rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web...

141
Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Pemerintah Provinsi Riau yang telah memiliki Kepala Daerah periode 2014 – 2019 wajib menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) yang berfungsi sebagai dokumen perencanaan daerah untuk periode 5 ( lima ) tahun kedepan. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Riau 2014 – 2019 merupakan arah pembangunan yang ingin dicapai daerah dalam kurun waktu masa bakti Kepala Daerah yang disusun berdasarkan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah terpilih, dimana kegiatan yang direncanakan sesuai dengan urusan Pemerintah dengan mempertimbangkan kemampuan Keuangan Daerah. RPJMD Provinsi Riau mengintegrasikan rancangan RPJMD dengan rancangan Renstra-SKPD, serta masukan dan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan pembangunan melalui konsultasi publik dan musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang). Sebagai salah satu SKPD Pemerintah Provinsi Riau, RS Jiwa Tampan mepunyai kewajiban menyusun Renstra ( Rencana Strategis ). Rencana Strategis (Renstra) RS Jiwa Tampan merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat program-program pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan 1

Transcript of rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web...

Page 1: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.Pemerintah Provinsi Riau yang telah memiliki Kepala Daerah

periode 2014 – 2019 wajib menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) yang berfungsi sebagai dokumen perencanaan daerah untuk periode 5 ( lima ) tahun kedepan.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Riau 2014 – 2019 merupakan arah pembangunan yang ingin dicapai daerah dalam kurun waktu masa bakti Kepala Daerah yang disusun berdasarkan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah terpilih, dimana kegiatan yang direncanakan sesuai dengan urusan Pemerintah dengan mempertimbangkan kemampuan Keuangan Daerah.

RPJMD Provinsi Riau mengintegrasikan rancangan RPJMD dengan rancangan Renstra-SKPD, serta masukan dan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan pembangunan melalui konsultasi publik dan musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang). Sebagai salah satu SKPD Pemerintah Provinsi Riau, RS Jiwa Tampan mepunyai kewajiban menyusun Renstra ( Rencana Strategis ).

Rencana Strategis (Renstra) RS Jiwa Tampan merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat program-program pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh RS Jiwa Tampan untuk kurun waktu 2014-2019. Sedangkan tata cara penyusunan Renstra RS Jiwa Tampan mengacu pada peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan , tatacara penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan.

1

Page 2: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

Dalam menyusun Renstra ini, Tim Kelompok Kerja Penyusunan Renstra RS Jiwa Tampan pada dasarnya tetap berpedoman kepada RPJMD dan RPJPD Provinsi Riau. Secara skematis, hubungan dokumen perencanaan dan anggaran ini bisa dilihat gambar halaman berikut;

Bagan Alur Penyusunan Rancangan Renstra SKPD Provinsi

Di dalam menyusun Renstra ini yang perlu diketahui bahwa perlu berpedoman kepada kebijakan Pemerintah Provinsi Riau yang termuat dalam RPJMD dan menganalisis perubahan lingkungan baik internal dan eksternal serta memperhatikan hasil kinerja RS. Dengan variabel-variabel tersebut disusunlah dokumen Renstra RS Jiwa Tampan. Untuk pelaksanaan Renstra tersebut setiap tahun RS Jiwa Tampan akan menyusun Rencana Kerja (Renja), melaksanakan Renja tersebut, melakukan pengukuran kemajuan kinerja (anggaran), mengevaluasi pelaksanaannya dan melaporkannya kepada stakeholder. Selanjutnya dari hasil evaluasi tersebut akan menjadi

2

Page 3: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

salah satu variabel dalam menyusun Renja tahun selanjutnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam alur sebagai berikut:

BAGAN / ALUR SIKLUS PERENCANAAN STRATEGIS

Renstra RS Jiwa Tampan disusun dengan memanfaatkan dokumen-dokumen yang tersedia, pengamatan, wawancara dan menyebarkan formulir-formulir pengumpulan data yang dilakukan oleh Tim yang dibentuk dengan Surat Keputusan Direktur Utama RS Jiwa Tampan Nomor 121/RSJT-SK/54.01 tanggal 5 Mei 2014 tentang Tim Penyusunan Renstra RS Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2014-2019. Anggota tim tersebut melibatkan seluruh komponen yang memiliki kompetensi perencanaan dan unsur-unsur yang mewakili bagian/ bidang di RS Jiwa Tampan.

1.2. Landasan Hukum

3

Kebijakan Pemerintah Analisa perubahan Lingkungan

Pengukuran Kinerja5 Tahun Terahir

Rencana Strategis

Pengkuran Kemajuan Rencana

Rencana Kerja

Evaluasi Penyebab Gap Kinerja

Pelaporan

Page 4: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

Landasan peraturan dan perundangan-undangan dalam penyusunan Renstra RS Jiwa Tampan Provinsi Riau ini adalah sebagai berikut:1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

3. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No. 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33);

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

6. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Pemerintah Provinsi Riau (Lembaran Daerah Provinsi Riau Tahun 2008 Nomor 8);

7. Peraturan Gubernur Riau Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Uraian Tugas Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau.

1.3. Maksud dan Tujuan

4

Page 5: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

Maksud dari Penyusunan Renstra RS Jiwa Tampan ini adalah :1. Gambaran tentang hubungan serta keterkaitan Renstra RS

Jiwa Tampan dengan RPJMD Provinsi Riau; 2. Keadaan kinerja pelayanan RS Jiwa Tampan berupa capaian

kinerja pada Renstra tahun 2009-2013 serta menganalisis tantangan dan peluang RS Jiwa Tampan untuk lima tahun ke depan;

3. Merumuskan Perencanaan Strategis RS Jiwa Tampan yang berisikan Visi dan Misi, Prioritas Pembangunan yang terdiri dari Tujuan dan Sasaran Strategis, Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran serta Kebijakan Pemerintah Daerah;

4. Memaparkan program kerja dan kegiatan RS Jiwa Tampan serta pendanaannya untuk periode 2014-2019.

Perencanaan Strategis ini bertujuan sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan pada RS Jiwa Tampan lima tahun ke depan sehingga pelaksanaannya terarah dan tepat sasaran

1.4. Sistematika PenulisanRenstra RS Jiwa Tampan Provinsi Riau secara garis besar

disusun dengan sistematika sebagai berikut :Bab I Pendahuluan

Berisi uraian latar belakang, pengertian Renstra, keterkaitan Renstra SKPD dengan RPJMD Provinsi Riau, konsepsi dasar dan metodologi penyusunan Renstra, landasan hukum, serta maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra.

Bab II Gambaran pelayanan RS Jiwa TampanBerisi uraian tugas, fungsi dan struktur organisasi, sumber daya yang dimiliki RS Jiwa Tampan, tingkat capaian kinerja pelayanan serta tantangan dan

5

Page 6: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

peluang pengembangan pelayanan RS Jiwa Tampan.

Bab III Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsiMemuat uraian identifikasi permasalahan pelayanan, telaahan visi dan misi kepala daerah, telaahan Renstra dan Renstra Tata Ruang Wilayah serta penentuan isu-isu strategis.

Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategis dan KebijakanMemuat rumusan pernyataan visi dan misi, tujuan dan sasaran serta strategi dan kebijakan dalam lima tahun mendatang.

Bab V Rencana program dan kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan IndikatifMemuat rencana program dan kegiatan yang akan ditempuh selama lima tahun ke depan beserta kerangka pembiayaannya. Program kerja ini merupakan penjabaran dari tujuan dan strategis yang telah diidentifikasi pada bab sebelumnya.

Bab VI Indikator Kinerja yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMDMemuat indikator kinerja sesuai Standar Pelayanan Minimal RS Jiwa Tampan selama lima tahun ke depan

6

Page 7: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

BAB IIGAMBARAN PELAYANAN RS JIWA TAMPAN

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi RS Jiwa Tampan dibangun pada tahun 1980 dan beroperasi

mulai tanggal 5 Juli 1984, diresmikan pada tanggal 21 Maret 1987 oleh Bapak Menteri Kesehatan RI (Bapak dr. Soewardjono Soerjaningrat). Pada awal berdirinya rumah sakit ini bernama RS Jiwa Pusat Pekanbaru yang berstatus sebagai UPT Pusat, kemudian menjadi UPT Kanwil Depkes Provinsi Riau sampai dengan tahun 2001. Sejak tahun 2002 RS Jiwa Tampan ditetapkan sebagai RS Jiwa Tampan Tipe A dibawah Pemerintah Provinsi Riau yang berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 889/MENKES/SK/VI/2003 Tanggal 17 Juni 2003 Tentang Peningkatan Kelas RS Jiwa dari Kelas B menjadi Kelas A. RS JIwa Tampan merupakan pusat rujukan pelayanan kesehatan jiwa untuk wilayah administratif Provinsi Riau dan Kepulauan Riau.

Pada awal tahun 2014, RS Jiwa Tampan ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) berdasarkan Keputusan Gubernur Riau Nomor 1 Tahun 2004.

Sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 8 Tahun 2008 tanggal 5 Desember 2008 RS Jiwa Tampan Provinsi Riau mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang pelayanan rumah sakit khusus jiwa dan dapat ditugaskan untuk melaksanakan penyelenggaraan wewenang yang dilimpahkan oleh Pemerintah kepada Gubernur selaku Wakil Pemerintah dalam rangka dekonsentrasi.

Tugas pokok RS Jiwa Tampan disamping memberikan pelayanan kesehatan jiwa bagi masyarakat terutama masyarakat miskin juga

7

Page 8: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

menyelenggarakan upaya pendidikan dan riset melalui kerja sama dengan institusi pendidikan di bidang kesehatan, melaksanakan koordinasi lintas sektor dan memberikan pelayanan kesehatan umum yang menunjang kesehatan jiwa.

RS Jiwa Tampan menjadi satuan kerja dibawah Pemerintah Provinsi Riau berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 18 tahun 2002, yang berpedoman pada PP Nomor 41 tahun 2007 telah disesuaikan Struktur Organisasinya yang ditetapkan melalui Peraturan Daerah Nomor 8 tahun 2008, tanggal 5 Desember 2008 yang terdiri dari :

- 1 (satu) Direktur Utama dengan eselon II/a;- 2 (dua) Direktur dengan eselon II/b;- 3 (tiga) Kepala Bagian dengan eselon III/a;- 3 (tiga) Kepala Bidang dengan eselon III/a;- 6 (enam) Kepala Sub Bagian eselon IV/a;- 6 (enam) Kepala Seksi eselon IV/a;- 1 (satu) Kelompok Jabatan Fungsional .

Dalam menjalankan tugas pokok Direktur Utama RS Jiwa Tampan membawahi langsung 2 (dua) Direktorat, yaitu Direktorat Umum dan Keuangan dengan 3 (tiga) Bagian, dan 6 (enam) Sub Bagian, dan Direktorat Medik dan Keperawatan dengan 3 (tiga) Bidang dan 6 (enam) Seksi.

I. Direktorat Umum dan KeuanganSesuai Peraturan Gubernur Riau Nomor 22 tahun 2009 tentang

Uraian Tugas RS Jiwa Tampan Provinsi Riau Direktorat Umum dan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan perencanaan, pelaksanaan kegiatan, monitoring dan evaluasi dibidang umum dan kepegawaian.

Untuk melaksanakan tugasnya Direktorat Umum dan Keuangan, dipimpin oleh Seorang Direktur yang berkedudukan dan bertanggung

8

Page 9: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

jawab kepada Direktur Utama. Direktorat Umum dan Keuangan mempunyai fungsi:

- Melaksanakan kegiatan dibidang Tata Usaha.- Melaksanakan kegiatan dibidang Keuangan.- Melaksanakan kegiatan dibidang Perencanaan.- Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Direktur Utama.

Direktorat Umum dan Keuangan terdiri dari 3 (tiga) Bagian :a. Bagian Tata Usahab. Bagian Keuanganc. Bagian Perencanaan

Setiap bagian dipimpin oleh seorang kepala bagian, dan masing-masing bagian mempunyai 2 (dua) sub bagian. Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian.

a. Bagian Tata UsahaMempunyai tugas dibidang ketatausahaan. Untuk

melaksanakan tugasnya bagian tata usaha mempunyai fungsi:- Mengkoordinasikan antar bidang, menyusun dan mengawasi

pelaksanaan umum dan kepegawaian.- Mengkoordinasikan antar bidang, menyusun mengawasi

pelaksanaan kegiatan dibidang hubungan masyarakat dan perlengkapan.

- Melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan analisis beban kerja, analisis jabatan, budaya kerja, hukum, kelembagaan dan ketatalaksanaan di lingkungan RS Jiwa Tampan dan mengkoordinasikannya dengan Biro Hukum, Organisasi dan Tatalaksana.

- Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

Bagian Tata Usaha terdiri dari 2 (dua) Subbag :

9

Page 10: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

1. Sub Bagian Umum dan KepegawaianMempunyai tugas :- Mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan umum.- Mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan kepegawaian.- Melaksanakan monitoring dan evaluasi umum dan

kepegawaian.- Melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan analisis

beban kerja, analisis jabatan, budaya kerja, hukum, kelembagaan dan ketatalaksanaan di RS Jiwa Tampan.

- Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan.2. Sub Bagian Hubungan Masyarakat dan Perlengkapan

Mempunyai tugas :- Mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan di bidang

hubungan masyarakat.- Mengkoordinasikan dan melaksanakan program kegiatan di

bidang perlengkapan.- Melaksanakan monitoring dan evaluasi hubungan masyarakat

dan perlengkapan.- Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala

bagian tata usaha.b. Bagian Keuangan

Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan di bidang keuangan. Untuk melaksanakan tugasnya bagian keuangan mempunyai fungsi:

- Mengkoordinasikan antar bidang, menyusun dan mengawasi pelaksanaan kegiatan di bidang perbendaharaan.

- Mengkoordinasikan antar bidang, menyusun pelaksanaan kegiatan dibidang verifikasi.

- Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan pimpinan.Bagian Keuangan membawahi 2 (dua) Sub Bagian :1. Sub Bagian Perbendaharaan

10

Page 11: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

Mempunyai tugas :- Mengkoordinasikan dan melaksanakan perencanaan di bidang

perbendaharaan.- Mengkoordinasikan dan melaksanakan program kegiatan di

bidang Perbendaharaan.- Melaksanakan monitoring dan evaluasi di bidang

perbendaharaan.- Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Bidang.2. Sub Bagian Verifikasi

Mempunyai tugas:- Mengkoordinasikan dan melaksanakan perencanaan di bidang

verifikasi.- Mengkoordinasikan dan melaksanakan program kegiatan di

bidang Verifikasi.- Melaksanakan monitoring dan evaluasi di bidang verifikasi.- Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala

bidang.

c. Bagian PerencanaanMempunyai tugas melaksanakan kegiatan di bidang

perencanaan. Untuk melaksanakan tugasnya bagian perencanaan mempunyai fungsi:

- Melaksanakan kegiatan di bidang perencanaan jiwa dan napza.

- Melaksanakan kegiatan di bidang data dan pelaporan.- Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan

pimpinan.Bagian Perencanaan membawahi 2 (dua) Sub bagian :1. Sub Bagian Perencanaan Jiwa dan Napza

11

Page 12: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

Mempunyai tugas :- Melaksanakan perencanaan dibidang perencanaan jiwa dan

napza.- Melaksanakan program kegiatan di bidang perencanaan jiwa

dan napza.- Melaksanakan monitoring dan evaluasi di bidang jiwa dan

napza.- Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala

bagian perencanaan.2. Sub Bagian Data dan Pelaporan.

