jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/jurnal-kateria-fitriska.docx · Web viewManajemen...

34
STRATEGI PENGEMBANGAN BADAN USAHA MILIK DESA DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA DI DESA LANCANG KUNING KECAMATAN BINTAN UTARA KATERIA FITRISKA (130563201023) Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji E-mail : chika_kateria.yahoo.co.id ABSTRAK Badan Usaha Milik Desa merupakan lembaga ekonomi ditingkat desa yang bertujuan untuk mengelola potensi desa serta mensejahterakan masyarakat desa yang dikelola oleh pemerintah desa bersama masyarakat. Pembentukan Badan Usaha Milik Desa dilakukan berdasarkan aspirasi masyarakat dan pemerintah desa melalui musyawarah desa dan tujuan nya adalah untuk meningkatkan pendapatan asli desa serta masyarakat desa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Strategi Pengembangan Badan Usaha Milik Desa Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Di Desa Lancang Kuning Kecamatan Bintan Utara. Teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan proses manajamen strategi yang dikemukakan oleh Hunger & Wheleen (2003:9), yaitu Pengamatan Lingkungan, Perumusan Strategi, Implementasi strategi dan evaluasi/pengendalian strategi. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, dengan teknik penelitian deskriptif. Informan dari penelitian ini berjumlah 10 orang. Lokasi penelitian adalah di Desa Lancang Kuning Kecamatan Binan Utara. Adapun Data yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. 1 | NASKAH PUBLIKASI

Transcript of jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/jurnal-kateria-fitriska.docx · Web viewManajemen...

Page 1: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/jurnal-kateria-fitriska.docx · Web viewManajemen strategis menurut Hunger dan Wheelen (2003:4) adalah “Strategic Management is

STRATEGI PENGEMBANGAN BADAN USAHA MILIK DESA DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESADI DESA LANCANG KUNING KECAMATAN BINTAN UTARA

KATERIA FITRISKA (130563201023)

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Maritim Raja Ali Haji

E-mail : chika_kateria.yahoo.co.id

ABSTRAK

Badan Usaha Milik Desa merupakan lembaga ekonomi ditingkat desa yang bertujuan untuk mengelola potensi desa serta mensejahterakan masyarakat desa yang dikelola oleh pemerintah desa bersama masyarakat. Pembentukan Badan Usaha Milik Desa dilakukan berdasarkan aspirasi masyarakat dan pemerintah desa melalui musyawarah desa dan tujuan nya adalah untuk meningkatkan pendapatan asli desa serta masyarakat desa.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Strategi Pengembangan Badan Usaha Milik Desa Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Di Desa Lancang Kuning Kecamatan Bintan Utara. Teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan proses manajamen strategi yang dikemukakan oleh Hunger & Wheleen (2003:9), yaitu Pengamatan Lingkungan, Perumusan Strategi, Implementasi strategi dan evaluasi/pengendalian strategi. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, dengan teknik penelitian deskriptif. Informan dari penelitian ini berjumlah 10 orang. Lokasi penelitian adalah di Desa Lancang Kuning Kecamatan Binan Utara. Adapun Data yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa strategi pengembangan Badan Usaha Milik Desa Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat belum berjalan maksimal. Pada pengamatan lingkungan sudah mendukung untuk berjalannya BUMDes. Pada formulasi strategi juga sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pada implementasi strategi pengelola BUMDes belum dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Sedangkan evaluasi/pengendalian strategi masyarakat meminta pengelola BUMDes untuk mensosialisasikan misi serta strategi dari BUMDes Jaya Gemilang.

Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Strategi Pengembangan Badan Usaha Milik Desa di Desa Lancang Kuning telah diterapkan, meskipun banyak kekurangan-kekurangan dilapangan. Diharapkan pengelola Badan Usaha Milik Desa Jaya Gemilang memberikan sosialisasi kepada masyarakat dan perlu adanya kerjasama antara pegelola dan masyarakat desa, agar desa dapat menjadi desa yang mandiri

Kata Kunci : Strategi, BUMDes

1 | N A S K A H P U B L I K A S I

Page 2: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/jurnal-kateria-fitriska.docx · Web viewManajemen strategis menurut Hunger dan Wheelen (2003:4) adalah “Strategic Management is

ABSTRACT

Village-owned enterprises is an economic institutions at the village level aims to manage the potential welfare villages and rural communities that are an aged by the village government and the community. The establishment of the village-owned enterprises carried out by aspiration of the people and the government village through Village Consultation and to increase the village's original income as well as the village community.

This study aims to determine the strategy of village-owned enterprises Increased welfare community in the Lancang Kuning Village, North Bintan District. The theory uses the process strategic management by Hunger & Wheleen (2003:9), is Environmental Scanning, Strategy Formulation, Strategy Implementation, and Evaluation and Control. This research uses qualitative research approach, with descriptive research technique. Informants in this research consists of 10 people. The research location in Lancang Kuning Village, North Bintan District. The data collection used is interview, and documentation. Technique of data analysis in this research that is data reduction, data display, and conclusion drawing.

The result showed that the indicator of strategic of village-owned enterprises Increased welfare community no running maximally. In Environmental Scanning is already to support the running of Village-owned enterprises. In Strategy Formulation is accordance with the applicable provisions. In Strategy Implementation of Village-owned enterprises is not yet to enterprises Increased welfare community. In Evaluation and Control is the community hope to manager of Village-owned enterprises socialize about mission and strategic of Jaya Gemilang’s Village-owned enterprises.

The conclusion in this research explain that the strategic of village-owned enterprises Increased welfare community has been applied, although there are still shortcomings in the field. Expected the manager of Jaya Gemilang’s Village-owned enterprises provide socialization for the community and needed cooperation between manager and the villages community, So that the village can become an independent village

Keywords: Strategic, BUMDes

2 | N A S K A H P U B L I K A S I

Page 3: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/jurnal-kateria-fitriska.docx · Web viewManajemen strategis menurut Hunger dan Wheelen (2003:4) adalah “Strategic Management is

PENDAHULUAN

Desa merupakan agen pemerintah

yang paling depan dalam melaksanakan

pembangunan, karena pembangunan

ditingkat desa berkenaan langsung dengan

masyarakat. Salah satu misi pemerintah

adalah membangun daerah pedesaan yang

dapat dicapai melalui pemberdayaan

masyarakat untuk meningkatan

produktivitas dan keanekaragaman usaha

pedesaan, ketersediaan sarana dan fasilitas

untuk mendukung ekonomi pedesaan,

membangun dan memperkuat institusi

yang mendukung rantai produksi dan

pemasaran, serta mengoptimalkan sumber

daya sebagai dasar pertumbuhan ekonomi

pedesaan. Tujuannya adalah untuk

memberi peluang bagi kemampuan daerah

dan perdesaan sebagai tulang punggung

ekonomi regional dan nasional.

Pembangunan desa saat ini merupakan

poros kemandirian yang dapat membuat

perekonomian disuatu bangsa dapat

dikatakan baik. Dengan adanya kemajuan

ekonomi yang terjadi di perdesaan yang

kuat dapat berimbas pada kesejahteraan

masyarakat luas. Pembangunan desa

merupakan salah satu cara dalam upaya

mengentaskan kemiskinan di Indonesia.

