…  · Web viewDi bidang ekonomi dan keuangan, dalam hubungan perdagangan neraca perdagangan...

30
KERJASAMA INDONESIA-AMERIKA SERIKAT BIDANG EKONOMI DAN KEUANGAN HUBUNGAN INVESTASI INDONESIA- AMERIKA SERIKAT Studi Kasus: PT. Freeport Indonesia bentuk Foreign Direct Investment (FDI) AS di Indonesia Oleh: Kelompok 3 1. Fajar Hidayat Fahmi (115030100111016) 2. Gusti Mehaki Zophan (115030100111020) 3. Mufida Ade Trisna (115030100111044) 4. Ria Nur Ambarwati (115030100111046) UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Transcript of …  · Web viewDi bidang ekonomi dan keuangan, dalam hubungan perdagangan neraca perdagangan...

Page 1: …  · Web viewDi bidang ekonomi dan keuangan, dalam hubungan perdagangan neraca perdagangan nilai ekspor komoditas non migas Indonesia ke Amerika Serikat selama Januari – September

KERJASAMA INDONESIA-AMERIKA SERIKAT

BIDANG EKONOMI DAN KEUANGAN

HUBUNGAN INVESTASI INDONESIA- AMERIKA SERIKATStudi Kasus:

PT. Freeport Indonesia bentuk Foreign Direct Investment (FDI) AS di Indonesia

Oleh:

Kelompok 3

1. Fajar Hidayat Fahmi (115030100111016)

2. Gusti Mehaki Zophan (115030100111020)

3. Mufida Ade Trisna (115030100111044)

4. Ria Nur Ambarwati (115030100111046)

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

Malang

2013

Page 2: …  · Web viewDi bidang ekonomi dan keuangan, dalam hubungan perdagangan neraca perdagangan nilai ekspor komoditas non migas Indonesia ke Amerika Serikat selama Januari – September

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sampai saat ini Amerika Serikat (AS) masih merupakan kekuatan utama di dunia,

baik dari sisi politik, militer, maupun ekonomi. Amerika Serikat merupakan negara

dengan jumlah penduduk terbesar ketiga di dunia yakni sekitar 311.6 juta jiwa pada tahun

2011 (World Bank 2012). Pendapatan per-kapita penduduknya tercatat sebesar US$

48,100 menjadikannya sebagai kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Perekonomian AS

baik sektor manufaktur maupun sektor jasa sudah cukup maju.

Indonesia menjalin hubungan politik dan strategis yang cukup baik dengan

Amerika Serikat (AS) terutama sejak Rezim Orde Baru berkuasa di Indonesia yaitu paruh

kedua dekade 1960an. Dominasi aspek politik dan strategis dalam hubungan kedua

negara mengakibatkan AS dan Indonesia kurang mengembangkan potensi-potensi

ekonomi diantara keduanya. Sejak tahun 2009 AS juga dilanda krisis ekonomi. Upaya

peningkatan hubungan kedua belah pihak muncul dalam beberapa tahun terakhir karena

dorongan Duta Besar Indonesia yang baru dan upaya AS untuk mencari pasar lebih besar

dalam rangka pemulihan krisis ekonominya.

Namun hubungan ekonomi kedua pihak tidak cukup berkembang dibandingkan

dengan hubungan ekonomi AS dengan negara tetangga Indonesia, seperti Singapura dan

Australia. Pada bulan November 2010 pemimpin kedua negara menandatangani the US-

Indonesia Compherensive Partnership Agreement (US-Indonesia CPA) yang merupakan

komitmen jangka panjang kedua negara untuk meningkatkan dan memperdalam

hubungan bilateral. Salah satu sektor yang menjadi fokus kerja sama adalah sektor

ekonomi. Selain menandatangani CPA, upaya Pemerintah Indonesia dan AS untuk

meningkatkan hubungan ekonomi kedua negara ditandai dengan pembentukan beberapa

forum untuk memfasilitasi dialog dan kerjasama ekonomi diantara kedua negara. Forum

dan insiatif tersebut terdiri atas: US-Indonesia Trade and Investment Dialogue,

Commercial Dialogue, dan Overseas Private Investment Corporation (OPIC).

Page 3: …  · Web viewDi bidang ekonomi dan keuangan, dalam hubungan perdagangan neraca perdagangan nilai ekspor komoditas non migas Indonesia ke Amerika Serikat selama Januari – September

Di bidang ekonomi dan keuangan, dalam hubungan perdagangan neraca

perdagangan nilai ekspor komoditas non migas Indonesia ke Amerika Serikat selama

Januari – September 2012 tercatat sebesar US$ 11,08 miliar atau 9,69 % dari keseluruhan

ekspor non migas sebesar US$ 114,36 miliar (BPS: 2012). Berdasarkan data Kementerian

Perdagangan, nilai perdagangan Indonesia–AS cenderung meningkat dari tahun ke tahun.

Tercatat terdapat peningkatan nilai perdagangan sebesar 12.08% dari tahun 2007-2011.

Di bidang investasi, nilai investasi AS ke Indonesia pada tahun 2011 mencapai US$ 1,5

miliar dengan porsi 7,6% dari total investasi dan meningkat dibanding tahun sebelumnya

yang mencapai US$ 1 miliar. Kementerian Koordinator Perekonomian dalam laporan

tahun 2011 memperkirakan nilai investasi AS ke Indonesia akan semakin meningkat

seiring dengan recovery ekonomi AS pasca krisis global 2008-2009.

Investasi langsung (Foreign Direct Investment) dari AS menyumbang 4% dari

total nilai FDI di Indonesia. Posisi FDI Indonesia terhadap Amerika Serikat mencapai

puncaknya pada tahun 2005, namun kemudian menurun hingga bernilai negatif di 2006.

Tren posisi FDI dari 2007 hingga 2010 mengalami penurunan.

