vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen...

117
MANUAL MUTU PENDIDIKAN VOKASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2018

Transcript of vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen...

Page 1: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

MANUAL MUTU

PENDIDIKAN VOKASI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG2018

Page 2: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

LEMBAR IDENTIFIKASI

UNIVERSITAS BRAWIJAYAKode Dokumen:UN10/01/HK.01.02.a/0601 April 2018

MANUAL MUTU Revisi: ......Halaman ..... dari .....

MANUAL MUTU

ProsesPenanggungjawab

TanggalNama Jabatan Tandatanga

n

1. Perumusan Dr. Kariyoto, SE, MM, Ak Ketua GJM 01-04-2018

2. Pemeriksaan Dr. Ir. Darmawan OS M.Si

Ketua Vokasi01-04-2018

3. Persetujuan Dr. Kariyoto, SE, MM, Ak Ketua GJM 01-04-2018

4. Penetapan Dr. Ir. Darmawan OS M.Si

Ketua Vokasi01-04-2018

5. Pengendalian 01-04-2018

Page 3: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

DAFTAR ISI

Daftar Isi ........................................................................... i

1. Pendahuluan ............................................................... 11.1 Latar Belakang ....................................................... 11.2 Ruang Lingkup Manual Mutu ................................... 21.3 Tujuan Manual Mutu ............................................... 21.4 Pengendalian Dokumen Manual Mutu....................... 2

2. Landasan Kebijakan Manajemen Mutu ..................... 33. Istilah dan Definisi ..................................................... 34. Sistem Manajemen Mutu .......................................... 5

4.1 Sejarah Pendidikan Vokasi ......................................... 54.2 Organisasi Pendidikan Vokasi ........................................ . 6

4.2.1 Rincian Tugas Pimpinan Pendidikan Vokasi, Ketua Jurusan, UPT-UPT ................................. 8

4.3 Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan Vokasi ....................... 184.4 Sistem Dokumentasi dan Audit ................................ 194.5 Proses Bisnis .......................................................... 20

5. Tanggung Jawab Manajemen .................................. 215.1 Komitmen Manajemen ............................................ 215.2 Kepuasan Pelanggan ............................................... 215.3 Kebijakan Mutu....................................................... 225.4 Perencanaan Sistem Mutu ....................................... 235.5 Tanggung Jawab, Wewenang dan Komunikasi.......... 235.6 Tinjauan Manajemen .............................................. 24

6. Pengelolaan Sumber Daya ......................................... 256.1 Penyediaan Sumber Daya........................................ 256.2 Sumber Daya Manusia ............................................ 266.3 Sarana Prasarana dan Lingkungan Kerja .................. 266.4 Lingkungan Kampus dan Suasana Akademik ............ 27

7. Realisasi Layanan Pendidikan ................................... 277.1 Perencanaan Program Layanan Pendidikan............... . 27

Page 4: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

7.2 Proses Terkait Mahasiswa........................................ 297.3 Desain dan Pengembangan Kurikulum ..................... 317.4 Pengadaan Sumber Daya ....................................... 337.5 Ketentuan Layanan Pendidikan ................................ 357.6 Pengendalian Alat Pemantauan dan Pengukuran....... 36

8. Pengukuran, Analisis dan Peningkatan Mutu ........... 378.1 Panduan Umum ...................................................... 378.2 Pemantauan dan Pengukuran .................................. 378.3 Analisis Data .......................................................... 398.4 Perbaikan .............................................................. 39

1

Page 5: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

1. PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang

Manual Mutu Pendidikan Vokasi disusun untuk mengendalikan pengelolaan pendidikan tinggi bermutu berstandar internasional dan memenuhi peraturan pemerintah Republik Indonesia, persyaratan Sistem Manajemen Mutu Universitas. Manual Mutu ini juga menjelaskan penjabaran keterkaitan antara struktur organisasi Pendidikan Vokasi, kebijakan mutu, sasaran mutu penyelenggaraan pendidikan dan Sistem Penjaminan Mutu secara internal di Pendidikan Vokasi. Pendidikan Vokasi melakukan penjaminan mutu pendidikan sebagai pertanggungjawaban kepada stakeholders untuk mengembangkan mutu pendidikan Vokasi secara berkelanjutan. Dengan demikian, mutu penyelenggaraan pendidikan Vokasi diakui tidak saja secara internal, namun juga secara eksternal oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BANPT) atau badan akreditasi internasional. Dalam penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal SPMI, Pendidikan Vokasi memastikan bahwa budaya mutu dipahami dan dilaksanakan semua pihak, serta dikendalikan. Dengan SPMI ini, Pendidikan Vokasi akan m a m p u menetapkan dan mewujudkan visinya melalui pelaksanaan misinya (aspek deduktif), mampu memenuhi kebutuhan/memuaskan stakeholders (aspek induktif) yaitu kebutuhan masyarakat, dunia kerja dan profesional. Untuk itu, Pendidikan Vokasi menyusun dokumen SPMI sebagai berikut :

a. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi, Organisasi dan Tata Kerja Pendidikan Vokasi, Rencana Strategis Pendidikan Vokasi, Program Kerja Ketua Pendidikan Vokasi dan Pedoman Pendidikan Vokasi.

b. Dokumen mutu yaitu Manual Mutu Pendidikan Vokasi, Standar Mutu, Manual Prosedur, Instruksi Kerja, DokumenPendukung, Borang-borang.

c . Dokumen Audit yang meliputi Manual Prosedur Pelaksanaan Audit Internal Mutu (AIM), Manual Prosedur Pelaksanaan AIM II, MP Penilaian Kinerja Pendidikan Vokasi, Borang Kinerja Pendidikan Vokasi dan Instruksi Kerja.

2

Page 6: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

1.2 Ruang Lingkup Manual Mutu

Manual mutu ini merupakan panduan implementasi manajemen mutu Pendidikan Vokasidan merupakan persyaratan sistem manajemen mutu yang harus dipenuhi oleh unit-unit kerja di lingkungan Pendidikan Vokasi. Manual Mutu ini disusun dengan mengacu pada persyaratan standar dan klausul Sistem Manajemen Mutu dengan pedoman implementasinya dalam layanan pendidikan, peraturan-peraturan pemerintah RI, persyaratan standar mutu penyelenggaraan pendidikan S-1, S-2 dan S-3 akreditasi BAN-PT dan standar mutu World Class University (WCU QS Asia).

1.3 Tujuan Manual MutuManual Mutu ini bertujuan untuk:a. Menggariskan kegiatan utama (core business) yaitu tri

dharma pendidikan tinggi, baik yang terkait langsung ataupun tidak langsung dengan layanan pendidikan di Pendidikan Vokasi MIPA, baik dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi ataupun tindakan perbaikan untuk menjamin adanya perbaikan berkelanjutan dalam memenuhi persyaratan pelanggan.

b. Menjelaskan hubungan berbagai aktivitas yang terkait dalam proses di atas.

c. Menjelaskan integrasi Sistem Penjaminan Mutu Internal(SPMI).

d. Mencerminkan komitmen Pendidikan Vokasi dalam peningkatan mutu secara berkelanjutan dalam bentuk tertulis, sehingga dapat dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam proses pendidikan.

1.4 Pengendalian Dokumen Manual Mutu

Dokumen Manual Mutu disusun dalam delapan (8) bagian sesuai persyaratan ISO 9001:2008. Konsep awal dokumen disusun oleh Gugus Jaminan Mutu (GJM) berdasarkan dokumen induk dan referensi yang relevan. Konsep awal ini dipelajari, diperiksa dan diberi masukan oleh pimpinan Pendidikan Vokasi. Selanjutnya

3

Page 7: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

konsep diklarifikasi oleh tim GJM sebelum divalidasi dan disahkan oleh Ketua. Secara rutin, keluhan dan permasalahan yang timbul pada implementasi SPMI dievaluasi untuk peningkatan mutu berkelanjutan. Manual Mutu ini dikategorikan sebagai dokumen tidak terkendali dan mengikuti MP Pengendalian Dokumen dan Rekaman.

2. LANDASAN KEBIJAKAN MANAJEMEN MUTURujukan yang digunakan adalah:a. Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Tinggi Nasional.b. Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan.c. Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi oleh Badan

Akreditasi Nasional, 2008.d. Akreditasi Program Studi Sarjana, Magister dan Doktor

oleh Badan Akreditasi Nasional, 2009.e. Visi dan Misi Pendidikan Vokasi, 2009.f. Persyaratan SMM ISO 9001:2008.g. Persyaratan SMM untuk layanan pendidikan IWA2:2007. h. Standar mutu world class university (WCU QS Asia) 2009.

3. ISTILAH DAN DEFINISI

a. Sistem Penjaminan Mutu (SPM) adalah sistem untuk menetapkan kebijakan, tujuan dan strategi mencapai mutu yang telah ditentukan.

b. Jaminan mutu (quality assurance) adalah seluruh prosespenetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan Pendidikan Vokasisecara konsisten dan perbaikan berkelanjutan, sehingga visi dan misi dapat tercapai serta stakeholders memperoleh kepuasan (pemenuhan janji kepada stakeholders). Kegiatan harus terencana dan sistematis yang dilaksanakan dengan menggunakan Sistem Manajemen Mutu (SMM) untuk meyakinkan bahwa suatu produk (hasil) akan memenuhi

4

Page 8: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

persyaratan mutu.c. Mutu adalah keseluruhan karakteristik produk yang

menunjukkan kemampuannya dalam memenuhi permintaan atau persyaratan yang ditetapkan customer (stakeholders), baik yang tersurat (dinyatakan dalam kontrak ), maupun tersirat.

d. Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan, termasuk tata cara dan metode yang disusun berdasarkan konsensus semua pihak yang terkait dengan memperhatikan syarat-syarat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengalaman, perkembangan masa kini dan masa datang untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya (PP No. 102Tahun 2000).

e. Manual Mutu (MM) adalah dokumen yang menjadi panduan untuk menentukan sistem manajemen mutu dari organisasi.

f. Pelanggan secara umum adalah orang perorangan ataubadan yang ikut menerima atau membeli layanan pendidikan. Pelanggan Pendidikan Vokasi dapat dibagi menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu mahasiswa (learners) atau peserta pelatihan sebagai pelanggan utama; orang tua mahasiswa atau lembaga yang mengirim peserta pelatihan; dan pengguna lulusan.

g. Unit kerja penyelenggara pendidikan adalah Pendidikan Vokasi dan jurusan atau lembaga selain Pendidikan Vokasi dan jurusan yang menyelenggarakan layanan pendidikan atau pelatihan.

h. Lembaga pendukung adalah lembaga selain Pendidikan Vokasi dan

jurusan/PS yang mendukung terselenggaranya layanan pendidikan atau pelatihan.

i. Dokumen adalah informasi dan media pendukungnyaj. Borang adalah lembar isian data yang memberikan

informasik. Rekaman adalah dokumen atau catatan yang

menyatakan hasil yang dicapai atau menunjukkan bukti kegiatan yang dilakukan.

5

Page 9: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

l. Produk yang dihasilkan organisasi pendidikan ialah layanan pendidikan tinggi (tri dharma PT) dimana dalam prosesnya terjadi peningkatan nilai (creating value).

6

Page 10: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

4. SISTEM MANAJEMEN MUTU4.1 SEJARAH PENDIDIKAN VOKASI

Penyelenggaraan Pendidikan Vokasi (dahulu: program pendidikan non gelar) telah dilaksanakan di Universitas Brawijaya 38 tahun yang lalu tepatnya tahun 1979 sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor : 052/DJ/Kep/1982 tanggal 17 November 1982 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Diploma pada Universitas/Institut Negeri dimana Universitas Brawijaya menyelenggarakan Program Diploma Sekretaris dan Akuntansi yang berlaku surut sejak tahun 1979.

Selanjutnya pada tahun 1982 Universitas Brawijaya menyelenggarakan Program Pendidikan Diploma I sebagai tindak lanjut dari kerjasama antara Direktorat Jenderal Perkebunan, Departemen Pertanian Republik Indonesia dengan Universitas Brawijaya terkait dengan kebutuhan akan tenaga ahli pratama dibidang Penyuluhan Perkebunan, maka berdasarkan Surat Keputusan Rektor Nomor: 65/SK/1982 dan atas dasar Surat Perjanjian Kerjasama antara Universitas Brawijaya dengan Direktorat Jenderal Perkebunan, Departemen Pertanian Nomor: 1076/PT13.34/0.06/82 dan Nomor: K.B.860/8.299 tertanggal 19 Agustus 1982 dibentuklah suatu program pendidikan keahlian di bidang Penyuluhan Perkebunan yang kemudian menjadi Diploma I (Ahli Pratama, A.P). Sesuai dengan kompetensi keilmuannya, program ini dipercayakan untuk diselenggarakan di Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya.

Mahasiswa yang dididik untuk program ini dipersyaratkan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Departemen Pertanian dan tersebar di seluruh Indonesia. Untuk angkatan pertama telah dididik sebanyak 90 orang yang berasal dari beberapa Unit Pelaksanana Teknis (UPT) di lingkungan Departemen Pertanian. Penyelenggaraan program ini berlangsung sampai dengan angkatan ke III karena Departemen Pertanian telah menganggap program ini berhasil dan PNS yang akan ditingkatkan

7

Page 11: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

kemampuannya telah habis. Program pendidikan ini di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya dikenal dengan Program Kependidikan Keahlian Pertanian (D-lll KKP) sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan Ketua Fakultas Pertanian Nomor: 060/PT13.4/SK/1987.Pada tahun-tahun berikutnya permintaan masyarakat akan tenaga lulusan program diploma ini meningkat, sehingga Universitas Brawijaya merespon keinginan masyarakat tersebut dengan dikeluarkannya SK Dirjen DlKTl Nomor: 052/DJ/KEP/1982 tanggal 17 Nopember 1982 tentang Program D-lll Akuntansi. Berdasarkan instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 5/U/1984 tanggal 31 Juli 1984 tentang Pendidikan Perkoperasian dimana Universitas Brawijaya ditunjuk untuk menyelenggarakan Program D-lll Perkoperasian, sehingga pada tahun 1984 dibuka Program Diploma lll Perkoperasian yang dikelola oleh Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya. Tujuan dari program diploma ini adalah untuk mendidik tenaga-tenaga ahli yang berkompeten dalam menggerakan masyarakat untuk memahami pentingnya berkoperasi. Secara berurutan penyelenggaraan program diploma di Universitas Brawijaya sejak tahun 1979 sampai dengan tahun 2015.

