004-2012-perencanaan-pembangunan

16
Pertemuan IV Pertemuan IV SISTEM PERENCANAAN SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN

Transcript of 004-2012-perencanaan-pembangunan

Page 1: 004-2012-perencanaan-pembangunan

Pertemuan IVPertemuan IV

SISTEM SISTEM PERENCANAAN PERENCANAAN PEMBANGUNANPEMBANGUNAN

Page 2: 004-2012-perencanaan-pembangunan

Garis besar perjalanan Garis besar perjalanan Pembangunan IndonesiaPembangunan Indonesia

1945-1949 Mempertahankan kemerdekaan1945-1949 Mempertahankan kemerdekaan1950-1960 Pembangunan infrastruktur 1950-1960 Pembangunan infrastruktur

politikpolitik1961-1966 Pembangunan terkomando1961-1966 Pembangunan terkomando1967-1980 Pembangunan ekonomi 1967-1980 Pembangunan ekonomi

stabilitasistabilitasi1981-1987 Proteksi dan industrialisasi1981-1987 Proteksi dan industrialisasi1988-1997 Liberalisasi ekonomi1988-1997 Liberalisasi ekonomi1997-1998 Vakum, dilanda krisis ekonomi1997-1998 Vakum, dilanda krisis ekonomi1999-…… Pembangunan demokrasi, 1999-…… Pembangunan demokrasi,

otonomi daerah, dan hak asasi manusiaotonomi daerah, dan hak asasi manusia

Page 3: 004-2012-perencanaan-pembangunan

PerencanaanPerencanaan

Proses pemikiran yang bijaksana dan Proses pemikiran yang bijaksana dan rasional yang merupakan langkah awal rasional yang merupakan langkah awal manusia sebelum menentukan pilihan manusia sebelum menentukan pilihan untuk melaksanakan sesuatu demi untuk melaksanakan sesuatu demi mencapai harapan hidupnya mencapai harapan hidupnya

Page 4: 004-2012-perencanaan-pembangunan

Perencanaan untuk yang TerbaikPerencanaan untuk yang Terbaik

Kehidupan manusia dan alamnya itu Kehidupan manusia dan alamnya itu bersifat infinit (terbatas), namun bersifat infinit (terbatas), namun kesejahteraan yang ingin dicapai itu kesejahteraan yang ingin dicapai itu bersifat definit (tak terbatas), karena tidak bersifat definit (tak terbatas), karena tidak ada yang membatasi kuantitas, kualitas ada yang membatasi kuantitas, kualitas maupun volume dari suatu tingkat maupun volume dari suatu tingkat kesejahteraan tersebutkesejahteraan tersebut

Page 5: 004-2012-perencanaan-pembangunan

Perencanaan: Manusia, Alam, Perencanaan: Manusia, Alam, KesejahteraanKesejahteraan

Pemikiran tentang manusia, alam, dan kese- Pemikiran tentang manusia, alam, dan kese- jahteraan ini menimbulkan 2 (dua) asumsi dalam jahteraan ini menimbulkan 2 (dua) asumsi dalam tindakan perencanaan, yaitu:tindakan perencanaan, yaitu:

Pertama: manusia membuat perencanaan agar Pertama: manusia membuat perencanaan agar sumberdaya alam yang terbatas itu dapat sumberdaya alam yang terbatas itu dapat bertahan lebih lama untuk menyediakan bertahan lebih lama untuk menyediakan kebutuhan manusia.kebutuhan manusia.Kedua: manusia membuat perencanaan agar Kedua: manusia membuat perencanaan agar manusia dapat menikmati kesejahteraan, manusia dapat menikmati kesejahteraan, sebelum manusia dan alam itu “habis”.sebelum manusia dan alam itu “habis”.

Page 6: 004-2012-perencanaan-pembangunan

Mengapa Perencanaan Penting?Mengapa Perencanaan Penting?

