file · Web viewIa tidak saja menjadi bagian dari pemberontakan di Asia Tenggara tetapi...

26
GERAKAN ABU SAYYAF A. Pendahuluan Konflik di Asia Tenggara selalu berkaitan erat dengan konteks regional, sosial-budaya dan konstelasi politik kenegaraan. Di Filipna, konflik bermula berkaitan erat dengan persaingan misi agama Islam dan Kristen/ pasca abad ke-13. Diskriminasi negara terhadap kelompok minoritas Muslim menjadi lebih kentara ketika menyebut mereka sebagai Moro, artinya identik dengan kelompok Islam yang dulu menduduki Spanyol. Dari sinilah konflik terus berkecamuk. Agama dan identitas etnik bahkan menempati bagian penting dari konflik itu. Pemberontakan oleh kelompok Muslim Minoritas di Mindanao, Filipina Selatan, misalnya, lebih karena diperlakukan tidak adil dalam kehidupan ekonomi dan politik, walaupun ada unsur agama yang cukup berperan. Hal menarik dari pengaruh global terhadap pemberontakan adalah faktor terorisme. Ia tidak saja menjadi bagian dari pemberontakan di Asia Tenggara tetapi juga telah menjadi propaganda utama Barat dalam menghadapi Islam garis keras. Bahkan bagi para analis politik, Asia Tenggara telah menjadi arena perang bagi al-Qaeda dan Amerika. Faktor agama telah menjadi simbol penting untuk menumbuhkan kesadaran kelompok Muslim tertentu dengan jargon jihad fi sabililah (jihad di jalan Allah). 1

Transcript of file · Web viewIa tidak saja menjadi bagian dari pemberontakan di Asia Tenggara tetapi...

Page 1: file · Web viewIa tidak saja menjadi bagian dari pemberontakan di Asia Tenggara tetapi juga telah menjadi ... (Penaganan Aksi Teroisme Internasional di Filipinai Bagian

GERAKAN ABU SAYYAF

A. Pendahuluan

Konflik di Asia Tenggara selalu berkaitan erat dengan konteks regional, sosial-

budaya dan konstelasi politik kenegaraan. Di Filipna, konflik bermula berkaitan erat

dengan persaingan misi agama Islam dan Kristen/ pasca abad ke-13. Diskriminasi

negara terhadap kelompok minoritas Muslim menjadi lebih kentara ketika menyebut

mereka sebagai Moro, artinya identik dengan kelompok Islam yang dulu menduduki

Spanyol. Dari sinilah konflik terus berkecamuk. Agama dan identitas etnik bahkan

menempati bagian penting dari konflik itu. Pemberontakan oleh kelompok Muslim

Minoritas di Mindanao, Filipina Selatan, misalnya, lebih karena diperlakukan tidak

adil dalam kehidupan ekonomi dan politik, walaupun ada unsur agama yang cukup

berperan.

Hal menarik dari pengaruh global terhadap pemberontakan adalah faktor

terorisme. Ia tidak saja menjadi bagian dari pemberontakan di Asia Tenggara tetapi

juga telah menjadi propaganda utama Barat dalam menghadapi Islam garis keras.

Bahkan bagi para analis politik, Asia Tenggara telah menjadi arena perang bagi al-

Qaeda dan Amerika. Faktor agama telah menjadi simbol penting untuk menumbuhkan

kesadaran kelompok Muslim tertentu dengan jargon jihad fi sabililah (jihad di jalan

Allah).

Sejak peristiwa sebelas Septenber 2001, Amaerika mulai melakukan

pemusnahan terorisme. Salah satu yang menjadi sasaran dari Amerika adalah sebuah

kelompok yang terdapat di megara Filipina yakni Kelompok Abu Sayyaf. Pemerintah

Filipina sudah memulai kerjasama dengan Amerika dalam pemusnahan kelompok ini.

Abu Sayyaf sendiri adalah suatu gerakan yang didirikan oleh Abubakar Janjalani pada

tahun 1989. Janjalani adalah seorang yang terpelajar, dia pernah belajar di Saudi-

Arabia dan Libiya dan telah menjadi seseorang yang radikal. Setelah menyelesaikan

studinya, Janjalani kembali ke Basilan kota kelahirannya. Dia mulai merekrut orang-

orang yang tidak sejalan dengan MNLF dan orang-orang Filipina yang pernah

berjuang dengan Mujahidin Afghanistan melawan Uni Soviet untuk bergabung

dengannya.

B. Sejarah Awal Konflik di Filipina

1

Page 2: file · Web viewIa tidak saja menjadi bagian dari pemberontakan di Asia Tenggara tetapi juga telah menjadi ... (Penaganan Aksi Teroisme Internasional di Filipinai Bagian

Filipina Selatan adalah sebuah daerah yang tidak henti-hentinya mengalami

konflik. Daerah ini adalah daerah dimana mayoritas penduduknya beragama Islam.

Konflik yang terjadi di daerah ini adalah karena adanya persaingan antar agama diluar

facktor lain seperti politik, social dan budaya.

Hal yang paling krusial adalah yang menyangkut dengan agama. Konflik di

Filipina dimulai dengan kolonisasi yang dilakukan oleh orang arab dan kemudian oleh

Kristen, yangmana keberbedaan kedua agama tersebut, hingga sekarang masih

berkompetisi untuk memperebutkan perhatian penduduk pribumi. Orang-orang Arab

Islam bergeser ke Selatan Filipina ketika orang-orang Kristen menduduki Utara

Filipina. Menurut orang-orang Islam akar dari gerakan separatis di Filipina

“didalamnya adanya kultur dan agama yang jauh berbeda antara Kristen, Daerah

Utara di Jajah, dan Muslim, beranggapan Selatan bukanlah taklukan dari Kristen.1 Ini

berarti daerah Selatan yang pada awalnya didominasi oleh Muslim telah terusik

dengan kehadiran agama Kristen sampai ke daerah ini.

