repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... ·...
Transcript of repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... ·...
PEN GAR UH ORGANISASI SISW A INTRA SEI(OLAH (OSIS)
TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA
STUDIKASUSDIMA.MANARATULISLAM
CILANDAK- JAKARTA SELATAN
SKRIP SI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk memenuhi syarat
Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
. ··-.. 111 Universitas Islam Negeri
SYARIF HIDAYATULLAH
Disusun Oleh :
f'ti'~i' ;--~,-;,. NUR PAULA NISA ., ' .~,,,1
io4011000029 ''."' . iic.:::o~ ,'ciij~·::·::::: "'"· DL0. ,,. Q '2.:::-:. l,G G..i' 1..hit;iflkri:;;i : ''••H>0><«••••-Hu.,, •• ,, •• , .............. .
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
r--~,~! . · -,-----i L_ __ ~~-- -·-···-- -- -~-'~~'___J
PENGARUH ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK SISW A
SKRIP SI
Diajukan kepada Fakultas limn Tarbiyah clan Keguruan
untuk memenuhi syarat
Gelar Sarjana Penclidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh
NUR PAULA NISA
(104011000029)
Pembimbing
Rusycly Zakaria, .Ed, M.Phill
NIP : 150223032
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2009
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul "Pengaruh Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) Terhadap
Pembentukan Akhlak Siswa Studi Kasus di MA. Manaratul Islam Cilandak
Jakarta Selatan" diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Kegmuan (FITK)
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan
lulus dalam ujian munaqasah pada tanggal 2 Febmari 2009 dihadapan dewan
penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar sa1jana S 1 (S.Pd.I) dalam
bidang Pendidikan Agama Islam.
Jakarta, 2 Februari 2009
Panitia Ujian Munaqasa
Ketua Panitia (Ketua Jurusan PAI) Dr. H. A. F. Wibisono, M.A. NIP. 150 236 009
Sekretaris (Sekretaris Jurnsan P Al) Ors. Sapiudin Sidiq, M.Ag. NIP. 150 299 477
Penguji I Ors. Masan AF. M.Pd. NIP. 150 203 347
Penguji II Drs. Sapiudin Sidig, M.Ag. NIP. 150 299 477
Mengetahui:
Tanggal Tanda tangan
0 - .?.. - .:J..cKJq . .............. ~.v
-f- ) - ,:wo7 ft-111."° ·························~-
-J - 2. . '2f>67 ..................... . .................... ..
Dekan Fakultas llmu Tarbiyah dan keguruan,
M.A
ABSTRAK
Skripsi ini be1judul "Pengaruh Organisasi siswa Intra Sekolah (OSIS) Terhadap Pembentukan Perilaku Akhlak Siswa". Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kegitan-kegiatan OSIS menberikan kontribusi bagi pembentukan perilaku akhlak pada siswa, serta untuk mengetahui sejauh mana kegiatan-kegiatan OSIS dapat berkontribusi mencegah penyimpangan akhlak terhadap siswa.
Penelitian ini dilakukan di MA. Manaratul Islam Cilandak-Jakarta Selatan, menggunakan metode kuantitatif, dengan populasi penelitian yaitu 166 siswa dan sampel penelitian sebesar 20% dari populasi yakni 35 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposif sampling, yaitu penentuan sampel berdasarkan kelas yang akan dij adikan responden dalam penelitian ini dengan alasan karena yang dibahas dalam penelitian ini tentang OSIS maka yang akan menjadi respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA. Manaratul Islam.
Dalam penelitian ini OSIS yang dimaksud oleh penulis adalah suatu lembaga kesiswaan di sekolah berikut dengan kegiatan-kegiatam1ya. Sedangkan yang dimaksud dengan perilaku akhlak di sini adalahsuatu sikap yang bisa dilihat oleh orang lain baik itu terhadap diri sendiri maupun orang lain.
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir maka dapat dirumuskan bahwa lembaga OSIS ini mempunyai pengaruh yang cukup positif terhadap pembentukan perilaku akhlak pada siswa di MA. Manaratul Islam ini.
Dari basil perhitungan dengan menggunakan angket dan didukung dengan observasi dan wawancara maka dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa dalam melakukan perannya sebagai pengurus OSIS dapat merasakan manfaat yang positif yaitu perubahan perilaku yang cukup signifikan. Hal ini terbukti dari
· jawaban-jawaban para responden yang muncul dari angket dan wawancara yang berhubungan dengan pembentukan perilaku akhlak. Sebagian besar jawaban responden menj aw ab dengan nada positif, dan melalui data terse but menunjukkan bahwa lembaga OSIS di sekolah ini memberikan kontribusi yang cukup baik/positif sehingga kesadaran siswa untuk berperilaku baik dengan orang lain dapat dibentuk melalui seringnya berinteraksi dengan teman-tema1111ya dan juga para guru tentunya.
KATA PENGANTAR
Sembah dan sujud syukur kepada Allah SWT Yang Maha Kuasa yang
telah menciptakan bumi beserta isinya. Dialah yang telah menciptakan manusia
sebagai makhluk yang sempurna dan memposisikan sebagai khalifah dimuka bumi
ini.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada nabi Muhammad
SAW, Yang telah menyampaikan risalahnya dan mengajarkan kepada umat
manusia tentang kebaikan dan pemaknaan tentang hakikat hidup dan semoga apa
yang telah diajarkan kepada umat manusia akan tetap abadi sampai akhir zaman.
Penulis bersyukur karena berkat rahmat dan hidayah-Nya. Skripsi ini
denganjudul "PENGARUH ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS)
TERHADAP PEMBENTUKAN PERILAKU AKHLAK SISWA DI MA.
MANARATUL ISLAM CILANDAK-JAKARTA SELATAN" dapat diselesaikan
dan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan islam di
Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
Usaha penulis dalam rangka penulisan skripsi ini sudah sangat maksimal,
namun penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak
terhingga kepada ;
1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta
yang telah mengizinkan serta memberikan restu kepada penulis guna
menyusun skripsi ini sebagai syarat untuk memperoleh gelar saijana. jaja
2. Ketua dan Sekretaris jurusan Pendidikan Agama Islam beserta para staf
jurusan PAI.
3. Bapak. Rusydy Zakaria, M.Ed, M.Phil. selaku pembimbing yang telah dengan
sabar, ikhlas, dan tulus dalam memberikan bimbingan, dan telah
mengorbar1kan waktunya sehingga skripsi ini dapat terwujud.
4. Kepada kedua orang tua, Ayah tercinta (H. Natsir Hafidz) dan Mama
tersayang (Jamilah Rodani) yang telah memberikan do'a dan dorongan
semangat baik moril maupun materil.
5. Kakak dan Adik-adikku tercinta (Muhammad Bunyanum Marsus, Fitri Nuria,
Ahmad Fuad, dan Si Kecil Mahdi) terimakasih atas motivasi dan juga
pengertiannya selama ini.
6. Kepada sahabat -sahabat terbaikku (Ade, Luthvi, May, Aisah, V3, Ayu, Yus,
Ubay,Yoni,Subhan, Basri, Asrofi, Era, Jami, Arif, Bejo, Hasan, Rizal
khususnya sepupuku Efi 1-Iafidzoh) Serta seluruh kelas A PAI angkatan 2004,
terima kasih atas bantuan kalian selam ini, canda tawa yang selalu menghiasi
hari-hari penulis sehingga rasa lelah dan penal terasa hilang dengan adanya
kehadiran kalian.
7. Kepada keluarga besar MA. Manaratul Islam dan Pompres Miftahul
UlumTerutama K.H.Syafe'i Hamzah L.c yang telah mengizinkan penulis
untuk mengadakan penelitian di sekolah tersebut beserta seluruh jajaran
dewan guru yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu persatu namun
tidak mengurangi rasa honnatku terhadap beliau semua.
8. Untuk seseorang yang berada jauh disana, "Rachmat Fariz Amrulloh", terima
kasih atas perhatian dan kasih sayang yang tidak henti-hentinya selalu ia
berikan kepada penulis. Dan juga Om Roy, Tante Susan yang sudah baik
sekali dan menyangi penulis sebagaimana anaknya sendiri.
Akhimya skripsi ini dapat terselesaikan, semoga skripsi ini be1manfaat
bagi teman-teman mahasiswa umumnya dan bagi penulis khususnya. Penulis
menyatakan sebagai manusia yang tidak sempuma, maka dengan senang hati
penulis akan menerima kritik dan saran yag bersifat membangun demi
sempumanya skripsi ini.
Alhamdulillahin-abil alamin
Jakarta, 5 Januari 2009
Wur Paufa Wua
Vl
DAFTARISI
LEMBAR SAMPUL ....................................................................................... .
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. 11
LEMBAR PERNY ATAAN l(A.RY A SENDIRI ........................................... m
ABSTRAKSI ..................................................................... ............... ... ............. iv
l(A.TA PENGANTAR ..................................................................................... v
DAFT AR ISI .................................................................................................... v1
DAFT ART ABEL ........................................................................................... ix
DAFT AR LAMPIRAN .................................................................................... xn
BABI PENDAHULUAN
A. La tar Belakang Masalah .......................................................... .
B. Identifikasi Masalah ................................................................. 5
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ...................................... 6
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ 6
BAB II l(A.JIAN TEORI
A. Organisasi Siswa Intra Sekolab ............................................... 7
1. Pengertian Organisasi ........................................................ 7
2. Fungsi Organisasi .......... ...... .. .... .. ... ...... ..... .. . . . ... .... ... . .. .... ... 10
3. Sejarah Terbentuknya OSIS .............................................. 11
4. Tujuan OSIS ...................................................................... 14
B. Perilaku .......................................................... .......................... 16
1. Pengertian Perilaku ... ..... .. . ... .. .... .. .. .... .. ... .. .. ... ... .. .. .. . ... .. . .. .. 15
2. J enis-jenis Perilaku ............................................ ......... ....... 18
C. Akhlak Siswa ........................................................................... 19
1. Pengertian Akhlak .. .... .... .. ... .... ........ ... . ... . .. .. .. .. . ... .... . .. .. ... .. 19
2. Sumber Akhlak .................................................................. 20
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Akhlak Siswa ............................................................................... 23
5. Cara-cara Pembinaan Akhlak ... . .. .. . .. . . .. . . ... . . . . . . . . . .. . . .. . . . .. . . . 25
D. Kerangka Berpikir ..................................... ........... ..... .... ..... ... 28
E. Hipotesis Penelitian ................................. .... ............ .... ..... ..... 29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................ 31
B. Variabel Penelitian ................................................................ 31
C. Pendekatan dan Metode Penelitian . . ... . . .. . . .. . . ... . . . . . . . . . .. . . .. . . . . ... . 31
D. Populasi dan Sampel .............................................................. 32
E. Teknik Pengumpulan Data ......................... ............................ 33
F. Teknik Pengolahan Data ........................................................ 35
G. Teknik Analisis Data . . . ....... ....... .. . . . .. . . .. . . . .. . . . . . .. . . .. . . . .. . . .. . . . . .. . . 3 6
BAB 1 V HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum MA. Manaratul Islam ................................ 37
I. Sejarah Berdirinya MA. Manaratul Islam ......................... 37
2. Visi, Misi dan Tujuan MA. Manaratul Islam .................... 38
3. ldentitas MA. Manaratul Islam ........................................ 39
4. Keadaan Siswa dan Guru ................................................. 39
5. Sarana dan Prasarana Pembelajaran ................................. 42
B. Analisis dan Interpretasi Data ........................... .... ................. 43
BABY KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan . ... . . . . ... . . . . .. .. . .. .. . . . .. .. . . . . . . . . .. . . .. . . . . . . . .. . . .. . . .. . . . .. . . . .. . . . 62
B. Saran ..................................................................................... 63
DAFT AR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
viii
Tabel 1
Tabel 2
Tabel 3
Tabel4
Tabel 5
Tabel 6
Tabel 7
Tabel8
Tabel 9
Tabel 10
Tabel 11
Tabel 12
DAFTAR TABEL
Kisi-kisi Instrumen Penelitian ...................................................... 34
Jumlah Siswa Tahun Ajaran 2008-2009 ....................................... 39
Jumlah Siswa 6 tahun terakhir ..................................................... 40
Data tentang tenaga Guru MA. Manaratul Islam tahun 2008-
2009... .. . . .. . . . . . .. . . . . . . . . . . . .. . .. . .. .. . .. . . . . . . . .. . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. .. . . . . . . .. 41
Keadaan Guru dan Karyawan tahun 2008-2009 ........................... 42
Sarana dan Prasarana Pembelajaran I........................................... 42
Sarana dan Prasarana Pembelajaran II.......................................... 43
Jawaban Responden tentang Bijaksana dalam
menghadapimasalah .. . .. .. . .. . . . . .. . . . . . . . .. . . . .. .. . .. .. .. . .. .. . . . .. .. . . . .. . . . . . . . . .. . . . . 44
Jawaban Responden tentang Bersikap baik dan kemampuan
berkomunikasi dengan orang lain ................................................ .
Jawaban Responden tentang Malas belajar karena OSIS banyak
menyita waktu dan pikiran .......................................................... .
Jaw ab an Responden ten tang Hadir dalam rap at OSIS ................ .
Jawaban Responden tentang Menjadi bagian dalam pelaksanaan
44
45
46
kegiatan-kegiatan OSIS................................................................. 46
Tabel 13 Jawaban Responden tentang Jarang mengikuti kegiatan-kegiatan
OSIS.............................................................................................. 47
Tabel 14 Jawaban Responden tentang Tersalumya bakat dengan baik dan
benar ............................................................................................. 48
Tabel 15 Jawaban Responden tentang Memahami karakteristik orang lain 48
Tabel 16 Jawaban Responden tentang Tidak ada perubahan kepribadian
yang baik ...................................... ........... ..... ................... .............. 49
Tabel 17 Jawaban Responden tentang Mengikuti kegiatan-kegiatan OSIS
atas kemauan sendiri ... ... . .. . .. ... . .. ..... ... ... .. ... .. ... .. .. . . . .. . . . .. .. ... .. . .. ... . . 49
Tabel 18 J awaban Respondn tentang Be1janji akan melaksanakan tugas
dengan baik ................................................................................... 50
Tabel 19 J awaban Responden tentang Menerima tanggung jawab sebagai
pengurus OSIS atas perintah sekolah ........................................... 50
Tabel 20 Jawaban Responden tentang Keaktifan dan keseriusan dalam
menjalankan tugas......................................................................... 51
Tabel 21 Jawaban Responden tentang Bertanggung jawab dalam setiap
program yang dilaksanakan . . . . . . . . . . .. . .. .. . .. . . . . . . .. .. . . . . . . . . . . .. . . . .. . . . .. . . . . . 51
Tabel 22 Jawaban Responden tentang yang Bertanggung jawab dari
kegiatan-kegiatan OSIS adalah ketua OSIS ................................. 52
Tabel 23 Jawaban Responden tentang Memperhatikan guru menerangkan
pelajaran ....................................................................................... 52
. Tabel 24 Jawaban Responden tentang Mengucap salam bila bertemu
dengan guru .................................................................................. 53
Tabel 25 Jawaban Responden tentang Mematuhi tata tertib yang diberikan
oleh guru ...................................................................................... 53
Tabel 26 Jawaban Responden tentang Berbicara kasar jika berhadapan
dengan guru ................................................................................ .. 54
Tabel 27 Jawaban Responden tentang Memperhatikan kerapiha dalam
berpakaian ................................................................................ .... 54
Tabel 28 Jawaban Responden tentang Bersikap Acuh dengan teman yang
mengalami kesulitan .................................................................... 55
Tabel 29 Jawaban Responden tentang Memaafkan teman yang berbuat
kesalahan .. . . . .. . . . .. .. . . . . . .. . .. ... . .. . .. . .. . .. . .. . .. .. . .. ... .. .. . .. . . . .. .. .. . .. .. . .. . .. . . . . .. 5 5
Tabel 30 Jawaban Responden tentang Berbicara kasar terhadap teman...... 56
Tabel 31 Jawaban Responden tentang Membantu teman yang sedang
dalam kesulitan ............................................................................ 56
Tabel 32 Jawaban Responden tentang Menghadapi pe1iengkaran dengan
teman ............................................................................................ 57
Tabel 33 Jawaban Responden tentang Menyontek ketika ujian ................. 57
Tabel 34 Jawaban Responden tentang Bersalah dan menyesali setelah
melakukan perbuatan yang tidak baik........................................... 58
Tabel 35 Jawaban Responden tentang Bersyukur dan puas dengan prestasi
yang telah dicapai ......................................................................... 58
Tabel 36 Jawaban Responden tentang Merasa paling pintar di antara
teman-teman yang lain ................................................................. 59
Tabel 37 Jawaban Responden tentang Berkatajujur kepada setiap orang . 59
DAFT AR LAMPIRAN
Lampiran I Kisi-kisi Instmmen Angket .................................................... 66
Lampi ran 2 Angket/Kuisioner . . . . . .. . . . . .. . . . .. ... . . . .. . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . 68
Lampiran 3 Pedoman Wawancara ............................................................. 73
Lampiran 4 Transkip Basil Wawancara .................................................... 76
Lampiran 5 Surat Pengesahan Proposal Skripsi ..................................... ... 85
Lampiran 6 Surat Permohonan Bimbingan Skripsi .... ............................... 86
Lampiran 7 Surat Pem10honan Observasi ... .. . .. . ......... .. .. .. .. . .. .. . .. .. .. .. . . . . .. . .. 87
Lampiran 8 Surat Pennohonan Wawancara .............................................. 88
Lampiran 9 Surat Pennohonan Izin Penelitian .......................................... 89
Lampiran I 0 Surat Keterangan Penelitian . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . .. . . . .. . .. . 90
Lampiran 11 Biodata Penulis ...................................................................... 91
A. Latar Belakang Masalah
BABI
PENDAHULUAN
Masalah moral, adalah suatu masalah yang menjadi perhatian orang
dimana saja, baik dalam masyarakat yang telah maju, maupun dalam masyarakat
yang masih terbelakang. Karena kemsakan moral seseorang mengganggu
ketentraman yang lain. Jika dalam suatu masyarakat banyak orang yang msak
moralnya, maka akan goncanglah keadaan masyarakat itu. Jika kita ambil ajaran
ajaran agama, misalnya agama Islam, maka yang terpenting adalah akhlak
(moral), sehingga ajarannya yang terpokok adalah untuk memberikan bimbingan
moral dimana nabi Muhammad saw. Bersabda:
Sesungguhnya saya diutus o/eh Tuhan adalah untuk menyempurnakan
akhlak. 1
Dan beliau sendiri memberikan contoh dari akhlak yang mulia itu diantara
sifat beliau yang terpenting adalah: benar, jujur, adil,dan dipercaya. 2
Dalam konteks Indonesia pada masa kini, dari sudut akhlak mulia kita
mengamati fenomena yang memprihatinkan. Dihadapan mata kita terpampang
realitas yang sering tidak masuk akal. Akhlak mulia dan budi pekerti luhur baik
pada tingkat individual maupun sosial, seolah-olah tenggelam. Kemerosotan
1 Imam Malik bin Anas, Al-Mmvattajuz I, (Libanon-Beirut: Darul Fikr, 1987), h.754. 2 '7_L:-t. T"'\---:-~ AA~ .•. l.:M,.. l\f;J,..; llf;f,.,; A,f..-..,,.,1 f)j TttAn»n<'in fTnlnlrt!J· 'R11l!ln Rlnt!lno 1Q6R)
2
akhlak dipertontonlcan oleh banyak kalangan masyarakat akhir-akhir ini. Berbagai
gejala kemerosotan itu misalnya; semakin mudahnya masyarakat, terutama
generasi muda mengkonsumsi minuman keras, narkoba dan obat terlarang
lainnya, banyaknya kasus bentrokan dan tawuran antar siswa baik dilingkungan
sekolah maupun di luar, sehingga proses belajar mengajar terganggu.
