sombon25.files.wordpress.com€¦ · Web viewterhadap derajat kesehatan masyarakat kesehatan...

22
BAB II PENGARUH KELAS SOSIAL DAN ETNISITAS TERHADAP DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT A. KESEHATAN Definisi kesehatan menurut WHO adalah suatu keadaan sehat jasmani, rohani, dan sosial yang merupakan aspek positif dan tidak hanya bebas dari penyakit serta kecacatan yang merupakan aspek negatif. Pender, Murdaugh, dan Parsons ( 2006 ) mendefinisikan kesehatan sebagai perwujudan potensi manusia intrinstik dan ekstrinsik melalui tingkah laku yang diarahkan oleh tujuan hidup, perawatan diri yang kompeten, dan hubungan dengan orang lain yang memuaskan, dengan penyesuaian yang dilakukan untuk mempertahankan integritas struktural dan harmoni dengan lingkungan. Seseorang dikatakan dalam rentang sehat jika kebutuhan holistik ( fisiologis, spiritual, psikologis, dan sosial ) dan kebutuhan dasarnya ( fisiologis, rasa aman, kasih sayang, harga diri, dan aktualisasi diri ) telah terpenuhi. Jika salah satunya tidak terpenuhi maka belum dapat seseorang itu dikatakan dalam rentang sehat.

Transcript of sombon25.files.wordpress.com€¦ · Web viewterhadap derajat kesehatan masyarakat kesehatan...

Page 1: sombon25.files.wordpress.com€¦ · Web viewterhadap derajat kesehatan masyarakat kesehatan Definisi kesehatan menurut WHO adalah suatu keadaan sehat jasmani, rohani, dan sosial

BAB II

PENGARUH KELAS SOSIAL DAN ETNISITAS

TERHADAP DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT

A. KESEHATAN

Definisi kesehatan menurut WHO adalah suatu keadaan sehat jasmani, rohani,

dan sosial yang merupakan aspek positif dan tidak hanya bebas dari penyakit serta

kecacatan yang merupakan aspek negatif.

Pender, Murdaugh, dan Parsons ( 2006 ) mendefinisikan kesehatan sebagai

perwujudan potensi manusia intrinstik dan ekstrinsik melalui tingkah laku yang diarahkan

oleh tujuan hidup, perawatan diri yang kompeten, dan hubungan dengan orang lain yang

memuaskan, dengan penyesuaian yang dilakukan untuk mempertahankan integritas

struktural dan harmoni dengan lingkungan.

Seseorang dikatakan dalam rentang sehat jika kebutuhan holistik ( fisiologis,

spiritual, psikologis, dan sosial ) dan kebutuhan dasarnya ( fisiologis, rasa aman, kasih

sayang, harga diri, dan aktualisasi diri ) telah terpenuhi. Jika salah satunya tidak terpenuhi

maka belum dapat seseorang itu dikatakan dalam rentang sehat.

B. KESEHATAN MASYARAKAT

Pengertian Kesehatan Masyarakat Menurut Winslow (1920) bahwa Kesehatan

Masyarakat (Public Health) adalah Ilmu dan Seni : mencegah penyakit, memperpanjang

hidup, dan meningkatkan kesehatan, melalui “Usaha-usaha Pengorganisasian

masyarakat“ untuk :

1. Perbaikan sanitasi lingkungan

2. Pemberantasan penyakit-penyakit menular

3. Pendidikan untuk kebersihan perorangan

Page 2: sombon25.files.wordpress.com€¦ · Web viewterhadap derajat kesehatan masyarakat kesehatan Definisi kesehatan menurut WHO adalah suatu keadaan sehat jasmani, rohani, dan sosial

4. Pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosis dini dan

pengobatan.

5. Pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang terpenuhi kebutuhan

hidup yang layak dalam memelihara kesehatannya. (Notoatmodjo, 2003)

Menurut Ikatan Dokter Amerika (1948) Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan

seni memelihara, melindungi dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha-

usaha pengorganisasian masyarakat. Dari batasan ini dapat disimpulkan bahwa kesehatan

masyarakat itu meluas dari hanya berurusan sanitasi, teknik sanitasi, ilmu kedokteran

kuratif, ilmu kedokteran pencegahan sampai dengan ilmu sosial, dan itulah cakupan ilmu

kesehatan masyarakat.

