04. Teknologi Multimouse Interaktif Dalam Penilaian Informal Untuk Pembelajaran Yang Menarik Dan...
Transcript of 04. Teknologi Multimouse Interaktif Dalam Penilaian Informal Untuk Pembelajaran Yang Menarik Dan...
-
TEKNOLOGI MULTIMOUSE INTERAKTIF DALAM PENILAIAN
INFORMAL UNTUK PEMBELAJARAN YANG MENARIK
DAN MENYENANGKAN
Aliyyatus Saadah
Muhammad Amil Busthon
Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang
Jl. Semarang 5: Malang, 65145, pos-el: [email protected]
Abstrak
Penilaian informal merupakan salah satu jenis penilaian yang lebih disukai siswa. Penilaian ini dapat
digunakan untuk mendukung pembelajaran di kelas. Karena penilaian informal merupakan hal yang
penting dalam pembelajaran, sehingga perlu adanya inovasi untuk mendukung penilaian ini, yaitu dengan
menerapkan teknologi yang tepat. Penerapan teknologi tidak hanya membuat pembelajaran lebih efektif
dan efisien, tetapi teknologi juga dapat membantu guru dalam menciptakan pembelajaran yang lebih
menarik dan menyenangkan. Multimouse merupakan salah satu teknologi tersebut yang mampu
mengetahui respon siswa dengan cepat sehingga guru segera dapat mengetahui pemahaman siswa.
Teknologi Multimouse memberikan siswa kesempatan untuk berinteraksi secara aktif dengan materi,
guru, dan siswa lain dalam kelas. Oleh karena itu, diharapkan guru mengetahui dan mampu
mengimplementasikan teknologi ini dalam pembelajaran.
Kata Kunci: multimouse, penilaian informal, teknologi pendidikan
Abstract
Informal assessment is one types of assessment that students like most. This assessment can be used to
support learning in a class. Due to the importance of informal assessment in learning, so it is needed an
innovation to support this assessment, for instance by applying appropriate technology. Application of
technology not only makes learning more effective and more efficient, but also technology can help
teachers to create learning to be more interesting and enjoyable. Multimouse is a technology that capable
to know the response of students quickly so that teachers will be immediately aware students
understanding. Multimouse technology provides students an opportunity to interact actively with the
material, the teacher, and other students in the class. Therefore, teachers are expected to know and
capable to implement this technology in learning.
Key Words: multimouse, informal assessment, educational technology
-
2
PENDAHULUAN
Konsepsi guru tentang penilaian
sangat penting dalam praktik penilaian.
Guru memegang konsepsi yang kompleks
dalam penilaian yang ditunjukkan dengan
penggunaan penilaian yang berbeda untuk
tujuan yang berbeda. Hal ini menyoroti
bagaimana guru harus mempertimbangkan
kepentingan stakeholder yang berbeda
ketika memilih penilaian bagi siswa, yaitu
menyeimbangkan kebutuhan masyarakat,
sekolah, dan murid (Harris, 2009).
Paradigma tentang penilaian pun mulai
bergeser dari assessment of learning
menjadi assessment for learning (Gao dan
Segers, 2011). Atau [Menurut Gao dan
Segers (2011), paradigma tentang penilaian
mulai bergeser dari assessment of learning
menjadi assessment for learning.
Konsepsi siswa dalam penilaian mungkin
berbeda dengan guru. Untuk itu, dibuatlah
instrumen untuk mengetahui hal ini, yaitu
menggunakan Students Conceptions of
Assessment (SCoA) yang telah
dikembangkan dalam berbagai versi
(Walton, 2009 dan Lee, 2013). Bagaimana
siswa memahami, merasa, dan menanggapi
suatu penilaian mungkin akan berpengaruh
secara signifikan terhadap perilaku belajar
dan prestasi akademik mereka (Matos, 2009
dan Brown, 2011a). Beberapa konsepsi
tentang penilaian kemudian diamati. Siswa
menggambarkan penilaian dengan emosi
negatif, pantauan, kompetisi, sesuatu yang
selamanya terjadi, kebanggaan dan
kesenangan, pemberian tanda,
ketidaksaksamaan, dan beban (Brown,
2011b). Bahkan Walton (2009)
mengidentifikasi enam konsepsi penilaian.
