jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewYang...

34
PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN PUBLIK (Studi Kepengurusan Kartu Tanda Penduduk Elektronik di Kantor Camat Timur) NASKAH PUBLIKASI Oleh HENDRI WIJAYA NIM : 120563201122 PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2017

Transcript of jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewYang...

Page 1: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewYang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi Mahasiswa yang disebut dibawah

PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN PUBLIK (Studi Kepengurusan Kartu Tanda Penduduk Elektronik di Kantor Camat Timur)

NASKAH PUBLIKASI

Oleh

HENDRI WIJAYA

NIM : 120563201122

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2017

Page 2: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewYang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi Mahasiswa yang disebut dibawah

SURAT PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING

Yang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi Mahasiswa yang disebut dibawah ini :

Nama : HENDRI WIJAYA

Nim : 120563201122

Jurusan/Prodi : ILMU ADMINISTRASI NEGARA

Alamat : Kp Nosari Timur Rt 002 Rw 015 Kijang Kota Bintan Timur

No. Telfon : 083184801848

E-mail : [email protected]

Judul Naskah : PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN PUBLIK (Studi Kepengurusan Kartu Tanda Penduduk Elektronik di Kantor Camat Timur)

Menyatakan bahwa judul tersebut sudah sesuai dengan aturan tata tulis naskah ilmiah dan untuk dapat diterbitkan

Tanjungpinang, 15 Agustus 2017

Yang menyatakan

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

H. Jamhur Poti, SE., M.SI. Dr. Fitri Kurnianingsih, S.Sos., M. Si.NIDN. 1010016404 NIDN. 0016038702

Page 3: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewYang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi Mahasiswa yang disebut dibawah

PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANANPUBLIK(Studi Kepengurusan Kartu Tanda Penduduk Elektronik di Kantor Camat Timur)

Hendri wijaya

Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara, FISIP, UMRAH

[email protected] I : H. Jamhur Poti., S.E., M.Si

Pembimbing II : Dr Fitri Kurnianingsih, S.Sos., M.Si

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Penerapan Standar Oprasional Pada Pelayanan Publik (studi kepengurusan kartu tanda penduduk elektronik/E-ktp di Kantor Camat Timur). Dasar penelitian yaitu mengacu pada konsep teori Edward III, dalam Juliartha (2009:58) implementasi kebijakan. Selanjutnya pada kerangka berfikir tetap mengacu pada konsep teori diatas dengan masing – masing aspek dan indikator – indikator diatas. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan secara kualitatif, informan penelitian berjumlah 16 (enam belas) orang dengan 1 (satu) orang sebagai key informan.

Teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara dengan menggunakan (pedoman wawancara), observasi, dokumentasi selanjutnya analisis data yang dilakukan dengan cara kualitatif Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan di Kantor Camat Timur terkait penerapan standar operasional sebagai pedoman dasar dalam melakukan kepengurusan kartu tanda penduduk elektronik sejauh ini belum sepenuhnya berjalan secara efektif. Masih adanya hambatan dalam penerapannya seperti komunikasi yang kurang rinci, sumberdaya fasilitas penunjang masih sering mengalami kerusakan sehingga menghambat prosedur yang berlaku. Untuk itu peneliti menyarankan agar pihak kantor Camat Timur lebih memperhatikan dan meningkatkan pengawasan kegiatan keraja dalam kepengurusan pelayanan publik agar terhindar dari hambatan yang terjdi serta terlaksananya penerapan standar operasional prosedur sebagai dasar pedoman suatu kegiatan pelayanan publik yang efektif dan efisien.

Kata kunci: Implementasi Kebijakan, Standar Operasional Prosedur,Pelayanan Publik

Page 4: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewYang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi Mahasiswa yang disebut dibawah

PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANANPUBLIK(Studi Kepengurusan Kartu Tanda Penduduk Elektronik di Kantor Camat Timur)

Hendri wijaya

Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara, FISIP, UMRAH

[email protected] I : H. Jamhur Poti., S.E., M.Si

Pembimbing II : Dr Fitri Kurnianingsih, S.Sos., M.Si

ABSTRACT

This research aimed to determine the application of standard operational procedure in the public service (The Research of the stewardship of electronic identity card or e-KTP at Timur sub-district office). The basic of research refers at concept of Edward III’s theory, in Juliartha (2009:58) implementation of policies. And then, at framework of thinking still refer at the concept of theory above with each aspect and indicators above. This was a descriptive research with used a qualitative approach, the informant research was 16 respondens with 1 responden as the key informant.

The data retrieval technique used interview technique which used (interview guidelines), observation, documentation, and then analyze the data which did by qualitative method. Based on the research which the researcher did at Timur’s sub-district office related by the application of standard operational procedure as primary directive in implement the stewardship of electronic identity card or e-KTP so far did not process effectively. There are many obstacles in the application as the less detailed communication, the resources of supporting facilities often damaged so that inhibite the applicable procedures. Therefore, the researcher suggests for Timur sub-district office to more notice and improve the work activity control in stewardship of public service so spared from the obstacles happened and realized the application of standard operational procedure as primary directive the effective and efficient public service activity.