Kemerosotan moral itu, tidak saja terjadi pada orang yang telah dewasa,
akan tetapi telah menjalar sampai kepada tunas-tunas muda yang kita harapkan
untuk melanjutkan perjuangan membela nama baik bangsa dan negara kita. Akhir
akhir ini kita banyak mendengar keluhan-keluhan orang tua, ahli pendidik dan
orang-orang yang berkecimpung dalam bidang agama dan sosial, anak-anak
terutama yang sedang berumur belasan tahun dan mulai remaja, banyak yang
sukar dikendalikan, nakal, keras kepala, berbuat keonaran, maksiat dan hal-hal
yang mengganggu ketenteraman umum.3
Sekolah tidak hanya berfungsi sebagai tempat mencari ilmu, tetapi juga
menjadi tempat menumbuhkan kepribadian, di mana dalam lingkungan ini terjadi
suatu pergaulan antar siswa dengan siswa, siswa dengan g1U"u, siswa dengan
pegawai sekolah dan dengan lingkungan sekitar sekolah. Guru sebagai pengajar
juga berperan tidak kalah penting dalam pembentukan sikap dan akhlak siswa,
karena selain memberikan pengetahuan guru juga merupakan sosok yang setiap
gerak geriknya diteladani oleh anak muridnya.4
Pembinaan generasi muda adalah tanggung jawab orang tua, masyarakat,
pemerintah dan pemuda itu sendiri. Instansi-instansi pemerintah maupun non
pemerintah, baik dipusat maupun di daerah dituntut bertanggung jawab dalam
pembinaan generasi muda dalam satu kesatuan gerak yang terkoordinasi dan
terintegrasikan. Kita menyadari bahwa siswa yang merupakan bagian dari
generasi muda yang akan menjadi pelaku-pelaku pembangunan bangsa dimasa
3 Moh. Ardani, Akhlak Tasawuf: Nilai-Nilai Akhlak!Budi Pekerti dalam Jbadat dan Tasawuf, (Jakarta: CV. Karya Mulia, 2005) Cet. Ke-II. h.1.
J.' • • ·~ ~ • • ....,. • • ....,.,, • rn ,i_. ___ fT-1 ••. _._ •.
3
yang akan datang. Kualitas siswa pada masa kini akan memberikan corak
perkembangan masa depan bangsa Indonesia. 5
Dengan demikian nampak dengan j elas betapa pentingnya arti pembinaan
pemuda melalui organisasi siswa intra sekolah (OSIS) yang merupakan satu
satunya wadah organisasi siswa di Sekolah Menengah Pertama (SMP) maupun di
Sekolah Menengah Akhir (SMA).6
Alinia N pembukaan undang-undang dasar (UUD) 1945 berbunyi:
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesej ahteraan um um, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan kete1iiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan .... 7
Pada alinia IV pembukaan ini, terdapat 4 tujuan dalam satu kesatuan
integral Indonesia, yang salah satu tujuan nasional tersebut ialah usaha untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sekolah tidak hanya merupakan sebuah bangunan yang berisi berbagai
perlengkapan untuk belajar, akan tetapi peranannya jauh lebih luas yaitu sebagai
sebuah institusi yang didukung oleh kebudayaan tertentu. Dalam ha! ini sudah
barang tentu, kebudayaan di sekolah tersebut merupakan kebudayaan yang
memiliki norma-norma yang akan memberikan ciri-ciri khusus dan yang berbeda
dari lembaga-lembaga lain. Oleh karena itu, maka dapat dikatakan bahwa fungsi
sekolah adalah meneruskan, mempertahankan dan mengembangkan kebudayaan
suatu masyarakat, melalui kegiatan ikut membentuk kepribadian anak-anak agar
menjadi manusia dewasa yang mampu berdiri sendiri di alam kebudayaan dan
masyarakat sekitamya. 8
Dalam ha! ini, sekolah sebagai lembaga sosial memiliki tugas-tugas
sebagai berikut:
5 Endang Sumantri, Suatu Terjemeh dari GL. Freeman dan E.K. Taylor, 1954,Pembinaan Generasi Muda, (Jakarta: CV. Karunika, 1986), h. 32.
6 Endang Sumantri, Penzbinaan Generasi Muda ..... h. 40. 7_Undang-Undang Dasm· 1945, (Jakarta: Simplex), h. 4. 8 T-T::trfr1ri N~nv::twi nranni~nsi SP.knlnh dan Peng-o/ahan Ke/as. (Jakarta: CV. Haii
4
a. Membantu anak-anak memperoleh pengetahuan keterampilan dan bahkan
keahlian yang diperlukan untuk mencari nafkah hidup masing-masing
kelak setelah dewasa.
b. Mernbantu anak-anak rnernpelajari cara rnenyelesaikan masalah-masalah
kehidupan, baik sebagai masalah individu maupun masalah masyarakat
yang dinamis dan sebagai negara suatu bangsa.
c. Membantu anak-anak mengernbangkan sosialitas masing-rnasing agar
mampu menyesuaikan diri dalam kehidupan bersama dalarn bentuk
rnasyarakat yang dinamis dan sebagai negara suatu bangs a. 9
Untuk menggali dan mengembangkan selurnh potensi siswa menuJU
kedewasaan, maka ditiap sekolah menengah dibentuklah OSIS sebagai organisasi
resmi yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945, memiliki azas kekeluargaan
dan gotong royong.
OSIS mernpakan cikal bakal dari wadah organisasi s1swa, yang secara
· berkelanjutan menuju pada organisasi tingkat perguruan tinggi dan pada akhimya
ke organisasi pemuda juga masyarakat.
Dalam peraturan menteri pendidikan nasional nomor 39 tahun 2008
tentang pembinaan kesiswaan disebutkan:
Bahwa untuk mengembangkan potensi siswa sesuai dengan fungsi dan
tujuan pendidikan nasional, yaitu siswa yang beriman dan bertakwa
kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menj adi warganegara yang demokratis serta
bertanggung jawab, diperlukan pembinaan kesiswaan secara sistematis
dan berkelanjutan. 10
Dij elaskan dalam peraturan menteri pendidikan nasional nomor 3 9 tahun
2008 tentang pembinaan kesiswaan di tingkat Sekolah Menengah Akhir (SMA)
yaitu:
9 Hadari Nawawi, Organisao·i Sekolah dan ... , h. 34. '° Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Alas, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah,. ,...,..,,.,..., '- 1 n
5
a. Bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa secara optimal dan
terpadu yang meliputi bakat, minat dan kreatifitas, menyiapkan siswa
menj adi warga masyarakat yang berakhlak mulia, demokratis,
menghormati hak asasi manusia dalam rangka mewujudkan masyarakat
madani (civil society). Selanjutnya mengenai ruang lingkup yaitu melalui
kegiatan ekstrakurikuler dan kokurikuler dan dengan materi pembinaan
meliputi:
•
•
• •
•
Keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
Budi peke1ii luhur/ald1lak mulia,
Prestasi akademik, seni atau olahraga sesuai minat dan bakat,
Teknologi informasi dan komunikasi,
Demokrasi, hak asasi manusia, pendidikan politik, lingkungan
hidup, kepekaan dan toleransi sosial dalam konteks masyarakat
plural,
• Kreatifitas se1ia keterampilan, dan lain sebagainya.
b. Mengenai bentuk organisasi, yaitu organisasi kesiswaan di sekolah
berbentuk organisasi siswa intra sekolah (OSIS) dan tidak ada hubungan
organisatoris dengan organisasi kesiswaan di sekolah lain. 11
Alas dasar latar belakang di atas maka penulis memilih tema skripsi ini
tentang "Pengaruh Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) terhadap Pembentukan
Akhlak Siswa di Madrasah Aliyah Manaratul Islam Cilandak-Jakarta Selatan".
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Ada beberapa masalah yang dapat timbul berkenaan dengan masalah
kesiswaan di sekolah, masalah tersebut diantaranya ialah:
I. Banyaknya penyimpangan-penyimpangan moral yang te1jadi dikalangan
siswa.
2. Kurangnya pembinaan akhlak yang seharusnya diberikan kepada s1swa
untuk menaggulangi masalah-masalah almlak.
3. Belum terbedayakannya secara optimal kegiatan-kegiatan OSIS.
4. Kurangnya minat siswa terhadap kegiatan keagamaan.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Organisasi Siswa Intra Sekolah
1. Pengertian Organisasi
Banyak pengertian yang dikemukakan para ahli tentang organisasi,
diantaranya: Stephen P. Robbins mendefinisikan "organisasi sebagai suatu
kesatuan (unity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan
yang relatif dapat didefinisikan, yang bekerja keras atas dasar yang relatif terus
menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan". 1
Ernest Dale mendefinisikan "organisasi sebagai suatu proses perencanaan
yang meliputi penyusunan, pengembangan, dan pemeliharaan suatu struktur atau
pola-pola hubungan kerja dari orang dalam suatu kelompok kerja".2
Organisasi merupakan kumpulan dari peranan, hubungan dan tanggung
jawab yang jelas dan tetap, paling tidak dalam jangka waktu pendek. Organisasi
disusun tidak hanya mengatur orang-orangnya, tetapi juga membentuk dan
memodifikasi struktur yang di dalamnya tersusun tugas dan pembagian kerja.
Menurut Cyril Soffer,"Organisasi adalah perserikatan orang-orang yang
masing-masing diberi peranan tertentu dalam suatu sistem kerja dan pembagian
kerja yang mana pekerjaan itu diperinci menjadi tugas-tugas, dibagikan di antara
1 Stephen P. Robbins, Teori Organisasi: Struktur, Desain dan Aplikatif, (Jakarta: Arcan, 1994), Cet. Ke-I, Edisi 3, h. 4.
2 Sokanto R, T. I-Iani Handoko, Organisasi Perusahaan; Teori, Strukrur, dan Perilaku,
8
pemegang peranan dan kemudian digabung ke dalam beberapa bentuk hasil,
dengan kata lain organisasi sebagai sesuatu sistem peranan. 3
The Liang Gie berpendapat bahwa pandangan para penyusun definisi
tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu;
a. Sebagian penyusun berpandangan bahwa organisasi adalah kumpulan
orang.
b. Sebagian penyusun bependapat bahwa organisasi adalah suatu proses
pembagian kerja.
c. Sebagian penyusun berpandangan bahwa organisasi adalah sisitem kerja
sama, sis tern hubungan, atau sis tern sosial. 4:
Dari hasil penge1tian-penge1tian di atas tentang pengertian organisasi,
dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah kumpulan orang-orang yang
bersepakat untuk berkumpul dalam satu wadah untuk melakukan proses
mengkoordinasikan aktivitas organisasional untuk mencapai tujuan bersama yang
telah ditetapkan oleh organisasi itu sendiri.
Di dalam Islam terdapat dalil yang menerangkan tentang organisasi yaitu
Q.S Ali-Imran ayat I 03 Allah berfinnan:
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu Karena nilanat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu Te/ah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dart padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. 5
3 Sokanto R, T. Hani Handoko, Organisasi Perusahaan ... , h. 7. 4 The liang Gie, Administrasi Perkantoran Moderen, (Yogyakarta: PD. Percetakan Radya
Indria, 1970), Cet. Ke-5, Jilid I.
9
Dalam upaya mengenal, dan memahami organisasi siswa intra sekolah
(OSIS) perlu kejelasan mengenai pengertian dan fungsi organisasi siswa intra
sekolah (OSIS). Dengan mengetahui pengertian, fungsi dan tujuan se1ia strnktur
OSIS yang jelas, maka akan membantu para pembina, pengurus, dan perwakilan
kelas untuk mendayagunakan OSIS ini sesuai dengan fungsi dan tujuannya.
Di dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah nomor 226/C/Kep/0/1992 disebutkan bahwa organisasi kesiswaan di
sekolah adalah OSIS. OSIS adalah organisasi siswa intra sekolah. Masing-masing
kata mempunyai pengertian:
I) Secara semantis
a. Organisasi, secara umum adalah kelompok ke1jasama antara pribadi yang
diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi dalam hal ini
dimaksudkan sebagai satuan atau kelompok kerja sama para siswa yang
dibentuk dalam usaha mencapai tujuan bersama, yaitu mendukung
terwujudnya pembinaan kesiswaan.
b. Siswa, adalah peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah.
c. Intra, berarti terletak di dalam dan di antara. Sehingga suatu organisasi
siswa yang ada di dalam dan dilingkungan sekolah yang bersangkutan.
d. Sekolah adalah satuan pendidikan tempat menyelenggarakan kegiatan
belajar mengajar, yang dalam ha! ini sekolah dasar dan sekolah menengah
atau sekolah/madrasah yang sederajat.
2) Secara organis
OSIS adalah satu-satunya wadah yang sah disekolah. Oieh karena itu
setiap sekolah wajib membentuk organisasi siswa intra sekolah (OSIS), yang tidak
mempunyai hubungan organisatoris dengan OSIS disekolah lain dan tidak
menjadi bagian/alat dari organisasi lain yang ada diluar sekolah.
3) Secara fungsional
Dalam rangka pelaksanaan kebijaksanaan pendidikan, khususnya dibidang
pembinaan kesiswaan, arti yang terkandung lebih j auh dalam pengertian OSIS
adalah sebagai salah satu dari empat jalur pembinaan kesiswaan, di samping
10
ketiga jalur yang lain yaitu: latihan kepemimpinan, ekstrakurikuler, dan wawasan
wiyatamandala.
4) Secara sistematis
OSIS dipandang sebagai suatu sistem, berarti OSIS sebagai tempat
kehidupan berkelompok siswa yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama,
dimana sekumpulan para siswa mengadakan koordinasi dalam upaya menciptakan
suatu organisasi yang mampu mencapai tujuan.
Oleh karena OSIS sebagai suatu sistem ditandai beberapa ciri pokok yaitu:
a. Berorientasi pada tujuan,
b. Memiliki susunan kehidupan kelompok,
c. Memiliki sejumlah peranan,
d. Terkoordinasi,
e. Berkelanjutan dalam waktu tertentu. 6
2. Fungsi OSIS
Salah satu ciri pokok suatu organisasi ialah memiliki berbagai macam
fungsi. Demikian pula OSIS sebagai suatu organisasi memiliki pula beberapa
fungsi dalam mencapai tujuan.
Sebagai salal1 satu jalur dari pembinaan kesiswaan, fuugsi OSIS adalah:
a. Sebagai Wadal1
Organisasi Siswa Intra Sekolah merupakan satu-satunya wadah kegiatan
para siswa di sekolah bersama dengan jalur pembinaan yang lain untuk
mendukung tercapainya tujuan pembinaan kesiswaan.
b. Sebagai Motivator
Motivator adalal1 perangsang yang menyebabkan lahimya keinginan dan
semangat para siswa untuk berbuat dan melakukan kegiatan bersama dalam
mencapai tujuan. OSIS sebagai motivator berperan untuk menggali minat dan
balcat siswa serta mengembangkannya melalui kegiatan-kegiatan OSIS dan
ekstrakurikuler.
c. Sebagai Preventif
6 Muclish Calio, "Petunjuk Pelaksanaan Org,anisasi Siswa Intra Seka/ah" . dari
11
Apabila fungsi yang bersifat intelek dalam arti secara internal OSIS dapat
menggerakkan sumber daya yang ada dan secara ekstemal OSIS mampu
mengadaptasi dengan lingkungan, seperti menyelesaikan persoalan perilaku
menyimpang siswa dan sebagainya. Dengan demikian secara preventif OSIS
ikut mengamankan sekolah dari segala macam ancaman yang datang dari
dalam maupun dari luar. Fungsi preventif OSIS akan terwujud apabila fungsi
OSIS sebagai pendorong lebih dahulu harus dapat diwujudkan.7
d. Sebagai Pembinaan Akhlak
Karena OSIS merupakan wadah sJSwa dalam mengakomodir segala
kegiatan-kegiatan siswa di sekolah, maka tidak jarang bentuk kegiatan OSIS
merupakan penyuluhan-penyuluhan keagamaan.Untuk itulah kepala sekolah
mempunyai wewenang dan bertanggung jawab penuh untuk turut mendukung
proses kegiatan OSIS yang harus berdasarkan Pancasila yang salah satu
tujuarmya untuk meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
mempertinggi budi pekerti.
3. Sejarah terbentuknya OSIS
Sebelum lahirnya OSIS, di sekolah-sekolah tingkat SL TP dan SL TA
terdapat organisasi siswa yang bermacam ragam corak bentuknya. Ada organisasi
siswa yang hanya dibentuk oleh organisasi siswa diluar sekolah. Organisasi siswa
yang dibentuk dan punya hubungan dengan organisasi siswa dari luar sekolah.
Organisasi siswa yang dibentuk dan punya hubungan dengan organisasi siswa dari
luar sekolah, sebagian ada yang mengarah kepada hal-hal bersifat politis, sehingga
kegiatan organisasi siswa tersebut dikendalikan dari luar sekolah sebagai tempat
diselenggarakarmya proses belajar mengajar.
Akibat lanjut dari keadaan yang demikian itu, maka timbullah loyalitas
ganda, disatu pihak harus melakukan peraturan yang dibuat kepala sekolah,
sedangkan dipihak lain harus tunduk pada organisasi siswa yang dikendalikan dari
luar.
6 Muclish Catio, " Petunjuk Pe/aksanaan Organisasi Siswa Intra Seka/ab" , dari www.dikmenum.~. 6 Oktober 2008.
12
Dalam keadaan yang demikian itu dapatlah dibayangkan, berapa macam
banyak ragam organisasi siswa yang tumbuh dan berkembang pada saat itu, dan
bukan tidak mungkin organisasi siswa tersebut dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan organisasi di luar sekolah.
Itulah sebabnya pada tahun 1970 sampai dengan tahun 1972, beberapa
pimpinan organisasi siswa di Jakarta yang sadar akan rnaksud dan tujuan belajar
di sekolah, ingin menghindari bahaya perpecahan di antara para siswa intra
sekolah di sekolah masing-masing, setelah mendapat arahan dari pimpinan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Pembinaan dan pengembangan generasi muda diarahkan untuk
mempersiapkan leader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional
dengan memberikan bekal keterampilan, kepemimpinan, kesegaran jasmani, daya
kreasi, patriotisme, idealisme, kepribadian dan budi pekerti luhur.
Oleh karena itu pembangunan wadah pembinaan generasi muda di
lingkungan sekolah yang diterapkan melalui organisasi siswa intra sekolah (OSIS)
perlu ditata secara terarah dan teratur.
Betapa besaT perhatian dan usaha pemerintah dalam membina kehidupan
para siswa, maka ditetapkan "OSIS" sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan
secara nasional. Jalur tersebut terkenal dengan nama "Empat Jalur Pembinaan
Kesiswaan", yaitu:
1. Organisasi kesiswaan;
2. Latihan kepemimpinan;
3. Kegiatan ekstrakurikuler;
4. Kegiatan wawasan wiyatamandala.8
Berdasarkan surat Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah
nomor: 1390/CI.84 tanggal 1 Oktober 1994 perihal wawasan wiyatamandala
sebagai sarana ketahanan sekolah, maka dalam rangka usaha meningkatkan
pembinaan ketahanan sekolah bagi sekolah-sekolah di lingkungan pembinaan
Direktoral Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan
Kebudayaan, menetapkan wawasan wiyatamandala yang merupakan konsepsi
8 Muclish Calio, "Petunjuk Pe/aksanaan Organisasi Siswa Intra Seka/ah", dari www.dikmenum.eo.id. 6 Oktober 2008.
13
yang mengandung anggapan-anggapan sebagai berikut: Sekolah merupakan
wiyatamandala (lingkungan pendidikan) sehingga tidak boleh digunakan untuk
tujuan-tujuan di luar bidang pendidikan.
• Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh untuk
menyelenggarakan seluruh proses pendidikan dalam lingkungan sekolahnya,
yang harus berdasarkan Pancasila dan bertujuan untuk:
1. Meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
2. Meningkatkan kecerdasan dan keterampilan,
3. Mempertinggi budi pekerti,
4. Memperkuat kepribadian,
5. Mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air.
• Antara guru dengan orang tua siswa harus ada saling pengertian dan kerja
sama yang baik untuk mengemban tugas dan pendidikan.
• Para guru, di dalam maupu di luar lingkungan sekolah, harus senantiasa
menjunjung tinggi martabat dan citra guru sebagai manusia yang dapat
dipercaya dan ditiru, betapapun sulitnya keadaan yang melingkunginya.
• Sekolah harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya, namun harus
mencegah masuknya sikap dan perbuatan yang sadar atau tidak, dapat
menimbulkan pertentangan. 9
Upaya untuk mewujudkan wawasan wiyatamandala antara lain dengan
menciptakan sekolah sebagai masyarakat belajar, pembinaan organisasi siswa
intra sekolah (OSIS), kegiatan kurikuler, ko-kurikuler, dan ekstra-kurikuler, serta
menciptakan suatu kondisi kemampuan dan ketangguhan yakni memiliki tingkat
keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, dan kekeluargaan yang mantap. 10
Dengan dilandasi latar belakang sej arah lahirnya OSIS dan berbagai
situasi, OSIS dibentuk dengan tujuan pokok:
1. Menghimpun ide, pemikiran, bakat, kreatifitas, serta minat para siswa
kedalam salal1 satu wadah yang bebas dari berbagai pengaruh negatif dari luar
sekolah.
9 Muhammad Junaedi "OSIS". dari htto://id.wikinedia.org/wiki/OSJS. 24 .Tnli ?.008
14
2. Mendorong sikap, jiwa dan semangat kesatuan dan persatuan di antara para
siswa, sehingga timbul suatu kebanggaan untuk mendukung peran sekolah
sebagai tempat terselenggaranya proses belajar mengajar.
3. Sebagai tempat dan sarana untuk berkomunikasi, menyampaikan pikiran dan
gagasan dalam usaha untuk lebih mematangkan kemampuan berpikir,
wawasan, dan pengambilan keputusan.
Dasar hukum terbentuknya organisasi siswa intra sekolah (OSIS) adalah
sebagai berikut:
1. Undang-Undang no. 20 tahun 2003, tentang sistem pendidikan nasional.
2. Peraturan Pemerintah no. 19 tahun 2005, tentang standar nasional pendidikan.
3. Peraturan Presiden RI No. 7 tahun 2005, tentang rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional.
4. Keputusan Mendikbud No. 0461/U/0/1984, tentang pembinaan kesiswaan.
5. Keputusan Dirjen Dikdasmen No. 226/C/011992, tentang pedoman Pembinaan
kesiswaan. 11
3. Tujuan Organisasi
Tujuan organisasi merupakan pernyataan tentang keadaan atau situasi
yang tidak terdapat sekarang tetapi dimaksudkan untuk dicapai diwaktu yang akan
datang melalui kegiatan-kegiatan organisasi. Dua unsur penting tujuan organisasi
adalah: Hasil-hasil akhir yang diinginkan di waktu mendatang dan Usaha-usaha
atau pengarahan kegiatan-kegiatan sekarang yang diarahkan. 12
Tujuan yang ingin dicapai oleh OSIS, antara lain:
1. Memahami, menghargai lingkungan hidup dan nilai-nilai dalam mengambil
keputusan yang tepat.
2. Membangun landasan kepribadian yang kuat dan menghargai HAM dalam
konteks kemajuan budaya bangsa.
3. Membangun, mengembangkan wawasan kebangsaan dan rasa cinta tanah air
dalam era globalisasi.
11 Muclish Catio, "Petunjuk Pelaksanaan Organisasi Siswa Intra Seka/ah,, , dari www.dikmenum.go.id, 6 Oktober 2008.
15
4. Memperdalam sikap sportif, jujur, disiplin, bettanggung jawab, dan kerjasama
secara mandiri, berfikir logis dan demokratis.
5. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta menghargai karya artistik,
budaya, dan intelektual.
6. Meningkatkan kesehatan rohani memantapkan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. 13
Kepemimpinan OSIS pada hakikatnya tercermin pada tugas dan fungsi
pimpinan OSIS itu sendiri, termasuk kualifikasi yang meliputi aspek-aspek
kepribadian, perilaku yang berorientasi kepada kepentingan bawahan dan
organisasi, kewibawaan, pemahaman terhadap kebijaksanaan teknis serta
dukungan kemampuan teknis, kemampuan kerjasama dan kemampuan
konsepsional dimiliki oleh setiap unsur pimpinan OSIS, berarti akan terpenuhinya
kepemimpinan OSIS yang profesional.
Secarn umum siswa yang menduduki jabatan sebagai pemimpin siswa
harus memenuhi syarat:
a. Kondisi fisik,
b. Nilai-nilai kepribadian,
c. Memiliki berbagai macam kemampuan,
d. Berwibawa.
Lebih lanjut dapat dikatakan bahwa secara khusus pengurus OSIS harus
memahami persyaratan yang telah ditetapkan, yaitu:
a. Berbudi pekerti yang baik, sopan santun terhadap orang tua, guru dan
teman-teman siswa.
b. Memiliki bakat sebagai pemimpin, berkemampuan dan pengetahuan yang
memadai.
c. Dapat mengatur waktu, serta dicalonkan oleh kelas.
OSIS sebagai wadah dalam usaha melakukan pembinaan siswa melalui
kegiatan ekstrakurikuler mempunyai peranan:
13 Muclish Catio, "Petunjuk Pelaksanaan Organisasi Siswa Intra Seka/ah" , dari www.dikmenum.go.id, 6 Oktober 2008.
16
a. Mengembangkan kemampuan berpikir secara rasional, mantap dan
konsisten.
b. Mendorong lahirnya keberanian untuk mengemukakan pendapat,
menghargai pendapat orang lain.
c. Menumbuhkan dan membina bakat, serta mengembangkan kepribadian
s1swa.
d. Tempat untuk saling mengadakan tukar pengalaman dan pengetahuan.
e. Membina dan mengembangkan bakat dan kemampuan manajerial.
f. Wadah dan alat untuk mendukung terwujudnya tujuan pendidikan
nasional. 14
B. Perilaku
1. Pengertian Perilaku
Kamus istilah Psikologi tentang perilaku (behavior) mengartikan "setiap
tindakan manusia yang dapat dilihat". 15 Karena perilaku merupakan basil dari
stimulus atau berupa respon yang pada diri manusia respon hanya dapat dikenali
dalam bentuk tindakan yang dapat diamati. Kemndian ada teori lain yang
mengemukakan tentang perilaku yaitu "suatu fungsi dari interaksi antara person
atau individu dengan lingkungannya". 16 Teori yang didapat dari kamus istilah
Psikologi ini pada dasamya lebih merinci proses dan wujud tindakan yang ada.
Nana Syaodih mengatakan bahwahanya sebagian kecil dari perilaku manusia yang nampak/dapat diamati dari luar, sebagian besar merupakan kegiatan yang tidak nampak/bersembunyi. Perilaku/kegiatan individual seringkali dikelompokkan menjadi 3 kategori, yaitu kegiatan kognitif, afektif dan psikomotorik. Kegiatan kognitif berkenaan dengan penggunaan pikiran/rasio di dalam mengenal, memahami dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan. Kegiatan afektif berkenaan dengan penghayatan perasaan, sikap moral dan nilainilai. Sedang kegiatan psikomotorik menyangkut aktivitas-aktivitas yang mendukung gerakan-gerakan motorik. 17
14 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Penataran Guru Pembina OSIS, h. 122. 15 Yoga Abdullah Rafy, Kamus Ungkapan Psikologi, (Jakarta: Restu Agung Press, 2004),
h. 25. 16 Miftah Thoha, Perilaku Organisasi, (Jakarta: Rajawali Press, 2000), h. 29. 17 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psiko/of!:i Proses Pendidikan. (Bandung: PT.
17
Winardi dalam bukunya tentang Manajemen Perilaku Organisasi
merumuskan bahwa perilaku juga fungsi dari variabel-variabel psikologikal".
Berdasarkan pengertian tersebut, lebih lanjut Winardi merumuskan bahwa:
a. Perilaku adalah sesuatu yang disebabkan karena sesuatu ha!. b. Perilaku ditujukan kearah sasaran tertentu. c. Perilaku dapat diukur dan diobservasi. d. Perilaku yang tidak langsung diobservasi (berpikir, melakukan
persepsi) yang penting dalam rangka mencapai tujuan-tujuan. e. Perilaku dapat dimotivasi.
J adi dapat disimpulkan bahwa perilaku adalah sesuatu yang disebabkan
karena sesuatu ha! yang mengarah pada sasaran tertentu sehingga dapat
dirangsang dalam rangka mencapai tujuan.
Miftah Thoha dalam bukunya menuliskan bahwa dasar dari perilaku
berupa sistem yang dinamis bisa disebut kepribadian, dan kepribadian itu terdiri
dari tiga subtansi yaitu:
I. Id yaitu, bersatunya semua kekuatan JIWa yang menyebabkan
berfungsinya semua sistem. Id berisikan pengharapan dan keinginan
keinginan yang memerlukan pemuasan, ha! tersebut timbul dari sumber
ketidaksadaran manusia sebagai kekuatan yang mendorong daya pikir dan
upaya bertindak. Untuk itulah sangat diperlukan peran agama untuk
mengendalikannya.
2. Ego, yang merupakan subsistem yang menjadi sumber kesadaran, ia
mewakili logika yang berfungsi ganda yakni melayani dan sekaligus
mengendalaikan 2 sistem lainnya . (Id dan Superego) dengan cara
berinteraksi dengan dunia luar. Ego berusaha menekan, menolak atau
menunda dengan mencarikan waktu dan tempat yang lebih sesuai untuk
memenuhi Id. Ego pada diri manusia lebih kepada control perilaku dari
sisi logika, pertimbangan baik buruknya dilandasi pada kekuatan aka! dan
pengolahan informasi yang didapat sebelum mengambil keputusan atas
dasar pertimbangan keuntungan secara rasional.
3. Superego, sebenarnya adalah kekuatan moral dari personalitas. Ia adalah
18
Superegolah menetapkan sesuatu norma yang memungkinkan ego
memutuskan apakah sesuatu itu benar atau salah ia juga bertindak sebagai
mediator terhadap hukuman dan penyimpangan-penyimpangan norma.
Kekuatan moral/akhlak adalah kekuatan yang paling tinggi, karena tidak
setiap penimbangan aka! (ego) itu baik, namun ada masalah-masalah yang apabila
dipandang dari superego tidak akan sama hasilnya jika mempertimbangkannya
dengan logika komponen manusia antara lain intuisi, nurani, dan emosi dan ha!
tersebut hanya dapat diolah oleh superego. 18
2. Jenis-jenis Perilaku
Dalam buku organisasi behavior perilaku terbagi menjadi dua yaitu:
a. Perilaku Individual
b. Perilaku kelompok
Perilaku manusia mengandung dua dimensi yang disebut faktor individu
dan faktor lingkungan, kednanya memiliki karakteristik tersendiri dan sifat-sifat
khusus dan bila keduanya berinteraksi, maka akan menimbulkan perilaku
induvidu. Disebutkan dalam buku yang sama bahwa prinsip dasar individu yaitu:
a. Bahwa manusia berbeda perilakunya, karena kemampuannya tidak sama satu dengan yang lain. Perbedaan ini ada sejak manusia dilahirkan.
b. Bahwa manusia mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda. c. Bahwa manusia berpikir tentang masa depan dan membuat pilihan
tentang bagaimana bertindak. d. Manusia memahami lingkungannya dalam hubungannya dengan
pengalaman masa lalu dari kebutuhannya. e. Seseorang itu memiliki reaksi-reaksi senang dan tidak senang. f. Bahwa banyak faktor yang menentukan sikap dan tingkah laku
seseorang.
Dalam sebuah kelompok tujuan bersama sebagai landasan bertindak
seperti individu yang tergabung di dalam kelompok tersebut. Yang lebih
dikedepankan adalah tujuan bersama sebagai identitas kelompok sehingga tiap
tiap anggota dapat mengidentifikasi dirinya sebagai anggota kelompok.
Menurut Stephen kelompok memiliki beberapa bentuk antara lain:
19
a. Kelompok primer yaitu kelompok yang disifati adanya keakraban, kerja sama, loyalitas, mempunyai tanggapan yang sama atas nilainilai dari para anggotanya dan hubungan tatap muka dalam sebuah kelompok kecil.
b. Kelompok formal dan infom1al. Kelompok fomrnl adalah suatu kelompok yang sengaja dibentuk untuk melaksanakan tugas tertentu. Sedangkan kelompok informal adalah suatu kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, daya tarik dan kebutuhankebutuhan seseorang.
c. Kelompok terbuka dan tertutup. Kelompok terbuka merupakan suatu kelompok yang secara terns menerus mempunyai rasa tanggap akan perubahan dan pembaharuan sedangkan kelompok tertutup adalah sebaliknya.
d. Kelompok referensi yaitu kelompok yang dijadikan sebagai ukuran untuk evaluasi dirinya/sebagai sumber dari nilai dan sikap pribadinya.
Beberapa jenis kelompok di atas adalah yaug lazim terdapat disekitar kita
dan latar belakang pembentukannya pun bermacam-macam, namun pada dasamya
jenis interaksi sangat menentukan nama/wujud kelompok yang akan terbentuk. 19
B. Akhlak Siswa
1. Pengertian Akhlak
Akhlak berasal dari bahasa Arab yang merupakan bentuk jamak dari kata
khuluk. Khuluk di dalam kamus Al-munjid berarti budi pekerti, perangai, tingkah
lalrn, tabiat".20 Sedangkan dalam Da 'iratul Ma 'arif sebagaimana yang dikutip
oleh Asmaran dikatakan:
"Akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik".21
Ada beberapa pengertian tentang akhlak yang dikemukakan oleh para
pakar, diantaran ya:
a. Ibnu Miskawaih mengatakan bahwa akhlak adalah: "sikap yang tertanam dalam jiwa yang mendorong untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan (lagi)".22
19 Miftah Thoha, Perilaku Organisasi ... , h. 76-81. 20 Luis Ma'luf, Kamus Al-Munjid, (Beirut: al-Katulikiyah, t.t.), h. 194. 21 Asmaran As., Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1994), Cet.
IL h. I.
20
Dalam konsepnya akhlak adalah suatu sikap mental (halun Jin nafs) yang mendorong untuk berbuat tanpa pikir dan pertimbangan. Keadaan atau sikap jiwa ini terbagi dua : ada yang berasal dari watak (temperamen) dan ada yang berasal dari kebiasaan dan latihan.
b Imam al-Ghazali mendefinisikan akhlak sebagai berikut: "Akhlak adalah suatu sikap (hay'ah) yang mengakar dalam jiwa yang darinya lahir berbagai perbuatan dengan mudah dan gampang, tanpa perlu kepada pikiran dan pertimbangan. Jika sikap itu yang darinya lahir perbuatan yang baik dan terpuji, baik dari segi aka! dan syara', maka ia disebut akhlak yang baik. Dan jika yang lahir darinya perbuatan tercela, maka sikap tersebut akhlak yang buruk''.23
c Menurut Khalil al-Musawi, kata akhlak berasal dari akar kata khaluqa yang bera1ii "lembut, halus, dan lurus"; dari kata khaluqa berarti "bergaul dengan akhlak yang baik", juga dari kata tatkhallaqa yang berarti "be1watak''. Akhlak ialah "kesatria, kebiasaan, perangai, dan watak''. 24
d Dr. Ahmad Amin dalam bukunya "Al-Akhlak" mengatakan bahwa akhlak ialah ilmu untuk menetapkan ukuran segala perbuatan manusia, yang baik atau yang buruk, yang benar atau yang salah, yang hale atau yang batil''. 25
Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa akhlak
adalah suatu sifat yang tertanam kuat dalam jiwa yang nampak dalam perbuatan
lahiriah yang dilakukan dengan mudah, tanpa memerlukan pemikiran lagi dan
sud ah menj adi kebiasaan''. 26
2. Sumber Akhlak
Yang dimaksud dengan sumber akhlak adalah yang menjadi ukuran baik
dan buruk atau mulia atau tercela suatu perbuatan. Dalam tuntunan Islam telah
dijelaskan kriteria baik dan buruknya suatu perbuatan adalah al-quran dan Sunnah
Rasul. Apa yang baik menurut al-Quran dan sunnah maka baik pula perbuatan
tersebut, dan sebaliknya apa yang menurut al-Quran dan Sunah buruk, maka
buruk pula perbuatan tersebut dan harus ditinggalkan.
Akhlak yang bersumber dari al-Quran dan sunnah ini memberikan
bimbingan kepada manusia dalam hubungannya dengan Tuhan maupun
23 Moh. Ardani, Akhlak Tasawuf' Nilai-Nilai Akhlak .. ., h. 28-29. 24 Khalil al-Musawi, Bagaimana Me11J'adi Orang B!faksana, Terjemah Ahmad Subandi,
(Jakarta: Lentera, 1999), Cet. IX, h. 91. 25 Dr. Ahmad Amin, Al-Akhlak, terjemahan Y. Bahtiar Affandy, (Jakarta: Pen. Jembatan,
1oi;;;7, h 1
21
hubungannya dengan sesarna rnanusia dan alarn sekitar. Oleh karena itu rnanusia
dapat rnenjadikan kedua surnber dasar tersebut sebagai pedornan dalarn berakhlak.
Adapun di antara ayat-ayat al Quran yang mengandung nilai akhlak adalah
Q.S. An-Nahl ayat 90, yang berbunyi:
j.-::,,,,,. J -:: _, J J 1:.. .,. "'"" ,, J "'-"
,~ ----- -<.:u· 4::,1'1.,_<:i;,.~ ~-w 4=:.· w ~ --._:_)J.f I' • r ~ '-?"" -' ~ • -'
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.21
Berdasarkan ayat di atas, dapat dipahami bahwa Allah mernerintahkan
kepada rnanusia agar berlaku adil dan berbuat kebaikan kepada sesama manusia,
dan Allah melarang rnanusia untuk berbuat kernungkaran serta permusuhan.
Bahkan dalarn al Quran Allah mengatakan bahwa Rasulullah saw adalah
sebagai suri tauladan yang baik. Sebagairnana firman-Nya dalam Q.S. Al
Ahzab:2 l, yang berbunyi:
Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat clan clia banyak menyebut Allah.
Akhlak rnenurnt pengertian Islam rnernpakan salah satu basil dari
keirnanan dan ibadah, karena irnan dan ibadah manusia tidak sernua kecuali jika
dari situ rnuncul akhlak rnulia. Akhlak dalam Islam bersumber pada irnan dan
takwa serta rnernpunyai tujuan langsung, yaitu harga diri dan ridha Allah swt.
