01 ps-2015 bantuan operasional sekolah (bos) smk

38

Click here to load reader

Transcript of 01 ps-2015 bantuan operasional sekolah (bos) smk

Page 1: 01 ps-2015 bantuan operasional sekolah (bos) smk

No. Dokumen : 01-PS-2015 Tanggal Terbit : 30 Januari 2015 No. Revisi : 00

Page 2: 01 ps-2015 bantuan operasional sekolah (bos) smk

i

PENGANTAR

Dalam rangka pelaksanaan Program Pendidikan Menengah Universal (PMU), Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan meluncurkan Program Bantuan Operasional SekolahMenengah

diseluruh Indonesia. Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS)yang merupakanprogram

utama dalam mendukung keberhasilan PMU diharapkan mampu membantu memenuhi

kebutuhan biaya operasional non personalia sekolah untuk memberikan layanan pendidikan

yang terjangkau dan bermutu.

BOS SMK adalah program Pemerintah berupa pemberian dana langsung ke Sekolah Menengah

Kejuruan dimana besaran dana bantuan yang diterima sekolah dihitung berdasarkan jumlah

siswa masing-masing sekolah dikalikan dengan besarnya satuan dana bantuan. Dana BOS

SMK digunakan untuk membantu sekolah memenuhi biaya operasional sekolah non

personalia.

Bantuan disalurkan oleh Direktorat Pembinaan SMK, Direktorat Jenderal Pendidikan

Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan langsung ke sekolah. Pelaksanaan

program BOS SMK mengikuti pedoman yang disusun oleh Pemerintah, dengan mengutamakan

konsep manajemen berbasis sekolah (MBS) dan dilaksanakan secara swakelola dan

partisipatif, transparan, akuntabel, demokratis, efektif, efisien, tertib administrasi dan

pelaporan, serta saling percaya.

Petunjuk Teknis BOS SMK 2015 ini merupakan Pedoman bagi sekolah serta semua pihak yang

berkepentingan.

Kami menyadari bahwa petunjuk teknis ini masih memerlukan penyempurnaan secara

berkala, namun demikian kami berharap setiap SMK penerima bantuan BOS ini dapat

memberikan layanan pendidikan menengah kejuruan yang terjangkau dan bermutu bagi

seluruh siswa.

Jakarta, 30 Januari 2015 Direktur Pembinaan SMK

Drs. M. Mustaghfirin Amin, M.BA NIP. 19580625 198503 1 003

Page 3: 01 ps-2015 bantuan operasional sekolah (bos) smk

ii

DESKRIPSI PROGRAM

1. KODE PROGRAM : 01-PS-2015

2. NAMA PROGRAM : Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMK

3. PENGERTIAN : 1. BOS SMK adalah program Pemerintah berupa pemberian dana langsung ke SMK baik Negeri maupun Swasta yang dihitung berdasarkan jumlah siswa masing-masing sekolah dikalikan satuan biaya (unit cost) bantuan;

2. Dana BOS SMK adalah bantuan dana untuk membantu Sekolah Menengah Kejuruan dalam memenuhi biaya operasional sekolah non-personalia.

4. TUJUAN : Tujuan umum BOS SMK adalah mewujudkan layanan pendidikan yang terjangkau dan bermutu bagi semua lapisan masyarakat; Tujuan khusus BOS SMK: 1. Membantu biaya operasional sekolah non personalia. 2. Mengurangi angka putus sekolah siswa SMK 3. Meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) siswa SMK 4. Meningkatkan Kualitas Proses Pembelajaran di Sekolah 5. Mewujudkan keberpihakan pemerintah (affirmative action)

bagi siswa SMK dengan cara meringankan biaya sekolah 6. Memberikan kesempatan bagi siswa SMK untuk

mendapatkan layanan pendidikan yang terjangkau dan bermutu.

5.

SASARAN : Sasaran program adalah SMK Negeri dan Swasta di seluruh Indonesia, dengan sasaran : periode I : Januari – Juni sebanyak 4.303.201 siswa Periode II :Juli – Desember sebanyak 4.475.329 siswa

6. TOTALNILAI BANTUAN

: Rp. 5.267.118.000.000,- (lima triliun dua ratus enam puluh tujuh miliar seratus delapan belas juta rupiah) atau per siswa per semester/6 bulansebesar Rp.600.000,- (enam ratus ribu rupiah).

7. PEMANFAATAN DANA

: BOS SMK digunakan untuk membantu memenuhi kebutuhan biaya operasional sekolah non personalia sesuai dengan Permendiknas No. 69 Tahun 2009, dan kebijakan Direktorat Pembinaan SMK antara lain: 1. Pembelian/penggandaan buku teks pelajaran; 2. Pembelian alat tulis sekolah yang digunakan untuk

kegiatan pembelajaran; 3. Penggandaan soal dan penyediaan lembar jawaban siswa

dalam kegiatan ulangan dan ujian; 4. Pembelian peralatan tangan untuk keperluan pendidikan

(hand tools); 5. Pembelian bahan praktek dan atau bahan habis pakai; 6. Penyelenggaraan kegiatan pembinaan siswa/

ekstrakulikuler; 7. Penyelenggaraan kegiatan uji kompetensi;

Page 4: 01 ps-2015 bantuan operasional sekolah (bos) smk

iii

8. Penyelenggaraan praktek kerja industri/PKL (dalam Negeri);

9. Pemeliharaan & perbaikan ringan sarana prasarana sekolah;

10. Langganan daya dan jasa lainnya; 11. Kegiatan penerimaan siswa baru; 12. Pengembangan sekolah rujukan (khusus untuk SMK yang

berpotensi sebagai SMK rujukan); 13. Peningkatan Mutu proses pembelajaran; 14. Operasioanal Layanan sekolah berbasis TIK 15. Pelaporan.

8. PERSYARATAN PENERIMA

: 1. SMK Negeri dan Swasta yang memiliki ijin operasional; 2. Diprioritaskan SMK yang telah mengisi Dapodik SMK

secara on line melalui website: http://dapo.dikmen.kemdikbud.go.id; bagi sekolah yang memiliki kelas jauh (filial), data siswa harus menginduk ke sekolah induk

3. Setiap siswa dalam pengisisn DAPOPDIKMEN harus lengkap dengan NISN.

4. Nomor NPSN yang diterbitkan dari PDSP Kemdikbub.

9. JADWAL KEGIATAN

:

Catatan : Jadwal dapat berubah sesuai dengan situasi dan kondisi.

NO KEGIATAN WAKTU PELAKSANAAN (2015)

1. Pengumpulan data sekolah penerima dana

Januari –September

2. Penetapan sekolah penerima

Januari- Desember

3. Penyaluran dana Februari - Desember

4. Pemantauan pelaksanaan Program

April-Desember

5. Laporan pelaksanaan oleh Sekolah

Juli dan Desember 2015

10. LAYANAN INFORMASI

: Subdit Kelembagaan dan Peserta Didik Direktorat Pembinaan SMK Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Komplek Kemdikbud, Gedung E, Lantai 12 Jl. Jenderal Sudirman – Senayan, Jakarta 10270 Telp. 021 – 5725477, 5725469 Website : www.ditpsmk.net Email : [email protected]

Page 5: 01 ps-2015 bantuan operasional sekolah (bos) smk

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DESKRIPSI PROGRAM ii

DAFTAR ISI v

BAB I. PENDAHULUAN

A. Dasar Hukum 1

B. Latar Belakang 1

C. Pengertian 2

D. Tujuan 2

E. Sasaran Program dan Besar Bantuan 3

F. Waktu Penyaluran Dana 3

BAB II. PROGRAMR-BOS/BOS SMK DALAM PENDANAAN PENDIDIKAN

A. Peranan Program BOS SMK Dalam Pelaksanaan Program

Pendidikan Menengah Universal 4

B. Program BOS SMK dan MBS 4

C. Skenario Pendanaan Pendidikan Menengah 4

BAB III. IMPLEMENTASI BOS SMK

A. Sekolah penerima BOS SMK 6

B. Peruntukkan Dana BOS SMK 6

C. Kebijakan BOS SMK Terhadap Siswa 8

D. Program BOS SMK dan Konsep Pembiayaan Partisipatif 9

BAB IV. MEKANISME PENYALURAN DANA BOS SMK

A. Alokasi Dana BOS SMK 10

B. Penetapan Sekolah Penerima BOS SMK 10

C. Penyaluran Dana Program BOS SMK 11

D. Kerjasama Dengan Bank Penyalur 15

E. Waktu Pelaksanaan Program BOS SMK 15

BAB V. PERAN INSTANSI TERKAIT

A. Tingkat pusat (Dit. PSMK) 16

B. Tingkat Propinsi (Dinas Pendidikan Propinsi) 16

C. Tingkat Kabupaten/Kota (Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota) 17

D. Tingkat sekolah 17

BAB VI. PENGELOLAAN PROGRAM BOS SMK

A. Prinsip pengelolaan BOS SMK 18

B. Pengelolaan program BOS SMK 19

C. Ketentuan Perpajakan 20

Page 6: 01 ps-2015 bantuan operasional sekolah (bos) smk

v

BAB VII. PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN

A. Pemantauan Pelaksanaan Program BOS SMK 22

1. Pemantauan Internal 22

2. Pemantauan Eksternal 22

3. Waktu Pelaksanaan Pemantauan 23

4. Aspek-aspek pemantauan 23

B. Pengawasan Program BOS SMK 23

C. Daftar Larangan 23

D. Sanksi 24

E. Unit Pelayanan Masyarakat (UPM) 24

BAB VIII. PELAPORAN

A. Laporan Sekolah 26

B. Laporan Pusat 27

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Format Rekapitulasi Penggunaan Dana BOS Tahun Anggaran 2015

Lampiran 2 : Format Pengembalian ke rekening penyalur

Lampiran 3 : Format Pengembalian ke rekening kas negara

Lampiran 4 : Contoh Buku Kas Umum (BKU)

Page 7: 01 ps-2015 bantuan operasional sekolah (bos) smk

1

BAB. I

PENDAHULUAN

A. DASAR HUKUM

Dasar hukum pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS) meliputi:

1. Undang-Undang Dasar Negara Tahun 1945.

2. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 66 tahun 2010 tentang perubahan atas Peraturan

Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan

Pendidikan.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas

Pembantuan.

6. Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan barang/jasa

pemerintah dengan perubahan terakhir Nomor 4 tahun 2015 tentang perubahan

keempat atas Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan

barang/jasa pemerintah;

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2009 tentang Standar Biaya

Operasi Nonpersonalia Tahun 2009 Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Tsanawiyah

(SMP/MTs), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama Luar

Biasa (SMPLB), dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB).

8. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 81/PMK.05/2012 tentang

Belanja Bantuan Sosial pada Kementerian/Lembaga.

9. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satuan Kerja Direktorat Pembinaan

SMK Tahun Anggaran 2015nomor DIPA-023.12.1.666053/2015 tanggal14

November 2014.

B. LATAR BELAKANG

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

mengamanatkan bahwa sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan

kesempatan pendidikan dan peningkatan mutu serta relevansi pendidikan untuk

menghadapi tantangan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global.

Usaha untuk memenuhi amanat Undang-undang tersebut dilakukan melalui program

Wajib Belajar 9 Tahun. Program yang telah dimulai dari tahun 1994 tersebut berhasil

dituntaskan dengan indikator Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP mencapai 98,2% pada

tahun 2010.

Page 8: 01 ps-2015 bantuan operasional sekolah (bos) smk

2

Konsekuensi dari keberhasilan program Wajib Belajar 9 Tahun tersebut adalah

meningkatnya jumlah siswa lulusan tingkat SLTP yang harus ditampung pada jenjang

pendidikan menengah.Pusat Data dan Statistik Pendidikan atau PDSP, Kemdikbud (2011)

menyatakan bahwa dari 4,2 juta lulusan SLTP, hanya sekitar 3 juta yang melanjutkan ke

Sekolah Menengah (SM) dan sisanya sebesar 1,2 juta siswa tidak melanjutkan.Sementara

pada waktu yang bersamaan sekitar 159.805 siswa SM mengalami putus sekolah, yang

sebagian besar disebabkan karena alasan ketidakmampuan membayar biaya pendidikan.

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, Pemerintah telah mencanangkan program

Pendidikan Menengah Universal (PMU) yang dimulai pada tahun 2013. Salah satu tujuan

PMU adalah memberikan kesempatan kepada seluruh masyarakat terutama yang tidak

mampu secara ekonomi untuk mendapatkan layanan pendidikan menengah.

Untuk mencapai tujuan PMU tersebut, pemerintah telah menyusun program Bantuan

Operasional Sekolah (BOS). Pada tahun 2015, telah disiapkan anggaransebesar

10,61triliun rupiah yang akan disalurkan kepada SMA & SMK Negeri dan Swasta diseluruh

Indonesia. Tujuan digulirkannya program BOS ini adalah membantu sekolah memenuhi

biaya operasional non personalia dan membantu siswa miskin memenuhi kebutuhan biaya

pendidikan dalam kerangka program PMU.

C. PENGERTIAN

Berikut ini beberapa pengertian dasar dari Program BOS SMK:

1. BOS SMK adalah program Pemerintah berupa pemberian dana langsung ke SMK baik Negeri maupun Swasta dimana besarnya dana bantuan yang diterima sekolah dihitung berdasarkan jumlah siswa masing-masing sekolah dikalikan satuan biaya (unit cost) bantuan;

2. Dana BOS SMK adalah bantuan dana untuk membantu Sekolah Menengah Kejuruan

negeri dan swasta dalam memenuhi biaya operasional sekolah non personalia.

D. TUJUAN

Tujuan umum BOS SMK adalah mewujudkan layanan pendidikan yang terjangkau dan

bermutu bagi semua lapisan masyarakat.

Tujuan khusus BOS SMK:

1. Membantu biaya operasional non personalia sekolah

2. Mengurangi angka putus sekolah siswa SMK

3. Meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) siswa SMK

4. Mewujudkan keberpihakan pemerintah (affirmative action) bagi siswa SMK dengan

cara meringankan biaya sekolah

5. Memberikan kesempatan bagi siswa SMK untuk mendapatkan layanan pendidikan yang terjangkau dan bermutu

6. Meningkatkan kualitas proses pembelajaran di sekolah.

Page 9: 01 ps-2015 bantuan operasional sekolah (bos) smk

3

E. SASARAN PROGRAM DAN BESAR BANTUAN

Sasaran program adalah SMK Negeri dan Swasta di seluruh Indonesia. Besar bantuan per

sekolah diperhitungkan dari jumlah siswa, dengan rincian sebagai berikut:

Program BOS

untuk periode Jumlah Siswa

Satuan Biaya

(Rp)/6 bulan

Total Nilai

Bantuan (Rp)

Januari-Juni

Juli-Desember

4.303.201

4.475.329

600.000

600.000

2.581.920.600.000

2.68.5197.400.000

Jumlah 8.778.530 5.267.118.000.000

Bantuan yang diterima sekolah dihitung berdasarkan jumlah siswa per sekolah dikalikan

satuan biaya BOS SMK.Satuan biaya (unit cost) program BOS SMK sebesar Rp. 600.000,-

siswa/Semester,sehingga total anggaran program BOS SMK untuk tahun anggaran 2015

sebesar Rp. 5.267.118.000000,- (Lima triliun dua ratus enam puluh tujuh miliar seratus

delapan belas juta rupiah).

F. WAKTU PENYALURAN DANA

Penyaluran Periode Penggunaan Waktu Penyaluran

Tahap 1 Januari – Juni 2015 Semester II (dua) Tahun Pelajaran 2014/2015

Februari – April 2015

Tahap 2 Juli – Desember 2015 Semester I (satu) Tahun Pelajaran 2015/2016

Juli – September 2015

Page 10: 01 ps-2015 bantuan operasional sekolah (bos) smk

4

BAB. II

PROGRAM BANTUAN OPERASIONALSEKOLAH (BOS)

SMK DALAM PENDANAAN PENDIDIKAN

A. PERANAN PROGRAM BOS SMKDALAM PELAKSANAANPROGRAM

PENDIDIKAN MENENGAH UNIVERSAL (PMU)

Program BOS SMKmerupakan salah satu program utama pemerintah yang bertujuan

mendukungkeberhasilan program PMU yang dirintis sejak tahun 2013.Seluruh stake

holder pendidikanwajib memperhatikan pentingnya program BOS SMK yaitu:

1. Memberikan kesempatan yang setara (equal opportunity) bagi semua siswa untuk

mendapatkan layanan pendidikan menengah yang terjangkau dan bermutu.

2. Merupakan sarana penting untuk meningkatkan akses layanan pendidikan menengah

yang terjangkau dan bermutu.

3. Menyediakan sumber dana bagi sekolah untuk mencegah siswa miskinputus sekolah

karena tidak mampu membayar iuran sekolahdan biaya ekstrakulikuler sekolah.

4. Mendorong dan memberikan motivasi kepada pemerintah daerah serta masyarakat

yang mampu, untuk memberikan bantuan operasional sekolah.

B. PROGRAM BOS SMK DAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS)

Program ini memberikan dukungan kepada sekolah dalam menerapkan konsep MBS yaitu:

kebebasan untuk perencanaan, pengelolaan dan pengawasan program yang disesuaikan

dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing sekolah. Penggunaan dana semata-mata

ditujukan hanya untuk kepentingan peningkatan layanan pendidikan dan tidak ada

intervensi atau pemotongan dana dari pihak manapun dan untuk kepentingan apapun.

Pengelolaan program BOS SMK menjadi kewenangan sekolah secara mandiri dengan

mengikutsertakan komite sekolah.

C. PENDANAAN PENDIDIKAN MENENGAH

Pendanaan pendidikan menengah merupakan upaya untuk menyediakan sejumlah dana

yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan proses pendidikan di sekolah menengah.

Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan menyebutkan

bahwa biaya pendidikan meliputi: (a) Biaya Investasi Sekolah (Pengelolaan Pendidikan),

(b) Biaya Operasional Sekolah (Biaya di Satuan Pendidikan), dan (c) Biaya Pribadi Peserta

Didik.

Page 11: 01 ps-2015 bantuan operasional sekolah (bos) smk

5

Gam bar 1. Pembiayaan Pendidikan Menengah

Biaya investasi sekolah meliputi biaya investasi untuk meningkatkan kemampuan pendidik

dan tenaga kependidikan (PTK), dan biaya investasi sarana dan prasarana. Sedangkan,

biaya operasional sekolah meliputi biaya operasional personalia untuk gaji dan tunjangan

PTK, dan biaya operasional non personalia. Adapun, biaya pribadi peserta didik

merupakan biaya yang ditanggung oleh siswa untuk mengikuti proses pembelajaran

secara berkelanjutan.