Untuk penyempurnaan penyelenggaraan program diploma tersebut, maka pada tanggal 17 Maret 1990 Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional mengukuhkan program diploma tersebut sebagaimana dimaksud dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor: 14/DlKTl/Kep/1990 tentang Pembentukan Program Diploma lll Produksi Tanaman yang pada hakekatnya menyatukan program Diploma lll Perkebunan dan Program Diploma lll Pertanian. Pada tanggal 27 Mei 1997 Fakultas Peternakan berinisiatif untuk memberikan peluang kepada masyarakat luas membuka Program Diploma lll Peternakan sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 126/DlKTl/KEP/1997, pada tanggal 27 Mei 1997 Fakultas Perikanan berinisiatif untuk memberikan

8

Page 12: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

peluang kepada masyarakat luas membuka Program Diploma lll Agribisnis Perikanan sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor : 127/DlKTl/KEP/1997. Untuk memberikan peluang

9

Page 13: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

kepada Fakultas lain di lingkungan Universitas Brawijaya maka pada tanggal 24 November 1997 Fakultas Ekonomi membuka dan menyelenggarakan Program D-lll Perpajakan yang kemudian ditambah dengan Program D-lll Keuangan dan Perbankan sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor: 87/DlKTl/Kep/1998 tanggal 3 Desember 1998.

Tabel 1.1. Sejarah Penyelenggaraan Program Diploma di Universitas Brawijaya

NoNomor Surat Keputusan/

Undang-langgal

Perihal1 052/DJ/KEP/1982 17 November 1982 Penyelenggara Diploma lll

Sekretaris2 052/DJ/KEP/1982 17 November 1982 Penyelenggara Diploma lll

Akuntansi3 65/SK/1982 19 Agustus 1982 Penyelenggara Diploma lll

Kependidikan Keahlian Pertanian

4 5/U/1984 31 Juli 1984 Penyelenggara Diploma lllPerkoperasian

5 14/DlKTl/Kep/1990 17 Maret 1990 Penyelenggara Diploma lllProduksi Tanaman

6 127/DlKTl/KEP/1997 27 Mei 1997 Penyelenggara Diploma lllAgribisnis Perikanan

7 126/DlKTl/KEP/1997 27 Mei 1997 Penyelenggara Diploma lllPeternakan

8 443/DlKTl/KEP/1997 24 November 1997 Penyelenggara Diploma lllPerpajakan

9 87/DlKTl/KEP/1998 03 Desember 1998 Penyelenggara Diploma lllKeuangan dan Perbankan

10 230/Dikti/Kep/1999 18 Mei 1999 Penyelenggara Diploma lllAgribisnis Pertanian

11 470/DlKTl/KEP/1999 07 Agustus 1999 Penyelenggara Diploma lllAnalisis Kimia

12 84/DlKTl/KEP/1999 25 Maret 1999 Penyelenggara Diploma lllTeknologi lnformasi & Komputer

13 84/DlKTl/KEP/1999 25 Maret 1999 Penyelenggara Diploma lllManajemen lnformatika

14 148/DlKTl/KEP/1999 02 April 1999 Penyelenggara Diploma lllPariwisata & Perhotelan

10

Page 14: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

15 316/DlKTl/KEP/2000 09 Juli 2000 Penyelenggara Diploma lll

NoNomor Surat Keputusan/

undang-Tanggal Perihal

Bahasa lnggris

16 3861/DlKTl/KEP/2007 20 November 2007 Penyelenggara Diploma lllBahasa Perancis

17 2296/DlKTl/KEP/2007 11 Oktober 2007 Penyelenggara Diploma lllBahasa Jepang

18 25-26 Februari2009

Hasil Rembuk Nasionaltentang Peningkatan Kualitas Pembelajaran di Fakultas yang Bertitik Tolak pada Pendidikan Akademik dan Profesi

19 246A/SK/2009 24 Juni 2009 Koordinasi PenyelenggaraanProgram Diploma di bawahPendidikan Vokasi

20 148/DlKTl/KEP/1999 2 April 1999 Usaha Wisata

21 Undang-Undang Nomor12 Tahun 2012 tentangPerguruan Tinggi

10 Agustus 2012 Pasal 33 (2) : Program studidiselenggarakan atas Menteri setelah memenuhi persyaratan minimum akreditasi.Pasal 97 (1) : izin pendirian perguruan Tinggi dan izin penyelenggaraan pendidikan yang sudah diterbitkan tetap berlaku

22 086/SK/BAN-PT/Ak- Xll/Dpl-lll/ll/2013

21 Februari 2013 Akreditasi Program StudiKeuangan Perbankan

23 086/SK/BAN-PT/Ak-Xll/Dpl-lll/ll/2013

21 Februari 2013 Akreditasi Program StudiUsaha Perjalanan Wisata

24 116/SK/BAN-PT/Ak-Xll/Dpl-lll/lV/2013

12 April 2013 Akreditasi Program StudiMlTEK

25 178/SK/BAN-PT/Ak-Xlll/Dpl-lll/Vlll/2013

30 Agustus 2013 Akreditasi Program StudiKesekretariatan

26 53/KPT/l/2016 20 Januari 2016 Sarjana Terapan ManajemenPerhotelan

11

Page 15: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

27 1411/64/KL/2016 14 Juli 2016 Sarjana Terapan Desain Grafis(Animasi)

Dalam perkembangannya, ternyata penyelenggaraan prograD-lll di Universitas Brawijaya mendapatkan respon yang positif dari masyarakat yang disetujuinya usulan penyelenggaraan program D- lll Agribisnis Pertanian pada tanggal 18 Mei 1999 sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor: 230/DlKTl/KEP/1999. Pada bulan Maret 1999.Fakultas Matematika dan llmu Pengetahuan Alam berinisiatif untuk memberikan peluang kepada masyarakat luas untuk mendalami dalam Bidang Keahlian Manajemen 1nformatika dan Teknik Komputer sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor: 84/D1KT1/KEP/1999, pada tanggal 25 Maret 1999. Pada bulan Agustus 1999 Fakultas Matematika dan 1lmu Pengetahuan Alam berinisiatif untuk memberikan peluang kepada masyarakat luas untuk mendalami bidang keahlian analisis kimia sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor:470/D1KT1/KEP/1999, pada tanggal 7 Agustus 1999.

Dengan gencarnya pemerintah 1ndonesia menawarkan wisata manca negara untuk berkunjung ke 1ndonesia melalui program

G͞Visit Indonesia Year 2000 maka Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya mengantisipasi program tersebut dengan membuka Program D-111 Pariwisata dan Perhotelan sebagaimana yang tercantum dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor: 148/D1KT1/KEP/1999, pada tanggal 2 April 1999. Terkait dengan program GVisit Indonesia Year 2000” yang sangat terkait dengan program tersebut adalah

12

Page 16: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

penguasaan bahasa asing bagi masyarakat 1ndonesia, maka pada tanggal 9 Juli 2000 Universitas Brawijaya menyelenggarakan Program D-111 Bahasa 1nggris sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor: 316/D1KT1/KEP/2000, yang kemudian diikuti penyelenggaraan Program D-111 Bahasa Jepang dan D-111 Bahasa Perancis sebagai mana tercantum dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor: 2296/D1KT1/KEP/2007 tanggal 11 Oktober 2007 dan Nomor: 3861/D1KT1/KEP/2007 tanggal 20 November 2007.

Dalam perjalanannya, penyelenggaraan program-program diploma di Universitas Brawijaya mengalami pasang-surut sesuai dengan dinamika kebutuhan permintaan pasar akan tenaga kerja. Pada akhirnya perjalanan program diploma di Universitas Brawijaya mengalami perubahan mendasar, berdasarkan arahan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi pada Grembuk nasional tahun 2009 yang menekankan agar fakultas lebih fokus kepada penyelenggaraan akademik yang terdiri atas: Program Sarjana (S1), Program Magister (S2) dan Program Doktor (S3), sehingga lulusannya menjadi ilmuwan/pakar dapat dijamin berkualitas. Oleh karena itu penyelenggaraan Program Diploma l, Diploma ll, Diploma lll, Sarjana Terapan dan program lanjutannya sebaiknya tidak diselenggarakan oleh Fakultas, tetapi dikelola secara terpusat oleh unit pelaksana tersendiri dibawah koordinasi Rektor. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, untuk menjamin baku mutu penyelenggaraan program diploma yang selama ini diselenggarakan di beberapa fakultas, maka melalui Peraturan Rektor Nomor: 246A/SK/2009 tanggal 24 Juni 2009 Universitas Brawijaya mengambil kebijakan bahwa penyelenggaraan Program Diploma l, ll, lll, dan Sarjana Terapan diselenggarakan dan dikelola secara terpusat di Universitas yang pelaksanaannya dilakukan oleh Pendidikan Vokasi sebagaimana tersebut dalam Peraturan Rektor Universitas Brawijaya. Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku,

13

Page 17: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

Pendidikan Vokasi Universitas Brawijaya memberikan gelar/sebutan kepada lulusan Diploma l adalah Ahli Pratama (A.P), Diploma ll adalah Ahli Muda (A.Ma), Diploma lll adalah Ahli Madya (A.Md) dan Sarjana Terapan (S.singkatan bidang keahliannya). Pada tahun 2009/2010 Program Diploma lll memiliki 11 program keahlian sebagai berikut:

1. Bahasa lnggris;2. Penyiaran;3. Desain Grafis dan Periklanan;4. Kehumasan;5. Kesekretariatan;6. Pariwisata;7. Manajemen lnformasi Bisnis dan Multimedia;8. Manajemen lnformatika;9. Perancangan Peraturan dan Kontrak Bisnis;10. Teknologi lnformasi;

Selain program Diploma lll, pada tahun ajaran 2009/2010Pendidikan Vokasi Universitas Brawijaya memiliki satu program keahlian Diploma l lndustri Kreatif berbasis Teknologi lnformasi. Dengan memperhatikan permintaan dari masyarakat dan stakeholder akan tenaga – tenaga ahli yang berkompeten, maka Pendidikan Vokasi Universitas Brawijaya pada tahun ajaran2011/2012 membuka 3 (tiga) bidang keahlian baru yaitu Diploma lll:

1. Perpajakan;2. Perbankan;3. Perpustakaan dan Kearsipan.Untuk program Diploma l Keahlian lndustri Kreatif

berbasis Teknologi lnformasi pada tahun ajaran 2011/2012 digabung ke program Diploma lll Keahlian lain yang sesuai, sehingga sampai dengan tahun ajaran 2011/2012 jumlah bidang keahlian yang ada di Pendidikan Vokasi Universitas Brawijaya sebanyak 13 (tiga belas) bidang keahlian. Pada tahun ajaran 2012/2013 Pendidikan Vokasi mengoperasikan kembali satu bidang keahlian yaitu Akuntansi Terapan dimana pembukaan bidang keahlian tersebut memperhatikan permintaan kebutuhan masyarakat akan tenaga ahli di bidang akuntansi. Sehingga pada

14

Page 18: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

tahun ajaran 2012/2013 Pendidikan Vokasi memiliki 13 Bidang Keahlian yaitu:

1. Sekretaris2. Perpajakan3. Perbankan4. Teknologi lnformasi dan Komputer5. Manajemen lnformatika6. Usaha Wisata7. Bahasa lnggris8. Desain Komunikasi Visual9. Public Relations10. Manajemen lnformasi Bisnis dan Multimedia11. Film dan Televisi12. Perpustakaan dan Kearsipan13. Akuntansi Terapan

Berdasarkan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 Pasal 16 yang menyatakan bahwa GPendidikan Vokasi merupakan Pendidikan Tinggi program diploma yang menyiapkan Mahasiswa untuk pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu sampai program sarjana terapan maka Pendidikan Vokasi Universitas Brawijaya pada tahun 2013 menyelenggarakan program Sarjana Terapan. Sarjana Terapan tersebut adalah Manajemen Perhotelan dan Animasi. Pada tahun ajaran 2014-2015 pendidikan Vokasi Universitas Brawijaya membuka satu bidang keahlian baru yaitu Desain lnterior. Berikut ini bidang keahlian yang dibuka oleh pendidikan Vokasi Universitas Brawijaya :

1) Sekretaris2) Perpajakan3) Perbankan4) Teknologi lnformasi dan Komputer5) Manajemen lnformatika6) Usaha Wisata7) Bahasa lnggris8) Desain Komunikasi Visual9) Public Relations10) Manajemen lnformasi Bisnis dan Multimedia11) Film dan Televisi12) Perpustakaan dan Kearsipan

15

Page 19: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

13) Akuntansi Terapan14) Perancangan Peraturan dan Kontrak Bisnis15) Desain lnterior

1.2. PERTIMBANGAN PENYELENGGARAAN

Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan bangsa serta memiliki peranan penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat di era global ini, maka dibutuhkan ketersediaan sumber daya manusia yang terdidik, terlatih, berkualitas, terampil dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam menjawab tantangan tersebut, Universitas Brawijaya menyelenggarakan Pendidikan Vokasi dengan berbagai macam bidang keahlian yang mampu dan berkompeten dalam bidang keahliannya masing masing serta mampu memecahkan permasalahan-permasalahan sosial yang semakin kompleks dan kesenjangan informasi yang sering menimbulkan konflik berkepanjangan di masyarakat pada kajian ilmiah, melalui proses belajar dan penelitian. Sebagian besar masyarakat kita sampai saat ini masih asing dengan istilah pendidikan vokasi. Hal tersebut wajar karena kata vokasi belum dikenal secara luas di masyarakat, bahkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai Pustaka, 1988) yang saat ini digunakan sebagai referensi perbendaharaan kata dan istilah oleh sebagian besar masyarakat, kata vokasi juga tidak kita temukan. Kata vokasi dewasa ini sering dikaitkan dengan kata pendidikan, sehingga muncul istilah pendidikan vokasi. Oleh karena itu dalam uraian singkat ini

16

Page 20: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

akan dijelaskan apa, bagaimana dan untuk siapa pendidikan vokasi itu.

Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 dijelaskan bahwa pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal setara dengan program sarjana. Jadi inti pendidikan vokasi adalah agar peserta didik dapat bekerja dengan keahlian terapan tertentu. Dengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tertanggal 10 Agustus 2012 tentang Pendidikan Tinggi semakin memperkuat tugas pokok dan fungsi Pendidikan Vokasi yang pada akhirnya dapat menghasilkan pendidikan sarjana, magister dan doktor terapan.

