14.Partograf Who

31
PARTOGRAF W H O FERRY ARMANZA BAG / SMF OBSTETRI GINEKOLOGI FK UNLAM / RSUD ULIN BANJARMASIN

description

obgyn

Transcript of 14.Partograf Who

  • PARTOGRAFW H OFERRY ARMANZA

    BAG / SMF OBSTETRI GINEKOLOGIFK UNLAM / RSUD ULINBANJARMASIN

  • Pendahuluan :Angka Kematian Ibu (AKI) masih tinggi.99% terjadi di negara berkembang.Salah satu penyebab : Penyulit kehamilan.Safe Motherhood Keselamatan Ibu.Setiap ibu hamil dapat diperiksa oleh petugas kesehatan dan dapat terjamah oleh teknologi tepat guna (seperti partograf).

  • Tujuan Keselamatan Ibu :Untuk menemukan ibu hamil yang dihadapkan kepada risiko tinggi, menyediakan pelayanan antenatal (periksa hamil) dan melakukan pertolongan persalinan sebaik mungkin. Penyebab utama kematian ibu di negara berkembang : Perdarahan post partum dan sepsis.70% kematian ibu disebabkan oleh : Persalinan macet dan pecah peranakan (ruptura uteri).Persalinan lama disebabkan : Panggul sempit (disproporsi kepala janin dan panggul ibu DKP), menyebabkan persalinan macet, dehidrasi, kelelahan, pecah peranakan dan bocor kandung kemih ke vagina atau rektum.

  • Partograf :Catatan grafik kemajuan persalinan untuk memantau keadaan ibu dan janin.Untuk menemukan adanya persalinan abnormal yang menjadi petunjuk untuk melakukan tindakan bedah kebidanan dan menemukan DKP jauh sebelum persalinan menjadi macet.Sistem peringatan awal : membantu pengambilan keputusan lebih awal kapan seorang ibu harus dirujuk, dipercepat atau diakhiri persalinannya.

  • Tujuan :Partograf dipakai untuk mengurangi persalinan lama dengan segala akibat buruknya.Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut akan manfaat pemakaian partograf ini.Sejarah :Friedman, 1954 : Pola pembukaan serviks normal. Persalinan : Fase laten 8-10 jam s/d pembukaan 3 cm ; diikuti fase aktif pembukaan 3-10 cm ditandai dengan akselerasi (percepatan) dan deselerasi (perlambatan).Hendricks dkk, 1969 : Kecepatan pembukaan pada primi dan multipara hampir tidak berbeda, dan tidak ditemukan fase deselerasi pada akhir kala I persalinan.Philpott : normogram pembukaan serviks.

  • Gbr. 1. Partograf Friedman

  • Gbr. 2. Partograf Friedman

  • Gbr. 3. Berbagai jenis Partograf

  • Partograf WHO :Adalah hasil sintesis dari beberapa partograf yang telah disederhanakan, berlandaskan prinsip-prinsip sbb :Fase aktif persalinan dimulai pada pembukaan 3 cm.Fase laten persalinan harus berlangsung 8 jam.Pada fase aktif, kecepatan pembukaan 1 cm / jam.Tenggang waktu 4 jam antara melambatnya persalinan dan diambilnya tindakan tidak akan membahayakan janin atau ibunya, untuk menghindarkan dari suatu tindakan yang tidak perlu.Periksa dalam tidak boleh dilakukan terlampau sering. Dalam suatu praktek kedokteran yang baik direkomendasikan setiap 4 jam.Sebaiknya memakai partograf yang sudah ada garis waspada dan garis tindakannya.

  • Perbedaan Partograf Friedman dan WHO :Pada Partograf WHO :Hanya terdapat fase laten dan aktif. Fase aktif tidak dibedakan dalam fase akselerasi, pembukaan maksimum dan deselerasi.Tidak dibedakan antara primigravida dan multigravida.Fase laten tidak melebihi 8 jam.Fase aktif, setiap 1 cm tidak melebihi 1 jam.Pemeriksaan dilakukan setiap 4 jam.Terdapat garis waspada dan garis tindakan, yang merupakan saat untuk merujuk dan saat melakukan tindakan.Lebih praktis untuk penggunaan di Puskesmas atau di daerah perifer yang tidak memungkinkan melakukan tindakan operatif.Kerugiannya : terlalu dini untuk merujuk, dan memungkinkan terjadi rujukan yang tidak perlu.