Ada beberapa persoalan kesehatan di masyarakat, antara lain:

1. Keadaan demografi, jumlah penduduk yang banyak dan tidak merata. Ini merupakan

suatu tantangan dalam pembangunan kesehatan.

2. Pendidikan yang tidak memadai.

3. Tingkat ekonomi, tingkatan pendapatan yang rendah menyebabkan sebagian besar

warga tidak dapat menikmati pelayanan kesehatan.

4. Dampak implikasi dari adanya kegiatan pembangunan, di satu sisi tidak saja

mendatangkan manfaat tetapi juga menimbulkan efek samping, juga perubahan

masyarakat yang terlalu cepat tanpa diiringi dengan perubahan masyarakat yang

terlalu cepat tanpa diiringi dengan perubahan sikap, biasanya akan menimbulkan

konflik. Misalnya : over gizi, penggunaan obat-obat terlarang

5. Persoalan fasilitas kesehatan, bagi kita fasilitas kesehatan masih sangat jauh dari

kebutuhan, jumlah puskesmas tidak memadai. Misalnya satu puskesmas harus

melayani 30.000 orang penduduk.

a. Walaupun setiap saat pemerintah juga melakukan pembangunan berbagai fasilitas

namun kenyataannya fasilitas yang ada tetap belum memadai. Ini terbukti dari

jumlah orang yang sakit pada tahun 1971, yang mendapat pengobatan hanya 55%,

tahun 1980 meningkat menjadi 74%. Ini di buat oleh pemerintah, pelayanan

pemerintah untuk melayani orang sakit pada tahun 1980 itu berjumlah 44%.

Page 3: sombon25.files.wordpress.com€¦ · Web viewterhadap derajat kesehatan masyarakat kesehatan Definisi kesehatan menurut WHO adalah suatu keadaan sehat jasmani, rohani, dan sosial

b. Orang yang menangani penyakitnya sendiri juga terjadi peningkatan, berarti di

sisni terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan. Sehingga

meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pelayanan kesehatan. Tetapi ini juga

mempunyai resiko terhadap penyalahgunaan obat-obatan dan ketidak tepatan

dalam dosis pengobatan.

6. Masalah tenaga kerja di bidang kesehatan, kita sampai saat ini masih kekurangan

tenaga kerja di bidang kesehatan, kita baru mempunyai tenaga kesehatan kurang dari

150.000 TK untuk melayani 170 juta jiwa. 4000 tenaga medis termasuk tenaga dokter

1500 orang, dokter di 12 universitas.

7. Persoalan biaya kesehatan, pemerintah hanya mampu mengeluarkan biaya kesehatan

masyarakat Rp 2500-2600 perkapita/tahun. Sedangkan kalau di hitung biaya

kesehatan yang harus di keluarkan oleh masyarakat indonesia Rp 10.000

perkapita/tahun, berarti lebih dari 50% biaya kesehatan masyarakat harus di

tanggulangi oleh masyarakat harus di tanggulangi oleh masyarakat. Dari APBD untuk

bidang kesehatan Indonesia baru berkisar 2,2%. Kalau di hitung secara keseluruhan

anggaran belanja negara kita masih jauh jika dibandingkan dengan negara-negara

lain. Seperti : Burma 6,7%, Srilanka 7,5%, dan Bangladesh 4%. Akibat dari anggaran

yang sangat terbatas ini tenaga medis harus menuntut banyak dari masyarakat.

8. Masalah sarana obat-obatan , di satu sisi kita memang sudah mampu memproduksi

obat-obatan lebih dari 90%. 90% dari obat-obatan yang beredar sudah di produksi di

dalama negeri. Tetapi di sisi lain lebih dari 95% komponen obat harus di impor dari

luar. Keadaan ini tentu membuat harga obat dalam negeri menjadi tinggi dan di dunia

juga lebih tinggi. Sebagian besar dari pengelolaan obat dilakukan oleh pihak swasta,

hampir mencapai 90% produksi dan distribusinya dilakukan oleh swasta, pemerintah

hanya mampu melayani kebutuhan obat hanya mencapai 10%.

