aminnurrizki.files.wordpress.com · Web view C D …

19
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah tenaga kerja adalah masalah yang sangat kompleks dan besar. Kompleks karena masalahnya mempengaruhi sekaligus dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling berinteraksi dengan pola yang tidak selalu mudah dipahami. Besar karena menyangkut jutaan jiwa. Untuk menggambarkan masalah tenaga kerja dimasa yang akan datang tidaklah gampang karena disamping mendasarkan pada angka tenaga kerja di masa lampau, harus juga diketahui prospek produksi di masa mendatang. Permintaan dalam konteks ekonomi didefinisikan sebagai jumlah maksimum suatu barang atau jasa yang dikehendaki seorang pembeli untuk dibelinya pada setiap kemungkinan harga dalam jangka waktu tertentu (Sudarsono, 1990). Dalam hubungannya dengan tenaga kerja, permintaan tenaga kerja adalah hubungan antara tingkat upah dan jumlah pekerja yang dikehendaki oleh pengusaha untuk dipekerjakan. Sehingga permintaan tenaga kerja dapat didefinisikan sebagai jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan seorang pengusaha pada setiap kemungkinan tingkat upah dalam jangka waktu tertentu. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan permintaan tenaga kerja? 1

Transcript of aminnurrizki.files.wordpress.com · Web view C D …

Page 1: aminnurrizki.files.wordpress.com · Web view   C D …

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masalah tenaga kerja adalah masalah yang sangat kompleks dan besar. Kompleks

karena masalahnya mempengaruhi sekaligus dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling

berinteraksi dengan pola yang tidak selalu mudah dipahami. Besar karena menyangkut

jutaan jiwa. Untuk menggambarkan masalah tenaga kerja dimasa yang akan datang

tidaklah gampang karena disamping mendasarkan pada angka tenaga kerja di masa

lampau, harus juga diketahui prospek produksi di masa mendatang.

Permintaan dalam konteks ekonomi didefinisikan sebagai jumlah maksimum

suatu barang atau jasa yang dikehendaki seorang pembeli untuk dibelinya pada setiap

kemungkinan harga dalam jangka waktu tertentu (Sudarsono, 1990). Dalam hubungannya

dengan tenaga kerja, permintaan tenaga kerja adalah hubungan antara tingkat upah dan

jumlah pekerja yang dikehendaki oleh pengusaha untuk dipekerjakan. Sehingga

permintaan tenaga kerja dapat didefinisikan sebagai jumlah tenaga kerja yang

dipekerjakan seorang pengusaha pada setiap kemungkinan tingkat upah dalam jangka

waktu tertentu.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan permintaan tenaga kerja?

2. Bagaimana permintaan tenaga kerja dalam jangka panjang dan jangka pendek?

3. Bagaimana terjadinya maksimasi profit?

4. Apa saja bentuk-bentuk permintaan tenaga kerja di berbagai pasar?

1.3 Tujuan

Mengetahui permintaan tenaga kerja, keadaan dimana terjadi maksimasi profit dan

bentuk permintaan tenaga kerja di berbagai pasar.

1

Page 2: aminnurrizki.files.wordpress.com · Web view   C D …

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Permintaan Tenaga Kerja

Permintaan tenaga kerja merupakan keputusan pengusaha yang berkaitan dengan

kepentingan perusahaannya yakni berkaitan dengan tingkat kesempatan kerja optimal

yang diinginkan oleh perusahaan. Untuk memenuhi kesempatan kerja yang optimal ini

perusahaan akan memberikan respon terhadap perubahan dalam upah, biaya modal dan

input-input lainny, tingkat penjualan perusahaan dan perkembangan teknologi.

Permintaan tenaga kerja dibedakan dalam dua kategori, yaitu:

2.1.1   Permintaan Tenaga Kerja dalam Jangka Pendek

Dalam jangka pendek, modal adalah konstan. Karena modal konstan

maka dalam jangka pendek perusahaan tidak dapat meningkatkan atau

menurunkan skala usaha atau melakukan pembelian atau penjualan peralatan.