  • Gbr. 4.Partograf WHO yang telah dimodifikasi

  • Penyaringan kasus :Sebelum menggunakan partograf, harus dipastikan apakah persalinan dapat dilaksanakan oleh bidan atau harus segera dirujuk ke RS.

    Partograf tidak boleh digunakan pada keadaan :Ibu yang sangat pendek ( TB < 145 cm).Perdarahan ante partum.Preeklampsia dan Eklampsia.Persalinan prematur.Pernah seksio sesar.Anemia.Kehamilan kembar (gemeli).Kelainan letak.Gawat janin.Dugaan persalinan macet.Rencana dilakukan seksio sesar.Induksi persalinan.

  • Yang boleh mempunyai partograf :Persalinan spontan.Kehamilan tunggal.Kehamilan 37 minggu.Letak kepala.Tidak ada penyulit lain.

  • Komponen partograf :Partograf adalah grafik kejadian-kejadian sewaktu berlangsungnya persalinan menurut satuan jam.Terdiri dari 3 komponen :Catatan janin.Catatan kemajuan persalinan.Catatan ibu.Partograf dapat dipakai di Puskesmas dan RS.Di Puskesmas dipakai untuk persalinan risiko rendah yang diharapkan spontan pervaginam.Persalinan risiko tinggi sebaiknya dirujuk ke RS.Partograf dirancang untuk mendeteksi penyimpangan dari keadaan normal yang timbul sewaktu persalinan berlangsung.

  • Catatan kemajuan persalinan :Fase Laten :Dimulai sejak awal persalinan sampai pembukaan mencapai 3 cm. Bila fase ini berlangsung > 8 jam dengan his 2 kali dalam 10 menit, persalinan akan cenderung mengalami kesulitan.

    Fase Aktif :Segera setelah pembukaan 3 cm tercapai, persalinan memasuki fase aktif.Pada 90% primigravida serviks akan membuka dengan kecepatan 1 cm / jam dalam fase aktif.Garis waspada digambar dari 3 cm s/d 10 cm yang menggambarkan kecepatan pembukaan.Garis tindakan digambar 4 jam di sebelah kanan garis waspada.Bila grafik pembukaan melewati garis tindakan, periksa apa yang menyebabkan terhambatnya persalinan, dan merencanakan tindakan yang tepat untuk mengatasinya.

  • Catatan lainnya :Kemajuan persalinan :Penurunan kepala janin.Kualitas his.Pemantauan janin :Pengamatan denyut jantung janin.Keadaan ketuban (selaput, air).Pemeriksaan keadaan ibu :Pencatatan : suhu, nadi, tensi, urin.Pemberian oksitosin.

  • Panduan Partograf WHO :Pengamatan yang dicatat pada partograf :Kemajuan persalinan :Pembukaan serviks.Turun kepala : palpasi perut, seperlimaan kepala janin yang teraba.His :Frekuensi : dalam 10 menit.Lama : digambar dengan arsir.Keadaan janin :Frekuensi denyut jantung janin.Warna, jumlah dan lamanya ketuban pecah.Mulase kepala janin.Keadaan ibu :Nadi, tensi dan suhu.Urin : volume, protein, aseton.Obat-obatan dan cairan intravena.Pemberian oksitosin.

  • Kemajuan persalinan :Pembukaan.Kala I persalinan dibagi menjadi :Fase Laten : 0 3 cm dengan penipisan serviks secara bertahap.Fase Aktif : 3 10 cm (pembukaan lengkap).Grafik :Vertikal : angka 0 10 menunjukkan pembukaan dalam cm (1 kotak = 1 cm).Horisontal : angka 0 24 menunjukkan waktu (1 kotak = 1 jam).Pembukaan dicatat dengan tanda X.Periksa dalam pertama mencakup pemeriksaan panggul.Selanjutnya periksa dalam dilakukan setiap 4 jam, kecuali kalau ada kontra indikasi.

  • 1. Kemajuan persalinan :Pembukaan :Pada bagian yang ditandai fase aktif terdapat garis waspada, suatu garis lurus dari 3 10 cm.Bila ibu masuk dalam fase aktif, maka titik singgung pembukaannya dicatat dengan tanda X pada garis waspada dan garis waktu.Pada kemajuan persalinan yang normal, tanda X untuk pembukaan akan selalu terdapat pada garis waspada atau di sebelah kirinya.Bila dari fase laten masuk ke fase aktif dalam waktu < 8 jam, sewaktu pembukaan 0 3 cm, dicatat pada fase laten. Ketika masuk fase aktif, catatan dipindah (garis terputus) ke garis waspada.

