00_Silabi Masa Transisi 2013_Fraud Forensic_PPAK_S2 Terapan_Akademik_rev Gugus Sept Okt 2013
Transcript of 00_Silabi Masa Transisi 2013_Fraud Forensic_PPAK_S2 Terapan_Akademik_rev Gugus Sept Okt 2013
-
Gugus Irianto, Fraud Examination, Course Outline, Revised 2/22/2014, 10:10:26 AM, p. 1 of 13
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Fakultas Ekonomi & Bisnis, Universitas Brawijaya Malang
Jurusan/Departemen AKUNTANSI
Course Outline
Matakuliah : Forensic Accounting & Fraud Examination/
Akuntansi Forensik Terapan/Akademik
Bobot SKS : 3 SKS
Program : PPAK/Joint Program PPAK-S2 Ak/S2 Ak Terapan/Akademik
Kode MK : Course Level 2000/3000/4000
MK Prasyarat : EKA 1322 (FAFE S1) (Lulus)
Dosen Pengampu : Gugus Irianto, SE. MSA. PhD. Akt. dkk
Gedung PPA Lama FEB UB, Lantai II
Telp. 0341-555000 ext 231 (Office); Mobile: 085 755 877 278
Email: [email protected]; [email protected]
Jam Konsultasi : diumumkan tersendiri dikelas
Metode kuliah : Ceramah (lecture), seminar, pembahasan/diskusi kasus (case-
based learning), dan pemutaran DVD (dari ACFE dan sumber
lain)
Tips untuk berhasil : kemandirian dalam belajar, proaktif dalam mencari dan
sharing informasi, dan partisipasi/kontribusi aktif di kelas.
1. Latar belakang
Fraud (kecurangan terkait dengan aspek keuangan) dapat terjadi di berbagai
organisasi baik pada sektor Pemerintah maupun Swasta, dan dapat dilakukan oleh
perorangan atau sekelompok orang pada berbagai posisi dari karyawan pada level
operasional sampai kepada pejabat yang memiliki otoritas tinggi--, serta dapat pula
dilakukan oleh suatu organisasi. Fraud dapat memiliki implikasi (material dan non
material) yang jauh lebih besar daripada jumlah (secara material) yang diketahui
dari tindakan fraud itu sendiri. Oleh karena itu diperlukan perhatian seksama atas
Fraud.
Terdapat beberapa lembaga yang memiliki perhatian seksama terhadap fraud,
antara lain Transparency International (TI) dan Association of Certified Fraud
Examiners (ACFE). TI secara periodik menyusun laporan dan atau indeks tentang
korupsi yang terjadi di berbagai Negara, terutama di sektor pemerintahan. Indonesia
merupakan salah satu Negara yang termasuk dalam daftar TI dan menempati ranking
yang cukup tinggi (informasi tentang ranking Indonesia dalam konteks ini dapat
diakses di http://www.transparency.org/; http://www. globalcorruptionreport.org/).
Menyadari keadaan tersebut, pemerintah Indonesia dan juga beragam organisasi non-
pemerintah bahu membahu dalam memerangi korupsi. Upaya yang sama juga
dilakukan oleh berbagai Perguruan Tinggi (PT) walaupun aktivitasnya masih belum
direncanakan dan diimplementasikan secara sistemik.
Perang (fighting) terhadap praktek korupsi diyakini perlu dilaksanakan
secara sistematis dan melibatkan berbagai pihak. Meningkatkan transparansi dan
akuntabilitas sebagai bagian dari implementasi good governance, serta institusionlaisasi
-
Gugus Irianto, Fraud Examination, Course Outline, Revised 2/22/2014, 10:10:26 AM, p. 2 of 13
dalam diseminasi tentang etika bisnis dan profesi merupakan salah satu aspek
fundamental dalam upaya pencegahan tindakan korupsi. Upaya tersebut perlu
diikuti dengan penguatan law enforcement dan peningkatan kualitas sumber daya
manusia dalam pencegahan, pendeteksian serta investigasi atas tindakan korupsi.