Kinerja siswa diprediksi positif oleh satu
konsepsi penilaian membuat saya
bertanggung jawab dan diprediksi negatif
oleh lima konsepsi, antara lain penilaian
membuat sekolah bertanggung jawab,
penilaian sangat membantu dan
menyenangkan, penilaian memberi tahu
saya informasi, penilaian tidak adil dan
membuat frustasi, penilaian tidak berguna
dan tidak berharga. Dengan demikian,
guru perlu mempertimbangkan penilaian
yang tepat agar siswa memahami
pentingnya penilaian bagi mereka dengan
benar.
Penilaian oleh guru tidak hanya bisa
dilakukan dengan menggunakan tes
formatif atau tes sumatif saja, tetapi juga
penilaian informal. Penelitian RuizPrimo
(2007) menunjukkan bahwa praktik
penilaian informal yang efektif dapat
dihubungkan dengan pembelajaran siswa
menjadi pembelajaran sains inkuiri.
Sementara itu, self assessment atau
penilaian diri sebagai bentuk lain dari
penilaian informal yang diperkirakan dapat
membantu meningkatkan pembelajaran
siswa, ternyata menunjukkan hasil yang
validitasnya diragukan karena kurang
memungkinkan bagi siswa untuk
mengevaluasi pencapaian terhadap standar
atau kriteria (Harris, 2010). Dalam hal ini,
-
3
penilaian informal dikatakan memiliki
kelebihan dan kelemahan.
Sebuah langkah kunci dalam penilaian
adalah menanggapi, yaitu berupa umpan
balik untuk melakukan interpretasi kinerja
peserta didik. Umpan balik yang efektif
berfokus pada tugas, proses, dan pengaturan
diri. Penilaian untuk pembelajaran juga
berpendapat bahwa umpan balik harus
mengarah pada pembelajaran daripada
berorientasi grading (Brown, 2010:). Hal
ini menunjukkan pentingnya penilaian
untuk menunjang pembelajaran. Setelah
diterapkan, siswa dengan kepercayaan diri
(self-efficacy) dan minat yang rendah,
menunjukkan peningkatan tanggung jawab
pribadi terhadap penilaian dan juga efek
positif yang signifikan pada kinerja
akademik (Walton, 2009). Konsepsi siswa
yang negatif tentang penilaian mungkin
akan dapat dikurangi jika penilaian ternyata
mampu menciptakan pembelajaran yang
menarik dan menyenangkan bagi mereka.
Untuk mengembangkan pembelajaran yang
menarik dan menyenangkan diperlukan
sebuah teknologi. Romine (2013)
menunjukkan penggunaan teknologi dapat
meningkatkan minat siswa untuk belajar
sains, sedangkan Woodcock (2012)
menemukan bahwa teknologi dapat
mendukung informal engagement dalam
pembelajaran. Informal engagement dapat
dikaitkan dengan pertanyaan-pertanyaan
yang diberikan kepada siswa pada awal
pembelajaran.
Penilaian kelas merupakan aspek penting
dalam belajar dan mengajar (Lee, 2013).
Untuk itu, teknologi yang akan diterapkan
hendaknya dapat melibatkan semua siswa
di dalam kelas untuk belajar. Teknologi
tersebut menggunakan mouse-mouse yang
terhubung dengan komputer. Namun, jika
sekolah menyediakan banyak komputer di
setiap kelas mungkin akan banyak
menghabiskan biaya, baik biaya pembelian
maupun perawatan. Oleh karena itu,
diperlukan teknologi yang efisien, salah
satunya yaitu menggunakan satu komputer
yang dapat diakses dengan banyak mouse
(multimouse).
Tujuan yang diharapkan yaitu mengetahui
implementasi penilaian informal berbasis
teknologi untuk menciptakan pembelajaran
yang menarik dan menyenangkan. Dengan
demikian, teknologi Multimouse akan lebih
dikenal secara luas dan dimanfaatkan guru
dalam pembelajaran di kelas.