  • Butir-butir yang harus diingat :Fase laten dari pembukaan 0 3 cm yang diikuti dengan pemendekan serviks, biasanya berlangsung tidak lebih dari 8 jam.Fase aktif dari pembukaan 3 10 cm dengan kecepatan sekurang-kurangnya 1 cm / jam.Pada persalinan yang berlangsung normal, pembukaan tidak boleh ada di kanan garis waspada.Kalau ibu masuk kamar bersalin dalam fase aktif, maka pembukaan sewaktu masuk langsung dicatat pada garis waspada.Ketika persalinan beralih ke fase laten ke fase aktif, catatan pembukaan langsung dipindah dari daerah fase laten ke garis waspada.

  • B. Turun kepala janin :Pembukaan : disertai turunnya kepala janin.Kadang-kadang penurunan kepala baru terjadi pada pembukaan 7 cm.Pengukuran : palpasi pada perut ibu dengan ukuran perlimaan di atas PAP (pintu atas panggul).Turun kepala janin harus selalu diperiksa dengan periksa perut ibu sesaat sebelum periksa dalam.

  • Gbr. 5. Turun kepala janin

  • Gbr. 6. Turun kepala janin

  • C. His :Pada persalinan normal, his akan makin lama makin sering dan makin sakit.Mengamati his : dilakukan setiap jam dalam fase laten, dan setiap setengah jam dalam fase aktif. Dua hal yang diamati :Frekuensi : diukur jumlah his dalam 10 menit.Lama : diukur dalam detik (palpasi perut dari permulaan his terasa sampai hilang).

  • Mencatat his pada partograf :Ada 5 kotak kosong melintang sepanjang partograf.Sisi kiri tertulis his / 10 menit.Satu kotak menggambarkan satu his.Bila ada 2 his dalam 10 menit ada 2 kotak yang diarsir.Ada 3 cara mengarsir kotak menurut lamanya his : < 20 detik 20 40 detik > 40 detik

  • 2. Keadaan Janin :Denyut jantung janin :Dengarkan DJJ segera setelah fase terkuat his lewat.Dengarkan selama satu menit, sambil ibu berbaring miring (bila mungkin).Dicatat pada bagian atas partograf, setiap setengah jam.Garis 120 dan 160 ditebalkan, untuk mengingatkan batas normal DJJ.DJJ abnormal :Takikardi : > 160 / menit.Bradikardi : < 120 / menit.Bila abnormal, dengarkan setiap 15 menit. Bila tetap abnormal setelah 3 kali pengamatan segera ambil tindakan.DJJ 100 / menit : menunjukkan gawat janin hebat, tindakan harus segera diambil.

  • b. Selaput dan air ketuban :Selaput ketuban utuh : tuliskan U untuk utuh.Selaput ketuban sudah pecah :Air ketuban jernih : J untuk jernih.AK diwarnai mekonium : M untuk mekonium.Tidak ada air ketuban : K untuk kering.Dilakukan pengamatan pada setiap periksa dalam.

  • c. Mulase tulang kepala janin :Mulase merupakan petunjuk penting adanya DKP.Catatan dibuat di bawah catatan air ketuban :0 : tulang-tulang kepala (TK) teraba terpisah satu sama lain dan suturanya mudah teraba.+ : TK saling menyentuh satu sama lain.++ : TK saling bertumpang tindih.+++ : TK saling tumpang tindih hebat.

  • 3. Keadaan Ibu :Nadi, tensi dan suhu :Nadi : setiap setengah jam.Tensi : setiap 4 jam / lebih sering.Suhu : setiap 4 jam / lebih sering.Urin : volume, protein dan aseton.Obat-obatan dan cairan intravena.Pemberian oksitosin.

  • Catatan :Bila grafik pembukaan bergeser ke sebelah kanan garis waspada :Di Puskesmas : segera rujuk ke RS.Di RS : periksa ulang secara cermat, ambil keputusan untuk penanganan selanjutnya.Bila pembukaan mencapai garis tindakan, ada 3 pilihan :Akhiri persalinan.Percepat persalinan.Amati ibu ditambah terapi suportif.