01 sistem bilangan real

31
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 1 A. Sistem Bilangan Terdapat beberapa sistem bilangan, yaitu: bilangan asli, bilangan bulat, bilangan rasional, bilangan irrasional, dan bilangan real. Masing-masing bilangan itu sebagai berikut. (1) Bilangan asli merupakan sistem bilangan paling sederhana, yaitu 1, 2, 3, 4, 5, 6, … (2) Bilangan bulat melibatkan negatif bilangan asli dan nol, yaitu …, 4, 3, 2, 1, 0, 1, 2, 3, 4, (3) Bilangan rasional melibatkan hasil bagi dua bilangan bulat, seperti 2 3 , 1 5 , 11 7 , 23 3 , 20 2 , 15 1 , Pembagian dengan nol, misalnya 6 0 atau 4 0 , tidak termasuk bilangan rasional karena tidak memiliki makna apapun. Oleh karena itu, pembagian dengan nol harus dihindari. (4) Bilangan irrasional mencakup akar dari suatu bilangan yang tidak dapat dinyatakan sebagai hasil bagi dua bilangan bulat, seperti 2 , 3 , 5 , 7 3 , , (5) Bilangan real mencakup semua jenis bilangan yang ada. Jika A menyatakan bilangan asli (bulat positif), B bilangan bulat, Q bilangan rasional, dan R bilangan real, maka A B Q R Lambang dibaca himpunan bagian dari. Pernyataan A B berarti setiap unsur A juga merupakan unsur B. BAB 1 Sistem Bilangan Real A. Sistem Bilangan B. Pertidaksamaan C. Nilai Mutlak dan Bentuk Akar D. Jarak Antara Dua Titik dan Persamaan Lingkaran E. Garis Lurus

Transcript of 01 sistem bilangan real

Page 1: 01 sistem bilangan real

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 1

A. Sistem Bilangan

Terdapat beberapa sistem bilangan, yaitu: bilangan asli, bilangan bulat, bilangan rasional,

bilangan irrasional, dan bilangan real. Masing-masing bilangan itu sebagai berikut.

(1) Bilangan asli merupakan sistem bilangan paling sederhana, yaitu

1, 2, 3, 4, 5, 6, …

(2) Bilangan bulat melibatkan negatif bilangan asli dan nol, yaitu

…, 4, 3, –2, –1, 0, 1, 2, 3, 4, …

(3) Bilangan rasional melibatkan hasil bagi dua bilangan bulat, seperti

2

3,−1

5,11

7,23

3,20

2,−15

1,…

Pembagian dengan nol, misalnya 6

0 atau

−4

0, tidak termasuk bilangan rasional karena

tidak memiliki makna apapun. Oleh karena itu, pembagian dengan nol harus dihindari.

(4) Bilangan irrasional mencakup akar dari suatu bilangan yang tidak dapat dinyatakan

sebagai hasil bagi dua bilangan bulat, seperti

2, 3, 5, 73,𝜋,…

(5) Bilangan real mencakup semua jenis bilangan yang ada. Jika A menyatakan bilangan

asli (bulat positif), B bilangan bulat, Q bilangan rasional, dan R bilangan real, maka

A B Q R

Lambang dibaca himpunan bagian dari. Pernyataan A B berarti setiap unsur A

juga merupakan unsur B.

BAB

1 Sistem Bilangan Real A. Sistem Bilangan

B. Pertidaksamaan

C. Nilai Mutlak dan Bentuk Akar

D. Jarak Antara Dua Titik dan Persamaan Lingkaran

E. Garis Lurus

Page 2: 01 sistem bilangan real

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 2

Bilangan real memenuhi operasi penjumlahan dan perkalian. Pada operasi

penjumlahan dan perkalian bilangan real berlaku sifat-sifat berikut. Misalnya, x dan y

bilangan real maka berlaku:

(1) Hukum-hukum komutatif: x + y = y + x dan xy = yx.

(2) Hukum-hukum asosiatif: x + (y + z) = (x + y) + z dan x(yz) = (xy)z

(3) Hukum distributif: x(y + z) = xy + xz

(4) Unsur-unsur identitas. Ada dua bilangan berbeda 0 dan 1 yang memenuhi x + 0 = x dan

x1 = x untuk setiap bilangan real x.

(5) Invers (kebalikan). Setiap bilangan x memiliki kebalikan penjumlahan, –x , yang

memenuhi x + (–x) = 0. Selain itu, setiap bilangan x, kecuali 0, memiliki kebalikan

perkalian, x-1, yang memenuhi xx-1 = 1.

Pengurangan dan pembagian didefinisikan sebagai

)( yxyx

dan

1 yxyxy

x

dengan syarat y 0. Pembagian dengan 0 tidak didefinisikan.

Bilangan real bukan nol dibedakan menjadi bilangan real positif dan bilangan negatif.

Kenyataan ini memungkinkan kita untuk memperkenalkan bentuk hubungan lebih kecil dari

atau kurang dari (<) dan lebih besar dari atau lebih dari (>). Hubungan ini masing-masing

didefinisikan sebagai berikut.

Contoh 1.1

Buktikan bahwa 3 < 5!

