belbelhias.files.wordpress.com · Web viewIa dijalankan secara spontan pada peringkat permulaan,...
Transcript of belbelhias.files.wordpress.com · Web viewIa dijalankan secara spontan pada peringkat permulaan,...
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa merupakan alat komunikasi yang komplek, maka dalam
pembelajarannya diperlukan banyak jalan/ cara. Belajar Bahasa Arab (asing)
berbeda dengan belajar bahasa ibu. Oleh karena itu prinsip dasar pengajarannya
harus berbeda, baik menyangkut metode (model pengajaran), materi maupun
proses pelaksanaan pengajarannya. Bidang keterampilan pada penguasaan Bahasa
Arab meliputi kemampuan menyimak (listening competence/ mahaarah al –
Istima’), kemampuan berbicara (speaking competence/ mahaarah al-takallum),
kemampuan membaca (reading competence/ mahaarah al-qira’ah), dan
kemampuan menulis (writing competence/ mahaarah al – Kitaabah).
Berdasarkan keterangan di atas, maka makalah ini akan kami beri judul
"Kaidah Pembelajaran Bahasa".
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Apa saja teknik / kaidah pembelajaran dan pengajaran bahasa ?
2. Apa tujuan dari teknik/kaidah tersebut ?
3. Bagaimana isi dari tekniklkaidah tersebut ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui :
1. Macam-macam teknik/kaidah pembelajaran bahasa.
2. Tujuan dari teknik/kaidah tersebut.
3. Isi dari teknik/kaidah tersebut
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Teknik-teknik Pembelajaran Bahasa
Teknik-teknik yang dikenal dalam pembelajaran bahasa antara lain :
a) Teknik latih tubi.
b) Teknik simulasi.
c) Teknik main peranan.
d) Teknik sumbangsaran.
e) Teknik permainan bahasa.
f) Teknik soal jawab.
g) Teknik bercerita.
h) Teknik drama.
i) Teknik inkuiri.
j) Teknik perbincangan.
k) Teknik forum.
l) Teknik pembahasan.
m)Teknik kuis.
2. Tujuan Teknik
a. Menarik Minat murid,
b. Menambah perhatian siswa,
c. Membangkitkan rasa ingin tahu.
3. Isi Teknik
a. Latih - Tubi
Teknik latih tubi adalah aktivitas pengulangan fakta-fakta atau
kecakapan yang dipelajari.
Tujuannya untuk mencapai taraf penguasaan kemahiran.
Boleh digunakan untuk mencapai sesuatu kemahiran seperti
kemahiran menyebut perkataan, ayat-ayat atau mengingat fakta-fakta
penting.
2
Melalui teknik ini pelajar akan mengalami proses mendengar,
melihat, dan berfikir.
Berazaskan pengajaran bahasa dengar dan sebut (audiolingual) yang
biasanya digunakan dalam pengajaran bahasa kedua.
Mengikuti teknik ini, perhatian akan diberikan kepada 5 aspek
kebolehan menggunakan bahasa yaitu :
1. Sebutan (accent) yaitu menyebut patah-patah perkataan atau suku
kata dengan betul termasuk intonasi yang membawa makna dalam
suatu situasi.
2. Tata bahasa (grammar) yaitu penggunaan bahasa yang tepat
mengikut hukum-hukum bahasa daripada semua aspek.
3. Perbendaharaan kata (vocabulary) yaitu meluaskannya dengan
penggunaan imbuhan yang sesuai dengan mengikut konteksnya
dalam situasi tertentu.
4. Kefasihan (fluency) yaitu menggunakan perkataan dan lain-lain
dengan cara spontan tanpa memikirkan apakah maksudnya.
5. Kefahaman (comprehension) yaitu latihan memahami soal dan
memberikan jawaban yang wajar.
b. Teknik Simulasi
Simulasi diibaratkan sebagai satu situasi yang diwujudkan hampir
menyerupai keadaan sebenarnya yang memerlukan interaksi sesama
berdasarkan peranan masing-masing bagi pembuat keputusan dalam
menyelesaikan masalah, isu atau tugas semula.