Konkritnya, mengapa optimalisasi Konkritnya, mengapa optimalisasi penyelenggaraan fungsi perencanaan penyelenggaraan fungsi perencanaan nasional dan fungsi penganggaran nasional dan fungsi penganggaran sangat diperlukan demi terwujudnya visi, sangat diperlukan demi terwujudnya visi, misi, dan program-program pemerintah misi, dan program-program pemerintah untuk mewujudkan tujuan dan cita-cita untuk mewujudkan tujuan dan cita-cita nasional sebagaimana diamanatkan nasional sebagaimana diamanatkan dalam Mukadimah UUD 1945?dalam Mukadimah UUD 1945?Jawaban >>>>

Page 7: 004-2012-perencanaan-pembangunan

……jawabanjawabanPertama, bagi negara sebesar seperti Indonesia baik Pertama, bagi negara sebesar seperti Indonesia baik dalam cakupan geografis maupun dalam jumlah dan dalam cakupan geografis maupun dalam jumlah dan ragam populasi, upaya dan proses pembangunan untuk ragam populasi, upaya dan proses pembangunan untuk memperbaiki kesejahteraan rakyatnya pasti menghadapi memperbaiki kesejahteraan rakyatnya pasti menghadapi berbagai permasalahan dan kendala yang kompleksberbagai permasalahan dan kendala yang kompleksKedua, perencanaan pembangunan, baik dalam bentuk Kedua, perencanaan pembangunan, baik dalam bentuk program, kebijakan maupun kegiatan hanya akan tinggal program, kebijakan maupun kegiatan hanya akan tinggal sebagai dokumen sia-sia dan tidak akan berarti apa-apa sebagai dokumen sia-sia dan tidak akan berarti apa-apa jika tidak dikaitkan dengan pembiayaanjika tidak dikaitkan dengan pembiayaanKetiga, perubahan dan pembaharuan dalam pengelolaan Ketiga, perubahan dan pembaharuan dalam pengelolaan keuangan dan sistem perencanaan pembangunan keuangan dan sistem perencanaan pembangunan nasional semakin diperlukan dan harus menjadi sinergi nasional semakin diperlukan dan harus menjadi sinergi dalam tatatan perundangundangan dan peraturan dalam tatatan perundangundangan dan peraturan penjelasnyapenjelasnya

Paparan Sri Mulyani Indrawati (Meneg PPN/ Ka. Bappenas 2005-2006)Paparan Sri Mulyani Indrawati (Meneg PPN/ Ka. Bappenas 2005-2006)

Page 8: 004-2012-perencanaan-pembangunan

Sinergi antar PeraturanSinergi antar Peraturan

UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) Pembangunan Nasional (SPPN) PP Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja PP Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah Pemerintah PP Nomor 21 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja dan PP Nomor 21 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga. Anggaran Kementerian/Lembaga. UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Daerah UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah

Page 9: 004-2012-perencanaan-pembangunan

Dasar-dasar PerencanaanDasar-dasar PerencanaanPerencanaan pembangunan di Indonesia didasar- Perencanaan pembangunan di Indonesia didasar-

kan pada paradigma:kan pada paradigma:

1.1. pembangunan nasional,pembangunan nasional,

2.2. kebijaksanaan pembangunan,kebijaksanaan pembangunan,

3.3. orientasi pembangunan,orientasi pembangunan,

4.4. kewenangan pengelolaan dana pembangunan, kewenangan pengelolaan dana pembangunan,

5.5. mekanisme penyaluran dana pembangunan, mekanisme penyaluran dana pembangunan,

6.6. mekanisme perencanaan pembangunan,mekanisme perencanaan pembangunan,

7.7. arah kebijaksanaan program pembangunanarah kebijaksanaan program pembangunanGunawan Sumodiningrat, Gunawan Sumodiningrat, Responsi Pemerintah Terhadap Kesenjangan Responsi Pemerintah Terhadap Kesenjangan

