05-TitikImpas

21
ANALISIS TITIK IMPAS (Break Even Point Analysis)

description

asdw

Transcript of 05-TitikImpas

Page 1: 05-TitikImpas

ANALISIS TITIK IMPAS(Break Even Point Analysis)

Page 2: 05-TitikImpas

ANALISIS TITIK IMPAS(Break Even Point Analysis)

Titik impas: suatu titik tempat terjadinya keseimbangan antara dua kondisi/alternatif yang berbeda

* untung – rugi * sewa – beli * pilihan1 – pilihan2

Analisis titik impas dapat diterapkan pada: 1. Penentuan volume produksi 2. Pemilihan antara menyewa atau membeli 3. Pemilihan dua alat/mesin

Page 3: 05-TitikImpas

A. Penentuan volume produksi

Volume produksi per tahun akan berpengaruh pada biaya pokok.Makin besar volume produksi maka biaya pokok menurun, dan sebaliknyamakin kecil volume produksi maka biaya pokok akan meningkat. Ada satu titik yang memberikan biaya pokok sebesar harga jual produk. Titik inilah merupakan titik impas, yaitu batas antara untung dan rugi

Pada titik ini Biaya Total = Penerimaan

B = RBT + n BTT = n H BTn = ----------- H – BTT

BTT = ----------- H - BTT

n pada titik impasdilambangkan dengan T

BT : biaya tetap (Rp/th)BTT : biaya tak tetap (Rp/unit)n : jumlah produk (unit/th)B : Biaya total (Rp/tahun)R : Penerimaan (Rp/tahun)H : Harga produk (Rp/unit)T : produksi pada titik impas (unit/th)

Page 4: 05-TitikImpas
Page 5: 05-TitikImpas

Contoh :

Sebuah produk dibuat dengan biaya variabel sebesar Rp. 25/unit.

Biaya tetap sistem produksi ini adalah Rp. 10000/tahun.

a. Kalau harga jual adalah Rp. 30/unit, tentukan titik impas bagi sistem produksi ini.

b. Kalau harga jual dinaikkan menjadi Rp. 75/unit tentukan titik impas yang baru.

c. Karena suatu sebab, harga produk turun menjadi Rp. 20/unit. Dalam keadaan ini tentukan titik impasnya.

d. Kalau volume produksi telah ditetapkan sebesar 600 unit/tahun, tentukan harga jual pada titik impas tersebut.

Page 6: 05-TitikImpas

Jawaban :

a. 10000 + 25 . T = 30 T

T = -------------- = 2000 unit/tahun 10000 30 - 25

b. 10000 T = -------------- = 200 unit/tahun75 - 25

c. 10000 T = -------------- = -2000 unit/tahun20 - 25

Page 7: 05-TitikImpas

Jawaban

R

B

BT

d. 10000 + 25 . 600 = H . 600

H = Rp. 25000/600 unit

= Rp. 41.67/unit

-2000

B dan R berpotongandi wilayah n negatif.Pada kenyataannya ini tidak mungkin.

Pada n positif, usahaselalu rugi.

Interpretasi jawaban butir c:

Page 8: 05-TitikImpas

Dumping

T : titik impasn1 : permintaan pasar (unit/tahun)n2 : kapasitas produksi pabrik (unit/tahun)B : biaya total (Rp./tahun)R1 : penerimaan pada harga jual normal (Rp./tahun)R2 : Penerimaan setelah penambahan volume produksi (Rp./tahun)

Penambahan volume produksi di atas permintaan pasar disertai dengan penurunan harga.

Page 9: 05-TitikImpas

B. Pemilihan antara Sewa dan Beli

Pemilihan sewa dan beli didasarkan pada biaya pokok mesin dan harga sewa. Pada keadaan setimbang biaya pokok mesin sama dengan harga sewa.

S = Bp

S = ----------------------BT/ x + BTT

k

x = ------------------BTk S - BTT

di mana :S : harga sewa (Rp/unit produk)

Bp : biaya pokok mesin (Rp./unit produk)

x : jam kerja per tahun pada titik impas

Page 10: 05-TitikImpas

Contoh soal :

Suatu traktor tangan memiliki biaya tetap Rp. 4 200 000 per tahun dan biaya tak tetap pengolahan tanah Rp. 140 000/ha. Bila harga sewa yang berlaku di daerahnya adalah Rp. 210 000/ha, tentukan luas olahan minimum agar pemilikan traktor itu menguntungkan.

Jawaban : 4 200 000210 000 = ---------------- + 140 000

x

x = 60 ha/tahun

Page 11: 05-TitikImpas

C. Pemilihan Dua Alat/Mesin

Pemilihan alat/mesin didasarkan pada biaya pokok. Akan dipilih mesin yang memiliki biaya pokok yang lebih kecil. Pada keadaan setimbang biaya pokok kedua mesin akan sama.