Melalui teknik ini para pelajar dapat menggunakan kemahiran
belajar.
Dalam proses ini pelajar diwajibkan untuk memberi pendapat,
cadangan, membuat keputusan dan menyelesaikan masalah
berdasarkan peranan yang dipertanggungjawabkan.
Melalui teknik ini berbagai kemahiran dapat digabungkan dan
ditingkatkan terutama dalam kemahiran membaca dan menulis.
3
Dapat mewujudkan berbagai aktifitas menarik yang menjadi sumber
motivasi bagi pelajar untuk meneruskan proses pengajaran dan
pembelajaran.
c. Teknik Main Peranan
Main peranan bermaksud melakonkan sesuatu situasi atau masalah
atau peristiwa yang dianggap penting.
Pelajar diberi peran sebagai watak-watak yang ditentukan dalam satu
situasi yang disediakan.
Main peranan ialah dramatisasi yang tidak dengan menghafalan
skrip, dimana pelaku-pelakunya mencoba menyelesaikan atau
menjelaskan situasi kepada pelajar-pelajar lain supaya
mempraktikannya sendiri berdasarkan peranan yang dimainkan
secara spontan.
Proses ini biasanya dimulai dengan memikirkan masalah yang
sesuai. Masalah ini dikemukakan kepada pelajar dengan cara
membacakannya atau memperlihatkannya melalui film, televisi,
mendengar rekaman dan sebagainya.
d. Teknik Sumbangsaran
a. Teknik ini dikenal juga sebagai percambahan fikiran (brainstorming)
yang merupakan satu sesi perbincangan yang membolehkan setiap
orang menyumbangkan pendapat dan idea.
b. Boleh didekati sebagai aktivitas permainan bahasa pada peringkat
sekolah rendah dan berkembang menjadi aktivitas perbincangan
yang lebih serius dan kompleks pada peringkat sekolah menengah,
universitas dan latihan profesional.
c. Menekankan pengeluaran idea daripada pembelajaran yang kreatif
dan bukan pembelajaran secara analitis.
Tujuan Sumbang Saran :
Topik perbincangan sesuai dengan kemampuan dan minat murid.
Garis panduan guru harus ringkas dan jelas.
4
Semua cadangan dan idea yang dikemukakan harus dicatat untuk
dibincangkan dalam sesi umum.
Setiap kumpulan harus memilih pengurus yang betul-betul layak.
Setiap orang diberi peluang untuk mengemukakan cadangan.
Pelajar haruskan menyumbang beberapa idea.
Suasana perbincangan yang tidak formal hendaklah diwujudkan.
Pastikan waktu untuk sesi sumbangsaran adalah mencukupi.
Diharuskan menggunakan prinsip 5W ( What? Why? Who? Where?
How? ).
Cadangan dan idea yang dikemukakan tidak boleh dikritik.
e. Teknik Permainan Bahasa
Permainan bahasa adalah salah satu cara dalam mempelajari bahasa
melalui teknik permainan.
Pelibatan dalam permainan telah memberi peluang kepada pelajar
untuk memperolehi latihan intensif, pembelajaran yang bermakna
dan sebagai alat dianogstik.
Kebanyakan aktivitas yang dijalankan akan menggunakan berbagai
kemahiran berbahasa diantaranya kemahiran mendengar, berbicara,
membaca dan menulis.
Permainan bahasa mempunyai tujuan yang sesuai dengan keputusan
departemen pendidikan. Hal ini diterapkan melalui objektifitas yang
tersirat dalam permainan bahasa tersebut yaitu :
1) Merangsang interaksi verbal pelajar.
2) Menambah kefasihan dan keyakinan.
3) Menyediakan konteks pembelajaran.
