ىربكلا ةيهقفلا دعاوقلا - Pengusaha Muslim · PDF fileSeperti 6 kaidah yang...

47
1 Kaidah Fiqih Kubro القواعد الفقهية الكبرى لاضدىا مور أ ال شمم يزول اميل مخيسوة ا شلة ا ار ر و ة م مؾادت ا ى من ام بأول ام ؼ اAmmi Nur Baits

Transcript of ىربكلا ةيهقفلا دعاوقلا - Pengusaha Muslim · PDF fileSeperti 6 kaidah yang...

Page 1: ىربكلا ةيهقفلا دعاوقلا - Pengusaha Muslim · PDF fileSeperti 6 kaidah yang akan dibahas di makalah ini. ... Kaidah Fiqh Vs Ushul Fiqh ... kebiasaan mengulang-ulang

1

Kaidah Fiqih Kubro

الكبرى القواعد الفقهية

الأمور مبلاضدىا

اميلني ال يزول ابمشم

املشلة جتوة امخيسري

ال رضر وال رضار

ة امؾادت حمكم

ىامهل ؼامل امالكم بأوىل من ا ا

Ammi Nur Baits

Page 2: ىربكلا ةيهقفلا دعاوقلا - Pengusaha Muslim · PDF fileSeperti 6 kaidah yang akan dibahas di makalah ini. ... Kaidah Fiqh Vs Ushul Fiqh ... kebiasaan mengulang-ulang

2

ثسم هللا امرمحن امرحمي

انويم يرس وبأؼن

Pengertian

Kaidah berasal dari kata kata [ يقعد -قعد الثبات واالستقرار :yang artinya [قعودا –

artinya: tetap, terpancang.

Secara istilah

األمر الكلي الذي ينطبق عليه جزئيات كثريةAturan-aturan yang bersifat umum, yang dapat diterapkan pada

beberapa bagian.

Gabungan dua kata: Kaidah Fiqih, secara istilah didefinisikan sebagai,

األمر الشرعي العملي الذي ينطبق عليه أحكام جزئياته

Aturan-aturan yang bersifat umum dalam masalah fiqh, yang dapat

diterapkan pada beberapa masalah-masalah fiqh. (al-Wajiz fi Idhah Qawaid

Fiqh)

Apa itu Kaidah Fiqh Kubro?

Kaidah fiqh kubro berarti kaidah fiqih terbesar. Disebut demikian

karena kaidah ini berlaku dalam di hampir semua bab fiqih.

Dilihat dari cakupannya, kaidah fiqh dibagi menjadi 3 tingkatan:

Pertama, Qawaid Kulliyah Kubro

Kaidah fiqh ini memiliki cakupan paling luas, hampir semua bab fiqh.

Seperti 6 kaidah yang akan dibahas di makalah ini.

Kedua, Qawaid yang cakupannya lebih sempit dari pertama

Kaidah pada tingkata ini ada 2:

Page 3: ىربكلا ةيهقفلا دعاوقلا - Pengusaha Muslim · PDF fileSeperti 6 kaidah yang akan dibahas di makalah ini. ... Kaidah Fiqh Vs Ushul Fiqh ... kebiasaan mengulang-ulang

3

[1] Turunan dari kaidah yang pertama

Seperti kadiah,

امرضوراث ثخيح احملغوراث

‚Kondisi dharurat membolehkan hal yang terlarang‛

Ini merupakan turunan dari kaidah,

املشلة جتوة امخيسري

‚Setiap kesulitan, mengharuskan adanya kemudahan.‛

[2] Bukan turunan dari kaidah pertama,

الاجهتاد ال ينلظ ابالجهتاد

‚Ijthad tidak gugur dengan adanya ijtihad yang baru.‛

Ketiga, Dhawabith

Itulah Kaidah fiqh yang cakupannya hanya untuk satu masalah.

Seperti kaidah yang hanya berlaku dalam bab bersuci,

لك ما خرج من امسخيوني انكظ اموضوء

‚Semua yang keluar dari dua jalan (dubur dan qubul) bisa

membatalkan wudhu.‛

Atau yang berlaku dalam masalah kaffarah,

لك نفارت سخهبا مؾطية فيي ؽىل امفور

‚Semua kaffarah yang sebabnya maksiat, wajib disegerakan.‛

Fungsi Kaidah Fiqh

Al-Qarrafi pernah mengatakan,

ويس ثيشءلك فلو مل خيرج ؽىل املواؽد ف

Page 4: ىربكلا ةيهقفلا دعاوقلا - Pengusaha Muslim · PDF fileSeperti 6 kaidah yang akan dibahas di makalah ini. ... Kaidah Fiqh Vs Ushul Fiqh ... kebiasaan mengulang-ulang

4

‚Setiap kesimpulan fiqh yang tidak didasari qaidah, bukan fiqh

yang kuat.‛ (ad-Dzakhirah).

Diantara manfaat memahami qawaid fiqh,

1. Mengelompokkan bagian-bagian yang terpisah dalam fiqh,

untuk disatukan dalam suatu aturan yang universal dan

menyeluruh.

2. Memudahkan menghafal permasalahan-permasalahan fiqh

yang begitu luasnya. Karena dengan menguasai kaidah fiqh

sesorang dapat menguasai banyak masalah-masalah fiqh.

Al-Qarafi mengatakan,

"Siapa yang menguasai kaidah fiqh dia akan dengan mudah

menguasai permasalahn fiqh yang jumlahnya ratusan ribu."

3. Memahami kaidah fiqh membantu seorang pakar fiqh untuk

memahami metoda berfatwa dan memudahkannya untuk

mencari hukum permasalahan yang baru.

4. Memahami kaidah fiqh dapat membantu seorang pakar fiqh

terhindar dari kontradiksi dalam masalah fiqh.

5. Memahami kaidah fiqh dapat membantu seorang ahli fiqh

memahami maqhasid As Syariah

Kaidah Fiqh Vs Ushul Fiqh

Perbedaan antara Kaidah Fiqh dengan Ushul Fiqh dapat disimak

di tabel berikut:

Kaidah Fiqh Ushul Fiqh

Datang setelah fiqh, karena

kaidah fiqh merupakan

pengelompokkan beberapa

masalah fiqh dalam satu aturan

yang universal

Datang lebih dahulu daripada

fiqh, karena ushul fiqh

merupakan metode seorang

mujtahid mengeluarkan

hukum fiqh dari sumber

(dalil) quran sunnah dst.

