file · Web viewJudul Penelitian

45
A. Judul Penelitian Meningkatkan Kemampuan Menghindari Perilaku Tercela Melalui Model Pembelajaran OME-AKE Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 6 Surabaya Tahun Pelajaran 2010-2011. B. Bidang Kajian Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada aspek Akhlak dengan materi pembelajaran Menghindari Perilaku Tercela Kelas VIII SMP, bidang kajian model pembelajaran OME-AKE. C. Pendahuluan Kemampuan menghindari perilaku tercela sebagai bagian dari aspek Pendidikan Agama Islam (PAI), telah dimulai sejak Sekolah Dasar (SD). Siswa SD kelas VI mulai diarahkan pada penguasaan kemampuan menghindari perilaku tercela dengan materi pembelajaran menghindari perilaku dengki dan bohong. Pada tahap ini siswa dipandang layak untuk

Transcript of file · Web viewJudul Penelitian

Page 1: file · Web viewJudul Penelitian

A. Judul Penelitian

Meningkatkan Kemampuan Menghindari Perilaku Tercela Melalui Model

Pembelajaran OME-AKE Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 6 Surabaya Tahun

Pelajaran 2010-2011.

B. Bidang Kajian

Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada aspek Akhlak dengan

materi pembelajaran Menghindari Perilaku Tercela Kelas VIII SMP, bidang

kajian model pembelajaran OME-AKE.

C. Pendahuluan

Kemampuan menghindari perilaku tercela sebagai bagian dari aspek

Pendidikan Agama Islam (PAI), telah dimulai sejak Sekolah Dasar (SD).

Siswa SD kelas VI mulai diarahkan pada penguasaan kemampuan

menghindari perilaku tercela dengan materi pembelajaran menghindari

perilaku dengki dan bohong. Pada tahap ini siswa dipandang layak untuk

menerapkan serta memiliki kemampuan menghindari perilaku tercela,

walaupun pada taraf pengenalan melalui kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan

Musailamah Al Kadzab.

Berdasarkan uraian di atas, maka siswa Sekolah Menengah Pertama

(SMP) seharusnya sudah mampu menerapkan serta memiliki kemampuan

menghindari perilaku tercela, karena bekal ke arah itu sudah diperoleh siswa

ketika di SD. Kenyataannya di SMP Negeri 6 Surabaya tidaklah demikian.

Pada kelas VII A semester genap tahun pelajaran 2009-2010 dari 30 siswa,

1

Page 2: file · Web viewJudul Penelitian

hanya 18 atau 60% siswa yang memiliki kemampuan menghindari perilaku

tercela, sedangkan sisanya 12 atau 40% siswa masih kurang memiliki

kemampuan menghindari perilaku tercela.

Setelah ditelusuri ternyata pembelajaran PAI menghadapi beberapa

kendala, antara lain; alokasi waktu yang tersedia belum memadai untuk

muatan materi yang begitu padat dan penting, pengembangan pendekatan,

strategi dan metode pembelajaran yang belum variatif serta rendahnya

perharian orang tua siswa terhadap pembelajaran PAI. Dari beberapa kendala

tersebut, kelemahan pembelajaran PAI lebih disebabkan oleh faktor guru,

guru kurang mampu mengembangkan keterampilan mengajar yang dapat

menarik perhatian siswa dan merangsang siswa untuk belajar.

Kondisi demikian harus segera diatasi, sebab jika dibiarkan

ketidakmampuan siswa dalam menghindari perilaku tercela akan berlanjut

pada saat mereka di Sekolah Menengah Atas (SMA) bahkan di Perguruan

Tinggi (PT). Tanpa menyalahkan guru PAI di SD, guru PAI di SMP perlu

melakukan tindakan kongkrit untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 (PP 19/2005)

tentang Standar Nasional Pendidikan dan Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional Nomor 41 Tahun 2007 (Permendiknas 41/2007) tentang Standar

Proses, maka proses pembelajaran harus interaktif, inspiratif, menyenangkan,

menantang dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta

memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian

sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis siswa.

2

Page 3: file · Web viewJudul Penelitian

Hal ini dapat tercipta jika guru menguasai beberapa model pembelajaran baik

teoritis maupun praktis. Pembelajaran yang bervariasi diharapkan lebih

membangkitkan semangat dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran,

sehingga kompetensi dasar (KD) yang telah ditetapkan dapat tercapai.

Di antara model pembelajaran yang inovatif adalah model OME-AKE.

Nama model ini diambil dari singkatan kata-kata kunci pada sintaks yang

digunakan dalam proses pembelajaran, yaitu Orientasi, Model, Eksplorasi,

Analisis, Komunikasi dan Evaluasi. Model ini dikembangkan oleh Yulianto,

dkk. (2008) terutama untuk pembelajaran bahasa Indonesia, namun model ini

juga dapat dikembangkan untuk mata pelajaran lain termasuk PAI.

