tady09.files.wordpress.com file · Web viewBagian yang ditumpangi menekuk ke bawah dan tenggelam...

23
Kelompok III By : Muhtadi (95420) BB 17 UNP BUMI DAN ALAM SEMESTA (Bagian 2) D. Pembentukan Benua dan Samudera 1.Benua Bumi sebagai benda alam pada pada mulanya merupakan benda yang berpijar yang kemudian mendingin. Pada proses ini terbentuklah kerak yang keras yang disebut kulit atau kerak bumi (lithosfer). Pada awalnya lapisan ini sangat labil. Dalam proses pendinginan yang terus berlangsung itu, bumi juga bergerak mengadakan rotasi sehingga kulit yang baru terbentuk itu retak-retak dan bergeser saling menjauh karena seolah-olah kulit yang sudah keras itu mengapung pada bagian bumi sebelah dalamnya yang diperkirakan masih lumer. Salah satu teori yang mengemukakan tentang terbentuknya benua-benua yang ada di bumi adalah Teori Wegener. Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli geografi berkebangsaan Jerman yaitu Wegener pada tahun 1915. Teori Wegener ini disebut juga dengan hipotesis Continental Drift (perkisaran benua). Menurut teori ini, bumi pada 250 juta tahun yang lalu hanya terdiri dari satu benua yang sangat besar, kemudian retak dan bergeser saling menjauhi satu sama lainnya. Akibat pergeseran itu terbentuklah benua- 1

Transcript of tady09.files.wordpress.com file · Web viewBagian yang ditumpangi menekuk ke bawah dan tenggelam...

Page 1: tady09.files.wordpress.com file · Web viewBagian yang ditumpangi menekuk ke bawah dan tenggelam dalam astenosfer, dipanaskan lagi kemudian pecah lagi, meleleh dan terserap masuk

Kelompok IIIBy : Muhtadi (95420)BB 17UNP

BUMI DAN ALAM SEMESTA

(Bagian 2)

D. Pembentukan Benua dan Samudera

1. Benua

Bumi sebagai benda alam pada pada mulanya merupakan benda yang

berpijar yang kemudian mendingin. Pada proses ini terbentuklah kerak yang

keras yang disebut kulit atau kerak bumi (lithosfer). Pada awalnya lapisan ini

sangat labil. Dalam proses pendinginan yang terus berlangsung itu, bumi juga

bergerak mengadakan rotasi sehingga kulit yang baru terbentuk itu retak-retak

dan bergeser saling menjauh karena seolah-olah kulit yang sudah keras itu

mengapung pada bagian bumi sebelah dalamnya yang diperkirakan masih

lumer.

Salah satu teori yang mengemukakan tentang terbentuknya benua-

benua yang ada di bumi adalah Teori Wegener. Teori ini dikemukakan oleh

seorang ahli geografi berkebangsaan Jerman yaitu Wegener pada tahun 1915.

Teori Wegener ini disebut juga dengan hipotesis Continental Drift (perkisaran

benua). Menurut teori ini, bumi pada 250 juta tahun yang lalu hanya terdiri

dari satu benua yang sangat besar, kemudian retak dan bergeser saling

menjauhi satu sama lainnya. Akibat pergeseran itu terbentuklah benua-benua

Amerika, Asia, Eropa, Afrika, Australia dan benua Antartika (Hendro dan

Yeni, 2004:2.40).

Teori di atas didukung oleh fakta sebagai berikut:

a) Sepanjang Timur Amerika Selatan ternyata mempunyai bentuk dan lekukan

yang kira-kira sama dengan lekukan pada Benua Afrika sebelah Barat.

b) Lekukan bagian Selatan Benua Australia cocok dengan tonjolan Benua

Antartika.

c) Lekukan Semenanjung India dan Pulau Madagaskar cocok dengan teluk

yang terbentuk antara Afrika dengan Antartika.

Kecocokan-kecocokan di atas tidak hanya dari segi geografik, tetapi

juga cocok dari segi geologi, yaitu dari jenis dan umur batuan-batuannya yang

kira-kira sama.