Pengembangan basis ekonomi di pedesaan

sudah semenjak lama dijalankan oleh

pemerintah melalui berbagai program

namun hal itu belum banyak membuahkan

hasil yang memuaskan.

Kemajuan ekonomi nasional hanya

akan tercapai jika terdapat iklim

perekonomian yang baik di tingkat

provinsi. Kemajuan ekonomi ditingkat

provinsi akan tercapai jika Kabupaten

memiliki kegiatan ekonomi yang baik.

Kemajuan ekonomi sebuah kabupaten

dapat tercapai karena adanya sumbangsih

dari ekonomi pedesaan yang kuat yang

berimbas pada kesejahteraan masyarakat

luas. Hal ini akan menjamin

penyelenggaraan pemerintahan yang baik

untuk diterapkan di semua tingkat

pembangunan dan keputusan berdasarkan

kebutuhan nyata dari masyarakat.

Untuk mewujudkan desa yang

mandiri, maka diperlukan sumber

pendapatan bagi desa yang berasal dari

desa tersebut. Kemandirian yang dimaksud

adalah proses yang dilakukan pemerintah

desa bersama masyarakat untuk melakukan

kegiatan dalam rangka pemenuhan

kebutuhannya sesuai kemampuan yang

dimiliki. Dalam mendorong pembangunan

ditingkat desa, pemerintah memberikan

kewenangan kepada pemerintah desa

untuk mengelola daerahnya secara

mandiri, salah satunya adalah melalui

lembaga ekonomi yang berada ditingkat

desa yakni Badan Usaha Milik Desa yang

selanjutnya disingkat menjadi BUMDes.

BUMDes sebagai instrumen

otonomi desa maksudnya adalah untuk

mendorong pemerintah desa dalam

3 | N A S K A H P U B L I K A S I

Page 4: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/jurnal-kateria-fitriska.docx · Web viewManajemen strategis menurut Hunger dan Wheelen (2003:4) adalah “Strategic Management is

mengembangkan potensi desanya sesuai

dengan kemampuan dan kewenangan desa,

sedangkan sebagai instrumen

kesejahteraan masyarakat yakni dengan

melibatkan masyarakat didalam

pengelolaan BUMDes serta sebagai sebuah

program yang dirancang oleh pemerintah

untuk meningkatkan taraf hidup

masyarakat yang lebih baik. Cara kerja

BUMDes adalah dengan jalan menampung

kegiatan-kegiatan ekonomi masyarakat

dalam sebuah bentuk kelembagaan atau

badan usaha yang dikelola secara

profesional, namun tetap bersandar pada

potensi asli desa sesuai dengan

kemampuan dan kewenangan desa.

BUMDes yang ideal mampu menjadi

poros kehidupan masyarakat Desa, Karena

tujuannya untuk pemenuhan kebutuhan

masyarakat, mampu menyerap kapasitas

produksi masyarakat dan aksesnya terbuka

untuk semua masyarakat Desa. BUMDes

dapat berdiri dengan tujuan sebagai agen

pembangunan daerah dan menjadi

pendorong terciptanya sektor korporasi di

pedesaan tetapi dengan biaya produksi dan

pengelolaan tidak terlalu tinggi.

Pendirian dan pengelolaan Badan

Usaha Milik Desa (BUMDes) menurut

Peraturan Menteri Desa Nomor 4 tahun

2015 pasal 3 adalah, sebagai berikut :

a. Meningkatkan perekonomian Desa ,

b. Mengoptimalkan aset Desa agar

bermanfaat untuk kesejahteraan Desa,

c. Meningkatkan usaha masyarakat

dalam pengelolaan potensi ekonomi

Desa,

d. Mengembangkan rencana kerja sama

usaha antar Desa dan/ dengan pihak

ketiga,

e. Menciptakan peluang dan jaringan

pasar yang mendukung kebutuhan

layanan umum warga,

f. Membuka lapangan kerja,

g. Meningkatkan kesejahteraan

masyarakat melalui perbaikan

pelayanan umum, pertumbuhan dan

pemerataan ekonomi Desa dan ,

h. Meningkatkan pendapatan masyarakat

Desa dan Pendapatan Asli Desa.

Sedangkan tujuan pembentukan dari

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

Menurut Peraturan Desa Lancang Kuning

Nomor 04 tahun 2016 pasal 4 adalah,

sebagai berikut :

1. Meningkatkan Pendapatan Asli Desa

dalam rangka meningkatkan

kemampuan Pemerintah Desa dalam

penyelenggaraan Pemerintah dan

pembangunan serta pelayanan desa,

2. Mengembangkan potensi

perekonomian di wilayah pedesaaan

untuk mendorong pengembangan dan

kemampuan perekonomian

masyarakat desa secara keseluruhan,

3. Menciptakan lapangan pekerjaan.

4 | N A S K A H P U B L I K A S I

Page 5: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/jurnal-kateria-fitriska.docx · Web viewManajemen strategis menurut Hunger dan Wheelen (2003:4) adalah “Strategic Management is

Pelaksanaan BUMDes di

Kabupaten Bintan telah diterapkan sejak

tahun 2016 di seluruh desa. Setiap desa

yang telah membentuk BUMDes diberikan

dana dari pemerintah. Salah satu desa yang

telah membentuk BUMDes adalah Desa

Lancang Kuning di Kecamatan Bintan

Utara. Desa Lancang Kuning merupakan

Desa yang mengelola khususnya pada

bidang pertanian. Dari setiap BUMDes

yang ada di Bintan, Desa Lancang

Kuninglah yang mengelola di bidang

pertanian. Kondisi lingkungan desa yang

dikatakan baik, serta memiliki tanah yang

cukup subur membuat desa ini cocok

dalam mengelola pertanian dapat terlihat

disini petani kecil yang banyak berhasil

menanam tanaman seperti jagung, ubi,

salak, dan lain-lain. BUMDes yang telah

dibentuk diberi nama BUMDes Jaya

Gemilang. Usaha yang telah dijalankan

sejak awal pembentukan BUMDes yaitu

memanfaatka lahan kosong dengan

menanam tanaman jagung hibrida,

membuat bengkel las, pencucian motor,

dan menyalurkan beras bulog. Dalam

menjalankan usaha-usaha BUMDes

mengalami beberapa kendala yaitu :

Dalam menjalankan usaha pertanian

dengan menanam jagung hibrida tidak

begitu berjalan dengan baik karena

besarnya biaya operasional seperti dalam

penggunaan pupuk untuk tanaman yang

memakan biaya yang cukup tinggi dan

kurangnya pengetahuan petani dalam

mengelola lahan pertanian yang cukup

besar. Dalam menjalankan usaha lain

kurangnya karyawan yang utnuk

dipekerjakan, serta kerjasama yang

dilakukan dengan pihak lain yaitu

menyalurkan beras bulog yang tidak

berjalan sesuai rencana yang membuat

pihak BUMDes merugi dalam hal

permodalan.

Dalam Mengembangkan dan

mengelola BUMDes Jaya Gemilang dalam

meningkatkan kesejahteraan masyarakat

desa diperlukannya strategi. Adapun

beberapa strategi dari BUMDes Jaya

Gemilang sebagai berikut :

1. Membuka unit-unit usaha terutama di

bidang pertanian dan menjadi media

serta agen dalam memasarkan hasil

pertanian keseluruh Kecamatan Bintan

Utara.

