ciptakarya.pu.go.idciptakarya.pu.go.id/setditjen/upload/kegiatan/MAKALAH... · Web viewMAKALAH...

62
RUANG LINGKUP STUDI KELAYAKAN BISNIS MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis DISUSUN OLEH: KELOMPOK 8 Sri Ayu 41152010140019 Gilang Ramadhan 41152010140050 Riska Novilaria 41152010140077 Listina Purnamasari 41152010140078 Sellawati Mustofa 41152010140150 FAKULTAS EKONOMI

Transcript of ciptakarya.pu.go.idciptakarya.pu.go.id/setditjen/upload/kegiatan/MAKALAH... · Web viewMAKALAH...

RUANG LINGKUP STUDI KELAYAKAN BISNIS

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 8

Sri Ayu 41152010140019

Gilang Ramadhan 41152010140050

Riska Novilaria 41152010140077

Listina Purnamasari 41152010140078

Sellawati Mustofa 41152010140150

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAGEMEN

UNIVERSITAS LANGLANGBUANA

Jl. Karapitan No. 116 Bandung 40261 Telp. 022-4218084, Fax. 022-4237144

2017

KATA PENGANTAR

Puji beserta syukur penulis panjatkan kehadirat Illahi Rabbi karena atas

Berkat dan Rahmat serta Kuasa-nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini

dengan tepat waktu.

Adapun maksud dan tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi

salah satu syarat dalam menempuh mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis di

Fakultas Ekonomi di Universitas Langlangbuana.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada yang

terhormat Bapak Deni Budiana, S.E., M.M selaku dosen mata kuliah Studi

Kelayakan Bisnis, yang bersedia meluangkan waktu dan tenaga untuk

memberikan bimbingan serta arahan kepada penulis sampai selesainya peyusunan

makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih memiliki

banyak kekurangan karena dari itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran

yang konstruktif demi kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap semoga

makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa-mahasiswi

khususnya mahasiswa-mahasiswi Universitas Langlangbuana tentang ruang

lingkup studi kelayakan bisnis.

Bandung, Maret 2017

Penulis

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................................1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah................................................................6

1.3 Maksud dan Tujuan........................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN DAN LANDASAN TEORI............................................7

2.1.1 Tahapan Studi Kelayakan Bisnis....................................................................11

2.2 Manfaat Studi Kelayakan Bisnis..................................................................16

2.3 Aspek-aspek yang Dianalisis Dalam Studi Kelayakan Bisnis.....................19

2.4 Analisis Studi Kelayakan Bisnis Untuk Warunk Upnormal........................23

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................33

3.1 Kesimpulan...................................................................................................33

3.2 Saran.............................................................................................................34

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................34

ii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bisnis semakin banyak dipilih oleh orang-orang ketika berinvestasi. Bisnis

merupakan usaha menjual barang atau jasa yang dilakukan oleh perorangan,

sekelompok orang atau organisasi kepada konsumen dengan tujuan utama adalah

memperoleh keuntungan atau laba. Bisnis juga dapat dikelompokkan berdasarkan

kepemilikan, seperti perusahaan perorangan, persekutuan, perseroan atau

koperasi. Sedangkan apabila dikelompokkan berdasarkan aktivitasnya bisnis

terbagi menjadi bisnis manufaktur, jasa, pengecer dan distribusi, bisnis pertanian

dan pertambangan, bisnis utilitas, dan bisnis transportasi.

Pada dasarnya bisnis timbul karena adanya kebutuhan dan permintaan

konsumen. Pengusaha berupaya memenuhi kebutuhan konsumen tersebut.

Sehingga tercipta berbagai jenis bisnis baik jasa ataupun barang. Walaupun tidak

jarang banyak bisnis yang sengaja di ciptakan oleh pengusaha dalam rangka

inovasi yang menciptakan pandangan bahwa produk tersebut menjadi kebutuhan

bagi konsumen. Pengusaha berlomba-lomba dalam menarik minat konsumen

untuk membeli produknya. Hal tersebut dilakukan agar perusahaan atau

pengusaha semakin besar dalam mendapatkan laba. Mendapatkan laba yang

semakin besar merupakan tujuan utama dari bisnis itu dilaksanakan.

Dalam upaya memperoleh laba yang besar, maka perlu dilakukan studi

kelayakan bisnis. Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian yang mendalam

[Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 1

terhadap suatu ide bisnis tentang layak atau tidaknya ide tersebut dilaksanakan,

atau dapat tidaknya suatu proyek dilaksanakan dengan berhasil. Studi kelayakan

bisnis ini perlu dilakukan dalam rangka mengurangi resiko terjadinya kerugian

dikarenakan bisnis yang akan dilaksanakan tidak layak dijalankan. Studi

kelayakan bisnis meninjau berbagai aspek dalam ketika akan mendirikan suatu

bisnis.

Aspek-aspek yang harus ditinjau dalam studi kelayakan bisnis adalah

aspek hukum, aspek pasar dan pemasaran, aspek keuangan, aspek teknis atau

operasi, aspek manajemen atau organisasi, aspek ekonomi sosial, dan aspek

lingkungan. Semua aspek ini dinilai dan akan menjadi acuan bagi bisnis tersebut

apakah layak atau tidak untuk dijalankan. Studi kelayakan bisnis ini juga akan

sangat membantu bagi pihak-pihak yang akan berhubungan dengan bisnis

tersebut, seperti pihak investor, kreditor, pihak manajemen, pemerintah, ataupun

bagi tujuan pembangunan ekonomi.

Dari berbagai bisnis yang ada, bisnis kuliner menjadi bisnis yang sangat

menjanjikan dilihat dari animo masyarakat terhadap munculnya berbagai tempat

makan. Di kota-kota besar sudah menjadi hal yang biasa bila ditemukan banyak

tempat-tempat makan atau kafe. Kafe atau Cafe berasal dari bahasa perancis,

secara harfiah adalah (meminum) kopi, tetapi kemudian menjadi tempat dimana

seseorang bisa minum-minum, tidak hanya kopi tetapi juga minuman atau bahkan

makanan.

[Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 2

Banyak bermunculan tempat-tempat makan yang tidak hanya

menyediakan makanan saja, tetapi juga menyediakan tempat makan yang nyaman

sehingga sangat diminati oleh segmen pasar usia remaja. Salah satu bentuk usaha

yang bergerak dibidang kuliner adalah Warunk Upnormal, berdiri sejak tahun

2014. Dimulai dari sebuah resto tempat berkumpul anak-anak muda dengan

makanan utamanya adalah mie instant Indomie yang hampir semua orang suka,

Warunk Upnormal tumbuh menjadi bisnis yang yang sangat menguntungkan.

Warunk Upnormal yang memiliki tema yang unik yaitu menyajikan makanan

rumahan dengan tampilan ala cafe, mampu menghasilkan laba yang sangat besar.

