Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit...

88
“Penerapan UCP Atas Ketidaksesuaian Dokumen Pada Transaksi Letter of Credit Dalam Putusan Mahkamah Agung Nomor : 141 PK/PID.SUS/2009” Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (SH) Oleh: Muhammad Rizki Firdaus NIM: 1111048000086 K O N S E N T R A S I H U K U M B I S N I S P R O G R A M S T U D I I L M U H U K U M FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2016M

Transcript of Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit...

Page 1: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

“Penerapan UCP Atas Ketidaksesuaian Dokumen Pada Transaksi Letter of Credit

Dalam Putusan Mahkamah Agung Nomor : 141 PK/PID.SUS/2009”

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Hukum (SH)

Oleh:

Muhammad Rizki Firdaus

NIM: 1111048000086

K O N S E N T R A S I H U K U M B I S N I S

P R O G R A M S T U D I I L M U H U K U M

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/2016M

Page 2: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada
Page 3: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada
Page 4: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada
Page 5: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

IV

ABSTRAK

Muhammad Rizki Firdaus. 111104800086. “PENERAPAN UCP ATAS

KETIDAKSESUAIAN DOKUMEN PADA TRANSAKSI LETTER OF CREDIT

DALAM PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR : 141 PK/PID.SUS/2009”.

Konsentrasi Hukum Bisnis. Program Studi Ilmu Hukum. Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidatullah Jakarta. 1436 H / 2015 M. xi + 74 halaman + halaman daftar

pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlindungan hukum terhadap bank

pembayar secara normatif telah diatur dalam Uniform Customs and Practice for

Documentary Credit(UCP-DC-600), yang pada intinya menyebutkan bahwa bank

dapat mentolerir terhadap adanya penyimpangan, atau ketidaksesuaian terhadadap

dokumen L/C dengan pembatasan bahwa penyimpangan tersebut bersifat non

substansial. Hal ini dikuatkan dengan dasar hukum berupa yurisprudensi atau

putusan hakim terdahulu terhadap kasus yang sama hal ini yang disebut dengan

doktrin Kesesuaian Mutlak. Sedangkan perlindungan hukum terhadap bank

pembayar secara empiris yaitu bahwa bank pembayar dapat diberi kesempatan untuk

memperbaiki kesalahan-kesalahan kecil dalam dokumen-dokumen L/C tersebut agar

bank pembayar dapat memperoleh reimbursment, atau pembayaran kembali dari

bank penerbit (issuing bank)dan transaksi eksporimpor dapat terus berjalan,

sepanjang proses perbaikan tersebut tidak memerlukan waktu lama dan tidak sampai

melampaui jangka waktu yang telah ditentukan dalam perjanjian L/C tersebut. Dan

juga yang terpenting dalam draft perjanjian Letter of Credit yang dibuat dicantumkan

klausul tambahan mengenai pilihan hukum yang akan dipakai oleh para pihak

apabila dikemudian hari terjadi sengketa yang melibatkan pengadilan.

Kata Kunci : Uniform Customs and Practice for Documentary Credit,

Ketidaksesuaian Dokumen, Doktrin Keseuaian Mutlak.

Pembimbing : Drs. Abu Thamrin, SH., MH., & Dra. Hafni Muhtar, SH.,MH.,MM.

Daftar Pustaka :1979 s/d 2014

Page 6: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

v

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim…

Segala puji dan syukur hanya untuk Allah SWT, karena berkat rahmat, nikmat

serta anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Penerapan

UCP Atas Ketidaksesuaian Dokumen Pada Transaksi Letter of Credit Dalam Putusan

Mahkamah Agung Nomor : 141 PK/PID.SUS/2009”. Sholawat serta salam penulis

sampaikan kepada junjungan alam semesta Nabi Muhammad SAW, yang telah

membawa umat manusia dari zaman kegelapan ke zaman yang terang benderang ini.

Untuk dapat terselesainya penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan,

arahan dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan ini penulis

mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada:

1. Dr. Asep Saepudin Jahar, Ph.D., Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Asep Syarifudin Hidayat, SH., MH., Ketua Program Studi Ilmu Hukum dan

Drs. Abu Thamrin, SH.,M.Hum., Sekretaris Program Studi Ilmu Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Drs. Abu Thamrin, SH.,M.Hum dan Ibu Dra. Hj. Hafni Muhtar,

MM.,MH., Dosen Pembimbing yang telah bersedia menjadi pembimbing

dalam penulisan skripsi ini dengan penuh kesabaran, dan ketelitian serta

memberikan masukan dan mau meluangkan waktunya untuk memberikan

bimbingan kepada penulis hingga skripsi ini selesai.

4. Segenap staff Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, staff Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah memberikan fasilitas untuk mengadakan studi kepustakaan

guna menyelesaikan skripsi ini.

Page 7: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

vi

5. Segenap Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

khususnya dosen program studi Ilmu Hukum yang telah memberikan ilmu

pengetahuan dengan tulus dan ikhlas, semoga Allah SWT senantiasa

membalas jasa – jasa beliau serta menjadikan semua kebaikan ini sebagai

amal jariyah untuk beliau semua.

6. Kedua orang tua tercinta yaitu ayahanda Fiche Supriyadi, S.pd., dan ibunda

Astiani, yang telah tulus dan sabar memberikan semangat dan dukungan dari

segi materiil dan moriil serta selalu mendoakan agar penulis dapat

menyelesaikan pendidikan dari sekolah dasar hingga Perguruan Tinggi dan

agar skripsi ini berjalan dengan lancar hingga ini selesai. Begitu juga untuk

kakak tercinta Dini Handayani, Adikku Aries Rizal Nugraha dan Furba Indah

, yang telah memberikan semangat dan dukungan selama ini kepada penulis.

7. Kepada Mevi Amanda Sari yang banyak memberikan dukungan, semangat

dan motivasi kepada penulis selama ini hingga skripsi ini selesai.

8. Sahabat – sahabatku tercinta Miftah Kanzil Muhit, Ayu Ayulia Agustin, Yudi

Pramudya, Fahatul Azmi, Henky Pohan, Salim. Pengusaha Kampus Regional

Tangsel, TRUTH Khususnya Bang hendar, Bang Beno, Bang Yudi. Sekolah

Anti Korupsi, ICW Khususnya Bang Adnan Topan Selaku Koordinator, LBH

MATAHATI Khususnya Bang Badrul Munir, Bang Aziz, Bang Nuzul, Bang

Bogel, Bang Alwanih, terima kasih untuk kebersamaannya selama ini dan

selalu memberikan semangat kepada penulis.

9. Sahabat – sahabat tercinta di kampus khususnya untuk temen-temen di Prodi

Ilmu Hukum terimakasih atas kebersamaannya dan kekeluargaan selama ini

dan selalu menemani penulis.

10. Sahabat – sahabat terhebat di HMPS Ilmu Hukum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, khususnya Azhar Nur Fajar Alam, Rizky Arisandi, Dwi Puji

Apriyantok, Nanda Narendra Putra, Zaimi Multazim, Moh. Hisyam

Rafsanjani, Lidia Asrida Lubis, Rizki Ramandika, Reza Haryo Mahendra

Putra, serta senior – senior bang Rizky Haryo Wibowo, bang Irfan Kamil

Page 8: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

vii

Siregar, bang Roby, bang Benu Pengustu, bang Soma, dan adik – adik

tersayang Ria Marsella dan Sylvia Amanda Reky Preasetyo, Afrizal, dll yang

tidak dapat disebutkan satu persatu terimakasih atas kebersamaan, keceriaan,

semangat dan motivasinya, terimakasih sudah menjadi keluarga baru bagi

penulis.

11. Keluarga besar Ilmu Hukum kelas B dan Ilmu Hukum Konsentrasi Hukum

Bisnis angkatan 2011 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan teman – teman

Kuliah Kerja Nyata SEHATI 2014, terimakasih atas ilmu dan kebersamaan

untuk selalu berbagi.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis dan

umumnya bagi pembaca. Sekian terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Jakarta, 29 Juni 2016

Muhammad Rizki Firdaus

Page 9: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

viii

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………………………...………….…… i

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ……………………………………………... ii

LEMBAR PERNYATAAN …………………………………….…………………… iii

ABSTRAK …………………………………………………………………………... iv

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………. v

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………... viii

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………….. xi

BAB I : PENDAHULUAN………………………..…………………………

A. Latar Belakang Masalah ………………..……………………….. 1

B. Identifikasi Masalah …………………………………………….. 5

C. Batasan dan Rumusan Masalah …………………………………. 7

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ………...………………………... 8

E. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu …………………………... 9

F. Kerangka Teoritis dan Kerangka Konseptual …………………... 10

G. Metode Penelitian ……………………..………………………… 12

H. Sistematika Penulisan …………………………………………… 15

BAB II : KAJIAN PUSTAKA ………………………..………………………

A. Ruang Lingkup Teori Ekspor Impor ……... .…………..……….. 17

Page 10: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

ix

B. Ruang Lingkup Letter of Credit ………………………………. 21

C. Dasar Penggantian UCP 500 Dengan UCP 600 ………………… 42

BAB III : DATA PENELITIAN…….…………………………………………. 49

A. Posisi Kasus ……………..……………………………………… 49

B. Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan ……...……………… 57

C. Memori Kasasi ………………………………………………….. 57

D. Memori Peninjauan Kembali ……………………………………. 59

BAB IV : ANALISIS TERHADAP INTERPRETASI TEMUAN………….… 61

A. Implementasi Doktrin Kesesuaian Mutlak Dalam Transaksi L/C

Apabila Terjadi Ketidaksesuaian Dokumen …………….…….…

61

B. Penerapan UCP Bagi Hakim Dalam Memutus Perkara Pada

Putusan Mahkamah Agung Nomor : 141 PK/PID.SUS/2009……

66

C. Analisis ………………………………………………………….. 72

BAB V : PENUTUP ………………….………………………………………. 74

A. Kesimpulan …………………………………………………….. 74

B. Rekomendasi ……………………………………………………. 75

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………. 77

Page 11: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia memiliki beraneka ragam kebutuhan yang harus

dipenuhi, agar dapat menunjang kelangsungan hidupnya. Dalam usaha

untuk memenuhi kebutuhannya, manusia mengadakan hubungan dengan

manusia lain yaitu dengan melakukan perdagangan. Perdagangan ialah

pemberian perantaraan kepada produsen dan konsumen untuk membeli

dan menjual barang-barang yang memudahkan dalam memajukan

pembelian dan penjualan itu.1 Dalam sistem perdagangan didunia saat ini

memungkinkan segala sesuatunya bersifat praktis, cepat, dan aman. Hal

yang demikian ini semakin memudahkan para pelaku bisnis melakukan

kegiatan perdagangan. Hal ini menyangkut juga pada aspek globalisasi

dan liberalisasi ekonomi. Peningkatan bisnis internasional pasti akan

meningkatkan intensitas lalu lintas pembayaran ekspor impor antar negara

didunia pada saat ini. Sistem pembayaran yang paling aman dipandang

dari sudut kepentingan eksportir dan importer adalah sistem pembayaran

yang menggunakan Letter of Credit.

Ekspor impor dewasa ini sering juda disebut sebagai bisnis

dokumen atau bisnis surat berharga.2 Hal ini disebabkan realisasi suatu

transaksi pada umumnya diwakili oleh dokumen-dokumen pengapalan

seperti Bill of Lading, faktur perdagangan, draft, polis asuransi dan

lainnya. Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat

Kredit Berdokumen Dalam Negeri) adalah setiap janji tertulis

1 Farida Hasyim, Hukum Dagang, cet. 1, (Jakarta : Sinar Grafika, 2009), h.5.

2 Amir M.S, Letter of Credit Dalam Bisnis Ekspor Impor, (Jakarta : PPM, 2003), h.1.

Page 12: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

2

berdasarkan permintaan tertulis Pemohon (Applicant) yang mengikat

Bank Pembuka (Issuing Bank) Untuk : Pertama, melakukan pembayaran

dan kepada Penerima atau ordernya atau mengaksep dan membayar wesel

yang ditarik oleh Penerima. Kedua, memberi kuasa kepada bank lain

untuk melakukan pembayaran kepada Penerima atau ordernya, atau

mengaksep dan membayar wesel yang ditarik oleh penerima. Ketiga,

memberi kuasa kepada bank lain untuk menegosiasi wesel yang ditarik

oleh penerima. Atas penyerahan dokumen, sepanjang persyaratan dan

kondisi SKBDN atau Letter of Credit dipenuhi.3 Segala ketentuan praktek

dan kebiasaan kredit berdokumen terdapat didalam ketentuan yang

dikenal sebagai The Uniform Customs and Practice for Documentary

(UCP).

Terdapat ketentuan yang universal untuk metode pembayaran L/C

yaitu UCP. The Uniform Customs and Practice for Documentary Credit

(UCP) adalah salah satu produk dari ICC. The International Chamber of

Commerce (ICC) didirikan pada tahun 1919. UCP 600 adalah revisi

terbaru dari Seragam Bea Cukai dan Praktek yang memerintah

pengoperasian surat kredit. UCP 600 berlaku efektif pada tanggal 01 Juli

2007. UCP bukan merupakan produk hukum sebagaimana undang-

undang atau konvensi internasional, melainkan kompilasi kebiasaan dan

praktik internasional mengenai L/C. UCP bertujuan menciptakan

keseragaman praktik L/C secara universal. Dengan demikian UCP dapat

dikatakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan L/C sehingga sejauh

3 Peraturan Bank Indonesia Nomor : 5/6/PBI/2003 Tentang SURAT KREDIT

BERDOKUMEN DALAM NEGERI, Pasal 1 point 1.

Page 13: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

3

mungkin perbedaan atau kesalahan penafsiran di antara para pihak dalam

pelaksanaan L/C dapat dihindari.4

Tiga puluh sembilan artikel dari UCP 600 yang komprehensif dan

praktis bekerja untuk bantuan banker, pengacara, importer-eksportir,

transportasi, eksekutif, pendidik, dan semua orang yang terlibat dalam

transaksi surat kredit. Penyeragaman peraturan dan pelaksanaan bagi

kredit berdokumen, revisi 2007. Pada umumnya L/C digunakan untuk

membiayai kontrak penjualan barang jarak jauh antara pembeli dan

penjual yang belum saling mengenal dengan baik. Dengan kata lain, L/C

digunakan untuk membiayai transaksi perdagangan internasional. Tetapi,

L/C bukan merupakan garansi (Guarantee) atau surat berharga yang dapat

dipindahtangankan (Negotiable instrument). Sementara, UCP

menjelaskan bahwa L/C adalah janji dari bank penerbit untuk melakukan

pembayaran atau memberi kuasa kepada bank lain untuk melakukan

pembayaran kepada penerima atas penyerahan dokumen-dokumen

(misalnya konosemen, faktur, sertifikat asuransi) yang sesuai dengan

persyaratan L/C. Inti dari pengertian L/C dari UCP ialah bahwa L/C

merupakan “janji pembayaran”. Bank penerbit melakukan pembayaran

kepada penerima baik langsung ataupun melalui bank lain adalah atas

instruksi pemohon yang berjanji membayar kembali kepada penerbit.5

Kontrak dasar yang mendasari penerbitan L/C ialah kontrak

penjualan. Selanjutnya dalam artikel 4 UCP 500 atau artikel 5 UCP 600,

4 Gerhart Gregorius, Perlindungan Hukum Terhadap Bank Pembayar dalam Transaksi Letter

of Credit Apabila Terjadi Non Akseptasi Oleh Bank Penerbit (Bank Issuing), (Tesis S2 Program Studi

Magister Kenotariatan, Program Pascasarjana, Universitas Dipenogoro, 2009), h. xiii.

5 Gerhart Gregorius, Perlindungan Hukum Terhadap Bank Pembayar dalam Transaksi Letter

of Credit Apabila Terjadi Non Akseptasi Oleh Bank Penerbit (Bank Issuing), (Tesis S2 Program Studi

Magister Kenotariatan, Program Pascasarjana, Universitas Dipenogoro, 2009), h. 15.

Page 14: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

4

ditekankan bahwa dalam transaksi L/C bank hanya berurusan dengan

dokumen dan tidak berurusan dengan barang, jasa, atau pelaksanaan

lainnya. Ketentuan dalam UCP tersebut merupakan landasan bagi prinsip

keterikatan pada dokumen dalam transaksi L/C. Dalam artikel 14 a UCP

500 atau artikel 14 a UCP 600 ditegaskan bahwa pembayaran L/C

didasarkan pada kesesuaian antara persyaratan L/C dan dokumen-

dokumen yang diajukan yang dilihat berdasarkan “on their face”.

Adapun materi ketentuan ini merupakan dasar bagi “penentuan

kesesuaian”.

Dalam pembiayaan L/C, eksportir berhak menerima pembayaran

atas pengajuan dokumen-dokumen yang memenuhi persyaratan L/C.

Tiada pembayaran tanpa pengajuan dokumen. Bank yang ditunjuk

(nominated bank) dapat berupa bank penegosiasi (negotiating bank),

bank pembayar (paying bank), atau bank pengaksep (accepting bank),

akan membayar tagihan eksportir atas pengajuan dokumen-dokumen

yang memenuhi persyaratan L/C. Selain itu bank penerbit (issuing bank)

akan melakukan pembayaran kembali kepada bank yang ditunjuk atas

pengajuan dokumen-dokumen yang memenuhi persyaratan L/C.

Akhirnya, importir (applicant) akan melakukan pembayaran kembali

kepada bank penerbit atas pengajuan dokumen-dokumen yang memenuhi

persyaratan L/C kepada importir.

Komitmen importir untuk melakukan pembayaran kembali kepada

bank penerbit hanya didasarkan pada pemenuhan persyaratan L/C.

Komitmen membayar tidak memiliki keterkaitan dengan realisasi barang,

jasa, atau pelaksanaan (performance). Setelah L/C diterbitkan, importir

tidak dapat meminta pengurangan nilai (reduction in price) atau

persyaratan yang lebih baik.

Page 15: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

5

Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka penulis akan membahas

mengenai masalah tersebut dalam suatu Skripsi yang berjudul

“Penerapan UCP Atas Ketidaksesuaian Dokumen Pada Transaksi

Letter of Credit Dalam Putusan Mahkamah Agung Nomor : 141

PK/PID.SUS/2009.”

