laku tidak

    hanya dipengaruhi oleh bagaimana sikap mereka dalam melakukan hubungan di luar

    rumah. rangtua harus menciptakan suasana keramahan, keuuran dan kerasama,

    sehingga anak selalu cenderung untuk melakukan hal)hal yang baik, serta mendorong

    teradinya dialog tentang masaiah nilai)nilai moral.

    Sebenarnya orangtua selalu menunukkan perhatian kepada anak tetapi

    kadang)kadang anak menganggapnya secara berbeda)beda. 2anggapan anak itu

    misalnya anak sungguh)sungguh merasakan perhatian orangtua atau sebaliknya anak

    merasa ditekan dan dibatasi dengan adanya perhatian tersebut. #al ini dapat teradi

    karena pada dasarnya perhatian itu, aituukan dengan sikap)sikap tertentu dari

    orangtua (1ordon, 5".

    Sikap yang diperlihatkan orangtua sangat mempengaruhi hubungan antara

    orangtua dan anak. Sikap terbuka misalnya, dengan cara komunikasi dialogis,

    menurut Shochib (/", akan membentuk suatu kedekatan antara orangtua dan anak.

    #ubungan timbal balik ini dapat menciptakan suatu hubungan yang saling

    menghormati, saling mempengaruhi dan saling mempercayai.

    Adanya hubungan yang saling mempercayai antara anak dengan orangtua

    akan menadikan anak dan orangtua hidup dalam suasana yang saling

    membahagiakan. Keadaan ini akan menadi dasar terbentuknya penghargaan anak

    terhadap sesama manusia atau orang lain pada umumnya. +iungkapkan oleh Baron

  • 7/25/2019 05.2-bab-223

    28/31

    -5

    dan Byrne (=" bahwa hubungan yang harmonis antara anak dengan orangtua akan

    mengantarkan anak menyayangi dan menghargai orangtua. Bila keadaan ini telah

    terbentuk, maka salah satu yang tumbuh dan berkembang pada diri anak adalah sikap

    dan perilaku altruistik (yaitu sikap dan perilaku untuk menolong orang lain". Keadaan

    ini menggambarkan adanya prinsip)prinsip moral pada anak.

    +i sini sebaliknya, kurangnya perhatian orangtua dapat memperburuk

    penyesuaian diri anak, yaitu kecenderungan anak untuk mengabaikan standar moral

    yang berlaku dalam masyarakat.

    Berdasarkan uraian di atas, maka penulis memandang perlu mengkai masalah

    penalaran moral remaa secara lebih mendalam dan menel iti adanya hubungan antara

    persepsi anak terhadap perhatian orangtua, agar diketahui seberapa besar persepsi

    anak terhadap perhatian orangtua mempengaruhi penalaran moral remaa.

    4. Per&edaan Jeni! Kela$in Terhadap Penalaran Moral

    &encapaian tahap penalaran moral yang tinggi tidak semata)mata dipengaruhi

    oleh adanya peningkatan umur, tetapi uga dipengaruhi oleh adanya aktor seperti

    intelegensi, kelas sosial, enis kelamin, pendidikan dan sebagainya. Khususnya

    perbedaan enis kelamin tanggapan anak laki)laki terhadap kaidah moral berbeda

    dengan anak perempuan. Banyak sudut pandang yang dapat dilihat untuk

    membedakan antara anak laki)laki dan anak perempuan, kaitannya dengan reaksi

    indi'idu terhadap kaidah moral.

  • 7/25/2019 05.2-bab-223

    29/31

    -$

    0enurut 1unarsa dan 1unarsa (dalam 0ardhiyah, $", kepribadian

    indi'idu perempuan merupakan suatu kesatuan yang terintegrasi antara aspek emosi,

    rasio dan suasana hati sedangkan kepribadian indi'idu laki)laki menunukkan adanya

    pembatasan antara pikiran dan emosionalitasnya serta al an pikirannya tidak dikuasai

    oleh emosi, perasaan maupun suasana hati. 2erdapat perbedaan karakter pria dan

    wanita sehingga hubungannya dengan intelektual wanita itu menunukkan lebih

    banyak tanda)tanda emosionalnya. :mosi wanita sangat kuat serta cepat menadi

    takut dan cemas (Kartono, %/".

    Kartono (dalam 0ardhiyah, $" menyatakan bahwa perempuan lebih

    dibatasi oleh norma)norma sehingga cenderung lebih banyak belaar melalui

    kebiasaan yang berlaku, lebih menerima hal)hal yang telah ditentukan oleh keluarga

    atau masyarakat.

    Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan

    antara laki)laki dan perempuan yang dilihat dari berbagai sudut pandang yang dapat

    mempengaruhi sudut pandang yang dapat mempengaruhi reaksi indi'idu terhadap

    kaidah moral. &erempuan lebih dipengaruhi perasaan dan penghayatan pada keadian)

    keadian sekitarnya sehingga perempuan lebih dapat menerima norma)norma yang

    ada dalam keluarga atau masyarakat daripada laki)laki. &enerimaan moral perempuan

    lebih tinggi dari pada laki)laki. leh karena itu dapat mempengaruhi pula penalaran

    moral yang berhubungan dengan aspek moral di antara keduanya.

  • 7/25/2019 05.2-bab-223

    30/31

    -%

    /. anda!an Teori

    Salah satu usaha orangtua untuk menciptakan kondisi yang mendukung

    tercapainya internalisasi nilai)nilai moral dan perkembangan moralitas pada anak

    adalah perhatian orangtua (0ayero, -". Sebenarnya orangtua selalu

    menunukkan perhatian kepada anak tetapi kadang)kadang anak menganggapnya

    secara berbeda)beda. 2anggapan anak itu misalnya anak merasakan perhatian

    orangtua merasa ditekan dan dibatasi (1ordon, 5". Sebaliknya kurangnya

    perhatian orangtua dapat memperburuk penyesuaian diri anak, yaitu kecenderungan

    anak untuk mengabaikan standar moral yang berlaku dalam masyarakat.

    0enurut 1unarsa dan 1unarsa (dalam 0ardhiyah, $", kepribadian

    indi'idu perempuan merupakan suatu kesatuan yang terintegrasi antara aspek emosi,

    rasio dan suasana hati sedangkan kepribadian indi'idu laki)laki menunukkan adanya

    pembatasan antara pikiran dan emosionalitasnya serta alan pikirannya tidak dikuasai

    oleh emosi, perasaan maupun suasana hati. 2erdapat perbedaan karakter pria dan

    wanita sehingga hubungannya dengan intelektual wanita itu menunukkan lebih

    banyak tanda)tanda emosionalnya. :mosi wanita sangat kuat serta cepat menadi

    takut dan cemas (Kartono, %/".

    . "ipote!i!

    Berdasarkan pada teori)teori yang telah dikemukakan di a tas, maka hipotesis

    yang penulis aukan ialah 9

  • 7/25/2019 05.2-bab-223

    31/31

    Ada hubungan positi antara persepsi anak terhadap perhatian orangtua dan

    penalaran moral remaa. Semakin positi persepsi terhadap perhatian orangtua

    semakin positi penalaran moral remaa.

    Ada perbedaan penalaran moral remaa laki)laki dan perempuan. ;emaa

    perempuan memiliki penalaran moral lebih tinggi dibanding remaa laki) laki.