Warunk Upnormal yang berdiri di bawah PT Cita Rasa Prima telah

memiliki 24 outlet diseluruh Indonesia, Dengan rata-rata omzet sebesar

Rp. 750.000.000 dalam satu bulan. Selain di kelola langsung oleh pusat, Warunk

Upnormal membuka kerjasama bagi pihak lain untuk berinvestasi dan memiliki

outlet Warunk Upnormal dengan sistem waralaba. Sedangkan pengertian

waralaba adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan.

Sedangkan menurut versi pemerintah Indonesia, waralaba adalah perikatan yang

salah satu pihaknya diberikan hal memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari

kekayaan intelektual (HAKI) atau penemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki

pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh

pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan barang dan jasa.

Warunk Upnormal dengan omzet yang sangat besar tersebut tentunya juga

mengeluarkan dana investas yang tidak sedikit. Modal awal yang harus di

keluarkan ketika menjalin kemitraan adalah sebesar Rp 4.000.000.000 (Empat

[Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 3

Milyar Rupiah). Dengan modal awal yang sangat besar tersebut, maka diperlukan

adanya studi kelayakan bisnis guna melihat seberapa lama pengembalian dana

yang ditanam dibisnis tersebut. Artinya, sebelum perusahaan dijalankan, maka

terlebih dahulu perlu dihitung, apakah bisnis atau usaha yang akan dijalankan

benar-benar dapat mengembalikan uang yang telah diinvestasikan dalam bisnis

tersebut dalam jangka waktu tertentu dan dapat memberikan keuntungan finansial

lainnya seperti yang diharapkan. Jika tidak, maka sebaiknya bisnis tersebut jangan

dijalankan. Disamping dapat mencapai keuntungan finansial, bagi pemilik usaha

juga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi karyawan yang bekerja pada

bisnis tersebut, masyarakat di sekitar usaha atau bisnis maupun bagi pemerintah.

Studi kelayakan bisnis adalah Suatu kegiatan yang mempelajari secara

mendalam tentang suatu usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka

menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan. Mempelajari secara

mendalam artinya meneliti secara sungguh-sungguh data dan informasi yang ada,

kemudian diukur, dihitung, dan dianalisis hasil penelitian tersebut dengan

menggunakan metode-metode tertentu. Penelitian yang dilakukan terhadap usaha

yang akan dijalankan dengan ukuran tertentu, sehingga diperoleh hasil maksimal

dari penelitian tersebut.

Kelayakan artinya penelitian yang dilakukan secara mendalam tersebut

dilakukan untuk menentukan apakah usaha yang akan dijalankan akan

memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya yang akan

dikeluarkan. Dengan kata lain, kelayakan dapat diartikan bahwa usaha yang

dijalankan akan memberikan keuntungan finansial dan nonfinansial sesuai dengan

[Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 4

tujuan yang mereka inginkan. Layak di sini diartikan juga akan memberikan

keuntungan tidak hanya bagi perusahaan yang menjalankannya, tetapi juga bagi

investor; kreditur; pemerintah, dan masyarakat luas. '

Adapun pengertian bisnis adalah usaha yang dijalankan yang tujuan

utamanya untuk memperoleh keuntungan. Keuntungan yang dimaksud dalam

perusahaan bisnis adalah keuntungan finansial. Namun dalam praktiknya

perusahaan nonprofit pun perlu dilakukan studi kelayakan bisnis karena

keuntungan yang diperoleh tidak hanya dalam bentuk finansial akan tetapi juga

nonfinansial. Jadi, dengan dilakukannya studi kelayakan bisnis akan dapat

memberikan gambaran apakah usaha atau bisnis yang diteliti layak atau tidak

untuk dijalankan.

Untuk menentukan layak atau tidaknya suatu usaha dapat dilihat dari

berbagai aspek. Setiap aspek untuk dapat dikatakan layak harus memiliki suatu

standar nilai tertentu, namun keputusan penilaian tak hanya dilakukan pada satu

aspek saja. Penilaian untuk menentukan kelayakan harus didasarkan kepada

seluruh aspek yang akan dinilai nantinya.

Berdasarkan fenomena tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai ruang lingkup dan aspek-aspek studi kelayakan bisnis,

dengan contoh kasus Warunk Upnormal.

[Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 5

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka penulis

mengindentifikasikan beberapa masalah yang akan dijadikan bahan penelitian

selanjutnya :

1. Apa saja ruang lingkup studi kelayakan bisnis ?

2. Apa manfaat dari studi kelayakan bisnis?

3. Aspek-aspek apa saja yang dianalisis dalam studi kelayakan bisnis?

4. Bagaimana studi kelayakan bisnis untuk contoh kasus Warunk Upnormal ?

1.3 Maksud dan Tujuan

Dalam penulisan makalah ini penulis mempunyai tujuan sebagai berikut :

1. Untuk memahami tentang studi kelayakan bisnis.

2. Untuk mengetahui manfaat dari studi kelayakan bisnis.

3. Untuk mengetahui aspek-aspek apa saja yang di analisis dalam studi kelayakan

bisnis.

4. Untuk mengetahui bisnis Warung Upnormal layak atau tidak dijalankan.

[Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 6

BAB II

PEMBAHASAN DAN LANDASAN TEORI

2.1 Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis

Studi kelayakan bisnis merupakan suatu konsep yang dikembangkan dari

konsep manajemen keuangan, terutama ditujukan dalam rangka mencari atau

menemukan inovasi baru dalam perusahaan. Pertimbangan yang menunjukan

pentingnya studi kelayakan bisnis ini terlihat dari semakin luasnya cakupan dari

studi ini. Studi tentang pasar, tidak dapat dilakukan dengan baik jika tidak

didukung oleh konsep manajemen pemasaran, begitu juga studi lainnya, misalnya

studi finansial perlu didasarkan atas pemahaman manajemen keuangan dan

akutansi yang baik , hal yang sama terjadi pada studi teknis dan manajemen perlu

ada dukungan pengetahuan dasar mengenai manajemen operasi, teori struktur

organisasi dan personalia serta konsep konsep lain yang diperlukan untuk

menyempurnakan hasil studi, karena itu dalam melakukan studi kelayakan bisnis

pertimbangan untuk menggunakan tenaga ahli sesuai dengan profesi merupakan

suatu hal yang sangat penting jika ingin medapatkan hasil studi yang benar dan

dapat dipercaya sebagai suatu referensi atau acuan dalam membuat keputusan

investasi.