Perusahaan hanya dapat meningkatkan produksi yang dihasilkan dengan cara

menambah input tenaga kerja dan bahan baku.

Isokuan Curve

Sehubungan dengan penggunaan tenaga kerja dan modal dalam proses

produksi, kita mengetahui kurva isokuan seperti gambar 2.1. Kurva tersebut

menggambarkan berbagai kombinasi faktor produksi yaitu tenaga kerja dan

modal yang dapat digunakan untuk menghasilkan jumlah output yang sama.

2

Page 3: aminnurrizki.files.wordpress.com · Web view   C D …

Dalam gambar 2.1 tersebut. diperlihatkan bahwa perusahaan dapat

meningkatkan outputnya dengan cara menambah modalnya, menambah tenaga

kerjanya atau menambah kedua factor produksi tersebut. Namun karena dalam

jangka pendek asumsi kita jumlah modalnya tetap maka untuk menambah

outputnya yang dapat dilakukan adalah dengan menambah tenaga kerjanya. Bila

perusahaan memiliki tiga unit modal maka untuk menambah output, perusahaan

menambah pemakaian tenaga kerja dari satu tenaga kerja untuk menghasilkan 10

unit output ke dua tenaga kerja untuk menghasilkan 19 output .Tambahan output

yang dilakukan dengan cara menambah satu unit tenaga kerja disebut sebagai

marginal physical product of labor.

2.1.2   Permintaan Tenaga Kerja dalam Jangka Panjang

Dalam jangka panjang, modal adalah tidak konstan. Perusahaan dapat

melakukan ekspansi atau penurunan skala usaha dan peralatan, perusahaan dapat

melakukan perubahan semua input selain perubahan tenaga kerja.

Permintaan tenaga kerja di dasarkan dari permintaan produsen terhadap

input tenaga kerja sebagai salah satu input dalam proses produksi. Produsen

mempekerjakan seseorang dalam rangka membantu memproduksi barang atau

jasa untuk dijual kepada konsumen. Apabila permintaan konsumen terhadap

barang atau jasa yang diproduksi meningkat, maka pengusaha terdorong untuk

meningkatkan produksinya melalui penambahan input, termasuk input tenaga

kerja, selama manfaat dari penambahan produksi tersebut lebih tinggi dari

tambahan biaya karena penambahan input. Dengan kata lain, peningkatan

permintaan tenaga kerja oleh produsen, tergantung dari peningkatan permintaan

barang dan jasa oleh konsumen. Dengan demikian permintaan tenaga kerja

merupakan permintaan turunan dari permintaan output (McConnell, 1995; Ruby,

2003). Jangka panjang adalah suatu periode dimana perusahaan dapat melakukan

3

Page 4: aminnurrizki.files.wordpress.com · Web view   C D …

penyesuaian / perubahan terhadap input-inputnya. Baik itu input modal maupun

tenaga kerjanya.

Gambar 2.4.

Penyesuaian Terhadap Modal

Gambar 2.4 di atas melukiskan kombinasi tenaga kerja dan modal yang

memberikan biaya paling rendah. Jika perusahaan akan menghasilkan 19 ton

batubara maka perusahaan tersebut dapat menggunakan kombinasi-kombinasi

input seperti kombinasi C, D atau E. Dari ketiga kombinasi tersebut, yang

merupakan kombinasi termurah adalah kombinasi C sehingga sebaiknya

perusahaan memilih kombinasi pemakaian input modal sebanyak 4 dan tenaga

kerjanya sebanyak 1.

4

4

2

E

C

D

1 4

Unit modal

Unit tenaga kerja

19

Page 5: aminnurrizki.files.wordpress.com · Web view   C D …

Gambar 2.5

Penyesuaian Terhadap Upah

Gambar 2.5. di atas memperlihatkan jika terjadi peningkaan upah dari w1

ke w2 maka perusahaan akan mengurangi pemakaian tenaga kerja dari N1 ke N2

dan meningkatkan pemakaian modal dari K1 ke K2 .

