enotez.files.wordpress.com file · Web viewJudul Penelitian : Peningkatan Kemampuan Menulis Kalimat...
Transcript of enotez.files.wordpress.com file · Web viewJudul Penelitian : Peningkatan Kemampuan Menulis Kalimat...
PROPOSAL PENELITIAN DOSEN MUDA
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT DALAM MATA KULIAH SENTENCE-BASED WRITING
DENGAN PENERAPAN TEORI COHESION
Oleh :
Arif Suryo Priyatmojo, S.Pd., M.Pd/ 198306102010121002Bambang Purwanto, S.S., M.Hum/ 19780728 2008 12 1001
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGMARET, 2012
Program Penelitian Dosen Muda
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL PENELITIAN
1. Judul Penelitian : Peningkatan Kemampuan Menulis Kalimat Dalam Mata Kuliah Sentence-based Writing Dengan Penerapan Teori Cohesion.2. Bidang Penelitian : Pendidikan Bahasa Inggris3. Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap dan Gelar : Arif Suryo Priyatmojo, S.Pd., M.Pdb. Jenis Kelamin : Laki-lakic. Golongan/Pangkat/NIP : IIIb/Penata Muda Tk.1/
198306102010121002d. Jabatan Fungsional : Tenaga Pengajare. Jabatan Struktural : -f. Fakultas/Jurusan : Bahasa dan Seni/ Bahasa dan Sastra Inggrisg. Pusat Penelitian : FBS
4. Alamat Ketua Penelitia. Alamat Kantor/Telp/Fax/E-mail : FBS Unnes/0248508071b. Alamat Rumah/Telp/Fax/E-mail : Perum Mutiara Jl.Giok 2/23 Rt.002/010
Tingkir-Salatiga5. Jumlah Anggota Peneliti : 1 orang
a. Nama Anggota : Bambang Purwanto, S.S., M.Hum6. Lokasi Penelitian : Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris7. Kerjasama dengan Institusi Lain : -
a. Nama Istitusi : -b. Alamat : -c. Telepon/Fax/E-mail : -
8. Lama Penelitian : 6 bulan9. Biaya yang dipelukan :
a. Sumber dari FBS UNNES : Rp. 6.000.000,-b. Sumber Lain, sebutkan…….. : Rp. -
Jumlah : Rp. 6.000.000,-
Semarang, Maret 2012Mengetahui, Ketua PenelitiDekan Fakultas Bahasa dan Seni
Prof. Dr. Agus Nuryatin, M.Hum Arif Suryo Priyatmojo, S.Pd., M.PdNIP.196008031989011001 NIP. 198306102010121002
Menyetujui
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Drs. Bambang Budi Raharjo, M.Si.NIP. 19601217 198601 1 001
A. Judul
Peningkatan Kemampuan Menulis Kalimat Dalam Mata Kuliah Sentence-based
Writing Dengan Penerapan Teori Cohesion.
B. Ruang Lingkup
Penelitian ini berisi tentang penerapan teori cohesion (Halliday & Hasan, 1976)
untuk meningkatkan kemampuan menulis kalimat oleh mahasiswa dalam mata
kuliah Sentence-based Writing. Penelitian ini masuk dalam kategori penelitian
Pendidikan Bahasa Inggris.
C. Latar Belakang Masalah
Menulis (writing) merupakan salah satu dari tiga kemampuan yang harus
dikuasai oleh mahasiswa selain kemampuan mendengarkan (listening), berbicara
(speaking) dan membaca (reading). Keempat kemampuan tersebut dikategorikan
menjadi dua kemampuan umum yaitu kemampuan reseptif (receptive) dan
produktif (productive). Dan menulis termasuk kedalam kategori kemampuan
produktif karena dalam menulis si penulis dalam hal ini mahasiswa dituntut untuk
bisa menghasilkan produk tulisan dalam bentuk kalimat, paragraf maupun teks.
Hal ini didasarkan bahwa tujuan dari menulis itu sendiri adalah supaya mahasiswa
menjadi mahasiswa yang punya literasi dalam menulis (writing literacy). Literasi
disini diartikan sebagai kemampuan mahasiswa untuk menyampaikan pesan
(Paltridge, 2001:4).