Ketergantungan pada keahlian ini tentunya akan membawa implikasi

langsung pada praktek pekerjaan yang sebenarnya jika praktek pekerjaan yang

sebenarnya jika konsep kerja ini akan diterapkan apalagi penerapannya akan

menyangkut suatu proyek yang penting dan berskala besar. Penyelesaiannya tidak

dapat dilakukan oleh hanya suatu tenaga ahli dalam studi kelayakan bisnis saja,

[Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 7

tetapi akan melibatkan banyak tenaga ahli lain, seperti ahli teknis-teknis khusus

yang harus diikutkan dalam studi ini agar betul-betul dapat

dipertanggungjawabkan kebenarannya. Keahlian ini diperlukan agar penilai tidak

merasa ada keraguan dalam penafsiran penerimaan dari proyek atau rencana usaha

maupun dari penafsiran biaya yang diperlukan untuk merealisasikan proyek

tersebut.kesanksian atau keraguan biasanya diawali dengan ketiadaan atau kurang

lengkapnya data pendukung yang diperlukan keabsahan data tersebut, dengan kata

lain berarti keterlibatan para ahli secara tidak langsung akan menghasilkan data

yang lengkap dan data yang valid yang kesemuanya bertujuan agar studi

kelayakan dibuat benar-benar dapat dijadikan bahan informasi yang berguna

untuk membuat keputusan investasi. Keputusan investasi adalah keputusan untuk

melaksanakan suatu usaha baru atau pengembangan usaha lama yang hasilnya

tidak dapat dirasakan di masa saat keputusan investasi dibuat, tetapi hasilnya baru

dapat dirasakan di masa yang akan datang. Dasar pemikiran ini yang membuat

kenapa studi kelayakan bisnis itu perlu dibuat secara hati-hati dan harus dilakukan

dengan konsep yang benar serta dikerjakan oleh orang yang ahli dan dapat

dipercaya.

Studi kelayakan bisnis yang juga sering disebut dengan studi

kelayakan proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek

(biasanya suatu proyek investasi) dilaksanakan dengan berhasil. Dalam hal ini

studi kelayakan sering disebut juga dengan Feasibility study merupakan

bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan. Apakah akan menerima

atau menolak suatu gagasan usaha yang telah direncanakan. Pengertian layak

[Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 8

tersebut dalam penilaian ini adalah kemungkinan dari gagasan proyek atau

bisnis yang akan dilaksanakan memberikan manfaat baik dalam keuntungan

secara finasial maupun keuntungan sosial (social benefit).

Pengertian studi kelayakan bisnis menurut Kasmir dan Jakfar (2007:4),

merupakan suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu proyek bisnis yang

biasanya merupakan proses investasi itu dilaksanakan. Sedangkan menurut

Husein Umar (1997) menyatakan Studi Kelayakan Bisnis adalah suatu penelitian

layak atau tidaknya suatu proses besar yang biasanya merupakan proyek investasi

itu dilaksanakan. Layak dilaksanakan dalam pengertian ini adalah berhasil.

Pengertian keberhasilan bagi pihak investor berorentasi profit semata,

biasanya mengartikan keberhasilan suatu proyek dalam artian yang lebih

terbatas dibandingkan dengan pihak non profit yaitu diukur diukur dengan

keberhasilan proyek tersebut dalam menghasilkan profit.

Sedangkan bagi pihak non profit (pemerintah dan lembaga non profit

lainnya) pengertian berhasil berupa seberapa besar penyerapan tenaga

kerjanya, pemanfaatan sumber daya yang melimpah ditempat tersebut, dan

faktor-faktor lain dipertimbangkan terutama manfaatnya bagi masyarakat luas.

Pemerintah perlu menggunakan studi kelayakan bisnis terutama untuk

melihat dampak dari adanya usaha tersebut bagi kehidupan dan pertumbuhan

ekonomi masyarakat yang berhubungan dengan penyerapan tenaga kerja,

pertumbuhan ekonomi, dan penerimaan pajak, baik yang berasal dari pajak

tambah nilai dari produk yang dihasilkan dari usaha tersebut ataupun pajak

[Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 9

penghasilan. Pemerintah yang baik tentunya akan sangat berkepenttingan dengan

semakin banyak inovasi-inovasi baru yang muncul dari masyarakat , karena

sekecil apapun bentuk usaha yang lahir akan langsung berdampak positif terhadap

pertumbuhan ekonomi. Konsep studi kelayakan bisnis ini adalah alat yang secara

saddar dirancang untuk merealisasikan temuan temuan baru atau usaha usaha baru

dan pengembangan dari usaha yang sudah ada secara obyektif didasarkan pada

penilaian yang didukung oleh data yang lengkap dan dijamin keabsahannya , serta

dikaji dan dibahas oleh para ahli yang memiliki kompetensi untuk tujuan tersebut.

Semua implikasi langsung maupun tidak langsung dalam ruang lingkup kegiatan

studi kelayakan bisnis dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 1 ini untuk menjelaskan bahwa dalam melakukan studi kelayakan bisnis

tidak akan dapat dilakukan secara sempurna jika unsur-unsur penting yang ada

dalam ruang lingkup keterkaitan antara setiap unsur penting untuk diperhatikan

[Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 10

agar dapat membuat tafsiran penerimaan dan biaya proyek atau usaha dapat

dijadikan bahan kajian untuk menentukan apakah suatu inovasi itu layak atau

tidak untuk dilaksanakan dalam batas-batas kendala dan kesempatan yang ada,

saat ini maupun dimasa yang akan datang. Keahlian dalam studi kelayakan bisnis

akan tercermin dari kemampuan untuk mengakomodasi seluruh konsep,

pemahaman tentang segala aspek atau unsur unsur seperti pemerintah, lingkungan,

dan masyarakat, penguasa konsep-konsep dasar manajemen, teknis, dan instrumen

lainya serta kemampuan mengkoordinasikan semua tenaga ahli yang di perlukan

untuk mendukung keberhasilan studi.

2.1.1 Tahapan Studi Kelayakan Bisnis

Guna mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan dapat menuntun

pelaksanaan studi dengan baik maka ada baiknya bagi setiap pembaca untuk

mempelajari tahapan-tahapan kegiatan yang perlu dilakukan agar dapat

memudahkan mengetahui kegiatan apa saja yang harus dilakukan pada setiap

tahapan secara beruntun sampai studi tersebut selesai. Tahapan-tahapan kegiatan

yang harus dilaksanakan itu sebagai berikut :

Tahapan 1. Kegiatan Menemukan Ide/gagasan usaha

Tahapan 2. Mempertimbangkan alternative usaha

Tahapan 3. Melakukan Analisis data

Tahapan 4. Mengambil Keputusan

[Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 11

Bagian berikut dari tulisan ini akan diuraikan secara lebih detail kegiatan

yang dilakukan pada setiap tahapan.

I. Kegiatan Menemukan Ide/Gagasan Usaha

Tahapan ini para pembaca atau orang yang berminat mempelajari studi

kelayakan bisnis diharuskan untuk melakukan kegiatan untuk menemukan satu

ide/gagasan usaha menurut pertimbangnya merupakan ide/gagasan usaha yang

layak untuk diwujudkan. Ide/gagasan usaha atau proyek itu biasanya dapat timbun

melalui serangkaian kegiatan berikut.

a) Melalui bacaan. Bacaan yang banyak kontribusinya adalah bacaan yang

berkaitan langsung dengan bidang usaha yang diminati, dengan cara ini akan

dapat diketahui sudah sejauh mana perkembangan bidang usaha tersebut saat

ini, apa saja yang sudah dilakukan, teknologi yang sudah digunakan sampai

saat ini, apakah ada catatan data statistik yang menggambarkan realisasi dari

kegiatan yang telah dilakukan oleh pelaku bisnis di bidang ini, maka akan

muncul pertanyaan untuk melihat apakah masih ada peluang, kalau ada

peluang kira-kira bagaimana caranya untuk merealisasikan peluang tersebut.