Dalam jangka panjang reaksi yang berbeda yang dilakukan perusahaan

terhadap perubahan tingkat upah dipengaruhi oleh pengetahuan perusahaan

terhadap penggunaan input yang lebih murah. Dalam gambar 2.6. terlihat kurva

permintaan tenaga kerja dalam jangka pendek digambarkan oleh kurva VMPP1.

Dalam gambar tersebut diasumsikan mula-mula perusahaan berada dalam

keseimbangan jangka pendek dengan tingkat upah yang berlaku w1 dan tingkat

penggunaan tenaga kerja yang sesuai sebanyak N1. asumsi kedua perusahaan

tersebut juga berada dalam keseimbangan jangka panjang yang menghasilkan

output dengan kombinasi tenaga kerja dan modal yang paling rendah biayanya.

Jika pada suatu saat tingkat upah meningkat menjadi w2 maka dalam jangka

pendek perusahaan akan mengalami peningkatan biaya tenaga kerja yang

kemudian memaksa perusahaan untuk mengurangi penggunaan tenaga kerja dari

N1 ke N2 sepanjang kurva VMPP nya. Dalam jangka panjang perusahaan akan

melakukan penyesuaian dengan menggantikan pemakaian tenaga kerja dengan

5

Unit modal

Unit tenaga kerja

19

K2

K1

N2 N1

VMPP1.

VMPP1= D1

Page 6: aminnurrizki.files.wordpress.com · Web view   C D …

modal sehingga dalam jangka panjang jumlah tenaga kerja yang digunakan

hanya sebanyak N* .

Gambar 2.6.

Penggunaan Tenaga Kerja Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Dua hal yang perlu diperhatikan. Pertama, dalam jangka panjang

perusahaan lebih fleksibel sehingga permintaan tenaga kerja yang dilakukan

perusahaan dalam jangka panjang lebih responsive terhadap perubahan tingkat

upah ( perubahan permintaan tenaga kerjanya lebih besar dibanding dengan

jangka pendek ) hal itu ditunjukkan oleh kurva permintaan jangka panjang yang

lebih datar dibanding dengan jangka pendek. Kedua, suatu perusahaan yang

berada pada keseimbangan jangka panjang harus juga berada pada keseimbangan

jangka pendek.

2.2 Maksimalisasi Profit

Perusahaan dapat memperluas kontrak output tentu saja hanya dengan

penggunaan input. Dalam pengertian yang umum kita akan menganggap bahwa

perusahaan memproduksi output dengan menggabungkan dua jenis input atau faktor

produksi tenaga kerja dan modal. Jadi aturan ini dinyatakan sebelumnya untuk

6

W(upah)

N ( unit tenaga kerja)

w1

W2

N* N2 N1

D Jangka pendek= VMPP1

D Jangka panjang =VMPP2

Page 7: aminnurrizki.files.wordpress.com · Web view   C D …

memutuskan apakah akan sedikita menamba atau mengurangi ouput sehubungan dengan

kerja tenaga kerja dan modal.

1.      Jika pendapatan yang dihasilkan dengan menggunakan satu unit lagi dari masukan

melebihi biaya tambahan, yang menambah satu unit input.

2.      Jika pendapatan yang dihasilkan oleh satu unit lagi dari input kurang dari biaya

tambahan yang mengurangi lapangan kerja dari input

3.      Jika pendapatan yang dihasilkan oleh satu unit masukan adalah sama dengan biaya

tambahan tidak lebih dari perubahan masukan yang diinginkan.

