04Analisis Usaha Peternakan.ppt

37
ANALISIS USAHA PETERNAKAN Satuan Ternak (ST) Ukuran yang digunakan untuk menghubungkan berat badan ternak dengan jumlah pakan ternak yang dipakan Contoh:4 sapi dewasa sama dengan 4 ST Pakan ternak yang tersedia 2 ST Rasio pakan : ternak = ½ Jadi hanya tersedia pakan ½ dari kebutuhan. Padang Rumput Lahan 5 ha menghasilkan 52 ton rumput segar oleh karena ST memerlukan 35 kg hijauan per hari maka setahun dibutuhkan 365x 35 kg=12.775 kg rumput. Jadi daya tampng padang rumput tersebut adalah 52.000:12.775=4,07 ST/tahun atau 4 ekor sapi dewasa

Transcript of 04Analisis Usaha Peternakan.ppt

Page 1: 04Analisis Usaha Peternakan.ppt

ANALISIS USAHA PETERNAKANSatuan Ternak (ST)

Ukuran yang digunakan untuk menghubungkan berat badan ternak dengan jumlah pakan ternak yang dipakan

Contoh:4 sapi dewasa sama dengan 4 ST

Pakan ternak yang tersedia 2 ST

Rasio pakan : ternak = ½

Jadi hanya tersedia pakan ½ dari kebutuhan.

Padang Rumput

Lahan 5 ha menghasilkan 52 ton rumput segar oleh karena ST memerlukan 35 kg hijauan per hari maka setahun dibutuhkan 365x 35 kg=12.775 kg rumput. Jadi daya tampng padang rumput tersebut adalah 52.000:12.775=4,07 ST/tahun atau 4 ekor sapi dewasa

Page 2: 04Analisis Usaha Peternakan.ppt

Luas Kandang

1 ST memerlukan luas kandang 2 x ½ = 3 m2

Contoh : 5 induk sapi = 5 ST

1 pejantan = 1 ST

5 dara = 2,5 ST

6 jantan muda = 3 ST

10 anak sapi = 2,5 ST

---------

jumlah = 14 ST= 14x 3 m2 = 42 m2

Contoh : 1 ekor domba/kambing dewasa = 0,14 ST maka pada luasan kandang 3 m2 (1ST) daya tampung 1:0,14=7 ekor domba/kambing

Page 3: 04Analisis Usaha Peternakan.ppt

USAHA TERNAK SAPI PERAHSatuan Ternak

Sapi dewasa < 2 tahun = 1 ST

Sapi muda 1-2 tahun = ½ ST

Anak sapi > 1 tahun = ¼ ST

Syarat bibit

Umur 1,5-2 tahun (2-4 gigi seri berganti)

Faktor pengelolaan produksi

Jumlah induk laktasi harus < 80% dari jumlah induk. Masa laktasi 9-10 bulan, sebaiknya 300 hari/tahun. Interval beranak : 12-13 bulan.

Page 4: 04Analisis Usaha Peternakan.ppt

Masukan Fisik

Pakan Ternak 1 ST = 35 kg rumput (10% berat induk) atau 10,5 kg bahan kering/hari (3% berat badan)

Konsentrat : 1,4 kg/hari (90,4% berat badan) atau 1 ST=1,4 kg hari

Kandang 1 ST = 3m2 luas kandang

Tenaga Kerja 1 ST = 16/th

Pengobatan 1 ST = 1 unit/th

Hasil Fisik

1. Hasil produksi susu (dikurangi pemberian pada anak sapi, dan rusak)

2. Anak sapi jantan 2 bulan (sapi jantan muda 1,5-2 tahun bila dibesarkan)

3. Induk tua/afkir

4. Jantan tua/afkir (bila tidak mamakai AI)

5. Pupuk Kandang : 1 ST = 4 ton/tahun

Page 5: 04Analisis Usaha Peternakan.ppt

USAHA SAPI POTONG

Bakalan - Syarat bakalan- Sehat- Umur 1,5 tahun- Berat badan awal 150/175 kg- Pertambahan berat badan setiap hari tergantung dari bangsa sapi

