00_Silabi Masa Transisi 2013_Fraud Forensic_PPAK_S2 Terapan_Akademik_rev Gugus Sept Okt 2013

13
 ©Gugus Irianto, Fraud Examination, Course Outline, Revised 2/22/2014, 10:10:26 AM, p. 1 of 13 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Fakultas Ekonomi & Bisnis, Universitas Brawijaya Malang Jurusan/Departemen AKUNTANSI Course Outline Matakuliah : Forensic Accounting & Fraud Examination/ Akuntansi Forensik Terapan/Akad emik Bobot SKS : 3 SKS Program : PPAK/Joint Program PPAK-S2 Ak/S2 Ak Terapan/Akademik Kode MK : Course Level 2000/3000/4000 MK Prasyarat : EKA 1322 (FAFE S1) (Lulus) Dosen Pengampu : Gugus Irianto, SE. MSA. PhD. Akt. dkk  Gedung PPA Lama FEB UB, Lantai II Telp. 0341-555000 ext 231 (Office); Mobile: 085 7 55 877 278 Email:  [email protected]; [email protected]  Jam Konsultasi : diumumkan tersendiri dikelas Metode kuliah : Ceramah (lecture), seminar, pembahasan/diskusi kasus (case- based learning), dan pemutaran DVD (dari ACFE dan sumber lain) Tips untuk berhasil : kemandirian dalam belajar, proaktif dalam mencari dan sharing informasi, dan partisipasi/kontribusi aktif di kelas. 1. Latar belakang Fraud (kecurangan terkait dengan aspek keuangan) dapat terjadi di berbagai organisasi baik pada sektor Pemerintah maupun Swasta, dan dapat dilakukan oleh perorangan atau sekelompok orang pada berbagai posisi dari karyawan pada level operasional sampai kepada pejabat yang memiliki otoritas tinggi--, serta dapat pula dilakukan oleh suatu organisasi. Fraud dapat memiliki implikasi (material dan non material) yang jauh lebih besar daripada “jumlah” (secara material) yang diketahui dari tindakan fraud itu sendiri. Oleh karena itu diperlukan perhatian seksama a tas Fraud. Terdapat beberapa lembaga yang memiliki perhatian seksama terhadap  fraud  , antara lain Transparency International (TI) dan Association of Certified Fraud Examiners (ACF E). TI secara periodik menyusun laporan dan atau indeks tentang korupsi y ang terjadi di berbagai Negara, terutama di sektor pemerintahan. Indonesia merupakan salah satu Negara yang termasuk dalam daftar TI dan menempati ranking yang “cukup tinggi” (informasi tentang ranking Indonesia dalam konteks ini dapat diakses di http://www.transparency.org/; http://www. globalcorruptionreport.org/). Menyadari keadaan tersebut, pemerintah Indonesia dan juga beragam organisasi non- pemerintah bahu membahu dalam memerangi korupsi. Upaya yang sa ma juga dilakukan oleh berbagai Perguruan Tinggi ( PT) walaupun aktivitasnya masih belum direncanakan dan diimplementasikan secara sistemik. “Perang” (  fighting) terhadap praktek korupsi diyakini perlu dilaksanakan secara sistematis dan melibatkan berbagai pihak . Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas sebagai bagian dari implementasi  good governance  , serta institusionlaisasi

Transcript of 00_Silabi Masa Transisi 2013_Fraud Forensic_PPAK_S2 Terapan_Akademik_rev Gugus Sept Okt 2013

  • Gugus Irianto, Fraud Examination, Course Outline, Revised 2/22/2014, 10:10:26 AM, p. 1 of 13

    Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

    Fakultas Ekonomi & Bisnis, Universitas Brawijaya Malang

    Jurusan/Departemen AKUNTANSI

    Course Outline

    Matakuliah : Forensic Accounting & Fraud Examination/

    Akuntansi Forensik Terapan/Akademik

    Bobot SKS : 3 SKS

    Program : PPAK/Joint Program PPAK-S2 Ak/S2 Ak Terapan/Akademik

    Kode MK : Course Level 2000/3000/4000

    MK Prasyarat : EKA 1322 (FAFE S1) (Lulus)