Keywords: Policy Implementations, Standard Operational Procedure, Public Service

Page 5: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewYang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi Mahasiswa yang disebut dibawah

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyelenggaraan pemerintahan

tidak terlepas adanya hubungan antara

pemerintah dengan yang diperintah,

hubungan ini tidak terlepas dari suatu

proses penyelenggaraan pemerintahan

yang benar-benar menunjukan suatu

tanggung jawab yang besar terhadap

masyarakat dalam mewujudkan suatu

pemerintahan yang baik atau lebih popular

disebut good governance. Salah satunya

melalui pelayanan publik.

Pada era otonomi daerah yang

sedang berlangsung, fungsi pelayanan

publik menjadi salah satu fokus perhatian

dalam peningkatan kinerja instansi

pemerintah daerah. Pelayanan publik yang

diberikan instansi Pemerintah kepada

masyarakat merupakan perwujudan fungsi

aparatur negara sebagai abdi masyarakat.

Oleh sebab itu secara otomatis berbagai

fasilitas pelayanan publik harus lebih

didekatkan pada masyarakat, sehingga

mudah dijangkau oleh masyarakat.

Menurut Ratimo dan Wiarsih, Pelayanan publik atau pelayanan umum dapat didefinisikan sebagai segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang ataupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh instansi pemerintah di pusat, daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang – undangan. (Hardiansyah, 2011:11)

Pelayanan publik merupakan suatu

usaha yang dilakukan kelompok atau

seseorang birokrasi untuk memberikan

bantuan kepada masyarakat dalam rangka

mencapai suatu tujuan tertentu. Salah satu

dari pelaksanaan pelayanan publik yaitu

tentang pelayanan administrasi

kependudukan yang keberadaannya

diselenggarakan di suatu pemerintahan,

tepatnya di kantor camat yang salah

satunya berfungsi memberikan pelyanan

kepada masyarakat dalam bidang

administrasi kependudukan. Diantaranya

seperti kepengurusan kartu tanda

penduduk elektronik.

Kartu tanda penduduk elektronik

(e-ktp) berfungsi untuk mencegah

terjadinya pemalsuan atas kartu tanda

Page 6: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewYang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi Mahasiswa yang disebut dibawah

penduduk kepemilikan ganda dan

berfungsi sebagai dasar dari setiap

kepengurusan dokumen lainnya sehingga

sangat penting dimiliki bagi masyarakat.

Untuk itu dalam upaya penyelenggaraan

kepengurusannya, pemerintah perlu

memiliki dan menerapkan standard

operasional prosedur sebagai pedoman

dasar dalam melangsungkan suatau

kegiatan / pekerjaannya.

Standar operasional prosedur

(SOP) adalah dokumen tertulis yang

memuat prosedur kerja secara rinci, tahap

demi tahap dan sistematis. Standar

operasional prosedur memuat serangkaian

instruksi secara tertulis tentang kegiatan

rutin atau berulang-ulang yang dilakukan

oleh sebuah organisasi.

Menurut Suwanda dan Purwoko

(2014:02) SOP adalah pedoman atau acuan

untuk melaksanakan tugas pekerjaan

sesuai dengan fungsi, peraturan dan

kebijakan, sistem kerja dan alat penilaian

kinerja instansi pemerintah berdasarkan

indikator teknis dan administratif.

Tujuan dari Standar Operasional

Prosedur (SOP) pada suatu kegiatan di

instansi pemerintah intinya adalah

menciptakan komitment mengenai apa

yang dikerjakan oleh unit kerja instansi

pemerintahan untuk mewujudkan good

governance. Dalam pemeritahan,

penerapan Standar operasional prosedur

(SOP) merupakan sebuah keharusan

dengan dikeluarkannya peraturan menteri

pemerintahan dan aparatur Negara no 35

tahun 2012. Standar operasional prosedur

bermanfaat sebagai pedoman kerja serta

untuk membantu kinerja pemerintah

untuk lebih evektif dan efisien dalam

kegiatan pelayanan kepada masyarakat.

Berikut adalah tujuan, manfaat, dan sasaran meunurut Suwanda dan Purwoko (2014:11) dari pentingnya Standar operasional prosedur bagi suatu kegiatan / pekerjaan di instansi pemerintahan.

Manfaat Standard Operasional Prosedur (SOP) sebagai berikut :

1. Meningkatkan efisiensi dan evektivitas pelaksanaan tugas dan tanggungjawab individual pegawai dan organisasi sevara keseluruhan.

2. Menjamin konsistensi layanan kepada masyarakat penerima layanan baik dari sisi mutu, waktu, dan proseduMelindungi organisasi/unit kerja dan petugas/pegawai dari

Page 7: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewYang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi Mahasiswa yang disebut dibawah

malpraktek atau kesalahan administrasi lainnya.