Ada beberapa signifikansi mengapa menulis merupakan salah satu
kemampuan yang harus dimiliki oleh mahasiswa. Pertama, dengan menulis
mahasiswa dapat mengeksplorasi ide-ide maupun gagasan mereka. Yang kedua,
mahasiswa dapat menyampaikan pesan-pesan maupun ide dan gagasan dalam
bentuk tulisan karena menulis merupakan tuntutan ilmiah yang harus dikuasai
mahasiswa. Selanjutnya menulis adalah tingkat literasi yang harus dikuasai oleh
mahasiswa. Tingkatan ini disebut sebagai tingkatan literasi epistemic. Hal ini
didasarkan pada tingkatan literasi yang dikemukakan oleh Wells (1987). Berikut
ini merupakan penjabaran tingkatan literasi. Tingkatan itu dimulai dari tingkatan
performative. Tingkat literasi ini ditekankan kepada siswa sekolah dasar (SD)
yang menitikberatkan pada kemampuan mengucapkan kosakata-kosakata pendek
(speaking) yang ada dalam ruang lingkup terdekat dan ungkapan-ungkapan
sederhana seperti identifying objects, telling names, greetings, saying goodbye,
dsb. Selanjutnya adalah tingkat functional. Pada tingkat yang kedua ini, siswa
sekolah menengah (SMP) ditargetkan memiliki kemampuan berkomunikasi
sederhana yang mengarah kepada kebutuhan-kebutuhan sederhana dalam ruang
lingkup yang lebih luas dibanding tingkatan sebelumnya seperti making invitation,
epxressing happiness, expressing sympathy, dsb. Tingkat literasi yang ketiga
adalah informative. Membaca adalah kemampuan yang ditekankan dalam
tingkatan ini dan penekanannya adalah siswa-siwa sekolah menengah atas (SMA).
Pada tingkatan ini, siswa dituntut dapat mencari dan menemukan informasi
didalam berbagai sumber tertulis dalam hal ini teks, yang dalam bahasa Inggris
dikenal dengan Text Types/ Genres. Tingkat yang terakhir disebut sebagai
epistemic yang menitikberatkan kemampuan mahasiswa dalam menulis.
Berdasarkan tingkat literasi epistemic ini, mahasiswa harus memiliki kemampuan
menulis yang dimulai dari kemampuan menulis paling dasar yaitu menulis kalimat
(sentence-based writing), disusul kemampuan menulis paragraph (paragraph-
based writing) dan terakhir adalah kemampuan menulis teks (genre-based
writing). Tujuan dari menulis itu sendiri adalah mahasiswa mampu
menyampaikan informasi yang bermakna (meaningful) kepada pihak pembaca
yang tertuang dalam tulisan tersebut.
Berdasarkan uraian diatas, kemampuan menulis yang harus dimiliki oleh
mahasiswa adalah dimulai dari tingkatan yang paling sederhana/ dasar yakni
kemampuan menulis kalimat (sentence-based writing). Namun demikian, menulis
kalimat merupakan salah satu kemampuan dalam bahasa Inggris yang dianggap
sebagai salah satu kemampuan yang sulit dikuasai oleh mahasiswa pada
umumnya. Hal ini dikarenakan ada beberapa aspek yang harus diperhatikan oleh
mahasiswa ketika mereka menulis kalimat. Menurut Witte & Faigley (2008)
tulisan yang baik adalah tulisan dimana kalimat yang satu dan kalimat yang lain
harus saling terkait (connected discourse) bukan merupakan kalimat-kalimat yang
bebas, tidak memiliki hubungan satu dengan lainnya (autonomous sentences).
Hubungan yang dimaksud disini adalah hubungan yang bergantung pada
hubungan lexical dan grammar (lexical and grammatical relationship).
Selanjutnya, mahasiswa juga pada umumnya memiliki kesulitan dalam menyusun
kalimat-kalimat yang sistematis. Sistematis dalam hal ini digambarkan bahwa
antara kalimat satu dan kalimat yang lain harus terstruktur dengan baik, ditandai
dengan penggunaan kata-kata yang tepat didalam kalimat-kalimat tersebut.
Namun mahasiswa pada umumnya masih mengalami kesulitan untuk membuat
kalimat-kalimat yang connected dan meaningful. Hal ini dikarenakan mahasiswa
belum memiliki pemahaman yang dalam dan memadai tentang cara membuat
kalimat-kalimat yang saling terkait, berhubungan dan bermakna.