Pada pasar persaingan sempurna pelaku pasar jumlahnya cukup banyak dan

memiliki informasi sempurna. Sehingga semua perusahaan akan menetapkan harga pasar

yang sama untuk produk yang sejenis karena jika perusahaan menerapkan harga yang

lebih tinggi dari harga pasar maka perusahaan akan ditinggalkan oleh pelanggannya,

sebab pelanggan memiliki informasi harga pasar ( pasar efisien ). Dengan demikian untuk

memaksimumkan profitnya, perusahaan akan menentukan tingkat input dan output

optimalnya. Untuk memperoleh profit yang maksimal, perusahaan berupaya

memperbesar perbedaan antara pendapatan dengan biayanya. Semakin besar perbedaan

maka akan semakin besar tingkat keuntungan perusahaan. Pada pasar persaingan

sempurna, dimana perusahaan sebagai price taker, maka upaya untuk memaksimalisasi

profit dapat dilakukan dengan mengefisienkan penggunaan sumber daya dan

mengoptimalkan produksinya. berikut rumus yang digunakan untuk menghitung

maksimalisasi keuntungan suatu perusahaan :

Dimana:

p = harga jual output perusahaan

w = tingkat upah

r = harga modal

q = output

L= jumlah tenaga kerja

K = jumlah modal

7

Profit = pq – wL –

Page 8: aminnurrizki.files.wordpress.com · Web view   C D …

Maksimalisasi Profit Sebagai tujuan dari Kapitalisme Liberal

Apabila tujuan perusahaan adalah memaksimalkan profit akan

menimbulkan kondisi yang tidak etis karena semua kegiatan ekonomi diarahkan

kepada tujuan pencapaian profit saja. Oleh karena pasar dalam persaingan

sempurna, maka upaya perusahaan akan dilakukan dengan cara mengeksploitir

tenaga kerja dan sumber daya alam. Sejarah telah membuktikan pada awal era

industrialisasi para pekerja diperalat dan diperas secara tidak manusiawi dan

mendapat upah yang tidak setara dengan pekerjaannya. Hal ini bisa digambarkan

melalui analisis keuntungan maksimum jangka pendek seperti di bawah ini.

Keuntungan Maksimum Jangka Pendek

Perusahaan diasumsikan selalu berupaya memaksimalkan profit

(keuntungan) sehingga perlu memaksimalkan perbedaan antara total revenue

dengan total cost. Dalam jangka pendek produsen diasumsikan tidak dapat

menambah kapasitas produksinya dan produsen baru juga tidak dapat membangun

pabrik baru untuk memasuki pasar.

Kuantitas tenaga kerja yang memaksimalkan laba perusahaan terletak

pada titik perpotongan antara garis upah (Tingkat upah /uang berlaku untuk

pekerja terampil yang dibutuhkan perusahaan) dan kurva VMP perusahaan. Ini

diperlihatkan oleh gambar 1.

Gambar 1. Kuantitas Tenaga Kerja Yang Memaksimumkan Laba

Jika tingkat upah per unit pekerja yang kualitasnya konstan adalah wo

maka kuantitas pekerja yang optimal adalah Lo. Garis horizontal yanbertolak dari

Wo merupakan kurva penawaran tenaga kerja untuk setiap perusahaan yang

beroperasi dalam pasar tenaga kerja yang kompetitif sempurna.

8

Page 9: aminnurrizki.files.wordpress.com · Web view   C D …

Perusahaan akan menggunakan tenaga kerja tambahan jika MPPi lebih

besar dari biaya tenaga kerja tambahan. Biaya tenaga kerja tambahan ditentukan

oleh upah riil yang dihitung sebagai (upah nominal/tingkat harga), upah riil ini

mengukur jumlah output riil yang harus dibayar perusahaan untuk setiap

pekerjanya, karena dengan mengupah satu pekerja lagi menghasilkan kenaikan

output untuk MPPL dan biaya pada perusahaan, Untuk upah riil perusahaan akan

mengupah tenaga kerja tambahan selama MPPL melebihi upah riil.