3. Membantu pegawai lebih mandiri dan tidak bergantung pada intervensi manajemen, sehingga akan mengurangi keterlibatan kepemimpinan dalam kegiatan sehari-hari.

Tujuan Standarad Operasional

Prosedur sebagai berikut :

1. Memberikan kepasrian dan

keseragaman dalam proses

pelaksanaan suatu tugas.

2. Menunjang kelancaran dalam proses

pelaksanaan tugas dan kemudahan

pengendalian.

3. Mempertegas tanggung jawab dalam

pelaksanaan tugas bagi pegawai.

4. Memudahkan pelaksana evaluasi atas

SOP yang telah disusun.

5. Sebagai standardisasi cara bagi

pegawai dalam menyelesaikan

pekerjaan yang menjadi tugasnya.

6. Meningkatkan akuntabilitas

pelaksanaan tugas.

Sasaran standar operasional prosedur

sebagai berikut :

1. Setiap unit kerja instansi pemerintah

memiliki SOP masing-masing

2. Penyempurnaanproses

penyelenggaraan pemerintah

3. Ketertiban dalam penyelenggaraan

pemerintah

4. Peningkatan kualitas pelayanan kepada

masyarakat

Standar operasional prosedur

pelayanan publik pada suatu instansi

bukan sebagai produk individu tetapi

sebagai produk kelompok, dibuat oleh

mereka yang mempunyai pengetahuan

yang cukup dalam bidang pekerjaan

dilingkungannya atau bisa dirumuskan

bersama dan ditanda tangani dan

dipertanggung jawabkan oleh pihak yang

tinggi kekuasaannya dalam suatu instansi

tersebut. Setelah selesai dirumuskan

Standar operasional prosedur (SOP) harus

di implementasikan. Menurut  Purwanto

dan Sulistyastuti

(2012:21),  “implementasi intinya adalah

kegiatan untuk mendistribusikan keluaran

kebijakan yang dilakukan oleh para

implementor kepada kelompok sasaran

Page 8: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewYang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi Mahasiswa yang disebut dibawah

(target group) sebagai upaya untuk

mewujudkan kebijakan.

Berdasarkan pengertian

implementasi kebijakan menurut pendapat

Edward III mengemukakan beberapa hal

yang dapat mempengaruhi keberhasilan

suatu Implementasi kebijakan, yaitu:

Komunikasi, sumber daya, disposisi,

struktur birokrasi. (Juliartha, 2009:58)

Standar Operasional Prosedur

(SOP) pada hakekatnya suatu cara untuk

menghindari miskomunikasi, konflik, dan

permasalahan pada pelaksanaan

tugas/pekerjaan pada suatu organisasi.

Dengan diimplementasikan standar

operasional prosedur (SOP) tersebut

penyelenggaraan administrasi pelayanan

publik dapat berjalan dengan pasti.

Teori di atas sesuai dengan apa

yang terjadi di lapangan. Pemerintah

Kecamatan Bintan Timur adalah salah satu

pemerintahan tingkat bawah yang

melaksanakan tugas di bidang

pemerintahannya dengan berpedoman

pada Standar operasional prosedur (SOP)

yang diinstruksikan Menteri Pemerintahan

dan Aparatur Negara. Penerapan ini

mengharuskan semua urusan pemerintahan

dalam hal pelayanan kepada masyarakat

dapat berjalan dengan baik sesuai dengan

prinsip-prinsip standar operasional

prosedur (SOP).

Adanya beberapa hambatan

berdasarkan observasi dan wanwancara

peneliti kepada informan menyangkut

pelayanan administrasi kependudukan

yaitu kepengurusan kartu tanda penduduk

elektronik (e-KTP) yang dilaksanakan

masih adanya hambatan dalam

kepengurusannya, seperti prosedur

kepengurusan yang diinformasikan kepada

masyarakat kurang rinci, ketetapan waktu

kepengurusan belum sesuai standar

operasional prosedur (SOP) fakta sesuai

hasil observasi dan dokumentasi yang

peneliti dapat dari lokasi penelitian

sehingga pada kenyataannya ada keluhan

dari masyarakat tentang kepengurusannya

dan sebagian masyarakat lebih memilih

mengurusnya melalui calo karena dengan

Page 9: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewYang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi Mahasiswa yang disebut dibawah

alasan tidak ada waktu untuk melakukan

prosedur yang tidak pasti waktu

penyelesaiannya.

Untuk itu dari uraian diatas, penulis tertaik

untuk melakukan penelitian di kantor

Camat Bintan Timur bertujuan untuk

mengetahui “Penerapan standar

operasional prosedur (SOP) yang berlaku

pada pelayanan publik tepatnya dalam

kepengurusan kartu tanda penduduk

elektronikdi kantor Camat Bintan Timur.