Pendidikan akuntansi dapat memegang peran sentral dalam proses
institusionalisasi kompetensi untuk melawan korupsi, oleh karena cukup banyak subjek
(matakuliah) yang bersinggungan dengan hal itu baik itu aspek akuntansi, auditing,
maupun sistem informasi. Meskipun demikian penguatan subjek tertentu yang secara
khusus dipersiapkan untuk memberikan bekal pemahaman dalam pencegahan,
pendeteksian dan investigasi terhadap korupsi atau kecurangan dalam bidang
keuangan masih diperlukan. Matakuliah ini dirintis melalui kerjasama dan
dukungan materi (buku dan DVD) dari ACFE (Association of Certified Fraud Examiners)
yang memiliki visi Together, reducing fraud worldwide -. Kerjasama dan
dukungan materi berupa buku juga diperoleh dari KPK (Komisi Pemberantasan
Korupsi).
Mendorong tumbuhnya kesadaran akan bahaya fraud dan atau korupsi dalam
arti luas serta memberikan kesempatan untuk memiliki kemampuan dalam
pencegahan, pendeteksian, dan investigasi atas beragam bentuk kecurangan dan atau
korupsi merupakan salah satu sasaran yang dicitakan dalam subjek ini.1
2. Deskripsi Matakuliah dan Tujuan
Matakuliah ini dirancang untuk membuka jendela pemahaman mahasiswa
tentang fraud, fraud examination dan forensic accounting2 serta untuk memfasilitasi
peningkatan kemampuan dan atau kompetensi mahasiswa dalam pencegahan,
pendeteksian, dan investigasi tentang fraud. Walaupun demikian, kombinasi nama
Forensic Accounting dan Fraud Examination dipilih untuk memberikan ruang yang lebih
luas dalam kajian terkait dengan Fraud, disamping untuk pengembangan dari
matakuliah Fraud Examination yang merupakan embrio dari matakuliah ini.
Keunikan dari matakuliah ini dibanding dengan matakuliah lain adalah tentang
cakupan materi yang merupakan integrasi/perpaduan dari (dan pemanfaatan) disiplin
akuntansi, sistem informasi, auditing, dan aspek hukum.
Setelah menempuh matakuliah ini, mahasiswa diharapkan (setidaknya)
memiliki kemampuan dalam:
1 Rintisan untuk sampai kepada penawaran matakuliah Fraud Examination sebagai matakuliah pilihan di Jurusan
Akuntansi FE Universitas Brawijaya telah penulis lakukan sejak berada di Australia pada November/Desember 2005,
disela revisi disertasi/thesis S-3 di University of Wollongong (UOW). Pada saat itu, penjajagan informal untuk
membuka program dual degree --kerjasama FE Unibraw dan Faculty of Commerce, UOW, penulis lakukan. Tertarik
dengan program Master of Forensic Accounting (MFA) di UOW, penulis berdiskusi intensif dengan Direktur Program
MFA, Dr. Kathy Cooper, dan dengan salah satu staf pengajar MFA, Dr. Annamaria Kurtovic, serta dengan Manager
Hubungan Internasional dari Faculty of Commerce UOW. Berdasar diskusi tersebut, penulis menangkap
kemungkinan kesulitan terutama dari aspek birokrasi dan keuangan jika langsung membuka progam dual degree.
Dua buah buku yang diberikan oleh Dr. Kathy Cooper pada penulis akhirnya memberikan inspirasi untuk menempuh
jalan bertahap dan paling memungkinkan untuk menuju cita-cita terwujudnya program dual degree, dan penawaran
matakuliah ini merupakan jembantan menuju kesana. 2 Pada matakuliah ini istilah fraud examination dan forensic accounting digunakan secara bergantian (interchangeably)
senada dengan yang dinyatakan oleh Albrecht (2003), walaupun elaborasi didalamnya menunjukkan adanya
penekanan aspek tertentu yang membedakan kedua terminologi tersebut, yang secara detail akan menjadi bahasan
dalam matakuliah ini.