Konflik yang terjadi di Filipina mulai terjadi sejak kedatangan orang-orang

Kristen Spanyol dan berhasil menduduki daerah Filipina Utara atau kepulauan Luzon

pada tahun 1565.2 Sejak saat itu orang-orang Spanyol yang ingin mendirikan Filipina

sebagai daerah koloni dan memasukan penduduk ke dalam agama Kristen. Sejak saat

itu terjadi perlawanan-perlawana antara orang Spanyol dan penduduk pribumi Islam,

dan dimenangkan oleh Spanyol pada tahun 1673.3

Konflik di Filipina terus berlanjut, setelah Spanyol berkuasa maka beralih

kekuasaan kepada Amerika, Jepang dan sampai Filipina memproklamasikan dirinya

sebagai Negara yang merdeka pada tanggal 4 Juli 1946. Pada masa pemerintahan

Marcus, konflik awal terjadi akibat suatu peristiwa pembunuhan di Corregidor. Para

sukarelawan Muslim Filipina, yang dilatih dalam taktik geriliya oleh suatu pasukan

resmi, dibunuh atas perintah komandan pasukan. Mereka menolak di kirim ke Sabah

guna melakukan inflirtasi Militer. Karena peristiwa ini terbentuklah Front

Pembebasan Muslim Moro (MNLF), MNLF adalh sebuah gerakan yang sangat

berpengaruh dalam memperjangkan kebebasan Muslim Moro. Dua kelompok lainnya

adalah seperti Front Pembebasan Islam Moro (MILF) dan yang paling belakangan

1 Hamish. K Wall, “The Dynamics of Small Arms Tranfers in Southeast Asian Insurgencies”, Tesis: Master of Arts in Political Science di Universitas Canterbury. Hlm 81

2 Cesar A. Majul, “Dinamika Islam Filipina”, Terj-, Jakarta: LP3ES, 1989. Hlm. 93 Ibid.,

2

Page 3: file · Web viewIa tidak saja menjadi bagian dari pemberontakan di Asia Tenggara tetapi juga telah menjadi ... (Penaganan Aksi Teroisme Internasional di Filipinai Bagian

adalah Abu Sayyaf yang terbentuk pada tahun 1989.4 Ketiga kelompok gerakan ini

memiliki tujuan yang sama yakni ingin mendirikan sebuah Negara teokrasi islam di

Mindanao Filipina Selatan dan pembangunan ekonomi di wilayah mereka.5

Dalam makalah ini hanya akan membahas mengenai gerakan Kelompok Abu

Sayyaf, dimana gerkana ini telha memperihatkan sebuah kerasahan di Filipina Selatan

khusunya di Mindanao, kemompok ini anti terhadap agama Kristen, dan aksi-aksi

yang telah dilakukan telah menjurus kepada tindak terorisme.

C. Kelompok Abu Sayyaf (ASG)

1. Ideologi Gerakan

Abu Sayyaf adalah suatu gerakan yang bersifat radikal, dimana gerakan ini

selalu mengunakan kekerasan dalam setiap aksinya. Gerakan Abu Sayyaf di Filipina

ini telah sangat meresahkan warga Filipina dengan aksi-aksi pengeboman, penculikan

dan pengeksekusisn terhadap sandra. Gerakan Abu Sayyaf ini telah mengarah ke

taraf teroroisme.

Mengenai hal Teroroisme, menyangkut istilah ideology ini sulit disepakati dan

secara objektif bahwa suatu kelompok terorisme yang ditunjukan melalui aksi

kekerasan. Ideologi terorisme mungkin digunakan pada berbagai bentuk misalnya

agama atau politik, tetapi masih memiliki tujuan motif aksi yang sama, yang

menyatukan kelompok, dan jaringan organisasi pada komunitas yang memiliki isi

pokok adalah pertengkara. Menurut Charles W Kigley Jr dan Eugene R Wirtkopf

adalah suatu penggunaan ancaman kekerasan, suatu metode pertempuran atau strategi

untuk meraih tujuan tertentu, yang ditujukan untuk menimbulkan keadaan takut di

pihak korban.6 Ranstop berpendapat bahwa fanatisme agama adalah sebuah motif

principal dari terorisme, dan dinyatakan dengan tegas oleh keberagaman keyakinan,

seperti Islam, Yahudi, Kristen, dan keyakinan lain, acapkali menempuh aksi

terorisme. Dia berpendapat bahwa terorisme agama adalah suatu tipe kekerasan

politik yang dimotivasi oleh rasa krisis spiritual dan sebuah reaksi terhadap perubahan

sosial dan politik.7

4 Garnijanto Bambang Wahjudi, “Kerjasama Regional ASEAN Menghadapi Isu Terorisme Internasional (Penaganan Aksi Teroisme Internasional di Filipinai Bagian Selatan Oleh ASEAN Tahun 2000 dan 2001)”, Tesis: Fakultas Ilmu Sosila dan Politik Program Pascasarjana Universitas Indonesia. 2003. Hlm. 64

5 Ibid.,6 Ibid., hlm 817 Eusoquito P. Manalo, “The Philippine Response To Terorism: The Abu Sayyaf Group,” Thesis:

Noval Postgraduate School, 2004. Hlm. 31

3

Page 4: file · Web viewIa tidak saja menjadi bagian dari pemberontakan di Asia Tenggara tetapi juga telah menjadi ... (Penaganan Aksi Teroisme Internasional di Filipinai Bagian

Menurut Ronald Gottersman, terdapat dua jenis organisasi teroris yaitu

domestik dan internasional. Teroris dari organisasi berjenis domestik melakukan

aktifitasnya hanya didalm negeri tempat ia berdomisili. Sedangkan teroris dari

organissasi berjenis internasional menyerang musuh mereka dimana saja dan kapan

saja. Sedangkan Atif M Mir membedakan lingkup gerakan dalam dua bagian yaitu

domestic terorism dan International Terorism. Domestic Terorism yaitu gerakan

terorisme yang dilakukan didalam batas teritorial suatu negara dan dilakukan oleh

perseorangan atau kelompok dengan tujuan-tujuan khusus politik, ekonomi atau

agama. Internasional terorism yaitu gerakan terorisme yang dihubungkan dengan

penyerangan-penyerangan terhadap susunan-susunan pihak ketiga (Third Party

Target) di wilayah atau teritorial asing dan dapat pula di dukung serta disponsori oleh

suatu negara.8 Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa Gerakan Abu

Sayyaf ini adalah sebuah gerakan terorisme domestik, yangmana gerakan ini hanya

beraksi di wilayah-wilayah tertentu di Filipina.