Manfaat dari pemanfaatan teknologi
Multimouse dalam pembelajaran yaitu: (1)
meningkatkan perhatian, partisipasi, dan
konsentrasi siswa saat guru sedang
menjelaskan atau bertanya; (2) memberikan
akses kepada siswa untuk berinteraksi
setiap saat selama pembelajaran
berlangsung; (3) guru dapat memanfaatkan
layar untuk menampilkan bahan ajar dan
-
4
kuis yang bervariasi; (4) guru dapat
mengetahui pemahaman siswa dengan cepat
untuk memberi umpan balik sehingga
mendukung kelancaran saat pembelajaran;
(5) sekolah dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran melalui information and
communication technology (ICT); (5)
teknologi lebih efisien karena tidak
memerlukan banyak komputer dan dapat
dimanfaatkan oleh guru mata pelajaran
yang berbeda.
KAJIAN PUSTAKA
Penilaian informal merupakan prosedur
untuk memperoleh informasi yang dapat
digunakan untuk membuat penilaian
tentang perilaku dan karakteristik siswa
dalam belajar selain menggunakan
instrumen standar. Pengamatan langsung,
daftar cek, dan portofolio merupakan
beberapa metode penilaian informal
(Morrison, 2013). Penilaian informal lebih
banyak dilakukan guru secara langsung
karena lebih mudah dilakukan. Hal ini
terjadi terutama pada pendahuluan
pembelajaran (engagement). Guru biasanya
menarik perhatian siswa dengan memberi
pertanyaan-pertanyaan. Pada saat itu juga
guru melakukan penilaian informal
(Clouder, 2013).
Penilaian informal ini selanjutnya
dikembangkan dengan perangkat
terintegrasi berupa teknologi Multimouse.
Perangkat keras (hardware) yang
diperlukan yaitu mouse-mouse yang
dihubungkan ke satu komputer yang telah
terhubung dengan sebuah layar (Moraveji,
2008). Perangkat lunak (software) yang
dibutuhkan yaitu Microsoft PowerPoint dan
Microsoft Mouse Mischief. Microsoft
Mouse Mischief adalah add-in untuk
Microsoft Office PowerPoint, program
presentasi dari Microsoft (Miranda, 2011).
Program ini memungkinkan guru untuk
membuat dan memasukkan pertanyaan
dalam bentuk kuis (Zhou, 2013). Ketika
presentasi dimainkan, siswa secara aktif
dapat merespon slide ini, secara individu
maupun secara kolaboratif (Szewkis, 2011).
PEMBAHASAN
Persiapan dan Langkah-langkah Instalasi
Perangkat Multimouse
Perangkat yang dibutuhkan yaitu komputer
atau laptop dengan sistem operasi
Windows, dan program Microsoft
PowerPoint 2007 atau versi di atasnya.
Spesifikasi ini diperlukan untuk instalasi
software add-in Mouse Mischief. Setelah
terinstal software tersebut, presentasi
dengan banyak mouse akan dapat
dijalankan. Instalasi ditunjukkan oleh
Gambar 1 (a) dan (b), langkah yang
dilakukan yaitu menghubungkan proyektor
dengan komputer guru. Selanjutnya,
komputer guru dihubungkan dengan hub
sehingga memiliki banyak port USB. Port
ini selanjutnya dikoneksikan dengan banyak
-
5
mouse, baik mouse kabel atau mouse
nirkabel berfrekuensi 2,4 GHz.
(a)
(b)
Gambar 1. Instalasi Multimouse dalam
Kelas Besar (a) dan Kelas Kecil (b)
Penilaian Informal untuk Pembelajaran
Dalam pembelajaran menggunakan
Multimouse, pertama, guru mempersiapkan
bahan presentasi berupa materi dan kuis
dengan menggunakan program Microsoft
PowerPoint yang sudah familiar bagi guru.
Soal-soal dalam kuis yang dapat dibuat
yaitu bentuk soal benar-salah, pilihan ganda
satu jawaban, pilihan ganda lebih dari satu
jawaban, dan soal dengan jawaban terbuka,
seperti melingkari, atau menggambar.
Selama proses kegiatan pembelajaran guru
dapat meminta siswa untuk menjawab
pertanyaan kapan saja, tanpa perlu
menunggu semua slide selesai
dipresentasikan.
Prinsip pembelajaran menggunakan
Multimouse, yaitu siswa menjawab
pertanyaan secara realtime pada saat guru
memberi pertanyaan. Siswa akan berusaha
menjawab seperti ada dorongan untuk
berpartisipasi aktif (Nussbaum, 2010).
Melalui layar guru mengamati presentasi
dari siswa yang menjawab pertanyaan
dengan benar. Guru juga dapat melihat
siapa siswa yang pertama kali menjawab
dengan benar. Kemudian, guru memberikan
umpan balik atau penguatan kepada siswa.