4) Sebagai alat yang dapat mengatasi rasa bosan.
Contoh dari teknik ini adalah mencocokkan gambar satu dengan
gambar yang lainnya yang sekiranya sesuai/ cocok. Akan tetapi sebelum
pencocokan gambar dimulai terlebih dahulu semua gambar dikumpulkan
atau dicampur menjadi satu.
5
f. Teknik Soal – Jawab
Merupakan teknik yang paling lama dan paling popular digunakan
dalam bidang pendidikan.
Pemilihan teknik ini bukan karena mudah dilaksanakan, tetapi
karena untuk mewujudkan interaksi guru dengan murid secara
berkesan.
Teknik ini dilaksanakan dengan cara guru mengemukakan soal-soal
yang berkaitan dengan isi pelajaran dan pelajar disuruh menjawab
semampunya.
Soal-soal yang dikemukan memerlukan pelajar untuk berfikir
disamping dapat menguji dan menilai apa yang diajarkan.
Tujuan utama teknik soal jawab ialah :
1) Untuk menilai pengetahuan bahasa murid.
2) Untuk mengharskan pelajar berfikir secara kreatif, inovatif, logik
dan kritis.
3) Untuk mendorong pelajar agar dapat menyusun dan menguraikan
bahan yang diajarkan.
g. Teknik Bercerita
Merupakan salah satu pendekatan yang sesuai digunakan untuk
membina kecakapan berbahasa karena cerita merupakan sesuatu
yang dapat menarik minat dan perhatian pelajar.
Latihan pemahaman, perluasan perbendaharaan kata dan tata bahasa.
Dapat meningkatkan penguasaan kemahiran mendengar, berbicara,
membaca dan menulis.
Perkembangan cerita hendaklah di perhatikan.
Langkah-langkah dalam persediaan teknik bercerita ialah :
1) Pilih cerita yang sesuai dengan umur, kecerdasan dan minat
murid-murid. Kemudian sesuaikan pula dengan isi pelajaran yang
hendak disampaikan.
2) Kaji cerita itu dan coba masukkan aspek-aspek bahasa.
3) Hafalkan frasa atau ayat-ayat penting.
6
4) Latihan bercerita seolah-olah guru berada di hadapan murid-
murid sekurang-kurangnya sekali sebelum menggunakan teknik
ini.
5) Guru bercerita sampai selesai.
6) Guru boleh menggunakan gambar, atau objek-objek sebenarnya.
h. Teknik Drama
Sering digunakan dalam kaidah komunikatif dan kaidah yang
berasaskan pendekatan induktif yaitu kaidah terus, elektif dan
audiolingual.
Tujuan utama adalah untuk melatih pelajar menggunakan unsur
bahasa, unsur paralinguistik (jeda, nada dan intonasi) dan bukan
linguistik (mimik muka, gerak tangan, kepala dan lain-lain) yang
berkesan dalam sesuatu interaksi bahasa atau perbuatan.
Penggunaannya dapat mendorong dan merangsang pelajar untuk
menghubungkan perasaannya dengan mata pelajaran yang
dipelajarinya.
Pelajar bebas mengusulkan sesuatu dan membuat penemuan.
Drama berperan sebagai ragam pembelajaran yaitu sebagai salah
satu alat bantu pengajaran dan pembelajaran.
Dapat menimbulkan kesan pembelajaran kepada pelajar.
i. Teknik Inkuiri
Teknik ini dikenali sebagai teknik tinjau siasat.
Merangkum aspek-aspek soal penyelidikan untuk mendapatkan
jawaban atau kesimpulan yang berorientasikan masalah.
Dapat menimbulkan daya refleksi di kalangan pelajar.
Merupakan satu kaidah pengajaran bahasa yang dinamik untuk
menimbulkan minat dan daya kreativitas pelajar karena pelajar
sering mengemukakan soal ‘bagaimana’. Oleh itu, ia dapat melatih
pelajar mengemukakan berbagai soal.
