01-gdl-nurhidayah-756-1-kti_nurh-8

download 01-gdl-nurhidayah-756-1-kti_nurh-8

of 89

description

fvfvv

Transcript of 01-gdl-nurhidayah-756-1-kti_nurh-8

  • ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN PADA NY. S UMUR

    23 TAHUN G1P0A0 HAMIL 40 MINGGU DENGAN

    PARTUS PRESIPITATUS DI RB HARAPAN

    KITA SUMBERLAWANG

    TAHUN 2014

    KARYA TULIS ILMIAH

    Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

    Pendidikan Diploma III Kebidanan

    Disusun oleh:

    Nurhidayah

    NIM B11158

    PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

    SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

    SURAKARTA

    2014

  • ii

    HALAMAN PERSETUJUAN

    Karya Tulis Ilmiah

    ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN PADA NY. S UMUR

    23 TAHUN G1P0A0 HAMIL 40 MINGGU DENGAN

    PARTUS PRESIPITATUS DI RB HARAPAN

    KITA SUMBERLAWANG

    TAHUN 2014

    Diajukan oleh :

    Nurhidayah

    NIM B11158

    Telah diperiksa dan disetujui

    Pada tanggal .......................

    Pembimbing

    Hutari Puji Astuti, S.SiT, M.Kes

    NIK. 200580012

  • iii

    HALAMAN PENGESAHAN

    ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN PADA NY. S UMUR

    23 TAHUN G1P0A0 HAMIL 40 MINGGU DENGAN

    PARTUS PRESIPITATUS DI RB HARAPAN

    KITA SUMBERLAWANG

    TAHUN 2014

    Karya Tulis Ilmiah

    Disusun Oleh :

    Nurhidayah

    B11 158

    Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

    Ujian Akhir Program D III Kebidanan

    Pada Tanggal ...............

    PENGUJI I

    Ernawati, SST.,M.Kes

    NIK. 200886033

    PENGUJI II

    Hutari Puji Astuti, S.SiT.,M.Kes

    NIK. 200580012

    Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan

    untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan

    Mengetahui,

    Ka. Prodi D III Kebidanan

    Retno Wulandari, SST

    NIK.200985034

  • iv

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

    melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

    karya tulis yang berjudul Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin Pada Ny. S umur 23

    tahun G1P0A0 hamil 40 minggu dengan Partus Presipitatus Di RB Harapan Kita

    Sumberlawang. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi

    tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program Stadi D III

    Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

    Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

    pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena

    itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

    1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

    Surakarta.

    2. Ibu Retno Wulandari, SST, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan

    Kusuma Husda Surakarta.

    3. Ibu Hutari Puji Astuti S.SiT, M.Kes, selaku Dosen pembimbing yang telah

    meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada

    penulis.

    4. Ibu Sri Nyukupi Poernomo, selaku pemilik RB Harapan Kita Sumberlawang,

    yang telah bersedia untuk memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan

    data.

    5. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada

    Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

    6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

    menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

    Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,

    oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya,

    Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

    Surakarta, 2014

    Penulis

  • v

    Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta

    Program Studi DIII Kebidanan

    Karya Tulis Ilmiah, Juni 2014

    Nurhidayah

    B11 158

    ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN PADA NY.S UMUR

    23 TAHUNG1P0A0 HAMIL 40 MINGGU DENGAN

    PARTUS PRESIPITATUS DI RB HARAPAN

    KITA SUMBERLAWANG

    TAHUN 2014

    x + 77 halaman + 12 lampiran

    INTISARI

    Latar Belakang : Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia

    (SDKI) (2012), Angka Kematian Ibu (AKI) mencapai 359 per 100.000 kelahiran

    hidup. Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia yaitu perdarahan 28%,

    eklamsia 24%, dan infeksi 11%, sedangkan penyebab tidak langsung antara lain

    Kekurangan Energi Kronis (KEK) sebesar 37% dan anemia sebesar 40% pada ibu

    hamil.Berdasarkan studi pendahuluan di RB Harapan Kita Sumberlawang, Sragen

    pada bulan Januari sampai Oktober 2013 ibu bersalin dengan Partus Presipitatus

    yaitu 10 orang.

    Tujuan : Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan

    Partus Presipitatus dengan menggunakan pendekatan kebidanan 7 langkah

    Varney. Penulis mampu menganalisa kesenjangan antara teori dan kasus nyata di

    lapangan. Penulis mampu memberikan alternatif pemecahan permasalahan.

    Metodologi : Jenis laporan studi kasus dengan metode diskriptif, lokasi RB

    Harapan Kita Sumberlawang Sragen. Subyek studi kasus adalah ibu bersalalin Ny.

    S umur 23 tahun G1P0A0 hamil 40 minggu dengan Partus Presipitatus, waktu studi

    kasus pada tanggal 28 Februari 2014. Teknik pengambilan data antara lain data

    primer meliputi pemeriksaan fisik wawancara serta observasi dan data sekunder,

    meliputi studi dokumentasi dan studi kepustakaan.

    Hasil : Keadaan ibu baik dan bayi dapat lahir dengan partus presipitatus pada

    tanggal 28 Februari 2014, pukul 19.45 WIB, jenis kelamin perempuan BB: 2900

    gram, PB: 47 cm, apgar score 8-9-10 dan plasenta lahir lengkap.

    Kesimpulan : Pada kasus ibu bersalin Ny. S umur 23 tahun G1P0A0 hamil 40

    minggu dengan Partus Presipitatus tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek.

    Kata Kunci : Asuhan Kebidanan, Ibu Bersalin, Partus Presipitatus

    Kepustakaan : 29 literatur (2004 - 2012)

  • vi

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    MOTTO

    Sesungguhnya setiap kesulitan itu pasti disertai dengan kemudahan

    (QS. Al-insyiroh : 6)

    Jadikanlah suatu kekurangan yang ada pada diri sendiri menjadi sebuah

    kelebihan yang membuat kita semangat.

    Belajarlah dari kesalahan di masa lalu, mencoba dengan cara yang baru,

    dan selalu berharap untuk sebuah kesuksesan di masa depan.

    Beri satu kunci untuk mengenal hidup, jadikan setiap langkah kita sebagai

    ibadah insya Allah kita akan tahu tujuan hidup

    PERSEMBAHAN

    Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan

    kepada :

    1. Allah SWT yang telah memberi kesehatan,

    kemudahan, serta kelancaran dalam

    penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

    2. Ibu dan bapak tercinta terima kasih atas kasih

    sayang dan doa serta perjuangan kalian

    selama ini.

    3. Keluarga dan Adikku Rika Kurnia Sari terima

    kasih untuk kasih sayang dan semangatnya.

    4. Sahabat-sahabatku CINDIL ( Cipluk, Ita,

    Nurhidayah, Diana, Laila ), Anna Laila, Mega

    Yuliana, Siti Sundari dan teman-teman

    seperjuangan, terima kasih teman atas

    kebersamaan kita, canda tawa kita, semangat

    kuliah kita, semoga persahabatan ini akan

    abadi. Amin.....

    5. Almamater tercinta.

  • vii

    CURRICULUM VITAE

    BIODATA

    Nama : Nurhidayah

    Tempat/ Tanggal Lahir : Datarajan, 06 Oktober 1992

    Agama : Islam

    Jenis Kelamin : Perempuan

    Alamat : Sidodadi 02/01, Air Abang, Ulubelu, Tanggamus,

    Lampung.

    PENDIDIKAN

    1. SD N 2 DATARAJAN Lulus Tahun 2005

    2. SMP DATARAJAN Lulus Tahun 2008

    3. SMA N 1 ULUBELU Lulus Tahun 2011

    4. Prodi D III Kebidanan STIKES Angkatan 2011

    Kusuma Husada Surakarta

  • viii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL............................................................................... i

    HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................. ii

    HALAMAN PENGEAHAN.................................................................. iii

    KATA PENGANTAR........................................................................... iv

    INTISARI................................................................................................ v

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN......................................................... vi

    CURICULUM VITE.............................................................................. vii

    DAFTAR ISI........................................................................................... viii

    DAFTAR LAMPIRAN........................................................................... x

    BAB I. PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang........................................................................ 1

    B. Perumuan Masalah.................................................................. 3

    C. Tujuan Studi Kasus................................................................. 3

    D. Manfaat Studi Kasus .............................................................. 5

    E. Keaslian Studi Kasus............................................................... 6

    F. Sistematika Penulisan.............................................................. 6

    BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

    A. Teori Medis............................................................................ 8

    1. Persalinan .......................................................................... 8

    2. Partus Presipitatus.............................................................. 13

    B. Teori Manajemen Kebidanan ................................................. 16

    C. Catatan Perkembangan............................................................ 34

    D. Landasan Hukum.................................................................... 34

    BAB III. METODOLOGI

    A. Jenis Studi Kasus.................................................................... 36

    B. Lokasi Studi Kasus................................................................. 36

    C. Subyek Studi Kasus................................................................ 37

  • ix

    D. Waktu Studi Kasus................................................................. 37

    E. Instrumen Studi Kasus............................................................ 37

    F. Teknik Pengumpulan Data...................................................... 37

    G. Alat-alat yang Dibutuhkan...................................................... 40

    H. Jadwal Studi Kasus................................................................. 41

    BAB IV. TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

    A. Tinjauan Kasus....................................................................... 42

    B. Pembahasan ........................................................................... 68

    BAB V. PENUTUP

    A. Kesimpulan............................................................................. 74

    B. Saran ...................................................................................... 76

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • x

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Jadwal Studi Kasus

    Lampiran 2. Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

    Lampiran 3. Balasan Ijin Studi Pendahuluan

    Lampiran 4. Permohonan Ijin Penggunaan Lahan

    Lampiran 5. Balasan Ijin Penggunaan Lahan

    Lampiran 6. Persetujuan Menjadi Pasien

    Lampiran 7. Lembar Observasi

    Lampiran 8. SAP Perawatan Bayi Baru Lahir Sehari-hari

    Lampiran 9. Leaflet Perawatan Bayi Baru Lahir Sehari-hari

    Lampiran 10 SAP Asi Ekslusif

    Lampiran 11 Leaflet Asi Ekslusfi

    Lampiran 12. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)

    (2012), Angka Kematian Ibu (AKI) mencapai 359 per 100.000 kelahiran

    hidup. Rata-rata tersebut meningkat dibandingkan dengan hasil SDKI 2007

    yang mencapai 228 per 100.000 (Depkes, 2012). Angka Kematian Ibu (AKI)

    di Jawa Tengah mencapai 675 per 100.000 kelahiran hidup

    (Dinkes Jateng, 2012).

    Penyebab angka kematian ibu diantaranya perdarahan 60-70%, infeksi

    nifas sekitar 20-30%, dan kematian akibat abortus dan partus lama sekitar 10-

    20% (Manuaba, 2007). Penyebab kematian ibu saat bersalin yaitu perdarahan

    28%, eklamsia 24%, dan infeksi 11%, sedangkan penyebab tidak langsung

    antara lain Kekurangan Energi Kronis (KEK) sebesar 37% dan anemia

    sebesar 40% pada ibu hamil (Kumalasari dkk, 2012).

    Untuk mengurangi angka kematian tersebut di atas salah satu upaya

    yang dilakukan adalah asuhan persalinan yang baik. Persalinan yang

    berlangsung merupakan masa kritis dalam kehidupan ibu dan bayi. Sekitar

    60% kematian ibu terjadi segera setelah bayi lahir dan hampir 50% dari

    kematian terjadi pada 24 jam pertama setelah persalinan

    (Winkjosastro, 2007).

  • 2

    Persalinan cepat atau Partus presipitatus, sebagai akibat dari his yang

    terlalu kuat dan kurangnya pertahanan dari jalan lahir. Partus cepat sangat

    membahayakan bagi ibu maupun bayinya. Partus presipitatus adalah

    persalinan yang berlangsung lebih pendek dari normal yang sering

    berlangsung antara 2-3 jam (Sastrawinata dkk, 2007).

    Partus presipitatus adalah persalinan berlangsung sangat cepat.