Dari latar belakang diatas maka penulis

tertarik untuk mengadakan penulisan

tentang “Penerapan standar oprasional

prosedur pelayanan publik (studi

kepengurusan katu tanda penduduk

elektronik di kantor Camat Bintan

B. Perumusan Masalah

Melihat permasalahan diatas, maka

penulis mencoba melakukan penelitian

tentang “Bagaimana Penerapan Standar

Oprasional Pada Pelayanan Publik

Tentang Kepengurusan Kartu Tanda

Penduduk Elektronik (e-KTP) di Kantor

camat Bintan Timur?

Tujuan dan Kegunaan

1. Tujuan Penelitian

. Untuk mengetahui”

Bagaimanakah Penerapan Standar

Operasional Prosedur Pelayanan Publik

Kepengurusan Kartu Tanda Penduduk

Elektronik (e-KTP) di Kantor Camat

Bintan Timur.

2. Kegunaan Penelitian

a. Diharapkan penelitian ini dapat

memberi masukan kepada

pemerintah sebagai penyelenggara

maupunpun masyarkat sebagai

penerima pelayanan yang berkaitan

dengan kepengurusan kartu tanda

penduduk elektronik (e-KTP)

untuk lebih menerapkan dan

mengikuti kepengurusan

berdasarkan standar oprasional

prosedur (SOP) guna mencapai

kegiatan pelayanan publik yang

evektif.

b.sebagai referensi bagi peneliti

dalam upaya pengembangan

Page 10: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewYang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi Mahasiswa yang disebut dibawah

konsep yang baru dibidang Ilmu

Administrasi Negara.

D. Konsep Teoritis

1. Konsep standar oprasional prosedur

Menurut Suwanda dan Purwoko

(2014:02), SOP adalah pedoman atau

acauan untuk melaksanakan tugas

pekerjaan sesuai dengan fungsi,

peraturan dan kebijakan, sistem kerja

dan alat penilaian kinerja instansi

pemerintah berdasarkan indikator

teknis dan administrative.

Implementasi intinya adalah

kegiatan untuk mendi stribusikan keluaran

kebijakan yang dilakukan oleh para

implementor kepada kelompok sasaran

(target group) sebagai upaya untuk

mewujudkan kebijakan. (Purwanto dan

Sulistyastuti, 2012:21)

Berdasarkan pengertian implementasi menurut Edward III mengemukakan beberapa hal yang dapat mempengaruhi keberhasilan suatu Implementasi kebijakan, yaitu: Komunikasi, sumber daya, disposisi, struktur birokrasi.

a. Komunikasi, yaitu keberhasilan implementasi kebijakan mensyaratkan agar implementor mengetahui apa yang harus

dilakukan, dimana yang menjadi tujuan dan sasaran kebijakan harus ditransmisikan kepada kelompok sasaran (target group), sehingga akan mengurangi distorsi implementasi.

b. Sumberdaya, meskipun isi kebijakan telah dikomunikasikan secara jelas dan konsisten, tetapi apabila implementor kekurangan sumberdaya untuk melaksanakan, maka implementasi tidak akan berjalan efektif. Sumber daya tersebut dapat berwujud sumber daya manusia, misalnya kompetensi implementor dan sumber daya finansial.

c. Disposisi, adalah watak dan karakteristik yang dimiliki oleh implementor, seperti komitmen, kejujuran, sifat demokratis. Apabila implementor memiliki disposisi yang baik, maka implementor tersebut dapat menjalankan kebijakan dengan baik seperti apa yang diinginkan oleh pembuat kebijakan. Ketika implementor memiliki sikap atau perspektif yang berbeda dengan pembuat kebijakan, maka proses implementasi kebijakan juga menjadi tidak efektif.

d. Struktur Birokrasi, Struktur organisasi yang bertugas mengimplementasikan kebijakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap implementasi kebijakan. (Juliartha, 2009:58)

D. Kerangka Berpikir

Uma Sekaran dalam bukunya

Business Research (1992) yang dikutip

dalam Sugiyono (65:2014) mengemukakan

bahwa, kerangka berpikir merupakan

model konseptual tentang bagaimana teori

Page 11: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewYang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi Mahasiswa yang disebut dibawah

berhubungan dengan berbagai faktor yang

telah diidentifikasi sebagai masalah yang

penting.

Upaya mewujudkan kinerja

pelayanan publik di lingkungan unit kerja

pemerintahan yang terukur dan dapat

dievaluasi keberhasilannya, pemerintah

daerah perlu memiliki dan menerapkan

Prosedur Kerja yang standar (Standar

Operasional Prosedur/SOP) sesuai dengan

kebijakan yang dikeluarkan oleh menteri

pemerintahan dan aparatur Negara no 35

tahun 2012. Dalam pemerintahan standar

operasional prosedur (SOP) bermanfaat

untuk membantu kinerja pemerintah untuk

lebih evektif dan efisien dalam pelayanan

kepada masyarakat

Standar operasional prosedur (SOP) adalah dokumen tertulis yang memuat prosedur kerja secara rinci, tahap demi tahap dan sistematis, serta memuat serangkaian instruksi secara tertulis tentang kegiatan rutin atau berulang-ulang yang dilakukan oleh sebuah organisasi. Untuk itu standar operasional prosedur (SOP) juga dilengkapi dengan referensi, lampiran, formulir, diagram dan alur kerja (flow chart). Standar operasional prosedur (SOP) sering juga disebut sebagai manual sop yang digunakan sebagai pedoman untuk mengarahkan dan mengevaluasi suatu pekerjaan (Aries,2007).