Apabila ada pertanyaan dari siswa, guru
dapat menjawab dengan segera. Setelah itu,
guru mempertimbangkan apakah submateri
yang baru saja disampaikan perlu diulang,
atau guru melanjutkan untuk menjelaskan
submateri berikutnya. Jadi, teknologi ini
menciptakan hubungan interaktif antara
siswa, guru, dan materi pembelajaran.
Teknologi interaktif ini dapat juga
digunakan dalam kelompok, misalnya 2
orang siswa menggunakan satu mouse
bersama-sama. Hasil kolaborasi dalam
kelompok bahkan menunjukkan
peningkatan yang lebih efektif dalam
pemahaman konseptual (Moraveji, 2009).
Beberapa siswa yang bersama-sama
memindahkan pointer mouse tidak
mengalami penurunan kinerja yang
signifikan (Hughes, 2013).
Implementasi Multimouse
Multimouse merupakan teknologi yang
tergolong murah dan sederhana, sehingga
-
6
cocok diimplementasikan di sekolah-
sekolah, baik di kota maupun di daerah
pelosok. Namun, implementasi Multimouse
akan lebih banyak memberikan manfaat di
daerah-daerah yang sedang berkembang
(Moraveji, 2008), sehingga mungkin
teknologi ini nantinya dapat
diimplementasikan untuk daerah 3T
(Terluar, Terdepan, dan Tertinggal) di
Indonesia. Hal ini karena minat belajar
siswa di daerah tersebut biasanya lebih
rendah daripada minat siswa yang berada di
daerah perkotaan yang sudah maju.
Kolaborasi antara guru dalam implementasi
teknologi ini juga sangat penting, terutama
untuk mengembangkan sistem dan
menganalisis kegiatan belajar (Zhou,
2013b) serta mengembangkan konten
digital (Hutchful, 2010). Selain itu, guru
dapat pula melakukan studi untuk
menganalisis faktor yang mengoptimalkan
sistem pada antar muka layar agar lebih
interaktif (Amershi, 2010). Selanjutnya,
guru diharapkan mampu mengembangkan
rencana pembelajaran melalui skenario
yang melibatkan teknologi tersebut.
SIMPULAN
Multimouse merupakan teknologi yang
efektif dan efisien untuk membantu siswa
dapat berinteraksi dengan guru setiap saat
serta membuat pembelajaran menarik dan
menyenangkan. Selanjutnya, diharapkan
teknologi ini dapat diimplementasikan di
sekolah-sekolah dengan skala yang lebih
luas.
PUSTAKA RUJUKAN
Amershi, Saleema, et al. 2010. "Multiple
Mouse Text Entry for Single-display
Groupware" dalam Proceedings of
the 2010 ACM Conference on
Computer Supported Cooperative
Work.
Brown, Gavin Thomas Lumsden, Lois Ruth
Harris, and Jennifer A. Harnett. 2010.
"Teachers Conceptions of Feedback:
Results from A National Sample of
New Zealand Teachers" dalam
HKIEd Research Repository.
Brown, Gavin TL. 2011a. "Self-regulation
of Assessment Beliefs and Attitudes:
A Review of The Students
Conceptions of Assessment
Inventory" dalam Educational
Psychology 31(6): 731-748.
Brown, Gavin TL, and Zhenlin Wang.
2011b. "Illustrating Assessment:
How Hong Kong University Students
Conceive of The Purposes of
Assessment" dalam Studies in Higher
Education 1-21.
Clouder, Lynn, et al. 2013.Improving
Student Engagement and
Development Through Assessment:
Theory and Practice in Higher
Education. France: Routledge.
-
7
Gao, Manman. 2011. "School-based
Assessment in Hong Kong" dalam
Extraction 24 (259): 1-79.
Harris, Lois R., and Gavin TL Brown.
2009. "The Complexity of Teachers
Conceptions of Assessment:
Tensions Between The Needs of
Schools and Students" dalam
Assessment in Education:Principles,
Policy & Practice 16(3): 365-381.
Harris, Lois Ruth, and Gavin Thomas
Lumsden Brown. 2010. "My
Teacher's Judgment Matters More
Than Mine: Comparing Teacher and
Student Perspectives on Self-
assessment Practices in The
Classroom" dalam HKIEd Research
Repository.