    Kemajuan cepat dari persalinan, berakhir kurang dari 3 jam dari awitan

    kelahiran, dan melahirkan di luar rumah sakit adalah situasi kedaruratan yang

    membuat terjadi peningkatan resiko komplikasi dan/atau hasil yang tidak baik

    pada klien/janin (Doenges, 2007).

    Penyebab partus presipitatus adalah abnormalitas tahanan yang rendah

    pada bagian jalan lahir, abnormalitas kontraksi uterus dan rahim yang terlalu

    kuat, pada keadaan yang sangat jarang dijumpai oleh tidak adanya rasa nyeri

    pada saat his sehingga ibu tidak menyadari adanya proses-proses persalinan

    yang sangat kuat itu (Doenges, 2007).

    Komplikasi yang sering pada ibu, terjadi perdarahan post partum pada

    kala IV. Kejadian perdarahan post partum disebabkan karena terlalu cepatnya

    isi dalam kavum uteri keluar, sementara otot-otot rahim belum maksimal

    berkontraksi (Sastrawinata dkk, 2007).

    Berdasarkan studi awal pada bulan Januari sampai Oktober 2013 di

    RB Harapan Kita Sumberlawang Sragen didapatkan 87 ibu bersalin yang

    terdiri dari 74 (85,0%) persalinan normal, ibu bersalin patologi 13 orang

    (14,9%), persalinan patolongi meliputi : persalinan dengan Partus Presipitatus

  • 3

    10 orang (11.4%), persalinan dengan serotinus 3 orang (3,4%). Walaupun

    kejadian persalinan dengan partus presipitatus kejadiannya hanya sedikit,

    namun memerlukan penanganan dengan tindakan kegawatdaruratan obstetrik

    khususnya ibu bersalin dengan partus presipitatus dengan menggunakan

    konsep Hellen Varney, maka penulis bermaksud untuk melakukan studi kasus

    dengan judul Asuhan Kebidanan pada Ny.S umur 23 tahun G1P0A0 dengan

    Partus Presipitatus di RB Harapan Kita Sumberlawang Sragen Tahun 2014.

    B. Perumusan Masalah

    Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah maka penulis

    membuat rumusan masalah sebagai berikut Bagaimana Memberikan Asuhan

    Kebidanan pada Ny. S umur 23 tahun G1P0A0 dengan Partus Presipitatus di

    RB Harapan Kita Sumberlawang ?

    C. Tujuan Studi Kasus

    1. Tujuan umum

    Penulis mampu melakukan Asuhan Kebidanan pada ibu bersalin dengan

    Partus Presipitatus di RB Harapan Kita Sumberlawang dengan 7 langkah

    Varney.

  • 4

    2. Tujuan khusus

    a. Penulis mampu :

    1) Melakukan pengkajian (data subyektif dan data obyektif) pada

    Ny. S umur 23 tahun G1P0A0 dengan Partus Presipitatus di RB

    Harapan Kita Sumberlawang.

    2) Menginterprestasikan data (diagnosa kebidanan, masalah, dan

    kebutuhan) pada Ny. S umur 23 tahun G1P0A0 dengan Partus

    Presipitatus di RB Harapan Kita Sumberlawang.

    3) Merusmuskan diganosa potensial pada Ny. S umur 23 tahun

    G1P0A0 dengan Partus Presipitatus di RB Harapan Kita

    Sumberlawang.

    4) Mengantisipasi tindakan pada Ny. S umur 23 tahun G1P0A0

    dengan Partus Presipitatus di RB Harapan Kita Sumberlawang.

    5) Menyusun rencana tindakan pada Ny. S umur 23 tahun G1P0A0

    dengan Partus Presipitatus di RB Harapan Kita Sumberlawang.

    6) Melaksanakan rencana tindakan pada Ny. S umur 23 tahun

    G1P0A0 dengan Partus Presipitatus di RB Harapan Kita

    Sumberlawang.

    7) Mengevaluasi tindakan pada Ny. S umur 23 tahun G1P0A0

    dengan Partus Presipitatus di RB Harapan Kita Sumberlawang.

    b. Menganalisa kensenjangan antara teori yang ada dengan praktik

    yang di jalani oleh penulis termasuk faktor pendukung dan

    penghambat.

  • 5

    c. Memberikan alternatif pemecehan masalah dari permasalahan studi

    kasus ini.

    D. Manfaaat Studi Kasus

    1. Bagi peneliti

    Penulis memperoleh wawasan dan dapat mengaplikasikan asuhan

    kebidanan pada ibu bersalin dengan partus presipitatus sesuai dengan

    teori yang telah diberikan.

    2. Bagi profesi

    Diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan untuk

    meningkatan mutu layanan asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan

    partus presipitatus.

    3. Bagi institusi

    a. Rumah Bersalin

    Dapat memberikan masukan pada rumah bersalin dalam rangka

    meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, khususnya pada asuhan

    kebidanan ibu bersalin dengan partus presipitatus.

    b. Instuti Pendidikan

    Dapat menambah referensi bacaan untuk institusi pendidikan,

    terutama pengetahuan tentang asuhan kebidanan ibu bersalin dengan

    partus presipitatus.

  • 6

    E. Keaslian Studi Kasus

    Sebelumnya belum ada yang melakukan study kasus tentang Asuhan

    Kebidanan Pada Ibu Bersalin dengan Partus Presipitatus.

    F. Sistematika Penulisan

    Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terjadi dari V BAB, yaitu :

    BAB I PENDAHULUAN

    Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan studi

    kasus, manfaat studi kasus, keaslian studi kasus dan sisitematika

    penulisan.

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    Berisi tentang teori medis dan teori manajemen. Teori medis

    berisi tentang persalinan, yang berisi tentang pengertian, berisi

    tentang pengertian partus presipitatus, Etiologi, dan penanganan.

    Teori manajemen kebidanan menjelaskan pengertian dan langkah-

    langkah manajemen kebidanan menurut Varney yang terdiri dari

    Pengkajian, interprestasi data, diagnosa potensial, antasipasi,

    perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, landasan hukum.

    BAB III METODOLOGI

    Bab ini menjelaskan tentang jenis studi kasus yang digunakan,

    lokasi, subyek, waktu dan instrumen laporan kasus, teknik

    pengumpulan data dan alat-alat yang dibutuhkan dalam

    melaksanakan studi kasus.

  • 7

    BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

    Bab ini berisi tentang tinjauan kasus asuhan kebidanan ibu

    bersalin dengan partus presipitatus secara nyata sesuai dengan

    managemen kebidanan menurut 7 langkah varney mulai dari

    pengkajian sampai evaluasi dan data perkembangan. Sedangkan

    pembahasan kasus, penulis menjelaskan tentang masalah-masalah

    atau kesenjangan antara teori dan kasus yang penulis temukan

    dilapangan.

    BAB V PENUTUP

    Bab ini berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan

    jawaban dari tujuan dan merupakan inti dari pembahasan kasus

    asuhan kebidanan ibu bersalin dengan partus presipitatus.

    Sedangkan saran merupakan alternatif pemecahan dan tanggapan

    dari kesimpulan.

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • 8

    BAB II

    TINJAUN PUSTAKA

    A. TEORI MEDIS

    1. Persalinan

    a. Pengertian

    1) Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan

    janin turun ke dalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran

    normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

    kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan

    presentasi belakang kepala, tanpa komplikasi baik ibu maupun

    janin (Hidayat dan Sujiyatini, 2010).

    2) Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan

    plasenta) yang telah cukup bulan atau hampir cukup bulan dan

    dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui

    jalan lahir dengan bantuan atau tanpa bantuan

    (Nurasiah dan Rukmawati, 2012).

    3) Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi

    pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu) lahir spontan

    dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18

    jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin

    (Prawihardjo, 2012).

  • 9

    b. Tanda Persalinan

    1) Terjadinya his persalinan

    His persalinan mempunyai sifat:

    a) Pinggang terasa sakit, yang menjalar kedepan.

    b) Sifatnya teratur, intervalnya makin pendek kekuatannya

    makin besar.

    c) Kontraksi uterus mengakibatkan perubahan uterus.

    d) Makin beraktivitas (jalan), kekuatan makin bertambah.

    2) Bloody show (pengeluaran lendir bercampur darah melalui

    vagina).

    3) Pengeluaran cairan

    Terjadi akibat pecahnya ketuban atau selaput ketuban

    robek. Sebagian besar ketuban baru pecah menjelang

    pembukaan lengkap tetapi kadang pecah pada pembukaan kecil

    (Arsinah, 2010).

    Menurut Manuaba (2007), ada beberapa faktor yang

    penting harus diperhatiakan dalam proses persalinan, yaitu:

    a) Power

    (1) His (kontraksi otot rahim)

    (2) Kontraksi dinding rahim

    (3) Kontraksi diaafragma pelvis atau kekuatan mengejan.

    (4) Ketegangan dan kontraksi ligamentum retundum.

  • 10

    b) Pasanger terdiri dari janin dan plasenta

    c) Passasge terdiri dari jalan lahir lunak dan jalan lahir tulang.

    c. Tahap Persalinan

    Menurut Oxorn & Frote (2010), dalam proses persalinan, ibu

    akan melewati empat tahapan. Mulai dari kontraksi dan leher rahim

    yang terbuka bertahap, hingga proses pengeluaran plasenta atau ari-

    ari setelah bayi keluar. Ada baiknya para calon ibu mengetahui

    proses atau tahapan persalinan seperti apa, sehingga para calon ibu

    dapat mempersiapkan segala halnya guna menghadapi

    prosespersalinan ini.

    Proses persalinan terbagi dalam empat tahap, yaitu:

    1) Tahap pertama (kala I)

    Kala I adalah tahap terlama, berlangsung 12-14 jam

    untuk kehamilan pertama dan 6-10 jam untuk kehamilan

    berikutnya. Pada tahap ini mulut rahim akan menjadi tipis dan

    terbuka karena adanya kontraksi rahim secara berkala untuk

    mendorong bayi ke jalan lahir. Pada setiap kontraksi rahim, bayi

    akan semakin terdorong ke bawah sehingga menyebabkan

    pembukaan jalan lahir. Kala I persalina disebut lengkap ketika

    pembukaan jalan lahir menjadi 10 cm, yang berarti pembukaan

    sempurna dan bayi siap keluar rahim.

    Masa transisi ini menjadi masa yang paling sangat sulit

    bagi ibu. Menjelang berakhirnya kala I, pembukaan jalan lahir

  • 11

    sudah hampir sempurna. Kontraksi yan terjadi akan semakin

    sering dan semakin kuat. Anda mungkin mengalami rasa sakit

    yang hebat, kebanyakan wanita yang pernah mengalami masa

    inilah yang mesa paling berat. Anda akan merasakan datangnya

    rasa mulas yang sangat hebat dan terasa seperti ada tekanan

    yang sangat besar kearah bawah, seperti ingin buang air besar.

    Menjelang akhir kala pertama, kontraksi semakin sering dan

    kuat, dan bila pembukaan jalan lahir sudah 10 cm berarti bayi

    siap dilahirkan dan proses persalinan memasuki kala II.

    2) Tahap kedu (kala II)

    Pada kala pengeluaran janin, rasa mulas terkordinir, kuat,

    cepat dan lebih lama, kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala janin

    turun masuk panggul sehingga terjadilah tekanan pada otot-otot

    dasar panggul yang secara reflektoris menimbulkan rasa

    mengedan. Anda merasa seperti mau buang air besar, dengan

    tanda anus terbuka. Pada waktu mengedan, kepala janin mulai

    kelihatan, vulva (bagian luar vagina) membuka dan perineum

    (daerah antara anus-vagina) meregang. Dengan mengedan

    terpimpin, akan lahirlah kepala diikutioleh seluruh badan janin.

    Ibu akan merasakan tekanan yang kuat di daerah

    perineum. Daerah perineum bersifat elastis, tetapi bila

    dokter/bidan memperkirakan perlu dilakukan pengguntingan di

    daerah perineum (episiotomi), maka tindakan ini akan dilakukan

  • 12

    dengan tujuan mencegah robekan pasca daerah perineum akibat

    tekanan bayi.