Pada awalnya Abu Sayyaf (bapak penyandang pedang) dikenal dengan nama

al-Harakatul al-Islamiya. Di awal tahun 1980-an sekitar 300 dan 500 fundamentalis

Moro tiba di Peswahan, Pakistan, untuk membantu Mujahiddin yang sedang melawan

invasi dan pendudukan Soviet ke Afghanistan. Salah seorang dari mereka, Ustadz

Abdurajak Janjalai, muncul sebagai seorang pemimpin.9

Kelompok Abu Sayyaf pertama muncul pada tahun 1989 dibawah

kepemimpinan Abdurajak Janjalani, anak seorang ulama di Basilan, dia belajar di

sebuah Universitas Islam di Arab Saudi, lulus pada tahun 1981 sebelumnya belajar

hukum Islam di Ummu l-Qura di Mekkah selama 3 tahun. Dia kembali ke Basilan

dan Zamboanga untuk berkhutbah pada 1984. Pada 1987 dia mengunjungi Libya dan

kemudian melanjutkan bersama Mujahiddin dan melawan Soviet selama beberapa

tahun di Afghanistan.10 Abu Sayyaf telah memiliki hubungan dengan sebuah gerakan

fundamentalis Islam, Al-Islamic Tabligh, di tahun 1980.11 Kelompok dibawah

pimpinan Janjalani sedang menjalankan sebuah pembentukan negara Islamic

Theocratic State of Mindanao (MIS), dan memasukan sebuah kepercayaan agama 8 Garnijanto Bambang Wahjudi, “Kerjasama Regional ASEAN Menghadapi Isu Terorisme

Internasional (Penaganan Aksi Teroisme Internasional di Filipinai Bagian Selatan Oleh ASEAN Tahun 2000 dan 2001)”, Op. Cit., hlm. 81

9 Zachary Abuza, “Balik Terorism: The Retrun of Abu Sayyaf”, Carlisle: Strategic Studies Institute, 2005. Hlm. 2

10 Ibid.,11 Larry Niksch, “Abu Sayyaf: Target of Philippine-U.S. Anti-Terrorism Cooperation, ” inWorld Terrorism, ed. Edward Linden (NY: Nova Science Publishers, 2002), hlm. 51.

4

Page 5: file · Web viewIa tidak saja menjadi bagian dari pemberontakan di Asia Tenggara tetapi juga telah menjadi ... (Penaganan Aksi Teroisme Internasional di Filipinai Bagian

yang meneriakan intoleransi dengan tujuan untuk menyebarkan Islam melalui Jihad12

dan yang menjadi target sasarannya semua umat Kristen Filipina. Dalam pencarian

objeknya, Kelompok Abu Sayyaf telah menetapkan ideologinya dengan tegas dan

agenda operasional yang telah mendalam terikat pada sebuah maksud usaha

pengabungan yang memaksa dominasi Islam dunia melalui perlawanan bersenjata.13

Kelompok Abu Sayyaf sangatlah kecil dan merupakan kelompok separatis Islam yang

sangat radikal di Filipina Selatan. Mereka menggunakan pemboman, pembunuhan,

penculikan dan pemerasan untuk mengupayakan berdirinya sebuah negara Islam yang

merdeka di Mindanao bagian Barat dan daerah Sulu, dimana daerah Filipina Selatan

merupakan populasi tertinggi umat Muslim tinggal.14

2. Kepemimpinan

Typical infrastruktur teroris kontemporer seperti gaya sentripugal sebuah

sistem tata surya: dimna pemimpin bagaikan matahari, dan anggotanya seperti planet

yang mengelilinginya, biasanya cukup memiliki pengaruh langsung yang kuat.

Zawordy, berpendapat bahwa dalam sistem hirarki ini, pemimpin berada diposisi

teratas ketika dalam sistem sentripugal pamimpin adalah pusatnya. Pemimpin gerakan

teroris, dijadikan pusat organisasi. Tidak hanya sebagai katalisator langsung dari

setiap aksi, dengan rencana, tetapi mereka juga berpartisipasi dalam setiap aksi.

Disatu sisi, Cragin dan Daily telah menunjukan bahwa kepemimpinan sangatlah lebih

berarti dan berpendapat bahwa pemimpin berperan dalam mepertahankan kohesiensi

kelompok dan bertangungjawab terhadap organisasi seperti yang dilakukan oleh

seorang pemimpin yang berkarisma.

Kemunculan Abu Sayyaf di awal tahun 1990-an dipresentasikan sebagai

pergerakan separatis Muslim yang radikal yang dikepalai oleh Abdurajak Janjalani,

yang merupakan seorang veteran perang dari Afghanistan. Dia berjuang bersama-

sama dengan kelompok mujahidin dibawah pimpinan Abdul rasul Abu Sayyaf. Ketika

Soviet menarik diri dari Afghanistan pada tahun 1989, Abdurajak kembali ke Basilan

dan mendirikan al-Harakut al-Islamiya atau gerakan Islam yang kita kenal dengan

Abu Sayyaf bersama kader-kader muda MNLF yang tidak sepaham dengan kebijakan

MNLF.15 Abdurajak Janjalani mendirikan kelompok Abu Sayyaf terpisah dari Moro

12 “ Asia Tenggara konsentrasi Baru Kebangkitan Islam,” Moeflich Hasbullah ed, Bandung: Fokusmedia, 2003 hlm. 242

13 Eusoquito P. Manalo, Op. Cit., Hlm. 3214 Ibid.,15 Ibid., hlm. 34

5

Page 6: file · Web viewIa tidak saja menjadi bagian dari pemberontakan di Asia Tenggara tetapi juga telah menjadi ... (Penaganan Aksi Teroisme Internasional di Filipinai Bagian

Nastional Liberation Front (MNLF), yang merupakan suatu kelompok pemberontak

nasional yang menggunakan cara-cara perang Geriliya melawan pemerintah Filipina

sejak tahu 1960-an.16 Abdurajak dipandang sebagai seorang yang kharismatik,

Abdurajak tertarik terhadap pergerakan pemuda-pemuda Muslim yang kembali dari

belajar di Saudi Arabia, Libya, Pakistan dan Mesir, dan juga militant local. Bila

dibandingkan dengan Hizbullah, kelompk Abu Saayaf memiliki anggota yang sangat

sedikit, diperkirakan 500 orang lebih kuat ditahun 1990-an. Antara tahun 1991 dan

1998, kelompok militant ini mulai memperluas dan mengembangkan kemampuannya,

dilihat dari pergerakannya kelompok ini rapi dalam melancarkanserangkaian serangan

kecil terhadap warganegara asing. Pada tahun-tahun pertama, kelompok Abu Sayyaf

banyak melakukan penculikan penduduk local, dan level kemampuan mereka

meningkat disebabkan oleh banyaknya angota mereka adalah direkrut dari kelompok-

kelompok yang tidak sejalan dengan perjuangan MNLF ataupun MILF.17

3. Perekrutan Anggota

Suatu keompok atau organisasi yang telah terbentuk, untuk mengembangkan

dirinya, maka di perlukanlah anggota, perekrutan anggota adalah suatu persyaratan

terpenting unuk sebuah kelangsusngan sebuah organisasi.suatu kelompok

membutuhkan anggota-angoota baru untuk menumbuhkan kekuatan dan melengkapi

dari kehilangan setiap anggota.