Definisi

(i) x < y jika dan hanya jika x – y negatif;

(ii) x > y jika dan hanya jika x – y positif.

Page 3: 01 sistem bilangan real

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 3

Penyelesaian

3 – 5 = –2 (NEGATIF) maka 3 < 5.

Contoh 1.2

Nyatakan apakah ungkapan –2 < –5 BENAR atau SALAH! Berikan alasannya!

Penyelesaian

–2 – (–5) = 3 (POSITIF) maka –2 > –5. Jadi, ungkapan –2 < –5 adalah SALAH.

Selanjutnya, hubungan kurang dari atau sama dengan () dan lebih dari atau sama

dengan () didefinisikan sebagai berikut.

Ungkapan yang mengandung >, <, , dan disebut pertidaksamaan. Pertidaksamaan

yang melibatkan > dan < disebut pertidaksamaan murni, sedangkan yang melibatkan dan

disebut pertidaksamaan tidak murni.

Gambar 1.1 Garis bilangan real.

Berdasarkan definisi, x > 0 menyatakan bahwa x merupakan bilangan positif dan,

sebaliknya, x < 0 menyatakan bahwa x merupakan bilangan negatif. Pada garis bilangan real,

seperti yang diperlihatkan pada Gambar 1.1, bilangan-bilangan positif berada di sebelah

kanan titik 0 dan bilangan-bilangan negatif berada di sebelah kiri titik 0. Titik 0 disebut titik

asal. Semakin ke kanan, bilangannya semakin besar. Sebaliknya, semakin ke kiri

bilangannya semakin kecil.

Definisi

(i) x y jika dan hanya jika x – y negatif atau nol;

(ii) x y jika dan hanya jika x – y positif atau nol.

Page 4: 01 sistem bilangan real

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 4

Sifat-sifat pertidaksamaan sebagai berikut.

(1) Trikotomi: Jika x dan y adalah bilangan, salah satu dari berikut ini akan dipenuhi: x < y

atau x = y atau x > y.

(2) Transitif : Jika x < y dan y < z maka x < z.

(3) Penjumlahan: x < y x + z < y + z

(4) Perkalian: Jika z > 0, x < y xz < yz. Sebaliknya, jika z < 0, x < y xz > yz.

Tunjukkan tahapan penyelesaian dan

jawaban dari soal-soal berikut.

1. 5 – 3(9 – 12) + 7

2. –4 [3 – 2(7 – 5) + 7(14 – 3)]

3. 214

76

4. )82(23

5. 22

5

2

1

Sederhanakan aljabar berikut.

6. (3x – 2)(x + 5)

7. (2x + 6)2

8. 3

62

x

xx

9. 3

2142

t

tt

10. 2

24

2

122

pppp

Nyatakan apakah ungkapan berikut benar

atau salah. Berikan alasannya.

11. 73

12. 7

223

13. 171

14. 265

15. 944

75

SOAL-SOAL 5.1

Page 5: 01 sistem bilangan real

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 5

B. Pertidaksamaan

1. Selang atau Interval

Suatu bilangan x yang berada di antara a dan b, yakni a < x dan x < b, dapat dituliskan

dalam pertidaksamaan bersambung sebagai berikut: a < x < b. Himpunan semua bilangan x

yang memenuhi pertidaksamaan bersambung ini disebut selang atau interval.

Secara umum selang dibedakan menjadi selang terbuka, selang tertutup, dan

kombinasi keduanya. Ungkapan a x b menyatakan selang terbuka yang terdiri dari

semua bilangan real antara a dan b, tidak termasuk titik ujung a dan b dan lambangkan oleh

(a, b). Sementara itu, ungkapan a x b menyatakan selang tertutup yang terdiri dari

semua bilangan real antara a dan b, termasuk a dan b itu sendiri dan dilambangkan oleh [a,

b]. Pada Tabel 1.1 diperlihatkan berbagai kemungkinan selang dan lambangnya.

Tabel 1.1 Lambang himpunan penyelesaian, selang, dan gambarnya.

Lambang Himpunan Lambang Selang Gambar

{ x: a x b } (a, b)

{ x: a x b } [a, b]

{ x: a x b } [a, b)

{ x: a x b } (a, b]

{ x: x b } (– , b]

{ x: x b } (– , b)

{ x: x a } [a, )

{ x: x a } (a, )

R (– , )

a b

a b

a b

a b

b

b

a

a

Page 6: 01 sistem bilangan real

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 6

2. Memecahkan Pertidaksamaan

Memecahkan pertidaksamaan berarti mencari himpunan semua bilangan real yang membuat

pertidaksamaan tersebut menjadi benar. Berbeda dengan persamaan, yang penyelesaiannya

terdiri dari satu atau sejumlah bilangan terbatas, penyelesaian pertidaksamaan adalah

himpunan semua bilangan real dalam selang tertentu atau gabungan beberapa selang.

Hal-hal yang dapat dilakukan ketika memecahkan pertidaksamaan tanpa mengubah

himpunan penyelesaiannya berdasar pada kenyataan berikut.

Contoh 1.3 Cari himpunan penyelesaian dari 2x – 6 4x – 3 dan gambarkan himpunan

penyelesaiannya pada garis bilangan real.