9. Masalah gizi, di samping persoalan kekurangan gizi yang di sebabkan oleh faktor

ekonomi, juga masalah gizi yang di sebabkan faktor pengetahuan dan pendidikan

yang tidak memadai ke-2 pesoalan tadi (kekurangan gizi dan salah gizi) juga bisa di

sebabkan oleh kebiasaan dan tradisi yang ad dalam masyarakat dengan demikian

masalah kesehatan dalam masyarakat sangat di pengaruhi oleh berbagai komponen, di

samping komponen bawaan, juga di pengaruhi oleh keadaan kesehatan, prilaku-

Page 4: sombon25.files.wordpress.com€¦ · Web viewterhadap derajat kesehatan masyarakat kesehatan Definisi kesehatan menurut WHO adalah suatu keadaan sehat jasmani, rohani, dan sosial

prilaku pelayanan kesehatan, juga di pengaruhi oleh lingkungan fisik (pencemaran)

dan di pengaruhi juga oleh sosial budaya masyarakat yang bersangkutan.

C. KELAS SOSIAL

Kelas sosial atau golongan sosial merujuk kepada perbedaan hierarkis (atau

stratifikasi) antara insan atau kelompok manusia dalam masyarakat atau budaya.

Biasanya kebanyakan masyarakat memiliki golongan sosial, namun tidak semua

masyarakat memiliki jenis-jenis kategori golongan sosial yang sama. Berdasarkan

karakteristik stratifikasi sosial, dapat kita temukan beberapa pembagian kelas atau

golongan dalam masyarakat.

D. SOSIAL BUDAYA KESEHATAN

Secara sosiologis, individu merupakan representasi dikehidupan lingkungan

sosialnya. Segala yang  terjadi di lingkungan sosialnya di amati, di pelajari, dan

kemungkinan di intregasikan dan di internalisasi sebagai bagian dari kehidupannya

sendiri. Setiap individu memiliki identitas sesuai lingkungan sosialnya. Apa yang di

lakukan, gagasannya, perasaannya merupakan hasil pembentukan lingkungan sosialnya.

Lingkungan sosial secara nyata juga mempengaruhi perilaku sehat dan sakit. Peran sehat

dan sakit juga berkaitan dengan nilai sosialnya.individu akan berperan seht atau sakit.

Diantara factor lingkungan sosial yang sangat besar pengaruhnya terhadap kesehatan

mental adalah stratifikasi sosial, pekerjaan, keluarga, budaya, perubahan sosial, stressor

psikososial. 

1. STRATIFIKASI SOSIAL

Masyarakat kita terbagi menjadi keelompok tertentu diantaranya jenis

kelamin, usia, tingkat pendidikan, status sosial. Di tinjau dari status sosial banyak

pendekatan yang di gunakan untuk melakukan klasifikasi..secara umum klasifikasi

status sosial itu dikelompokan atas stratanya yang dikelompokan atas; strata tinggi,

menengah, rendah.

Page 5: sombon25.files.wordpress.com€¦ · Web viewterhadap derajat kesehatan masyarakat kesehatan Definisi kesehatan menurut WHO adalah suatu keadaan sehat jasmani, rohani, dan sosial

a) Kelas Sosial Ekonomi dan Revalensi Gangguan Mental

Setiap kelas sosial itu memiliki cara hidup dan interaksi sosial tersendiri

termasuk dalam soal mempersepsikan dan menangani segala persoalan

kehidupanya. Gangguan mental merupakan salah sau malah di masyarakat yang

memperoleh perhatian dari para ahli untuk dikaji dari aspek strata sosial

masyarakatnya. Berdasarkan penelitian dikrtahui bahwa stratifikasi sosial yang

ada di masyarakat ternyata berhubungan dengan jenis ganngguan mentalnya.

Terdapat distribusi gangguan mental secara berbeda antara kelompok masyarakat

yang berada pada strata sosialyang tinggidengan strata sosial yang rendah. Dalam

berbagai study dipahami bahwa keelompok kelas sosial rendaah lebih besar

prevelansi gangguan psikiatrinya disbanding dengan kelomopk sosial tinggi.

b) Status Sosial Ekonomi dan Pola Gangguan    

Status sosial ekonomi juga berkaitan dengan pola gangguan psikiatrik.

Berdasarkan penelitian Holingshead diketahui bahwa masyarakat  kelas sosial

rendah diketahui tingginya prevelansi psikotik, sedangkan prevelansi neurotic

lebih banyak pada kelompok kelas. Kesimpulan itu tidak berlakku untuk psikotik

jenis drepesi karena prevelasinya lebih banyak terjadi pada kelompok masyarakat

kelas sosial yang tinggi.