1

Page 2: tady09.files.wordpress.com file · Web viewBagian yang ditumpangi menekuk ke bawah dan tenggelam dalam astenosfer, dipanaskan lagi kemudian pecah lagi, meleleh dan terserap masuk

Kelompok IIIBy : Muhtadi (95420)BB 17UNP

Peristiwa pergeseran itu berlangsung dalam jutaan tahun. Secara

kronologis dapat dirinci sebagai berikut:

a) Pada 225 juta tahun yang lalu, masih merupakan satu benua yang besar

Super Continental yang disebut Pangea.

b) Pada 200 juta tahun yang lalu Super Contonental pecah menjadi tiga bagian

yakni Benua Eropa-Asia, Afrika –Amerika, dan Benua Antartika-Australia.

c) 135 juta tahun yang lalu Afrika dan Amerika mulai memisah di sela-selanya

terdapat Samudera Atlantik.

d) Kemudian, 65 juta tahun yang lalu Australia dan Antartika memisahkan diri

dan terjadilah Lautan Indonesia. Pergeseran masih berlangsung sampai saat

sekarang.

Gambar 1 Kronologis Terbentuknya Benua-benua di Bumi

2

Page 3: tady09.files.wordpress.com file · Web viewBagian yang ditumpangi menekuk ke bawah dan tenggelam dalam astenosfer, dipanaskan lagi kemudian pecah lagi, meleleh dan terserap masuk

Kelompok IIIBy : Muhtadi (95420)BB 17UNP

Harry Hens (dalam Hendro dan Yeni, 2004:2.41) memberikan pendapat

tentang pergerakan benua-benua bahwa benua buan hanyut ke sana kemari

seperti es terapung, tetapi tertanam kuat pada basalt dasar samudera. Dasar

samudera yang baru didesak terus-menerus ke atas dari astenosfer yang panas

pada pematang samudera. Pematang samudera merupakan bibir yang terbentuk

pada dua sisi celah dalam bumi, tempat bahan panas selubung bumi tertekan ke

atas.

Bahan ini kemudian mendingin dan mengeras dalam lithosfer dan

menempatkan diri ke tepi lempengan lithosfer pada kedua sisi retakan (kerak

samudera). Bahan tersebut bergerak ke bawah darai pematang tengah

samudera bersama lempengan melintasi dasar laut dengankecepatan 1,5

sampai 7,5 cm pertahun sebagai perluasan dasar laut. Bagian yang ditumpangi

menekuk ke bawah dan tenggelam dalam astenosfer, dipanaskan lagi kemudian

pecah lagi, meleleh dan terserap masuk kembali ke bagian dalam bumi.

Pergeseran dan retaknya lithosfer kemudian runtuh, menyebabkan terjadinya

gempa tektonis. Perluasan dasar laut menyebabkan jarak antara benua

bertambah lebar.

Beradasarkan batuan beku yang dirasakan sangat keras, seakan-akan

bumi ini merupakan satu kesatuan, namun sebenarnya terdiri dari lempengan

tipis dan kaku seperti cangkang telur yang retak-retak.

Di bumi ini ada 6 lempengan utama, yaitu:

a) Lempengan Amerika, terdiri dari Amerika Utara dan Selatan serat separuh

dasar bagian Barat Samudera Atlantik.

b) Lempeng Afrika, terdiri dari Afrika dan sebagian samudera di sekitarnya.

c) Lempeng Eurasia, terdiri dari Asia, Eropa dan dasar laut sekitarnya.

d) Lempeng India, meliputi anak benua itu dan dasar samudera sekitanya.

e) Lempeng Australia, terdiri dari Australia dan samudera sekitanya.

f) Lempeng Pasifik, yang mendasari Samudera Pasifik.

Selain lempengan utama di atas, ada pula beberapa jenis lempengan

lainnya, yaitu seperti Lempeng Nazca, Lempeng Antarktika serta sejumlah

lempeng-lempeng regional lainnya, seperti Lempeng Laut Filipina, Lempeng

Cocos, Lempeng Arab, Lempeng Persia, Lempeng Cina, dll.