Jika ide/gagasan itu sudah terbentuk biasanya akan terus menerus mendorong

pelaku untuk menggali sebanyaknya mungkin informasi yang berhubungan

dengan ide/gagsan tersebut.

b) Melalui survei : Pelaku sengaja merancang suatu survey secara dalam salah

satu bidang usaha. Fokus kegiatan mungkin belum tergambar secara nyata,

tetapi pelaku berkeyakinan bahwa hasil temuannya merupakan satu produk/jasa

[Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 12

yang memang belum pernah ada sebelumnya atau temuannya merupakan suatu

temuan secara tidak langsung atau kebetulan, dan ternyata banyak hasil temuan

dan teknologi yang ada sekarang adalah hasil dari ide/gagasan yang muncul

melalui survei. Misalnya pelaku melakukan survei ke salah satu pabrik

mengamati apa saja yang di kerjakan oleh pabrik tersebut, kegiatan apa yang

belum dapat dilakukan oleh pabrik tersebut dengan baik, atau ada limbah

pabrik yang terbuang begitu saja, dan pada saat pelaku melihatnya maka

seketika muncul ide/gagasan untuk memanfaatkan limbah tersebut, dan masih

banyak lagi temuan-temuan survei yang dapat merangsang munculnya

ide/gagasan untuk mendirikan atau mengembangkan usaha.

c) Melalui pengalaman Kerja. Ide/gagasan muncul setelah pelaku megalami

sendiri kegiatan apa saja yang harus dilakukan jika suatu usaha akan

menghasilkan produk atau jasa, dalam kontek ini pelaku terbiasa dengan

kegiatan kerja secara menyeluruh, sehingga sekecil apapun pekerjaan yang

berhubungan dengan proses penciptaan produk atau jasa sudah dikuasi dengan

baik. Istilah populernya proses transfer teknologi kepada pelaku sudah berjalan

dengan sempurna sehingga akan dapat menganalisis apakah masih ada peluang

dan apakah mudah dan mungkin baginya untuk memulai usaha sendiri seperti

yang sedang dilakukan sekarang. Ide/gagasan yang muncul akan terealisasi jika

didukung oleh rasa keyakinan pelaku atas dasar pengalaman yang sudah

dimiliki saat ini. Contoh-contohnya banyak, misalnya bagaimana awal

ceritanya berdirinya pabrik Roti Suseno di Telukbetung. Pengalaman

pemiliknya bekerja di Pabrik Roti Mikasa kepunyaan pengusaha keturunan

[Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 13

Arab di Pasar Kangkung Telukbetung yang akhirnya mengalami kebangkrutan.

Bidang usaha kecil umumnya sangat banyak munculnya karena adanya

pengalaman dari pemilik untuk menekuni usaha tersebut, seperti usaha salon

kecantikan, usaha bengkel, usaha pertokoan dan perdagangan, dan lain

sebagainya. Untuk membuat keputusan menjadi lebih baik ada baiknya

digunakan kriteria penilaian yang berdasarkan model rata-rata tertimbnag

( weighted average method), dalam melakukan pemilihan ide/gagasan usaha

yang layak sebaiknya didasarkan teknik ini, sehingga keputusan dapat dibuat

lebih optimal. Dibandingkan dengan cara-cara konvensional yang hanya

mendasarkan pada pandangan subyektif belaka.

2. Mepertimbangkan Alternatif Usaha

Ide/gagasan yang telah ditemukan dan menurut pertimbangan layak untuk

diwujudkan maka tahap berikutnya adalah melakukan studi kemungkinan

pemilihan bentuk usaha yang tepat untuk ide/gagasan tersebut. Pilihan itu antara

lain usaha menghasilkan barang (usaha industri), usaha peningkatan dari usaha

yang memang sudah ada sebelum atau usaha perdagangan. Pertimbangannya

haruslah dilakukan secara obyektif setelah dilakukan pengumpulan data. Artinya

keputusan yang dibuat memang sudah diperhitungkan dengan dukungan data yang

cukup dan benar dengan cara membandingkan dari masing-masing alternatif

ditinjau dari segi modal, tenaga karja, pengalaman, kemudahan,t eknologi, bahan

baku, kemungkinan produk/jasa, dan teknik pembuatan produk/jasa, mudah untuk

dipasarkan, dan tidak bertentangan dengan peraturan dan kebijakan

pemernitah.Pemilihan bentuk usaha sangat tergantung pada apa yang menjadi

[Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 14

gagasan dan tujuan si investor itu sendiri, jika seandainya tujuan awal adalah

mendirikan suatu usaha baru yang berhubungan langsung dengan kegiatan

produksi karena tersedia cukup sumberdaya maka jelas pilihannya adalah usaha

industri tetapi jika pertimbangan gagasan usahanya adalah bertujuan untuk

melakukan usaha perdagangan setelah mempertimbangkan berbagai segi baik dari

segi kemudahan, modal, kecepatan perputaran aliaran kas, mungkinan juga dari

risiko usaha dan lain sebagainya menunjukan indikator kecendrungan untuk

memilih bentuk usaha jasa perdagangan. Jika sebelumnya investor tersebut sudah

memiliki usaha maka tujuannya adalah meningkatkan kapasitas usaha atau

menambah kapasitas usahanya karena kapasitas yang ada sudah tidak dapat lagi

memenuhi permintaan konsumen, pilihan yang tepat tentunya adalah investasi

dalam rangka peningkatan kapasitas usahanya. Prinsip melakukan pemilihan ini

tetap saja berorientasi pada pasar, besarnya kendala yang dihadapi, tersedianya

data yang lengkap, dan pada kecukupan sumberdaya yang dimiliki

3. Tahap Analisis Data

Pelaku studi pada tahap ini melakukanan alisis dari keputusan yang dibuat

pada tahap ke II, dengan cara lebih detail dan cermat. Analisis itu dimulai dari :

a. Analisis pasar dalam usaha untuk menentukan besarnya penerimaan dan

biaya yang dibutuhkan untuk memasarkan produk atau-jasa yang sudah

direncanakan sebelumnya.

b. Analisis teknis dan manjemen ditujukan untuk menetukan mesin dan

peralatan, bahan baku, SDM, prosedur produksi, dan sebagainya yang

[Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 15

kesemuanya harus tertuang lengkap ke dalam kebutuhan dana yang

diperlukan untuk dapat memproduksi barang atau jasa sesuai dengan

rencana.

c. Analisis lingkungan.Tujuan yang ingin di capai dari analisis lingkungan

adalah untuk memastikan dampak apa yang terajadi jika produksi atau jasa

yang sudah direncanakan itu terlaksana, baik mengenai dampak positif

maupun negatif terhadap lingkungan usaha yang direncanakan ini jika

dampak itu sudah jelas maka analis harus memperhitungkan apakah ada

tambahan penerimaan atau sebaliknya justru tambahan biaya yang

diperlukan untuk menanggulangi kemungkinan adanya polusi atau limbah

dari usaha yang sudah direncanakan.

d. Analisis Finansial.Analis ini merupakan analisis terakhir yang harus

dilakukan dalam studi kelayakan bisnis dan sekaligus sebagai fokus dari

seluruh kegiatan mulai dari tahap I sampai dengan tahap III, karena itu jika

data atau informasi yang diberikan sebagai hasil analisis pada tahap ini

kurang dapat dipercaya atau kurang lengkap maka hasil yang akan dicapai

pada tahap ini juga akan menjadi tidak optimal. Dengan kata lain baik

buruknya hasil analisis finasial sangat tergatung tahap-tahap sebelumnya.