    Dosen Pengampu : Gugus Irianto, SE. MSA. PhD. Akt. dkk

    Gedung PPA Lama FEB UB, Lantai II

    Telp. 0341-555000 ext 231 (Office); Mobile: 085 755 877 278

    Email: [email protected]; [email protected]

    Jam Konsultasi : diumumkan tersendiri dikelas

    Metode kuliah : Ceramah (lecture), seminar, pembahasan/diskusi kasus (case-

    based learning), dan pemutaran DVD (dari ACFE dan sumber

    lain)

    Tips untuk berhasil : kemandirian dalam belajar, proaktif dalam mencari dan

    sharing informasi, dan partisipasi/kontribusi aktif di kelas.

    1. Latar belakang

    Fraud (kecurangan terkait dengan aspek keuangan) dapat terjadi di berbagai

    organisasi baik pada sektor Pemerintah maupun Swasta, dan dapat dilakukan oleh

    perorangan atau sekelompok orang pada berbagai posisi dari karyawan pada level

    operasional sampai kepada pejabat yang memiliki otoritas tinggi--, serta dapat pula

    dilakukan oleh suatu organisasi. Fraud dapat memiliki implikasi (material dan non

    material) yang jauh lebih besar daripada jumlah (secara material) yang diketahui

    dari tindakan fraud itu sendiri. Oleh karena itu diperlukan perhatian seksama atas

    Fraud.

    Terdapat beberapa lembaga yang memiliki perhatian seksama terhadap fraud,

    antara lain Transparency International (TI) dan Association of Certified Fraud

    Examiners (ACFE). TI secara periodik menyusun laporan dan atau indeks tentang

    korupsi yang terjadi di berbagai Negara, terutama di sektor pemerintahan. Indonesia

    merupakan salah satu Negara yang termasuk dalam daftar TI dan menempati ranking

    yang cukup tinggi (informasi tentang ranking Indonesia dalam konteks ini dapat

    diakses di http://www.transparency.org/; http://www. globalcorruptionreport.org/).

    Menyadari keadaan tersebut, pemerintah Indonesia dan juga beragam organisasi non-

    pemerintah bahu membahu dalam memerangi korupsi. Upaya yang sama juga

    dilakukan oleh berbagai Perguruan Tinggi (PT) walaupun aktivitasnya masih belum

    direncanakan dan diimplementasikan secara sistemik.

    Perang (fighting) terhadap praktek korupsi diyakini perlu dilaksanakan

    secara sistematis dan melibatkan berbagai pihak. Meningkatkan transparansi dan

    akuntabilitas sebagai bagian dari implementasi good governance, serta institusionlaisasi

  • Gugus Irianto, Fraud Examination, Course Outline, Revised 2/22/2014, 10:10:26 AM, p. 2 of 13

    dalam diseminasi tentang etika bisnis dan profesi merupakan salah satu aspek

    fundamental dalam upaya pencegahan tindakan korupsi. Upaya tersebut perlu

    diikuti dengan penguatan law enforcement dan peningkatan kualitas sumber daya

    manusia dalam pencegahan, pendeteksian serta investigasi atas tindakan korupsi.

    Pendidikan akuntansi dapat memegang peran sentral dalam proses

    institusionalisasi kompetensi untuk melawan korupsi, oleh karena cukup banyak subjek

    (matakuliah) yang bersinggungan dengan hal itu baik itu aspek akuntansi, auditing,

    maupun sistem informasi. Meskipun demikian penguatan subjek tertentu yang secara

    khusus dipersiapkan untuk memberikan bekal pemahaman dalam pencegahan,

    pendeteksian dan investigasi terhadap korupsi atau kecurangan dalam bidang

    keuangan masih diperlukan. Matakuliah ini dirintis melalui kerjasama dan

    dukungan materi (buku dan DVD) dari ACFE (Association of Certified Fraud Examiners)

    yang memiliki visi Together, reducing fraud worldwide -. Kerjasama dan

    dukungan materi berupa buku juga diperoleh dari KPK (Komisi Pemberantasan

    Korupsi).

