PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI (Ocimum …eprints.ums.ac.id/28802/25/NASKAH_PUBLIKASI.pdf ·...

11
PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI (Ocimum sactum L) 4% SEBAGAI OBAT KUMUR TERHADAP pH SALIVA DI PANTI ASUHAN YATIM YAYASAN NUR HIDAYAH SURAKARTA 2014 NASKAH PUBLIKASI Disusun untuk dipublikasikan pada jurnal ilmiah Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun oleh : Jesica Agnes J 52010 0004 FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

Transcript of PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI (Ocimum …eprints.ums.ac.id/28802/25/NASKAH_PUBLIKASI.pdf ·...

Page 1: PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI (Ocimum …eprints.ums.ac.id/28802/25/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Disusun untuk dipublikasikan pada jurnal ilmiah ... pH mulut dalam keadaan normal

PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI (Ocimum sactum L)

4% SEBAGAI OBAT KUMUR TERHADAP pH SALIVA DI PANTI

ASUHAN YATIM YAYASAN NUR HIDAYAH SURAKARTA 2014

NASKAH PUBLIKASI

Disusun untuk dipublikasikan pada jurnal ilmiah

Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun oleh :

Jesica Agnes

J 52010 0004

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

Page 2: PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI (Ocimum …eprints.ums.ac.id/28802/25/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Disusun untuk dipublikasikan pada jurnal ilmiah ... pH mulut dalam keadaan normal

HALAMAN PENGESAHAN

NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI (Ocimum sactum L) 4%

SEBAGAI OBAT KUMUR TERHADAP pH SALIVA DI PANTI ASUHAN

YATIM YAYASAN NUR HIDAYAH SURAKARTA 2014

Disusun oleh :

Jesica Agnes

J 52010 0004

Telah disetujui dan dipertahankan dihadapan dewan penguji skripsi Fakultas

Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta, pada hari Kamis, tanggal

27 Februari 2014

Penguji

Nama : drg. Soetomo Nawawi, DPH.Dent, Sp.Perio(K) (.....................................)

NIP/NIK : 400.1295

Pembimbing Utama

Nama : drg. Mahmud Kholifa, MDSc (.....................................)

NIP/NIK : 996

Pembimbing Pendamping

Nama : drg. Nilasary Rochmanita S. (.....................................)

NIP/NIK : 100.1568

Dekan Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Muhammadiyah Surakarta

drg. Soetomo Nawawi, DPH.Dent, Sp.Perio(K)

NIK : 400.1295

Page 3: PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI (Ocimum …eprints.ums.ac.id/28802/25/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Disusun untuk dipublikasikan pada jurnal ilmiah ... pH mulut dalam keadaan normal

PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI (Ocimum Sactum L)

4% SEBAGAI OBAT KUMUR TERHADAP pH SALIVA DI PANTI

ASUHAN YATIM YAYASAN NUR HIDAYAH SURAKARTA 2014

Jesica Agnes1

INTISARI

Saliva mempunyai peran penting dalam kesehatan jaringan lunak dan keras

pada gigi. Laju aliran saliva yang rendah adalah salah satu indikator terkuat dalam

peningkatan resiko karies. Saliva berfungsi mengatur pH (kadar keasamaan) dari

mulut karena mengandung asam karbonat-bikarbonat, fosfat, urea dan amonia

yang dapat digunakan sebagai penyangga dan menetralkan penurunan pH yang

terjadi pada saat bakteri plak memetabolisme gula. Penurunan pH mulut di bawah

5,0-5,5 akan menyebabkan proses demineralisasi pada gigi. Pencegahan

penurunan pH saliva dapat dilakukan secara kimiawi. Larutan ekstrak etanol daun

kemangi (Ocimum sactum L) 4% sebagai obat kumur terdapat fitokemikal yang

mampu meningkatkan sekresi saliva dan meningkatkan derajat keasaman rongga

mulut.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji kemampuan ekstrak etanol daun

kemangi (Ocimum sactum L) 4% sebagai obat kumur terhadap pH saliva untuk

mencegah terjadinya karies pada gigi. Penelitian uji klinis dengan rancangan one

group pretest-post test. Sampel sebanyak 31orang warga panti asuhan Yayasan

Nur Hidayah Kota Surakarta dengan pemberian larutan ekstrak etanol daun

kemangi 4%. pH saliva diukur menggunakan pH meter digital skala 0,0-14,0

dengan sensitivitas 0,01 dari senseLine F 410.