Pemerintah berusaha memenuhi pendanaan pendidikan untuk ketiga kategori biaya

tersebut di atas melalui mekanisme pemberian bantuan langsung baik ke sekolah, PTK,

dan siswa.Biaya investasi sekolah diberikan bantuan melalui penyediaan bantuan sosial

sarana dan prasarana sekolah. Sedangkan biaya operasional sekolah non personalia

berusaha dipenuhi melalui penyediaan dana untuk operasional sekolah melalui program

Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Adapun, biaya operasional personalia berusaha

dipenuhi melalui pemberian tunjangan guru. Sementara itu, untuk meningkatkan ‘daya

beli’ siswa terhadap layanan pendidikan SM dan mencegah siswa putus sekolah,

pemerintah mengalokasikan dana Bantuan Biaya Pendidikan melalui program Bantuan

Beasiawa atau melalui Program Indonesia Pintar (PIP) yang dapat digunakan siswa untuk

biaya pribadi peserta didik.

Page 12: 01 ps-2015 bantuan operasional sekolah (bos) smk

6

BAB. III IMPLEMENTASI PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) SMK

A. SEKOLAH PENERIMA PROGRAM BOS SMK

1. Penerima dana program BOS SMK adalah SMK Negeri dan Swasta yang memiliki ijin operasional.

2. Sekolah memiliki Nomor Pokok Statistik Nasional (NPSN) yang dikeluarkan oleh Pusat Data Statistik Pendidikasn (PDSP) dan setiap siswanya memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN)

3. Sekolah penerima dana BOS diutamakan bagi SMK yang telahmengisi DAPODIKMEN SMK secara on line melalui website: http://dapo.dikmen.kemdikbud.go.id atau http://bos.dikmen.kemdikbud.go.id, bagi sekolah yang memiliki kelas jauh (filial), data siswa harus menginduk ke sekolah induk

4. Disarankan untuk membantu memberikan pengurangan biaya pendidikan bagi

siswauntuk membayar biaya-biaya penyelenggaraan pendidikan.

5. Mengikuti Petunjuk Teknis BOS SMK yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.

6. Sekolah yang menolak menerima dana BOS SMK harus mendapat persetujuan orang

tua siswa, komite sekolah dan dinas pendidikan kabupaten/kota serta tetap menjamin

kelangsungan pendidikan yang bermutu di sekolah tersebut.

B. PERUNTUKAN DANA BOS SMK

BOS SMK digunakan untuk membantu memenuhi kebutuhan biaya operasional sekolah

non personalia.Peruntukan dana BOS SMK tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional No. 69 Tahun 2009, tentangStandar Biaya Operasi Non Personalia

Tahun 2009 Untuk SMP/MTs, SMA/MA, SMK, SDLB, SMPLB, dan SMALB, dan Kebijakan

Dit PSMK yangmeliputi:

No Peruntukan Dana Penjelasan

1 Pembelian/penggandaan

buku teks pelajaran

Biaya untuk mengganti buku yang rusak dan

menambah buku referensi maupun buku teks

pelajaran.

2 Pembelian alat tulis sekolah

yang digunakan untuk

kegiatan pembelajaran

Pengadaan alat tulis sekolah yang dibutuhkan

untuk pengelolaan sekolah dan proses

pembelajaran.

Page 13: 01 ps-2015 bantuan operasional sekolah (bos) smk

7

No Peruntukan Dana Penjelasan

3 Penggandaan soal dan

penyediaan lembar jawaban

siswa dalam kegiatan

ulangan dan ujian

Meliputi ulangan harian, ulangan Tengah

semester, akhir semester, umum dan ujian

sekolah.

4 Pembelian peralatan

pendidikan

Jenis-jenis peralatan yang tidak termasuk dalam

katagori aset, antara lain pembelian: peralatan

praktikum IPA, praktikum IPS, praktikum bahasa,

peralatan ringan (handtools) dan peralatan olah

raga/kesenian.

5 Pembelian bahan

praktek/bahan habis pakai

Meliputi pembelian: bahan praktikum IPA, bahan

praktikum IPS, bahan praktikum bahasa, bahan

praktikum computer, bahan praktik kejuruan, dan

bahan-bahan olah raga/kesenian, tinta dan toner

printer.

6 Penyelenggaraan kegiatan

pembinaan

siswa/ekstrakulikuler

Biaya untuk menyelenggarakan kegiatan

pembinaan siswa melalui kegiatan ekstrakuli-

kuler seperti: Pramuka, Palang Merah Remaja

(PMR), Kegiatan Pembinaan Olimpiade Sains,

Seni, dan Olahraga.

7 Penyelenggaraan kegiatan

uji kompetensi

Biaya untuk penyelenggaraan kegiatan ujian

kompetensi bagi siswa SMK yang akan lulus.

8 Penyelenggaraan praktek

kerja industri /PKL (dalam

Negeri)

Biaya untuk penyelenggaraan praktek kerja

Industri/Lapangan bagi siswa SMK, diantaranya

perjalanan dinas pembimbing dalam mencari

tempat praktek/bimbingan/pemantauan siswa

praktek.

9 Pemeliharaan dan perbaikan

ringan sarana prasarana

sekolah

Biaya untuk pemeliharaan dan perbaikan sarana

dan prasarana sekolah untuk mempertahankan

kualitas sarana dan prasarana sekolah agar layak

digunakan. Contoh: pengecatan, perbaikan atap

bocor, perbaikan pintu dan jendela, perbaikan

meubelair, perbaikan lantai, perbaikan kamar

mandi, perbaikan papan tulis, dan perawatan

fasilitas sekolah lainnya.

10 Langganan daya dan jasa

lainnya

Biaya untuk membayar langganan daya dan jasa

atau kekurangannya yang mendukung kegiatan

belajar mengajar seperti : listrik, telepon, air,

internetsewa domain, apabila biaya tersebut

Page 14: 01 ps-2015 bantuan operasional sekolah (bos) smk

8

No Peruntukan Dana Penjelasan

belum terpenuhi dari biaya yang tersedia

dariPemerintah Daerah/Yayasan.

11 Kegiatan Penerimaan Siswa

Baru (PSB)

Biaya untuk penggandaan formulir pendaftaran

dan administrasi pendaftaran meliputi biaya

fotocopy dan konsumsi panitia PSB.

12 Pengembangan Sekolah

Rujukan

Membiayai perjalanan dinas pada Pertemuan

yang diadakan oleh Direktorat dan atau

pembahasan pengembangan sekolah rujukan

diwilayah dan atau konsumsi rapat pembahasan

program sekolah aliansinya.

13 Peningkatan Mutu proses

pembelajaran

Membiayai pembelian bahan/komponen material

untuk praktek perakitan dan atau pengembangan

e-book; Mendatangkan Guru/Pengajar Tamu

yang professional; menambah dan meningkatkan

praktek berulang kali (lebih dari satu kali

praktek).

14 Operasioanal Layanan

sekolah berbasis TIK

Meliputi pembiayaan pembuatan, pengembangan

dan pemeliharaan website resmi sekolah dan

biaya pendukung pendataan DAPODIKMEN.

15 Pelaporan Biaya untuk menyusun dan mengirimkan laporan

sekolah kepada pihak terkait meliputi biaya

fotocopy dan konsumsi penyusunan laporan.

Catatan:

Bagi SMK yang melaksanakan Kurikulum 2013 dapat menggunakan dana BOS untuk biaya pendampingan.

Untuk kegiatan terkait dengan pembelajaran di sekolah, tidak diperbolehkan untuk membayar honor guru dan atau warga sekolah. Jasa profesi (honor) hanya dapat diberikan kepada tenaga ahli di bidangnya yang berasal dari luar sekolah. (misalnya dari perguruan tinggi, dari kwarnas/kwarda, dari Dinas yang terkait kegiatan, dari unsur keagamaan dan lain-lain.

Konsumsi berupa snack dan atau makan dapat diadakan dalam rangka pertemuan pembahasan terkait pengembangan dan atau pelaksanaan kegiatan-kegiatan pelaksanaan program sekolah.

Dana BOS bisa digunakan untuk membayar jasa profesi yang diperlukan dalam rangka pemeliharaan dan perbaikan ringan sarana dan prasarana sekolah (misalnya untuk pembayaran tukang bangunan, pembayaran perbaikan computer, printer, AC, dan lain-lain).

Page 15: 01 ps-2015 bantuan operasional sekolah (bos) smk

9

C. KEBIJAKAN BOS SMKTERHADAP SISWA

Konsep pendidikan untuk semua (education for all) memberikan kesempatan yang seluas-

luasnya kepada setiap individu untuk mendapat layanan pendidikan bermutu sesuai

dengan minat dan potensi siswa. Sesuai dengan perkembangan jaman, sekolah bermutu

di dominasi oleh siswa dari keluarga mampu. Siswa miskin yang mempunyai minat dan

potensi, kurang mempunyai kesempatan belajar di sekolah bermutu sehingga berdampak

seakan menutup kesempatan mereka untuk mengubah nasib dan status sosialnya.

Peranan program BOS SMK dalam konteks tersebut di atas adalah memberikan

kesempatan kepada semua siswa untuk memperoleh layanan pendidikan bermutu

dengan mewajibkan sekolah memberikan keringanan/pengurangan biaya operasional

sekolah kepada siswa.

BOS SMK yang diterima oleh sekolah akan diperhitungkan untuk meringankan beban

semua siswa SMK pada sekolah tersebut secara rata-rata karena kondisi ekonomi

orangtua siswa SMK pada umumnya berada pada tingkat menengah ke bawah.

Untuk memperjelas hal tersebut, di bawah ini disajikan ilustrasi cara kerja konsep

discount fee atau pengurangan biaya di suatu sekolah.