    Mendorong tumbuhnya kesadaran akan bahaya fraud dan atau korupsi dalam

    arti luas serta memberikan kesempatan untuk memiliki kemampuan dalam

    pencegahan, pendeteksian, dan investigasi atas beragam bentuk kecurangan dan atau

    korupsi merupakan salah satu sasaran yang dicitakan dalam subjek ini.1

    2. Deskripsi Matakuliah dan Tujuan

    Matakuliah ini dirancang untuk membuka jendela pemahaman mahasiswa

    tentang fraud, fraud examination dan forensic accounting2 serta untuk memfasilitasi

    peningkatan kemampuan dan atau kompetensi mahasiswa dalam pencegahan,

    pendeteksian, dan investigasi tentang fraud. Walaupun demikian, kombinasi nama

    Forensic Accounting dan Fraud Examination dipilih untuk memberikan ruang yang lebih

    luas dalam kajian terkait dengan Fraud, disamping untuk pengembangan dari

    matakuliah Fraud Examination yang merupakan embrio dari matakuliah ini.

    Keunikan dari matakuliah ini dibanding dengan matakuliah lain adalah tentang

    cakupan materi yang merupakan integrasi/perpaduan dari (dan pemanfaatan) disiplin

    akuntansi, sistem informasi, auditing, dan aspek hukum.

    Setelah menempuh matakuliah ini, mahasiswa diharapkan (setidaknya)

    memiliki kemampuan dalam:

    1 Rintisan untuk sampai kepada penawaran matakuliah Fraud Examination sebagai matakuliah pilihan di Jurusan

    Akuntansi FE Universitas Brawijaya telah penulis lakukan sejak berada di Australia pada November/Desember 2005,

    disela revisi disertasi/thesis S-3 di University of Wollongong (UOW). Pada saat itu, penjajagan informal untuk

    membuka program dual degree --kerjasama FE Unibraw dan Faculty of Commerce, UOW, penulis lakukan. Tertarik

    dengan program Master of Forensic Accounting (MFA) di UOW, penulis berdiskusi intensif dengan Direktur Program

    MFA, Dr. Kathy Cooper, dan dengan salah satu staf pengajar MFA, Dr. Annamaria Kurtovic, serta dengan Manager

    Hubungan Internasional dari Faculty of Commerce UOW. Berdasar diskusi tersebut, penulis menangkap

    kemungkinan kesulitan terutama dari aspek birokrasi dan keuangan jika langsung membuka progam dual degree.

    Dua buah buku yang diberikan oleh Dr. Kathy Cooper pada penulis akhirnya memberikan inspirasi untuk menempuh

    jalan bertahap dan paling memungkinkan untuk menuju cita-cita terwujudnya program dual degree, dan penawaran

    matakuliah ini merupakan jembantan menuju kesana. 2 Pada matakuliah ini istilah fraud examination dan forensic accounting digunakan secara bergantian (interchangeably)

    senada dengan yang dinyatakan oleh Albrecht (2003), walaupun elaborasi didalamnya menunjukkan adanya

    penekanan aspek tertentu yang membedakan kedua terminologi tersebut, yang secara detail akan menjadi bahasan

    dalam matakuliah ini.

  • Gugus Irianto, Fraud Examination, Course Outline, Revised 2/22/2014, 10:10:26 AM, p. 3 of 13

    1. Memahami tentang makna Fraud dan implikasinya

    2. Memahami tentang bentuk dan jenis-jenis Fraud

    3. Memahami tentang makna dan ruang lingkup lingkup kajian tentang Fraud

    Examination, Forensic Accounting, dan Audit Investigasi

    4. Memahami tentang faktor-faktor yang mendorong terjadinya Fraud

    5. Memahami tentang berbagai pihak (aktor) yang dapat terlibat dalam Fraud

    6. Memahami tentang resolusi atas Fraud

    7. Memahami tentang peran akuntan dalam upaya pencegahan, pendeteksian,

    deterrence, dan investigasi atas Fraud.