B. Identifikasi Masalah

Dalam transaksi L/C terdapat hubungan-hubungan hukum yang utama

sebagai berikut6 :

a. Hubungan hukum antara pembeli (pemohon) dan penjual

(penerima) berdasarkan kontrak penjualan;

b. Hubungan hukum antara pemohon dan bank penerbit berdasarkan

permintaan penerbitan L/C sebagai kontrak;

c. Hubungan hukum antara bank penerbit dan penerima berdasarkan

L/C sebagai kontrak;

d. Hubungan hukum antara bank penerbit dan bank penerus

berdasarkan kontrak keagenan;

e. Hubungan hukum antara bank penerus dan penerima berdasarkan

kontrak pembiayaan L/C.

6 Ramlan Ginting, Letter of Credit Tinjauan Aspek Hukum dan Bisnis, Edisi Kedua (Revisi),

(Jakarta : Salemba Empat, 2002), h.16.

Page 16: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

6

Masing-masing hubungan hukum tersebut terpisah satu sama lain

karena selain para pihak berbeda juga kontrak yang mengatur hak dan

kewajiban para pihak tersebut berbeda. Berbicara mengenai sengketa

yang mungkin terjadi dalam lalu lintas transaksi Letter of Credit maka

selalu terdapat kemungkinan salah satu pihak ada yang dirugikan, salah

satu pihak tersebut bisa saja pihak pembeli, penjual atau bahkan pihak

issuing bank sebagai bank penerbit ataupun juga pihak advising bank

sebagai bank pembayar. Dalam hal terjadi sengketa tentu kita harus

berbicara mengenai perlindungan hukum bagi masing-masing pihak yang

ikut terkait secara langsung dalam arus lalu lintas transaksi letter of

credit. Dalam transasksi letter of credit terdapat suatu mekanisme aturan

yang telah dibuat agar para pihak dapat merasa aman dan nyaman dalam

bertransaksi menggunakan fasilitas letter of credit, aturan tersebut ialah

Uniform Custom and Practice foe Documentary Credit 600. Dalam UCP-

DC 600 tersebut tidak hanya mengatur mengenai aturan-aturan baku dan

mekanisme pelaksanaan letter of credit, akan tetapi juga mengantisipasi

apabila terjadi penyimpangan dalam pelaksanaannya yang mungkin saja

terjadi karena kesengajaan atau kelalaian para pihaknya. Dalam hal ini

aturan baku yang berbentuk UCP-DC 600 ini merupakan salah satu

bentuk perangkat perlindungan hukum yang dibuat agar menjamin

Page 17: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

7

keamanan dalam bertransaksi dengan menggunakan fasilitas letter of

credit.7

Walaupun telah terdapat ketentuan yang mengatur mengenai tata

cara pelaksanaan L/C, akan tetapi seringkali dalam prakteknya terjadi

berbagai permasalahan dan penyimpangan, dan salah satunya yang

mungkin terjadi adalah terjadinya non akseptasi atau penolakan

pembayaran dari salah satu pihak (dalam hal ini adalah bank penerbit atau

disebut juga issuing bank) yang seharusnya melakukan pembayaran

kepada advising bank atau bank koresponden yang menjadi mitra

kerjanya dalam transaksi Letter of Credit. Penyimpangan seperti ini

seringkali terjadi dalam arus transaksi ekspor-impor yang menggunakan

fasilitas Letter of Credit yang mungkin disebabkan karena kesalahan atau

kelalaian salah satu pihak sehngga dapat merugikan pihak lain.

C. Pembatasan dan Rumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Dalam hal permasalahan, Bambang Sunggono menyebutkan

bahwa : “Permasalahan merupakan kesenjangan antara apa yang

seharusnya dengan apa yang sebenarnya, antara apa yang diperlukan

dengan apa yang tersedia, antara harapan dengan capaian atau

7 Gerhart Gregorius, Perlindungan Hukum Terhadap Bank Pembayar dalam Transaksi Letter

of Credit Apabila Terjadi Non Akseptasi Oleh Bank Penerbit (Bank Issuing), (Tesis S2 Program Studi

Magister Kenotariatan, Program Pascasarjana, Universitas Dipenogoro, 2009),h. xviii

Page 18: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

8

singkatnya antara das sollen dengan das sein.”8 Dari penjelasan

tersebut penulis membuat suatu pembatasan masalah agar

permasalahan lebih fokus dan spesifik yaitu penerapan UCP sebagai

peraturan Internasional terhadap ketidaksesuaian dokumen dalam

transaksi Letter of Credit.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan Pembatasan masalah di

atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan

dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut :

a. Bagimana implementasi Doktrin Kesesuaian Mutlak dalam

transaksi L/C apabila terjadi ketidaksesuaian dokumen ?

b. Bagaimana penerapan UCP bagi hakim dalam memutus perkara

pada Putusan Mahkamah Agung Nomor : 141 PK/PID.SUS/2009?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan yang hendak dicapai dengan

diadakannya penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui implementasi Doktrin Keseuaian Mutlak masih

menjadi acuan terpenting dalam transaksi Letter of Credit apabila

terjadi ketidaksesuaian dokumen;

b. Untuk mengetahui penerapan UCP bagi hakim dalam memutus

perkara pada Putusan Mahkamah Agung Nomor : 141

PK/PID.SUS/2009.

2. Manfaat Penelitian

8 Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,

2005), h. 103.

Page 19: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

9

Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat

memberikan manfaat baik secara teoretis maupun praktis, yaitu antara

lain :

a. Segi teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran terhadap perkembangan ilmu hukum pada umumnya,

serta hukum mengenai perbankan pada khususnya dan terutama

mengenai permasalahan hukum yang berkaitan dengan perbankan

dalam hal transaksi yang menggunakan surat berharga.

b. Segi praktis

1) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang

berarti bagi para nasabah suatu bank dan juga pihak-pihak lain

yang terkait dalam suatu transaksi yang menggunakan jasa

perbankan, dalam hal ini adalah yang berkaitan dengan surat

berharga, agar tidak ada pihak-pihak yang mengalami

kesulitan dalam hal penagihan surat berharga tersebut;

2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

terhadap pendidikan ilmu hukum mengenai pelaksanaan

kaídah-kaidah hukum didalam penerapannya.

E. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu

Untuk menghidari kesamaan dalam penelitian ini, penulis

melakukan penelusuran terhadap penelitian terdahulu yang berkaitan

dengan penelitian ini di beberapa perpustakaan yang penulis temukan,

penelitian tersebut yaitu :

1. “Tinjuan Yuridis Atas Penipuan Dokumen Dalam Transaksi Letter of

Credit”, Oleh Lintang Rizki Puspitasari, Fakultas Hukum Universitas

Jendral Soedirman, Tahun 2013. Skripsi ini fokus membahas

Page 20: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

10

hubungan hukum antara sales contract yang dibuat antara penjual

dengan pembeli terhadap pemeriksaan dokumen-dokumen yang

sedang dinegosiasikan dalam L/C yang mengandung penipuan serta

mengetahui mengenai tindakan bank penerbit jika terdapat

permohonan penolakan pembayaran atas dasar penipuan terhadap

dokumen dalam L/C.

Berbeda dengan yang diteliti oleh penulis, dimana tinjauan

terdahulu diatas lebih fokus kepada hubungan hukum anatara sales

contract yang dibuat antara penjual dengan pembeli, sedangkan

penulis fokus pada kedudukan perlindungan hukum bank pembayar

atas ketidaksesuaian dokumen dalam transaksi Letter of Credit;

2. Dr. Ramlan Ginting, S.H.,LL.M., Letter of Credit Tinjauan Aspek

Hukum dan Bisnis, (Jakarta : Salemba Empat, 2002). Buku ini

menitikberatkan pembahasan pada hak dan kewajiban para pihak

dalam pelaksanaan L/C yaitu pemohon, bank, dan penerima. Lalu,

menguraikan dan menganalisis bagaimana hubungan antara UCP dan

hukum nasional, kedudukan L/C sebagai kontrak baku, bagaimna

terciptanya L/C sebagai kontrak internasional, keterikaitan L/C yang

berlaku internasional dan nasional, membahas dan menganalisis

dampak ketiadaan ketentuan pilihan hukum dalam UCP terhadap

penyelesaian kasus L/C.

F. Kerangka Teoritis dan Kerangka Konseptual

1. Kerangka Teoritis

Hakikat L/C adalah alat pembayaran dan oleh karena itu

keseimbangan hak dan kewajiban para pihak dalam L/C harus

dipertahankan secara adil dan terbuka. Keadilan dan keterbukaan

Page 21: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

11

dalam pelaksanaan L/C merupakan suatu keharusan karena inti L/C

adalah perwujudan pembayaran sejumlah uang senilai L/C.9 UCP

merupakan seperangkat ketentuan mengenai L/C yang penggunaannya

didasarkan pada kesepakatan para pihak. Hal demikian tercermin

bahwa pemberlakuan UCP adalah kesesuaian dengan asas kebebasan

berkontrak yg diatur dalam Pasal 1338 BW.

Absolute Payment Theory menjelaskan bahwa dengan penerbitan

L/C pembeli memenuhi kewajibanya, lalu berdasarkan L/C tersebut

penjual hanya berhak memperoleh pembayaran hasil ekspornya dari

bank penerbit. Penjual tidak dapat menuntut pembayaran kepada

pembeli karena L/C dianggap sebagai pembayaran yang mutlak.

Selanjutnya terdapat Trust Theory yang menjelaskan bahwa teori ini

bertitik tolak L/C mencerminkan kewajiban mutlak dari bank

pembayar sebagai kuasa dari bank penerbit untuk membayar wesel

yang disertai dengan semua dokumen yang sesuai dengan persyaratan

L/C.

2. Kerangka Konseptual

Doktrin kesesuaian mutlak (doctrine of strict compliance)

yang dinamakan juga asas kesesuaian mutlak (strict compliance rule)

dalam pelaksanaan L/C berasal dari putusan pengadilan Inggris dalam

kasus Equitable Trust Co. Vs Dowson Partners, yang mengatakan

9 Ramlan Ginting, Letter of Credit Tinjauan Aspek Hukum dan Bisnis, Edisi Kedua (Revisi),

(Jakarta : Salemba Empat, 2002), h.7.

Page 22: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

12

bahwa : ”There is in room for document which are almost the same,

or which will do as well”. Dalam kasus ini hakim juga

mengemukakan bahwa telah merupakan prinsip umum dalam

transaksi L/C bank pengaksep hanya dapat melakukan tuntutan ganti

kerugian (indemnity) jika akseptasi yang dilakukannya berdasarkan

dokumen-dokumen yang benar-benar sesuai dengan persyaratan

L/C.10

Dalam pengembangan cara pembayaran dapat dilakukan

melalui uapaya penyeragaman ketentuan yang mengatur hubungan

antara bank dengan pihak yang terkait dengan tetap memperhatikan

prinsip kehati-hatian11

maka Bank of Indonesia / Bank Indonesia

mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia No. 5/6/PBI/2003 tentang

Surat kredit Berdokumen Dalam Negeri, dalam Pasal 20 ayat (3) poin

a dijelaskan bahwa apabila terdapat ketidaksesuaian antara dokumen

dengan persyaratan dan kondisi SKBDN / Letter of Credit maka Bank

Pembuka, Bank pengkonfirmasi jika ada, atau Bank Tertunjuk dapat

menolak untuk mengambil alih dokumen.

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan

perundang-undangan (Statute Approach) Pendekatan perundang-

undangan dilakukan untuk meneliti aturan-aturan terkait, pendekatan

10

Gerhart Gregorius, Perlindungan Hukum Terhadap Bank Pembayar dalam Transaksi Letter

of Credit Apabila Terjadi Non Akseptasi Oleh Bank Penerbit (Bank Issuing), (Tesis S2 Program Studi

Magister Kenotariatan, Program Pascasarjana, 0p[ „Universitas Dipenogoro, 2009),h. IXXIV.

11

Gerhart Gregorius, Perlindungan Hukum Terhadap Bank Pembayar dalam Transaksi Letter

of Credit Apabila Terjadi Non Akseptasi Oleh Bank Penerbit (Bank Issuing), (Tesis S2 Program Studi

Magister Kenotariatan, Program Pascasarjana, Universitas Dipenogoro, 2009), h. IXXIV.

Page 23: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

13

kasus (Case Approach), dan pendekatan konseptual (Conceptual

Approach);

2. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normative, yaitu

penelitian yang dilakukan mengacu pada norma hukum yang terdapat

pada peraturan perundang-undangan dan keputusan pengadilan serta

norma-norma yang berlaku di masyarakat atau juga yang menyangkut

kebiasaan yang berlaku di masyarakat.12

3. Sumber dan Kriteria Data Penelitian

a. Bahan Hukum Primer

Data yang dikumpulkan dalam penelitian kepustakaan adalah

data sekunder, yang diperoleh dari :

1) Peraturan Bank Indonesia Nomor : 5/6/PBI/2003 Tentang

SURAT KREDIT BERDOKUMEN DALAM NEGERI;

2) Fatwa Dewan Pengawas Syariah No.34/DSN-MUI/IX/2002

tentang L/C Impor Syariah dan Fatwa Dewan Syariah

Nasional No. 35/DSNMUI/IX/2002 tentang L/C Ekspor

Syariah;

3) ICC Uniform Customs and Practice for Documentary Credits

600, 500;

4) Internasional Standrard Banking Practice;

5) Putusan Mahkamah Agung Nomor : 141 PK/PID.SUS/2009;

6) putusan pemgadilan Inggris dalam kasus Equitable Trust Co.

Vs Dowson Partners.

b. Bahan Hukum Sekunder

12

Soerdjono Soekanto dan Sri Mahmudji, Peranan dan Penggunaan Kepustakaan di dalam

Penelitian Hukum, (Jakarta : Pusat Dokumentasi Universitas Indonesia, 1979), h. 18.

Page 24: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

14

Yaitu bahan pustaka yang berisikan informasi tentang bahan

primer13

, Bahan sekunder ini terdiri dari :

1) Berbagai bahan kepustakaan yang membahas mengenai

pengaturan mekanisme perdagangan ekspor impor pada

umumnya dan pengaturan mengenai transaksi Letter of Credit

pada khususnya;

2) Berbagai hasil penelitian mengenai penerapan Doktrin

Kesesuaian Mutlak pada transaksi Letter of Credit, dan

penerapan UCP atas ketidaksesuaian dokumen dalam transaksi

Letter of Credit di Indonesia.

c. Teknik Pengumpulan Data

Sebagaimana telah diuraikan pada bagian pendekatan

penelitian, bahwa penelitian yang akan dilakukan ini

menggunakan pendekatan pendekatan perundang-undangan

(Statute Approach), pendekatan kasus (Case Approach), dan

pendekatan konseptual (Conceptual Approach), maka

pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan Penelitian

Kepustakaan ; Penelitian ini dilakukan dengan cara mempelajari

bahan bacaan berupa buku-buku yang dijadikan referensi dan

dokumen yang berkaitan dengan pokok permasalahan penelitian

guna memperoleh teori-teori dan informasi yang dibutuhkan.

4. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Data dari penelitian kepustakaan akan dianalisis secara

sistematis yaitu membuat klasifikasi terhadap bahan-bahan hukum

tertulis. Data yang diperoleh dari penelitian lapangan dianalisis

secara kualitatif, Selanjutnya data yang telah dianalisis secara

13

Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, (Jakarta: Prenada Media Group, 2013),cet.ke-8,

h. 133., h. 141.

Page 25: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

15

kualitatif tersebut akan dituangkan dalam bentuk deskriptif melalui

prosedur penalaran deduktif.

5. Metode Penulisan

Dalam penulisan penelitian ini, mengacu pada buku “Pedoman

Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum” yang di terbitkan

oleh Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta, Tahun 2012.14

H. Sistematika Penulisan

Skripsi ini disusun dengan sistematika yang terbagi kedalam lima

bab. Masing-masing bab terdiri atas beberapa sub-bab guna lebih

memperjelas ruang lingkup dan cakupan permasalahan yang di teliti.

Adapun urutan dan tata letak masing-masing bab serta pokok

pembahasannya adalah Bab pertama Merupakan Bab Pendahuluan yang

berisikan uraian tentang latar belakang masalah, pembatasan masalah,

perumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian, metode

penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab kedua Merupakan Bab yang membahas tentang Tinjauan

Kepustakaan mengenai Landasan Teori yakni Ruang lingkup Teori

mengenai ekspor-impor yaitu mengenai pengertian, pelaksanaan ekspor

impor secara umum. Ruang Lingkup Teori mengenai letter of credit,

terdiri dari : pengertian, dasar pengaturan, syarat formal L/C, pihak-pihak

yang terlibat dalam penerimaan L/C, hubungan hukum para pihak dalam

transaksi L/C, macam dan jenis L/C. Dasar Penggantian UCP 500

menjadi UCP 600. Pada bab ini juga menjabarkan mengenai Kerangka

14

TIM Penyusun FSH, Pedoman Penulisan Skripsi, ( Jakarta : pusat Peningkatan dan Jaminan Mutu), 2012

Page 26: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

16

Konsptual dan Kajian Terdahulu yang berkaitan dengan pembahasan

penelitian ini.

Bab ketiga merupakan bab yang membahas tentang Deskripsi dan

Objek penelitian yang berisikan tentang peristiwa terjadinya perjanjian

Letter of Credit oleh Citibank Kuala Lumpur dan Bank Universal,

Peristiwa terjadinya kelalaian dokumen, dan Hasil Putusan MA Nomor :

141 PK/PID.SUS/2009, Posisi Kasus, Putusan Pengadilan Jakarta

Selatan, Memori kasasi, Memori Peninjauan Kembali.

Bab keempat merupakan bab yang membahas tentang Hasil

Penelitian dan Pembahasan. Pada bab ini terdiri dari implementasi doktrin

kesesuaian Mutlak dalam transaksi Letter of Credit, dan menganalisis

penerapan UCP bagi hakim dalam memutus perkara pada Putusan

Mahkamah Agung Nomor : 141 PK/PID.SUS/2009.

Bab kelima merupakan bab yang membahas tentang Penutup.

Pada bab ini berisikan kesimpulan dan saran-saran sebagai rekomendasi

atas temuan-temuan yang diperoleh dari dua permasalahan utama dalam

penelitian ini yaitu implementasi Doktrin Kesesuaian Mutlak, dan

menganalisis penerapan UCP bagi hakim dalam memutus perkara pada

Putusan Mahkamah Agung Nomor : 141 PK/PID.SUS/2009.

