04.15 WIB Tim Penyelamat Presiden Siap Gencatan Senjata ... filedu nia, di antaranya Presiden ......

1
T IM penyelamat gempa Turki berhasil mengelu- arkan dua korban yang bertahan hidup dari reruntuh- an bangunan di Kota Ercis. O- rang yang pertama diselamat- kan yakni Gozde Bahar, 27, dengan kondisi kritis. Perem- puan yang berprofesi sebagai guru bahasa Inggris itu telah terkurung selama 67 jam. Korban lain yang diselamat- kan adalah Eyup Erdem, 18. Dia terjebak dalam reruntuhan selama 61 jam. Tim penyela- mat mengetahui keberadaan mahasiswa tersebut di lokasi reruntuhan setelah mengguna- kan kamera kecil. Kementerian Kesehatan Tur- ki menyatakan 40 orang telah diselamatkan dari reruntuhan gedung sejak Selasa (25/10). Di antara korban yang diselamat- kan dari gedung yang runtuh, ada bayi perempuan berusia dua minggu. Bayi tersebut diselamatkan bersama ibu kan- dungnya serta neneknya. Pada akhir pekan lalu, Turki diguncang gempa yang ber- kekuatan 7,2 pada skala Rich- ter. Gempa tersebut merupakan yang terburuk dialami Turki dalam kurun satu dekade. Pusat gempa terdeteksi berada di Degirmenozu, antara Kota Van dan Ercis. Data terakhir dari tim penye- lamat melaporkan sebanyak 461 orang tewas, 1.352 harus mendapat perawatan intensif, dan ratusan ribu orang kehi- langan rumah di Provinsi Van. Sementara itu, seorang peja- bat tim penyelamat yang ber- ada di Ercis menyatakan upaya pencarian korban segera dihen- tikan. Dengan alasan kondisi cuaca sekitar yang sangat di- ngin, sulit bagi korban gempa bisa bertahan hidup. Karena itu, tim penyelamat yang telah bekerja tanpa henti selama 48 jam akan menghen- tikan kegiatan mereka. “Kami berpikir tidak ada lagi orang yang terjebak di balik reruntuh- an,” kata pejabat di Ankara, ibu kota Turki. Palang Merah Turki juga terus berusaha keras mem- berikan bantuan ke sejumlah lokasi pengungsian dengan mendatangkan selimut bagi para pengungsi untuk meng- atasi udara malam yang dingin. Namun dilaporkan, pengirim- an bantuan sempat terhambat sehingga sejumlah pengungsi mengeluh. “Sama sekali tidak ada koor- dinasi. Anda harus melangkahi orang lain untuk mendapatkan sebuah tenda,” ujar Suleyman Akbulut, seorang pengungsi yang kecewa. Dengan kondisi berat dalam mengatasi korban gempa, Per- dana Menteri Turki Tayyip Er- dogan telah meminta bantuan ke 30 negara, termasuk Israel. Israel, yang tengah bersitegang dengan Turki, menjanjikan pengiriman bantuan melalui udara. Selain Israel, pemerin- tah Jepang siap menyumbang dana senilai US$400 ribu. (*/ Reuters/AP/I-3) DUNIA menanti Raja Arab Saudi Abdullah yang akan mengumumkan pangeran mahkota pengganti mendiang Sultan bin Abdul-Aziz Al Saud. Sultan, yang meninggal akhir pekan lalu, dimakamkan di permakaman Al-Qud, Selasa (25/10) waktu setempat. Kemarin, Raja Abdullah di- laporkan akan segera meng- umumkan pengganti posisi Sultan sebagai putra mahko- ta. Posisi tersebut disebut- kan bakal diberikan kepada Pangeran Nayef yang menjabat menteri dalam negeri. Nayef, yang lahir pada 1933, dikenal sebagai tokoh konservatif dan antireformasi. Penunjukan Nayef tersebut bukan tanpa sebab. Ketika Sultan sedang sakit dan Raja Abdullah tidak bisa hadir, Nayef diperintahkan mengam- bil alih tugas keduanya dalam pertemuan pemimpin tingkat dunia. Kandidat lainnya yang mung- kin ditunjuk adalah Pangeran Khaled bin Sultan dan Guber- nur Riyadh Pangeran Salman. Khaled turut memimpin pa- sukan Arab Saudi dalam Pe- rang Teluk pada 1991. Saat ini, Khaled telah 10 tahun menjabat wakil menteri pertahanan. Pangeran Sultan meninggal pada usia 80 tahun saat sedang dirawat di sebuah rumah sakit di New York, Amerika Serikat. Prosesi pemakamannya di- hadiri sejumlah pemimpin dunia, di antaranya Presiden Afghanistan Hamid Karzai, Emir Kuwait Sheikh Sabah Al-Ahmad, Raja Jordania