Model OME-AKE didasarkan pada pendekatan pembelajaran kontekstual,

oleh karena itu komponen pembelajaran kontekstual yang meliputi

konstruktivisme, modelling, masyarakat belajar, inkuiri, bertanya, penilaian

autentik dan refleksi juga digunakan dalam model ini.. Ada tujuh prinsip

dalam pengembangan model OME-AKE, yakni berpusat pada siswa,

berdasarkan masalah, terintegrasi, berorientasi masyarakat, menawarkan

pilihan, sistematis dan berkelanjutan (Bambang Yulianto, dkk., 2008:24-28).

Berdasarkan pemikiran di atas, maka penerapan model OME-AKE

sebagai model pembelajaran inovatif dalam pembelajaran PAI (khususnya

pembelajaran Akhlak) merupakan suatu keniscayaan. Oleh karena itu perlu

dilakukan penelitian tindakan kelas untuk membuktikan bahwa melalui

penerapan model pembelajaran OME-AKE dapat meningkatkan kemampuan

siswa dalam menghindari perilaku tercela.

3

Page 4: file · Web viewJudul Penelitian

D. Perumusan Masalah

Kemampuan menghindari perilaku tercela dalam penelitian ini adalah

kemampuan siswa dalam menerapkan serta memiliki kemampuan

menghindari perilaku tercela, setelah mengikuti kegiatan pembelajaran yang

diukur melalui rubrik identifikasi pada siklus I, siklus II dan siklus III.

Model OME-AKE dalam penelitian ini adalah model pembelajaran yang

dirancang untuk merubah paradigma dalam proses pembelajaran, yaitu dari

mengajar (teaching) menuju membelajarkan (learning). Dengan model

pembelajaran ini siswa diharapkan akan lebih berperan aktif terlibat dan

berpartisipasi dalam seluruh proses pembelajaran, melalui tahapan-tahapan,

orientasi pembelajaran, permodelan, eksplorasi topik, analisis dan pemecahan

masalah topik, pengkomunikasian hasil dan evaluasi atau refleksi.

Penelitian ini dilakukan pada siswa SMP Negeri 6 Surabaya kelas VIII A

semester ganjil tahun pelajaran 2010-2011, dengan subyek penelitian

sebanyak 30 siswa terdiri atas 10 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan.

Penelitian ini terbatas pada aspek Akhlak dengan SK menghindari perilaku

tercela.

Adapun permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana deskripsi penerapan model OME-AKE dalam pembelajaran

Akhlak siswa kelas VIII A SMP Negeri 6 Surabaya semester ganjil tahun

pelajaran 2010-2011 ?

4

Page 5: file · Web viewJudul Penelitian

2. Apakah penerapan model OME-AKE dapat meningkatkan kemampuan

menghindari perilaku tercela siswa kelas VIII A SMP Negeri 6 Surabaya

tahun pelajaran 2010-2011 ?

E. Pemecahan Masalah

Metode pemecahan masalah yang akan digunakan dalam penelitian ini

adalah metode pembelajaran dengan menggunakan model OME-AKE. Model

ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menghindari

perilaku tercela. Model OME-AKE menyajikan pembelajaran secara

kontekstual melalui sintaks orientasi, model, eksplorasi, analisis, komunikasi

dan evaluasi atau refleksi.

Indikator keberhasilan yang akan diukur dalam penelitian ini adalah

meningkatnya kemampuan siswa dalam pembelajaran Akhlak, khususnya

dalam menghindari perilaku tercela yang diukur melalui rubrik identifikasi

pada siklus I, siklus II dan siklus III.

F. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengatasi kesulitan siswa

sekaligus membantu siswa kelas VIII A SMP Negeri 6 Surabaya tahun

pelajaran 2010-2011 dalam meningkatkan kemampuan menghindari perilaku

tercela. Sedangkan secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :

1. Kemampuan siswa dalam menghindari perilaku tercela yang dicapai

setelah menyelesaikan proses pembelajaran.

5

Page 6: file · Web viewJudul Penelitian

2. Interaksi dan partisipasi siswa dalam pembelajaran selama proses

pembelajaran berlangsung.

3. Persepsi siswa terhadap penerapan model OME-AKE dalam pembelajaran

Akhlak.

G. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam meningkatkan

kualitas pembelajaran PAI, terutama bagi :

1. Siswa, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pembelajaran untuk

meningkatkan kemampuan terhadap pembelajaran Akhlak.

2. Guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan dalam menyusun

rencana dan melaksanakan pembelajaran menggunakan model

pembelajaran yang sesuai.

3. Kepala Sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan

dalam menentukan kebijakan yang terkait dengan proses pembelajaran.

