04. Seputar Sholat Jama'Ah

6
1 Seputar Sholat Jama'ah Oleh Sendal Jepit pada 17 Juli 2013 pukul 19:01 Ngaji FM Ramadhan Ketiga (Tanggal 9 Ramadhan 1434 H) oleh Nasyit Manaf PENGERTIAN SHOLAT JAMA'AH Secara lughot, jama’ah berarti perkumpulan dan lebih terkhusus lagi (secara istilah), ialah persambungan antara makmum dengan imam. Jama’ah dapat dilakukan dengan dua orang atau lebih, sesuai sabda Nabi: ٌ ةَ اعَ مَ ج اَ مُ هَ قْ وَ ف اَ مَ فِ انَ نْ ثِ لْ ا"Dua orang atau lebih disebut perkumpulan (jamaah)" Ini berarti banyak atau sedikitnya makmum, sama-sama mendapatkan fadlilah jama’ah. Akan tetapi jama’ah dengan makmum lebih banyak derajatnya lebih utama. Dan dalam keadaan tertentu jama’ah yang sedikit lebih utama, daripada jama’ah yang banyak. Seperti jama’ah yang sedikit tetapi dilakukan di awal waktu, itu lebih utama dibanding dengan jama’ah yang banyak akan tetapi di imami oleh imam yang ahli bid’ah, atau dilakukan di tempat yang syubhat dan lain-lain. Jama’ah sunnah dilakukan di masjid, sesuai hadits Rosul ; ِ ةَ بْ وُ تْ كَ مْ ل اَ ّ لِ اِ ةِ تْ ( يَ + بْ- يِ فِ ءْ رَ م لْ اُ ةَ لَ صِ ةَ لَ ّ ص ل اَ لَ صْ فَ : اَ ّ نِ اَ فْ مُ كِ تْ وُ - تُ + ثْ- يِ فُ اسَ ّ ن لا اَ هُ ّ - يَ : ا اْ وُ ّ لَ ص"Sholatlah kalian semua di dalam rumah kalian. Sesungguhnya sholat yang utama adalah sholatnya seseorang di dalam rumahnya, kecuali sholat maktubah." Rosululoh juga bersabda,

description

jamaah

Transcript of 04. Seputar Sholat Jama'Ah

2Seputar Sholat Jama'ahOlehSendal Jepitpada17 Juli 2013 pukul 19:01

NgajiFM RamadhanKetiga (Tanggal 9 Ramadhan 1434 H) oleh Nasyit Manaf

PENGERTIAN SHOLAT JAMA'AHSecara lughot, jamaah berarti perkumpulan dan lebih terkhusus lagi (secara istilah), ialah persambungan antara makmum dengan imam. Jamaah dapat dilakukan dengan dua orang atau lebih, sesuai sabda Nabi: "Dua orang atau lebih disebut perkumpulan (jamaah)"Ini berarti banyak atau sedikitnya makmum, sama-sama mendapatkan fadlilah jamaah. Akan tetapi jamaah dengan makmum lebih banyak derajatnya lebih utama. Dan dalam keadaan tertentu jamaah yang sedikit lebih utama, daripada jamaah yang banyak. Seperti jamaah yang sedikit tetapi dilakukan di awal waktu, itu lebih utama dibanding dengan jamaah yang banyak akan tetapi di imami oleh imam yang ahli bidah, atau dilakukan di tempat yang syubhat dan lain-lain.Jamaah sunnah dilakukan di masjid, sesuai hadits Rosul ; "Sholatlah kalian semua di dalam rumah kalian. Sesungguhnya sholat yang utama adalah sholatnya seseorang di dalam rumahnya, kecuali sholat maktubah."Rosululoh juga bersabda, "Sholat berjamaah lebih utama dibanding sholat sendirian."