Penyelesaian

2x – 6 4x – 3

2x 4x + 3 (setelah kedua ruas ditambah 6)

– 2x 3 (setelah kedua ruas ditambah –4x)

x –2

3 (setelah kedua ruas dikalikan –

2

1 , tanda pertidaksamaan dibalik).

Jadi, himpunan penyelesaiannya sbb.:

23

23 :, xx

(1) Setiap ruas dapat ditambahkan bilangan yang sama.

(2) Setiap ruas dapat dilkalikan dengan bilangan positif yang sama.

(3) Setiap ruas dapat dikalikan dengan bilangan negatif, tetapi arah tanda

pertidaksamaan harus dibalik.

–3 –2 –1 0 1 2 3

Page 7: 01 sistem bilangan real

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 7

Contoh 1.4

Cari himpunan penyelesaian dari –5 2x + 6 4.

Penyelesaian

–6 2x + 6 4

–12 2x –2 (setelah setiap ruas ditambah –6)

–6 x –1 (setelah setiap ruas dikalikan ½ )

Jadi, himpunan penyelesaiannya sebagai berikut:

16:)1,6[ xx

Contoh 1.5

Tentukan semua nilai x yang memenuhi 2x + 7 5 dan 3x – 2 < 4.

Penyelesaian

Ungkapan ”dan” menunjukkan bahwa nilai x harus memenuhi kedua pertidaksamaan

tersebut.

2x + 7 5 dan 3x – 2 < 4

2x 2 3x < 6

x 1 x < 2

[1, ) (, 2)

Jadi, nilai x yang memenuhi kedua pertidaksamaan di atas adalah

[1, ) (, 2) = [1, 2).

Contoh 1.6

Tentukan himpunan penyelesaian yang memenuhi 2x + 7 5 atau 3x – 2 > 4.

–7 –6 –5 –4 –3 –2 –1

Page 8: 01 sistem bilangan real

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 8

Penyelesaian

Ungkapan ”atau” menunjukkan bahwa nilai x memenuhi salah satu dari kedua

pertidaksamaan tersebut.

2x + 7 5 atau 3x – 2 > 4

2x 2 3x > 6

x 1 x > 2

(,1] (2, )

Jadi, x yang memenuhi salah satu pertidaksamaan di atas adalah (,1] (2, ).

Contoh 1.3 sampai dengan Contoh 1.6 berkaitan dengan pemecahan pertidaksamaan

yang melibatkan variabel x berpangkat 1. Untuk kasus seperti itu, kecuali Contoh 1.3, suku

yang mengandung peubah x dibuat sedemikian rupa sehingga berada di ruas kiri, sedangkan

suku yang hanya bilangan berada di ruas kanan. Khusus untuk jenis pertidaksamaan seperti

pada Contoh 1.3, karena ruas kiri dan ruas kanannya sudah berupa bilangan, suku yang

mengandung peubah x disimpan di ruas tengah.

Bagaimana jika pertidaksamaan melibatkan peubah x yang BUKAN berpangkat 1?

Untuk kasus tersebut, buatlah sedemikian rupa sehingga ruas kanan menjadi NOL.

Contoh 1.8

Cari himpunan penyelesaian x2 – 2x 8.

Penyelesaian

x2 – 2x 8

x2 – 2x – 8 0 (setelah ditambah –8)

(x + 2)(x – 4) 0 (setelah difaktorkan)

Ambil dulu (x + 2)(x – 4) = 0 sehingga diperoleh x = – 2 dan x = 4. Titik x = – 2 dan x = 4

disebut titik pemecah selang (split point). Titik ini membagi garis bilangan real menjadi tiga

selang: (–, –2), (–2, 4), dan (4, ). Pada masing-masing selang ini, (x + 2)(x – 4) terdiri

Page 9: 01 sistem bilangan real

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 9

dari satu tanda, bisa selalu positif atau selalu negatif. Untuk mendapatkan tanda pada setiap

selang, gunakan titik uji yang berada dalam selang tersebut, seperti terlihat pada gambar dan

tabel berikut.

Selang Titik Uji (x) Nilai dari (x + 2)(x – 4) Tanda

(–, –2) –3 7 +

(–2, 4) 0 –8 –

(4, ) 5 7 +

Ungkapan x2 – 2x – 8 0 menunjukkan bahwa nilai x2 – 2x – 8 adalah negatif. Berdasarkan

gambar atau tabel tersebut, x2 – 2x – 8 bernilai negatif pada selang (–2, 4). Jadi, himpunan

penyelesaian dari (x + 2)(x – 4) 0 adalah (–2, 4).

Contoh 1.9

Cari himpunan penyelesaian dari x2 – 2x 8.

Penyelesaian

Mengacu pada penyelesaian Contoh 1.8, himpunan penyelesaian x2 – 2x – 8 0 adalah (–,

–2) atau (4, ). Ungkapan tersebut ditulis (–, –2) (4, ). Tanda dibaca: gabungan

atau atau. Jadi, himpunan penyelesaian dari x2 – 2x 8 adalah (–, –2) (4, ).

Contoh 1.10

Tentukan penyelesaian dari 2x2 + 5x – 3 0.