Mempunyai tugas :- Melaksanakan perencanaan di bidang data dan pelaporan.- Melaksanakan program kegiatan di bidang data dan pelaporan.- Melaksanakan monitoring dan evaluasi data dan pelaporan.- Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala

bagian perencanaan.

II. Direktorat Medik dan KeperawatanSesuai Peraturan Gubernur Riau Nomor 22 tahun 2009 tentang

Uraian Tugas RS Jiwa Tampan Provinsi Riau bahwa Direktorat Medik dan Keperawatan dalam melaksanakan tugasnya dipimpin oleh seorang Direktur yang berkedudukan dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Direktorat Medik dan Keperawatan mempunyai fungsi:

- Melaksanakan kegiatan di bidang pelayanan medik.- Melaksanakan kegiatan di bidang penunjang medik, pendidikan

dan pelatihan.- Melaksanakan kegiatan di bidang keperawatan.- Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur

Utama.Direktorat medik dan keperawatan membawahi 3 (tiga) Bidang :

12

Page 13: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

a) Bidang Pelayanan medik.b) Bidang Penunjang Medik, Pendidikan dan Penelitian (Diklit).c) Bidang Keperawatan.

Masing-masing bidang dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Medik dan Keperawatan.

a. Bidang Pelayanan MedikMempunyai tugas melaksanakan perencanaan, pelaksanaan

program, monitoring dan evaluasi di bidang pelayanan medik Untuk melaksanakan tugas tersebut di atas bidang pelayanan medik mempunyai fungsi :- Melaksanakan kegiatan dibidang pelayanan medik jiwa dan

kesehatan jiwa masyarakat- Melaksanakan kegiatan dibidang pelayanan medik napza dan

pelayanan rehabilitasi jiwa.- Melaksanakan tugas yang diberikan Direktur Medik dan

Keperawatan.Bidang Pelayanan Medik membawahi 2 (dua) Seksi :1. Seksi Pelayanan Medik Jiwa

Mempunyai tugas:- Melaksanakan perencanaan kegiatan dibidang pelayanan medik

jiwa dan rehabilitasi.- Melaksanakan program kegiatan di bidang pelayanan medik

jiwa dan rehabilitasi.- Melaksanakan monitoring dan evaluasi di bidang pelayanan

medik jiwa dan rehabilitasi.- Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala

bidang pelayanan medik.2. Seksi Pelayanan Medik Napza dan Rehabilitasi

Mempunyai tugas:

13

Page 14: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

- Melaksanakan perencanaan kegiatan di bidang pelayanan medik napza.

- Melaksanakan program kegiatan di bidang pelayanan medik napza.

- Melaksanakan monitoring dan evaluasi di bidang pelayanan medik napza.

- Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang pelayanan medik.

b. Bidang Penunjang Medik, Pendidikan dan Penelitian (Diklit)

Mempunyai tugas melaksanakan perencanaan, pelaksanaan program, monitoring dan evaluasi dibidang penunjang medik, pendidikan dan penelitian. Kepala Bidang berkedudukan dan bertanggung jawab kepada Direktorat Medik dan Keperawatan. Untuk melaksanakan tugas tersebut di atas bidang penunjang medik, pendidikan dan penelitian mempunyai fungsi:- Melaksanakan kegiatan dibidang penunjang medik.- Melaksanakan kegiatan di bidang pendidikan, pelatihan dan

penelitian.- Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Direktur Medik dan

Keperawatan.Bidang Penunjang Medik, Pendidikan dan Penelitian membawahi 2

(dua) seksi:1. Seksi Penunjang Medik.

Mempunyai tugas :- Melaksanakan perencanaan kegiatan di bidang penunjang

medik.- Melaksanakan program kegiatan di bidang penunjang medik.- Melaksanakan monitoring dan evaluasi di bidang penunjang

medik.

14

Page 15: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

- Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang penunjang medik, pendidikan dan penelitian.

2. Seksi Pendidikan dan Penelitian.Mempunyai tugas:- Melaksanakan perencanaan kegiatan di bidang pendidikan dan

penelitian.- Melaksanakan program kegiatan di bidang pendidikan dan

penelitian.- Melaksanakan monitoring dan evaluasi di bidang pendidikan

dan penelitian.- Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala

bidang penunjang medik, pendidikan dan penelitian.

c. Bidang Keperawatan.Mempunyai tugas melaksanakan perencanaan, pelaksanaan

program kegiatan, monitoring dan evaluasi di bidang keperawatan. Untuk melaksanakan tugas tersebut di atas bidang keperawatan mempunyai fungsi:- Melaksanakan kegiatan dibidang keperawatan jiwa.- Melaksanakan kegiatan di bidang pelayanan napza dan rawat

darurat.- Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan direktur medik dan

keperawatan.Bidang keperawatan membawahi 2 (dua) seksi:1. Seksi Keperawatan Jiwa.

Mempunyai tugas :a. Melaksanakan perencanaan kegiatan di bidang keperawatan

jiwa.b. Melaksanakan program kegiatan di bidang keperawatan jiwa.c. Melaksanakan monitoring dan evaluasi di bidang keperawatan

jiwa.

15

Page 16: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang keperawatan.

2. Seksi Keperawatan Napza.Mempunyai tugas:a. Melaksanakan perencanaan kegiatan di bidang keperawatan

napza.b. Melaksanakan program kegiatan di bidang keperawatan napza.c. Melaksanakan monitoring dan evaluasi di bidang keperawatan

napza.d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala

bidang keperawatan.

Kelompok Jabatan FungsionalKelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang pejabat

fungsional yang unsur pelaksana berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur terdiri dari :a) Satuan Pengawas Intern

Satuan pengawas Intern adalah kelompok karyawan yang bertugas melaksanakan pengawasan terhadap pengelolaan sumber daya RS Jiwa Tampan. Satuan Pengawas Intern ditetapkan oleh Direktur Utama untuk masa kerja 3 (tiga) tahun. Dalam melaksanakan tugasnya, Satuan Pengawas Intern bertanggung jawab kepada Direktur Utama.

b) Komite MedikKomite Medik adalah kelompok tenaga medis yang keanggotaannya dipilih dari anggota staf medis fungsional. Komite medik berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Medik dan Keperawatan. Komite Medik mempunyai tugas membantu Direktur Medik dan Keperawatan menyusun standar pelayanan, memantau pelaksanaannya, melaksanakan pembinaan etika profesi, mengatur kewenangan profesi anggota

16

Page 17: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

staf medis fungsional, mengembangkan program pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan. Dalam melaksanakan tugasnya Komite Medik dapat dibantu oleh tim yang anggotanya terdiri dari staf medis fungsional dan atau tenaga profesi lainnya

c) Komite KeperawatanKomite Keperawatan adalah kelompok tenaga medis yang keanggotaannya dipilih dari anggota staf keperawatan fungsional. Komite keperawatan berada dibawah dan bertanggungjawab kepada direktur utama. Komite keperawatan mempunyai tugas menyusun standar pelayanan keperawatan, memantau pelaksanaan keperawatan, melaksanakan pembinaan etika keperawatan, mengatur kewenangan anggota staf medis fungsional, mengembangkan program keperawatan, pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan. Dalam melaksanakan tugasnya komite keperawatan dapat dibantu oleh tim yang anggotanya terdiri dari staf keperawatan fungsional.

d) Komite Etik dan Hukume) Komite Mutu dan Keselamatan Pasien

Komite mutu dan keselamatan pasien berkoordinasi dengan tim Pencegahan & Pengendalian Infeksi, Tim Kesehatan & Keselamatan Kerja dan Tim Patient Safety

f) Instalasi Rumah SakitInstalasi adalah fasilitas yang menunjang kegiatan unit pelaksana fungsional, berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Instalasi RS Jiwa Tampan terdiri dari:1) Instalasi Gawat Darurat

17

Page 18: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

Instalasi Gawat Darurat yang mempunyai tugas memberikan pelayanan medis jiwa dan medis umum yang bersifat gawat darurat

2) Instalasi Rawat JalanInstalasi Rawat Jalan yang mempunyai tugas melaksanakan diagnosa, pengobatan dan perawatan secara fisik

3) Instalasi Rawat InapInstalasi rawat inap mempunyai tugas melaksanakan diagnosa pengobatan dan perawatan untuk semua penderita gangguan jiwa yang dirawat inap

4) Instalasi LaboratoriumInstalasi laboratorium mempunyai tugas melaksanakan kegiatan laboratorium klinik untuk keperluan diagnosa yang dilakukan oleh tenaga / pegawai dalam jabatan fungsional.

5) Instalas Farmasi Instalasi Farmasi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penyimpanan, penyaluran obat-obatan, gas, medis, alat kedokteran, alat kesehatan bagi unit pelaksana fungsional yang memerlukan yang dilakukan oleh tenaga / pegawai dalam jabatan fungsional.

6) Instalasi GiziInstalasi gizi mempunyai tugas melaksanakan pengolahan, penyediaan dan penyaluran makanan serta pengawasan nilai gizi yang dilakukan oleh tenaga / pegawai dalam jabatan fungsional.

7) Instalasi Rekam MedikInstalsi Rekam Medik secara teknis berada di bawah bidang Pelayanan Medik dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Medik dan Keperawatan.

8) Instalasi Radiologi

18

Page 19: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

Instalasi radiologi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan radiologi untuk keperluan diagnosa yang dilakukan oleh tenaga / pegawai dalam jabatan fungsional.

9) Instalasi ElektromedikInstalasi Elektomedik mempunyai tugas melaksanakan pemeliharaan alat-alat kesehatan dan alat kedokteran.

10) Instalasi Rehabilitasi dan KeswamasInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan jiwa yang meliputi seleksi, terapi kerja dan latihan kerja, resosialisasi, penyaluran dan pengawasan / pengobatan lanjutan. Sedangkan Kesehatan Jiwa Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pencegahan gangguan jiwa dan peningkatan kesehatan jiwa masyarakat dengan jalan penyuluhan kesehatan jiwa, memberikan konsultasi kesehatan jiwa kepada pemuka masyarakat, mengadakan integrasi usaha kesehatan jiwa dalam usaha kesehatan masyarakat dan mengadakan kerja sama dengan instansi lain didalam menanggulangi masalah kesehatan jiwa.

11) Instalasi Pemeliharaan Fasilitas Fisik.Instalasi pemeliharaan fasilitas fisik mempunyai tugas melaksanakan pemeliharaan bangunan, instalasi air minum, instalasi listrik, instalasi gas dan telepon serta pembuangan sampah dan cairan buangan.

19

Page 20: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

20

Page 21: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

DIREKTUR UTAMA

drg. ERNAWATI BALIA, MPH

DIREKTUR MEDIK & KEPERAWATAN

dr. FAHRIA

DIREKTUR UMUM & KEUANGAN

RAJAB, SE, MM

BIDANG PELAYANAN MEDIK

Drs. H. ARDIANUS, Apt.M.Kes.

BIDANG PENUNJANG MEDIK & DIKLIT

MARTO SAPUTRA, S.STP

BIDANG KEPERAWATAN

ERDINAL, SKM. M.Kes.

SEKSI PELAYANAN MEDIK JIWA

DIDIK KUSNADI, S.Psi, M.Psi.

SEKSI PENUNJANG MEDIK

LOLLY BILMONEVA, S.Kep. M.Kes

SEKSI KEPERAWATAN JIWA

Ns. ZAIBAH, S.Kep.

SEKSI PELAYANAN MEDIK NAPZA & RAHABILITASI

ZULFIKAR

SEKSI DIKLIT

Ns. SYAPRUDDIN DAUD, S.Kep. MM

BIDANG KEPERAWATAN NAPZA

Ns. Hj. DAHNIAR, S.Kep.

BAGIAN TATA USAHA

Dra. AGUSRIANI H. M.Si

BAGIAN KEUANGAN

IRFAN TASBIH, SE. MSi

BAGIAN PERENCANAAN

Dr. HAZNELI JUITA, MM

SUB.BAGIAN UMUM & KEPEGAWAIAN

Drs. MUZAKIR

SUB. BAGIAN PERBENDAHARAAN

RAJA HERLINAWATI, SH

SUB.BAGIAN PERENCANAAN JIWA & NAPZA

MAYA YASANOVA, S.Si, Apt.

SUB. BAGIAN HUMAS & PERLENGKPAN

YULIA RASMI, SKM

SUB. BAGIAN VERIFIKASI

ELVY NOVIA NORA, SH, Msi.

SUB. BAGIAN DATA & PELAPORAN

IRWAN SURYADI, SE, MM.

INSTALASI PEMELIHARAAN FASILITAS FISIK (IPFFRS)

KHOSNAN

INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH, KESLING & TAMAN

DELFA EDISON, SKM

INSTALASI RAWAT INAP

dr. MAISARAH, Sp. Kj.

INSTALASI FARMASI

BETTI KRISTINA, S.Farm.Apt.

INSTALASI LABORATORIUM

RAHMIWATI

INSTALASI RADIOLOGI

NOVA RIANI, Amd.Rad.

INSTALASI GIZI

DESNI, DCN

LAUNDRY

HELDY NETTI N. SKM

INSTALASI RAWAT JALAN

dr. LAKSMI

INSTALASI REHABILITASI NAPZA

dr. DARISMAN, Sp. KJ.

INSTALASI GAWAT DARURAT

dr. WINDY ARIYANTI

INSTALASI RAHABILITASI JIWA

dr. ANDRIZA, Sp.Kj

INSTALASI ELEKTROMEDIK

BONI TANJUNG, SKM

STRUKTUR ORGANISASIRUMAH SAKIT JIWA TAMPAN PROVINSI RIAU

LAMPIRAN X : Keputusan Direktur UtamaNOMOR : 121/RSJT-TU/SK/39,01TANGGAL : 2 JANUARI 2014

DIREKTUR UTAMA

drg. ERNAWATI BALIA, MPHPembina Utama Muda

NIP : 19551001 198612 2 001

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

SATUAN PENGAWAS INTERNAL

dr. NUZELI HUSNADI MARS

KOMITE MEDIK

dr. ANDRIZA, Sp.Kj

KOMITE KEPERAWATAN

Ns. TRISWAN S, S.Kep.

KOMITE ETIK DAN HUKUM

drg. BUDI TRISAKTI

KOMITE MUTU & KESELAMATAN PASIEN

Drg. RENY OZA

TIM PENCEAGAHAN & PENGENDALIAN INFEKSI

drg. NILA

TIM KESEHATAN & KESELAMATAN KERJA

SANTI MARLINA, SKM

TIM PATIENT SAFETY

drg. ARIFAL WAHYUDI

INSTALASI REKAM MEDIK

TARMIZI, SKM.