3

Page 4: tady09.files.wordpress.com file · Web viewBagian yang ditumpangi menekuk ke bawah dan tenggelam dalam astenosfer, dipanaskan lagi kemudian pecah lagi, meleleh dan terserap masuk

Kelompok IIIBy : Muhtadi (95420)BB 17UNP

Gambar 2 Garis-garis Lempengan Bumi

Lempengan-lempengan tersebut setiap saat mengalami gerakan

horizontal yang antara lain menimbulkan pemisahan benua seperti yang

dikemukakan oleh Wegener. Akibatnya, Benua Amerika makin jauh dari

Benua Afrika, sedangkan Benua Australia karena desakan pematang tengah

samudera di sebelah Selatannya mengakibatkan benua itu makin mendekat ke

Indonesia.

Di samping gerakan horizontal, terjadi pula gerakan vertikal, yaitu

desakan lava yang keluar dari lempengan di Samudera Indonesia yang

menyebabkan anak benua India makin terdesak ke Utara. Tapi karena daratan

Asia cukup kuat, untu bertahan, maka terjadilah kerutan bumi berupa

Pegunugan Himalaya yang tinggi.

Demikian pula akibat pematang tengah di Laut Tengah yang mendesak

Eropa ke Utara, maka terjadilah Pegunungan Alpen sebagai kerutan bumi

(Plate Tektonic Theory). Secara alami lempengan mengalami perusakan dan

pembangunan kembali (putus dan berasambung) yang gerakan lempengnya

menjadi gempa tektonik. Prose perusakan dan pembangunan kembali

wujudnya adalah patahnya daratan akibat desakana di dasar laut, sehingga di

4

Page 5: tady09.files.wordpress.com file · Web viewBagian yang ditumpangi menekuk ke bawah dan tenggelam dalam astenosfer, dipanaskan lagi kemudian pecah lagi, meleleh dan terserap masuk

Kelompok IIIBy : Muhtadi (95420)BB 17UNP

daratan terjadi retakan. Di sepanjang retakan ini muncul pegunungan yang di

beberapa tempat lahir gunung berapi seperti pegunungan Rocky Mountain di

pantai Barat Amerika. Indonesia merupakan salah satu daerah yang sering

diguncang gempa karena letaknya tepat pada pertemuan dua deretan

pegunungan lipatan muda Circum Pasific dan Mediterania. Juga merupakan

pertemuan tiga lempeng lithosfer, yaitu lempengan India sebelah Barat,

lempengan Australia sebelah Barat dan Selatan, dan lempengan Samudera

Pasifik sebelah Timur, sehingga daratan Indonesia termasuk tidak tenang.

Penyebab terjadinya pegerakan lempeng yaitu:

a) Adanya arus konveksi dalam tubuh bumi, yakni: arus konveksi dari batas

inti dan mantel yang muncul ke permukaan bumi (thermal plume) dan

melalui litosfer dan mantle kembali ke batas inti – mantel.

b) Adanya panas pada batas inti–mantel yang muncul ke permukaan bumi

sebagai hotspot.

Ada empat macam gerakan lempeng, antara lain:

a) Subduksi b) Pemekaran

c)Tumbukan d) Sesar

Gambar 3 Macam-macam Pergerakan Lempeng Bumi

Fakta ilmiah di atas sebelumnya telah diterangkan oleh Allah SWT.

Dalam sebuah ayat, kita diberitahu bahwa gunung-gunung tidaklah diam

5

Page 6: tady09.files.wordpress.com file · Web viewBagian yang ditumpangi menekuk ke bawah dan tenggelam dalam astenosfer, dipanaskan lagi kemudian pecah lagi, meleleh dan terserap masuk

Kelompok IIIBy : Muhtadi (95420)BB 17UNP

sebagaimana yang tampak, akan tetapi mereka terus-menerus bergerak. Hal ini

diterangkan Allah SWT dalam Al-Qur’an Surah An-Naml ayat 88 yang

berbunyi:

Artinya:

"Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di

tempatnya, padahal dia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah)

Perbuatan Allah Yang Membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu;

sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Al Qur'an,

27:88)

Gerakan gunung-gunung ini disebabkan oleh gerakan kerak bumi

tempat mereka berada. Kerak bumi ini seperti mengapung di atas lapisan

magma yang lebih rapat. Pada awal abad ke-20, untuk pertama kalinya dalam

sejarah, seorang ilmuwan Jerman bernama Alfred Wegener mengemukakan

bahwa benua-benua pada permukaan bumi menyatu pada masa-masa awal

bumi, namun kemudian bergeser ke arah yang berbeda-beda sehingga terpisah

ketika mereka bergerak saling menjauhi.