–2 –1 0 1 2 3 4

+ + –

titik pemecah selang titik pemecah selang

titik uji titik uji titik uji

–3 5

Page 10: 01 sistem bilangan real

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 10

Penyelesaian

Karena 2x2 + 5x – 3 = (2x – 1)(x + 3) maka diperoleh titik pemecah selangnya adalah x = –3

dan x = ½. Dengan memasukkan titik uji –4, 0, dan 1, diperoleh selang positif atau negatif

seperti yang diperlihatkan pada gambar. Perhatikan bahwa ungkapan 2x2 + 5x – 3 0

menunjukkan bahwa 2x2 + 5x – 3 selalu bernilai positif atau nol. Karena 2x2 + 5x – 3 dapat

bernilai nol, titik pemecah selang x = –3 dan x = ½ termasuk ke dalam penyelesaian. Dengan

demikian, himpunan penyelesaiannya adalah (–, –3] [½, ).

Contoh 1.11

Cari himpunan penyelesaian dari 03

1

x

x.

Penyelesaian

Ungkapan 03

1

x

x menunjukkan bahwa

𝑥−1

𝑥+3 selalu positif atau nol. Titik pemecah selang

adalah x = 1 dan x = –3 (pembuat nol dari pembilang dan penyebut). Perhatikan bahwa x = –

3 harus dikecualikan karena akan menghasilkan pembagian dengan nol. Sementara itu, x = 1

termasuk penyelesaian. Dengan demikian, selangnya adalah (–,–3), (–3, 1], dan [1, ).

Dengan memasukkan titik uji pada setiap selang, masing-masing –4, 0, dan 2, secara

berurutan, diperoleh bahwa 𝑥−1

𝑥+3 bernilai positif atau nol pada selang (–,–3) atau [1, ).

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah (–,–3) [1, ).

–4 –3 –2 –1 0 ½ 1 2

+ + –

titik pemecah selang

titik uji titik uji

–5 3

Page 11: 01 sistem bilangan real

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 11

Contoh 1.12

Tentukan semua nilai x yang memenuhi xx

41 .

Penyelesaian

Hati-hati dalam memecahkan pertidaksamaan seperti ini. Ingat bahwa x bisa bernilai positif

atau negatif dan, dalam kasus ini, x 0 (penyebut tidak boleh 0).

Berikut adalah CARA JAWAB YANG SALAH.

xx

41 1 4x2

1 – 4x2 0

(1 – 2x)(1 + 2x) 0

Titik pemecah selang: x = ½ dan x = ½ sehingga diperoleh tiga selang, yaitu (,½),

(½, ½), dan (½,). Dengan memasukaan titik uji 1, 0, dan 1 berturut-turut pada masing-

masing selang tersebut, diperoleh bahwa nilai (1 – 2x)(1 + 2x) adalah negatif untuk

(,½), positif untuk (½, ½), dan negatif untuk (½,). Sementara itu, ungkapan (1 –

2x)(1 + 2x) 0 menunjukkan bahwa nilainya harus positif atau nol. Dengan demikian, nilai

x yang memenuhi terdapat pada (½, ½).

–4 –3 –2 –1 0 1 2

+ + –

titik pemecah selang titik pemecah selang

titik uji titik uji titik uji

–5 3

Page 12: 01 sistem bilangan real

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 12

Mengapa (½, ½) merupakan JAWABAN YANG SALAH dari pertidaksamaan xx

41 ?

Jika kita masukkan x = 0 pada pertidaksamaan tersebut (x = 0 berada pada selang tersebut),

diperoleh ungkapan 00

1 . Jelas bahwa ini adalah SALAH.

CARA JAWAB YANG BENAR sebagai berikut.

xx

41 04

1 x

x

041 2

x

x

0)21)(21(

x

xx

Titik pemecah selang: x = ½, x = 0, dan x = ½. Perhatikan bahwa x = 0 harus dikecualikan

karena penyebut tidak boleh sama dengan nol, sementara x = ½ dan x = ½ termasuk ke

dalam selang. Dengan memasukan titik uji 1, ¼ , ¼, dan 1 berturut-turut pada masing-

masing selang, diperoleh bahwa nilai (1 – 2x)(1 + 2x) adalah positif untuk (,½], negatif

untuk (½, 0), positif untuk (0, ½], dan negatif untuk [½, ). Sementara itu, ungkapan (1 –

2x)(1 + 2x) 0 menunjukkan bahwa nilainya harus positif atau nol. Dengan demikian, nilai

x yang memenuhi terdapat pada (,½] [½, ). Jadi, nilai x yang memenuhi xx

41

adalah (,½] [½, ).

Contoh 1.13

Cari himpunan penyelesaian dari 212

x

x.

Penyelesaian

Contoh ini serupa dengan Contoh 1.13. Cara menyelesaikannya sebagai berikut.

Page 13: 01 sistem bilangan real

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 13

212

x

x

0212

x

x

0212

x

x

x

x

0122

x

xx

0)1( 2

x

x

Karena pembilangnya, yakni 2)1( x , selalu positif atau nol, titik pemecah selangnya

adalah x = 0 (Tapi, ingat, penyebut x 0). Dengan memasukkan titik uji 1 dan 1, diperoleh

tanda negatif untuk (, 0) dan positif untuk (0, ). Jadi, penyelesaiannya adalah (0, ).