Page 5: ىربكلا ةيهقفلا دعاوقلا - Pengusaha Muslim · PDF fileSeperti 6 kaidah yang akan dibahas di makalah ini. ... Kaidah Fiqh Vs Ushul Fiqh ... kebiasaan mengulang-ulang

5

Bisa diterapkan langsung ke

kasus

Tidak bisa diterapkan

langsung ke kasus

Hukum fiqh yang dihasilkan

dari kaidah fiqh langsung tanpa

perantara.

Contoh: Kaidah (امرضر يزال) "Hal-hal

yang mendatangkan mudharat

harus dihapuskan".

Dari kaidah ini dapat diambil

hukum bahwa boleh memaksa

penjual untuk menerima

kembali barang cacat yang

dijualnya. Yang dinamakan

dengan khiyar 'aib.

Hukum fiqh yang dihasilkan

dari ushul fiqh haruslah

melalui perantara.

Contoh: Kaidah ( اههني يلذيض فساد املهني

Setiap kalimat larangan" (ؼنو

menunjukkan hukum tidak

sahnya perbuatan yang

dilarang.

Dari kaidah ini tidak dapat

diambil hukum akad Asuransi

tidak sah. Akan tetapi harus

ada perantara lainnya

Sumber-sumber Terbentuknya Kaidah Fiqh

Pertama, al-Quran.

Contoh: firman Allah,

ين من حرج وما جؾل ؽوينك ف ال

"Dia tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan.

(QS. Al Hajj: 78(

Berdasarkan kaidah ini dibolehkan gharar yang berkaitan dengan hajat

orang banyak seperti dalam jual-beli umbi-umbian yang masih berada

di dalam tanah.

Ibnu Taimiyah berkata, "madharat gharar di bawah riba, oleh karena itu

diberi rukhsah (keringanan) jika dibutuhkan oleh orang banyak, karena jika

diharamkan madharatnya lebih besar daripada dibolehkan"

Page 6: ىربكلا ةيهقفلا دعاوقلا - Pengusaha Muslim · PDF fileSeperti 6 kaidah yang akan dibahas di makalah ini. ... Kaidah Fiqh Vs Ushul Fiqh ... kebiasaan mengulang-ulang

6

Kedua, Hadis Nabi Shallallahu alaihi wa sallam.

Contoh: kaidah dalam Khiyar majlis yaitu sabda Nabi:

ؾان ابمخيار ما مم يفتكا امحي

"Penjual dan pembeli dibenarkan melakukan khiyar selagi mereka berada

dalam satu majelis dan belum berpisah." (HR. Bukhari-Muslim).

Sabda Nabi tentang hak kepemilikan laba,

مان بنم امخراج ابمضم

"Keuntungan adalah milik orang yang menanggung barang yang dibeli."

(HR. Abu Daud dan Tirmizi, dan dihasankan oleh Al-Albani).

Sabda Nabi,

ميس مؾرق عامم حق

"Orang yang telah berbuat kezaliman (dengan cara mendapatkan barang

tanpa keridhaan pihak kedua) keringatnya (usahanya mengembangkan barang

tersebut) sama sekali tidak memiliki nilai yang patut dibayar." (HR. Muslim)

Ketiga, Teks ucapan para ulama mujtahid

Seperti perkataan Imam Syafi'i dalam jual beli anggur basah dengan

anggur kering tidak dibolehkan dan tidak dapat diqiyaskan dengan

hukum bolehnya menjual kurma kering dengan kurma basah:

ى هبا مواضؾيا امرخص ال يخؾدم

"Rukhsah (keringanan) tidak dapat diqiyaskan."

Imam Ahmad berkata:

لك ما جاز تيؾو جاز رىنو

"Setiap sesuatu yang boleh dijadikan objek dalam jual-beli boleh di

hadiahkan, disedekahkan dan digadaikan".

Page 7: ىربكلا ةيهقفلا دعاوقلا - Pengusaha Muslim · PDF fileSeperti 6 kaidah yang akan dibahas di makalah ini. ... Kaidah Fiqh Vs Ushul Fiqh ... kebiasaan mengulang-ulang

7

Keempat, Kaidah yang hasilkan oleh para ulama dari analisis istiqra'

(induksi) dengan mengumpulkan beberapa masalah-masalah fiqh

dalam sebuah kaidah fiqh. Dan kebanyakan kaidah fiqh dihasilkan

dari sumber ini. Contoh kaidah,

"Setiap benda yang suci boleh dijadikan objek transaksi ".

Kaidah ini dihasilkan dari kesimpulan beberapa permasalahan dengan

hukum yang sama, seperti tidak boleh menjual kotoran ternak, tidak

boleh menjual khamr, tidak boleh menjual anjing buruan, tidak boleh

menjual babi dan turunannya, tidak boleh menjual bangkai, tidak

boleh menjual najis dst.

Kelima, Kaidah yang dihasilkan oleh para ulama melalui takhrij

(ijtihad), diantaranya qiyas (analogi). Dimana mereka menemukan

suatu kaidah fiqh dan dari kaidah tersebut dapat diqiyaskan hal yang

lain maka mereka buat sebuah kaidah baru.

Dengan kata lain, menurunkan satu kaidah menjadi kaidah yang lain

berdasarkan analogi.

Seperti kaidah:

املؾروف ؼرفا اكملرشوط رشطا

"yang telah ditetapkan melalui pemahaman masyarakat statusnya

sama dengan syarat yang ditetapkan ."