Pada awlnya perekrutan anggota dari gerkan Abu Sayyaf diambil dari para

pemuda Muslim yang tidak sejalan dengan kebijakan MNLF. Pada awal

pembentukannya, kelompok ini hanya berkisar 500 orang. Walupun hanya sedikit

tetapi gerakan ini berhasil membuat resah pemerintah Filipina dengan melakukan

penculikan, pemboman dan pembunuhan orang-orang Kristen local maupun Asing.

Menurut data pada tahun 2005 kelompk ini diperkirakan ada sekitar 200-300 anggota

di bawah kepemimpina Khadafi Janjalani. Menurut Eusoquito P. Manalo, berargumen

bahwa, “anggota kemopok Abu Sayyaf telah direkrut terbatas pada sebuah komunitas

tertentuoleh kelompok etnic linguistic dan keluarga dimana kordinasi internal yang

telah difasilitasi oleh kepercayaan.” Hal ini dibuat pengkelompokan yang sebenarnya

mustahil dimasuki oleh agen pemerintah.18

16 Ibid., hlm. 3517 Ibid., 18 Ibid.,

6

Page 7: file · Web viewIa tidak saja menjadi bagian dari pemberontakan di Asia Tenggara tetapi juga telah menjadi ... (Penaganan Aksi Teroisme Internasional di Filipinai Bagian

D. Daerah Operasional

Komando dan control adalah mekanisme yang digunakan oleh kelompok

teroriskordinasi rencana, dan eksekudi penyerangan. Kelompok teroris tidak hanya

menopang aktivitas komando dan control jaringan merekatetapi juga melindunginya

dari infiltrasi. Ditinjau dari kondisi geografis daerah Filipina Selatan yang masih

banyak memiliki hutan. Menurut Eusoquito P. Manalo bahwa satu dari sembilah

hutan yang tersebar di Filipina Selatan merupakan Markas dari Abu Sayyaf, basis

sentral sekitar 20 x 40 mil dan tersembunyi dengan baik yang bila ditarik Garis Merah

bahwa markas Abu Sayyaf bisa dikatakan benar-benar sulit dilalui. Hal ini akhirnya

menjadi tempat serbuan pasukan, tetapi pada hari pertama, Abu Sayyaf telah yakin

terhadap posisinya, dan beberapa dari mereka telah berhasil mempersulit militer

pemerintah.

E. Hubungan Abu Sayyaf dengan Jaringan Lokal dan Internasional

1. Hubungan Lokal

Kelompok Abu Sayyaf dapat dikatakan adalah pecahan dari gerakan

perlawanan MNLF, yangmana Abdurajak Janjalani pada awalnya merupakan anggota

dari MNLF. Abdurajak adalah salah seorang yang mengkritik keras pimpinan MNLF

yang agak moderat. Selanjutnya Abdurajak membentuk sebuah gerakan baru yakni

Abu Sayyaf.

Kelommpok Abu Sayyaf walupun berbeda dengan dua kelompok gerakan

lainnya. Seperti MNLF dan MILF, Karena dari ketiga kelompok ini memiliki tujuan

yang sama yakni mendirikan sebuah negara Islam di Filipina. Factor pendukung

lainnya adalah karena adanya kesatuaan agama yakni Islam. Huungan lokal antara

kelompok Abu Sayyaf terlihat dimana militer Filipina yakin bahwa ada hubungan

antara dua kelompok yakni Abu Sayyaf dan MILF, walaupun MILF hanya memberi

dukungan secara Pasif. Menurut data dari pemerintah Filipina bahwa MILF telah

memberikan dukungan berupa senjata kepada kelompok Abu Sayyaf sejak beroperasi

di Basilan, intelegen pemerintah Filipina telah mengatakan bahwa kelompok ASG

telah mengunakan kapal-kapal MILF dalam operasinya di Tawi-Tawi.

2. Hubungan Internasional

Pada akhir September 2001, militer Filipina mengkonfirmasikan secara

spekulatif bahwa al-Qaeda telah menampakan dukungan terhadap material,

7

Page 8: file · Web viewIa tidak saja menjadi bagian dari pemberontakan di Asia Tenggara tetapi juga telah menjadi ... (Penaganan Aksi Teroisme Internasional di Filipinai Bagian

kepemimpinan, dan pelatihan. Sebagai sebuah organisasi terosris transnasional, al-

Qaeda telah berkembang melalui daerah-daerah Timur Tengah, Eropa Barat, Amerika

Utara, dan Asia Selatan. Ditambah, hingga ke Asia Tenggara sebagai basis kunci dan

daerah persiapan. Percabangan perkembangan mereka sebagai sebuah organisasi

teroris, telah mengakibatkan timbulnya konflik sekterian, Kelompok Abu Sayyaf

meperdalam hubungan mereka dengan organisasi teroris transnasional. Pada awalnya,

Abu Sayyaf di danai melalui jaringan financial yang didirikan oleh Muhammad Jamal

Khalifa, saudara Osama bin Laden, yang telah diutus ke Filipina pada 1991, dan

mendirikan sebuah jaringan amal Islam. Kahlifa adalah anggota resmi yang langsung

bersentuhan kedaerah untuk basis amal Saudi., the Islamic International Relief

Organization (IIRO), dukungan ini tidak hanya untuk Filipina tetpi juga di Indonesia,

Thailand dan Taiwan.19 Selain hubungan dengan al-Qaeda yang telah memberi

dukungan Finansial dari gerakan ini, Abu Sayyaf juga menjalin hubungan dengan JI

(Jamaah-Islamiyyah).

