aminnurrizki.files.wordpress.com€¦ · Web viewMADURA. TAHUN AKDEMIK 2015 /201. 6. KATA...
Click here to load reader
Transcript of aminnurrizki.files.wordpress.com€¦ · Web viewMADURA. TAHUN AKDEMIK 2015 /201. 6. KATA...
MAKALAH
Sejarah Koperasi di Dunia dan di
IndonesiaUntuk memenuhi tugas matakuliah Koperasi dan Kewirausahaan
Yang diampu oleh Ibu Dr. Eni Sri Rahayuningsih, S.E., M.E
Disusun oleh :
Amin Nur Rizki 140231100072
Kelas B
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
TAHUN AKDEMIK 2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah serta karunia-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu.
Saya sebagai manusia biasa dan juga sebagai manusia sosial yang tak bisa
lepas dari orang lain sehingga untuk menyelesaikan tugas ini banyak sekali pihak
yang membantu kami menyelesaikannya, diantaranya adalah :
1. Ibu Dr. Eni Sri Rahayuningsih, S.E., M.E sebagai pengampu matakuliah
Koperasi dan Kewirausahaan yang telah memberikan ilmu dan bimbingan
untuk menyelesaikan tugas ini.
2. Orang tua dan teman – teman yang telah membantu menyelesaikan tugas ini
dan memberikan dukungan penuh kepada saya
Kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT semata, sehingga saya sebagai
manusia yang jauh dari kesempurnaan memiliki banyak kekurangan. Terutama
dalam menyusun tugas ini yang jauh dari kesempurnaan, untuk itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun tugas ini agar lebih baik.
Namun, saya berharap semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa
khususnya.
Bangkalan, 13 Maret 2016
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ................................................................................................. i
Kata Pengantar ................................................................................................. ii
Daftar Isi .......................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan ........................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
1.3. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 2
Bab II Pembahasan .......................................................................................... 3
2.1. Sejarah Koperasi di Dunia ........................................................................ 3
2.2. Sejarah Koperasi di Indonesia ..................................................................7
Bab III Penutup ................................................................................................10
3.1. Kesimpulan ...............................................................................................10
3.2. Saran .........................................................................................................11
Daftar Pustaka ..................................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada awalnya koperasi mulai tumbuh dan berkembang di Inggris pada
pertengahan abad XIX yaitu sekitar tahun 1844 yang dipelopori oleh Charles
Howard di Kampung Rochdale. Namun sebelum koperasi mulai tumbuh dan
berkembang sebenarnya inspirasi gerakan koperasi sudah mulai ada sejak
abad XVIII setelah terjadinya revolusi industri dan penerapan sistem ekonomi
kapitalis.
Setelah berkembang di Inggris koperasi menyebar ke berbagai negara
baik di Eropa daratan, Amerika, dan Asia termasuk ke Indonesia. Pada
dasarnya koperasi digunakan sebagai salah satu alternatif untuk memecahkan
persoalan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Koperasi masuk ke Indonesia sejak akhir abad XIX yaitu sekitar tahun
1896 yang dipelopori oleh R.A.Wiriadmaja. Namun secara resmi gerakan
koperasi Indonesia baru lahir pada tanggal 12 Juli 1947 pada kongres I di
Tasikmalaya yang diperingati sebagai Hari Koperasi Indonesia.
Pada umumnya orang menganggap koperasi adalah sebagai organisasi
sosial, yaitu kegiatan ekonomi dengan tidak mencari keuntungan. Koperasi
adalah bentuk kegiatan usaha yang paling ideal di mana anggotanya, juga
bertindak sebagai produsen, sebagai konsumen, dan sekaligus sebagai pemilik.
Dalam kontenks Indonesia, koperasi merupakan bentuk usaha yang sah, yang
keberadaannya diakui dalam UUD 1945.
Pada makalah kali ini saya akan membahas mengenai sejarah koperasi
di dunia dan di Indonesia yang akan dibahas lebih lanjut pada bab selanjutnya.
1
1.2. Rumusan Masalah
1. Jelaskan mengenai sejarah koperasi di dunia dan di Indonesia?
1.3. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui mengenai sejarah koperasi di dunia dan di Indonesia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sejarah Koperasi di Dunia
Pada dasarnya koperasi adalah institusi (lembaga) yang tumbuh atas
dasar solidaritas tradisional dan kerjasama antar individu, yang pernah
berkembang sejak awal sejarah manusia sampai pada awal Revolusi Industri,
yaitu di Eropa pada pertengahan abad ke-18 dan awal abad ke-19. Lembaga
ini sering disebut sebagai Koperasi Historis atau Koperasi Pra-Industri.