Kaidah ini adalah turunan dari kaidah:

امؾادت حمكة

Adat dan kebiasaan bisa menjadi sandaran hukum

Metode Qiyas dalam Menetapkan Kaidah

Terkadang ada kaidah yang diturunkan dari kaidah lain, berdasarkan

metode qiyas tertentu, diantaranya,

Page 8: ىربكلا ةيهقفلا دعاوقلا - Pengusaha Muslim · PDF fileSeperti 6 kaidah yang akan dibahas di makalah ini. ... Kaidah Fiqh Vs Ushul Fiqh ... kebiasaan mengulang-ulang

8

Pertama, Qiyas berdasarkan metoda qiyas awlawiy (qiyas, dengan

keadaan illat yang diqiyaskan lebih utama). Seperti kaidah,

"Suatu benda yang dilarang untuk diperjual-belikan lebih dilarang lagi

untuk diwakilkan".

Kedua, Dengan cara istishhab. Istishhab adalah menetapkan hukum

untuk sesuatu berdasarkan ketetapan hukum pada waktu sebelumnya

dikarenakan tidak ada hal yang menyebabkan hukum itu berubah.

Seperti kaidah:

"Hukum sesuatu ditetapkan berdasarkan hukumnya pada waktu

sebelumnya".

Ketiga, Qiyas dengan cara talazum 'aqly.

Talazum 'aqly yaitu hukum yang terkait dengan hukum lain, karena

itu bagian dari konsekuensinya. Seperti kaidah:

"Siapa yang memiliki sesuatu, berarti ia memiliki sesuatu fasilitas

pelengkapnya".

Keempat, Melalui cara tarjih.

Tarjih berarti mendahulukan hukum yang lebih penting dan lebih

kuat. Seperti kaidah,

"Mudharat yang akan menimpa individu boleh dipertahankan untuk

menolak mudharat bagi orang banyak".

Sejarah Ringkas Kaidah Fiqh

Munculnya kaidah fiqh, terkait erat kegiatan ijtihad para ulama.

Termasuk ijtihad yang ulama’nya ulama, yaitu Rasulullah shallallahu

alaihi wa sallam. Beliau memberikan beberapa kaidah dalam

menentukan hukum amaliyah. Dari hadis-hadis beliau, muncul

beberapa kaidah fiqh kubra (induk) sebagaimana yang telah

disebutkan.

Page 9: ىربكلا ةيهقفلا دعاوقلا - Pengusaha Muslim · PDF fileSeperti 6 kaidah yang akan dibahas di makalah ini. ... Kaidah Fiqh Vs Ushul Fiqh ... kebiasaan mengulang-ulang

9

Pada masa sahabat juga ditemukan beberapa atsar yang sekarang

dijadikan sebagai kaidah fiqh.

Seperti perkataan Umar bin Khattab,

وط نم ملاطػ امحلوق ؼند امرشر ا

"Hak-hak seseorang dalam muamalat sesuai dengan persyaratan yang

dibuat." (HR. Bukhari)

Ini kaidah yang sangat penting dalam persyaratan.

Beliau juga menyampaikan kaidah tentang masalah ijtihad,

ا كضينا ، وىذه ؽىل ما كضيناثل ؽىل م

Itu keputusan kami dulu, dan ini keputusan kami sekarang (HR. Ad-

Darimi).

Ucapan Ali bin Abi Thalib yang diriwayatkan oleh Abdurrazaq dalam

Mushannaf:

منا امغمن ابمغرم ا

"Orang yang ikut mendapatkan laba, ia tidak wajib menjamin

kerugian."

Ini juga merupakan kaidah yang sangat penting dalam akad

musyarakah dan mudharabah.

Pada masa tabiin, juga ditemukan beberapa atsar yang dijadikan

sebagai kaidah fiqh oleh ulama sekarang. Seperti ucapan Syuraih yang

diriwayatkan oleh Al-Bukhari:

ط ؽىل هفسو طائؾا غري مكره فيو ؽويو من رش

"Siapa yang mensyaratkan sesuatu atas dirinya tanpa dipaksa

maka dia wajib memenuhinya."

Page 10: ىربكلا ةيهقفلا دعاوقلا - Pengusaha Muslim · PDF fileSeperti 6 kaidah yang akan dibahas di makalah ini. ... Kaidah Fiqh Vs Ushul Fiqh ... kebiasaan mengulang-ulang

10

Kaidah ini merupakan landasan dibolehkannya klausul penalty

dalam kontrak apabila pihak pemberi jasa tidak berbuat maksimal.

Pada masa-masa ulama mazhab telah kita lihat sebelumnya ucapan

mereka yang dapat dijadikan kaidah fiqh.

Pada abad ke 4 hijriyah Abu Hasan Al Karkhi (wafat 340H)

mengumpulkan 39 kaidah fiqh mazhab Hanafi dalam salah satu buku

kecil yang sebelumnya dikumpulkan oleh Abu Thahir Ad-Dabbas.

Lalu diikuti oleh Abu Zaid Addabusi (wafat 430H) dalam bukunya

yang dikenal dengan "Ta'sis An-Nazhar".

Dalam mazhab Syafii, Abu Sa'ad al Harawi (wafat 488H)

menukil 5 kaidah induk dari Abu Thahir Ad-Dabbas. Dari sini para

ulama dari setiap mazhab berlomba untuk menulis serta

mengembangkan kaidah-kaidah fiqh dalam mazhab mereka masing-

masing.

Bersama Ulama Pelit Ilmu

Al-Qodhi Abu Said al-Harawi menceritakan,

Seorang ulama Hanafiyah di daerah Harah menyampaikan informasi

kepadannya bahwa Imam Abu Thahir ad-Dabbas – seorang ulama

hanafiyah – yang tinggal di seberang sungai, bisa menyimpulkan

semua pendapat Abu Hanifah ke dalam 17 kaidah. Mendengar info ini,

al-Qodhi Abu Said langsung melakukan safar untuk menemui Imam

Abu Thahir ad-Dabbas.

Imam Abu Thahir adalah seorang yang buta. Dan beliau memiliki

kebiasaan mengulang-ulang 17 kaidah fiqih itu setiap malam di masjid

setelah shalat isya.

Hanya saja ada yang unik dari Imam Abu Thahir. Beliau dikenal

ulama yang sangat pelit ilmu. Beliau tidak ingin orang lain bisa

dengan mudah mendapatkan ilmu dari hasil penelitian yang beliau

lakukan. Karena itu, beliau tidak ingin ada seorangpun yang

mendengarnya 17 kaidah yang selalu beliau baca setiap malam.