Akhlak bukan hanya rnernpakan aturan atau norma yang rnengatur
hubungan antar sesarna rnanusia, tetapi juga norma yang rnengatur hubungan
antara rnanusia dengan Allah swt dan alarn sernesta. Urgensi akhlak tidak saja
22
dirasakan oleh mannsia dalam kenidupan perseorangan sebagai individu, tetapi
juga di dalam hidup berkeluarga dan masyarakat. Akhlak merupakan pembeda
yang sangat jelas antara manusia dengan hewan. Tanpa modal akhlak, manusia
akan kehilangan derajat kemanusiaan sebagai makhluk yang paling mulia. Tanpa
akhlak manusia dalam kehidupan bernJasyarakat tidak akan harmonis. Allah
berfirman dalam Q.S. Luqman ayat 18, yang berbunyi:
"" ;J~ :t 0-0 ~I 0J G._; l/'5\fl J ~ -03 l,18! _,.,,~:; ,:.,~ -03
®u;J ;:
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. 28
Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah melarang manusia untuk bersikap
sombong dan angkuh, karena Allah sangat membenci orang-orang yang sombong
dan membanggakan diri. Akhlak merupakan nilai pribadi dan harga diri
seseorang, maka orang yang tidak berakhlak akan hilang harga dirinya dihadapan
Allah dan masyarakat.
3. Macam-macan Akhlak
Akhlakul karimah atau akhlak yang mulia sangat banyak jumlahnya,
namun dilihat dari segi hubungan manusia dengan Tuhan dan manusia dengan
manusia, akhlak yang mulia itu dapat dibagi kedalam tiga bagian. Pertama, akhlak
mulia kepada Allah, kedua akhlak mulia terhadap diri sendiri, dan ketiga akhlak
mulia terhadap sesama manusia.
a. Akhlak terhadap Allah Titik tolak akhlak terhadap Allah adalah pengakuan dan kesadaran bahwa tiada tuhan melainkan Allah. Dia memiliki sifat-sifat terpuji yang mana manusia tidak mampu menjangkau hakikatNya. Banyak alasan mengapa manusia hams berakhlak baik terhadap Allah, diantaranya adalah: karena Allah telah menciptakan manusia dengan segala keistimewaan dan kesempurnaan, Allah telah memberikan perlengkapan panca
23
indera, hati nurani dan naluri kepada manusia, dan Allah menyediakan berbagai bahan dan sarana kehidupan yang terdapat di bumi.
b Akhlak terhadap diri sendiri Selaku, makhluk individu, manusia diciptakan oleh Allah swt dengan segala kelengkapan jasmaniah dan rohaninya. Ia diciptakan dengan dilengkapi rohani sepeti aka! pikiran, hati nurani, naluri, perasaan dan kecakapan batiniah atau bakat.
c. Akhlak sesama manusia Manusia adalah makhluk sosial yang berkelanjutan eksistensinya secara fungsional dan optimal banyak bergantung pada orang lain. Untuk itu, manusia perlu bekerja sama dan saling to long menolong dengan orang lain. Oleh karena itu, ia perlu menciptakan suasana yang baik, antara yang satu dengan yang lainnya dan berakhlak yang baik. 29
Diantara akhlak yang baik adalah mempunyai rasa malu, tenang, sabar,
dermawan, integritas, puas, loyal, disiplin diri, optimis, lemah lembut,
berwibawa, wara', berjiwa besar, ulet dalam bekerja, tegar, tabah, menguasai
diri, murah hati, mementingkan orang lain, ikhlas, berbakti, bersahabat,
bersemangat sosial, bersilaturrohim, bersikap baik dalam ke1j a sama, j eli dalam
memutuskan masalah, cinta kasih, rajin beribadah, dan berkatajujur. 30
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentnkan Akhlak
Abuddin Nata dalam bukunya"Akhlak Tasawuf' mengatakan bahwa
untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan akhlak pada
khususnya dan pendidikan pada umumnya, ada tiga aliran yang amat populer,
yaitu: Nativisme, aliran Empirisme, dan aliran Konvergensi.
a) Aliran Nativisme berpendapat bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap pembentukan diri seseorang adalah faktor pembawa dari dalam yang bentuknya dapat berupa kecenderungan, bakat, aka!, dan lain-lain. Jika seseorang sudah memiliki pembawaan atau kecenderungan kepada yang baik, maka dengan sendirinya orang tersebut menjadi baik.
b) Aliran Empirisme berpendapat bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap pembentukan diri seseorang adalah faktor dari luar, yaitu lingkungan sosial, termasuk pembinaan dan
29 Moh. Ardani, Akhlak Tasawuf: Nilai .. . , h.49. 30 Ahn All Akhma<l Al-Miskawaih. Menuiu Kesernvurnaan Akhlak. Terieniah Tahdzib Al-
24
pendidikan yang diberikan. Jika pendidikan dan pembinaan yang diberikan kepada anak itu baik, maka baiklah anak itu. Demikian juga sebaliknya.
c) Aliran Konvergensi berpendapat bahwa pembentukan akhlak dipengaruhi oleh faktor internal, yaitu pembawaan si anak, dan faktor dari luar yaitu pendidikan dan pembinaan, atau melalui interaksi dalam lingkungan sosial.31
Ali ran Konvergensi ini tampak sesuai dengan aj aran Islam. Hal ini dapat
dipahami dari ayat di bawah ini, Q.S An- Nahl ayat 78 yang berbunyi:
~T ~ ~j 1~ ~. __ --: >_,_~1:~ ~ ~f SJ~ ~ t"'~;J ~Tj
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.
Ayat di atas memberi petunjuk bahwa manusia memiliki potensi untuk
dididik, yaitu penglihatan, pendengaran dan hati sanubari. Potensi tersebut harus
disyukuri dengan cara mengisinya dengan ajaran agama dan pendidikan.
cr-1-11 olJJ) ~s '_,\ ~1~:a:; :/ ~1~~ ~1;.~ ~~L~l1 Dari Abu Hurairah sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda: "Tidak seorang anakpun yang baru dilahirkan kecuali telah membawa fltrah (kecenderungan untuk percaya kepada Allah), maim kedua orang tuanyalah yang me1yadikan anak tersebut beragama Yahudi, Nasrani, ataupun Majusi. " (HR. Muslim). 32
Dengan demikian, jelas bahwa faktor yang mempengaruhi pembinaan
akhlak pada anak ada dua, yaitu faktor dari dalam seperti potensi fisik, intelektual,
hati (rohani) yang dibawa oleh anak dari semenjak lahir, dan faktor dari luar yang
dalam ha! ini adalah kedua orang tua, guru, dan tokoh serta pemimpin
dimasyarakat. Melalui kerja sama yang baik antara tiga lembaga pendidikan
31 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996), Cet. I, h. 165.
32 M~'m11r n~nrl TPriP1nnh 1-/nr/i<;:f Shnhih M11.<.:lin1_ (M::il::iv~i::i· Kh1n0" Rnnk l'.P.ntrf': 199'i)
25
tersebut, maka aspek kognitif (pengetahuan), afektif (penghayatan) dan
psikomotorik (pengalaman) ajaran agama yang diajarkan akan terbentuk pada diri
anak.
5. Cara-cara Pembinaan Akhlak
Pembinaan akhlak mempakan tumpuan perhatian pertama dalam Islam.
Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad saw. Yang
utama yaitu untuk menyempumakan akhlak manusia.
Perhatian Islam yang demikian besamya terhadap pembinaan akhlak ini,
dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang baik akan
lahir perbuatan-perbuatan yang baik, yang pada tahap selanjutnya akan
mempermudah menghasilkan kebaikan dan kebahagiaan pada selumh kehidupan
manusia, lahir dan batin. 33
Ajaran Islam tentang keimanan sangat berkaitan erat dengan menge1jakan
serangkaian amal shalih dan perbuatan terpuji. Iman yang tidak disertai dengan
amal shalih dinilai sebagai iman yang palsu, bahkan dianggap sebagai
kemunafikan. Dalam Q.S. Al-Hujurat ayat 15 Allah berfirman:
Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, Kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. mereka ltulah orang-orang yang benar.
Ayat di atas menunjukkan bahwa iman yang dikehendaki Islam bukan
iman yang hanya sampai pada ucapan dan keyakinan, tetapi irnan yang disertai
dengan perbuatan dan akhlak yang mulia.
Cara lain yang dapat ditempuh untuk pembinaan akhlak ini adalah:
a. Pembiasaan
Inti dari pembiasaan adalah pengulangan. Dalarn pernbinaan akhlak,
metode pembiasaan sebenamya cukup efektif. Pernbiasaan dapat dijadikan
33 1ur .. i.,., ....... .....,.,,A ti. l_nh<>'7<>1i Alrhlnk SPnrnnCJ Muslinz. (teri_) Wawan Diunaedi S. dari Judul
26
sebagai salah satu upaya pendidikan yang baik dalam pembentukan akhlak
manusia.
Pembiasaan ini hams dilakukan sejak kecil dan langsung secara terns
menerus. Apabila seorang anak dibiasakan untuk mengamalkan perbuatan yang
baik, diberi pendidikan kearah itu, maka ia akan tumbuh di atas kebaikan.
Berkenaan dengan ha! ini Imam al-Ghazali sebagaiman yang dikutip
oleh Abuddin Nata mengatakan bahwa: "kepribadian manusia itu pada dasamya
dapat menerima segala usaha pembentukkan melalui pembiasaan. Jika manusia
membiasakan berbuatjahat, maka ia akan menjadi orangjahat".34
Menanamkan kebiasaan itu sulit dan terkadang memerlukan waktu
yang lama. Oleh sebab itu, dalam menanamkan kebiasaan diperlukan pengawasan.
Pengawasan hendaknya dilakukan secara terns menerus, artinya pendidik
hendaknya konsekuen, bersikap tegas, dan tetap teguh pada pendirian yang telah
diambilnya. Segala aturan, baik perintah atau !arangan hendaknya dijaga agar
sela!u dilaksanakan dan tidak dilanggar. 35
Pembiasaan hendaknya disertai dengan usaha membangkitkan
kesadaran atau pengertian terns menerus akan maksud tingkah laku yang
dibiasakan. Sebab, pembiasaan digunakan bukan untuk memaksa peserta didik
agar melakukan sesuatu secara otomatis, melainkan agar ia dapat melaksanakan
segala kebaikan dengan mudah tanpa merasa susah atau berat hati. Di samping itu,
tingkah laku muslim yang benar adalah yang sejalan dengan kata hatinya.
b. Keteladanan
Secara psikologis, temyata manusia memang memerlukan tokoh
teladan dalam hidupnya, ini adalah sifat pembawaan. Sejak fase-fase awal
kehidupan manusia banmyak sekali belajar lewat peniruan terhadap kebiasaan dan
tingkah laku orang-orang disekitamya, khususnya dari orang tuanya.
Kecenderungan manusia untuk belajar lewat peniruan, menyebabkan keteladanan
menjadi sangat penting dalam proses belajar mengajar.
34 Abuddi Nata, Akhlak Tasawuf. .. , h. 162. 35 'f..tpr" NnPr Alu lhn11 PPndirliknn fi;fn1n_ (Jakarta: PT. LOi!OS Wacana Ilmu. 1999). Cet. 1.
27
Keteladanan dalam pendidikan adalah metode yang paling meyakinkan
keberhasilannya dalam mempersiapkan dan membentuk akhlak pada diri anak
didik. Hal ini dikarenakan pendidikan merupakan contoh terbaik dalam
pandangan anak, yang akan ditiru dalam tindakannya, bahkan akan terpatri dalam
jiwa dan perasaannya.
Pendidikan dengan keteladanan berarti pendidikan dengan memberi
contoh, baik berupa tingkah laku, sifat, cara berpikir, dan sebagainya. Pendidik
mungkin akan merasa mudah mengkomunikasikan pesannya secara lisan. Namun,
anak didik akan merasa kesulitan dalam memahami pesan itu apabila ia melihat
pendidiknya tidak memberi contoh tentang pesan yang disampaikan itu.
Akhlak yang baik tidak dapat dibentuk hanya dengan pelaj aran,
instruksi dan larangan, sebab tabi'at jiwa untuk menerima keutamaan itu tidak
cukup hanya dengan perintah atau larangan seorang guru. Pendidikan itu tidak
akan sukses, melainkan jika disertai dengan pemberian contoh teladan yang baik
dan nyata.
c. Memberi Nasehat
Yang dimaksud dengan nasehat ad al ah penj elasan ten tang kebenaran
dan kemaslahatan dengan tujuan menghindarkan orang yang dinasehati dari
bahaya serta menunjukkam1ya kejalan yang mendatangkan kebahagiaan dan
manfaat. Memberi nasehat merupakan metode yang dapat digunakan untuk
seorang pendidik dalam menanamkan pengaruh yang baik ke dalam jiwa apabila
digunakan dengan cara yang dapat mengetuk relung jiwa melalui pintunya yang
tepat. Bahkan, dengan metode ini pendidik mempunyai kesempatan yang luas
untuk mengarahkan peserta didik kepada berbagai kebaikan dan kemaslahatan
serta kemajuan masyarakat dan umat.
Hendaknya nasehat yang diberikan harus lahir dari hati yang tulus.
Artinya, pendidik berusaha menimbulkan kesan bagi pesrta didiknya bahwa ia
adalah orang yang mempunyai niat baik dan sangat peduli terhadap kebaikan
peserta didik. Hal inilah yang membuat nasehat mendapat penerimaan yang baik
dari orang yang diberi nasehat.
28
Menurut hasil penelitia para psikologi bahwa kejiwaan manusia
berbeda-beda menurut tingkat usia. Pada usia anak-anak biasanya lebih menyukai
kepada hal-hal yang bersifat rekreatif dan pe1mainan. Hal ini pernah dilakukan
oleh para ulama dimasa lalu. Mereka menyajikan ajaran akhlak melalui syair yang
berisi sifat-sifat Allah dan Rasul, anjuran beribadah dan berakhlak mulia. Syair
tersebut dibaca pada saat menjelang dilangsungkannya menjelang pengajian hari
besar islam.
Perlu disadari bahwa pendidikan akhlak itu terjadi melalui seg1
pengalaman hidup, baik melalui penglihatan, pendengaran, dan pengalaman atau
perlakuan yang diterima atau melalui pendidikan dalam artio luas. Pembentukan
akhlak harus dilakukan setahap demi setahap sesuai dengan pe1iumbuhan dan
perkembangan, dengan mengikuti proses yang alami. 36
D. Kerangka Berpikir
Masa remaja adalah suatu masa perubahan dari masa .anak-anak menuju
kemasa dewasa. Pada masa ini terjadilah berbagai macam perubahan kejiwaan
yang mengguncang jiwa mereka. Oleh sebab itu terkadang dimasa ini sering
sekali kita melihat perilaku remaja yang suka membantah jika diperintah oleh
oarang tua, suka marah-marah terhadap temannya, mulai membangkang jika
dinasehati oleh guru/orang tua, dan banyak pula dari mereka yang terjebak dalam
penyimpangan moral seperti terlibat dalam tawuran/tindak kekerasan antar siswa,
mengkonsumsi obat-obatan terlarang (narkoba), terlibat dalam pergaulan bebas
antara laki-laki dengan perempuan dan lain sebagainya. Hal yang telah disebutkan
di alas sangatlah memungkinkan terjadi disebabkan karena mereka memiliki ego
yang tinggi sehingga apabila orang dewasa melarang tindakannya, mereka tidak
suka dan bahkan membangkang.
Salah satu penyebab ha! tersebut terjadi karena kurangnya pembinaan
keagamaan yang seharusnya diberikan sejak mereka masih anak-anak sampai
menginjak usia rernaja. Selain itu juga di era globalisasi ini sangat memungkinkan
bagi para remaja mengikuti dan mengambil budaya-budaya dari barat misalnya;
29
cara berpakaian yang memperlihatkan lekuk tubuh, pergaulan bebas antara laki
lald dan perempuan dan lain sebagainya.
Untuk menghadapi masalah-masalah tersebut perlu diadakan sebuah
strategi penanggulangan khususnya di lingkungan sekolah karena di sekolah
mereka lebih banyak bergaul dengan teman-teman seusianya dan juga sekolah
sebagai tempat mereka menerima dan mengambil ilmu-ilmu pengetahuan baik
ilmu eksak, ilmu sosial, dan ilmu akhlak/ibadah (keagamaan). Di antara strategi
strategi untuk menanggulangi penyimpangan-penyimpangan moral di lingkungan
sekolah antara lain:
a. Perlu optimalisasi fungsi lembaga OSIS sebagai lembaga s1swa yang
berada di dalam sekolah.
b. Pengembangan kegiatan-kegiatan OSIS yang menarik minat siswa.
c. Mensinergikan kegiatan-kegiatan OSIS di lingkungan rumah tangga,
sekolah dan masyarakat.
Dengan dilaksanakannya strategi-strategi sebagaimana yang telah penulis
sebutkan di atas semoga dapat memberikan hasil yang baik untuk siswa/siswi
tersebut, dan diharapkan pula siswa/siswi dapat memiliki adab yang baik, perilaku
sopan dan santun, berakhlak mulia serta rajin dan bertanggungjawab.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka berfikir di atas maka pertanyaan yang akan muncul
dalam penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh positif antara organisasi
siswa intra sekolah (OSIS) terhadap pembentukan akhlak siswa.
Dengan demikian, bahwa hipotesis yang akan diajnkan dalam penelitian ini
adalah:
Ha: Ada pengaruh positif antara organisasi siswa intra sekolah (OSIS) terhadap
pembentukan akhlak siswa.
Ho: Tidak ada pengaruh positif antara organisasi siswa intra sekolah (OSIS)
terhadap pembentukan perilaku akhlak siswa.
:angka Berpikir
I INPUT]
Kondisi umum remaJa
i Jiwa/moral masih lab ii Suka membantah Suka marah-marah Mulai membangkang Memiliki ego yang tinggi Terjebak dalam penyimpangan moral
Kurangnya pembinaan - keagamaan pada lembaga OSIS
• I PROSES I
~ I Strategi . -j
i • Perlu optimalisasi fungsi
lembaga OSIS • Pengembangan kegiatan-
kegiatan OSIS yang menarik - minat siswa ,_ • Mensinergikan kegiatan-
kegiatan OSIS di lingkungan rum ah tangga, sekolah, dan masyarakat.
j Fee~back
•
•
I OUT PUT I
Remaja yang diidealkan
• Berperilaku santun • Memiliki adab yang baik • Berakhlak mulia • Rajin dan bertanggung
jawab
<..» 0
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di M.A Manaratul Islam yang beralamat di
Jl.Madrasah No.12 Cilandak-Jakarta Selatan. Adapun waktu peiaksanaan
penelitian terhitung dari bulan Oktober hingga Desember 2008.
B. Variabel Penelitian
Di dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang dijadikan sebagai acuan
dalam pengamatan, guna memperoleh data dan kesimpulan empiris mengenai
pengarnh organisasi siswa intra sekolah (OSIS) terhadap pembentukan perilaku
akhlak siswa, yaitu:
1. Variabel bebas (Variabel Jndependen), yaitu variabel yang dapat
memberikan pengarnh terhadap variabel lain, yaitu kegiatan-kegiatan
OSIS (variabel X).
2. Variabel terikat (Variabel Dependen), yaitu variabel yang dipengarnhi
oleh variabel bebas, yaitu pembentukan perilaku akhlak sisiwa (variabel Y).