Tunjukkan lambang selang berikut pada

garis bilangan real.

1. [–5, 2]

2. (–, –1]

3. (1, 4]

4. (–1, 2)

5. [0, )

Tentukan semua x yang memenuhi

pertidaksamaan berikut. Nyatakan dalam

notasi selang dan grafik.

6. 3462 xx

7. 342 xx

8. xx

91

9. 01

4

x

x

10. 32

x

x

11. 0)3)(1)(2( xxx

12. 065 23 xxx

13. 82 24 xx

14. 273 x dan 212 x

SOAL-SOAL 1.2

Page 14: 01 sistem bilangan real

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 14

15. 172 x atau 312 x

C. Nilai Mutlak dan Bentuk Akar

1. Nilai Mutlak

Nilai mutlak dari bilangan real x, dilambangkan oleh |x|, didefinisikan sebagai berikut.

Definisi tersebut menyatakan bahwa |x| selalu bernilai taknegatif. Sebagai contoh, |4| = 4,

|–3| = 3, |0| = 0, dan |–x| = |x|.

Nilai mutlak dapat dipahami sebagai sebuah jarak. |x| adalah jarak antara x dan titik

asal (titik nol). Dengan pemahaman yang sama, |x – a| adalah jarak antara x dan titik a.

Adapun sifat-sifat nilai mutlak sebagai berikut.

(1) |ab| = |a||b| (3) |a + b| |a| + |b|

(2) b

a

b

a (4) |a – b| ||a| + |b||

Memecahkan Pertidaksamaan yang Melibatkan Nilai Mutlak Pertidaksamaan yang

melibatkan nilai mutlak memenuhi pernyataan berikut.

Teorema

|x | a –a x a

|x | > a x –a atau x a

Definisi Nilai Mutlak

0,

0,||

xx

xxx

Page 15: 01 sistem bilangan real

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 15

Contoh 1.14

Cari himpunan penyelesaian dari |x – 5| 3.

Penyelesaian

|x – 5| 3 –3 x – 5 3

2 x 8 (setelah setiap ruas ditambah 5)

Jadi himpunan penyelesaiannya adalah (2, 8).

Contoh 1.15

Cari himpunan penyelesaian dari |2x – 7| 1.

Penyelesaian

|2x – 7| 1 2x – 7 – 1 atau 2x – 7 1

2x 6 atau 2x 8

x 3 atau x 4

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah (–, 3] [4, ).

Contoh 1.16

Cari himpunan penyelesaian dari 22||

x

x.

Penyelesaian

Memecahkan pertidaksamaan yang mengandung nilai mutlak seperti ini dilakukan membuka

tanda mutlak sesuai dengan definisinya.

o Untuk x 0, |x| = x :

22||

x

x 2

2

x

x

02

2

x

x 0

22

x

x

x

x 0

2

x

x

Page 16: 01 sistem bilangan real

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 16

Titik pemecah selangnya adalah x = 0 dan x = 2. Akan tetapi, x = 0 harus dikecualikan

dari himpunan penyelesaian karena penyebut tidak boleh nol. Hasil uji selang (lihat

gambar) menunjukkan bahwa himpunan penyelesaiannya adalah (0, 2]. Akan tetapi,

kita sedang bekerja untuk x 0 atau (0, ) maka himpunan penyelesaiannya menjadi (0,

2) (0, ) = (0, 2).

o Untuk x < 0, |x| = –x:

22||

x

x

2

2

x

x

02

2

x

x

0

22

x

x

x

x 0

32

x

x

Titik pemecah selangnya adalah x = 0 dan x = 2/3. Akan tetapi, x = 0 harus dikecualikan

dari himpunan penyelesaian karena penyebut tidak boleh nol. Hasil uji selang (lihat

gambar) diperoleh himpunan penyelesaiannya adalah (0, 2/3]. Akan tetapi, kita sedang

bekerja untuk x < 0 atau (–, 0) maka himpunan penyelesaiannya menjadi (0, 2/3) (–

, 0) = { } atau himpunan kosong.

Jadi, himpunan penyelesaian dari 22||

x

x adalah (0, 2) { } = (0, 2).

–1 0 1/2 2/3 1 2

+ – –

titik pemecah selang

titik uji titik uji titik uji

–2 –1 0 1 2 3 4

+ – –

titik pemecah selang

titik uji titik uji titik uji

–3

Page 17: 01 sistem bilangan real

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 17

Contoh 1.17

Tentukan semua x yang memenuhi 23

xx

.

Penyelesaian

23

xx

23

2 xx

23

xx

dan 23

xx

Kita pecahkan dahulu masing-masing.