Ternak Tua- Induk atau jantan yang tua masih dapat digemukkan sebelum dijual- Masa penggemukkan 1-2 bulan

Faktor Pengelolaan- Masa penggemukan 100 hari- Berat jual tergantung permintaan pasar - Disamping hijauan perlu diberi pakan konsentrat

Page 6: 04Analisis Usaha Peternakan.ppt

Masukan Fisik

- Pakan ternak rumput/hijauan 10% dari berat hidup/hari atau bahan kering 2,5-5 berat hidup

- Konsentrat 1,8% berat hidup/hari

- Kandang 1 ekor= 3m2 luas kandang

- Tenaga kerja 1 ekor = 6 orang/tahun

Hasil Fisik

1. Pertambahan berat badan

2. Pupuk kandang : 2 ton/ekor

Page 7: 04Analisis Usaha Peternakan.ppt

ANALISA BREAK EVEN

Adalah tehnik analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya

variable, keuntungan dan volume kegiatan.

Maka sering disebut : C.P.V Analysis (Cost-Profile-Vol Analysis)

Biaya variable,secara totalitas akan berubah-ubah sesuai dengan volume

produksi.

Biaya tetap, secara totalitas tidak mengalami perubahan meskipun ada

perubahan volume produksi

Biaya variable: bahan mentah,komisi penjualoan, upah lembur.

Gaji tetap: gaji, sewa,bunga hutang

Biaya total: biaya variable + biaya tetap

Page 8: 04Analisis Usaha Peternakan.ppt

CONTRIBUTION MARGIN (CM)Penghasilan penjualan setelah dikurangi biaya variable tersedia untuk menutup

biaya tetap.

BREAK EVEN POINT (BEP)Hasil volume penjualan tetap sama dengan biaya total atau BEP akan tercapai

pada volume penjualan dimana contribution margin (CM) sama besarnya dengan biaya tetap. Dalam mengadakan analisa BE digunakan asumsi dasar sebagai berikut:

a. Biaya didalam perusahaan terdiri dari biaya variable dan biaya tetap

b. Biaya variable secara totalitas berubah-ubah secara proporsional dengan volume produksi

c. Biaya tetap secara totalitas tidak berubah meskipun ada perubahan volume penjualan. Jadi biaya tetap perunit berubah-ubah

d. Harga jual perunit tidak berubah-ubah selama periode yang dianalisa

e. Perusahaan hanya memproduksi 1 macam produk

Page 9: 04Analisis Usaha Peternakan.ppt

Dalam perencanaan profit analisa break even merupakan “Profit Planning Approach” yang didasarkan pada hubungan biaya (Cost) dan penghasilan penjualan (Revenue). Penghasilan penjualan dikurangi biaya variable merupakan bagian penghasilan penjualan yang menutup biaya tetap disebut: Contribution Margin, jadi bila contribution margin (CM) lebih besar dari pada Fixed Cost (FC), berarti Revenue lebih besar dari pada Total Cost, jasi perusahaan untung.

Page 10: 04Analisis Usaha Peternakan.ppt

ANALISIS USAHA PETERNAKAN• Aliran Kas

Anggaran aliran kas adalah rencana, realisasi, dan evaluasi terhadap uang masuk dan uang keluar. Baik uang masuk berupa pinjaman maupun uang keluar berupa pengembalian pinjaman.

• Laba/rugi

Keuntungan (laba) atau rugi suatu usaha akan diketahui setelah penerimaan hasil penjualan produk dikurangi dengan harg pokok, biaya pemasaran, dan biaya umum. Laba ini masih disebut laba kotor. Laba bersih baru didapat setelah ditambah pendapatan di luar usaha (misalnya penjualan limbah) dikurangi biaya di luar usaha (misalnya sumbangan ke Pemda) dan pajak (PPh 25 dan 39).