Page 27: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

17

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Ruang Lingkup Teori Ekspor Impor

1. Pengertian Ekspor Impor

Perdagangan internasional atau bisnis internasional terutama

dilaksanakan melalui perjanjian jual beli. Perjanjian jual beli internasional

dikenal dengan sebutan perjanjian ekspor/impor. Dalam jual beli

semacam ini kegiatan jual disebut ekspor dan kegiatan beli disebut impor.

Pihak penjual disebut eksportir dan pihak pembeli disebut importir.

Secara ringkas kegiatan ini disebut ekspor impor.

Ekspor, dipandang dari sudut bahasa Indonesia adalah perbuatan

mengirimkan barang ke luar Indonesia, sedang impor, sebaliknya, yaitu

memasukkan barang dari luar negeri ke dalam Indonesia. Dipandang dari

sudut jual beli perusahaan, perbuatan ekspor impor adalah perikatan yang

timbul dari perjanjian jual beli perusahaan yang telah ditutup.

Ekspor impor adalah prestasi penjual dalam usahanya untuk

menyerahkan barang kepada pembeli di seberang lautan. Ekspor

dilakukan oleh penjual di Indonesia, sedangkan impor dilakukan oleh

penjual di luar negeri. Jadi, ekspor impor adalah perbuatan penyerahan

oleh penjual kepada pembeli. Ini merupakan unsur pertama dari suatu

pelaksanaan perjanjian jual beli perusahaan. Sedangkan unsur kedua

adalah pembayaran. Unsur kedua ini pada umumnya dilakukan dengan

mempergunakan devisa, yaitu alat pembayaran luar negeri.1

Sebagaimana dalam perjanjian secara umum, perjanjian

ekspor/impor berkaitan dengan hak dan kewajiban para pihak yang

terlibat. Eksportir berkewajiban memberikan barang kepada importir dan

1 Purwosutjipto, Hukum Dagang Indonesia : Hukum Jual Beli Perusahaan,(Jakarta,:

Djambatan, 1984), h. 4.

Page 28: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

18

berhak menerima pembayaran dari importir. Importir berkewajiban

melakukan pembayaran kepada eksportir dan berhak menerima barang

dari eksportir. Persoalan dapat muncul manakala masing-masing pihak

hanya mau menikmati hak tanpa mau melaksanakan kewajiban masing-

masing.

Walaupun perjanjian ekspor impor pada hakikatnya tidak berbeda

dengan perjanjian jual beli pada umumnya yang diselenggarakan dalam

suatu negara tetapi mempunyai beberapa perbedaan. Beberapa hal yang

menyebabkan ekspor impor berbeda antara lain : Pembeli dan penjual

dipisahkan dengan batas-batas negara, barang yang diperjualbelikan dari

satu negara ke negara lain terkena berbagai peraturan seperti kepabean

yang dikeluarkan masing-masing negara, diantara negara-negara yang

terkait terdapat berbagai perbedaan seperti bahasa, mata uang, kebiasaan

dalam perdagangan, hukum, dan sebagainya.

2. Pelaksanaan Ekspor Impor Secara Umum

Dalam kegiatan ekspor pertama-tama perlu ditetapkan ke negara

mana ekspor akan dilakukan dan bagaimana kemungkinan pemasarannya

serta berapa harga penjualannya. Untuk tujuan ini, penawaran dikirimkan

kepada pembeli di luar negeri dengan mengirimkan/menyebarkan katalog

atau daftar harga. Nama-nama pembeli/importir di luar negeri dapat

diperoleh dari konsulan dagang negara pembeli yang berkedudukan di

dalam negeri.

Jika barang-barang yang akan diekspor tersebut merupakan

produk sendiri, maka untuk produksi tersebut perlu ditentukan harga

FOBnya, yaitu harga pokok produksi ditambah dengan biaya-biaya

pengangkutan ke pelabuhan pemuatan, sewa gudang, biaya-biaya memuat

Page 29: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

19

ke dalam kapal dan lain-lain biaya, ditambah lagi pungutan-pungutan

untuk pemerintah dan provisi bank.

Jika barang-barang yang akan diekspor tersebut akan dibeli di

dalam pasar dalam negeri, maka perlu diketahui harga pembeliannya, di

daerah/kota mana dapat dibeli dan dari siapa, berapa biaya-biaya

pengangkutan ke pelabuhan pemuatan, sewa gudang, biaya-biaya memuat

ke dalam kapal, pungutan-pungutan dan sebagainya sedemikian rupa

sehingga diperoleh harga FOB.

Jika seorang calon pembeli di luar negeri meminta mengenai

harga dan keterangan-keterangan lainnya, maka kepada calon pembeli

tersebut dikirimkan penawaran berupa Firm offer atau Free offer. Juga

dikirimkan Proforma invoice, yang didalamnya disebutkan harga FOB

dan Freight dan keterangan-keterangan lainnya. Penawaran dengan Firm

offer, maka eksportir terikat atas harga yang ditawarkan selama satu

jangka waktu tertentu, misalnya selama 2 bulan harga yang ditawarkan

tidak berubah. Jika waktu tersebut telah dilewati, maka eksportir tidak

terikat lagi atas harga yang ditawarkannya. Penawaran dengan Free offer,

maka eksportir tidak terikat atas harga yang ditawarkannya. Jadi, harga

tersebut hanya berupa pemberitahuan saja.

Mengenai syarat dan cara pembayaran dalam perdagangan

internasional dikenal 5 cara, yaitu :

1. Cash

Pembayaran ini dilakukan dengan menggunakan check atau bank

draft, pada saat barang dikirim oleh eksportir atau sebelumnya.

2. Open Account

Cara ini merupakan kebalikan dari pada cash, sebab dengan cara

Open Account barang telah dikirimkan kepada importir tanpa disertai

surat perintah membayar serta dokumen-dokumen. Pembayaran

Page 30: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

20

dilakukakn setelah beberapa waktu atau terserah kebijaksanaan

importir. Dalam hal ini resiko sebagian besar ditanggung eksportir,

misalnya : eksportir harus mempunyai banyak modal dan apabila

pembayaran akan dilakukan dengan mata uang asing maka resiko

perubahan kurs menjadi tanggungannya.

3. Commercial Bills of Exchange

Cara ini yang paling umum dipakai. Commercial Bills of Exchange

sering disebut Draft atau Trade Bills, adalah surat yang ditulis oleh

penjual yang berisi perintah kepada pembeli untuk membayar

sejumlah uang tertentu pada waktu tertentu dimasa datang. Surat

perintah semacam ini sering disebut wesel. Apabila si pembeli

menyetujui maka dia lalu membubuhkan tanda-tangan pada Draft

tersebut, sehingga drafttersebut dapat diperjualbelikan (disebut Trade

Draft).

4. Letter of Credit (L/C)

Dalam cara Letter of Credi twesel diterik kepada bank bukan kepada

importir, sehingga transaksinya akan lebih terjamin. Yang dimaksud

dengan Letter of Credit adalah suatu surat yang dikeluarkan oleh

bank atas permintaan pembeli barang (importir) dimana bank tersebut

yang menyetujui dan membayar wesel yang ditarik oleh penjual

barang (eksportir). Dengan demikian Letter of Credit merupakan

suatu alat pengenal kredit bank dan dapat menjamin pembayarannya

bagi eksportir.

5. Private Compensation

Cara pembayaran ini dapat digambarkan sebagai berikut : Amat

berhutang kepada John di Amerika sebanyak Rp.166.000,00,-

sedangkan Arlen di Amerika berhutang kepada Ranu di Indonesia

sebanyak 400 Dollar. Penyelesaian pembayaran dapat dilakukan

Page 31: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

21

dengan cara : Amat membayar hutangnya dalam rupiah sebesar

Rp.166.000.00,- (=$400,00)kepada Ranu dan Arlen membayar hutang

dengan Dollar sebesar $400(=Rp.166.000.00,-) kepada John. Dengan

demikian utang piutang tersebut dapat diselesaikan pembayarannya

tanpa perpindahan mata uang ke negara lain. Hanya saja kesulitannya

dalam mendapatkan orang-orang yang persis mempunyai utang

piutang dalam jumlah yang sama.2

Apabila eksportir selalu mengenal importir dengan baik,

barang dapat dikirim oleh eksportir tanpa perlu pembayaran oleh

importir terlebih dulu. Untuk keperluan pembayaran eksportir

membuka suatu rekening. Pembayaran dilakukan importir melalui

rekening tersebut kalau barang sudah terjual. Cara ini mengandung

resiko yang besar bagi eksportir sehingga jarang dilakukan.3

B. Ruang Lingkup Letter of Credit

1. Istilah dan Pengertian L/C

Istilah Letter of Credit disebut juga “Documentary Credit” dalam

bahasa Inggris, dalam bahasa Indonesia digunakan istilah “Kredit

Berdokumen”. Pengertian Letter of Credit yang biasa disingkat L/C

menurut Bank Indonesia adalah : “Janji dari Issuing Bank untuk

membayar sejumlah uang kepada eksportir sepanjang ia dapat memenuhi

syarat dan kondisi dari Letter of Credit tersebut. Adapun menurut

Internasional Chamber of Commerce (ICC) kamar dagang internasional

dalam Guide to Documentary Credit, 1979, L/C adalah : “Jaminan tertulis

dari sebuah bank kepada Seller (Beneficiary) atas permintaan Buyer

2 Nopirin, Ekonomi Internasional, (Yogyakarta : BPFE, 1999), h. 233.

3 Anwar,Chairul, Hukum Perdagangan Internasional, (Jakarta : Novindo Pustaka Mandiri,

2001), h.71.

Page 32: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

22

(Applicant) untuk melakukan pembayaran, yaitu membayar, mengaksep,

atau menegosiasikan wesel hingga jumlah uang tertentu yang telah

ditetapkan sebelumnya atas dokumen-dokumen yang disyaratkan dalam

jangka waktu tertentu.”

Dari pengertian tersebut dapat diartikan secara sederhana bahwa,

Letter of Credit adalah surat yang diterbitkan oleh bank (Issung Bank)

yang merupakan janji pembayaran, yang mana penerbitan L/C tersebut

atas permintaan nasabah importir yang ditujukan kepada Bank Lain

dinegara Eksportir (Advising atau negotiating) untuk kepentingan

eksportir (Beneficiary), dimana eksportir diberi hak untuk menarik wesel-

wesel atas pabean importir yang bersangkutan sebesar jumlah uang yang

disebutkan dalam surat itu.4

Sebelum Letter of Credit dikenal dalam dunia perdagangan, para

pedagang telah melakukan bisnis berdasarkan dokumen yang telah

ditetapkan yang memenuhi syarat dan ketentuan yang diminta. Dokumen-

dokumen tersebut dikenal dengan istilah “merchant’s credit“. Merchants

credit tidak dibuka oleh bank melainkan oleh pedagang-pedagang

tersebut, dari merchants credit ini kemudian berkembang kearah

dikenalnya ”bankers credit”. Merchants credit mengandung suatu

pengertian bahwa bank sama sekali tidak mengikatkan dirinya terhadap

beneficiary dalam pembukaan kredit. Pembeli langsung mengikatkan diri

pada penjual untuk membayar dengan melalui banknya. Bank akan

membayar apabila penjual menerbitkan sepucuk wesel atas pembeli

dengan menyerahkan beberapa dokumen.5 Sistem inilah yang kemudian

4 James Julianto Irawan, Surat Berharga Suatu Tinjauan Yuridis dan Praktis, (Jakarta :

Kencana, 2014), h. 229.

5 Emmy Panggaribuan Simanjuntak, Pembukaan Kredit Berdokumen, (Yogyakarta : Seksi

Hukum Dagang FH-UGM, 1979), h. 5.

Page 33: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

23

berkembang menjadi Letter of Credit atau disingkat L/C. L/ C adalah

suatu instrumen perbankan yang sangat penting, khususnya dalam

perdagangan ekspor impor (transaksi perdagangan luar negeri, yang

digunakan sebagai sarana untuk memudahkan penyelesaian utang

piutang). Ada beberapa pengertian L/C yang dapat kita temui yaitu : L/C

adalah suatu surat yang dikeluarkan oleh bank devisa atas permintaan

importir nasabah bank devisa bersangkutan dan ditujukan kepada

eksportir diluar negeri yang menjadi relasi dari importir tersebut. Isi surat

itu menyatakan bahwa eksportir penerima L/C diberi hak oleh importir

untuk menarik wesel (surat perintah untuk melunasi utang) atas importir

bersangkutan untuk sejumlah uang yang disebut dalam surat itu. Bank

yang bersangkutan menjamin untuk mengakseptir atau menghonorir

wesel yang ditarik tersebut asal sesuai dan memenuhi semua syarat yang

tercantum didalam surat itu.6

2. Dasar Hukum Pengaturan Letter of Credit

Dasar pengaturan Letter of Credit di Indonesia adalah PP Nomor

10 Tahun 1982. Selain itu, Bank Indonesia dengan Surat Edaran Bank

Nomor 26/34/ULN tanggal 17 Desember 1993 juga mengatur tentang

L/C, menyatakan bahwa Bank Devisa (Bank Umum) boleh tunduk atau

tidak pada Uniform Custum Practice (Ketentuan-ketentuan tentang L/C

yang dikeluarkan oleh kamar dagang internasional).7 Namun pada

umumnya Bank-bank di Indonesia tunduk pada peraturan-peraturan

dalam UCP.

6 Emirzon, Joni, Hukum Surat Berharga dan Perkembangannya di Indonesia, (Jakarta : PT

Prehalindo, 2000), h. 189

. 7 Ramlan Ginting, Letter of Credit Tinjauan Aspek Hukum dan Bisnis, (Jakarta : Salemba

Empat, 2002), h. 18.

Page 34: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

24

Adapun secara Internasional terdapat ketentuan-ketentuan yang

mengatur tentang L/C, yaitu Uniform Customs and Practice for

Documentary Credit atau disingkat dengan UCP (DC). UCP ini pertama

kali dikeluarkan oleh Internasional Chamber of Commerce, yaitu sebuah

kamar dagang Internasional. Tujuan dari diterbitkannya UCP pertama

kali yaitu untuk memberikan pedoman yang harus dilaksankan oleh siapa

saja dan dimana saja, disemua negara yang menggunakan L/C. Dalam

bertransaksi dengan L/C, seluruh dunia tunduk kepada UCP, yang dengan

tegas dinyatakan dalam L/C dengan kata-kata : “This credit is subject to

Uniform Costum and Practice for Documentary Credit, ICC Publication

No. 600, 2007 Revision.”

Tetapi jika para pihak dalam L/C setuju untuk mengesampingkan

peraturan-peraturan yang terdapat di dalam UCP dibolehkan, asalkan

secara jelas dinyatakan di dalam L/C dalam bentuk klausula. Hal ini

dikarenakan Pasal 1 dari UCP membolehkan sebuah L/C untuk

menyimpangi pasal-pasal UCP asalkan secara tegas dan jelas dinyatakan

di dalam L/C tersebut.

UCP pertama kali diterbitkan pada tahun 1933 dengan brosur

Nomor 82. Dalam perkembangan selanjutnya UCP ini mengalami

perubahan-perubahan seiring dengan perkembangan dunia perdagangan.

Revisi pertama terjadi pada Tahun 1951, Revisi keuda pada Tahun 1962,

Revisi ketiga terjadi pada Tahun 1974, pada 1983 diadakan revisi yang

keempat yang dikenal dengan sebutan UCP 400, Revisi kelima yaitu pada

Tahun 1933 dengan Nomor 500. Adapun revisi yang terakhir (keenam)

yaitu pada Tahun 2007, disebut UCP 600.8

3. Syarat Formal L/C

8 James Julianto Irawan, Surat Berharga Suatu Tinjauan Yuridis dan Praktis, (Jakarta :

Kencana, 2014), h. 230.

Page 35: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

25

L/C yang dibuka oleh suatu bank harus memenuhi syarat-syarat

umum sebagai berikut :

a. Menyebutkan nama dan alamat Benefiaciary dan Applicant dengan

jelas;

b. Menyebutkan masa berlaku L/C;

c. Mencantumkan advising bank yang dituju;

d. Mencantumkan dengan jelas jenis L/C;

e. Uraian barang harus jelas dan tegas;

f. Ketentuan-ketentuan atau syarat-syarat dalam L/C harus jelas tidak

berbelit-belit dan tidak mensyaratkan hal-hal yang tidak mungkin

dipenuhi oleh beneficiary atau penerima;

g. Menyatakan bahwa L/C tunduk pada UCPDC dengan mencantumkan

klausula : “This credit is subject to Uniform Costums and Practice for

Documentary Credit, 1993 revision, ICC Publicaton 400/500/600.”

Apabila hal-hal tersebut tidak lengkap, maka disarankan agar

diadakan perubahan atau penambahan terhadap L/C tersebut.

4. Pihak-pihak Yang Terlibat Di Dalam Penerimaan L/C

Dalam menerbitkan sebuah L/C terdapat beberapa pihak yang

mempunyai peran dan fungsinya sendiri-sendiri dan pihak-pihak tersebut

antara lain :

a. Applicant (Buyer, Importir, Accountee, Consignee)

Yang dimaksud dengan applicant adalah pihak yang meminta

kepada suatu bank untuk membuka L/C atas namanya, kedudukan

applicant dalam transaksi dagang internasional yaitu sebagai pembeli;

b. Beneficiary (seller, eksporter, Consigner, Vendor)

Yang dimaksud dengan beneficiary adalah pihak yang untuk siapa

L/C tersebut diterbitkan atau pihak yang menerima L/C, kedudukan

Page 36: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

26

beneficiary dalam transaksi dagang internasional yaitu sebagai

penjual;

c. Opening Bank (Issuing Bank)

Yang dimaksud dengan Opening Bank adalah Bank yang

membuka atau menerbitkan L/C atas permintaan applicant. L/C yang

dibuka oleh opening bank ini selalu berdasarkan aplikasi pembuka

L/C yang diajukan oleh applicant. Untuk dapat menerbitkan haruslah

suatu bank devisa;

d. Advising Bank (Conforming Bank)

Yang dimaksud dengan Advising Bank adalah Bank yang

meneruskan L/C yang diterima dari opening bank kepada beneficiary

(seller). Biasanya Advising Bank merupakan bank yang menjadi

koresponden dari opening bank. Dalam mekanisme L/C, keterlibatan

Advising Bank tidak menimbulkan tanggung jawab dan kewajiban

baru. Satu-satunya kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Advising

Bank yaitu mengecek keabsahan (Authenticity) L/C tersebut sebelum

diteruskan kepada beneficiary;

e. Negotiating Bank

Yang dimaksud dengan Negotiating Bank adalah Bank yang

melakukan pembelian atau pengambilalihan atau melakukan negosiasi

atas draft atau wesel dan dokumen pengapalan milik seller (biasanya

Advising Bank juga merupakan Negotiating Bank). Tujuan dari

negosiasi yang dilakukan Negotiating Bank tersebut yaitu untuk

melakukan pembayaran kepada beneficiary dan dengan demikian

menjadi pemegang sah atau bonafide holder atas dokumen yag telah

diambilalihnya;

f. Reimbursing Bank

Page 37: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

27

Yang dimaksud dengan Reimbursing Bank adalah Bank yang

melakukan pembayaran kembali kepada Negotiating Bank atas L/C

yang ditebusnya.9

5. Mekanisme Transaksi L/C

Secara sederhana, mekanisme transaksi L/C dapat digambarkan

sebagai berikut :

Gambar A.1

Keterangan10

:

9 James Julianto Irawan, Surat Berharga Suatu Tinjauan Yuridis dan Praktis, (Jakarta :

Kencana, 2014), h. 233.