-
Gugus Irianto, Fraud Examination, Course Outline, Revised 2/22/2014, 10:10:26 AM, p. 3 of 13
1. Memahami tentang makna Fraud dan implikasinya
2. Memahami tentang bentuk dan jenis-jenis Fraud
3. Memahami tentang makna dan ruang lingkup lingkup kajian tentang Fraud
Examination, Forensic Accounting, dan Audit Investigasi
4. Memahami tentang faktor-faktor yang mendorong terjadinya Fraud
5. Memahami tentang berbagai pihak (aktor) yang dapat terlibat dalam Fraud
6. Memahami tentang resolusi atas Fraud
7. Memahami tentang peran akuntan dalam upaya pencegahan, pendeteksian,
deterrence, dan investigasi atas Fraud.
8. Memahami tentang dan memiliki kompetensi teknis terbatas terkait dengan
cara pencegahan, pendeteksian dan investigasi atas Fraud
9. Memiliki ketrampilan teknis dalam melakukan deteksi atas fraud dengan
menggunakan perangkat teknologi informasi
10. Memiliki ketrampilan teknis dalam mengidentifikasi adanya gejala dan atau
tanda-tanda/indikasi kemungkinan terjadinya fraud dari laporan akuntansi
Disamping aspek diatas, proses pembelajaran dalam matakuliah ini diharapkan dapat
memberikan ruang dan kesempatan kepada mahasiswa untuk:
(1) mengapresiasi etika profesi,
(2) meningkatkan kemampuan berkomunikasi,
(3) mengasah kemampuan dasar dalam melaksanakan penelitian
(4) meningkatkan kemampuan untuk bekerja dalam kelompok, dan
(5) meningkatkan kemampuan dan atau kompetensi penguasaan teknologi informasi
terkait dengan fraud, terutama pemanfaatan dasar dari Computer Assisted Audit
Tools and Techniques (CAATTS), misalnya perangkat lunak Audit Command Language
(ACL).
Mengingat luasnya cakupan materi dalam matakuliah ini, maka sangat mungkin tidak
semua aspek dapat didiskusikan dikelas secara detail, sehingga kegiatan mandiri secara
individual dan kelompok sangat penting artinya untuk memperoleh pemahaman serta
memiliki kompetensi yang memadai tentang matakuliah ini. Sebagai bagian dari
upaya untuk menerapkan pola student-centered learning maka mahasiswa diharapkan
proaktif dalam beragam aktivitas belajar mandiri dan kegiatan kelompok. Diharapkan
pula, topik-topik dalam matakuliah ini dapat menjadi pemicu (driver) munculnya
gagasan atau ide untuk melakukan studi/riset tentang fraud di Indonesia.
3. Sumber bacaan/referensi utama:
_____________ (2004), Introduction to Fraud Examination, Association of Certified Fraud
Examiners [ACFE]
Albrecht, et al. (2012), Fraud Examination, 4th. Ed., South-Western, Cengange Learning
[AWS]
Cendrowski, et al. (2010), The Handbook of Fraud Deterence, New Jersey: John Wiley &
Son [CHI]
-
Gugus Irianto, Fraud Examination, Course Outline, Revised 2/22/2014, 10:10:26 AM, p. 4 of 13
Irianto, G., et al. (2012), Integrity, Unethical behaviour, and Tendency of Fraud,
Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan,Vol. 16 No. 2 Juni, hal. 144-163 [GI-01]
Irianto, G. (2003), Skandal Korporasi dan Akuntan, Lintasan Ekonomi, Vol. XX No. 2,
Juli, hal. 104-14 [GI-02]
Jain, A. K. (2001), The Political Economy of Corruption , London, Routledge [JAK]
Kartikasari, R. dan Irianto, G. (2010), Penerapan Model Beneish (1999) dan Model
Altman (2000) dalam Pendeteksian Kecurangan Laporan Keuangan, Jurnal
Akuntansi Multiparadigma, Vol. 1 No. 2, Agustus, hal. 329-346. [KIG]
Singleton, T.W. et al. (2006), Fraud Auditing & Forensic Accounting, 3rd. edition, John
Wiley & Sons, Inc. [STE]
Tuanakotta, T.M. (2010), Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif, Edisi 2, Penerbit
Salemba Empat[TT1]
Tuanakotta, T.M. (2007), Menghitung Kerugian Negara dalam tindak Pidana Korupsi,
Penerbit Salemba Empat[TT2]
Wells, J.T. (ed.) (2007), Fraud Casebook: Lesson from the Bad Side of Business, Association
of Certified Fraud Examiners, Inc. [JTW]
4. Sumber bacaan/referensi pendukung:
Browne, M.N. dan Keeley, S.M. (1994), Asking the Right Questions: A Guide to Critical
Thinking, Fourth Edition, Prentice-Hall, Englewood Cliffs, New Jersey.