INSTALASI KASWAMAS

ELSETRIANA Z, R. M.Psi

21

Page 22: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

2.2 SUMBER DAYA RS. JIWA TAMPANSumber daya manusia (SDM) RS Jiwa Tampan sampai akhir

Maret 2014 sebanyak 313 orang yang terdiri atas 212 orang PNS dan 101 orang tenaga honorer. Data lengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:

NO

JENIS SDM JUMLAH

A Medis1 Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa 52 Dokter Spesialis 43 Dokter Umum 224 Dokter Gigi 10

B Keperawatan 111C Tenaga Kesehatan Lain 61D Tenaga Administrasi 100

Dalam rangka memenuhi persyaratan SDM RS Jiwa Tipe A, saat ini RS Jiwa Tampan mengadakan kerjasama (MOU) dengan beberapa tenaga medis antara lain Dokter Spesialis Jiwa sub anak dan remaja 1 orang, Dokter Spesialis Jiwa 2 orang, Dokter Spesialis Anak, Penyakit Dalam, Saraf dan Rehabilitasi Medik masing-masing 1 orang.

Lahan RS Jiwa Tampan mempunyai luas 110.016 m2, tempat parkir 1.200 m2, dan bangunan 6.412 m2, meliputi bangunan rawat inap sebanyak 7 (tujuh) bangsal dengan total kapasitas tempat tidur sebanyak 182 tempat tidur, bangunan poliklinik, bangunan IGD, bangunan rehabilitasi napza, bangunan rehabilitasi jiwa, bangunan perkantoran administrasi, bangunan laboratorium serta radiologi, bangunan instalasi gizi dan laundry serta bangunan penyimpanan barang (gudang barang). Selain bangunan tersebut juga terdapat bangunan perumahan dokter, perumahan perawat, mess pendidikan

22

Page 23: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

putra dan putri serta asrama perawatan putra dan putri. Untuk aktifitas olahraga pegawai RS Jiwa Tampan mempunyai dua lapangan tenis.

Peralatan medis dan non medis yang dimiliki untuk menunjang pelayanan kesehatan jiwa dan napza antara lain Dental Unit, Electro Therapy Hi Top, alat-alat gawat darurat, Alat pemeriksaan darah rutin (Hematology Analizer 5 Diff), Alat pemeriksaan kimia darah (Auto Analizer), alat rontgen, alat-alat pendukung kegiatan rehabilitasi jiwa dan napza serta alat laundry.

Pemenuhan kebutuhan listrik disuplai dari PT. PLN (Persero) dengan total kapasitas terpasang sebesar 105 kVA. Sebagai cadangan sumber listrik bila aliran listrik PLN terputus, RS Jiwa Tampan menggunakan listrik dari generator set (genset) dengan kapasitas 100 Kva.

Kebutuhan air bersih diambil dari sumur tanah dalam (deep well). Kebutuhan air bersih dipakai untuk operasional rumah sakit seperti kegiatan medis, domestik maupun laundry dan persiapan makan para pasien.

Pengelolaan limbah padat antara lain sampah domestik dimusnahkan dengan cara dibakar sedangkan sampah medis pemusnahannya menggunakan incenerator yang dilakukan setiap 1 kali dalam seminggu. Volume sampah medis yang dihasilkan + 3 kg/ minggu. Lokasi incenerator berada di belakang area rumah sakit.

Untuk penanggulangan bahaya kebakaran telah disediakan Alat Pemadam Kebakaran (APK) manual berupa tabung kecil.

Secara teknis kerja RS Jiwa Tampan saat ini sudah dilengkapi dengan sistem komputerisasi yang bersifat jaringan (multi user) atau Local Area Network (LAN). Sistem informasi manajemen (SIM RS) ini berfungsi sebagai jalur komunikasi antara pusat-pusat pelayanan yang ada di kawasan RS Jiwa Tampan. Tetapi sistem jaringan tersebut

23

Page 24: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

belum dapat berjalan secara optimal sesuai dengan kebutuhan rumah sakit. Penerapan masih bertahap sesuai dengan ketersediaan anggaran dan SDM RS yang terbatas.

2.3 KINERJA PELAYANAN RS JIWA TAMPANJenis-jenis pelayanan yang dilaksanakan pada RS Jiwa Tampan

yaitu:1. Pelayanan Gawat Darurat2. Pelayanan Perawatan Intensif Psikiatri3. Pelayanan Rawat Jalan4. Pelayanan Rawat Inap5. Pelayanan Rehabilitasi Psikososial6. Pelayanan Psikologi7. Pelayanan Konseling Keperawatan Jiwa8. Pelayanan Psikiatrik Forensik9. Pelayanan Kesehatan Jiwa Berbasis Masyarakat10. Pelayanan Laboratorium11. Pelayanan Radiologi12. Pelayanan Farmasi13. Pelayanan Gizi14. Pelayanan Keluarga Miskin (Gakin)15. Pelayanan Rekam Medik16. Pelayanan Limbah17. Pelayanan Administrasi Manajemen18. Pelayanan Ambulance/Kereta Jenazah19. Pelayanan Pemulasaran Jenazah20. Pelayanan CSSD dan Laundry21. Pelayanan Pemeliharaan Sarana Medik dan Non medik

24

Page 25: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

22. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)

RS Jiwa Tampan melaksanakan pelayanan terhadap pasien jiwa, yaitu pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap, pelayanan IGD jiwa dan umum, pelayanan klinik gigi, pelayanan kesehatan anak, penyakit dalam, saraf dan rehabilitasi medik, IPWL dan VCT. Selain itu terdapat pelayanan penunjang lain seperti laboratorium, radiologi, farmasi, rehabilitasi dan kesehatan jiwa masyarakat (keswamas). Pelayanan unggulan RS Jiwa Tampan adalah: Pelayanan tumbuh kembang anak dan remaja serta rehabilitasi napza.

Analisa Lingkungan InternalUntuk mengukur kinerja RS Jiwa Tampan digunakan beberapa

indikator yang dapat mewakili penilaian pada masing-masing perspektif Balanced Score Card (BSC). Kerangka indikator kinerja yang digunakan dibatasi pada ketersediaan data. Dimungkinkan adanya indikator-indikator lainnya yang lebih tepat digunakan dalam menilai kinerja Rumah Sakit, namun hal itu belum dapat disajikan dalam dokumen ini dikarenakan belum terbangunnya pengelolaan kinerja pada masing-masing unit kerja yang digunakan dalam proses penyusunan program dan kegiatan pada setiap penyusunan anggaran tahunan.

1. Perspektif Pelanggan Salah satu kinerja pelayanan adalah bagaimana

memperoleh gambaran dari perilaku pelanggan. Terdapat indikator-indikator yang dapat menunjukkan perilaku pelanggan, yaitu jumlah kunjungan dan angka kepuasan pelanggan.

Perkembangan KunjunganNo Indikator 2009 2010 2011 2012 2013

1Jumlah kunjungan

16.203

15.182

16.456

18.54223.46

5

25

Page 26: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

Pasien baru3.567

2.504 2.895 3.15910.05

9

Pasien lama12.63

612.67

813.56

115.383

13.406

Dari data kunjungan pasien RS Jiwa Tampan dapat dilihat tren peningkatan kunjungan rata-rata 10,05 % pada tahun 2010 – 2012 dan lebih dari 70 % dari total kunjungan pasien adalah pasien lama/kunjungan ulang. Hal ini disebabkan pada pasien jiwa pengobatan berlangsung dalam jangka waktu lama dan cendrung harus selalu minum obat sesuai kondisi pasien. Pada tahun 2013 kunjungan meningkat karena adanya pemeriksaan caleg.

Sedangkan dari data indeks kepuasan pelanggan digunakan data Indeks kepuasan pelanggan pelayanan rawat inap yang merupakan cerminan pelayanan yang memerlukan waktu cukup lama. Dari data yang ada indeks kepuasan pelanggan ini baru dilakukan pada tahun 2012 dengan hasil 83 %. Dibandingkan dengan standar Nasional indeks kepuasan pelanggan rawat inap ≥ 90 %, sehingga dapat disimpulkan kepuasan pelanggan terhadap pelayanan rawat inap masih dibawah standar.

2. Perspektif Proses Bisnis Internal Kinerja pelayanan juga dapat diukur dari aspek tehnis

yang diharapkan dari tujuan (goal) pelayanan medis, yang meliputi kualitas fisik/tempat (quality of place) maupun mutu pelayanan (quality of services).

Dari analisa perspektif proses bisnis internal, dapat disimpulkan bahwa dari kualitas fisik yang diwakili oleh angka BOR dapat dilihat angka BOR 5 tahun terakhir menunjukkan peningkatan tingkat hunian tempat tidur setiap tahun. Hal ini menggambarkan

26

Page 27: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

peningkatan jumlah pasien tidak diimbangi dengan jumlah tempat tidur. Sebagai informasi bahwa standar BOR ideal adalah 70-80 %.

Untuk kualitas layanan RS Jiwa Tampan yang diwakili oleh beberapa indikator kinerja seperti yang terlihat pada tabel diatas. Rata-rata indikator masih menunjukkan standar ideal. Beberapa indikator masih dibawah standar seperti lama perawatan pasien gangguan jiwa (LOS) dan angka re-admission. Angka LOS tinggi ini disebabkan oleh sejumlah pasien jiwa yang sudah boleh pulang tapi tidak bisa dipulangkan dari RS Jiwa Tampan karena beberapa faktor seperti tidak dijemput keluarga dan tidak ada alamat daerah asal yang jelas. Sedangkan angka re admission yang cukup tinggi disebabkan kurangnya pengetahuan keluarga pasien jiwa dan masyarakat daerah asal pasien dalam penanganan pasien jiwa sehingga belum 1 bulan pasien dipulangkan sudah harus kembali ke RS Jiwa Tampan.

3. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran Dalam pencapaian mutu layanan pada perspektif proses

bisnis internal di atas, dibutuhkan upaya manajemen dalam penyediaan sumber daya pelayanan baik dari aspek sumber daya manusia, infrastruktur, dan sistem dan prosedur. Kondisi sumber daya pelayanan tersebut dapat dilihat dalam uraian berikut ini.

1) Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan faktor yang dominan dalam kegiatan pelayanan di rumah sakit. Sesuai standar RS Jiwa Tipe A maka kebutuhan SDM dalam bidang pelayanan masih banyak yang kurang terutama sekali ketersediaan kebutuhan Dokter spesialis jiwa sub anak dan remaja, Dokter spesialis Kedokteran Jiwa, dan Dokter spesialis penunjang pelayanan jiwa antara lain saraf, penyakit dalam, anak dan rehabilitasi medik, dan tenaga keperawatan rawat inap dan

27

Page 28: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

tenaga kesehatan lainnya. Untuk memenuhi kekurangan SDM diatas diusahakan dengan ikatan kerjasama (MOU).

No Jenis Tenaga Standar Kelas A

RS Jiwa Tampan

A. MEDIS1 Dokter Spesialis kedokteran

jiwa 6 3 Tetap 3 MOU

2 Dokter Subspesialis kedokteran jiwa

1 1 MOU

3 Dokter Penyakit Syaraf 1 1 MOU4 Dokter Spesialis radiologi 1 -5 Dokter Spesialis anak 1 1 MOU6 Dokter Spesialis anestesi 1 -7 Dokter Spesialis Patologi Klinik 1 -8 Dokter penyakit dalam 1 1 MOU9 Dokter rehab medis 1 -10 Dokter umum 2111 Dokter gigi 3 11B. KEPERAWATAN    1 Keperawatan ruang rawat inap 1/8 TT 1/2 TT

2 Keperawatan ruang rawat intensif

1/1 TT 1/2 TT

3 Keperawatan ruang gawat darurat (per shift)

3/Shift 3/Shift

4 Keperawatan ruang rawat jalan 4/100 Pasien

4/ 66 Pasien

C. TENAGA KESEHATAN LAIN 1 Apoteker 3 3

2 Psikolok Klinis 3 73 Pekerja sosial 3 3

4 SKM 2 13

28

Page 29: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

5 SMF/SAA 5 6

6 Ahli madya gizi/SPAG 3 57 Ahli madya kesehatan

lingkungan 2 1

8 Ahli madya rekam medis 3 4

9 Ahli madya fisioterapi 3 110 Ahli madya analis kesehatan

(AAK)4 6

11 Perawat Anastesi 1 1

12 Ahli madya radiografer 2 213 Ahli madya elektromedis 2 2

14 Petugas Proteksi Radiasi (PPR) 1 1TENAGA PENUNJANG    

1 S2 Perumah sakitan/Manajemen

3 1

2 Sarjana ekonomi/akuntansi 2 43 Sarjana Hukum 1 1

4 Sarjana Administrasi 1 15 Akademi komputer 3 0

6 D3 Umum/SLTA/STM 30 53

2) InfrastrukturPerkembangan infrastruktur utama yang dimiliki oleh RS Jiwa selama lima tahun terakhir dapat dilihat dalam tabel berikut.

Perkembangan Infrastruktur

No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013A. Bangunan

(m2 )1. Front Office 5.047 5.047 5.047 5.266 5.2662. Back Office 1.800 1.800 1.800 1.800 1.800

29

Page 30: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

B. Peralatan (unit)

1. Medis 107 107 116 155 1552. Non Medis 414 414 554 1.043 1.043

Dilihat dari infrastruktur RS Jiwa Tampan dari perkembangan 5 tahun terakhir, tidak terdapat sama sekali pembangunan gedung baru. Penambahan luasan bangunan pada tahun 2012 adalah pengembangan beberapa ruangan antara lain ruang laboratorium, rekam medik dan rehabilitasi pasien jiwa. Walaupun tidak terdapat pembangunan gedung baru tapi ruangan/gedung tetap dipelihara secara rutin/berkala sesuai kondisi bangunan sehingga masih tetap layak dipakai untuk pelayanan pasien dan administrasi perkantoran.Peralatan yang ada di RS Jiwa Tampan baik medis dan non medis mengalami peningkatan setiap tahunnya. Peralatan medis yang ada digunakan untuk pelayanan penunjang diagnosa medis.

3) Sistem dan ProsedurAgar pelayanan rumah sakit sesuai dengan prinsip safety patient maka manajemen rumah sakit menyusun sistem dan prosedur baik untuk pelayanan medis dan non medis serta prosedur untuk manajemen/administrasi. Kondisi standar dan prosedur yang telah dimiliki oleh rumah sakit dalam menjalankan operasionalnya dapat dilihat dalam tabel berikut.

Perkembangan Sistem dan Prosedur

No SOP 200 2010 2011 2012 2013

30

Page 31: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

91 Pelayanan 198 1982 Profesi 78 783 Administrasi 28 28

Dari banyaknya SOP mengenai pelayanan dan profesi yang ada di rumah sakit, menunjukkan keinginan rumah sakit untuk memberikan pelayanan prima kepada seluruh pasien. Dengan memberikan pelayanan yang sesuai dengan prosedur, menjadikan rasa aman bagi pasien/keluarga pasien dan menjadi kebanggaan bagi rumah sakit.Sedangkan SOP mengenai administrasi masih perlu mendapat perhatian karena masih ada beberapa SOP yang perlu dibuat atau disempurnakan sehingga kurangnya pelayanan di bagian administrasi yang diakibatkan tidak adanya SOP yang berkaitan, tidak akan mengganggu pelayanan kepada pasien.

4. Perspektif Keuangan Kinerja keuangan adalah gambaran posisi keuangan

RS. Jiwa Tampan baik dari sumber pendanaan maupun pembiayaan. Dalam mengukur perspektif keuangan digunakan 3 indikator yaitu :

1) Sales Growth Rate (SGR) : Indikator digunakan untuk mengukur kemampuan Rumah sakit menggali pendapatan fungsional dari jasa layanan kesehatan. Berdasarkan data 3 tahun terakhir, rata-rata tingkat pertumbuhan pendapatan sebesar 56 %.