Ab- dullah, dan Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden. (*/ AP/I-3) Tim Penyelamat Evakuasi 40 Korban 1905: Norwegia Pisah dari Swedia NORWEGIA memisahkan diri dari persatuannya dengan Swedia dan menjadi negara merdeka. Norwegia, hingga abad ke-14, merupakan negara imperialis yang kuat. Namun, sejak 1380, negara itu dijajah Denmark selama lebih dari empat abad. Pada 1814, Kongres Wina menyerahkan Norwegia kepada Swedia atas jasa negara itu dalam perang melawan Napoleon. Keputusan tersebut menimbulkan pemberontakan di kalangan rakyat Norwegia. Akhirnya, pada 1905, Norwegia merdeka dengan pemerintahan berbentuk monarki konstitusional. 1968: Polisi Bentrok dengan Demonstran di London KERUSUHAN terjadi di Grosvenor Square, London, setelah 6.000 demonstran harus berhadapan dengan polisi di luar Kedutaan AS. Sebagian pengunjuk rasa terpisah dari demonstran lainnya dengan jumlah lebih besar setelah polisi pasang badan menghalangi mereka. Grup terpisah tersebut, pimpinan kelompok solidaritas Inggris-Vietnam, hampir saja gagal berdemo karena dikhawatirkan terjadi aksi anarkistis. Akhirnya para pendemo bubar setelah bertahan selama 3 jam membentuk rantai manusia. Namun, grup pimpinan kelompok solidaritas Inggris-Vietnam kembali berdemonstrasi. Kali ini mereka berjalan ke arah Hyde Park. Di Downing Street tersebut, pemimpin grup Tarik Ali mengeluarkan petisi dengan 75 ribu tanda tangan. Tuntutan dalam petisi Ali adalah agar pemerintah Inggris tidak mendukung serangan AS ke Vietnam. 1994: Tahanan di AS Sentuh 1 Juta DEPARTEMEN Hukum AS mengumumkan bahwa populasi tahanan di AS telah menyentuh angka 1 juta dalam sejarah. Total, sebanyak 1.012.851 tahanan pria dan perempuan berada dalam status tahanan negara bagian dan federal. Itu tidak termasuk tahanan lokal, dengan estimasi 500 ribu tahanan yang biasanya hanya ditahan dalam waktu singkat. Meningkatnya jumlah tahanan itu karena makin kerasnya hukum di AS sehingga membuat ‘Negeri Paman Sam’ berada di peringkat kedua setelah Rusia dalam hal rasio tahanan. Dari karakteristiknya, pria mendominasi dengan kasus terkait narkotika. Namun yang paling mencengangkan adalah setengah dari total populasi tahanan di AS adalah kulit hitam. Padahal penduduk kulit hitam hanya 13% dari total penduduk AS. 27 Oktober l History l BBC l Dok MI ON THIS DAY KAMIS, 27 OKTOBER 2011 13 J A GAT Ercis, Turki 13.57 WIB BOPONG BAYI: Petugas penyelamat membopong seorang bayi, Azra Karaduman, dari reruntuhan gedung di Ercis, timur Kota Van, Turki, Selasa (25/10). PRESIDEN Yaman Ali Abdul- lah Saleh menyatakan kesedia- annya untuk menandatangani gencatan senjata dengan para pengunjuk rasa. Dia mengung- kapkan hal itu saat bertemu dengan Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Yaman, Ge- rald Feierstein, di Sana’a, Selasa (25/10) waktu setempat. Selain kesediaan gencatan senjata, Juru Bicara Duta Besar AS, Victoria Nuland, menje- laskan Saleh juga menyatakan bersedia menandatangani ren- cana Dewan Kerja Sama Teluk yang memintanya melepaskan jabatan presiden. Dalam pernyataan di situs dalam jaringan, Wakil Presiden Yaman Abed Rabbo Mansour Hadi menyatakan, ‘Kesepa- katan gencatan senjata diputus- kan dengan tujuan untuk me- nentukan masa depan, mem- buka blokade, dan sekolah. Namun, kemarin sore waktu setempat, militer Yaman justru kembali menembaki masyara- kat sipil yang sedang berunjuk rasa. Aktivis anti-Saleh menya- takan tujuh pengunjuk rasa te- was dan 10 orang luka-luka. Tidak hanya itu, baku tembak masih terjadi. Militer loyalis Saleh saling baku tembak de- ngan pembelot yang dipimpin Mayjen Ali Mohsen al-Ahmar yang mencoba melin dungi pengunjuk rasa. (*/AP/I-3) Presiden Siap Gencatan Senjata Pengganti Sultan Siap Diumumkan Sana’a, Yaman 04.15 WIB Riyadh, Arab Saudi 09.38 WIB REUTERS/STRINGER AP/HASSAN AMMAR WIKIPEDIA DAILYMAIL.CO.UK REUTERS/RICK WILKING