Penelitian ini akan menghasilkan inovasi bagi pembelajaran PAI di

sekolah, karena model pembelajaran yang dikembangkan merupakan

integrasi dan kolaborasi dari model-model pembelajaran telah ada. Dalam

model OME AKE terdapat pembelajaran kontekstual, karena ketujuh

komponen pembelajaran kontekstual juga digunakan dalam model ini. Dalam

model OME-AKE terdapat pembelajaran langsung, karena permodelan

sebagai pendekatan utama dalam pembelajaran langsung juga digunakan

dalam model ini. Dalam model OME-AKE terdapat pembelajaran kooperatif,

6

Page 7: file · Web viewJudul Penelitian

karena setiap sintaks pembelajaran dalam model ini juga dilakukan secara

berkelompok. Dalam model OME-AKE terdapat pembelajaran berbasis

masalah dan pembelajaran inkuiri, karena dalam model ini terdapat sintaks

analisis dan pemecahan masalah topik.

H. Kajian Pustaka

1. Kemampuan Menghindari Perilaku Tercela

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata kemampuan berarti

kesanggupan atau kecakapan, kata menghindari berarti menjauhkan diri dari

(sesuatu), kata perilaku berarti tanggapan atau reaksi individu terhadap

rangsangan atau lingkungan, sedangkan kata tercela berarti patut dicela atau

tidak pantas. (Depdiknas, 2003:707,402,858,201).

Dengan demikian secara etimologis kemampuan menghindari perilaku

tercela, berarti kesanggupan dalam menjauhkan diri dari perilaku yang tidak

pantas.

Dalam konteks Islam kata perilaku dikenal dengan istilah akhlak. Akhlak

terdiri atas, akhlakul mahmudzah atau akhlakul karimah yang berarti akhlak

yang baik atau perilaku terpuji dan akhlakul madzmumah atau akhlakus

syayyi’ah akhlak yang jelek atau perilaku tercela.

Dalam Permendiknas 22/2006 tentang Standar Isi mata pelajaran PAI di

sekolah, kemampuan menghindari perilaku tercela telah mulai dikenalkan

sejak SD. Siswa SD kelas VI mulai diarahkan pada penguasaan kemampuan

menghindari perilaku tercela dengan materi pembelajaran menghindari

7

Page 8: file · Web viewJudul Penelitian

perilaku dengki dan bohong. Pada tahap ini siswa dipandang layak untuk

menerapkan serta memiliki kemampuan menghindari perilaku tercela,

walaupun pada taraf pengenalan melalui kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan

Musailamah Al Kadzab.

Di SMP, kemampuan menghindari perilaku tercela mulai arahkan pada

kelas VIII. Pada semester ganjil dengan KD, menjelaskan pengertian ananiah,

ghadhab, hasad, ghibah, dan namimah, menyebutkan contoh-contoh perilaku

ananiah, ghadhab, hasad, ghibah, dan namimah serta menghindari perilaku

ananiah, ghadhab, hasad, ghibah, dan namimah dalam kehidupan sehari-hari.

Sedangkan pada semester genap dengan KD, menjelaskan pengertian perilaku

dendam dan munafik, menjelaskan ciri-ciri pendendam dan munafik serta

menghindari perilaku pendendam dan munafik dalam kehidupan sehari-hari.

2. Model Pembelajaran OME-AKE

Dalam KBBI, kata model berarti pola, contoh, acuan atau ragam,

sedangkan kata pembelajaran berarti proses, cara atau perbuatan menjadikan

orang belajar. (Depdiknas, 2003 : 750,17). Model pembelajaran berarti pola

atau acuan dalam pembelajaran.

Dengan demikian secara etimologis, model pembelajaran adalah suatu

pola yang digunakan sebagai pedoman atau acuan dalam merencanakan

pembelajaran.

Secara termonologis, model pembelajaran memiliki beberapa pengertian,

antara lain;

1. Menurut Joyce (1992), model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam

8

Page 9: file · Web viewJudul Penelitian

merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran tutorial untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran.

2. Menurut Arends (1997), model pembelajaran mengarah pada suatu pendekatan pembelajaran tertentu termasuk sintaksnya, lingkungannya dan sistem pengelolaannya.

3. Menurut Sukamto (2000), model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas pembelajaran. (Trianto, 2007:5-6).

Berdasarkan ketiga pengertian di atas, maka model pembelajaran

memiliki makna yang lebih luas dari pada strategi, metode atau prosedur

pembelajaran. Model pembelajaran mempunyai ciri khusus yang tidak

dimiliki oleh strategi, metode atau prosedur pembelajaran. Kardi dan Nur,

dalam Trianto (2007:6) mengemukakan ciri-ciri tersebut, antara lain;

1. rasional teoritik logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya;

2. landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan pembelajaran yang akan dicapai);

3. tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil;

4. lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai.

Yulianto, dkk., (2008) membagi pembelajaran menjadi enam model yaitu,

model pembelajaran kontekstual, pembelajaran langsung, pembelajaran

kooperatif, pembelajaran inkuiri, pembelajaran berbasis masalah dan model

pembelajaran OME-AKE. Sesuai dengan keperluan penelitian, berikut ini

akan disajikan model pembelajaran OME-AKE.