Dengan mengasumsikan bahwa tenaga kerja dapat ditambah dan faktor

produksi lain tetap, maka perbandingan alat-alat produksi untuk setiap pekerja

menjadi lebih kecil dan tanbahan hasil marginal menjadi lebih kecil pula, atau

dengan semakin banyak tenaga kerja digunakan semakin turun MPPi, nya karena

nilai MPPi. mengikuti hukum pertambahan hasil yang semakin berkurang.

Bila harga atau tingkat upah tenaga kerja naik, kuantitas tenaga kerja

yang diminta akan menurun, ini diperlihatkan oleh kenaikan arus upah yang

berpotongan dengan kurva VMP dalam kuantitas tenaga kerja yang lebih sedikit.

Dengan berkurangnya pekerja, produk fisik marginal dari input modal, atau

MPPR, akan menurun karena kini setiap unit modal digarap oleh lebih sedikit

pekerja. Jika sebuah mesin dioperasikan oleh satu orang, produk fisik marginal

mesin itu akan menurun dibandingkan saat sebelumnya ketika mesin itu diuais

oleh beberapa orang. Karena kini hanya ada satu pekerja, mereka tidak bisa

bergantian menjalankan mesin, sehingga hasilnya lebih sedikit. Dalam kalimat

lain, modal bersifat komplementer terhadap tenaga kerja, atau ada

komplementaritas (complementary) diantara keduanya.

Gambar 2 Kurva Permintaan tenaga Kerja Dengan Dua Input Variabel

9

Page 10: aminnurrizki.files.wordpress.com · Web view   C D …

Kita mulai dari tingkat: upah w; Pada tingkat upah sebesar W2

penyerapan tenaga kerja oleh perusahaan yang optimal adalah L3. Lalu upah naik

menjadi Wi, tingkat penyerapan tenaga yang optimal pun merambat ke L2

dimana Garis upah yang horizontal yang baru berpotongan dengan kurva VMPi.

Karena adanya komplementaritas input-input maka kenaikan upah

mengakibatkan produk fisik marginal modal menurun dan bergeser ke kiri

menjadi VMPi, perpotongan baru dari garis upah horizontal (kurva penawaran

tenaga kerja) adalah titik C, tingkat penyerapan tenaga kerja yang optimal akan

turun ke L. jika titik A dan C dihubungkan akan diperoleh kurva permintaan

tenaga kerja dL- dL Dengan demikian, dengan jumlah tenaga kerja yang

dipergunakan, produk fisik marjinal modal akan menurun. Setiap unit modal kini

membuahkan lebih sedikit hasil sehingga tidak dapat menyerap banyak unit

tenaga kerja. MPPR akan menurun seiring dengan menurunnya tenaga kerja yang

diserap. Perusahaan akan merekrut setiap unit input sampai suatu titik dimana

nilai produk marginalnya sama dengan harganya.

2.3 Permintaan tenaga kerja pada berbagai pasar

1) PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

Pasar persaingan sempurna dalam pasar tenaga kerja berarti didalam pasar

terdapat banyak perusahaan yang memerlukan tenaga kerja, dan tenaga kerja

yang ada dalam pasar tidak menyatukan diri didalam serikat-serikat buruhyang

akan bertindak sebagai wali mereka. Sifat permintaan dan penawaran tenaga

kerja tidak berbeda dengan sifat permintaan dan penawaran di pasar barang.

Kurva permintaan ke atas tenaga kerja seperti juga kurva permintaan ke atas

suatu barang bersifat menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Berarti permintaaan

keatas teaga kerja bersifat : semakin tinggi/rendah upah tenaga kerja, semain

sedikit/banyak permintaan keatas tenaga kerja. Begitupula untuk kurva

penawaran berlaku sebaliknya sama seperti penawaran barang.

10

Page 11: aminnurrizki.files.wordpress.com · Web view   C D …

Kondisi pasar bersaing sempurna di ilustrasikan gambar 1, dimana terdapat

kurva penawaran tenaga kerja (S) yang identik dengan biaya marginal (marginal cost

of labour atau MCL) dan ada kurva permintaan tenaga kerja (D) yang identik dengan

kurva produktivitas marjinal (marginal producitity of labor atau MPL). Perpotongan

antara kurva permintaan dan kurva penawaran terjadi pada titik E sebagai suatu titik

pertemuan antara penawaran dan permintaan. Dimana baik buruh dan pengusaha

sepakat untuk menawarkan dan mempekerjakan sebanyak L* tenaga kerja dengan

tingkat upah W*.