EkonomiEkonomi, PerPod: Jakarta, 2001, PerPod: Jakarta, 2001

Page 10: 004-2012-perencanaan-pembangunan

Problematika PerencanaanProblematika PerencanaanSecara konseptual, problematika perencanaan pembangunan di Secara konseptual, problematika perencanaan pembangunan di Indonesia dapat dibedakan berdasarkan 14 sudut pandang:Indonesia dapat dibedakan berdasarkan 14 sudut pandang:

Pemahaman tentang teori perencanaan pembangunan.Pemahaman tentang teori perencanaan pembangunan.Pemahaman tentang cakupan wilayah perencanaan.Pemahaman tentang cakupan wilayah perencanaan.Pemahaman tentang bidang sektoral perencanaan.Pemahaman tentang bidang sektoral perencanaan.Pemahaman tentang substansi dan ukuran perencanaan.Pemahaman tentang substansi dan ukuran perencanaan.Pemahaman tentang sumber/bentuk pembiayaan perencanaan.Pemahaman tentang sumber/bentuk pembiayaan perencanaan.Pemahaman tentang penyelenggara perencanaan.Pemahaman tentang penyelenggara perencanaan.Pemahaman tentang bentuk rencana pembangunan.Pemahaman tentang bentuk rencana pembangunan.Pemahaman tentang rencana pelaksanaan/implementasi Pemahaman tentang rencana pelaksanaan/implementasi perencanaan pembangunan.perencanaan pembangunan.Pemahaman tentang instrumen perencanaan.Pemahaman tentang instrumen perencanaan.Pemahaman tentang pengambilan keputusan strategis.Pemahaman tentang pengambilan keputusan strategis.Pemahaman tentang alur perencanaan.Pemahaman tentang alur perencanaan.Pemahaman tentang pemantauan dan pengendalian.Pemahaman tentang pemantauan dan pengendalian.Pemahaman tentang evaluasi hasil perencanaan.Pemahaman tentang evaluasi hasil perencanaan.Pemahaman tentang pengawasan pembangunan.Pemahaman tentang pengawasan pembangunan.

Page 11: 004-2012-perencanaan-pembangunan

No Item Perubahan

Pra Pelita I 1966

Pelita I 1969-1974

Pelita II 1974-1979

Pelita III 1979-1984

Pelita IV 1984-1989

Pelita V 1989-1994

Pelita VI 1994-1999

Masa Krisis 1999-2000

1 Paradigma pembangunan nasional

Pembangunan politik dan sistem ekonomi terpimpin

pembangunan ekonomi melalui stabilisasi

pembangunan ekonomi melalui pertumbuhan

pembangunan ekonomi melalui pertumbuhan

pembangunan ekonomi melalui pertumbuhan dan pemarataan

pembangunan ekonomi melalui pemerataan

pembangunan ekonomi melalui pemerataan yang lebih luas, pembangunan manusia, pembangunan resource based

pembangunan ekonomi melalui penyelamatan dan pemulihan

2 Kebijaksanaan pembangunan

Ekonomi politik Moneter pertanian pertanian dan industrialiasi

industri industri berbasis pertanian

pemberdayaan masyarakat penyelamatan dan pemulihan ekonomi

3 Orientasi pembangunan

Politik Pemulihan ekonomi makro pemenuhan kebutuhan pokok

pemenuhan kebutuhan pokok, menyediakan lapangan kerja

pemenuhan kebutuhan pokok dan penguasaan iptek

pemenuhan kebutuhan pokok dan penguasaan iptek, mengatasi masalah kesenjangan

penanggulangan masalah kesenjangan, terutama kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat

menyediakan kebutuhan pokok yang terjangkau, sumber pendapatan yang memadai, peningkatan kegiatan ekonomi rakyat, pelayanan kesehatan dan pendidkkan dasar.