    8. Memahami tentang dan memiliki kompetensi teknis terbatas terkait dengan

    cara pencegahan, pendeteksian dan investigasi atas Fraud

    9. Memiliki ketrampilan teknis dalam melakukan deteksi atas fraud dengan

    menggunakan perangkat teknologi informasi

    10. Memiliki ketrampilan teknis dalam mengidentifikasi adanya gejala dan atau

    tanda-tanda/indikasi kemungkinan terjadinya fraud dari laporan akuntansi

    Disamping aspek diatas, proses pembelajaran dalam matakuliah ini diharapkan dapat

    memberikan ruang dan kesempatan kepada mahasiswa untuk:

    (1) mengapresiasi etika profesi,

    (2) meningkatkan kemampuan berkomunikasi,

    (3) mengasah kemampuan dasar dalam melaksanakan penelitian

    (4) meningkatkan kemampuan untuk bekerja dalam kelompok, dan

    (5) meningkatkan kemampuan dan atau kompetensi penguasaan teknologi informasi

    terkait dengan fraud, terutama pemanfaatan dasar dari Computer Assisted Audit

    Tools and Techniques (CAATTS), misalnya perangkat lunak Audit Command Language

    (ACL).

    Mengingat luasnya cakupan materi dalam matakuliah ini, maka sangat mungkin tidak

    semua aspek dapat didiskusikan dikelas secara detail, sehingga kegiatan mandiri secara

    individual dan kelompok sangat penting artinya untuk memperoleh pemahaman serta

    memiliki kompetensi yang memadai tentang matakuliah ini. Sebagai bagian dari

    upaya untuk menerapkan pola student-centered learning maka mahasiswa diharapkan

    proaktif dalam beragam aktivitas belajar mandiri dan kegiatan kelompok. Diharapkan

    pula, topik-topik dalam matakuliah ini dapat menjadi pemicu (driver) munculnya

    gagasan atau ide untuk melakukan studi/riset tentang fraud di Indonesia.

    3. Sumber bacaan/referensi utama:

    _____________ (2004), Introduction to Fraud Examination, Association of Certified Fraud

    Examiners [ACFE]

    Albrecht, et al. (2012), Fraud Examination, 4th. Ed., South-Western, Cengange Learning

    [AWS]

    Cendrowski, et al. (2010), The Handbook of Fraud Deterence, New Jersey: John Wiley &

    Son [CHI]

  • Gugus Irianto, Fraud Examination, Course Outline, Revised 2/22/2014, 10:10:26 AM, p. 4 of 13

    Irianto, G., et al. (2012), Integrity, Unethical behaviour, and Tendency of Fraud,

    Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan,Vol. 16 No. 2 Juni, hal. 144-163 [GI-01]

    Irianto, G. (2003), Skandal Korporasi dan Akuntan, Lintasan Ekonomi, Vol. XX No. 2,

    Juli, hal. 104-14 [GI-02]

    Jain, A. K. (2001), The Political Economy of Corruption , London, Routledge [JAK]

    Kartikasari, R. dan Irianto, G. (2010), Penerapan Model Beneish (1999) dan Model

    Altman (2000) dalam Pendeteksian Kecurangan Laporan Keuangan, Jurnal

    Akuntansi Multiparadigma, Vol. 1 No. 2, Agustus, hal. 329-346. [KIG]

    Singleton, T.W. et al. (2006), Fraud Auditing & Forensic Accounting, 3rd. edition, John

    Wiley & Sons, Inc. [STE]

    Tuanakotta, T.M. (2010), Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif, Edisi 2, Penerbit

    Salemba Empat[TT1]

    Tuanakotta, T.M. (2007), Menghitung Kerugian Negara dalam tindak Pidana Korupsi,

    Penerbit Salemba Empat[TT2]

    Wells, J.T. (ed.) (2007), Fraud Casebook: Lesson from the Bad Side of Business, Association

    of Certified Fraud Examiners, Inc. [JTW]

    4. Sumber bacaan/referensi pendukung:

    Browne, M.N. dan Keeley, S.M. (1994), Asking the Right Questions: A Guide to Critical

    Thinking, Fourth Edition, Prentice-Hall, Englewood Cliffs, New Jersey.