Al-Qaeda diduga selain membantu dalam hal Finansial, namun juga telah

membantu dengan pelatihan-pelatihan militernya kepada anggota-anggota dari

Kelompok Abu sayyaf. Pejabat Militer Filipina mengatakan bahwa Abu sayyaf

menerima bantuan materil dan Financial dan juga latihan militer dari jaringan al-

Qaeda pimpinan Osama bin Laden sampai tahun 1995, dan dua kelompok tersebut

terus melakukan kontak.20

F. Perkembangan Gerakan Kelompok Abu Sayyaf

Pada bagian ke lima ini akan membahas mengenai perkembangan dari gerakan

Abu Sayyaf, hal ini ditinjau dari seberapa besar pengaruh yang telah ditimbulkan oleh

gerakan tersebut di Filipina.

Gerakan kelompok Abu Sayyaf dari awal pendiriannya telah banyak

melakukan terror-teror yang telah meresahkan masyarakat, Abu Sayyaf telah

melakukan penculikan, pengeboman dan aksi-aksi kekerasan lainnya dalam setiap

aksinya untuk mencapai cita-cita mereka mendirikan sebuah negara teokrasi Islam.

Diketahui sampai sekarang bahwa di Filipina Selatan terdapat tiga kelompok

perlawanan yang menonjol yaitu Moro National Liberation Front (MNLF), Moro

19 Zachary Abuza, “Balik Terorism: The Retrun of Abu Sayyaf,” hlm. 520 “ Asia Tenggara konsentrasi Baru Kebangkitan Islam,” Moeflich Hasbullah ed, Op. Cit.,

hlm. 242

8

Page 9: file · Web viewIa tidak saja menjadi bagian dari pemberontakan di Asia Tenggara tetapi juga telah menjadi ... (Penaganan Aksi Teroisme Internasional di Filipinai Bagian

Islamic Liberation Front dan Abu Sayyaf Group (ASG). Ketiga kelompok ini

memiliki tujuan yang sama yakni mendirikan sebuah Negara teokrasi Islam dan

pembangunan ekonomi wilayah mereka.

Kelompok Abu Sayyaf yang diperkirakan lahir di Basilan (Juga tempat utama

operasinya), beroperasi di propinsi sulu dan Tawi-Tawi di kepulauan Sulu serta

semenanjung Zamboanga. Pada bulan Maret-April 2001 mereka menjadi perhatian

masyarakat luas melaui operasi penculikan dan penyanderaan. Pada awal kelompok

ini berdiri, pada tahun 1991 mendapatkan perhatian dari masyarakat melalui aksi

pemboman, penculikan dan kejadian-kejadian lainnya di sekitar Zamboanga.

Pemimpin Kelompok Abu Sayyaf, Abdurajak Janjalani pernah menjadi anggota

MNLF dan pengkritik keras kepemimpinan Nur Misuari di dalam MNLF. Saat masih

menjadi anggota MNLF, pernah dikirim ke Libya untuk menjalani pelatihan

keagamaan. Lima ttahun kemudian setlah kembali ke Basilan, dengan dibantu

beberapa kaum muda MNLF, ia menjadi penceramah yang kharismatik dan seorang

pengagas pendirian Negara Islam di Mindanao, Filipna Selata.

Abdurajak Janjalani bersama kelompoknya merupakan kelompok yang tidak

menyetuji dilakukannya proses perdamaian antara MNLF yang tidak menyetujui

delakukannya proses perdamaian antara MNLF dan Pemerintah Filipina. Abdurajak

Janjalani pada tanggal 18 desember 1998 terbunuh dalam suatu pertempuran dengan

polisi di kampong Lamitan Provinsi Basilan tetapi pendukung Abu Sayyaf tetap

melanjutkan perjuangan melalui penculikan, pemboman dan pengumpulan uang

secara paksa. Khadafi Janjalani (saudara Abdurajak Abubakar Janjalani) kemudian

menjadi pemimpin Abu Sayyaf. Tujuan utamanya masih sama yakni mendirikan

sebuah Negara Islam.21

Sepeninggalan Abdurajak Janjalani kelompok ini terpecah ke dalam faksi-

faksi yang berbeda, kegiatannnya kemudian lebih diwarnai oleh perampokan dan

penculikan ketimbang perjuangan politik.22 hal ini terbukti pada tahun 2000,

kelompok ini telah menculik 53 orang meliputi pendeta, beberapa guru dan pelajar.

21 Garnijanto Bambang Wahjudi, “Kerjasama Regional ASEAN Menghadapi Isu Terorisme Internasional (Penaganan Aksi Teroisme Internasional di Filipinai Bagian Selatan Oleh ASEAN Tahun 2000 dan 2001)”, Op. Cit., hlm. 79

22 “ Asia Tenggara konsentrasi Baru Kebangkitan Islam,” Moeflich Hasbullah ed, Op. Cit., hlm. 242

9

Page 10: file · Web viewIa tidak saja menjadi bagian dari pemberontakan di Asia Tenggara tetapi juga telah menjadi ... (Penaganan Aksi Teroisme Internasional di Filipinai Bagian

Untuk menebus sandera Abu Sayyaf menuntut uang tebusan dan dua orang Sandra

dikabarkan telah dipenggal kepala.23

Saat penyanderaan in berlangsung, pada bulan April 2000 anggota Abu Sayyaf

lanya melakukan operasi penyebrangan dari wilayah Negara Filipina bagian selatan

menuju resort pulau wisata pulau Sipadan di wilayah Negara Malaysia. Di resort

Malayasia mereka menculik 21 orang berkebangsaan Asing terdiri dari 9 orang

Malaysia, 3 orang Jerman, 2 orang Perancis, 2 Orang Afrika Selatan, 2 Orang

Finlandia, 1 Waniata Libanon, 2 orang Filipina, seluruh korban penculkan ini dibawa

ke camp Abu SAayyaf di Taawi-Tawi untuk disandera kemudian dipindah ke Jolo.

Setelah serangan militer Filipina gagal membebaskan para sandera sejumlah

wakil Negara Eropa, Malayasia dan Libya bergabung dengan perundingan Filipina

dalam upaya membeadkan sandera. Pihak Abu Sayyaf menerbitkan sejumlah daftar

tuntutan yaitu pendirian Negara Moro yang merdeka, pelepasan beberapa teroris yang

diahan di luar negeri, pelarangan perahu nelayan yang beroperasi di lautan Sulu,

perlindungan bagi warga Filipina yang berada di Sabah Malaysia dan uang tebusan

drbsar sekitar 1 Juta dollar Amerika Serikat utuk satu orang sandera. Pada masa

penyanderaan ke dua puluh tiga orang ini kelompok Abu Sayyaf juga sempat

menyandera seorang wartawan Jerman dan dilepaskan setelah mendapat uang

tebusan. Kemudian berturut-turut menyandera tiga orang wartawan TV Perandis, dua

orang Filipina dan beberapa pendeta Filipina yang berusaha mengunjungi sandera. Di

akhir bulan agustus 2001, seorang warga Negara Amerika Serikat turut di sandera

setelah mengunjungi camp Abu Sayyaf sejumlah uang tebusan telah dibayarkan untuk

melepaskan sandera ini. Usaha perundingan dengan kelompok ini tidak berhasil

untuk membebaskan semua sandera. Empat Bulan kemudian, Agustus 2000, para

penyandera meminta uang tebusan satu juta dollar Amaerika Serikatsebagai imbalan

bila membebaskan tiga warga Negara Malaysia.