Penelitian yang lebih spesifik, yaitu insidendi skizofenia dalam kaitanya

dengan status sosial dilkukn oleh Dunham, memberikan kesimpulannya yang

mendukung kesimpulan Holingshead itu. Jika dikaitkan denganjenis gangguan

yang di alami, secara jelas dikemukakan oleh Dunham ini adalah:

a) Gangguan neurosisdan depresif lebih banyak dialami oleh kelompok sosial

ekonomi tinggi dan sedikit dari kelompok sosial ekonomi rendah.

b) Sakit mental ( psikosis ) sebaliknya, prevalensinya lebih banyak dialami oleh

kelompok soial ekonomi rendah dan tidak banyak dialami oleh kelompok

sosial ekonomi tinggi.

c) Seleksi sosial lawan sebab sosial

Page 6: sombon25.files.wordpress.com€¦ · Web viewterhadap derajat kesehatan masyarakat kesehatan Definisi kesehatan menurut WHO adalah suatu keadaan sehat jasmani, rohani, dan sosial

Ada dua hipotesa yang menjelaskan fenomena ini sebagaimana dikemukakan 

Dohrenwend,  yaitu hipotesis seleksi dan hipotesis sebab sosial.

a. Hipotesis seleksi sosial

Hipotesis seleksi sosial menjelaskan bahwa seseoran yang mengalami

gangguan mental membuat diaa menjadi miskin. Yang terjadi adalah peluncuran

kebawah dari stsatus sosial tinggi ke status sosial  yang rendah. Yang meyebabkan

seseorang mengalami gangguan mental menurut teori teori seleksi sosial ini karena

factor psikologis, genetik, konstiusi.

Pertama orang yang mengalami gangguan mental akan terjadi penurunan

kemampuan kerja dan sosial, sehigga tida mampu berkompeteensi dalam

mempertahankan hidpnya. Merekayang sembuh keskitannya ika bekerja akan

ditempatkan pada posisi yang sesuai yaitu status pekerjaan yang dibawahnya sehingga

penghasilan menurun dan mmbuat dia berstatus sosial rendah. Kedua orang yang

mengalami gangguan metal secara aktif akan mecari lingkungan sosial yang sesuai

untuk menerima kondisinya.

b. Hipotesis sebab sosial

Hipotesis sebab sosial menjelaskan bahwa orang yang  miskin memang

memiliki kecenderungan untuk sakit mental. Masyarakat dari kelas sosial ekonomi

rendah, menurut hipotesis ini, lebih rentan jatuh sakit karena dua kemungkinan :

1. Sifat kecenderungan personal ang dimilikinya sepeti; perasaan tidak berdaya dan

kurang pengendaliantrhadap dirinya sendiri.

2. Kondisi sosialnya seperti kekurangan memperoleh doronggan dari orang lain.  

Dunham adalah pihak yang tidak menyepakati factor ekonomi sebagai

penyebab gangguan psikiatris khususnya skizofrenia. Berdasarkan study nya dia

mengemukakan kemiskinan merupakan tdak selalu menimbulkan sakit mental. Yang

terjadi sebaliknya bahwa orang yangmenderita skizofrenia memang menunjukkan

kelas sosial ekonomi yang rendah, bukan orang yang berstatus sosial ekonomi rendah

menjaadi skizofrenia. Namun demikian Dunham menetapkan secara pasti apakah

Page 7: sombon25.files.wordpress.com€¦ · Web viewterhadap derajat kesehatan masyarakat kesehatan Definisi kesehatan menurut WHO adalah suatu keadaan sehat jasmani, rohani, dan sosial

hipotesis yang pertama lebih kuat dibandingkan dengan hipotesis kedua yang

menyangkut  hubungan status sosial ekonomi dengan gejala gangguan mental tidak

dapat dipastikan.     

2.  INTERAKSI SOSIAL 

Interaksi sosial baanyak dikaji dalam kaitanya dengan gangguan mental. Ada

dua pandangan interksi sosial ini. Pertama, teori psikodinamik mengemukakan

bahwa orang yang mengalami gangguan emosional dapat berakibatkan pada

pengurangan interaksi sosial,hal ini dapat diketahui dari perlaku regresi sebagai

akibat dari adanya sakit mental. Kedua, bahwa rendahnya interaksi sossiaal itulah

yang menimbulkan adanya gangguan mental.