Nama model ini diambil dari singkatan kata-kata kunci pada sintaks yang

digunakan dalam proses pembelajaran, yaitu Orientasi, Model, Eksplorasi,

Analisis, Komunikasi dan Evaluasi. Model ini dikembangkan oleh Yulianto,

9

Page 10: file · Web viewJudul Penelitian

dkk. (2008) terutama untuk pembelajaran bahasa Indonesia, namun model ini

juga dapat dikembangkan untuk mata pelajaran lain termasuk PAI.

Model OME-AKE adalah model pembelajaran yang dirancang untuk

merubah paradigma dalam proses pembelajaran, yaitu dari mengajar

(teaching) menuju membelajarkan (learning). Dengan model ini siswa lebih

berperan aktif terlibat dalam seluruh proses pembelajaran, melalui tahapan-

tahapan, orientasi pembelajaran, permodelan, eksplorasi topik, analisis dan

pemecahan masalah topik, pengkomunikasian hasil dan evaluasi atau refleksi.

Model OME-AKE terdiri atas enam sintaks seperti tersaji dalam tabel

berikut.

10

Page 11: file · Web viewJudul Penelitian

Tabel 1 : Sintaks Model OME-AKE

No. Sintaks Komponen Sasaran/Bentuk Kegiatan

1. Orientasi Pembelajaran

a. Pengkondisian kelasb. Penyampaian tujuanc. Penganalisisan tujuand. Pengaitan/hubungan materi

sebelumnya dengan materi baru

Individual

2. Permodelan a. Pemutaran kaset/CD/VCDb. Pendemonstrasianc. Penghadiran nara

sumber/praktisi/modeld. Penganalisisan model

IndividuKelompok- diskusi

3. Eksplorasi Topik

a. Penganalisisan sumber topikb. Pengidentifikasian topikc. Penyeleksian topik

IndividuKelompok- diskusi

4. Analisis dan Pemecahan Masalah Topik

a. Pengklasifikasian topikb. Pencarian bahan pemecahan

masalah topikc. Perumusan pemecahan masalah

topikd. Pembuatan laporan

Kelompok1) persiapan bermain

peran2) diskusi3) persiapan permainan4) demonstrasi

5. Pengkomunikasian Hasil

a. Pemaparan hasil secara lisanb. Pemajangan hasil

Individual1) presentasi2) demonstrasi3) pameranKelompok1) bermain peran2) presentasi kelompok3) permainan4) pameran5) demonstrasi

6. Evaluasi/Refleksi

a. Penyimpulan materi pembelajaran

b. Penyimpulan kegiatan pembelajaran

c. Penganalisisan manfaat pembelajaran

d. Penilaian kegiatan pembelajarane. Penilaian hasil pembelajaranf. Penindaklanjutan kegiatan

pembelajaran

Individu1) tanya jawab2) angket3) tes4) pengerjaan LKS5) perayaanKelompok1) tanya jawab2) angket3) tes4) pengerjaan LKS5) perayaan

(Adaptasi dari Yulianto, 2008:32)

11

Page 12: file · Web viewJudul Penelitian

3. Meningkatkan Kemampuan Menghindari Perilaku Tercela Melalui

Model Pembelajaran OME-AKE

Pendidikan Agama Islam pada dasarnya dimaksudkan untuk membentuk

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Untuk membentuk peserta

didik seperti itu diperlukan pengembangan ketiga dimensi secara

berkelanjutan dan terpadu, yaitu moral knowing, moral feeling dan moral

action (Lickona dalam Muhaimin, 2006:164).

Pada tataran moral action, agar peserta didik kompeten (competence),

memiliki kemauan (will), dan kebiasaan (habit) dalam mewujudkan keimanan

dan ketakwaan serta akhlak mulia tersebut diperlukan pembinaan secara

berkelanjutan dan terpadu baik di dalam keluarga, masyarakat maupun di

antara para tenaga kependidikan di sekolah, termasuk terciptanya suasana

religius di sekolah serta sosial control yang kuat.

Atas dasar pemikiran tersebut, peningkatan kualitas keimanan dan

ketakwaan serta akhlak mulia melalui pendidikan agama perlu memperoleh

perhatian yang serius dari semua pihak, baik dari sekolah, keluarga maupun

dari masyarakat. Di lingkungan sekolah yang paling bertanggung jawab

adalah guru, sebab guru merupakan ujung tombak dalam proses pembelajaran

di sekolah. Guru harus mampu mengembangkan keterampilan mengajar yang

dapat menarik perhatian siswa dan merangsang siswa untuk belajar serta

merubah paradigma dalam proses pembelajaran, yaitu dari mengajar

(teaching) menuju membelajarkan (learning).

12

Page 13: file · Web viewJudul Penelitian

Sesuai dengan amanat PP 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

dan Permendiknas 41/2007 tentang Standar Proses, maka proses

pembelajaran harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan

memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang

yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat,

minat dan perkembangan fisik serta psikologis siswa.