    3) Tahap ketiga (kala III)

    Kala III persalinan dimulai setelah lahirnya bayi dan

    berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban. Pada

    kala III persalinan, otot uterus (miometrium) berkontraksi

    mengikuti berkurangnya ukuran rongga uterus secara tiba-tiba

    setelah lahirnya bayi. Penyusutan ukuran rongga uterus ini

    menyebabkan berkurangnya ukuran tempat implantasi plasenta,

    maka plasenta akan menekuk, menebal, kemudian dilepaskan

    dari dinding uterus. Setelah lepas plasenta akan turun ke bagian

    bawah uterus atau bagian atas vagina.

    Waktu yang paling kritis untuk mencegah perdarahan

    post partum adalah ketika plasenta lahir dan segera setelah lahir.

    Kontraksi pada otot uterus merupakan mekanisme fisiologis

    yang menghentikan perdarahan. Menejemen aktif pada kala III

    persalinan mempercepat kelahiran plasenta dan dapat mencegah

    atau mengurangi perdarahan post partum. Adapun langkah

    manajemen aktif kala III diantaranya pemberian suntikan

    oksitosin, melakukan penegangan tali pusat terkendali,

    rangsangan taktil (pemijatan) fundus uteri (masase).

  • 13

    4) Tahap keempat (kala IV)

    Kala IV persalinan dimulai setelah kelahiran plasenta

    dan berakhir dua jam setelah itu. Kala IV disebut juga dengan

    masa post partum merupakan saat paling kritis untuk mencegah

    kematian ibu, terutama kematian disebabkan karena perdarahan.

    Selama kala IV, petugas harus memantau ibu setiap 15 menit

    pada jam pertama setelah kelahiran plasenta dan setiap 30 menit

    pada jam kedua setelah persalinan.

    2. Partus presipitatus

    a. Definisi

    Partus presipitatus adalah persalinan berlangsung sangat

    cepat. Kemajuan cepat dari persalinan, berakhir kurang dari 3 jam

    dari awitan kelahiran, dan melahirkan di luar rumah sakit adalah

    situasi kedaruratan yang membuat terjadi peningkatan resiko

    komplikasi dan/atau hasil yang tidak baik pada klien/janin

    (Doenges, 2007).

    Partus presipitatus adalah persalinan yang berlangsung dalam

    waktu yang sangat cepat, atau persalinan yang sudah selesai kurang

    dari tiga jam (Prawirohardjo, 2012).

    b. Etiologi

    1) Abnormalitas tahanan yang rendah pada bagian jalan lahir

    2) Abnormalitas kontraksi uterus dan rahim yang terlalu kuat

  • 14

    3) Pada keadaan yang sangat jarang dijumpai oleh tidak adanya

    rasa nyeri pada saat his sehingga ibu tidak menyadari adanya

    proses-proses persalinan yang sangat kuat itu (Doenges, 2007).

    c. Penanganan partus presipitatus

    Menurut saifudin (2006), penanganan partus presipitatus bidan dapat

    melakukan observasi dan pengobatan sebagai berikut :

    1) Menjelaskan pada ibu tentang kondisi ibu saat ini

    2) Memberi ibu dukungan psikologis

    Menjelaskan bahwa ibu bisa melewati persalinan ini dengan

    lancar, memberikan support pada ibu, dan mendampingi ibu

    dalam persalinan, serta menghadirkan keluarga yang paling dekat

    dengan ibu sebagai pendamping ibu dalam bersalin.

    3) Mempersiapkan ruang untuk bersalin, alat, kebutuhan fisik, dan

    psikologis ibu serta persiapan bidan/penolong:

    a) Memastikan kelengkapan jenis dan jumlah bahan-bahan

    yang diperlukan serta dalam keadaan siap pakai pada setiap

    persalinan dan kelahiran bayi. Siapkan ruang bersaling yang

    hangat dan bersih. Memiliki sirkulasi udara yang baik dan

    terlindung dari tiupan angin.

    b) Periksa semua peralatan sebelum dan setelah memberikan

    asuhan. Segera ganti peralatan yang hilang atau rusak.

  • 15

    c) Menganjurkan ibu untuk mendapat asupan (makanan ringan

    dan minuman air) selama persalinan dan proses kelahiran

    bayi.

    d) Memberi dukungan pada ibu, pada proses persalinan.

    4) Mengobservasi kala 1 dengan partograf.

    5) Mengajarkan pada ibu mengenai cara mengedan yang efektif :

    a) Menganjurkan ibu untuk meneran mengikuti dorongan

    alamiahnya selama kontraksi

    b) Memberitahukan untuk tidak menahan nafas saat meneran.

    c) Meminta ibu untuk berhenti meneran dan beristirahat di antara

    kontraksi.

    d) Menjelaskan pada ibu bahwa berbaring miring atau setengah

    duduk ia akan lebih mudah untuk meneran jika lutut ditarik

    ke arah dada dan dagu ditempelkan ke dada

    e) Meminta ibu untuk tidak mengangkat bokong saat meneran.

    f) Tidak diperbolehkan untuk mendorong fundus untuk

    membantu kelahiran bayi.

    g) Menanyakan pada ibu apakah sudah mengerti dengan

    penjelasan cara mengedan efektif.

    6) Mengajarkan ibu untuk mengatasi rasa nyeri

    a) Menganjurkan ibu untuk miring

    Anjurkan ibu untuk mencoba posisi-posisi yang nyaman

    selama persalinan dan melahirkan bayi serta anjurkan suami

  • 16

    dan pendamping lainnya untuk membantu ibu berganti

    posisi. Ibu boleh berjalan, berdiri, duduk, jongkok, berbaring

    miring dan merangkak.

    Posisi tegak seperti berjalan, berdiri atau jongkok

    dapat membantu turunnya kepala bayi dan seringkali

    memperpendek waktu persalinan. Bantu ibu untuk sering

    berganti posisi selama persalinan.

    b) Mengajarkan teknik relaksasi

    Menganjurkan ibu untuk duduk santai, menarik nafas,

    berendam, mendengarkan musik.

    7) Memenuhi kebutuhan cairan dan nutrisi

    Pemberian cairan infus RL dengan 20 tetes/menit Pasang infus

    menggunakan jarum diameter besar (ukuran 16 atau 18) dan

    berikan RL dan NS. Infuskan 1 liter dalam 15 sampai 20 menit.

    B. Teori Manajemen Kebidanan

    1. Pengertian

    Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang

    digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan

    tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, ketrampilan

    dalam rangkaian tahapan logis untuk pengambilan keputusan yang

    berfokus pada klien (Varney, 2004).

  • 17

    2. Langkah-langkah dalam manajemen kebidanan

    Langkah manajemen kebidanan yang diselenggarakan untuk

    memberikan pelayanan yang berkualitas melalui tahapan-tahapan dan

    langkah-langkah yang disusun secara sistematis untuk mendapatkan data

    menurut varney ada 7 langkah mulai dari pengkajian, interpretasi data,

    diagnosa potensial, tindakan segera, rencana tindakan, implementasi dan

    evaluasi (Varney, 2004).

    a. Langkah pertama : Pengkajian

    Pengkajian dilakukan dengan mengumpulkan semua data yang

    diperlukan untuk mengevaluasi keadaan klien secara lengkap

    (Simatupang, 2008).

    1) Data Subjektif

    a) Identitas pasien

    Data yang didapat dari pasien sebagai suatu pendapat

    terhadap situasi dan kejadian (Nursalam, 2009).Identitas

    pasien menurut Diah Wulandari (2008), adalah :

    (1) Nama

    Dinyatakan dengan tujuan agar dapat mengenal pasien

    dan tidak keliru dengan nama pasien lain.

    (2) Umur

    Untuk mengetahui faktor resiko dilihat dari umur

    pasien.

  • 18

    (3) Agama

    Untuk memberikan motivasi pasien sesuai dengan

    agama yang dianut, agar petugas lebih mudah dalam

    pendekatan dan pemberian dorongan moril pad

    pasien.

    (4) Suku bangsa

    Mempermudah dalam pelaksanaan asuhan kebidanan

    untuk mengetahui faktor pembawaan atau ras.

    (5) Pendidikan

    Untuk mengetahui tingkat pendidikan yang nantinya

    penting dalam memberikan pendidikan kesehatan

    pasien sesuai dengan tingkat pendidikannya agar

    motivasi yang diberikan petugas dapat diterima sesuai

    pengetahuannya.

    (6) Pekerjaan

    Unuk mengetahui tingkat sosial ekonomi.

    (7) Alamat

    Untuk mengetahui dimana lingkungan tempat

    tinggalnya dan untuk mempermudah bila sewaktu-

    waktu diperlukan.

    b) Keluhan Utama

    Untuk mengetahui alasan atau keluhan utama yang

    membuat pasien datang berhubungan dengan kehamilannya.

  • 19

    Pasien mengeluh dengan adanya pengeluaran cairan dan

    merasakan kenceng-kenceng yang amat sangat pada daerah

    punggung bagian bawah

    (Saifudin, 2007).

    c) Riwayat menstruasi

    Adalah untuk mengetahui menarche, umur berapa haid

    pertama, teratur atau tidak, siklus haid, lama haid,

    banyaknya darah, dan sifat darah (cair atau ada gumpalan)

    disminorhoe atau tidak, haid terakhir (Manuba, 2008).

    d) Riwayat Sosial

    Menurut manuaba (2008), meliputi :

    (1) Kehamilan ini direncanakan atau tidak, diterima atau

    tidak, jenis kelamin yang diharapkan : laki-laki atau

    perempuan.

    (2) Perasaan ibu tentang kehamilan ini.

    e) Riwayat kehamilan sekarang

    Riwayat kehamilan sekarang menurut Winkjosastro (2005):

    (1) Hari pertama dan haid terakhir dan tafsiran persalinan.

    Untuk mengetahui umur kehamilan, perkiraan lahir

    (Nursalam, 2004).

    (2) Keluhan-keluhan pada trimester I, II, III.Untuk

    mengetahui ada gangguan seperti muntah-muntah,

    hipertensi, perdarahan waktu hamil muda

  • 20

    (Wheeler, 2004).

    (3) Pergerakan anak pertama kali dirasakan pada umur

    kehamilan berapa. Untuk mengetahui gerakan janin

    aktif atau tidak (Estiwidani, 2008).

    (4) Dimana ibu memeriksakan kehamilannya. Untuk

    mengetahui tempat ANC dan untuk mengetahi

    riwayat kehamilan (Winkjosastro, 2006).

    (5) Sejak hamil berapa bulan ibu memeriksakan

    kehamilannya. Untuk mengetahui riwayat ANC tratur

    atau tidak, sudah hamil berapa minggu

    (Wiknjosastro, 2006).

    (6) Sudah berapa kali ibu memeriksakan kehamilannya.

    Untuk mengetahui imunisasi TT (Tetanus Toxoid)

    sudah atau belum, kapan, berapa kali (Wiknjosastro,

    2006). Keadaan psikososial. Untuk mengetahui

    respon ibu dan keluarga terhadap bayinya, wanita

    mengalami banyak perubahan emosi/psikologi selama

    masa bersalin sementara ia menyesuaikan diri

    menghadapi menjadi seorang ibu (Retna, 2008).

    f) Keadaan Psikososial

    Untuk mengetahui respon ibu dan keluarga terhadap

    bayinya, wanita banyak mengalami banyak perubahan

  • 21

    emosi/psikologi selama masa nifas sementara ia

    menyesuaikan diri menghadapi menjadi seorang ibu

    (Retna, 2008). Keadaan psikososial yang sering muncul

    adalah kecemasan dalam menghadapi persalinan terhadap

    keadaan yang dialami pasien berupa kenceng-kenceng yang

    sangat kuat dan nyeri punggung yang sangat hebat.

    g) Riwayat Keluarga Berencana

    Untuk mengetahui apakah ibu sebelum hamil pernah

    menggunakan KB atau belum, jika pernah lamanya berapa

    tahun,dan jenis KB yang digunakan

    (Estiwidani dkk, 2008).