2. Menjadikan BUMDes Jaya Gemilang

sebagai Melakukan kerja sama dengan

lembaga lain dalam mengembangkan

BUMDes Jaya Gemilang.

3. Melakukan pelatihan dan pembinaan

kepada masyarakat dalam

menjalankan usaha-usaha masyarakat,

4. memaksimalkan penyelesaian

perekonomian tidak harus melakukan

peminjaman kepada pihak eksternal

5 | N A S K A H P U B L I K A S I

Page 6: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/jurnal-kateria-fitriska.docx · Web viewManajemen strategis menurut Hunger dan Wheelen (2003:4) adalah “Strategic Management is

dalam menyelesaikan permasalahan

perekonomian.

LANDASAN TEORI

1. Strategi

Secara terminologi strategi

berasal dari kata Strategia yang

merupakan bahasa yunani yang berarti

“the art of general”. Kalimat tersebut

bisa diartikan sebagi seni yang biasa

digunakan oleh panglima dalam sebuah

peperangan supaya kelompoknya bisa

menang. Namun, pengertian dari

strategi tentunya tidak sesederhana ini

dimasa sekarang. Maka dari itu banyak

ahli yang memberikan definisi dari

strategi yang secara berkaitan dengan

sebuah organisasi.

Menurut Hamel dan Prahalad

(dalam Umar 2010:17), menjelaskan

mengenai arti Strategi bahwa:

“Strategi merupakan tindakan yang

bersifat incremental (senantiasa

meningkat) dan terus-menerus,

serta dilakukan berdasarkan sudut

pandang tentang apa yang

diharapkan oleh para pelanggan

dimasa depan. Dengan demikian

strategi selalu dimulai dari apa

yang dapat terjadi dan bukan

dimulai dengan apa yang terjadi.

Terjadinya kecepatan inovasi pasar

yang baru dan perubahan pola

konsumen memerlukan kompetensi

inti (core Competencies).

Perusahaan perlu mencari

kompetensi inti di dalam bisnis

yang dilakukan”.

Menurut Coulter (dalam Kuncoro

2006:12) mengatakan Strategi

merupakan sejumlah keputusan dan

aksi yang ditunjukan untuk mencapai

tujuan (goal) dan menyesuaikan sumber

daya organisasi dengan peluang dan

tantangan yang dihadapan dalam

lingkungan industrinya.

2. Manajemen Strategi

Membahas mengenai stategi maka

tidak terlepas dari manajemen strategik,

dalam buku Manajemen Strategik oleh

Nawawi (2005:148) Manajemen

Strategik adalah proses atau rangkaian

kegiatan pengambilan keputusan yang

bersifat mendasar dan menyeluruh,

disertai penetapan cara

melaksanakannya, yang dibuat oleh

manajemen puncak dan

diimplementasikan oleh seluruh jajaran

didalam suatu organisasi, untuk

mencapai tujuannya.

Menurut Siagian (2012:27)

Manajemen Stratejik merupakan suatu

proses yang dinamik karena ia

berlangsung secara terus-menerus

dalam suatu organisasi.

6 | N A S K A H P U B L I K A S I

Page 7: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/jurnal-kateria-fitriska.docx · Web viewManajemen strategis menurut Hunger dan Wheelen (2003:4) adalah “Strategic Management is

Manajemen strategis menurut

Hunger dan Wheelen (2003:4) adalah

“Strategic Management is that a set of

managerial decisions and actions that

determines the long-run performance of

a corporation”, dan jika diterjemahkan

secara bebas maka Manajemen strategis

adalah serangkaian keputusan dan

tindakan manajerial yang menentukan

kinerja perusahaan dalam jangka

panjang. Proses Manajemen strategis

meliputi empat elemen dasar :

1) Pengamatan Lingkungan

Sebelum melakukan formulasi

strategi, terlebih dulu melakukan

pengamatan lingkungan yang

mencakup dari lingkungan eksternal

dan lingkungan internal.

2) Perumusan Strategi

Yaitu pengembangan rencana jangka

panjang untuk manajemen efektif

dari kesempatan dan ancaman

lingkungan, dilihat dari kekuatan dan

kelemahan perusahaan. Perumusan

strategi meliputi menentukan misi

perusahaan, menetukan tujuan yang

akan dicapai, pengembangan

strategi, dan penetapan pedoman

kebijakan.

3) Implementasi Strategi

Yaitu proses dimana manajemen

mewujudkan strategi dan

kebijakannya dalam tindakan.

4) Evaluasi dan Pengendalian

Yaitu proses yang melaluinya

aktivitas-aktivitas perusahan dan

hasil kinerja dimonitor dan kinerja

sesungguhnya dibandingkan dengan

kinerja yang diinginkan.

3. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

Badan Usaha Milik Desa atau

BUMDes menurut Peraturan Menteri Desa

Nomor 4 tahun 2015 adalah badan usaha

yang seluruh atau sebagian besar

modalnya dimiliki oleh desa melalui

penyertaan secara langsung yang berasal

dari kekayaan desa yang dipisahkan guna

mengelola asset, jasa pelayanan, dan usaha

lainnya untuk sebesar-besarnya

kesejahteraan masyarakat desa.

Menurut Tim Pusat Kajian

Dinamika Sistem Pembangunan Fakultas

Ekonomi Universitas Brawijaya dalam

bukunya yang berjudul Buku Paduan

Pendirian dan Pengelolaan Badan Usaha

Milik Desa (2007:3) : “BUMDes

merupakan pilar kegiatan ekonomi di desa

yang berfunsi sebgai lembaga sosial

(social Institution) dan komersial

(commercial institution). Bumdes sebagai

lemabag sosial berpihak kepada

kepentingan masyarakat melalui

kontribusinya dalam penyediaan pelayanan

sosial. Sedangkan sebagai lembaga

komersial bertujuan mencari keuntungan

melalui penawaran sumberdaya lokal

(barang dan jasa ) ke pasar”.

7 | N A S K A H P U B L I K A S I

Page 8: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/jurnal-kateria-fitriska.docx · Web viewManajemen strategis menurut Hunger dan Wheelen (2003:4) adalah “Strategic Management is

BUMDes sebagai suatu lembaga

ekonomi modal usahanya dibangun atas

inisiatif masyarakat dan menganut asas

mandiri. Ini berarti pemenuhan modal

usaha BUMDes harus bersumber dari

masyarakat. Meskipun demikian, tidak

menutup kemungkinan BUMDes dapat

mengajukan pinjaman modal kepada pihak

luar seperti dari pemerinta desa atau pihak

lain bahkan melalui pihak ketiga. Prinsip

dasar dalam mendirikan pembentukan

BUMDes antara lain :

a. Pemberdayaan :Memiliki mana untuk

meingkatkan kemampuan masyarakat,

keterlibatan masyarakat dan tanggung

jawab masyarakat.

b. Keberagaman :Bahwa usaha kegiatan

masyarakat memiliki keberagaman

usaha dan keberagaman usaha

dimaksud sebagai bagian dari uni

usaha BUMDes tanpa mengurangi

status keberadaan dan kepemilikan

usaha masyarakat yang sudah ada.

c. Partisipasi :Pengelola harus mampu

mewujudkan peran aktif masyarakat

agar senantiasa memiliki dan turut

serta bertanggung jawab terhadap

perkembangan kelangsungan

BUMDes.