Transcript of 04.15 WIB Tim Penyelamat Presiden Siap Gencatan Senjata ... filedu nia, di antaranya Presiden ......

Page 1: 04.15 WIB Tim Penyelamat Presiden Siap Gencatan Senjata ... filedu nia, di antaranya Presiden ... merupakan negara imperialis yang kuat. Namun, ... Vietnam. 1994: Tahanan di AS Sentuh

TIM penyelamat gempa Turki berhasil mengelu-arkan dua korban yang

bertahan hidup dari reruntuh-an bangunan di Kota Ercis. O-rang yang pertama diselamat-kan yakni Gozde Bahar, 27, dengan kondisi kritis. Perem-puan yang berprofesi sebagai guru bahasa Inggris itu telah terkurung selama 67 jam.

Korban lain yang diselamat-kan adalah Eyup Erdem, 18. Dia terjebak dalam reruntuhan selama 61 jam. Tim penyela-mat mengetahui keberadaan mahasiswa tersebut di lokasi reruntuhan setelah mengguna-kan kamera kecil.

Kementerian Kesehatan Tur-ki menyatakan 40 orang telah diselamatkan dari reruntuhan gedung sejak Selasa (25/10). Di antara korban yang diselamat-kan dari gedung yang runtuh, ada bayi perempuan berusia dua minggu. Bayi tersebut diselamatkan bersama ibu kan-dungnya serta neneknya.

Pada akhir pekan lalu, Turki diguncang gempa yang ber-kekuatan 7,2 pada skala Rich-ter. Gempa tersebut merupakan yang terburuk dialami Turki dalam kurun satu dekade. Pusat gempa terdeteksi berada di Degirmenozu, antara Kota Van dan Ercis.

Data terakhir dari tim penye-lamat melaporkan sebanyak 461 orang tewas, 1.352 harus mendapat perawatan intensif, dan ratusan ribu orang kehi-langan rumah di Provinsi Van.

Sementara itu, seorang peja-bat tim penyelamat yang ber-ada di Ercis menyatakan upaya pencarian korban segera dihen-tikan. Dengan alasan kondisi cuaca sekitar yang sangat di-ngin, sulit bagi korban gempa bisa bertahan hidup.