10

James Julianto Irawan, Surat Berharga Suatu Tinjauan Yuridis dan Praktis, (Jakarta :

Kencana, 2014), h. 231.

BUYER

BENEFICIARY

SELLER ADVISING BANK

ISSUING BANK

CORRESPONDENT

BANK

1

2

3 4

5

6

7

7

8

3

Page 38: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

28

1. Buyer berinisiatif untuk memesan barang/jasa;

2. Seller meminta buyer untuk membuka sebuah L/C, dengan

memberitahukan “Term and Condition” yang bisa diterima serta

nama advising bank yang ditunjuk;

3. Buyer meminta bank dimana rekeningnya berada (Issuing Bank)

untuk membuka sebuah L/C dengan memberitahukan “Term and

Condition” yang bisa diterima serta nama advising bank yang

ditunjuk oleh seller;

4. Issuing bank membuka sebuah L/C dan mengirimkannya kepada

Advising Bank, (Sekaligus mengirimkan copy-nya kepada buyer,

buyer mengirimkan copy tersebut kepada pihak seller sebagai

konfirmasi bahwa L/C telah dibuka). Jika Issuing Bank tidak

mempunyai hubungan correspondent dengan Advising Bank, maka

Buyer akan mencari Bank Correspondent sebagai perantara;

5. Advising Bank menyampaikan L/C tersebut kepada Beneficiary

(seller);

6. Setelah barang/jasa yang dipesan siap untuk dikirimkan, beneficiary

(seller) menyiapkan dokumen yang dipersyaratkan di dalam L/C

(Dokumen Eksport). Jika dokumen telah siap, maka beneficiary akan

menyerahkan dokumen tersebut kepada Advising Bank;

7. Advising Bank akan mempelajari isi dokumen, jika telah memenuhi

syarat (Sesuai dengan kondisi L/C) maka dokumen akan dikirimkan

kepada Issuing Bank untuk meminta pembayaran, jika tidak dokumen

akan ditolak akan dikembalikan kepada beneficiary serta

memberitahukan penyimpangan yang telah terjadi;

8. Begitu dokumen diterima, Issuing Bank akan memeriksa kelengkapan

dan kesesuaian dokumen yang diterima dengan term and condition di

dalam L/C, jika tidak sesuai maka pembayaran akan ditolak. Jika

Page 39: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

29

sesuai maka Issuing Bank akan membayar pihak beneficiary (seller)

melalui Adivising Bank, serta mengirimkan dokumen tersebut ke

pihak buyer. Dengan dokumen asli yang diterima dari Issuing Bank

akan membayar pihak beneficiary (seller) melalui Advising Bank,

serta mengirimkan dokumen tersebut ke pihak buyer. Dengan

dokumen asli yang diterima dari Issuing Bank, pihak buyer akan

mengambil barang/jasa di custim, tanpa dokumen tersebut pihak

buyer tidak akan bisa mengambil barang/jasa terebut.

6. Hubungan Hukum Para Pihak Dalam Transaksi L/C

Dalam melakukan transaksi dengan L/C terdapat hubungan hukum

antara para pihak yang terlibat di dalamnya. Hubungan hukum tersebut

patut untuk diketahui agar memahami kedudukan (hak dan kewajiban)

para pihak, antara lain :

a. Hubungan Hukum Antara Aplicant dan Beneficiary

Hubungan hukum antara applicant (pembeli) dengan

beneficiary (penjual) yaitu adanya perjanjian jual beli antara penjual

dan pembeli. Perjanjian tersebut memuat hak dan kewajian untuk

membayar harga barang, dan penjual mempunyai kewajiban untuk

mengirimkan (menyerahkan) barangnya sesuai dengan Pasal 1457

KUHPerdata. Kewajiban penjual untuk mengirimkan barangnya dan

juga cara pembayaran dituangkan dalam L/C yang akan diterbitkan.

Pembeli memohon kepada banknya untuk diterbitkan L/C atas dasar

adanya kontrak penjualan tersebut berdiri sendiri terlepas dari kontrak

penjualan.11

Sengketa menganai kontrak penjualan mengenai barangnya

harus diselesaikan sendiri antara pembeli dan penjual dengan merujuk

11

Ramlan Ginting, Letter of Credit Tinjauan Aspek Hukum dan Bisnis, (Jakarta : Salemba

Empat, 2002), h. 83.

Page 40: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

30

pada kontrak penjualan, tidak boleh dikaitkan dengan L/C yang

diterbitkan atas dasar kontrak penjualan. Adapun bank yang

menerbitkan, juga bank yang meneruskan L/C bukanlah para pihak

dalam kontrak penjualan.

b. Hubungan Hukum Pemohon (Applicant) dan Bank Penerbit (Issuing

Bank)

Hubungan hukum antara pemohon sebagai pembeli yang

mempunyai kewajiban membayar dengan bank penerbit didasarkan

pada perjanjian permohonan penerbitan atau pembukaan L/C. antara

perjanjian permohonan penerbitan/pembukaan L/C dengan perjanjian

jual beli terpisah atau berdiri sendiri.12

Perjanjian permohonan

penerbitan L/C ini mengikat pemohon untuk membayar penerbitan

L/C dan biaya pergantian atas apa yang dibayarkan Bank Penerbit

kepada penjual, sedangkan Bank Penerbit terikat untuk menerbitkan

L/C sesuai apa yang diminta oleh pemohon pada penjual. Hubungan

antara pembeli dengan Issuing Bank dapat dipandang sebagai

pemberian kuasa (last giving) dengan pemberian upah. Tetapi ada

juga yang memandang hubungan hukum ini sebagai campuran antara

perjanjian pemberian dengan perjanjian melakukan beberapa

pekerjaan.

Bank yang menerbitkan L/C tidak boleh menerbitkan L/C yang

menyimpang dari permohonan pembukaan L/C, jika terjadi

penyimpangan maka segala kerugian yang mungkin timbul menjadi

tanggungan Bank Penerbit. Pemohon hanya bertanggungjawab

sebatas apa yang dimohonkan.

c. Hubungan Hukum Antara Bank Penerbit (Issuing Bank) dan Penerima

(penjual)

12

UCP 500, Artikel 3.

Page 41: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

31

Hubungan hukum antara Bank Penerbit dengan Penerima

muncul saat penerima menyetujui dan menerima L/C yang diterbitkan

oleh Bank Penerbit kepada Pemohan. Penerimaan atau persetujuan

oleh penerima diwujudkan dengan diserahkannya dokumen-dokumen

yang disyaratkan dalam L/C kepada Bank Penerbit. Sebelum L/C

tersebut diterima atau disetujui oleh penerima maka L/C tersebut tidak

mengikat penerima. Hak dan kewajiban Bank Penerbit dan penerima

tergantung dalam jenis dan macam dari L/C tersebut sendiri, yang

mana semuanya telah diatur dalam UCP, sepanjang L/C tersebut

tunduk kepada UCP.

Kedudukan Bank Penerbit dalam hubungan hukum ini yaitu

sebagai pengambilalih kredibilitas pembeli dalam melakukan

pembayaran kepada penerima (penjual) dan menjamin pembayaran

dari pembeli. Beberapa teori tentang hubungan hukum ini salah

satunya yaitu melihat Bank Penerbit sebagai penjamin (Borg) bagi

pemohon (pembeli), teori lain menganggap bahwa Bank Penerbit

sebagai kuasa bagi pembeli, dan ada juga yang melihat bahwa L/C

merupakan pemenuhan kewajiban.13

d. Hubungan Hukum Antara Bank Penerbit dan Bank Penerus

Hubungan hukum antar bank penerbit dan bank penerus atas

dsar instruksi kepada bank penerbit yang disetujui bank penerus. Hak

dan kewajiban dari kedua bank ini diatur dalam instruksi bank

penerbit yang dimuat dalam L/C. Selain itu, hak dan kewajiban kedua

bank diatur juga dalam UCP. Kedudukan sebagai bank penerus

mempunyai kewajiban yang utama, yaitu melakukan penerusan dan

perubahan L/C kepada penerima saja. Jika Bank penerus

13

James Julianto Irawan, Surat Berharga Suatu Tinjauan Yuridis dan Praktis, (Jakarta :

Kencana, 2014), h. 234.

Page 42: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

32

berkedududkan hanya sebagai Bank Penerus, maka ia tidak boleh

melakukan pembayaran, negosiasi, atau akseptasi terhadap Wesel

Penerima.

Jika Bank Penerus didalam L/C juga berkedudukan sebagai

konfirmasi Bank, maka Bank Penerus juga melaksanakan fungsinya

sebagai Bank Konfirmasi. Sebagai Bank Konfirmasi maka Bank

Penerus mempunyai kewajiban yang sama dengan Bank tersebut,

seperti melakukan pembayaran, negosiasi, atau akseptasi. Sebagai

Bank Konfirmasi maka Bank Penerus mempunyai kewajiban untuk

meneruskan dokumen-dokumen yang diajukan.

Sebagai bank penerus atas dasar permibtaan bank penerbit

dalam L/C dapat pula berfungsi sebagai negosiasi bank.Sebagai

negosiasi bank, bank penerus mempunyai keajiban untuk memeriksa

dokumen-dokumen yang diajukan dan melakukan pembayaran

dengan cara membeli dokumen-dokumen tersebut dengan hak regres

terhadap penerima. Beda dengan konfirmasi bank, pada konfirmasi

bank harus menjamin pembayaran L/C. Adapun pada negosiasi bank,

bank dapat menolak pembelian dokumen-dokumen yang

diajukan.Adapun jika dokumen-dokumen tersebut dibeli maka

negosiasi bank berhak untuk meminta dokumen tersebut dibeli

kembali oleh Bank Penerbit, atau Reimburse Bank yang ditunjuk oleh

Bank Penerbit. Jika negosiasi bank dalam menjual dokumen-dokumen

tersebut, maka ia dapat menggunakan hak regresnya kepada penerima,

agar dana yang telah dibayarkan dapat dikembalikan ditambah dengan

biaya-biaya yang telah dikeluarkan. Negosiasi bank mempunyai hak

regres karena pembayaran yang dilakukannya dananya berasal dari

negosiasi bank sendiri bukan dari bank penerbit, sehingga dalam hal

ini sebagai negosiasi bank harus dilindungi.

Page 43: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

33

Dalam L/C dapat juga Bank Penerus diminta sebagai bank

pembayar (paying bank). Sebagai bank pembayar, bank penerus

mempunyai kewajiban untuk melakukan pembayaran kepada

penerima yang mengajukan dokumen-dokumen yang disyaratkan

dalam L/C. Dalam melakukan pembayaran bank pembayar tidak

mempunyai hak regeres kepada penerima. Bank pembayar dalam

melakukan pembayaran kepada penerima atas beban rekening bank

penerbit yang ada pada bank pembayar.

Bank penerus didalam L/C dapat juga diminta bank penerbit

sebagai bank pengaksep (Accepting Bank). Sebagai bank penngaksep,

bank diminta untuk melakukan akseptasi atas wesel berjangka yang

diajukan penerima dan melakukan pembayaran atas wesel berjangka

tersebut pada saat jatuh tempo. Bank penerus dapat meminta

pembayaran kembali kepada bank penerbit atau reimburse bank.

e. Hubungan Hukum Antara Bank Penerus dan Penerima (penjual)

Hubungan hukum antara bank penerus dan penerima (penjual)

teregantung dari fungsi dari bank penerus tersebut. Bank penerus

dapat berfungsi semata-mata murni sebagai penerus atau sebagai bank

pengkonfirmasi, bank penegosiasi, bank pembayar, bank pengaksep.

Dalam hal bank penerus melakukan fungsinya sebagai bank penerus

murni, maka kewajiban bank penerus yaitu sebagai penerus L/C dan

penerus perubahannya. Oleh karena itu penerima tidak berhak untuk

meminta pembayaran dari bank penerus. Tetapi jika bank penerus

juga berfungsi sebagai pengkorfimasi bank, maka selain meneruskan

L/C kepada penerima juga melakukan konfirmasi sehingga penerima

dapat meminta pembayaran kepada bank yang mengkonfirmasi.

Demikian juga apabila bank penerus berfungsi sebagai negosiasi

bank, maka tugas bank penerus selain meneruskan L/C juga

Page 44: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

34

melakukan pembelian dokumen-dokumen yang diserahkan

kepadanyaa oleh penerima. Apabila bank penerus berfungsi sebagai

bank pembayar, maka selain melakukan penerusan L/C kepada

penerima ia juga melakukan pembayaran kepada penerima. Selanjutya

apabila bank penerus berfungsi sebagai bank pengakseptasi, maka

selain meneruskan L/C kepada penerima juga mengakseptasi atas

wesel berjangka yang diajukan penerima dan membayarnya pada saat

jatuh tempo.

7. Macam dan Jenis L/C14

Jenis dan macam-macam L/C dapat dikelompokkan sesuai dengan

karakteristik yang ada, adapun jenis dan macam-macamnya sebagai

berikut :

a. L/C Dilihat Dari Sifatnya Terhadap Perubahan L/C

L/C dapat dilihat dari sifatnya terhadap perubahan isi L/C, dilihat dari

sifatnya tersebut maka L/C dapat dibedakan menjadi :

1) Revocable L/C

Revocable L/C adalah L/C yang dapat diubah atau dibatalkan

secara sepihak tanpa persetujuan dari pihak-pihak yang terlibat di

dalamnya. Dalam hal ini kedudukan Seller/beneficiary sangat

lemah dan mempunyai resiko yang cukup besar. Sebab bisa saja

buyer membatalkan atau megubah L/C yang telah diterbitkannya

dan dipegang oleh beneficiary, aplagi bila beneficiary telah siap

mengapalkan barang produksinya. Tentunya hal ini akan sangat

merugikan beneficiary/seller. Oleh karena itu, L/C yang revocable

harus dihindari.

14 James Julianto Irawan, Surat Berharga Suatu Tinjauan Yuridis dan Praktis, (Jakarta :

Kencana, 2014), h. 236-238.

Page 45: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

35

Berdasarkan UCP 500 Pasal 8 suatu L/C yang revocable dapat

diubah atau dibatalkan setiap saat oleh Issuing Bank (Opening

Bank) tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada beneficiary.

2) Irrevocable L/C

Irrevocable L/C adalah L/C yang tidak dapat dibatalkan atau

diubah secara sepihak tanpa persetujuan dari pihak-pihak yang

terlibat, yaitu seller, buyer, opening bank, ataupun negotiating

bank, atau dapat dikatakan bahwa irrevocable adalah L/C yang

setiap perubahan atau pembatalan harus seizin dari penerbit atau

pihak-pihak yang terlibat. Irrevocable L/C mengikat bank penerbit

terhadap penerima, juga merupakan janji pasti dari bank penerbit

untuk membayar penerima sepanjang dokumen-dokumen yang

disyaratkan L/C dipenuhi.

Kedudukan penerima (penjual) akan terjamin, sebab tiap-tiap

perubahan harus mendapatkan persetujuannya, sehingga dapat

dipastikan ketentuan-ketentuan yang ada di L/C dapat dipenuhi.

Karena sifatnya yang demikian, maka jenis L/C ini paling banyak

dipakai di dunia.

Jenis irrevocable (juga revocable) harus secara jelas ditulis di

dalam L/C, yang biasanya akan tampak dari kata-kata :

“We hereby issued the irrevocable (revocable) L/C No. …. dst”.

Apabila dalam L/C tidak dengan tegas menyebutkan revocable

atau irrevocable, maka L/C tersebut akan dianggap sebagai

irrevocable (UCP 500 Pasal 6c).

3) Irrevocable Confirmed L/C

Irrevocable Confirmed L/C adalah irrevocable L/C yang

mendapatkan konfirmasi suatu bank (confirming bank) dimana

bank pengkonfirmasi tersebut menjamin akan melakukan

Page 46: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

36

pembayaran apabila pembeli maupun bank penerbit melakukan

cedera janji sedangkan syarat-syarat L/C sudah dipenuhi. Cedera

janji disini apabila barang sudah dikapalkan dan sesuai dengan

L/C, tetapi pembeli atau bank penerbit tidak mau membayar, maka

bank yang mengkonfirmasi akan melakukan pembayaran atas

pengapalan barang tersebut.

Perlu diketahui bahwa bank yang memberikan konfirmasi berbeda

dengan bank yang menerbitkan L/C. Oleh karena itu, dalam

menerbitkan L/C bank penerbit akan meminta kepada bank

pengkonfirmasi untuk memberikan konfirmasinya. Permintaan

yang demikian biasanya dituliskan dengan kata-kata sebagai

berikut :

“Please advise beneficiary with adding your confirmation”.

Atas permintaan konfirmasi tersebut, apabila bank yang diminta

konfirmasi tersebut menyetujui, maka ia akan menambahkan

konfirmasinya dalam L/C, sebelum L/C diteruskan kepada

beneficiary/penerima.

b. L/C Dilihat Dari Cara Pembayaran15

1) Sight L/C

L/C yang pembayarannya dilakukan secara tunai, jika suatu bank

menerbitkan sight payment L/C, maka bank penerus diinstruksikan

untuk melakukan pembayaran kepada penerima pada saat

pengajuan dokumen-dokumen yang dipersyaratkan.

2) Usance L/C (Acceptance L/C)

L/C yang pembayarannya dilakukan pada suatu jangka waktu

tertentu setelah wesel ditunjukkan atau setelah barang dikapalkan.