Uji Paired samples T test menghasilkan nilai signifikansi P = 0,000. Terdapat

perbedaan bermakna (p<0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai pH

saliva sesudah berkumur dengan ekstrak etanol tersebut efektif dalam

meningkatkan pH mulut secara nyata. Berkumur larutan ekstrak etanol daun

kemangi (Ocimum sactum L) 4% dapat meningkatkan pH saliva.

Kata Kunci : Larutan ekstrak etanol daun kemangi, Larutan kumur ekstrak etanol

daun kemangi, pH saliva

1. Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Page 4: PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI (Ocimum …eprints.ums.ac.id/28802/25/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Disusun untuk dipublikasikan pada jurnal ilmiah ... pH mulut dalam keadaan normal

THE EFFECT OF Ocimum sactum L 4% ETHANOL EXTRACT AS

MOUTHWASH ON SALIVA'S pH IN NURHIDAYAH’S ORPHAN HOME

SURAKARTA 2014

Jesica Agnes1

ABSTRACT

Saliva has important role on the soft and hard ephitel of teeth. The lower flow

of saliva is one of the strongest indicators of carries increasing risk. Saliva

functions as pH organizer of the mouth for it has carbonate-bicarbonate acid,

phosphat, urea and amonia which can be used as supporter and neutralizer of

pH’s decreasing which occurs as the plaque bacteria metabolize sugar. The

decreasing of oral’s pH below 5,0-5,5 will cause demineralize process on teeth.

The prevention of saliva’s pH decreasing can be done by chemistry. The 4%

Ocimum sactum L ethanol extract as mouthwash has phytochemical which can

increase saliva’s secretion and the acid degree in the mouth.

The aim of the research was to know the ability of 4% Ocimum sactum L as

mouthwash on saliva’s pH to prevent carries occurrence on teeth. This research

was a laboratory experimental study using one group pre-test post-test design

with 31 samples of the orphan’s members of Nurhidayah Institution Surakarta by

giving 4% Ocimum sactum L ethanol extract. Saliva’s pH was measured by using

digitally pH’s meter with 0,0-14,00 on scale with 0,01 of sensitivity from senseline

F410.

T-test showed statistically significant difference (p=0,000) between before and

after treatment. The conclusion of this research was washing mouth with 4%

Ocimum sactum L ethanol extract can increase saliva’s pH.

Keywords : The Ocimum sactum L ethanol extract, The Ocimum sactum L ethanol

extract mouthwash, Saliva’s pH

1. Faculty of Dentistry, Muhammadiyah University of Surakarta

Page 5: PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI (Ocimum …eprints.ums.ac.id/28802/25/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Disusun untuk dipublikasikan pada jurnal ilmiah ... pH mulut dalam keadaan normal

PENDAHULUAN

Kesehatan rongga mulut yang baik merupakan bagian integral dari kesehatan

umum yang baik. Anak-anak banyak yang memiliki kesehatan mulut dan umum

yang tidak memadai karena karies gigi yang aktif dan tidak terkendali.1

Riset

Kesehatan Dasar (Riskesdas) Nasional tahun 2007 Provinsi Jawa Tengah

menempati urutan 9 besar terjadinya kerusakan gigi dengan skor DMF-T 5,11 dan

prevalensi karies aktif tertinggi (52,8%) pada kelompok umur 35-44 tahun.2

Selanjutnya Riskesdas (2007) melaporkan bahwa Kota Surakarta mempunyai

proporsi penduduk bermasalah dengan gigi dan mulut tertinggi di Provinsi Jawa

Tengah sebanyak 37,6% dengan pengalaman karies gigi pada kelompok usia 12

tahun keatas sebanyak 62,7% dan sebanyak 27,5% di antaranya merupakan karies

aktif yang belum terawat (DMF-T 4,2).2

Karies gigi merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi, yaitu email, dentin