Penerapan Sistem Kapitalis di Eropa membuat buruh merasa tertindas dan
untuk membebaskan penderitaan mereka bersepakat untuk membentuk
koperasi.
Pada awalnya pertumbuhan koperasi memang tidak dapat dipisahkan
dengan gerakan Sosialis, hal ini disebabkan kuatnya pengaruh pemikiran
Sosialis dalam perkembangan koperasi. Petama kali koperasi muncul di
Eropa pada awal abad ke-19, ada dua alasan yang mendasari pengaruh
Sosialisme yang terdapat di Eropa itu muncul dengan alasan yang pertama
terdapatnya kesamaan motif antara gerakan koperasi dengan gerakan Sosialis
dan yang kedua sebagai suatu bentuk organisasi ekonomi yang berbeda
dengan bentuk struktur organisasi ekonomi Kapitalis. Koperasi di negara-
negara Eropa di antaranya: Inggris, Perancis, Jerman, Denmark, Swedia.
1. Inggris
Penderitaan yang dialami oleh kaum buruh di berbagai negara di
Eropa pada awal abad ke -19 di alami pula oleh para pendiri Koperasi
Konsumsi di Rochdale, Inggris, pada tahun 1844. Pada mulanya Koperasi
Rochdale memang hanya bergerak dalam usaha kebutuhan konsumsi. Tapi
kemudian mereka mulai mengembangkan sayapnya dengan melakukan
usaha-usaha produktif. Dengan berpegangan pada asas-asas Rochdale,
para pelopor Koperasi Rochdale mengembangkan toko kecil mereka itu
menjadi usaha yang mampu mendirikan pabrik, menyediakan perumahan
bagi para anggotanya, serta menyelenggarakan pendidikan untuk
3
meningkatkan pengetahuan anggota dan pengurus Koperasi.
Menyusul keberhasilan Koperasi Rochdale, pada tahun 1852 telah berdiri
sekitar 100 Koperasi Konsumsi di Inggris. Sebagaimana Koperasi
Rochdale, Koperasi-koperasi ini pada umumnya didirikan oleh para
konsumen.
Dalam rangka lebih memperkuat gerakan koperasi, pada tahun
1862, koperasi-koperasi konsumsi di Inggris menyatukan diri menjadi
pusat Koperasi Pembelian dengan nama The Cooperative Whole-sale
Society, disingkat C. W. S. Pada tahun 1945 C. W. S. telah memiliki
sekkitar 200 buah pabrik dan tempat usaha dengan 9.000 pekerja,
yang perputaran modalnya mencapai 55.000.000 poundsterling.
Sedangkan pada tahun 1950, jumlah anggota Koperasi di
seluruh wilayah Inggris telah berjumlah lebih dari 11.000.000 orang
dari sekitar 50.000.000 orang penduduk Inggris.
2. Perancis
Perancis dan perkembangan industri telah menimbulkan
kemiskinan dan penderitaan bagi rakyat Perancis. Berkat dorongan
pelopor-pelopor mereka seperti Charles Forier, Louis Blanc, serta
Ferdinand Lasalle, yang menyadari perlunya perbaikan nasib rakyat,
para pengusaha kecil di Perancis berhasil membangun koperasi-
koperasi yang bergerak dibidang produksi.
Dewasa ini di Perancis terdapat gabungan Koperasi konsumsi
nasional Perancis (Federation Nationale Dess Cooperative de
Consommation), dengan jumlah koperasi yang tergabung sebanyak 476
buah. Jumlah anggotanya mencapai 3.460.000 orang, dan toko yang di
miliki berjumlah 9.900 buah dengan perputaran modal sebesar 3.600
milyar franc/tahun.
3. Jerman
Sekitar tahun 1848, saat Inggris dan perancis telah mencapai
kemajuan, muncul seorang pelopor yang bernama F.W. Raiffeisen,
walikota di Flammersfield ia menganjurkan agar kaum petani menyatukan
diri dalam perkumpulan simpan pinjam. Setelah melalui beberapa
4
rintangan, akhirnya Raiffesien dapat mendirikan koperasi dengan
pedoman kerja sebagai berikut: anggota koperasi wajib menyimpan
sejumlah uang. Uang simpanan boleh dikeluarkan sebagai pinjaman
dengan membayar bunga. Usaha koperasi mula-mula dibatasi pada desa
setempat agar tercapai kerjasama yang erat. Pengurusan koperasi
diselenggarakan oleh anggota yang dipilih tanpa mendapatkan upah.