Ada hal sangat penting yang perlu dikemukakan di sini: dalam ayat

tersebut Allah telah menyebut tentang gerakan gunung sebagaimana

mengapungnya perjalanan awan. Kini, Ilmuwan modern juga menggunakan

istilah "continental drift" atau "gerakan mengapung dari benua" untuk gerakan

ini (National Geographic Society, Powers of Nature, Washington D.C., 1978,

s.12-13).

Al Qur’an mengarahkan perhatian kita pada fungsi geologis penting

dari gunung, sebagaimana yang terdapat dalam Surah Al-Anbiyâ’ ayat 31 yang

berbunyi:

Artinya:

6

Page 7: tady09.files.wordpress.com file · Web viewBagian yang ditumpangi menekuk ke bawah dan tenggelam dalam astenosfer, dipanaskan lagi kemudian pecah lagi, meleleh dan terserap masuk

Kelompok IIIBy : Muhtadi (95420)BB 17UNP

"Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi

itu (tidak) goncang bersama mereka dan tlah Kami Jadikan (pula) di bumi itu

jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk." (Al Qur'an, 21:31)

Sebagaimana dinyatakan dalam ayat di atas bahwa gunung-gunung

berfungsi mencegah goncangan di permukaan bumi. Kenyataan ini tidaklah

diketahui oleh siapapun di masa ketika Al Qur’an diturunkan. Nyatanya, hal

ini baru saja terungkap sebagai hasil penemuan geologi modern.

Menurut penemuan ini, gunung-gunung muncul sebagai hasil

pergerakan dan tumbukan dari lempengan-lempengan raksasa yang

membentuk kerak bumi. Ketika dua lempengan bertumbukan, lempengan yang

lebih kuat menyelip di bawah lempengan yang satunya, sementara yang di atas

melipat dan membentuk dataran tinggi dan gunung. Lapisan bawah bergerak di

bawah permukaan dan membentuk perpanjangan yang dalam ke bawah. Ini

berarti gunung mempunyai bagian yang menghujam jauh ke bawah yang tak

kalah besarnya dengan yang tampak di permukaan bumi.

Dalam tulisan ilmiah, struktur gunung digambarkan sebagai berikut:

“pada bagian benua yang lebih tebal, seperti pada jajaran pegunungan, kerak

bumi akan terbenam lebih dalam ke dalam lapisan magma” (General Science,

Carolyn Sheets, Robert Gardner, Samuel F. Howe; Allyn and Bacon Inc.

Newton, Massachusetts, 1985, s. 305)

Dalam sebuah ayat, peran gunung seperti ini diungkapkan melalui

sebuah perumpamaan sebagai "pasak". Hal ini telah Allah SWT wahyukan

dalam Surah An-Naba’ ayat 6-7, yaitu:

Artinya:

"Bukankah Kami telah Menjadikan bumi itu sebagai hamparan? (6); Dan

gunung-gunung sebagai pasak? (7)" (Al Qur'an, 78:6-7)

Dengan kata lain, gunung-gunung menggenggam lempengan-

lempengan kerak bumi dengan memanjang ke atas dan ke bawah permukaan

bumi pada titik-titik pertemuan lempengan-lempengan ini. Dengan cara ini,

mereka memancangkan kerak bumi dan mencegahnya dari terombang-ambing

7

Page 8: tady09.files.wordpress.com file · Web viewBagian yang ditumpangi menekuk ke bawah dan tenggelam dalam astenosfer, dipanaskan lagi kemudian pecah lagi, meleleh dan terserap masuk

Kelompok IIIBy : Muhtadi (95420)BB 17UNP

di atas lapisan magma atau di antara lempengan-lempengannya. Singkatnya,

kita dapat menyamakan gunung dengan paku yang menjadikan lembaran-

lembaran kayu tetap menyatu.