4 Kewenangan pengelolaan dana pembangunan

sentralisasi Sentralisasi (DIP)oleh Departemen/LPND teknis

Sentralisasi (DIP)oleh Departemen/LPND teknis

sentralisasi oleh Departemen/LPND teknis melalui dokumen DIP dan desentralisasi oleh Daerah melalui dokumen SPABP

sentralisasi oleh Departemen/LPND teknis melalui dokumen DIP dan desentralisasi oleh Daerah melalui dokumen SPABP

sentralisasi oleh Departemen/LPND teknis melalui dokumen DIP dan desentralisasi oleh Daerah melalui dokumen SPABP

desentralisasi oleh Daerah melalui dokumen SPABP diperkuat dari mekanisme block grant ke mekanisme revolving block grant

pengelolaan revolving grant oleh lembaga swadaya masyarakat lokal.

5 Mekanisme penyaluran dana pembangunan

sentralisasi sentralisasi (DIP)

sentralisasi (DIP) dan anggaran didaerahkan (SPABP)

sentralisasi (DIP) dan anggaran didaerahkan (SPABP)

sentralisasi (DIP) dan anggaran didaerahkan (SPABP)

Porporsi anggaran didaerahkan (SPABP) lebih besar

penguatan/penyempurnaan mekanisme bantuan yang didaerahkan menjadi bantuan langsung dari SPABP ke DADPD

bantuan khusus JPS melalui mekanisme DADPD

6 Mekanisme perencanaan pembangunan

top down top down top down transisi bottom up

top down transisi bottom up

top down transisi bottom up

keseimbangan top down dan bottom up

bottom up prioritas dan top down melengkapi

bottom up prioritas dan top down melengkapi

7 Arah kebijaksanaan program pembangunan

-- pembangunan sektor pembangunan sektor

pembangunan sektor pembangunan daerah pembangunan daerah penanggulangan kemiskinan penyelamatan kelompok rawan krisis

8 Respon terhadap kondisi krisis

-- respon meningkat untuk mengendalikan inflasi yang tinggi dan menyediakan kebutuhnan bahan pokok yang langka dengan harga terjangjau

-- -- -- -- -- penyelamatan penduduk rawan krisis dan kelompok miskin yang paling memebutuhkan agar tidak jatuh lebih miskin.

Perubahan Konteks Perencanaan Pembangunan Dalam Kurun Pelita I (1969/1974) sampai Masa Krisis (1999/2004)

Page 12: 004-2012-perencanaan-pembangunan

Real PDB Per Capita (USD) (1) HDI (2) HPI (3) No

Indikator

1990 2000 2003 1990 2000 2003 1990 (4) 2000 2003

1 Indonesia 1.660 2.651 2.940 0,591 0,670 0,682 34,2 27,7 17,9

2 Malaysia 3.849 8.137 8.750 0,800 0,772 0,790 24,6 14,0 --

3 Vietnam 1.000 1.689 2.070 0,608 0,671 0,688 38,1 28,2 19,9

4 Korea Selatan 4.832 13.478 15.090 0,903 0,854 0,879 11,2 -- --

5 Singapura 12.790 24.210 22.680 0,899 0,881 0,884 -- -- --

Keberhasilan Perencanan Pembangunandi Beberapa Negara Asia (1980, 1990, dan 2000)

Catatan:(1) Real PDB Per Capita (USD)=semakin besar semakin baik.(2) HDI=semakin mendekati 1 semakin baik.(3) HPI=semakin mendekati 100 semakin baik. HPI yang dipakai adalah tipe HPI-1 (khusus untuk negara berkembang).(4) Angka perkiraan berdasarkan data HDR 1990.Sumber: Human Development Report (1990, 2000, dan 2003).