Dalam sistem pendidikan nasional, kita harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional dan global, sehingga perlu dilakukan pembaruan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan. Untuk itu pendidikan vokasi diatur secara jelas yang menetapkan jenis pendidikan mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan, dan khusus. Dimana perguruan tinggi sebagai penyelenggara pendidikan yang berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, atau universitas dapat menyelenggarakan program akademik, profesi dan/atau vokasi.

Pendidikan akademik merupakan pendidikan tinggi program sarjana dan pascasarjana yang diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu

17

Page 21: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

pengetahuan tertentu. Sedangkan pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus, misalnya: Dokter Umum, Dokter Spesialis, Akuntan, Notaris, Psikolog, Apoteker, dan lain-lainnya. Pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang bertujuan mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal setara dengan program sarjana.

Pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang ditujukan untuk kepentingan praktis dimulai dari D-1, D-11, D-111, Sarjana, Magister dan Doktor Terapan yang berfungsi mengembangkan peserta didik agar memiliki pekerjaan keahlian terapan tertentu melalui pendidikan vokasi dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Pendidikan vokasi merupakan pendidikan yang mengarahkan mahasiswa untuk mengembangkan keahlian terapan, beradaptasi pada bidang pekerjaan tertentu dan dapat menciptakan peluang kerja.

Pendidikan vokasi menganut sistem terbuka (multi-entry-exit system) dan multimakna (berorientasi pada pembudayaan, pemberdayaan, pembentukan watak, dan kepribadian, serta berbagai kecakapan hidup life skill). Pendidikan vokasi berorientasi pada kecakapan kerja sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terapan serta sesuai dengan tuntutan kebutuhan lapangan kerja. Pendidikan vokasi merupakan pendidikan keahlian terapan yang diselenggarakan di perguruan tinggi berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut dan universitas. Bentuk penyelenggaraan pendidikan vokasi terdiri dari

18

Page 22: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

Program Diploma 1, Diploma 11, Diploma 111, dan Sarjana Terapan. Standar nasional pendidikan vokasi dikembangkan berdasarkan standar kompetensi nasional dan/atau internasional.

Sebagaimana yang diamanatkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tersebut memberikan wawasan dan keyakinan pendidikan tinggi harus dikembangkan ke arah suatu sistem demi kepentingan nasional, dan hal ini mendorong Ditjen Dikti Depdiknas merumuskan serangkaian kebijakan pengembangan pendidikan tinggi. Untuk itu disusunlah Kerangka Pengembangan Pendidikan Tinggi Jangka Panjang (KPPTJP IV 2003-2010) yang selanjutnya disempurnakan menjadi HELTS (Higher Education Long Term Strategy), di mana isinya berupa suatu rencana strategis pengembangan jangka panjang yang bertujuan menempatkan sistem pendidikan tinggi nasional, dengan segala keterbatasan yang ada pada kedudukan paling baik di masa depan agar mampu menanggapi tantangan yang dihadapi secara efektif. HELTS merumuskan tiga strategi utama pengembangan pendidikan tinggi, yaitu daya saing bangsa (nation's competitiveness), otonomi dan desentralisasi (autonomy), dan kesehatan organisasi (organizational health).

Tidaklah dapat dipungkiri lagi bahwa pada milenium ketiga ini, dunia memasuki era ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge based economy). Pada era ini pertumbuhan ekonomi, kemakmuran, dan kesejahteraan suatu bangsa sangat dipengaruhi kemampuannya dalam penguasaan ilmu pengetahuan. Untuk itu HELTS menempatkan juga globalisasi sebagai isu strategis, dalam rangka peningkatan daya saing bangsa. Peran pendidikan

19

Page 23: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

tinggi adalah menghasilkan lulusan yang kreatif dan inovatif dengan keterampilan khusus yang dibutuhkan dalam berbagai sektor ekonomi, memiliki kemampuan beradaptasi yang tinggi, sehingga mampu terus memperbarui struktur ekonomi dan sosial yang relevan dengan perubahan dunia.

Perguruan tinggi perlu berubah untuk membantu memecahkan persoalan serta memberdayakan bangsa agar dapat mengejar perubahan ekonomi global yang sangat cepat dan kompleks. Perubahan tersebut ditentukan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), dan pola hubungan antara iptek dan pembangunan.

Agar dapat mengejar ketertinggalan ekonomi global, sistem pendidikan tinggi di Indonesia harus diperbaiki dengan mendorong pendidikan ilmu pengetahuan, teknologi serta kolaborasi penelitian dasar, penelitian terapan, dan penelitian pengembangan iptek. Pemerintah perlu secara sistematis menciptakan lingkungan yang kondusif mendorong partisipasi masyarakat meningkatkan akses dan kualitas pendidikan tinggi. Hal tersebut sangat penting bagi upaya mempercepat tercapainya penyediaan tenaga kerja yang berkualitas. Pendidikan tinggi harus bersifat memenuhi kebutuhan yang luas dan variatif berdasarkan mutu dan akuntabilitas.

Era globalisasi banyak dikatakan sebagai era persaingan mutu atau kualitas. Saat tantangan global sudah menjadi keniscayaan yang tak terelakkan, di situlah banyak kalangan memandang perguruan tinggi sebagai centre of excellence yang diharapkan makin menunjukkan fungsi

20

Page 24: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

sebagai pencetak sumberdaya manusia (SDM) berkualitas. Persoalannya, saat Indonesia dihadapkan pada tantangan global yang taken for granted (niscaya) itu, secara internal negeri ini tengah bergulat dengan beragam krisis multidimensional. Rentetan krisis ekonomi yang berimbas juga kepada krisis politik, membuat tantangan yang dihadapi itu makin berat. Kesemuanya ini tak semudah membalikkan telapak tangan, untuk melakukan perubahan yang signifikan terhadap kultur politik yang demikian sentralistik pada masa lalu.

Pada saat ini terjadi ketidakseimbangan penyelengara pendidikan akademik, pendidikan vokasi dan pendidikan profesi. Berdasarkan data PDPT (Pangkalan Data Pendidikan Tinggi) sampai dengan bulan Juli 2014 menunjukan bahwa jumlah penyelenggara program studi di seluruh Indonesia adalah 22.906 yang tersebar pendidikan Vokasi sebanyak 24,91 persen, pendidikan akademik 72,35 persen dan pendidikan profesi sebanyak 2,74 persen. Dengan demikian terdapat kesenjangan yang cukup nyata.

Program kerja pemerintahan saat ini lebih memfokuskan kepada penguatan dunia industri dan penggalian potensi unggulan daerah, sehingga dunia pendidikan tinggi semestinya merespon program pemerintah tersebut dengan cara lulusan pendidikan tinggi sesuai dengan permintaan lapangan kerja. Jangan sampai lulusan perguruan tinggi tidak dapat bekerja secara profesional karena kurangnya pendidikan terapan selama menempuh pendidikan. Pada tahun 2015 telah disepakati untuk perdagangan bebas ASEAN yang dikenal dengan MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) yang

21

Page 25: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

pada prinsipnya setiap tenaga kerja harus mempunyai kompetensi dalam bidang keahliannya masing-masing.

Dalam kaitannya dengan pendidikan vokasi di perguruan tinggi, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dipahami secara serius adalah sebagai berikut: (1) memenuhi kepentingan masyarakat luas, (2) kurikulum disusun berdasarkan kebutuhan masyarakat untuk mencapai kompetensi tertentu, (3) kesesuaian kompetensi lulusan dengan kebutuhan dunia kerja baik ditingkat regional, nasional & internasional, dan (4) kerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri lainnya.

4.3. PENDIDIKAN VOKASI DAN KEBUTUHAN PASAR

Pada tahun 2015 masyarakat ekonomi ASEAN telah diberlakukan sehingga tidak ada alasan bagi perguruan tinggi di lndonesia untuk tidak merespon keperluan tenaga terampil yang diperlukan dunia usaha, dunia industri di tingkat ASEAN.

Di Jakarta dan di beberapa daerah, ribuan pemburu tenagakerja memenuhi Pameran Bursa Kerja Career, hal ini menunjukkan tidak tersambungnya dunia pendidikan dengan kepentingan dunia kerja di daerah. Para pemburu kerja dengan berbagai latar belakang pendidikan terpaksa berebut lowongan kerja yang jumlahnya terbatas. Di sisi lain, situasi ini juga menggambarkan pasar saat ini dipenuhi tenaga kerja yang tidak memiliki kualifikasi khusus sehingga lowongan apa pun diserbu.

lni merupakan fenomena lama yang muncul di permukaan yang menunjukkan adanya permasalahan dalam sistem pendidikan kita. Tekanan tenaga kerja yang luar biasa hingga peluang dan harapan sekecil apa pun harus diambil mereka. Problema ini merupakan

22

Page 26: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

hubungan antara pendidikan dan dunia kerja. Fenomena ini juga merupakan output dunia pendidikan yang tidak bisa memenuhi kualifikasi dunia kerja. Dalam angkatan kerja yang bergelar sarjana dan mendapat pendidikan yang setengah-setengah itu akan muncul potensi eksploitasi ledakan yang luar biasa. Mereka memiliki ekspektasi yang sangat tinggi, tetapi kinerjanya rendah. lni sudah cukup lama dan menjadi bukti gambaran tingkat pengangguran yang tinggi. Sementara lapangan kerja tidak bertambah, hal ini merupakan gabungan dari minimnya lapangan pekerjaan, baik di kota maupun di desa. Akibat daya tampung desa yang makin kecil, demikian pula kota-kota penyangganya, mengakibatkan tumpuan mereka akhirnya bermuara di kota.

Dari pameran ini menunjukkan adanya kesenjangan informasi antara perusahaan dan para pelamar. Untuk itu, pada setiap kabupaten/kota atau provinsi diproyeksikan harus memiliki sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan yang berbasis keunggulan lokal.

Di samping itu sejalan dengan penerapan otonomi daerah, satuan-satuan pendidikan khususnya perguruan tinggi perlu bekerjasama dengan industri dan pemerintah daerah. Terjadinya kolaborasi kaki tiga (tripartit) antara Pendidikan Vokasi, Pemerintah Daerah, dan Dunia lndustri diharapkan akan mampu menciptakan sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dari kerjasama tersebut, pada akhirnya akan berdampak pada keberlanjutan (sustainability) dunia pendidikan yang dapat terjaga dengan baik.

1.4. PENDIDIKAN VOKASI, DUNIA USAHA DAN INDUSTRI

Keberhasilan pendidikan vokasi sangat tergantung kepada kebutuhan masyarakat akan tenaga terampil, desain kurikulum yang disusun bersama-sama dengan dunia usaha dan dunia industri serta komitmen bersama antara Universitas Brawijaya dengan pihak-pihak yang berkepentingan. Kerjasama antara institusi pendidikan dan industri sangat menentukan keberhasilan pendidikan vokasional. Selain itu pemerintah kabupaten/kota, pemerintah provinsi dan

23

Page 27: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

pemerintah pusat serta organisasi profesi harus saling membantu dalam proses penyelenggaraan pendidikan untuk menghasilkan kompetensi keahlian yang dibutuhkan dunia usaha dan dunia industri.

Jadi keterlibatan dunia industri dalam pendidikan vokasi terutama dalam memberikan umpan balik (teed back) terhadap kompetensi dan standardisasi kemampuan seorang mahasiswa lulusan pendidikan vokasi sangatlah diharapkan. Pada kondisi yang harmonis antara penyelenggara pendidikan vokasi dan dunia industri dan masyarakat luas seyogyanya dapat melakukan suatu kolaborasi yang saling menguntungkan untuk menetapkan suatu sertifikasi profesi lulusan pendidikan vokasi yang diakui bersama.

Dengan demikian, tuntutan masyarakat agar perguruan tinggi dalam hal ini pendidikan vokasi dapat memenuhi harapan masyarakat dan dunia industri akan tenaga kerja yang "siap pakai" dapat terwujud, dan perguruan tinggi tidak lagi dipandang sebagai menara gading melainkan dipandang sebagai menara air yang dapat memberikan manfaat bagi lingkungan sekitarnya.

Kembali kepada definisi pendidikan vokasi sebagai suatu jenis pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu, pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar pendidikan vokasi agak berbeda dengan jenis pendidikan lainnya. Salah satu hal besar yang dilakukan dalam pendidikan vokasi sebagai upaya untuk mencapai maksud dan tujuan pendidikan tersebut adalah kegiatan belajar-mengajar dalam pendidikan vokasi lebih didominasi kegiatan praktek, baik praktikum yang dilakukan di laboratorium, studio, bengkel maupun kebun percobaan. Secara umum perbandingan antara kegiatan praktis dan teori dalam pendidikan vokasi adalah 80 persen berbanding 20 persen, walaupun dalam beberapa kasus angka perbandingan itu dapat menjadi 70 persen berbanding 30 persen, dengan demikian mahasiswa dan dosen akan menghabiskan sebagian besar waktu efektifnya untuk belajar dan bekerja di laboratorium dan/atau tempat-tempat praktek. Dalam mewujudkan upaya tersebut Pendidikan Vokasi

24

Page 28: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

Universitas Brawijaya menyediakan sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan praktek/praktikum sesuai dengan bidang keahlian masing-masing. Bidang keahlian Perbankan, Pendidikan Vokasi menyediakan Laboratorium Perbankan. Bidang Keahlian Usaha Wisata memiliki 5 laboratorium yaitu Laboratorium Front Office, Laboratorium House Keeping, Laboratorium Kitchen, Laboratorium Food and Baverage Service, Laboratorium Tours and Travel. Laboratorium Komputer I (Lab.301), Laboratorium Komputer II (Lab.303), Laboratorium Open Source dan Jaringan, Laboratorium Troubleshooting dan Studio Gambar merupakan Laboratorium yang dimiliki oleh Program Studi MITEK. Program Studi Keuangan dan Perbankan juga memiliki Laboratorium Mini Bank. Selain itu Pendidikan Vokasi Universitas Brawijaya juga memiliki Laboratorium Bahasa, Laboratorium Perpustakaan dan Kearsipan. Foto laboratorium dapat dilihat di lampiran Buku Pedoman Pendidikan Vokasi.