Di antara model pembelajaran yang inovatif adalah model OME-AKE.

Nama model ini diambil dari singkatan kata-kata kunci pada sintaks yang

digunakan dalam proses pembelajaran, yaitu Orientasi, Model, Eksplorasi,

Analisis, Komunikasi dan Evaluasi. Model OME-AKE didasarkan pada

pendekatan pembelajaran kontekstual, oleh karena itu komponen

pembelajaran kontekstual yang meliputi konstruktivisme, modelling,

masyarakat belajar, inkuiri, bertanya, penilaian autentik dan refleksi juga

digunakan dalam model ini.

Berdasarkan pemikiran di atas, maka penerapan model OME-AKE

sebagai model pembelajaran inovatif diyakini dapat meningkatkan

kemampuan siswa dalam pembelajaran Akhlak, dengan kerangka pemecahan

masalah sebagaimana tabel berikut.

13

Page 14: file · Web viewJudul Penelitian

Tabel 2 : Kerangka Pemecahan Masalah

Diskusi Pemecahan Masalah

Penerapan model OME-AKE

Evaluasi Efek

(Adaptasi dari Sukidin, 2007:167)

Berdasarkan tabel di atas, penelitian ini diharapkan mampu memberikan

gambaran kondisi lapangan saat ini, perlakuan yang akan dilaksanakan dan

hasil yang diharapkan, termasuk revisi dan siklus-siklus yang akan dilalui.

4. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

“Jika pembelajaran dilakukan dengan model OME-AKE maka kemampuan

siswa dalam menghindari perilaku tercela akan semakin meningkat”

I. Rencana dan Prosedur Penelitian

1. Rencana Penelitian

15

Keadaan Sekarang Perlakuan Hasil

Evaluasi Awal

1.Alokasi waktu yang tersedia belum memadai

2.Pendekatan, strategi dan metode pembel-ajaran yang belum variatif

3.rendahnya perharian orang tua siswa terha-dap pembelajaran PAI.

Evaluasi Akhir

1.Efisiensi dan efektivitas waktu pembelajaran

2.Simulasi pembel-ajaran dengan model OME-AKE

3.Keterpaduan penyelenggaraan pembelajaran PAI

1.Kualitas pembel-ajaran meningkat

2.Guru mampu me-nerapkan model pembelajaran

3.Hasil pembelajar-an meningkat

14

Page 15: file · Web viewJudul Penelitian

a. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMP Negeri 6 Surabaya

tahun pelajaran 2010-2011 dengan jumlah 30 siswa, terdiri atas 10 siswa laki-

laki dan 20 siswa perempuan.

b. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada tahun pelajaran 2010-2011, yaitu

pada bulan September-Oktober 2010. Penentuan waktu penelitian ini

mengacu kepada kalender pendidikan, karena PTK terdiri atas beberapa

siklus yang memerlukan proses pembelajaran yang efektif di kelas.

c. Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan model alur PTK sebagaimana tabel berikut :

Tabel 3 : Alur PTK

(Adaptasi dari Suharsimi 2006: 16)

Perencanaan

SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II

Pengamatan

Refleksi

Refleksi

Pelaksanaan

Pelaksanaan

?

Page 16: file · Web viewJudul Penelitian

Penelitian ini direncanakan melalui tiga siklus yaitu siklus I, siklus II

dan siklus III. Masing-masing siklus mengikuti langkah-langkah PTK

sebagaimana tabel di atas. Alasan PTK dengan tiga siklus dalam

penelitian ini adalah jika dilakukan dengan dua siklus dikhawatirkan

penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran kurang maksimal.

Langkah-langkah PTK dengan model pembelajaran OME-AKE

sebagaimana penjelasan prosedur penelitian berikut ini.

2. Prosedur Penelitian

a. Siklus I

1) Perencanaan

a) Membuat RPP model OME-AKE dengan materi menjelaskan

pengertian ananiah, ghadhab, hasad, ghibah, dan namimah yang

dilengkapi dengan bahan ajar dan LKS.

b) Menyiapkan instrumen penelitian yang terdiri atas lembar observasi

aktivitas kelompok dan lembar observasi aktivitas guru.

c) Melakukan koordinasi dengan wali kelas dan kolaborator.

2) Pelaksanaan

a) Orientasi pembelajaran, terdiri atas mengkondisikan kelas,

menyampaikan dan menganalisis tujuan serta melakukan appersespsi.

b) Permodelan, terdiri atas memutarkan VCD pembelajaran,

mendemonstrasikan materi dan menghadiran model.