Karena itu, tim penyelamat yang telah bekerja tanpa henti selama 48 jam akan menghen-tikan kegiatan mereka. “Kami berpikir tidak ada lagi orang yang terjebak di balik reruntuh-an,” kata pejabat di Ankara, ibu

kota Turki.Palang Merah Turki juga

terus berusaha keras mem-berikan bantuan ke sejumlah lokasi pengungsian dengan mendatangkan selimut bagi para pengungsi untuk meng-atasi udara malam yang dingin. Namun dilaporkan, pengirim-an bantuan sempat terhambat

sehingga sejumlah pengungsi mengeluh.

“Sama sekali tidak ada koor-dinasi. Anda harus melangkahi orang lain untuk mendapatkan sebuah tenda,” ujar Suleyman Akbulut, seorang pengungsi yang kecewa.

Dengan kondisi berat dalam mengatasi korban gempa, Per-

dana Menteri Turki Tayyip Er-dogan telah meminta bantuan ke 30 negara, termasuk Israel. Israel, yang tengah bersitegang dengan Turki, menjanjikan pengiriman bantuan melalui udara. Selain Israel, pemerin-tah Jepang siap menyumbang dana senilai US$400 ribu. (*/Reuters/AP/I-3)

DUNIA menanti Raja Arab Saudi Abdullah yang akan mengumumkan pangeran mah kota pengganti mendiang Sultan bin Abdul-Aziz Al Saud. Sultan, yang meninggal akhir pekan lalu, dimakamkan di permakaman Al-Qud, Selasa (25/10) waktu setempat.

Kemarin, Raja Abdullah di-laporkan akan segera meng-umumkan pengganti posisi Sultan sebagai putra mahko-ta. Posisi tersebut disebut-kan bakal diberikan kepada Pangeran Nayef yang menjabat menteri dalam negeri. Nayef, yang lahir pada 1933, dikenal sebagai tokoh konservatif dan antireformasi.

Penunjukan Nayef tersebut bukan tanpa sebab. Ketika Sultan sedang sakit dan Raja Abdullah tidak bisa hadir, Nayef diperintahkan mengam-bil alih tugas keduanya dalam pertemuan pemimpin tingkat dunia.

Kandidat lainnya yang mung-kin ditunjuk adalah Pangeran Khaled bin Sultan dan Guber-nur Riyadh Pangeran Salman. Khaled turut memimpin pa-su kan Arab Saudi dalam Pe-rang Teluk pada 1991. Saat ini, Khaled telah 10 tahun menjabat wakil menteri pertahanan.

Pangeran Sultan meninggal

pada usia 80 tahun saat sedang dirawat di sebuah rumah sakit di New York, Amerika Serikat.

Prosesi pemakamannya di-hadiri sejumlah pemimpin du nia, di antaranya Presiden Afghanistan Hamid Karzai, Emir Kuwait Sheikh Sabah Al-Ahmad, Raja Jordania Ab-dullah, dan Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden. (*/AP/I-3)

Tim Penyelamat Evakuasi 40 Korban

1905: Norwegia Pisah dari Swedia

NORWEGIA memisahkan diri dari persatuannya dengan Swedia dan menjadi negara merdeka. Norwegia, hingga abad ke-14, merupakan negara imperialis yang kuat. Namun, sejak 1380, negara itu dijajah Denmark selama lebih dari empat abad.

Pada 1814, Kongres Wina menyerahkan Norwegia kepada Swedia atas jasa negara itu dalam perang melawan Napoleon. Keputusan tersebut menimbulkan pemberontakan di kalangan rakyat Norwegia.

Akhirnya, pada 1905, Norwegia merdeka dengan pemerintahan berbentuk monarki konstitusional.

1968: Polisi Bentrok dengan Demonstran di London

KERUSUHAN terjadi di Grosvenor Square, London, setelah 6.000 demonstran harus berhadapan dengan polisi di luar Kedutaan AS. Sebagian pengunjuk rasa terpisah dari demonstran lainnya dengan jumlah lebih besar setelah polisi pasang badan menghalangi mereka.