2.2 Manfaat Studi Kelayakan Bisnis

Berikut ini akan dijelaskan manfaat studi kelayakan bisnis. Seperti

diketahui, hasil dari suatu studi kelayakan bisnis adalah laporan tertulis. Isi

laporan studi kelayakan bisnis menyatakan bahwa suatu rencana bisnis layak

direalisasikan. Tujuan yang ingin dicapai dalam konsep studi kelayakan bisnis,

[Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 16

bahwa ada banyak pihak yang berkepentingan dengan studi kelayakan bisnis

sehingga jika dirumuskan secara eksplist tujuan yang ingin dicapai dari konsep

studi kelayakan bisnis ini sekurang-kurangnya ada enam yang berkepentingan,

yaitu sebagai berikut:

1. Bagi pihak investor

Studi kelayakan bisnis ditujukan untuk melakukan penilaian dari

kelayakan usaha atau proyek untuk menjadi masukan yang berguna karena

sudah mengkaji berbagai aspek seperti aspek pasar, aspek teknis dan operasi

manajemen, aspek lingkungan dan aspek finasial secara komprehensif dan detail

sehingga dapat dijadikan dasar bagi investor untuk membuat keputusan investasi

yang lebih objektif.

2. Bagi analisis studi kelayakan

Suatu alat yang berguna yang dapat dipakai sebagai penunjang

kelancaran tugas-tugasnya dan melakukan penilaian suatu usaha baru,

pengembangan usaha baru pengembangan usaha atau menilai kembali usaha

yang sudah ada.

3. Bagi Kreditor

Pendanaan proyek dapat juga dipinjam dari bank. Pihak bank, sebelum

memutuskan untuk memberikan kredit atau tidak, perlu mengkaji ulang studi

kelayakan bisnis yang telah dibuat, termasuk mempertimbangkan sisi-sisi lain,

misalnya bonafiditas dan tersedianya agunan yang dimiliki perusahaan.

4. Bagi Manajemen Perusahaan

[Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 17

Pihak Manajemen Perusahaan. Studi kelayakan bisnis dapat dibuat oleh

pihak eksternal perusahaan maupun pihak internal perusahaan (sendiri). Terlepas

dari siapa yang membuat, pembuatan proposal ini merupakan upaya dalam rangka

merealisasikan ide proyek yang ujung-ujungnya bermuara pada peningkatan usaha

untuk meningkatkan laba perusahaan. Sebagai pihak yang menjadi project leader,

sudah tentu pihak manajemen perlu mempelajari studi kelayakan itu, misalnya

dalam hal pendanaan, berapa yang dialokasikan dari modal sendiri, rencana

pendanaan dari investor dan dari kreditor.

5. Bagi masyarakat

Hasil studi kelayakan bisnis merupakan suatu peluang untuk

meningkatkan kesejahteraan dan perokonomian rakyat baik yang terlibat

langsung maupun muncul karena adanya nilai tambah sebagai akibat dari adanya

usaha atau proyek tersebut.

6. Bagi pemerintah

Dari sudut pandang mikro, hasil dari studi kelayakan ini bagi pemerintah

terutama untuk tujuan pengembangan sumber daya manusia, berupa penyerapan

tenaga kerja. Selain itu, Adapun usaha baru atau bekembangnya usaha lama

sebagai hasil dari kelayakan bisnis yang dilakukan oleh individu atau badan

usaha tentunya akan menambah pemasukan pemerintah, baik dari pajak

pertambahan nilai maupun pajak penghasilan (pph) dan retribusi berupa

biaya perizinan, biaya pendaftaran, biaya adminitrasi, dan secara makro

pemerintah dapat berharap dari keberhasilan studi kelayakan bisnis ini

[Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 18

adalah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah ataupun nasional

sehingga tercapai pertumbuhan dan kenaikan income perkapita.

2.3 Aspek-aspek yang Dianalisis Dalam Studi Kelayakan Bisnis

Dalam melakukan pembuatan dan penilaian studi kelayakan melalui tahap-

tahap yang telah ditentukan, hendaknya dilakukan secara benar dan lengkap.

Kemudian setiap tahapan memiliki berbagai aspek yang harus diteliti, diukur, dan

dinilai sesuai dengan ketentuan yang telah ditentukan.

Ada beberapa aspek yang perlu dilakukan studi untuk menentukan

kelayakan suatu usaha. Masing-masing aspek tidak berdiri sendiri, akan tetapi

saling berkaitan. Artinya jika salah satu aspek tidak dipenuhi, maka perlu

dilakukan perbaikan atau tambahan yang diperlukan.

Urutan penilaian aspek mana yang harus didahului tergantung dari

kesiapan penilai dan kelengkapan data yang ada. Tentu saja dalam hal ini dengan

pertimbangan prioritas, mana yang harus didahului dan mana yang berikutnya.

Secara umum, prioritas aspek-aspek yang perlu dilakukan studi kelayakan sebagai

berikut:

1. Aspek hukum

Dalam aspek ini yang akan dibahas adalah masalah kelengkapan dan

keabsahan dokumen perusahaan, mulai dari bentuk badan usaha sampai izin-

izin yang dimiliki. Kelengkapan dan keabsahan dokumen sangat penting,

karena hal ini merupakan dasar hukum yang harus dipegang apabila di

kemudian hari timbul masalah. Keabsahan dan kesempurnaan dokumen dapat

[Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 19

diperoleh dari pihak-pihak yang menerbitkan atau mengeluarkan dokumen

tersebut.

2. Aspek pasar dan pemasaran

Untuk menilai apakah perusahaan yang akan melakukan investasi

ditinjau dari segi pasar dan pemasaran memiliki peluang pasar yang

diinginkan atau tidak. Atau dengan kata lain seberapa besar potensi pasar yang

ada untuk produk yang ditawarkan dan seberapa besar market share yang

dikuasai oleh para pesaing dewasa ini. Kemudian bagaimana strategi

pemasaran yang akan dijalankan, untuk menangkap peluang pasar yang ada.

Dalam hal ini, untuk menentukan besarnya pasar nyata dan potensi pasar yang

ada, maka perlu dilakukan riset pasar, baik dengan terjun langsung ke

lapangan maupun dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber.

Kemudian, setelah diketahui pasar nyata dan potensi pasar yang ada barulah

disusun strategi pemasarannya.