16

Page 17: file · Web viewJudul Penelitian

c) Eksplorasi topik, terdiri atas mengenalkan sumber-sumber materi

pembelajaran serta mengidentifikasi batas-batas aspek kognitif, afektif

dan psikomotor.

d) Analisis dan pemecahan masalah topik, terdiri atas mengklasifikasi

topik, mencari bahan pemecahan topik, merumuskan pemecahan topik

dan menyusun laporan lisan maupun tertulis.

e) Pengomunikasian Hasil, terdiri atas pemaparan hasil secara lisan

maupun pemajangan hasil secara tertulis dan presentasi atau

demonstrasi.

f) Evaluasi/Refleksi, terdiri atas menyimpulkan materi dan kegiatan

pembelajaran, menganalisa manfaat pembelajaran, penilaian kegiatan

dan hasil pembelajaran serta melakukan tindak lanjut.

3) Observasi

Observasi dilakukan terhadap aktivitas guru dalam menerapkan model

OME-AKE serta terhadap aktivitas siswa pada saat kerja kelompok,

presentasi hasil dan tanggapan siswa saat presentasi kelompok lain. Hasil

observasi digunakan sebagai bahan refleksi untuk perencanan tindakan

pada siklus II.

4) Evaluasi-Refleksi

Evaluasi dan refleksi dilakukan untuk mengkaji segala sesuatu yang

berkaitan dengan proses dan hasil yang diperoleh dari pemberian tindakan

pada Siklus I. Pada tahap refleksi ini dilakukan analisis tentang temuan-

temuan yang berkaitan dengan hambatan dan kekurangan yang terdapat

17

Page 18: file · Web viewJudul Penelitian

selama pemberian tindakan I untuk bahan menyusun rencana tindakan

pada siklus II.

b. Siklus II

1) Perencanaan

Perencanaan tindakan pada siklus II sama dengan perencanaan pada

siklus I dengan beberapa revisi berdasarkan hasil refleksi pada siklus I,

materi pembelajaran menyebutkan contoh-contoh perilaku ananiah,

ghadhab, hasad, ghibah, dan namimah.

2) Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan pada siklus II sama dengan pada siklus I, yakni

orientasi pembelajaran, permodelan, eksplorasi topik, analisis dan

pemecahan topik, pengomunikasian hasil dan evaluasi/refleksi dengan

beberapa revisi berdasarkan hasil refleksi pada siklus I.

3) Observasi

Observasi pada siklus II sama dengan siklus I, hasil observasi

digunakan sebagai bahan refleksi untuk perencanan tindakan pada siklus

III.

4) Evaluasi-Refleksi

Evaluasi dan refleksi pada siklus II sama dengan siklus I, hasilnya

digunakan sebagai bahan menyusun rencana tindakan pada siklus III.

c. Siklus III

1) Perencanaan

18

Page 19: file · Web viewJudul Penelitian

Perencanaan tindakan pada siklus III sama dengan perencanaan pada

siklus II dengan beberapa revisi berdasarkan hasil refleksi pada siklus II,

materi pembelajaran menghindari perilaku ananiah, ghadhab, hasad,

ghibah, dan namimah dalam kehidupan sehari-hari.

2) Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan pada siklus III sama dengan pada siklus II,

dengan beberapa revisi berdasarkan hasil refleksi pada siklus II.

3) Observasi

Observasi pada siklus III sama dengan siklus II.

4) Evaluasi-Refleksi

Evaluasi dan refleksi pada siklus III sama dengan siklus II, hasilnya

digunakan sebagai bahan penyusunan laporan.

3. Teknik Pengumpulan Data dan Teknik Analisis Data

a. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi,

wawancara dan dokumentasi.

Observasi digunakan untuk mengamati gejala-gejala yang tampak dalam

proses pembelajaran. Observasi dilakukan terhadap aktivitas siswa dan

aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran serta observasi terhadap perilaku

siswa yang menunjukkan sikap menghindari perilaku tercela.

Observasi terhadap aktivitas siswa meliputi minat, perhatian, partisipasi

dan presentasi. Observasi terhadap guru meliputi kemampuan dalam

membuka dan menutup pembelajaran, kemampuan mengelola kegiatan

19

Page 20: file · Web viewJudul Penelitian

pembelajaran dan kemampuan melakukan evaluasi dan memberikan

penghargaan. Sedangkan observasi terhadap perilaku siswa meliputi, sikap

menghindari perilaku ananiah, ghadhab, hasad, ghibah, dan namimah.

Lembar obsevasi siswa dan observasi guru dapat dilihat dalam lampiran.

Wawancara digunakan untuk kesan-kesan tentang pelaksanaan kegiatan

pembelajaran. Wawancara dilakukan terhadap siswa dan terhadap teman

sejawat (kolaborator). Wawancara terhadap siswa meliputi pendapat dan

ungkapan perasaan siswa tentang kegiatan pembelajaran yang baru

berlangsung, pendapat siswa tentang cara guru dalam menjelaskan materi

pembelajaran dan melakukan tes/evaluasi serta pemahaman siswa terhadap

materi pembelajaran. Wawancara terhadap teman sejawat (kolaborator)

meliputi pendapat kolaborator tentang pelaksanaan pembelajaran, kebaikan

dan kelemahan yang terjadi serta saran untuk perbaikan kegiatan

pembelajaran selanjutnya. Panduan wawancara siswa dan kolaborator dapat

dilihat dalam lampiran.