Laba/rugi=(jumlah produk x harga produk)-total biaya produksi

Page 11: 04Analisis Usaha Peternakan.ppt

• Return cost ratio (R/C)R/C adalah perbandingan antara penerimaan penjualan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses produksi hingga menghasilkan produk. Usaha peternakan akan menguntungkan apabila nilai R/C > 1. Semakin besar nilai R/C semakin besar pula tingkat keuntungan yang akan diperoleh dari usaha tersebut.R/C= Total penerimaan penjualan produk

Total Biaya• Benefit cost ratio

B/C adalah perbandingan antara tingkat keuntungan yang diperoleh dengan total biaya yang dikeluarkan. Suatu usaha dikatakan layak dan memberikan manfaat apabila nilai B/C>0. semakin besar nilai B/C semakin besar pula manfaat yang akan diperoleh dari usaha tersebut.B/C = Tingkat Keuntungan

Total biaya

Page 12: 04Analisis Usaha Peternakan.ppt

• Break event pointBEP merupakan titik impas usaha. Dari nilai BEP dapat diketahui pada tingkat produksi dan harga berapa suatu usaha peternakan tidak memberikan keuntungan dan tidak pula mengalami kerugian.BEP produksi = Total biaya

Harga PenjualanBEP harga = Total Biaya

Total produksiBerikut ini disajikan beberapa contoh perhitungan biaya, pendapatan, dan analisis usaha peternakan. Mengenai sumber data diambil dari beberapa sentra produksi sekitar pertengahan tahun 2001.

Page 13: 04Analisis Usaha Peternakan.ppt

ANALISIS USAHA PENGGEMUKAN SAPI• Beberapa asumsi yang digunakan dalam analisis usaha

penggemukan sapi adalah sebagai berikut.• Penggemukan per unit kandang berisi 96 ekor sapi dengan

pemanenan 12 ekor/minggu.• Masa penggemukan 100 hari(1 periode).• Berat awal sapi 250 kg/ekor.• Berat badan satu ekor sapi akan naik 1,1 kg/hari atau 110 kg

selama satu periode.• Harga jual sapi hasil penggemukan Rp. 12.300,00/kg atau rp.

4.478.000,00/ekor.• Umur ekonomis kandang dan peralatan selama 20 tahun.

Page 14: 04Analisis Usaha Peternakan.ppt

BIAYA INVESTASI

Uraian Jumlah (Rp)

Kandang dan peralatannya

Sewa lahan 4.000 m2 per tahun

150.000.000,00

1.000.000,00

Total 151.000.000,00

Page 15: 04Analisis Usaha Peternakan.ppt

BIAYA OPERASIONAL PRODUKSI SELAMA 100 HARI Uraian Jumlah

1. Biaya Tetap

Biaya penyusutan kandang dan peralatannya

2.055.000,00

Sewa Lahan 274.000,00

2. Biaya Tidak Tetap

Biaya bibit @ Rp.3.125.000,00 x 96 300.000.000,00

Biaya tenaga kerja @ Rp 2.130,00/hari x 100 x 96 ekor

20.448.000,00

Biaya pakan sapi Rp. 5.500/hari x 100 hari x 96 ekor

52.880.000,00

Biaya obat-obatan 2.880.000,00

Biaya lain-lain 1.000.000,00

Total Biaya 379.457.000,00

Page 16: 04Analisis Usaha Peternakan.ppt

• Keterangan :

Penyusutan kandang = Total biaya pembangunan kandang

Per periode Umur ekonomis kandang

= Rp. 150.000.000,00 x 100 hari

(20 tahun/365 hari)

Page 17: 04Analisis Usaha Peternakan.ppt

PENERIMAAN

Produksi (ekor)

Harga (Rp/ekor)

Jumlah (Rp)