Perkembangan SGR

No Uraian 2010 2011 20121 Pendapatan 3.004.602.0 5.344.326.20 7.244.055.8

31

Page 32: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

54 4 94

Rata-rata tingkat pertumbuhan pendapatan sebesar 56 % disebabkan peningkatan kunjungan pasien dan adanya tambahan kerjasama Jamkesda (MOU) dengan kab/kota dan Provinsi Kepulauan Riau.

2) Cost Recovery Ratio (CRR) : Indikator ini digunakan untuk mengukur sampai sejauh mana kontribusi pendapatan fungsional Rumah sakit terhadap belanja operasional. Berdasarkan data historis 3 tahun terakhir, menunjukkan kemampuan RS membiayai kebutuhan operasional dinilai masih kurang dengan nilai rata- rata 51,76%. Perkembangan kemampuan pembiayaan operasional Rumah Sakit dapat di lihat dari tabel sebagai berikut :

Perkembangan CRR

Tahun Pendapatan Fungsional

Belanja Operasional

CRR

2010 3.004.602.054 9.397.494.539 31,97%2011 5.344.326.204 6.968.363.855 76,69%2012 7.244.055.894 15.533.090.155 46,64%

Rata-rata CRR 51,76%

3) Tingkat Kemandirian Keuangan Rumah Sakit : Indikator ini untuk mengukur sampai sejauh mana kontribusi pendapatan fungsional terhadap Total Belanja. Berdasarkan data historis 3 tahun terakhir indikator ini menunjukkan rata-rata tingkat kemandirian 17,39 % dari Total Belanja Rumah Sakit dibiayai dari Pendapatan Fungsional. Kemampuan Kemandirian Keuangan Rumah sakit dapat di lihat dari tabel sebagai berikut :

32

Page 33: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

Perkembangan Tingkat Kemandirian Keuangan Rumah sakit

Tahun Pendapatan Fungsional Total Belanja

Tingkat Kemandiria

n2010 3.004.602.054 25.894.124.612 11,60%2011 5.344.326.204 24.948.421.267 21,42%2012 7.244.055.894 37.832.678.374 19,15%

Rata-rata Tingkat Kemandirian 17,39%

Dari data-data diatas dapat disimpulkan bahwa RS Jiwa Tampan berpotensi untuk meningkatkan pendapatan. Namun demikian belum mampu membiayai operasional secara keseluruhan sehingga masih membutuhkan dukungan dari Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat.

Data-data perkembangan dan kondisi rumah sakit tersebut, menjadi dasar bagi manajemen untuk mengukur kekuatan dan kelemahan yang dimiliki rumah sakit sendiri. Secara rinci, data-data pengukuran pada masing-masing perspektif merupakan obyek analisa. Dengan menggunakan skala ordinal dapat dipetakan kekuatan atau kelemahan internal RS Jiwa Tampan berdasarkan analisis/perspektif yang telah diuraikan di atas. Hasil pemetaan tersebut menunjukkan bahwa RS Jiwa Tampan mendapatkan skor 3, yang artinya berada pada titik ordinat positif atau merupakan kekuatan yang dimiliki RS Jiwa Tampan. Rincian hasil dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :

Analisis Kekuatan dan KelemahanNo Perspektif/Analisa Kekuatan Kelemahan

1 2 3 -1 -2 -3A. Pelanggan1. Kunjungan pasien 32. Kepuasan pasien 1

33

Page 34: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

No Perspektif/Analisa Kekuatan Kelemahan1 2 3 -1 -2 -3

B. Proses Bisnis1. Kualitas fisik

Bed Occupancy Rate (BOR) %

-1

2. Kualitas layanana. Neth Death Rate (NDR) O/OO 2b. Gross Death Rate (GDR)

O/OO

2

c. Lama perawatan pasien gangguan jiwa (Hari)

-2

d. Persentase tidak ada kejadian kematian pasien karena bunuh diri

1

e. Persentase tidak adanya pasien lari

-2

f. Re admission -1g. Persentase penerapan

standar asuhan keperawatan

-1

h. Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang berakibat kecacatan/kematian

1

i. Persentase angka kejadian infeksi nosokomial

1

j. Kematian karena efek samping obat

2

k. Persentase tidak adanya pasien difiksasi ≥ 24 jam

1

l. Persentase ketersediaan obat

1

m. Rata-rata pasien yang kembali ke perawatan intensive < dari 72 jam

1

n. Pasian jiwa yang dapat ditenangkan dalam waktu < 48 jam

o. Waktu tunggu di rawat jalan

-2

p. Kematian pasien ≥ 48 jam pertama

1

q. Kejadian pulang paksa 1

34

Page 35: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

No Perspektif/Analisa Kekuatan Kelemahan1 2 3 -1 -2 -3

C. Pertumbuhan dan Pembelajaran

1. SDMa. - Kualitas -2b. - Kuantitas -12. Infrastruktura. - Kualitas 2b. - Kuantitas -13. SOPa. - Kualitas -1b. - Kuantitas -2

D. Keuangan1. SGR 12. CCR -13. Tingkat kemandirian -1

Score 21 -18Total Score 3

35

Page 36: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

TABEL 2.1PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN RS JIWA TAMPAN

PROVINSI RIAU

36

Page 37: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

37

Page 38: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

38

Page 39: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

39

Page 40: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

40

Page 41: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

TABEL 2.2ANGGARAN DAN REALISASI PENDANAAN PELAYANAN RS JIWA TAMPAN

PROVINSI RIAU

41

Page 42: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

Analisa Lingkungan EksternalFaktor-faktor lingkungan eksternal yang berhasil

diidentifikasikan pada saat penyusunan Renstra dikategorikan menjadi 4 unsur yaitu politik, ekonomi, sosial, dan teknologi. Faktor-faktor yang akan mempengaruhi RS Jiwa Tampan secara signifikan adalah sebagai berikut:

42

Page 43: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

1. Politika. Globalisasi merangsang perpindahan SDM dan munculnya

rumah sakit swasta lain yang dapat memberikan kondisi kesejahteraan yang lebih baik bagi tenaga medik, perawat maupun tenaga lainnya;

b. Regulasi tarif dan jasa medik rumah sakit pemerintah;c. Perubahan peraturan pada tingkat pusat pemerintahan

terkait dengan renstra pemerintah, sistem pencatatan dan pelaporan;

d. Berkembangnya medikolegal dan jalur hukum dalam penyelesaian masalah;

2. EkonomiTantangan multi dimensi dengan tumbuh dan berkembangnya pusat ekonomi dan industri di Provinsi Riau dan sekitarnya;

3. Sosiala. Aksesibilitas dari luar Provinsi Riau menuju Rumah Sakit Jiwa

Tampan sebagai rujukan regional;b. Fenomena penanganan gangguan jiwa secara tradisional;c. Perkembangan cakupan dan pola pelayanan kesehatan jiwa

bagi masyarakat khususnya PNS dan Gakin melalui asuransi kesehatan baik pemerintah maupun swasta (Askes, Jamkesmas dan asuransi lainnya);

d. Perubahan paradigma, dokter sebagai agent of change bagi penanganan masalah kesehatan jiwa;

e. Pelayanan kesehatan jiwa ke depan tidak berfokus pada masalah gangguan jiwa saja namun juga dampak sosial terkait dengan perkembangan global.

4. Teknologia. Pesatnya perkembangan teknologi kedokteran dan teknologi

informasi dalam pelayanan kesehatan;

43

Page 44: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

b. Pola kemitraan untuk pengembangan penelitian khusus bidang unggulan dan kesehatan jiwa masyarakat secara umum;

Setelah mengidentifikasikan faktor ekternal yang akan mempengaruhi RSJ Tampan secara signifikan, maka dibuat penilaian menurut skala ordinal terhadap faktor-faktor tersebut. Hasil identifikasi dan penilaian tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Analisis Peluang dan AcamanNo Analisa Peluang Ancaman

1 2 3 -1 -2 -3A. Politik1. Peraturan perundang-

undangan dan kebijakan Pemerintah yang mendukung peran pelayanan kesehatan jiwa dan narkoba

2

2. Dukungan Pemerintah Daerah untuk menetapkan Rumah Sakit Jiwa Tampan sebagai PPK BLUD.

2

3. Adanya program Nasional “ Indonesia Bebas Pasung” Tahun 2014 .

1

4. Adanya kerjasama lintas sektoral dalam penanganan gangguan jiwa dan mental health comunity.

2

5. Perubahan kebijakan stakeholder yang memiliki pengaruh negatif terhadap operasional rumah sakit dan pola kemitraan dengan luar.

-2

6. Perkembangan tuntutan kebutuhan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan terkait dengan HAM, dan

-1

44

Page 45: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

No Analisa Peluang Ancaman1 2 3 -1 -2 -3

penyelesaian masalah kesehatan melalui jalur hukum.

B. Ekonomi7. Perkembangan ekonomi

stabil, namun kemauan bayar masyarakat terhadap pelayanan kesehatan jiwa rendah.

-2

C. Sosial8. Rumah Sakit Jiwa Tampan

sebagai instansi yang berwenang mengeluarkan rekomendasi kesehatan jiwa.

2

9. Tingginya angka gangguan jiwa di Provinsi Riau dan Provinsi Kepulauan Riau.

2

10.

Stigmatisasi masyarakat tidak berubah bahwa pengelolaan kesehatan jiwa bukan investasi, biaya besar dan penyembuhannya sulit.

-2

11.

Adanya RS swasta yang melayani kesehatan jiwa dan narkoba

-1

D. Teknologi12.

Kurangnya koordinasi perencanaan dan data tentang kesehatan jiwa dan narkoba dikabupaten/kota.

1

Score 12 -8Total Score 4

POSISI RS JIWA TAMPAN BERDASARKAN ANALISA INTERNAL DAN EKSTERNAL

Melihat hasil matriks di atas, skor kekuatan yang dimiliki Rumah Sakit Jiwa Tampan = 21 dengan kelemahan = -18 sehingga

45

Page 46: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

diperoleh skor faktor internal = positif 3. Untuk faktor eksternal dipengaruhi oleh peluang dan ancaman. Peluang yang dimiliki oleh Rumah Sakit Jiwa Tampan = 12 dan ancaman = -8 sehingga diperoleh faktor eksternal = positif 4.

Total Nilai Kekuatan = 21

Total Nilai Kelemahan = -18

Total Nilai Peluang = 12

Total Nilai Ancaman = -8

Penjumlahan = 3

Penjumlahan = 4

O5

4

3

2W         1           S

46

P E L U A N G

KELEMAHAN

KEKUATAN

AGRESIF

Kuadran I

TURN AROUND

Kuadran III

Page 47: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 512

34

T

Gambar 3 : Posisi Rumah Sakit dalam analisis SWOT

Dari faktor-faktor tersebut diatas dapat dikelompokkan analisa lingkungan eksternal yaitu :

Peluang (Opportunity) a. Tingginya angka gangguan jiwa di Provinsi Riau dan Provinsi

Kepulauan Riau b. Peraturan perundang-undangan dan kebijakan Pemerintah

yang mendukung peran pelayanan kesehatan jiwa dan narkoba

c. Dukungan Pemerintah Daerah dalam menetapkan Rumah Sakit Jiwa Tampan sebagai PPK BLUD

d. Adanya program Nasional “ Indonesia Bebas Pasung” Tahun 2014 .

e. Rumah Sakit Jiwa Tampan sebagai instansi yang berwenang mengeluarkan rekomendasi kesehatan jiwa.

f. Adanya kerjasama lintas sektoral dalam penanganan gangguan jiwa dan mental health community.

47

A N C A M A N

Kuadran IV

DEFENSIF

Kuadran II

DIVERSIFIKASI

Page 48: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

Ancaman (Threat) a. Perkembangan ekonomi stabil, namun kemauan bayar

masyarakat terhadap pelayanan kesehatan jiwa rendah.b. Stigmatisasi masyarakat tidak berubah bahwa pengelolaan

kesehatan jiwa bukan investasi, biaya besar dan penyembuhannya sulit

c. Perubahan kebijakan stakeholder yang memiliki pengaruh terhadap operasional rumah sakit dan pola kemitraan dengan luar.

d. Adanya RS swasta yang melayani kesehatan jiwa dan narkoba

e. Perkembangan tuntutan kebutuhan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan terkait dengan HAM, dan penyelesaian masalah kesehatan melalui jalur hukum.

f. Kurangnya koordinasi perencanaan dan data tentang kesehatan jiwa dan narkoba dikabupaten/kota.

FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN (CRITICAL SUCCESS FACTORS) Dari hasil analisis tersebut, RS Jiwa Tampan berada di

kuadran I dimana rumah sakit mempunyai kekuatan dan menghadapi peluang pasar yang besar namun kekuatan perlu dimaksimalkan sehingga mampu meraih peluang yang ada.

1. STRATEGI SO : Memanfaatkan kekuatan untuk merebut peluang.a. Dengan dukungan stakeholder, melakukan kerjasama

dengan lembaga pendidikan untuk pengembangan ilmu pendidikan maupun pemenuhan tenaga SDM untuk pelayanan;

b. Melakukan lobby dengan stakeholder untuk pemanfaatan event nasional dalam promosi rumah sakit;

48

Page 49: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

c. Kemitraan dengan perusahaan untuk kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat dan kegiatan CSR;

d. Melakukan penetrasi pasar pada daerah pengembangan; menurut segmentasi customer untuk pelayanan preventif, deteksi dini, NAPZA dan unggulan (sekolah, instansi, PNS, POLRI, swasta,TKI, haji, pesantren dll);

e. Bekerja sama dengan Pemerintah Daerah melakukan penelitian aplikatif yang bermanfaat bagi daerah pengembangan wilayah;

f. Road show ke daerah-daerah di Provinsi Riau dan Kepulauan Riau untuk meningkatkan pelayanan promotif preventif untuk fungsi pendidikan dan pelayanan;

g. Memanfaatkan kebijakan stakeholder untuk membina fungsi rujukan vertikal dan horisontal dan lintas sektoral dalam mental health community.

2. STRATEGI WO : Meminimalkan kelemahan, memanfaatkan peluang.a. Memanfaatkan teknologi informasi untuk jejaring dengan

institusi pendidikan;b. Keunggulan sebagai rumah sakit rujukan regional

dimanfaatkan untuk menarik investor dalam pembiayaan peralatan;

c. Memberi insentif dan garantie fee bagi tenaga medik untuk mengatasi kelangkaan tenaga;

d. Terkait dengan unggulan, membina lembaga kesehatan lain dengan pemanfaatan teknologi komunikasi sebagai jejaring;

e. Menjalin kemitraan dengan rumah sakit lain untuk pemanfaatan peralatan dan rujukan serta penelitian dan pengembangan SDM;

49

Page 50: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

f. Berupaya membangun komitmen SDM dan keunggulan dalam prosedur untuk mendorong rumah sakit agar mampu memberikan pelayanan bermutu, efisien.