Dokumentasi digunakan untuk mendokumentasikan data tentang kegiatan

pembelajaran yang menggambarkan langkah-langkah kongkrit yang

dipraktikkan guru (peneliti) dan peristiwa-peristiwa yang nampak dan sesuai

dengan tujuan penelitian. Dokumentasi dalam penelitian ini mencakup

dokumentasi foto dan dokumentasi portofolio siswa.

b. Teknik Analisis Data

Data yang terkumpul akan dianalisis secara deskriptif, baik deskriptif

kuantitatif maupun deskriptif kualitatif.

20

Page 21: file · Web viewJudul Penelitian

Data yang dianalisis secara deskriptif kuantitatif adalah data hasil

observasi siswa dan data hasil observasi guru ketika kegiatan pembelajaran

berlangsung serta data hasil identifikasi kemampuan siswa yang dikumpulkan

melalui daftar ceklis pada lembar observasi.

Data yang dianalisis secara kualitatif adalah data hasil wawancara dengan

siswa dan dengan teman sejawat (kolaborator), data dokumen potofolio siswa

serta dokumen foto. Data-data tersebut dianalisis dengan tahapan pemaparan

dan penyederhanaan data, pengelompokan data sesuai tujuan penelitian dan

pemaknaan.

Untuk memperoleh data yang valid, maka peneliti akan melakukan

memberchek (pengecekan subjek penelitian), trianggulasi data, chek and

rechek dari segi sumber data/subyek dan metode, perpanjangan pengamatan

dan pelacakan data secara mendalam.

J. Jadwal Penelitian

Penelitian ini direncanakan berlangsung selama dua bulan dengan jadwal

sebagaimana tabel berikut.

21

Page 22: file · Web viewJudul Penelitian

Tabel 4 : Jadwal Penelitian

No KegiatanSeptember Oktober

Keterangan1 2 3 4 1 2 3 41. Rapat Koordinasi x2. Siklus I

a. Perencanaanb. Pelaksanaanc. Evaluai

xxx

3. Siklus IIa. Perencanaanb. Pelaksanaanc. Evaluasi

xxx

4 Siklus IIIa. Perencanaanb. Pelaksanaanc. Evaluasi

xxx

5. Pelaporana. Penyusunan Hasilb. Seminar Hasil PTKc. Revisi Hasil PTK9. Pengiriman Hasil

xxxx

K. Biaya Penelitian

Penelitian ini membutuhkan biaya sebesar Rp. 7.500.000,00 (tujuh juta

lima ratus ribu rupiah) dengan perincian sebagaimana pada tabel berikut.

22

Page 23: file · Web viewJudul Penelitian

Tabel 5 : Rancangan Anggaran Biaya

No. Uraian Biaya Keterangan1. ATK (30%)

1. Kertas HVS A4 80 gram 2 rim 2. Tinta Printer Laser Jet 3. Kertas Bufallo, Mika & Lakban 4. Kertas Manila & spidol 5. CD Blank 6. Foto copy 7. CD Pembelajaran 8. Cetak Foto Dolumentasi 9. Media Pembelajaran10. Transport Pembelian ATK

Rp. 100.000,00Rp. 300.000,00Rp. 250.000,00Rp. 200.000,00Rp. 50.000,00Rp. 300.000,00Rp. 300.000,00Rp. 300.000,00Rp. 300.000,00Rp. 150.000,00

2. Operasional (30%) 1. Konsumsi Koordinasi 2. Konsumsi Siklus I 3. Konsumsi Siklus II 4. Konsumsi Siklus III 5. Konsumsi Evaluasi 6. Konsumsi Seminar 7. Konsumsi Revisi 8. Pengiriman Proposal 9. Pengiriman Laporan

Rp. 300.000,00Rp. 350.000,00Rp. 350.000,00Rp. 350.000,00Rp. 200.000,00Rp. 300.000,00Rp. 200.000,00Rp. 100.000,00Rp. 200.000,00

3. Honorarium (30%)1. Hr Pengetikan Proposal2. Hr Pengetikan RPP3. Hr Pengetikan Bahan Ajar & LKS4. Hr Pengetikan Laporan4. Hr 2 orang observer5. Hr 1 orang Peneliti6. Hr 2 orang Pembimbing7. Hr 1 orang Dokumenter8. Hr 1 orang Pustakawan

Rp. 100.000,00Rp. 150.000,00Rp. 200.000,00Rp. 200.000,00Rp. 600.000,00Rp. 500.000,00Rp. 300.000.00Rp. 100.000,00Rp. 100.000,00

4. Lain-lain/Dana Taktis (10%) Rp. 750.000,00Jumlah Rp. 7.500.000,00

23

Page 24: file · Web viewJudul Penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid dan Dian Andayani, 2004, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi; Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004, Bandung, Remaja Rosdakarya.