Hughes, Stephen, Cody Bardell, dan J. Ben
Schafer. 2013."Human Performance
with Multiple Devices Influencing a
Single Cursor" dalam Proceedings of
the Human Factors and Ergonomics
Society Annual Meeting 57(1).
Hutchful, David, et al. 2010. "Cloze: An
Authoring Tool for Teachers with
Low Computer Proficiency" dalam
Proceedings of the 4th ACM/IEEE
International Conference on
Information and Communication
Technologies and Development
ACM.
Lee, Minhsien, et al. 2013. "Proving or
Improving Science Learning?
Understanding High School
Students Conceptions of Science
Assessment in Taiwan" dalam
Science Education 97(2): 244270.
Matos, Daniel AS, Sergio D. Cirino, dan
Gavin Thomas Lumsden Brown.
2009. "Assessment Practices in
Higher Education in Brazil from the
Students Point of View" dalam
Student Perspectives on Assessment.
Miranda, Edna E. 2011. Multi Mouse
Mischief Lessons in Grade V
Science,(Online),(http://files.figshare.
com/482420/_Multi_Mouse_Mischie
f_Lessons_in_Grade_V_Science_.do
cx), (diakses 16 Oktober 2013).
Moraveji, Neema, et al. 2008. "Mischief:
Supporting Remote Teaching in
Developing Regions" dalam
Proceedings of The SIGCHI
Conference on Human Factors in
Computing Systems.
Moraveji, Neema, Robb Lindgren, dan Roy
Pea. 2009. "Organized Mischief:
Comparing Shared and Private
Displays on A Collaborative
Learning Task" dalam Proceedings
of the 9th International Conference
on Computer Supported
Collaborative Learning 2.
Morrison, G. S. 2013. Informal Methods of
Assessment,(Online),(http://www.edu
cation.com/reference/article/informal
-
8
-methods-assessment), (diakses 16
Oktober 2013).
Nussbaum, Miguel. 2010. One Mouse Per
Child: Simultaneous Participatory
Educational Interaction, (Online),
(https://edutechdebate.org/low-cost-
ict-devices/one-mouse-per-child-
simultaneous-participatory-
educational-interaction), (diakses 17
Oktober 2013).
Romine, William, et al. 2013. "Student
Interest in Technology and Science
(SITS) Survey: Development,
Validation, and Use of A New
Instrument" dalam International
Journal of Science and Mathematics
Education 1-23.
RuizPrimo, Maria Araceli, dan Erin Marie
Furtak. 2007. "Exploring Teachers'
Informal Formative Assessment
Practices and Students'
Understanding in The Context of
Scientific Inquiry" dalam Journal of
Research in Science Teaching 44(1):
57-84.
Segers, Mien, and Harm Tillema. 2011.
"How Do Dutch Secondary Teachers
and Students Conceive The Purpose
of Assessment?" dalam Studies in
Educational Evaluation 37(1): 49-54.
Szewkis, Eyal, et al. 2011. "Collaboration
within Large Groups in The
Classroom" dalam International
Journal of Computer-Supported
Collaborative Learning 6(4): 561-
575.
Walton, K. Frank, dan Gavin Thomas
Lumsden Brown. 2009. "Personal
Accountability Versus Excuse-
making: The Impact of Secondary
Students' Conceptions of Assessment
on academic Performance Mediated
by Self-effcacy and Interest" dalam
HKIEd Research Repository
Woodcock, Ben, Andrew Middleton, dan
Anne Nortcliffe. 2012. "Considering
the Smartphone Learner: an
investigation into student interest in
the use of personal technology to
enhance their learning" dalam
Student Engagement and Experience
Journal 1(1): 1-15.
Zhou, Juan, et al. 2013a. "Quiz Creating
and Answering Activities of Across
Grades Using Multi-mouse Quiz
System in the Period for Integrated
Studies in an Elementary School"
dalam Advanced Applied Informatics
(IIAIAAI), 2013 IIAI International
Conference on IEEE.
Zhou, Juan, Mikihiko Mori, dan Hajime
Kita. 2013b. "On Class Design Using
Multi-Mouse Quiz by Elementary
Schoolteachers" dalam Cross-
cultural Design: Methods, Practice,
and Case Studies 535-544.