Gambar 2. Konsep Discount Fee atau pengurangan biaya Untuk Sekolah dengan Kondisi Tingkat Ekonomi Siswa Homogen

Ilustrasi gambar diatas menggambarkan pelaksanaan konsep memberikan keringanan untuk sekolah dengan kondisi tingkat ekonomi siswa homogen (semua siswa dengan kondisi ekonomi kelas menengah kebawah). Untuk kondisi sekolah tersebut, semua siswa mendapatkan perlakuan yang sama, yaitu mendapatkan keringanan biaya sekolah sesuai dengan unit cost yang telah ditentukan.

Page 16: 01 ps-2015 bantuan operasional sekolah (bos) smk

10

D. PROGRAM BOS SMK DAN KONSEP PEMBIAYAAN PARTISIPATIF

Pemerintah dan masyarakat menuntut sekolah untuk memberikan layanan pendidikan

yang bermutu kepada peserta didik.Tuntutan tersebut berimplikasi pada kebutuhan biaya

pendidikan sekolah yang cukup tinggi. Semakin tinggi tuntutannya, maka akan semakin

tinggi pula biaya yang dibutuhkan oleh sekolah untuk meningkatkan layanan pendidikan

bermutu.

Mekanisme pembiayaan partisipatif memungkinkan sekolah untuk mendapatkan sumber

pembiayaan tambahan dari orang tua siswa yang mampu secara ekonomi. Secara tidak

langsung hal ini berakibat pada meningkatnya sumber dana bagi sekolah yang berbanding

lurus dengan kualitas sekolah.

Peranan pemerintah melalui program BOS SMK ini adalah:

1. Membuka kesempatan yang seluas-luasnya bagi siswa miskin yang mempunyai minat

dan potensi untuk bersekolah di sekolah bermutu agar kelak mereka mampu

meningkatkan kualitas hidupnya dengan bekal kemampuan dan keahlian yang mereka

dapatkan dan mampu mengangkat ekonomi keluarga (eskalasi sosial).

2. Melaksanakan amanah Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional yaitu memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk

mendapatkan layanan pendidikan yang bermutu. Dalam hal ini, pemerintah

mendorong lulusan SMP untuk melanjutkan ke pendidikan menengah.

Page 17: 01 ps-2015 bantuan operasional sekolah (bos) smk

11

BAB. IV

MEKANISME PENYALURAN DANA RINTISAN/

BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) SMK

A. ALOKASIDANA BOS SMK

1. Pemerintah pusatmenetapkan alokasi danaBOS SMKdi seluruh Indonesia.

2. Alokasi dana BOS SMK (periode Januari - Juni 2015) ditentukan berdasarkan data

jumlah siswa tahun pelajaran 2014/2015 dari Dapodikmen;

3. Alokasi dana BOS SMK (periode Juli - Desember 2015) ditentukan berdasarkan data

jumlah siswa tahun pelajaran 2015/2016 (siswa baru) dari Dapodikmen;

B. PENETAPAN SEKOLAH PENERIMA BOS SMK

a. Pendataan Sekolah untuk Calon PenerimaBOS

Data yang telah dimiliki Direktorat dari Dapodikmen dan atau penerima dana BOS

tahun 2014, disamping itu dapat juga menggunakan data calon penerima BOS yang

diusulkan dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan/atau Dinas Pendidikan

Provinsi.

b. Penetapan sekolah Penerima Dana BOSSMK

Direktorat Pembinaan SMK melakukan koordinasi data yang diperoleh melalui dapodikmen, dari data tersebut di atas.Hasil koordinasidata tersebut akan dijadikan bahan dalam menetapkan SMK penerima BOS. PenetapanSMK penerima dalam bentuk Surat Keputusan Direktur Pembinaan SMK.

c. Pendataan Sekolah untuk Calon PenerimaBOS

1) Untuk pendataan calon penerima BOS SMK, Sekolah harus melengkapi dan mengisi data DAPODIKMEN SMK tahun pelajaran 2014/2015 dan tahun pelajaran 2015/2016 secara on line melalui website: http://dapo.dikmen.kemdikbud.go.id.

2) Disamping itu dapat juga menggunakan data calon penerima BOS yang diusulkan dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Propinsi sesuai dengan format-format yang telah diunggah di website www.ditpsmk.net dan dikirim ke alamat email : [email protected] sebagai bahan verifikasi.

3) Untuk data BOS SMK khususnya data siswa kelas XI, XII, dan XIII tahun pelajaran 2015/2016 dapat menggunakan data BOS tahun pelajaran 2014/2015 yang terdapat di dapodikmen.

4) Untuk sekolah induk yang memiliki sekolah kelas jauh/filial, data sekolah ataupun data siswa harus dimasukkan ke dalam DAPODIKMEN oleh sekolah induk.

C. PENYALURAN DANA BOS SMK

Page 18: 01 ps-2015 bantuan operasional sekolah (bos) smk

12

1. Penyaluran Dana BOSSMK (periode Januari–Juni)

Proses penyaluran dana BOS SMK Tahun 2015 dilakukan oleh Direktorat Pembinaan

SMK dengan mekanisme:

a. PPK Subdit Kelembagaan dan Peserta DidikDirektorat Pembinaan SMK

mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) ke Subbag Tata Usaha

Direktorat Pembinaan SMK dengan melampirkan Surat KeputusanPejabat

Pembuat Komitmen Subdit Kelembagaan dan Peserta Didik disahkan oleh Direktur

Pembinaan SMK tentang Penetapan SMK Penerima BOS tahun 2015.

b. Subag Tata Usaha Direktorat Pembinaan SMK menerbitkan Surat Perintah

Membayar (SPM)

c. SPM tersebut disampaikan ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN)

Jakarta III untuk diterbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D).

d. Dana disalurkan oleh KPPN ke Lembaga Penyalur. Selanjutnya Lembaga Penyalur

menyalurkan dana BOS langsung ke rekening SMK penerima setelah SP2N

diterima oleh bank (yang diterbitkan oleh PPK Dit. PSMK). Teknis penyaluran dana

BOS tersebut diatur dalam Perjanjian Kerjasama antara Direktorat Pembinaan SMK

dengan Lembaga Penyalur.

e. Penyaluran dana BOS dilakukan mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan No

81 tentang Belanja Bantuan Sosial pada Kementerian Negara/Lembaga.

f. Dana BOS diterima oleh sekolah tanpa potongan atau pengenaan biaya apapun.

g. Dana BOS SMK (periode Januari-Juni 2015) sebesar Rp. 600.000/siswa/semester.

Waktu penyaluran dana program ini akan tepat waktu sesuai dengan jadwal yang

telah ditetapkan, apabila seluruh pihak terkait secara tepat waktu mengikuti jadwal

pendataan siswa smk dan penyaluran yang telah ditetapkan.

Page 19: 01 ps-2015 bantuan operasional sekolah (bos) smk

13

JADWAL PENYALURAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TAHUN 2015 (Semester II, tahun pelajaran 2014/2015)

JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI

4

Pengumpulan Data

Sekolah Penerima

Dana BOS SMK

Januari s.d Juni

Penyalura

n Dana

BOS SMK

Jan s.d

Juni

Penetapan Sekolah

Penerima BOS SMK

Januari s.d Juni

3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

Pemantauan Pelaksanaan Program

April s.d Desember

Page 20: 01 ps-2015 bantuan operasional sekolah (bos) smk

14

2. Penyaluran Dana BOS SMK (periode Juli-Desember)

Proses penyaluran dana BOS SMK Tahun 2015 dilakukan oleh Direktorat Pembinaan

SMK dengan mekanisme:

a. PPK pada Subdit Kelembagaan dan Peserta didik Direktorat Pembinaan SMK

mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) ke Subbag Tata Usaha

Direktorat Pembinaan SMK dengan melampirkan SK Pejabat Pembuat

Komitmen Subdit Kelembagaan dan Peserta Didik disahkan oleh Direktur

Pembinaan SMK tentang Penetapan SMK PenerimaBOS tahun 2015.

b. Sub Bagian Tata Usaha Direktorat Pembinaan SMK menerbitkan Surat

Perintah Membayar (SPM).

c. SPM tersebut disampaikan ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara

(KPPN) Jakarta III untuk diterbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D).

d. Dana disalurkan oleh KPPN ke Lembaga Penyalur. Selanjutnya Lembaga

Penyalur menyalurkan dana BOS langsung ke rekening SMK penerima. Teknis

penyaluran dana BOS tersebut diatur dalam Perjanjian Kerjasama antara

Direktorat Pembinaan SMK dengan Lembaga Penyalur.

e. Penyaluran dana BOS dilakukan mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan

No 81 tentang Belanja Bantuan Sosial pada Kementerian Negara/Lembaga.

f. Dana BOS diterima oleh sekolah tanpa potongan atau pengenaan biaya

apapun.

g. Dana BOS SMK (periode Juli-Desember 2015) sebesar Rp. 600.000,-/siswa

(bagi Kelas satu/X th 2015/2016).

Waktu penyaluran dana program ini akan tepat waktu sesuai dengan jadwal yang

telah ditetapkan, apabila seluruh pihak terkait secara tepat waktu mengikuti jadwal

penyampaian data siswa dan penyaluran yang telah ditetapkan.