Faris dan Dunham berpandangan bahwa interaksi kualitas sosial sangat

mempengaruhi kesehatan mental. Lingkungan kehidupan, setidaknya soal tempat

tinggal berhubungan dengan problem kesehatan mental ini.  Tempat tinggal dapat

memberi peluang untuk meningkatkan hubungan interpersonal sementara pola tempat

tinggal tertentu dapat mengambat dan menimbulkan kesulitan untuk hubungan

interpersonal selain itu mereka juga berpandangan bahwa tempat  tinggal yang

tersolasi dari kehidupan hubungan interpersonal diyakini dapat meningkatkan insidesi

psikosis, schizophrenia.

Hal ini secara sosial terisolasi, tempat tinggal yang terisolasi secara sosial

tidak hanya karena jarak yang jauh satu dengan yang lain tetapi menyangkut apakah

tempat tinggal itu sendiri memberi suasana yang mampu menciptakan hubungan 

interpersonal atau tidak. Clausen dan Kohn mengemukakan bahwa  ada empat macam

tempat tinggal yang dipandang menimbulkan pengalaman terisolasi secara sosial

sebagai berikut:

1. Hidup di dalam tempat tinggal yang menghasilkan  atau menibulkan isolasi sosial

karena tempat tinggal itu terus menerus berubah.

2. Hidup adalah wilayah kelompok etnis lain

3. Hidup dalam masyarakat di lingkungan kumuh, keturunan asing yang kasar,atau

dimasyarakat yang kopettif yang berakibat isolasi sosial, khususnyabagi orang

sensitf, suka mengalah ataumalu malu

Page 8: sombon25.files.wordpress.com€¦ · Web viewterhadap derajat kesehatan masyarakat kesehatan Definisi kesehatan menurut WHO adalah suatu keadaan sehat jasmani, rohani, dan sosial

4. Dalam lingkungan keas sosil rendah, umumnya kurrang asertif pada anak. Jika

tidak menjalin hubungan degan yang lainnya maa dia  akan  terisolasi secara

sosial. 

3. KELUARGA

Keluarga merupakan lingkungan sosial yang sangat dekat hubungannya dengan

seseorang. Keluarga itu seseorang dibesarkan, bertempat tinggal, bernteraksi atau

dengan katalain dibentuknya nilai nilai, pola pikir, dan kebiasaannya. Keluarga juga

berfungsi sebagai seleksi segenap budaya luar dan medasi hubungan anak dengan

lingkunganya. Keluarga yang lengkap dan funngsional serta mampu membentuk

homeostasis akan dapat meningkatkan kesehatan mental para anggota  keuargnya, dan

kemungkinan dapat meningkatkan ketahanan para anggota keluarganya dari adanya

gangguan mental dan ketidakstabilan emosional para anggotanya.

Dalam pandangan psikodinamik keluarga merupakan ligkungan sosial yang

secara langsung mempengaruhi individu. Keluarga merupakan ligkungan mikrosistem,

yang menentukan kepribadian dan kesehtan mental anak, keluarga lebih dekat

hubungannya dengan anak dibandingkan dengan masyarrakat luas karena itu dapat

digambarkan hubungan ketiga unit itu sebagai anak keluarga dan masyarakat, artinya

masyarakat menentukan keluarga dan keluarga menentukan individu. Banyak sekali

kondisi keluarga yang justru menjadi hazard begi setiap anggota keluarganya dan

tentunya berisiko bagi terganggunya anggotanya. Kondisi keluuarga yang menjadi

hazard antara lain:

1. Perceraian dan Perpisahan

Dikarenakan berbagai sebab antara anak dan orang tua menjadi faktor

yang sangat berpengaruh terhadap pembentukan perilaku dan kepribadian anak.

Kesimpulannya bahwa perceraian atau perpisahan dapat berakibat buruk pada

perkembangan kepribadian anak.

Page 9: sombon25.files.wordpress.com€¦ · Web viewterhadap derajat kesehatan masyarakat kesehatan Definisi kesehatan menurut WHO adalah suatu keadaan sehat jasmani, rohani, dan sosial

2. Keluarga yang Tidak Profesional

Keluarga yang tidak berfungsi menuju pada keadaan keluarga tetap

utuh,terdiri dari kedua orng tua dan anak anaknya. Mereka masihmenetp di satu

rumah , jadi strukturnya tidak mengalami perubahan. Hanya fungsinya yang tidak

dapat berjalan. Faktor fungsi keluarga ini menjadi lebih penting daripada

perceraian dan perpisahan, bagian ini jauh lebih berakibat buruk pada

perkembangan anak.