Page 11: ىربكلا ةيهقفلا دعاوقلا - Pengusaha Muslim · PDF fileSeperti 6 kaidah yang akan dibahas di makalah ini. ... Kaidah Fiqh Vs Ushul Fiqh ... kebiasaan mengulang-ulang

11

Sehingga kaidah ini baru beliau baca setelah semua jamaah masjid

pulang ke rumah.

Mengetahui hal ini, al-Qadhi Abu Said al-Harawi tidak patah arang.

Beliaupun ikut shalat jamaah isya di masjid itu. Seusai shalat, beliau

tidak keluar masjid, namun beliau bersembunyi dengan berselimut

karpet masjid.

Setelah di rasa sepi, Abu Thahir menutup pintu masjid dan beliau

mulai mengulang hafalan 17 kaidah tersebut dengan suara cukup

keras, sehingga bisa didengar seisi masjid.

Hingga seusai beliau membacakan 7 kaidah, al-Harawi yang

berselimut karpet tadi batuk. Abu Thahir kaget, ternyata ada yang

mencuri dengar hafalan kaidahnya. Beliau langsung mendekati suara

batuk itu, dan memukul al-Harawi serta menyuruhnya keluar masjid.

Kemudian beliau menghentikan kegiatan mengulang hafalan kaidah

lanjutannya di malam itu.

Selanjutnya, pulanglah Abu Said al-Hawari menemui teman-

temannya. Dan beliau menyampaikan 7 kaidah yang telah beliau

dapatkan.

Diantara ulama yang mengambil 7 kaidah ini adalah Imam al-Qodhi

Husain. Salah seorang ulama besar madzhab Syafiiyah.

(al-Asybah wa an-Nadzair, hlm. 7)

Mereka tidak rela jika ilmunya dibawa oleh orang awam agama,

sehingga bisa disalah gunakan.

Page 12: ىربكلا ةيهقفلا دعاوقلا - Pengusaha Muslim · PDF fileSeperti 6 kaidah yang akan dibahas di makalah ini. ... Kaidah Fiqh Vs Ushul Fiqh ... kebiasaan mengulang-ulang

12

Kaidah Fiqh Kubro

Kaidah Pertama,

الأمور مبلاضدىا‚Segala urusan sesuai dengan niatnya‛

Makna Kaidah:

Bahwa semua amalan yang dilakukan mukallaf, baik ucapan

maupun perbuatan, nilainya dan hukum yang berlaku baginya,

berbeda-beda sesuai perbedaan tujuan pelaku, yang melatar

belakangi amal itu.

Contoh Kaidah:

1. Orang yang membunuh tanpa alasan yang dibenarkan

syariat, memiliki beberapa hukum, tergantung niatnya. Bisa

dihukumi qathl ‘amd, khatha, atau syibhul ‘amd.

2. Orang yang berkata kepada orang lain: ‚Ambil uang 100

ribu ini.‛

Jika niatnya cuma-cuma, statusnya hibah. Jika tidak,

statusnya utang yang wajib dikembalikan, atau amanah yang

wajib dia jaga. Jika hilang, dia menanggung ganti rugi.

Kalimatnya sama, namun konsekuensinya berbeda.

3. Orang yang menemukan barang: jika dia mengambilnya

untuk dimiliki sendiri, statusnya ghasab. Dia wajib ganti jk

barang itu rusak. Namun jika dia berniat untuk

mengumumkan dan mengembalikannya kepada pemilik,

statusnya orang yang mendapatkan amanah. Dan dia tidak

nanggung ganti rugi jika rusak di luar kesengajaan.

Kaidah Turunan

Pertama, Kaidah dalam masalah akad

Page 13: ىربكلا ةيهقفلا دعاوقلا - Pengusaha Muslim · PDF fileSeperti 6 kaidah yang akan dibahas di makalah ini. ... Kaidah Fiqh Vs Ushul Fiqh ... kebiasaan mengulang-ulang

13

مفاظ واملحاين امؾربت ف امؾلود ابمللاضد واملؾاين ال ابلأInti akad berdasarkan maksud dan makna akad, bukan

berdasarkan lafadz dan kalimat

Misal:

1. Seseorang membeli makanan, dia mengatakan kepada

penjual: ’Pak, saya minta dibungkus dua..’ statusnya beli,

sekalipun kalimatnya minta.

2. Kantin kejujuran. Sekalipun tidak ada ucapan akad apapun,

tetap sah sebagai jual beli. Termasuk jual beli mu'athah.

3. Pembeli mengatakan ke penjual: Tolong bawa dulu hp saya,

ini amanah. Tunggu sampai saya ambil uangnya. Status

barang ini adl rahn, meskipun dia bilangnya amanah. Karena

amanah bisa diambil pemiliknya kapanpun. Sementara hp

ini tidak.

Kedua, kaidah dalam masalah sumpah

ىل امنية ختطص انوفظ امؾام بأو ثؾمم انوفظ اخلاص؟Apakah niat, mengkhususkan lafadz yang umum, ataukah

membuat umum lafadz yang khusus

Contoh kalimat pertama,

Seorang siswa bersumpah: ‘Demi Allah, saya tidak akan bicara

kepada siapapun.’ Maksud dia, temannya yang ada di kelasnya.

Kalimatnya umum, namun karena maksud dia hanya teman di

kelasnya, maka dia boleh bicara dg orang yg tidak ada di kelas

itu.

Contoh kalimat kedua,

Seorang bersumpah, ‚Demi Allah, saya tidak akan menerima

sumbangan uang darinya.‛

Page 14: ىربكلا ةيهقفلا دعاوقلا - Pengusaha Muslim · PDF fileSeperti 6 kaidah yang akan dibahas di makalah ini. ... Kaidah Fiqh Vs Ushul Fiqh ... kebiasaan mengulang-ulang

14

Secara teks, dia hanya menolak sumbangan dalam bentuk uang.

Namun jika dia bermaksud semua bentuk sumbangan, maka

mencakup umum.