Berdasarkan teori cohesion (Hasan dan Halliday, 1976) kalimat yang baik
adalah kalimat yang memiliki struktur (structure). Struktur tersebut dapat
diperoleh dengan adanya bagian-bagian dalam kalimat tersebut yang saling
mengikat. Ini disebut sebagai cohesive ties, yang mutlak harus ada dalam kalimat.
Semakin banyak cohesive ties dalam kalimat, maka kalimat-kalimat tersebut
dikatakan kohesif. Didalam teori cohesion, cohesive ties terdiri atas reference,
substitution, ellipsis, conjunction dan lexical cohesion. Mahasiswa dalam menulis
kalimat harus bisa menulis kalimat-kalimat yang kohesif dengan cara memasukan
jenis-jenis cohesive ties tersebut.
Berdasarkan beberapa faktor dan asumsi permasalahan diatas, penulis
sangat terinspirasi dan tertarik untuk melakukan sebuah penelitian. Dalam
penelitian ini, penulis ingin melihat apakah teori cohesion dapat diterapkan dan
berimplikasi terhadap peningkatan kemampuan menulis kalimat oleh mahasiswa
dalam mata kuliah Sentence-based Writing.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan signifikansi, gambaran dan asumsi permasalahan diatas maka
peneliti ingin melihat 1). jenis cohesive ties apakah yang sering muncul dalam
kalimat-kalimat yang dihasilkan mahasiswa, 2) bagaimana menerapkan teori
cohesion, dan 3). apakah penerapan teori cohesion memiliki kontribusi terhadap
peningkatan kemampuan menulis kalimat oleh mahasiswa dalam mata kuliah
Sentence-based Writing.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah teori cohesion
dapat diterapkan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa menulis kalimat
yang kohesif dengan melihat beberapa aspek seperti jenis-jenis cohesive ties yang
muncul dalam kalimat-kalimat yang dihasilkan mahasiswa serta bagaimana
menerapkan teori cohesion dalam mata kuliah Sentence-based Writing.
F. Kontribusi Penelitian
Penelitian ini diharapkan akan memberikan kontribusi yang positif kepada
mahasiswa dalam usaha meningkatkan kemampuan menulis mereka pada tataran
menulis kalimat (sentence-based writing) sehingga mereka dapat menghasilkan
kalmat-kalimat yang kohesif. Hasil dari penelitian ini juga diharapkan akan
memberikan kontribusi terhadap jurusan bahasa dan sastra Inggris dalam hal ini
penguatan hasil tulisan-tulisan kalimat para mahasiswa sehingga terbentuklah
mahasiswa yang berkualitas yang dilihat dari indikator kemampuan menulis
kalimat. Dan juga sangat diharapkan, ketika mahasiswa mampu menghasilkan
kalimat-kalimat yang kohesif mereka tidak akan mengalami kesulitan ketika
mereka menempuh mata kuliah selanjutnya yang terkait dengan menulis yaitu
paragraph-based writing dan genre-based writing karena mahasiswa sudah
memiliki kemampuan dasar dalam menulis pada tataran yang paling dasar yakni
menulis kalimat.
G. Tinjauan Pustaka
Kalimat yang kohesif merupakan kalimat-kalimat yang
berkesinambungan satu dengan lainnya. Namun demikian hal ini tidaklah mudah
dan menjadi sebuah problematika terhadap mahasiswa pada umumnya. Hal ini
didukung oleh hasil penelitian Bamberg (1983) yang dikutip oleh Wang (2007:
163) yang menyatakan bahwa salah satu kesulitan ketika seseorang menulis
kalimat adalah kurangnya pengetahuan tentang bagaimana menyusun kalimat
yang kohesif.
Cohesion
Menurut Halliday dan Hasan (1976) dikutip oleh Coulthard (1974) kalimat-
kalimat yang kohesif dibentuk dengan adanya ikatan-ikatan (cohesive ties) yang
mengikat kalimat satu dengan kalimat yang lainnya. Ada lima ikatan utama dalam
teori cohesion yakni reference, substitution, ellipsis, conjunctin dan lexical
cohesion.
ReferenceReference merujuk kepada bagaimana seorang penulis mengenalkan tokoh/
karakter dan melacak keberadaan tokoh/ karekter tersebut didalam kalimat-
kalimat yang disusunnya (Eggins, 1994:95). Menurut Halliday and Hasan (1976)
ada dua macam reference utama yaitu situational reference dan textual reference.