3. Aspek keuangan

Penelitian dalam aspek ini dilakukan untuk menilai biaya-biaya apa

saja yang akan dikeluarkan dan seberapa besar biaya-biaya yang akan

dikeluarkan. Kemudian juga meneliti seberapa besar pendapatan yang akan

diterima jika proyek jadi dijalankan. Penelitian ini meliputi seberapa lama

investasi yang ditanamkan akan kembali. Kemudian dari mana saja sumber

pembiayaan bisnis tersebut dan bagaimana tingkat suku bunga yang berlaku,

sehingga apabila dihitung dengan formula penilaian investasi sangat

[Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 20

menguntungkan. Metode penilaian yang akan digunakan nantinya dengan

Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return, Profitability

Indek, Break Event Point serta dengan rasio-rasio keuangan lainnya.

4. Aspek teknis atau operasi

Dalam aspek ini yang akan diteliti adalah mengenai lokasi usaha, baik

kantor pusat, cabang, pabrik, atau gudang Kemudian penentuan layout

gedung, mesin, dan peralatan serta layout sampai kepada usaha perluasan

selanjutnya. Penelitian mengenai lokasi meliputi berbagai pertimbangan,

apakah harus dekat dengan pasar, dekat dengan bahan baku, dengan tenaga

kerja, dengan pemerintahan, lembaga keuangan, pelabuhan, atau

pertimbangan lainnya. Kemudian mengenai penggunaan teknologi apakah

padat karya atau padat modal. Artinya jika menggunakan padat karya, maka

akan memberikan kesempatan kerja, namun jika padat karya justru

sebaliknya.

5. Aspek manajemen/organisasi

Yang dinilai dalam aspek ini adalah para pengelola usaha dan struktur

organisasi yang ada. Proyek yang dijalankan akan berhasil apabila dijalankan

oleh orang-orang yang profesional, mulai dari merencanakan, melaksanakan

sampai dengan mengendalikannya apabila terjadi penyimpangan. Demikian

pula dengan struktur organisasi yang dipilih harus sesuai dengan bentuk dan

tujuan usahanya.

6. Aspek ekonomi sosial

[Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 21

Penelitian dalam aspek ekonomi adalah untuk melihat seberapa besar

pengaruh yang ditimbulkan jika proyek ini dijalankan. Pengaruh ini terutama

terhadap ekonomi secara luas serta dampak sosialnya terhadap masyarakat

secara keseluruhan. Dampak ekonomi tertentu. peningkatan pendapatan

masyarakat baik yang bekerja di pabrik atau masyarakat di luar lokasi pabrik

Demikian pula dengan dampak sosial yang ada seperti tersedianya sarana dan

prasarana seperti jalan. jembatan, penerangan, telepon, air, tempat kesehatan.

pendidikan. sarana olahraga, dan sarana ibadah.

7. Aspek dampak lingkungan

Merupakan analisis yang paling dibutuhkan pada saat ini, karena

setiap proyek yang dijalankan akan sangat besar dampaknya terhadap

lingkungan di sekitarnya, baik terhadap darat. air. dan udara. yang pada

akhirnya akan berdampak terhadap kehidupan manusia. binatang. dan

tumbuh-tumbuhan yang ada di sekitarnya.

Secara ringkas gambaran mengenai aspek-aspek yang akan dunia: dapat

dilihat dalam gambar di halaman berikut mi.

[Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 22

2.4 Analisis Studi Kelayakan Bisnis Untuk Warunk Upnormal

Warunk Upnormal merupakan salah satu bisnis kuliner yang sedang

mengalami pertumbuhan usaha yang sangat pesat. Berdiri sejak tahun 2014,

sekarang Warunk Upnormal telah memiliki 24 outlet yang kebanyakan berada di

Kota Bandung, walaupun telah banyak membuka cabang outlet di luar Kota

Bandung. Banyaknya jumlah outlet dari Warunk Upnormal ini menunjukkan

bahwa bisnis ini cukup menjanjikan sebagai salah satu pilihan untuk berinvestasi.

Warunk Upnormal membuka kerjasama dengan pihak lain dengan cara waralaba

(franschise). Bentuk kemitraan ini telah dirintis dari tahun pertama bisnis ini

dijalankan.

Dengan banyaknya antusias para investor yang ingin ikut bermitra dengan

Warunk Upnormal, tentu studi kelayakan bisnis untuk usaha ini sangat dibutuhkan

untuk meyakinkan para investor untuk menanamkan modal.

[Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 23

Berikut gambaran umum mengenai studi kelayakan bisnis untuk bisnis

Warunk Upnormal :

2.4.1 Visi dan Misi Warunk Upnormal

Visi : Menjadi tempat makan yang unik dan inovatif dengan mengambil konsep

warunk pinggir jalan yang memiliki konsep kafe

Misi :

1. Melaksanakan standar pelayanan secara konsisten dengan menerapkan senyum,

salam, sapa dan sopan.

2. Terus berinovasi dalam membuat makanan dan minuman yang unik dan

menarik.

3. Memiliki harga yang terjangkau dengan mengutamakan kualitas pelayanan.

2.4.2. Studi Kelakan Bisnis Warunk Upnormal

1. Aspek Hukum

Warunk Upnormal berada dibawah perusahaan PT Cita Rasa Prima yang

telah berbadan hukum PT (Perseroan Terbatas). Sudah termasuk perusahaan

kena pajak. Sistem kemitraan berbentuk waralaba dalam jangka waktu 6 tahun.

Warunk Upnormal sudah memiliki Surat ijin mendirikan usaha perdagangan,

surat ijin mendirikian bangunan.

2. Aspek Pasar dan Pemasaran

Segmen market berdasarkan demografi :

[Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 24

a. masyarakat perkotaan,

b. pekerjaan : siswa sekolah, mahasiswa, pegawai kantor

Segmen market berdasarkan psikografi :

a. Orang dengan sifat sosialita

b. masyarakat konsumtif

c. masyarakat yang membutuhkan refreshing

d. masyarakat yang suka kuliner

Pemasaran yang dilakukan oleh Warunk Upnormal hanya menggunakan

media Sosial. Juga dengan pemasaran mouth to mouth melalui akun jejaring

sosial. Karena keunikannya banyak pelanggan yang memposting di skun jejaring

sosial mereka dan membuat orang lain penasaran untuk datang ke Upnormal.

- Strategi Produk : Warunk Upnormal menciptakan produk yang inovatif. Yaitu

menu andalannya adalah mie “Indomie” dengan berbagai varian toping yang

unik dan memiliki rasa yang enak. Selain dari segi rasa, tentunya segi

penampilan dari produk juga menjadi daya tarik sendiri untuk konsumen. Dari

segi minuman, Warunk Upnormal memiliki banyak varian minuman degan

nama yang unik dan rasa yang enak. Dalam menu nya juga sebagian

ditampilkan foto dari makanan atau minuman tersebut, sehingga membantu

konsumen dalam menentukan pilihan menu yang akan dipesan.