Coderre, D.G. (1999), Fraud Detection: Using Data Analysis Techniques to Detect Fraud,
Global Audit Publications. [CDG]
Golden, T.W. et al. (2000), A Guide to Forensic Accounting Investigation, John Wiley &
Sons, Inc. [GTW]
Hunton, J.E. et al. (2004), Core Concepts of Information Technology Auditing, John Wiley
& Sons, Inc. [HJE]
Setiyono (2005), Kejahatan Korporasi: Analisis Viktimologis dan Pertanggungjawaban
Korporasi dalam Hukum Pidana Indonesia, Bayumedia Publishing.
Silverstone, H. dan Sheetz, M. (2004), Forensic Accounting and Fraud Investigation for
Non-Experts, John Wiley and Sons, Inc. [SS]
------------ (2006), Memahami untuk Membasmi: Buku Saku untuk Memahami Tindak Pidana
Korupsi, Cetakan Kedua, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Verhezen, P. (n.d), Gifts and Bribes: An Essay on the Limits of Reciprocity
www.acfe.com
www.bpk.go.id
www.bpkp.go.id
www.kpk.go.id
5. Rencana Kuliah (lihat di halaman lampiran)
6. Praktikum di Lab. Komputasi
Untuk mencapai sasaran pencapaian kompetensi penguasaan teknologi
informasi terkait dengan fraud, maka akan diperkenalkan salah satu perangkat lunak
Computer Assisted Audit Tools and Techniques (CAATTS) yaitu Audit Command Language
-
Gugus Irianto, Fraud Examination, Course Outline, Revised 2/22/2014, 10:10:26 AM, p. 5 of 13
(ACL). Idealnya diperlukan 3-4 sesi untuk memperkenalkan dasar ACL, oleh karena
itu khusus untuk sesi ini akan dipersiapkan asistensi khusus untuk praktik atau
setidaknya mengikuti demo ACL di lab. yang sesinya diatur tersendiri diluar jadwal
kuliah reguler.
7. Tugas Terstruktur Individu (TST-I)
TST-I merupakan kegiatan mandiri individu untuk MEMBACA artikel di
koran/majalah, bagian/chapter dari buku, dan atau artikel dari internet (selanjutnya
disebut sumber belajar) sesuai dengan minat masing-masing. Tidak ada batasan
maksimum untuk membaca dan mengkoleksi sumber belajar, namun setiap minggu
dianjurkan untuk setidaknya membaca dari satu sumber belajar dan diarsip pada map
kuliah masing-masing.
Sebagai bukti bahwa setiap sumber belajar yang diakses telah dipelajari, maka
mahasiswa harus membuat ringkasan dan komentar/catatan kritis dari sumber belajar
tersebut yang diketik rapi dengan panjang ringkasan dan komentar/catatan kritis
maksimum 1 (satu) halaman untuk sumber belajar artikel atau sumber bacaan internet,
dan minimum-maksimum 3 - 5 halaman untuk sumber belajar dari buku. Setiap
ringkasan dan komentar/catatan kritis wajib mencantumkan sumber referensi dengan
baik. Salah satu dari upaya pengkayaan kemampuan melalui tugas membaca ini adalah
dengan berselancar di internet untuk menemukan 1 (satu) kasus skandal keuangan
yang terjadi di perusahaan (seperti kasus Enron, dll, terutama kasus yang di Indonesia).