(*) 23

xx

023

xx

023 2

x

xx

0322

x

xx

0)3)(1(

x

xx

Diperoleh titik pemecah selang: x = –1, x = 0, dan x = 3. (Ingat, x = 0 harus dikecualikan

dari solusi, karena penyebut tidak boleh sama dengan nol). Dengan memasukkan titik uji

pada tiap selang berturut-turut: –2, –½, 1, dan 4 diperoleh selang yang memenuhi

0)3)(1(

x

xx adalah

HP1 = (–,–1] (0, 3] (i)

(**) 23

xx

023

xx

023 2

x

xx

Page 18: 01 sistem bilangan real

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 18

0322

x

xx

0)3)(1(

x

xx

Diperoleh titik pemecah selang: x = –3, x = 0, dan x = 1. (Ingat, x = 0 harus dikecualikan

dari solusi, karena penyebut tidak boleh sama dengan nol). Dengan memasukkan titik uji

pada tiap selang berturut-turut: –4, –1, ½, dan 2 diperoleh selang yang memenuhi

0)3)(1(

x

xx adalah

HP2 = [–3, 0) [1, ) (ii)

Dengan demikian, semua x yang memenuhi 23

xx

adalah

HP1 HP2 = {(–,–1] (0, 3]} {[–3, 0) [1, )} = [–3, –1] [1, 3].

2. Akar dari Kuadrat

Setiap bilangan positif memiliki dua akar kuadrat. Sebagai contoh, dua akar kuadrat dari 16

adalah 4 dan –4 dan kadang-kadang dinyatakan sebagai 4. Untuk a 0, a disebut akar

kuadrat taknegatif dari a. Jadi, 4 = 2 dan 225 = 15. Penulisan 9 = 3 adalah tidak

benar karena 9 berarti akar kuadrat taknegatif dari 9, yakni 3. Bilangan 3 memiliki dua

akar kuadrat, yang ditulis 3 , tetapi 3 menyatakan bilangan real positif.

Secara umum, bentuk akar kuadrat definisikan sebagai berikut:

.

Definisi Akar dari Kuadrat

xx 2

Page 19: 01 sistem bilangan real

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 19

Ingat kembali bahwa penyelesaian persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0 diberikan oleh

rumus abc sebagai berikut.

a

acbbx

2

42 .

Bilangan D = b2 – 4ac disebut diskriminan dari persamaan kuadrat. Persamaan ini memiliki

dua penyelesaian real jika D 0, satu penyelesaian real jika D = 0, dan tak ada penyelesaian

real (imajiner) jika D 0.

Contoh 1.18

Cari himpunan penyelesaian dari x2 – x – 3 0.

Penyelesaian

Dua penyelesaian dari x2 – x – 3 = 0 yaitu

132

1

2

1

)1(2

)3)(1(4)1()1( 2

1

x

dan

132

1

2

1

)1(2

)3)(1(4)1()1( 2

2

x .

Titik pemecah selang 132

1

2

1 dan 13

2

1

2

1 membagi tiga selang yaitu (–,

132

1

2

1 ], [ 13

2

1

2

1 , 13

2

1

2

1 ], dan [ 13

2

1

2

1 , ). Ambil titik uji –2, 0, dan 4

maka diperoleh simpulan bahwa himpunan penyelesaian dari x2 – x – 3 0 adalah [

132

1

2

1 , 13

2

1

2

1 ].

Page 20: 01 sistem bilangan real

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 20

3. Kuadrat Nilai Mutlak

Kuadrat dari nilai mutlak memenuhi persamaan berikut.

Penguadratan kedua ruas pada pertidaksamaan dapat menyebabkan pertidaksamaan

itu menjadi salah. Sebagai contoh, –2 > –5 akan tetapi (–2)2 < (–5)2. Di lain pihak, 2 < 5 dan

22 < 52. Dengan demikian, penguadratan kedua ruas pada pertidaksamaan akan tetap benar

jika bilangan pada kedua ruas itu taknegatif. Berdasarkan kenyataan tersebut, diperoleh

teorema berikut.

Contoh 1.19

Cari himpunan penyelesaian dari |x – 1| 2|x – 3|.

Penyelesaian

Pemecahan pertidaksamaan di atas dapat dilakukan dengan menguadratkan kedua ruasnya

sebagai berikut.

|3|2|1| xx 222 |3|2|1| xx

)96(412 22 xxxx

3624412 22 xxxx

035223 xx

035223 2 xx

0)5)(73( xx

Titik pemecah selangnya adalah x = 7/3 dan x = 5. Uji selangnya sebagai berikut.

Teorema

|x| |y| x2 y2

Kuadrat Nilai Mutlak

22xx

Page 21: 01 sistem bilangan real

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 21

Jadi, himpunan penyelesaian dari |x – 1| 2|x – 3| adalah (–, 7/3) (5, ).

Tentukan himpunan penyelesaian dari

pertidaksamaan berikut.

1. 21 x

2. 15

2 x

3. 1054 x

4. |2|2|1| xx

5. )2(2|1| xx

6. ||

21

xx

7. |1|

2

xx

8. xx

2

3

9. 0232 xx

10. 0151114 2 xx

D. Jarak Antara Dua Titik dan Persamaan Lingkaran

1. Jarak Antara Dua Titik

Tinjau tiga buah titik A(x1, y1), B(x2, y2), dan C(x2, y1) seperti diperlihatkan pada Gambar

1.2. Garis hubung ketiga titik membentuk segitiga siku-siku dengan siku-siku di C. Jarak

AB dapat ditentukan menggunakan dalil Pythagoras sebagai berikut.