Ketiga, Kaidah dalam masalah diminta bersumpah

ىل اهميني ؽىل هية احلامف بأو ؽىل هية املس خحوف؟Apakah sumpah itu mengikuti niat orang yang bersumpah atau

niat orang yang meminta sumpah?

Ulama berbeda pendapat:

1. Malikiyah & Syafiiyah berpendapat: sumpah itu

mengikuti niat orang yang mengambil sumpah (qadhi),

ketika dia diminta bersumpah dalam semua hukum.

Sehingga tidak boleh ada tauriyah maupun istitsna’

2. Hambali: Sumpah mengikuti niat orang yang besumpah,

selama masih memungkinkan dipahami dari lafadz, dan

dia bukan sebagai pihak yang dzalim.

Page 15: ىربكلا ةيهقفلا دعاوقلا - Pengusaha Muslim · PDF fileSeperti 6 kaidah yang akan dibahas di makalah ini. ... Kaidah Fiqh Vs Ushul Fiqh ... kebiasaan mengulang-ulang

15

Kaidah kedua

اميلني ال يزول ابمشم‚Yakin tidak bisa gugur dengan keraguan‛

Diantara dalil yang mendukung kaidah ini

Firman Allah,

نم امغن ال يغين من احلق شيئا ال عنا ا وما يددػ بأنرثه ا Kebanyakan mereka hanya mengikuti prasangka. Padahal

prasangka sama sekali tidak menunjukkan kebenaran. (QS.

Yunus: 36)

Sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam,

ذا وجد بأحدمك ف تطنو شيئا فبأشلك ؽويو بأخرج منو يشء بأم ال؟ فال خيرجن من املسجد ا

حىت يسمػ ضوات بأو جيد رحيا Apabila ada perasaan tertentu dalam perut seseorang yang

membuat dia ragu, apakah kuntut ataukah tidak, maka jangan

dia batalkan shalatnya hingga dia mendengar suara kentut atau

mencium baunya.

Kemudian hadis dari Abdullah bin Zaid, tentang orang yang

mengadu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seringkali

seolah-olah dia ngentut ketika shalat. Kemduian Nabi

shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

ال ينرصف حىت يسمػ ضوات بأو جيد رحيا Jangan dia batalkan, sampai dia mendengar suara atau mencium

baunya. (HR. Bukhari & Muslim)

Kemudian hadis dari Abu Said al-Khudri radhiyallahu 'anhu,

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan orang yang

lupa jumlah rakaat ketika shalat,

Page 16: ىربكلا ةيهقفلا دعاوقلا - Pengusaha Muslim · PDF fileSeperti 6 kaidah yang akan dibahas di makalah ini. ... Kaidah Fiqh Vs Ushul Fiqh ... kebiasaan mengulang-ulang

16

ا ذا شم بأحدمك ف ضالثو فمل يدر مك ضىل بأزالاث بأم بأرتؾا! فويطرح امشم ومينب ؽىل ما

اسديلنJika kalian ragu ketika shalat, sehingga lupa berapa rakaat yang

telah dia kerjakan, 3 ataukah 4 rakaat, hendaknya dia buang

keraguan itu dan dia pilih yang meyakinkan. (HR. Muslim)

Makna Kaidah

Syak menurut ulama ahli fiqh: keraguan terhadap status

perbuatan, apakah telah dilakukan ataukah belum.

Karena itu, jika ada satu kasus yang itu secara yakin benar-benar

telah terjadi, kemudian muncul keraguan tentang

keberadaannya, maka dipertahankan apa yang meyakinkan

sampai dipastikan ada sebab yang menghilangkan keyakinan itu.

Contoh

1. Orang yang yakin telah bersuci, ketika dia ragu apakah

telah muncul hadats, maka dia tetap dinilai telah bersuci,

menurut 3 imam: Abu Hanifah, as-Syafii, dan Ahmad.

Sementara Imam Malik berpendapat, ‘Orang yang ragu

dalam bersuci, dia wajib wudhu, berdasarkan kadiah:

Ragu dalam syarat menjadi penghalang terwujudnya apa

yang disyaratkan.’

2. Jika ada sepasang suami istri melakukan akad nikah yang

sah, kemduian muncul keraguan apakah pernah terjadi

talak ataukah tidak, maka nikahnya dipertahankan.

Karena talak yang statusnya keraguan, muncul di tengah

keadaan yang lebih meyakinkan, yaitu nikah, sehingga

wajib dibuang.

sementara Ibnu Qudamah mengatakan, ‘yang lebih wara’,

dinilai jatuh talak.’

Page 17: ىربكلا ةيهقفلا دعاوقلا - Pengusaha Muslim · PDF fileSeperti 6 kaidah yang akan dibahas di makalah ini. ... Kaidah Fiqh Vs Ushul Fiqh ... kebiasaan mengulang-ulang

17

Kedudukan Kaidah

Sebagian ulama menyebut, kadiah ini mencakup ¾ masalah

Fiqh.

Turunan Kaidah

Pertama, kaidah hukum asal

الأضل تلاء ما اكن ؽىل ما اكنHukum asal: mempertahankan apa yang sudah ada,

sebagaimana sedia kala.

Artinya, sesuatu yang pernah terjadi di suatu masa, dihukumi

tetap ada, selama tidak dijumpai adanya indikator yang

bertentangan dengannya.

Kaidah ini disebut ’Dalil al-Istishhab’ (mempertahankan

kondisi awal)

Contoh

1. Siapa yang yakin dia telah bersuci, kemudian muncul

keraguan hadats, maka dia tetap dinilai telah bersuci.

Sebaliknya, siapa yang yakin telah hadats, kemudian ragu

apakah tadi sudah bersuci atau belum, maka dia dinilai

berhadats.

2. Ada air suci yang berubah warna, dan diragukan, apa

yang menyebabkan berubah warna. Hukum asalnya

mempertahankan status sucinya.

3. Orang yang makan menjelang maghrib tanpa

memperhatikan matahari atau jam, sementara dia belum

yakin telah terbenam matahari, maka puasanya batal.

Karena hukum asalnya, belum masuk malam.