3. Perlakuan dan Pengasuhan

Perlakuan orang tua pada anak berkaitan dengan apa yang dilakukan ortu

atau anggota keuarga lain kepadaanak. Apakah dibiarkan diperlakuan secara kasar

atau dimanfaatkan secara salah atau diperlakukan secara penuh toleransi dan

menciptakan iklim yang sehat. Semuanya mempengaruhi perkembangan pada

anak dan juga mungkin berpengaruh pada anggota keluarganya secara

keseluruhan. Kondisi keluarga yang tidak kondusif akan berakibat gangguan

mental bagi anak di antaranya gangguan tingkah laku, kecemasan, mbang dan

beberapa gangguan jiwa lainnya.

E. PERUBAHAN SOSIAL

Perubahan sosial selalu terjadi di lingkungan kita. Tidak ada suatu masyarakat

yang tidak mengalami prubahan sosial, termasuk di masyarakat yang terasingpun.

Perbahan sosial itu dapat berlangsung dengan sangat cepat dan ada pula perubahan yang

sangat lambat. Dalam masyarakat modern perubahan sosial itu sangat mencolok, dan

terjadi di berbagai bidang kehidupan. Terjadinya industrialisasi,kemajuan media

komunikasi, perubahan sistam ekonomi, system sosial dan politik yang terus berlansung

menimbuan perubahan sosial. Di negara maju perubahan itu secar nyata dirasakan sejak

terjadinya revolusi industru pada abad pertengahan.

Di negara berkembang  seperti Indonesia, perubahan sosial terjadi sejak orde

pembangunan yang di tunjukkan dengan pembangunan industri secara besar besaran yang

diikuti oleh banyaknya urbanisasi dengan segala konsekuensinya termasuk bergesernya

Page 10: sombon25.files.wordpress.com€¦ · Web viewterhadap derajat kesehatan masyarakat kesehatan Definisi kesehatan menurut WHO adalah suatu keadaan sehat jasmani, rohani, dan sosial

pola keluarga dan pengasuhan, interaksi sosial , perubahan nilai nilai sosial

masyarakatnya. Tentunya, perubahan sosial ini akan berlangsung dan akan terjadi secara

cepat. Dampak positif dari perubahan sosial bagi masyarakat industrialisasi dapat

meningkatkan status sosial karena mereka dapat memanfaatkan pembangunan industri

sebagai lapangan pekerjan baru dan kemungkinan mereka terdorong untuk meningkatkan

pendidikanya sehingga dapat memperoleh pekerjaan yang diinginkan industri itu.

Selain itu adapula dampak negatifnya yaitu perubahan itu membawa aplikasi

terhadap berbagai aspek kehidpn lain seperti adanya aturan dan nilai baru dan berdampak

bagi perubahan aturn dan nilai dan struktur sosial itu tidak di kehendaki  oleh

masyarakatnya. Karena itu perubahan sosial itu dapat menjadi tantangan dan dapat pla

menjadi hambatan baagi masyarakat untuk menyesuaikan diri. Sehubungan dengan

perubahan sosial ini terdapat dua kemungkinan yang dapat terjadi. Perubahan sosial dapat

menimbulkan kepuasan bagi masyarakatnya karena sesuai dengan  yang diharapkan dan

dapat meningkatkan keutuhan masyarakatnya, dan hal ini sekaligus meningkatkan

kesehatan mental.

Namun di sisi lain, dapat pula berakibat masyarakatnya mengalami  kegagalan

dalam penyesuaian terhadap perubahan itu akibatnya mereka memanifestasikan

kegagalan penyesuaian itu dalam bentuk yang patologis, misalnya tidak terpenuhinya

tuntutan politik, suatu kelompok masyarakat melakukan tindak pengrusakan dan

penjarahan.

1. Perubahan jangka panjang

Perubahan sosial yang bersifat jangka panjang merupakan perubahan

perubahan yang terjadi akibat industrialisasi, perubahanmedia komunikasi dari yang

tradisional ke sistem modern, kemajuan di bidang teknologi dan perubahan system

ekonomi. Dalam kesehatan mental disadari bahwa perubahan sosial yang jangka

panjang itu juga ada pengaruhnya. Karena perilaku sosialnya dipengaruhi dipengaruhi

maka aspek kesehatan mental kita pun turut dipengaruhi.