    Coderre, D.G. (1999), Fraud Detection: Using Data Analysis Techniques to Detect Fraud,

    Global Audit Publications. [CDG]

    Golden, T.W. et al. (2000), A Guide to Forensic Accounting Investigation, John Wiley &

    Sons, Inc. [GTW]

    Hunton, J.E. et al. (2004), Core Concepts of Information Technology Auditing, John Wiley

    & Sons, Inc. [HJE]

    Setiyono (2005), Kejahatan Korporasi: Analisis Viktimologis dan Pertanggungjawaban

    Korporasi dalam Hukum Pidana Indonesia, Bayumedia Publishing.

    Silverstone, H. dan Sheetz, M. (2004), Forensic Accounting and Fraud Investigation for

    Non-Experts, John Wiley and Sons, Inc. [SS]

    ------------ (2006), Memahami untuk Membasmi: Buku Saku untuk Memahami Tindak Pidana

    Korupsi, Cetakan Kedua, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

    Verhezen, P. (n.d), Gifts and Bribes: An Essay on the Limits of Reciprocity

    www.acfe.com

    www.bpk.go.id

    www.bpkp.go.id

    www.kpk.go.id

    5. Rencana Kuliah (lihat di halaman lampiran)

    6. Praktikum di Lab. Komputasi

    Untuk mencapai sasaran pencapaian kompetensi penguasaan teknologi

    informasi terkait dengan fraud, maka akan diperkenalkan salah satu perangkat lunak

    Computer Assisted Audit Tools and Techniques (CAATTS) yaitu Audit Command Language

  • Gugus Irianto, Fraud Examination, Course Outline, Revised 2/22/2014, 10:10:26 AM, p. 5 of 13

    (ACL). Idealnya diperlukan 3-4 sesi untuk memperkenalkan dasar ACL, oleh karena

    itu khusus untuk sesi ini akan dipersiapkan asistensi khusus untuk praktik atau

    setidaknya mengikuti demo ACL di lab. yang sesinya diatur tersendiri diluar jadwal

    kuliah reguler.

    7. Tugas Terstruktur Individu (TST-I)

    TST-I merupakan kegiatan mandiri individu untuk MEMBACA artikel di

    koran/majalah, bagian/chapter dari buku, dan atau artikel dari internet (selanjutnya

    disebut sumber belajar) sesuai dengan minat masing-masing. Tidak ada batasan

    maksimum untuk membaca dan mengkoleksi sumber belajar, namun setiap minggu

    dianjurkan untuk setidaknya membaca dari satu sumber belajar dan diarsip pada map

    kuliah masing-masing.

    Sebagai bukti bahwa setiap sumber belajar yang diakses telah dipelajari, maka

    mahasiswa harus membuat ringkasan dan komentar/catatan kritis dari sumber belajar

    tersebut yang diketik rapi dengan panjang ringkasan dan komentar/catatan kritis

    maksimum 1 (satu) halaman untuk sumber belajar artikel atau sumber bacaan internet,

    dan minimum-maksimum 3 - 5 halaman untuk sumber belajar dari buku. Setiap

    ringkasan dan komentar/catatan kritis wajib mencantumkan sumber referensi dengan

    baik. Salah satu dari upaya pengkayaan kemampuan melalui tugas membaca ini adalah

    dengan berselancar di internet untuk menemukan 1 (satu) kasus skandal keuangan

    yang terjadi di perusahaan (seperti kasus Enron, dll, terutama kasus yang di Indonesia).

    Ringkasan dan komentar/catatan kritis diketik pada kertas A-4, spasi 1, single sided,

    jumlah halaman sesuai ketentuan tersebut diatas, font 12, huruf Arial/Times News

    Roman/Palatino Lynotype/ Garamound. Setiap minggu atau setiap dua minggu sekali,

    terhitung mulai minggu ketiga, tugas individu akan direview dan menjadi bagian dari

    keseluruhan tugas untuk matakuliah ini.