4.5. PENDIDIKAN BERBASIS KEBUTUHAN MASYARAKAT

Pendidikan vokasi adalah pendidikan yang berorientasi kepada penguasaan praktis sesuai dengan kebutuhan masyarakat baik dunia usaha maupun dunia industri. Oleh karena itu pembukaan program-program keahlian pada pendidikan vokasi didasarkan atas kebutuhan dan permintaan dunia usaha dan dunia industri, sedangkan Universitas Brawijaya berkewajiban untuk merespon permintaan tersebut.

Pada tahun ajaran 2012/2013 Pendidikan Vokasi Universitas Brawijaya mendapatkan permintaan dari dunia usaha dan dunia industri antara lain:(1). Kantor Akuntan Publik(2). Konsultan Pajak

25

Page 29: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

4.6. PROSPEK PENDIDIKAN VOKASI

Pendidikan vokasi mengalami perkembangan yang sangat pesat dan mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor: 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi pada tanggal 10 Agustus 2012. Pada tahun 2016 penguatan Pendidikan Vokasi baik di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan dan Pendidikan Tinggi akan dituangkan dalam Instruksi Presiden.

Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah mendukung dan memperkuat kedudukan Pendidikan Vokasi. Komitmen pemerintah sangat jelas dan tegas bahwa pendidikan vokasi tidak hanya menyelenggarakan program Diploma I (Ahli Pratama), Diploma II (Ahli Muda) dan Diploma III (Ahli Madya), melainkan didorong untuk menyelenggarakan pendidikan ke tingkat Sarjana Terapan (DIV), Magister dan Doktor yang sifatnya terapan. Bukti keseriusan pemerintah untuk penguatan pendidikan vokasi tertuang dalam Surat Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 1061/E/T/2012 tertanggal 9 Agustus 2012 perihal Penghentian sementara (moratorium) pendirian dan perubahan bentuk perguruan tinggi, serta pembukaan program studi baru.

Dengan disyahkannya Undang-Undang Nomor: 12 Tahun 2012 yang memuat tentang berbagai ketentuan baru tentang pendirian dan perubahan bentuk perguruan tinggi, pembukaan program studi baru serta mengamanatkan penguatan pendidikan vokasi yang dapat dimaknai bahwa khusus untuk pendidikan vokasi masih terbuka untuk pendirian maupun pembukaan program studi baru.

Keberadaan pendidikan vokasi tercantum dalam Pasal 16 ayat (1), ayat (2) dan ayat (3); Pasal 22 ayat (1) ayat (2) ayat (3) ayat (4) dan ayat (5); Pasal 23 (1) ayat (2) ayat (3) ayat (4) dan ayat (5) menunjukkan bahwa keseriusan pemerintah untuk memperkuat pendidikan vokasi yang pada awalnya hanya sampai pada pendidikan sarjana terapan, tetapi dengan semangat Undang- Undang Nomor: 12 tahun 2012 ini diamanatkan bahwa pendidikan vokasi sampai pada pendidikan Doktor yang bersifat terapan.

Pasal 16 ayat (1) Pendidikan vokasi merupakan Pendidikan Tinggi program diploma yang menyiapkan

26

Page 30: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

Mahasiswa untuk pekerjaan dengan keahlian tertentu sampai program sarjana terapan; Pasal 16 ayat (2) Pendidikan vokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dikembangkan oleh pemerintah sampai program magister terapan atau program doktor terapan.

Pasal 21 ayat (1) Program diploma merupakan pendidikan vokasi yang diperuntukkan bagi lulusan pendidikan menengah atau sederajat untuk mengembangkan keterampilan dan penalaran dalam penerapan llmu Pengetahuan dan/atau teknologi; Pasal 21 ayat (2) Program diploma sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyiapkan mahasiswa menjadi praktisi yang terampil untuk memasuki dunia kerja sesuai dengan bidang keahliannya; Pasal 21 ayat (3) Program diploma sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri atas program: (a) diploma satu, (b) diploma dua; (c) diploma tiga dan (d) diploma empat atau sarjana terapan.Pasal 21 ayat (4) Program diploma sebagaimana dimaksud pada ayat (3) wajib memiliki dosen yang berkualifikasi akademik minimum lulusan program magister atau sederajat;

Pasal 21 ayat (5) Program diploma satu sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a dan program diploma dua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b dapat menggunakan instruktur yang berkualifikasi akademik minimum lulusan diploma tiga atau sederajat yang memiliki pengalaman. Pasal 22 ayat (1) Program magister terapan merupakan kelanjutan pendidikan vokasi yang diperuntukkan bagi lulusan program sarjana terapan atau sederajat untuk mampu mengembangkan dan mengamalkan penerapan llmu Pengetahuan dan/atau Teknologi melalui penalaran dan penelitian ilmiah; Pasal 22 ayat (2) Program magister terapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengembangkan Mahasiswa menjadi ahli yang memiliki kapasitas tinggi dalam penerapan llmu Pengetahuan dan/atau Teknologi pada profesinya; Pasal 22 ayat (3) Program magister terapan wajib memiliki Dosen yang berkualifikasi akademik lulusan program doktor atau sederajat. Pasal 22 ayat (4) Lulusan program magister terapan berhak menggunakan gelar magister terapan. Pasal 23 ayat (1) Program doktor terapan merupakan kelanjutan bagi lulusan program magister terapan atau sederajat untuk mampu menemukan, menciptakan, dan/atau memberikan kontribusi bagi penerapan, pengembangan, serta pengamalan llmu Pengetahuan dan/atau

27

Page 31: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

Teknologi melalui penalaran dan penelitian ilmiah; Pasal 23 ayat (2) Program doktor terapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengembangkan dan memantapkan Mahasiswa untuk menjadi lebih bijaksana dengan meningkatkan kemampuan dan kemandirian sebagai ahli dan menghasilkan serta mengembangkan penerapan llmu Pengetahuan dan/atau Teknologi melalui penelitian yang komprehensif dan akurat dalam memajukan peradaban dan kesejahteraan manusia. Pasal 23 ayat (3) Program doktor terapan wajib memiliki Dosen yang berkualifikasi akademik lulusan program doktor atau sederajat. Pasal 23 ayat (4) Lulusan program doktor terapan berhak menggunakan gelar doktor terapan.

Penguatan pendidikan vokasi dimaksudkan agar lulusan perguruan tinggi tidak hanya terfokus pada jenis pendidikan akademik yang diarahkan untuk menjadi ilmuwan (scientist) yang tempat bekerjanya sangat terbatas, melainkan masyarakat diberikan peluang yang seluas-luasnya untuk memanfaatkan pendidikan vokasi yang diarahkan untuk memperoleh keahlian tertentu yang sangat dibutuhkan oleh dunia usaha dan dunia industri. Oleh karena itu lulusan pendidikan vokasi lebih mementingkan kemampuan praktis dari pada teoritis, kemampuan itu dapat dibuktikan dengan perolehan sertifikat kompetensi oleh setiap lulusan pendidikan vokasi, sedangkan ijazah lebih condong kepada surat tanda tamat belajar dari program vokasi. Dengan demikian para mahasiswa pendidikan vokasi dapat diberikan ijazah apabila sekurang-kurangnya telah memperoleh 3 (tiga) sertifikat kompetensi.

4.7 Organisasi Pendidikan Vokasi

Struktur organisasi Pendidikan Vokasi disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 1999 yang ditetapkan dalam Statuta Fakultas serta Organisasi dan Tata Kerja Fakultas Brawijaya. Sesuai dengan struktur organisasinya, unsur-unsur penyelenggara pendidikan Vokasi secara garis besar terdiri atas :1. Pimpinan Fakultas ( Ketua dan Pembantu Ketua).2. Senat Fakultas (Ketua, Sekretaris dan Anggota Senat).3. Pimpinan Jurusan (Ketua, Sekretaris, Ketua Program Studi ).

28

Page 32: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

4. Kepala Laboratorium (Kepala dan Kelompok Bidang Keahlian).5. Unit-Unit Pelaksana Teknis ( UPT) meliputi: Kepala Tata

Usaha, Kepala Sub Bagian, Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dan Workshop.

6. Gugus Jaminan Mutu (GJM) (di tingkat fakultas).7. Unit Jaminan Mutu (UJM) (di tingkat jurusan).Alur dari struktur organisasi dari unsur-unsur penyelenggara diPendidikan Vokasi seperti disajikan pada bagan pada Gambar 1.

STRUKTUR ORGANISASIPENDIDIKAN VOKASI UNIVERSITAS BRWIJAYA

29

Page 33: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

STRUKTUR ORGANISASIPENDIDIKAN VOKASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

KetuaPembantu Dekan : I. AkademikII. Administrasi dan KeuanganIII. Kemahasiswaan dan Alumni

Gugus Jaminan Mutu

Kepala Tata Usaha

ProdiI. KeubankII. Teknik InformatikaII. DKVIV. SekrreattarisV. M. . Perhotelan

Ketua BPPM

UPT Workshop

Kasubag-Kasubag

Unit Jaminan Mutu

ProgramStudiI. DiplomaII. Sarjana

Ketua laboratorium(Kelompok Keahlian)

Gambar 1. Struktur Organisasi Pendidikan Vokasi

Untuk melaksanakan penjaminan mutu Pendidikan Vokasi, maka dibentuk struktur fungsional organisasi penjaminan mutu akademik yang terintegrasi dengan non akademik. Struktur tersebut mencakup tingkat fakultas, jurusan/program studi maupun unit kerja pendukung akademik. Pimpinan unit kerja menjamin mutu kinerja organisasi yang menjadi tanggungjawabnya. Tugas pokok dan fungsi serta koordinasi organisasi Pendidikan Vokasi secara rinci dapat di lihat pada Gambar 2.

30

Page 34: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

Gambar 2. Struktur Fungsional Organisasi PenjaminanMutu Program Pendidikan Vokasi

4.2.1 Rincian Tugas Pimpinan Vokasi , Ketua Jurusan, UPT-UPT

Ketua Ketua adalah unsur Pimpinan di Fakultas yang berada di

bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Rektor, yang mempunyai tugas memimpin pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian pada masyarakat, pembinaan sivitas akademika dan pelaksanaan urusan tata usaha fakultas. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Ketua mempunyai fungsi :

a. Menyelenggarakan pengembangan fakultas sesuai dengan disiplin ilmunya.

b. Membina dan mengembangkan penelitian baik secaraindividual maupun kelompok di bidang penelitian murni, terapan murni dan terapan.

31

Page 35: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

c. Melaksanakan kebijaksanaan pengabdian masyarakat yang berorientasi pada PIP

d. Membina dan mengembangkan tenaga edukatif dan administrative

e. Menjalin hubungan kerjasama yang harmonis diantara sivitas akademika

f. Menyusun buku pedoman pelaksanaan pendidikan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat

g. Memberikan laporan bulanan, tengah tahunan dantahunan kepada Rektor.

Pembantu - Pembantu Ketua

Pembantu Ketua I adalah unsur Pimpinan Fakultas yang mewakili Ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Apabila Ketua berhalangan, Pembantu Ketua I bertindak mewakili Ketua sebagai pelaksana harian. Untuk menjalankan tugas-tugas tersebut, Pembantu Ketua I mempunyai fungsi :

a. Menilik dan mengkoordinasi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pengembangan pendidikan dan pengajaran.

b. Menilik dan mengkoordinasikan kegiatan pembinaan dan pengembangan tenaga pengajar dan tenaga peneliti.

c. Menilik dan mengkoordinasi kegiatan persiapan programpendidikan baru berbagai tingkat maupun bidang.

d. Menilik dan mengkoordinasi kegiatan penyusunan program bagi usaha pengembangan daya penalaran mahasiswa.

e. Menilik dan mengkoordinasi kegiatan perencanaan dan pelaksanaan kerjasama pendidikan dan penelitian dengan semua unsur pelaksana di lingkungan Universitas Brawijaya.

f. Menilik dan mengkoordinasi kegiatan pengelolaan datayang menyangkut bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat di bidang masing-masing.

32

Page 36: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

g. Menilik dan mengkoordinasi kegiatan kerjasama dengan semua unsur pelaksana di lingkungan Universitas Brawijaya dalam setiap usaha di bidang pengabdian pada masyarakat serta usaha penunjangnya.

h. Menilik dan mengkoordinasi kegiatan merencanakan susunan Penasehat Akademik.

i. Menilik dan mengkoordinasi kegiatan memilih dan menyusun daftar mahasiswa peserta KKN.

j. Memberikan laporan bulanan kepada atasan langsung.

Pembantu Ketua II adalah unsur Pimpinan Fakultas yang mewakili Ketua dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi umum.Untuk melaksanakan tugas tersebut, Pembantu Ketua IImenpunyai fungsi :

a. Melaksanakan pengawasan dan pengkoordinasian dibidang keuangan.

b. Melaksanakan pengawasan dan pengkoordinasian dibidang kepegawaian.

c. Melaksanakan pengawasan dan pengkoordinasian dibidang perlengkapan.

d. Melaksanakan pengawasan dan pengkoordinasian dibidang kerumahtanggaan dan pemeliharaan ketertibankampus.

e. Melaksanakan pengawasan dan pengkoordinasian di bidang ketatausahaan.

f. Melaksanakan pengawasan dan pengkoordinasian dibidang hubungan masyarakat.

g. Melaksanakan pengawasan dan pengkoordinasian pengolahan dalam bidang administrasi dan keuangan

h. Merencanakan pembinaan da pengembangan tenaga administratif.

i. Memberikan laporan bulanan kepada atasan langsung.

Pembantu Ketua III adalah unsur Pimpinan Fakultas yang mewakili Ketua dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang pendidikan yang bersifat kokurikuler dan pembinaan hubungan

Page 37: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

alumni. Untuk menjalankan tugas tersebut, pembantu Ketua IIImenpunyai fungsi :

a. Menilik dan mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan mahasiswa oleh seluruh staf pengajar dalam pengembangan sikap dan orientasi serta kegiatan mahasiswa antara lain dalam seni budaya, olah raga sebagai bagian pembinaan sivitas akademika.

b. Menilik dan mengkoordinasikan pelaksanaan usahakesejahteraan mahasiswa serta usaha bimbingan dan penyuluhan bagi mahasiswa.

c. Menilik dan mengkoordinasikan pelaksanaan usaha pengembangan daya penalaran mahasiswa yang sudah diprogramkan oleh Pembantu Ketua I.

d. Menilik dan mengkoordinasikan kerjasama dengan semua unsure pelaksana di lingkungan Universitas Brawijaya dalam setiap usaha di bidang kemahasiswaan.

e. Menilik dan mengkoordinasikan penciptaan iklimpendidikan yang baik dalam kampus dan pelaksanaan program pembinaan pemeliharaan kesatuan dan persatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang - undang Dasar 1945.

f. Menilik dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan dibidang pengabdian pada masyarakat dalam rangka turut membantu memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat dan pembangunan.

g. Menilik dan mengkoordinasikan pengelolaan data yang menyangkut bidang pendidikan yang bersifat kokurikuler.

h. Menilik dan mengkoordinasikan pembinaan hubungan alumni.

i. Memberikan laporan bulanan kepada atasan langsung.