Dalam mengimplementasikan

kebijakan tersebut berdasarkan pengertian

implementasi menurut Edward III

mengemukakan beberapa hal yang dapat

mempengaruhi keberhasilan suatu

Implementasi kebijakan, yaitu:

Komunikasi, sumber daya, disposisi,

struktur birokrasi. (Juliartha, 2009:58)

Tujuan standar operasional

prosedur (SOP) adalah menciptakan

komitment mengenai apa yang dikerjakan

oleh satuan unit kerja instansi

pemerintahan untuk mewujudkan good

governance. Dengan penerapan standar

operasioal prosedur yang efektif

penyelenggaraan administrasi pelayanan

publik dapat berjalan dengan pasti.

Apabila semua kegiatan sudah sesuai

dengan yang ditetapkan dalam standar

operasional prosedur, maka secara

bertahap kualitas pelayanan publik akan

lebih profesional, cepat dan mudah.

Dari deskripsi diatas, maka untuk

mempermudahkan arah penelitian dan

penulisan skripsi nantinya, maka penulis

Page 12: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewYang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi Mahasiswa yang disebut dibawah

akan memberikan gambaran dari skema

kerangka konsep dalam gambar 1.1,

sebagai berikut :

Gambar 1.1 Kerangka Berfikir Penelitian

E. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini bersifat

deskriptif dengan menggunakan

pendekatan secara kualitatif.

Menurut Sugiyono (2014 : 11)

"Penelitian deskriptif adalah

penelitian yang di lakukan untuk

mengetahui nilai variabel mandiri,

baik satu variabel atau lebih

(independen) tanpa membuat

perbandingan atau menghubungkan

antara variabel satu dengan

variabel yang lain". Sedangkan

penelitian kualitatif adalah

berpangkal dari peristiwa –

peristiwa sosial, yang pada

hakikatnya tidak bersifat eksak.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang diambil

peneliti dan diamati secara

langsung yaitu di Kantor Camat

Bintan Timur. Penulis memilih

lokasi ini karena penerapan standar

oprasional prosedur pelayanan

publik kepengurusan E ktp masih

mengalami hambatan, prosedur

kepengurusan masih belum

maksimal.

3. Jenis Data

Adapun data yang akan

dikumpulkan dalam penelitian ini

adalah berupa primer dan skunder.

Kebijakan penerapan SOP

Implementasi kebijakan

1. Komunikasi2. Sumber daya3. Disposi4. Struktur birokrasi

(Edward III, dalam Juliartha (2009:58)

Evaluasi Penerapan standard operasional prosedur yang efektif dan efisien

Page 13: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewYang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi Mahasiswa yang disebut dibawah

a. Data primer

Data primer yaitu data mengenai

objek penelitian yang diperoleh

melalui hasil pengamatan

dilapangan dan hasil wawancara.

Hal ini berkaitan dengan apa yang

akan dilakukan berhubungan

dengan penerapan standar

oprasional prosedur pelayanan

publik kepengurusan kartu tanda

penduduk elektronik (E-ktp) di

kantor Camat Bintan Timur

b. Data sekunder

Data Skunder yaitu data yang di

peroleh secara tertulis berupa

dokumen dari kantor Camat Bintan

Timur yang ada kaitanya dengan

masalah yang akan dibahas.

4. Informan

Pengambilan data bersifat sampling

purposive yang merupkan sebuah

proses pengambilan data melalui

wawancara terhadap narasumber

yang mengetahui permasalahan

secara mendalam dan detil serta

akurat. Jonathan(2006:206)

Pemilihan informan sebagai

sumber data dalam penelitian ini

adalah berdasrarkan pada asas

subyek yang menguasai

permasalahan, memiliki data, dan

bersedia memberikan informasi

lengkap dan akurat. Informan yang

bertindak sebgai sumber data dan

informasi harus memenuhi syarat.

Yang akan menjadi informan

dalam penelitian ini adalah

pegawai kantor Camat Bintan

Timur dan beberapa masyarakat

Bintan Timur dan yang menjadi

key informan adalah Camat Bintan

Timur.

5. Teknik dan Alat Pengumpulan

Data

a. Observasi

Melakukan observasi di lapangan

dengan cara mengamti/survey secara

langsung di kantor Camatan Bintan Timur.