96 4.478.000,00 429.888.000

ANALISIS USAHAa) Laba/Rugi Laba/Rugi = Rp 429.888.000,00-Rp 379.457.000,00 = Rp 50.431.000,00 Usaha penggemukan sapi untuk 96 ekor sapi menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 50.431.000,00 per periode produksi (100 hari) atau Rp.552.300,00 per ekor sapi.b) Return cost ratio (R/C)

R/C = Rp.429.888.000,00 = 1,13Rp.379.457.000,00

Page 18: 04Analisis Usaha Peternakan.ppt

Berdasarkan hasil analisis R/C bahwa usaha penggemukan sapi layak diusahakan dan menguntungkan karena nilai R/C sebesar 1,13>1. nilai R/C 1,13 artinya bahwa setiap Rp. 1.000,00 biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan tambahan penerimaan sebesar Rp. 1.130,00.c.) Benefit cost ratio(B/C)B/C = Rp.50.431.000,00 = 0,13

Rp.379.457.000,00Dari analisis B/C diperoleh nilai 0,13, artinya bahwa setiap

Rp.1.000,00 biaya yang dikeluarkan, usaha penggemukan sapi akan menghasilkan manfaat atau keuntungan sebesar Rp.130,00.d.) Break event pointBEP Produksi = Rp.379.457.000,00 = 84,7(dibulatkan 85ekor)

Rp.4.478.000,00BEP Harga = Rp.379.457.000,00 = 3.952.677,10 96 ekor

Usaha penggemukan sapi tidak mengalami kerugian dan tidak memberikan keuntungan jika jumlah sapi yang diusahakan sebanyak 85 ekor atau harga sapi hanya Rp. 3.952.677,10 per ekor.

Page 19: 04Analisis Usaha Peternakan.ppt

BAB VANALISIS PASAR DAN RENCANA PEMASARAN

A. ANALISIS PASAR1. Target pasar

produk dijual ke konsumen atau pelanggan dalam bentuk kambing domba hidup langsung ke pengelola hasil peternakan.2. Karakteristik produk

dalam program penggemukan ini akan diperoleh hasil akhir berupa kambing domba umur 9 bulan sampai 1 tahun dengan berat hidup 35 kg. karakteristik produk lebih dikonsentrasikan pada kambing domba hidup untuk qurban, aqiqah dan regular yang sesuai dengan standar Syar’I dan kesehatan masyarakat veteriner sehingga layak dan aman dikonsumsi.3. Paket produk - paket hewan qurban : standar, jasa pengiriman, jasa penyembelihan dan pendistribusian- paket aqiqah : kambing domba ukuran kecil, sedang, besar dan paket pemasakan.

- paket regular : kambing dan domba untuk konsumsi

Page 20: 04Analisis Usaha Peternakan.ppt

B. RENCANA PEMASARAN1. Strategi Pasar

dalam hal pemasaran mengadakan kerja sama dengan perusahaan pengelola hasil peternakan dan restoran. Dimana konsumen dapat digolongkan dalam beberapa segmen yaitu:

• konsumen dalam negerisegmen ini merupakan segmen terbesar yang kebutuhan dagingnya kebanyakan dipenuhi dari pasokan dalam negeri yang masih kurang memperhatikan kualitas sebagai persyaratan kesehatan maupun selera.

• konsumen asingkonsumen asing mencakup keluarga-keluarga diplomat, karyawan perusahaan asing dan sebagian turis, hal ini porsinya relative kecil dan tidak signifikan

• konsumen industrikonsumen industri merupakan pembeli yang menggunakan daging untuk diolah kembali menjadi produk lain dan kemudian dijual lagi.

Page 21: 04Analisis Usaha Peternakan.ppt

2. Penetapan harga

Harga yang ditawarkan bervariasi, disesuaikan dengan berat hidup. Harga standar untuk kambing domba Rp. 500.000,-/ekor, apabila dijual dalam bentuk karkas Rp. 40.000,-/kg (dengan prosentasi karkas 45%). Selain itu disediakan harga paket untuk pembelian skala besar dan paket promosi.