15 James Julianto Irawan, Surat Berharga Suatu Tinjauan Yuridis dan Praktis, (Jakarta :

Kencana, 2014), h. 238-240.

Page 47: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

37

Usance L/C ini secara tidak langsung merupakan pemberian kredit

oleh penjual kepada pembeli, hak ini biasanya disebabkan karena

pembeli berada di luar negeri.

3) Merchant L/C

Suatu L/C yang dibuka untuk memberi kemudahan khususnya

bagi proyek PMA (Penanaman Modal Asing). Pemerintah telah

member izin kepada perusahaan yang ada di Indonesia untuk

mengimpor bahan baku, suku cadang, bahkan mesin-mesin di

Indonesia dengan membuka merchant L/C kepada kantor

induknya di luar negeri dengan tenggang waktu pembayaran

(deferred payment).

4) Red Clause L/C’

L/C yang memuat klausula-klausula khusus (dahulu dicetak

dengan tinta merah), yang member wewenang kepada advising

bank/bank pengkonfirmasi untuk melakukan pembayaran

sejumlah uang muka kepada penjual sebelum dokumen diserahkan

atau sebelum barang dikapalkan. Red clause klausul biasanya

diminta oleh pembeli untuk memberikan kredit kepada penjual

agar dapat memproduksi barang yang hendak dijualnya.

5) Usance on Sight Basis L/C (Usance L/C dengan Syarat

Pembayaran Sight Basis)

Usance on sight basis L/C adalah L/C kombinasi antara sight L/C

dengan usance L/C. Penjual dapat meminta pembayaran secara

sight L/C kepada negotiatiang bank dan negotiating bank akan

melakukan reimbursement secara sight juga kepada issuing

bank/bank penerbit. Namun pembeli melakukan pembayaran

secara usance kepada issuing bank/bank penerbit. Hal ini

dimungkinkan karena bank penerbit memberikan kredit atau

Page 48: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

38

fasilitas kepada pembeli sebagai applicant, tentu dengan syarat-

syarat tersendiri.

6) Negotiation L/C

L/C yang pembayarannya dengan cara membeli wesel dan/atau

dokumen yang diajukan oleh penerima. Jika negosiasi dilakukan

oleh bank penerbit atau bank pengkonfirmasi selalu tanpa disertai

dengan hak regres (without recourse) terhadap penjual (penerima).

Tujuan dari negosiasi adalah untuk member kesempatan kepada

bank menegosiasi (membeli) wesel/dokumen dari penerima

(penjual) dan kemudian mengajukannya kepada bank penerbit

untuk memperoleh pembayaran sesuai dengan persyaratan L/C.

7) Deferred Payment L/C

Dalam L/C jenis ini wesel tidak termasuk dalam dokumen yang

diajukan untuk pembayaran L/C. Penerima (penjual) merasa aman

akan mendapatkan pembayaran L/C. Penerima (penjual) merasa

aman akan mendapatkan pembayaran pada waktu yang ditentukan

karena ada jaminan dari bank penerbit. Namun jika pemohon

(pembeli) harus menerima barang, pemohon harus menerima

dokumen dari bank penerbit. Agar bank penerbit aman dari resiko

kerugian karena penyerahan dokumen yang dimaksud, maka

penyerahan dokumen dapat disertai dengan trust receipt. Dalam

trust receipt dimuat persyaratan lain untuk melindungi

kepentingan bank, misalnya pemohon dipersyaratkan untuk

menguasai barang dan uang hasil penjualan barang tersebut

terpisah dari barang dan uang lainnya, selain itu barang juga

harus diasuransikan.

8) Restricted L/C

Page 49: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

39

L/C yang menunjuk suatu bank tertentu untuk melakukan

pembayaran ataupun negosiasi. Dengan demikian, maka bank lain

selain yang ditunjuk tidak dapat melakukan negosiasi atau

pembayaran atas L/C tersebut.

L/C jenis ini akan tampak dari klausulnya sebagai berikut :

“This credit is available by negotiation/payment/acceptance

with… Bank.”

Atau dapat dituliskan :

“restricted to…(nama bank) for negotiation / payment /

acceptance.”

9) Revolving L/C

L/C ini secara otomatis berlaku karena berlaku berulang - ulang

setelah L/C direalisasi, baik sebagaian maupun seluruhnya tanpa

melakukan perubahan syaratnya. Revolving L/C dipilih oleh

pemohon (pembeli) apabila dianggap bahwa harga yang telah

disetujui tersebut (yang ditetapkan dalam L/C) merupakan harga

yang menguntungkan dalam situasi pasar yang dihadapinya,

sehingga akan terjadi transaksi yang berkesinambungan.

10) Back to Back L/C

Yang dimaksud dengan Back to Back L/C adalah L/C yang dibuka

dari L/C yang telah diterima oleh penjual kepada penjual lainnya.

Misalnya, penjual I menerima L/C sedangkan penjual I juga

menjadi pembeli dari penjual II sehingga l/C yang diterima oleh

penjual I dijadikan jaminan untuk menerbitkan L/C bagi penjual

II. L/C yang pertama biasa disebut dengan L/C induk atau master

L/C.

Di dalam back to back L/C ini penjual yang pertama adalah

sebagai pemohon (applicant), yang berdasarkan L/C master atau

Page 50: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

40

induk meminta kepada Banknya untuk membuka L/C yang

ditujukan kepada penjual yang lain.

11) Transferable L/C

Transferable L/C adalah jenis L/C yang dapat dipindahtangankan

dari penerima yang satu kepada penerima yang lain (sebagai

pemasok). L/C ini hanya dapat dialihkan satu kali proses, kecuali

L/C menentukan lain atau sebaliknya.

Nilai L/C yang dialihkan pada dasarnya lebih rendah dari nilai L/C

yang semula yang diterima dari bank penerbit. Selisih nilai ini

merupakan keuntungan penerima. Penerima L/C akan menerima

pembayaran dari bank penerbit besar dari pembayaran yang akan

dibayarkan penerima kepada pemasok melalui bank pengalih.

c. L/C Dilihat Dari Syarat Penyerahan Dokumen

1) Clean L/C

Yang dimaksud dengan Clean L/C adalah suatu L/C dimana

penarikan atau penerima uang dari L/C itu tidak mensyaratkan

penyerahan dokumen apapun, bahkan untuk pengambilan uang

dari L/C dapat dilakukan dengan penyerahan kuitansi biasa

(simple receipt).

2) Documentary L/C

Yang dimaksud dengan documentary L/C adalah suatu L/C

dimana penarikan wesel atau penarikan uang dari L/C tersebut

harus dilengkapi dengan dokumen yang diisyaratkan dari L/C

tersebut. Dokumen yang dimaksud yaitu dengan dokumen

pengapalan (shipping document).

3) Open L/C (Unrestricted L/C)

Yang dimaksud dengan Open L/C adalah L/C yang memberikan

hak kepada penjual/penerima L/C untuk mengosiasikan dokumen

Page 51: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

41

pengapalan melalui bank mana saja yang diingini. L/C jenis ini

akan tampak dari klausul yang ada seperti :

“Available by Negotiation/payment/acceptance with any bank in

the beneficiary’s country.”

L/C sebagai mekanisme transaksi yang dianggap saling

menguntungkan antara pihak penjual dan pembeli maka hal ini perlu

mendapatkan legitimasi secara syariah sebagai bentuk jawaban atas tantangan

globalisasi. Bahwa agar mekanisme transaksi L/C tersebut dilakukan sesuai

dengan prinsip-prinsip syari’ah, Berdasarkan Fatwa Dewan Pengawas

Syariah No.34/DSN-MUI/IX/2002 tentang L/C Impor Syariah dan Fatwa

Dewan Syariah Nasional No. 35/DSNMUI/IX/2002 tentang L/C Ekspor

Syariah dasar hukum L/C Syariah adalah :

QS. An-Nisa (4) : 29

Artinya :

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta

sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dengan jalan

perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama-suka di antara kamu. Dan

janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah Maha Penyayang

kepadamu.

Page 52: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

42

C. Dasar Penggantian UCP-500 Dengan UCP-600

1. Apa yang mendorong diterbitkannya edisi UCP-600

Para perancang UCP pertama tahun 1933 tidak menyadari bahwa

mereka telah meninggalkan sebuah warisan yang pada satu saat akan

mengubah L/C dari sebagai instrumen pembayaran menjadi alat untuk

menghindari pembayaran.

Sebagai alat dan teknik pembayaran, syarat-syarat UCP justru

membuka peluang salah pakai, salah tafsir, memunculkan sengketa dan

perselisihan yang tidak perlu. Sebagai akibatnya, pemakaian L/C dalam

perdagangan internasional menciut dan mendorong komunitas bisnis

internasional untuk menghindari penggunaan L/C. Bahkan penyusutan itu

tetap terjadi setelah dilakukan revisi yang sesuai dengan praktek pasar

yang berlaku.16

Diperkirakan UCP-500 sebagai revisi yang ke-5 dari UCP asli

dapat menahan kecenderungan ini. Peraturan dalam UCP-500 telah

diperkuat dengan berbagai keunggulan seperti penjelasan istilah diperkuat

dengan berbagai keunggulan seperti penjelasan istilah “negotiation”,

“reasonable time” (jumlah hari yang pantas untuk mengecek dokumen),

dan perlakuan terhadap dokumen yang tidak diminta. UCP-500 juga telah

member ketegasan tentang keunikan dari marine, ocean, dan port to port

bill of lading dan rumusan pasal-pasal transportasi yang bertujuan untuk

mengurangi kemungkinan salah penafsiran dan salah pemakaian.

2. Istilah apa saja yang telah menimbulkan perbedaan pendapat dalam UCP-

500

16 Amir M.S., Letter Of Credit-Edisi Revisi- Pembahasan Khusus UCP 600 dan Standby L/C,

(Jakarta : PPM, 2009), h. 19.

Page 53: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

43

Masih ada beberapa dari UCP-500 yang perlu diklarifikasi.

Contohnya adalah isu mengenai istilah “negotiation”, “Original

Document” yang disebut dalam Pasal 20 (b) istilah “ports” pada

dokumen “Marine Bill of Leading” dengan istilah “ports” yang terdapat

pada UCP-500. Selanjutnya, masih ada persoalan terkait dengan istilah

“Port of Delivery and Discharge” dan penafsiran kalimat seperti “Without

delay” dan “On its face” yang telah mengurangi kesempurnaan aturan itu.

Pengusaha internasional menjadi sangata berhati-hati terhadap L/C agar

tidak tertipu. Dalam sidang pengadilan sangat sulit untuk member

interpretasi pada istilah “reasonable care”. Diperlukan beberapa kali

kasus pengadilan sebelum dapat disimpulkan bahwa pengertian

“Reasonable time”. “Reasonable time” tidak secara otomatis berarti tujuh

hari kerja bank, tetapi sangat bergantung pada keadaan. Tujuh hari adalah

pengertian maksimum dan setiap saat antara satu dan tujuh hari setelah

hari berikutnya dari hari penerimaan dokumen harus dianggap sebagai

“reasonable”. Selain itu, masih ada masalah yang menyangkut “Non

documentary condition” dan ketidakkonsistenan data ternyata belum

terselesaiakan dengan memuaskan.17

3. Apa yang terjadi dengan discounting deffered payment

Salah satu isu yang mengejutkan dan menggelisahkan para pelaku

perdagangan internasional adalah kasus pengadilan mengenai

pendiskontoan (discounting) atas “deffered payment” yang terjadi antara

Banco Santander versus Banque Paribas. Dalam kasus ini, pengadilan

memutuskan bahwa bila suatu Confirming bank mendiskontoan suatu

“Deffered payment” yang menjadi tanggung jawabnya sendiri, maka hal

17 Amir M.S., Letter Of Credit-Edisi Revisi- Pembahasan Khusus UCP 600 dan Standby L/C,

(Jakarta : PPM, 2009), h. 20.

Page 54: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

44

itu harus dilakukannya atas resikonya sendiri. Apabila terjadi penipuan

(fraud) sebelum tanggal jatuh tempo, maka “issuing bank” tidak wajib

untuk membayar kembali kepada “Confirming Bank”. Keputusan

pengadilan ini mengejutkan banyak kalangan perbankan. Beberapa di

Timur Tengah yang telah memilih meningkatkan pemakaian “deffered

payment” L/C, bila diminta untuk menambahkan konfirmasinya telah

meminta syarat tambahan pada akseptasi kredit dengan permintaan bahwa

mereka harus dilindungi apabila terjadi penipuan. Sikap kalangan

perbankan yang semacam ini berdampak buruk terhadap likuiditas (arus

kas) dari banyak perusahaan ekspor.18

4. Apa saja yang baru dalam UCP-600

UCP-600 merupakan dokumen yang paling banyak ditinjau ulang

dan dikomentari sepanjang sejarah UCP. Peninjauan ulang yang

menghasilkan UCP-600 untuk mengatasi berbagai persoalan UCP-500

memakan waktu 5 tahun. Proses revisinya mencakup 15 buah konsep

yang disusun oleh sebuah tim perancang beranggotakan 10 tenaga

professional terkenal di dunia dan tim konsultan terdiri dari 41 tenaga ahli

kelas global dunia perbankan, transportasi, asuransi dan legal dari 26

negara. UCP-600 juga ditinjau berdasarkan 600 opini dari kalangan

perbankan, keputusan dar DOCDEX, dan kasus-kasus pengadilan yang

relevan, ditambah lebih dari 5000 komentar dari 40 komite nasional KDI

(ICC) di seluruh dunia.

Namun apakah UCP-600 akan sukses ?Apakah aturan-aturan baru ini

akan dapat menghentikan kemorosotan penggunaan L/C ?

18 Amir M.S., Letter Of Credit-Edisi Revisi- Pembahasan Khusus UCP 600 dan Standby L/C,

(Jakarta : PPM, 2009), h. 21.

Page 55: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

45

Komentar dari para praktisi L/C mengatakan bahwa implementasi

dari UCP-600 akan sulit, akan memakan waktu dan biaya, serta masih

membutuhkan penunjauan ulang kebijakan, prosedur, sistem, dan

pelatihan para banker, ahli hukum, dan para pengusaha. Namun para

perancang UCP-600 yakin bahwa dengan UCP L/C kembali kepada

posisi yang benar dalam perdagangan internasional. Mereka juga yakin

bahwa UCP-600 akan dapat melakukan koreksi atas salah tafsir yang

telah dihasilkan oleh UCP-500. Keyakinan ini didasarkan atas gambaran

berikut ini :

a. Para konseptor UCP-600 telah mengambil prakarsa untuk mengganti

kata-kata yang terlalu teknis dan sulit dimengerti dari UCP-500

dengan kata-kata yang tepat, ringkas, dan mudah dimengerti.

b. Dalam UCP-600 telah dihapus istilah-istilah seperti “reasonable care”,

“reasonable time” dan ungkapan “on its face” (kecuali dalam satu

pasal). Hal ini sangat membantu dan mengurangi biaya perkara di

pengadilan karena pih5ak-pihak terkait tidak perlu lagi berperkara

untuk membuktikan dan mendapat kepastian mengenai makna

“reasonable” atau “on its face”.

c. Melakukan pemisahan pasal 2 dengan pasal 3 dari bab “definition and

interpretations” yang berisikan konsep baru dari istilah “honour”

seiring dengan memasukkan pasal-pasal tertentu dari ISBP

(Internasional standard banking practice) ke dalam UCP, diyakini

akan lebih memperjelas isi pasal .

d. Uraian yang pasti dari istilah “negotiation” sebagai “purchase of

drafts and/or document” akan sangat membantu mengatasi

pemahaman yang controversial dari istilah “negotiation” itu.

Page 56: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

46

e. Pengakuan terhadap UCP sebagai seperangkat aturan (rules), bahwa

sifat kredit adalah “irrevocable”dan bahwa hanya bank dan bukan

semua pihak (all parties) yang berhubungan dengan dokumen dan

bukan barang, akan memberikan kepastian yang lebih besar terhadap

aturan-aturan itu.

f. Pengakuan bahwa “issuing bank”lah yag bertanggung jawab untuk

membayar (honour) wesel-wesel dan atau dokumen yang ditarik

sebuah L/C. Jelas bahwa TIDAK BOLEH (MUST NOT) meminta

supaya wesel-wesel ditarik atas nama pemohon (applicant) dan tidak

lagi sekedar sebagai anjuran supaya mereka SETOGYAN YA TIDAK

meminta (SHOULD NOT CALL). Tegasnya wesel-wesel TIDAK

BOLEH ditarik atas nama pemohon atau importir.

g. Telah ada kepastian untuk mengatasi problem Banco Santander

dengan merumuskan suatu tanggung jawab yang pasti atau “issuing

and confirming banks” untuk membayar kembali pada saat jatuh

tempo tanpa menghiraukan apakah Bank yang ditunjuk (nominated

bank) telah membayar di muka atau telah membeli menjadi tanggung

jawabnya sendiri. (its own acceptance or deffered payment

undertaking).

h. Selanjutnya, istilah “nomination” ini juga berarti otoritas untuk

membayar di muka atau membeli wesel-wesel yang telah diakseptir

atau dokumen deffered payment yang menjadi tanggung “nominated

bank” itu sendiri. Kita yakin bahwa kini bank-bank di Timur Tengah

dan dimanapun akan kembali percaya dan tidak ragu untuk

melakukan pembayaran di muka instrument akseptasi maupun

instrument deffered payment.

i. Penghapusan istilah “reasonable time to exceed seven banking days”

untuk pengecekan dokumen dan menggantinya dengan 5 hari kerja

Page 57: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

47

bank, akan mempercepat proses negosiasi dokumen dan akan

menjadikan L/C lebih menarik dipasar.

j. Keputusan tentang inkonsistensi data dengan penjelasan bahwa data

di dalam suatu dokumen tidak perlu identik, tetapi tidak boleh

bertentangan dengannya, maka data dalam dokumen lainnya yang

disebut akan mengurangi penyimpangan-penyimpangan

(discrepancies) (namun demikian sebagian bank akan merasa kecewa

dengan penurunan penyimpangan ini, karena mereka akan kehilangan

fee yang dapat mereka pungut sesuai ketentuan UCP-500).

k. Persyaratan untuk mengembalikan dokumen yang tidak diminta

kepada orang yang mengajukan dokumen itu (eksportir) akan sangat

menghemat waktu juru periksa dokumen yang memeriksa

kelengkapan dokumen.

l. Syarat-syarat bahwa alamat pemohon (applicant) dan penerima

(beneficiary) yang nampak pada setiap dokumen tidak perlu sama

selama semua alamat itu berada di dalam satu negara, akan sangat

mengurangi sengketa yang bersumber dari perbedaan yang tidak

relevan.

m. Perubahan UCP-600 dibandingkan dengan UCP 500 antara lain :

1. Seperangkat aturan yang lebih ramping dengan hanya terdiri dari

39 Pasal dibandingkan 49 pasal dari UCP-500.

2. Seuatu bab baru berjudul “Definition” berisikan istilah seperti

“honour” dan “negotiation”.