SYARAT SHOLAT JAMAAH1. Adanya kesesuaian gerakan antara imam dan makmum, walaupun berbeda dalam hal wajib dan sunnahnya sholat, serta ada dan qodlo-nya. Akan tetapi tidak sah sholat Jamaah, seperti sholat maktubah mengikuti sholat jenazah, atau sholat gerhana dan sebaliknya.2. Mengakhirkan bacaan takbiratul ihram dari imam. Maka tidak sah jika membarengi atau mendahului imam.a. Disyaratkan pula makmum tidak mendahului atau mengakhirkan dua rukun fili dari gerakan imam tanpa adanya udzur.b. Adapun membarengi gerakan imam sebelum sempurnanya gerakan imam tersebut hukumnya makruh dan dapat menghilangkan fadililah jamaah pada rukun fili yang dibarengi.3. Mengetahui gerakan imam, baik dengan melihat secara langsung, mendengar maupun dengan melihat shof/barisan di depannya. Diperbolehkan pula mengetahui dari suara imam, lewat pengeras suara.4. Imam dan makmum berkumpul dalam satu tempat dengan batasan jarak antara keduanya, atau antara makmum dengan shof depannya maksimal 300 Diro (+144 m).a. Jika imam dan makmum berada di masjid, maka disyaratkan makmum dapat berjalan menuju tempat imam walaupun dengan cara berbelok atau mundur.b. Jika salah satu dari keduanya di dalam masjid, dan yang lain di luar masjid, maka makmum disyaratkan harus dapat berjalan maju menuju tempat imam tidak dengan berbelok atau mundur. Adapun pintu masjid yang tertutup di pertengahan sholat tidak membatalkan sholat jamaahnya makmum.c. Jika keduanya berada di selain masjid, seperti musholla atau lainnya, maka disyaratkan makmum harus dapat berjalan menuju tempat imam dengan maju.5. Harus bersesuaian dalam gerakan-gerakan sunnah sholat, yang meliputia. Sujud tilawah. Makmum harus mengikuti imam baik mengerjakan maupun meninggalkan sujud tilawah tersebut.b. Sujud Sahwi, Makmum wajib mengikuti jika imam melakukannya. Akan tetapi jika imam meninggalkannya, makmum boleh mengerjakannya, setelah imam salam.c. Tahiyyat Awwal. Wajib sesuai imam jika imam meninggalkan. Tapi ketika Imam melaksanakannya, makmum boleh langsung berdiri.d. Adapun mengenai Doa Qunut, tidak harus sesuai dengan imam. Jika imam melakukan, makmum boleh meninggalkan. Dan jika imam meninggalkannya, makmum sunnah mengerjakan, akan tetapi harus segera menyusul pada sujud pertamanya imam.6. Tumit (Tungkak, jawa-red) makmum tidak lebih maju dari tumit imam. Dan jika posisi keduanya sejajar, maka hukumnya makruh, dan tidak mendapatkan fadlilah jamaah.7. Baik imam maupun makmum harus niat berjamaah. Apabila salah satunya tidak niat berjamaah, maka yang lain tetap mendapatkan fadlilah jamaah, kecuali Jumat.8. Sholatnya imam harus sah, menurut keyakinan makmum walaupun terkadang sholatnya imam pada hakikatnya imam tidak sah. Seperti misalnya ; imam menanggung hadats, atau najis samar yang tidak terlihat oleh makmum, Imam meninggalkan syarat atau rukun yang tidak diketahui oleh makmum, imam tidak membaca fatihah atau basmalah pada sholat Sirri, dll.9. Sholatnya imam adalah sholat yang tidak wajib iadah (mengulang), seperti sholat lihurmatil waqti.10. Imam bukan orang yang menjadi makmum.11. Imam adalah seorang laki-laki, kecuali makmumnya wanita.12. Imam bukan ummi (orang yang bacaannya tidak fasih), sementara makmumnya orang yang fasih bacaannya.

HAL-HAL YANG DAPAT MENGHILANGKAN FADLILAH JAMAAH1. Mufaroqoh.2. Menyendiri dari shof (barisan). Menurut satu pendapat dapat menghilangkan fadlilah jamaah dan fadlilah shof. Dan menurut pendapat lain, hanya menghilangkan fadlilah shof saja.3. Tidak sesuai denah jamaah.4. Sejajar dengan imam.5. Membuat shof baru, sebelum shof depannya penuh. Menurut satu pendapat hal ini hanya menghilangkan fadlilah shof.6. Membarengi gerakan imam sebelum sempurna, atau membarengi bacaan imam yang disunnahkan untuk mengakhirkan, seperti bacaan fatihah pada dua rakaat awalnya sholat Jahr, dan salam pertama. Hal tersebut dapat menghilangkan fadlilah jamaah pada rukun yang dibarengi.