Keuntungan yang diperoleh digunakan untuk membantu kesejahteraan
masyarakat
Pelopor Koperasi lainnya dari Jerman ialah seorang hakim bernama
H. Schulze yang berasal dari kota Delitzcsh. Pada tahun 1849 ia
mempelopori pendirian Koperasi simpan-pinjam yang bergerak di
daerah perkotaan. Pedoman kerja koperasi simpan-pinjam Schulze
adalah :
1. Uang simpanan sebagai modal kerja koperasi dikumpulkan dari
anggota.
2. Wilayah kerjanya didaerah perkotaan.
3. Pengurus Koperasi dipilih dan diberi upah atas pekerjaannya.
4. Pinjaman bersifat jangka pendek.
5. Keuntungan yang diperoleh dari bunga pinjaman dibagikan kepada
anggota.
4. Denmark
Jumlah anggota koperasi di Denmark meliputi sekitar 30%
dari seluruh penduduk Denmark. Hampir sepertiga penduduk pedesaan
Denmark yang berusia antara 18 s/d 30 tahun balajar di perguruan tinggi.
Dalam perkembangannya, tidak hanya hasil-hasil pertanian yang di
distribusikan melalui koperasi, melainkan meliputi pula barang-barang
kebutuhan sektor pertanian itu sendiri. Selain itu, di Denmark juga
berkembang Koperasi konsumsi. Koperasi-koperasi konsumsi ini
kebanyak didirikan oleh serikat-serikat pekerja di daerah perkotaan.
5
Pelopor-Pelopor koperasi diantarnya:
1. ROCHDALE
Yang terdiri atas 28 pekerja dipimpin Charls Howard di kota Rochdale
dibagian utara Inggris, pada tanggal 24 oktober 1844 mendirikan usaha
pertokoan merupakan milik para konsumen yang berhasil. Peristiwa ini
merupakan lahirnya “Gerakan Koperasi Modern”.
Rochdale Equitable Pioneer’s Cooperative Society, dengan prinsip-
prinsip koperasinya yaitu: Keanggotaan yang bersifat terbuka.
Pengawasan secara demokratis. Bunga yang terbatas atas modal
anggota. Pengembalian sisa hasil usaha sesuai dengan jasanya pada
koperasi. Barang-barang hanya dijual sesuai dengan harga pasar yang
berlaku dan harus secara tunai. Tidak ada perbedaan berdasarkan ras,
suku bangsa, agama dan aliran politik. Barang-barang yang dijual
adalah barang-barang yang asli dan bukan yang rusak atau palsu.
Pendidikan terhadap anggota secara berkesinambungan.
2. SCHULTZE DELITSCH
Herman Schultz-Delitsch (1808-1883), hakim dan anggota parlemen
pertama di Jerman yang berhasil mengembangkan konsep badi prakarsa
dan perkembangan bertahap dari koperasi-koperasi kredit perkotaan,
koperasi pengadaan sarana produksi bagi pengrajin, yang kemudian
diterapkan oleh pedagang kecil, dan kelompok lain-lain.
Selain koperasi kredit, Schulze mendirikan koperasi jenis-jenis lain,
antara lain : Koperasi asuransi untuk resiko sakit dan kematian.
Koperasi pengadaan bahan baku dan sarana produksi serta memasarkan
hasil produksi. Koperasi produksi, yaitu dimana anggota-anggotanya
sebagai pemilik dan pekerja pada koperasi tersebut pada saat yang
sama.
3. RAIFFEISSEN
Friedrich Wilhelm Raiffeissen (1818-1888) kepala desa di
Flemmerfeld, Weyerbush di Jerman. Raiffeissen membentuk koperasi-
koperasi kredit berdasarkan solidaritas dan tanggungan tidak terbatas
yang dipikul oleh para anggota perkumpulan koperasi tersebut, dan
6
dibimbing brdasarkan prinsip menolong diri sendiri, mengelola diri
sendiri, dan mengawasi diri sendiri.
2.2. Sejarah Koperasi di Indonesia
Pada tahun 1896 seorang Pamong Praja Patih R. Aria Wiria
Atmaja di Purwokerto mendirikan sebuah Bank untuk para pegawai negeri
(priyayi). Ia terdorong oleh keinginannya untuk menolong para pegawai yang
makin menderita karena terjerat oleh lintah darat yang memberikan pinjaman
dengan bunga yang tinggi. Maksud Patih tersebut untuk mendirikan koperasi
kredit model seperti di Jerman. Cita-cita semangat tersebut selanjutnya
diteruskan oleh De Wolffvan Westerrode, seorang asisten
presiden Belanda. De Wolffvan Westerrode sewaktu cuti berhasil
mengunjungi Jerman dan menganjurkan akan mengubah Bank Pertolongan
Tabungan yang sudah ada menjadi Bank Pertolongan, Tabungan dan
Pertanian.