3. Penggantian istilah “reasonable time” dengan jumlah hari yang

pasti dibutuhkan untuk pemeriksaan dan penetapan kelengkapan

dokumen.

4. Persyaratan baru tentang alamat dari penerima dan pemohon L/C.

5. Diskusi yang lebih luas tentang “Original Documents”.

Page 58: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

48

6. Rumusan ulang tentang pasal-pasal transportasi yang bertujuan

untuk menghilangkan keraguan tentang identifikasi dari “caries

and agents”.

7. UCP-600 mulai berlaku secara efektif terhitung mulai 01 juli

2007.19

19 Amir M.S., Letter Of Credit-Edisi Revisi- Pembahasan Khusus UCP 600 dan Standby L/C,

(Jakarta : PPM, 2009), h. 24.

Page 59: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

49

BAB III

DATA PENELITIAN

A. Posisi Kasus

Terdakwa NUKY AGENG BUDHIJANA pada bulan September

tahun 2000 sampai dengan bulan Februari tahun 2001, bertempat di Kantor

Pusat PT. Bank Universal, Tbk Plaza Setia Budi Jln. H.R. Rasuna Said Kav.

62 Jakarta Selatan selaku anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pegawai

Bank, yang dengan sengaja tidak melaksanakan langkah-langkah yang

diperlukan untuk memastikan ketaatan bank terhadap ketentuan dalam

Undang-undang ini dan ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya

yang berlaku bagi bank, perbuatan mana dilakukan Terdakwa dengan cara-

cara sebagai berikut : Bahwa pada tanggal 4 September 2000, saksi Hudiono

Liyanto mengajukan permohonan fasilitas LC (Letter of Credit) impor

kepada Bank Universal Kantor Pusat berupa alat-alat komputer sejumlah US$

4,000,000.00 (empat juta dollar Amerika) dan fasilitas kredit modal kerja

sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) yang akan dipergunakan

untuk pengadaan computer parts dari beberapa supplier di luar negeri dan

modal kerja untuk pembelian komponen lokal. Selanjutnya pada tanggal 5

Oktober 2000, saksi Hudiono Liyanto menerima pemberitahuan persetujuan

fasilitas perbankan (L/C) senilai US$ 1,800,000.00 dari Bank Universal.

Pada tanggal 12 Oktober 2000, saksi Hudiono Liyanto datang ke

Bank Universal Kantor Pusat untuk menandatangani surat perjanjian fasilitas

perbankan sesuai dengan surat Nomor : 229967 / PFP / 01 / ATR / 2000

Senilai : USD 352,756.00 ; tanggal 12 Oktober 2000 yang berisi mengenai

persetujuan dari pihak Bank Universal untuk memberikan fasilitas L/C

sebesar USD 1,800,000.00.

Page 60: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

50

Pada tanggal 17 November 2000, saksi Hudiono Liyanto meminta

kepada pihak Bank Universal untuk membuka 4 (empat) L/C import sebagai

berikut :

1. L/C No. 073/001/0227/00 tanggal 17 November 2000 :

Beneficiary : Z’Tronic Computer Sdn Bhd (106392-A) Penang

Malaysia

Senilai : USD 352,756.00

L/C Valid : 21 Desember 2000

2. L/C No. 073/001/0228/00 tanggal 17 November 2000 :

Beneficiary : Fujitsu PC (Asia) Pte, Ltd Malaysia Branch (993705-

A) Kuala Lumpur, Malaysia

Senilai : USD 304,338.00

L/C Valid : 21 Desember 2000

Latest Shipment : 30 November 2000

L/C No. 073/047/0228/00 tanggal 17 November 2000

3. L/C No. 073/001/0229 tanggal 17 November 2000

Beneficiary : Tele Dynamics Sdn Bhd (66785-D) Kuala lumpur,

Malaysia

Senilai : USD 154,225 ;

L/C Valid : 21 Desember 2000 ;

Latest Shipment : 30 November 2000 ;

4. L/C No. 073/001/0231/00 tanggal 17 November 2000

Beneficiary : The Value Systems (M) Sdn Bhd (Co.No.260354X)

Kuala Lumpur, Malaysia

Senilai : USD 224,300.00 ;

L/C Valid : 21 Desember 2000 ;

Latest Shipment : 30 November 2000 ;

Page 61: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

51

Dari keempat L/C tersebut, ternyata L/C No. 073/001/0229/00, tanggal 17

November 2000 dibatalkan order pembeliannya oleh pihak Tele Dynamics

Sdn Bhd karena tidak bisa menyediakan barang yang diminta oleh saksi

Hudiono Liyanto, sehingga L/C yang masih berlaku hanyalah tinggal 3 L/C

saja dan seluruhnya berjumlah USD 881,394,00 yaitu L/C

No.073/001/0228/00, tanggal 17 November L/C No. 073/001/0227/00

tanggal 17 November 2000 dan L/C No. 073/001/0231/00 tanggal 17

November 2000.

Berdasarkan dokumen atau data yang ada, ketiga dokumen tersebut

diterima oleh Bank Universal dari Citibank Kuala Lumpur adalah L/C

No.073/001/0227/00 diterima tanggal 11 Desember 2000 jam 02:16 PM,

L/CNo. 073/001/0228/00 tanggal 11 Desember 2000 jam 12:17 PM, L/C

No.073/001/0231/00 tanggal 13 Desember 2000 jam 12:01 PM, Dokumen

yang dipersyaratkan dalam ketiga L/C tersebut masing-masing yangditerima

adalah :

1. Full Set Bill Of Lading ;

2. Commercial Invoice ;

3. Packing List ;

Tanpa dilengkapi dengan Delivery Order, Dokumen impor tersebut diterima

oleh Counter Custody (Sdri. Lidya dan Stafnya), kemudian diserahkan

kepada Terdakwa NUKY AGENG BUDHIJANA selaku petugas yang

berwenang memproses selanjutnya. Setelah dokumen tersebut diterima oleh

Terdakwa NUKY AGENG BUDHIJANA yang menjabat sebagai Supervisor

Settlement L/C Import Unit, kemudian Terdakwa NUKY AGENG

BUDHIJANA melakukan pengujian atas dokumen-dokumen tersebut, setelah

Page 62: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

52

itu Terdakwa NUKY AGENG BUDHIJANA segera melakukan pembayaran

yaitu pada tanggal 11, 12, 13 Desember 2000.

Sesuai dengan SOP (Standar Operasi Prosedur/Standard Operating

Procedure) Bank Universal maupun tugas dan wewenang sebagai Supervisor

Settlement L/C Import Unit Import Dep. Trade Operation (Bills), Terdakwa

NUKY AGENG BUDHIJANA melakukan penelitian dan pengujian, atas

dokumen impor terhadap L/C No. 073/001/0227/00 tanggal 17 November

2000, L/C No. 073/001/0228/00 tanggal 17 November 2000 dan L/C No.

073/ 001/0231/00 tanggal 17 November 2000 yang diterima dari Citibank

Kuala Lumpur atas nama CV. Holi Setia Raya yang dimohon oleh saksi

Hudiono Liyanto, apakah dokumen yang dipersyaratkan atas ketiga L/C

tersebut adalah comply with (sesuai) atau mengandung discrepancy

(ketidaksesuaian atau perbedaan), lalu hasil pemeriksaan tersebut

diberitahukan kepada marketing untuk disampaikan kepada nasabah agar

nasabah melakukan pembayaran atas ketiga L/C tersebut untuk membayar

dana talangan yang sudah dibayarkan oleh Bank Universal terlebih dahulu.

Bahwa hasil penelitian dan pengujian yang dilakukan oleh Terdakwa Nuky

Ageng Budhijana ternyata terhadap 3 L/C berikut dokumen impor atas : L/C

No. 073/001/0228/00 tanggal 17 November 2000 Beneficiary : Fujitsu (Asia)

ternyata tidak terdapat adanya Delivery Order (bukti penyerahan barang)

dalam 3 (tiga) rangkap, L/C No. 073/001/0231/00 tanggal 17 November 2000

ternyata tidak terdapat adanya Delivery Order (bukti penyerahan barang)

dalam 3 (tiga) rangkap, L/C No. 073/001/0227/00 tanggal 17 November 2000

dan packing List dari Z’TRONIC atas L/C No. 073/001/0227/00 tanggal 17

November 2000 memang terdapat perbedaan ketidaksesuaian yaitu :

1. Tidak terdapat Delivery Order dalam rangkap 3 (tiga) ;

Page 63: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

53

2. Dalam Packing List : rincian total packing tidak tercantum item PALM

M-100 sehingga tidak sesuai dengan persyaratan L/C ;

3. Dalam Commercial invoice tercantum L/C 001/0227/00 padahal di dalam

L/C persyaratannya tercantum No. 073/001/0227/00 ;

Uraian nama Barang di dalam Packing List tercantum :

1. Dalam L/C barang yang dipesan HP PAVILLON 9750, namun di dalam

Packing List (bagian total Packing) tertulis HP PAVILLION 9750 (ada

tambahan huruf i) ;

2. Dalam L/C barang yang dipesan adalah HP JORNADA 545, namun di

dalam Packing List (bagian total Packing) tertulis JONARDA 545

(adanya salah Penempatan huruf "R" yang menyebabkan terjadinya tidak

Konsisten dengan L/C discrepancy) ;

3. Di dalam L/C barang yang dipesan adalah CASSLOPELA PDA, namun

di dalam packing list (bagian total packing) tertulis CASSIOPEIA

PDA (ada tambahan "IO", pengurangan huruf “LL" dan penambahan

huruf "I" yang menyebabkan terjadinya tidak konsisten dengan L/C atau

discrepancy) ; Walaupun Terdakwa Nuky Ageng Budhijana tahu terdapat

perbedaan pada saat melakukan pengujian atas ketiga dokumen yang

dipersyaratkan pada L/C sudah datang dan hasil pengujian yang terdakwa

lakukan sudah comply with (antara lain bill of lading, packing list,

commercial invoice) dalam L/C No. 073/001/0227/00 tanggal 17

November 2000, L/C No. 073/001/0228/00 tanggal 17 November 2000

dan L/C No. 073/001/0231/00 tanggal 17 November 2000 atas nama CV.

Holi Setia Raya yang dimohon oleh Hudiono Liyanto, yang seharusnya

Terdakwa lakukan pengujian dalam tenggang waktu 7 (tujuh) hari kerja

sejak dokumen impor tersebut Terdakwa terima, namun Terdakwa Nuky

Ageng Budhijana tidak melakukan konfirmasi kepada Citi Bank Kuala

Page 64: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

54

Lumpur melainkan Terdakwa memberitahukan kepada marketing bahwa

dokumen (sesuai).

Dalam memutuskan melakukan pembayaran sesuai dengan limit

adalah dilakukan oleh Terdakwa Nuky Ageng Budhijana sendiri, karena

batas limit otorisasi transaksi masing-masing L/C yaitu (L/C No.

073/001/0227/00 sejumlah USD 352,801.00, L/C No. 073/001/0228/00

sejumlah USD 304,392.00 dan L/C No. 073/001/0231/00 sejumlah USD

224,353.00) dimana nilai masing-masing L/C adalah di bawah USD

500,000 maka masih dalam batas kewenangan limit yang diberikan

kepada Terdakwa. Sesuai dengan dokumen impor, ketiga L/C tersebut

telah dibayar oleh Bank Universal sesuai otorisasi yang telah diberikan

oleh Bank Universal kepada pihak koresponden Banking adalah sebagai

berikut :

1. L/C No. 073/001/0227/00 sejumlah USD 352,801.00, pada

tanggal 11 Desember 2000 ;

2. L/C No. 073/001/0228/00 sejumlah USD 304,392.00, pada

tanggal 12 Desember 2000 ;

3. L/C No. 073/001/0231/00 sejumlah USD 224,353.00, pada

tanggal 13 Desember 2000.

Proses pembayaran dari pihak Bank Universal kepada Citibank Kuala

Lumpur adalah dengan cara otorisasi pembayaran untuk mendebet

rekening Bank Universal di Bank of California, Terdakwa mengetahui

bahwa dalam praktek pemberian fasilitas kredit L/C maupun dalam

praktek perdagangan internasional dengan fasilitas L/C sesuai dengan

ketentuan Bank Universal selaku Issuing Bank tunduk pada ketentuan

UCPDC 500 (Uniform Customs and Practice for Documentary Credits

Page 65: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

55

500 atau UCP 500). Bahwa berdasarkan UPC 500 (ketentuan

internasional tentang L/C) menyatakan bahwa 3 dokumen yang

dipersyaratkan pada L/C tersebut mengandung discrepancy karena tidak

dilengkapi dengan delivery order yang dipersyaratkan pada L/C. Karena

adanya perbedaan data, perbedaan penulisan dan perbedaan penomoran

antara dokumen yang dipersyaratkan pada L/C dengan L/C tersebut

perbedaan penulisan nomor pada dokumen impor tersebut adalah

merupakan discrepancy karena tidak konsisten antara dokumen yang satu

dengan yang lain sesuai dengan UPC 500 Pasal 13 a.

Terdakwa mengetahui selaku karyawan Bank yang meneliti

dokumen L/C bahwa Bank wajib memeriksa secara seksama dokumen

apakah sudah sesuai dengan syarat L/C, bila dokumen sudah sesuai

dengan syarat L/C maka bank wajib melakukan pembayaran kepada bank

koresponden, bila tidak sesuai maka bank berhak menolak pembayaran

kepada bank koresponden dengan memberitahukan bank koresponden

alasan penolakan tidak lebih dari 7 hari kerja terhitung mulai tanggal

penerimaan dokumen tersebut, disamping itu juga menginformasikan

adanya penyimpangan dokumen kepada pemohon, Terdakwa mengetahui

bahwa dokumen impor atas L/C No. 073/001/0227/00 tanggal 17

November 2000, dan Packing list dari Z’TRONIC atas L/C No.

073/001/0227/00 tanggal 17 November 2000 terdapat beberapa perbedaan

dalam dokumen. Bahwa apabila dalam L/C dipersyaratkan harus adanya

delivery order maka ketidakadaan delivery order merupakan

discrepancy, demikian sebaliknya. Sedangkan ketidaksamaan penulisan,

perbedaan yang tercantum antara satu dokumen dengan yang lainnya dan

4 perbedaan kata per kata juga termasuk dalam kategori

discrepancy/inconsistency. Bahwa walaupun Terdakwa mengetahui

Page 66: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

56

terdapat perbedaan atau ketidaksamaan yang menurut Pasal 2 Undang-

Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan Undang-Undang

Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan bahwa dalam menjalankan tugas

dan wewenangnya Terdakwa harus menggunakan prinsip kehati-hatian

dan seharusnya Terdakwa tidak segera melakukan pembayaran ketiga

L/C dimaksud, namun Terdakwa justru mengabaikan prinsip kehati-

hatian tersebut dengan cara menyatakan L/C tersebut sudah sesuai dan

pembayaran langsung.

Terdakwa mengetahui bahwa Bank hanya memeriksa apakah

dokumen yang diterima telah sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam

L/C dan jika sesuai maka bank berkewajiban melakukan pembayaran dan

melakukan pengalihan atas dokumen dan meneruskan kepada applicant /

nasabah setelah nasabah membayar kewajibannya pada bank sebesar apa

yang telah bank bayarkan kepada negotiating bank. Demikian juga jika

ternyata tidak sesuai dengan yang dipersyaratkan maka bank

berkewajiban menolak pembayaran dan memberitahukan pada nasabah

untuk mendapatkan persetujuan pembayaran, Bahwa Terdakwa Nuky

Ageng Budhijana melakukan pengujian dokumen ketiga L/C atas nama

CV. Holi Setia Raya pada tanggal 11, 12 dan 13 Desember 2000 dan

menyatakan dokumen impor tersebut sudah comply with kemudian pada

hari itu juga Terdakwa memberikan otorisasi untuk pendebetan rekening

Bank Universal kepada Citibank Kuala Lumpur walaupun sesuai

dengan UPC 500 Terdakwa mempunyai waktu untuk melakukan

pengujian ataupun melakukan langkah-langkah lainnya dalam tenggang

waktu 7 hari kerja bank. Terdakwa tidak pernah melakukan langkah-

langkah atau tindakan apapun atas hasil pengujian ketiga dokumen L/C

tersebut yang ada perbedaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi

Page 67: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

57

bank yang harus melakukan kegiatan usaha sesuai dengan prinsip kehati-

hatian.

B. Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan

Membaca putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 391 / Pid.B /

2007/ PN.Jak.Sel., tanggal 24 Agustus 2007 yang amar lengkapnya sebagai

berikut :

1. Menyatakan Terdakwa Nuky Ageng Budhijana tidak terbukti secara sah

dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana

didakwakan kepadanya ;

2. Membebaskan Terdakwa Nuky Ageng Budhijana dakwaan Jaksa /

Penuntut Umum ;

3. Memulihkan hak Terdakwa tersebut dalam kemampuan, kedudukan dan

harkat serta martabatnya.

C. Memori Kasasi

Membaca putusan Mahkamah Agung RI No. 155 K / PID.SUS / 2008

tanggal 15 Agustus 2008 yang amar lengkapnya sebagai berikut :

1. Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : Jaksa / Penuntut

Umum pada Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan tersebut ; Membatalkan

putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 391 / Pid.B 2007 / PN.