Fungsi pemancangan dari gunung dijelaskan dalam tulisan ilmiah

dengan istilah "isostasi". Isostasi bermakna sebagai berikut: “Isostasi:

kesetimbangan dalam kerak bumi yang terjaga oleh aliran materi bebatuan di

bawah permukaan akibat tekanan gravitasi” (Webster's New Twentieth

Century Dictionary, 2. edition "Isostasy", New York, s. 975).

2. Samudera

Berdasarkan teori Wegener, pergeseran bagian bumi bersifat vertical

(geoinklinal) maupun horizontal yang masih berlangsung terus-menerus

hingga saat ini. Salah satu akibat dari peristiwa ini adalah terbentunya

Pegunungan Himalaya dan terbentuknya Samudera Hindia (Indonesia) yang

dalam.

Samudera Pasifik atau Lautan Teduh terbentuk karena massa bumi

pada saat masih berupa cairan terlepas dari permukaan bumi. Hal itu terjadi

mungkin dipengaruhi oleh rotasi bumi yang menimbulkan gaya sentripetal

(gaya menjauhi pusat) dan gaya tarik benda angkasa yang lain (Teori Tidal).

Teori terlepasnya bagian dari massa bumi ini lalu membentuk bulan, didukung

oleh kenyataan bahwa membesarnya lekukan Pasifik di permukaan bumi ini,

bila dihitung kira-kira sama dengan jumlah massa dari bulan. Jenis batuan di

bulan pun ternyata serupa dengan batuan Silisium Magnesium (Sima) yang

terdapat di dasar Samudera Pasifik.

Teori lain mengatakan bahwa bumi yang semula berupa awan panas,

mencair dan bertemperatur tinggi, kemudian berangsur-angsur mendingin

membentuk bumi purba yang berupa daratan dan terjadilah benua. Pada saat

bumi mendingin, banyak unsur yang berupa gas terutama H2 dan CH4. H2

terlepas dalam bentuk gas, keluar berbentuk lapisan awan tebal melapisi bumi

purba, demikian selanjutnya terjadi penguraian karena terkena sinar matahari

langsung, sehingga terjadilah lapisan udara atau atmosfer yang sekarang ini.

Bersamaan dengan terbentuknya atmosfer, terjadi pula proses

pendinginan udara dan hujan yang sekaligus akan mempercepat pendinginan

8

Page 9: tady09.files.wordpress.com file · Web viewBagian yang ditumpangi menekuk ke bawah dan tenggelam dalam astenosfer, dipanaskan lagi kemudian pecah lagi, meleleh dan terserap masuk

Kelompok IIIBy : Muhtadi (95420)BB 17UNP

bumi. Siklus yang berlangsung bermilyaran-milyaran tahun akan membentuk

kumpulan air di lekukan-lekukan permukaan bumi. Lautan purba yang pada

mulanya diduga hanya 10% dari lautan yang ada pada saat sekarang ini.

Kondensasi yang dialami bumi akibat dari siklus massa udara panas-

dingin dan siklus hujan-penguapan menyebabkan jumlah air yang menutupnya

makin luas, hingga sekarang ini kira-kira 75% atau 11.375 juta km3 air di

permukaan bumi dan disebut lautan atau samudera. Gejala suhu bumi semakin

meningkat pada akhir abad ke-20 sehingga menyebabkan mencairnya es di

kutub dan salju di puncah-puncak pegunungan yang berakibat semakin

meluasnya permukaan laut.

Semula manusia mengira bahwa dasar lautan rata seperti dataran di atas

benua luas. Pengukuran dalamnya laut oleh manusia sebelum ditemukan kapal

selam, hanya dengan batu yang diikat tali oleh juru batu, dan kemudian diukur

dengan alat penduga gema dengan gelombang bunyi. Baru menjelang Perang

Dunia II dengan alat-alat elektronik canggih, kapal selam dapat memetakan

dasar laut. Dan setelah Perang Dunia II dan dengan semakin lengkapnya saran,

maka semakin banyaknya manusia tertarik akan keadaan dasar laut yang

memiliki pesona alam dan memberikan harapan terhadap kepentingan

kehidupan manusia.