2) PASAR MONOPSONI

Monopsoni berarti hanya terdapat satu pembeli dipasar sedangkan penjual

jumlahnya banyak. Berarti dipasar hanya terdapat satu firma yang

akanmenggunakan tenaga kerja yang ditawarkan. Ini terwujud jika disuatu

tempat/daerah tertentu terdapata suatu firma yang sangat besar dan ia merupakan

satu-satunya perusahaan modern ditempat tersebut.

11

Page 12: aminnurrizki.files.wordpress.com · Web view   C D …

Pasar kerja monopsonistik, diilustrasikan pada Gambar-2, Dimana Kurva

MCL tidak lagi identik dengan kurva S. Kurva MCL berada diatas kurva S,

sementara kurva D tetap identik dengan MPL. Dalam pasar persaingan sempurna

keseimbangan akan terjadi ketika MCL= MPL, dimana upah sama dengan

marginal produktivitas tenaga kerja (MPL). Sedang pada situasi pasar monopsoni

keseimbangan berada pada titik E, dimana upah sebesar W*, sedangkan

penyerapan tenaga kerja adalah sebanyak L*. Terlihat di sini, bahwa pada kondisi

L*, tingkat produktivitas buruh adalah MPL yang lebih tinggi daripada W* atau

keseimbangan upah berada di bawah marginal produktivitasnya. Ini berarti, dalam

keseimbangan pasar tenaga kerja yang monopsonistik, buruh dibayar lebih rendah

dibandingkan produktivitasnya. Selisih antara produktivitas buruh dengan upah

yang diterima ini sering disebut sebagai eksploitasi.

3) PASAR MONOPOLI

Pasar monopoli secara sederhana digambarkan terdapat banyak perusahaan

yang membutuhkan tenaga kerja tetapi hanya ada satu pencari kerja. Pengertian

"satu pencari kerja" bukan berarti secara fisik, tetapi satu serikat buruh/pekerja

yang sangat kuat sehingga membentuk keseragaman perilaku tenaga kerja. Dengan

demikian satu Serikat Buruh memiliki kekuatan untuk menentukan tingkat upah

dalam pasar tenaga kerja. Dalam situasi ini upah pekerja adalah upah maksimum

dan kenaikan upah mendorong peningkatan pengangguran. Pasar kerja di mana

Serikat Pekerja memiliki kekuatan monopoli.

12

Page 13: aminnurrizki.files.wordpress.com · Web view   C D …

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Analisis permintaan tenaga kerja didasarkan atas asumsi bahwa permintaan pasar

tenaga kerja diturunkan dari permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa yang

dibutuhkannya. Tenaga kerja diminta karena kemampuannya menghasilkan barang dan

jasa. Dengan demikian, analisis permintaan tenaga kerja biasanya didasarkan pada teori

produktivitas tenaga kerja.

13

Page 14: aminnurrizki.files.wordpress.com · Web view   C D …

DAFTAR PUSTAKA

https//gilangnisa.files.wordpress.com%2F2009%2F03%2Fbab-2-2-permintaan-tenaga-

kerja.doc&usg=AFQjCNGvitaN8IulAPEW8hSurQBoDS4y0Q.

Afrida. 2003. Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: Ghalia Indonesia.

http://rhetiane.blogspot.co.id/2013/11/makalah-tenaga-kerja.html

http://riskirobijuhardi.blogspot.co.id/2011/01/paper-esdm.html

http://dokumen.tips/documents/bab-1-permintaan-tenaga-kerja.html

http://www.pendidikanekonomi.com/2012/06/permintaan-tenaga-kerja.html

14