Pembentukan BUMDes harus dilakukan

berdasarkan kebutuhan masyarakat desa

yang dituangkan dalam musyawarah desa.

Mekanisme pembentukan BUMDes adalah

sebagai berikut :

a. Melakukan musyawarah desa untuk

menghasilkan kesepakatan.

b. Pokok pembahasan mengenai kondisi

ekonomi dan sosial budaya

masyarakat, organisasi pengelola

BUMDes, Modal usaha BUMDes

yang dituangkan dalam Anggaran

Dasar (AD) dan Anggaran Rumah

Tangga (ART) BUMDes.

c. Pengusulan materi kesepakatan

sebagai peraturan desa.

d. Penerbitan peraturan desa.

Pengelolaan kegiatan BUMDes adalah

sebagai berikut :

a. harus dilakukan secara transparan

artinya apat diketahui, diikuti,

dipantau, diawasi dan dievaluasi oleh

warga masyarakat secara luas.

b. Kegiatan harus akuntanbel, mengikuti

kaidah yang berlaku, sehingga dapat

dipertanggung jawabkan kepada

masyarakat.

c. Warga masyarakat terlibat secara aktif

dalam proses perencanaan,

pelaksanaan, pengawasan, dan

pelestarian kegiatan.

d. Kegiatan perlu berkelanjutan, yang

dapat memberikan hasil dan manfaat

kepada warga masyarakat.

e. Kegiatan berdasarkan kesepakatan

antar pelaku dalam warga masyarakat

desa sehingga memperoleh dukungan

dari semua pihak.

8 | N A S K A H P U B L I K A S I

Page 9: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/jurnal-kateria-fitriska.docx · Web viewManajemen strategis menurut Hunger dan Wheelen (2003:4) adalah “Strategic Management is

4. Kesejahteraan Sosial

Menurut Segal dan Brzuzy dalam

Suud (2006:5) kesejahteraan sosial adalah

kondisis sejahtera dari suatu masyarakat ,

kesejahteraan sosial meliputi kesehatan,

keadaan ekonomi, kebahagian, dan

kualitas hidup rakyat.

Menurut Wilensky dan Lebeux

dalam Suud (2006:7) kesejahteraan sosial

adalah sebagai sistem yang terorganisasi

dari pelayanan-pelayanan dan lembaga-

lembaga sosial, yang dirancang untuk

membantu individu-individu dan

kelompok-kelompok agar mencapai

tingkat hidup dan kesehatan yang

memuaskan. Maksudnya agar tercipta

hubungan-hubungan personal dan sosial

yang member kesempatan kepada

individu-individu pengembangan

kemapuan-kemampuan mereka seluas-

luasnya dan meningkatkan kesejahteraan

mereka sesuai dengan kebutuhan-

kebutuhan masyarakat.

Sedangkan menurut Wickeden

dalam Suud (2006:8) kesejahteraan sosial

adalah suatu sistem peraturan, program-

program, kebaikan-kebaikan, pelayanan-

pelayanan yang memperkuat atau

menjamin penyediaan pertolongan untuk

memenuhi kebutuhan-kebutuhan sosial

yang diakui sebagai dasar bagi penduduk

dan keteraturan sosial.

METODE PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan ini

menggunakan metode penelitian

deskriptif dengan pendekatan kualitatif,

dalam penelitian kualitatif ini peneliti

akan memberikan gambaran sistematis,

faktual dan akurat mengenai fakta-fakta

sesuai ruang lingkup judul penelitian

sebagaimana yang dikemukan oleh

Sugiyono (2011:11) penelitian

deskriptif adalah penelitian yang

dilakukan untuk mengetahui nilai

variabel mandiri, baik satu variabel atau

lebih (independen) tanpa membuat

perbandingan, atau menghubungkan

atrasa satu variabel dengan variabel

yang lain. Dimana peneliti adalah

sebagai instrumen kunci, pengambilan

sampel sumber data dilakukan secara

Snowball Sampling, teknik

pengumpulan dengan interview

(wawasan), analisis data bersifat

induktif/kualitatif, dan hasil penelitian

kualitatif lebih menekan pada

generalisasi.

Dapat disimpulkan bahwa

penelitian deskriptif dalam penelitian

ini adalah penelitian yang bermaksud

untuk mengumpulkan data dan

informasi tentang Strategi

Pengembangan Badan Usaha Milik

Desa (BUMDes) Dalam Meningkatkan

Kesejahteraan Masyarakat Di Desa

Lancang Kuning Kecamatan Bintan

9 | N A S K A H P U B L I K A S I

Page 10: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/jurnal-kateria-fitriska.docx · Web viewManajemen strategis menurut Hunger dan Wheelen (2003:4) adalah “Strategic Management is

Utara, yang kemudian hasilnya di

deskripsikan atau di gambarkan secara

jelas sebagaimana kenyataan

dilapangan.

Dalam memperoleh data dan

informasi lokasi penelitian ini

dilakukan di Desa Lancang Kuning

Kecamatan Bintan Utara Kabupaten

Bintan. Hal ini didasarkan karena desa

tersebut sudah memiliki Badan Usaha

Milik Desa dan telah diberi izin untuk

melakukan penelitian di Badan Usaha

Milik Desa Jaya Gemilang Desa

Lancang Kuning Kecamatan Bintan

Utara.

Sumber data yang digunakan

adalah sumber data primer yaitu objek

atau dokumen original /data yang

dikumpulkan dari peristiwa yang

sebenarnya. Dalam penelitian ini data

sekunder adalah data yang diperoleh

dengan tidak melalui wawancara,

namun bersumber dari dokumen-

dokumen, literatur, laporan-laporan,

jurnal-jurnal maupun halaman-

halaman internet yang memiliki

informasi dan data yang diperlukan.

Informan dalam penelitian ini penulis

tentukan dengan metode snowball

sampling. Snowball sampling menurut

Umar (2010:76) adalah teknik penetuan

sampel yang mula-mula jumlahnya kecil,

kemudian orang –orang yang dijadikan

sampel disuruh memilih responden lain

untuk dijadikan sampel lagi, begitu

seterusnya sehingga jumlah sampel terus

menjadi banyak. Teknik pengumpulan data

yang digunakan dalam penelitian ini,

antara lain:

1. Wawancara

2. Observasi

3. Dokumentasi

Komponen dalam analisis data menurut

Miles dan Huberman (Ulber 2009:339),

kegiatan analisis terdiri dari tiga alur

kegiatan yang terjadi secara bersamaan,

yaitu 1) Reduksi data , 2) Penyajian data,

dan 3) Penarikan kesimpulan.

PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Latar Belakang Badan Usaha Milik

Desa di Kabupaten Buntan

Penyelenggaraan Badan Usaha Milik Desa

merupakan amanat dari Peraturan Menteri

Desa Nomor 4 tahun 2015 pasal 4 . Desa

dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa

sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa.