dan sementum serta memiliki etiologi multifaktorial seperti diet karbohidrat,

mikroorganisme, host dan waktu.3 Bakteri akan terakumulasi dalam plak dan

dapat menghasilkan asam dari fermentasi gula (acidogenic) serta mempunyai

kemampuan untuk bertahan hidup di lingkungan yang menghasilkan asam laktat

(aciduricity).4 Maka hal ini akan menghambat fungsi saliva dalam mempengaruhi

pH saliva sehingga menyebabkan demineralisasi pada struktur gigi.3

Saliva mempunyai peran penting dalam kesehatan jaringan lunak dan keras

pada gigi.5 Saliva juga berfungsi mengatur pH (kadar keasamaan) dari mulut

karena mengandung asam karbonat-bikarbonat, fosfat, urea dan amonia yang

dapat digunakan sebagai penyangga dan menetralkan penurunan pH yang terjadi

pada saat bakteri plak memetabolisme gula. Kapasitas penyangga dan pH saliva

berhubungan erat dengan kecepatan sekresi yang mengakibatkan naiknya

kapasitas buffer. Makanan yang mengandung karbohidrat dengan berat molekul

yang rendah seperti sukrosa dan glukosa akan segera meresap ke dalam plak dan

dimetabolisme cepat oleh bakteri dan membentuk asam sehingga pH plak akan

menurun dalam waktu 1-3 menit.3 Waktu yang dibutuhkan untuk kembali ke pH

normal 6,3-7,0 sekitar 30-60 menit. Penurunan pH mulut di bawah 5,0-5,5 akan

menyebabkan proses demineralisasi pada gigi.6

Salah satu upaya menjaga kesehatan gigi dan mulut adalah dengan cara

mekanis dan kimiawi untuk menghambat pembentukan plak. Pencegahan mekanis

berfungsi untuk membersihkan gigi dari sisa makanan yang menempel pada gigi,

sedangkan pencegahan secara kimiawi berfungsi untuk menjaga dan memelihara

pH mulut dalam keadaan normal dengan penggunaan larutan kumur yang

mengandung bahan kimia yang dapat membantu dalam menjaga kebersihan

mulut. Namun, banyak penelitian tentang pemakaian obat kumur yang

mengandung bahan kimia dalam jangka waktu panjang dapat merubah

keseimbangan flora di dalam mulut, menimbulkan noda pada gigi, pembengkakan

kelenjar parotis dan efek lainnya.3

Indonesia saat ini sedang menggalakkan pemakaian bahan alami sebagai

perawatan pilihan, baik di bidang kedokteran maupun kedokteran gigi yang dapat

dipertanggungjawabkan secara ilmiah, baik dari segi manfaat maupun

keamanannya.7 Sumber daya alam yang sudah dikenal di masyarakat dengan

harga yang murah, terjangkau, mudah ditemukan dan dapat digunakan sebagai

Page 6: PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI (Ocimum …eprints.ums.ac.id/28802/25/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Disusun untuk dipublikasikan pada jurnal ilmiah ... pH mulut dalam keadaan normal

bahan pengobatan alami, contohnya adalah daun sirih, daun bandotan, kayu

manis, kayu lawang dan kemangi.8 Kandungan eugenol di dalam minyak atsiri

pada tanaman daun sirih hijau sebanyak 10,11%, daun sirih merah 3,72%, daun

babadotan 5%, kayu manis 3,11%, dan kemangi 71%.9,10,11

Namun, diantara

sumber daya alam tersebut daun kemangi diketahui lebih banyak memiliki

kandungan bahan aktif utama eugenol yang dapat bermanfaat untuk meningkatkan

derajat keasaman rongga mulut.11

Adanya kandungan flavonoid pada daun kemangi menyebabkan terdapatnya

rasa pahit dan kesat pada tumbuhan ini sehingga dapat memacu dan merangsang

sekresi kelenjar saliva dalam meningkatkan produksi saliva dengan cara

kimiawi.12

Bau aromatik yang unik dari daun kemangi berasal dari kandungan

minyak atsiri yang terkonsentrasi pada daun yang diketahui terdapat bahan utama

aktif eugenol sebanyak 71% yang juga dapat merangsang produksi saliva dengan

cara neuronal melalui sistem syaraf autonom, baik simpatis maupun

parasimpatis.11,13

Peningkatan kecepatan saliva mengakibatkan meningkatnya

kapasitas buffer atau penyangga.3

Agarwal et al. (2010) telah meneliti tentang pengaruh berbagai konsentrasi

(0.5%, 1%, 1.5%, 2%, 2.5%, 3%, 3.5%, 4%, 4.5%, 5%, 6%, 7% 8%, 9%, 10%)

ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum sactum L) terhadap aktivitas antibakteri