3. Promosi

Menggunakan berbagai media berupa brosur, spanduk, paket promosi melaui iklan, sebagai sponsor pada kegiatan entrepreuner, peternakan, kedokteran hewan dan kegiatan kemanusiaan.

Page 22: 04Analisis Usaha Peternakan.ppt

BAB VIANALISIS SWOT

• KEKUATAN (STRENGTH)– ternak kambing dan domba jumlahnya cukup banyak dan

mudah diperoleh.– tenaga kerja tersedia– kebutuhan asisten penelitian (tenaga ahli) yang memadai

• KELEMAHAN (WEAKNESS)– tenaga kerja tidak mempunyai keterampilan yang memadai

terutama dalam proses penggemukan– kecanggihan teknologi produksi masih kurang – arena promosi kurang

• PELUANG (OPPORTUNITY)– permintaan akan ternak kambing domba sebgai hewan

qurban oleh masyarakat umum. Sekolah, masjid dan lembaga professional pengelola qurban terus meningkat.

– adanya kredit modal usaha yang disediakan oleh pemerintah bagi usaha peternakan kecil dan menengah.

Page 23: 04Analisis Usaha Peternakan.ppt

ANCAMAN (THREATNESS)– harga BBM yang meningkat mengakibatkan harga pakan meningkat sehingga

biaya penggemukan terus meningkat.– ancaman utama yang dihadapi oleh usaha ini adalah peternakan kambing

domba yang telah dikenal konsumen sehingga mempunyai pangsa pasar yang sangat besar, pada umumnya peternakan ini bermodal besar dan mempunyai system manajemen yang baik sehingga menghasilkan daging kambing domba yang berkualitas baik.

BAB VIIASPEK FINANSIAL

ANALISIS USAHA PENGGEMUKAN KAMBING DOMBA• Beberapa asumsi yang digunakan dalam analisis usaha penggemukan

kambing domba adalah sebagai berikut– penggemukan per unit kandang berisi 100 ekor– masa penggemukan 100 hari (1 periode)– berat awal rata-rata 25 kg/ekor– berat akhir pemeliharaan rata-rata 35 kg/ekor dengan prosentase karkas 45%

harga karkas Rp. 40.000,-, sedangkan harga jual hasil penggemukan Rp. 500.000,-/ekor

– harga bibit/bakalan Rp. 250.000/ekor– umur ekonomis kandang dan peralatan selama 20 periode penggemukan– harga kotoran (pupuk) bernilai Rp. 1.000.000/ periode pemeliharaan

Page 24: 04Analisis Usaha Peternakan.ppt

A. BIAYA INVESTASI

NO Uraian Jumlah

1 Kandang Rp. 15.000.000,-

2 Peralatan Rp. 6.000.000,-

3 Sewa Lahan Rp. 1.500.000,-

total Rp. 22.500.000,-

Page 25: 04Analisis Usaha Peternakan.ppt

BIAYA OPERASIONAL PRODUKSI SELAMA 100 HARI

1. BIAYA TETAP

NO Uraian jumlah

1 Penyusutan kandang

(Rp.15.000.000:20)

Rp. 750.000

2 Penyusutan Peralatan

(Rp.6.000.000:20)

Rp. 300.000

total Rp. 1.050.000

Page 26: 04Analisis Usaha Peternakan.ppt

2.BIAYA TIDAK TETAP

No Uraian Jumlah

1 Biaya bibit/bakalan

(100 ekorxRp.225.000)

Rp.25.000.000

2 Hijauan pakan ternak

(100 harix100 ekorx4kgxRp.100)

Rp.4.000.000

3 Pakan konsentrat

(100 harix100ekorx0,250kgxRp. 700.000)

Rp.1.750.000

4 Obat-obatan

(100 ekorxRp.5.000,-)

Rp.500.000

5 Upah Tenaga Kerja

(2 orangxRp. 1.500.000)