Ringkasan dan komentar/catatan kritis diketik pada kertas A-4, spasi 1, single sided,
jumlah halaman sesuai ketentuan tersebut diatas, font 12, huruf Arial/Times News
Roman/Palatino Lynotype/ Garamound. Setiap minggu atau setiap dua minggu sekali,
terhitung mulai minggu ketiga, tugas individu akan direview dan menjadi bagian dari
keseluruhan tugas untuk matakuliah ini.
8. Tugas Terstruktur Kelompok (TST-K):
Tugas kelompok adalah mendiskusikan setiap kasus sesuai jadwal dan
menuliskan jawabannya dalam format laporan sebagaimana tugas individu hanya
jumlah halamannnya menyesuaikan dengan kebutuhan. Tugas ini ditulis/diketik
dengan Words dan diringkas dalam Power Points. Mulai minggu ke 3 - 4 diskusi
kelompok akan dimulai. Satu atau dua kelompok akan ditunjuk untuk
mempresentasikan hasil analisis kasus di depan kelas, sehingga secara bergantian setiap
kelompok mendapat kesempatan untuk presentasi di depan kelas. Analisis kasus
dianjurkan dapat dievaluasi dengan membaca referensi yang relevan baik itu dari buku
teks atau sumber lain. Disamping presentasi kasus, setiap kelompok diwajibkan untuk
sharing tentang sumber belajar yang paling menarik yang sudah dibaca dan dipilih, serta
dipersiapkan presentasinya oleh kelompok yang bersangkutan. Jadi presentasi setiap
kelompok terdiri dari 2 (dua) bagian: presentasi kasus dan presentasi dari sumber
belajar yang dipilih. Kontribusi masing-masing anggota kelompok harap dituliskan
pada halaman depan tugas kelompok yang dikumpulkan. (Catatan: jika tidak ada kasus
yang ditugaskan pada sesi pertemuan dimaksud maka tugasnya adalah membaca dan
meringkas materi yang akan didiskusikan di kelas. Detail dari hal ini akan disampaikan
tersendiri di kelas)
-
Gugus Irianto, Fraud Examination, Course Outline, Revised 2/22/2014, 10:10:26 AM, p. 6 of 13
9. Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS)
UTS dan UAS dilaksanakan di kelas dalam bentuk objective test dan
pemecahan kasus atau ditentukan dalam bentuk take home exam. Pemberitahuan Jika
ada perubahan akan disampaikan di kelas.
10. Evaluasi (penyesuaian dapat dilakukan dengan pertimbangan khusus)
Unsur yang dinilai Points Prosentase Range Nilai Nilai
Partisipasi/Kontribusi 100 20 % >= 85% A
TST-Kelompok 75 15 % >= 75% B+
TST-Individu 125 25 % >= 69% B
UTS 100 20 % >= 65% C+
UAS 100 20 % >= 55% C
>= 50% D+
Total 500 100 % >= 45% D
-
Gugus Irianto, Fraud Examination, Course Outline, Revised 2/22/2014, 10:10:26 AM, p. 7 of 13
13. Lain-lain:
Dianjurkan agar setiap mahasiswa memiliki buku pegangan/sumber belajar
(dengan meminjam, membeli, dll) agar dapat mengikuti proses perkuliahan ini
dengan baik. Ketentuan lain, misalnya soal plagiat dll., dapat dipelajari pada Buku
Pedoman Akademik FEB UB.
Tugas yang dikumpulkan setiap minggu hanya tugas kelompok, kecuali ada
permintaan khusus pada minggu sebelumnya yang disampaikan di kelas. Untuk
tugas individu yang dikerjakan secara mandiri, semuanya diarsip secara mandiri
pada map yang telah disepakati di kelas. Tugas ini akan di review secara ringkas
secara periodik, setiap minggu atau setiap dua minggu sekali, sebelum kelas selesai.
Ujian susulan baik itu Kuis, UTS maupun UAS tidak dilakukan dalam matakuliah ini
kecuali dalam keadaan khusus yang akan dipertimbangkan kasus per kasus.
Selamat belajar, jika ada kesulitan segera bertemu dosen pengampu untuk berdiskusi.