Salah satu di antara sekian sifat lautan yang baru-baru ini ditemukan

adalah berkaitan dengan ayat Al Qur’an sebagaimana yang terdapat dalam

Surah Ar-Rahmân ayat 19-20, yaitu:

Artinya:

"Dia Membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu

(19); Antara keduanya ada batas yang tak dapat dilampaui oleh masing-

masing[1443] (20)." (Al Qur'an, 55:19-20)

Keterangan: [1443] di antara ahli tafsir ada yang berpendapat bahwa la

“yabghiyan” maksudnya masing-masingnya tidak menghendaki. Dengan

demikian maksud ayat 19-20 ialah bahwa ada dua laut yang keduanya tercerai

9

Page 10: tady09.files.wordpress.com file · Web viewBagian yang ditumpangi menekuk ke bawah dan tenggelam dalam astenosfer, dipanaskan lagi kemudian pecah lagi, meleleh dan terserap masuk

Kelompok IIIBy : Muhtadi (95420)BB 17UNP

karena dibatasi oleh tanah genting, tetapi tanah genting itu tidaklah

dikehendaki (tidak diperlukan). Maka pada akhirnya, tanah genting itu dibuang

(digali untuk keperluan lalu lintas), Maka bertemulah dua lautan itu, seperti

terusan Suez dan terusan Panama.

Terdapat gelombang besar, arus kuat, dan gelombang pasang di Laut

Tengah dan Samudra Atlantik. Air Laut Tengah memasuki Samudra Atlantik

melalui selat Jibraltar. Namun suhu, kadar garam, dan kerapatan air laut di

kedua tempat ini tidak berubah karena adanya penghalang yang memisahkan

keduanya.

Sifat lautan yang saling bertemu, akan tetapi tidak bercampur satu sama

lain ini telah ditemukan oleh para ahli kelautan baru-baru ini. Dikarenakan

gaya fisika yang dinamakan "tegangan permukaan", air dari laut-laut yang

saling bersebelahan tidak menyatu. Akibat adanya perbedaan masa jenis,

tegangan permukaan mencegah lautan dari bercampur satu sama lain, seolah

terdapat dinding tipis yang memisahkan mereka (Davis, Richard A., Jr. 1972,

Principles of Oceanography, Don Mills, Ontario, Addison-Wesley Publishing,

s. 92-93).

E. Gempa Bumi dan Tsunami

1. Gempa Bumi

Gempa bumi bukanlah suatu hal yang baru bagi kita. Gempa bumi

bisa disebabkan oleh berbagai sumber, antara lain:

a) Letusan gunung berapi (erupsi vulkanik) atau disebut gempa vulkanik

b) Tumbukan meteor

c) Ledakan bawah tanah (seperti uji nuklir), dan

d) Pergerakan kulit bumi.

Yang paling sering kita rasakan adalah karena pergerakan kulit bumi,

atau disebut gempa tektonik. Berdasarkan Seismologi (ilmu yang mempelajari

fenomena gempa bumi), gempa tektonik dijelaskan oleh "Teori Lapisan

Tektonik" atau disebut juga dengan “Teori Tektonik Lempeng” (Theory of

Plate Tetonics) yaitu teori tentang konstruksi lempeng bumi. Kerak bumi

terdiri dari lempeng-lempeng yang membungkus bumi. Teori ini

menyebutkan lapisan bebatuan terluar yang disebut lithosfer yang

10

Page 11: tady09.files.wordpress.com file · Web viewBagian yang ditumpangi menekuk ke bawah dan tenggelam dalam astenosfer, dipanaskan lagi kemudian pecah lagi, meleleh dan terserap masuk

Kelompok IIIBy : Muhtadi (95420)BB 17UNP

mengandung banyak lempengan dan berupa lapisan keras. Di bawah litosfer

ada lapisan yang disebut asthenosphere (astenosfer) yang bersifat lunak

(plastis). Lapisan astenosfer ini seakan-akan melumasi bebatuan tersebut

sehingga mudah bergerak. Hal ini dipelajari atau dibahas juga dalam

“Geodinamika” (pergerakan lapisan bumi).

Di antara dua lapisan ini, bisa terjadi tiga hal, yaitu lempengan

bergerak saling menjauh, maka magma dari perut bumi akan keluar menuju

permukaan bumi. Magma yang sudah di permukaan bumi ini disebut lava.