Menurut teorinya, hanya kategori yang kedua sajalah yang berkontribusi terhadap
kesatuan kalimat-kalimat karena bersifat tekstual. Dan kategori yang pertama
sangat bersifat kontekstual sehingga tidak berkontribusi terhadap kekohesifan
kalimat. Situational reference lebih banyak diterapkan dalam bahasa ucapan
(spoken) bukan tertulis (written). Selanjutnya, textual reference terbagi menjadi
dua yakni anaphoric reference dan cataphoric reference. Halliday dan Hasan
(1976) membagi kedalam tiga jenis yaitu personal reference (I/ me, she/her,
he/him, they/them, we/us, dsb), demonstrative reference (that/this, these/those)
dan definite article sekaligus comparative reference (the, -er, more-).
Substitution
Substitution didefinisikan sebagai penggantian kata maupun kelompok kata
dalam kalimat. Seorang penulis bisa mengganti kata-kata secara bebas namun
masih merujuk kepada kata utama pada kalimat sebelumnya (Rankema, 1993: 37).
Ada perbedaan antara reference dan substitution, dimana substitution merupakan
realisasi kata (wording) bukan arti (meaning). Ada tiga jenis substitution:
nominal, verbal and clausal substitution.
EllipsisEllipsis merupakan penghilangan sebuah kata/ kelompok kata dalam
kalimat dan hanya bisa dilacak ketika merujuk pada kalimat sebelumnya (Nunan,
1993: 25). Lebih jauh Halliday and Hasan (1976: 144) menyatakan bahwa ellipses
muncul ketika ada sesuatu yang secara terstruktur hilang. Informasinya jelas
namun tidak dituliskan. Sama seperti substitution, ellipsis juga terdiri dari tiga
jenis: nominal, verbal and clausal ellipsis.
ConjunctionConjunction merupakan bagian dalam kalimat yang menghubungan satu
kalimat dengan kalimat lainnya (Rankema, 1994: 38). Berbeda kategori
sebelumnya, dimana conjunction tidak menghubungkan kata didalam sebuah
kalimat namun menghubungkan kalimat dan biasanya muncul diawal kalimat dan
merujuk pada kalimat sebelumnya. Baker (1992: 191) mengkategorikan
conjunction kedalam beberapa jenis: additive (and, or, also, in addition,
furthermore, besides, similarly, likewise, by contrast, for instance), adversative
(but, yet, however, instead, on the other hand, nevertheles, at any rate, as a matter
of fact), causal (so, consequently, for, because, for this reason), temporal (then,
next, finally, after that, on another occasion, in conclusion, an hour later, at last)
dan continuative (now, of course, well, anyway, surely, after all).
Lexical Cohesive DeviceLexical cohesive device merujuk pada peran yang diperankan oleh
kosakata dalam menghubungkan kalimat-kalimat namun tidak berkaitan dengan
hubungan grammatical dan semantic (Baker, 1992: 202). Ada dua jenis yakni
reiteration yang terbagi kedalam repetition, synonym, hyponym, metonym and
antonym. Jenis yang kedua adalah collocation yang merujuk pada hubungan antar
kata yang memiliki kemiripan/ kesamaan arti.
Halliday and Hasan Taxonomy
Taksonomi disini diartikan sebagai panduan menganalisi kalimat yang
kohesif. Taksonomi ini didasarkan pada dua hal yaitu berdasarkan fungsi dan
jarak (immediate, mediated, remote, mediated-remote. Ini lebih populer dengan
istilah “Text Span”. Berikut merupakan sebuah contoh taksonomi yang tergambar
dalam sebuah paragrapf yang terdiri dari tujuh kalimat.
1. The last word ended in a long bleat, so like a sheep that Alice quite started.
2. She looked at the queen, who seemed to have suddenly wrapped herself up in wool.
3. Alice rubbed her eyes, and looked again. 4. She couldn’t make out what had happened at all. 5. Was she in a shop? 6. And was that really – was it really a sheep that was sitting on the other
side of the counter.7. Rub as she would, she could make nothing more of it (Halliday & Hasan, 1976: 330-340)
Didalam kalimat (2), kata she merujuk pada kata Alice pada kalimat
pertama. Ini disebut sebagai immediate tie. Kata she dalam kalimat (4) juga
merujuk pada kata Alice dan juga disebut sebagai immediate tie.. She, dalam
kalimat (5) memiliki target rujukan yaitu Alice dalam kalimat (3) namun harus
melewati she dalam kalimat (4). Hal ini disebut sebagai a mediated tie..