    Riwayat kehamilan sekarang menurut Winkjosastro

    (2005), yaitu:

    (1) Hari pertama dan haid terakhir dan tafsiran persalinan.

    Untuk mengetahui umur kehamilan, perkiraan lahir

    (Nursalam, 2004).

    (2) Keluhan-keluhan pada trimester I, II, III. Untuk

    mengetahui ada gangguan seperti muntah-muntah,

    hipertensi, perdarahan waktu hamil muda

    (Wheeler, 2004).

    (3) Pergerakan anak pertama kali dirasakan pada umur

    kehamilan berapa. Untuk mengetahui gerakan janin

    aktif atau tidak (Estiwidani, 2008).

  • 22

    (4) Dimana ibu memeriksakan kehamilannya. Untuk

    mengetahui tempat ANC dan untuk mengetahi

    riwayat kehamilan (Winkjosastro, 2006).

    (5) Sejak hamil berapa bulan ibu memeriksakan

    kehamilannya. Untuk mengetahui riwayat ANC tratur

    atau tidak, sudah hamil berapa minggu

    (Wiknjosastro, 2006).

    (6) Sudah berapa kali ibu memeriksakan kehamilannya.

    Untuk mengetahui imunisasi TT (Tetanus Toxoid)

    sudah atau belum, kapan, berapa kali

    (Wiknjosastro, 2006).

    h) Riwayat Kesehatan

    Menurut Nursalam (2004), meliputi :

    (1) Riwayat kesehatan sekarang

    Untuk mengetahui keadaan pasien saat ini dan

    mengetahui adakah penyakit lain yang bisa

    memperberat keadaan klien.

    (2) Riwayat penyakit sistemik

    Untuk mengetahui apakah ibu pernah menderita

    penyakit jantung, ginjal, asma, TBC, hepatitis, DM,

    hipertensi, dan epilepsi.

  • 23

    (3) Riwayat kesehatan keluarga

    Untuk mengetahui apakah dalam keluarga ada yang

    menderita penyakit menular, penyakit menurun

    maupun keturunan kembar.

    (4) Riwayat operasi

    Adakah riwayat operasi khususnya yang berhubungan

    dengan struktur panggul yang sekiranya dapat

    mengganggu dalam proses persalinan ini.

    i) Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari

    (1) Nutrisi

    Dikaji untuk mengetahui bagaimana nafsu makannya,

    jumlah makanan, minuman atau cairan yang masuk

    (Alimul, 2006)

    (2) Eliminasi

    Dikaji untuk mengetahui berapa kali ibu Bak dan

    BAB dalam sehari, adakah kaitannya dengan obstipasi

    atau tidak (Alimul, 2006).

    (3) Pola istirahat

    Istirahat yang cukup untuk mencegah terjadinya

    kelelahan yang berlebihan, tidur siang kurang lebih 1

    jam, tidur malam kurang lebih 7 jam

    (Saifuddin, 2006).

  • 24

    (4) Personal Hygiene

    Untuk mengetahui kebersihan diri pada ibu bersalin

    dengan partus prematurus (Saifuddin, 2006).

    (5) Pola Aktifitas

    Hal ini dikaji untuk mengetahui aktifitas yang

    dilakukan ibu sehari-hari, apabila aktifitas yang

    terlalu berat dapat menyebabkan kelelahan akan

    berdampak pada perkembangan janin

    (Hartanto, 2004).

    2) Data Objektif

    Data objektif adalah data yang sesungguhnyadapat diobservasi

    dan dapat dilihat oleh tenaga kesehatan (Nursalam, 2004).

    a) Keadaan umum

    Untuk mengetahui keadaan umum ibu apakah baik, sedang,

    jelek (Nursalam, 2004).

    b) Kesadaran

    Untuk mengetahui tingkat kesadaran ibu apakah

    composmentis (kesadaran penuh dengan memberikan

    respon yang cukup terhadap stimulus yang diberikan),

    somnolen (kesadaran yang mau tidur saja, dapat

    dibangunkan dengan rangsang nyeri, tetapi jatuh tidur lagi),

    koma (tidak dapat bereaksi terhadap stimulus atau

  • 25

    rangsangan apapun, reflek pupil terhadap cahaya tidak ada)

    (Nursalam, 2008).

    c) Pemeriksaan fisik

    (1) Tanda-tanda vital

    (a) Tekanan Darah

    Untuk mengetahui faktor resiko hipertensi

    (Saifudin, 2006). Batas normal 110/60-140/90

    mmHg (Prawiroharjo, 2005).

    (b) Suhu

    Untuk mengetahui suhu badan apakah ada

    peningkatan atau tidak. Batas normal suhu

    tubuh yaitu 35,80C - 37

    0C (Mandriwati, 2008).

    (c) Nadi

    Untuk mengetahui nadi pasien yang dihitung

    dalam menit (Saifuddin, 2006). Batas normal

    60-100 kali per menit (Prawirohardjo, 2005).

    (d) Respirasi

    Dinilai sifat pernafasan dan bunyi nafas dalam 1

    menit. Apakah pernafasan kurang dari 40 kali

    permenit /lebih dari 60 kali per menit

    (Saifuddin, 2006).

  • 26

    (2) Tinggi badan

    Untuk mengetahui tinggi badan pasien (Supriasa,

    2002). Tinggi badan wanita normal 150 cm

    (Wulandari, 2008).

    (3) Berat badan

    Untuk mengetahui adanya kenaikan berat badan

    pasien selama hamil, penambahan berat badan rata-

    rata 0,3 - 0,5 kg/minggu, tetapi nilai normal untuk

    penambahan berat badan selama kehamilan 9-12 kg

    (Perry, 2005).

    (4) Lila

    Merupakan salah satu pilihan untuk penentuan status

    gizi, lila normal 23,5-26 cm (Supriasa, 2004).

    d) Inspeksi

    Adalah suatu proses observasi yang dilaksanakan secara

    sistematis dengan menggunakan indra penglihatan,

    pendengaran, dan penciuman sebagai suatu alat

    mengumpulkan data (Nursalam, 2004).

    Menurut Wiknjosastro (2006), meliputi :

    (1) Kepala

    Untuk mengetahui kebersihan rambut, rontok atau tidak.

    (2) Muka

    Untuk mengetahui tampak pucat atau tidak.

  • 27

    (3) Mata

    Untuk mengetahui konjungtiva pucat atau merah muda,

    sklera kuning atau tidak.

    (4) Mulut, gigi dan gusi

    Untuk mengetahui ada caries gigi atau tidak, lidah

    bersih atau kotor, ada stomatitis atu tidak.

    (5) Leher

    (a) Kelenjar gondok

    Untuk mengetahui ada pembesaran atau tidak.

    (b) Tumor

    Untuk mengetahui ada pembesaran abnormal atau

    tidak.

    (c) Kelenjar limfe

    Untuk mengetahui ada pembesaran atau tidak.

    (6) Dada

    Apakah simetris atau tidak, bersih atau tidak, ada

    benjolan atau tidak. Hal ini untuk mengetahui apakah

    ada tumor atau kanker.

    (7) Payudara

    Payudara simetris atau tidak, areola hyperpigmentasi

    atau tidak, puting susu menonjol atau tidak, colostrum

    sudah keluar atau belum.

  • 28

    (8) Perut

    Ada bekas operasi atau tidak, ada strie atau tidak, ada

    linea nigra atau ada linea alba atau tidak.

    (9) Vulva

    Untuk mengetahui ada oedema atau tidak, ada varices

    atau tidak, ada laserasi atau tidak.

    (10) Anus

    Untuk mengetahui ada haemoroid atau tidak.

    (11) Ekstermitas

    Ada oedem atau tidak, varices atau tidak, hofman sign

    (pengeluaran pervaginam) untuk mengetahui adanya

    tanda trombophlebitis.

    e) Palpasi

    Adalah suatu teknik pemeriksaan yang menggunakan indara

    peraba (Nursalam, 2004) yang meliputi pemeriksaan :

    (1) Leher

    Ada pembesaran kelenjar gondok, limfe atau tidak.

    (2) Dada

    Ada benjolan pada payudara atau tidak.

    (3) Perut

    Meliputi pemeriksaan pergerakan janin, kontraksi

    uterus, Tinggi Fundus Uteri (TFU), leopold I, II, III,

    dan IV (untuk mengetahui posisi janin).

  • 29

    f) Auskultasi

    Meliputi pemeriksaan jantung, apakah terdengar bunyi

    jantung yang cepat dan pemeriksaan pada paru, apakah ada

    bunyi ronchi atau wheezing (Nursalam, 2004).

    g) Data Pemeriksaan Penunjang

    (1) Pemeriksaan laboratorium dengan sampel darah

    diperiksa untuk mengetahui golongan darah, kadar

    darah, kadar Haemoglobin (Hb) dan kadar pembekuan

    darah (Nursalam, 2004).

    (2) Pemeriksaan USG merupakan suatu metode diagnositik

    dengan menggunakan gelombang ultrasonik untuk

    mempelajari morfologi dan fungsi suatu organ

    berdasarkan gambaran ekosistem dari gelombang

    ultrasonik yang dipantulkan oleh organ

    (Prawiroharjo, 2012).

    b. Langkah II : Interpretasi Data

    Data ini diambil dari hasil pengkajian yang sudah terkumpul yang

    akhirnya akan muncul data yang meliputi :

    1) Diagnosa kebidanan

    Diagnosa kebidanan adalah analisis data yang telah

    dikumpulkan (Sofyan dkk, 2003).

    Diagnosa pada ibu bersalin kala II dengan partus presipitatus

    adalah sebagai berikut :

  • 30

    Ny. S G1P0A0 umur 23 tahun hamil 40 minggu, janin tunggal ,

    hidup intra uteri, letak memanjang, punggung kiri, presentasi

    kepala, kepala sudah masuk panggul 3/5 bagian, inpartu kala 1

    fase laten.

    Data Subyektif :

    Ibu mengeluh kenceng- kenceng yang semakin sering dan nyeri

    yang amat sangat pada daerah punggung bagian bawah .

    Data Obyektif :

    a) Keadaan umum

    b) Tanda tanda vital meliputi :

    Tekanan darah, suhu, nadi, dan respirasi.

    c) DJJ

    d) Kontraksi atau his

    e) Pemeriksaan dalam

    2) Masalah

    Masalah adalah hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman klien

    yang ditentukan dari hasil pengkajian atau menyertai diagnosa

    dan tetap membutuhkan penanganan (Varney, 2004).

    Masalah yang muncul pada ibu bersalin dengan partus

    presipitatus adalah kecemasan menghadapi persalinan terhadap

    keadaan yang dialami pasien berupa kenceng-kenceng yang

    sangat kuat dan nyeri punggung yang amat sangat hebat.

  • 31

    3) Kebutuhan

    Kebutuhan adalah hal-hal yang dibutuhkan klien dan belum

    teridentifikasi dalam diagnosa dan masalah didapatkan dengan

    analisa data (Varney, 2004). Kebutuhan yang muncul berupa

    nyeri punggung yang sangat hebat adalah :

    a) Informasikan tentang keadaan ibu.

    b) KIE cara mengurangi rasa nyeri dan relaksasi.

    c) Informasi tentang tindakan yang akan dilakukan.

    d) Pemenuhan kebutuhan cairan dan nutrisi

    e) Persiapan haeting jika terjadi robekan.

    c. Langkah III : Diagnosa Potensial

    Diagnosa potensial adalah mengidentifikasi dengan hati-hati dan

    kritis pola atau kelompok tanda dan gejala yang memerlukan

    tindakan kebidanan untuk membantu pasien mengatasi dan

    mencegah masalah yang spesifikasi (Varney, 2004).