Page 11: sombon25.files.wordpress.com€¦ · Web viewterhadap derajat kesehatan masyarakat kesehatan Definisi kesehatan menurut WHO adalah suatu keadaan sehat jasmani, rohani, dan sosial

2.  Migrasi: Sebagai Dampak Masyarakat Industri

Industrialisasi selalu menimbulkan migrasi. Dalam migrasi itu, tidak selalu

terjadi proses penyesuaian dengan kehidupan di lingkungan yang baru. Migrasi, tidak

hanya pindah secara fisik bagi individu, sekaligus terjadinya suatu perubahan sosial.

Karena terjadi migrasi, maka mereka harus meninggalkan sistem keluarganya dan

menjalankan pola keluarga baru.

Dalam penelitian konvensional yang menyangkut hubungan migrasi dengan

kesehatan mental, ditemukan terdapat pengaruh migrasi terhadap keseahtan mental.

Dilihat dari angka insidensi masuk rumah sakit, orang - orang migrant lebih banyak

mengalami ganbgguan mental migrasi dibandingkan dengan penduduk aslinya.

Demikian juga perbandingan angka insidensi pada anak - anak mereka yang masuk

rumah sakit, gangguan mental lebih banyak dialami oleh anak - anak dari kalangan

pendatang ketimbang penduduk asli. Hal itu menunjukkan bahwa migrasi itu pada

dasranya memepengaruhi kesehatan mental.

3.  Kondisi Krisis

Kondisi krisis banyak terjadi di masyarakat, diantaranya perang, bencana, atau

peristiwa yang dapat menimbulkan krisis bagi masyarakat seperti krisis ekonomi.

Sama halnya dengan kondisi krisis yang lain, tampaknya krisis itu tidak berpengaruh

pada gangguan psikosis, tetapi pengaruhnya kepada gangguan neurosis. Seperti halnya

krisis moneter dan ekonomi yang terjadi di Indonesia, dalam kurun satu tahun angka

masuk rumah sakit jiwa karena psikotik relatif stabil, tetapi gangguan non psikotik

meningkat sangat tajam seperti tingkah laku antisocial termasuk juga perilaku deviasi

soaial untuk perilaku agresivitas dan kriminalitas.

F. SOSIAL BUDAYA

Hubungan kebudayaan dengan kesehatan mental dikemukakan oleh Wallace,

1963 yang meliputi tiga hal, yaitu:

1.       Kebudayaan yang mendukung dan menghambatkesehatan mental.

2.       Kebudayaan memberi peran tertentu terhadap penderita gangguan mental

3.       Berbagi bentuk gangguan mental karena faktor cultural

Page 12: sombon25.files.wordpress.com€¦ · Web viewterhadap derajat kesehatan masyarakat kesehatan Definisi kesehatan menurut WHO adalah suatu keadaan sehat jasmani, rohani, dan sosial

4.       Upaya peningkatan dan pencegahan gangguan mental dalam telaah budaya

Dalam kaitannya dengan kesehatan mental, kebudayaan ada yang memberikan

dukungan bagi peningkatan kesehatan mental dan sebagian lagi justru sensitif bagi angka

insiden dan lamanya gangguan kesehatan mental. Salah satu contoh gangguan mental

karena faktor budaya adalah amok. Amak ini adalah psikosis yang ditandai oleh tindakan

yang secara tiba - tiba mengamuk, berteriak, merusak, dan dapat pula membunuh.

Gangguan ini disebabkan oleh faktor yang membatasi remaja dan orang dewasa

mengekspresiksan emosi - agresinya dengan menanamkan rasa malu.

G. STRESSOR PSIKOSOSIAL LAIN

Ilfeld (1977) menjelaskan situasi dan kondisi peran sosial sehari - hari dapat

menjadi sebagi masalah atau sesuatu yang tidak dikehendaki, dan karena itu dapat

berfungsi sebagai stressor sosial. Meskipun kekuatan pengaruhnya terhadap kondisi

mental stressor sosial itu kuat atau lemah ada kontribusinya.

Faktor sosial lain dapat menghambat kesehatan mental seseorang, di antaranya konflik

dalam hubungan sosial, perkawinan, meninggalnya keluarga dekat. Stressor psikososial

ini secara umum menimbulkan efek negatif bagi orang yang mengalaminya. Namun

demikian tentang variasi stressor psikososial ini akan berbeda untuk setiap masyrakat,

bergantung kepada kondisi sosial masyarakatnya.