Lempengan bergerak saling menekan, maka salah satu lempeng akan naik

atau turun, atau dua-duanya naik atau turun. Inilah cikal gunung atau lembah,

atau lempengan bergerak berlawanan satu sama lain, misalnya satu ke arah

Selatan dan satunya ke arah Utara.

Gambar 4 Teori Lapisan Tektonik (Teori Tektonik Lempeng)

Prediksi di atas akan menimbulkan getaran yang dilewatkan oleh media

tanah dan batu. Getaran ini disebut gelombang seismik (seismic wave) yang

bergerak ke segala arah, dan inilah yang disebut gempa. Lokasi di bawah

tanah tempat sumber getaran disebut focus/pusat gempa.

Jika fenomena lempengen bergerak saling menekan atau bertemu

terjadi di dasar laut, ketika salah satu lempengan naik atau turun, maka

volume daerah di atasnya akan mengalami perubahan kondisi stabilnya.

11

Page 12: tady09.files.wordpress.com file · Web viewBagian yang ditumpangi menekuk ke bawah dan tenggelam dalam astenosfer, dipanaskan lagi kemudian pecah lagi, meleleh dan terserap masuk

Kelompok IIIBy : Muhtadi (95420)BB 17UNP

Apabila lempengan itu turun, maka volume daerah itu akan bertambah.

Sebaliknya apabila lempeng itu naik, maka volume daerah itu akan berkurang.

Perubahan volume tersebut akan mempengaruhi gelombang laut. Air

dari arah pantai akan tersedot ke arah tersebut. Gelombang-gelombang (tidak

hanya sekali) menuju pantai akan terbentuk karena massa air yang berkurang

pada daerah tersebut (efek dari hukum Archimedes); karena pengaruh gaya

gravitasi, air tersebut berusaha kembali mencapai kondisi stabilnya. Ketika

daerah tersebut cukup luas, maka gelombang tersebut mendapatkan tenaga

yang lebih dahsyat. Inilah yang disebut tsunami.

2. Tsunami

Tsunami berasal dari bahasa Jepang yang terdiri dari dua kata, yaitu: 

“Tsu” = Pelabuhan  “Nami” = Gelombang

Ini adalah terminologi untuk menyebutkan fenomena gelombang laut

yang tinggi dan besar akibat dari gangguan mendadak pada dasar laut yang

secara vertikal mengurangi volume kolom air. Gangguan mendadak ini bisa

datang dari gempa yang disebabkan empat hal yang disebutkan di atas.

Tsunami menjadi bagian bahasa dunia setelah gempa besar 15 Juni

1896 menimbulkan gelombang besar (tsunami) yang melanda kota pelabuhan

Sanriku (Jepang) dan menewaskan 22.000 orang serta merusak pantai timur

Honshu sepanjang 280 km.

Tsunami adalah gelombang laut yang disebabkan oleh gempa bumi,

tanah longsor atau letusan gunung berapi yang terjadi di laut. Gelombang

Tsunami bergerak dengan kecepatan ratusan kilometer per jam di lautan dalam

dan dapat melanda daratan dengan ketinggian gelombang mencapai 30 m atau

lebih. Magnitudo Tsunami yang terjadi di Indonesia berkisar antara 1,5-4,5

skala Imamura, dengan tinggi gelombang Tsunami maksimum yang mencapai

pantai berkisar antara 4-24 meter dan jangkauan gelombang ke daratan

berkisar antara 50 sampai 200 meter dari garis pantai.

12

Page 13: tady09.files.wordpress.com file · Web viewBagian yang ditumpangi menekuk ke bawah dan tenggelam dalam astenosfer, dipanaskan lagi kemudian pecah lagi, meleleh dan terserap masuk

Kelompok IIIBy : Muhtadi (95420)BB 17UNP

Berdasarkan Katalog Gempa (1629 - 2002), di Indonesia pernah terjadi

Tsunami sebanyak 109 kali , yakni 1 kali akibat longsoran (landslide), 9 kali

akibat gunung berapi dan 98 kali akibat gempabumi tektonik.