Selain pegawai negeri juga para petani perlu dibantu karena mereka
makin menderita karena tekanan para pengijon. Ia juga menganjurkan
mengubah bank tersebut menjadi koperasi. Di samping itu ia pun mendirikan
lumbung-lumbung desa yang menganjurkan para petani menyimpan pada
pada musim panen dan memberikan pertolongan pinjaman padi pada
musim paceklik. Ia pun berusaha menjadikan lumbung-lumbung itu
menjadi Koperasi Kredit Padi. Tetapi Pemerintah Belanda pada waktu itu
berpendirian lain. Bank Pertolongan, Tabungan dan Pertanian dan Lumbung
Desa tidak dijadikan koperasi tetapi Pemerintah Belanda membentuk
lumbung-lumbung desa baru, bank–bank desa, rumah gadai dan Centrale
Kas yang kemudian menjadi Bank Rakyak Indonesia (BRI). Semua itu adalah
badan usaha Pemerntah dan dipimpin oleh orang-orang Pemerintah.
Pada zaman Belanda pembentukan koperasi belum dapat terlaksana
karena:
1. Belum ada instansi pemerintah ataupun badan non pemerintah yang
memberikan penerangan dan penyuluhan tentang koperasi.
2. Belum ada Undang-Undang yang mengatur kehidupan koperasi.
7
3. Pemerintah jajahan sendiri masih ragu-ragu menganjurkan koperasi karena
pertimbangan politik, khawatir koperasi itu akan digunakan oleh kaum
politik untuk tujuan yang membahayakan pemerintah jajahan itu.
Pada tahun 1908, Budi Utomo yang didirikan oleh Dr. Sutomo
memberikan peranan bagi gerakan koperasi untuk memperbaiki kehidupan
rakyat. Pada tahun 1915 dibuat peraturan Verordening op de Cooperatieve
Vereeniging, dan pada tahun 1927 Regeling Inlandschhe Cooperatieve. Pada
tahun 1927 dibentuk Serikat Dagang Islam, yang bertujuan untuk
memperjuangkan kedudukan ekonomi pengusah-pengusaha
pribumi. Kemudian pada tahun 1929, berdiri Partai Nasional Indonesia yang
memperjuangkan penyebarluasan semangat koperasi.
Namun, pada tahun 1933 keluar UU yang mirip UU no. 431 sehingga
mematikan usaha koperasi untuk yang kedua kalinya. Pada
tahun 1942 Jepang menduduki Indonesia. Jepang lalu mendirikan
koperasi kumiyai. Awalnya koperasi ini berjalan mulus. Namun fungsinya
berubah drastis dan menjadi alat Jepang untuk mengeruk keuntungan, dan
menyengsarakan rakyat Indonesia.
Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan
koperasi di Indonesia mengadakan Kongres Koperasi yang pertama
di Tasikmalaya. Hari ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi
Indonesia. Kongres Koperasi I menghasilkan beberapa keputusan penting,
antara lain:
1. Mendirikan sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia ( SOKRI )
2. Menetapkan gotong royong sebagai asas koperasi
3. Menetapkan pada tanggal 12 Juli sebagai hari Koperasi
Akibat tekanan dari berbagai pihak misalnya Agresi Belanda,
keputuasan Kongres Koperasi I belum dapat dilaksanakan sebagaimana
mestinya. Namun, pada tanggal 12 Juli 1953, diadakanlah Kongres Koperasi
II di Bandung, yang antara lain mengambil putusan sebagai berikut :
8
1. Membentuk Dewan Koperasi Indonesia ( Dekopin ) sebagai pengganti
SOKRI
2. Menetapkan pendidikan koperasi sebagai salah satu mata pelajaran di
sekolah
3. Mengangkat Moh. Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia
4. Segera akan dibuat undang-undang koperasi yang baru
Lalu pada tahun 1961, dibentuk Kesatuan Organisasi Koperasi
Seluruh Indonesia (KOKSI). Pada tanggal 2-10 Agustus 1965, diadakan
(Musyawarah Nasional Koperasi) MUNASKOP II yang mengesahkan
Undang-Undang Koperasi No.14 tahun 1965 di Jakarta.
Berikut beberapa kejadian perkembangan koperasi di Indonesia pada
zaman orde baru hingga sekarang :
1. Pada tanggal 18 Desember 1967, Presiden Soeharto mengesahkan
Undang-Undang Koperasi No.12 tahun 1967 sebagai pengganti Undang-
Undang No.14 tahun 1965.