3. STRATEGI ST : Memanfaatkan kekuatan untuk mengatasi ancaman.a. Mengupayakan stakeholder mendukung sistem pentarifan

di rumah sakit dan jasa medik yang kompetitif agar SDM loyal;

b. Berupaya untuk melakukan monitoring yang berkesinambungan terhadap kebijakan-kebijakan yang ada sehingga dapat mengantisipasi perubahannya dengan seksama;

c. Gedung yang lengkap dan modern Rumah Sakit Jiwa Tampan juga dapat digunakan untuk project percontohan di bidang kedokteran jiwa untuk membina jejaring dengan rumah sakit lain.

4. STRATEGI WT : Meminimalkan kelemahan, menghindari ancaman.a. Berupaya untuk mendapatkan otoritasi melalui perubahan

status sehingga memiliki keleluasaan dalam pengaturan pendanaan dan sistem pentarifan termasuk jasa medik dan perekrutan tenaga SDM;

b. Menyelenggarakan lokakarya dengan mitra pemerintah dan swasta dalam upaya mempromosikan pelayanan preventif dan promotif serta screening test dan deteksi dini;

c. Mengadakan kerjasama dengan industri peralatan medik dalam pengadaan peralatan dan pelatihan SDM;

50

Page 51: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

d. Mengadakan kerjasama dengan lembaga asing luar negeri (rumah sakit maupun lembaga pendidikan) dalam rangka transfer knowledge dan skill;

e. Menerapkan sistem reward punishment secara konsisten bagi pegawai, perawat dan dokter, serta melakukan pembinaan jenjang karier, diklatbang sehingga pegawai menjadi loyal tidak berpindah.

ANALISIS DAYA TARIK PASAR DAN DAYA SAING RUMAH SAKIT

Strategi memasuki pasarStrategi merebut pasar baik dari masyarakat langsung, lewat

rujukan puskesmas dan rumah sakit maupun pasar asuransi adalah dengan mengedepankan keunggulan pelayanan yang komferehensip dan paripurna serta variasi produk pelayanan yang lengkap.

Pasar menengah bawah merupakan pasar yang paling besar, jumlah pasien yang dilayani saat ini lebih dari 80% dari keseluruhan di RS Jiwa Tampan untuk segmen masyarakat kelas menengah kebawah tentu tarif yang murah menjadi pertimbangan utama disamping kedekatan lokasi mengingat hal ini juga berpengaruh pada biaya yang lain. Selama ini segmen mendominasi konsumen di RS Jiwa Tampan dengan peningkatan pasien di kelas pelayanan kelas III.

Promosi yang intensif, serta pendekatan kemudahan prosedur dan peningkatan pelayanan serta perbaikan fasilitas disamping yang utama adalah keterjangkauan tarif pelayanan merupakan cara untuk menarik pasien atau pasar.

Sedangkan untuk segmen kelas menengah ke atas selama ini masih menempati porsi kecil sebagai konsumen RS Jiwa Tampan. Kemudahan prosedur peningkatan fasilitas dan privacy adalah kunci utama untuk dapat menarik pasar dari segmen ini. Disamping adanya

51

Page 52: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

pelayanan medis yang bermutu serta keramahan petugas. Hal lain adalah kemudahan akses untuk mendapatkan pelayanan terutama penyediaan lahan pakir akan semakin ditingkatkan.

Berbagai perusahaan yang ada di kawasan industri di Provinsi Riau dan Provinsi Kepulauan Riau yang merupakan daerah jangkauan operasi RS Jiwa Tampan, ini suatu potensi pasar sendiri yang selama ini kurang ditangani dengan serius terlebih dengan karakter perusahaan perindustrian yang sarat dengan berbagai masalah. Namun demikian hal ini perlu diikuti dengan peningkatan sistem operasional rumah sakit yang mendukung dengan sumber daya manusia yang berkualitas standar dan perlu dipertimbangkan adanya pelayanan yang benar-benar bermutu dan eksklusif.

Sebagai salah satu rumah sakit milik Pemerintah Daerah Provinsi Riau, RS Jiwa tampan dituntut juga untuk membawa misi sosial bagi masyarakat dengan berkewajiban untuk melayani segmen masyarakat dengan program asuransi.

Strategi Pemasaran.a. Kebijakan tarif pelayanan.

Tarif yang lebih murah dengan memperhatikan unit cost merupakan salah satu keunggulan bersaing

b. Pengembangan produk baru.Untuk pelayanan unggulan maka akan dikembangkan pelayanan sebagai berikut : Tumbuh Kembang Anak, NAPZA, Kesehatan Jiwa Lansia (Geriatri)

Pasar dari Rumah Sakit Jiwa Tampan terdiri dari pasar captive (80%) yang terdiri dari pasar rujukan Askes, Jamkesmas dan Jamkesda. Sedangkan pasar non captive (20%) yang terdiri dari pasien umum.

52

Page 53: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

Target yang di asumsikan akan berobat ke RS Jiwa Tampan yaitu berasal dari rujukan vertikal dan horizontal, pasien asuransi dan perusahaan serta serta pasien umum golongan menengah. Untuk itu diperlukan pembinaan jejaring baik dengan Puskesmas, desa binaan serta perusahaan swasta, pemerintah dan sekolah-sekolah serta rumah sakit lain sebagai mitra.

BAB IIIISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan.

53

Page 54: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

Tugas pokok dan fungsi RS Jiwa Tampan Provinsi Riau sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 8 Tahun 2008 tanggal 5 Desember 2008 tentang RS Jiwa Tampan Provinsi Riau mempunyai tugas yaitu melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang pelayanan rumah sakit khusus jiwa dan dapat ditugaskan untuk melaksanakan penyelenggaraan wewenang yang dilimpahkan oleh Pemerintah kepada Gubernur selaku Wakil Pemerintah dalam rangka dekonsentrasi.

RS Jiwa Tampan disamping tugas pokoknya memberikan pelayanan kesehatan jiwa bagi masyarakat terutama masyarakat miskin juga menyelenggarakan upaya pendidikan dan riset melalui kerja sama dengan institusi pendidikan di bidang kesehatan, melaksanakan koordinasi lintas sektor dan memberikan pelayanan kesehatan umum yang menunjang kesehatan jiwa.

Dari analisis kondisi lingkungan internal RS Jiwa Tampan dapat digambarkan sebagai berikut:

Kekuatan (Strength) a. Memiliki captive market yaitu Askes, Jamkesmas, Jamkesda,

rujukan Puskesmas wilayah Provinsi Riau dan Provinsi Kepulauan riau.

b. Merupakan RS Pemerintah yang melayani kesehatan jiwa dan narkoba yang terjangkau oleh masyarakat kecil dan menengah.

c. Lokasi rumah sakit strategis dan mudah di akses dari 12 kabupaten/kota di provinsi riau dan provinsi kepulauan riau.

d. Memiliki master plan yang sesuai dengan standar pelayanan kesehatan jiwa, pelayanan pendidikan dan rehabilitasi narkoba.

e. Tempat pendidikan dan penelitian bagi institusi pendidikan bidang kesehatan jiwa.

f. Memiliki lahan yang luas untuk pelayanan dan pengembangan.

54

Page 55: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

Kelemahan (Weakness)a. Ketersediaan sumber daya manusia dari sisi kualitas dan

kuantitas belum terpenuhi sesuai standar .b. Pendanaan masih tergantung anggaran stakeholder.c. Belum memadai sarana dan prasarana untuk pelayanan,

pendidikan kesehatan jiwa dan narkoba.d. Terbatasnya jumlah, cakupan dan kelengkapan data dan sistem

informasi tentang Kesehatan jiwa dan narkoba di kabupaten/kota.

e. Belum terisinya struktur organisasi sesuai dengan latar belakang pendidikan.

f. Keterbatasan anggaran APBN/APBD.

Dari analisa faktor Internal diatas maka dapat diidentifikasi permasalahan-permasalahan yang sering dihadapi dalam pelaksanaan pelayanan di Rumah Sakit antara lain :1) Kualitas dan kuantitas SDM masih kurang.2) Kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana masih belum

memadai.3) Motivasi pegawai belum mengarah pada budaya kerja.4) Keterbatasan anggaran baik APBN/APBD.5) Struktur organisasi belum terisi sesuai dengan latar belakang

pendidikan6) Belum maksimalnya fungsi SIM RS7) Adanya pasien yang tidak dapat dipulangkan (homeless) yang

menjadi tanggungan rumah sakit.8) Kurangnya perhatian dan dukungan Pemerintah terhadap

pelayanan kesehatan jiwa

Tabel Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

55

Page 56: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

RS Jiwa Tampan Provinsi Riau (Excel)

56

Page 57: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih.Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Terpilih ditujukan untuk memahami arah pembangunan yang akan

57

Page 58: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

dilaksanakan selama kepemimpinan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih dan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan RS Jiwa Tampan.

Visi dan Misi Kepala Daerah dan wakil kepala daerah adalah “Terwujudnya Provinsi Riau yang maju, masyarakat sejahtera dan berdaya saing tinggi, menurunnya kemiskinan, tersedianya lapangan kerja serta pemantapan aparatur”.

Adapun misi yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi tersebut adalah :

1. Meningkatkan pembangunan infrastruktur.2. Meningkatkan pelayanan pendidikan.3. Meningkatkan pelayanan kesehatan.4. Menurunkan kemiskinan.5. Mewujudkan pemerintahan yang handal dan terpercaya.6. Pembangunan masyarakat yang berbudaya melayu, beriman

dan bertaqwa serta pemantapan kehidupan politik.7. Memperkuat pembangunan pertanian dan perkebunan.8. Meningkatkan perlindungan dan pengelolaan lingkungan

hidup serta pariwisata.9. Meningkatkan peran swasta dalam pembangunan.

Menelaah kesembilan misi Kepala Daerah diatas bila dihubungkan dengan pelayanan pada RS Jiwa Tampan maka keterkaitan yang sangat erat ada pada misi yang ketiga, “Meningkatkan pelayanan kesehatan”.

Faktor penghambat pelayanan RS Jiwa Tampan sehubungan dengan pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah adalah :

1. Keterbatasan sarana dan prasarana pelayanan.2. Keterbatasan SDM dalam jumlah dan kualitas.

58

Page 59: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

Adapun faktor pendorong pelayanan RS Jiwa Tampan yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah adalah :

1. Kebijakan pimpinan (dukungan pejabat yang berwenang bagi peraturan dan kebijakan internal rumah sakit).

2. Dukungan regulasi yang berkelanjutan.3. Ketersediaan tenaga SDM, jumlah, jenis dan komitmen.4. Kelengkapan pelayanan, jumlah dan kualitas pelayanan rumah

sakit.5. Dukungan pendanaan.6. Terpenuhinya standar RS Kelas A Pendidikan.7. Penetapan RS Jiwa Tampan sebagai PPK BLUD.8. Telah terakreditasi lima pelayanan dasar.9. Adanya kerjasama dengan institusi pendidikan kesehatan.10. Potensi peningkatan pendapatan.

3.3 Telaahan Renstra K/L

Visi Kementerian Kesehatan :

Masyarakat Sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan.Misi Kementerian Kesehatan :1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui

pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani.

2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata bermutu dan berkeadilan.

3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan.

4. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik.Strategi Kementerian Kesehatan:

59

Page 60: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat madani dalam pembangunan kesehatan melalui kerja sama nasional dan global.

2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan, serta berbasis bukti; dengan pengutamaan pada upaya promotif dan preventif.

3. Meningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan, terutama untuk mewujudkan jaminan sosial kesehatan nasional.

4. Meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan SDM kesehatan yang merata dan bermutu.

5. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan serta menjamin keamanan, khasiat, kemanfaatan, dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan.

6. Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan berdayaguna dan berhasilguna untuk memantapkan desentralisasi kesehatan yang bertanggungjawab.

Menelaah visi, misi dan strategi Kementerian Kesehatan diatas bila dihubungkan dengan pelayanan pada RS Jiwa Tampan maka keterkaitan yang sangat erat ada pada misi yang kedua yaitu “Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan, serta berbasis bukti; dengan pengutamaan pada upaya promotif dan preventif” dengan fokus prioritas pada Meningkatkan kesehatan jiwa melalui penguatan kesehatan jiwa berbasis masyarakat, pelayanan jiwa dasar, pelayanan kesehatan jiwa rujukan yang berdasarkan evidence based.

Kondisi saat ini RS Jiwa Tampan sebagai pusat rujukan kesehatan jiwa untuk wilayah Provinsi Riau dan Kepulauan Riau. Selain itu untuk mendukung program MDGs juga melaksanakan

60

Page 61: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

pelayanan pencegahan dan pengobatan penyakit menular HIV/AIDS dan TBC

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS).Telaahan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) di pengaruhi oleh beberapa faktor antar lain:A. Pengembangan wilayah sebagai bagian dalam pengembangan RS

Jiwa Tampan.RS Jiwa Tampan berada di Kota Pekanbaru yang memiliki fungsi dan peranan sebagai pusat pemerintahan, pusat wilayah pembangunan, pendidikan/kebudayaan dan pusat pelayanan jasa. Dengan meningkatnya kegiatan penduduk disegala bidang pada akhirnya meningkatkan tuntutan dan kebutuhan masyarakat terhadap penyediaan fasilitas kesehatan. Oleh karena itu, pengembangan RS Jiwa Tampan akan menunjang kebutuhan masyarakat akan fasilitas kesehatan.

B. Luas lahan dan guna lahan sekitar.Luas lahan yang tersedia untuk rencana pengembangan RS Jiwa Tampan cukup luas dan lokasinya termasuk ke dalam wilayah pengembangan kota Pekanbaru.

C. Aksesibilitas.Pencapaian ke lokasi RS relatif mudah dengan ketersediaan jalan dalam kondisi baik dan dapat diakses dari berbagai lokasi dalam kota maupun luar kota.

D. Ketersediaan utilitas kota.Tersedianya layanan jaringan komunikasi, listrik dan sumber air yang cukup.

E. Analisis Penduduk.

61

Page 62: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

Pertumbuhan penduduk, komposisi penduduk dan jumlah penduduk miskin mempengaruhi arah pengembangan jenis pelayanan RS Jiwa Tampan.

F. Analisis Sosial Budaya dan Ekonomi.Tingkat pendidikan dan ekonomi serta indikator kesejahteraan masyarakat menjadi faktor yang berpengaruh dalam arah pengembangan pelayanan RS Jiwa Tampan.

Mengacu pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Kegiatan rumah sakit menghasilkan berbagai macam limbah yang berupa benda cair, padat dan gas. Pengelolaan limbah rumah sakit adalah bagian dari kegiatan penyehatan lingkungan di rumah sakit yang bertujuan untuk melindungi masyarakat dari bahaya pencemaran lingkungan yang bersumber dari limbah rumah sakit limbah cair dan limbah padat yang berasal dan rumah sakit dapat berfungsi sebagai media penyebaran gangguan atau penyakit bagi para petugas, penderita maupun masyarakat.

3.5 Penentuan Isu-isu StrategisBerdasarkan identifikasi permasalahan terhadap tugas pokok

dan fungsi RS Jiwa Tampan, telaah visi, misi, dan program kerja Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih, telaah Renstra K/L dan Provinsi, telaah RTRW dan KLHS dapat ditentukan isu – isu strategis yang harus ditindaklanjuti oleh RS Jiwa Tampan yaitu :

1. Dengan melihat data Piramida Penduduk Indonesia bahwa komposisi penduduk anak umur 5-9 tahun menunjukkan jumlah yang paling tingi. Kualitas anak sangat ditentukan oleh proses tumbuh-kembangnya. Berpedoman pada kondisi ini RS Jiwa Tampan sebagai RS Jiwa Tipe A sangat strategis untuk

62

Page 63: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

mengembangkan pelayanan tumbuh kembang anak dan remaja sebagai layanan unggulan.