Pasang surut FDI AS ke Indonesia tidak terlepas dari perubahan rezim atau

undang-undang yang berlaku di Indonesia. Pemerintah Indonesia mengeluarkan berbagai

produk perundang-undangan yang meliberalisasi investasi asing di Indonesia pada tahun

1980an dan tahun 1990an. Namun krisis yang terjadi akhir tahun 1990an menyebabkan

Indonesia tidak menjadi tujuan investasi yang menarik dimata investor asing. Keadaan

ini mulai membaik setelah tahun 2001 ketika Pemerintah bersikap lebih terbuka terhadap

investasi asing, daya tawar perusahaan-perusahaan Indonesia yang kompetitif, privatisasi

dan rekapitalisasi bank-bank di Indonesia, dan privatisasi beberapa BUMN. Pada tahun

2005, ketika saham FDI di Indonesia mencapai US$10 Milyar, perusahaan multinasional

AS mendominasi investasi asing di Indonesia. Hampir 60% FDI dari AS terkonsentrasi

pada sektor minyak, gas, dan pertambangan.

Beberapa contoh perusahaan yang mendominasi investasi di bidang eksploitasi

barang tambang seperti Exxon Mobil Oil, Newmont, Caltex, dan PT. Freeport Indonesia.

Perusahaan-perusahaan tersebut merupakan beberapa contoh perusahaan AS yang berada

di Indonesia sebagai bentuk investasi yang dilakukan AS atau sebagai bentuk FDI di

Page 4: …  · Web viewDi bidang ekonomi dan keuangan, dalam hubungan perdagangan neraca perdagangan nilai ekspor komoditas non migas Indonesia ke Amerika Serikat selama Januari – September

Indonesia. Dalam penulisan ini kelompok kami akan memfokuskan pembahasan tentang

PT. Freeport Indonesia sebagai salah satu bentuk atau bagian dari FDI.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana gambaran hubungan kerjasama antara Indonesia dengan Amerika Serikat

dalam bidang investasi?

1.2.1 Sejauhmana PT. Freeport Indonesia sebagai FDI berpengaruh terhadap ekonomi

Indonesia dan pembangunan berkelanjutan di Papua khususnya?

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Untuk mengetahui gambaran hubungan kerjasama antara Indonesia dengan Amerika

Serikat dalam bidang investasi

1.3.2 Untuk mengetahui sejauhmana PT. Freeport Indonesia sebagai FDI berpengaruh terhadap

ekonomi Indonesia dan pembangunan berkelanjutan di Papua khususnya

Page 5: …  · Web viewDi bidang ekonomi dan keuangan, dalam hubungan perdagangan neraca perdagangan nilai ekspor komoditas non migas Indonesia ke Amerika Serikat selama Januari – September

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Foreign Direct Investment (FDI)

Arus sumber-sumber keuangan internasional dapat terwujud dalam dua bentuk.

Yang pertama adalah penanaman modal asing yang dilakukan oleh pihak swasta (private

foreign investment) dan investasi portofolio, terutama berupa penanaman modal asing

langsung. Penanaman modal seperti ini juga dapat disebut Foreign Direct Investment

(FDI). FDI (Foreign Direct Investment) atau investasi langsung luar negeri adalah salah

satu ciri penting dari sistem ekonomi yang kian mengglobal. Bermula saat sebuah

perusahaan dari satu negara menanamkan modalnya dalam jangka panjang ke sebuah

perusahaan di negara lain. Dengan cara ini perusahaan yang ada di negara asal (biasa

disebut ‘home country‘) bisa mengendalikan perusahaan yang ada di negara tujuan

investasi (biasa disebut ‘host country‘) baik sebagian atau seluruhnya. Caranya dengan

penanam modal membeli perusahaan di luar negeri yang sudah ada atau menyediakan

modal untuk membangun perusahaan baru di sana atau membeli sahamnya sekurangnya

10%.

Biasanya, FDI terkait dengan investasi aset-aset produktif, misalnya pembelian

atau konstruksi sebuah pabrik, pembelian tanah, peralatan atau bangunan atau konstruksi

peralatan atau bangunan yang baru yang dilakukan oleh perusahaan asing. Penanaman

kembali modal (reinvestment) dari pendapatan perusahaan dan penyediaan pinjaman

jangka pendek dan panjang antara perusahaan induk dan perusahaan anak atau afiliasinya

juga dikategorikan sebagai investasi langsung. Kini mulai muncul corak-corak baru

dalam FDI seperti pemberian lisensi atas penggunaan teknologi tinggi. Sebagian besar

FDI ini merupakan kepemilikan penuh atau hampir penuh dari sebuah perusahaan.

Termasuk juga perusahaan-perusahaan yang dimiliki bersama (joint ventures) dan aliansi

strategis dengan perusahaan-perusahaan lokal. Joint ventures yang melibatkan tiga pihak

atau lebih biasanya disebut sindikasi (atau ‘syndicates‘) dan biasanya dibentuk untuk

proyek tertentu seperti konstruksi skala luas atau proyek pekerjaan umum yang

melibatkan dan membutuhkan berbagai jenis keahlian dan sumberdaya.

Page 6: …  · Web viewDi bidang ekonomi dan keuangan, dalam hubungan perdagangan neraca perdagangan nilai ekspor komoditas non migas Indonesia ke Amerika Serikat selama Januari – September

Salah satu aspek penting dari FDI adalah bahwa pemodal bisa mengontrol atau

setidaknya punya pengaruh penting manajemen dan produksi dari perusahaan di luar

negeri. Hal ini berbeda dari portofolio atau investasi tak langsung, dimana pemodal asing

membeli saham perusahaan lokal tetapi tidak mengendalikannya secara langsung.

Biasanya juga FDI adalah komitmen jangka-panjang. Itu sebabnya ia dianggap lebih

bernilai bagi sebuah negara dibandingkan investasi jenis lain yang bisa ditarik begitu saja

ketika ada muncul tanda adanya persoalan.