Ketua dan sekretaris Jurusan

Ketua Jurusan mempunyai tugas menyusun rencana dan mengevaluasi pelaksanaan pendidikan yang dilaksanakan oleh Dosen dilingkungan Jurusan.

Page 38: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

Rincian Tugas dan Tanggung Jawab :a. Menjalankan kebijakan akademik dan standar mutu

pendidikan yang ditetapkan fakultas.b. Menyusun rencana kegiatan atau program kerja

jurusan.c. Mengkoordinasikan kegiatan pendidikan,

penelitian dan pengabdian pada masyarakat di Jurusan.

d. Melaksanakan pengembangan jurusan di bidang pendidikan,penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

e. Mengembangkan hubungan baik dan kerjasama dengan pemangku kepentingan (stakeholder).

f. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan proses belajar mengajar di tingkat jurusan.

g. Menyampaikan laporan kegiatan secara berkala kepadaKetua.

Sekretaris jurusan

Rincian Tugas dan Tanggung Jawab :a. Melaksanakan kegiatan administratif dan

kesekretariatan jurusan.b. Mengkoordinasikan penyusunan dan pengembangan

kurikulum pendidikan jurusan.c. Mengkoordinasikan kegiatan proses

belajar mengajar bersama dengan Kelompok Dosen Keahlian.

d. Menyusun jadwal perkuliahan di tingkat jurusan.e. Mengkoordinasikan kegiatan laboratorium di lingkungan

jurusan.f. Mengkoordinasikan kegiatan Praktek Kerja Lapangan

dan atau Kuliah Kerja Nyata mahasiswa.g. Menyusun basis data akademik kemahasiswaan di

Jurusan.h. Menyusun basis data kegiatan pendidikan,

penelitian dan pengabdian masyarakat di Jurusan.

Page 39: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

KETUA PROGRAM STUDI

Rincian Tugas dan Tanggung Jawab :a. Membantu tugas ketua jurusan dalam pelaksanaan

pelaksanaan peningkatan mutu akademik, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Tri Dharma Perguruan Tinggi) pada tingkat Program Studi.

b. Berkoordinasi dengan ketua jurusan dan sekretaris jurusan dalam melakukan penjaminan mutu akademik.

c. Berkoordinasi dengan ketua jurusan dan sekretaris jurusan dalam menyusun rencana dan program kerja program studi sebagai pedoman kerja.

d. Menentukan dosen pengampu mata kuliah tiap semester.

e. Menentukan dosen pembimbing dan penguji PKL dan tugas akhir.

f. Melakukan evaluasi terhadap lama studi para mahasiswa.

g. Mengkoordinasikan pembuatan GBPP dan RPKPSpengajaran.

Kepala laboratorium mempunyai tugas mengkoordinir pelaksanakan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam cabang ilmu tertentu sebagai penunjang pelaksanakan tugas jurusan.

Rincian Tugas dan Tanggung Jawab :a. Merencanakan kegiatan pendidikan, penelitian, dan

pengabdian pada masyarakat di laboratorium.b. Menyusun rencana operasional dan pengembangan

laboratorium.c. Memberikan pelayanan bagi civitas akademika untuk

melakukan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

d. Menyiapkan jadwal kegiatan akademik yang dilaksanakan dalam laboratorium.

e. Mengkoordinasikan segala kegiatan akademik yang dilaksanakan dalam laboratorium Melakukan pembinaan

Page 40: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

kepada anggota laboratorium.f. Menjalin kerjasama dengan pihak luar dalam

rangka resource sharing dan pemberdayaan laboratorium.

g. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas ketersediaan sarana prasarana dan kegiatan dalam laboratorium/studio.

h. Melaporkan kegiatan sekurang-kurangnya setiap semester kepada Ketua Jurusan.

i. Melakukan koordinasi dengan kelompok dosen keahlian untuk pengembangan payung penelitian.

Kepala Tata Usaha adalah unsur pelayanan teknis administratif yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Ketua yang mempunyai tugas :

a. Melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tanggafakultas .

b. Memimpin pelaksanaan tugas administrasi umum, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, pendidikan, kemahasiswaan dan alumni .

c. Memelihara ketertiban dan keamanan di lingkunganfakultas.

d. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kepala Bagian TataUsaha mempunyai fungsi.

e. Menyelenggarakan kegiatan pelayanan ketata usahaan, rumah tangga dan perlengkapan.

f. Menyelenggarakan kegiatan administrasi kepegawaian, dan keuangan.

g. Menyelenggarakan kegiatan administrasi pendidikan.h. Menyelenggarakan kegiatan administrasi pembinaan

mahasiswa dan hubungan alumni.

Kepala Bagian Tata Usaha membawahkan Kepala - Kepala Sub. Bagian; Kepegawaian dan Keuangan, Pendidikan, Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni.

Kepala Sub. Bagian Umum dan Perlengkapan: mempunyai tugas melaksanakan kegiatan surat menyurat, rumah tangga dan

Page 41: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

perlengkapan. Untuk menjalankan tugas tersebut, Kepala Sub. Bagian Umum dan Perlengkapan mempunyai fungsi :

a. Menyelenggarakan kegiatan penerimaan, pengarahan, pengolahan, pengiriman, dan penyimpanan warkat.

b. Mengatur dan mengurus rumah tangga yang meliputi kegiatan protokuler, pemeliharaan kantor dan lingkungan.

c. Mengatur penggunaan dan pemeliharaan kendaraan dinas.

d. Menyusun perencanaan kebutuhan peralatan kantor daninventaris lainnya.

e. Melakukan pengadaan peralatan kantor dan inventaris lainnya sesuai dengan kebutuhan.

f. Mengurus, menyimpan dan mempertanggung jawabkan peralatan kantor dan inventaris lainnya.

g. Melaksanakan tata usaha peralatan kantor dan inventaris lainnya sesuai dengan pedoman yang berlaku.

h. Membuat laporan bulanan kepada atasan langsung.

Kepala Sub. Bagian Kepegawaian dan Keuangan, mempunyai tugas melakukan urusan Kepegawaian dan Keuangan. Untuk menjalankan tugas tersebut, Kepala Sub. Bagian Kepegawaian dan Keuangan mempunyai fungsi :

a. Melaksanakan kegiatan tata usaha mutasi kepegawaianyang meliputi pengaturan penempatan, kenaikan gaji berkala, kenaikan pangkat dan pensiun.

b. Memberikan pelayanan kesejahteraan pegawai yangmeliputi kelahiran, kematian, sakit, perkawinan, cuti, rekreasi, jatah beras, pakaian dinas dan sebagainya.

c. Menyimpan dan memelihara arsip pegawai.d. Menggunakan, mendistribusikan dan menyimpan semua

peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan yang berhubungan dengan kepegawaian.

e. Membuat perencanaan anggaran berdasarkan kebutuhandan alokasi yang ditetapkan.

f. Mengurus pencairan anggaran.g. Melaksanakan administrasi keuangan.h. Melaksanakan pembayaran transaksi keuangan. i. Menjamin atas keamanan penyimpanan uang.

Page 42: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

j. Membuat daftar gaji, honorarium, insentif, uang lembur dan perjalanan dinas.

k. Memberikan pelayanan permintaan formulir pembayaranSPP dan menyimpan bukti pembayarannya.

l. Membuat laporan bulanan kepada atasan langsung.

Kepala Sub. Bagian Pendidikan, mempunyai tugas melakukan administrasi pendidikan yang meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kepala Sub. BagianPendidikan mempunyai fungsi :

a. Melaksanakan pendaftaran ulang (herregistrasi)mahasiswa.

b. Melayani dan mengadministrasikan KRS dan KHS. c. Membantu penyusunan jadwal perkuliahan.d. Mengatur penggunaan ruangan dan sarana akademik.e. Menyusun, menyediakan dan mengadministrasikan daftar

hadir perkuliahan.f. Membantu pelaksanaan ujian.g. Mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk

evaluasi hasil studi mahasiswa.h. Menyimpan dokumen - dokumen mahasiswa.i. Melaksanakan administrasi kegiatan penelitian dan

pengabdian pada masyarakat baik bagi mahasiswa maupun dosen.

j. Memberikan laporan bulanan kepada atasan langsung.

Kepala Sub. Bagian Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni, mempunyai tugas melakukan urusan administrasi pembinaan kemahasiswaan dan Hubungan Alumni.Untuk menjalankan tugas tersebut, Kepala Sub. BagianKemahasiswaan dan Hubungan Alumni mempunyai fungsi :

a. Melakukan administrasi kegiatan kokurikuler yang meliputi penalaran, minat dan kesejahteraan mahasiswa.

b. Menyebarluaskan informasi dan menyalurkan pemberianbeasiswa dan kredit mahasiswa.

c. Membantu pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling bagi mahasiswa.

Page 43: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

d. Membantu pelaksanaan seminar akademik dan penelitian institusional.

e. Menghimpun dan menyimpan data alumni.f. Membantu pelaksanaan hubungan dan kerjasama

antara almamater dengan alumni.g. Menyebar luaskan informasi tentang kesempatan kerja

bagi alumni.h. Memberikan laporan bulanan kepada atasan langsung.

TUGAS POKOK DAN FUNGSI TIM GUGUS JAMINAN MUTU

PENGARAH (KETUA}Rincian Tugas dan Tanggung Jawab :

a. Mendelegasikan dan mengkoordinir Tim GJM dalamPenyusunan Dokumen Mutu Akademik.

b. Bersama Tim GJM, memonitor dan mengevaluasi implementasi dokumen mutu akademik di tingkat Fakultas.

PENANGGUNG JAWAB (PK I}Rincian Tugas dan Tanggung Jawab :

a. Bertanggung jawab dalam pelaksanaan dan implementasi dokumen GJM di tingkat Fakultas.

b. Mendelegasikan dan mengkoordinir Tim GJM dalamPenyusunan Dokumen Mutu Akademik.

c. Bersama Sekretaris Jurusan, memonitor dan mengevaluasi implementasi dokumen mutu kademik di tingkat Jurusan.

KETUA GJMRincian Tugas dan Tanggung Jawab :

a. Membantu PKI menyiapkan dokumen mutu akademik.

b. Mengkoordinir operasionalisasi kegiatan GJM.c. Bersama Sekretaris GJM, mendokumentasikan

dokumen GJM.d. Membantu Ketua dan PKI dalam sosialisasi dan

implementasi dokumen GJM.

Page 44: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

e. Melakukan tugas lain sehubungan dengan GJM.

SEKRETARIS GJMRincian Tugas dan Tanggung Jawab :

a. Bersama Ketua GJM mengkoordinir operasionalisasi kegiatan GJM.

b. Menyusun kelengkapan dokumen mutu akademik GJM.c. Membantu Ketua dan PKI dalam sosialisasi dan

implementasi dokumen GJM.d. Melakukan tugas lain sehubungan dengan GJM.

ANGGOTA GJMRincian Tugas dan Tanggung Jawab :

a. Bersama Tim GJM membantu administrasi pembuatan dokumen mutu akademik fakultas.

b. Membantu menyusun kelengkapan dokumen mutuGJM.

c. Menginventarisasi data dalam kaitannya dengan implementasi dokumen GJM.

d. Melakukan tugas lain sehubungan dengan GJM.

4.3 Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan Vokasi

Dalam penyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, FakultasMIPA bertumpu pada visi, misi dan tujuan sebagai berikut:

VisiMenjadi institusi terkemuka dalam menyelenggarakan pendidikan sain dan matematika berstandart internasional dan mendukung ilmu-ilmu terapan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia.

MisiAdapun Misi dari Pendidikan Vokasi terdiri atas:

1. Menghasilkan lulusan Pendidikan Vokasi yang berkualitas.2. Berperan aktif dalam mengisi dan mengembangkan

IPTEK.3. Meningkatkan apresiasi masyarakat pada ke-V O K A S I -an4. Mendukung perkembangan ilmu terapan.

Page 45: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

TujuanTujuan pendidikan Vokasi meliputi :

1. Menyelenggarakan proses belajar mengajar (PBM) yang profesional.

2. Menyelenggarakan riset yang bermutu.3. Menyebarluaskan hasil riset kepada masyarakat.4. Mengambil peran dalam proses pengembangan ilmu yang

berbasis ilmu-ilmu dasar tingkat nasional dan internasional.

4.4 Sistem Dokumentasi dan Audit

Sistem dokumentasi dalam Penjaminan Mutu mengacu pada dokumen-dokumen yang telah disusun pada implementasi Sistem Penjaminan Mutu Akademik Pendidikan Vokasi (2018-2022). Sistem yang dianut adalah hirarki kerucut terbalik yang meliput: Dokumen Induk (Visi, Misi dan Tujuan PENDIDIKAN VOKASI, Renstra PENDIDIKAN VOKASI; Program Kerja; Pedoman Pendidikan), dokumen Mutu (Manual Mutu; Standar Mutu; Manual Prosedur (Manual Prosedur Pengendalian Rekaman dan Dokumen, Manual Prosedur Pengendalian Produk Tidak Sesuai, Manual Prosedur Tindakan Korektif dan Pencegahan); Instruksi Kerja; Borang dan Dokumen Pendukung). Audit mutu dilakukan secara internal dan eksternal berdasarkan dokumen audit mutu PENDIDIKAN VOKASI. Audit Internal dilaksanakan secara rutin, minimal satu tahun sekali untuk mengukur terpenuhinya persyaratan SMM dan Standar Mutu yang diterapkan fakultas. Pedoman pelaksanaan Audit Internal tertuang dalam MP Audit Mutu Internal Pendidikan Vokasi ,Audit ekternal dilaksanakan untuk seluruh lembaga dan unit kerja di PENDIDIKAN VOKASI dalam mengukur pemenuhan terhadap SMM yang dinyatakan dalam kepatuhan, ada tidaknya temuan dan atau perolehan sertifikat. Selain itu fakultas dan program studi yang ada di PENDIDIKAN VOKASI dinilai oleh Asesor dari BAN-PT untuk menentukan tingkat akreditasi program studi. Prosedur pengusulan, pelaksanaan dan perolehan akreditasi harus mengikuti ketentuan dan memenuhi persyaratan BAN-PT.