Menurut Sugiyono (2014:165), tekhnik

Page 14: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewYang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi Mahasiswa yang disebut dibawah

observasi merupakan proses yang

kompleks dan sulit yang tersusun dari

berbagai proses biologis dan proses

pisikologi diantaranya yang terpenting

pengamatan dan ingatan. Dalam penelitian

ini observasi yang digunakan yaitu strukur

yang telah dirancang secara sistematis,

tentang apa yang diamati kapan dan

dimana tempat dengan alat pengumpulan

data yaitu check list dan catatan harian.

b. Wawancara

Menurut sugiyono (2014:157),

wawancara sebagai teknik pengumpulan

data apabila peneliti ingin melakukan studi

pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti, dan juga

apabila peneliti ingin mengetahui hal – hal

dari responden yang lebih mendalam dan

jumlah respondennya sedikit / kecil.

Teknik pengumpulan data ini mendasarkan

diri pada laporan tentang diri sendiri pada

pengetahuan atau keyakinan pribadi.

Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan

bahwa anggapan yang perlu dipegang oleh

peneliti dalam menggunakan metode

interview adalah sebagai berikut :

1. Bahwa subyek (responden) adalah

orang yang paling tahu tentang

dirinya sendiri.

2. Bahwa yang dinyatakan oleh

subyek kepada peneliti adalah

benar adanya.

3. Bahwa interprestasi subyek

tentang pertanyaan yang diajukan

peneliti kepadanya adalah sama

dengan apa yang dimaksud oleh

peneliti

Wawancara dapat dilakukan dengan

cara terstruktur maupun tidaka, dan dapat

dilakukan dengan tatap muka maupun

dengan menggunakan telepon.

c. Dokumentasi

Dokumentasi ialah tekhnik

pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara mengumpulkan data – data tertulis,

dokumen penting maupu sejumlah

literature dan bahan pustaka yang ada

kaitannya dengan penelitian ini.

E. Teknik Analisis Data

Page 15: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewYang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi Mahasiswa yang disebut dibawah

Menurut Miles dan Huberman

dalam Sugiyono (2012 : 334)

mengemukakan bahwa aktivitas

dalam analisis data kualitatif

dilakukan secara interaktif dan

berlangsung secara terus menerus

sampai tuntas, sehingga datanya

jenuh. Ukuran kejenuhan data

ditandai dengan tidak diperolehnya

lagi data atau informasi baru. Ada

3 alur kegiatan untuk analisis data

penelitian kualitatif ini yaitu

sebagai berikut :

1. Reduksi data

2. Penyajian data

3. Penarikan Kesimpulan

II. Pembahasan

A. InformanPengambilan data bersifat sampling purposive yang merupkan sebuah proses pengambilan data melalui wawancara terhadap narasumber yang mengetahui permasalahan secara mendalam dan detil serta akurat. Jonathan(2006:206)Pemilihan informan sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah berdasrarkan pada asas subyek yang menguasai permasalahan, memiliki data, dan bersedia memberikan informasi lengkap dan akurat. Informan yang bertindak sebgai sumber data dan informasi harus memenuhi syarat. Yang akan menjadi informan dalam penelitian ini adalah

pegawai kantor Camat Bintan Timur dan beberapa masyarakat Bintan Timur dan yang menjadi key informan adalah Camat Bintan Timur.No Informan Jumlah1 Camat Bintan Timur 1 Orang2 Pegawai kantor Camat2 Orang3 Masyarakat 13 Orang

III. Penutup A. Kesimpulan

Komunikasi sangat diperlukan

dalam mengimplementasikan

kebijakan, komunikasi di lakukan

untuk keberhasilan implementasi

kebijakan mensyaratkan agar

implementor mengetahui apa yang

harus dilakukan, dimana yang

menjadi tujuan dan sasaran

kebijakan harus ditransmisikan

kepada kelompok sasaran (target

group), sehingga akan mengurangi

distorsi implementasi.

Dari hasi wawancara kepada

informan pegawai kantor Camat bahwa

komunikasi tentang penerapan standar

operasional prosedur pelayanan publik

tepatnya dalam kepengurusan

administrasi kependudukan di kantor

Camat Bintan Timur antara pegawai ke

Page 16: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewYang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi Mahasiswa yang disebut dibawah

sesama pegawai dan pegawai kepada

masyarakat sudah cukup efektif dan

efisien. tetapi sesuai dan wawancara

peneliti komunikasi yang diberikan oleh

petugas kepada masyarakat dalam hal

kepengurusan kartu tanda penduduk

belum efisien, masih terdapat masyarakat

yang merasa kurang puasa tentang

penjelasan prosedur kepengurusan kartu

tanda penduduk di kantor Camat serata

perlu adanya penjelasan yang lebih rinci

lagi tentang standar operasional prosedur

sebagai dasar dan panduan dalam suatu

kegiatan pelayanan publik, terutama

penjelasan tentang standar operasional

prosedur kepengurusan kartu tanda

penduduk elektronik ke masyarakat agar

masyarakat lebih pasti tahu setiap tahap

demi tahap dalam melakukan

kepengurusan yang sedang diurusnya.