Sesungguhnya dibalik kesulitan, ada kemudahan (QS 94:5)
-
Gugus Irianto, Fraud Examination, Course Outline, Revised 2/22/2014, 10:10:26 AM, p. 2 of 13
-
Gugus Irianto, Fraud Examination, Course Outline, Revised 2/22/2014, 10:10:26 AM, p. 3 of 13
-
Gugus Irianto, Fraud Examination, Course Outline, Revised 2/22/2014, 10:10:26 AM, p. 1 of 13
Rencana Kuliah (masa transisi 2013):
MK: Fraud Examination and Forensic Accounting (PPAK/Join Program PPAK-S2 Ak)/Akuntansi Forensik (S2 Ak
Profesional/Terapan/Akademik)
(silabi disiapkan untuk peserta campuran, dimana sebagian atau seluruh peserta belum lulus EKA1322 Fraud Examination and
Forensic Acounting atau yang setara di S1)
S2 Ak Akademik penekanan tugas pada review jurnal untuk memberikan bekal untuk penulisan thesis
S2 AkProfesional/Terapan/PPAK/PPAK Joint Program S2 Ak penekanan tugas pada kasus fraud di Indonesia dan di berbagai
negara
Sesi Materi Acuan Utama
Sesi ke n
Readings
Sesi ke n
Tugas Kelompok
Sesi ke n+1
Tugas Individu
Sesi ke n+1
1 Pengantar penjelasan latar belakang,
proses, materi, dan ekspektasi
keseluruhan proses belajar mengajar
dan Metode Pembelajaran
Course outline,
CBL, dll.
Sesi 2:
Kelompok sudah
terbentuk
Akses dan download
materi di
e-learning FEB UB
www.acfe.com
www.kpk.go.id
2 Fraud Examination & Forensic Acct.:
Fraud dan implikasinya
Ruang lingkup Forensic Accounting,
dan Fraud Examination
AWS Ch. 1, 2
Materi dari
ACFE
TT1 Bab 1,2,3
Sesi 3:
Diskusi/Presentasi:
C1-1, C1-2, C1-8
C2-3, C2-4, C2-8
Global Competitiveness
Index, Global Corruption
index, Integritas sektor
Publik
Review & Ringkas
artikel
Download 20-30 artikel
dari jurnal ilmiah
tentang fraud dan
forensic (akses science
direct dll) tugas khusus
S2 Akademik
3 Korupsi:
Fenomena di Indonesia, ASEAN,
TT1 Bab 7
TT2 Bab 1
Online materi
dari
Sesi 4:
Diskusi/Presentasi:
Review, Ringkas artikel,
atau tugas lain
-
Gugus Irianto, Fraud Examination, Course Outline, Revised 2/22/2014, 10:10:26 AM, p. 2 of 13
Asia Pasific, dan kancah
internasional & hikmah dari
fenomena tersebut
Review dan hikmah (lesson learn)
artikel Skandal Korporasi dan
Akuntan (SKA)
Artikel SKA Transparency
International,
dll.
Materi
Satu Kasus dari JTW
Kontribusi Kelompok
disampaikan di kelas
4 Forensic Accountant:
Knowledge, Skills, Atribut, Kode
Etik Akuntan Forensik, dan Standar
Audit Investigatif
Kelembagaan dan Peraturan
Perundang-undangan terkait
Korupsi
WSH Ch. 1
TT1 Bab 4
TT1 Bab 5, 22,
23, 24, 25
Sesi 5:
Diskusi/Presentasi:
Materi
Satu Kasus dari JTW
Kontribusi Kelompok
SC11-1, SC11-2, SC12-3,
SC12-7, SC13-4, SC13-7
Review, Ringkas artikel,
atau tugas lain
disampaikan di kelas
5 Management Fraud:
Financial Statement Fraud
AWS Ch. 11 AWS Ch. 12,
13
Sesi 6:
Diskusi/Presentasi:
Materi
Satu Kasus dari JTW
Kontribusi Kelompok
C3-1, C3-2, 3, C3-6
C4-1, C4-5
Review, Ringkas artikel,
atau tugas lain