Dalam menjalankan peyelenggaraan

Badan Usaha Milik Desa tentu memiliki

landasan hukum yang jelas agar terdapat

kejelasan tujuan dan agar lebih teratur

dalam penyelenggaraanya serta

pengelolaanya.

Pemerintah Daerah khususnya Badan

Pemberdayaan Masyarakat Desa

Kabupaten Bintan telah mensosialisasikan

tentang pembentukan Badan Usaha Milik

10 | N A S K A H P U B L I K A S I

Page 11: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/jurnal-kateria-fitriska.docx · Web viewManajemen strategis menurut Hunger dan Wheelen (2003:4) adalah “Strategic Management is

Desa, hal ini juga dilakukan untuk

memeriksa desa yang telah membentuk

BUMDes dan melihat kelengkapan serta

bukti-bukti BUMDes tersebut sudah

memenuhi syarat-syaratnya dan

Kecamatan yang ada di Kabupaten Bintan

telah memenuhi persyaratan dalam

mendirikan BUMDes. Pemerintah Pusat

mengamanatkan kepada setiap daerah yang

ada di Negara Kesatuan Republik

Indonesia untuk menggali potensi yang

dimiliki baik secara umum maupun

potensi-potensi yang dimiliki wilayah

terkecil yaitu potensi desa yang dikelola

oleh masing-masing pemerintah desa

dengan mendapat dukungan dari

pemerintah daerah. Penyelenggaraan

BUMDes yang dilakukan di Kabupaten

Bintan berjalan lancar karena hampir

seluruh desa sudah melakukan

pembentukan BUMDes, partisipasi desa

yang ada di Kabupaten Bintan sangat

bagus, dari 36 desa sudah 28 desa yang

telah memiliki BUMDes.

Beranjak dari program tersebut pemerintah

desa Lancang Kuning menindak lanjuti

dengan mengadakan musyawarah untuk

memberi nama BUMDes dan menetapkan

jajaran direksi BUMDes serta melihat

potensi-potensi yang ada di Desa Lancang

Kuning. Dalam membentuk BUMDes

diperlukannya syarat-syarat yang harus

diikuti serta sesuai dengan ketentuannya.

dari hasil wawancara diatas dapat

disimpulkan bahwa Desa Lancang Kuning

sudah menjalankan serta membentuk

BUMDes sesuai dengan syarat-syarat

pembentukan BUMDes yang terdapat pada

Peraturan Desa Lancang Kuning Nomor

04 Tahun 2016.

B. Strategi Pengembangan Badan

Usaha Milik Desa Jaya Gemilang di

Desa Lancang Kuning Kecamatan

Bintan Utara

Strategi merupakan salah satu alat

untuk tujuan. Untuk dapat

mendeskripsikan dan menganalisa tentang

Strategi Badan Usaha Milik Desa Di

Kecamatan Bintan Utara Desa Lancang

Kuning, maka digunakan model

manajemen strategi dari Hunger &

Wheelen (2003) yang menjelaskan bahwa

terdapat empat indikator yang menjadi

faktor strategi manajemen yaitu

Pengamatan Lingkungan, Perumusan

Strategi, Implementasi Strategi, Dan

Evaluasi Dan Pengendalian sebagai

landasan dalam penelitian ini. Oleh karena

itu, keempat indikator akan dibahas satu

persatu untuk menggambarkan tentang

strategi manajemen tersebut. Adapun

penjelasannya adalah sebagai berikut :

a. Pengamatan lingkungan

1) Lingkungan internal

Lingkungan internal terdiri dari

variabel-variabel (kekuatan dan

kelemahan). Lingkungan internal

merupakan lingkungan yang berada

11 | N A S K A H P U B L I K A S I

Page 12: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/jurnal-kateria-fitriska.docx · Web viewManajemen strategis menurut Hunger dan Wheelen (2003:4) adalah “Strategic Management is

dalam Badan Usaha Milik Desa Jaya

Gemilang. Dalam analisisnya

lingkungan ini bertujuan untuk melihat

potensi serta kemampuan dari Badan

Usaha Milik Desa Jaya Gemilang ini

dijadikan sebagai wadah usaha untuk

desa yang dapat membantu masyarakat

desa dalam meningkatkan

perekonomian masyarakat berdasarkan

observasi dilapangan. Adapun kekuatan

dan kelemahan dari lingkungan internal

Badan Usaha Milik Desa Jaya

Gemilang adalah sebagai berikut :

a) Kekuatan

Kekuatan merupakan sumber daya,

keterampilan, atau keunggulan-keunggulan

lain yang berhubungan dengan para

pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar

yang dapat dilayani oleh perusahaan yang

diharapkan dapat dilayani.

Dari hasil wawancara diatas bahwa

lingkungan yang terdapat di Desa Lancang

Kuning menjadi salah satu keuntungan,

dimana banyak potensi usaha yang dapat

dijalankan didesa ini. Lingkungan Desa

Lancang Kuning memiliki banyak potensi

yang dapat diolah mulai dari usaha

pertanian, penangkaran lebah kelut,

peternakan ikan, hingga penggemukan

sapi, dengan potensi-potensi ini

menjadikan keuntungan bagi desa dalam

membuka usaha-usaha masyarakat. Oleh

karena itu perlunya pengelola BUMDes

memanfaatkan keuntungan lingkungan

yang ada di desa. Dengan memiliki sumber

daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk

menjalankan roda usaha diharapkan bisa

menjadi penunjang perekonomian

masyarakat di Desa Lancang Kuning.

b) Kelemahan

merupakan keterbatasan atau

kekurangan dalam sumber daya,

keterampilan, dan kapabilitas yang

secara efektif menghambat kinerja

perusahaan. Berdasarkan penelitian

yang dilakukan walaupun memiliki

potensi tidak menutup kemungkinan

terdapat kelemahan dalam

mengembangkan Badan Usaha Milik

Desa Jaya Gemilang.

2) Lingkungan eksternal

Lingkungan eksternal terdiri dari

variabel-variabel (peluang dan

ancaman). Lingkungan internal

merupakan lingkungan umum.

Lingkungan umum adalah suatu

lingkungan yang terdiri dari faktor-

faktor yang memiliki ruang lingkup

luas. Lingkungan ini nantinya akan

menjadi pengaruh yang cukup besar

dalam pengembangan Badan Usaha

Milik Desa Jaya Gemilang. Adapun

peluang dan ancaman dalam Badan

Usaha Milik Desa Jaya Gemilang

adalah sebagai berikut :

12 | N A S K A H P U B L I K A S I

Page 13: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/jurnal-kateria-fitriska.docx · Web viewManajemen strategis menurut Hunger dan Wheelen (2003:4) adalah “Strategic Management is

a) Peluang

Peluang merupakan situasi penting

yang menguntungkan dalam

lingkungan perusahaan. Berdasarkan

hasil wawancara yang telah dilakukan

maka peluang yang dimiliki Badan

Usaha Milik Desa Jaya Gemilang

yaitu desa ini memiliki lingkungan

dan lokasi yang strategis karena

terdapat banyak lahan tidur yang dapat

dimanfaatkan dalam mengembangkan

usaha desa dan desa ini juga sudah

dikenal dengan penggemukan sapinya.