2.2 Hubungan Investasi Indonesia dan Amerika Serikat

Nilai investasi Amerika Serikat ke Indonesia pada 2011 mencapai USD 1,5

miliar, dengan porsi 7,6% dari total investasi dan meningkat dibanding tahun sebelumnya

yang mencapai US$ 1 miliar. Hubungan investasi asing langsung (Foreign Direct

Investment - FDI) mencakup 4% dari total nilai FDI di Indonesia secara keseluruhan.

Posisi FDI Amerika Serikat di Indonesia mencapai puncaknya pada tahun 2005, namun

kemudian menurun hingga bernilai negatif di 2006. Tren posisi FDI dari 2007 hingga

2010 mengalami penurunan.

Pasang surut FDI AS ke Indonesia tidak terlepas dari perubahan rezim atau

undang-undang yang berlaku di Indonesia. Selama periode tahun 1980-2000. Pemerintah

Indonesia telah menginisiasi liberalisasi investasi asing di Indonesia. Terdapat dua

reformasi penting terkait dengan peraturan invetasi asing di Indonesia.

Reformasi pertama terjadi pada tahun 1980, pemerintah menghapuskan

pembatasan modal, penjualan, serta perdagangan pada beberapa sektor tertentu. Selain

itu, pada periode tersebut, pemerintah juga mengizinkan adanya joint venture dan

mengizinkan kepemilikan 100% oleh pihak asing. Reformasi kedua, pada pertengahan

1990-an, peraturan terkait divestasi yang mensyaratkan perusahaan asing untuk menerima

minority ownership dan memberikan kesempatan kepada investor asing untuk melakukan

investasi pada beberapa sektor vital seperti batubara, pelabuhan, telekomunikasi, listrik,

komunikasi, pelayaran, transportasi udara, rel kereta api, dan media massa (Heggard

2000). Dengan adanya liberalisasi ini, pada 1994-1997 FDI yang masuk ke Indonesia

Page 7: …  · Web viewDi bidang ekonomi dan keuangan, dalam hubungan perdagangan neraca perdagangan nilai ekspor komoditas non migas Indonesia ke Amerika Serikat selama Januari – September

mencapai US$ 4.3 miliar per tahunnya. Hal yang serupa juga terjadi pada portfolio

capital, yang berada pada level yang tinggi.

Krisis yang terjadi pada tahun 1998 telah menyebabkan Indonesia tidak lagi

menjadi tujuan investasi yang menarik dimata investor asing. Sebagai respon dari hal ini,

Presiden RI waktu itu, BJ.Habibie, melakukan upaya liberalisasi undang-undang investasi

dengan menghapuskan batasan maksimum kepemilikan asing, mengurangi daftar

kegiatan yang tidak diizinkan bagi investor asing, dan mengeliminasi pengendalian harga

dan pajak ekspor. Liberalisasi ini merupakan usaha yang paling ‘bebas’ jika

dibandingkan dengan negara-negara ASEAN yang juga ikut terkena dampak krisis.

Namun, usaha ini tampaknya belum berhasil meningkatkan tingkat FDI ke

Indonesia. Keadaaan politik dalam negeri yang tidak stabil dan implementasi yang masih

setengah-setengah merupakan penyebab dari belum tercapainya tujuan dari kebijakan ini.

Pasca krisis Indonesia mengalami net divestasi dan rendahnya FDI inflow yang masuk ke

Indonesia. Pada tahun 1996, saham FDI hanya 15% dari total seluruh FDI yang masuk ke

negara-negara ASEAN yang saat itu masih berjumlah tujuh negara.

Tabel Penanaman Modal Swasta Asing Secara Langsung (FDI), 1970-1997

Penanaman FDI Penerima Utama FDI, 1997

Tahun

 

Total FDI netto

(dalam US$ miliar)

Negara Penerima FDI yang diterima

(persentase total)

1970

1980

1990

1991

1992

1993

1994

1995

1996

1997

3,1

10,9

23,7

35,1

42,5

53,2

78,1

96,3

118,9

119,4

 

Cina

Brasil

Meksiko

Indonesia

Polandia

Malaysia

Argentina

India

Venezuela

Negara-negara

berkembang lainnya

31

13

7

5

4

3

3

3

2

29

 

Page 8: …  · Web viewDi bidang ekonomi dan keuangan, dalam hubungan perdagangan neraca perdagangan nilai ekspor komoditas non migas Indonesia ke Amerika Serikat selama Januari – September

Keadaan ini mulai membaik setelah tahun 2001. Sikap pemerintah yang lebih

terbuka untuk investasi asing, daya tawar perusahaan-perusahaan Indonesia yang

kompetitif, privatisasi dan rekapitalisasi bank-bank yang ada di Indonesia, dan privatisasi

beberapa BUMN di Indonesia telah menarik kembali minat investor, baik investor yang

berasal dari luar negeri, maupun investor domestik yang tengah ‘memarkirkan’ dananya

di luar negeri.

Selanjutnya dibawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,

pemerintah Indonesia mengadakan International Infrastructure Summit pada tanggal 17

Januari 2005 dan BUMN summit pada tanggal 25-26 Januari 2005. Infrastructure summit

menghasilkan keputusan eksplisit bahwa seluruh proyek infrastruktur dibuka bagi

investor asing untuk mendapatkan keuntungan, tanpa perkecualian. Pembatasan hanya

akan tercipta dari kompetisi antar perusahaan. Pemerintah juga menyatakan dengan jelas

bahwa tidak akan ada perbedaan perlakuan terhadap bisnis Indonesia ataupun bisnis asing

yang beroperasi di Indonesia.