H. PENGARUH KELAS SOSIAL TERHADAP PENINGKATAN DERAJAT

KESEHATAN MASYARAKAT

Pengaruh kelas sosial ini dapat dilihat dari tiga aspek :

a. Kelas Sosial Bawah

Kesehatan kelas sosial golongan ini kurang berkembang dan tidak

terjamin karena pengaruh dari ekonomi masyarakat yang masih di bawah rata-

rata. Apalagi di lapangan , misalnya di sebuah rumah sakit kelas sosial ini

terkesan tidak dipedulikan dan pihak rumah sakit lebih mendahulukan yang

ekonominya di atas rata-rata. Selain itu, golongan ini lebih memilih obat yang

harganya lebih murah atau mereka hanya menggunakan obat-obat tradisional.

Page 13: sombon25.files.wordpress.com€¦ · Web viewterhadap derajat kesehatan masyarakat kesehatan Definisi kesehatan menurut WHO adalah suatu keadaan sehat jasmani, rohani, dan sosial

Sehingga menyebabkan golongan ini rentan terhadap penyakit dan menghambat

peningkatan derajat kesehatannya.

b. Kelas Sosial Menengah

Pada golongan ini kesehatannya sudah mulai membaik sejalan dengan

ekonominya yang lebih baik dari kelas sosial bawah. Sebagian dari golongan ini

sudah memahami pentingnya kesehatan dan sudah mulai menggunakan obat-

obatan yang modern, namun dengan harga yang belum terlalu mahal. Peningkatan

derajat kesehatan ini lebih cepat daripada kelas sosial bawah.

c. Kelas Sosial Atas

Golongan ini sudah memahami pentingnya kesehatan dan betapa

merugikannya suatu penyakit. Ekonomi golongan ini di atas rata-rata sehingga

peningkatan kesehatannya berkembang dengan cepat. Kesehatan golongan ini

sudah terjamin karena mereka cepat mengikuti perkembangan zaman. Pengobatan

golongan ini kebanyakan sudah menggunakan teknologi sehingga penyakitnya

dapat di atasi dengan cepat, misalnya dalam kecantikan golongan ini kebanyakan

sudah menggunakan laser yang dapat mengatasi masalah pada wajahnya, padahal

belum tentu dengan menggunakan laser tersebut baik untuk kesehatan kulitnya.

Namun masih ada juga bagian dari golongan ini yang acuh terhadap

kesehatannya padahal mereka sudah memahami pentingnya kesehatan. Hal ini

dapat disebabkan karena kesibukan mereka dalam pekerjaan sehingga mereka

tidak memiliki waktu untuk menjaga kesehatanya. Selain itu, golongan ini

cenderung menginginkan sesuatu yang lebih cepat atau instan, dan mereka tidak

memikirkan efek samping dari hal tersebut. Yang mungkin akan lebih

memperburuk kesehatan mereka.

I. PENGARUH ETNISITAS TERHADAP DERAJAT KESEHATAN

MASYARAKAT

Pengaruh etnisitas ini terdiri dari dua aspek , yaitu :

1. Masyarakat Primitif

Masyarakat primitif ini jika dilihat dari sistem pengobatannya, lebih ke

pengobatan yang tradisional. Kurangnya pengetahuan tentang pemahaman mengenai

Page 14: sombon25.files.wordpress.com€¦ · Web viewterhadap derajat kesehatan masyarakat kesehatan Definisi kesehatan menurut WHO adalah suatu keadaan sehat jasmani, rohani, dan sosial

bagaimana cara pengobatan yang semestinya sesuai dengan sistem medis yang ada.

Bukan berarti pengobatan tradisional itu salah, tapi ada cara yang lebih efisien dan

efektif untuk dilakukan yaitu dengan menggunakan teknologi medis yang sangat

canggih.

2. Masyarakat Modern atau Perkotaan

Masyarakat modern telah menggunakan pengobatan yang canggih yaitu dengan

melakukan pengobatan di rumah sakit. Mereka lebih cenderung memilih alternative

yang cepat untuk mengubah status sakit mereka ke status sehat, walaupun mereka

harus mengeluarkan banyak uang demi penyembuhannya. Mengapa demikian ?

karena mereka tahu akan pengetahuan medis walaupun mereka bukan orang medis.

Di sini, latar belakang pendidikan juga berperan penting. Karena semakin tinggi

pendidikan seseorang maka semakin banyak pula pengetahuan yang mereka dapat.