C. Pendekatan dan Metode Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif. Pendekatan ini dipilih karena sesuai dengan sifat dan karakteristik
masalah yang akan diangkat, yakni mengenai pengarnh organisasi siswa intra
•e1<olah ferhadap pembentukan perilaku akhlak siswa. Selain itu juga akan
digunakan metode kualitatif untuk melengkapi penggalian data yang tidak
33
E. Teknik Pengnmpulan Data
Untuk memperoleh data yang obyektifberdasarkan kebenaran yang terjadi
dilapangan maka digunakan beberapa teknik pengumpulan data diantaranya:
1. Angket
~
~
Angket disusun dan disebarkan kepada responden (sampel penelitian) untuk
memperoleh infotmasi mengenai pengarnh organisasi siswa intra sekolah
(OSIS) terhadap pembentukan perilaku akhlak siswa. Setiap angket terdi1i
dari 15 pemyataan untuk variabel X yaitu tentang pengarnh organisasi siswa
intra sekolah (OSIS) dan 15 pertanyaan untuk variabel Y yaitu tentang
perilaku akhlak siswa. Jadi dalam angket ini terdapat 30 pertanyaan. Setiap
variabel mempunyai 10 petianyaan positif dan 5 pemyataan negatif. Bentuk
angket yang penulis gunakan adalah model skala Liketi, yaitu bentuk
kuisioner yang mengungkapkan sikap dari responden dalam bentukjawaban
: sangat setuju (SS), setuju (S),kurang setuju (KS), tidak setuju (TS), dan
sangat tidak setuju (STS). 3 Sebagai acuan berikut ini disampaikan
ketentuan penskoran item tersebut:
Skor untuk pernyataan positif:
Sangat setuju 5
Setuju 4
Kurang setuju :3
Tidak setuj u : 2
Sangat tidak setuju I
Skor untuk pemyataan negatif:
Sangat tidak setuju : 5
Tidak setuju :4
Kurang setuju : 3
Setuju 2 / Sangat setuju I •·
34
KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN
Tabel 1
Variabel Dimensi Indikator No Soal Jml + -
I. Variabel (x) Tujuan Pengembangan 1,2 3 3 pengarnh kognisi, afektif dan
. . . psikomotorik siswa orgamsas1 s1swa
I intra sekolah
Intensitas Keaktifan 4,5 6 3 berorganisasi
Manfaat Pengembangan diri 7,8 9 3 Motivasi intrinsik Kemauan dan 10, 12 3 dan ekstrinsik komitmen 11 Sikap Kesadaran 13, 15 3
(kepekaan) dan 14 tanggung jaw ab
Jumlah 15 2. Variabel (x) Akhlak terhadap - Memperhatikan 16, 19 5
pembentukan guru dengan baik pada 17, pe1ilaku akhlak saat guru 18, s1swa menerangkan 20
- Mengucap salam bila bertemu dengan gum
- Mematuhi setiap tata tertib yang diberikan oleh guru
- Berbicara kasar terhadap guru
- Berpakaian sesuai dengan tata tertib sekolah
Akhlak terhadap - Bersikap acuh 22, 21, 5 teman terhadap teman 24, 23
yang mengalami 25 kesulitan
- Memaafkan teman yang berbuat kesalahan
- Berbicara kasar dengan teman
- Membantu teman
35
kesulitan - Menghindari
pertengkaran Akhlak terhadap - Menyontek pada 27, 26, diri sendiri saat ujian 28, 29
- Menyesali setelah 30 melakukan kesalahan
- Bersyukur atas prestasi yang dimiliki
- Merasa paling pintar di sekolah
- Berkata jujur kepada setiap orang
Jumlah
2. Observasi
Observasi merupakan alat pengumpulan data dengan cara mendatangi dan
mengamati secara langsung bentuk perilaku akhlak pada siswa di sekolah.
3. Wawancara
Wawancara m1 dilakukan untuk mengumpulkan data tentang
pandangan/persepsi perilaku ald1lak siswa tentang pengaruh lembaga OSIS
terhadap pembentukan akhlak siswa.
F. Teknik Pengolahan Data
Adapaun teknik pengolahan data yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Editing, dalam pengolahan data yang pertama kali dilakukan adalah
editing. Ini berarti bahwa semua angket harus diteliti satu persatu tentang
kelangkapan dan kebenaran pengisian angket sehingga terhindar dari
kekeliruan dan kesalahan.
2. Skoring, setelah melalui tahap editing, maka selanjutnya penulis
memberikan skor terhadap pemyataan yang ada pada angket. Pemyataan
positif diccri skor 5, 4,3,2, 1, sedangkan pemyataan negatif sebaliknya.
5
15
36
3. Tabulating, selanjutnya adalah penghitungan terhadap hasi skor yang
telah ada. Penulis memindahkan jawaban responden ke dalam blanko yang
telah tersusun rapi dan rinci dalam bentuk tabel.
Sedangkan data observasi dan wawancara akan diolah melalui proses
klasifikasi masalah kemudian dilakukan intepretasi data dengan menggunakan
kerangka konseptual yang telah dibuat.
G. Teknik Analisis Data
Data yang telah diperoleh kemudian dimasukkan kedalam tabulasi dan
dicari prosentasenya dengan rumus prosentase sederhana yaitu dengan ketentuan
simbol sebagai berikut:
F P=--X 100%
N
Keterangan:
p
F
N
100%
Presentase untuk setiap jawaban.
Frekuensi jaw ab an responden.
Jumlah responden.
Bilangan Tetap (konstan).
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum MA. Manaratul Islam
I. Sejarah Berdirinya
Madrasah lahir seiring dengan berkembangnya agama Islam di Nusantara,
sehingga bentuk madrasah telah mengalami perubahan yang cukup panjang, yaitu
dari bentuk yang sangat sederhana seperti pengajian-pengajian sampai dengan
bentuk madrasah yang sekarang ini. Disamping itu madrasah selalu muncul dari
masyarakat, artinya lahimya madrasah karena masyarakat di suatu tempat
memerlukan pendidikan agama, yang kemudian berkembang dengan tujuan untuk
meningkatkan kecerdasan masyarakat.
Kondisi di atas menunjukkan bahwa madrasah sebenamya milik
masyarakat, besar dan berkembang ditengah masyarakat. Kita tahu bahwa yang
mendirikan madrasah adalah masyarakat, baik melalui bentuk yayasan maupun
pribadi-pribadi dengan melalui cara hibbah dan wakaf. Dengan demikian dana
yang terhimpun juga berasal masyarakat yang jumlahnya relatif sangat sederhana.
Dengan dipelopori oleh para ulama, tokoh masyarakat di wilayah
Gandaria dan sekitamya maka didirikanlah suatu yayasan yang beroreintasi
kepada pendidikan dan sosial kemasyarakatan. Y ayasan tersebut diberi nama
"Yayasan Pendidikan Manaratul Islam" pada tahun 1949, yang memiliki arti dari
"Manaratul" adalah tempat yang dibuat untuk menyiarkan atau menyebarkan
suatu berita, dalam bahasa Indonesia berarti menara. Jadi arti Manaratul Islam
' ' '
38
Lembaga pendidikan yang mula-mula diselenggarakan adalah Madrasah
lbtidaiyah (MI) yang didirikan pada tahun 1949, Madrasah Tsanawiyah (MTs)
talrnn 1967, dan SPIAIN (Sekolah Persaiapan IAIN tahun 1970. Namun selama
beroperasi selama dua tahun SPIAIN ditutup pada tahun 1972, dan dilanjutkan
dengan Madras ah Aliyah yang mulai beroperasi pada 1973.
Selain lembaga pendidikan formal, Yayasan Pendidikan Manaratul Islam
JUga mendirikan Pondok Pesantren Miftahul Ulum pada tahun 1980 sebagai
pendukung dalam pengembangan kemampuan siswa dalam pengetahuan agama,
khususnya.
2. Visi, Misi dan Tujuan MA. Manaratul Islam
a. Visi
Cerdas, Kreatif, Inovatif, Mandiri, Berprestasi, dan Berwawasan IPTEK
dengan Berlandaskan IMT AQ.
b. Misi
1) Mencetak lulusan yang berkualitas dalam akademik, memiliki life
skill yang mapan, dan be1prilaku akhlak al-karimah.
2) Peningkatan profesionalisme tenaga pendidik dan kependidikan.
3) Terciptanya suasana pembelajaran yang kondusif, aktif, dan
kolaboratif dengan dukungan sarana dan prasarana yang memadai.
4) Memberikan pelayanan dan bimbingan yang bennutu, cepat, tepat dan
akurat.
c. Tujuan Madrasah
l) Akademik
Mencapai rata-rata SKBM 7.20 .
Nilai Ujian Nasional 6.75 dan nilai Ujian Madrasah 7.75.
Penerimaan lnlusan di PTN dan UIN 60%.
2) Non Akademik
Pengembangan agrobisinis tanaman hias dan buah-buahan.
Pengembangan metode dakwah kontektual kepada remaja.
Menjuarai perlombaan olahraga cabang bola. voli, basket, sepak
3.
39
Menjuarai perlombaan kesenian cabang marawis, pidato bahasa
Arab dan Ingg1is, Kaligrafi, dan MTQ tingkat DKI Jakarta.
Identitas MA. Manaratul Islam
a. Nama Madrasah : Madrasah Aliyah Manaratul Islam
b. Alamat Madrasah : JI. Madrasah No.12 Rt.001/01
c. Kelurahan : Gandaria Selatan
d. Kecamatan : Cilandak
e. Ko tam ad ya : Jakarta Selatan
f. Provinsi : DKI Jakarta
g. Nama Kepala Sekolah : H. Syafi'i Hamzah, Le
h. Standar Madrasah : Pennanen
I. Nomor Statistik Madrasah (NSM) : 312317120013
J. Tahun Didirikan/Dibangun : 1949
k. Tahun Beroperasi : 1973
I. Akreditasi : Terakreditasi dengan Nilai B
Nomor : KW.094/4/KP.08.8/4353/2005
Tahun : 2005
m. Status Tanah : Milik Yayasan I Wakaf
n. Luas tanah : 3000 m2
4. Keadaan Siswa dan Guru
a. Jumlah siswa tahun pelajaran 2008/2009
Tabel 2
KE LAS LAKI-LAKI PEREMPUAN
x 35 42
XI IPA 17 24
XIIPS 22 21
XII IPA 13 27
XIIIPS 22 17
JUMLAH 109 131
JUMLAH
77
41
43
40
39
239
40
Siswa yang tercatat tahun ajaran 2008-2009 yaitu 239 siswa yang terdiri
dari kelas X sebanyak 2 kelas, kelas XI sebanyak 2 kelas, dan kelas XII sebanyak
2 kelas. Para siswa ini berasal dari Sekolah Tingkat Pertama/Madrasah
Tsanawiyah yang berbeda, namun berdasarkan hasil observasi menggambarkan
hampir 70% dari siswa-siswi berasal dari Madrasah Tsanawiyah swasta maupun
negeri, sedangkan selebihnya berasal dari SMP swasta dan negeri. Jika ditinjau
lebih dalam latar belakang para siswa maka penulis menemukan banyak
perbedaan yang cukup beragam. Dari data siswa yang diberikan oleh pihak
sekolah, jenis pekerjaan orang tua diantaranya: buruh, wiraswata, karyawan
swasta, PNS, guru, pensiunan PNS, pedagang, dan ada pula dari siswa yang sudah
tidak memiliki orang tua (yatim piatu) atau yatim. Mengenai domisili siswa yang
tercatat dari data siswa yaitu sebagian besar siswa domisilinya berdekatan dengan
sekolah MA. Manaratul Islam yaitu di jl. Madrasah No. 12 Cilandak-Jakarta
Selatan dan sebagian lainya yang rumalmya jauh dari sekolah tersebut mereka
bermukim di Pondok Pesantren Miftahul Ulum yang memang satu yayasan
dengan sekolah tersebut.
b. Jumlah siswa 6 (enam) tahun terakhir
Tabel 3
Tahun 2003/2004 2004/2005 2005/2006 2006/2007
KelasX 50 43 64 80
Kelas XI 34 41 50 63
Kelas XII 56 34 41 53
Jumlah 140 118 155 196
2007/2008 2008/2009
83 77 .
80 84
61 79
224 239
Kelas yang ada pada MA Manaratul Islam terdiri dari 3 kelas yaitu kelas
X yang memiliki 2 rombongan belajar yaitu kelas Adan B, kelas XI IPA dan IPS
dan kelas XII IPA dan IPS. Jika dilihat dari jumlah siswa dari tahun ajaran 2003-
2004 sampai dengan 2008·2009 pada permulanya jumlah siswa yang masuk pada
tahun ajaran 2003-2004 yaitu sebanyak 140 siswa terhitung dari kelas X sampai
dengan kelas XI, kemudian pada tahun setelalmya yaitu tahun ajaran 2004-2005
men!!alami nenurunan iumlah siswa meniadi 118 ha! ini disebabkan pada tahun
41
ini jumlah siswa yang masuk di sekolah ini berkurang. Tetapi setelah tahun ajaran
2004-2005 sekolah ini mengalami peningkatan jumlah siswa yang masuk ke
sekolah ini dari tahub lee tahun sampai dengan sekarang yaitu tahun ajaran 2008-
2009.
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
c. Data keadaan Guru Tahun 2008/2009
Tabel 4
Nama Jenis Pendidikan
Kelamin Terakhir
Drs. Nurdin, MM L S-2
Drs. H. Syamsudin L S-1
II.Abdul Aziz L.c L S-1
Hj. Husnawati S. Pd p S-1
Dra. Maesaroh p S-1
Drs. Endang Sofyan L S-1
Dra. Nurlela Abdilah p S-1
Sri Wahnuritin S. Pd p S-1
Fitriah S. Pd p S-1
Drs. Rusdy Djuwaid L S-1
Hj. Zumi Annida, BA p DIII
Nurjannah, S. Pd p S-1
Drs. Abdul Mutholib L S-1
Drs. Mawardi, M.Pd L S-2
Ida Farida, S. Pd p S-1
Ahmad Sobari, S. Pd L S-1
Drs. Muslim L S-1
Aziz Mukri, S.Ag L S-1
Nabila Syafi 'i S. Pd p S-1
Dra. Siti Azizah p S-1
Jab a tan Status
Guru BK PNS
GuruAgama Honorer
Guru B.Arab Honorer
Guru B.Inggris PNS
GuruPPKN Honorer
Guru Fisika Honorer
Guru Sosiologi Honorer
Guru Biologi PNS
Guru Geo grafi PNS dan Ekonomi
Guru Ekonomi PNS dan Antropologi
Guru Akuntansi Honorer
Guru B.Indonesia Honorer
Guru Penj ask es Honorer
Guru B.Indonesia PNS
Guru Fisika Honorer
Guru TIK Honorer
Guru Matematika Honorer
Guru Agama dan Honorer SKI
Guru Kimia Guru Bantu
Guru B. Inggris Honorer
42
d. Keadaan Guru dan Karyawan Tahun 2008/2009
MA. Manaratul Islam di pimpin oleh seorang Kepala Madrasah dan Wakil
Kepala Madrasah yang dibantu oleh 20 tenaga pengajar, 2 pegawai tata usaha, dan
l pegawai kebersihan. Data tentang karyawan dan guru di MA. Manaratul Islam
dapat dilihat pada label berikut:
Tabel 5
Tu gas J enis Kelamin
Jumlah L p
Ka.Mad 1 - I Wakamad 1 - 1 Guru MP 10 10 20 Guru BK 1 - 1
TU 2 - 2 Pesuruh 1 - 1 Jumlah 15 10 26
5. Sarana dan Prasarana Pembelajaran
Tabel6
No Sarana I Ruang Jumlah Keadaan 1 Kantor Ka. Madrasah 1 Baik 2 Kantor Tata Usaha 1 Baik 3 Kantor Guru 1 Baik 4 Kantor Adm BK 1 Baik 5 Ruang Konseling 1 Baik 6 RuangKelas 6 Baik 7 Perpustakaan I UKS 1 Baik 8 Lab IPA 1 Baik 9 Lab Komputer 1 Baik 10 Lab Bahasa 1 Baik 11 Kantor OSIS 1 Baik 12 Aula Serbaguna 1 Baik 13 Musholla 1 Baik 14 Toilet Guru 1 Baik 15 Toilet Siswa (bersama) 8 Baik 16 Gudang 1 Baik
Jumlah 30 -
Sarana dan prasarana pembelajaran yang tersedia sudah cukup memadai
dengan keadaan yang baik dan cukup layak untuk digunakan dalam proses
43
kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, dan prasara11a umum yang ada di
sekolah juga sudah cukup memadai untuk ikut menunjang kebutuhan para siswa
dan para gum di sekolah tersebut.
Tabel 7
No Sarana dan Prasarana Ket Pembelaiaran
I Laptop I Notebook I unit 2 LCD Projector I unit 3 OHP 2 unit 4 Slide 2 unit 5 Televisi 2 unit 6 VCD Player I unit 7 Amp lier 2 unit 8 Tape Recorder 2 unit 9 VCD Pembelajaran 2 set 10 CD Bahasa Inggris I set 11 Komputer 20 unit 12 Media Praktik IP A 10 set 13 Media Pral(tik Bahasa 20 set 14 Koleksi Buku Perpustakaan 250 judul
B. Analisis dan Interpretasi Data
Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 35 orang. Angket
memiliki 30 item pertanyaan. Pertanyaan nntuk variabel X sebanyak 15 item dan
pertanyaan nntnk variabel Y sebanyak 15 item. Data kuantitatif di olah ke dalam
tabel deskripsi frekuensi untuk dianalisis dan di interpretasikan sesuai dengan
kecenderungan data dan fakta yang ada.
Untuk mengetahui pengarnh Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)
terhadap pembentukan perilaku akhla]( siswa, data kuantitatif diolah dengan
menggunakan teldmik prosentase yaitu dengan rnmus prosentase sederhana
\\p = _:::__ x 100 %, sebagaimana dikemukakan pada bagian B di atas. \<. N
Keterangan :
P = Prosentse
F Frekuensi
44
Di bawah ini penulis sampaikan data kuantitatif dari jwaban angket para
siswa MA. Manaratul Islam. Sebagaimana terdapat dalam tabel sampai dengan
tabel berikut ini :
1. Angket tentang Pengarnh Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)
Tabel 8
Bijaksana dalam menghadapi masalah
Alternatif Jawaban F %
a. Sangat Setuju 7 20
b. Setuju 17 48,5
c. ):<.urang Setuju 10 28,5
d. Tidak Setuju - -
e. Sangat Tidak Setuju 1 3
Jumlah 35 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jawaban mereka ketika menjadi
pengurus OSIS adalah mereka merasa lebih bijaksana dalam menghadapi
masalah, yang menyatakan sangat setuju sebanyak 20%, setuju 48,5%, kurang
setuju 28,5%, tidak setuju tidak ada, sangat tidak setuju 3%. Data ini
menunjuldcan bahwa ketika menjadi pengurus OSIS mereka merasa lebih
bijaksana dalam menghadapi masalah. Kenyataan ini terbukti dari pernyataan
responden yang menjawab dengan nada setuju sebanyak 68,5%.
Tabel 9
Bersikap baik dan kemampuan berkomnnikasi dengan orang lain
Alternatif Jawaban F %
a. Sangat Setuju 26 74
b. Setuju 9 26
c. Kurang Setuju - -
d. Tidak Setuju - -
e. Sangat Tidak Setuju - --
Jumlah 35 100
45
Dari label di alas dapal dikelahui bahwa jawaban mereka unluk menjadi
pengurus OSIS yang dibuluhkan bukan hanya pinlar saja tetapi sikap yang baik
dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain, yang menyalakan sangat
setuju 74%, setuju 26%, yang menyatakan kurang setuju, tidak setuju, dan tidak
sangal setuju tidak ada. Hal ini menunjukkan bahwa untuk menjadi pengurus
osrs bukan hanya pintar tapi juga harus memiliki sikap yang baik dan
kemampuan berkomunikasi yang baik pula dengan orang lain. Kenyataan ini
terbukti dari jawaban responden yang menjawab dengan nada setuju sebanyak
100%.