2. Hasil survey WHO bahwa prevalensi gangguan mental yang lazim ditemui di masyarakat yaitu depresi dan ansietas cukup tinggi (10-20%) sedangkan prevalensi gangguan jiwa berat seperti psikosis berkisar 35%. Persatuan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa (PDSKJ) memperkirakan 1 dari 4 penduduk Indonesia (25%) mengidap masalah kesehatan jiwa dari tingkat paling ringan sampai paling berat. Berdasarkan data ini perlu peningkatan kualitas pelayanan kesehatan jiwa agar dapat memenuhi kebutuhan akan layanan RS Jiwa baik rawat jalan maupun rawat inap. Hal ini tentu saja membutuhkan dukungan dan perhatian Pemerintah.

3. Semakin hari, angka korban penyalahgunaan napza menunjukan adanya peningkatan. Badan Nasional Narkotika (BNN) Provinsi Riau, mencatat bahwa saat ini, jumlah penyalahgunaan narkotika berbagai jenis di Indonesia mencapai 4 juta orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 110. 670 pecandu narkoba terdapat di Riau. Sesuai dengan amanat Undang-undang No. 35 tahun 2009, pecandu wajib datang ke Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) yang ada di rumah sakit, termasuk juga rumah sakit jiwa. Pelayanan rehabilitasi napza berupa rehabilitasi medis dan sosial di RS Jiwa kedepannya diharapkan dapat berjalan maksimal.

63

Page 64: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

BAB IVVISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN,

STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1 Visi dan Misi. Visi SKPD adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi

masa depan yang ingin di capai SKPD melalui penyelenggaraan tugas dan fungsi dalam kurun waktu lima tahun yang akan datang, sedangkan Misi SKPD adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan misi SKPD.

Visi yaitu cara pandang jauh ke depan, kemana dan bagaimana RS Jiwa Tampan harus dibawa dan berkarya agar tetap konsisten dan dapat eksis, antisipatif, dan inovatif, serta produktif. Sebagaimana telah dirumuskan dan disepakati bersama guna mewujudkan kondisi yang lebih baik di masa yang akan datang, maka Visi RS Jiwa Tampan tahun 2014 - 2019 ditetapkan sebagai berikut:”Pusat Rujukan Regional Terbaik Pelayanan Kesehatan Jiwa, Rehabilitasi, Pendidikan dan Riset yang Profesional Berbasis Masyarakat”Penjelasan Visi :

1. Pusat Rujukan Regional Terbaik adalah RS Jiwa Tampan menjadi pusat penerimaan rujukan pelayanan kesehatan jiwa terbaik sesuai kebutuhan masyarakat.

64

Page 65: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

2. Pelayanan Kesehatan Jiwa adalah Melaksanakan dan meningkatkan kualitas pelayanan rujukan kesehatan jiwa.

3. Rehabilitasi adalah Menyelenggarakan kegiatan rehabilitasi pasien jiwa dan Napza dalam rangka fungsi sosial pasien sehingga dapat diterima lingkungan dan masyarakat.

4. Pendidikan dan Riset adalah Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan riset tentang kesehatan jiwa dan napza.

5. Profesional adalah Paripurna dalam melaksanakan pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif terhadap pelayanan kesehatan jiwa dan pelayanan rehabilitasi napza.

6. Berbasis Masyarakat adalah pelayanan kesehatan jiwa, dan rehabilitasi yang merangkul masyarakat sebagai ujung tombak pelayanan jiwa melalui pembentukan Desa Siaga Sehat Jiwa (DSSJ).

Untuk dapat mewujudkan visi yang telah disepakati, maka ditetapkan pernyataan misi sehingga diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal RS Jiwa Tampan, dan mengetahui peran dan program-programnya serta hasil yang akan diperoleh di waktu-waktu yang akan datang.

Misi RS Jiwa Tampan sebagai berikut: 1. Mengembangkan pelayanan kesehatan jiwa dan Napza secara

holistik dan berbasis masyarakat;2. Mengembangkan pelayanan kesehatan secara komprehensif

yang menunjang pelayanan kesehatan jiwa;3. Mengembangkan pendidikan, pelatihan, dan penelitian yang

berkualitas dalam bidang kesehatan;

65

Page 66: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

4. Mewujudkan sistem manajemen yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel

Penjelasan Misi :Misi 1. Mengembangkan pelayanan kesehatan jiwa secara holistik dan berbasis masyarakat.1. Pengobatan dengan menggunakan konsep menyeluruh,

keterpaduan antara jiwa dan raga.2. Pelayanan kesehatan jiwa bersama masyarakat dengan

pembentukan Desa Siaga Sehat Jiwa (DSSJ).

Misi 2. Mengembangkan pelayanan kesehatan secara komprehensif yang menunjang pelayanan kesehatan jiwa.

Membuka pelayanan kesehatan yang menunjang kesehatan jiwa seperti Spesialis penyakit dalam, saraf, anak dan rehabilitasi medik.

Misi 3. Mengembangkan pendidikan, pelatihan dan penelitian yang berkualitas dalam bidang kesehatan.1. Meningkatkan kualitas SDM yang profesonal dan berkualitas;2. Melaksanakan pelatihan-pelatihan dalam rangka

meningkatkan pengetahuan SDM;3. Melaksanakan fungsi sebagai RS Pendidikan.

Misi 4. Mewujudkan sistem manajemen yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel.1. Efisien berarti sistem manajemen dengan menggunakan dana

dan daya yang terbatas untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dan dapat dipertanggungjawabkan;

66

Page 67: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

2. Efektif berarti sistem manajemen sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya sesuai sasaran yang ditetapkan;

3. Transparan berarti semua data dan informasi mengenai administrasi pelayanan kesehatan jiwa dan narkoba;

4. Akuntabel berarti harus mencapai sasaran yang bermanfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayanan masyarakat sesuai dengan prinsip-prinsip serta ketentuan yang berlaku dalam pelayanan kesehatan jiwa dan narkoba;

Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi RS Jiwa Tampan memiliki nilai dasar yang merupakan budaya kerja yang menjadi pijakan, pegangan dan pedoman bagi direksi, unit kerja manajemen, unit kerja pelayanan/operasional dan seluruh karyawan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.

Nilai-nilai dasar terdiri dari: KEJIWAAN (Kekerabatan, Empati, Jujur, Ibadah, Wirausaha, Amanah, Adil, dan Nurani. Kekerabatan : Bekerja sama untuk melakukan suatu pekerjaan sehingga mendapatkan suatu hasil yang sangat memuaskan.Empati : Mampu memahami perasaan dan pikiran orang lain.Jujur : Tulus untuk melakukan suatu pekerjaan dengan mengikuti aturan yang berlaku.Ibadah : Menjalankan dan menunaikan segala kewajiban dengan mengharapkan ridho Yang Maha Kuasa.Wirausaha : Memiliki kemampuan melihat serta  menilai peluang-peluang bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang diperlukan untuk mengambil sebuah tindakan yang tepat guna untuk meraih kesuksesan.Amanah : Dapat dipercaya dalam mengemban kewajiban.Adil : Semua orang mendapat hak menurut kewajibannya.

67

Page 68: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

Nurani : Menerapkan kesadaran moral dalam melayani pasien.

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka MenengahTujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari

pernyataan misi yang diharapkan dapat menggambarkan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasikan dalam jangka waktu tertentu. Untuk mewujudkan kondisi 5 (lima) tahun ke depan sebagai bagian dari upaya pencapaian Visi dan Misi, konsisten dengan tugas pokok dan fungsi, maka RS Jiwa Tampan telah berhasil mengidentifikasi tujuan sebagai berikut:

1. Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan jiwa yang prima.

2. Terwujudnya pelayanan penunjang kesehatan jiwa komprehensif.

3. Tersedianya tenaga kesehatan yang profesional dan berkualitas4. Terwujudnya system manajemen yang efektif, efisien,

transparan dan akuntabel.

Sasaran yang akan dicapai Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau sesuai dengan Rencana Strategis RS Jiwa Tampan Tahun 2014-2019 adalah sebagai berikut:

1) Perspektif PelangganMeningkatnya kualitas pelayanan terhadap pasien dan keluarga

pasien.

No Indikator Target Kinerja

1 Jumlah kunjungan 37.543

2 Indeks Kepuasan pasienb. IGD 90 %c. Rawat Jalan 95 %

68

Page 69: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

d. Rawat Inap 95 %

2) Perspektif Proses Bisnis Internal(1) Meningkatnya mutu layanan rawat inap (kualitas fisik)

No Indikator Target Kinerja

1 BOR 80 %

(2) Terpenuhinya standar mutu pelayanan (kualitas layanan)

No Indikator Target Kinerja1 Net Death Rate (NDR) O/OO 0

2 Gross Death Rate (GDR) O/OO 0

3Lama hari perawatan pasien gangguan jiwa

40

4Persentase tidak ada kejadian kematian pasien karena bunuh diri

0%

5Persentase tidak adanya pasien lari

≤ 2%

6 Re admission 0%

7Persentase penerapan standar asuhan keperawatan

90%

8Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang berakibat kecacatan/kematian

0%

9 Persentase angka kejadian infeksi nosokomial ≤ 1,5%

10Kematian karena efek samping obat

0%

11Persentase tidak adanya pasien difiksasi ≥ 24 jam

0%

69

Page 70: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

No Indikator Target Kinerja12 Persentase ketersediaan obat 100%

13Rata-rata pasien yang kembali ke perawatan intensive < dari 72 jam

0

14Pasien jiwa yang dapat ditenangkan dalam waktu ≥ 48 jam

0

15 Waktu tunggu di rawat jalan 60 menit

16Kematian pasien ≥ 48 jam pertama

0

17 Kejadian pulang paksa 0

3) Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran.(1) Terpenuhinya SDM sesuai dengan standar RS Jiwa Type A

No Jenis SDMTarget Kinerja

A MEDIS1 Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa 52 Dokter Subspesialis Kedokteran

Jiwa1

3 Dokter Spesialis Saraf 14 Dokter Spesialis Radiologi 15 Dokter Spesialis Anak 16 Dokter Spesialis Patologi Klinik 17 Dokter Spesialis Penyakit Dalam 18 Dokter Spesialis Rehab Medis 19 Dokter Umum 18

10 Dokter Gigi 5B KEPERAWATAN :1 Keperawatan Ruang Rawat Inap 1442 Keperawatan Ruang Rawat Intensif 26

70

Page 71: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

No Jenis SDMTarget Kinerja

3 Keperawatan Ruang Gawat Darurat

16

4 Keperawatan Ruang Rawat Jalan 9C TENAGA KESEHATAN LAIN :1 Apoteker 32 Psikolog Klinis 43 Pekerja Sosial (STKS, SMPS) 54 SKM 25 Ahli Madya Gizi / SPAG 36 Ahli Madya Kesehatan Lingkungan 27 Ahli Madya Rekam Medis 108 Ahli Madya Fisioterapis 39 Ahli Madya Terapi Wicara 3

10 Ahli Madya Terapo Okupasi 311 Ahli Madya Analis Kesehatan (AAK) 612 Perawat Anestesi 113 Perawat Gigi (D3) 314 Ahli Madya Radiografer 515 Ahli Madya Elektromedis 217 Petugas Proteksi Radiasi (PPR) 1D TENAGA ADMINISTRASI 1 S2 Perumahsakitan / Manajemen 32 Sarjana Ekonomi / Akuntansi 53 Sarjana Hukum 24 Sarjana Administrasi 15 Akademi Komputer 36 D3 Umum / SLTA / STM 307 Sarjana Agama 28 Instruktur : Pertanian, 6

71

Page 72: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

No Jenis SDMTarget Kinerja

Perbengkelan, Jahit Bordir, Melukis, Musik, Konselor

9 SMK Tata Boga dan Tata Busana 2

(2) Meningkatnya kualitas dan kapabilitas SDM.

No Indikator Target kinerja1. Diklat kegawatdaruratan

tenaga medis IGD (ATLS/ACLS/PPGD)

100%

2. Diklat kegawat daruratan perawat IGD (BTCLS/PPGD)

100%

3.Diklat pegawai

85 %. min 20 jam setahun

(3) Meningkatnya kedisiplinan SDM.

Target kinerja

Disiplin pegawai (Kehadiran)angka kemangkiran ≤2 %

(4) Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana RS

a. Luasan Bangunan

Bangunan Target KinerjaFront Office 6.954 m2Back Office 1.800 m2

b. Peralatan

Peralatan Target KinerjaMedis 399 buahNon Medis 11.104 buah

72

Page 73: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

(5) Ditaatinya standar dan prosedur pelayanan medis dan non medis

Target KinerjaKetaatan SOP 95 %

4) Perspektif Keuangan(1) Meningkatnya pendapatan (SGR)

Target KinerjaSGR 30%

(2) Meningkatnya pengendalian biaya

Target KinerjaCRR 50%Tingkat Kemandirian 30%

(3) Terwujudnya Laporan Keuangan dengan opini WTP

Target KinerjaLaporan Keuangan WTP

Tabel 4.1Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan RS Jiwa

Tampan

73

Page 74: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

Tabel 4.1Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan RS Jiwa

Tampan

74

Page 75: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

Tabel 4.1Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan RS Jiwa

Tampan

75

Page 76: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

PENENTUAN ALTERNATIF STRATEGI Faktor Eksternal

Peluang (Opportunity) a. Tingginya angka

gangguan jiwa di Provinsi Riau dan Provinsi Kepulauan Riau

b. Peraturan perundang-undangan dan kebijakan Pemerintah yang mendukung peran pelayanan kesehatan jiwa

Ancaman (Threat)a. Perkembangan

ekonomi stabil, namun kemauan bayar masyarakat terhadap pelayanan kesehatan jiwa rendah.

b. Stigmatisasi masyarakat tidak berubah bahwa pengelolaan kesehatan jiwa bukan investasi, biaya besar dan penyembuhannya sulit

c. Perubahan kebijakan

76

Page 77: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

Faktor Internal

dan narkobac. Dukungan

Pemerintah Daerah dalam menetapkan Rumah Sakit Jiwa Tampan sebagai PPK BLUD

d. Adanya program Nasional “ Indonesia Bebas Pasung” Tahun 2014 .

e. Rumah Sakit Jiwa Tampan sebagai instansi yang berwenang mengeluarkan rekomendasi kesehatan jiwa.

f. Adanya kerjasama lintas sektoral dalam penanganan gangguan jiwa dan mental health community.

stakeholder yang memiliki pengaruh terhadap operasional rumah sakit dan pola kemitraan dengan luar.

d. Adanya RS swasta yang melayani kesehatan jiwa dan narkoba

e. Perkembangan tuntutan kebutuhan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan terkait dengan HAM, dan penyelesaian masalah kesehatan melalui jalur hukum.

f. Kurangnya koordinasi perencanaan dan data tentang kesehatan jiwa dan narkoba dikabupaten/kota.