    8. Tugas Terstruktur Kelompok (TST-K):

    Tugas kelompok adalah mendiskusikan setiap kasus sesuai jadwal dan

    menuliskan jawabannya dalam format laporan sebagaimana tugas individu hanya

    jumlah halamannnya menyesuaikan dengan kebutuhan. Tugas ini ditulis/diketik

    dengan Words dan diringkas dalam Power Points. Mulai minggu ke 3 - 4 diskusi

    kelompok akan dimulai. Satu atau dua kelompok akan ditunjuk untuk

    mempresentasikan hasil analisis kasus di depan kelas, sehingga secara bergantian setiap

    kelompok mendapat kesempatan untuk presentasi di depan kelas. Analisis kasus

    dianjurkan dapat dievaluasi dengan membaca referensi yang relevan baik itu dari buku

    teks atau sumber lain. Disamping presentasi kasus, setiap kelompok diwajibkan untuk

    sharing tentang sumber belajar yang paling menarik yang sudah dibaca dan dipilih, serta

    dipersiapkan presentasinya oleh kelompok yang bersangkutan. Jadi presentasi setiap

    kelompok terdiri dari 2 (dua) bagian: presentasi kasus dan presentasi dari sumber

    belajar yang dipilih. Kontribusi masing-masing anggota kelompok harap dituliskan

    pada halaman depan tugas kelompok yang dikumpulkan. (Catatan: jika tidak ada kasus

    yang ditugaskan pada sesi pertemuan dimaksud maka tugasnya adalah membaca dan

    meringkas materi yang akan didiskusikan di kelas. Detail dari hal ini akan disampaikan

    tersendiri di kelas)

  • Gugus Irianto, Fraud Examination, Course Outline, Revised 2/22/2014, 10:10:26 AM, p. 6 of 13

    9. Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS)

    UTS dan UAS dilaksanakan di kelas dalam bentuk objective test dan

    pemecahan kasus atau ditentukan dalam bentuk take home exam. Pemberitahuan Jika

    ada perubahan akan disampaikan di kelas.

    10. Evaluasi (penyesuaian dapat dilakukan dengan pertimbangan khusus)

    Unsur yang dinilai Points Prosentase Range Nilai Nilai

    Partisipasi/Kontribusi 100 20 % >= 85% A

    TST-Kelompok 75 15 % >= 75% B+

    TST-Individu 125 25 % >= 69% B

    UTS 100 20 % >= 65% C+

    UAS 100 20 % >= 55% C

    >= 50% D+

    Total 500 100 % >= 45% D

  • Gugus Irianto, Fraud Examination, Course Outline, Revised 2/22/2014, 10:10:26 AM, p. 7 of 13

    13. Lain-lain:

    Dianjurkan agar setiap mahasiswa memiliki buku pegangan/sumber belajar

    (dengan meminjam, membeli, dll) agar dapat mengikuti proses perkuliahan ini

    dengan baik. Ketentuan lain, misalnya soal plagiat dll., dapat dipelajari pada Buku

    Pedoman Akademik FEB UB.

    Tugas yang dikumpulkan setiap minggu hanya tugas kelompok, kecuali ada

    permintaan khusus pada minggu sebelumnya yang disampaikan di kelas. Untuk

    tugas individu yang dikerjakan secara mandiri, semuanya diarsip secara mandiri

    pada map yang telah disepakati di kelas. Tugas ini akan di review secara ringkas

    secara periodik, setiap minggu atau setiap dua minggu sekali, sebelum kelas selesai.

    Ujian susulan baik itu Kuis, UTS maupun UAS tidak dilakukan dalam matakuliah ini

    kecuali dalam keadaan khusus yang akan dipertimbangkan kasus per kasus.

    Selamat belajar, jika ada kesulitan segera bertemu dosen pengampu untuk berdiskusi.

    Sesungguhnya dibalik kesulitan, ada kemudahan (QS 94:5)

  • Gugus Irianto, Fraud Examination, Course Outline, Revised 2/22/2014, 10:10:26 AM, p. 2 of 13

  • Gugus Irianto, Fraud Examination, Course Outline, Revised 2/22/2014, 10:10:26 AM, p. 3 of 13

  • Gugus Irianto, Fraud Examination, Course Outline, Revised 2/22/2014, 10:10:26 AM, p. 1 of 13

    Rencana Kuliah (masa transisi 2013):

    MK: Fraud Examination and Forensic Accounting (PPAK/Join Program PPAK-S2 Ak)/Akuntansi Forensik (S2 Ak