Kedua, kadiah tidak ada tanggungan

Page 18: ىربكلا ةيهقفلا دعاوقلا - Pengusaha Muslim · PDF fileSeperti 6 kaidah yang akan dibahas di makalah ini. ... Kaidah Fiqh Vs Ushul Fiqh ... kebiasaan mengulang-ulang

18

الأضل جراءت اذلمةHukum asal, bara’atu dzimmah (bebas tanggungan)

Artinya: pada asalnya semua manusia terbebas dari tanggungan

maupun kewajiban. Hingga ada bukti, dia punya tanggungan.

Baik terkait masalah ibadah maupun muamalah.

Contoh

1. Si A wajib melakukan amalan x, agar selamat di akhirat,

sementara tidak ada dalil. Kewajiban ini tidak berlaku.

2. Muwada’ (orang yang dititipi) mengklaim telah

mengembalikan barang titipannya. Sementara muwaddi’

(orang yang titip) mengingkarinya. Yang dikuatkan adalah

perkataan muwada’, karena dia berpegang dengan hukum

asal, tidak memiliki tanggungan terhadap barang.

Ketiga, Memilih yang lebih yakin

ال تيلني ما زخت تيلني ال يرثفػ ا Yang terjadi dengan yakin, tidak bisa dihilangkan kecuali

dengan yakin pula

Mana yang lebih meyakinkan, itulah yang dipilih.

Contoh

1. Siapa yang ragu, apakah dia sudah melakukan suatu

pekerjaan ataukah belum, hukum asalnya, dia belum

melakukannya.

2. Orang yang beramal, sementara dia ragu mengenai jumlah,

maka dia pilih yang lebih sedikit, karena ini yang lebih

meyakinkan.

Page 19: ىربكلا ةيهقفلا دعاوقلا - Pengusaha Muslim · PDF fileSeperti 6 kaidah yang akan dibahas di makalah ini. ... Kaidah Fiqh Vs Ushul Fiqh ... kebiasaan mengulang-ulang

19

3. Orang yang punya utang sementara dia ragu dengan

jumlahnya, dia harus keluarkan dalam jumlah yang

membuat dia yakin telah menggugurkan kewajibannya.

4. orang yang ragu apakah telah menceraikan istrinya

ataukah belum, tidak jatuh talak. Karena nikahnya yakin,

sementara talaknya meragukan.

Keempat, hukum asal belum ada

الأضل امؾدمHukum asal adalah tidak ada

Artinya, hukum asal dalam sifat, maupun perkara yang baru

adalah tidak ada.

Contoh

1. Ada orang yang beli mobil, sudah diserahkan dalam kondisi

normal, selang sekian hari pembeli mengaku ada yang cacat,

sementara penjual mengklaim semua normal, dan keduanya

tidak memiliki bukti, maka yang diterima perkataan penjual

disertai sumpah. Karena normal itu kondisi asal, sementara

hukum asal, tidak ada cacat.

2. Dua orang melakukan transaksi mudharabah. Pemodal

meminta bagi hasil sementara mudharib mengklaim tidak

ada untung. Yang diterima perkataan mudharib dengan

sumpah, karena dia di posisi sesuai hukum asal.

3. Peminjam mengklaim telah mengembalikan uang, sementara

pemilik uang mengklaim tidak pernah menerima

pengembalian itu. Smeua tidak ada bukti. ….

Page 20: ىربكلا ةيهقفلا دعاوقلا - Pengusaha Muslim · PDF fileSeperti 6 kaidah yang akan dibahas di makalah ini. ... Kaidah Fiqh Vs Ushul Fiqh ... kebiasaan mengulang-ulang

20

Kaidah Ketiga

املشلة جتوة امخيسريMasyaqqah menharuskan adanya kemudahan

Makna kaidah

Masyaqqah secara bahasa artinya capek atau kesusahan.

Diantara nikmat Allah untuk manusia, Allah ciptakan binatang

yang berfungsi mengangkut barang mereka ke tempat jauh.

Andai tidak ada binatang tunggangan, tentu manusia harus

tidak mampu melakukannya kecuali dengan susah payah yang

melelahkan. Allah berfirman,

ال ثشق الأهفس وحتمل بأزلامنك ا ىل تدل مل حكوهوا ابمغيو ا Binatang memikul beban-bebanmu ke suatu negeri yang kamu

tidak sanggup sampai kepadanya, melainkan dengan kesulitan

(yang memayahkan) diri.. (an-Nahl: 7).

Batasan Masyaqqah

Syaikh Abdullah al-Fauzan menjelaskan,

ال املشلة امزائدت اميت ال ميكن نوملك -ىنا -واملراد ابملشلة ف بأن يس متر ؽىل حتمويا ؽادت ا

تحذل بأكىص اجليد ، وال متكن املداومة ؽوهيا ، حبير ثؤدي ا ىل وكوع امرضر بأو الأذى ف

امنفس بأو املالYang dimaksud masyaqqah dalam kaidah ini adalah masyaqqah

tambahan, di mana seorang mukallaf tidak mungkin untuk

terus-menerus menanggungnya, kecuali dengan menguras

banyak tenaga. Sehingga tidak mungkin dia selalu bertahan di

sana, karena ini akan membahayakan dirinya atau hartahya.

(Jam’u al-Mahsul).

Dalil Kaidah

Page 21: ىربكلا ةيهقفلا دعاوقلا - Pengusaha Muslim · PDF fileSeperti 6 kaidah yang akan dibahas di makalah ini. ... Kaidah Fiqh Vs Ushul Fiqh ... kebiasaan mengulang-ulang

21

Dalil yang menyebutkan kaidah ini banyak. Terutara dalil umum

yang menjelaskan bahwa syariat meniadakan adanya unsur haraj

(kesulitan) di dalamnya. Allah berfirman,

ين من حرج وما جؾل ؽوينك ف الAllah tidak menjadikan adanya kesulitan dalam agama (QS. al-

Hajj: 78)

Allah juga menegaskan, bahwa Dia hanya menghendaki

kemudahan,

جنك اميرس وال يريد جنك امؾرس يريد اللمAllah menghendaki kemudahan bagi kalian dan Dia tidak

menghendaki kesulitan. (QS. al-Baqarah: 185).