Page 46: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

2020

4.5 PROSES BISNIS

Proses bisnis ini melibatkan mahasiswa sebagai pelanggan, pengguna lulusan, dan pihak jurusan sebagai penyelenggara PBM. Mahasiswa yang lolos proses seleksi selanjutnya akan melakukan daftar ulang, sehingga dari proses itu akan didapatkan data mahasiswa yang nantinya akan dipakai sebagai salah satu acuan dalam menyusun pelaksanaan program misalnya jumlah kelas, penetapan dosen Pembimbing Akademik, penyediaan fasilitas PBM, dll.Pelaksanaan program PBM ini akan dimonitoring dan diawasi secara berkala dengan mekanisme sebagai berikut: perbaikan kurikulum dengan memperhatikan perkembangan ilmu dan kebutuhan bagi pengguna lulusan. Setelah itu akan dilaksanakan lokakarya kurikulum untuk membahas perubahan-perubahan yg mungkin dilakukan. Setelah ditetapkan, kurikulum yang baru secara berkala juga akan diaudit baik secara internal maupun ekternal. Selain pengembangan kurikulum upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan adalah dengan dengan mengadakan latihan atau pengembangan staf. Hasil akhir dari proses ini diharapkan dapat meningkatkan kepuasan dari pengguna.

Bisnis Proses Pendidikan Vokasi- Universitas Brawijaya

Page 47: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

2121

5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN

5.1 Komitmen Manajemen

Fakultas mengidentifikasi layanan pendidikan yang memuaskan kebutuhan dan harapan pelanggan. Fakultas dan unit kerja mengidentifikasi dan menunjukkan komitmennya pada perbaikan berkelanjutan terhadap layanan pendidikan dan Sistem Manajemen Mutu (SMM). Strategi yang dilakukan, meliputi :

a. Mengkomunikasikan SMM di seluruh unit kerja di PENDIDIKAN VOKASI,b. Melakukan perencanaan strategis yang memperhatikan

tujuan dan sasaran mutu PENDIDIKAN VOKASI di masa depan,

c. Mendorong proses identifikasi dan penggunaan bestpractices,

d. Menetapkan kebijakan mutu yang memastikan seluruh anggota organisasi mengetahui visi, misi maupun tugas pokok dan fungsi,

e. Menjamin ketersediaan sumber daya manusia dansumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran mutu,

f. Mengukur kinerja organisasi guna memantau pemenuhan kebijakan dan sasaran mutu yang ditetapkan.

5.2 Kepuasan Pelanggan

Pendidikan dan unit kerja penyelenggara pendidikan harus mengidentifikasi dan mendokumentasi kebutuhan dan harapan pelanggan yang ditentukan sebagai persyaratan kurikulum yang mencakup spesifikasi lulusan dan semua indikator kinerja jurusan/PS. Sementara untuk unit pendukung akademik berfungsi mengindentifikasi persyaratan pelanggan sesuai tupoksi dan program pelayanan prima. Persyaratan pelanggan dinyatakan secara jelas di dalam Manual Mutu tiap unit kerja. Atas permintaan Ketua, penanganan keluhan pelanggan dikoordinir oleh GJM. Setiap tahun dilakukan evaluasi kepuasan pelanggan internal dan eksternal untuk perbaikan mutu PENDIDIKAN VOKASI secara berkelanjutan.

Page 48: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

2222

5.3 Kebijakan Mutu

Pendidikan Vokasi menggunakan kebijakan mutu untuk memandu dan mengarahkan pengambilan keputusan untuk peningkatan mutu berkesinambungan dalam proses layanan.Dalam rangka melaksanakan tugas penyelenggaraan pendidikan tinggi, Ketua menetapkan kebijakan mutu dan mempunyai komitmen :

1. Melaksanakan penjabaran Rencana Strategis (Renstra) PENDIDIKAN VOKASI.

2. Melaksanakan tugas pendidikan tinggi dengan pedoman Statuta, Organisasi Tata dan Kerja (OTK), Renstra, dan Program Kerja Ketua PENDIDIKAN VOKASI serta mepertanggung jawabkan kinerjanya kepada stakeholders (sivitas akademika dan masyarakat) untuk menjaga akuntabilitas publik.

3. Mengembangkan PENDIDIKAN VOKASI secara sistematis dan berkelanjutan melalui komersialisasi produk dan jasa penelitian, pendidikan, inovasi IPTEKS, pembelajaran semangat, jiwa dan kemampuan berwirausaha bagi sivitas akademika.

4. Mendorong penyelenggaraan sistem pendidikan yangotonom, transparan dan akuntabel dengan cara mengadaptasikan dan mengembangkan seperangkat standar pendidikan dan manajemen yang optimal sesuai dengan karakteristik dan kekhasan PENDIDIKAN VOKASI, dengan mengacu pada : Standar Nasional Pendidikan, standar mutu akreditasi dari BAN-PT, persyaratan ISO 9001 :2008, IWA 2:2007 dan standar mutu World ClassUniversity.

5. Mengkaji efektivitas dan efisiensi kinerja organisasi sehingga mampu mendorong peningkatan pencapaian sasaran mutu PENDIDIKAN VOKASI melalui pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) berbasis ISO9001:2008 dan IWA 2:2007 yang didukung oleh SDM dengan pola kebersamaan yang saling asah dan asuh serta didasarkan pada nilai-nilai dasar akhlak mulia, yaitu: amanah, ibadah, kredibel dan akuntabel.

Page 49: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

2323

6. Mendorong pihak manajemen, dosen dan tenaga kependidikan PENDIDIKAN VOKASI untuk memenuhi standar kompetensi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing sehingga mampu memberikan kontribusi untuk mendukung hubungan kerja yang sehat dengan stakeholders.

7. Mengupayakan pemenuhan sarana dan prasarana berstandar nasional, internasional serta pengembangan manajemen asset yang efektif, transparan dan akuntabel.

8. Mengupayakan pengelolaan pendanaan yang memadai, efisien dalam penggunaan dana dan transparan serta akuntabel dalam pengelolaan keuangan.

9. Mengantisipasi dampak operasionalisasi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dapat mencemari dan mengganggu keselamatan manusiadan kelestarian lingkungan kampus, sehingga tercipta suasana yang aman, nyaman, sehat, bersih, tertib dan indah.

Kebijakan mutu PENDIDIKAN VOKASI ini dikomunikasikan, dipahami oleh semua pihak dan diacu untuk menentukan kebijakan mutu tiap unit kerja yang terlibat langsung ataupun tidak langsung dalam proses layanan pendidikan di PENDIDIKAN VOKASI.

5.4 Perencanaan Sistem Mutu

Perencanaan sistem mutu dinyatakan dalam sasaran mutu. Sasaran mutu unit-unit kerja harus relevan dan sejalan dengan kebijakan mutu Pendidikan Vokasi . Keefektifan perencanaan sistem manajemen mutu untuk pencapaian sasaran mutu Pendidikan Vokasi menjadi tanggung jawab Ketua.

5.5 Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi

PENDIDIKAN VOKASI menetapkan Wakil Manajemen atau MR (Management Representative) di tingkat Pendidikan Vokasi sebagai perwakilan manajemen untuk keperluan audit internal

Page 50: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

2424

maupun ekternal. MR adalah PD I. MR mempunyai wewenang untuk memantau,

Page 51: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

2525

mengevaluasi dan memelihara pelaksanaan sistem manajemen mutu di tingkat Pendidikan Vokasi .MR bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua persyaratan SMM yang diterapkan dan standar mutu yang telah ditentukan terpenuhi. MR tingkat Pendidikan Vokasi harus melapor kepada Ketua serta mengkomunikasikan kepada mahasiswa dan pelanggan lain terkait dengan Sistem Manajemen Mutu (SMM), Standar Mutu PENDIDIKAN VOKASI dan hasil audit baik internal maupun ekternal.MR harus mengembangkan keahlian dalam berkomunikasi dan hubungan antar personel, serta mengerti tentang SMM dan standar akreditasi BAN-PT, prinsip perbaikan berkelanjutan dan juga persyaratan pelanggan. Selain itu juga harus bersedia memberi saran tentang implementasi standar mutu yang disepakati.

K o m un i k a s i i n t e r n a l Ketua sebagai pimpinan Pendidikan Vokasi harus menetapkan dan melaksanakan proses yang efektif untuk mengkomunikasikan seluruh isu terkait kinerja sistem manajemen mutu, seperti kebijakan mutu, persyaratan, sasaran dan pencapaian mutu. Penyediaan informasi tersebut harus membantu dalam peningkatan kinerja sistem manajemen mutu, yang secara langsung melibatkan anggota organisasi dalam pencapaiannya. Pimpinan harus mendorong secara aktif komunikasi umpan-balik sebagai bentuk keterlibatan anggota organisasi dan harus memastikan bahwa komunikasi ada antar tingkat organisasi, serta antar bidang dan jurusan/program studi yang berbeda berjalan dengan baik.

5.6 Tinjauan manajemen

Unit kerja harus melaksanakan tinjauan sistem manajemen mutu secara periodik, berdasarkan kebutuhan organisasi, untuk menilai keefektifan sistem manajemen mutu dalam pemenuhan persyaratan sasaran mutu dan kepuasan pelanggan. Keluaran tinjauan harus berupa data yang berguna dalam perencanaan strategis untuk mendukung peningkatan kinerja sistem manajemen mutu. Rekaman tinjauan manajemen harus

Page 52: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

2626

dipelihara. Unit kerja melaksanakan tinjauan setidaknya sekali dalam satu tahun.Tinjauan sistem manajemen mutu harus mencakup tinjauan periodik terjadual dari sistem prosedur/instruksi dan pendukung, kepuasan mahasiswa, kriteria penilaian, hasil evaluasi, peningkatan terdokumentasi dan tinjauan desain dan pengembangan ketika kurikulum baru diinisiasi. Sebagai hasil tinjauan sistem manajemen mutu, pimpinan harus melaksanakan tindak lanjut untuk meningkatkan kinerja SMM dan prosesnya. Keluaran tinjauan SMM harus direkam dan dikomunikasikan kepada seluruh anggota organisasi.

6. Pengelolaan Sumber Daya

6.1 Penyediaan Sumber Daya

Pendidikan Vokasi harus mengidentifikasi kebutuhan sumber daya untuk penyediaan layanan. Pendidikan Vokasi juga memastikan ketersediaan sumber daya untuk fungsionalisasi SMM yang efektif, serta penyediaan sumber daya untuk meningkatkan kepuasan pelanggan melalui pemenuhan persyaratan pelanggan. Pendidikan Vokasi harus :

a. Menetapkan masukan untuk mendeteksi kebutuhan sumber daya;

b. Menyusun rencana kebutuhan sumber daya untuk jangkapendek, menengah dan panjang;

c. Melakukan tindak lanjut verifikasi dan penilaian tugas;dan

d. Menyediakan sumber daya untuk berkomunikasi secara efektif dengan dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa, untuk memelihara dan meningkatkan keefektifan SMM dan untuk memastikan bahwa kebutuhan pelanggan terpenuhi.

6.2 Sumber Daya Manusia

6.2.1 Umum

Page 53: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

2727

Pendidikan Vokasi harus mengidentifikasi seluruh jenis sumber daya yang dibutuhkan untuk ketentuan layanan dan memastikan

Page 54: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

2828

ketersediaannya untuk kinerja sistem manajemen mutu yang efektif.

6.2.2 Kompetensi, kesadaran akan tanggungjawab dan pelatihan Pendidikan Vokasi harus menyediakan dosen dan tenaga kependidikan yang kompeten, memiliki kesadaran dan terlatih sesuai dengan tanggung jawab dan wewenangnya. Pendidikan Vokasi harus melaksanakan tindakan yang sistematik untuk mengevaluasi kebutuhan kompetensi dosen dan tenaga kependidikan dengan tuntutan/kebutuhan kurikulum PS, program unit kerja dan persyaratan yang ditetapkan. Pendidikan, pelatihan dan pengalaman kerja tiap dosen, dosen tersertifikasi dan tenaga kependidikan harus terekam dan dimonev secara rutin.

6.3 Sarana Prasarana dan Lingkungan Kerja

Pendidikan Vokasi harus mengidentifikasi sarana prasarana, lingkungan dan peralatan yang diperlukan untuk mendukung proses belajar mengajar, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Pendidikan Vokasi harus menetapkan tanggung jawab dan wewenang untuk kegiatan pelaksanaan, pembelian, penerimaan, penyimpanan, perlindungan, instalasi, penggunaan dan pemeliharaan. Pendidikan Vokasi harus menentukan program perencanaan, penyediaan dan pemeliharaan sarana prasarana, dan analisis resiko terkait dengan keamanan, keselamatan dan kebersihan. Sarana prasarana mencakup antara lain gedung, ruang kerja, ruang kelas, laboratorium, bengkel, perpustakaan, taman, perangkat online dan jasa terkait, seperti misalnya fasilitas kesehatan, keamanan fisik, transportasi, toko buku, dan kafetaria, dan lain-lain. Peralatan harus dipelihara secara rutin sehingga selalu siap jika akan digunakan. Peralatan ukur harus dikalibrasi secara rutin agar akurasi dan validitas hasil pengukuran terjamin. Sarana, prasana dan barang milik negara yang telah rusak dan tidak dapat digunakan harus dikelola sesuai aturan yang berlaku.

Page 55: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

2929

6.4 Lingkungan Kampus dan Suasana Akademik

Pendidikan Vokasi menjamin terselenggaranya kebebasan akademik, mimbar akademik dan otonomi keilmuan. Penyediaan layanan pendidikan termasuk menciptakan dan memelihara suasana yang kondusif untuk lingkungan belajar dan penelitian yang memenuhi persyaratan pelanggan. Pendidikan Vokasi harus menyediakan bukti bahwa lingkungan kerja dan suasana kampus dievaluasi secara periodik, serta bukti dari tindakan yang diambil terkait dengan hal ini. Hasil evaluasi ini harus dijadikan materi dalam tinjauan manajemen dan menjadi bagian penting dalam peningkatan mutu secara berkesinambungan.