SOAL-SOAL 1.3

0 7/3 4 5 6

– + +

titik pemecah selang

titik uji titik uji titik uji

Page 22: 01 sistem bilangan real

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 22

Gambar 1.2 Menentukan jarak antara dua titik.

Contoh 1.20

Tentukan jarak antara (a) A(2, –5) dan B(4, 3); (b) C( 3,2 ) dan D( 34,22 ).

Penyelesaian

(a) 2

12

2

12)()(|| yyxxABd

22 ))5(3()24( 22 8)6( 10

(b) 2

12

2

12)()(|| yyxxCDd

22 )343()222( 22 )35()2( 79

2. Persamaan Lingkaran

Lingkaran adalah himpunan titik yang berjarak sama ke titik acuan tetap. Titik acuan tetap

ini disebut pusat lingkaran.

Jarak antara titik A(x1, y1) dan B(x2, y2)

2

12

2

12)()(|| yyxxABd

A(x1, y1)

B(x2, y2)

C(x2, y1)

x x2 x1

y1

y2

y

d

Page 23: 01 sistem bilangan real

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 23

Sekarang tinjau sebuah lingkaran berjari-jari r dan berpusat di P(a,b) seperti

diperlihatkan pada Gambar 1.3 . Jarak titik (x, y) pada lingkaran ke pusat lingkaran adalah

22 )()( byaxr

Dengan menguadratkan kedua ruas dan mengubah susunan persamaan di atas diperoleh

persamaan lingkaran sebagai berikut.

Gambar 1.3 Lingkaran berpusat di (a, b) dan berjari-jari r.

Jika persamaan lingkaran baku kita uraikan, diperoleh

222 )()( rbyax

22222 22 rbbyyaaxx

0)()2()2( 22222 rbaybxayx

Misalkan A = –2a, B = –2b, dan C = a2 + b2 – r2 maka persamaan lingkaran umum sebagai

berikut.

Persamaan Lingkaran Baku

Lingkaran baku berjejari r berpusat di (a, b) dinyatakan oleh persamaan

222 )()( rbyax

P(a, b)

(x, y)

x

y

r

Page 24: 01 sistem bilangan real

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 24

Contoh 1.21

Tentukan persamaan lingkaran berjejari 5 dan berpusat di (2, 3).

Penyelesaian

Diketahui r = 5, a = 2, dan b = –3 maka

222 )()( rbyax

222 5))3(()2( yx

25)3()2( 22 yx

Contoh 1.22

Tentukan pusat dan jari-jari lingkaran yang dinyatakan oleh persamaan

066222 yxyx .

Penyelesaian

Bandingkan 066222 yxyx dengan 022 CByAxyx maka

diperoleh A = –2, B = 6, dan C = 6. Selanjutnya diperoleh

Persamaan Lingkaran Umum

Secara umum, lingkaran dapat dinyatakan oleh persamaan

022 CByAxyx

Pusat lingkaran P(a, b) dengan

2

Aa dan

2

Bb

dan jari-jari

Cbar 22

Page 25: 01 sistem bilangan real

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 25

12

2

2

Aa , 3

2

6

2

Bb , dan

26)3(1 2222 Cbar

Jadi, pusat lingkaran tersebut adalah (1, –3) dengan jari-jari 2 satuan.

Gambarkan titik-titik berikut pada

koordinat bidang dan tentukan jaraknya.

1. A(3, 2) dan B(–1, 5)

2. C(1, 3) dan D(–2, 4)

3. E(–3, –2) dan F(4, 5)

Tentukan persamaan lingkaran yang

pusat dan jari-jarinya berturut-turut

sebagai berikut.

4. (–2, 3) dan 2

5. (0, 0) dan 5

Tentukan pusat dan jari-jari lingkaran

yang memenuhi persamaan berikut.

6. 16)1(2 22 yx

7. 06222 yxyx

8. 01561644 22 yxyx

Tentukan jarak antarpusat dua lingkaran

berikut.

9. 9)2(1 22 yx dan

25)4(3 22 yx

10. 0351222 xyx dan

0101022 yxyx

E. Garis Lurus

1. Kemiringan Garis atau Gradien

Tinjau sebuah garis g seperti diperlihatkan pada Gambar 1.4. Misalnya titik A(x1, y1) dan

B(x2, y2) berada pada garis tersebut. Gradien garis g didefinisikan sebagai berikut.

SOAL-SOAL 1.4

Page 26: 01 sistem bilangan real

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 26

Contoh 1.23

Tentukan gradien garis yang melalui (2,5) dan (4,1).

Penyelesaian

3

2

6

4

)2(4

51

12

12

xx

yym

Gambar 1.4 Gradien garis takvertikal.

2. Garis-garis Sejajar dan Tegak lurus

Pada Gambar 1.5(a) diperlihatkan dua buah garis, g dan h, yang sejajar satu sama lain,

sedangkan pada Gambar 1.5(b), garis g dan h saling tegak lurus. Keadaan kedua garis

tersebut memenuhi teorema berikut.

Definisi Gradien

Gradien garis yang melalui titik A(x1, y1) dan B(x2, y2), untuk x1 x2

12

12

xx

yym

.

Garis vertikal tidak memiliki gradien.