Hal ini terlihat pada patung sapi yang

menjadi ikon desa tersebut. Dengan

lingkungan yang baik dan mendukung

dapat membuka usaha-usaha baru

yang menguntungkan bagi desa, maka

peluang BUMDes Jaya Gemilang

untuk dapat membantu masyarakat di

desa Lancang Kuning semakin besar,

namun dari observasi peneliti lakukan

potensi yang ada didesa tersebut

dirangkul oleh BUMDes dikarenakan

masyarakat desa yang belum mau

berkontribusi dalam program

BUMDes Jaya Gemilang.

b) Ancaman

Ancaman merupakan situsi yang

tidak menguntungkan dalam

lingkungan perusahaan. Ancaman

merupakan gangguan utama bagi

posisi sekarang atau yang diinginkan

perusahaan. Adapun ancaman yang

dimiliki BUMDes Jaya Gemilang

terletak pada sisi keuangan dan

masyarakat untuk mengelola

BUMDes, pihak pengelola BUMDes

Jaya Gemilang yang belum dapat

mengelola keuangan dengan baik hal

ini terbukti dari kerugian yang

lumayan banyak dalam penanam

jagung pada awal usaha yang

dijalankan BUMDes Jaya Gemilang

serta Sumber Daya Manusia kurang

untuk bekerja di BUMDes Jaya

Gemilang.

b. Perumusan Strategi

Perumusan strategi adalah

pengembangan rencana jangka panjang

untuk manajemen efektif dari kesempatan

dan ancaman lingkungan, dilihat dari

kekuatan dan kelemahan perusahaan.

Perumusan strategi meliputi menentukan

misi perusahaan, menentukkan tujuan-

tujuan yang dapat dicapai, pengembangan

strategi, dan penetapan pedoman

kebijakan. Hal ini dapat diuraikan

berdasarkan hasil pengamatan dan analisa

mengenai perumusan strategi di BUMDes

Jaya Gemilang Desa Lancang Kuning

adalah sebagai berikut :

1) Misi

Misi yang ditelah dibuat oleh Badan

Usaha Milik Desa Jaya Gemilang

sudah tertuang di Peraturan Desa yang

telah dibuat dan menggambarkan

13 | N A S K A H P U B L I K A S I

Page 14: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/jurnal-kateria-fitriska.docx · Web viewManajemen strategis menurut Hunger dan Wheelen (2003:4) adalah “Strategic Management is

harapan/ cita-cita yang ingin dicapai,

dengan misi yang telah dibuat

diharapkan dapat membuat

kelanggengan antara ketua dan

anggota juga agar yang akan

dilakukan di BUMDes Jaya Gemilang

agar sesuai dengan jalur jalur yang

sudah ditetapkan. Adapun misi yang

terkait dengan strategi pengembangan

BUMDes adalah Pengembangan

layanan sosial melalui usaha simpan

pinjam dan usaha sektor riil dan

mengembangkan jaringan kerja sama

ekonomi dengan berbagai pihak.

Dengan BUMDes Jaya Gemilang

membuka usaha yang sesuai dengan

kemampuan desa serta bekerjasama

dengan pihak lain, namun dari hasil

observasi peneliti melalui dokumen

yang diterima dibandingkan dengan

hasil lapangan misi belum terlaksana

sepenuhnya, hal ini dapat dilihat dari

BUMDes Jaya Gemilang baru

melaksanakan kerjasama dengan

pihak lain namun tidak berhasil dan

adanya unit usaha yang tidak berjalan

dengan baik, sedangkan untuk misi

yang lain belum dapat terlaksana.

2) tujuan

Adapun tujuan dari BUMDes Jaya

Gemilang yaitu meningkatkan Pendapatan

Asli Desa Lancang Kuning unutk

peningkatan pembangunan dan

peningkatan pelayanan masyarakat Desa

Lancang Kuning dan memperkuat

kelembagaaan dan memperluas jaringaan

kerja melalui kerjasama dengan berbagai

potensi masyarakat dan bersinergi dengan

lembaga-lembaga lain yang terkait, dengan

berjalanya BUMDes Jaya Gemilang belum

dapat mewujudkan semua tujuan yang

telah dibuat hal ini dikarenakan BUMDes

yang baru berjalan. Jika tujuan yang telah

dibuat terlaksana dengan baik, hal ini akan

memberi manfaat bagi perekonomian

masyarakat desa terutama bagi masyarakat

perekonomian kecil dimana mereka dapat

menumbuhkan pendapatan ekonomi

mereka. Salah satu potensi yang dimiliki

desa yaitu peternakan lebah kelut yang

masih dimiliki secara pribadi oleh salah

satu warga desa Lancang Kuning, jika hal

ini dapat dikelola bersama BUMDes maka

masyarakat desa yang lain dapat ikut serta

dan belajar bagaimana cara menternakan

lebah kelut tersebut. Dalam penjualan

dapat dikelola dengan baik dan legal agar

14 | N A S K A H P U B L I K A S I

Page 15: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/jurnal-kateria-fitriska.docx · Web viewManajemen strategis menurut Hunger dan Wheelen (2003:4) adalah “Strategic Management is

tidak ada masalah hukum yang terjadi pada

transaksi jual belinya.

3) strategi

Strategi perusahaan merupakan

rumusan perencanaan komprehensif

tentang bagaimana akan mecapai misi dan

tujuannya. Adapun strategi yang telah

dilaksanakan oleh BUMDes Jaya

Gemilang adalah sebagai berikut :

a) Membuka unit-unit usaha terutama di

bidang pertanian dan menjadi media

serta agen dalam memasarkan hasil

pertanian keseluruh Kecamatan Bintan

Utara.

b) Melakukan kerja sama dengan

lembaga lain dalam mengembangkan

BUMDes Jaya Gemilang.

c. Implementasi strategi Merupakan proses dimana manajemen

mewujudkan strategi dan kebijakannya

dalam tindakan melalui strategi-strategi

yang telah dibuat. Proses tersebut mungkin

meliputi perubahan budaya secara

menyeluruh, struktur atau sistem

manajemen dari organisasi secara

keseluruhan.

Adapun strategi yang digunakan

BUMDes Jaya Gemilang adalah sebagai

berikut :

1. Membuka unit-unit usaha terutama di

bidang pertanian dan menjadi media

serta agen dalam memasarkan hasil

pertanian keseluruh Kecamatan Bintan

Utara.

Berdasarkan wawancara diatas BUMDes

Jaya Gmilang tidak kesulitan dalam

memasarkan hasil pertanian, hal ini terlihat

ketika panen pertama hasil kegiatan usaha

penanaman jagung hibrida terjual habis

walaupun belum masuk kepasar besar

yang ada di kecamatan Bintan Utara.