    Diagnosa potensial :

    Potensial terjadi ruptur uteri : karena adanya kontraksi yang kuat.

    d. Langkah IV : Antisipasi

    Tindakan ini dilakukan jika ditemukan adanya diagnosa potensial

    dengan tujuan agar dapat mengantisipasi masalah yang mungkin

    muncul sehubungan dengan keadaan yang di alaminya

    (Varney, 2004).

    Dalam kasus ini antisipasi yang dilakukan adalah :

  • 32

    1) Persiapan heating set jika terjadi laserasi dan robekan jalan lahir.

    2) Kolaborasi dengan dokter bila ada komplikasi pada kala 1 dan

    proses persalinan seperti rupture uteri.

    e. Langkah V : Rencana Tindakan

    Dibuat berdasarkan diagnosa yang muncul serta membantu pasien

    mengatasi masalah dan kebutuhan (Varney, 2004). Pada langkah ini

    akan dilakukan rencana tindakan yang menyeluruh, tidak hanya

    meliputi apa yang telah diidentifikasi dari kondisi pasien atau

    permasalahannya yang berkaitan dengannya tetapi juga dari

    kerangka pedoman antisipasi terhadap pasien, seperti apa yang akan

    dilakukan lebih lanjut apakah kolaborasi atau tidak. Menurut Safudin

    (2006), dalam membuat rencana tindakan diusahakan untuk

    memberikan kenyamanan pada ibu dan disisi lain bidan dapat

    melakukan observasi dan pengobatan sebagai berikut :

    1) Jelaskan pada ibu tentang kondisi saat ini.

    2) Libatkan keluarga dalam memberikan dukungan psikologis.

    3) Observasi terus kemajuan persalinan.

    4) Segera siapkan ruang bersalin, kebutuhan fisik dan psikologi ibu.

    5) Penyuluhan cara mengedan efektif.

    6) Penyuluhan mengatasi rasa nyeri.

    7) Pemenuhan kebutuhan cairan dan nutrisi.

  • 33

    f. Langkah VI : Pelaksanaan

    Pelaksanaan adalah sebuah proses menyelesaikan masalah klinis,

    membuat suatu keputusan, dan memberi perawatan (Varney, 2006).

    Pada langkah ini seorang bidan merumuskan rencana tindakan yang

    sebelumnya telah didiskusikan dengan pasien dan kemudian

    membuat kesepakatan bersama sebelum melaksanakannya.

    1) Jelaskan pada ibu tentang kondisi saat ini.

    2) Libatkan keluarga dalam memberikan dukungan psikologis.

    3) Observasi terus kemajuan persalinan. Segera siapkan ruang

    bersalin, kebutuhan fisik dan psikologi ibu.

    4) Penyuluhan cara mengedan efektif.

    5) Penyuluhan mengatasi rasa nyeri.

    6) Pemenuhan kebutuhan cairan dan nutrisi.

    g. Langkah VII : Evaluasi

    Merupakan sebuah perbandingan atau rencana asuhan yang

    menyeluruh dari perencanaan (Varney, 2004).

    Didalam evaluasi diharapkan memperoleh hasil (Varney, 2004) :

    1) Bayi lahir sehat dan selamat

    2) Keadaan umum ibu baik

    3) Ibu merasa nyaman

  • 34

    C. Catatan Perkembangan

    Catatan perkembangan yang dilakukan pada ibu bersalin dengan metode

    SOAP (Varney, 2004).

    S : Subjektif

    Data dari pasien didapat dari anamnesa.

    O : Objektif

    Hasil pemeriksaan fisik beserta pemeriksaan diagnostik dan pendukung lain.

    A : Assesment

    Kesimpulan apa yang dibuat dari data subyektif tersebut, yang meliputi :

    1) Diagnosa

    2) Antisipasi

    3) Perlunya tindakan segera

    P : Planning

    Menggambarkan pendokumentasian dari tindakan (1) dan evaluasi

    perencanaan E berdasarkan assesment sebagai langkah V, VI, VII Varney.

    D. Landasan hukum

    Standar profesi merupakan landasan berpijak secara normal dan

    parameter atau alat ukur untuk menentukan tingkat keberhasilan dalam

    memenuhi kebutuhan klien dan menjamin mutu asuhan yang diberikan. Bidan

    dalam memberikan pelayanan pada ibu bersalin dengan partus presipitatus

    harus sesuai dengan kewenangan yang diberikan berdasarkan pendidikan dan

  • 35

    pengalaman, sedangkan dalam memberikan pelayanan harus berdasarkan

    standar profesi.

    Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor

    369/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Bidan, disebutkan pada

    Kompetensi ke 4 bahwa Bidan harus memiliki pengetahuan dasar dan

    berwenang memberikan pertolongan persalinan abnormal yng mencangkup

    partus presipitatus (Mustika, 2005).

    Disamping ketentuan sebagaiman dimaksud pada ayat (1), bidan

    dalam melakukan praktik sesuai dengan kewenangan harus :

    1. Menghormati hak pasien

    2. Merujuk kasus yang tidak bisa ditangani

    3. Menyiapkan rahasia sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

    berlaku

    4. Memberikan informasi tentang pelayanan yang akan diberikan

    5. Meminta persetujuan tindakan yang akan dilakukan

    (Sofyan dkk, 2003).

  • 36

    BAB III

    METODOLOGI

    A. Jenis Studi Kasus

    Studi kasus dilakukan dengan cara meneliti suatu permasalahan

    melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Unit tunggal di sini dapat

    berarti satu orang, sekelompok penduduk yang terkena masalah di suatu

    daerah. Meskipun di dalam studi kasus ini hanya terbentuk unit tunggal tetapi

    dianalisis secara mendalam dengan berbagai aspek yang cukup luas serta

    penggunaan berbagai teknik secara integrative (Notoadmodjo, 2012).

    Laporan studi kasus ini menggunakan metode deskriptif. Metode

    deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskriptifkan dan

    menginterprestasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada,

    pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek

    yang terjadi, atau tentang kecenderungan yang tengah berlangsung

    (Notoadmojo, 2010).

    Laporan studi kasus ini adalah menggambarkan tentang asuhan

    kebidanan pada ibu bersalin dengan partus presipitatus.

    B. Lokasi Studi Kasus

    Lokasi pengambilan kasus adalah tempat dimana pengambilan kasus

    diambil (Notoadmdjo, 2010). Lokasi studi kasus tentang Asuhan Kebidanan

    ini dilaksanakan di RB Harapan Kita Sumberlawang.

  • 37

    C. Subyek Studi Kasus

    Merupakan hal atau orang yang akan dikenai kegiatan pengambilan

    kasus (Notoadmodjo, 2010). Subyek yang dikenai studi kasus ini adalah Ny.S

    umur 23 tahun G1P0A0 hamil 40 minggu dengan Partus Presipitatus.

    D. Waktu Studi Kasus

    Waktu pelaksanaan adalah merupakan batas waktu dimana kasus

    diambil (Notoadmojo, 2010). Studi kasus ini dilaksanakan pada tanggal 28

    Februari 2014.

    E. Instrumen Studi Kasus

    Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan untuk

    pengambilan data (Arikunto, 2006). Pada kasus ini instrumen yang digunakan

    untuk mendapatkan data adalah format asuhan kebidanan ibu bersalin dengan

    7 langkah varney dan data perkembangan dengan metode SOAP.

    F. Teknik Pengumpulan Data

    1. Data primer dengan cara :

    a. Pemeriksaan fisik

    1) Inspeksi adalah penggunaan penglihatan, pendengaran untuk

    mendeteksi karakteristik normal atau tanda fisik tertentu dari

    bagian fungsi tubuh (wartonah, 2006). Pada kasus Ny.S umur 23

  • 38

    tahun G1P0A0 dengan Partus Presipitatus, inspeksi dilakukan

    dari kepala sampai kaki.

    2) Palpasi adalah suatu teknis yang menggunakan indra peraba,

    tangan dan jari-jari adalah suatu intrumen yang sensitif dan

    digunakan untuk mengumpulkan data tentnag temperatur,

    turgor, bentuk kelembaban, vibrasi dan ukuran

    (Nursalam, 2004). Pada kasus Ny. S umur 23 tahun G1P0A0

    dengan partus presipitatus dilakukan pemeriksaan pergerakan

    janin , TFU, dan kontraksi uterus.

    3) Auskultasi adalah mendengarkan bunyi yang terbentuk dalam

    organ untuk mendekteksi perbedaan dari normal

    (Nursalam, 2004). Auskultasi dilakukan untuk mengetahui

    denyut jantung pasien.

    4) Perkusi adalah suatu pemeriksaan dengan jalan mengetuk untuk

    membandingkan kiri-kanan setiap daerah permukaan tubuh

    dengan tujuan penghasilan suara (Nursalam, 2004). Pada kasus

    Ny. S umur 23 tahun G1P0A0 dengan partus presipitatus

    dilakukan pemeriksaan reflek patella.

    b. Wawancara

    Menurut Ridwan (2003), bahwa wawancra adalah suatu cara

    pengumpulan data yang digunakan data yang digunakan untuk

    memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Hal ini digunakan

    untuk hal-hal dari responden secara lebih mendalam. Pada kasus ini

  • 39

    wawancara dilakukan pada pasien, keluarga, dan tenaga kesehatan

    lainnya.

    c. Observasi

    Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengamati

    subyek dan melakukan berbagai macam pemeriksaan yang

    berhubungan dengan kasus yang diambil. Observasi dapat berupa

    pemeriksaan umum, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

    (Notoadmodjo, 2010). Observasi disini adalah keadaan umum,

    kesadaran, tanda-tanda vital, Denyut Jantung Janin (DJJ), kontraksi

    dan PPV (Pengeluaran Pervaginam) keluhan klien pasien.

    2. Data Sekunder

    Meliputi :

    a. Dokumentasi

    Dokumentasi adalah semua bentuk informasi yang

    berhubungan dengan dokumen, baik dokumen resmi maupun

    dokumen tidak resmi, dokumen resmi dibawah tanggung jawab

    instansi resmi, misalnya laporan, catatan-catatan didalam kartu

    klinik, sedangkan tidak resmi adalah segala bentuk dokumen

    dibawah tanggung jawab instansi tidak resmi seperti biografi, catatan

    harian (Notoadmojo, 2010). Pada kasus ini diperoleh 10 data Partus

    Presipitatus dari rekam medik di RB Harapan Kita Sumberlawang

    Sragen.

  • 40

    b. Studi Kepustakaan

    Menurut Notoadmojo (2010), studi kepustakaan adalah

    memperoleh berbagai informasi baik berupa teori-teori, generalisasi

    maupun konsep yang dikembangkan oleh berbagai ahli dari buku-

    buku sumber yang ada. Pada kasus ini studi kepustakaan diperoleh

    dari buku-buku yang membahas tentang persalinan dengan partus

    presipitatus dari tahun 2004 sampai 2012.

    G. Alat-alat Yang Dibutuhkan

    Dalam melaksanakan studi kasus dengan judul Asuhan kebidanan pada ibu

    bersalin dengan partus presipitatus, penulis menggunakan alat-alat sebagai

    berikut :

    1. Alat alat dan bahan dalam pengambilan data :

    a. Format asuhan kebidanan dengan partus presipitatus

    b. Alat tulis

    2. Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk melakukan pemeriksaan fisik dan

    observasi :

    a. Timbang berat badan

    b. Alat pengukur tinggi badan

    c. Tensimeter

    d. Termometer

    e. Jam tangan

    f. Stetoskop Monocular

  • 41

    g. Mettlin

    h. Refleks hammer

    i. Partus set, terdiri dari : 2 buah klem kelly atau kocher, gunting tali

    pusat, pengikat tali pusat, kateter, nelaton, gunting episiotomi, klem

    kocher atau kelly, 2 buah sarung tangan steril, kanan 1 kiri 1, kain

    kassa steril, alat suntik sekali pakai 2 ml berisi oxytosin 10 U.

    j. Heacting set yang terdiri dari 1 buah gunting benang, 1 buah pinset

    anatomis, 1 buah pinset chirrurgis, benang catgut, jarum kulit dan 1

    buah nalpuder

    k. Infus set, terdiri dari : selang infus, abocath, plester, gunting, flaboth,

    kassa betadine dan Ringer Laktat (RL).