Jak.Sel., tanggal 24 Agustus 2007 ;

2. Mengadili Sendiri, Menyatakan Terdakwa NUKY AGENG

BUDHIJANA terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan

tindak pidana perbankan yaitu : “Pegawai bank yang dengan sengaja tidak

melaksanakan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan

ketaatan bank terhadap ketentuan dalam Undang-Undang tentang

Page 68: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

58

perbankan dan ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya yang

berlaku bagi bank” ; Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa tersebut

oleh karena itu dengan pidana penjara selama 3 (tiga) tahun dan denda

sebesar Rp. 5.000.000.000,- (lima milyar rupiah) dengan ketentuan

apabila denda tersebut tidak dibayar, maka diganti dengan hukuman

kurungan selama 6 (enam) bulan ;

3. Terjemahan dalam Bahasa Indonesia tanggal 15-12-2000 CV. Holi Setia

Raya kepada PT. Bank Universal tanggal 15-12-2000 perihal dokumen

L/C No. 073/001/0227/00 dan L/C No. 073/001/0228/00 beserta

peringatan tidak melakukan pembayaran kepada Citibank Kuala Lumpur

Malaysia bilamana terjadi kesalahan tanggung jawab Bank Universal,

perihal dokumen mengandung discrepancy ;

4. Surat dari Bank Universal No : 958/BU/MSB/XII/2000 tanggal 15-12-

2000 melalui fax jam 10:41 Wib dalam hal undangan tanggal 18-12-2000

masalah pembahasan penyelesaian L/C dan dokumen yang mengandung

discrepancy ;

5. Surat PT. Agung Perkasa Raya (forwader) kepada CV. Tritama Segara

Technology No. 126/APR/XII/2000 tanggal 14-12-2000 perihal hasil

pengecekan barang import ;

6. Foto copy surat Bank Universal No. 017/BU-MSS/I/01 tanggal 12-01-

2001 perihal undangan untuk membahas dokumen L/C yang

mengandung discrepancy;

7. Satu lembar asli (arsip) surat CV. Holi Setia Raya kepada tanggal 15-12-

2000 (dalam Bahasa Inggris) perihal document on L/C No. 073 / 001 /

0227 / 00 dan L/C No. 073 / 001 / 0228 / 00 yang mengandung

discrepancy agar Bank Universal jangan melakukan pembayaran ke

Citibank Kuala Lumpur ;

Page 69: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

59

8. Satu lembar asli tanda terima tanggal 15-12-2000 dari Bank Universal

atas surat CV. Holi Setia Raya tertanggal 15-12-2000 (perihal dokumen

on L/C No. 073/001/0227/00 dan L/C No. 073/001/0228/00 yang

mengandung discrepancy agar Bank Universal jangan melakukan

pembayaran ke Citibank Kuala Lumpur ;

9. Dua lembar asli terjemahan Bahasa Indonesia atas surat dari CV. Holi

Setia Raya kepada PT. Bank Universal tertanggal 15-12-2000

(perihal document on L/C No. 073/001/0227/00 dan L/C No.

073/001/0228/00 yang mengandung discrepancy agar Bank Universal

jangan melakukan pembayaran ke Citibank Kuala Lumpur ;

10. Surat dari Bank Universal No. 958/BU/MSB/XII/2000 tanggal 15-12-

2000 melalui fax jam 10:41 Wib dalam hal undangan untuk tanggal 18-

12-2000 masalah membahas penyelesaian L/C dan dokumen yang

mengandung discrepancy.

D. Memori Peninjauan Kembali

Bahwa alasan-asalan yang diajukan oleh pemohon Peninjauan Kembali

adalah sebagai berikut :

1. Putusan pemidanaan memperlihatkan kekhilafan hakim;

2. Putusan mengandung kekeliruan hakim;

3. Putusan Judex Juris menyatakan Terdakwa terbukti bersalah

pertimbangan hukumnya bertentangan antara yang satu dengan yang

lainnya.

Menyatakan Terpidana Nuky Ageng Budhijana tersebut di atas tidak

terbukti secara pidana sebagaimana yang didakwakan kepadanya,

Membebaskan Terpidana oleh karena itu dari dakwaan Jaksa / Penuntut

Page 70: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

60

Umum tersebut, memulihkan kembali kedudukan dan harkat serta

martabatnya.

Page 71: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

61

BAB IV

ANALISIS TERHADAP INTERPRETASI TEMUAN

A. Implementasi Doktrin Kesesuaian Mutlak Dalam Transaksi L/C Apabila

Terjadi Ketidaksesuaian Dokumen

Doktrin kesesuaian mutlak (doctrine of strict compliance) yang

dinamakan juga asas kesesuaian mutlak (strict compliance rule) dalam

pelaksanaan L/C berasal dari putusan pemgadilan Inggris dalam kasus

Equitable Trust Co. Vs Dowson Partners, yang mengatakan bahwa : ”There

is in room for document which are almost the same, or which will do as

well”. Dalam kasus ini hakim juga mengemukakan bahwa telah merupakan

prinsip umum dalam transaksi L/C bank pengaksep hanya dapat melakukan

tuntutan ganti kerugian (indemnity) jika akseptasi yang dilakukannya

berdasarkan dokumen-dokumen yang benar-benar sesuai dengan persyaratan

L/C. Bisnis tidak akan berjalan dengan aman jika penelitian dokumen-

dokumen tidak didasarkan pada penelitian yang ketat. Bank yang bertindak

diluar prinsip ini menanggung resiko yang mungkin timbul.

Menurut doktrin ini, dokumen-dokumen yang dipersyaratkan dalam

L/C harus benar-benar dipenuhi sebagaimana mestinya.1 Perbedaan

substansial atau non substansial pada L/C dan dokumen-dokumen yang

diajukan penerima, tidak diperkenankan. Jika terdapat perbedaan, bank

penerbit maka tidak berkewajiban untuk melakukan pembayaran L/C kepada

penerima. Kepercayaan para pihak khususnya pemohon terhadap L/C adalah

karena keberadaan doktrin kesesuaian mutlak dalam pelaksanaan L/C.

Berkaitan dengan itu Emmy Panggaribuan Simanjuntak meninjau

dokumen-dokumen L/C dari segi persyaratan formal dan persyaratan materiil.

Beliau mengatakan bahwa bank berkewajiban memeriksa apakah dokumen-

1 Ramlan Ginting, Letter of Credit Tinjauan Aspek Hukum dan Bisnis, (Jakarta : Salemba

Empat, 2000), h.75.

Page 72: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

62

dokumen yang diajukan telah memenuhi formalitas yang sesuai dengan

syarat-syarat L/C.2

Bank penerbit berpegang teguh pada doktrin kesesuaian mutlak

karena ingin mendapat pembayaran kembali dari pemohon yang memohon

penerbitan L/C. Persyaratan dokumen-dokumen didalam L/C berasal dari

permintaan pemohon dalam permintaan penerbitan L/C. Pemenuhan

persyaratan tersebut merupakan kondisi agar pemohon berkewajiban

melakukan pembayaran kembali kepada bank penerbit. Ini sejalan dengan

Trust Theory.3 Menurut teori ini, dana pembeli yang dibayarkan langsung

kepada bank penerbit merupakan dana khusus yang dimaksudkan untuk

digunakan sebagai pembayaran kepada pemegang wesel apakah penerima

atau bank pengaksep telah melakukan pembayaran L/C kepada penerima.

Bank penerbit berfungsi sebagai Trustee.4 Dana khusus tersebut hanya boleh

digunakan oleh penerbit sepanjang dokumen-dokumen yang diminta oleh

pemohon dalam permintaan penerbitan L/C dapat diupayakan

pemenuhannya oleh bank penerbit.

Standar praktik perbankan internasional yang merupakan ukuran

untuk menentukan kesesuaian dokumen dengan L/C tidak membatasi

kewajiban bank hanya untuk melaksanakan ketelitian yang wajar ketika

meneliti dokumen-dokumen. Ukuran tersebut dimaksudkan untuk

menentukan cakupan mana suatu ketelitian yang wajar diaplikasikan.

Gagasan ketelitian yang wajar sering digunakan oleh pengadilan-pengadilan

2 Emmy Panggaribuan Simanjuntak, Pembukaan Kredit Berdokumen, (Yogyakarta : Seksi

Hukum Dagang FH-UGM, 1979), h. 51.

3 Berger, Steven R, The Effect of Issuing Bank Insolvencion Letter of Credit, (Harvard International Law Journal, Volume 21 No.1, 1980), h. 1.

4 Berger, Steven R, The Effect of Issuing Bank Insolvencion Letter of Credit, (Harvard International Law Journal, Volume 21 No.1, 1980), h. 76.

Page 73: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

63

dalam kaitannya dengan doktrin kesesuaian mutlak. Ketelitian yang wajar

dalam kaitannya dengan doktrin kesesuaian mutlak dimaksud tidak konsisten

penerapannya oleh pengadilan-pengadilan karena pengadilan menggunakan

atas dasar analisis kasus per kasus tidak penerapan yang berlaku umum.

Bank dalam meneliti dokumen-dokumen dan menentukan sikap

mengambil alih atau menolak dokumen-dokumen tersebut serta memberitahu

pihak pengirim dokumen-dokumen yang bersangkutan hanya punya waktu

maksimum 7 (tujuh) hari kerja perbankan setelah hari penerimaan dokumen

dimaksud, akan tetapi dalam era persaingan perbankan yang sangat

kompetitif sekarang ini bank terkait akan berupaya melaksanakan dan

menyelesaikan tugasnya lebih cepat dari batas waktu 7 (tujuh) hari tersebut.

Namun dalam keadaan force majeur karena tindakan pemerintah atau

akibat-akibat alam, jangka waktu 7 (tujuh) hari dimaksud dapat dilampaui.5

Dalam hubungannya dengan kewenangan bank, artikel 5 UCP 600

mengatakan :

Article 5

“Bank deal with documents and not with goods, services or

performance to wich the documents may relate.”

Atau dapat diterjemahkan sebagai berikut,

Artikel 5

“Bank berhubungan dengan dokumen bukan dengan barang…”

UCP-600 mengatur persyaratan yang harus dipenuhi oleh masing-

masing jenis dokumen, tetapi persyaratan tersebut hanya berlaku sepanjang

5 Ramlan Ginting, Letter of Credit Tinjauan Aspek Hukum dan Bisnis, (Jakarta : Salemba

Empat, 2000), h.94.

Page 74: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

64

L/C tidak menentukan sebaliknya. Artinya, persyaratan dokumen yang diatur

dalam UCP-600 sifatnya kontraktual. Para pihak harus mengikutinya

sepanjang pihak yang menyetujui persyaratan UCP-600. Jika para pihak

menghendaki persyaratan lain, maka persyaratan demikian harus dinyatakan

dengan tegas dalam L/C. Persyaratan dokumen didalam L/C membatalkan

persyaratan dokumen yang diatur dalam UCP-600.

Dalam hubungannya dengan persyaratan dokumen, artikel 34 UCP-600

mengatakan :

”Bank assume no liability or responsibility for the form, sufficiency,

accuracy, ginuineness, falsification or legal effect of any documents, or for

the general and/or particular conditions stipulated in the documents or

superimposed there on, nor do they assume any liability or responsibility for

the description, quantity, weight, quality, condition, packing,delivery, value

or existence of the goods represented by any document, or for the good faith

or acts and or ommision, solvency, performance or standing of the

consignors, the carriers, the forwarders, the consignes, or the insurers of the

goods, or any other person who some ever”.

Atau dapat diterjemahkan sebagai berikut

“Bank tidak berkewajiban atau bertanggung-jawab atas bentuk,

kelengkapan, ketelitian, keaslian, pemalsuan atau akibat hukum dari

dokumen apapun, atau atas kondisi umum dan atau khusus yang disebut

dalam dokumen atau yang ditambahkan didalamnya ; bank juga tidak

berkewajiban atau bertanggung-jawab atas uraian, jumlah, berat, mutu,

kondisi, pengepakan, penyerahan, nilai, atau kenyataan adanya barang-barang

yang tercantum dalam dokumen,atau atas itikad baik atau tindakan-tindakan

dan atau kelalaian, kesanggupan melunasi pembayaran (solvency), kinerja

Page 75: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

65

atau kedudukan dari pengirim barang, pengangkut, forwarder, si penerima

atau si penjamin dari barang-barang, atau orang lain siapapun”.(UCP-

600,artikel 34)

Artikel 34 UCP-600 membebaskan bank dari kewajiban atau

tanggung-jawab terhadap antara lain bentuk, kecukupan, dan ketetapan

dokumen-dokumen yang diajukan kepadanya. Bank tidak bertanggung-jawab

terhadap hal-hal yang dimuat dalam artikel 34 UCP-600 sepanjang dokumen-

dokumen secara tampak muka sesuai dengan uraian dokumen-dokumen yang

dimuat dalam L/C.

Dalam kasus ini terdakwa Nuggy diduga melakukan angkah-langkah

kekurang hati-hatian untuk menerapkan ketentuan perbankan dalam hal ini

memberi rekomendasi bentuk “Comply With” yang berarti tidak

mengacuh “Discrepancy”(sesuai) terhadap dokumen dari Citibank Kuala

Lumpur yang berupa Full Set Bill Of Lading. Yang berwenang menyatakan

dokumen discrepancy menurut AMIR, MS, menyatakan yang berwenang

menyatakan Discrepancy ditingkat awal adalah penguji dokumen dari

Comfirming bank (Negotition Bank) yaitu Citibank Kuala Lumpur

sedangkan ditingkat akhir penguji dokumen dari Issuing Bank / Bank

Penerbit (Bank Universal /Terdakwa), sedangkan Citibank Kuala Lumpur

Menyatakan No Discrepancy.

Pasal 14 huruf b UCP 500 menyatakan “Setelah menerima dokumen

Issuing bank dan / atau Confirming bank, jika ada, atau Nominated bank yang

bertindak atas nama mereka, atas dasar dokumen yang diterima tersebut harus

menentukan apakah dokumen tersebut secara nyata sesuai dengan persyaratan

dan kondisi kredit, jika dokumen tersebut secara nyata tidak sesuai dengan

persyaratan dan kondisi kredit, bank bersangkutan boleh menolak untuk

Page 76: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

66

mengambil alih dokumen tersebut. Lalu Pasal 15 UCP 500 menyatakan

"Bank tidak berkewajiban atau bertanggungjawab atas bentuk,

kelengkapan, ketelitian, keahlian,pemalsuan atau akibat hukum dari

dokumen apapun, atau atas kondisi umum dan / atau khusus, yang disebutkan

dalam dokumen atau yang bertanggungjawab atas uraian, jumlah, berat,

mutu, kondisi, pengepakan, penyerahan, nilai atau kenyataan adanya barang-

barang yang tercantum dalam dokumen, atau atas itikad baik atau tindakan-

tindakan dan / atau kelalaian, kesanggupan melunasi pembayaran (solvency)

performance atau bonafiditas, sipenerima atau sipenjamin dari barang-barang,

atau orang lain siapapun” (Bank assume no liability or responsibility for the

from, sufficiency, accuracy, genuineness, falsification or legal effect of any

document (s), or for the general and / or particular conditions stipulated in the

document (s) or superimposed thereon : not do they assume any liability or

responsibility for the description, quantity, weight, quality, condition,

packing, delivery, value or existence of the goods represented by any

document (s), or for he good fait or acts and / or omissions, solvency,

performance or standing of the consignors, the carries, the forwarders, the

consigners or the insurers of the good, or any other person whom so ever).

B. Penerapan UCP Bagi Hakim Dalam Memutus Perkara Pada Putusan

Mahkamah Agung Nomor : 141 PK/PID.SUS/2009

Ada beberapa poin penting mengenai penerapan UCP sebagai

pertimbangan hakim dalam memutus kasus Peninjauan Kembali pada kasus

ini, adapun sebelum masuk pada poin yang disebutkan tersebut, maka akan

dijabarkan aturan terbaru dalam UCP 600 apabila terjadi ketidaksesuaian

dokumen, sebagai berikut :

Page 77: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

67

Article 16 Discrepant Documents, Waiver, and Notice.6

a. Bila sebuah Nominated Bank yang bertindak atas dasar penunjukannya,

Confirming Bank, bila ada, atau Issuing Bank menetapkan bahwa sebuah

presentasi tidak lengkap, maka bank itu boleh menolak untuk

melunasinya atau membayarnya;

b. Bila sebuah Issuing Bank menetapkan bahwa suatu presentasi tidak

lengkap, bank itu boleh atas pertimbangannya sendiri menghubungi

Applicant untuk memperoleh jaminan menghindarkan diri dari kesalahan

penyimpangan itu. Cara ini bagaimanapun juga tidak boleh

memperpanjang waktu sebagaimana disebut dalam Pasal 14(b);

c. Bila sebuah Nominated Bank yang bertindak atas dasar penunjukannya,

Confirming Bank, bila ada, atau Isuuing Bank tersebut harus member

catatan tunggal berkenaan dengan hal itu kepada pihak yang mengajukan

presentasi.

Catatan itu harus menyebutkan :

i. Bahwa bank itu menolak untuk menlinasi atau membayar;

ii. Masing-masing penyimpangan yang menjadi sebab bank itu

menolak melunasi atau membayar;

iii. Bahwa bank itu menahan dokumen terseut sambil menunggu

instruksi lebih lanjut dari pihak yang mengajukan presentasi;

Bahwa Issuing Bank menahan dokumen itu sampai bank itu

menerima “ a wiver” (surat jaminan) dari Applicant dan

pernyataan persetujuan untuk menerima dokumen itu, atau

setelah menerima instruksi selanjutnya dari pihak yang

mengajukan presentasi sebelum mencoba meminta surat

jaminan (prior to agreeing to accept a waiver);

6 Amir M.S., Letter Of Credit-Edisi Revisi- Pembahasan Khusus UCP 600 dan Standby L/C,

(Jakarta : PPM, 2009), h. 39.

Page 78: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

68

Bank itu mengembalikan dokumen-dokumen itu;

Bank itu bertindak sesuai dengan instruksi yang diterima

sebelumnya dari penyaji presentasi.

d. Catatan yang dimaksud dalam sub Pasal 16 (c) harus diberikan dengan

telekomunikasi, atau bila hal ini tidak mungkin, melalui saran ekspedisi

lainnya tidak boleh lebih lama dari hari Tutup Kantor pada hari kerja

bank yang kelima setelah hari presentasi;

e. Sebuah Nominated Bank yang bertindak atas dasar penunjukkannya,

Confirming Bank, jika ada, atau Issuing Bank setalah memberi catatan

sebagaimana dimaksud dengan Pasal 16 (c) (iii) ) (a) atau (b) boleh

mengembalikan dokumen itu kepada penyaji presentasi kapan saja;

f. Jika Issuing Bank atau Confirming Bank gagal untuk bertindak sesuai

dengan persyaratan dalam Pasal ini, maka Bank itu tertutup dari

kemungkinan mengklaim bahwa dokumen-dokumen itu tidak mewakili

presentasi yang lengkap;

g. Bila Issuing Bank menolak untuk menlunasi atau bila suatu Confiming

Bank menolak untuk melunasi atau membayar dan telah memberi catatan

sehubungan dengan itu sesuai dengan ketentuan Pasal ini, maka Bank

tersebut berhak untuk mengklaim pengembalian dana (refund) termasuk

bunga dari setiap reimbursement yang telah dilakukan.7

Penerapan UCP dalam kasus ini adalah sebagai berikut :

1. Dalam kasus ini Terdakwa diduga menerima Packing list tanpa Delivery

Order pada ketiga L/C CV. Holi Setia Raya. Sebagai suatu perjanjian

antara Bank Universal (dimana Terdakwa sebagai karyawan) dengan

Citibank Kuala Lumpur yang memenuhi Pasal 1320 BW dan sesuai

ketentuan Pasal 1338 BW menyatakan "semua perjanjian yang dibuat

7 Amir M.S., Letter Of Credit-Edisi Revisi- Pembahasan Khusus UCP 600 dan Standby L/C,

(Jakarta : PPM, 2009), h. 41.