Agus Suprijono, 2009, Cooperative Learning; Teori dan Aplikasi PAIKEM, Yogyakarta, Pustaka Pelajar.

Bambang Yulianto, dkk., 2008, Model-Model Pembelajaran Inovatif, Surabaya, Unesa University Press.

Departemen Pendidikan Nasional, 2003, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka.

Muhaimin, 2006, Nuansa Baru Pendidikan Islam; Mengurai Benang Kusut Dunia Pendidikan, Jakarta, Raja Grafindo Persada.

Suharsimi Arikunto, dkk, 2006, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Bumi Aksara.

Sukidin, dkk., 2007, Manajemen Penelitian Tindakan Kelas, Surabaya, Insan Cendekia.

Trianto, 2007, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik;Konsep, Landasan Teoritis-Praktis dan Implementasinya, Jakarta, Prestasi Pustaka.

Tim MGMP PAI, 2007, Pendidikan Agama Islam Kelas VIII, Sidoarjo, Duta Aksara Mulia.

Tim MGMP, 2007, LKS PAI Kelas VIII, Sidoarjo, Duta Aksara Mulia.

Wahyu, 2006, Strategi Pembelajaran PAI, Sidoarjo, STAI Al Khoziny

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Bandung, Fokus Media.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi (PAI SMP), Jakarta, BSNP.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses, Bandung, Fokus Media.

Page 25: file · Web viewJudul Penelitian

Lampiran 1

LEMBAR PENGAMATANKEGIATAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DENGAN MODEL PEMBELAJARAN OME-AKEResponden Siswa

Kelom-pok

Nama Siswa

Minat Perhatian Partisipasi Presentasi4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

JumlahKeterangan : 4 = Sangat Baik 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang

Surabaya, ............................2010Observer,

___________________________NIP.

Page 26: file · Web viewJudul Penelitian

Lampiran 2

LEMBAR PENGAMATANPROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DENGAN MODEL PEMBELAJARAN OME-AKEResponden Guru

No. Kegiatan 4 3 2 11. Membuka pembelajaran dan melakukan

apersepsi2. Penjelasan materi pembelajaran3. Penjelasan model pembelajaran OME-AKE4. Teknik pembagian kelompok5. Pengelolaan kegiatan pembelajaran6. Pemberian pertanyaan/tugas7. Kemampuan melakukan evaluasi8. Menentukan nilai individu/kelompok dan

memberikan penghargaan 9. Menyimpulkan materi pembelajaran10. Memberikan tindak lanjut dan menutup

pembelajaranJumlah

Keterangan : 4 = Sangat Baik 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang

Surabaya, ............................2010Observer,

___________________________NIP.

Page 27: file · Web viewJudul Penelitian

Lampiran 3

LEMBAR OBSERVASI SISWA

DALAM MENGHINDARI PERILAKU TERCELA

(ananiah, ghadhab, hasad, ghibah, dan namimah)

No. Aspek Penilaian

Skor Penilaian4 3 2 1

1. Menghindari Perilaku Ananiah

2. Menghindari Perilaku Ghadhab

3. Menghindari Perilaku Hasad

4. Menghindari Perilaku Ghibah

5. Menghindari Perilaku Namimah

Jumlah Skor

Skor Maksimal 20

Keterangan :4 = jika selalu berusaha menghindari3 = jika satu-dua kali melakukannya2 = jika tiga kali melakukannya1 = jika lebih dari tiga kali melakukannya

Jumlah SkorN = ------------------- x 100

Skor Maksimal

Page 28: file · Web viewJudul Penelitian

Lampiran 4

PANDUAN WAWANCARA

Responden Siswa

1. Bagaimanakah pendapatmu tentang kegiatan pembelajaran yang baru

kamu ikuti ?

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

2. Apakah kamu senang dengan kegiatan pembelajaran yang baru kamu ikuti

? Mengapa ?

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

3. Bagaimanakah pendapatmu tentang cara guru dalam menjelaskan materi

pembelajaran ? Jelaskan !

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

4. Bagaimanakah pendapatmu tentang tes/evaluasi yang dilakukan guru ?

Jelaskan !

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

5. Apakah kamu dapat memahami materi pembelajaran yang baru kamu

ikuti ? Jelaskan !

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

Page 29: file · Web viewJudul Penelitian

Lampiran 5

PEDOMAN WAWANCARA

Responden Teman Sejawat (Observer)

1. Bagaimanakah pendapat anda tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan

oleh guru ?

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

2. Bagian mana yang sudah baik ?

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

3. Bagian mana yang perlu diperbaiki ?

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

4. Apakah anda yakin bahwa model pembelajaran OME-AKE dapat

meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca Al Qur’an ?

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

5. Apa saran anda untuk perbaikan kegiatan pembelajaran selanjutnya ?

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................