Sementara itu pada tanggal 10 September 2000 malam, tiga orang warga

Negara Malaysia dilarikan dari resort wisat pulau Pandanan di lepas Pantai Sabah

Malaysia oleh kelompok Abu Sayyaf dengan menggunakan kapal motor berkekuatan

tinggi melampaui kecepatan kapal angkatan laut Filipina.24 Bebrapa pihak menduga

mereka menggunakan uang tebusan sandera sebelumnya untuk membeli peralatan-

23 Garnijanto Bambang Wahjudi, “Kerjasama Regional ASEAN Menghadapi Isu Terorisme Internasional (Penaganan Aksi Teroisme Internasional di Filipinai Bagian Selatan Oleh ASEAN Tahun 2000 dan 2001)”, Op. Cit.,

24 “lagi, Tiga Warga Malaysia Diculik”, Kompas, Jakarta. Selasa 12 September 2000

10

Page 11: file · Web viewIa tidak saja menjadi bagian dari pemberontakan di Asia Tenggara tetapi juga telah menjadi ... (Penaganan Aksi Teroisme Internasional di Filipinai Bagian

peralatan perlengkapan baru. Pada tanggal 21 Mei 20001 kellompok abu Sayyaf

kembali manculik tiga warga Negara Amerika Serikat dan tujuh belas warga Negara

Filipina dari resort wisata Palawan di Filipina.

Hingga akir tahun 2001, kelompok Abu Sayyaf masih membawa dua orang

warga Negara Amerika Serikat dan satu perawat warganegara Filipina di pulau

Basilan hasil penculikan tujuh bulan lalu. Hal ini di ketahui saat kelompok tersebut

menawrkan perundingan pembebasan mereka di kota Zamboanga bulan April 2002.25

Pada bulan Juni 2002 satu orang sandera warganegara Amerika Serikat yaitu Martin

Burnham telah meninggal dunia saat dilakukan penyerangan oleh pasukan Filipina

terhadap basis Abu Sayyaf yang menyandera dia. Sedangkan istrinya Gracia Burnham

dapat diselamatkan. Sementara itu perawat Filipina yaitu Ediborah Yap telah telah

tewas saat operasi penyelamatan oleh militer Filipina ini.26

Di bulan Juni 2002, Abu Sayyaf kembali melakukan aksi penculikan terhadap

warga negara asing, Empat warganegara Indonesia menjadi korban penculikan dan

penyanderaan mereka. Keempat orang asing ini adalah anak Buah Kapal (ABK)

Kapal SM-88 yang sedang membawa batu bara dari Indonesia ke Pulau Cebu di

Filipina Tengah. Penyergapan terhadap mereka dilakukan dilepas pantai Pulau Jolo

dan keempatnya kemudian dibawa kedaratan Pulau Jolo. Dua hari kemudian satu

ABK Indonesia Ferdinand Joel berhasil diselamatkan. Kemudian bulan Maret 2003

satu orang ABK Indonesia Zulkifli berhasil menyelamatkan diri dan melaporkan

bahwa satu AK Indonesia lainnya yaitu Muntu Jacobus Winowatan diperkirakan telah

meninggal dunia tertembak dalam operasi penyelamatan militer Filipina bulan

Februari 2003. Sandera ABK Indonesia terakhir Lerrech berhasil melarikan diri dari

tahanan Abu Sayyaf tanggal 11 April 2003.27

G. Tindakan Pemerintah Filipina Terhadap Gerakan Abu Sayyaf

Kelompok Abu Sayyaf dapat dikatakan masih muda, baru berkisar sembilan

belas tahun. Kelompok ini telah berhasil melakukan aksi-aksi teror di Filipina yang

menyebabkan pemerintah Filipina harus melakukan kebijakan-kebijakan atuapun

tindakan-tindakan terhadap kelompok ini. Pemerintah Filipina memang telah

25 Garnijanto Bambang Wahjudi, “Kerjasama Regional ASEAN Menghadapi Isu Terorisme Internasional (Penaganan Aksi Teroisme Internasional di Filipinai Bagian Selatan Oleh ASEAN Tahun 2000 dan 2001)”, Op. Cit., hlm. 84

26 “Disekap Lebih Setahun, Sandera AS Tewas”, Kompas, Jakarta, Sabtu 12 April 2003.27 “Warga RI Lolos dari Abu Sayyaf”, Kompas, Jakarta, Sabtu 12 April 2003.

11

Page 12: file · Web viewIa tidak saja menjadi bagian dari pemberontakan di Asia Tenggara tetapi juga telah menjadi ... (Penaganan Aksi Teroisme Internasional di Filipinai Bagian

disibukkan oleh dua kelompok gerakan lainnya, seperti MNLF dan MILF

sebelumnya.

Dalam menanggulangi kelompok Abu Sayyaf pemerintah Filipina telah

melakukan penyerangan-penyerangan yang telah diduga sebagai kamp dari Abu

Sayyaf. Kelompok ini sangat sulit dilumpuhkan, disebabkan kelompok ini bertempat

di pedalaman dari pulau Basilan. Pemerintah Filipina dalam mengagulangi gerakan

ini juga meminta bantuan pihak asing, yakni Amerika Serikat. Sejak peristiwa 11

September, Amerika Serikat telah gencar-gencarnya melakukan perang terhadap

terorisme, dan yang termasuk target pemusnahannya ialah gerakan Abu Sayyaf yang

terdapat di Filipina.

Sejak aksi-aksi kekerasan yang telah dilakukan oleh kelompok Abus Sayyaf,

pemerintah Filipina berfikir untuk melakukan tindakan tegas terhadap gerakan ini.