Page 13: 004-2012-perencanaan-pembangunan

Pembangunan: Nasional, Daerah, Pembangunan: Nasional, Daerah, Regional, KawasanRegional, Kawasan

Perencanaan pembangunan nasionalPerencanaan pembangunan nasional, yaitu perencanaan yang , yaitu perencanaan yang mencakup pembangunan semua sektor secara komprehensif dalam mencakup pembangunan semua sektor secara komprehensif dalam wilayah suatu negara untuk kepentingan seluruh warga negara di seluruh wilayah suatu negara untuk kepentingan seluruh warga negara di seluruh negara yang diselenggarakan oleh pemerintah nasional.negara yang diselenggarakan oleh pemerintah nasional.Perencanaan pembangunan daerahPerencanaan pembangunan daerah, yaitu perencanaan yang mencakup , yaitu perencanaan yang mencakup pembangunan semua sektor secara komprehensif dalam wilayah satu pembangunan semua sektor secara komprehensif dalam wilayah satu daerah (provinsi atau kabupaten/kota) untuk kepentingan seluruh warga daerah (provinsi atau kabupaten/kota) untuk kepentingan seluruh warga negara di suatu daerah tertentu yang diselenggarakan oleh pemerintah negara di suatu daerah tertentu yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah tertentu saja.daerah tertentu saja.Perencanaan pembangunan regionalPerencanaan pembangunan regional, yaitu perencanaan yang , yaitu perencanaan yang mencakup pembangunan semua sektor secara komprehensif dalam mencakup pembangunan semua sektor secara komprehensif dalam wilayah lebih dari satu daerah (beberapa provinsi atau beberapa wilayah lebih dari satu daerah (beberapa provinsi atau beberapa kabupaten/kota) untuk kepentingan seluruh warga negara di daerah-kabupaten/kota) untuk kepentingan seluruh warga negara di daerah-daerah yang menjadi cakupan perencanaan yang diselenggarakan oleh daerah yang menjadi cakupan perencanaan yang diselenggarakan oleh beberapa pemerintah daerah tertentu saja atau dikoordinasikan oleh beberapa pemerintah daerah tertentu saja atau dikoordinasikan oleh pemerintah nasional.pemerintah nasional.Perencanaan pembangunan kawasanPerencanaan pembangunan kawasan, yaitu perencanaan yang , yaitu perencanaan yang mencakup pembangunan sektor tertentu saja dalam wilayah satu daerah mencakup pembangunan sektor tertentu saja dalam wilayah satu daerah atau lebih (beberapa provinsi atau beberapa kabupaten/kota) untuk atau lebih (beberapa provinsi atau beberapa kabupaten/kota) untuk sebagian warga negara di daerah-daerah yang menjadi cakupan sebagian warga negara di daerah-daerah yang menjadi cakupan perencanaan yang diselenggarakan oleh beberapa pemerintah daerah perencanaan yang diselenggarakan oleh beberapa pemerintah daerah tertentu saja atau dikoordinasikan oleh pemerintah nasional.tertentu saja atau dikoordinasikan oleh pemerintah nasional.

Page 14: 004-2012-perencanaan-pembangunan

Perbedaan Pembangunan Daerah, Pembangunan Kawasan, dan Pembangunan Nasional

Page 15: 004-2012-perencanaan-pembangunan

Instrumen Perencanaan Instrumen Perencanaan PembangunanPembangunan

Pem

erin

tah

Pusa

t

Pem

erin

tah

Dae

rah

RPJM Daerah

RPJP Daerah

RKP RPJM Nasional

RPJP Nasional

RKP Daerah

Renstra KL

Renja - KL

Renstra SKPD

Renja - SKPD

RAPBN

RAPBD

RKA-KL

RKA - SKPD

APBN

Rincian APBN

APBD

Rincian APBD

Diacu

Pedoman Dijabar-kan

Pedoman

Pedoman

Pedoman

Pedoman

Pedoman

Diperhatikan

Dijabar-kan

Pedoman

Pedoman

Pedoman

Pedoman

Diacu

Diacu

Diserasikan melalui Musrenbang

Page 16: 004-2012-perencanaan-pembangunan

TERIMAKASIHTERIMAKASIHatas perhatiannyaatas perhatiannya