Sumberdaya merupakan faktor

penting dalam suatu keberhasilan

implementasi kebijakan, meskipun isi

kebijakan telah dikomunikasikan secara

jelas dan konsisten, tetapi apabila

implementor kekurangan sumberdaya

untuk melaksanakan, maka implementasi

tidak akan berjalan efektif. Sumber daya

tersebut dapat berwujud sumber daya

manusia, misalnya kompetensi

implementor dan sumber daya finansial.

Dari hasil wawancara kepada informan

yang menyangkut sumberdaya dalam suatu

penerapan Standar operasional prosedur di

kantor Camat Bintan Timur bahwa,

sumber daya manusia yang melakukan

kegiatan pelayanan publik berdasarkan

Standar operasional prosedur masih ada

yang mengeluhkan tentang konsistensi

mereka dalam melaksanakan pekerjaan

pegawai dikantor tesebut, serta yang

banyak mengelami hambatan yaitu

sumberdaya fasilitas penunjang yang

berupa mesin perekam data diri dalam

pembuatan kartu tanda penduduk

elektronik sering mengalami gangguan

sehinga prosedur dalam kepengurusan

kartu tanda penduduk elektronik jadi

terhambat . Disposisi merupakan watak dan

karakteristik yang dimiliki oleh implementor,

Page 17: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewYang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi Mahasiswa yang disebut dibawah

seperti komitmen, kejujuran, sifat demokratis

dalam mengimplementasikan standar

operasional prosedur sebagai pedoman dasar

kegiatan pelayanan publik pada kantor

Kecamatan Bintan Timur. Apabila

implementor memiliki disposisi yang baik,

maka implementor tersebut dapat menjalankan

kebijakan dengan baik seperti apa yang

diinginkan oleh pembuat kebijakan. Ketika

implementor memiliki sikap atau perspektif

yang berbeda dengan pembuat kebijakan,

maka proses implementasi kebijakan juga

menjadi tidak efektif.

Dari hasil wawancara kepada

informan kantor Camat Bintan timur

tentang disposisi dalam melakukan

penerapan standar operasional prosedur

pelayanan publik sebagai pedoman dasar

dalam kepengurusan kartu tanda

penduduk elektronik di Kantor Camat

Bintan Timur bahwa, disposisi yang

merupakan watak karakteristik yang

dimiliki oleh implimentor dalam

menerapkan kebijakan sudah efisien

dalam pelaksanaannya.

Stuktur birokrasi sangat diperlukan

dalam implementasi kebijakan. Struktur

birokrasi Implementasi kebijakan yang

bersifat kompleks menuntut adanya

kerjasama banya pihak. Ketika struktur

birokrasi tidak kondusif terhadap

implementasi suatu kebijakan, maka hal

ini akan menyebabkan ketidak efektifan

dan menghabat jalannya kebijakan

Dari hasil wawancara kepada

informan tentang struktur birokrasi dalam

penerapan standar operasional prosedur

pelayanan publik di kantor Camat Bintan

Timur Faktanya birokrasi yang ada di

kantor Camat Bintan Timur sudah berjalan

dengan baik , hnaya perlu ditingkatkan

agar lebih mendapatkan hasil yang

maksimal menurut beberapa informan.

Seharusnya birokrasi lebih di

kedepankan, birokrasi yang mudah dan tidak

berbelir – belit menjadi impian warga dalam

melakukan kepengurusan dan tentang struktur

organisasi yang berada di kantor Camat Bintan

Timur yang mempunyai peran sangat penting,

serta harus dipublikasikannya struktur

organisasi agar masyarakat sebagai penerima

Page 18: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewYang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi Mahasiswa yang disebut dibawah

pelayanan yang melakukan kepengurusan juga

tahu.agar tidak terjadinya kesalahan–kesalahn

dalam melakukan kepengurusan

B. Saran

Dalam mengimplementasikan

sebuah kebijakan yang berupa Standar

operasional prosedur bagi suatu kegiatan

pelayanan publik di kantor Camat Bintan

Timur, komunikasi sangat diperlukan

dalam pelaksanaanya.