Kekuatan (Strength) :a. Memiliki

captive market yaitu Askes, Jamkesmas, Jamkesda, rujukan Puskesmas wilayah Provinsi Riau dan Provinsi Kepulauan riau.

b. Merupakan RS Pemerintah

STRATEGI SO :a. Dengan

dukungan stakeholder, melakukan kerjasama dengan lembaga pendidikan untuk pengembangan ilmu pendidikan maupun pemenuhan tenaga SDM untuk pelayanan;

b. Melakukan lobby dengan stakeholder

STRATEGI ST :a. Mengupayakan

stakeholder mendukung sistem pentarifan di rumah sakit dan jasa medik yang kompetitif agar SDM loyal;

b. Berupaya untuk melakukan monitoring yang berkesinambungan terhadap kebijakan-kebijakan yang ada sehingga dapat mengantisipasi perubahannya dengan

77

Page 78: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

yang melayani kesehatan jiwa dan narkoba yang terjangkau oleh masyarakat kecil dan menengah.

c. Lokasi rumah sakit strategis dan mudah di akses dari 12 kabupaten/kota di provinsi riau dan provinsi kepulauan riau.

d. Memiliki master plan yang sesuai dengan standar pelayanan kesehatan jiwa, pelayanan pendidikan dan rehabilitasi narkoba.

e. Tempat pendidikan dan penelitian bagi institusi pendidikan bidang kesehatan jiwa.

f. Memiliki lahan yang luas untuk pelayanan dan

untuk pemanfaatan event nasional dalam promosi rumah sakit;

c. Kemitraan dengan perusahaan untuk kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat dan kegiatan CSR;

d. Melakukan penetrasi pasar pada daerah pengembangan; menurut segmentasi customer untuk pelayanan preventif, deteksi dini, NAPZA dan unggulan (sekolah, instansi, PNS, POLRI, swasta,TKI, haji, pesantren dll);

e. Bekerja sama dengan Pemerintah Daerah melakukan penelitian aplikatif yang bermanfaat bagi daerah pengembangan wilayah;

f. Road show ke daerah-daerah di Provinsi Riau dan Kepulauan Riau untuk

seksama;c. Gedung yang lengkap

dan modern Rumah Sakit Jiwa Tampan juga dapat digunakan untuk project percontohan di bidang kedokteran jiwa untuk membina jejaring dengan rumah sakit lain.

d. Mengupayakan stakeholder mendukung sistem pentarifan di rumah sakit dan jasa medik yang kompetitif agar SDM loyal;

e. Berupaya untuk melakukan monitoring yang berkesinambungan terhadap kebijakan-kebijakan yang ada sehingga dapat mengantisipasi perubahannya dengan seksama;

f. Gedung yang lengkap dan modern Rumah Sakit Jiwa Tampan juga dapat digunakan untuk project percontohan di bidang kedokteran jiwa untuk membina jejaring dengan rumah sakit lain.

78

Page 79: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

pengembangan.

meningkatkan pelayanan promotif preventif untuk fungsi pendidikan dan pelayanan;

g. Memanfaatkan kebijakan stakeholder untuk membina fungsi rujukan vertikal dan horisontal dan lintas sektoral dalam mental health community.

Kelemahan (Weakness) :a. Ketersediaan

sumber daya manusia dari sisi kualitas dan kuantitas belum terpenuhi sesuai standar .

b. Pendanaan masih tergantung anggaran stakeholder.

c. Belum memadai sarana dan prasarana untuk pelayanan, pendidikan kesehatan jiwa dan narkoba.

STRATEGI WO :a. Memanfaatkan

teknologi informasi untuk jejaring dengan institusi pendidikan;

b. Keunggulan sebagai rumah sakit rujukan regional dimanfaatkan untuk menarik investor dalam pembiayaan peralatan;

c. Memberi insentif dan garantie fee bagi tenaga medik untuk mengatasi kelangkaan tenaga;

d. Terkait dengan unggulan, membina

STRATEGI WT :a. Berupaya untuk

mendapatkan otoritasi melalui perubahan status sehingga memiliki keleluasaan dalam pengaturan pendanaan dan sistem pentarifantermasuk jasa medik dan perekrutan tenaga SDM;

b. Menyelenggarakan lokakarya dengan mitra pemerintah dan swasta dalam upaya mempromosikan pelayanan preventif dan promotif serta screening test dan deteksi dini;

c. Mengadakan kerjasama dengan

79

Page 80: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

d. Terbatasnya jumlah, cakupan dan kelengkapan data dan sistem informasi tentang Kesehatan jiwa dan narkoba di kabupaten/kota.

e. Belum terisinya struktur organisasi sesuai dengan latar belakang pendidikan.

f. Keterbatasan anggaran APBN/APBD.

lembaga kesehatan lain dengan pemanfaatan teknologi komunikasi sebagai jejaring;

e. Menjalin kemitraan dengan rumah sakit lain untuk pemanfaatan peralatan dan rujukan serta penelitian dan pengembangan SDM;

f. Berupaya membangun komitmen SDM dan keunggulan dalam prosedur untuk mendorong rumah sakit agar mampu memberikan pelayanan bermutu, efisien.

industri peralatan medik dalam pengadaan peralatan dan pelatihan SDM;

d. Mengadakan kerjasama dengan lembaga asing luar negeri (rumah sakit maupun lembaga pendidikan) dalam rangka transfer knowledge dan skill;

e. Menerapkan sistem reward punishment secara konsisten bagi pegawai, perawat dan dokter, serta melakukan pembinaan jenjang karier, diklatbang sehingga pegawai menjadi loyal tidak berpindah.

4.3 Strategi dan KebijakanStrategi merupakan rumusan langkah-langkah yang diambil

untuk mencapai tujuan dan sasaran pelayanan/pembangunan di RS Jiwa Tampan. Berdasarkan analisa lingkungan internal dan eksternal maka dapat dipertimbangkan strategi yang dapat digunakan antara lain :

1. Optimalisasi kinerja pelayanan2. Mengembangkan produk layanan3. Meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan4. Peningkatan kapasitas dan kapabilitas SDM5. Pemenuhan kebutuhan SDM sesuai standar RS

80

Page 81: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

6. Meningkatkan kedisiplinan SDM7. Melengkapi sarana dan prasarana pendukung pelayanan8. Meningkatkan kualitas pemeliharaan sarana/prasarana9. Mempersiapkan RS menjadi pusat pendidikan, pelatihan dan

penelitian di bidang kesehatan jiwa10. Meningkatkan pendapatan

Kebijakan merupakan arah tindakan yang diambil untuk menentukan program-program dan kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran pelayanan RS Jiwa Tampan :

1. Perbaikan sistem dan prosedur pelayanan.2. Meningkatkan pelaksanaan SPM RS.3. Menyediakan jenis layanan yang menunjang kesehatan jiwa

sesuai standar.4. Kerjasama/MOU Jaminan Kesehatan5. Menyiapkan program pengembangan SDM6. Rekruitmen SDM melalui kerjasama (MOU)7. Pembangunan gedung/fisik lainnya sesuai master plan8. Menyediakan sarana dan prasarana pendukung pelayanan.9. Pemeliharaan peralatan dan penataan ulang ruang-ruang

pelayanan.10. Melakukan kemitraan/KSO peralatan medis dan non

medis11. Meningkatkan pengendalian biaya

81

Page 82: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

TABELTUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

82

Page 83: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

.

83

Page 84: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

BAB VRENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Untuk mewujudkan Visi, Misi, Tujuan, Strategi dan Kebijakan serta memperhatikan posisi organisasi hasil analisis lingkungan, maka strategi dikembangkan dengan program dan kegiatannya. Program-program tersebut kemudian dijabarkan lebih lanjut menjadi kegiatan yang akan dilaksanakan setiap tahunnya. Untuk mengukur tingkat keberhasilan program, maka diperlukan parameter / indikator kinerja setiap program, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif. Rincian program dan kegiatan dapat diuraikan dibawah ini:

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kelancaran pelayanan administrasi perkantoran dan aparatur.Indikator program : Persentase tindak lanjut penyelesaian hasil pertemuan tingkat direksi.Program ini dicapai dengan kegiatan : a. Penyediaan jasa surat menyurat.b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik .c. Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor.d. Penyediaan jasa kebersihan kantor.e. Penyediaan alat tulis kantor. f. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor.g. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan.h. Penyediaan makanan dan minuman.i. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah.j. Penyediaan jasa keamanan kantor.

84

Page 85: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

k. Penyediaan jasa tenaga kontrak.l. Operasional dan maintenance SIM RS.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.Program ini bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan sarana dan prasarana fisik antara lain kenyamanan dan kelengkapan fasilitas ruang kerja, dan pemeliharaan sarana transportasi.Indikator program : Kecepatan memberikan playanan ambulance/kereta jenazah di Rs JiwaProgram ini dicapai dengan kegiatan :a. Pengadaan perlengkapan gedung kantor.b. Pengadaan mebeleur.c. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional.d. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor.

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur.Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan disiplin pegawai sehingga diharapkan pelayanan rumah sakit baik dari segi teknis maupun administrasi semakin meningkat.Indikator program : Persentase angka kemangkiranProgram ini dicapai dengan kegiatan :a. Pengadaan pakaian.b. Pembinaan fisik dan mental aparatur.

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi SDM melalui pendidikan dan pelatihan baik out job training maupun in house training.Program ini dicapai dengan kegiatan :Indikator program : Persentase karyawan yang mendapatkan pelatihan minimal 20 jam pertahun

85

Page 86: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

a. Pendidikan dan pelatihan formal.b. Sosialisas perundang-undangan, hasil penelitian dan pelatihan.c. Koordinasi, sinkronisasi dan sosialisasi perencanaan.d. Peningkatan kapasitas tenaga fungsional.e. Penguatan pelaksanaan BLUD.f. Pelatihan-pelatihan lain yang mendukung peningkatan kualitas

pelayanan RS.

5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan.Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan pelaporan capaian kinerja dan keuangan, hal ini dicapai dengan kegiatan :Indikator program : Persentase pertumbuhan pendapatana. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi

kinerja SKPD.b. Penyusunan laporan keuangan.c. Penyusunan rencana strategis (RENSTRA) SKPD.d. Penyusunan rencana kerja (RENJA) SKPD.e. Penyusunan rencana bisnis anggaran (RBA) BLUD.f. Monitoring dan evaluasi capaian kinerja.

6. Program Upaya Kesehatan Masyarakat.Program ini dimaksudkan untuk mendukung fungsi pelayanan rehabilitasi dan mengembalikan kemampuan fungsi optimal atau kemandirian pasien, mencapai hidup yang berkualitas, mengembalikan produktifitas dan sosialisasi kembali ke masyarakat. Indikator program : Persentase cakupan pelayanan puskesmas dan rumah sakit baik pemerintah maupun swasta.Program ini dicapai dengan kegiatan :a. Penyediaan jasa pelayanan kesehatan.

86

Page 87: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

b. Pelayanan konseling dan testing HIV/AIDS.c. Home visit pasien.d. Terapi aktifitas kelompok.e. Terapi rekreasional pasien.f. Pekan olah raga kesehatan rehabilitasi mental

(PORKESREMEN).g. Survey mutu pelayanan dan kepuasan pelanggan.h. Koordinasi, sinkronisasi dan konsultasi pelayanan kesehatan

jiwai. Sinkronisasi, koordinasi dan konsultasi Jamkesmas dan

Jamkesdaj. Survey penilaian RS Kelas A Pendidikank. Penilaian akreditasi RSl. Penguatan pelaksana BLUD

7. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.Program ini pada pelayanan kesehatan jiwa bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan jiwa masyarakat dengan cara pemberdayaan masyarakat tersebut. Dibutuhkan pembinaan teknis dan dukungan pelaksanaan oleh tim lintas sektoral dan tim lintas program di tingkat Kabupaten dan Provinsi.Program ini dicapai dengan kegiatan :a. Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup

sehat.b. Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat/family gathering.c. Publikasi pelayanan RSJ terhadap masyarakat melalui Media TV

Onlined. Publikasi dan promosi pelayanan RSJ terhadap masyarakat

melalui media cetak

87

Page 88: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

8. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin.Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan jiwa pada masyarakat terutama masyarakat miskin dalam memudahkan akses layanan.Indikator program : Pelayanan terhadap pasien GAKIN yang datang ke RS pada setiap unit pelayananProgram ini dicapai dengan kegiatan :

a. Pemulangan pasien yang tidak mampu.b. Pengadaan paket pakaian pasien dan gelandangan psikotik.c. Penjemputan pasien gelandangan psikotik dan pasung.d. Pemakaman jenazah pasien miskin.

9. Program Pengadaan Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-paru/Rumah Sakit Mata.Program ini dimaksudkan mendukung pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan dan pengembangan layanan unggulan yaitu pelayanan sub jiwa tumbuh kembang anak dan remaja, rehabilitasi Napza dan geriatri. Selain itu untuk pemenuhan jenis pelayanan sesuai RS Jiwa Tipe A yaitu penambahan klinik spesialis penyakit dalam, saraf, anak dan rehabilitasi medik serta implementasi Master Plan RS Jiwa Tampan.Indikator program : Persentase ketersediaan jenis pelayanan.Program ini dicapai dengan kegiatan :a. Rehabilitasi bangunan rumah sakit.b. Pengadaan alat-alat rumah sakit.c. Pengadaan obat-obatan rumah sakit.d. Pengadaan mebeleur rumah sakit.

88

Page 89: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

e. Pengadaan perlengkapan rumah tangga rumah sakit.f. Pengadaan bahan-bahan logistik rumah sakit.g. Pengadaan percetakan administrasi dan surat menyurat rumah

sakit.h. Pengadaan makan dan minum pasien rumah sakit.i. Pengadaaan alat-alat kesehatan rumah sakit.j. Pengadaan alat/bahan material laboratorium.k. Pelayanan klinik tumbuh kembang anak dan remaja.l. Pengadaan alat dan bahanterapi vocasional pasien.m. Pembuatan pagar ruang rawat inap.n. DED gedung rahabilitasio. Pembangunan gedung IGD terpadu.p. Pembuatan pagar gedung Napzaq. Pembuatan pagar lingkungan.r. Perencanaan kawasan RS Jiw Tampans. Pembangunan gedung UPIP.t. Pembangunan gedung poliklinik.u. Pembuatan landscape.v. Pembangunan gedung rehabilitasi.w. Pembangunan gedung gedung rawat inap priax. Pembangunan gedung rawat inap wanita.y. Pembangunan gedung perkantoran.

10.Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-paru/Rumah Sakit Mata.Sarana dan prasarana yang ada membutuhkan pemeliharaan secara rutin/berkala sehingga baik bangunan, peralatan medis dan non medis layak pakai dan sesuai standar. Bangunan RS yang ada direnovasi dan dipelihara secara rutin/ berkala, refungsi

89

Page 90: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

bangunan disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan dan sistem zonasi sesuai master plan RS Jiwa Tampan.Indikator program : Persentase sarana dan prasarana kesehatan yang dipelihara.Program ini dicapai dengan kegiatan :a. Pemeliharaan rutin/berkala rumah sakit.b. Pemeliharaan rutin/berkala ruang poliklinik.c. Pemeliharaan rutin/berkala alat-alat kesehatan RS.d. Pemeliharaan rutin/berkala rumah tangga RS.e. Pemeliharaan rutin/berkala instalasi pengolahan limbah RS.