Ciri lain yang terdapat dalam teknik ini termasuk memberi latihan
yang dalam proses kemahiran berfikir secara kreatif dan kritis.
Pengendalian teknik Inkuiri ialah :
7
1) Proses mengenali masalah.
2) Mengkaji pemikiran.
3) Mengumpul pendapat.
4) Menganalisis.
5) Membuat rumusan.
j. Teknik Perbincangan
Teknik perbincangan didefinisikan sebagai satu aktivitas
mengeluarkan dan mengulas pendapat tentang sesuatu pembahasan.
Tujuannya untuk melatih pelajar mengeluarkan fikiran dan pendapat
(Kementerian Pendidikan 1990:85).
Teknik perbincangan adalah satu aktivitas pengajaran dan
pembelajaran berbentuk perbualan dan dilakukan di kalangan pelajar
dan dalam pengawasan seorang guru.
Melibatkan aktivitas perbincangan antara pelajar dengan
bekerjasama dalam mengeluarkan pandangan masing-masing
mengenai sesuatu perkara atau topik.
Dalam perbincangan ini akan memberi peluang dan ruang bagi
mereka untuk berdiskusi terutama dalam aktivitas secara formal.
Latihan ini bukan saja sekedar mempertajamkan pikiran tetapi justru
dapat melatih kepekaan pelajar untuk berdiskusi dan mengeluarkan
pendapat.
Peranan guru akan berubah-ubah karena aktivitas ini dikendalikan
oleh pelajar sendiri.
Teknik perbincangan boleh dijalankan mengikut langkah-langkah
berikut :
1) Guru menarik perhatian murid kepada tema perbincangan yang
akan dijalankan.
2) Guru membagi murid menjadi beberapa kelompok kemudian
memilih seorang ketua bertanggungjawab untuk memastikan
semua aspek perbincangan dapat dijalankan dengan baik.
3) Guru kemudian menugaskan setiap kelompok salah seorang untuk
berdiskusi dengan kelompok lain.
8
Ketika perbincangan guru harus bergerak dari satu kelompok
ke kelompok yang lain, maka guru menegaskan perkara-
perkara yang perlu dibincangkan dan mengarahkan
perbincangan ke arah yang betul
Setelah perbincangan selesai, guru boleh meminta laporan dari
setiap kelompok. Hasil perbincangan boleh dicatat di papan
tulis untuk mengetahui hal-hal yang penting. Setelah itu guru
boleh menjalankan aktivitas penulisan dan sebagainya.
9
k. Teknik Forum
Forum merupakan satu sesi perbincangan yang melibatkan beberapa
orang untuk merencanakan suatu gagasan dan mengemukan
pendapat tentang sesuatu tema, yang dapat dijalankan secara formal.
Teknik forum merupakan salah satu aktivitas yang sesuai, di mana
pelajar akan bertukar pengetahuan dan pengalaman secara langsung
untuk meningkatkan kemahiran menyampaikan idea dan fikiran
dengan jelas, objektif, kreatif dan rasional.
Untuk mempermudah aktivitas ini, tema forum yang dipilih haruslah
mudah, menarik dan sesuai dengan kemahiran, pencapaian serta
peringkat dan umur pelajar.
l. Teknik Pembahasan
Bahasan ialah pengucapan sama ada menyokong atau membangkang
sesuatu pendirian dengan alasan yang logis dan idea yang tersusun.
Teknik pembahasan ini sesuai untuk semua peringkat pelajar di
sekolah menengah. Diantara manfaat teknik ini ialah :
1) Memperkembangkan kecakapan berkomunikasi yang berkesan.
2) Melatih berfikir dengan jernih dan melahirkan buah fikiran
dengan tepat dan teratur.
3) Menguasai kemahiran berbahasa dengan menggunakan struktur
ayat yang betul dan sesuai.
4) Mengemukakan gagasan secara rasional, kritis dan kreatif.