Page 21: 01 ps-2015 bantuan operasional sekolah (bos) smk

15

JADWAL PENYALURAN BOSSMK TAHUN 2015 (Semester I, tahun pelajaran 2015/2016)

JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER

4

Pengumpulan

Data Sekolah

Penerima Dana

BOS SMK

Januari s.d

November

Penyaluran

Dana BOS

SMK

Juli s.d

November

Penetapan Sekolah Penerima BOS SMK

Juli- November

September

3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

Pemantauan Pelaksanaan Program

Agustus s.d Desember

Pelaporan Pelaksanaan oleh

Sekolah

Desembers/d Januari

Penyaluran

Dana BOS SMK

Juli s.d

November

Pemantauan Pelaksanaan Program

Agustus s.d Desember

Page 22: 01 ps-2015 bantuan operasional sekolah (bos) smk

16

D. KERJASAMA DENGAN BANKPENYALUR

Kerjasama dengan Bank Penyalur dituangkan dalam kontrak/perjanjian kerjasama antara

Direktorat Pembinaan SMK dengan Bank Penyalur yang memuat beberapa hal meliputi:

1. Bank penyalur membuat pernyataan kesanggupan untuk menyalurkan dana BOS SMK

ke rekening sekolah dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari setelah dana dari KPPN diterima oleh Bank penyalur.

2. Bank Penyalur (cabang/unit) wajib mengirim rekening koran penerima bantuan setiap bulan kepada sekolah penerima bantuan.

3. Bank penyalur menyampaikan laporan penyaluran dana BOS SMK secara berkala dan

laporan akhir penyaluran dana secara keseluruhan kepada Direktur Pembinaan SMK;

4. Bank penyalur menyetorkan sisa dana BOS SMK yang tidak tersalur sampai dengan

akhir tahun anggaran ke Rekening Kas Umum Negara.

E. PENGAMBILAN DANA BOS OLEH SEKOLAH

1. Syarat Pengambilan

Sekolah wajib menunjukan dokumen berikut kepada Bank Penyalur: a. Surat Keputusan Pengangkatan Kepala Sekolah (pada sekolah tersebut);

b. Surat Keputusan Pengangkatan Bendahara Sekolah (pada sekolah tersebut);

c. Akte Pendirian Sekolah atau Surat Ijin Operasional Sekolah yang masih berlaku;

d. Kartu Identitas Kepala Sekolah (KTP/SIM atau lainnya);

e. Kartu IdentitasBendahara Sekolah (KTP/SIM atau lainnya);

f. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama sekolah (untuk SMK negeri).

2. Konfirmasi Rekening

Sekolah harus/wajib mengkonfirmasikan rekening sekolah ke bank penyalur

setelah dana BOS ditransfer ke rekening sekolah.

F. PENGEMBALIAN DANA BOS SMK

Dalam hal jumlah dana yang diterima lebih besar dari realisasi jumlah siswa yang ada, sekolah wajib mengembalikan kelebihan dana yang diterima, dengan aturan sebagai berikut: 1. Pengembalian Dana pada tahun anggaran berjalan (tahun 2015) yang diakibatkan

karena kelebihan dana transfer dari jumlah yang seharusnya diterima (maka segera dikembalikan melalui rekening Bank BRI no 0193-01-001824-30-3 atas nama Satker Direktorat Pembinaan SMK (Format lampiran 2)

2. Pengembalian Dana setelah tahun anggaran (tahun 2016) yang diakibatkan karena

Page 23: 01 ps-2015 bantuan operasional sekolah (bos) smk

17

terdapat sisa pembelanjaan, menggunakan format terlampir. Contoh Format dan petunjuk pengisian dan Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP) dapat dilihat dalam lampiran.

3. WAKTU PELAKSANAAN PROGRAM BOS SMK

Waktu pelaksanaan program BOS SMK terhitung dari Januari sampai Desember 2015 atau

sesuai dengan berakhirnya tahun anggaran.

Page 24: 01 ps-2015 bantuan operasional sekolah (bos) smk

18

BAB. V

PERAN INSTANSI TERKAIT

A. TINGKAT PUSAT(DIREKTORAT PEMBINAAN SMK)

Pengelola BOS SMK tingkat Pusat adalah Direktorat Pembinaan SMK, Direktorat Jenderal

Pendidikan Menengah.

Tugas-tugas yang dilaksanakan adalah:

1. Menyusun petunjuk teknis pelaksanaan BOS SMK;

2. Melakukan sosialisasi program dan mekanisme pelaksanaan BOS SMK;

3. Melakukan pendataan individual sekolah tingkat nasional (DAPODIKMEN);

4. Menetapkan alokasi BOS SMK Nasional dan propinsi atau Kabupaten/Kota sesuai dengan jumlah siswa SMK di seluruh Indonesia dan per provinsi atau per Kabupaten/Kota;

5. Melakukan koordinasi/evaluasi/pemastian data alokasi dana BOS SMK, menerbitkan surat keputusan penetapan sekolah-sekolah penerima BOS SMK;

6. Bekerjasama dengan lembaga penyalur menyalurkan dana BOS SMK ke sekolah;

7. Melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi program pembinaan Sekolah Menengah dengan Dinas Pendidikan Provinsi atau Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;

8. Menyiapkan perangkat monitoring dan evaluasi program BOS SMK;

9. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan program BOS SMK;

10. Mengolah, menganalisis dan menyusun laporan hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program BOS SMK.

B. TINGKAT PROVINSI (DINAS PENDIDIKAN PROVINSI)

Pengelola BOS SMK tingkat provinsi adalah Dinas Pendidikan Provinsi.

Tugas-tugas yang dilaksanakan adalah:

1. Mengikuti kegiatan koordinasi dan sinkronisasi program dan kegiatan pembinaan

tingkat pusat;

2. Menghimpun dan mendorong sekolah penerima BOS untuk melengkapi data

Dapodikmen tahun 2015 sesuai kewenangannya;

3. Menginformasikan petunjuk teknis pelaksanaan program BOS SMK kepada Sekolah

Binaanya dan keDinas Pendidikan kabupaten/kota;

4. Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan programBOS SMK;

5. Melaporkan hasil pelaksanaan monitoring dan evaluasi kepada Direktorat Pembinaan

Sekolah Menengah Kejuruan.

Page 25: 01 ps-2015 bantuan operasional sekolah (bos) smk

19

C. TINGKAT KABUPATEN/KOTA (DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA)

Pengelola program BOS SMK tingkat kabupaten/kota adalah dinas pendidikan

kabupaten/kota. Tugas-tugas tersebut antara lain:

1. Melaksanakan pengecekan dan ikut mendorong agar Sekolah melakukan pendataan

jumlah siswa per sekolah dalam dapodikmen bagi kabupaten/kotanya;

2. Memastikan data sekolah sudah dikirim dan atau sudah masuk dalam Dapopdikmen

SMK per sekolah dari kabu/kota/propinsinya;

3. Menginformasikan kepada sekolah tentang Juknis BOS th 2015;

4. Memastikan data pokok sekolah sebagai usulan penerima dana BOS SMK sudah sesuai

ketentuan dan kompilasi laporan sekolah.

5. Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program BOS SMK;

6. Mendorong dan memastikan sekolah untuk menyampaikan laporan penggunaan dana

BOS.

D. TINGKAT SEKOLAH

Pengelola program BOS SMK tingkat sekolah adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah,

guru yang ditunjuk dan komite sekolah.Tugas-tugas tersebut antara lain:

1. Menyebarluaskan informasi program BOS SMK kepada warga sekolah, seperti dengan menempelkan informasi di papan pengumuman sekolah, atau menyampaikan informasi dalam forum rapat dewan guru dengan komite sekolah/orang tua siswa;

2. Melaksanakan pengisian Isian Data Individual Sekolah DAPODIKMEN tahun pelajaran 2014/2015 kondisi agustus 2014 dan tahun 2015/2016 kondisi bulan Agustus 2015 melalui format Data Online http://dapo.dikmen.kemdikbud.go.id

3. Bertanggung jawab dengan jumlah siswa yang diusulkan mendapat dana BOS,

4. Menyusun program kerja/rencana kerja untuk penggunaan dana BOS SMK;

5. Mengelola dana BOS SMK berdasarkan prinsip-prinsip Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan pengelolaan keuangan negara serta peraturan perpajakan yang berlaku;

6. Dana BOS diwajibkan tercatat dalam Buku Kas Umum (BKU) seperti contoh formatn lampiran 4.

7. Segera mengembalikan kelebihan dana yang diterima akibat perbedaan jumlah siswa yang mendapat dana BOS dengan jumlah siswa yang ada sebenarnya ke rekening bank BRI nomor rekening 0193-01-001824-30-3 an. Satker Direktorat Pembinaan SMK;

8. Apabila sampai dengan tahun 2016, terdapat sisa belanja dana BOS dan timbulnya bunga sebagai akibat jasa giro, maka segera dikembalikan ke Kas Negara dengan menggunakan format Lampiran 3

9. Sekolah tidak diperbolehkan memindah bukukan dana BOS yang diterima pada rekening lain.

10. Mematuhi petunjuk teknis pelaksanaan program BOS SMK;

Page 26: 01 ps-2015 bantuan operasional sekolah (bos) smk

20

11. Sekolah tidak diperkenankan untuk membagikan sebagian maupun seluruhnya dana BOS kepada siswa sebagai pertanggungjawaban keuangan.

12. Menggunakan dana sesuai dengan ketentuan program BOS SMK;

13. Mencantumkan dana BOS SMK yang diterima pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (APBS);

14. Menyusun laporan pelaksanaan penggunaan dana BOS SMK di tingkat sekolah,dan disampaikan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dengan tembusan kepada Dinas Pendidikan Provinsi dan Direktorat Pembinaan SMK. (laporan dapat dikirim secara online ke Dit PSMK dengan alamat email [email protected])

Page 27: 01 ps-2015 bantuan operasional sekolah (bos) smk

21

BAB. VI

PENGELOLAAN PROGRAM BANTUAN

OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) SMK

A. PRINSIP PENGELOLAAN BOS SMK

Pengelolaan program BOS SMK mengacu pada konsep Manajemen Berbasis Sekolah

(School Based Management), yang mengandung arti, yaitu:

1. Swakelola dan Partisipatif

Pelaksanaan program dilakukan secara swakelola (direncanakan, dikerjakan dan

diawasi sendiri) dengan melibatkan warga sekolah dan masyarakat untuk

berpartisipasi secara aktif dalam memberikan dukungan terhadap perencanaan,

pelaksanaan, dan pengawasan program sesuai dengan peraturan yang berlaku.