DENAH SHOLAT JAMAAH1. Bila makmum datang berurutan, maka makmum pertama berdiri di belakang imam sebelah kanan. Kemudian jika datang makmum kedua, maka berdiri di samping kiri makmum pertama, kemudian imam maju sedikit atau kedua makmum mundur. Apabila datang makmum yang lainnya lagi, maka bisa memenuhi shof dari kedua arah.2. Bila dua makmum datang bersamaan maka berdiri tepat di belakang imam.3. Bila makmumiin (jamaah) datang bersamaan, maka shof pertama diisi jamaah laki-laki, kemudian shof kedua anak-anak, dan shof ketiga adalah wanita.4. Bila makmum datang sendirian dan shof depannya sudah penuh, maka ia berdiri sendiri, setelah takbiratul ihram disunnahkan baginya menarik satu orang untuk berbaris dengannya. Hal ini dilakukan apabila tidak khawatir terjadi fitnah. Dan haram menarik baris depannya sebelum takbiratul ihram.

ORANG YANG DIDAHULUKAN SEBAGAI IMAMSecara berurutan adalah sebagai berikut:1. Penguasa setempat, atau yang ditunjuk.2. Imam Rotib. Walaupun ada orang lain yang mempunyai kelebihan dalam hal-hal tertentu, seperti misalnya lebih fasih, lebih wirai, dll.3. Orang yang lebih Alim, lebih mengetahui tentang sholat.4. Yang lebih hafal bacaan Al Quran.5. Yang lebih wirai (menjauhi syubhat dan menjaga muroah)6. Yang lebih dahulu masuk Islam.7. Yang lebih tua usianya.8. Yang lebih baik nasabnya.9. Yang lebih bagus sebutannya atau lebih banyak orang yang memuji.10. Yang lebih bersih pakaian dan badannya.11. Yang lebih bagus pekerjaannya, suaranya, dan postur tubuhnya.

MAKMUM MUAFIQ DAN MASBUQMakmum Muaffiq adalah makmum yang memiliki waktu yang cukup untuk membaca fatihah dengan ritme bacaan yang sedang (tidak terlalu cepat/lambat) setelah membaca takbir. Baginya harus menyempurnakan fatihah dan boleh ketinggalan dari imam untuk menyelesaikan bacaan fatihah, hingga dua rukun fili, apabila ia belum dapat menyelesaikannya hingga dua rukun fili maka ia wajib mufaroqoh. Kecuali ada udzur, seperti bacaan imam terlalu cepat, atau bacaan makmum tersebut terlalu lamban. Maka boleh menyelesaikan fatihah hingga tertinggal tiga rukun fili yang panjang.Makmum Masbuq adalah, makmum yang tidak memiliki waktu untuk membaca fatihah dengan ritme bacaan yang sedang setelah takbir, baik pada rakaat pertama maupun yang lainnya. Baginya harus segera membaca fatihah atau dzikir yang lain.Dan kemudian apabila bacaan fatihahnya tidak sempurna maka bacaannya ditanggung oleh Imam, sehingga bisa langsung rukuk.APABILA IMAM BERTINDAK TIDAK SEMESTINYA1. Jika di tengah sholat, imam mengerjakan sesuatu yang membatalkan sholat, maka sikap makmum adalah:a. Apabila ada kemungkinan tidak batal sholatnya imam, sebaiknya makmum husnudzon dan meneruskan sholatnya. Seperti Imam tidak membaca basmalah pada sholat yang Jahr, dan sebelum membaca fatihah ada waktu diam yang cukup untuk membaca basmalah.b. Apabila tidak ada kemungkinan atau yakin batal sholatya imam, maka wajib mufaroqoh. Jika tidak mufaroqoh, maka sholatnya batal dan ia dihukumi haram, karena dianggap main-main dalam beribadah.2. Bila imam menambah rakaat, makmum boleh menunggu sampai tahiyatnya imam atau mufaroqoh. Hal ini sunnah dilakukan setelah mengingatkan imam.3. Jika imam meninggalkan sunnah Abad, maka sudah disebutkan pada bab sebelumnya.