Remote ties terjadi ketika ada dua element yang dibatasi oleh kalimat
maupun beberapa kalimat dimana kalimat maupun kalimat-kalimat tersebut tidak
memiliki rujukan sama sekali. Yang terakhir, hubungan kata dalam kalimat bisa
dikategorikan sebagai mediated and remote. Contohnya, she dalam kalimat (7)
tidak memiliki rujukan pada kalimat (6) namun merujuk ke kalimat (5). Disisi
yang lain kata she dalam kalimat ke (5) merujuk pada she pada kalimat (4) dan
terakhir merujuk pada Alice pada kalimat (3). Ini disebut sebagai a mediated tie.
H. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah quasi-
experimental dengan teknik interrupted time-series design. Penjabaran teknik ini
adalah sebagai berikut:
O1 – O2 – O3 – O4 – X – O5 – O6 – O7 – O8
(Sumber: Cresswell, 1994: 133)Dalam teknik interrupted time-series design, peneliti memberikan pretest
dan juga merekam hasil pretest. Pemberian pretest dan perekaman dilakukan tidak
hanya satu kali namun tiga sampai empat kali (multiple pretests) yang dalam hal
ini berfungsi sebagai baseline. Selanjutnya, peneliti memberikan treatment dan
dilanjutkan dengan memberikan posttest yang dilakukan lebih dari satu kali
(multiple posttests). Dalam penelitian ini, subjek penelitian adalah satu kelompok
mahasiswa dalam satu kelas (a single group) pada mata kuliah Sentence-based
Writing. Dan dalam menganalisis teks yang dihasilkan oleh mahasiswa, digunakan
taksonomi Halliday dan Hasan untuk melihat kekohesifan teks tersebut.
I. Jadwal Penelitian
Kegiatan WaktuPERSIAPANPretest 1-4 (baseline) Maret-April 2012
Analisi Data (pretest) April 2012
PELAKSANAAN
Treatment April-Mei 2012
Posttest 5-8 Mei-Juni 2012
Analisis Data (posttest) Juli 2012
PELAPORAN
Penyusunan laporan Agustus 2012
Diseminasi September 2012
J. Personalia Penelitian
1. Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap & Gelar : Arif Suryo
Priyatmojo, S.Pd, M.Pd
b. Golongan, Pangkat & NIP : IIIb, Penata Muda
Tk.1
198306102010121002
c. Jabatan Fungsional : Tenaga Pengajar
d. Jabatan Struktural : -
e. Fakultas/Program Studi :Bahasa dan
Seni/Pendidikan Bahasa Inggris
f. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri
Semarang
g. Bidang Keahlian : Pendidikan Bahasa Inggris
h. Waktu untuk penelitian ini : 6 bulan
2. Anggota Peneliti
a. Nama Lengkap & Gelar : Bambang Purwanto,
S.S., M.Hum
b. Golongan, Pangkat & NIP : IIIb, Penata Muda
Tk.1
19780728 2008 12 1001
c. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
d. Jabatan Struktural : -
e. Fakultas/Program Studi : Bahasa dan
Seni/Sastra Inggris
f. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri
Semarang
g. Bidang Keahlian : Sastra Inggris
h. Waktu untuk penelitian ini : 6 bulan
K. Anggaran Biaya PenelitianRincian biaya penelitian terdiri dari tahap persiapan, tahap operasional,
penyusunan laporan dan seminar hasil penelitian, penyebarluasan laporan hasil penelitian. No Rincian Kegiatan Kebutuhan Biaya (Rp.)
Tahap Persiapan1 Materi pretest (multiple pretest) Worksheet 300.000
Tahap Operasional2 Honorarium peneliti 2 orang 2.000.0003 Alat tulis kantor 300.0005 Buku referensi pendukung 6 buku 450.0006 Handout materi cohesion Satu mahasiswa satu
handout1.000.000
7 Materi posttest (multiple posttest) Worksheet 300.0008 Dokumentasi 300.000
Tahap Laporan9 Penggandaan laporan 500.00010 ATK Seminar desiminasi 250.00011 Konsumsi Seminar deseminasi 600.000
TOTAL 6.000.000L. Lampiran-lampiran
Daftar Pustaka
Baker, Mona. 1992. In Other Words: a course book on translation. London: Routledge
Bamberg, B. (1983). What makes a text coherent? College Composition and
Communication, 34(4), 417-429.