disampaikan di kelas
6 Fraud Prevention:
Pelaku Fraud, Faktor pendorong
fraud, dan pencegahan fraud
Review dan hikmah artikel
Integrity, Unethical Behavior &
Tendency of Fraud
AWS Ch. 3, 4
Artikel
Sesi 7:
Diskusi/Presentasi:
Materi
Satu Kasus dari JTW
Kontribusi Kelompok
C5-1, C5-2, C5-3
C6-1, C6-2 CD Extensive
C6-4
Review, Ringkas artikel,
atau tugas lain
disampaikan di kelas
-
Gugus Irianto, Fraud Examination, Course Outline, Revised 2/22/2014, 10:10:26 AM, p. 3 of 13
7 Fraud Detection:
Indikasi (symptoms/red flags) Fraud
Deteksi Fraud dan diskusi kasus
Review dan hikmah artikel Model
Beneish dan Altman utk Deteksi
Fraud
AWS Ch. 5, 6 Sesi 8:
Pengumpulan tugas UTS
Review, Ringkas artikel,
atau tugas lain
disampaikan di kelas
8 UTS Sesi 9:
Diskusi/Presentasi:
Materi
Satu Kasus dari JTW
Kontribusi Kelompok
Review, Ringkas artikel,
atau tugas lain
disampaikan di kelas
9 Fraud Deterence:
Makna dan lingkup Fraud
deterrence
Review dan hikmah artikel/kasus
tentang Fraud deterence
CHI Ch. 1, 2, 3 Sesi 10:
Diskusi/Presentasi:
Materi
Satu Kasus dari JTW
Kontribusi Kelompok
C7-1, C7-2, C7-8
Review, Ringkas artikel,
atau tugas lain
disampaikan di kelas
10 Fraud Investigation
Investigasi tindakan Fraud (Theft,
Concealment, dan Conversion)
Review artikel/kasus
AWS Ch. 7, 8, 9
TMM 6:
JTW Ch. 1,
Sesi 11:
Diskusi/Presentasi:
Materi
Satu Kasus dari JTW
Kontribusi Kelompok
C8-1, C8-2, C8-8
C9-1, C9-2, C9-8
Review, Ringkas artikel,
atau tugas lain
disampaikan di kelas
11 Fraud Investigation (lanjutan)
Investigasi dan Audit Investigatif
TT1 Bab 11 & 12 Sesi 12:
Diskusi/Presentasi:
Materi
Review, Ringkas artikel,
atau tugas lain
disampaikan di kelas
-
Gugus Irianto, Fraud Examination, Course Outline, Revised 2/22/2014, 10:10:26 AM, p. 4 of 13
Satu Kasus dari JTW
Kontribusi Kelompok
12 Audit Investigasi:
Teknik Audit dan Teknik
Perpajakan
TT1 Bab 13 & 14 Sesi 13:
Diskusi/Presentasi:
Materi
Satu Kasus dari JTW
Kontribusi Kelompok
Review, Ringkas artikel,
atau tugas lain
disampaikan di kelas
13 Pengadaan Barang dan Jasa
Follow the money
TT1 Bab 15 & 17 Peraturan
Perundangan
Pengadaan
Brg dan Jasa
Sesi 14:
Diskusi/Presentasi:
Materi
Satu Kasus dari JTW
Kontribusi Kelompok
Review, Ringkas artikel,
atau tugas lain
disampaikan di kelas
14 Kerugian Keuangan Negara, dan
Whistleblower (peniup peluit)
TT1 Bab 29
TT2 Bab 3, 4 & 7
Sesi 15:
Diskusi/Presentasi:
Materi
Satu Kasus dari JTW
Kontribusi Kelompok
Review, Ringkas artikel,
atau tugas lain
disampaikan di kelas
15 Overview, diskusi dan hikmah nilai-
nilai (values) (misalnya: Ke-Jujur-an,
Amanah, Malu, Ikhlas, Integritas, dll.)
Sesi 16:
Pengumpulan Tugas UAS
Review, Ringkas artikel,
atau tugas lain
disampaikan di kelas
16 UAS
Catatan: kasus dapat dirubah/diganti sesuai kebutuhan. Perubahan kasus dapat disampaikan di kelas satu minggu sebelum tugas
dikerjakan