5) Melatih kemahiran mendengar, berbicara, membaca dan menulis.
6) Guru perlu mengambil inisiatif sendiri untuk memupuk kebolehan
berbahasa di kalangan pelajar.
7) Perkembangan kebolehan berbahasa dengan sendirinya akan
membawa kepada perkembangan kemahiran berbahasa,
perkembangan mental yang positif, peningkatan ilmu dan
pemupukan sifat-sifat kepemimpinan.
m. Teknik Kuis
Diperkenalkan pada tahun 1940 di England melalui Perbadanan
Penyiaran British (B.B.C). Aktivitas kuis bermula di negara ini setelah
10
dimasukkan dalam masa pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah-sekolah
Inggris dan diikuti di sekolah-sekolah Melayu.
Tujuannya ialah :
a. Guru dapat mengukuhkan pengajaran dan memantapkan pemahaman
pelajar mengenai topik-topik tertentu.
b. Pelajar dapat mengulang materi sambil bersantai.
c. Pelajar dapat melupakan permasalahan mereka dengan mengemukakan
soal-soal teka-teki.
d. Pelajar dapat belajar kaidah cara berfikir yang baru.
e. Membantu pelajar memahami sistem bahasa Melayu terutama dari segi
bentuk, makna dan penggunaan bahasa yang tepat.
f. Terdapat dua bentuk pengajaran dan pembelajaran bahasa melalui
teknik ini yaitu :
1) Ia dijalankan secara spontan pada peringkat permulaan,
perkembangan dan penutup. Ini bermakna kuis dapat dijadikan
sebagai aktivitas rangsangan, pengayaan, pemulihan dan
pengukuhan.
2) Kuis sebagai aktivitas pertandingan meliputi pertandingan antar
pelajar.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan Teknik/kaidah Pembelajaran Bahasa dapat kami
simpulkan sebagai berikut :
1. Teknik-teknik yang dikenal dalam pembelajaran bahasa antara lain : Teknik
latih tubi, Teknik simulasi, Teknik main peranan, Teknik sumbangsaran,
Teknik permainan bahasa, Teknik soal jawab, Teknik bercerita, Teknik
drama, Teknik inkuiri, Teknik perbincangan, Teknik forum, Teknik
pembahasan, Teknik kuis.
2. Tujuan Teknik tersebut adalah menarik minat murid, menambah perhatian
siswa dan membangkitkan rasa ingin tahu.
3. Isi Teknik Latih - Tubi yaitu dengan aktivitas pengulangan fakta-fakta atau
kecakapan yang dipelajari. Boleh digunakan untuk mencapai sesuatu
kemahiran seperti kemahiran menyebut perkataan, ayat-ayat atau mengingat
fakta-fakta penting. Melalui teknik ini pelajar akan mengalami proses
mendengar, melihat, dan berfikir. Mengikuti teknik ini, perhatian akan
diberikan kepada lima aspek kebolehan menggunakan bahasa yaitu :
Sebutan (accent), Tata bahasa (grammar) Perbendaharaan kata (vocabulary),
Kefasihan (fluency) Kefahaman (comprehension). Teknik Simulasi yaitu
dengan menggunakan kemahiran belajar. Pelajar diwajibkan untuk memberi
pendapat, cadangan, membuat keputusan dan menyelesaikan masalah
berdasarkan peranan yang dipertanggungjawabkan. Melalui teknik ini
berbagai kemahiran dapat digabungkan dan ditingkatkan terutama dalam
kemahiran membaca dan menulis. Teknik Main Peranan yaitu pelajar diberi
peran sebagai watak-watak yang ditentukan dalam satu situasi yang
disediakan. Pelaku-pelakunya mencoba menyelesaikan atau menjelaskan
situasi kepada pelajar-pelajar lain supaya mempraktikannya sendiri
berdasarkan peranan yang dimainkan secara spontan. Teknik Sumbangsaran