Streptococcus mutans dengan metode dilusi. Hasil yang diperoleh adalah bahwa

konsentrasi 4% ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum sactum L) memiliki daya

hambat maksimum terhadap aktivitas bakteri Streptococcus mutans.14

Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, maka penulis bermaksud menguji

lebih lanjut pengaruh ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum sactum L) 4%

sebagai obat kumur terhadap pH saliva sehingga diharapkan bisa mengembalikan

pH normal saliva, yang merupakan salah satu faktor etiologi multifaktorial karies

gigi dan bisa digunakan sebagai tindakan preventif dalam mengurangi tingkat

kerusakan gigi di Kota Surakarta.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan one

group pretest-post test. Sampel yang digunakan sebanyak 31 orang warga panti

asuhan yatim Yayasan Nur Hidayah Kota Surakarta dengan kriteria inklusi

sebagai berikut: a) Bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian (informed

consent) b) Umur 12-18 tahun. c) Tidak menggunakan perangkat orthodontic

lepasan maupun cekat dan gigi tiruan d) Makan makanan yang mengandung

karbohidrat sukrosa(roti manis). e) Keadaan fit dan sehat. Subyek dilakukan

standarisasi dengan cara menyikat gigi tanpa menggunakan pasta gigi. Semua

subjek terpilih diinstruksikan untuk makan makanan yang mengandung

karbohidrat sukrosa (roti manis) terlebih dahulu sebelum pengambilan saliva

awal. Setelah itu, pengumpulan saliva dilakukan 10 menit sesudah makan.

Pengumpulan saliva dilakukan dengan metode drooling atau spitting. Setelah

dilakukan pengukuran pH awal dengan pH meter digital berskala 0,0-14,0 dengan

sensitivitas 0,01 dari senseLine F 410, sampel diinstruksikan berkumur dengan

Page 7: PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI (Ocimum …eprints.ums.ac.id/28802/25/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Disusun untuk dipublikasikan pada jurnal ilmiah ... pH mulut dalam keadaan normal

larutan ekstrak etanol daun kemangi 4% 10 ml selama 30 detik. Kemudian

sampel diinstruksikan untuk meludah dan ditampung ke dalam masing-masing pot

penampung saliva yang telah disediakan dan diukur dengan pH meter digital

berskala 0,0-14,0 dengan sensitivitas 0,01 dari senseLine F 410 sesuai nomor

urutan. Data hasil penelitian tersebut kemudian dilakukan uji normalitas dengan

menggunakan uji shapiro-wilk karena sampel kurang dari 50 orang. Uji

normalitas data didapatkan hasil berdistribusi normal (p>0,05). Data penelitian

yang berupa data terukur dan berdistribusi normal dianggap memenuhi syarat

untuk dilakukan uji parametrik paired t-test.

HASIL

pH mulut diukur sebelum dan sesudah perlakuan dengan berkumur larutan

ekstrak etanol daun kemangi 4%. Pengukuran dilakukan menggunakan alat pH

meter digital berskala 0,0-14,0 dengan sensitivitas 0,01 dari senseLine F 410,

selanjutnya efektifitas ekstrak etanol daun kemangi 4% dalam meningkatkan pH

saliva disajikan pada tabel 1.

Tabel 1. Efektifitas ekstrak etanol daun kemangi 4% terhadap

peningkatan pH saliva.

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 sebelum –

sesudah

-1.39935 .92562 .16625 -1.73887 -1.05984 -8.417 30 .000

Berdasarkan data tabel 1, terlihat bahwa t hitung adalah -8,417 dengan

probalilitas 0,000 (< 0,05), maka Ho ditolak atau dapat diartikan bahwa pH saliva

sebelum dan sesudah berkumur dengan ekstrak etanol berbeda atau dengan kata

lain ekstrak etanol daun kemangi 4% efektif dalam meningkatkan pH saliva.

Page 8: PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI (Ocimum …eprints.ums.ac.id/28802/25/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Disusun untuk dipublikasikan pada jurnal ilmiah ... pH mulut dalam keadaan normal

PEMBAHASAN

Perlakuan berkumur dengan ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum sactum L)