2. Transparan

Pengelolaan dana harus dilakukan secara terbuka agar warga sekolah dan

masyarakat dapat memberikan saran, kritik, serta melakukan pengawasan dan

pengendalian terhadap pelaksanaan program.

3. Akuntabel

Pengelolaan dana harus dapat dipertanggungjawabkan, sesuai dengan pedoman

pelaksanaan yang sudah disepakati.

4. Demokratis

Penyusunan perencanaan, pengambilan keputusan dan pemecahan masalah

ditempuh melalui jalan musyawarah/mufakat dengan memberikan kesempatan

kepada setiap individu untuk mengajukan saran, kritik atau pendapat.

5. Efektif dan Efisien

Pemanfaatan dana harus efektif dan efisiensesuai dengan ketentuan yang ada.

6. Tertib Administrasi dan Pelaporan

Sekolah penerima dana harus menyusun dan menyampaikan laporan hasil

pelaksanaan kegiatan dan pertanggungjawaban keuangan sesuai ketentuan yang

dipersyaratkan.

7. Saling Percaya

Pemberian dana berlandaskan pada rasa saling percaya (mutual trust) antara

pemberi dan penerima dana. Oleh Karena itu, penting bagi kita untuk menjaga

kepercayaan tersebut dengan memegang amanah dan komitmen yang ditujukan

semata-mata hanya untuk membangun pendidikan yang lebih baik.

Page 28: 01 ps-2015 bantuan operasional sekolah (bos) smk

22

B. PENGELOLAAN PROGRAMBOS SMK

1. Program BOS SMK dikelola oleh Direktorat Pembinaan SMK, Direktorat Jenderal

Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.Bantuan disalurkan

langsung ke sekolah melalui lembaga penyalur.

2. Dinas Pendidikan Provinsi atau Dinas Pendidikan Kabupaten/Kotadapat menverifikasi

dan menvalidasi datasiswa dan alokasi dana per sekolah di kabupaten/kota terkait

program BOS SMK sesuai sekolah binaanya dengan melalui Dapodikmen.

3. Pada tingkat sekolah, pengelolaan program ini dilakukan oleh panitia yang dibentuk

oleh Kepala Sekolah. Panitia terdiri dari unsur kepala sekolah, wakil kepala sekolah,

guru dan komite sekolah yang dibentuk secara musyawarah. Susunan adalah sebagai

berikut:

a. Penanggung jawab program, diketuai oleh Kepala Sekolah;

b. Ketua panitia pelaksana, dijabat oleh Wakil Kepala Sekolah atau guru yang

relevan;

c. Penanggungjawab pada setiap kegiatan, oleh para guru;

d. Pengelola keuangan, oleh Bendahara Rutin sekolah atau bendahara yang

ditunjuk khusus oleh kepala sekolah.

Pengelolaan Program BOS SMK memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Komite sekolah berperan dalam memberikan dukungan dalam wujud bantuan tenaga

maupun pemikiran, pengontrol kualitas pelaksanaan program, dan sekaligus sebagai

mediator antara pemerintah dengan masyarakat.

2. Mematuhi ketentuan dan peraturan yang berlaku berkenaan dengan pelaksanaan

program bantuan.

3. Informasi program ini harus mudah diketahui oleh warga sekolah atau dengan

menempelkan pelaksanaan kegiatan melalui papan pengumuman

Kepala sekolah bertanggungjawab terhadap seluruh pengelolaan dana BOS SMK. Apabila

terjadi pergantian kepala sekolah pada saat pelaksanaan program sedang berjalan, maka

pelaksanaan pekerjaan dan pengelolaan dana sebelumnya menjadi tanggung jawab

pejabat lama. Pejabat lama wajib menyerahkan dan mempertanggungjawabkan seluruh

pekerjaan yang sudah dilakukan yang dituangkan dalam berita acara serah terima

pekerjaan. Pejabat baru wajib meneruskan seluruh program dan kegiatan sesuai

ketentuan yang sudah disepakati dalam program sekolah yang telah direncanakan dan

melaporkan pelaksanaan kegiatan sesuai format yang ada.

Page 29: 01 ps-2015 bantuan operasional sekolah (bos) smk

23

C. KETENTUAN PERPAJAKAN

Ketentuan perpajakan terkait dengan penggunaan dana BOS SMK 2015 dari sisi

pengeluaran (expenditure) yaitu untuk belanja operasional sekolah non personalia diatur

sebagai berikut:

Bagi Bendaharawan/Pengelola BOS SMK pada Sekolah Negeri atas penggunaan

dana BOS SMK mengikuti hal-hal sebagai berikut:

a. Tidak perlu memungut PPh Pasal 22 sebesar 1,5%;

b. Memungut dan menyetor PPN sebesar 10% untuk pembelian lebih dari Rp.

1.000.000,00 (satu juta rupiah) atas penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau

Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak Rekanan Pemerintah.

Namun demikian untuk nilai pembelian ditambah PPN dengan jumlah tidak

melebihi Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah) dan bukan merupakan pembayaran

yang dipecah-pecah, PPN yang terutang dipungut dan disetor oleh Pengusaha

Kena Pajak Rekanan Pemerintah sesuai dengan ketentuan yang berlaku umum.

Pemungut PPN dalam hal ini bendaharawan tidak perlu memungut PPN atas

pembelian barang dan/atau jasa yang dilakukan oleh non Pengusaha Kena Pajak.

c. Memungut dan membayar PPh Pasal 21 atas honor (apabila ada) dengan rincian

sebagai berikut:

PNS Golongan IV sebesar 15%.

PNS Golongan III sebesar 5%.

Pegawai non PNS yang memiliki NPWP sebesar 5% x 50%.

Pegawai non PNS yang tidak memiliki NPWP sebesar 5% x 50% x 120%.

PNS Golongan II ke bawah tidak dipungut PPh Pasal 21.

Bagi bendaharawan/pengelola dana BOS SMK pada Sekolah bukan Negeri

(Swasta) adalah tidak termasuk bendaharawan pemerintah sehingga tidak

termasuk sebagai pihak yang ditunjuk sebagai pemungut PPh dan PPN. Dengan

demikian kewajiban perpajakan bagi bendaharawan/pengelola BOS SMK pada

Sekolah Swasta yang terkait atas penggunaan dana BOS SMK untuk belanja barang

sebagaimana tersebut diatas adalah:

a. Tidak mempunyai kewajiban memungut dan menyetor PPh Pasal 22, karena

tidak termasuk sebagai pihak yang ditunjuk sebagai pemungut PPh Pasal 22;

b. Membayar PPN sebesar 10% kepada pihak penjual/Pengusaha Kena Pajak.

Bendaharawan Sekolah Swasta tidak perlu membayar PPN ke Kantor Pajak/Bank.

Kewajiban perpajakan terkait dengan penggunaan danaBOS SMK untuk

pembelian/penggandaan, bendaharawan/pengelola dana BOS SMK pada Sekolah

Negeri dan atau bendaharawan/pengelola dana BOS SMK pada Sekolah Bukan Negeri

(Swasta) diwajibkan mengikuti peraturan perundang-undangan perpajakan yang

berlaku.

Page 30: 01 ps-2015 bantuan operasional sekolah (bos) smk

24

Contoh Pengelolaan Pajak BOS SMK untuk transaksi : 1. Pengadaan Buku Pelajaran

a. SMK Negeri 1 Braga, membeli buku teks pelajaran sebanyak 30 judul, 150 eksemplar dengan nilai transaksi Rp 35.000.000,00 (harga termasuk Pajak)

Pajak yang harus dipungut dan disetorkan ke kas Negara :

PPh Pasal 22 sebesar 1,5% = Rp 0,00 Nilai Dasar Pengenaan Pajak (DPP)

100/110 x Rp 35.000.000,00 = Rp. 31.818.181,82

PPN sebesar 10% 10% x Rp 31.818.181,82 = Rp. 3.181.818,18

Nilai Pembayaran kepada penjual = Rp. 31.818.181,82

Nilai Pajak yang harus disetorkan sebesar = Rp. 3.181.818,18

b. SMK Swasta di Sulawesi Tengah, membeli buku teks pelajaran sebanyak 30 judul, 150 eksemplar dengan nilai transaksi sebesar Rp. 35.000.000,00 (termasuk pajak). PPh Pasal 22 sebesar 1,5% = Rp 0,00 Nilai Dasar Pengenaan Pajak (DPP)

100/110 x Rp 35.000.000,00 = Rp. 31.818.181,82

PPN sebesar 10% 10% x Rp 31.818.181,82 = Rp. 3.181.818,18

Nilai Pembayaran kepada penjual Rp. 31.818.181,82 + Rp. 3.181.818,18 = Rp. 35.000.000,00

Bendaharawan SMK Swasta tidak wajib memungut dan menyetor PPN 10%.