BUMN summit menyatakan jelas bahwa seluruh BUMN akan dijual pada sektor

privat. Dengan kata lain, artinya tak akan ada lagi barang dan jasa yang disediakan oleh

pemerintah dengan biaya murah yang disubsidi dari pajak. Di masa depan seluruh barang

dan jasa bagi publik akan menjadi barang dan jasa yang bersifat komersial yang

penyediaannya murni karena motif untuk mendapatkan laba. Kebijakan-kebijakan ini

menunjukkan proses liberalisasi yang saat ini sedang berlangsung di semua sektor di

Indonesia dan menunjukkan pentingnya FDI bagi pemerintah Indonesia.

2.2 Studi Kasus tentang PT. Freeport Indonesia

PT. Freeport Indonesia merupakan sebuah perusahaan afiliasi dari Freeport-Mc

Moran Copper & Gold Inc. PT. Freeport Indonesia menambang, memproses, dan

melakukan eksplorasi terhadap bijih yang mengandung tembaga, emas, dan perak.

Beroperasi di daerah dataran tinggi di Kabupaten Mimika Provinsi Papua, Indonesia.

PTFI mmemasarkan konsentrat yang mengandung tembaga, emas, dan perak ke seluruh

penjuru dunia.

Page 9: …  · Web viewDi bidang ekonomi dan keuangan, dalam hubungan perdagangan neraca perdagangan nilai ekspor komoditas non migas Indonesia ke Amerika Serikat selama Januari – September

Awal berdirinya PTFI bermula saat seorang manajer eksplorasi Freeport Minerals

Company, Forbes Wilson melakukan ekspedisi pada tahun 1960 ke Papua setelah

membaca sebuah laporan tentang telah ditemukannya Ertsberg (Gunung Bijih), sebuah

cadangan mineral, oleh seorang geolog Belanda, Jean Jacues Dozy pada tahun 1936.

Rezim militer Orde Baru mendukung upaya investasi PTFI di Papua dengan cara

melahirkan dua Undang-Undang yakni, UU No.1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal

Asing (UUPMA) dan UU No. 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan pokok pertambangan.

Dengan dasar undang-undang tersebut, Kontrak Karya (KK) I dengan rezim

militer Orde Baru dilaksanakan pada tanggal 5 April 1967 dan berlaku selama 30 tahun,

terhitung sejak eksplorasi Erstberg beroperasi pada bulan Desember. Freeport pertama

kali melakukan penambangan pada bulan Desember 1967 pasca-Kontrak Karya I (KK I).

Ekspor pertama konsentrat tembaga dimulainya pada Desember 1972 dan beberapa bulan

kemudian tepatnya Maret 1973, proyek pertambangan dan Kota Tembagapura ini

diresmikan Presiden Soeharto. Proses penandatanganan KK I ini dianggap illegal karena

terjadi sebelum 2 tahun sebelum Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) dan PBB pun

belum mengakui Papua sebagai wilayah Indonesia.

Setelah sekian lama dilakukan ekplorasi dan tentunya eksploitasi, kandungan

tembaga semakin berkurang. Tapi pada 1986 ditemukan sumber penambangan baru di

puncak gunung rumput atau dikenal dengan nama Grasberg. Di daerah ini, kandungannya

jauh lebih besar dibanding sebelumnya. Kandungan bahan tambang emas terbesar di

dunia ini diketahui sekitar 2,16 hingga 2,5 miliar ton dan kandungan tembaga sebesar 22

juta ton lebih. Diperkirakan dalam sehari diproduksi 185.000 hingga 200.000 ton biji

emas/tembaga. Melihat potensi itu, Freeport memperpanjang KK I dan dibuatlah KK II

pada Desember 1991 yang memberikan hak kepada Freeport selama 30 tahun dengan

kemungkinkan perpanjangan selama 2x10 tahun. Ini berarti KK II itu akan berakhir pada

tahun 2021 dan jika diperpanjang, maka akan berakhir 2041 nanti. Sehingga setelah 35

tahun, tepatnya tahun 2041 barulah Freeport kembali menjadi milik Indonesia. Namun

KK II ini dianggap mengandung unsur Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN), sebab

dilakukan 6 tahun sebelum KK I berakhir, sangat tetutup, dan tidak melalui konsultasi

dengan masyarakat pemilik hak ulayat.

Page 10: …  · Web viewDi bidang ekonomi dan keuangan, dalam hubungan perdagangan neraca perdagangan nilai ekspor komoditas non migas Indonesia ke Amerika Serikat selama Januari – September

Jumlah nilai investasi PFTI berdasarkan data terakhir di MP3EI s/d tahun 2012

sebesar US$ 8,6 Miliar dengan perkiraan tambahan investasi sebesar US$ 16-18 Miliar

untuk pengembangan bawah tanah ke depan.

2.3 Analisis

Pada rezim Orde Baru PTFI dianggap dapat memberikan banyak kontribusi bagi

pertumbuhan ekonomi Indonesia dan Papua khususnya. Mulai dari investasi sebesar >

US$ 7, 8 Miliar untuk membangun infrastruktur, kebijakan PTFI dibuat untuk

memberikan kesempatan bekerja yang sama kepada seluruh masyarakat. PT Freeport

Indonesia juga menjunjung tinggi hak pekerja sesuai dengan hukum yang berlaku di

Indonesia. PTFI juga memiliki komitmen untuk melindungi hak asasi manusia dan sudah

secara tegas memberlakukan dan menegakkan kebijakan hak asasi manusia di dalam

perusahaan. Selain itu, pemerintah akan mendapatkan keuntungan langsung dari PTFI

berupa: pajak, royalti, diveden, biaya dan dukungan langsung lainnya. Sedangkan

keuntungan tidak langsung dari PTFI berupa: gaji dan upah, pembelian dalam negeri,

pengembangan regional, dan investasi dalam negeri.

Kontribusi Tahun 2011 Sejak 1991-2011

Keuntungan Langsung bagi Indonesia (dari

pajak, royalty, dividen, biaya, dan dukungan

langsung lainnya)

USD 2,4 Miliar USD 13,8 Miliar

Keuntungan tidak langsung (Gaji dan upah,

pembelian dalam negeri, pengembangan regional

dan investasi dalam negeri)

USD 2,5 Miliar USD 19,6 Miliar

Kontribusi dan peranan PT Freeport Indonesia bagi Negara :

Menanam Investasi > USD 7,8 Miliar untuk membangun infrastruktur perusahaan

dan sosial di Papua, dengan rencana investasi-investasi yang signifikan di masa

datang.