yaitu dengan menekankan pengeluaran idea daripada pembelajaran yang
kreatif dan bukan pembelajaran secara analitis. Setiap orang diberi peluang
12
untuk mengemukakan cadangan. Pelajar haruskan menyumbang beberapa
idea. Teknik Permainan Bahasa yaitu dengan mempelajari bahasa melalui
teknik permainan. Aktivitas yang dijalankan akan menggunakan berbagai
kemahiran berbahasa diantaranya kemahiran mendengar, berbicara,
membaca dan menulis. Teknik Soal – Jawab yaitu dilaksanakan dengan cara
guru mengemukakan soal-soal yang berkaitan dengan isi pelajaran dan
pelajar disuruh menjawab semampunya. Teknik Bercerita yaitu dengan
latihan pemahaman, perluasan perbendaharaan kata dan tata bahasa. Kaji
cerita itu dan coba masukkan aspek-aspek bahasa. Boleh menggunakan
gambar, atau objek-objek sebenarnya. Teknik Drama yaitu dengan
menggunakan unsur bahasa, unsur paralinguistik (jeda, nada dan intonasi)
dan bukan linguistik (mimik muka, gerak tangan, kepala dan lain-lain) yang
berkesan dalam sesuatu interaksi bahasa atau perbuatan. Teknik Inkuiri
yaitu dengan merangkum aspek-aspek soal penyelidikan untuk mendapatkan
jawaban atau kesimpulan yang berorientasikan masalah. Memberi latihan
yang dalam proses kemahiran berfikir secara kreatif dan kritis. Teknik
Perbincangan yaitu dengan mengeluarkan dan mengulas pendapat tentang
sesuatu pembahasan, pengajaran dan pembelajaran berbentuk perbualan dan
dilakukan di kalangan pelajar dan dalam pengawasan seorang guru. Guru
menarik perhatian murid kepada tema perbincangan yang akan dijalankan.
Guru membagi murid menjadi beberapa kelompok kemudian memilih
seorang ketua bertanggungjawab untuk memastikan semua aspek
perbincangan dapat dijalankan dengan baik. Guru kemudian menugaskan
setiap kelompok salah seorang untuk berdiskusi dengan kelompok lain.
Ketika perbincangan guru harus bergerak dari satu kelompok ke kelompok
yang lain, maka guru menegaskan perkara-perkara yang perlu dibincangkan
dan mengarahkan perbincangan ke arah yang betul. Setelah perbincangan
selesai, guru boleh meminta laporan dari setiap kelompok. Hasil
perbincangan boleh dicatat di papan tulis untuk mengetahui hal-hal yang
penting. Setelah itu guru boleh menjalankan aktivitas penulisan dan
sebagainya. Teknik Forum yaitu dengan sesi perbincangan yang melibatkan
beberapa orang untuk merencanakan suatu gagasan dan mengemukan
13
pendapat tentang sesuatu tema, yang dapat dijalankan secara formal. Teknik
Pembahasan yaitu dengan memperkembangkan kecakapan berkomunikasi
yang berkesan. Teknik Kuis yaitu dengan dijalankan secara spontan pada
peringkat permulaan, perkembangan dan penutup. Ini bermakna kuis dapat
dijadikan sebagai aktivitas rangsangan, pengayaan, pemulihan dan
pengukuhan. Sebagai aktivitas pertandingan meliputi pertandingan antar
pelajar.
B. Saran
Dengan bermacam-macam teknik dalam pembelajaran bahasa tersebut
hendaknya dimanfaatkan semaksimal mungkin agar hasilnya sesuai dengan yang
diharapkan.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://abihulwa.blogspot.com/2009/04/teknik-pengajaran-dan-pembelajaran.html
http://bobezani.tripod.com/teknik.htm
http://abihulwa.blogspot.com/2009/04/teknik-pengajaran-dan-pembelajaran.html
http://bobezani.tripod.com/teknik.htm
15