    3. Alat dan bahan pendokumentasian

    a. Status atau catatan medik pasien

    b. Dokumen yang ada

    c. Alat tulis

    H. Jadwal Studi Kasus

    Dalam bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai

    menyusun Karya Tulis Ilmiah sampai dengan penulisan laporan Karya Tulis

    Ilmiah, beserta waktu berlangsungnya setiap kegiatan tersebut (Notoatmodjo,

    2012). Jadwal study kasus ini terlampir.

  • 42

    BAB IV

    TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

    ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN PADA NY.S UMUR 23 TAHUN

    G1P0A0 HAMIL 40 MINGGU DENGAN PARTUS PRESIPITATUS

    DI RB HARAPAN KITA SUMBERLAWANG

    TAHUN 2014

    A. TINJAUAN KASUS

    I. PENGKAJIAN

    A. IDENTITAS PASIEN IDENTITAS SUAMI

    1. Nama : Ny.S Nama : Tn. P

    2. Umur : 23 tahun Umur : 27 tahun

    3. Agama : Islam Agama : Islam

    4. Suku Bangsa : Jawa Suku Bangsa : Jawa

    5. Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

    6. Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta

    7. Alamat : Bojong Rt 11, Rw 12 Sumberlawang, Sragen.

    B. ANAMNESA (DATA SUBYEKTIF) :

    Tanggal : 28 Februari 2014 Pukul : 17.30 WIB

    1. Alasan utama pada waktu masuk :

    Ibu mengatakan merasakan kenceng-kenceng yang sering dan kuat

    serta mengeluarkan lendir bercampur darah sejak pukul 10.00 WIB.

  • 43

    2. Tanda-tanda persalinan

    a. Kontraksi sejak tanggal 28 Februari 2014 pukul 10.00 WIB

    frekuensi 4 kali setiap 10 menit, lamanya 45 detik, kekuatan

    kuat lokasi nyeri pada perut bagian bawah dan mnjalar sampai

    pinggang.

    3. Riwayat menstruasi, ibu mengatakan :

    a. Menarche : 14 tahun

    b. Siklus : 30 hari

    c. Lama : 5-6 hari

    d. Banyaknya : 3-4 kali sehari ganti pembalut

    e. Teratur/tidak teratur : Teratur

    f. Sifat darah : Merah encer

    g. Dismenorchoe : Tidak ada

    4. Riwayat Perkawinan, ibu mengatakan :

    a. Status perkawinan : sah kawin 1 kali.

    b. Kawin I : umur 22 tahun, dengan suami umur 26

    tahun.

    Lamanya : 1 tahun, anak - tahun.

    5. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu

    N

    o

    Tgl/Thn

    Partus

    Tempat

    Partus

    Umur

    Khmln

    (bulan)

    Jenis

    Partus

    Peno

    Long

    Anak Nifas Keadaan

    Anak

    Sekarang Jenis

    (P/L)

    BB

    (grm)

    PB

    (cm) Kead Laktasi

    1. sekarang

  • 44

    6. Riwayat hamil ini

    a. HPHT : 20 - 05 - 2013

    b. HPL : 27 - 02 - 2014

    c. Keluhan-keluhan pada :

    1) Trimester I : ibu mengatakan tidak ada keluhan

    2) Trimester II : ibu mengatakan tidak ada keluhan

    3) Trimester III : ibu mengatakan sering BAK

    d. ANC :

    ibu mengatakan melakukan kunjungan ibu hamil sebanyak 8

    kali di bidan secara teratur.

    Trimester I : 2 kali pada umur kehamilan 2 dan 3

    bulan

    Trimester II : 3 kali pada umur kehamilan 4, 5 dan 6

    bulan

    Trimester III : 3 kali pada umur kehamilan 7, 8 dan 9

    bulan

    e. Penyuluhan yang pernah didapat :

    Ibu mengatakan pernah mendapatkan penyuluhan tentang tablet

    Fe, gizi ibu hamil, tanda bahaya kehamilan dan tanda-tanda

    persalinan.

    f. Imunisasi TT : Ibu mengatakan sudah mendapatkan

    imunisasi TT 2 kali.

    TT1 : pada saat umur kehamilan 2 bulan.

  • 45

    TT2 : pada saat umur kehamilan 3 bulan

    7. Riwayat Keluarga Berencana :

    Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi

    apapun.

    8. Riwayat penyakit

    a. Riwayat penyakit sekarang :

    Ibu mengatakan saat ini tidak sedang menderita penyakit apapun

    seperti batuk, pilek dan panas.

    b. Riwayat penyakit sistematik :

    1) Jantung :

    Ibu mengatakan tidak pernah nyeri pada dada bagian kiri,

    dan tidak mudah terengah-engah saat beraktivitas.

    2) Ginjal :

    Ibu mengatakan tidak pernah nyeri pada pinggang

    kanan/kiri dan tidak nyeri saat BAK.

    3) Asma :

    Ibu mengatakan tidak pernah sesak nafas.

    4) TBC :

    Ibu mengatakan tidak pernah merasakan batuk yang

    berkepanjangan lebih dari 2 minggu.

    5) Hepatitis :

    Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit kuning

    dan pada mata, kulit dan ujung kuku tidak tampak kuning.

  • 46

    6) DM :

    Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit gula

    dengan gejala sering lapar, haus dan BAK pada malam hari.

    7) Hipertensi :

    Ibu mengatakan hasil tensinya tidak pernah lebih dari

    140/90 mmHg

    8) Epilepsi :

    Ibu mengatakan tidak pernah kejang sampai mengeluarkan

    air liur yang berbusa dari mulutnya.

    9) Lain-lain :

    Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit yang lain

    seperti HIV/AIDS atau penyakit menular seksual lainnya.

    c. Riwayat penyakit keluarga :

    Ibu mengatakan baik dari keluarganya maupun keluarga

    suaminya tidak ada yang memiliki riwayat penyakit menurun

    seperti DM, Asma dan Hipertensi serta tidak ada yang memiliki

    riwayat penyakit menular seperti TBC dan Hepatitis.

    d. Riwayat keturunan kembar :

    Ibu mengatakan baik dari keluarganya maupun keluarga

    suaminya tidak ada yang memiliki riwayat keturunan kembar.

    e. Riwayat operasi :

    Ibu mengatakan belum pernah melakukan operasi apapun.

  • 47

    9. Pola kebiasaan sehari-hari

    a. Nutrisi :

    1) Selama hamil :

    Ibu mengatakan makan 3-4 kali sehari, porsi sedang dengan

    jenis makanan nasi, sayur, lauk, buah dan minum 7-8 gelas

    air putih serta 1 gelas susu.

    2) Sekarang :

    Ibu mengatakan makan dan minum terakhir pukul 18.00

    WIB dengan jenis makanan nasi, sayur, lauk, dan 1 gelas air

    putih.

    b. Personal Hygine :

    1) Selama hamil :

    Ibu mengatakan mandi, gosok gigi, ganti pakaian 2 kali

    sehari dan kramas 3 kali dalam seminggu

    2) Sekarang :

    Ibu mengatakan mandi, gosok gigi 1 kali sehari dan ganti

    pakaian 2 kali sehari.

    c. Eliminasi :

    1) Selama hamil :

    Ibu mengatakan BAB 1 kali sehari, konsistensi lunak,

    warna kuning kecoklatan, bau khas feces dan BAB 3-4 kali

    sehari warna kuning jernih, bau khas urine.

  • 48

    2) Sekarang :

    a) BAB terakhir :

    Ibu mengatakan BAB terakhir pukul 06.00 WIB,

    konsistensi lunak, warna kuning kecoklatan dan bau

    khas feces.

    b) BAK terakhir :

    Ibu mengatakan BAK terakhir pukul 17.00 WIB, warna

    kuning jernih, dan bau khas urine.

    d. Aktifitas

    1) Selama hamil : ibu mengatakan selama hamil melakukan

    pekerjaan rumah

    2) Sekarang : ibu mengatakan hanya berbaring ditempat

    tidur karena kenceng-kenceng yang

    semakin sering dan kuat.

    e. Istirahat / Tidur

    1) Selama hamil :

    Ibu mengatakan tidur siang 1-2 jam/hari dan tidur malam 7-

    8 jam/hari.

    2) Sekarang :

    Ibu mengatakan kurang tidur karena perutnya kenceng-

    kenceng yang sering dan kuat.

    f. Psikologi budaya

    1) Perasaan menghadapi persalinan ini :

  • 49

    Ibu mengatakan cemas dalam menghadapi persalinan ini

    karena kenceng-kenceng yang sangat sering dan kuat.

    2) Kehamilan ini direncanakan / tidak :

    Ibu mengatakan kehamilan ini sangat direncanakan.

    3) Jenis kelamin yang diharapkan :

    Ibu mengatakan jenis kelamin yang diharapkan laki-laki

    4) Dukungan keluarga terhadap kehamilan ini :

    Ibu mengatakan semua keluarganya sangat mendukung

    terhadap kehamilannya.

    5) Keluarga lain yang tinggal serumah :

    Ibu mengatakan hanya tinggal serumah dengan suaminya.

    6) Pantangan makanan :

    Ibu mengatakan tidak ada pantangan makanan apapun.

    7) Kebiasaan adat istiadat dalam kehamilan :

    Ibu mengatakan ada adat istiadat pada kehamilan yang

    pertama yaitu mitoni atau upacara 7 bulanan.

    g. Penggunaan obat-obatan, jamu / rokok :

    Ibu mengatakan tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan lain

    kecuali obat yang diberikan oleh bidan.

    h. Merokok :

    Ibu mengatakan suami dan keluarganya tidak ada yang

    merokok.

  • 50

    C. PEMERIKSAAN FISIK (DATA OBYEKTIF)

    1. Status generalis

    a. Keadaan umum : Baik

    b. Kesadaran : Composmentis

    c. TTV : TD : 120/70 mmHg

    N : 88x/menit

    S : 36,5oC

    R : 24x/menit

    d. TB : 157 cm

    e. BB sebelum hamil : 53 kg

    f. BB sekarang : 65 kg

    g. LLA : 26 cm

    2. Pemeriksaan Sistematis

    a. Kepala

    1) Rambut : hitam, tidak ada ketombe dan tidak mudah

    rontok.

    2) Muka : tidak pucat, tidak odema, tidak ada cloasma

    gravidarum.

    3) Mata :

    a) Oedema : tidak oedema

    b) Conjungtiva : merah muda

    c) Sklera : putih

    4) Hidung : bersih, tidak ada benjolan

  • 51

    5) Telinga : simetris, bersih, tidak ada serumen

    6) Mulut / gigi / gusi : bersih, tidak caries, gusi tidak mudah

    berdarah.

    b. Leher

    1) Kelenjar Gondok : tidak ada pembesaran

    2) Tumor : tidak ada benjolan abnormal

    3) Pembesaran Kelenjar Limfe : tidak ada pembesaran

    c. Dada dan Axilla

    1) Dada : simetris

    2) Mammae :

    a) Membesar : membesar normal

    b) Tumor : tidak ada

    c) Simetris : simetris kanan dan kiri

    d) Areola : hiperpigmentasi

    e) Putting susu : menonjol

    f) Kolostrum : belum keluar

    3) Axilla

    a) Benjolan : tidak ada benjolan

    b) Nyeri : tidak ada nyeri

    d. Ekstremitas

    1) Varices : tidak ada varices

    2) Oedema : tidak oedema

    3) Reflek Patella : positif kanan dan kiri

  • 52

    3. Pemeriksaan Khusus Obstetri (Lokalis)

    a. Abdomen

    1) Inspeksi

    a) Pembesaran Perut : sesuai dengan tuanya kehamilan

    b) Bentuk Perut : Memanjang

    c) Linea alba / nigra : Nigra

    d) Strie Albican / Livide : Livide

    e) Kelainan : Tidak ada

    f) Pergerakan janin : 2 kali

    2) Palpasi

    a) Pergerakan janin pada waktu palpasi : 4 kali dalam 10

    menit lamanya 45 detik

    b) Kontraksi : 4 kali dalam 10 menit lamanya 45

    detik.

    c) Leopold I : TFU : 3 jari dibawah px

    bagian fundus teraba bulat, lunak,

    dan tidak melenting (bokong).

    d) Leopold II :bagian kanan ibu teraba bagian

    terkecil janin (ekstermitas), dan

    bagian kiri teraba tahanan

    memanjang, keras seperti papan

    (punggung)

  • 53

    e) Leopold III : bagian bawah teraba bulat, keras dan

    melenting (kepala).

    f) Leopold IV : bagian terbawah janin sudah masuk

    panggul 3/5 bagian.

    g) TFU Mc Donald : 32 cm

    h) TBJ : (32-11) x 155 = 3255 gram

    3) Auskultasi

    DJJ : Punctum maximum : kuadran kiri bawah pusat

    Frekuensi : 136 x/menit.