Coulthard, 1994. Advanced in Written Text Analysis. London: Routledge
Creswell, John W. Research Design: Qualitative and Quantitative Approach.
London: Sage Publications.
Eggins, Suzanne. 1994. An Introduction to Systemic Functional Linguistic.
London: Pinter Publsiher
Halliday, M.A.K. & Hasan, Ruqaiya. 1976. Cohesion in English. New York:
Longman
Nunan, David. 1993. Discourse Analysis. London: Penguin Group
Paltridge, Brian. 2001. Genre and the Language Learning Classroom. Michigan:
The University of Michigan Press.
Rankema, Jan. 1993. Discourse Studies: An Introductory Textbook. Amsterdam:
John Benjamins Publishing Company.
Wang, Lixia. 2007. Theme and Rheme in the Thematic Organization of Text:
Implications for Teaching Academic Writing. Asian EFL Journal, Vol.9,
No 1.
Wells, G. 1987. Apprenticeship in Literacy. In Interchange 18, 1/2: 109-123.
Witte, Stephen P. & Faigley, Lester. 1981. Coherence, Cohesion and Writing
Quality. College Composition and Communication, 32, 189-204.
Curriculum Vitae
1. Nama Lengkap dan Gelar : Arif Suryo Priyatmojo, S.Pd., M.Pd
2. NIP : 198306102010121002
3. Tempat dan Tanggal Lahir : Kebumen, 10 Juni 1983
4. Jenis Kelamin : Laki-laki
5. Pangkat/Golongan Ruang : Penata Muda Tk. I/IIIb
6. Jabatan Fungsional : Tenaga Pengajar
7. Fakultas/Jurusan : FBS/Pendidikan dan Sastra Inggris
8. Alamat kantor : Gedung B3 FBS – UNNES
Kampus Sekaran Semarang
Telp: (024) – 8508071
9. Alamat Rumah : Perum. Mutiara Rt.002 Rw.010
Tingkir-Salatiga Telp. 085640975213
10. Pendidikan : S1 Pend. Bahasa Inggris UNNES
S2 Pend. Bahasa Inggris UNNES
11. Bidang Keahlian : Pendidikan Bahasa Inggris
12. Pekerjaan : Dosen Tetap Bahasa dan Sastra Inggris
UNNES
13. Pengalaman dalam Bidang Penelitian
No. Judul Kegiatan Tahun Sumber Dana- - - -
Semarang, Maret 2012
Ketua Penelitian
Arif Suryo P, S.Pd., M.MdNIP. 198306102010121002
Curriculum Vitae
1. Nama lengkap dan Gelar : Bambang Purwanto, S.S., M.Hum
2. NIP : 197807282008121001
3. Tempat dan Tanggal Lahir : Pasuruan, 28 Juli 1978
4. Jenis Kelamin : Laki-laki
5. Pangkat/Golongan Ruang : Penata Muda Tk. I/IIIb
6. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
7. Fakultas/Jurusan : FBS/Pendidikan dan Sastra Inggris
8. Alamat kantor : Gedung B3 FBS – UNNES
Kampus Sekaran Semarang
Telp. (024) – 8508071
9. Alamat Rumah : Jl. Cinde Utara VI/21a RT 01 RW
12
Semarang HP. 081390223561
10. Pendidikan : S1 Sastra Inggris UNDIP
S2 Magister Susastra UNDIP
11. Bidang Keahlian : Sastra Inggris
12. Pekerjaan : Dosen Tetap Bahasa dan Sastra
Inggris
UNNES
13. Pengalaman dalam Bidang Penelitian :
No. Judul Kegiatan Tahun Sumber Dana
1.
2.
Theatre/Drama sebagai media peningkatan kemampuan pembelajaran Bahasa InggrisPerubahan nilai moral masyarakat secara sosiologis pada ”Just Like A Young Girl Should”
2010
2011
DIPA FBS
DIPA FBS
Semarang, Maret 2012
Anggota Penelitian
Bambang Purwanto, S.S., M.Hum NIP. 197807282008121001