As-Syathibi mengatakan,

ا ن الأدةل ؽىل رفػ احلرج ؼن ىذه الأمة توغت مدوؿ املطػBahwa dalil yang menunjukkan peniadaan kesulitan dari umat

ini, statusnya qath’i (absolut). (al-Muwafaqat, 1/231)

Diantara bukti bahwa syariat meniadakan adanya al-haraj,

1. Syariat memberikan adanya rukhshah

2. Syariat membedakan antara aturan yang berlaku dalam

kondisi normal dan aturan dalam kondisi terpaksa. Muslim

harus bisa membedakan.

Ibnul Wazir menulis,

ومن مل يفرق تني حايل الاخذيار والاضطرار؛ فلد هجل املؾلول واملنلولOrang yang tidak bisa membedakan antara kondisi ikhtiyari

dan kondisi dharuri, berarti cara berpikirnya rendah dan

banyak tidak tahu dalil. (al-Awashim wa al-Qawashim,

8/174)

3. Syariat membedakan anturan untuk orang normal dengan

ahlul a’dzar (orang yang memiliki udzur).

Page 22: ىربكلا ةيهقفلا دعاوقلا - Pengusaha Muslim · PDF fileSeperti 6 kaidah yang akan dibahas di makalah ini. ... Kaidah Fiqh Vs Ushul Fiqh ... kebiasaan mengulang-ulang

22

4. Syariat membedakan sebagian aturan yang berlaku untuk

lelaki dan wanita

Macam-macam Keringanan Syariat

Keringan Syariat ada 2:

Pertama, keringan yang datang sejak awal dari syariat, dan ini

terjadi pada hampir semua aturan syariat. Seperti: shalat hanya 5

rakaat, tidak 50 rakaat, ada syariat sahur untuk puasa, haji hanya

bagi yang mampu, dst.

Kedua, keringanan yang diberikan oleh syariat karena adanya

udzur dan beban berat yang dialami seseorang, yang diistilahkan

denga rukhshah. Keringanan jenis inilah yang dimasukkan

dalam pembahasan kaidah ini.

Karena itu, kaidah al-Masyaqqah mengharuskan adanya

kemudahan, berkaitan dengan masalah rukhshah dengan

berbagai jenisnya. Masih dalam lingkup kaidah terkait kondisi

dharurat.

Contoh Penerapan Kaidah

Berikut beberapa contoh kasus penerapan kaidah ini,

1. Bolehnnya memanfaatkan barang milik orang lain dalam

batas yang diizinkan. Karena jika manusia hanya boleh

memanfaatkan barang yang hanya milik pribadinya, tentu

dia akan mengalami masyaqqah yang besar. Bisa dipastikan,

tidak semua yang dia manfaatkan milik pribadinya. Ada

diantaranya milik umum, bahkan milik ornag lain.

Untuk itu, adanya transaksi sewa, pinjam, dst, bagian dari

peniadaan masyaqqah bagi umat

2. Syariat juga membolehkan transaksi yang serah terimanya

tidak sama. Meskipun sepadan menurut yang melakukan

transaksi. Syariat memboehkan adanya hawalah, rahn,

Page 23: ىربكلا ةيهقفلا دعاوقلا - Pengusaha Muslim · PDF fileSeperti 6 kaidah yang akan dibahas di makalah ini. ... Kaidah Fiqh Vs Ushul Fiqh ... kebiasaan mengulang-ulang

23

kafalah, menggugurka sebagian utang sebagai bentuk sulh,

menebus sumpah, dst. Karena jika semua harus sama, tentu

akan menimbulkan masyaqqah.

3. Adanya wasiat, sehingga seseorang bisa memberika

hartanya kepada orang lain setelah dia meninggal. Dalam

rangka menghilangkan unsur masyaqqah.

4. Peniadaan dosa bagi mujtahid karena kesalahan ijtihad.

Sehebat apapun manusia, dia tidak akan lepas dari dosa dan

kesalahan.

5. Syariat membolehkan berdalil dengan dzan rajih (dugaan

kuat). Tidak harus semuanya pada derajat yakin dan absolut.

6. Syariat menbolehkan melihat wanita yang bukan mahram,

bagi dokter, saksi, atau orang yang melamar.

7. Bolehnya menikahi 4 wanita. Untuk meringankan beban

para wanita.

8. Adanya aturan cerai dalam pernikahan. Orang yang

menikah tidak diwajibkan mempertahankan

pernnikahannya sampai akhir hayat.

9. Adanya kaffarah dalam zihar dan sumpah. Memudahkan

bagi mukallaf.

10. Adanya pilihan dalam melaksanakan haji. Agar mereka bisa

menyesuaikan sesuai kondisi masing-masing.

11. Bolehnya bai’ salam, padahal ini termasuk bai’ ma’dum

(menjual barang yg belum di tangan).

Page 24: ىربكلا ةيهقفلا دعاوقلا - Pengusaha Muslim · PDF fileSeperti 6 kaidah yang akan dibahas di makalah ini. ... Kaidah Fiqh Vs Ushul Fiqh ... kebiasaan mengulang-ulang

24

Makna Rukhshah

Secara bahasa artinya as-suhulah (امسيوةل) kemudahan,

kelembutan, dan memberikan keloggaran. Lawan dari keras.

Harga murah disebut rakhis. (al-Misbah al-Munir).

Secara istilah

ا ف امضيقيه الأحاكم اميت زحدت مرشوؼيهتا تناء ؽىل الأؽذار مػ كيام الميل احملرم، ثوسؾHukum yang berlaku karena adanya udzur, semetara terdapat

dalil yang melarangnya, dalam rangka memberi kelonggaran

untuk situasi mendesak. (al-Wajiz fi Qawaid Fiqh).

Macam-macam Bentuk Rukhshah

Para ulama menyebutkan ada 7 macam bentuk rukhshah;

Pertama, rukhshah isqath (menggugurkan).

Syriat menggugurkan sebagian kewajiban ibadah bagi orang

yang memiliki udzur

Kedua, rukhshah tanqish (pengurangan).