Rp.3.000.000

6 Listrik Rp.200.000

7 Air Rp.300.000

8 Transport Rp.500.000

total Rp.35.250.000

Page 27: 04Analisis Usaha Peternakan.ppt

3.BIAYA TOTAL : Rp. 36.300.000,-

D. MODAL USAHABiaya investasi + biaya total = Rp. 58.800.000,-

E. PENERIMAAN (HASIL USAHA)

No Produksi (ekor) Harga (ekor) Jumlah

1 100 Rp. 500.000 Rp. 50.000.000

2 Kotoran (pupuk) Rp.1.000.000 Rp.1.000.000

Total Rp.51.000.000

Page 28: 04Analisis Usaha Peternakan.ppt

• ANALISA LABA-RUGIKeuntungan = hasil usaha – biaya total =Rp. 14.700.000100 ekor kambing memberi keuntungan Rp.14.700.000 atau Rp 147.000/ekor

• KEUNTUNGAN BILA DIJUAL DALAM BENTUK KARKAS– Tambahan biaya pemotongan (100 ekor x Rp. 25.000,-)=Rp

2.500.000– Penerimaan

a. nilai karkas (100 ekor x 0,45 x 35kg x Rp.40.000) = Rp.63.000.000

b. kulit dan jeroan (100 ekor x Rp. 100.000) = Rp.10.000.000c. nilai kotoran (pupuk) = Rp.1.000.000

Total Rp. 74.000.000– Keuntungan Rp.74.000.000-Rp.2.500.000-Rp.36.300.000=

Rp.35.200.000

Page 29: 04Analisis Usaha Peternakan.ppt

• RETURN COST RATIO (R/C)R/C=Rp.51.000.000 = 1,4 Rp.36.300.000Berdasarkan hasil analisis R?C bahwa usaha penggemukan kambing domba layak diusahakan dan menguntungkan karena nilai R/C=1,4 artinya bahwa setiap Rp. 1.000 biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan tambahan penerimaan sebesar Rp. 1.400,-

• BENEFIT COST RATIO (B/C)B/C=Rp.14.700.000 = 0,4 Rp. 36.300.000Dari analisis B/C diperoleh nilai 0,4 artinya bahwa setiap Rp.1.000 biaya yang dikeluarkan untuk usaha penggemukan kambing domba akan menghasilkan keuntungan Rp. 400,-

Page 30: 04Analisis Usaha Peternakan.ppt

• ANALISIS TINGKAT EFISIENSI PENGGUNAAN MODALROI = Rp.14.700.000 x 100% = 25% Rp.58.800.000

• RATIO KEUNTUNGAN TERHADAP PENERIMAANRp. 14.700.000 x 100% = 28,82%Rp. 51.000.000

• ANALISA BREAK EVENT POINT (BEP)– BEP produksi = Rp. 36.300.000 = 72,6

Rp. 500.000 – BEP harga = Rp. 36.300.000 = Rp. 363.000

100Usaha penggemukan kambing domba tidak mengalami kerugian dan tidak memberikan keuntungan jika kambing domba yang diproduksi 73 ekor atau harga kambing domba hanya Rp. 363.000/ekor.

Page 31: 04Analisis Usaha Peternakan.ppt

BAB VIIIASPEK FINANSIAL

• ANALISIS USAHA PETERNAKAN KAMBING PERAH PERANAKAN ETAWA (PE)Beberapa asumsi yang digunakan dalam analisis usaha penggemukan kambing domba adalah sebagai berikut

– per unit kandang berisi 20 ekor kambing PE– umur ekonomis kandang 9 tahun (3 periode pemeliharaan)– harga bibit/bakalan (umur 2,5 tahun) Rp.1.000.000/ekor

dengan produksi 1 liter/ekor/hari– harga jual susu Rp. 20.000/liter– harga pupuk Rp. 1.000.000/periode pemeliharaan (3 tahun)– populasi kambing 20 ekor yang laktasi 16 ekor– umur afkir kambing 5,5 tahun