- Strategi Harga : Upnormal mematok harga yang relatif terjangkau untuk

segmen pasar yang dipilihnya. Yaitu beskisar antara Rp. 7.000 sampai dengan

Rp. 35000.

[Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 25

- Strategi Lokasi dan Distribusi : Lokasi Warunk Upnormal ini biasanya terletak

dekat dengan segmen pasarnya. Seperti dekat kampus, dekat pusat

perbelanjaan, daerah yang memiliki banyak tempat makan lainnya.

- Strategi Promosi : Warunk Upnormal menerapkan promosi dengan media

elektronik, yaitu media sosial media seperti facebook, twitter, instagram, dll.

Selain promosi melalui media sosial, promosi dengan adanya diskon sering

dilakukan oleh Warunk Upnormal saaat awal-awal pembukaan oultet.

- Service Concept

a. Elemen penting dalam pelayanan yang tersedia adalah suasana yang santai

untuk berkumpul bersama teman dengan varian menu yang unik dan

disediakannya mainan seperti uno, kartu, monopoli dan lain sebagainya.

b. Elemen yang dirasakan oleh pasar adalah bagaimana pelanggan merasa

bahwa ini adalah tempat yang pas untuk sekedar menghabiskan waktu

luang untuk berkumpul dan bercengkrama sehingga banyak target pasar

yang antusias dengan service dan suasana yang memadai.

c. Pelanggan merasakan pelayanan yang diberikan baik dan sesuai dengan

apa yang diharapkan juga tempat yang strategis sehingga banyak

pelanggan yang datang ke Upnormal. Tetapi karena saking banyaknya

beberapa dari pelanggan harus menunggu untuk mendapatkan tempat.

Terkadang karena waiting list yang terlalu panjang beberapa dari

pelanggan pergi karena terlalu lama menunggu.

d. Desain prosedur pelayanan yang dibuat adalah dengan cara memberikan

pelayanan yang membuat pelanggan tidak bosan dan betah berada di

[Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 26

Upnormal contohnya dengan membuat menu yang menarik serta

disediakannya permainan yang dapat dimainkan pelanggan. Dengan

tampilan dinding yang menarik, varian menu yang unik dan bagaimana

kesenangan mereka saat bermain menjadikan konsumen tertarik untuk

memposting di sosial medianya masing-masing sehingga upnormal

semakin banyak orang yang mengetahui dan penasaran untuk datang ke

Upnormal.

3. Aspek Keuangan

Total investasi yang harus dikeluarkan apabila ingin menjalin kemitraan

dengan Upnormal berkisar 4 Milyar Rupiah dengan BEP sekitar 2,5 tahun –

3.5 tahun. Dengan rata-rata omzet perhari 25 juta, maka omzet sebulan adalah

Rp. 750.000.000. Profit Margin 20 %, maka keuntungan bersih dalam satu

bulan rata-rata Rp. 150.000.000.

4. Aspek Teknis atau Operasi

- Lokasi Fasilitas : Dalam sistem jasa di Warunk Upnormal terkait lokasi

konsumsi jasa maka pelanggan yang datang mendatangi perusahaan untuk

menikmati jasa.

- Layout Fasilitas : Dalam sistem jasa di Warunk Upnormal terkait desain

fasilitas dan aksesori jasa Warunk Upnormal memiliki aspek-aspek

fasilitas yang unik dan variasi menu yang menarik. Layout untuk setiap

outlet distandarkan sesuai dengan perjanjian yang telah diatur oleh kantor

pusat. Luas bangunan kurang lebih minimal 400 m2. Lebar depan outlet

minimal 8 meter. Meja dan kursi di suplai langsung oleh perusahaan pusat

[Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 27

dengan ukuran dan desain yang telah distandarkan. Layout yang

distandarkan dari pusat. Dapur yang terpisah, tersedia toilet, tempat

ibadah, berbagai permainan seperti uno, stako, monopoli, dkk juga menu

dengan nama-nama yang unik. Hiasan –hiasan dinding yang colourfull

untuk menarik minat pembeli agar nyaman.

- Produk Desain : Desain produk dari Warunk Upnormal adalah makanan

rumahan yang disajikan dengan unik dan dinikmati dengan santai sebagai

tempat nongkrong. Contohnya adalah Mie Gokil yaitu mie goreng dengan

kikil, lalu bisa disantap sambil main Uno atau yang lain.

- Proses Desain : Process design yang berlangsung adalah pelanggan tidak

terlibat langsung dalam proses pembuatan, selama pelanggan dalam masa

tunggu disediakan permainan-permainan yang menarik untuk sekedar

mengisi waktu luang

- Capacity Planning : Untuk perencanaan kapasitas, kapasitas tempat

Warunk Upnormal setiap harinya selalu over capacity hingga waiting list

mencapai 200 orang tiap harinya

- Untuk kapasitas strategi, upnormal menyediakan private room dengan

kapasitas 20 orang.

- Operasional dengan terkonsentrasi pada pelayanannya, dengan pelayanan

yang baik maka pelanggan akan puas sehingga loyalitas pelanggan akan

tercipta dan terjaga serta menjadikan unit usaha meningkat.

[Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 28

- SDM di Upnormal sudah teruji dengan diadakannya training untuk

pegawai baru dan sudah ada SOP untuk masing-masing elemen

yang dikontrol langsung oleh Supervisor.

Fitur penting dari sistem pelayanan di Upnormal meliputi :

a. Peran pegawai yaitu menciptakan kepuasan pelanggan dan kualitas

pelayanan. Pegawai selalu di training terlebih dahulu dan harus mengikuti

SOP yang berlaku

b. Peralatan penunjang yaitu peralatan masak dan property lain selalu dijaga

dan dibersihkan setelah digunakan.

c. Teknologi yaitu penggunaan software pada mesin kasir untuk

mempermudah pembukuan dan analisis produk.

d. Prosedur yaitu setiap masing-masing elemen mempunyai SOP sendiri-

sendiri. Dan dalam untuk pelayanan sendiri menganut motto Senyum,

Sapa, Salam, Sopan.

Kapasitas jasa yang terpenuhi berada di level puncak dan selalu over

capacity. Upnormal memberikan service yang berbeda dengan maksud yang

lebih baik. Diferensiasi yang dilakukan Upnormal adalah dengan varian menu

yang unik-unik dan disediakan permainan-permainan yang menghibur.

5. Aspek Manajemen atau Organisasi

- Schedulling :

1. Warunk Upnormal buka dari jam 10.00 – 02.00 dini hari.

2. Pekerja dibagi dalam 2 shift. Shift siang dan shift malam

[Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 29

- Production Planning : Production planning di Warunk Upnormal sudah

mempunyai SOP masing-masing. Selain itu setiap pergantian shift

dilakukan briefing terlebih dahulu.

- Worker Skills : Skill yang paling diutamakan adalah cepat tanggap dan

terampil. Skill lain yang diperlukan sesuai dengan job description

masing-masing. Oleh karena itu setiap pegawai baru akan di training

terlebih dahulu.