Page 79: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

69

secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang

membuatnya". Menurut ketentuan Pasal 3 UCP 500, Applicant maupun

Benificiary tidak diperkenankan memanfaatkan hubungan perjanjian

antar bank, karena kredit merupakan transaksi yang terpisah dengan

kontrak penjualan, kontrak pengangkutan barang. Dr. RAMLAN

GINTING, SH.LLM, menyatakan L/C adalah janji membayar dari Bank

Penerbit kepada penerima yang pembayarannya hanya dapat dilakukan

oleh Bank Penerbit jika penerima menyerahkan kepada Bank Penerbit

dokumen-dokumen yang sesuai dengan persyaratan L/C.

Ketiga L/C CV. Holi Setia Raya perjanjian pembelian barang

dilakukan secara Trade Trem ex Warehouse antara CV. Tritama Segara

Technology dengan Benificiary : Z’Tronic Computer Sdn Bhn Penang

Malaysia, Fujitsu PC (Asia) Pte Ltd Malaysia dan The Value Systems

(M) Sdn Bhd, Malaysia, dengan demikian sesuai ketentuan Pasal 1338

BW maka yang berhak mengambil barang dari gudang Beneficiary adalah

CV.Tritama Segara Technology.

Perjanjian antara Bank Universal dengan Citibank Kuala

Lumpur yang memenuhi Pasal 1320 BW dan menjadi undang-undang

bagi Bank Universal dan Citibank Kuala Lumpur sesuai ketentuan Pasal

1338 BW, di dalam UCP 500 dinyatakan pihak di luar bank tidak

berwenang menyatakan dokumen L/C Discrepancy.

TRADE TERM EX WAREHOUSE MENURUT AHLI L/C :

SAUL DANIEL RUMESSER, berpendapat bahwa ex warehouse adalah

Term yang mengatur tanggungjawab buyer dan seller dimana seller

bertanggungjawab untuk menyediakan barang digudangnya, buyer akan

datang sendiri untuk mengambil barang yang sudah disiapkan sehingga

pengurusan barang dari tempat seller sampai tempat buyer menjadi

tanggungjawab buyer.

Page 80: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

70

AMIR, MS, berpendapat bahwa ex warehouse adalah pembeli

berkewajiban menerima barangnya digudang di luar negeri di negara

penjual, pembeli mengurus pengangkutan barang dari gudang penjual,

pembeli mengurus pengepakan barang, pembeli mengurus

pengangkutan barang kepelabuhan negara tujuan, pada ketiga L/C CV.

Holi Setia Raya pembeli adalah CV. Tritama Segara Technology bukan

CV. Holi Setia Raya dengan demikian yang berhak mengambil barang

dari gudang Benificiary di Malaysia adalah CV. Tritama Segara

Technology.

2. Bukti barang telah diambil pembeli dari gudang Benificiary di Malaysia

adalah adanya Bill of Lading dan Packing List yang dikirim Citibank

Kuala Lumpur kepada Terdakwa (bank Universal), pada dokumen Bill

of Lading tertulis NANTY PARTY CV. Tritama Segara Technology

Wisma 46 Kota BNI Lt. 43 Jl. Jendral Sudirman Kav. 1 Jakarta.

Bill of Lading pada ketiga L/C yang dikirim Citibank Kuala

Lumpur dari perusahaan pelayaran Yono Shipping di Malaysia

membuktikan pembeli CV. Tritama Segara Technology telah mengambil

barang dari gudang Benificiary di Malaysia dan telah mengapalkannya

dari pelabuhan Port Klang Malaysia menuju pelabuhan Tanjung Priuk di

Jakarta.

Bill of Lading dari L/C.073 / 001 / 0227 / 00, L/C. 073 / 001 /

0228 / 00 dan L/C. 073 / 001 / 0231 / 00 dari Citibank Kuala Lumpur

membuktikan telah terlaksana kontrak pembelian barang antara

Benificiary dengan Applicant secara Trade Trem ex Warehouse, barang

diambil CV. Tritama Segara Technology. Karena perjanjian pembelian

barang antara CV. Tritama Segara Technology dengan para Benificiary

di Malaysia secara ex warehouse maka tidak ada alasan bagi CV. Holi

Setia Raya untuk mengambil barang dari gudang Benificiary di Malaysia,

Page 81: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

71

hal ini mengacu pada ketentuan Pasal 1338 BW jo Pasal 3 UCP 500,

kontrak pembelian barang dilakukan antara CV. Tritama Segara

Technology dengan para Benificiary di Malaysia adalah perjanjian

Pembelian barang bukan pengiriman barang.

PENGERTIAN BILL OF LADING MENURUT AHLI L/C

SAUL DANIEL RUMESSER, berpendapat Bill of Lading

mengindikasikan bahwa barang itu sudah dinaikkan ke atas kapal atau

barang itu sudah diserahkan kemaskapai pelayaran untuk diangkut.

METEHSA SEMBIRING, berpendapat fungsi Bill of Lading antara lain

sebagai dokumen kepemilikan, sebagai tanda terima barang untuk

dikirim, sebagai bukti bahwa barang sudah dikirim, jika sudah ada Bill of

Lading berarti barang sudah di atas kapal. Hal ini selaraas sebagaimana

termaktub dalam Pasal 23 huruf a UCP 500 menyatakan : “kecuali

apabila ditetapkan lain dalam kredit maka jika suatu kredit mensyaratkan

suatu bill of lading yang mencakup suatu pengapalan dari pelabuhan ke

pelabuhan (port to port shipment) bank-bank akan menerima suatu

dokumen, apapun namanya yang secara nyata menunjukkan nama

pengangkutan (carrier) dan ditandatangani atau apabila dinyatakan

keasliannya oleh Pengangkutan (carrier) atau agen yang ditunjuk

untuk atas nama pengangkutan (carrier yang bersangkutan atau nakhoda

atau agen yang ditunjuk untuk atas nama nakhoda yang bersangkutan” (If

a credit calls for a bill of lading covering a port to port shipment, banks

will, unless otherwise stipulated in the credit accept a document however

named which appears on its face to indicate the name of the carrier and to

have been signed or othenwise authenticated by : the carrier or named

agent for or on behalf of the carrier, or the master or a named agent for on

behalf of the master).

Pasal 3 Huruf a UCP 500 menyatakan : “Kredit menurut sifatnya

Page 82: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

72

merupakan transaksi yang terpisah dari kontrak penjualan atau kontrak

lainnya yang menjadi dasar kredit tersebut dan bank sama sekali tidak

tersangkut atau terikat oleh kontrak tersebut walau ada hubungan

terhadap kontrak tersebut yang dicantumkan dalam kredit yang

bersangkutan. Oleh karena itu, kesediaan suatu bank untuk membayar,

mengaksep dan membayar wesel atau melakukan negosiasi dan / atau

memenuhi setiap kewajiban lainnya berdasarkan kredit tersebut, tidak

tunduk pada tuntutan atau pembelaan oleh Applicant sebagai akibat dari

hubungan dengan Issuing Bank atau Beneficiary” (Credits, by their

nature, are separate transactions from the sales or other contract (s) on

which they may be based and banks are in on way concerned with or

bound by such contract (s), even if any reference whatsoever to such

contract (s) is included in the credit. Consequently, the undertalking of a

bank to pay accept and pay drat (s) or negotiate and / or fulfil any other

obligation under the credit, is not subject to claim or defences by the

Applicant resulting from his relationships with the Issuing Bank or the

Beneficiary). Sesuai Pasal 3 UCP 500, Benificiary tidak diperkenankan

memanfaatkan hubungan perjanjian antar bank dengan bank, atau antar

Applicant dengan Issuing Bank, karena kredit sifatnya merupakan

transaksi terpisah dari kontrak penjualan atau kontrak lainnya yang

menjadi dasar dari kredit tersebut, karena itu kesediaan bank untuk

membayar atau mengaksep dan membayar wesel tidak tunduk pada

tuntutan atau pembelaan Applicant, karenanya Applicant tidak berhak

untuk melarang bank membayar L/C.

C. Analisis Penulis

Dari berbagai macam landasan yang telah tertera diatas yaitu tentang dasar

hukum hingga kronologis perkara terdapat beberapa point yang menarik

Page 83: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

73

untuk dibahas lebih mendalam, yaitu :

1. Jika mengacu pada aturan hukum internasional, maka jelas terdapat

kekeliruan hakim dalam memutus pada tingkat kasasi. Dikarenakan tidak

memperhatikan aspek pembuktian yang dilakukan oleh Terdakwa. UCP

mengatur mengenai aspek kesalahan formill apabila secara materiil dapat

dibuktikan.

Lalu pada poin yang berhak untuk menyatakan ketidaksesuaian dokumen,

hal ini telah diatur secara jelas pada Pasal 14 huruf b UCP 500, Pasal 28

ISBP, dan Pasal 15 UCP 500.

2. Mengenai status bersalah pada Terdakwa pada tingkat Kasasi

pertimbangan hukumnya saling bertentangan serta memperlihatkan pada

posisi hakimlah yang tidak menerapkan asas kehati-hatian dalam

menjatuhkan putusan.

3. Putusan pemidanaan yang terletak pada tingkat Kasasi sangat

memperlihatkan adanya kekhilafan Hakim, dimana pada putusannya

terdakwa dianggap terbukti bersalah melakukan tindak pidana perbankan,

akan tetapi tidak disebutkan pasal dan Undang-undang perbankan yang

mana yang terbukti telah dilanggar oleh Terdakwa, hal ini jelas

menunjukkan adanaya kekhilafan hakim yang tidak memenuhi Pasal 197

ayat (1) huruf f KUHAP.

Page 84: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

74

BAB V

P E N U T U P

A. Kesimpulan

Beradasarkan uraian-uraian pada Bab – Bab terdahulu, maka peneliti menarik

beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Dalam doktrin kesesuaian mutlak dokumen L/C memang harus dipenuhi

secara materiil dan formil, hal ini demi mengedepankan prinsip kehati-

hatian dan kepercayaan yang akan diterapkan pada pihak eksportir atau

importir. Akan tetapi Standar praktik perbankan internasional yang

merupakan ukuran untuk menentukan kesesuaian dokumen dengan L/C

tidak membatasi kewajiban bank hanya untuk melaksanakan ketelitian

dokumen-dokumen. Ukuran tersebut dimaksudkan untuk menentukan

cakupan mana suatu ketelitian yang wajar untuk diterapkan. Gagasan

ketelitian yang wajar sering digunakan oleh pengadilan-pengadilan dalam

kaitannya dengan doktrin kesesuaian mutlak. Ketelitian yang wajar

dalam kaitannya dengan doktrin kesesuaian mutlak dimaksud tidak

konsisten penerapannya oleh pengadilan-pengadilan karena pengadilan

menggunakan atas dasar analisis kasus per kasus, tidak penerapan yang

berlaku umum.

Hal ini dijelaskan bahwa Bank tidak berkewajiban atau bertanggung-

jawab atas bentuk, kelengkapan, ketelitian, keaslian, pemalsuan atau

akibat hukum dari dokumen apapun, atau atas kondisi umum dan atau

khusus yang disebut dalam dokumen atau yang ditambahkan didalamnya.

Bank juga tidak berkewajiban atau bertanggung-jawab atas uraian,

jumlah, berat, mutu, kondisi, pengepakan, penyerahan, nilai, atau

kenyataan adanya barang-barang yang tercantum dalam dokumen,atau

atas itikad baik atau tindakan-tindakan dan atau kelalaian, kesanggupan

Page 85: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

75

melunasi pembayaran (solvency), kinerja atau kedudukan dari pengirim

barang, pengangkut, forwarder, si penerima atau si penjamin dari barang-

barang, atau orang lain siapapun”.(UCP-600,artikel 34).

2. UCP sebagai kebiasaan internasional sangat signifikan diterapkan karena

aturannya berguna untuk para pihak baik eksportir maupun importir

dalam menjalankan perniagaan, terbukti pada Putusan Mahkamah Agung

Nomor : 141 PK/PID.SUS/2009 yang mengabulkan Permohonan Kasasi

dengan pertimbangan sebagai berikut :

a. Bahwa Putusan pada Upaya Hukum sebelumnya mengandung

kekeliruan Hakim karena tugas dasar dari bank dalam transaksi L/C

diabaikan sebagaimana dijelaskan Pada Pasal 14 huruf B dan 15 UCP

500;

b. Lalu mengenai unsur Bill of Lading dimana dalam transaksi L/C ini

dianggap harus secara Trade Trem Ex Warehause, hakim pada Upaya

Hukum sebelumnya tidak mempertimbangkan adanya aturan yang

dijelaskan Pada Pasal 23 huruf 1 dan Pasal 3 huruf a UCP 500;

B. Rekomendasi

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis

sebagaimana yang telah diuraikan dalam bab-bab sebelumnya, terdapat

beberapa saran yang akan dikemukakan berkaitan dengan Penerapan UCP

Atas Ketidaksesuaian Dokumen Pada Transaksi Letter of Credit Dalam

Putusan Mahkamah Agung Nomor : 141 PK/PID.SUS/2009, yaitu :

Dalam hal penyimpangan dokumen tersebut tidak bersifat substansial

maka untuk mengantisipasinya yaitu dengan cara para pihak terlebih dahulu

membuat kesepakatan mengenai kemungkinan terjadinya kesalahan-

kesalahan kecil yang mungkin saja dapat terjadi pada saat pembuatan dan

penyusunandokumen, sehingga apabila memang benar terjadi kesalahan-

Page 86: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

76

kesalahan kecil dalam dokumen tersebut, pihak eksportir, dalam hal ini yang

bertanggung-jawab atas kesalahan tersebut, dapat segera memperbaiki

kesalahan tersebut agar transaksi dapat tetap berjalan. Untuk mengantisipasi

terjadinya non pembayaran dalam transaksi L/C dari pihak issuing bank

sebagai bank penerbit kepada advisng bank sebagai bank pembayar, maka

pihak yang dirugikan, yaitu pihak advisng bank dapat menggunakan hak

regresnya kepada eksportir dengan menggunakan mekanisme letter of

indemnity. Hal tersebut dapat terjadi apabila dalam suatu kontrak L/C

dicantumkan mengenai adanya hak regres apabila terjadi non pembayaran

dengan demikian maka akan dicantumkan pula ketentuan penggunaan

mekanisme letter of indemnity sebagai pelaksanaan dari hak regres tersebut,

yaitu sebagai jaminan ganti kerugian apabila terjadi non akseptasi dari issuing

bank kepada advising bank.

Page 87: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

77

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Anwar,Chairul, Hukum Perdagangan Internasional, Jakarta : Novindo Pustaka

Mandiri,2001;

Emirzon, Joni. Hukum Surat Berharga dan Perkembangannya di Indonesia, Jakarta:

PT Prehalindo, 2000;

Hasyim, Farida. Hukum Dagang, cet. 1, Jakarta : Sinar Grafika, 2009;

Gregorius, Gerhart . Perlindungan Hukum Terhadap Bank Pembayar dalam

Transaksi Letter

of Credit Apabila Terjadi Non Akseptasi Oleh Bank Penerbit (Bank Issuing),

(Tesis S2 Program Studi Magister Kenotariatan, Program Pascasarjana,

Universitas Dipenogoro, 2009);

Ginting, Ramlan. Letter of Credit Tinjauan Aspek Hukum dan Bisnis, Jakarta :

Salemba Empat, 2002;

Irawan, James Julianto. Surat Berharga Suatu Tinjauan Yuridis dan Praktis, Jakarta:

Kencana, 2014;

Marzuki, Peter Mahmud. Penelitian Hukum, Jakarta: Prenada Media Group, 2013;

M.S, Amir. Letter of Credit Dalam Bisnis Ekspor Impor, Jakarta : PPM, 2003;

M.S, Amir. Letter Of Credit-Edisi Revisi- Pembahasan Khusus UCP 600 dan

Standby L/C, Jakarta : PPM, 2009;

Nopirin, Ekonomi Internasional, (Yogyakarta : BPFE, 1999);

Peraturan Bank Indonesia Nomor : 5/6/PBI/2003 Tentang SURAT KREDIT

BERDOKUMEN DALAM NEGERI;

Purwosutjipto, Hukum Dagang Indonesia : Hukum Jual Beli Perusahaan, Jakarta,:

Djambatan, 1984;

Simanjuntak, Emmy Panggaribuan. Pembukaan Kredit Berdokumen, (Yogyakarta :

Page 88: Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42303/1/M. RIZKI... · Letter of Credit atau di dalam negeri disebut SKBDN (Surat ... L/C bukan merupakan garansi ... kepada

78

Seksi Hukum Dagang FH-UGM, 1979)

Sunggono, Bambang. Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta : PT. Raja Grafindo

Persada, 2005;

Soekanto, Soerdjono dan Sri Mahmudji, Peranan dan Penggunaan Kepustakaan di

dalam Penelitian Hukum, Jakarta : Pusat Dokumentasi Universitas

Indonesia, 1979 ;

Steven R, Berger. The Effect of Issuing Bank Insolvencion Letter of Credit, Harvard

International Law Journal, Volume 21 No.1, 1980.

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Peraturan Bank Indonesia Nomor : 5/6/PBI/2003 Tentang SURAT KREDIT

BERDOKUMENDALAM NEGERI, Pasal 1 point 1;

UCP 500;

UCP 600;

Fatwa Dewan Pengawas Syariah No.34/DSN-MUI/IX/2002 tentang L/C Impor

Syariah dan Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 35/DSNMUI/IX/2002

tentang L/C Ekspor Syariah.