Menyediakan lapangan pekerjaan bagi sekitar 23.000 orang di Indonesia (karyawan

PT FI terdiri dari 30% karyawan Papua, serta 2% karyawan Asing).

Page 11: …  · Web viewDi bidang ekonomi dan keuangan, dalam hubungan perdagangan neraca perdagangan nilai ekspor komoditas non migas Indonesia ke Amerika Serikat selama Januari – September

Membayar Pajak 1,42% dari anggaran nasional Indonesia.

Dalam kurun waktu empat tahun terakhir, PTFI telah memberikan kontribusi lebih

dari USD 46 Miliar dan dijadwalkan untuk berkontribusi lebih banyak lagi terhadap

pemerintah Indonesia hingga lebih dari USD 6,5 Miliar dalam waktu empat tahun

mendatang dalam bentuk pajak, dividen, dan pembayaran royalti.

Keuntungan finansial langsung ke pemerintah Indonesia dalam kurun waktu empat

tahun terakhir adalah 54%, sisanya ke perusahaan induk (FCX) 46%. Hal ini melebihi

jumlah yang dibayarkan PTFI apabila beroperasi di negara-negara lain.

Kajian LPEM-UI pada dampak multiplier effect dari operasi PTFI di Papua dan

Indonesia di 2010: 1,59% untuk PDB Indonesia, 68% untuk PDRB Provinsi Papua,

dan 96% untuk PDRB Mimika.

Membiayai >50% dari semua kontribusi program pengembangan masyarakat melalui

sector tambang di Indonesia.

PTFI telah membeli > USD 6 Miliar barang dan jasa domestik sejak 1992.

Membentuk 1,67% dari semua pendapatan rumah tangga di Indonesia.

Membentuk 34,89% dari pemasukan rumah tangga di provinsi Papua.

Sepanjang sepuluh tahun ini (1996-2005), dana 1 persen yang telah dikucurkan

PT FI sebesar Rp. 1.615.635.852.591 (190.847.906 US$). Jika tahun 1996, dana 1 persen

itu sejumlah 25 miliar, maka pada tahun 2005 Rp. 393 miliar (tabel). Sebagian besar dana

itu digunakan untuk sektor pendidkan dan kesehatan. Sebagai contoh, tahun 2005 dana

pendidikan sebesar Rp. 63,32 miliar (24 %) dan dana kesehatan Rp. 70,61 miliar (27 %).

Sektor lainnya yang dibiayai dengan dana 1 persen itu antara lain pengembangan

ekonomi dan pengambangan desa, dukungan adat, dukungan agama, serta manajemen

dan kapital dengan jumlah yang variatif.

Tabel Penerimaan dana 1 persen (1996-2005)

Tahun Dalam US$ Dalam Rupiah

1996 10.810.150 25.208.728.000

1997 12.742.915 38.751.186.601

1998 16.625.288 179.704.641.750

1999 21.117.015 158.043.612.470

Page 12: …  · Web viewDi bidang ekonomi dan keuangan, dalam hubungan perdagangan neraca perdagangan nilai ekspor komoditas non migas Indonesia ke Amerika Serikat selama Januari – September

2000 13.504.330 117.256.285.550

2001 17.317.229 179.636.056.710

2002 18.313.298 172.305.938.178

2003 21.841.766 189.037.735.585

2004 18.041.433 161.838.029.479

2005 40.534.482 393.853.618.268

Total 190.847.906 1.615.635.852.591

Dengan berdirinya PTFI diklaim juga akan mendorong terjadinya pembangunan

berkelanjutan di Papua sebagai sarana pendukung kegiatan operasional perusahaan.

Beberapa pembangunan yaitu sebagai berikut:

a. Pembangunan Pembangkit Daya Listrik. Memiliki kapasitas pembangkitan sekitar

385MW listrik (250MW kapasitas tetap) terdiri dari PLTU berbahan bakar batubara

berkapasitas 195MW di Portsite dan pembangkit diesel (terutama di Mil l). Jaringan

distribusi memasok listrik dari PLTU menuju Mil l.

b. Perkotaan & Camp. Lokasi kota menyediakan berbagai jasa untuk memenuhi

kebutuhan karyawan PTFI, mulai dari toko retail, restoran, sarana hunian, sekolah,

sarana kesehatan, perpustakaan, bank, jasa pos, sarana pelatihan, hingga sarana

rekreasi.

c. Klinik Kesehatan & Rumah Sakit. PT. Freeport memiliki rumah sakit untuk karyawan

berkapasitas 100 tempat tidur di Tembagapura dan banyak klinik di daerah sekitar.

Selain itu, juga memberikan dana rumah sakit berkapasitas 74 tempat tidur di desa

Waa-Banti yang berdekatan, dan sebuah rumah sakit berkapasitas 101 tempat tidur di

Timika.

d. Penerbangan. Bandara di Timika merupakan sentra bagi penerbangan ke/dari wilayah

proyek PTFI. Melalui salah satu mitra, PTFI menjalankan penerbangancharter untuk

mengangkut karyawan antara Papua dan kota asal mereka di bagian lain Indonesia.

Bandara tersebut juga telah menarik beberapa penerbangan komersial. PTFI

menyediakan pesawat helikopter dan dukungan sarana penerbangan lainnya dalam

rangka upaya operasional dan eksplorasi PTFI.