7. Realisasi Layanan Tri Dharma PT

7.1 Perencanaan Program Layanan Tri Dharma PT

Pendidikan Vokasi harus merencanakan program layanan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (Tri Dharma PT), termasuk rancangan dan pengembangan layanan serta layanan pendidikan meliputi S1, S2, S3, pelatihan, konsultasi dan studi banding. Perencanaan pendidikan yang dimaksud termasuk desain, pengembangan metode pembelajaran, pembukaan dan penutupan program studi. Perenacanaan program layanan PENDIDIKAN VOKASI secara rinci disampaikan dalam Program Kerja Ketua yang mengacu pada Rencana Strategis PENDIDIKAN VOKASI.

7.1.1 Pendidikan/PengajaranPendidikan Vokasi harus merencanakan pengembangan, tinjauan dan pemutakhiran rencana studi dan kurikulum, penilaian dan tindak lanjut pengajaran, kegiatan layanan pendukung, alokasi sumber daya, kriteria evaluasi, dan prosedur peningkatan mutu untuk mencapai yang diinginkan. Pendidikan Vokasi harus mengintegrasikan kurikulum Program Studi S-1, S-2 dan S-3 sehingga mencapai kompetensi lulusan dan learning outcomes sesuai profil yang ditetapkan. Pendidikan Vokasi harus merencanakan sumber daya yang diperlukan untuk seluruh kebutuhan pelayanan Program Studi S-1, S-2 dan S-3.

Page 56: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

3030

Proses realisasi pendidikan harus meningkatkan kompetensi pada diri mahasiswa sehingga mengarah pada spesifikasi kompetensi lulusan yang dijanjikan pada aktivitas pendidikan. Proses Belajar Mengajar (PBM) yang harus terkontrol meliputi asesmen kebutuhan; desain, pengembangan dan pengkomunikasian prosedur dan instruksi; dan pengukuran outcomes. Proses-proses utama belajar mengajar harus dikendalikan. Metode pengendalian harus merupakan bagian tinjauan manajemen untuk menjamin pemenuhan spesifikasi prosedur dan instruksi, metode pengendalian konsisten dengan praktek mutu yang diterima. Perubahan metode pengendalian proses-proses utama tersebut harus didokumentasikan dan prosedur atau instruksi harus dievaluasi sebelum perubahan dilakukan. Pemantauan harus dilakukan untuk verifikasi bahwa metode pengendalian telah efektif dan rekaman harus dipelihara. Evaluasi kepuasan mahasiswa terhadap proses pembelajaran di evaluasi pada setiap akhir semester. Hasil evaluasi menjadi dasar penetapan kebijakan peningkatan mutu secara berkesinambungan.

7.1.2 Penelitian dan Pengabdian Kepada MasyarakatPendidikan Vokasi mendorong secara konsisten penelitian dan pengembangan berbagai produk unggulan yang mempunyai potensi untuk dapat dikembangkan dan bersaing di tingkat nasional, regional, dan internasional. Pendidikan Vokasi harus merencanakan program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, termasuk diseminasi dan sitasi hasil penelitian, pengajuan HAKI dan komersialiasi inovasi penelitian. Selain itu juga merencanakan pengembangan, tinjauan dan pemutakhiran payung, roadmap dan track record penelitian, penilaian dan tindak lanjut kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, layanan pendukung, alokasi sumber daya, kriteria evaluasi, dan prosedur peningkatan untuk mencapai sasaran yang diinginkan. Pendidikan Vokasi harus merencanakan sumber daya yang diperlukan untuk seluruh proses. Evaluasi kepuasan partner atau pelanggan terhadap kegiatan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat dilakukan oleh unit kerja/pihak terkait.Realisasi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, termasuk penerapan inovasi iptek, layanan atau studi banding praktek baik (good practices) dan konsultasi, harus meningkatkan

Page 57: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

3131

kompetensi civitas akademika dan menghasilkan output berupa publikasi ilmiah, buku ajar, HAKI, paket teknologi atau inovasi iptek yang digunakan masyarakat. Proses penelitian dan pengabdian kepada masyarakat harus dikendalikan meliputi penilaian kebutuhan; rancangan, pengembangan dan penyampaian informasi terkait prosedur atau instruksi; dan pengukuran outcomes. Metode pengendalian harus merupakan bagian tinjauan manajemen untuk menjamin pemenuhan spesifikasi prosedur atau instruksi, metode pengendalian konsisten dengan standar mutu yang ditetapkan. Perubahan metode pengendalian proses-proses utama tersebut harus didokumentasikan dan prosedur atau instruksi harus dievaluasi sebelum perubahan dilakukan. Pemantauan harus dilakukan untuk verifikasi bahwa metode pengendalian telah efektif dan rekaman harus dipelihara.

7.2 Proses Terkait Pelanggan (Mahasiswa danStakeholder Lainnya}

Pendidikan Vokasi secara umum memberikan layanan yang intangible, not storable dan comsumed kepada pelanggan utama yaitu mahasiswa, maupun stakeholder lainnya. Pendidikan Vokasi harus memberi kesempatan pada mahasiswa untuk belajar iptek dan belajar mempraktekkan penerapannya untuk mencapai learning outcomes dan kompetensi yang telah ditetapkan. PBM sebagai bagian dari Tri Dharma PT yang dilakukan di dalam/luar kampus PENDIDIKAN VOKASI, diharapkan minimal memenuhi hal-hal sebagai berikut :

a. Fasilitas aman, sehat, bersih, berfungsi baik dan ada petugas yang bertanggung jawab memeliharanya.

b. Prosedur komunikasi dua arah antara mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan dan pihak Pendidikan Vokasi yang responsif.

c. Personel Pendidikan Vokasi memperlakukan semua orang dengan penuh hormat; dan

d. Kegiatan-kegiatan layanan dilaksanakan oleh dosen atautenaga kependidikan yang sesuai dengan kualifikasinya.

7.2.1 Penentuan persyaratan terkait layanan tri dharma PT Penentuan persyaratan pendidikan secara umum diketahui dari

Page 58: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

3232

kebutuhan PENDIDIKAN VOKASI untuk pemenuhan harapan masyarakat

Page 59: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

3030

akademik, profesional dan umum. Persyaratan kualifikasi mahasiswa dijelaskan dalam Pedoman Pendidikan PENDIDIKAN VOKASI sesuai rencana studi, kurikulum dan layanan pendidikan yang diberikan oleh Pendidikan Vokasi. Persyaratan terkait layanan juga mencakup persyaratan yang ditetapkan oleh Pendidikan Vokasi dalam memberikan layanan administrasi pendidikan kepada mahasiswa. Hal ini dapat berupa bukti studi sebelumnya, dokumen pribadi, yang diberikan pada mahasiswa, aturan administrasi Pendidikan Vokasi, NIM dan lain-lain. Layanan Tri dharma PT harus memenuhi persyaratan hukum, peraturan yang berlaku dan akreditasi sesuai strata pendidikan. Penentuan persyaratan terkait kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ditentukan berdasarkan track record, roadmap dan payung penelitian, kepakaran, kebutuhan pengembangan Iptek sesuai PS, permasalahan di masyarakat, Rencana Strategis Nasional/Internasional pemberi dana (Dikti, Ristek, PT luar negeri) dan standar mutu WCU. Persyaratan terkait layanan tersebut juga mencakup persyaratan yang ditetapkan oleh Pendidikan Vokasi atau pemberi dana dalam administrasi dan pengelolaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

7.2.2 Tinjauan persyaratan terkait layanan tri dharma PTPendidikan Vokasi harus meninjau persyaratan persyaratan yang terkait layanan tri dharma PT untuk memastikan bahwa:

• Persyaratan mutu penyelenggaraan tri dharma PT telah ditetapkan.

• Persyaratan yang berbeda dari sebelumnya telah diselesaikan.

• Pendidikan Vokasi hingga PS memiliki kemampuan untuk

memenuhi persyaratan yang ditetapkan.• Apabila persyaratan pendidikan diubah, Pendidikan

Vokasi harus memastikan bahwa dokumen yang relevan telah diamandemen dan semua pihak yang terkait telah mengetahui perubahan persyaratan.

• Rekaman tinjauan persyaratan pengajaran ini harusdipelihara.

Page 60: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

3131

7.2.3 Komunikasi dengan Mahasiswa dan Pengguna LayananPendidikan harus menentukan dan menerapkan sistem pengaturan yang efektif dalam berkomunikasi dengan mahasiswa dan pengguna lainnya, misalnya terkait dengan: informasi program pendidikan, rencana pengajaran termasuk kurikulum, serta umpan balik PBM dan termasuk keluhan mahasiswa. Komunikasi yang baik harus dijalin dengan pemberi dana hibah atau pengguna (stakeholders) kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Untuk meningkatkan dukungan layanan tri dharma PT, PENDIDIKAN VOKASI menggunakan komunikasi interaktif tilpun, fax, email dan website www.vokasi.ac.id.

7.3 Rancangan dan Pengembangan Kurikulum PS, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

7.3.1 Dalam perencanaan program studi dan kurikulumnya, pimpinan Pendidikan Vokasi harus mempertimbangkan pengembangan PS dan kurikulum untuk kepentingan pelayanan pada mahasiswa. Pengendalian rancangan harus sesuai dengan lama studi pendidikan. Prosedur yang berlaku harus memastikan bahwa materi pendidikan sesuai dengan persyaratan kurikulum. Analisis kebutuhan harus mencakup keefektifan sistem pendidikan dan kinerja organisasi untuk mencapai kompetensi lulusan dan learning outcomes mahasiswa. Hal ini digunakan untuk menentukan agar PBM dapat membantu mahasiswa menjadi kompeten, ukuran keefektifan suatu metode PBM yang diterapkan, dan keahlian dan kompetensi yang sesuai dengan target kurikulum.Analisis tersebut harus menyediakan informasi yang dapat digunakan dalam proses evaluasi kurikulum. Laporan analisis kebutuhan harus menyediakan masukan untuk proses rancangan kurikulum, menggambarkan hasil analisis kebutuhan dan menyatakan tujuan akhir untuk rancangan kurikulum. Proses pengembangan kurikulum PS harus didokumentasikan dan digunakan oleh unit penyelenggara kegiatan akademik dengan menggunakan media informasi yang sesuai. Laporan harus menjelaskan urutan tahap

Page 61: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

3232

proses pengembangan, personel yang terlibat, mekanisme evaluasi dan kriteria digunakan.Ketua PENDIDIKAN VOKASI melalui BPPM merencanakan, mengarahkan, dan mengendalikan penelitian sesuai dengan peta penelitian (road map) yang melibatkan multi disiplin ilmu serta mensinergikan penelitian-penelitian di PENDIDIKAN VOKASI agar terjadi relevansi dan kesinambungan dari waktu ke waktu. Perencanaan kegiatan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dilakukan P3M, jurusan dan laboratorium terkait road map, payung penelitian berdasar pada kompetensi dan track record civitas akademika. Atas dasar dinamika masyarakat yang selalu berubah-ubah, roadmap dalam penelitian dapat diupdate setiap kurun waktu tertentu agar output-output penelitian memenuhi kebutuhan stake holder dan selalu relevan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

7.3.2 Masukan untuk Rancangan dan Pengembangan Tri DharmaPTUnit kerja penyelenggara pendidikan harus mengidentifikasi dan mendokumentasikan masukan untuk rancangan kurikulum PS, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

7.3.3 Output Rancangan dan Pengembangan Tri Dharma PT Output rancangan dan pengembangan harus mencakup keahlian dan pengetahuan yang dipersyaratkan pengguna lulusan pada suatu kurikulum, strategi PBM dan evaluasi kinerja organisasi.

7.3.4 Tinjauan Rancangan dan Pengembangan Tri Dharma PTTim evaluator pada setiap tahap evaluasi harus mengidentifikasi hasil rancangan dan pengembangan kurikulum sesuai dengan persyaratan atau standar yang diacu (misalnya, profil lulusan, kompetensi suatu profesi, sertifikasi kompetensi lulusan). Selain itu, evaluasi kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat harus meninjau rancangan dan pengembangan telah mengarah pada pencapaian target Rencana Strategis PENDIDIKAN VOKASI.

Page 62: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

3333

7.3.5 Verifikasi Rancangan dan Pengembangan Tri Dharma PT Verifikasi rancangan harus dilakukan dalam satu atau beberapa tahap sesuai dengan rencana rancangan dan pengembangan. Kegiatan ini sebaiknya dilakukan secara internal oleh setiap pakar yang tidak berpartisipasi dalam tinjauan rancangan secara independen. Tahap keluaran rancangan dan pengembangan sebaiknya sesuai dengan spesifikasi masukan rancangan dan pengembangan. Rekaman keluaran verifikasi dan setiap tindakan yang diperlukan harus dipelihara.

7.3.6 Validasi rancangan dan pengembangan Tri Dharma PT Validasi ini dilaksanakan dengan pengesahan oleh pimpinan unit kerja agar karakteristik layanan pendidikan yang direncanakan dalam rancangan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dapat dipastikan penerapannya. Secara umum, validasi dilakukan pada tahap akhir suatu perencanaan. Akreditasi dan sertifikasi oleh berbagai pihak di dalam dan luar unit kerja termasuk metode validasi. Rekaman adanya tindakan dan keluaran validasi harus dipelihara.

7.3.7 Pengendalian perubahan rancangan dan pengembanganTri Dharma PTDalam lingkungan pendidikan, pesatnya perkembangan iptek dan kebutuhan masyarakat menjadi arahan tinjauan rancangan dan pengembangan tri dharma PT secara periodik dan menghasilkan perubahan. Perubahan tersebut diidentifikasi, didokumentasikan, disahkan dan dikomunikasikan kepada pihak-pihak terkait. Setiap perubahan harus mencakup keseluruhan kegiatan yang terkait dan rekamannya harus dipelihara.