Komunikasi harus dikedepankan dan harus

transparan agar pelaksanaan pelayanan

publik berdasarkan standar operasional

prosedur, dengan cara saling berkoordinasi

antara sesama pegawai tentang standar

operasioanal prosedur yang berlaku bagi

kepengurusan maupun pegawai kepada

penerima pelayanan, dengan cara

menjelaskan prosedur pelayanan kepada

masyarakat yang sedang mengurus

keperluannya secara rinci tepat dan jelas

sesuai standar operasional prosedur yang

berlaku ketika ada masyarakat melakukan

kepengurusan, sehingga dapat

menghindarai kesalahan miskomunikasi

dalam melaksanakan kegiatan pelayanan

publik. Pada penerapan standar

operasional prosedur pelayanan publik di

kantor Camat Bintan Timur perlu

diperhatikan sumberdayanya, baik itu

sumberdaya manusia dan sumberdaya

fasilitas penunjang, dengan cara para

pegawai yang bertugas wajib memiliki

kompetensi tentang apa yang mereka

kerjakan agar pelayanan yang

diselenggarakan dapat berjalan dengan

baik serta harus memahami dengan benar

standar operasional prosedur yang akan

diimplementasikan agar tidak terjadinya

kesalahan yang fatal. Pegawai juga wajib

menjaga konsistensi dan komitmen dalam

melaksanakan tugasnya dengan cara

bekerja tepat waktu dan selalu ada di

tempat ketika masyarakat melaksanakan

kepengurusan. serta sumberdaya fasilitas

penunjang yang berupa mesin perekam

data diri pengurusan kartu tanda penduduk

(e-KTP) yang sering mengalami masalah

agar lebih diperhatikan atau diperbaiki

dengan cara memeriksa setiap saat kondisi

mesin tersebut sehingga dapat layak

Page 19: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewYang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi Mahasiswa yang disebut dibawah

digunakan agar prosedur kepengurusan

tidak terganggu dan masyarakat tidak perlu

melakukannya berulang kali.

Dalam melakukan penerapan

kebijakan yang berupa penerapan

Standar operasional prosedur sebagi

dasar dan pedoman dalam melakukan

suatu pekerjaan diposisi yang berupa

watak dan karakteristik yang dimiliki

implementor harus bisa mengkondisikan

diposisi mereka walaupun mungkin tidak

sesuai yang diharapkan agar terciptanya

suatu kualitas pelayanan yang baik

dimata masyarakat. Dengan cara

menyikapi dan memberikan pelayanan

kepada masyarakat dengan ramah, sopan

santun dalam berkata serta berkomitmen

dalam melakukan tugasnya.

Dalam melakukan penerapan

Standar operasional prosedur pelayanan

publik di kantor Camat Bintan Timur

struktur briokrasi harus lebih

dikedepankan agar terciptanya birokrasi

yang efektif dengan cara memberi

pengawasan terhadap jalannya birokrasi di

kantor tesebut agar berjalan dengan

semestinya, seperti menerapkan pelayanan

yang sederhana mengandung arti tata cara

pelayanan yang diselenggarakan secara

mudah, cepat, tidak berbelit-belit.

Kejelasan dan kepastian mengenai tata

cara, rincian biaya layanan dan ketetapan

waktu dalam memberikan pelayanan

publik kepada masyarakat harus sesuai

standar operasional prosedur yang dibuat

dan diterapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Hardiansyah, 2011.Kualitas

Pelayanan Publik.

Yogyakarta : Gava

Media.

Jonathan, Sarwono. 2006. Metode

Penelitian Kuantitatif

dan Kualitatif.

Yogyakarta :Graha

Ilmu.

Juliartha, Edwar. 2009. Model

Implementasi

Kebijakan Publik.

Bandung: Trio Rimba

Persada.

Page 20: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewYang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi Mahasiswa yang disebut dibawah

Kurniawan, Agung. 2005.

Transformasi

Pelayanan Publik.

Yogyakarta :

Pembaruan.

Nugroho. 2012. Public policy.

Jakarta : PT. Gramedia.

Pasolong, Harbani. 2008. Kepemimpinan Birokrasi. Bandung :Alfabeta.

Purnamasari, Evita. 2015. Panduan

Menyusun SOP.

Yogyakarta :Kobis.

Purwanto, Sulistyastuti. 2012.

Implementasi

Kebijakan. Yogyakarta:

Gava Media.

Syafarudin. 2008. Eefektivitas

kebijakan pendidikan, Jakarta: PT Rineka

cipta

Santoso. 2008. Administrasi

publik. Bandung: PT

Refika Aditama.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian

Bisnis (Pendekatan

Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D). Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian

Administrasi: metode

R&D. Bandung: CV.

Alfabeta.

Suwanda, Purwoko. 2014. Standar

Operating Procedures.

Bandung: Ppm

Manajemen

Syafarudin. 2008. Eefektivitas

kebijakan pendidikan, Jakarta: PT Rineka

cipta

Syafiie. 2006. Ilmu Administrasi

Publik. Jakarta :PT Rineka cipta

Peraturan – peraturan

Peraturan mentri pendayagunaan

aparatur Negara dan reformasi

birokrasi republik Indonesia no 35

tahun 2012 tentang pedoman

penyusunan standar oprasional

prosedur administrasi pemerintahan

Undang-undang 25 tahun 2009

tentang pelayanan publik

Internet

Kilis, 2013. Penerapan standar

oprasional dalam pelaksanaan

tugas pemerintah kecamatan

malayang kota manado

Page 21: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewYang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi Mahasiswa yang disebut dibawah

(www.unsrat.ac.id diakses 23 juni

2016 pukul 20:30 WIB)

Razak. 2014 Perlunya Standar

Operasional Prosedur (SOP)

Untuk Peningkatan Mutu

Pelayanan (www.unsart.ac.id

diakses 23 maret 2016 pukul 20:09

WIB)