Tabel IO
Malas belajar karena OSIS banyak menyita waktu dan pikiran
Altematif Jawaban F %
a. Sangat Tidak setuju 5 14
b. Tidal< Setuju 13 37,5
c. Kurang Setuju 17 48,5
d. Setuju - -
e. Sangat setuju - -
Jumlah 35 100
Dari tabel di alas dapat diketahui mereka yang menjadi malas belajar
karena osrs tela11 banyak menyita waktu dan pikiran, yang menyalakan sangal
tidak setuju 14%, tidak setuju 37,5%, kurang setuju 48,5%, setuju dan sangat
setuju tidak ada. Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar dari responden
ketika menjadi pengurus OSIS mereka tidak menjadi malas belajar karena bagi
mereka soal pelajaran tetap menjadi prioritas ulama. Kenyalaan ini lerbukti dari
jawaban responden yang menjawab lidak seluju sebanyak 51,5%.
46
Tabel 11
Hadir dalam rapat OSIS
Altematif Jawaban F %
a. Selalu IO 28,5
b. Sering I5 43
c. Kadang-Kadang IO 28,5
d. Jarang - -
e. Tidak Pemah - -
Jumlah 35 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jawaban mereka selalu hadir
dalam rapat-rapat OSIS, yang menyatakan selalu 28,5%, sering 43%, kadang
kadang 28,5%, jarang dan tidak pemah tidak ada. Data ini menunjukkan bahwa
sebagian besar dari mereka sering menghadiri setiap rapat-rapat OSIS. Namun
disamping terdapat jawaban yang bemada positif yaitu jawaban selalu dan sering
temyata banyak pula dari siswa yang menjawab kadang-kadang sebesar 28,5%
kenyataan ini mence1minkan bahwa forum rapat ini kurang diminati oleh sebagian
pengurus OSIS keadaan tersebut disebabkan kurangnya kesadaran oleh sebagian
pengurus OSIS tentang kewajiban mereka dalam menjalankan tugas dan tanggung
jawab keorganisasian.
Tabel 12
Menjadi bagian dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan OSIS
Altematif Jawaban F %
a. Selalu 7 20
b.Sering 9 26
c. Kadang-Kadang I2 34
d. Jarang 3 8,5
e. Tidak Pemah 4 11,5
Jumlah 35 IOO
47
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pemyataan mereka hampir dari
program OSIS selalu mengan1bil bagian dari pelaksanaan kegiatannya, yang
menyatakan selalu 20%, sering 26%, kadang-kadang 34%, jarang 8,5%, dan tidak
pemah 11,5%. Data ini menunjukkan bahwa alasan mereka mengambil bagian
dari pelaksanaan kegiatan-kegiatan OSIS cukup beragam. Namun ada sebagian
kecil dari responden yang menjawab jarang sebesar 20%, kenyataan ini
membuktikan bahwa tidak semua dari pengurus OSIS selalu aktif pada setiap
kegiatan yang dibuat oleh OSIS itu sendiri keadaan ini dikarenakan bagi pengurus
OSIS yang berdomisili di pondok pesantren tidak mudah dalam membagi waktu
karena mereka terikat dengan peraturan pesantren yang tidak membolehkan
santrinya untuk keluar masuk pesantren semaunya.
Tabel 13
Jarang mengikuti kegiatan-kegiatan OSIS
Alternatif Jaw ab an F %
a. Sangat Tidak setuju 6 17
b. Tidak Setuju 14 40
c. Kurang Setuju 12 34
d. Setuju 1 3
e. Sangat setuju 2 6
Jumlah 35 100
Dari tabel di atas dapat diketahui jawaban mereka walaupun telah menjadi
pengurus OSIS tetapi jarang sekali mengikuti kegiatan-kegiatan OSIS, yang
menyatakan sangat tidak setuju 17%, tidak setuju 40%, kurang setuju 34%, setuju
3%, dan sangat setuju 6%. Data ini menunjukkan bahwa mereka tidak setuju
ketika menjadi pengurus OSIS jarang sekali mengikuti kegiatan-kegiatan OSIS.
Kenyataan ini terbukti dari jawaban responden yang menyatakan dengan nada
tidak setuju sebanyak 57%, data ini mempakan jawaban pendukung dari
pernyataan angket sebelumnya label nomor 11.
48
Tabet 14
Tersalurnya bakat dengan baik dan benar
Alternatif J awaban F %
a. Sangat Setuju 1 3
b. Setuju 24 68
c. Kurang Setuju 9 26
d. Tidak Setuju 1 3
e. Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah 35 100
Dari label di atas dapat dilcetahui jawaban responden setelah mengikuti
kegiatan OSIS merasa bakatnya tersalnrkan dengan baik dan benar, yang
menyatakan sangat setuju 3%, setuju 68%, lcurang setuju 26%, tidak setuju 3%
dan sangat tidak setuju tidak ada. Data ini menunjukkan bahwa mereka setuju
bahwa dengan megikuti kegiatan OSIS bakat yang ada pada diri mereka
tersalurlcan dengan baik dan benar. Kenyataan ini terbukti dari pernyataan
responden yang bemada setuju sebanyak 71 %.
Tabel 15
Memahami karakteristik orang lain
Altematif Jawaban F %
a. Sangat Setuju 4 11
b. Setuju 23 66
c. Kurang Setuju 7 20
d. Tidak Setuju 1 " .)
e. Sangat Tidak Setuju - -Jumlah 35 100
Dari tabel di atas dapat diketalmi jawaban lcarena seringnya mengikuti
rapat dan kegiatan OSIS mereka merasa dapat memahami karakteristik teman
temannya, yang menyatakan sangat setuju 11 %, setuju 66%, kurang setuju 20%,
tidalc setuju 3%, dan sangat tidalc setuju tidak ada. Data ini menunjukkan bahwa
mereka setuju dapat memahan1i lcaralcteristik teman-temannya dikarenakan
49
seringnya bersosialisasi dalam mengikuti rapat dan kegiatan OSIS. Kenyataan ini
terbukti dari pemyataan responden yang menjawab dengan nada setuju sebanyak
77%.
Tabel 16
Tidak ada perubahan kepribadian yang baik
Altematif Jawaban F %
a. Sangat Tidak setuju 4 11
b. Tidak Setttju 9 26
c. Kurang Setuju 19 54
d. Setuju 2 6
e. Sangat setuju 1 3
Jumlah 35 100
Dari tabel di atas dapat diketahui jawaban responden merasa tidak ada
perubahan kepribadian yang baik untuk dirinya dan teman-teman walaupun telah
mengikuti kegiatan-kegiatan OSIS yang menyatakan sangat tidak setuju 11 %,
tidak setuju 26% kurang setuju 54%, setuju 6%, sangat setuju 3%. Data ini
menunjukkan bahwa temyata selama mereka mengikuti kegiatan-kegiatan OSIS
terjadi perubahan yang cukup positif pada diri mereka terutama yang berkaitan
dengan perubahantingkah laku terhadap orang lain dan diri sendiri. Kenyataan ini
terbukti dari jawaban mereka dengan nada kurang setuju jika tidak ada perubahan
yang baik bagi dirinya dan teman-teman sebanyak 91 %.
Tabel 17
Mengiknti kegiatan-kegiatan OSIS atas kemanan sendiri
Alternatif Jawaban F %
a. Sangat Setuju 5 14,5
b. Setuju 20 57
c. Kurang Setuju 10 28,5
d. Tidak Setuju - -
e. Sangat Tidak Setuju - -Jumlah 35 100
50
Dari tabel di atas dapat diketahui pemyataan bahwa mereka mengikuti
kegiatan-kegiatan OSIS atas kemauan diri sendiri, yang menyatakan sangat setuju
14,5%, setuju 57%, kurang setuju 28,5%, tidak setuju dan sangat tidak setuju
tidak ada. Hal ini menunjukkan bahwa mereka setuju keikutsertaannya dalam
kegiatan-kegiatan OSIS atas kemauan diri sendiri. Kenyataan ini terbukti dari
jawaban responden yang menjawab setuju sebanyak 57%.
Tabel 18
Berjanji akan melaksanakan tugas dengau baik
Altematif Jawaban F %
a. Sangat Setuju 10 28,5
b. Setuju 20 57
c. Kurang Setuju 5 14,5
d. Tidak Setuju - -e. Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah 35 100
Dari tabel di atas dapat diketahui jawaban bahwa saat mereka menjadi
pengurus OSIS berjanji akan melaksanakan tugas dengan baik, yang menyatakan
sangat setuju 28,5%, setuju 57%, kurang setuju 14,5%, tidak setuju dan sangat
tidak setuju tidak ada. Data ini menunjukkan bahwa mereka setuju ketika terpilih
menjadi pengurus OSIS akan be1janji melaksanakan tugas dengan baik.
Kenyataan ini terbukti dari jawaban responden yang menjawab dengan nada
setuju sebanyak 85,5%.
Tabel 19
Menerima tanggung jawab sebagai pengurus OSIS atas perintah sekolah
Altematif Jawaban F %
a. Sangat Tidak setuju 1 3
b. Tidak Setuju I 3
c. Kurang Setuju 9 26
d. Setuju 21 60
e. Sangat setuju 3 8
Jumlah 35 100
51
Dari label di atas dapat diketahui pemyataan babwa mereka menerima
tanggung jawab sebagai pengurus OSIS untuk memenuhi perintah dari pihak
sekolah. ·Yang menyatakan sangat tidak setuju 3%, tidak setuju3%, kurang setuju
26%, setuju 60%, sangat setuju 8%. Data ini menunjukkan bahwa mereka setuju
menerima tanggung jawab sebagai pengurus OSIS alas perintah sekolah bukan
atas kemauan sendiri akan tetapi walaupun alas perintah sekolah tidak mengurangi
kesadaran dan komitmen mereka terhadap tugas dan tanggung jawab sebagai
pengurus OSIS terpilih, Kenyataan ini terbukti dari jawaban responden yang
menjawab dengan nada setuju sebanyak 68%.
Tabel 20
Keaktifan dan keseriusan dalam menjalankan tugas
Altematif Jawaban F % a. Sangat Setuju 14 40 b. Setuju 20 57 c. Kurang Setuju 1 3 d. Tidak Setuju - -e. Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah 35 100
Dari label di atas dapat diketahui jawaban bahwa unluk menjadi pengurus
OSIS yang baik dibutuhkan keaklifan serta keseriusan dalam menjalankan tugas,
yang menyatakan sangat setuju 40%, setuju 57%, kurang setuju 3%, tidak setuju
dan sangat tidak setuju tidak ada. Data ini menunjukkan bahwa mereka setuju
dalam menjalankan kepengurusan OSIS dibutuhkan keseriusan dan keaktifan.
Kenyataan ini terbukti dari jawaban responden yang menjawab dengan nada
setuju sebanyak 97%.
Tabel 21
Bertanggung jawab dalam setiap program yang dilaksanakan
Altemalif J awaban F % a. Sangat Setuju 14 40
b. Setuju 20 57 c. Kurang Setuju 1 3 d. Tidak Setuju - -e. Sangat Tidak Setuju - -
T11ml~h '<; 1 {){)
52
Dari label di atas dapat diketahui jawaban bahwa menjadi pengurus OSIS
harus selalu bertanggung jawab dalam setiap program kegiatan yang telah
dilaksanakan, yang menyatakan sangat setuju 40%, setuju 57%, kurang setuju
3%, tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Data ini menunjukkan bahwa
mereka setuju jika menjadi pengurus OSIS harus selalu bertanggung jawab dalam
setiap program kegiatan yang telah dilaksanakan. Kenyataan ini terbukti dari
jawaban responden yang rnenjawab dengan nada setuju sebanyak 97%.
Tabel 22
Yang bertanggung jawab dari kegiatan-kegiatan OSIS adalah ketua OSIS
Altematif Jawaban F % a. Sangat Tidak setuju 12 34 b. Tidak Setuju 15 43 c. Kurang Setuju 6 17 d. Setuju 1 3 e. Sangat setuju 1 3
Jurnlah 35 100
Dari tabel di atas dapat diketahui jawaban bahwa mereka tidak harus
bertanggung jawab dengan kegiatan OSIS yang telah dilsanakan karena semua itu
adalah tanggung jawab ketua OSIS, yang rnenyatakan sangat tidak setuju 34%,
tidak setuju 43%, kurang setuju 17%, setuju 3%, sangat setuju 3%. Data ini
menunjukkan bahwa rnereka tidak setuju jika semua beban tanggung jawab OSIS
hanya dilirnpahkan pada ketua OSIS saja. Kenyataan ini terbukti dari jawaban
responden yang rnenjawab dengan nada setuju sebanyak 77%.
2. Angket pembentnkan perilaku akhlak siswa
Tabel 23
Memperhatikan gnru menerangkan pelajaran
Altematif Jawaban F % a. Selalu 12 34 b. Sering 18 51,5 c. Kadang-Kadang 5 14,5
d. Jarang - -e. Tidak Pemah - -
53
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jawaban mereka memperhatikan
guru ketika menerangkan pelajaran, yang menyatakan selalu 34%, sering 51,5%,
kadang-kadang 14,5%, jarang dan tidak pemah tidak ada. Data ini menunjukkan
bahwa mereka sering memperhatikan guru ketika menerangkan pelajaran sebesar
51,5%. Kenyataan ini membuktikan bahwa tidak semua sISwa selalu
memperhatikan guru ketika sedang menerangkan pelajaran, ini berarti masih
kurangnya kesadaran siswa tentang pentingnya memperhatikan pelajaran, tetapi
bukan berarti dengan keadaan tersebut para siswa menj adi tidak menghonnati
guru-gurunya.
Tabel 24
Mengucap salam bila bertemn dengan guru
Altematif Jawaban F %
a. Selalu 12 34
b. Sering 15 43
c. Kadang-Kadang 8 23
d. Jarang - -e. Tidak Pemah - -
Jumlah 35 100
Dari label di atas dapat diketahui bahwa jawaban mereka bila bertemu
dengan gnru mengucapkan salam, yang menjawab selalu 34%, sering 43%,
kadang-kadang 23%, jarang dan tidak pemah tidak ada. Data ini menunjukkan
bahwa mereka sering mengucapkan salam bila be1iemu dengan guru. Kenyataan
ini terbukti dari jawaban responden yang menjawab dengan nada positif sebanyak
77%.
Tabel 25
Mematuhi tata tertib yang diberikan oleh guru
Altematif J awaban F %
a. Selalu 6 17
b. Sering 15 43
c. Kadang-Kadang 14 40
d. Jarang - -e. Tidak Pemah - -
- . . - -
54
Dari label di alas dapal dikelalmi bahwa jawaban mereka mematuhi setiap
tata tertib yang diberikan oleh guru, yang menyatakan selalu 17%, sering 43%,
kadang-kadang 23%, jarang dan tidak pernah tidak ada. Data ini menunjukkan
bahwa hanya 17% yang selalu mematuhi tata tertib yang diberikan oleh guru.
Keadaan ini mencenninkan bahwa siswa masih perlu bimbingan yang intensif
agar mereka menyadari akan tata tertib yang berlaku di sekolah dan perlu tindakan
yang tegas untuk menanganinya.
Tabel 26
Berbicara kasar jika berhadapan dengan guru
Alternatif Jawaban F %
a. Tidak Pernah 29 82,5
b. Jarang 5 14,5
c. Kadang-Kadang I 3
d. Sering - -
e. Selalu - -
Jurnlah 35 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jawaban mereka suka berbicara
kasar jika berhadapan dengan guru, yang menyatakan tidak pernah 82,5%, jarang
14,5%, sering dan selalu tidak ada. Data ini menunjukkan bahwa mereka tidak
pernah berbicara kasar jika berhadapan dengan guru. Kenyataan ini terbukli dari
jawaban responden yang menjawab dengan nada positif sebanyak 82,5%.
Tabel 27
Memperhatikan kerapihan dalam berpakaian
Alternatif J awaban F %
a. Selalu 13 37
b. Sering 9 26
c. Kadang-Kadang 10 28,5
d. Jarang 3 8,5
e. Tidak Pernah - -Tnml~h v; rnn
55
Dari tabel di atas dapat diketabui babwa jawaban rnereka yang selalu
rnernperhatikan kerapihan dalarn berpakaian sesuai dengan tata tertib yang
berlaku, yang rnenyatakan selalu 37%, sering 26%, kadang-kadang 28,5%, jarang
8,5% dan tidak pernah tidak ada. Data ini rnenunjukkan bahwa hanya 37% yang
selalu rnernperhatikan kerapihan dalarn berpakaian jika di sekolah keadaan ini
disebabkan kurangnya kesadaran siswa terhadap tata tertib yang berlaku di
sekolah karena rnereka masih menyepelekan ha! itu.
Tabel 28
Bersikap acuh dengan teman yang rnengalami kesulitan
Alternatif J awaban F %
a. Tidak Pernah 17 48,5
b. Jarang 11 31,5
c. Kadang-Kadang 6 17
d. Sering 1 3
e. Selalu - -
Jumlah 35 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jawaban mereka akan bersikap
acuh dengan teman yang mengalami kesulitan, yang menyatakan tidak pernah
48,5%, jarang 31,5%, kadang-kadang 17%, sering 3%, dan selalu tidak ada. Data
ini menunjukkan bahwa mereka tidak pemah selalu bersikap acuh terhadap teman
yang mengalami kesulitan. Kenyataan ini terbukti dari jawaban responden yang
menjawab dengan nada positif sebanyak 79,5%.
Tabel 29
Memaaflrnn teman yang berbuat kesalahan
Alternatif Jawaban F %
a. Selalu 19 54
b. Sering 6 17
c. Kadang-Kadang 9 26
d. Jarang - -e. Tidak Pernah 1 3
T-----1- L oc 1 ""
56
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwajawaban mereka akan memaafkan
teman yang berbuat kesalahan, yang menyatakan selalu 54%, sering 17%, kadang
kadang 26%, jarang tidak ada, dan tidak pernah 3%. Data ini menunjukkan bahwa
mereka selalu memaafkan temannya yang berbuat kesalahan. Kenyataan ini
terbukti dari pemyataan responden yang menjawab dengan nada positif
sebanyak 71 %.
Tabel 30
Berbicara kasar terhadap teman
Alternatif J awaban F %
a. Tidak Pernah 9 26
b. Jarang 14 40
c. Kadang-Kadang 11 31
d. Se1ing 1 3
e. Selalu - -Jumlah 35 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pernyataan mereka yang suka
berbicara kasar terhadap temannya, yang menyatakan tidak pernah 26%, jarang
40%, kadang-kadang 31 %, sering 3%, dan selalu tidak ada. Data ini menunjukkan
bahwa 31 % responden yang terkadang masih berbicara kasar dengan temannya.
Keadaan ini menunjukkan dalam pergaulan remaja berbicara dengan nada kasar
adalah ha! yang sudah biasa dan dapat dimaklumi selama lawan bicaranya itu
adalah teman sebaya, karena berbicara dengan nada kasar bukan berarti menghina
atau ingin menyakiti perasaan teman.
Tabel 31
Membantu teman yang sedang mengalami kesulitan
Alternatif Jaw ab an F %
a. Selalu 11 31
b. Sering 16 46
c. Kadang-Kadang 8 23
d. Jarang - -e. Tidak Pernah - -
T111"'Y'll'-lh ~ <; 1 ()()
57
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jaw ab an mereka yang
menyatakan suka membantu teman yang sedang dalam kesulitan, yang
menyatakan selalu 31 %, sering 46%, kadang-kadang 23%, jarang dan tidak
pemah tidak ada. Data ini menunjukkan bahwa mereka sering membantu teman
yang sedang dalam kesulitan. Kenyataan ini terbukti dari jawaban responden yang
menjawab dengan nada positif sebanyak 77%.
Tabel 32
Menghadapi pertengkaran dengan teman.