7.4 Pengadaan Sumber Daya PENDIDIKAN VOKASIProses dan prosedur pembelian maupun pengadaan barang

atau jasa ditetapkan oleh Tim Pengadaan Barang PENDIDIKAN VOKASI sesuai Manual Prosedur Pengadaan Barang/Jasa, yang mencakup evaluasi kebutuhan dan pengendalian layanan pendidikan yang harus

Page 63: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

3434

disediakan sehingga proses tersebut betul-betul memenuhi kebutuhan dan persyaratan lembaga atau unit kerja. Proses pengadaan barang dan jasa yang dijalankan juga harus memenuhi persyaratan peraturan PENDIDIKAN VOKASI dan perundang- undangan yang berlaku.

7.4.1 Proses pengadaan barang dan jasaUsulan pengadaan sumberdaya harus mencakup identifikasi

spesifikasi kebutuhan yang tepat, efektif dan akurat, termasuk persyaratan kualifikasi SDM untuk meningkatkan kompetensi, yang dilakukan dengan pelatihan dan atau studi lanjut sesuai spesifikasi bidang studi. Evaluasi kebutuhan biaya pengadaan barang/jasa maupun layanan pelatihan dan/atau studi lanjut harus mempertimbangkan kebutuhan dan kualifikasi kinerja penyedia barang atau layanan pendidikan unit kerja. Kualifikasi penyedia barang/jasa harus memenuhi ketentuan yang berlaku, dipilih dan dievaluasi sesuai prosedur pengadaan barang/jasa di PENDIDIKAN VOKASI. Proses dan tahapan pengadaan dilakukan dengan penunjukan langsung, pemilihan lansung atau lelang sesuai Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Kepres No. 80 tahun 2003 dan atau aturan pemanfaatan dana hibah yang diterima PENDIDIKAN VOKASI misalnya dana IMHERE dari World Bank atau TPSDP dari Asian Development Bank. Hal ini menyangkut alokasi anggaran dan klasifikasi barang/jasa yang dibutuhkan. Proses pengadaan barang dikembangkan dalam sistem e-procurement PENDIDIKAN VOKASI. Dokumen pengadaan barang/jasa didokumentasikan oleh penanggung jawab kegiatan.

7.4.2 Informasi pengadaan barang dan jasaInformasi pengadaan harus memenuhi kebutuhan

barang/jasa dan layanan pelatihan/studi lanjut sesuai keperluan. Harus dijamin bahwa informasi tersebut memenuhi kebutuhan unit kerja, memenuhi persyaratan prosedur, kontrak, sistem e- procurement dan kualifikasi SDM. Untuk membangun komunikasi dengan pemasok dengan efektif, maka PENDIDIKAN VOKASI menerapkan e- procurement seperti dijelaskan di website PENDIDIKAN VOKASI.

Page 64: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

3535

7.4.3 Verifikasi barang dan jasa hasil pengadaanTim penerima barang/jasa PENDIDIKAN VOKASI

melakukan pemeriksaan terhadap barang/jasa yang datang dan mencocokkan dengan spesifikasi barang/jasa yang dipesan. Selain itu, proses pengadaan barang/jasa dipantau dan dievaluasi oleh Satuan Pengawasan Internal (SPI) atas permintaan Ketua. Hasil verifikasi disampaikan kepada Ketua dalam bentuk laporan yang didokumentasikan SPI. Jika terdapat ketidaksesuaian maka Ketua meminta perbaikan atau tindakan koreksi atau pencegahan.

7.5 Penyediaan Layanan Pendidikan, Penelitian danPengabdian kepada Masyarakat

7.5.1 Pengendalian penyediaan layanan tri dharma PTPendidikan Vokasi dan setiap unit kerja penyelenggara

pendidikan dan layanan pendukungnya harus menyediakan informasi layanan tri dharma PT, metode prosedur/instruksi yang diperlukan, fasilitas yang diberikan, kegiatan pemantauan dan evaluasi pengukuran keberhasilan, yudisium/wisuda atau proses penyerahan jasa layanan lainnya. Selain itu, Pendidikan Vokasi juga memiliki mekanisme rutin untuk memantau daya saing lulusan (melalui tracer study) atau layanan lainnya melalui evaluasi pasca kegiatan penelitian (melalui evaluasi sitasi) maupun pengabdian kepada masyarakat (melalui evaluasi kepuasan stakeholder). Pendidikan Vokasi memastikan keseluruhan proses terkendali melalui Monev Renstra PENDIDIKAN VOKASI sesuai prosedur yang berlaku.

7.5.2 Validasi proses penyediaan layanan tri dharma PTPendidikan Vokasi melakukan validasi atau pengesahan

penyediaan layanan tri dharma PT setelah ada klarifikasi penyediaan layanan oleh unit terkait. Pengaturan penyediaan layanan pendidikan dijelaskan dalam dokumen Pedoman Pendidikan PENDIDIKAN VOKASI dan jurusan. Pengaturan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat diatur oleh P3M Pendidikan Vokasi. Dengan pedoman tersebut, Pendidikan Vokasi melakukan penyerahan ijasah kepada lulusan dalam acara wisuda, kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sesuai yang direncanakan. Daftar lulusan setiap program studi tersedia dalam Buku Wisuda yang diterbitkan setiap kali wisuda.

Page 65: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

3636

7.5.3 Identifikasi dan penelusuran kegiatan layanan tri dharmaPT

Pendidikan Vokasi dan unit kerja terkait harus mengendalikan, merekam hasil identifikasi status dan menelusuri layanan tri dharma PT. Hal ini antara lain dilakukan melalui monev internal atas permintaan Ketua melalui Audit Internal Mutu (AIM) PENDIDIKAN VOKASI berdasarkan Evaluasi Kinerja setaip unit kerja, yang dilaporkan rutin kepada atasan langsung. Hal ini untuk menjamin kesesuaian jasa layanan yang dihasilkan. Ketidaksesuaian dan ketidakpatuhan direkam dan dilaporkan ke Ketua.

7.5.4 Barang dan informasi milik pelangganBarang dan informasi milik pelanggan (mahasiswa atau

stakeholder lainnya) yang diberikan PENDIDIKAN VOKASI pada saat pendaftaran masuk, pendaftaran ulang dan selama pemberian layanan pendidikan atau kegiatan lain harus tersimpan, terekam, dan atau mudah diakses. Jika terpaksa hilang, harus dilaporkan kepada pelanggan dan rekamannya harus dipelihara.

7.5.5 Penyimpanan barang dan informasiPendidikan Vokasi atau unit kerja penyelenggara pendidikan

harus menyimpan dokumen akademik dan produk layanan misalnya sejarah unit kerja, kurikulum, dan materi yang dicetak atau elektronik (misalnya soal ujian seleksi, laporan, SK, MoU, database, program komputer). Produk layanan teridentifikasi, pengelolaan, pengemasan, perlindungan, terpelihara baik hingga memenuhi persyaratan saat penyerahan. Barang tersebut termasuk untuk proses pendidikan dan/atau pendidikan, misalnya bahan kimia untuk laboratorium, bahan baku atau olahan untuk pilot plant dan layanan pendidikan dengan umur simpan terbatas untuk pengajaran atau penelitian dan pekerjaan pengembangan.

7.6 Pengendalian instrumen pemantauan dan pengukuran keberhasilan

Pendidikan Vokasi atau unit kerja harus menetapkan instrumen penilaian (assessment) yang valid untuk mengukur keberhasilan pencapaian target kinerja. Pemantauan dan

Page 66: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

3737

pengukuran harus dilakukan dalam rangka menjamin kesesuaian antara program

Page 67: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

3838

kerja unit kerja dengan Rencana Strategis dan target yang dicapai. Pemantauan dan pengukuran bidang pendidikan mencakup semua aspek mulai dari input-proses-output, misalnya untuk unit kerja pelaksana akademik adalah profil kinerja mahasiswa, ujian tertulis, latihan/tugas/kuis, presensi kehadiran dan ujian akhir.Pendidikan Vokasi atau unit kerja menetapkan instrumen dan menjamin proses untuk memastikan bahwa kuisioner penilaian kinerja atau soal ujian mahasiswa diberikan dengan konsisten, aman tanpa kebocoran dan hasilnya valid. Apabila instrumen atau perangkat lunak penilaian atau ujian ditemukan tidak valid. Pendidikan Vokasi atau unit kerja melakukan klarifikasi dan merekam tindakan perbaikan ketidakvalidan. Semua hasil penilaian dan pengukuran kinerja direkam dan dipelihara, baik dalam bentuk cetak ataupun soft copy sesuai ketentuan.

8. PENGUKURAN, ANALISIS DANPENINGKATAN MUTU

8.1Panduan umum

Outcomes dari pemantauan dan pengukuran digunakan untuk mengidentifikasi area peningkatan sistem manajemen mutu dan proses penyelenggaraan pendidikan.

8.2 Pemantauan dan pengukuran

8.2.1 Kepuasan pelangganPendidikan Vokasi menetapkan sistem evaluasi secara rutin

persepsi pelanggan tentang tingkat layanan yang diberikan dibandingkan harapannya. Informasi kepuasan pelanggan harus didukung oleh bukti obyektif. Pendidikan Vokasi mendiskusikan dengan pelanggan tentang persepsi kepuasannya.

8.2.2 Audit InternalPendidikan Vokasi dan unit kerja melaksanakan audit internal

berdasarkan program audit internal untuk menilai kinerja implementasi sistem manajemen mutu dan penyelenggaraan pendidikan. Audit

Page 68: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

3939

internal di suatu unit kerja dilakukan oleh auditor dari unit kerja tersebut yang kompeten dan tersertifikasi. Hal ini dilakukan sebelum auditor dari universitas. Audit internal digunakan untuk menilai kesesuaian implementasi di tiap unit kerja Pendidikan Vokasi mendokumentasikan laporan akhir audit internal. Umpan balik dari hasil audit digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan untuk tindakan korektif dan pencegahan. Rekaman audit internal harus dipelihara dengan baik. Prosedur pelaksanaan audit internal mengacu pada Manual Prosedur (MP) Audit Internal Pendidikan Vokasi

8.2.3 Pemantauan dan dan pengukuran prosesPendidikan Vokasi mengukur dan memantau kinerja dan

keefektifan proses yang digunakan untuk mengelola dan menyampaikan layanan. Pengukuran proses layanan inti dan penunjang dilakukan pada tahap yang sesuai selama realisasi proses. Pendidikan Vokasi mendokumentasikan metode yang digunakan untuk mengukur kinerja dan keefektifan proses.

8.2.4 Pemantauan dan pengukuran layanan pendidikanUnit kerja di PENDIDIKAN VOKASI yang memberikan

layanan pendidikan (termasuk memberikan pelatihan) harus menetapkan dan menggunakan metode untuk pemantauan dan pengukuran layanan pendidikan pada interval yang direncanakan selama realisasinya dan outcome akhir, untuk memverifikasi bahwa mereka memenuhi persyaratan desain yang ditetapkan serta persyaratan peraturan dan perundang-undangan dan akreditasi yang berlaku. Untuk berbagai ragam pendidikan/pelatihan, alat evaluasi seperti asesmen, kuis, ujian atau peragaan sebaiknya digunakan untuk mengukur kemajuan pemenuhan persyaratan kurikulum. Penilaian kinerja dari unit kerja yang memberikan layanan pendidikan/pelatihan sebaiknya juga dilakukan sebagai bagian dari layanan pendidikan/pelatihan. Hasil proses evaluasi ini sebaiknya direkam dan digunakan untuk menunjukkan tingkat proses pengajaran mencapai sasaran yang direncanakan.

Page 69: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

4040

8.3 Analisis DataUnit kerja di PENDIDIKAN VOKASI menganalisis data dan

informasi yang dikumpulkan menggunakan metode analisis dan pemecahan masalah yang dapat diterima. Data digunakan untuk mendukung perbaikan berkesinambungan melalui proyek perbaikan, dan juga tindakan korektif dan prekuentif.

Metode statistik diterapkan untuk menganalisis setiap aspek sistem manajemen mutu. Analisis statistik untuk berbagai ukuran seperti indikator kinerja, angka drop out, rekaman capaian, kepuasan pelanggan, dan analisis kecenderungan sangat membantu dalam memjamin efektifitas pengendalian proses yang merupakan bagian dari sistm manajemen mutu.

Pengukuran dan evaluasi sebaiknya menerus dan dinyatakan dalam manual prosedur atau instruksi kerja. Lembaga atau unit kerja harus menganalisa data dari berbagai sumber untuk membandingkan sumber untuk membandingkan kinerja sistem manajemen mutu dan proses pendidikan untuk mengidentifikasi bidang perbaikan.

8.4 Perbaikan8.4.1 Perbaikan berkesinambungan

Unit kerja harus meningkatkan keefektifan sistem manajemen mutu dan proses pendidikan secara berkesinambungan dengan mendorong personel untuk mengidentifikasi dan menerapkan usaha peningkatan sesuai dengan ruang lingkup bisnisnya. Metode yang sesuai digunakan untuk mengidentifikasi peningkatan potensial yang didasarkan atas analisis mutu dan metode statistik. Proses perbaikan harus juga mencakup tindakan yang diambil dalam penyelesaian keluhan, saran dan komentar pelanggan (mahasiswa dan pihak terkait).

8.4.2 Tindakan PerbaikanUnit kerja harus menetapkan manual prosedur (prosedur

terdokumentasi) untuk melaksanakan tindakan korektif yang teridentifikasi dari analisis penyebab ketidaksesuaian dan peluang peningkatan.

Page 70: vokasi.ub.ac.idvokasi.ub.ac.id/.../MANUAL-MUTU-PENDIDIKAN-VOKASI-2018.docx · Web viewa. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Pendidikan Vokasi,

4040

Tindakan korektif sebaiknya diambil untuk mengeliminasi ketidaksesuaian yang terjadi selama kinerja sistem manajemen mutu dan proses pemberian layanan pelanggan. Tindakan korektif harus dilakukan, dievaluasi dan didokumentasikan dengan baik.

8.4.2 Tindakan pencegahanUnit kerja harus menetapkan manual prosedur (prosedur

terdokumentasi) untuk melaksanakan tindakan prekuentif yang dihasilkan dari analisis ketidaksesuaian potensial dan peluang perbaikan dalam sistem manajemen mutu dan layanan pada pelanggan (mahasiswa dan pihak terkait). Tindakan Prekuentif sebaiknya direkam dan dikomunikasikan ke bidang organisasi yang sesuai. Hasil dari perbaikan atas tindakan prekuentif sebaiknya dikomunikasikan keseluruhan organisasi.