Gempa yang menimbulkan tsunami sebagian besar berupa gempa yang

mempunyai mekanisme fokus dengan komponen dip-slip, yang terbanyak

adalah tipe thrust (Flores, 1992) dan sebagian kecil tipe normal (Sumba,

1977). Gempa dengan mekanisme fokus strike-slip kecil sekali kemungkinan

untuk menimbulkan tsunami.

Tanda-tanda akan datangnya tsunami di daerah pinggir pantai adalah:

a) Air laut yang surut secara tiba-tiba.

b) Bau asin yang sangat menyengat.

c) Dari kejauhan tampak gelombang putih dan suara gemuruh yang sangat

keras.

Gambar 5 Tahap-tahap terjadinya Tsunami

Tsunami terjadi jika:

a) Gempa besar dengan kekuatan gempa > 6.3 SR

b) Lokasi pusat gempa di laut

c) Kedalaman dangkal < 40 Km

d) Terjadi deformasi vertikal dasar laut.

Potensi Tsunami di Indonesia

13

Page 14: tady09.files.wordpress.com file · Web viewBagian yang ditumpangi menekuk ke bawah dan tenggelam dalam astenosfer, dipanaskan lagi kemudian pecah lagi, meleleh dan terserap masuk

Kelompok IIIBy : Muhtadi (95420)BB 17UNP

Indonesia merupakan negara yang rawan terhadap Tsunami, terutama

kepulauan yang berhadapan langsung dengan pertemuan lempeng, antara lain

Barat Sumatera, Selatan Jawa, Nusa Tenggara, Utara Papua, Sulawesi dan

Maluku, serta Timur Kalimantan. Tsunami di Indonesia pada umumnya adalah

Tsunami lokal, dimana waktu antara terjadinya gempa bumi dan datangnya

gelombang Tsunami antara 20-30 menit.

Indonesia merupakan salah satu daerah yang sering diguncang gempa

karena letaknya tepat pada pertemuan dua deretan pegunungan lipatan muda

Circum Pasific dan Mediterania. Juga merupakan pertemuan tiga lempeng

lithosfer, yaitu lempengan India sebelah Barat, lempengan Australia sebelah

Barat dan Selatan, dan lempengan Samudera Pasifik sebelah Timur, sehingga

daratan Indonesia termasuk tidak tenang.

Gambar 6 Peta Wilayah Rawan Tsunami di Indonesia (garis merah)

DAFTAR RUJUKAN

14

Page 15: tady09.files.wordpress.com file · Web viewBagian yang ditumpangi menekuk ke bawah dan tenggelam dalam astenosfer, dipanaskan lagi kemudian pecah lagi, meleleh dan terserap masuk

Kelompok IIIBy : Muhtadi (95420)BB 17UNP

Hendro Darmodjo dan Yeni Kaligis. 2004. Ilmu Alamiah Dasar. Ed. Rev. Cet.10. Jakarta: Universitas Terbuka.

Abdullah Aly dan Eny Rahma. 2006. MKDU Ilmu Alamiah Dasar. Cet. 3. Jakarta: Bumi Aksara.

Akbar. 2007. Geofisika (Tsunami). Tersedia dalam http://www.bmg.go.id/data.bmg?Jenis=Teks&IDS=8704394716716499700 (online). Diakses tanggal 24 April 2009.

Bali Post. Edisi: Senin, 4 April 2005. Fenomena Tsunami dari Gempa Bumi. Tersedia dalam http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2005/4/4/l5.htm (online). diakses tanggal 24 April 2009.

Jacub Rais. 2006. Indonesia di antara Dua Samudera, Dua Benua dan Tiga Lempeng Tektonik Mega (Gempa, Gunung Api dan Tsunami). Tersedia dalam http://www.mit.ipb.ac.id/files/Indonesia%20di%20antara%20Tiga%20Lempeng%20Tektonik%20Mega.pdf (online). Diakses tanggal 24 April 2009.

http://www.keajaibanalquran.com/earth_movements.html (online). Diakses tanggal 23 April 2009.

http://www.keajaibanalquran.com/earth_mountains.html (online). Diakses tanggal 23 April 2009.

http://www.keajaibanalquran.com/earth_seas.html (online). Diakses tanggal 23 April 2009.

15