Pemerintah Filipina mulai melakukan penyerangan-penyerangan ke kamp Abu

Sayyaf. Baik pihak militer dan kepolisian di Filipina telah berkerjasama untuk

menagkap anggota dari Kelompok ini. Pada tanggal 18 Desember 1998 dikabarkan

bahwa Abdurajak Janjalani telah terbunuh dalam suatu pertempuran dengan polisi di

kampung Lamitan provinsi Basilan.

Pada Bulan 2001 dikabarkan bahwa dua pemimpin kelompok Abu Sayyaf

telah tertangkap oleh polisi di provinsi Basilan. Mereka adalah Hairus Muksan alias

Abdul John Muskdan usia 33 tahun dan Binan Andan usia 25 tahun.28 Sejak Presiden

Gloria Macapagal-Arroyo memerintahkan penyerangangan penuh terhadap kelompok

perlawanan di Filipina Selatan bulan April 2001, Kelompok Abu Sayyaf hingga akhir

tahun 2001 telah kehilangan banyak anggotanya di medan pertempuran melawan

pasukan pemerintah Filipina. Dan jumlah mereka saat akhir tahun tersebut

diperkirakan sekitar 200-an orang pejuang.

Sepanjang tahun 2002, pemerintah Filipina talah berusaha keras menghentikan

aktifitas kelompok Abu Sayyaf. Lima pemimpin tertinggi kelompok ini telah

dinyatakan harus ditangkap. Mereka adalah Khadafi Abdurajak Janjalani, Jaminal

Antel Sali, Aldam Tilao, Isnilon Totoni Hapilton dan Hamsitaji Marusi Sali. Perintah

pengakapan dikeluarkan bulan Juli 2002 oleh menteri kehakiman Filipina, Hernando

28 Garnijanto Bambang Wahjudi, “Kerjasama Regional ASEAN Menghadapi Isu Terorisme Internasional (Penaganan Aksi Teroisme Internasional di Filipinai Bagian Selatan Oleh ASEAN Tahun 2000 dan 2001)”, Op. Cit., hlm. 79

12

Page 13: file · Web viewIa tidak saja menjadi bagian dari pemberontakan di Asia Tenggara tetapi juga telah menjadi ... (Penaganan Aksi Teroisme Internasional di Filipinai Bagian

Perez.29 Aldam Tilao kemudian tewas dalam suatu serangan militer Filipina di dekat

pantai kota Sibuco kawasan Zamboanga, Jumat 21 Juni 2002.30

Pada Bulan Februaru 2003 Presiden Arroyo kembali melakukan tekanan

terhadap kelompok Abu Sayyaf dengan meminta militer Filipina melakukan

perampasan mengingat Abu Sayyaf masih terus melakukan penculikan-penculikan,

diantaranya pelaut Indonesia yang telah diculik dan disandera sejak bulan Juni 2002,

hingga Juli 2003 Khadafi Abdurajak Janjlani pemimpin Abu Sayyaf masih belum

ditangkap. Diduga yang bersangkutan masih beroperasi bersama sekitar 70 orang

pengikutnya.31

Usaha lain yang dilakukan oleh pemerintah Filipina yakni meminta bantuan

terhadap pihak asing. Karena peranan sejarahnya dalam mengkolonialisasikan

Filipina, Amerika Serikat telah menjadi faktor penting dalam menyelesaikan masalah-

masalah kemerdekaan kelompk di Filipina. Namun, belakang ini, keterlibatan

Amerika terutama dikembangkan dalam aliansi militernya dengan Filipina

berdasarkan perjanjian pertahan bersama dan program bantuan asing. Pemerintah

Amerika Serikat mempertahankan kepentingannya pada kelompok Abu Sayyaf

khususnya, dan telah mengklaim kelompok Abu Sayyaf sebagai organisasi teroris.

Pada awal tahun 2000, Amerika dan Filipina terlibat dalam kerjasama latihan

Militer yang besar yang sudah berlangsung sejak 1995. Bantuan Militer dalam bentuk

dukungan dana ekonomi (Economic Support Funds) meningkat dari nol dalam dalam

anggaran tahun 2000 menjdai sekitrar 4 milyar dollar di tahun2001, dan 15 milyar

dolar dibutuhkan untuk tahun anggaran 2002. Pembiyaan untuk belanja senjata

meningkat dari 1,4 juta dolar, kemudian 2 juta dolar, kemudian 19 juta dolar dalam

periode yang sama. Kongres kubu Republik di Amerika, yang dipimpin oleh Dana

Rohrabacher dari California, memegang peranan dalam menentukan meningkatnya

bantuan Militer selanjutnya untuk Filipina.32

Pada akhir Oktober sebuah tim yang terdiri dari para penasehat sipil dan

militer akan berangkat ke Filipina untuk melatih tentara Filipina menghadapi

kelompok Abu Sayyaf dan memberikan nasehat bagi militer Filipina dalam operasi

mereka menghadapi kelompok Abu Sayyaf, para penasehat Amerika telah melatih 29 “Filipina Perintahkan Tangkap Lima Pemimpin Abu Sayyaf”, Kompas, Jakarta, Selasa 11 Juni

200130 “Pemimpin senior Abu Sayyaf Tewas”, Kompas, Jakarta, Sabtu 22 Jni 2002.31 “Janjalani Masih Terus Dikejar”, Kompas, Jakarta, Rabu 9 Juli 200332 “ Asia Tenggara konsentrasi Baru Kebangkitan Islam,” Moeflich Hasbullah ed, Op. Cit., hlm.

244

13

Page 14: file · Web viewIa tidak saja menjadi bagian dari pemberontakan di Asia Tenggara tetapi juga telah menjadi ... (Penaganan Aksi Teroisme Internasional di Filipinai Bagian

“fight reaction company” (semacam pasukan khusus) –berangotakan sekitar 102

tentara Filipina menyediakan perlengkapan operasi menghadapi teroris di Basilan.33

Dalam penanggulangan kelompok Abu Sayyaf telah semaksimal mungkin

melakukan perlawanan terhadap kelompok ini untuk menjaga keamanan di Filipina.

Pada tahap awal pemerintah Filipina telah berhasil membunuh pimpinan pertama

Kelompok Abu Sayyaf, namun itu belum dapat menghentikan pergerakan kelompok

ini. Selanjutnya, Kelompk Abu Sayyaf mulai melakukan kerjasama dengan Amerika.

Kerjasama ini didahului dengan kerjasama Militer dimana Amerika mulai melatih

anggota-anggota dari tentara Filipina dalam menaggulangi gerakan Filipina.