Page 13: …  · Web viewDi bidang ekonomi dan keuangan, dalam hubungan perdagangan neraca perdagangan nilai ekspor komoditas non migas Indonesia ke Amerika Serikat selama Januari – September

e. Pabrik Pengolahan Batu Gamping. PTFI telah membangun tambang (quarry) dan

pabrik pengolahan batu gamping. Pabrik tersebut menghasilkan batu gamping yang

dikonsumsi di tambang maupun Mill.

f. Sarana Perbengkelan & Perawatan. PTFI memiliki sejumlah bengkel berlokasi di

wilayah proyek, mulai dari bengkel perawatan peralatan hingga bengkel fabrikasi

baja di daerah dataran rendah. Beberapa mitra juga telah mendirikan sarana-sarana di

daerah dataran rendah dalam rangka mendukung usaha mereka untuk menyediakan

jasa bagi kegiatan operasional PTFI sendiri.

g. Logistik. PTFI mempunyai jaringan terbukti untuk memasok bahan-bahan ke Portsite

- berikut armada kendaraan yang diperlukan untuk mengangkut bahan-bahan dari

Portsite menuju lokasi operasional PTFI di seluruh wilayah proyek. Salah satu mitra

PTFI lainnya menjalankan operasi logistik dilokasi dari pelabuhan kepada pengguna,

selain kegiatan perawatan tertentu untuk peralatan non tambang, perawatan jalan, dan

angkutan bus karyawan.

h. Jasa boga. Mengingat jumlah orang yang berada di lokasi, maka salah satu mitra

PTFI menyediakan jasa boga untuk menyediakan makanan bagi pekerja PTFI, selain

jasa pengelolaan barak dan pembersihan.

Namun hingga kini, PTFI dianggap masih belum memberi keadilan bagi pemilik

sumber daya alam yang mereka keruk selama ini. Bahkan Majelis Rakyat Papua (MRP)

dalam surat keputusannya bernomor 08/MRP/2006 Tentang Keberadaan PT. Freeport

Indonesia yang berisi empat poin, salah satunya merekomendasi kepada pemerintah agar

PTFI ditutup.

Mulai dari rezim Orde Baru sampai saat ini pemerintah selalu berupaya untuk

meningkatkan investasi asing khususnya investasi AS di Indonesia. Kunjungan Presiden

AS dari mulai George Bush sampai Obama selalu dibumbui dengan keinginan

Pemerintah Indonesia agar perusahaan-perusahaan Paman Sam meningkatkan

investasinya di Indonesia.Pemerintah selalu beralasan bahwa meningkatan investasi asing

akan meningkatkan perekonomian Indonesia, yang akhirnya akan meningkaatkan

kesejahteraan rakyat.

Namun faktanya dilihat dari fenomena yang ada sekarang selama ini, investasi

asing ternyata lebih banyak merugikan dan menyengsarakan rakyat apalagi keberadaan

Page 14: …  · Web viewDi bidang ekonomi dan keuangan, dalam hubungan perdagangan neraca perdagangan nilai ekspor komoditas non migas Indonesia ke Amerika Serikat selama Januari – September

PTFI di Papua. Kebijakan PTFI yang awalnya dibuat untuk memberikan kesempatan

bekerja yang sama kepada seluruh masyarakat, khususnya masyarakat Papua nyatanya

masyarakat lokal hanya dijadikan buruh dengan upah yang tidak sesuai dengan

keuntungan yang didapat oleh PTFI per tahun. Ratusan ribu ton bijih Emas, Perak, dan

tembaga dihasilkan dan di bawa ke Amerika yang diambil dari Negara Indonesia tanpa

ada dampak positif bagi masyarakat setempat. Tidak ada perbaikan kualitas pendidikan,

pekerjaan, maupun penghasilan yang didapat masyarakat Papua dari keberadaan PTFI di

Indonesia. Dengan hasil tambang jutaan Ton, tidak ada pembangunan infrastruktur bagi

masyarakat setempat.

Papua memiliki 42 juta hektar hutan dengan keanekaragaman hayati yang sangat

kaya, seperti bahan tambang, minyak dan gas bumi, serta hutan dan laut yang berlimpah.

Walaupun kekayaan alam itu sudah dieksploratif secara ekstraktif selama puluhan tahun

oleh perusahaan-perusahaan asing PTFI khususnya, rakyat Papua yang bejumlah sekitar

dua juta jiwa masih tergolong penduduk termiskin di republik ini. Ironisnya, ketika

sumber daya alam mereka menghasilkan uang bertriliun-triliun, sekitar 80 %

penduduknya masih hidup pada tingkat subsisten. Masih banyak warga yang hanya

memakai koteka. Data Badan Pusat Statisitik (BPS) pada tahun 2004 menunjukkan

penduduk miskin di Papua pada tahun 2002 mencapai 39 %. Angka ini akan menjadi

lebih besar karena sebagian besar penduduk miskin ini berada pada warga asli yang

jumlahnya sekitar 60 % dari total jumlah penduduk provinsi ini. Di kabupaten Mimika

sendiri, sejak 3 tahun yang lalu angka kemiskinan penduduk Mimika hampir dua kali

lipat kemiskinan tingkat nasional. Dari jumlah penduduk sebanyak 131.715 jiwa kala itu,

penduduk miskinnya mencapai 32,75 %. Runyamnya, angka kemiskinan itu mengalami

kemiskinan sepanjang tahun.

Dalam laporan Conservation Internasional Indonesia 2004 dikatakan warga Papua

mempunyai tingkat kesehatan yang memprihatinkan, angka kematian bayi di Papua

cukup tinggi, yaitu 100 per seribu kelahiran bayi hidup. Angka itu hampir tidak berubah

sesudah otonomi khusus. Angka kematian ibu juga paling tinggi di negeri ini, yaitu 60-

700 per 100.000 kelahiran. Selain itu tingkat harapan hidup juga rendah.