    Teratur / tidak : Teratur

    b. Pemeriksaan Panggul

    1) Kesan panggul : Normal (Gynekoid)

    2) Distantia Spinarum : Tidak dilakukan

    3) Distantia Kristarum : Tidak dilakukan

    4) Conjungtiva Eksterna (Boudeloque) : Tidak dilakukan

    5) Lingkar Panggul : Tidak dilakukan

    c. Anogenital

    1) Vulva Vagina

    a) Varices : Tidak ada

    b) Luka : Tidak ada

    c) Kemerahan : Tidak ada

    d) Nyeri : Tidak ada

    e) Pengeluaran pervaginam : Lendir bercampur darah

  • 54

    2) Perinium

    a) Bekas luka : Tidak ada

    b) Lain-lain : Tidak ada

    3) Anus

    a) Haemorhoid : Tidak ada

    b) Lain-lain : Tidak ada

    4) Inspekulo

    a) Vagina : Tidak dilakukan

    b) Portio : Tidak dilakukan

    5) Vaginal Toucher :

    Tanggal : 28 Februari 2014 pukul : 17.30 WIB

    a) Pembukaan : 3 cm

    b) Porsio : Lunak

    c) Ketuban : Utuh

    d) Presentasi : Belakang kepala

    e) Posisi : UUK

    f) Penurunan : Hodge II

    4. Pemeriksaan Penunjang

    a. Pemeriksaan Laboratorium : Tidak dilakukan

    b. Pemerikasaan penunjang lain : Tidak dilakukan

  • 55

    II. INTERPRETASI DATA

    Tanggal : 28 Februari 2014 Pukul : 17. 40 WIB

    A. Diagnosa Kebidanan

    Ny. S G1P0A0 umur 23 tahun, hamil 40 minggu, janin tunggal , hidup

    intra uteri, letak memanjang, punggung kiri, presentasi kepala, kepala

    sudah masuk panggul 3/5 bagian, inpartu kala 1 fase laten.

    Data Dasar :

    DS :

    1. Ibu mengatakan bernama Ny. S umur 23 tahun.

    2. Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama dan belum pernah

    keguguran.

    3. Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir tanggal 20 Mei 2013.

    4. Ibu mengatakan hari perkiraan lahir tanggal 27 Februari 2014.

    5. Ibu mengatakan merasakan mules dan kenceng-kenceng sejak pukul

    10.00 WIB.

    6. Ibu mengatakan cemas dalam menghadapi persalinan ini karena

    kenceng-kenceng yang sangat sering dan kuat.

    DO :

    1. Keadaan umum : Baik

    2. Kesadaran : Composmentis

    3. TTV : TD : 120/70 mmHg S : 36,5oC

    N : 88x/menit R : 24x/menit

    4. Leopold I : TFU : 3 jari dibawah px

  • 56

    bagian fundus teraba bulat, lunak, dan tidak

    melenting (bokong).

    5. Leopold II : bagian kanan ibu teraba bagian terkecil janin

    (ekstermitas), dan bagian kiri teraba tahanan

    memanjang, keras seperti papan (punggung)

    6. Leopold III : bagian bawah teraba bulat, keras dan

    melenting (kepala).

    7. Leopold IV : bagian terbawah janin sudah masuk panggul

    3/5 bagian.

    8. TFU Mc Donald : 32 cm

    9. TBJ : (32-11) x 155 = 3255 gram

    10. DJJ :136 x/menit

    11. Vaginal Toucher

    a) Pembukaan : 3 cm

    b) Porsio : Lunak

    c) Ketuban : Utuh

    d) Presentasi : Belakang kepala

    e) Posisi : UUK

    f) Penurunan : Hodge II

    B. Masalah

    Ibu mengatakan takut dan cemas menghadapi persalinannya karena

    merasakan kenceng-kenceng yang sering dan nyeri yang sangat kuat pada

    perut samapi daerah punggung.

  • 57

    C. Kebutuhan

    1. Informasikan tentang keadaan ibu.

    2. KIE cara mengurangi rasa nyeri dan relaksasi.

    3. Informasi tentang tindakan yang akan dilakukan.

    4. Pemenuhan kebutuhan cairan dan nutrisi

    5. Persiapan haeting jika terjadi robekan.

    III. DIAGNOSA POTENSIAL

    Potensial terjadi ruptur uteri

    IV. TINDAKAN SEGERA

    1. Persiapan heating set jika terjadi laserasi dan robekan jalan lahir.

    2. Kolaborasi dengan dokter SpOG bila ada komplikasi pada kala 1 dan

    proses persalinan seperti rupture uteri.

    V. RENCANA TINDAKAN

    Tanggal : 28 Februari 2014 Pukul : 17.50 WIB

    1. Jelaskan pada ibu dan keluarga tentang kondisi ibu saat ini

    2. Libatkan keluarga dalam memberikan dukungan psikologis

    3. Observasi kemajuan persalinan meliputi : keadaan umum, vital sign, DJJ,

    His, pembukaan dan pengeluaran pervaginam.

    4. Segera siapkan ruang bersalin, alat, kebutuhan fisik dan psikologi ibu.

    5. Ajarkan ibu cara mengedan yang efektif.

  • 58

    6. Ajarkan ibu cara mengatasi rasa nyeri.

    7. Pemenuhan kebutuhan cairan dan nutrisi.

    VI. IMPLEMENTASI / PELAKSANAAN

    Tanggal : 28 Februari 2014 Pukul : 17.42 WIB

    1. Menjelaskan pada ibu dan keluarga tentang kondisi ibu saat ini bahwa

    ibu dalam keadaan baik, ibu tampak gelisah dan cemas dalam

    menghadapi persalinan ini.

    2. Melibatkan keluarga dalam memberikan dukungan psikologis berupa:

    a. Menjelaskan bahwa ibu bisa melewati persalinan ini dengan lancar

    b. Memberikan support kepada ibu

    c. Mendampingi ibu dalam persalinan

    d. Menghadirkan keluarga atau suami sebagai pendamping ibu dalam

    bersalin.

    3. Mengobservasi keadaan umum, vital sign (tekanan darah, suhu, nadi,

    respirasi), DJJ dan His setiap 30 menit pada fase aktif dengan partograf.

    4. Mempersiapkan ruang untuk bersalin, alat, kebutuhan fisik dan psikologi

    ibu :

    a. Menyiapkan ruang bersalin yang bersih

    b. Menyiapkan alat :

    1) Partus set, terdiri dari : 2 buah klem kelly atau kocher, gunting

    tali pusat, pengikat tali pusat, kateter, gunting episiotomi, klem

    kocher atau kelly, 2 buah sarung tangan steril, kanan 1 kiri 1,

  • 59

    kain kassa steril, alat suntik sekali pakai 2 ml berisi oxytosin

    10 U.

    2) Heacting set yang terdiri dari 1 buah gunting benang, 1 buah

    pinset anatomis, 1 buah pinset chirrurgis, benang catgut, jarum

    kulit dan 1 buah nalpuder.

    c. Menganjurkan ibu untuk mendapat asupan (makanan ringan dan

    minuman air) selama persalinan dan proses kelahiran bayi.

    d. Memberi dukungan pada ibu, pada proses persalinan.

    5. Mengajarkan ibu cara mengedan yang efektif

    a. Menganjurkan ibu untuk meneran mengikuti dorongan alamiahnya

    selama kontraksi

    b. Memberitahukan untuk tidak menahan nafas saat meneran

    c. Meminta ibu untuk berhenti meneran dan beristirahat di antara

    kontraksi

    d. Menjelaskan pada ibu bahwa berbaring miring atau setengah duduk

    akan lebih mudah untuk meneran jika lutut ditarik ke arah dada dan

    dagu ditempelkan ke dada.

    e. Meminta ibu untuk tidak mengangkat bokong saat meneran

    f. Menanyakan pada ibu apakah sudah mengerti dengan penjelasan

    cara mengedan efektif.

  • 60

    6. Mengajarkan ibu cara mengatasi rasa nyeri

    Menganjurkan ibu untuk miring kiri dan mengajarkan ibu teknik

    relaksasi dengan cara menarik nafas dalam dari hidung dan dihembuskan

    melalui mulut.

    7. Memenuhi kebutuhan cairan dan nutrisi ibu seperti memberikan makanan

    dan minuman yang hangat dan manis untuk menambah kalori atau tenaga

    selama proses persalinan.

    VII. EVALUASI

    Tanggal : 28 Februari 2014 Pukul : 19.30 WIB

    1. Ibu dan keluarga mengerti dengan kondisi ibu saat ini.

    2. Keluarga terus memberikan dukungan psikologi sehingga ibu merasa

    lebih tenang

    3. Semua hasil temuan dalam persalinan kala I telah didokumentasikan

    dalam partograf

    4. Persiapan ruangan bersalin, alat, kebutuhan fisik, psikologis ibu dan

    persiapan penolong telah disiapkan.

    5. Ibu sudah mengerti tentang cara mengedan ektif

    6. Ibu sudah cara mengurangi rasa nyeri.

    7. Ibu sudah makan dan minum, dengan jenis makanan nasi, sayur, lauk

    dan minum 1 gelas teh.

  • 61

    DATA PERKEMBANGAN I

    KALA II

    Tanggal : 28 Februari 2014 Pukul : 19.32 WIB

    S :

    1. Ibu mengatakan perutnya kenceng-kenceng lebih sering dan lebih kuat.

    2. Ibu mengatakan seperti ingin meneran dan ingin BAB.

    3. Ibu mengatakan nyeri disekitar punggung

    O :

    1. Vagina toucher : pukul : 19.30 WIB

    a. Vulva vagina : membuka

    b. Portio : tidak teraba

    c. Pembukaan : 10 cm

    d. Selaput ketuban : pecah, jernih

    e. Presentasi : belakang kepala

    f. Posisi UUK : UUK dijam 12

    g. Penurunan : Hodge IV

    2. Ketuban pecah : pukul : 19.30 WIB

    3. Inspeksi : Perinium tampak menonjol, anus membuka dan

    keluar lendir darah.

  • 62

    A : Ny. S G1P0A0 umur 23 tahun, hamil 40 minggu, janin tunggal, hidup intra

    uterine, letak menanjang, punggung kiri, presentasi kepala, kepala sudah

    masuk panggul, penurunan kepala di hodge IV, inpartu kala II.

    P :

    1. Melihat tanda-tanda persalinan kala II

    a. Dorongan untuk meneran

    b. Anus dan vulva membuka

    c. Perinium menonjol

    d. Keluar lendir darah yang banyak

    2. Memastikan kelengkapan peralatan dan obat-obatan.

    3. Menganjurkan ibu untuk memilih posisi yang nyaman, yaitu posisi

    litotomi dengan menaruh kedua tangan pada kedua lipatan paha,

    kemudian menarik kearah dada.