11.Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan.Indikator program : Pemberi pelayanan kegawat daruratan yang bersertifikat.Program ini dicapai dengan kegiatan :a. Kemitraan peningkatan kualitas dokter dan paramedis.b. Kemitraan penyelenggaraan program terapi communitas

Narkoba.c. Kemitraan peningkatan kualitas SDM RS (Magang pegawai).

12.Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan pada RS BLUD.Indikator program : Persentase meningkatnya pelayanan kesehatan pada BLUD RS sesuai Standar pelayanan Minimal.Program ini dicapai dengan kegiatan :a. Pelayanan kesehatan.

Kegiatan ini untuk mendukung peningkatan kualitas layanan RS BLUD terhadap pasien dan kebutuhan rutin pasien antara lain pengadaan obat-obatan, makan minum pasien, dan kebutuhan operasional RS lainnya

A. KERANGKA PEMBIAYAAN JANGKA MENENGAH

90

Page 91: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

Untuk mewujudkan rencana strategis sebagaimana yang telah diuraikan dalam bab sebelumnya, diperlukan pembiayaan. Rencana strategis ini akan dilaksanakan secara bertahap setiap tahun 2014 sampai dengan tahun 2019 untuk mendapatkan kondisi yang diharapkan sesuai dengan yang tertuang dalam visi misi Rumah Sakit.

Rencana program,kegiatan indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif dapat dilihat dalam tabel berikut.

91

Page 92: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

92

Page 93: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

93

Page 94: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

94

Page 95: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

95

Page 96: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

96

Page 97: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

97

Page 98: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

98

Page 99: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

B. PROYEKSI KEUANGAN

Berdasarkan rencana strategis dan rencana pencapaian target dan indikator kinerja, maka RS Jiwa Tampan memproyeksikan kinerja keuangan selama lima tahun ke depan.

1. Neraca

Diharapkan pada akhir tahun 2014 aset RS Jiwa Tampan menjadi Rp68,903 milyar dan terus meningkat pada tahun 2018 menjadi sebesar Rp161,695 milyar. Peningkatan ini bisa direalisasikan bila rencana belanja investasi yang akan diajukan ke pada Pemerintah Provinsi Riau maupun ke Pemerintah Pusat mendapatkan persetujuan.

(dalam jutaan)Akun 2014 2015 2016 2017 2018Aset Lancar 5,052 4,082 2,917 2,102 1,531 Aset Tetap 63,851 87,817 133,582 149,006 160,164 Jumlah 68,903 91,899 136,499 151,107 161,695 Kewajiban 200 220 198 242 198 Ekuitas Dana Lancar 4,852 3,862 2,719 1,860 1,333 Ekuitas Dana Investasi 63,851 87,817 133,582 149,005 160,164 Jumlah 68,703 91,679 136,301 150,865 161,497 Kewajiban + Ekuitas 68,903 91,899 136,499 151,107 161,695

Rincian lebih lanjut dapat dilihat dalam lampiran.

2. Laporan Operasional

Pendapatan

99

Page 100: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

Pendapatan dari jasa layanan diharapkan terus meningkat selama lima tahun ke depan. Peningkatan ini diharapkan dapat direalisasikan sehubungan dengan peningkatan jumlah pasien dan jumlah pelayanan rumah sakit.

Selain pendapatan dari jasa layanan, pendapatan dari APBD diharapkan terus meningkat. Dalam hal ini dukungan Pemerintah Provinsi Riau terhadap RS Jiwa Tampan sangat diharapkan sehingga pelayanan kepada pasien tidak terkendala lagi dengan kekurangan biaya operasional rumah sakit.

(dalam jutaan)Pendapatan 2014 2015 2016 2017 2018Jasa Layanan 12,488 15,610 19,513 25,366 32,976

APBD 47,484 36,513 58,508 27,682 23,450

APBN 0 0 0 0 0Lain-lain yang sah 12 12 16 16 16

Jumlah 59,984 52,135 78,037 53,064 56,442

Rincian lebih lanjut dapat dilihat dalam lampiran.

Biaya

Biaya RS Jiwa Tampan dalam kurun waktu lima tahun ke depan juga diharapkan meningkat. Peningkatan ini seiring dengan peningkatan pelayanan pasien baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Belanja untuk investasi pun diharapkan meningkat, seperti untuk menambah sarana gedung pelayanan maupun untuk menambah peralatan medis rumah sakit.

(dalam jutaan)Biaya 2014 2015 2016 2017 2018Pelayanan 41,989 36,494 54,626 37,145 39,509

100

Page 101: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

Umum dan Admninistrasi 17,995 15,640 23,411 15,919 16,932

Jumlah 59,984 52,135 78,037 53,064 56,442

Rincian lebih lanjut dapat dilihat dalam lampiran.

3. Arus Kas

Dari proyeksi arus kas, secara garis besar arus kas masuk berasal dari aktivitas operasi, karena dalam lima tahun ke depan, RS Jiwa Tampan hanya memprediksikan baru dari pemasukan kas dari aktivitas operasional rumah sakit, belum dapat melakukan pemasukan dari penjualan aktiva maupun dari peminjaman/utang ke pihak ekternal.

Arus kas keluar masih didominasi dari aktivitas operasional dan aktivitas investasi karena RS Jiwa Tampan masih berfokus kepada pelayanan pasien dan peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit.

(dalam jutaan)2014 2015 2016 2017 2018

A.Aktivitas Operasional 35,282 23,966 45,765 15,423 11,158

Masuk 59,984 52,135 78,037 53,064 56,442

Keluar 24,703 28,169 32,271 37,641 45,283

B.Aktivitas Investasi (35,282) (23,966) (45,765) (15,423)

(11,158)

Masuk 0 0 0 0 0Keluar 35,282 23,966 45,765 15,423 11,158

C.Aktivitas Pembiayaan 0 0 0 0 0Masuk 0 0 0 0 0Keluar 0 0 0 0 0So Awal 200 200 200 200 200

101

Page 102: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

So Akhir 200 200 200 200 200

Rincian lebih lanjut dapat dilihat dalam lampiran.

4. Rasio Keuangan

1) Rasio Aktiva Lancar terhadap Utang Lancar

Adalah rasio antara aktiva lancar dibandingkan dengan utang lancar. Diharapkan rasio tersebut di akhir tahun 2018 mempunyai nilai 7,73. RS Jiwa menganggap rasio ini pada

tingkat yang ideal karena tidak terlalu likuid, sehingga aktiva lancar tersebut

dapat dipergunakan sewaktu-waktu untuk membayar utang yang ada secara

ideal.

2014 2015 2016 2017 2018Aktiva Lancar 5,052 4,082 2,917 2,102 1,531

Utang Lancar 200 220 198 242 198

25.26 18.55 14.73 8.69 7.73

2) Rasio Total Aktiva terhadap Total Utang

Adalah rasio antara total aktiva dibandingkan dengan total utang. Diharapkan

rasio tersebut terus meningkat karena investasi yang cukup siginifikan setiap

tahunnya.

2014 2015 2016 2017 2018

Total Aktiva 68,903 91,899 136,49

9 151,10

7 161,695

Total Utang 200 220 198 242 198

344.52 417.72 689.39 624.41 816.64

3) Rasio Kemandirian

102

Page 103: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

Adalah rasio antara Pendapatan BLUD selain APBN/D dibandingkan dengan total

pendapatan. Rasio ini pun diharapkan meningkat, sehingga rumah sakit mampu

membiayai operasionalnya sendiri.

2014 2015 2016 2017 2018Pendapatan BLUD (selain APBD/N)

12,500.00

15,622.00

19,528.10

25,381.85

32,991.73

Total Pendapatan

59,984.42

52,134.52

78,036.56

53,064.03

56,441.62

0.21 0.30 0.25 0.48 0.58

4) Rasio Belanja Pelayanan / Operasional terhadap Belanja Investasi

Adalah rasio antara belanja operasional dibandingkan dengan total belanja.

Pada awal periode belanja akan diproyeksikan untuk lebih kepada belanja

investasi dan akan menurun seiring berakhirnya periode rencana bisnis sehingga

porsi belanja operasional akan membesar pada akhir periode.

2014 2015 2016 2017 2018

Belanja Operasional 24,702.7

2 28,168.5

5 32,271.2

8 37,640.8

2 45,283.4

2

Belanja Investasi 35,281.7

0 23,965.9

7 45,765.2

8 15,423.2

1 11,158.1

9

0.700 1.175 0.705 2.441 4.058

5) Rasio Pengelolaan Belanja

Adalah rasio antara total pendapatan dibandingkan dengan total belanja. Dalam proyeksi ini, RS Jiwa Tampan masih mengasumsikan belanja yang akan dilaksanakan disesuaikan dengan pendapatan yang akan diperoleh,

103

Page 104: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

sehingga rasionya adalah 1, dan konstan selama lima tahun kedepan.

6) Rasio Pertumbuhan Pendapatan Jasa Layanan

Adalah rasio pertumbuhan pendapatan BLUD selain dari APBN/APBD. Diharapkan pertumbuhan pendapatan BLUD selain dari APBN/APBDD akan terus tumbuh menjadi 30% pada akhir periode.

2014 2015 2016 2017 2018

Pendapatan 12,500.00 15,622.00 19,528.10 25,381.85 32,991.73

pertumbuhan - 25% 25% 30% 30%

104

Page 105: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

BAB VIINDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA

TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Indikator kinerja RS Jiwa Tampan yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD adalah indikator kinerja yang secara langsung menunjukan kinerja yang akan dicapai RS Jiwa Tampan untuk lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Provinsi Riau.

Perumusan indikator kinerja RS Jiwa Tampan dalam Rencana Strategis ini mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Badan Layanan Umum Daerah RS Jiwa Tampan Provinsi Riau. Standar Pelayanan Minimal adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal. Maksud ditetapkannya Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang rumah sakit adalah guna memberikan pelayanan atau kegiatan minimal yang harus dilakukan rumah sakit sebagai tolok ukur kinerja dalam menentukan capaian jenis dan mutu pelayanan kesehatan di RS Jiwa Tampan.

Tujuan ditetapkannya SPM bidang rumah sakit adalah : a. Terlaksananya peningkatan derajat kesehatan masyarakat

melalui pelayanan rumah sakit yang bermutu dan terjangkau;

105

Page 106: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

b. Terlaksananya kegiatan peningkatan mutu berkelanjutan yang sesuai standar berbasis profesionalisme dengan tetap mengedepankan masalah aksesibilitas masyarakat;

c. Telaksananya pelayanan rujukan yang tepat guna dan berjalan lancar sesuai dengan tuntutan masyarakat diwilayah cakupannya.

Standar Pelayanan Minimal bidang rumah sakit pada RS Jiwa Tampan meliputi jenis indikator dan standar pencapaian kinerja pelayanan rumah sakit, jenis pelayanan rumah sakit yang wajib disediakan oleh rumah sakit, yang meliputi :

1. Pelayanan Gawat Darurat.2. Pelayanan Perawatan Intensif Psikiatri.3. Pelayanan Rawat Jalan.4. Pelayanan Rawat Inap.5. Pelayanan Rehabilitasi Psikososial.6. Pelayanan Psikologi.7. Pelayanan Konseling Keperawatan Jiwa.8. Pelayanan Psikiatrik Forensik.9. Pelayanan Kesehatan Jiwa Berbasis Masyarakat.10. Pelayanan Laboratorium.11. Pelayanan Radiologi.12. Pelayanan Farmasi.13. Pelayanan Gizi.14. Pelayanan Keluarga Miskin (Gakin).15. Pelayanan Rekam Medik.16. Pelayanan Limbah.17. Pelayanan Administrasi Manajemen.18. Pelayanan Ambulance/Kereta Jenazah.19. Pelayanan Pemulasaran Jenazah.

106

Page 107: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

20. Pelayanan CSSD dan Laundry.21. Pelayanan Pemeliharaan Sarana Medik dan Non medik.22. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI).

107

Page 108: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

Tabel 6.1Indikator Kinerja RS Jiwa Tampan yang Mengacu pada

Tujuan dan Sasaran RPJMD

( EXCEL )

108

Page 109: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

Tabel 6.1Indikator Kinerja RS Jiwa Tampan yang Mengacu pada

Tujuan dan Sasaran RPJMD

( EXCEL )

Tabel 6.1

109

Page 110: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

Indikator Kinerja RS Jiwa Tampan yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

( EXCEL )

Tabel 6.1Indikator Kinerja RS Jiwa Tampan yang Mengacu pada

110

Page 111: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

Tujuan dan Sasaran RPJMD

( EXCEL )

Tabel 6.1Indikator Kinerja RS Jiwa Tampan yang Mengacu pada

Tujuan dan Sasaran RPJMD

111

Page 112: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

( EXCEL )

Tabel 6.1Indikator Kinerja RS Jiwa Tampan yang Mengacu pada

Tujuan dan Sasaran RPJMD

112

Page 113: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

( EXCEL )

Tabel 6.1Indikator Kinerja RS Jiwa Tampan yang Mengacu pada

Tujuan dan Sasaran RPJMD

113

Page 114: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

( EXCEL )

Tabel 6.1Indikator Kinerja RS Jiwa Tampan yang Mengacu pada

Tujuan dan Sasaran RPJMD

( EXCEL )

114

Page 115: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

Tabel 6.1Indikator Kinerja RS Jiwa Tampan yang Mengacu pada

Tujuan dan Sasaran RPJMD

( EXCEL )

115

Page 116: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

BAB VIP E N U T U P

Demikian rencana strategis (RENSTRA) RS Jiwa Tampan Provinsi Riau tahun 2014 – 2019 disusun sebagai implementasi dan komitmen seluruh karyawan RS Jiwa Tampan Provinsi Riau untuk mewujudkan visi dan misi pembangunan di bidang kesehatan khususnya pelayanan kesehatan jiwa, yang dilakukan

116

Page 117: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

secara bertahap sesuai dengan skala prioritas dan kemampuan anggaran.

Apabila dalam perjalanan terjadi perubahan situasi atau kondisi yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pelayanan maka dokumen Renstra ini dapat ditinjau kembali dan dilakukan penyesuaian seperlunya.

Akhirnya kami berharap apa yang tertuang dalam Renstra ini dapat membantu meningkatkan pelayanan kesehatan pada umumnya dan meningkatkan pelayanan kesehatan jiwa pada khususnya.

Faktor Internal yang mempengaruhi pencapaian kinerja :a. Kebijakan pimpinan (dukungan pejabat yang berwenang bagi

peraturan dan kebijakan internal rumah sakit);b. Lahan yang luas;c. Lokasi rumah sakit mudah diakses;

117

Page 118: rsjiwatampan.riau.go.idrsjiwatampan.riau.go.id/.../2017/10/RenstraRSJT14-19.doc · Web viewInstalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan

Renstra Rumah Sakit Jiwa Tampan 2014 – 2019.

d. Kelengkapan pelayanan, jumlah dan kualitas pelayanan rumah sakit;

e. Ketersediaan tenaga SDM, jumlah, jenis dan komitmen;f. Pendanaan terkait dengan investasi, pembiayaan dan tarif

rumah sakit;g. Status dan kompetensi SDM;h. Ketersediaan fasilitas untuk pendidikan dan penelitian;i. Kesiapan rumah sakit dalam sistem integrasi dengan

lembaga pendidikan dalam implementasi manajemen dibidang pelayanan dan pendidikan;

j. Daya juang sebagai rumah sakit yang telah eksis (mutu dan pemasaran).

118