- Quality Control : Untuk menjaga kualitas, setiap bagian mempunyai

SOP masing-masing dan pelaksanaan SOP tersebut diawasi langsung

oleh Supervisor.

- Time Standards : Time standards yang diberlakukan di Warunk

Upnormal menganut paham makin cepat makin baik. Untuk standard

batas waktu masing-masing sudah ada di SOP. Untuk pelanggan tidak

dibatasi waktu, bebas hingga tutup.

- Wage Payment : Sistem penggajian tetap setiap bulannya. Jika ada

lembur dapat fee dihitung per jam.

- Forecasting : Untuk peramalan atau forecasting, Warunk Upnormal

sudah menggunakan sistem informasi yang terintegrasi dengan sistem

pembayaran di kasir. Dengan itu maka, perusahaan dapat melihat

berapa banyak produk terjual, produk mana yang paling laku, dan lain-

lain. Setelah melihat data yang lalu maka perusahaan dapat

merencanakan dan mengambil keputusan untuk kedepannya.

Kontrol kualitas dan biaya meliputi :

[Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 30

a. Tindakan nyata yaitu dengan diadakannya training, mengikuti SOP yang

berlaku dan pelaksanaan SOP tersebut diawasi langsung oleh Supervisor

b. Dorongan yaitu dengan memotivasi pegawai untuk melakukan yang

terbaik baik dari segi meningkatkan kualitas dan/atau menurunkan biaya.

c. Imbalan yaitu adanya apresiasi bagi pegawai yang berprestasi dan juga

sebaliknya hukuman bagi pegawai yang melakukan kesalahan.

Hasil yang menjadi tujuan dari Upnormal adalah meliputi :

a. Dari segi kualitas pelayanan meningkat dari waktu ke waktu dan selalu

berinovasi untuk menjaga loyalitas pelanggan

b. Dari segi biaya dapat ditekan dengan selalu melakukan inovasi baik dari

sisi supplier maupun pada operasional.

c. Dari segi produktivitas terus ditingkatkan seefektif dan efisien mungkin

guna menciptakan keunggulan bersaing.

Tantangan Managerial pada Perusahaan

Tantangan yang sering dihadapi pada upnormal adalah melonjaknya

pelanggan pada waktu tertentu yang menyebabkan waktu tunggu pelanggan

jadi semakin lama (waiting list) yang mencapai 200 orang per hari sehingga

banyak pelanggan yang harus mengantri untuk mendapatkan tempat.

Terkadang bahkan beberapa dari pelanggan memilih untuk pergi sehingga

menyebabkan kerugian bagi perusahaan yaitu ada potensi pendapatan yang

hilang.

[Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 31

Lamanya waktu waiting list juga dapat membuat pelanggan lari ke

pesaing lain sehingga menjadi ancaman bagi keberlangsungan perusahaan.

Pesaing-pesaing lain yang memiliki cukup tempat dapat menjadi tujuan bagi

pelanggan yang lari dan akan memunculkan persepsi bahwa di Upnormal

dapat menghabiskan waku yang lama untuk menunggu sehingga

menyebabkan Upnormal bukan lagi menjadi tujuan utama dan membuat

ketidak nyamaan bagi para pengunjung sehingga pengunjung akan berprepsesi

yang tidak-tidak sehingga berahli ke tempat makan yang tidak memakan

waktu lama.

6. Aspek Ekonomi Sosial

Dari aspek ekonomi sosial tentu Warunk Upnormal akan menciptakan

lapangan kerja baru. Ini akan menyerap tenaga kerja dengan baik, karena

warunk Upnormal ini masih menganut sistem padat karya. Karena semua

pelayanan dilakukan oleh tenang manusia. Dengan adanya peningkatan

serapan tenaga kerja tentu akan meningkatkan pendapatan masyarakat.

7. Aspek Dampak Lingkungan

Dampak dari adanya bisnis Warunk Upnormal tehadap lingkungan

tentu sangat sedikit. Dari segi pencemaran terhadap udara, air, tanah dan

kesehatan manusia sangat minim. Dampak yang sangar besar terhadap

lingkungan hanya sebatas sampah yang muncul dari hasil konsumsi dan

proses pengolahan.

[Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 32

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara

mendalam tentang suatu kegiatan usaha atauu bisnis yang akan dijalankan dalam

rangka menentukan layak atau tidaknya usaha tersebut dijalankan. Untuk

menentukan layak atau tidaknya suatu usaha atau bisnis dapat dilihat dari berbagai

aspek, setiap aspek harus memiliki standar nilai tertentu. Manfaat studi kelayakan

bisnis dapat dilihat berdasarkan manfaat secara finansial, ekonomi, dan sosial.

Hasil analisis terhadap usaha atau bisnis kuliner Warunk Upnormal dari

mulai aspek legal atau hukum, pemasaran, keuangan, aspek teknis atau operasi,

manajemen atau organisasi, aspek ekonomi sosial dan aspek dampak lingkungan,

semuanya memenuhi standar kelayakan bisnis. Sehingga bisnis atau usaha ini

layak untuk dijalankan dan dapat menjadi pertimbangan pilihan saat akan

berinvestasi.

3.2 Saran

Manajemen sebuah perusahaan agar melakukan studi kelayakan bisnis

terlebih dahulu sebelum melakukan investasi di bidang yang baru. Manajemen

agar memperhatikan semua aspek tentang studi kelayakan bisnis pada jenis usaha

yang baru, agar dapat memaksimalkan laba dan meminimalkan risiko yang timbul

dari bisnis atau usaha tersebut. Para investor dan kreditur untuk melihat laporan

studi kelayakan bisnis sebelum berinvestasi.

[Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 33

DAFTAR PUSTAKA

Kasmir dan Jakfar. Studi Kelayakan Bisnis, Edisi Revisi. Jakarta : Kencana

Prenada Media Grup. 2012.

Sofyan Iban. Studi Kelayakan Bisnis.Yogyakarta : Penerbit Graha Ilmu. 2003

Umar Husain. Studi Kelayakan Bisnis, Edisi 3. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

2009.

http://ekonomisajalah.blogspot.co.id/2014/09/pengertian-studi-kelayakan-bisnis-

skb.html?m=1

http://hannastefi.blogspot.com/2016/05/makalah-aspek-teknis-dan-operasi-

dalam.html?m=1

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Waralaba

https://japandiadam.wordpress.com/2012/09/29/apakah-yang-dimaksud-dengan-

bisnis/

http://kangbull.blogspot.com/2013/04/aspek-aspek-studi-kelayakan-bisnis.html?

m=1

http://ngapak.net/contoh-identifikasi-masalah/

http://tugaskuliahanakmenej.blogspot.co.id/2011/12/studi-kelayakan-bisnis-

ungulate-cafe.html?m=1

https://www.google.co.id/url?q=http://elib.unikom.ac.id/download.php%3Fid

%3D101289&sa=U&ved=0ahUKEwjO_c617NfSAhXDOJQKHUpQCP44F

BAWCBIwAQ&usg=AFQjCNGYM-yzGE2ThqJ7LhAdKmevvZmMKQ

[Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis] Page 34