Dengan usaha-usaha yang telah dibentuk

perlunya BUMDes Jaya Gemilang

menetapkan pasar mana yang akan

digarap, kondisi pasar yang bagaimana

yang diinginkan dan sebagainya serta

dalam menjalankan unit usaha perlu

dikajinya unit usaha yang dibuat apakah

dengan menjalankan unit usaha tersebut

dapat menyerap tenaga kerja dari

masyarakat dan menguntungkan BUMDes

untuk Pendapatan Asli Desa . BUMDes

Jaya Gemilang ini dalam membentuk unit

usaha sudah melihat apa yang menjadi

permintaan pasar serta melihat produk apa

yang terus dibutuhkan secara terus

menerus seperti misalnya yang sekarang

sedang dijalankan BUMDes Jaya

Gemilang di bidang pertanian jagung

hibrida dimana dalam pemasaran yang

dilakukan tidak terlalu sulit, dan di

bengkel las BUMDes ini terus mengkuti

trend yang dapat menarik minat pasar.

15 | N A S K A H P U B L I K A S I

Page 16: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/jurnal-kateria-fitriska.docx · Web viewManajemen strategis menurut Hunger dan Wheelen (2003:4) adalah “Strategic Management is

2. Melakukan kerja sama dengan lembaga

lain dalam mengembangkan BUMDes

Jaya Gemilang

Dalam mengembangkan BUMDes Jaya

Gemilang perlu adanya kerjasama dengan

pihak lain yang akan membuat BUMDes

ini bisa berkembang dalam mengelola

serta mengenalkan usaha yang dijalankan

kepada masyarakat luas di Kecamatan

Bintan Utara.

Pada usaha yang dijalankan BUMDes di

pertanian BUMDes dengan hasil panen

yang belum maksimal, BUMDes Jaya

gemilang melakukan kerjasama dengan

Loka Pengkajian Teknologi Pertanian

(LPTP) Kabupaten Bintan dikarenakan

BUMDes kurangnya pengetahuan serta

teknologi yang dipakai dalam mengelola

kondisi lahan jagung yang membuat panen

jagung yang kemaren kurang maksimal.

Dikarenakan hasil panen yang kurang

maksimal, akhirnya pihak pengurus

meminta bantuan dari LPTP Kabupaten

Bintan dalam melakukan penanam

pertanian di Desa Lancang Kuning. Dapat

disimpulkan dari pernyataan diatas bahwa

strategi sangat penting dalam

mengembangkan BUMDes Jaya Gemilang

karena dengan adanya strategi BUMDes

berharap dapat melaksanakan hal-hal ingin

dicapai yaitu meningkatkan pendapatan

asli, menciptakan lapangan kerja untuk

masyarakat desa serta meningkatkan

perekonomian masyarakat desa. Jika

strategi dapat dilaksanakan dengan baik

maka tujuan yang telah ditentukan dapat

dicapai, namun BUMDes Jaya Gemilang

dalam melaksanakan strategi yang telah

ditentukan tidak berjalan sebagaimana

mestinya hal ini dikarenakan kurang

minatrnya masyarakat ikut serta dalam

kegiatan BUMDes, kurangnya pengelola

mengatur proses kerjasama, dan BUMDes

yang baru berjalan, hal ini juga yang

membuat belum terlihatnya penyerapan

tenaga kerja dan peningkatan

perekonomian dari masyarakat.

d.Evaluasi dan pengendalian

Agar sasaran yang ingin diraih

dapat dibuktikan, perlu ditindak lanjuti

dengan pelaksanaanya. Evaluasi dan

pengendalian atau pengawasan

dimaksudkan untuk lebih menjamin bahwa

semua kegiatan yang diselenggarakan oleh

perusahaan, hendaknya didasarkan pada

rencana yang disepakati, sehingga ia tidak

menyimpang atau keluar dari batas-batas

toleransinya. Dari unit-unit usaha yang

telah dijalankan. harapan masyarakat Desa

Lancang Kuning agar perbaikan /evaluasi

itu dapat terlaksana dan membuat

BUMDes Jaya Gemilang berjalan sesuai

dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Pengawasan yang dilakukan dari kepala

desa yaitu melihat laporan dari kegiatan

usaha yang dilakukan BUMDes Jaya

Gemilang dan dari pemerintah melihat dari

pelaporan yang dilakukan setahun sekali

16 | N A S K A H P U B L I K A S I

Page 17: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/jurnal-kateria-fitriska.docx · Web viewManajemen strategis menurut Hunger dan Wheelen (2003:4) adalah “Strategic Management is

pada tutup buku. BUMDes Jaya Gemilang

awalnya belum dapat membuat hasil

pelaporan yang baik, sejak diadakannya

pelatihan yang dilakukan Pemerintah

Daerah dalam mengelola BUMDes, pihak

BUMDes sudah dapat memperbaiki apa

yang tidak sesuai di pelaporan tersebut,

jika BUMDes masih belum dapat

menghasilkan keuntungan bagi desa maka

pihak desa dapat melakukan konsultasi

kepada tenaga ahli yang ada di Badan

Pemberdayaan Masyarakat Desa.

Sedangkan untuk menilai kinerja dari

BUMDes dapat dilakukan dengan melihat

tanggapan masyarakat dengan adanya

BUMDes didesa ini bisa dilihat dari

sosialisasi yang dilakukan oleh BUMDes

Jaya Gemilang. Namun dari penelitian

yang dilakukan bahwa pihak pengelolan

BUMDes Jaya Gemilang belum

mensosialisasikan tujuan dari adanya

pembentukan BUMDes, pada saat

pembentukan hanya para tokoh masyarakat

serta sebagian yang ikut serta. Oleh karena

itu masyarakat Desa Lancang Kuning

meminta kepada pihak BUMDes Jaya

Gemilang untuk melakukan sosialisasi

agar masyarakat lebih paham apa

kegunaan dan mendapat manfaat dari

adanya BUMDes didesa tersebut.

masyarakat di Desa Lancang Kuning

belum mengetahui tentang Badan Usaha

Milik Desa.

Dari hasil penelitian yang diperoleh

melalui observasi, wawancara, dan

dokumentasi strategi pengembangan

Badan Usaha Milik Desa di Desa Lancang

Kuning adalah gambaran dan proses dari

pengelolaan BUMDes Jaya Gemilang

tersebut. Dalam tahap ini pengelola

BUMDes Jaya Gemilang mengkaji ulang

kegiatan-kegiatan di BUMDes ini serta

pihak dari pemerintah desa melakukan

pengawasan di BUMDes Jaya Gemilang.

Adapun masyarakat yang dapat merasakan

adanya BUMDes didesa ini belum bisa

dirasakan semua masyarakat jadi dari segi

meningkatkan pendapatan masyarakat dan

pendapatan asli desa belum bisa

didapatkan.

PENUTUPA. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti tentang Strategi

pengembangan Badan Usaha Milik Desa

Jaya Gemilang Dalam Meningkatkan

Kesejahteraan Masyarakat Desa Lancang

Kuning Kecamatan Bintan Utara saat ini

belum berjalan dengan maksimal antara

lain kurang nya pemahaman masyarakat

mengenai BUMDes serta masyarakat

belum dapat merasakan manfaat dari

keberadaan BUMDes Jaya Gemilang Desa

Lancang Kuning Kecamatan Bintan Utara.