2. Pada tahun 1969, disahkan Badan Hukum terhadap badan kesatuan
Gerakan Koperasi Indonesia (GERKOPIN).
3. Lalu pada tanggal 9 Februari 1970, dibubarkannya GERKOPIN dan
sebagai penggantinya dibentuk Dewan Koperasi Indonesia (DEKOPIN).
4. Dan pada tanggal 21 Oktober 1992, disahkan Undang-
Undang No.25 tahun 1992 tentang Perkoperasian, undang-undang ini
merupakan landasan yang kokoh bagi koperasi Indonesia di masa yang
akan datang.
9
BAB II
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Gerakan Koperasi di dunia, di mulai pada pertengahan abad 18 dan
awal abad 19 di Inggris. Lembaga ini sering disebut dengan "KOPERASI
PRAINDUSTRI". Pada abad ini juga dikenal memunculkan Revolusi
Industri dan munculnya sebuah ideologi yang kemudian begitu menguasai
sistem perekonomian dunia. Kita mengenalnya dengan nama kapitalisme.
Ideologi ini, pada perjalanan sejarahnya, kemudian mendapatkan lawan
sepadan dengan hadirnya sosialisme. Koperasi hadir di antara dua kekuatan
besar ekonomi itu.
Pada masa penjajahan di berlakukan “ culturstelsel” yang
mengakibatkan penderitaan bagi rakyat, terutama para petani dan golongan
bawah. Peristiwa tersebut menimbulkan gagasan dari seorang Patih
Purwokerto: Raden Ario Wiriaatmadja (1895) untu membantu mengatasi
kemelaratan rakyat. Kegiatannya diawali dengan menolonag pegawai dan
orang kecil dengan mendirikan : “ Hulpen Spaaren Laudbouwcredeet”,
didirikan juga : rumah-rumah gadai, lumbang desa, dan bank-bang desa.
Pada tahun 1908 lahir perkumpulan “Budi Utomo” didirikan oleh
Raden Soetomo yang dalam programnya memanfaatkan sektor perkoprasian
untuk menyejahterakan rakyat miskin, di mulai dengan koperasi industri kecil
dan kerajinan. Ketetapan kongres Budi Utomo di Yogyakarta adalah antara
lain: memperbaiki dan meningkatkan kecerdasan rakyat melalui pendidikan,
serta mewujudkan dan mengembangkan gerakan berkoprasi. Telah didirikan:
“ Toko Adil “ sebagai langkah pertama pembentukan koperasi konsumsi.
Koperasi di Indonesia sering kali terjadi pasang surut di dalam dunia
koperasi, oleh karena itu marilah kita meningkatkan kesadaran dari diri kita
masing-masing dalam usaha untuk meningkatkan koperasi di Indonesia
dengan cara meningkatkan kinerja anggota koperasi dengan cara
memberikan training atau pelatihan kepada anggota koperasi lalu kita juga
dapat memodifikasi produk yang ada dikoperasi, untuk meningkatkan selera
masyarakat sehingga tertarik dalam mengkonsumsi produk dari koperasi
10
tersebut dengan menyesuaikan dengan perkembangan zaman dari tahun ke
tahun dan juga dapat memperbaiki koperasi secara menyeluruh , kita harus
menjadikan koperasi yang ada Indonesia ini sebagai koperasi yang baik dan
mari kita memberi perubahan yang ada untuk lebih mensejahterkan koperasi
Indonesia agar menjadi lebih baik lagi.
3.2. Saran
Demikian penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi mahasiswa khususnya mengenai sejarah koperasi
di dunia dan di Indonesia. Dengan penyusunan makalah ini diharapkan
mahasiswa dapat mengetahui dan memahami bagaimana sejarah terbentuknya
kopersi di dunia serta di Indonesia.
11
DAFTAR PUSTAKA
Sartika, Partomo Tiktik.2009.Ekonomi Koperasi, Jakarta: Ghalia Indonesia.
Kopindo.co.id Perkembangan pergerakan Koperasi Indonesia.
Chaniago, Arifinal. 1983.Ekonomi dan Koperasi.Bandung: CV Rosda Bandung.
Djazh, Dahlan.1997.Pengtahuan Perkoprasian.Jakarta: PN Balai Pustaka.
Verawatiblog.blogspot.com/2009/11/sejarah berdirinya koperasi
http://rdcdrcrdc.blogspot.com/2011/10/sejarah-koperasi-di-indonesia_01.html
http://syadiashare.com/pengertian-sejarah-lambang-gerakan-koperasi.html
12