H. Kesimpulan

Diawali oleh berbagai konflik yang terjadi di Filipina, kelompok Abu Sayyaf

merupakan gerakan separatis yang lahir dari sejarah konflik di Filipina. Kelompok

Abu sayyaf merupakan salah satu gerakan yang lahir di Basilan. Kelahiran kelompok

ini di tandai dengan mulai terpecahnya gerakan MNLF, yangmana Abdurajak

Janjalani yang tidak sepakat dengan cara-cara diplomasi yang dilakukan oleh Nur

Misuari selaku pimpinan MNLF dikala itu.

Untuk mencapai cita-citanya yakni mendirikan sebuah negara Islam di Filipina

Selatan. Kelompok Abu Sayyaf melakukan perlawanan dengan cara kekerasan.

Kelompok Abu Sayyaf melakukan pemboman, penculikan, dan pengeksekusian

terhadap sandera. Gerakan Kelompok Abu sayyaf ini terlihat dengan jelas sebagai

sebuah gerakan yang mengakibatkan adanya sebuah konflik antar agama, dilain faktor

politik yang awalnya diperjuangkan oleh Abdurajak Janjalani.

Walaupun gerakan Kelompok Abu sayyaf terbilang kecil, tetapi kelompok ini

telah berhasil menguncang kestabilan negara Filipina dengan melakukan

pengeboman-pengeboman di daerah-daerah Filipina. Konflik yang diusung oleh

gerakan ini memang konflik antar agama, dimana kristen sebagai mayoritas dan islam

sebagai minoritas. Kelompok Abu sayyaf berjuang untuk membebaskan umat Muslim

Moro dari penjajahan orang-orang Kristen, karena bila dilihat dari sejarahnya, Filipina

pernah menjadi sebuah negara kesultanan Islam Sulu yang pernah Jaya di negara

tersebut. Faktor inilah yang menjadi dasar dari orang-orang Moro melakukan

perjuangan untuk membebaskan diri dari negara Filipina,

33 Ibid.,

14

Page 15: file · Web viewIa tidak saja menjadi bagian dari pemberontakan di Asia Tenggara tetapi juga telah menjadi ... (Penaganan Aksi Teroisme Internasional di Filipinai Bagian

Perkembangan selanjutnya, dikarnakan telah banyakanya orang-orang Kristen

yang tinggal di pulau Mindanao Selatan dan mengakibatkan tersingkirnya orang-

orang Muslim dari pulau ini ke daerah-daerah pesisir dari pulau ini. Karena measa

tersingkirkan Kelompok Abu sayyaf berusaha untuk membeaskan daerah ini dengan

memusuhi orang-orang Kristen dengan cara meneror mereka dengan melakukan

kekerasan.

Keeksistensiaan dari kelompok Abu Sayyaf, didukung oleh bantuan dari luar

Filipina. Al-Qaeda yang merupakan sebuah jaringan teroris internasional telah banyak

membantu kelompok Abu sayyaf dalam hal financial. Al-Qaeda membantu Abu

Sayyaf dalam rangka memperluas jaringannya. Segala keperluan Abu Sayyaf

menyangkut persenjataan semuanya di danai oleh al-Qaeda. Diluar itu semua

kelompok Abu Sayyaf juga mendapatkan dana dari uang tebusan sandera.

Hingga saat ini keberadaan Kelompok Abu Sayyaf tetap ada di Filipina,

berusaha mendirikan negara Islam adalah cita-cita mereka. Solusi telah banyak

ditawarkan oleh pmerintah Filipian, tetapi kelompok ini tidak dapat menerima cara-

cara damai dan lebih memilih perang. Pemerintah Filipina dan Amerika telah

berusaha untuk melakukan penghentian terhadap gerakan ini namun kelompok ini

tetaplah sulit untuk dimusnahkan, karena mereka melakukan cara-cara gerilliya dalam

gerakannya.

BIBLIOGRAFI

A. Majul, Cesar “Dinamika Islam Filipina”, Terj-, Jakarta: LP3ES, 1989

Abuza, Zachary, “Balik Terorism: The Retrun of Abu Sayyaf”, Carlisle: Strategic

Studies Institute, 2005.

“ Asia Tenggara konsentrasi Baru Kebangkitan Islam,” Moeflich Hasbullah ed,

Bandung: Fokusmedia, 2003

15

Page 16: file · Web viewIa tidak saja menjadi bagian dari pemberontakan di Asia Tenggara tetapi juga telah menjadi ... (Penaganan Aksi Teroisme Internasional di Filipinai Bagian

Bambang Wahjudi, Garnijanto, “Kerjasama Regional ASEAN Menghadapi Isu

Terorisme Internasional (Penaganan Aksi Teroisme Internasional di Filipinai

Bagian Selatan Oleh ASEAN Tahun 2000 dan 2001)”, Tesis: Fakultas Ilmu

Sosila dan Politik Program Pascasarjana Universitas Indonesia. 2003

K Wall, Hamish. “The Dynamics of Small Arms Tranfers in Southeast Asian

Insurgencies”, Tesis: Master of Arts in Political Science di Universitas

Canterbury.

Manalo, Eusoquito P, “The Philippine Response To Terorism: The Abu Sayyaf

Group,” Thesis: Noval Postgraduate School, 2004

Niksch, Larry, “Abu Sayyaf: Target of Philippine-U.S. Anti-Terrorism

Cooperationin,” World Terrorism ed. Edward Linden (NY: Nova Science

Publishers, 2002)

“ Pembangunan dan Kebangkitan Islam di Asia Tenggara,” Saiful Muzani ed.

Jakarta: LP3ES, 1993

Surat Kabar

“Disekap Lebih Setahun, Sandera AS Tewas”, Kompas, Jakarta, Sabtu 12 April 2003.

“Filipina Perintahkan Tangkap Lima Pemimpin Abu Sayyaf”, Kompas, Jakarta,

Selasa 11 Juni 2001

“Janjalani Masih Terus Dikejar”, Kompas, Jakarta, Rabu 9 Juli 2003

“lagi, Tiga Warga Malaysia Diculik”, Kompas, Jakarta. Selasa 12 September 2000

“Pemimpin senior Abu Sayyaf Tewas”, Kompas, Jakarta, Sabtu 22 Jni 2002.

“Warga RI Lolos dari Abu Sayyaf”, Kompas, Jakarta, Sabtu 12 April 2003.

16