Adapun Strategi pengembangan Badan

Usaha Milik Desa Jaya Gemilang Dalam

Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat

17 | N A S K A H P U B L I K A S I

Page 18: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/jurnal-kateria-fitriska.docx · Web viewManajemen strategis menurut Hunger dan Wheelen (2003:4) adalah “Strategic Management is

Desa Lancang Kuning Kecamatan Bintan

Utara bisa dilihat sebagai berikut :

1) Pengamatan Lingkungan, dari hasil

pengamatan lingkungan terkait dengan

usaha yang dijalankan. Lingkungan

yang ada didesa Lancang Kuning

sudah dapat dikatakan lingkungan

yang cocok untuk didirikannya

BUMDes namun kurang pemanfaatan

dari pengelola.

2) Perumusan strategi, dalam hal ini

perlunya BUMDes Jaya Gemilang

melakukan perencanaan dalam

membuat misi, tujuan dan strategi

namun dalam kenyataanya belum

semua misi, tujuan dan strategi

tersebut terlaksana sesuai apa yang

diharapkan.

3) Implementasi Strategi, pada

implementasinya strategi sudah

terlaksana namun kenyataanya strategi

yang dilaksanakan tidak berjalan

sebagaimana mestinya terlihat dengan

adanya salah satu unit usaha yang

berhenti beroperasi yaitu unit usaha

pencucian motor.

4) Evaluasi dan pengendalian, pada tahap

ini BUMDes harus melakukan

penyerahan laporan setiap unit usaha

yang dijalankan agar setiap kegiatan

yang berlansung dapat selalu diawasi

dan ditinjau serta perlunya evaluasi

/perbaikan-perbaikan dalam

menjalankan BUMDes Jaya Gemilang

terlihat dengan sosialisasi yang

dilakukan hanya kepada tokoh-tokoh

masyarakat.

B. Saran

Diharapkan pengelola Badan

Usaha Milik Desa Jaya Gemilang

memberikan sosialisasi kepada masyarakat

dan perlu adanya kerjasama antara

pegelola dan masyarakat desa, agar desa

dapat menjadi desa yang mandiri, maka

peneliti memberikan masukan atau saran

terhadap pengembangan Badan Usaha

Milik Desa Jaya Gemilang Desa Lancang

Kuning Kecamatan Bintan Utara sebagai

berikut :

1. Perlu ditingkatkan lagi pemanfaatan

lahan di desa ini dengan bekerja sama

dengan masyarakat setempat.

2. Perlu adanya pertimbangan secara

matang dalam menentukan strategi

dalam menjalankan BUMDes Jaya

Gemilang.

3. Membuka unit usaha yang baru yang

sesuai dan dapat dilaksanakan oleh

masyarakat setempat.dapat

terealisasikan secepatnya sehingga

masyarakat setempat.

4. Pengelola harus melakukan rapat

musyawarah kepada masyarakat

dengan cara melakukan rapat kepada

setiap RT secara bergilir dengan

18 | N A S K A H P U B L I K A S I

Page 19: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/jurnal-kateria-fitriska.docx · Web viewManajemen strategis menurut Hunger dan Wheelen (2003:4) adalah “Strategic Management is

kesepakatan bersama, agar tidak

hanya tokoh masyarakat yang

mengetahui tentang BUMDes.

Demikian saran yang dapat saya

sampaikan melalui hasil pembahasan

dari bab sebelumnya. Pentingnya

masyarakat Desa Lancang Kuning

mengetahui tetang BUMDes agar misi

serta strategi yang telah dibuat dapat

terlaksana serta visi dari BUMDes

Jaya Gemilang yakni “Mewujudkan

kesejahteraan masyarakat Desa

Lancang Kuning melalui

pengembangan ekonomi dan

pelayanan sosial dengan motto

“BERSATU UNTUK MAJU” dapat

terwujudkan.

19 | N A S K A H P U B L I K A S I

Page 20: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/jurnal-kateria-fitriska.docx · Web viewManajemen strategis menurut Hunger dan Wheelen (2003:4) adalah “Strategic Management is

REFERENSI

Buku

Arikunto, Suharsimi. 2010. “Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik”, Jakarta: Renika Cipta.

Herdiansyah, Haris. 2014. “Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial”. Jakarta: Salemba Humanika.

Hunger David, J. dan Wheelen, Thomas L. 2003. Manajemen Strategis. Yogyakarta: Andi.

Kuncoro, Mudrajat. 2006. “Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan-Keunggulan Kompetitif”. Jakarta: Erlangga.

Wiryokusumo, Iskandar. 2011. ” Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum”. Jakarta: Bumi Aksara.

Nawawi, Hadari. 2005. “Manajemen Stratejik Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan”. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Suharto, Edi. 2009. “Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat”. Bandung: PT Refika Aditama.

Siagian, Sondang P. 2012. “Manajemen Stratejik”. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Sugiyono,2011. “Metode Penelitian Administrasi”. Bandung : Alfabeta.

Suud, Mohammad. 2006. “3 Orientasi Kesehjateraan Sosial”. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Suyadi prawirosentono dan dewi primasari. 2014. manajemen stratejik & pengambilan keputusan korporasi. Jakarta: Bumi Aksara

Umar, Husein. 2010. “Desain Penelitian Manajemen Strategik”. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.

Widoyoko, Eko Putro. 2012. “Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian”. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Jurnal

Budiono, Puguh. 2015.“Implementasi Kebijakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Bojonegoro (Studi di Desa Ngringinrejo Kecamatan Kalitidu dan Desa Kedungprimpen Kecamatan Kanor )”. (http://journal.unair.ac.id. Diakses 04 Januari 2017 jam 16:15 Wib).

Purnamasari, Hanny dkk. 2016.“Efektifitas Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Berbasis Ekonomi Kerakyatan di Desa Warungbambu Kecamatan Karawang Timur Kabupaten Karang”. (http://journal.unsika.ac.id. Diakses 28 Januari 2017 jam 13:20 Wib)

20 | N A S K A H P U B L I K A S I

Page 21: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/jurnal-kateria-fitriska.docx · Web viewManajemen strategis menurut Hunger dan Wheelen (2003:4) adalah “Strategic Management is

Ramadana, Coristya Berlian. Heru Ribawanto. Suwondo. 2013.“Keberadaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sebagai Penguatan Desa” (http://administrasipublik.studentjournal.ub.ac.id. Diakses 28 Januari 2017 jam 13:00 Wib).

Tama, Ovi Era. Yanuardi. 2013.“Dampak Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bagi Kesehjateraan Masyarakat DiDesa Karangrejek Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunugkidul”. (http://journal.student.uny.ac.id. Diakses 04 februari 2017 jam 14.20 Wib).

Dokumen

Departeman Pendidikan Nasional Pusat Kajian Dinamika Sistem Pembangunan (PKDSP) Fakultas Ekonomi UNIBRAW. 2007. Buku Panduan Pendirian dan Pengelolaan BUMDES. Jakarta: Pimpinan Pusat Relawan Pemberdayaan Desa Nusantara (PP RPDN).

Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia. 2015. “Pengembangan Desa”. Jakarta: Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia.

Undang-undang No. 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasiona Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

Undang-undang No. 11 Tahun 2009 Tentang Kesehjateraan Sosial.

Permendesa No.4 Tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan, dan Pembubaran BUMDes.

Peraturan Desa No. 04 Tahun 2016 tentang Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) “Jaya Gemilang” Desa Lancang Kuning.

21 | N A S K A H P U B L I K A S I