4% menunjukkan rerata pH saliva meningkat. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa berkumur ekstrak etanol daun kemangi 4% mampu meningkatkan pH

saliva. Hasil uji Paired Samples T Test yang dilakukan menunjukkan terdapat

perbedaan yang bermakna rerata kenaikan pH saliva sebelum dan sesudah

berkumur dengan ekstrak etanol daun kemangi 4% sebesar -1.39935 dengan

probalilitas sebesar 0,000 (< 0,05). Ini berarti pemberian obat kumur ekstrak

etanol daun kemangi 4% mampu meningkatkan pH saliva. Hasil penelitian yang

diperoleh ini sesuai dengan hipotesis awal, yaitu ekstrak etanol daun kemangi

(Ocimum sactum L) 4% sebagai obat kumur berpengaruh dalam meningkatkan pH

saliva.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa larutan ekstrak etanol daun kemangi 4%

dengan etanol 70% sebagai pelarut, dapat meningkatkan pH saliva. Kemampuan

ekstrak etanol daun kemangi dalam meningkatkan pH saliva ditunjukkan melalui

komponen kimia yang dikandungnya, yaitu adanya kandungan flavonoid pada

daun kemangi yang menyebabkan terdapatnya rasa pahit dan kesat pada tumbuhan

ini sehingga dapat memacu dan merangsang sekresi kelenjar saliva dalam

meningkatkan produksi saliva dengan cara kimiawi.12

Rangsangan rasa pahit ini

menghasilkan sekresi saliva seperti air, yang menunjukkan suatu rangsangan

kolinergik. Zat-zat yang larut di dalam saliva dapat mempengaruhi ujung apikal

sel-sel pengecap dan kemudian akan menghasilkan impuls syaraf melalui serabut

syaraf.13

Bau aromatik yang unik dari daun kemangi berasal dari kandungan minyak

atsiri yang terkonsentrasi pada daun yang diketahui terdapat bahan utama aktif

eugenol sebanyak 71%, juga dapat merangsang produksi saliva dengan cara

neuronal melalui sistem syaraf autonom, baik simpatis maupun parasimpatis.11,13

Kandungan tanin mampu mengurangi perlekatan bakteri pada permukaan gigi

dengan menghambat enzim Glucosyltransferase (GTF) yang diproduksi oleh S.

Mutans.15

Enzim lisosim, laktoferin dan laktoperoksidae yang terkandung di

dalam saliva akan menghancurkan dinding sel bakteri, sehingga dapat

menetralkan hasil akhir metabolisme asam bakterial dan pH akan menjadi lebih

tinggi.13

Saliva berfungsi mengatur pH (kadar keasamaan) dari mulut karena

mengandung asam karbonat-bikarbonat, fosfat, urea dan amonia yang dapat

digunakan sebagai penyangga dan menetralkan penurunan pH yang terjadi pada

saat bakteri plak memetabolisme gula. Pada keadaan normal, pH saliva berkisar

antara 6,3-7,0.6

Kapasitas penyangga dan pH saliva saling berhubungan erat

dengan kecepatan sekresi yang mengakibatkan meningkatnya kapasitas buffer.3

Kapasitas buffer saliva yang dirangsang terutama (85%) ditentukan oleh

konsentrasi bikarbonat, 14% ditentukan oleh konsentrasi fosfat dan 1% oleh

protein saliva. Hal ini mempunyai akibat terhadap peningkatan kecepatan sekresi,

konsentrasi bikarbonat menjadi lebih tinggi dan demikian pH juga menjadi lebih

tinggi.13

Page 9: PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI (Ocimum …eprints.ums.ac.id/28802/25/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Disusun untuk dipublikasikan pada jurnal ilmiah ... pH mulut dalam keadaan normal

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil uji penelitian Paired samples T test menghasilkan nilai

p=0,000 (p<0,05). Hal ini dapat disimpulkan bahwa berkumur larutan ekstrak

etanol daun kemangi (Ocimum sactum L) 4% dapat meningkatkan pH saliva.

SARAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka disarankan untuk

melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh berbagai konsentrasi larutan

ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum sactum L) sebagai obat kumur terhadap

peningkatan pH saliva untuk mendapatkan konsentrasi yang lebih akurat dalam

meningkatkan pH saliva.

UCAPAN TERIMA KASIH

Peneliti mengucapkan terimakasih kepada drg. Mahmud Kholifa, MDSc dan

drg. Nilasary Rochmanita yang telah memberikan bimbingan, serta para Dosen

dan teman-teman mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhamadiyah

Surakarta yang telah meluangkan waktunya, terimakasih untuk keikhlasan dan

ketulusannya dalam membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

Page 10: PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI (Ocimum …eprints.ums.ac.id/28802/25/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Disusun untuk dipublikasikan pada jurnal ilmiah ... pH mulut dalam keadaan normal

DAFTAR PUSTAKA

1. Neeraja, R., Anantharaj, A., Praveen, P., Karthik, V., Vinitha, M., 2008,

The Effect of Povidone-iodine and Chlorhexidine Mouth Rinses on Plaque

Streptococcus mutans Count in 6- to 12 Year Old School Children: An in

Vivo Study, J Indian Soc Pedo Prev Dent., 26(5): 14-18.

2. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS 2007), 2008,

http://www.dinkesjatengprov.go.id/download/mi/riskesdas_jateng2007.pdf

10 November 2013.

3. Kidd, E.A.M., Bechal, S. J., 1991, Dasar-Dasar Karies Penyakit dan

Penanggulangannya. Cetakan I, Jakarta : EGC, p.1-144.

4. Guo, L., Hu Wei., He Xuesong., Lux, R., McLean Jeff., and Shi

Wenyuan., 2013, Investigating Acid Production by Streptococcus Mutans

with A Surface-Displayed pH-Sensitive Green Fluorescent Protein, PLoS

ONE., 26(2): 1-9.

5. Zero, D. T., Fentana, M., Mier-Martinez., Zandona-Fereira A., Ando M.,

Cabezas, G. C., and Bayne, S., 2009, The Biology, Prevention, Diagnosis

and Treatment of Dental Caries Scientific Advances in The United States,

American Dental Association., 140(9 suppl):25S-34S.

6. Hurlbutt, M., Novy, B., 2010, Dental Caries: A pH-Mediated Disease,

CDHA Journal., 25(1): 9-14.

7. Purnamasari, D. A., Munadziroh, E., dan Yogiartono, R. M., 2010,

Konsentrasi Ekstrak Biji Kakao Sebagai Material Alam dalam

Menghambat Pertumbuhan Streptococcus mutans, Jurnal PDGI.,

59(1):14-18.

8. Suparni, I., Wulandari, A., 2012, Herbal Nusantara 1001 Ramuan

Tradisional Asli Indonesia, Yogyakarta : Rapha Publishing, p. 1-210.

9. Nurhidayati, L., Desmiaty, Y., Mariani, S., Penetapan Kadar Eugenol

dalam Minyak Atsiri dari Daun Sirih Merah (Piper cf fragile Benth.) dan

Sirih Hijau (Piper betle L.) secara Kromatografi Gas, 2012,

Page 11: PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI (Ocimum …eprints.ums.ac.id/28802/25/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Disusun untuk dipublikasikan pada jurnal ilmiah ... pH mulut dalam keadaan normal

http://dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/2010211059138120469308Octo

ber2013.pdf, 15 November 2013.

10. Shinta., 2012, Potensi Minyak Atsiri Daun Nilam (Pogostemon cablin B.),

Daun Babadotan (Ageratum conyzoides L), Bunga Kenanga (Cananga

odorata hook F & Thoms) dan Daun Rosemary (Rosmarinus officinalis L)

Sebagai Repelan Terhadap Nyamuk Aedes aegypti L, Media Litbang

Kesehatan., 22(2): 61-69.

11. Joseph, B., Nair, V. M., Ethanopharmacological and Phytochemical

Aspects of Ocimum Sanctum Linn-The Elixir Of Life, 2013,

http://www.sciencedomain.org/uploads/1378191876-

,Reviewer_1a_JR.pdf, 10 November 2013.

12. Heinrich, M., Barnes, J., Gibbons, S., Williamson, E. M., 2010,

Farmakognosi dan Fitoterapi (terj.), Jakarta : EGC, p.82-212.

13. Amerongen, A. V. N., Michels, L. F. E., Roukema, P. A., Veerman, E. C.

I., 1992, Ludah dan Kelenjar Ludah: Arti Bagi Kesehatan Gigi (terj.), ed.

II, Yogyakarta : Gajah Mada University Press, p. 1-214.

14. Agarwal, P., Nagesh, L., and Murlikrishnan., 2010, Evaluation of The

Antimicrobial Activity of Various Concentrations of Tulsi (Ocimum

sanctum) Extract Against Streptococcus mutans: An in Vitro Study, Indian

J Dent Research., 21(3): 357-359.

15. Nuria, C., Faizatun, A., Sumantri., 2009, Uji Aktivitas Antibakteri

Ekstrak Etanol Daun Jarak Pagar (Jatropha Curcas L) Terhadap Bakteri

Staphylococcus Aureus Atcc 25923, Escherichia Coli Atcc 25922, dan

Salmonella Typhi Atcc 1408, Jurnal Ilmu – ilmu Pertanian., 5(2): 26 – 37.