Grup terpisah tersebut, pimpinan kelompok solidaritas Inggris-Vietnam, hampir saja gagal berdemo karena dikhawatirkan terjadi aksi anarkistis.

Akhirnya para pendemo bubar setelah bertahan selama 3 jam membentuk rantai manusia. Namun, grup pimpinan kelompok solidaritas Inggris-Vietnam kembali berdemonstrasi.

Kali ini mereka berjalan ke arah Hyde Park. Di Downing Street tersebut, pemimpin grup Tarik Ali mengeluarkan petisi dengan 75 ribu tanda tangan. Tuntutan dalam petisi Ali adalah agar pemerintah Inggris tidak mendukung serangan AS ke Vietnam.

1994: Tahanan di AS Sentuh 1 Juta

DEPARTEMEN Hukum AS mengumumkan bahwa populasi tahanan di AS telah menyentuh angka 1 juta dalam sejarah.

Total, sebanyak 1.012.851 tahanan pria dan perempuan berada dalam status tahanan negara bagian dan federal. Itu tidak termasuk tahanan lokal, dengan estimasi 500 ribu tahanan yang biasanya hanya ditahan dalam waktu singkat.

Meningkatnya jumlah tahanan itu karena makin kerasnya hukum di AS sehingga membuat ‘Negeri Paman Sam’ berada di peringkat kedua setelah Rusia dalam hal rasio tahanan.

Dari karakteristiknya, pria mendominasi dengan kasus terkait narkotika. Namun yang paling mencengangkan adalah setengah dari total populasi tahanan di AS adalah kulit hitam. Padahal penduduk kulit hitam hanya 13% dari total penduduk AS.

27 Oktober l History l BBC l Dok MI

ON THIS DAY

KAMIS, 27 OKTOBER 2011 13JAGATErcis, Turki13.57 WIB

BOPONG BAYI: Petugas penyelamat membopong seorang bayi, Azra Karaduman, dari reruntuhan gedung di Ercis, timur Kota Van, Turki, Selasa (25/10).

PRESIDEN Yaman Ali Abdul-lah Saleh menyatakan kesedia-annya untuk menandatangani gencatan senjata dengan para pengunjuk rasa. Dia mengung-kapkan hal itu saat bertemu de ngan Duta Besar Amerika Se rikat (AS) untuk Yaman, Ge-rald Feierstein, di Sana’a, Selasa (25/10) waktu setempat.

Selain kesediaan gencatan senjata, Juru Bicara Duta Besar AS, Victoria Nuland, menje-laskan Saleh juga menyatakan bersedia menandatangani ren-cana Dewan Kerja Sama Teluk yang memintanya melepaskan jabatan presiden.

Dalam pernyataan di situs dalam jaringan, Wakil Presiden

Yaman Abed Rabbo Mansour Hadi menyatakan, ‘Kesepa-katan gencatan senjata diputus-kan dengan tujuan untuk me-nentukan masa depan, mem-buka blokade, dan sekolah.

Namun, kemarin sore waktu setempat, militer Yaman justru kembali menembaki masyara-kat sipil yang sedang berunjuk rasa. Aktivis anti-Saleh menya-takan tujuh pengunjuk rasa te-was dan 10 orang luka-luka.

Tidak hanya itu, baku tembak masih terjadi. Militer loyalis Sa leh saling baku tembak de-ngan pembelot yang dipimpin Mayjen Ali Mohsen al-Ahmar yang mencoba melin dungi peng unjuk rasa. (*/AP/I-3)

Presiden Siap Gencatan Senjata

Pengganti Sultan Siap Diumumkan

Sana’a, Yaman 04.15 WIB

Riyadh, Arab Saudi09.38 WIB

REUTERS/STRINGER

AP/HASSAN AMMAR

WIKIPEDIA

DAILYMAIL.CO.UK

REUTERS/RICK WILKING