Altematif Jawaban F %
a. Selalu 11 31
b. Seling 16 46
c. Kadang-Kadang 8 23
d. Jarang - -
e. Tidal( Pemal1 - -
Jumlah 35 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pemyataan jawaban yang selalu
menghindari pertengkaran dengan teman, yang menyatakan selalu 46%, sering
26%, kadang-kadang 28%, jarang dan tidak pemah tidal< ada. Data ini
menunjukkan bahwa mereka selalu menghindari pertengkaran dengan temannya.
Kenyataan ini terbukti dari jawaban responden yang menjawab dengan nada
positif sebanyak 77%.
Tabel 33
Menyontek ketika njian
Altematif Jawaban F
a. Tidak Pemal1 3
b. Jarang 7
c. Kadang-Kadang 23
d. Sering 2
e. Selalu -T ........... 1 .... 1 .. oc
%
8
20
66
6
-1(\(\
58
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pemyataan mereka tentang sering
menyontek saat ujian, yang menyatakan tidak pemah 8%, jarang 20%, kadang
kadang 66%, sering 6%, selalu tidak ada. Data ini menunjukkan bahwa sebagian
dari responden sebanyak 66% memang menyontek saat ujian. Alasan mereka
menyontek saat ujian beragam diantaranya karena kurang percaya diri dengan
jawaban sendiri, baru belajar sedikit, soal-soalnya susah dan lain-lain, ini berarti
masih kurangnya intensitas mereka dalam belajar oleh karena itu sangat
diperlukan tindakan yang tegas bagi pelaku penyontekan.
Tabel 34
Bersalah dan menyesali setelah melakukan perbuatan yang tidak baik
Altematif Jawaban F %
a. Selalu 21 60
b. Sering 9 26
c. Kadang-Kadang 5 14
d. Jarang - -e. Tidak Pemah - -
Jumlah 35 100
Dari tab el di atas dapat diketahui bahwa jaw ab an mereka merasa bersalah
dan menyesali setelah melakukan perbuatan yang tidak baik, yang menyatakan
selalu 60%, sering 26%, kadang-kadang 14%, jarang dan tidak pemah tidak ada.
Data ini menunjuk:kan bahwa merek:a selalu merasa bersalah dan menyesali
setelah melakukan perbuatan yang tidak baik:. Kenyataan ini terbukti dari jaw ab an
responden yang menjawab dengan nada positif sebanyak 86%.
Tabel 35
Bersyukur dan puas dengan prestasi yang telah dicapai
Altematif Jawaban F %
a. Selalu 14 40
b. Se1ing 9 26
c. Kadang-Kadang 7 20
d. Jarang I 3
e. Tidak Pemah 4 11 Tn....,...1,...1 .. ~- "'"
59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jawaban mereka merasa
bersyukur dan puas dengan prestasi yang telah dicapai, yang menyatakan selalu
40%, sering 26%, kadang-kadang 20%, jarang 3%, tidak pernah 11 %. Data ini
menunjukkan bahwa mereka selalu bersyukur dan puas dengan prestasi yang telah
dicapai. Kenyataan ini terbukti dari jawaban responden yang menjawab dengan
nada positif sebanyak 66%.
Tabel 36
Merasa paling pintar di antara teman-teman yang Iain
Alternatif Jawaban F %
a. Sangat Tidak setuju 12 34
b. Tidak Setuju 16 46
c. Kurang Setuju 7 20
d. Setuju - -
e. Sangat setuju - -
Jumlah 35 100
Dari tabel di alas dapat diketahui bahwa jawaban mereka ketika nilai
pelajarannya bagus-bagus mereka meras bahwa dirinya adalah orang paling pintar
diantara teman-temannya, yang menyatakan tidak sangat setuju 34%, setuju 46%,
kurang setuju 20%, setuju dan sangat setuju tidak ada. Data ini menunjukkan
bahwa mereka tidak setuju jika mereka merasa paling pintar di antara teman
temannya. Kenyataan ini terbukti dari jawaban responden yang menyatakan
dengan nada positif sebanyak 80%.
Tabel 37
Berka ta jujur kepada setiap oarang
Alternatif Jawaban F %
a. Selalu 5 14,5
b. Sering 17 48,5
c. Kadang-Kadang 13 37
d. Jarang - -e. Tidak Pernah - -
T~H...-.1,..1 ... oc ""'
60
Dari tabel di atas dapat diketabui babwa jawaban mereka selalu berkata
jujur kepada setiap orang, yang menyatakan selalu 14,5%, sering 48,5%, kadang
kadang 37%, jarang dan tidak pernab tidak ada. Hal ini menunjukkan babwa nilai
kejujuran masib menduduki tempat yang tinggi. Kenyataan ini terbukti dari
jawaban responden yang menyatakan dengan nada positifsebanyak 63%.
3. Ulasan
Berdasarkan basil observasi, wawancara dan didukung pula dengan basil
angket yang diberikan kepada siswa yang notabennya adalab pengurus-pengurus
OSIS sebanyak 35 responden dengan perincian sebagai berikut 15 pernyataan
untuk variabel X yaitu tentang Pengarub Organisasi Siswa Intra Sekolab dan 15
pernyataan untuk variabel Y yaitu Pembentukan Perilaku Akhlak Siswa. Dapat
ditarik benang merabnya babwa dalam mengikuti kegiatan-kegiatan OSIS para
pengurus OSIS sadar akan tugas dan tanggung jawabnya, yaitu mentaati (Garis
Besar Haluan Kerja OSIS) akan tetapi dalam menjalankan tugas-tugasnya
pengurus OSIS banyak mendapatkan kendala, seperti masalab waktu yang kurang
mendukung apalagi bagi pengurus OSIS yang berdomisili di Pondok Pesantren
karena bagi mereka setelab jam pulang sekolab mereka dibaruskan mengikuti
aktifitas pesantren. Selain itu kendala yang cukup berarti pada pendanaan karena
untuk membuat acara/kegiatan dibutubkan dana yang tidak kecil sementara
sumber pendapatan OSIS banya terbatas dan berasal dari kas OSIS saja. Akan
tetapi dengan banyaknya kegiatan-kegiatan OSIS, para pengurus-pengurusnya
dapat merasakan ha! yang positif yaitu perubahan perilaku yang cukup signifikan,
terbukti dari jawaban-jawaban responden tentang angket dan wawancara yang
berhubungan dengan pembentukan perilaku akhlak sebagian besar jawaban
responden menjawab dengan nada positif, contohnya jawaban mereka yang
sering membantu teman yang mengalami kesulitan sebanyak 77%, menghindari
pertengkaran dengan temannya sebanyak 63%, selalu mengucapkan salam bila
bertemu dengan guru sebanyak 77%, merasa bersalah apabila melakukan
61
perbuatan yang tidak baik dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi sebanyak
86%, berkata jujur kepada setiap orang sebanyak 63% dan lain sebagainya. Dari
data ini menunjukkan bahwa lembaga osrs memberikan kontribusi yang cukup
positif bagi siswa sehingga kesadaran siswa untuk berperilaku baik dengan orang
lain dan dirinya dapat dibenh1k melalui seringnya berinteraksi dengan teman
teman dan juga para guru melalui lembaga kesiswaan ini yaitu OSIS. Dengan
demikian hipotesis Ha: yaitu terdapat pengaruh yang positif antara organisasi
siswa intra sekolah (OSIS) terdapat pembentukan akhlak siswa akhlak siswa
diterima, sedangkan Ho: yaitu tidak terdapat pengaruh yang positif antara
organisasi siswa intra sekolah (OSIS) terhadap pembentukan akhlak siswa ditolak.
A. Kesimpulan
BABY
KESIMPULAN DAN SARAN
62
Berdasarkan basil Penelitian yang telah penulis kemukakan pada bab
sebelumnya dan dengan didukung pula data basil angket, wawancara dan
observasi, maka dapat ditarik kesimpulan antara lain:
I. Di dalam pelaksanaan program kerja OSIS, para pengurus OSIS banyak
mendapatkan kendala seperti masalah keterbatasan waktu, pendanaan dan
juga ruang gerak yaug cukup terbatas.
2. Pengurus OSIS merasa setelah keterlibatkan mereka dalam organisasi
kesiswaan di sekolah sangat tnemberikan dampak yang positif yaitu
perubahan akhlak yang cukup baik yang jika sebelumnya mereka kurang
peka terhadap bakat/potensi yang dimiliki sekarang mereka lebih bisa
mengeksplorasi potensi itu dengan cara menuangkan ide/pemikiran menjadi
sebuah kegiatan yang bermanfaat untuk para siswa di sekolah ini.
3. Relasi yang cukup baik terjalin dengan seringnya bersosialisasi dengan parta
siswa yang bukan pengurus OSIS, guru, dan juga pegawai sekolah.
4. Para pengurus OSIS, merasa sangat bertanggung jawab terhadap
kelangsungan kinerja OSIS untuk menjadikan organisasi kesiswaan ini
menjadi sebuah wadah yang mampu menampung aspirasi siswa demu
kemajuan bersama.
5. Namun, penulis menyadari pembentukan akhlak yang baik tidak semerta
merta OSIS !ah yang sangat mempengaruhi karena faktor orang tua
63
(keluarga ), teman sebaya, masyarakat merupakan pihak pendukung bagi
terbentuknya akhlak yang baik tetapi paling tidak karena keikutsertaan
siswa dalam kegiatan-kegiatan OSIS dapat menghindari mereka dari hal-hal
yang kurang bermaufaat yang akan merugikan mereka nantinya.
B. Saran- saran
Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan di alas maka dapat
dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:
1. Dewan Guru, diharapkan selalu memberikan bimbingan yang intensif pada
siswa-siswinya agar bakat dan kemampuan yang sudah ada dapat terarah
dengan baik dan benar.
2. Para Siswa, diharapkan agar selalu mendukung dan ikut serta pada setiap
kegiata-kegiatan OSIS karena kegiatan tersebut sangat bermanfaat yang
nantinya akan dapat memunculkan potensi yang sebenamya dimiliki yang
mungkin sebelunnya tidak diketahui, selain itu juga untuk ikut serta
mengaktifan kegiatan siswa di MA.Manaratul Islam ini.
3. Lembaga OSIS, agar lebih meningkatkan keberadaannya melalui kegiatan
kegiatan yang produktif sehingga kegiatan-kegiatan yang telah berhasil
dilaksanakan dengan baik tetap dipertahankan bahkan harus lebih
ditingkatkan sehingga keberadaan OSIS itu sendiri menjadi organisasi yang
solid dan kompak.
4. Bagi Para Peneliti, diharapkan dapat melakukan penelitian lainnya yang
nantinya dapat bermanfaat serta memberikan kontribusi yang baik untuk
lembaga pendidikan sehingga menjadi penyemangat untuk melakukan
pembaman menuju arah yang lebih baik lagi dari sebelumnya.
DAFTARPUSTAKA
Aly, Hery Noer, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu. 1999, Cet. 1.
Amin Ahmad, Dr., Al-Akhlak, terjemahan Y. Bahtiar Affandy, Jakarta: Pen. Jembatan, 1957.
Anas, Imam Malik bin, Al-Muwatta Juz 1, Libanon-Beirut: Darul Filer, 1987.
Ardani, Mohammad. Akhlak Tasawuf Nilai-Nilai Akhlak/Budi Pekerti dalam Ibadat dan Tasawuf, Jakaiia: CV. Karya Mulia, 2005, Cet. Ke-IL
Arifin, M., Pokok-Pokak Pikiran Tentang Bimbingan dan Penyuluhan Agama, Jakaiia: Bulan Bintang, 1976.
As, Asmaran., Pengantar Studi Akhlak, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1994, Cet. IL
Darajat, Zakiah, Membina Nilai-Nilai Moral Di Indonesia, Jakarta: Bulan Bintang, 1968.
Daud, Ma'mur, Terjemah Hadis Shahih Muslim, Malaysia: Klang Book Centre, 1995.
Departemen Agama RI: Al-Hikmah, Al-Quran dan Te1jemah, Jakarta: 2002.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Penataran Guru Pembina OSIS.
Ghazali, Muhammad, Akhlak Seorang Muslim, (terj.) Wawan Djunaedi S, dari Judul asli Khuluqul Muslim, Jakarta: Mustaqim, 2004, Cet. 1.
Gie, The Liang, Administrasi Perkantoran Moderen, Yogyakaiia: PD. Percetakan Radya Indria, 1970, Cet. Ke-5, Jilid 1.
Ibnu Miskawaih, Abu Ali Akhmad, Menuju Kesempurnaan Akhlak, Terjemah Tahdzib Al-Akhlak, Bandung: Mizan, 1998, Cet. IV, h. 46-50.
Ma'luf, Luis, Al-Munjid, Beirut: al-Katulikiyah, t.t.
Muclish Catio, "Petunjuk Pelaksanaan Organisasi Siswa Intra Sekolah" , dari www.dikmenum.go.id, 6 Oktober 2008.
Muhammad Junaedi "OSIS", dari http://id.wikipedia.org/wiki/OSIS, 24 Juli 2008.
65
Musawi, Khalil, Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana, Terjemah Ahmad Subandi, Jakarta: Lentera, 1999, Cet. IX.
Nata, Abuddin, Akhlak Tasawuf, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996, Cet. l.
Nawawi, Hadari, Organisasi Sekolah dan Pengolahan Ke/as, Jakarta: CV. Haji Masagung, 1989.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Depertemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Tahun 2008.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Repub/ik Indonesia.
Rafy, Yoga Abdullah, Kamus Ungkapan Psikologi, Jakarta: Restu Agung Press, 2004.
Robbins, Stephen P., Teori Organisasi; Struktur, Desain dan Aplikat/f, Jakarta: Arcan, 1994, Cet. Ke-1, Edisi 3.
Subana, Muhammad, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001.
Sokanto R., T. Rani Handoko, Organisasi Perusahaan; Teori, Struktur, dan Perilaku, Yogyakarta: BPFE, 2000, Cet. Ke-12, Edisi 2.
Sudjiono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakaita: Grafindo Persada, 2003, Cet. 15.
Sukmadinata, Nana Syaodih, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007, Cet. 4.
Sumantri, Endang, Suatu Terjemah dari GL. Freeman dan E.K. Taylor, 1954, Pembinaan Generasi Muda, Jakarta: CV. Karunika, 1986.
Thoha, Miftah, Perilaku Organisasi, Jakarta: Rajawali Press, 2000.
Undang-Undang Dasar 1945, Jakarta: Simplex.
73
Lamp iran 3
Pertanyaan wawancara untuk guru pembina OSIS
1. Apa latar belakang dibentulmya OSIS di sekolah ini?
2. Bagairnana sistern pernilihan ketua OSIS beserta pengurus-pengurusnya di
sekolah ini?
3. Adakah kriteria khusus untuk rnenjadi pengurus OSJS?
4. Sejauh rnanakah peranan guru pembina OSIS dalam membimbing lembaga
OSIS ini?
5. Adakah kendala-kendala dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan OSIS di dalam
dan di luar sekolah?
6. Apa saja manfaat yang diperoleh siswa dengan mengikuti program-program
atau kegiatan OSIS?
7. Menurut Bapak, Apakah lembaga OSIS ini memberikan kontribusi terhadap
pernbentukan perilaku akhlak siswa?
74
Pertanyaan wawancara untuk kepala sekolah
I. Bagaimanakah gambaran tentang akhlak siswa-siswi di sekolah ini?
2. Adakah siswa-siswi yang melakukan kenakalan ketika di sekolah seperti pergi
dari kelas ketika jam pelajaran masih berlangsung, penyalahgunaan obat
obatan terlarang, merokok di dalam kelas dll?
3. Sejauh manakah pihak sekolah berusaha mengarahkan s1swa untuk
berperilaku baik?
4. Apakah fi.mgsi dan tujuan dibentuknya lembaga OSIS di sekolah ini?
5. Menurut Bapak, Apakah lembaga OSIS di sekolah ini sudah terbedayakan
dengan baik?
6. Apakah dengan diberdayakannya OSIS disekolah m1 dapat memberikan
kontribusi bagi pembentukan perilaku akhlak siswa?
7. Siapakah saja yang bertanggung jawab menangani pembinaan sikap bagi
siswa terutama pada aspek akhlak?
8. Apakah sekolah ini menyediakan sarana/fasilitas yang cukup kepada OSIS
untuk melaksanakan program-program OSIS?
75
Pertanyaan wawancara untuk mantan ketua/pengurus OSIS
1. Bagaimana pandangan anda tentang keberadaan lembaga OSIS di sekolah ini?
2. Ketika menjabat sebagai pengurus OSIS program kerja apa saja yang telah
berjalan?
3. Apakah setiap kegiatan-kegiatan OSIS mendapat dukungan dari pihak
sekolah?
4. Apakah pihak sekolah menyediakan fasilitas/sarana yang memadai kepada
lembaga OSIS ini?
5. Saat anda menjadi pengurus OSIS adakah perubahan perilaku pada diri anda?
6. Apakah anda merasa terbebani ketika anda harus menjalani dua peran
sekaligus yaitu sebagai pengurus OSIS dan sebagai murid biasa di sekolah
ini?
7. Apakah manfaat yang anda rasakan dari keikutsertaan anda dalam
melaksanakan tugas-tugas dan kegiatan OSIS?
8. Apakah harapan anda untuk kedepannya pada lembaga OSIS di sekolah ini
( saran/kri tile)?
Lampiran 4·
BERITA WA W ANCARA
Hasil Wawancara dengan Kepala MA. Manaratul Islam
Nama Interviwee
Jabatan
Tempat/Tanggal
Waktu
H. Syafi'i Hamzah L.C
Kepala MA. Manaratul Islam
Kantor Guru MA. Manaratul Islam/ 10-12-2008
09.10-09.30 WIB
I. Bagaimanakah gambaran tentang akhlak siswa-siswi di sekolah ini ?
76
Jawaban : Baik, kalau dilihat secara umum mereka patuh terhadap tata tertib
yang berlaku di sekolah ini, selain itu penghormatan mereka terhadap orang
yang lebih tua (guru-guru) juga baik.
2. Adakah siswa-siswi yang melakukan kenakalan ketika di sekolah seperti
keluar dari kelas ketika jam pelajaran masih berlangsung, penyalahgunaan
obat-obatan terlarang, merokok didalam kelas dan lain-lain?
Jawaban : Ketika murid-murid berada didalam sekolah kami selaku dewan
guru sangat berkomitmen untuk tidak mencontohkan perilaku yang tidak haik
ketika di dalam kelas contohnya disini guru dilarang merokok ketika sedang
mengajar. Apalagi siswa (Iyakan). Jadi selama ini hal-hal yang tadi kamu
sehutkan hampir tidak ada. Karena kalau ada yang sampai melakukan ha! yang
tidak baik seperti yang tadi kamu sebutkan maka pihak sekolah akan bertindak
secara tegas dan memberikan sangsi yang pantas.
3. Sejauh manakah pihak sekolah berusaha mengarahkan siswa-siswi untuk
berperilakau baik ?
Jawaban : Menerapkan sekaligus mendisiplinkan siswa agar mematuhi tata
tertib dan kode etik berpakaian serta memberikan sangsi yang tegas bagi
siapapun yang melanggarnya.
4. Apakah fungsi dan tujuan dihentulmya OSIS di sekolah ini ?
Jawaban : Untuk memherdayakrn1 siswa-siswi di sekolah ini agar menjadi
orang yang aktif, kreatif, inofatif se1ia mempunyai j iwa kepemimpinan dan
77
5. Menurut bapak, Apakah lembaga OSIS di sekolah ini sudah terbedayakan dengan
baik?
Jawaban : Sudah, terbukti dengan telah terlaksananya program-program OSIS
dengan baik.