2. Kegiatan Ekstrakurikuler a. SMK Negeri Kincir melaksanakan kegiatan Pramuka di sekolah yang bersangkutan

dengan mengundang narasumber dari Kwarda (eksternal),untuk kegiatan ini boleh memberikan honor dan transportasi, sebagai berikut:

Honor Guru internal = Rp. 0,00 Honor Narasumber Kwarda (eselon III ke bawah):

Rp. 1.000.000,00 (disesuaikan SBU Daerah)

PPh Pasal 21 untuk Gol. III sebesar (lihat BAB VI C) 5% x Rp. 1.000.000,00 = Rp. 50.000,00

Honor yang diberikan kepada Narasumber Rp. 1.000.000,00 - Rp. 50.000,00 = Rp. 950.000,00

Transport kepada Narasumber: Rp. 100.000,00 (disesuaikan SBU Daerah)

Total Uang yang diberikan kepada Narasumber Ekstrenal Rp. 950.000,00 + Rp. 100.000,00 = Rp. 1.050.000,00

Total Pajak yang dipungut dan disetor = Rp. 50.000,00 b. SMK Swasta melaksanakan kegiatan Pramuka di sekolah yang bersangkutan dengan

mengundang narasumber dari Kwarda, untuk kegiatan ini boleh memberikan honor dan transportasi, sebagai berikut:

Honor Guru internal = Rp. 0,00 Honor Narasumber Kwarda (eselon III ke bawah):

Rp. 1.000.000,00 (disesuaikan SBU Daerah)

PPh Pasal 21 untuk non PNS sebesar(lihat BAB VI C) 5% x Rp. 1.000.000,00 = Rp. 50.000,00

Transport kepada Narasumber:

Page 31: 01 ps-2015 bantuan operasional sekolah (bos) smk

25

Rp. 100.000,00 (disesuaikan SBU Daerah)

Total Uang yang diberikan kepada Narasumber Ekstrenal Rp. 1.000.000,00 + Rp. 100.000,00 = Rp. 1.100.000,00

Total Pajak yang disetor oleh penerima honor = Rp. 50.000,00 Pelatih PMR, Teater, dan kegiatan sejenis boleh memberikan honor dan transport. Kegiatan Rehabilitasi Ruangan

SMKN Kincir Angin melakukan rehabilitasi lantai ruang kelas, membutuhkan material semen 50 sak, pasir 4 mobil kijang, keramik 300 dos, tenaga kerja 2 orang. Upah harian Rp 75.000/hari Perhitungan :

Harga 50 sak semen @ Rp 70.000,- (sdh pajak) = Rp 3.500.000,00,- DPP (Dasar Pengenaan Pajak) untuk beli semen 100/110 x Rp 3.500.000,- = Rp 3.181.818,18,- PPN DN 10% 10% x Rp 3.181.818,18,- = Rp 318.181,82,- Total Dibayar Rp 3.181.818,18 + Rp 318.181,82 = Rp 3.500.000,00,- PPh Pasal 22 sebesar 1,5% = Rp 0,00

BOS tidak dikenakan PPh pasal 22 sesuai PMK 154/PMK.03/2010

Harga 4 bak pasir @ Rp 250.000,00,-(harga sudah termsk pajak) 4 x Rp 250.000,00 = Rp 1.000.000,00 DPP 100/110 x Rp 1.000.000 = Rp 909.090,90 PPN DN 10% Rp 909.090.90 x 10% = Rp 90.909.09 Nilai pembelian termasuk pajak Rp 909.090.90 + Rp 90.909.09 = Rp 1.000.000,00

Harga 4 bak pasir @ Rp 250.000,00,-(harga belum termsk pajak) 4 x Rp 250.000,00 = Rp 1.000.000,00 PPN DN 10% Rp 1.000.000,00 x 10% = Rp 100.000,00 Nilai pembelian termasuk pajak Rp 1.000.000,00 + Rp 100.000,00 = Rp 1.100.000,00

Harga 300 Dos Keramik @ Rp 50.000,00 (harga termasuk pajak) Rp 50.000,00 x 300 dos = Rp 15.000.000,00 DPP Pembelian keramik 100/110 x Rp 15.000.000,00 = Rp 13.636.363,64 PPN DN 10% Rp 13.636.363,64 x 10% = Rp 1.363.636,36 Nilai Pembelian termasuk pajak Rp 13.636.363,64 + Rp 1.363.636,36 = Rp 15.000.000,00

Upah 30 hari @ Rp 75.000,00 30 hari x Rp 75.000,00 = Rp 2.250.000,00 Penghasilan tidak kena pajak (PTKP) = Rp 0 Penghasilan Kena pajak = Rp 0 Upah yang harus dibayar Rp 2.250.000,00 – Rp 0,00 = Rp 2.250.000,00

Page 32: 01 ps-2015 bantuan operasional sekolah (bos) smk

26

BAB. VII PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN

A. PEMANTAUAN PELAKSANAAN PROGRAM BOS SMK

Dalam rangka mewujudkan akuntabilitas dan transaparansi pelaksanaan program BOS

SMK, dilaksanakan pemantauan dan supervisi. Pemantauan bertujuan untuk

memantauperkembangan pelaksanaan BOS SMK. Sedangkan supervisi bertujuan untuk

mengetahui tingkatmanfaat BOS SMKbagi sekolah, mengidentifikasi berbagai macam

masalah/hambatan yang dialami serta mencarikan solusi pemecahan masalah.

Hasil pemantauan dan supervise merupakan bahan perumusan perencanaan

programBOS SMK di masa yang akan datang. Pelaksanaan pemantauan dan

supervisidilakukan secara internal oleh komite sekolah dan Dinas pendidikan

kabupaten/kota melalui pengawas sekolah dan eksternal oleh Direktorat Pembinaan SMK

serta dinas pendidikan provinsi.

1. Pemantauan Internal

a. Tingkat Sekolah melalui Komite Sekolah

Komite sekolah melakukan pemantauan terhadap program-program yang

dilaksanakan di sekolah secara periodik dan hasilnya dicatat sebagai dokumen.

Dokumen tersebut dapat digunakan sebagai bahan masukan kepada sekolah

dalam penyusunan laporan pertengahan dan laporan akhir program/kegiatan

sekolah serta untuk bahan konsultasi ketika ada pemantauan dari instansi lain

yaitu Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Dinas Pendidikan Provinsi, atau

Direktorat Pembinaan SMK.

b. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota melalui Pengawas Sekolah

Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota melaksanakan pemantauan sebagai bagian

tugas rutin dalam pembinaan sekolah. Dengan demikian pemantauan yang

dilaksanakan oleh dinas pendidikan kabupaten/kota mencakup seluruh aspek

kegiatan sekolah, termasuk pelaksanaan program BOS SMK.

2. Pemantauan Eksternal

a. Dinas Pendidikan Provinsi

Dinas Pendidikan Propinsi melakukan pemantauan sekolah sampel untuk

memastikan akuntabilitas dari keterlaksanaan/ketercapaian program di sekolah.

b. Pusat

Direktorat Pembinaan SMK melaksanakan pemantauan ke sekolah sampel untuk

memastikan akuntabilitas dari keterlaksanaan/ketercapaian program di sekolah.

Page 33: 01 ps-2015 bantuan operasional sekolah (bos) smk

27

3. Waktu PelaksanaanPemantauan

a. Pemantauan internal oleh kepalasekolah dan dinas pendidikan kabupaten/kota

dilaksanakan sepanjang pelaksanaan kegiatan. Dengan demikian diharapkan

kepala sekolah menyadari dan mengetahui betul perkembangan pelaksanaan

program yang sedang berjalan dan sedini mungkin mengetahui kendala yang

muncul sehingga dapat mengatasi berbagai persoalan yang ada.

b. Pemantauan dinas pendidikan propinsi dilaksanakan pada saat program kegiatan

sedang berlangsung dan pada akhir kegiatan agar dapat mengetahui proses dan

hasil pelaksanaan kegiatan.

c. Pemantauan oleh Direktorat Pembinaan SMK atau instansi lain dari Pusat dapat

dilaksanakan pada saat program/kegiatan sedang berlangsung dan/atau setelah

program/kegiatan selesai dilaksanakan.

4. Aspek-aspek pemantauan:

a. Alokasi dana sekolah penerima bantuan yang ditentukan berdasarkan jumlah

siswa;

b. Pemanfaatan dana BOS SMK;

c. Pelaporan pelaksanaan kegiatan monitoring.

B. PENGAWASAN PROGRAM BOS SMK

Pengawasan terhadap pelaksanan program BOS SMK dilakukan oleh lembaga-lembaga

meliputi:

1. Pengawasan internal dilakukan oleh komite sekolah dan dinas pendidikan

kabupaten/kota melalui pengawas sekolah.

2. Tim monitoring independen yang terdiri dari unsur Direktorat Pembinaan SMK,

Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah.

3. Instansi pengawas Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Inspektorat Jenderal (Itjen)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Badan Pengawasan Daerah

(Bawasda) Propinsi dan Kabupaten/ Kota.

C. DAFTAR LARANGAN

Pemberian BOS SMKadalah amanah dan kepercayaan, sehingga penting bagi kita secara

bersama-sama menjaga amanah tersebut. Agar terhindar dari segala macam bentuk

manipulasi dan penyimpangan keuangan negara, dilarang melakukan hal-hal sebagai

berikut:

1. Disimpan dengan maksud dibungakan;

2. Dipinjamkan kepada pihak lain;

3. Memanfaatkan dana BOS SMKyang tidak sesuai dengan petunjuk teknis;

4. Membiayai kegiatan yang diselenggarakan oleh UPTD

Kecamatan/Kabupaten/Kota/Provinsi/Pusat, atau pihak lainnya,

Page 34: 01 ps-2015 bantuan operasional sekolah (bos) smk

28

5. Menanamkan saham;

6. Membiayai kegiatan dalam rangka mengikuti pelatihan/sosialisasi/ pendampingan

terkait programBOS SMKperpajakan program BOS SMK yangdiselenggarakan lembaga

di luar SKPD Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kotadan Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan.

