04. FLORIN AMALIA 04031181320004

download 04. FLORIN AMALIA 04031181320004

of 12

description

Anastesi lokal

Transcript of 04. FLORIN AMALIA 04031181320004

TUGAS BEDAH MULUT 1 ANASTESI LOKAL

TUGAS BEDAH MULUT 1ANASTESI LOKALFLORIN AMALIA040311813200041Bahan anestesi lokal merupakan salah satu bahan yang paling sering digunakan dalam kedokteran gigi, bahkan menjadi bahan yang mutlak digunakan dalam praktek dokter gigi sehari-hari. Bahan anestesi lokal digunakan untuk menghilangkan rasa sakit yang timbul akibat prosedur kedokteran gigi yang dilakukan. Bahan anestesi lokal terbagi atas dua golongan yaitu ester dan amida.Anastesi lokal adalah obat yang sebagai penghilang nyeri berbeda dengan obat penghilang nyeri yang lain. Perbedaannya adalah bahwa jika obat lain harus memasuki pembuluh darah dan mencapai kadar yang cukup guna memberikan efek terapi (mencapai efek terapeutik), anastesi lokal, jika sampai memasuki pembuluh darah, karena terabsorbsi ke dalam pembuluh darah, efek teraupetiknya justru akan hilang, bahkan berpotensi menimbulkan keracunan.KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ANESTESI GOLONGAN ESTERKELEBIHAN : Hidrolisa ester sangat cepat, metabolit diekskresi melalui urin. Pada cairan spinal mengandung sedikit atau tidak ada esterase sehingga menghasilkan efek prolong sampai agen diserap di aliran darah

KEKURANGAN : Hasil metabolisme golongan ester dapat memproduksi paraaminobenzoate (PABA), yaitu zat yang dapat memicu reaksi alergi, sehingga golongan ester dapat menimbulkan fenomena alergi. ikatan kimiawi golongan ester lebih mudah rusak dibandingkan ikatan kimiawi golongan amida sehingga golongan ester kurang stabil dalam larutan dan tidak dapat disimpan lama. 3CONTOH SEDIAANprokain, propoksikain, benzokain, tetrakain hidrokhlorid, kokain hidroklorid, chloroprocaine. procaine (generic, Novocaine): Parenteral: 1, 2, 10% untuk suntikan cocaine(generik): topical : larutan kental dan biasa 40, 100mg/ml; bubuk 5,25 g. Chloroprocaine (generik, nascaine) : Parenteral; 1,2,3% untuk suntikan Tetracaine (generic, pontocaine): Parenteral: 1% untuk suntikan, 0,2% dan 0,3% dengan 6% dekstrosa untuk anestesi spinal Topikal : salep, larutan oftalmik, krim, larutan untuk hidung dan tenggorokan, gel Benzocaine(generic): Parenteral: 0,25%, 0,5%, 0,75% untuk suntikan dengan epinefrin 1:200.000

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ANESTESI GOLONGAN AMIDAKELEBIHAN : Umumnya di dergradasi pada reticulum endoplasma Metabolisme dari golongan amida lebih kompleks dibandingkan dengan golongan ester. Kecendrungan alergi lebih kecil Ikatan kimia tidak lebih mudah rusak

KEKURANGAN : Biotranformasi yang lebih lambat dari normal dapat menyebabkan peningkatan level obat dalam darah dan berpotensi terjadinya peningkatan toksisitas. Jika kadar methemoglobin di dalam darah naik, tanda klinis dan simptom akan menjadi nampak. Di ginjal atau kerusakan jantung dan selama perpanjangan periode pelaksanaan obatCONTOH SEDIAANlidokain, mepavakain, prilokain, bupivakain, etidocaine, dan articaine. Lidocaine : Parenteral: 0,5%, 1%, 1,5%, 2% dengan epinefrin 1:200.000, 1% dan 2% dengan epinefrin 1:100.000, 2% dengan epinefrin 1:50.000 Topikal: salep, krim, gel, larutan, patch Campuran Lidocaine dan Bupivacaine (duocaine): Parenteral: lidocaine 10mg/ml ditambah bupivacaine 3,75mg/ml untuk suntikan Lidocaine dan prilocaine, campuran eutektik (EMLA Cream): Lidocaine 2,5% dengan prilocaine 2,5% Mepivicaine: 2% dengan levonordefrin 1:20.000

ANASTESI BLOK MANDIBULAAnestesi blok mandibula dapat dilakukan dengan teknik Fisher, teknik Gow-gates atau teknik Akinosi.

Pada dasarnya tujuan ketiga teknik ini sama yaitu menganestesi setengah mandibula pada sisi yang dianestesi, perbedaan yang prinsip adalah pada langkah-langkah tekniknya serta daerah saraf yang teranestesi.

MANDIBULLAR BLOCK (DIRECT)Teknik Direk: Nerv. Alveolar Inferior dianastesi terlebih dulu, maka dari itu disebut teknik DirekMANDIBULLAR BLOCK (INDIRECT)Posisi I : Jarum diinsersikan dipertengahan lengkung kuku , dari sisi rahang yang tidak dianestesi yaitu regio premolarPosisi II : Spuit digeser kesisi yang akan dianestesi, sejajar dengan bidang oklusal dan jarum ditusukkan sedalam 5 mm, lakukan aspirasi bila negatif keluarkan anestetikum sebanyak 0,5 ml untuk menganestesi N. Lingualis.

Posisi III : Spuit digeser kearah posisi I tapi tidak penuh lalu jarum ditusukkan sambil menyelusuri tulang sedalam kira-kira 10-15 mm. Aspirasi dan bila negative keluarkan anestetikum sebanyak 1 ml untuk menganestesi N. Alveolaris inferior.

Setelah selesai spuit ditarik kembali.

REFERENSI Khoury, Jason. Neural Blockade Anesthesia of the Mandibular Nerve and Its Terminal Branches: Rationale for Different Anaesthetic Techniques Including Their Advantages and Disadvantages. Review Article. 2011.

Sumawinata N. Anastesi lokal dalam perawatan konsersvasi gigi. Jakarta: EGC; 2013.

Malamed, SF. 2013. Handbook of local anasthesia. 6th Ed. St. Louis. Mosby year book