04 Aksiologi
-
Upload
zen-maarif -
Category
Documents
-
view
70 -
download
9
description
Transcript of 04 Aksiologi
Aksiologi: Filsafat Nilai
Zainul Maarif
Definisi
• Secara etimologis ‘aksiologi’ berasal dari kata Jerman ‘axiologie’ yang berarti teori tentang nilai.
• Aksiologi adalah cabang filsafat praktis yang menyelidiki hal ihwal nilai.
• Aksiologi mencakup:1. etika (membahas tentang baik-buruk),2. estetika (membahas tentang bagus-jelek)3. epistemologi (membahas tentang benar-salah)
Nilai
• Nilai adalah perangkat hal yang disetujui dan yang tidak disetujui.
• Macam-macam nilai: 1. Nilai intrinsik atau yang-bernilai: sesuatu yang
sejak semula sudah bernilai.2. Nilai instrumental atau yang-beri-nilai: sesuatu
yang bernilai karena dapat dipakai sebagai sarana untuk mencapai tujuan tertentu
Situasi Nilai
• Siatuasi nilai meliputi:1. Suatu subjek yang memberi nilai (segi
pragmatis)2. Suatu objek yang diberi nilai (segi semantis)3. Suatu perbuatan penilaian4. Suatu nilai
Penilaian
• Penilaian senantiasa menyangkut:1. “apa yang seharusnya ada/terjadi”
(keharusan/ought/das solen) dan 2. “apa yang senyatanya ada/terjadi”
(kenyataan/is/das sein).
Pendekatan2 Aksiologi
• Pendekatan aksiologi sedikitnya ada 3 dalam menjawab pertanyaan hakikat nilai:
• Pendekatan subjektif: nilai bersifat subjektif. Ia adalah reaksi yang diberikan manusia bergantung pada pengalaman manusia tersebut.
• Pendekatan objektivif-logis: nilai adalah esensi logis yang diketahui oleh akal, yang kenyataan ontologisnya yang tidak meruang dan mewaktu.
• Pendekatan objektif-metafisik: nilai adalah unsur objektif yang menyusun kenyataan.
4 Ajaran tentang Nilai1. Nilai adalah kualitas empiris yang tidak dapat didefinisikan, tapi dapat
ditunjukkan contohnya, seperti warna. (G. E. Moore, Principia Ethica; A. C. Ewing, Definition of the Good).
2. Nilai adalah objek suatu kepentingan. (Ralp Barton Perry, General Theory of Value)
3. Nilai sebagai hasil pemberian nilai, yang mempertimbangkan sarana dan tujuan, dan dapat berubah bersama perubahan kondisi (John Dewey, Theory of Valuation)
4. Nilai adalah esensi yang tidak bereksistensi, tapi ada dalam kenyataan, sebagai pemberi makna terhadap eksistensi. Ia dapat diketahui secara apriori sebagai sesuatu yang seharusnya ada, objektif dan tetap.. (W. M. Urban, The Intelligible World, Nicolai Hartman, Ethics)
Referensi
• Kattsoff, L. O. (1953) Elements of Philosophy, New York: The Ronald Press Company, terj. Soejono Soemargono, Pengantar Filsafat, Yogyakarta: Tiara Wacana, 2004, cet. Ke-9, Bab 15.