BP1 = BP2 BT1/x + BTT1

BT2/x + BTT2 ------------------- = --------------------

k1 k2 k2 BT1 – k1 BT2 k1 BTT2 – k2 BTT1x = ---------------------------

BT : biaya tetap (Rp./tahun)

BTT : biaya tak tetap (Rp./tahun)

k : kapasitas mesin (unit produk/jam)

x : jam kerja per tahun pada titik impas

Page 12: 05-TitikImpas

BP1 selalu lebih tinggi daripada BP2 pada jam kerja berapapun mesin 2 selalu lebih baik daripada mesin 1 (tidak ada titik impas).

x

Pilihan antara 2 mesin yang tidak memiliki titik impas

Page 13: 05-TitikImpas

Uraian Mesin A Mesin BHarga Rp. 17 500 000 Rp. 13 000 000Kapasitas 600 kg/jam 300 kg/jamTenaga 12 HP 8 HPBahan Bakar 0.2 l

solar/HP/jam0.25 l bensin/HP/jam

Pelumas 0.8 l/HP/100 jam 0.25 l/HP/100 jamNilai Akhir Rp. 1500 000 Rp. 1300 000Umur ekonomis 5 tahun 3 tahun

Sebuah KUD akan membeli sebuah alat penggiling padi. Ada dua jenis mesin yang bisa dipilih, yaitu Mesin A dan Mesin B. Data teknis dan ekonomis kedua mesin adalah sebagai berikut :

Contoh kasus :

Page 14: 05-TitikImpas

Diketahui

- Tingkat bunga modal 12%/tahun- harga solar adalah Rp. 5500/l, - harga bensin Rp. 6000/l - harga pelumas Rp. 20000/l,- upah operator Rp. 20000/hari, - asuransi 0.24%, - perbaikan adalah 2% dari nilai awal per 100 jam, dan - pajak dan bangunan 1% dari harga awal.

Jika mesin bekerja 8 jam/hari, 20 hari/bulan, dan 11 bulan dalam setahun, tentukan mesin mana yang sebaiknya dipilih.

Contoh kasus :

Page 15: 05-TitikImpas

Analisis :

Biaya Tetap Mesin A Mesin B

Penyusutan Rp. 4.320.000 Rp.

Asuransi 0.24% Rp. 420.000 Rp.

Pajak dan Bangunan Rp. 175.000 Rp.

Perbaikan Rp. Rp

Total Biaya Tetap

Page 16: 05-TitikImpas

Analisis :

Biaya Tidak Tetap Mesin A Mesin B

Bahan Bakar Rp. Rp.

Pelumas Rp. Rp.

Operator Rp. Rp.

Perbaikan Rp Rp

Total Biaya Tidak Tetap

Page 17: 05-TitikImpas

Analisis :

Mesin A Mesin B

Total Biaya Rp. Rp.

Rp. Rp.

Biaya Pokok Rp. Rp.

Page 18: 05-TitikImpas

Latihan:Sebuah mesin dibeli dengan harga Rp. 20 juta, diperkirakan memiliki umur ekonomis 15 tahun, dan nilai sisa Rp. 2 juta. Bangunan dibuat dengan biaya Rp. 3 juta dengan umur ekonomis yang sama, tanpa nilai sisa. Biaya variabel diperkirakan sebesar Rp. 20000/jam. Kapasitas mesin mengolah produk adalah 25 produk per jam. Dalam setahun diperkirakan akan dapat mengolah 20000 produk. Tingkat bunga uang 5%/tahun.a. Berapakah biaya pokok pengolahan produk?b. Jika ongkos pengolahan yang berlaku di daerah tersebut adalah Rp.1000/produk, berapakah jumlah produk yang harus diolah per tahun untuk dapat mencapai titik impas.c. Jika biaya variabel naik sebesar 20%, sedangkan ongkos yang berlaku hanya naik 10%, berapakah titik impas yang baru. d. Gambarlah grafik biaya-biaya pada soal butir b.

Page 19: 05-TitikImpas

Latihan lagi … Sebuah perusahaan memiliki mesin pengaduk campuran

beton yang sisa umur ekonominya tinggal 4 tahun. Bila dijual harga mesin tersebut saat ini diperkirakan sebesar Rp 20.000.000. Mesin ini memerlukan biaya operasi per tahun sebesar Rp. 3.000.000 dan nilai sisa sebesar Rp 4.000.000 pada akhir umur ekonominya.

Saat ini perusahaan tersebut sedang mempelajari 2 alternatif berkaitan dengan mesin pengaduk campuran beton tersebut.

Alternatif pertama adalah mempertahankan mesin yang ada sampai dengan sisa umur ekonominya (yaitu 4 tahun) dan kemudian diganti dengan sebuah mesin baru yang kecil dengan biaya awal Rp 12.000.000, umur pemakaian 6 tahun, nilai sisa pada akhir umur pemakaian Rp 3.000.000 dan biaya operasi Rp 2.000.000 per tahun.

Page 20: 05-TitikImpas

Latihan lagi … Alternatif kedua mesin lama dijual saat ini, dan

kebutuhan pembuatan adukan beton disubkontrakkan ke perusahaan lain dengan biaya Rp 5.000.000 per tahun yang meningkat biayanya sebesar 10% per tahun.

Apabila digunakan periode studi 10 tahun dan bunga12%, alternatif manakah yang sebaiknya dipilih?

Page 21: 05-TitikImpas