    4. Menganjurkan ibu untuk meneran saat ada kontraksi

    5. Membantu melahirkan kepala, bahu, badan sampai kaki bayi dengan

    langkah-langkah sebagai berikut :

    a. Meletakkan kain bersih diatas perut ibu

    b. Meletakkan underpet 1/3 bagian dibawah bokong ibu

    c. Membuka partus set dan perhatikan kelengkapannya

    d. Memakai sarung tangan DTT

    e. Tangan kanan menahan perinium dan tangan kiri menahan bagian

    belakang kepala bayi (verteks) agar tidak defleksi maksimal, lalu

    anjurkan ibu untuk meneran.

  • 63

    f. Setelah kepala bayi lahir, lihat dan raba lilitan tali pusat, ternyata

    tidak ada lilitan lati pusat.

    g. Menunggu putaran paksi luar

    h. Pegang kepala bayi secara biparetal lalu anjurkan ibu untuk meneran

    i. Melakukan sangga susur :

    1) Tangan kanan menahan kepala, leher dan bahu bayi

    2) Tangan kiri menelusuri badan

    j. Setelah bayi lahir melakukan penilaian :

    1) Bayi menangis kuat

    2) Bayi bergerak aktif

    3) Warna kulit kemerahan

    k. Mengeringkan tubuh bayi

    l. Menjepit tali pusat dengan menggunakan coker jarak 3 cm,

    kemudian jepit kembali tali pusat dengan jarak 2 cm dari jepitan

    pertama.

    m. Potong tali pusat diantara jepitan pertama dan kedua kemudian diikat

    dengan menggunakan benang tali pusat.

    n. Melakukan Inisiasi Menyusu Dini dengan menempelkan tubuh bayi

    pada dada ibu dengan posisi bayi tengkurap seperti katak.

  • 64

    EVALUASI

    Tanggal : 28 Februari 2014 pukul : 19. 47 WIB

    1. Terlihat tanda-tanda persalinan kala II

    2. Peralatan dan obat-obatan sudah lengkap

    3. Ibu sudah meneran dengan posisi litotomi

    4. Ibu sudah meneran saat ada kontraksi

    5. Ibu melahirkan bayinya dengan pada pukul : 19.45 WIB, jenis kelamin

    perempuan, menangis kuat, gerakan aktif dan warna kulit kemerahan. Bayi

    sudah dalam keadaan Inisiasi Menyus Dini diatas dada ibu.

  • 65

    DATA PERKEMBANGAN II

    KALA III

    Tanggal : 28 Februari 2014 pukul : 19. 50 WIB

    S :

    1. Ibu mengatakan senang karena bayinya sudah lahir

    2. Ibu mengatakan perutnya masih terasa mules

    O :

    1. Plasenta belum lahir

    2. Adanya semburan darah secara tiba-tiba dan singkat dari jalan lahir

    3. Tali pusat bertambah panjang

    4. Uterus mengecil dan berbentuk bulat

    A : Ny. S G1P0A0 umur 23 tahun inpartu kala III

    P :

    1. Memastikan janin tunggal

    2. Melakukan management aktif kala III

    3. Menyuntikan oksitosin di 1/3 bagian paha kanan atas lateral secara IM

    dengan sudut 90 dosis 10 IU

    4. Melakukan penegangan tali pusat terkendali

    5. Melahirkan plasenta ketika ada tanda-tanda pelepasan plasenta :

    a. Pindahkan klem 5-10 cm didepan vulva, kemudian letakkan tangan

    kiri diatas abdomen untuk mendorong uterus kebelakang atas

  • 66

    (dorsokranial) dan tangan kanan menegangkan tali pusat kearah

    bawah.

    b. Mengeluarkan plasenta : setiap ada kontraksi melakukan

    penegangan tali pusat dan melakukan dorsokranial hingga plasenta

    lahir, saat plsenta lepas dan terlihat 2/3 bagian kedua tangan

    menangkap plasenta kemudian putar searah jarum jam.

    c. Malakukan pemeriksaan kelengkapan plasenta untuk memastikan

    tidak ada sisa plasenta yang tertinggal.

    6. Melakukan massase uterus dan mengajarkan ibu cara massase

    7. Mengevaluasi laserasi jalan lahir

    EVALUASI

    Tanggal : 28 Februari 2014 pukul : 20.02 WIB

    1. Janin tunggal

    2. Telah dilakukan tindakan management aktif kala III

    3. Telah dilakukan penyuntikan oksitosin di 1/3 paha atas lateral secara

    IM, sudut 90 dengan dosis 10 IU

    4. Telah dilakukan penegangan tali pusat terkendali

    5. Plasenta lahir lengkap pada tanggal 28 Februari 2014 pukul 20.00

    WIB.

    6. Ibu sudah bisa melakukan massase

    7. Terdapat laserasi jalan lahir derajat II dan segera dilakukan penjahitan

    dengan teknik jelujur

  • 67

    DATA PERKEMBANGAN III

    KALA IV

    Tanggal : 28 Februari 2014 pukul : 20. 07 WIB

    S :

    1. Ibu mengatakan senang karena bayi dan ari-ari sudah lahir

    2. Ibu mengatakan nyeri pada luka jahitan

    3. Ibu mengatakan lelah dan masih terasa mules

    O :

    1. Keadaan umum : baik

    2. Kesadaran : composmentis

    3. TTV : TD : 110/70 mmHg S : 37C

    N : 80 x/menit R : 20 x/menit

    4. Kontraksi : baik dan keras

    5. TFU : 2 jari dibawah pusat

    6. Kandung kemih : kosong

    A : Ny. S P1A0 umur 23 tahun post partum kala IV

    P :

    1. Mengobservasi KU, VS dan kontraksi setiap 15 menit pada 1 jam

    pertama dan setiap 30 menit pada 1 jam kedua

    2. Mengobservasi perdarahan kala IV

    3. Membereskan semua peralatan dan direndam kedalam larutan klorin

    0,5 %

  • 68

    4. Membersihkan ibu dengan cara menyibin menggunakan air DTT

    5. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum yang telah disediakan

    6. Memindahkan ibu di kamar perawatan atau kamar nifas

    EVALUASI

    Tanggal : 28 Februari 2014 pukul:22.00 WIB

    1. Keadaan umum : baik

    Kesadaran : composmentis

    TTV : TD : 110/70 mmHg S : 37C

    N : 80 x/menit R : 20 x/menit

    2. Kontaksi : baik dan keras

    3. Perdarahan normal : 120 cc

    4. Semua peralatan sudah direndan dalam larutan klori 0,5%

    5. Ibu sudah disibin menggunakan air DTT

    6. Ibu sudah makan dan minum yang telah disediakan

    7. Ibu sudah dipindah di kamar perwatan atau kamar nifas.

    B. PEMBAHASAN

    Pada pembahasan ini penulis akan menjelaskan tentang kesenjangan-

    kesenjangan yang terjadi antara praktek yang dilakukan dilahan dengan teori

    yang ada. Pembahasan ini dimaksud agar dapat diambil suatu kesimpulan dan

    pemecahan masalah dari kesenjangan-kesenjangan yang terjadi sehingga

    dapat digunakan sebagai tindak lanjut dalam penerapan asuhan kebidanan

  • 69

    yang efektif dan efisien khususnya pada ibu bersalin dengan partus

    presipitatus.

    1. Pengkajian

    Pengkajian adalah tahap awal dari proses kebidanan dan

    merupakan suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari

    berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi suatu

    kesehatan klien (Nursalam, 2008). Dari pengkajian didapatkan data

    subjektif didapatkan keluhan utama pada ibu bersalin dengan partus

    presipitatus adalah pasien mengeluh kenceng-kenceng yang sering dan

    nyeri yang amat sangat pada perut bagian bawah sampai daerah

    punggung (Saifudin, 2007). Data subjektif didapatkan keadaan umum

    baik, kesadaran composmentis (Nursalam, 2004). Pemeriksaan fisik

    meliputi tanda-tanda vital, suhu, respirasi, nadi, tekanan darah (Saifudin,

    2006).

    Pada kasus ibu bersalin dengan partus presipitatus didapatkan

    data subjektif keluhan utama yaitu ibu datang bersama suaminya

    mengeluh kenceng-kenceng yang sering dan kuat serta mengeluarkan

    lendir bercampur darah, ibu merasa cemas dalam menghadapi persalinan

    ini karena kenceng-kenceng yang sangat sering dan kuat, sedangkan data

    objektif didapatkan data keadaan umum baik, ksadaran composmentis,

    TTV : TD : 120/70 mmHg, N : 88x/menit, S : 36,5oC, R : 24x/menit, TB

    : 157 cm, BB sebelum hamil : 53 kg, BB sekarang : 65 kg, LLA : 26 cm,

  • 70

    pada langkah pengkajian ini penulis tidak menemukan kesenjangan

    antara teori dan praktek yang ada dilahan.

    2. Interpretasi Data

    Interpretasi data diambil dari hasil pengkajian yang sudah

    terkumpul yang akhirnya akan muncul data yang meliputi diangnosa

    kebidanan adalah analisis data yang telah diumpulkan (Sofyan dkk,

    2003). Masalah adalah hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman klien

    yang ditemukan dari hasil pengkajian atau menyertai diagnosa dan tetap

    membutuhkan penanganan (Varney, 2004). Masalah yang muncul pada

    ibu bersalin dengan partus presipitatus adalah kecemasan menghadapi

    persalinan terhadap keadaan yang dialami pasien berupa kenceng-

    kenceng yang sangat kuat dan nyeri punggung yang amat sangat hebat.

    Kebutuhan adalah hal-hal yang dibutuhkan klien dan belum

    teridentifikasi dalam diagnosa dan masalah didapatkan dengan analisa

    data. Kebutuhan yang diberikan yaitu informasikan tentang keadaan ibu,

    KIE cara mengurangi rasa nyeri dan relaksasi, informasi tentang tindakan

    yang akan dilakukan, pemenuhan kebutuhan cairan dan nutrisi, persiapan

    haeting jika terjadi robekan (Varney, 2004).

    Sedangkan pada kasus didapatkan diagnosa kebidanan Ny. S

    G1P0A0 umur 23 tahun, hamil 40+ minggu, janin tunggal , hidup intra

    uteri, letak memanjang, punggung kiri, presentasi kepala, inpartu kala 1

    fase laten. Masalah yang muncul adalah Ibu mengatakan takut dan cemas

    menghadapi persalinannya karena merasakan kenceng-kenceng yang

  • 71

    sering dan nyeri yang sangat kuat pada perut samapi daerah punggung

    dan kebutuhan yang diberikan adalah KIE cara mengurangi rasa nyeri

    dan relaksasi, pemenuhan kebutuhan cairan dan nutrisi dan persiapan

    heating jika terjadi robekan. Pada langkah ini penulis tidak menemukan

    adanya kesenjangan antara teori dan kasus yang ada dilahan praktek.

    3. Diagnosa Potensial

    Diagnosa potensial adalah mengidentifikasi dengan hati-hati dan

    kritis pola atau kelompok tanda dan gejala yang memerlukan tindakan

    kebidanan untuk membantu pasien mengatasi dan mencegah masalah

    yang spesifikasi (Varney, 2004). Diagnosa potensial yang mungkin

    terjadi adalah potensial terjadi ruptur uteri : karena adanya kontraksi

    yang kuat. Pada langkah ini diagnosa potensial tidak terjadi karena

    penanganan yang cepat dari tenaga medis.

    4. Antisipasi

    Tindakan ini dilakukan jika ditemukan adanya diagnosa

    potensial dengan tujuan agar dapat mengantisipasi masalah yang

    mungkin muncul sehubungan dengan keadaan yang dialaminya (Varney,

    2004). Antisipasi yang dilakukan adalah Persiapan heating set jika terjadi

    laserasi dan robekan jalan lahir, kolaborasi dengan dokter bila ada

    komplikasi pada kala 1 dan proses persalinan seperti rupture uteri. Pada

    langkah ini penulis tidak menemukan adanya kesenjangan antara teori

    dengan kasus yang ada dilahan praktek.

  • 72

    5. Rencana Tindakan

    Rencana Tindakan dibuat berdasarkan diagnosa yang muncul

    serta membantu pasien mengatasi masalah dan