A

B

x x2 x1

y1

y2

y

y2 – y1

x2 – x1

C(x, y)

x

y

Page 27: 01 sistem bilangan real

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 27

Gambar 1.5 (a) Dua garis sejajar dan (b) dua garis saling tegak lurus.

3. Persamaan Garis Lurus

Tinjau kembali Gambar 1.5. Jika C(x, y) adalah sebarang titik pada garis yang melalui AB,

gradien garis tersebut juga dapat dinyatakan oleh

1

1

xx

yym

Dari persamaan tersebut diperoleh persamaan garis sebagai berikut.

Jika garis dengan gradien m yang memotong sumbu-y di titik (0, c), persamaan

garisnya menjadi sebagai berikut.

Persamaan Garis (1)

Garis dengan gradien m yang melalui titik (x1, y2) memenuhi persamaan

11)( yxxmy

Teorema

Misalkan m1 adalah gradien garis g dan m2 adalah gradien garis h:

(1) Garis g sejajar garis h jika m1 = m2.

(2) Garis g tegak lurus garis h jika 121

mm .

g h

g h

(a) (b)

Page 28: 01 sistem bilangan real

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 28

Secara umum, persamaan garis dapat dinyatakan sebagai berikut.

Persamaan Garis Vertikal dan Horisontal Garis vertikal melalui titik (a, b) memiliki

persamaan x = a karena setiap koordinat-x pada garis memiliki nilai a. Serupa dengan itu,

garis lurus yang melalui (a, b) memiliki persamaan y = b.

Gambar 1.6 Garis x = 2 dan y = 3

Persamaan Garis (Umum)

Untuk A dan B tak nol bersamaan, sebuah garis dapat dinyatakan oleh persamaan

0 CByAx

Persamaan ini disebut persamaan linear umum. Gradien garisnya adalah

B

Am

Persamaan Garis (2)

Garis dengan gradien m yang memotong sumbu-y di titik (0, c)

cmxy

x

x = 2

y = 3

y

1

2

–1 –1

1 2 3

Page 29: 01 sistem bilangan real

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 29

Contoh 1.24

(a) Carilah persamaan garis yang melalui (3, 4) yang sejajar dengan garis 0653 yx .

(b) Tentukan pula persamaan garis yang melalui (1,2) yang tegak lurus persamaan garis

tersebut.

Penyelesaian

Garis 0653 yx ditulis menjadi 5

6

5

3 xy . Jadi, gradien garisnya

5

31 m .

(a) Karena sejajar, gradien garis yang melalui (3, 4) adalah 5

312 mm sehingga

11)( yxxmy

atau 5

11

5

3 xy

Jadi, persamaan garis melalui (3, 4) yang sejajar garis 0653 yx adalah

5

11

5

3 xy .

(b) Karena tegak lurus, garis yang melalui (–1, 2) memiliki gradien

3

5

5/3

11

1

2

mm

sehingga persamaan garisnya

11)( yxxmy

2))1((3

5 xy

3

1

3

5 xy

Jadi, persamaan garis melalui (–1, 2) yang tegak lurus garis 0653 yx adalah

3

1

3

5 xy

4)3(5

3 xy

Page 30: 01 sistem bilangan real

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 30

Tentukan gradien garis yang melalui

titik-titik berikut.

1. (1, 2) dan (4, –3)

2. (–2, 1) dan (3, 0)

Tentukan persamaan garis dengan

kondisi berikut. Nyatakan dalam bentuk

0 CByAx .

3. Gradien 2 melalui (–2, 4)

4. Gradien 32 melalui (0, 5)

5. Melalui (0, 2) dan (–1, 4)

6. Melalui (–2, 1) dan (3, 3)

Tentukan persamaan garis yang melalui

(–1, 2) dan

7. sejajar garis 32 xy

8. sejajar garis 0532 yx

9. tegak lurus 53 xy

10. tegak lurus 062 yx

Tentukan himpunan penyelesaian dari

pertidaksamaan berikut. Nyatakan

himpunan tersebut dalam notasi selang.

1. 1 – 4x > 0

2. 6x + 4 > 3x – 8

3. 4 – 2x < 3x + 1 < 5x + 7

4. 2x2 + 5x – 3 0

5. 21p2 – 44p –15

6. xx

21

7. (x2 + 1)(x – 1)(x – 3)(x + 3) < 0

8. 21

3

x

9. |3x – 7| < 5

10. |2x + 5| > 1

11. 757

2

x

12. |12 – 3x| – |x| > 0

13. 2|1|

x

x

14. )5(2|2| xx

15. | x + 1| + | x | – 3 < 0

16. Tentukan gradien garis yang melalui

dua titik berikut.

(a) A(1, 2) dan B(–1, –1)

SOAL-SOAL ULANGAN

SOAL-SOAL 1.5

Page 31: 01 sistem bilangan real

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 31

(b) P(–3, 1) dan Q(–8,1)

17. Tentukan persamaan garis yang

bergradien m dan melalui titik P

berikut.

(a) m = 2; P(3, –4)

(b) m = – ½ ; P(–5, 1)

18. Tentukan persamaan garis yang

melalui (2, 5) dan

(a) sejajar garis 2x – 10y – 3 = 0

(b) tegak lurus 2x – 3y + 5 = 0