D. SANKSI

Apabila berdasarkan hasil evaluasi institusi pemeriksa (Inspektorat Jenderal/BPK/

Bawasda), penerima bantuan terbukti secara sah melakukan kekeliruan, kesalahan secara

sengaja dalam melaksanakan program dan pengelolaan keuangan yang merugikan

keuangan negara, Dinas Pendidikan Provinsi atau Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

memberi peringatan/teguran secara lisan dan tertulis kepada Kepala Sekolah dengan

tembusan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan/atau Dinas Pendidikan Provinsi.

Sanksi kepada oknum yang melakukan pelanggaran dapat diberikan dalam berbagai

bentuk:

1. Penerapan sanksi kepegawaian sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan

yang berlaku, seperti penurunan pangkat, mutasi kerja dan pemberhentian.

2. Penerapan tuntutan perbendaharaan dan ganti rugi.

3. Pemblokiran dana dan penghentian sementara seluruh bantuan pada tahun berikutnya

kepada kabupaten/kota, atau sekolah, bilamana terbukti melakukan pelanggaran yang

dilakukan secara sengaja dan sistematik untuk memperoleh keuntungan pribadi,

kelompok atau golongan.

4. Masuk dalam daftar hitam (black list) sekolah yang tidak akan mendapat bantuan dari

Direktorat Pembinaan SMK

E. UNIT PELAYANAN MASYARAKAT (UPM)

Dalam rangka memfasilitasi penyelesaian atau jalan keluar atas pengaduan masyarakat

tentang pelaksanaan program BOS SMKserta memberikan informasi tentang mekanisme

programBOS SMK, Direktorat Pembinaan SMK membentuk unit pelayanan masyarakat

(UPM).

Pelayanan informasi dan pengaduan masyarakat sangat penting bagi pengelola program

dalam rangka transparansi/keterbukaan terhadap masyarakat sebagai komponen turut

serta mengawasi pelaksanaan program sesuai prinsip BOS SMKdan MBS, yang berfungsi

sebagai: 1) Mediator antara masyarakat dengan pengelola programBOS SMK; 2) Pusat

pelayanan masyarakat (internal dan eksternal); 3) Pusat informasi umum pemberian BOS

SMK.

Page 35: 01 ps-2015 bantuan operasional sekolah (bos) smk

29

Laporan dan pengaduan ke Direktorat Pembinaan SMK dapat disampaikan

melalui email dan surat tertulis ke :

e-mail : [email protected]

atau

Telepon :021-5725469 / 021-5725477

Pengaduan tertulis disampaikan ke alamat:

Unit Pelayanan Masyarakat

Subdit Kelembagaan dan Peserta Didik

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Komplek Kemdikbud, Gedung E, Lantai 12

Jl. Jenderal Sudirman – Senayan,

Jakarta10270

Page 36: 01 ps-2015 bantuan operasional sekolah (bos) smk

30

BAB. VIII

PELAPORAN

Sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban dalam pelaksanaan program BOS SMK,

sekolah dan Direktorat Pembinaan SMK menyusun laporan hasil pelaksanaan program kepada

pihak terkait.

A. LAPORAN SEKOLAH

Secara umum laporan yang harus disiapkan oleh sekolah penerima dana BOS SMK, terdiri

atas: laporan per semester (laporan semester I/periode Januari-Juni 2015) dan laporan

semester II/periode Juli-Desember 2015).

Laporan sekolah dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu (1) Laporan Keseluruhan dan (2)

Laporan Ringkas. Laporan Keseluruhan adalah laporan yang disusun oleh sekolah untuk

kepentingan pertanggung jawaban pelaksanaan program. Laporan tersebut disimpan di

sekolah dan harus ada ketika diperiksa setiap saat oleh tim audit/pemeriksa. Sedangkan

Laporan Ringkasan adalah laporan pendek yang disusun oleh sekolah untuk

disampaikan keDirektorat Pembinaan SMK, dan Dinas Pendidikan

Kabupaten/Kota dengan tembusan ke Dinas Pendidikan Provinsi.

Berikut ketentuan untuk tiap jenis laporan sebagai berikut:

1. Laporan Keseluruhan

Laporan keseluruhan sekurang-kurangnya berisi informasi yang mencakup, antara

lain:

a. Narasi Laporan

Narasi laporan memuat informasi sebagai berikut: (1) jumlah siswa; (2) jumlah

dana yang diterima, (3) kapan dana diterima sekolah, (4) rekap penggunaan dana

dari sisi pengeluaran/pembelanjaan yaitu untuk membantu membiayai operasional

sekolah non personalia.

b. Pertanggung jawaban penggunaan dana BOS SMK terdiri dari:

Penggunaan dana yang berisi tentang rincian penggunaan/pembelanjaan dana

untuk membiayai kebutuhan operasional sekolahnon personalia yang dilengkapi

dengan bukti-bukti kuaitansi asli dan tanda terima yang tersimpan rapi di sekolah.

c. Foto Dokumentasi

Berisi informasi yang menggambarkan kegiatan sekolah dalam menggunakan dana

untuk membantu membiayai operasional sekolah non personalia.

2. Laporan Ringkas

Laporan Ringkas berisi informasi yang mencakup, antara lain penggunaan dana dari

sisi pembelanjaan (expenditure) yaitu untuk belanja operasional sekolah non

personalia sesuai format lampiran 1.

Page 37: 01 ps-2015 bantuan operasional sekolah (bos) smk

31

Laporan tersebut dinyatakan sah apabila sudah ditandatangani oleh ketua komite

sekolah, kepala sekolah, dan bendahara rutin sekolah serta dilengkapi dengan stempel

sekolah dan stempel komite sekolah. (bukti kwitansi cukup disimpan di sekolah sebagai

dokumen)

Laporan tersebut di atas dikirimkan ke Direktorat Pembinaan SMK melalui alamat email

:[email protected].

Laporan dirancang dapat dilakukan secara on line

B. LAPORAN PUSAT

Pengelola pusat menyusun laporan akhir pelaksanaan program BOS SMK. Hal-hal yang

perlu dilaporkan oleh pengelola program BOS SMK pusat meliputi:

1. Besar dana yang dialokasikan.

2. Besar dana yang telah disalurkan, dan jumlah sekolah penerima, bantuan tidak

terserap berdasarkan laporan dari bank penyalur.

3. Daftar rekapitulasipropinsi dan sekolah penerima bantuan.

4. Laporan rekapitulasi penggunaan dana sesuai pelaksanaan program.

Page 38: 01 ps-2015 bantuan operasional sekolah (bos) smk

32

FORMAT REKAPITULASI PENGGUNAAN DANA BOS SMK

PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

_____________ s/d ________________

TAHUN ANGGARAN 2015

Jumlah Siswa : _______________________________ Kelas X : ..……………..

Jumlah Dana BOS : _______________________________ Kelas XI : ……………….

Alamat Sekolah : _______________________________ Kelas XII : ………………. dan Kelas XIII : ………….

No Kab/

Kota SMK

NP

SN

Pem

belia

n/p

enggandaan b

uku

teks

pela

jara

n

Pem

belia

n a

lat

tulis

sekola

h y

ang

dig

unakan u

ntu

k k

egia

tan

pem

bela

jara

n

Penggandaan s

oal dan

penyedia

an lem

bar

jaw

aban s

isw

a

dala

m k

egia

tan u

langan d

an u

jian

Pem

belia

n p

era

lata

n p

endid

ikan

Pem

belia

n b

ahan h

abis

pakai

Penyele

nggara

an k

egia

tan

pem

bin

aan s

isw

a/e

ksk

ul

Penyele

nggara

an k

egia

tan u

ji

kom

pete

nsi

Penyele

nggara

an p

rakte

k k

erj

a

indust

ri

Pem

elih

ara

an d

an p

erb

aik

an

ringan s

ara

na p

rasa

rana s

ekola

h

Langganan d

aya d

an jasa

lain

nya

Kegia

tan p

enerim

aan s

isw

a b

aru

Pengem

bangan S

ekola

h

Ruju

kan

Penin

gkata

n M

utu

Pro

ses

Pem

bela

jara

n

Opera

sional la

yanan S

ekola

h

Berb

asi

s TIK

Pela

pora

n

Lain

-lain

Tota

l D

ana

Dana (Rp)

Dana(Rp)

Dana(Rp)

Dana (Rp)

Dana (Rp)

Dana (Rp)

Dana (Rp)

Dana (Rp)

Dana (Rp)

Dana (Rp)

Dana (Rp)

Dana (Rp)

Dana (Rp)

Dana (Rp)

Dana (Rp)

Dana (Rp)

Dana (Rp)

Jumlah Rp

% dari jumlah dana keseluruhan

Ketua Komite Sekolah Kepala Sekolah Bendahara

(__________________) (_______________) (_______________)

LAMPIRAN 1

Laporan Ringkas ini disusun Oleh Sekolah

Penerima Dana BOS SMK Disampaikan ke Pusat dan Dinas Pendidikan

Kab/Kota tembusan ke Dinas Pendidikan Provinsi

dibuat sesuai tahapan penyaluran dana yaitu Januari

– juni untuk-BOS dan Juli-Desember untuk BOS

Format laporan sekolah ke Direktorat

Pembinaan SMK untuk dana BOS SMK

Dikirim melalui e mail ke

[email protected]