Page 15: …  · Web viewDi bidang ekonomi dan keuangan, dalam hubungan perdagangan neraca perdagangan nilai ekspor komoditas non migas Indonesia ke Amerika Serikat selama Januari – September

Dari sisi pendidikan, 44,13 % warga Papua buta huruf. Ketidakseimbangan dalam

bagi hasil penerimaan dan pengelolaan sumber daya alam dianggap sebagai biang keladi

kemiskinan dan ketertinggalan ini. Padahal, ketika republik ini mengalami krisis, produk

domesitk regional bruto (PDRB) Papua melonjak dari Rp. 9 triliun pada tahun 1997

menjadi Rp. 19 triliun pada tahun 1998. ini disebabkan total nilai tambah dari sector

pertambangan meningkat 38 %. Padahal, Papua merupakan propinsi dengan tingkat

PDRB kempat tertinggi stelah Riau, DKI Jakarta dan Kalimantan Timur. Sektor

pendidikan yang semestinya menjadi sektor paling dasar, ternyata hanya membuat hati

terenyuh. Di pedalaman-pedalaman, sekolah-sekolah nyaris tidak memiliki guru. Sistim

sekolah hancur. Akibatnya sekolah-sekolah sering diliburkan. Walaupun ada kebijakan

penerapan dana 1 persen dari PTFI untuk masyarakat sekitar, namun trenyata dana

tersebut tidak dirasakan oleh masyarakat sekitar.

Selain itu PTFI telah melakukan pelanggaran hukum berkaitan dengan

pelanggaran HAM dan pencemaran lingkungan. Kasus pertikaian berdarah yang terjadi di

tanah papua antara kaum asli papua dengan pihak PTFI. Kaum asli papua merasa sebagai

pemilik tanah yang asli yang termarginalkan di tanahnya sendiri. Selain itu, PTFI tidak

mengindahkan keselamatan pekerjanya yaitu masyarakat Papua sendiri. Hal ini terbukti

saat terjadi runtuhnya tambang pada akhir 2012 lalu, tidak ada penanganan serius dari

PTFI bagi para korban (dan keluarga). Bahkan kunjungan menteri dan instansi terkait

untuk melakukan penyelidikan kasus, dihambat oleh Pimpinan PTFI. Kehidupan

masyarakat setempat juga terancam dengan keberadaan PTFI asal Amerika tersebut,

karena masyarakat yang bukan pekerja PTFI bisa di usir, bahkan di tembak jika

mendekati area pertambangan tanpa izin, walaupun masyarakat Papua hanya mencari

hasil hutan di sekitar PTFI. Freeport Indonesia, sehingga penyelidikan lebih lanjut tidak

bisa dilakukan. Warga yang bertikai menuntut penutupan PTFI karena dinilai tidak

memberikan keuntungan yang adil bagi warga lokal.

Dalam kasus pencemaran lingkungan, selama penambangan sejak awal berdiri

PTFI sudah banyak kerusakan lingkungan yang nyata terjadi di daerah Papua. Sungai

yang tercemar logam berat sampai kerusakan permanen pada hutan di sekitar

pertambangan yang turut merusak kekayaan hayati di Indonesia. Dampak secara tak

Page 16: …  · Web viewDi bidang ekonomi dan keuangan, dalam hubungan perdagangan neraca perdagangan nilai ekspor komoditas non migas Indonesia ke Amerika Serikat selama Januari – September

langsung juga merugikan masyarakat yang hidup bergantung pada sungai di Papua.

Sebanyak kurang lebih 300.000 Ton/Hari Limbah dihasilkan dan dibuang dari proses

pertambangan oleh perusahaan Amerika tersebut ke hutan dan sungai sehingga

menyebabkan matinya hewan dan tumbuhan serta meracuni penduduk yang bergantung

pada lingkungan di Papua. Kerusakan lingkungan hidup tidak begitu di perhatikan oleh

PTFI asal Amerika tersebut karena tidak menguntungkan pada perusahaan. PTFI juga

dinilai telah gagal mematuhi permintaan pemerintah untuk memperbaiki praktik

pengelolaan limbah berbahaya terlepas rentang tahun yang panjang di mana sejumlah

temuan menunjukkan perusahaan telah melanggar peraturan lingkungan. PTFI telah lalai

dalam pengelolaan limbah batuan, bertanggung jawab atas longsor berulang pada limbah

batuan Danau Wanagon yang berujung pada kecelakaan fatal dan keluarnya limbah

beracun yang tak terkendali (2000). Pelanggaran dan pencemaran lingkungan diantaranya

adalah menghamburkan tembaga, penggunaan teknologi yang tidak layak, pembekapan

tanaman, perusakan pada habitat muara, kontaminasi yang diakbatkan oleh racun tailing,

dan masih banyak lainnya.

Dari isu penembakan komunitas lokal oleh aparat keamanan di lokasi

pertambangan hingga perusakan ekosistem yang dilakukan perusahaan. Secara kasat

mata, fenomena konflik sekitar Freeport memberikan sebuah gambaran yang menarik

untuk dicermati. Berbagai konflik yang berkaitan dengan eksistensi Freeport di

Kabupaten Mimika itu, bukanlah merupakan satu fenomena baru.Menurut mereka, sejak

Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) Irian Barat 1969 dilaksanakan, Pepera telah

melenceng jauh dari amanat rakyat Papua. Kemudian, kontrak yang dilakukan

Pemerintah Indonesia bersama PTFI mereka nilai tidak mengakomodasi hak rakyat

Papua. Sebab tak mustahil konflik ini imbas ketidakberesan penanganan perusahaan

multinasional selama ini sebagai warisan kebijakan pemerintah Orde Baru.