6. Apakah dengan diberdayakannya OSIS di sekolah ini dapat memberikan kontribusi
bagi pembentukan perilaku akhlak siswa 1
Jawaban : Tentu saja, mereka jadi terlatih berperilaku santun dan baik kepada ternen
temannya, guru-guru dan juga kepada diri mereka sendiri.
7. Siapa sajakah yang bertanggung jawab menangani pembinaan sikap bagi s1swa
terutama pada aspek akhlak ?
Jawaban : I) Guru bidang studi akhlak, 2) Semua dewan guru di sekolah ini, 3)
Orang tua mereka.
8. Apakah sekolah ini menyediakan sarana/fasilitas yang cukup kepada OSIS untuk
melaksanakan program-programnya ?
Jawaban : !ya, menyediakan.
Jakarta, 1 0-12-2008
Interviwee Interviewer
BERITA WAWANCARA
Hasil Wawancara dengan mantan ketua OSIS MA. Manaratul Islam
Nama Interviwee
Jabatan
Tempat/Tanggal
Waktu
Muhammad Ishak
Ketua OSIS Periode 2006-2007
Rumah Kediaman sdr. Muhammad Ishak/ 10-12-2008
08.00-08-20 WIB
78
1. Bagaimana pandangan anda tentang keberadaan lembaga OSIS di sekolah
ini?
Jawaban : OSIS merupakan wadah para siswa untuk mengembangkan potensi
yang ada pada siswa di sekolah ini, jadi OSIS itu sangat penting.
2. Ketika menjabat sebagai pengurus OSIS program kerja apa saja yang telah
be1jalan?
Jawaban : Tidak jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya seperti
muhadoroh, sparing olah raga, peringatan maulid nabi, isra'mi'raj, lomba
pidato antar kelas, mengisi majalah dinding seminggu sekali dan lain-lain.
3. Apakah setiap kegiatan-kegiatan OSIS mendapat dukungan dari pihak
sekolah?
J awaban : Kebanyakan iya, tapi ada juga yang kurang mendapat persetujuan
dari sekolah.
4. Apakah pihak sekolah menyediakan sarana/fasilitas yang memadai kepada
lembaga OSIS di sekolah ini ?
J awaban : Menyediakan, tapi tidak selalu apa yang kami inginkan diberikan
terutama dalam ha! pendanaan untuk acara-acara besar.
5. Saat anda menjadi pengurus OSIS adakah perubahan perilaku pada diri anda?
Jawaban : Ada, banyak sekali karena saya sadar ketika dipercaya menjadi
ketua OSIS saya hams selalu mencontohkan ha! yang baik kepada teman
teman.
6. Apakah anda merasa terbebani ketika anda harus menjalani dua peran
sekaligus yaitu sebagai pe:ngurus OSIS dan sebagai murid biasa di sekolah
ini ?
Jawaban : Kadang-kadang sih, karena tidak bisa dipungkiri untuk menjadi
ketua itu sangat besar sekali tanggung jawabnya terutama dalam ha!
79
7. Apakah manfaat yang anda rasakan dari keikutsertaan anda dalam melaksanakan
tugas-tugas dan kegiatan OSIS ?
Jawaban : Salah satunya itu dapat mengembangkan leadership (jiwa kepemimpinan).
8. Apakah harapan anda untuk kedepannya pada lembaga OSIS di sekolah ini
(saran/kritik)?
Jawaban : Untuk segenap dewan gum lebih memperhatikan potensi-potensi yang ada
pada siswa-siswinya.
Jakaiia, I 0-12-2008
lnterviwee Interviewer
Muhammad Ishak
80
BERITA WAWANCARA
Hasil Wawancara dengan Mantan Wald! Ketua OSIS MA. Manaratul Islam
Nama Interviwee
Jab a tan
Tempat/Tanggal
Waktu
Fahad Asy'ari
Wakil Ketua OSIS Periode 2004-2005
Kampus UIN, FDI-lantai 2 / 11-12-2008
6.00-16.20 WIB
1. Bagaimana pandangan anda tentang keberadaan lembaga OSIS di sekolah
ini?
Jawaban : Sangat bagus guna untuk mengefektifkan segala potensi yang ada
pada murid-murid di sekolah ini dan organisasi ini hams selalu mendapatkan
banyak perhatian oleh para gum.
2. Ketika menjabat sebagai pengums OSIS program kerja apa saja yang telah
berjalan?
Jabatan : Banyak sekali seperti peringatan hari-hari besar Islam dan nasional,
kegiatan-kegiatan kesenian contohnya marawis, nasyid dan lain sebagainya,
seminar-seminar, dan juga pertandingan olahraga.
3. Apakah setiap kegiatan-kegiatan OSIS mendapat dukungan dari pihak
sekolah?
Jawaban : Iya tentu pihak sekolah sangat mendukung setiap kegiatan yang
kami programkan.
4. Apakah pihak sekolah menyediakan sarana/fasilitas yang memadai kepada
lembaga OSIS di sekolah ini ?
Jawaban : Iya tapi masih ada beberapa kekurangan temtama dalam hal
pendanaan tapi kami tidak kehabisan menyerah begitu saj a karena sumber
dana itu tidak mutlak dmi keuangan OSIS dan keuangan sekolah saja
melainkan kami bisa mengusahakannya melalui sponsor-sponsor.
5. Saat anda menjadi pengums OSIS adakah perubahan perilaku pada diri anda?
Jawaban : Ada, terutama rasa tanggnng jawab dan penghargaan terhadap
waktu.
6. Apakah anda merasa terbebani ketika anda hams menjalani dua peran
sekaligus yaitu sebagai pengums OSIS dan sebagai murid biasa di sekolah
ini?
Jawaban : Saya merasa tidak ada beban karena dalam OSIS mempakan suatu
81
7. Apakah manfaat yang and a rasakan dari keikutsertaan and a dalam melaksanakan
tugas-tugas dan kegiatan OSIS ?
Jawaban : Banyak manfaat yang saya peroleh sepe1ii pengalaman berorganisasi,
menyelesaikan masalah dengan segala tantangam1ya terutama kedisiplinan dan
tanggungjawab bersama.
8. Apakah harapan anda untuk kedepannya pada lembaga OSIS di sekolah 1111
(saran/kritik)?
Jawaban : Harns lebih maJU lagi dari kepengurusan OSIS sebelumnya, dan untuk
adik-adik kelasku tetap pertahankan prestasi akademiknya.
Fahad Asy'ari
Jakarta, 11-12-2008
Interviewer
Nur Paula Nisa
BERITA WAWANCARA
Hasil Wawancara dengan Guru Pembina OSIS MA. Manaratul Islam
Nama Interviwee
Jabatan
Tempat/Tanggal
Waktu
Ahmad Sobari
Guru Pembina OSIS MA. Manaratul Islam
Kantor Guru MA Manaratul Islam/ 12-12-2008
10.00-10-30 WIB
1. Apakah latar belakang dibentuknya OSIS di sekolah ini ?
82
Jawaban : Untuk menampung aspirasi siswa, serta sebagai wadah
pengembang bakat dan potensi yang sudah dimiliki oleh siswa, juga
membentuk kemampuan berorganisasi dan bersosialisasi baik dengan sesama
teman maupun dengan guru/karyawan madrasah.
2. Bagaimana sistem pemilihan ketua OSIS beserta pengurus-pengurusnya di
sekolah ini ?
J awaban : Pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS berdasarkan ;
• Pengajuan/pendaftaran yang dilakukan pada tiap kelas X dan XI.
• Rekomendasi dari wali kelas, gum, dan pengurus OSIS.
• Baka! calon ketua dan wakil ketua OSIS di sekolah menjadi 3 pasang
kandidat.
• Setelah balon ketua dan wakil ditetapkan, barn dilaksanakan pemilihan
melalui pemungutan suara oleh semua siswa.
• Calon yang mendapat suara terbanyak menjadi ketua dan wakil ketua OSIS
periode selanjutnya.
• Setelah ketua dan wakil ketua terpilih, maka dibentuk susunan pengurus
yang diajukan oleh ketua dan wakil ketua terpilih dan selanjutnya
ditetapkan oleh kepala madrasah.
3. Adakah kriteria khusus untuk menjadi pengurus OSIS ?
Jawaban : Kriteria khusus menjadi pengurus OSIS antara lain;
• Siswa anak MA Manaratul Islam kelas X atau XI.
• Bersedia bekerja dengan penuh tanggung jawab dan loyalitas terhadap
organisasi sesuai dengan jabatannya.
83
4. Sejauh manakah peranan guru pembina OSIS dalam membimbing Iembaga
OSIS ini?
Jawaban Guru pembina bertanggung jaw ab terhadap pembinaan
keorganisasian meliputi ;
• Memberikan arahan dan pandangan umum tentang tngas dan tanggung
jawab.
• Memberikan arahan dan pandangan umum tentang garis besar haluan kerja
(GBHK OSIS) dalam penyusunan program kerja.
• Membina dan memonitoring kegiatan organisasi, pada program kerja yang
telah dibuat.
5. Adakah kendala dalam pelaksanaan pelaksanakan kegiatan-kegiatan OSIS di
dalam dan di luar sekolah ?
J awaban : Kendala yang dihadapi dalam kegiatan OSIS ;
• Didalam sekolah tidak terlalu banyak, hanya sekedar koordinasi antar
sesama pengurus dan anggota (siswa).
• Kendala di luar sekolah yaitu : karena setelah jam pelajaran di sekolah
selesai, siswa/pengurus adalah santri di Pondok Pesantren Miftalrnl ulum,
sehingga untuk kegiatan di luar sekolah harus di seleksi secara ketat, agar
santri tidak terganggu.
6. Apa saja manfaat yang diperoleh siswa dengan mengikuti program-program
atau kegiatan OSIS ?
Jawaban : Manfaat yang akan diperoleh siswa antara lain;
• Siswa mempunyai kemampuan dalam berorganisasi/beke1ja sama dalam
mencapai tujuan.
• Potensi dan bakat yang ada dapat Iebih terarah.
• Siswa mempunyai life skill dasar untuk kehidupan bermasyarakat.
7. Menurut bapak, Apakah lembaga OSIS ini memberikaJ1 kontribusi terhadap
pembentukan perilaku akhlak siswa ?
Jawaban : Jelas, OSIS memberikan pengaruh terhadap perilaku ald1lak siswa,
karena;
• Pengurus OSIS adalah teladan bagi s1swa yang Iain, sehingga jika
pen gurus OSIS melakukan pelanggaran atau berperilaku tidak terpuj i
84 • Jika pengurus OSIS melakukan perilaku tidak terpuji, ia akan merasa malu oleh
teman-temannya dan guru-guru tentunya.
Jakarta, 12-12-2008
Interviewer
~ fi/ :a/{J u j[,_ vrL Nur Paula Nisa
Hal. Pengajuan Judul Skripsi
Assalamualaikum Wr. Wb.
Kepada Yth, Ketua Jurusan PAI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta Di Tempat
Salam sejahtera kami sampaikan semoga Bapak senantiasa dalam lindungan Allah SWT, dan selalu sukses dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Amin
Selanju1nya saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama NIM
Nur Paula Nisa 104011 000029
Fakultas Ilmu Tarbiyah dar Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam
Bermaksud mengajukan skripsi dengan judul "PENGARUH ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP PEMBENTUKAN PERILAKU AKHLAK SISW A DI MADRASAH ALIYAH MANARA TUL ISLAM CILANDAK-JAKARTA SELATAN". Sebagai pertimbangan, berikut saya lampirkan:
1. Abstraksi Out Line 2. Bab I sampai dengan Bab Ill 3. Daftar Pustaka
Demikian pengajuanjudul ini saya buat, semoga dapat disetujui, atas saran dan kritik, saya ucapkan Teri ma Kasih.
Wassalamu'alaikurn Wr. Wb
Jakarta, l 8 februari 2008 Hormat Saya,
DEPARTEMEN.~AGAMA
UIN JAKARTA FITK JI. Ir. H. JiJanda No 95 Cipufat 15412 lndbnesia
FORM (FR) No. Dokumen Tgl. Terbit No. Revisi:
Hal
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI
1 September 2008 00 1/1
Nomor : Un.01/F.1/KM.01.3/ ....... 12008 Jakarta, 24 Oktober 2008 Lamp. Hal : Bimbingan Skripsi
Kepada Yth. 1. Rusydi ?-akaria, M.Ed, M.Pbil
Pembilnbing.Skripsi Fakultas.I!mu'!arbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Assalamu 'alaikum wr. wb,
Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing l/!I (materi/teknis) pennlisan skripsi mahasiswa:
Nama
NIM
Jurusan
Semester
: Nur Paula Nisa
: 104011000029
: Pendidikan Agama Islam
: 1X (sembilan)
Judul Skripsi : "Pengaruh Organisasi Siswa Intra Sekolah Terhadap Pembentukan
Perilaku Akhlak Siswa di _MA. Manaratul Islam"
Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 20 Februari 2008 abstraksiloutline terlampir. Saudara dapat melakukan pernt:>ahan redaksional pada judul tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungi Jurusan terlebih dahulu.
Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat diperpanjang selan1a 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.
Atas perhatian clan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu 'alaikum wr. wb. a.n. Dekan
Ka{ur Pendidikan Agarna Islam
D~~MA NIP. 150 236 009
Tembusan: I. Dekan FITK 2. Mahasiswa ybs.
DEPARTEMEN A.GAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
•lomor 95, Ciputat 15412, Indonesia Telp. : (62-21) 7443328, 7401925, Fax. (62-21) 7443328
Email : uinjl'[email protected] -imor: Un.01/F1/TL.02.2/ /)._)-/2008 imp.·
Jakarta, 1 Juni 2008
a 1 : Observasi
Kepada Yth.
Kepala MA Manaratul Islam Di
Tempat
Assalamu'a/aikum wr. wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa :
Nam a : Nur Paula Nisa
adalah benar mah<isiswa Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta :
Jurusan
NIM
Semester
: Pendidikan Agama Islam
: 104011000029
:VIII
Sehubungan dengan · penyelesaian tug as mata kuliah "Skripsi" tersebut memerlukan observasi dengan pihak terl(ait, oleh karena itu, kami mohon kesediaan Sa11dara untuk menerima mahasiswa tersebut dan memberikan bantuannya.
Demikianlah, atas perhatian dan bantuan Saudara kami ucapkan terima kasih.
Wassa/amu'a/aikum wr. wb. a.n .. Dekan,
· : '}<'. bag Tata Usaha,
>'_::~~#>,($> nas Darwis '.. L'L,NIP. 150236356
OEPARTEMEN AGAMA UINJAKARTA FITK Jf. Ir. H, Juanda No 95Ciputat 15412/ndanesis
FORM (FR) Tgl. Terbit
No. Revisi: -~Jal
SURAT PERMOHONAN !ZIN PENELITIAN
F11'K-FR-AKD-OB2-
1 September 2008
00
1/1
Nomor : Un.OllF.l/KM.01.3/ ..... 12008 Lamp. : Outline/Instrumen
Jakarta, 26 November 2008
Hal : Risetll'Vawancara
Kepada Yth. Kepala MAManaratul Islam
di Tempat
Assalamu 'alaiJ..."llm wr. wb.
Deugan hormat kami sampaikan bahwa,
Nama : Nur Paula Nisa
NIM : 1040 ll 000029
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Semester : IX ( sembilan)
Judul Skripsi : "Pengaruh Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) Terhadap Pernbentukan Perilaku Akhlak Siswa di MA Manarat1il Islam"
adalah benar mahasiswa/i Fakultas l!mu Tarbiyah dan Kegurnan UTN Jakarta yang sedang
rnenyusw1 skripsi, clan akan rnengadakan penelitian (riset) di instansi yang saudara pimpin.
Untuk itu karni mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakan penelitian di tempat dimaksud.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara., kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu' alaikum wr. wb.
Tembusan: l. DekanFITK 2. Pembantu Dekan Bidang Akademik 3. Mabasiswa yang bersangkutan
- ---DEPARTEMEN AGAMA No. Dokurnen FITK-FR-AKD-082
D UINJAKARTA FORM {FR) Tgl. Terbit 1 September 2008
FITK No. Revisi: '' 00 JI. Ir. H. Juanda No 95 Cipulat 15412 lndone:sia Hal 1 /1
SURAT PERMOHONAN IZlN PENELITIAN
Nomor : Un.01/F.1/KM.Ol.3/$3}12008 Lamp. : Outline/Proposal
Jakarta, 26 November 2008
Hal : Permohonan Izin Penelitian
Kepada Yth. Kepala MA Manaratul Islam di
Tempat
Assalanm 'alaikum wr. wb.
Dengan homrnt kami sampaikan babwa,
Nama : Nur Paula Nisa
NIM : 104011000029
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Semester : IX ( sembilan )
Judul Skripsi : "Pengaruh Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) Terhadap Pembentukan Perilaku Akhlak Siswa di MA Manaratul lslam"
adalah benar mahasiswa/i Fakultas !Imu Tarbiyah dan Keguruan \JIN Jakarta yang sedang
menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di instansi yang saudara pimpin.
Untuk itu karni mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tcrscbut melaksanakan penelitian di tempat dimaksud.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
W assa/amu 'alai/,,-um wr. wb.
Tembusa11: l. Dekan FJTK 2. Pembantu Dekan Bidang Akademik 3. Mabasiswa yang bersangkutan
MAD1RASJlH ALIYAH MANAl~ATUL ISLAM TERAKREDITA.SI
Alamat : JI. Madrasah No.12 Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan 12425 Telp/Fax. (021) 75900278 Email. [email protected]
SURAT KETERANGAN PENELITIAN No.078/73E/MA/XIl/08
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama JAh21_ta!1
Alamat Sckolah
Menerangknn bahwa :
NIM Fakultas/J t1rusa11 Universitas
: 1-l. Syafi·i 1-Iamzah, Le : Kepala Madrasah Aliyah Manaratul Islam : JI. Jvfadrasah No.12 Gandaria Sclatan, Cilandak, Jakarta Sclatan
: Nur Paula Nisa : I 04011000029 : FITK .' Pcndidikan Agama Islam : Univer;itas !slam Negeri Syarifl-lidayatullah Jakar1a
Telah 111claksanaka11 pcnclili< 1 pada Mac1.rasah Aliyah Manaratul !slam. mcngcnai Pe111:aml1 Or1:1111isasi Si.1wa fotra Seko!a!t (OSIS) Ter!wdap Pe111/Je11tulw11 Peri!aku Ak!tlali Si.1wa di MA ft-fa11amt11/ Islam, scjak 03 Nopcmbcr 2008 sa111pai c.kngan 13 Deseml:ier 2008.
De111ikia11lah sural kctcrangan 1111 kami buat. agar dapat dipergunakan sebagairnana rnestinya.
. - -·
Jakarta, 13 Descmber 2008 Kepala Madrasah
----··
H/Syafi'i Hamzah, Le .NIP. -
Lampiran 11
Nama
NIM
Jurusan/Prodi
Tempat/tgl.lahir
Agama
Kewarganegaraan
Alamat
No. Telpon/ Hp
SDN Bambu Apus II
MTS Manaratul Islam
MA. Manaratul Islam
BIODATA PENULIS
: Nur Paula Nisa
: !04011000029
: Pendidikan Agama Islam
: Jakarta, 30 Juni 1986
: Islam
: Indonesia
: JI. Oscar No.5 RT 002 R W 02 Bambu A pus - Pamulang
: 021-74700721I021-92276976
Riwayat Pendidikan
: Lulusan 1998
: Lulusan 200 I
: Lulusan 2004
UIN SyarifHidayatullah Jakarta : Lulusan 2009
Pengalaman Mengajar
PPKT Di SMPN 3 Pamulang (4 bulan)
Guru Infal Di SMPN 3 Pamulang (2 bulan)
91