    Profesional/Terapan/Akademik)

    (silabi disiapkan untuk peserta campuran, dimana sebagian atau seluruh peserta belum lulus EKA1322 Fraud Examination and

    Forensic Acounting atau yang setara di S1)

    S2 Ak Akademik penekanan tugas pada review jurnal untuk memberikan bekal untuk penulisan thesis

    S2 AkProfesional/Terapan/PPAK/PPAK Joint Program S2 Ak penekanan tugas pada kasus fraud di Indonesia dan di berbagai

    negara

    Sesi Materi Acuan Utama

    Sesi ke n

    Readings

    Sesi ke n

    Tugas Kelompok

    Sesi ke n+1

    Tugas Individu

    Sesi ke n+1

    1 Pengantar penjelasan latar belakang,

    proses, materi, dan ekspektasi

    keseluruhan proses belajar mengajar

    dan Metode Pembelajaran

    Course outline,

    CBL, dll.

    Sesi 2:

    Kelompok sudah

    terbentuk

    Akses dan download

    materi di

    e-learning FEB UB

    www.acfe.com

    www.kpk.go.id

    2 Fraud Examination & Forensic Acct.:

    Fraud dan implikasinya

    Ruang lingkup Forensic Accounting,

    dan Fraud Examination

    AWS Ch. 1, 2

    Materi dari

    ACFE

    TT1 Bab 1,2,3

    Sesi 3:

    Diskusi/Presentasi:

    C1-1, C1-2, C1-8

    C2-3, C2-4, C2-8

    Global Competitiveness

    Index, Global Corruption

    index, Integritas sektor

    Publik

    Review & Ringkas

    artikel

    Download 20-30 artikel

    dari jurnal ilmiah

    tentang fraud dan

    forensic (akses science

    direct dll) tugas khusus

    S2 Akademik

    3 Korupsi:

    Fenomena di Indonesia, ASEAN,

    TT1 Bab 7

    TT2 Bab 1

    Online materi

    dari

    Sesi 4:

    Diskusi/Presentasi:

    Review, Ringkas artikel,

    atau tugas lain

  • Gugus Irianto, Fraud Examination, Course Outline, Revised 2/22/2014, 10:10:26 AM, p. 2 of 13

    Asia Pasific, dan kancah

    internasional & hikmah dari

    fenomena tersebut

    Review dan hikmah (lesson learn)

    artikel Skandal Korporasi dan

    Akuntan (SKA)

    Artikel SKA Transparency

    International,

    dll.

    Materi

    Satu Kasus dari JTW

    Kontribusi Kelompok

    disampaikan di kelas

    4 Forensic Accountant:

    Knowledge, Skills, Atribut, Kode

    Etik Akuntan Forensik, dan Standar

    Audit Investigatif

    Kelembagaan dan Peraturan

    Perundang-undangan terkait

    Korupsi

    WSH Ch. 1

    TT1 Bab 4

    TT1 Bab 5, 22,

    23, 24, 25

    Sesi 5:

    Diskusi/Presentasi:

    Materi

    Satu Kasus dari JTW

    Kontribusi Kelompok

    SC11-1, SC11-2, SC12-3,

    SC12-7, SC13-4, SC13-7

    Review, Ringkas artikel,

    atau tugas lain

    disampaikan di kelas

    5 Management Fraud:

    Financial Statement Fraud

    AWS Ch. 11 AWS Ch. 12,

    13

    Sesi 6:

    Diskusi/Presentasi:

    Materi

    Satu Kasus dari JTW

    Kontribusi Kelompok

    C3-1, C3-2, 3, C3-6

    C4-1, C4-5

    Review, Ringkas artikel,

    atau tugas lain

    disampaikan di kelas

    6 Fraud Prevention:

    Pelaku Fraud, Faktor pendorong

    fraud, dan pencegahan fraud

    Review dan hikmah artikel

    Integrity, Unethical Behavior &

    Tendency of Fraud

    AWS Ch. 3, 4

    Artikel

    Sesi 7:

    Diskusi/Presentasi:

    Materi

    Satu Kasus dari JTW

    Kontribusi Kelompok

    C5-1, C5-2, C5-3

    C6-1, C6-2 CD Extensive

    C6-4

    Review, Ringkas artikel,

    atau tugas lain

    disampaikan di kelas

  • Gugus Irianto, Fraud Examination, Course Outline, Revised 2/22/2014, 10:10:26 AM, p. 3 of 13

    7 Fraud Detection:

    Indikasi (symptoms/red flags) Fraud

    Deteksi Fraud dan diskusi kasus

    Review dan hikmah artikel Model

    Beneish dan Altman utk Deteksi

    Fraud

    AWS Ch. 5, 6 Sesi 8:

    Pengumpulan tugas UTS

    Review, Ringkas artikel,

    atau tugas lain

    disampaikan di kelas

    8 UTS Sesi 9:

    Diskusi/Presentasi:

    Materi

    Satu Kasus dari JTW

    Kontribusi Kelompok

    Review, Ringkas artikel,

    atau tugas lain

    disampaikan di kelas

    9 Fraud Deterence:

    Makna dan lingkup Fraud

    deterrence

    Review dan hikmah artikel/kasus

    tentang Fraud deterence

    CHI Ch. 1, 2, 3 Sesi 10:

    Diskusi/Presentasi:

    Materi

    Satu Kasus dari JTW

    Kontribusi Kelompok

    C7-1, C7-2, C7-8

    Review, Ringkas artikel,

    atau tugas lain

    disampaikan di kelas

    10 Fraud Investigation

    Investigasi tindakan Fraud (Theft,

    Concealment, dan Conversion)

    Review artikel/kasus

    AWS Ch. 7, 8, 9

    TMM 6:

    JTW Ch. 1,

    Sesi 11:

    Diskusi/Presentasi:

    Materi

    Satu Kasus dari JTW

    Kontribusi Kelompok

    C8-1, C8-2, C8-8

    C9-1, C9-2, C9-8

    Review, Ringkas artikel,

    atau tugas lain

    disampaikan di kelas

    11 Fraud Investigation (lanjutan)

    Investigasi dan Audit Investigatif

    TT1 Bab 11 & 12 Sesi 12:

    Diskusi/Presentasi:

    Materi

    Review, Ringkas artikel,

    atau tugas lain

    disampaikan di kelas

  • Gugus Irianto, Fraud Examination, Course Outline, Revised 2/22/2014, 10:10:26 AM, p. 4 of 13

    Satu Kasus dari JTW

    Kontribusi Kelompok

    12 Audit Investigasi:

    Teknik Audit dan Teknik

    Perpajakan

    TT1 Bab 13 & 14 Sesi 13:

    Diskusi/Presentasi:

    Materi

    Satu Kasus dari JTW

    Kontribusi Kelompok

    Review, Ringkas artikel,

    atau tugas lain

    disampaikan di kelas

    13 Pengadaan Barang dan Jasa

    Follow the money

    TT1 Bab 15 & 17 Peraturan

    Perundangan

    Pengadaan

    Brg dan Jasa

    Sesi 14:

    Diskusi/Presentasi:

    Materi

    Satu Kasus dari JTW

    Kontribusi Kelompok

    Review, Ringkas artikel,

    atau tugas lain

    disampaikan di kelas

    14 Kerugian Keuangan Negara, dan

    Whistleblower (peniup peluit)

    TT1 Bab 29

    TT2 Bab 3, 4 & 7

    Sesi 15:

    Diskusi/Presentasi:

    Materi

    Satu Kasus dari JTW

    Kontribusi Kelompok

    Review, Ringkas artikel,

    atau tugas lain

    disampaikan di kelas

    15 Overview, diskusi dan hikmah nilai-

    nilai (values) (misalnya: Ke-Jujur-an,

    Amanah, Malu, Ikhlas, Integritas, dll.)

    Sesi 16:

    Pengumpulan Tugas UAS

    Review, Ringkas artikel,

    atau tugas lain

    disampaikan di kelas

    16 UAS

    Catatan: kasus dapat dirubah/diganti sesuai kebutuhan. Perubahan kasus dapat disampaikan di kelas satu minggu sebelum tugas

    dikerjakan