Selain fenomena yang telah diuraikan di atas, juga diperkuat dengan adanya 3

faktor yang bisa kita jadikan bukti bahwa Investasi AS khususnya PTFI telah banyak

merugikan perekonomian indonesia dan menyengsarakan rakyat. Pertama, Investasi yang

dilakukan perusahan AS seperti Exxon Mobil Oil, Caltex, Newmont, dan khususnya

PTFI adalah investasi di bidang ekploitasi barang tambang. Salah satu alasan pemerintah

mengundang investasi asing adalah untuk mengatasi pengangguran padahal Investasi

Page 17: …  · Web viewDi bidang ekonomi dan keuangan, dalam hubungan perdagangan neraca perdagangan nilai ekspor komoditas non migas Indonesia ke Amerika Serikat selama Januari – September

dibidang tambang tidak banyak menyerap tenaga kerja sehingga tidak akan mampu

mengurangi pengangguran yang terjadi saat ini. Kedua, Para Investor dengan prinsip

kapitalis yaitu meraih keuntungan yang sebanyak-banyaknya telah mengakibatkan

kerusakan ekosisitem dan lingkungan alam serta lingkungan sosial. Penambangan yang

dilakukan PTFI khususnya dan beberapa perusahan tambang lainnya telah menghasilkan

galian berupa potential acid drainase (air asam tambang) dan limbah tailing. Ketiga,

Kontrak Kerja Sama (KKKS) atau kontrak karya selalu berpihak dan menguntungkan

investor akan tetapi merugikan pemerintah dan rakyat dalam kasus Freport di Papua

Pemrintah Indonesia hanya mendapatkan 18,72 % itupun 9,36 % miliki swasta sedangkan

sisanya dimiliki Freepoort padahal PT Freeport saat ini telah berhasil mengeruk sekitar

30 juta ton tembaga dan 2,744 milyar gram emas Indonesia mengeksploitasi

pertambangan di Papua bekerja atas dasar kontrak karya yang ditandatangani dengan

pemerintah Indonesia.

Page 18: …  · Web viewDi bidang ekonomi dan keuangan, dalam hubungan perdagangan neraca perdagangan nilai ekspor komoditas non migas Indonesia ke Amerika Serikat selama Januari – September

BAB III

PENUTUP3.1 Kesimpulan

Akhir dekade 1990-an ini merupakan periode yang menarik bagi kita untuk

menilai kembali segala dampak kualitatif maupun kuantitatif yang ditimbulkan oleh

investasi yang dilakukan perusahaan-perusahaan raksasa multinasional terhadap kondisi

social-ekonomi Negara-negara berkembang yang bertindak sebagai tuan rumahnya.

Kerjasama hubungan investasi Indonesia dengan Amerika mengalami defisit.

Bentuk kerjasama selama ini yang dilakukan harus dievaluasi dan direnegosiasikan lagi.

Disamping itu investasi asing dalam hal ini yang dilakukan oleh perusahaan Amerika

justru lebih banyak menimbulkan kerugian dibandingkan dengan keuntungan yang

diperoleh bangsa Indonesia. Artinya, investasi yang dilakukan RI-AS meskipun sudah

memberikan dampak positif (profit), tetapi masih dipandang lebih banyak dampak negatif

(loss)-nya, seperti halnya dalam menentukan berbagai kebijakan ekonomi/perdagangan

seringkali tunduk pada kebijakan Amerika ketimbang kebutuhan nasional, termasuk

keputusan negara dalam bidang politik ekonomi selalu yang tidak independen.

Karenanya dapat disimpulkan bahwa hubungan ekonomi antara RI dan Amerika

lebih menguntungkan bagi Amerika dan lebih merugikan bagi RI. Dengan kata lain,

Indonesia harus berani secara tegas melakukan terobosan dalam strategi perdagangan

internasionalnya dengan tanpa mengikuti ‘pesanan dan tekanan’ politik Amerika dan

merenegosiasi berbagai kerjasama bidang ekonomi yang seringkali keuntungan yang

didapatkan lebih sedikit dibandingkan kerugiannya, oleh karena itu, saatnya Indonesia

menentukan sikapnya sendiri dalam berekonomi tanpa dikendalikan oleh kepentingan

Amerika dengan dalih efisiensi.

3.2 Saran

Dalam bidang investasi, perlu dirumuskan kebijakan-kebijakan yang dapat

menstimulus peningkatan investasi Amerika Serikat di Indonesia dengan tetap

mempertimbangkan cost and benefit yang diperoleh Indonesia dari investasi tersebut.

Amerika Serikat merupakan salah satu sumber FDI terbesar bagi Indonesia. Hal ini dapat

dilihat dari banyaknya jumlah perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat yang

melakukan investasi langsung di Indonesia, yang meliputi sektor migas, pertambangan,

Page 19: …  · Web viewDi bidang ekonomi dan keuangan, dalam hubungan perdagangan neraca perdagangan nilai ekspor komoditas non migas Indonesia ke Amerika Serikat selama Januari – September

perbankan dan investasi, perhotelan, dan farmasi. Sementara itu, di pasar modal

Indonesia, dari total investor asing yang tercatat di bursa, 9% berasal dari Amerika

Serikat. Agar dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi perekonomian Indonesia,

maka pemerintah harus dapat memaksimalkan pendapatan negara melalui pajak dan

royalti yang diperoleh dari investasi Amerika Serikat ke Indonesia. Untuk itu, perlu

ditinjau kembali mengenai peraturan pajak dan royalti atas investasi Amerika Serikat di

Indonesia.

Daftar Pustaka

Page 20: …  · Web viewDi bidang ekonomi dan keuangan, dalam hubungan perdagangan neraca perdagangan nilai ekspor komoditas non migas Indonesia ke Amerika Serikat selama Januari – September

Official Website GEPI. 13 Agustus 2011. Sekilas Tentang GEPI - Global Entrepreneurship

Program Indonesia. Diakses 21 November 2013.

http://www.financeindonesia.org/showthread.php?2503-Sekilas-Tentang-GEPI-Global-

Entrepreneurship-Program-Indonesia

El-fajri. Globalisasi Ekonomi : Dampak Positif Dan Negatif Serta Peluang Dan Tantangannya.

Diakses 21 November 2013. http://yahyahadi.blogspot.com/2011/04/globalisasi-ekonomi-

dampak-positif-dan.html