Page 32: 04Analisis Usaha Peternakan.ppt

B.BIAYA INVESTASI

No Uraian Jumlah

1 Kandang Rp. 21.000.000

2 Peralatan Rp. 1.500.000

3 Sewa Lahan Rp. 11.000.000

Total Rp.33.500.000

Page 33: 04Analisis Usaha Peternakan.ppt

C.BIAYA OPERASIONAL PRODUKSI SELAMA 3 TAHUN

1. BIAYA TETAP

No Uraian Jumlah

1 Penyusutan Kandang

(Rp.21.000.000:3)

Rp.7.000.000

2 Penyusutan Peralatan

(Rp.1.500.000;3)

Rp.500.000

Total Rp.7.500.000

Page 34: 04Analisis Usaha Peternakan.ppt

2.BIAYA TIDAK TETAP

No Uraian Jumlah

1 Biaya bibit

(20 ekorxRp.1.000.000)

Rp. 20.000.000

2 Hijauan Pakan Ternak

(dari lahan sendiri)

-

3 Pakan konsentrat

(200 grx20 ekorx1095hr) x 1.100

1000gr

Rp. 4.818.000

4 Obat-obatan

(20 ekorxRp.500x1095 hr)

Rp.10.950.000

5 Upah Tenaga Kerja

(3 orangxRp.800.000x36 bulan)

Rp.86.400.000

6 Listrik

(Rp.200.000x36 bulan)

Rp.7.200.000

7 Air

(Sumur)

-

8 Transport

(Rp. 500.000 x 36 bulan)

Rp. 18.000.000

Total Rp. 147.368.000

Page 35: 04Analisis Usaha Peternakan.ppt

3. BIAYA TOTAL: Rp. 154.868.000

D. MODAL USAHABiaya investasi + biaya total = Rp.188.368.000,-

E.PENERIMAAN (HASIL USAHA)

NO Produksi(ekor) Harga Jumlah

1 1 liter x 16 ekorx 1095 hr Rp. 20.000/liter Rp.350.400.000

2 Kotoran (pupuk) Rp. 1.000.000 Rp.1.000.000

Total Rp.351.400.000

Page 36: 04Analisis Usaha Peternakan.ppt

• ANALISA LABA-RUGIKeuntungan = hasil usaha – biaya total = Rp. 196.532.000

• RETURN COST RATIO (R/C)R/C= Rp. 351.400.000 = 1,2 Rp.154.868.000

Berdasarkan hasil analisis R/C bahwa usaha kambing perah layak diusahakan dan menguntungkan karena nilai R/C= 2,2 artinya bahwa setiap Rp. 1.000,- biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan tambahan penerimaan sebesar Rp. 2.200,-

• ANALISIS TINGKAT EFISIENSI PENGGUNAAN MODALROI = Rp. 197.032.000 = 1,2 Rp. 154.868.000Dari analisis B/C diperoleh nilai 1,2 artinya bahwa setiap Rp. 1.000 biaya yang dikeluarkan untuk usahja penggemukan kambing domba akan menghasilkan keuntungan Rp. 1.200,-

Page 37: 04Analisis Usaha Peternakan.ppt

• ANALISIS TINGKAT EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL

ROI = Rp.197.032.000 x 100%=104,5% Rp. 188.368.000

• RATIO KEUNTUNGAN TERHADAP PENERIMAANRp.197.032.000 x 100%= 56% Rp. 351.400.000

• ANALISIS BREAK EVENT POINT (BEP)– BEP Produksi = Rp.154.868.000 = 7.743,4 liter

Rp. 20.000– BEP harga = Rp. 154.868.000 = Rp. 8.839,-

17.520 literdibulatkan Rp.8.850

Usaha peternakan kambing perah tidak mengalami kerugian dan tidak memberikan keuntungan jika produksi susu sebanyak 7.743,4 liter atau harga susu per liter Rp. 8.850,-