Syriat mengurangi sebagian ibadah bagi ahli udzur. Misalnya

adanya syariat qashar shalat, bolehnya shalat sambil duduk bila

sakit, dst

Ketiga, rukhshah ibdal (penggantian)

Mengganti satu ibadah dengan ibadah lain. Wudhu dan mandi

besar diganti tayammum, bagi yang udzur. Mengganti berdiri

dengan duduk ketika shalat. Mengganti gerakan rukuk sujud

dengan isyarat.

Keempat, rukhshah taqdim (mendahulukan)

Seperti jamak taqdim, atau mendahulukan zakat sebelum haul,

atau mendahulukan zakat fitrah sebelum waktu fitri ramadhan.

Kelima, rukhshah ta’khir (menunda)

Adanya Jamak ta’khir, menunda pelaksanaan puasa ramadhan

karena safar, haid, atau nifas. Mengkahirkan shalat karena

udzur.

Page 25: ىربكلا ةيهقفلا دعاوقلا - Pengusaha Muslim · PDF fileSeperti 6 kaidah yang akan dibahas di makalah ini. ... Kaidah Fiqh Vs Ushul Fiqh ... kebiasaan mengulang-ulang

25

Keenam, rukhshah idhtirar (terpaksa)

Keinganan melanggar yang haram, karena ada masalahat lebih

besar atau untuk menghindari bahaya lebih besar. Seperti;

Melihat aurat pasien yang dibutuhkan dokter, nadzar wanita

yang dikhitbah, makan bangkai karena kelaparan, dst.

Ketujuh, rukhshah taghyir (perubahan tata cara)

Keringanan yang berlaku untuk shalat khauf.

Turunan Kaidah

Kaidah pertama,

ذا اجسػ الأمر ضاق ا ذا ضاق الأمر اجسػ وا Jika ada masalah sempit maka dilonggarkan dan jika terlalu

longgar disempitkan

Contoh kaidah

1. Larangan menyimpan daging kurban lebih dari 3 hari,

kemudian dinasakh menjadi boleh menyimpan daging

kurban tanpa batas.

2. Jika seorang wanita tidak memiliki seorangpun lelaki yang

bisa menjadi walinya dalam safar, dia boleh menyerahkan

hak walinya kepada lelaki lain, menurut pendapat as-Syafii.

3. Diterimanya persaksian anak-anak dan wanita di tempat-

tempat yang tidak mungkin dikunjungi lelaki dewasa.

4. Diterimanya persaksian seorang wanita terait masalah

persusuan.

5. Bolehnya menggaji orang yang melakukan ibadah sosial

keagamaan, seperti imam shalat, muadzin, atau takmir,

dalam rangka menjaga syiar islam.

Kaidah Kedua,

امرضوراث ثلدر تلدرىا

Page 26: ىربكلا ةيهقفلا دعاوقلا - Pengusaha Muslim · PDF fileSeperti 6 kaidah yang akan dibahas di makalah ini. ... Kaidah Fiqh Vs Ushul Fiqh ... kebiasaan mengulang-ulang

26

Dharurat itu dibatasi sesuai kebutuhannya

Contoh penerapan kaidah

1. Orang yang tidak bisa rukuk dan sujud, namun bisa berdiri,

dia tetap wajib berdiri. Rukuk dan sujudnya menggunakan

isyarat.

2. Orang yang terpaksa hanya boleh makan bangkai yang

cukup untuk menahan kelaparannya, sehingga

menyelamatkan dia dari ancaman kematian

3. Dokter boleh melihat aurat hanya sebatas untuk kebutuhan

pengobatan

4. Sumpah dusta tidak boleh dilakukan dalam kondisi

dharurat. Yang dibolehkan hanya ta’ridh, untuk

megnhindari darurat

5. Pembalut luka tidak boleh menutupi bagian yang tidak ada

hubungannya dengan luka, sehingga menghalangi

sampainya air ketika wudhu atau mandi.

Kaidah ketiga,

ما جاز مؾذر تطل جزواهلSesuatu yang dibolehkan karena udzur, menjadi hilang dengan

hilangnya udzur itu

Contoh penerapan:

1. Orang yang tayamum menjadi wajib wudhu atau mandi jika

mendapatkan air

2. Orang yang memakai sutera karena gatal, atau luka, wajib

melepasnya jika lukanya sudah membaik

3. Orang yang makan bangkai karena kelaparan, tidak boleh

lagi makan jika menemukan makanan yang halal

Page 27: ىربكلا ةيهقفلا دعاوقلا - Pengusaha Muslim · PDF fileSeperti 6 kaidah yang akan dibahas di makalah ini. ... Kaidah Fiqh Vs Ushul Fiqh ... kebiasaan mengulang-ulang

27

Kaidah keempat,

احلاجة ثزنل مزنةل امرضورت ؽامة اكهت بأو خاضةHajah bisa berstatus sebagaimana darurat, baik hajah umum

maupun khusus

Yang dimaksud dengan hajah adalah kebutuhan manusia di

bawah kondisi darurat. Dimana jika dia tidak terpenuhi, tidak

mengancam keselamatan nyawa atau badan seseorang, hanya

saja, kehidupannya menjadi tidak normal.

Contoh Penerapan Kaidah

1. Dibolehkannya transaksi jualah, hawalah, dan salam.

Padahal ini bertabrakan dengan syarat transaksi yang sah.

Namun manusia sangat membutuhkan semua transaksi

ini. Namun ini semua dibolehkan karena hajah.

2. Foto manusia, hukum asalnya tidak diperbolehkan.

Apalagi berisi aurat. Di zaman ini, komoditas utama tidak

mungkin bisa lepas dari semua ini.

Kaidah kelima,

الاضطرار ال يحطل حق امغريDarurat tidak membatalkan hak orang lain

Kaidah ini seolah menjadi batasan untuk kaidah ‘Darurat

membolehkan hal yang terlarang’

Sekalipun boleh melanggar larangan karena darurat, namun

tidak boleh melanggar hak orang lain.

Contoh Kaidah:

Page 28: ىربكلا ةيهقفلا دعاوقلا - Pengusaha Muslim · PDF fileSeperti 6 kaidah yang akan dibahas di makalah ini. ... Kaidah Fiqh Vs Ushul Fiqh ... kebiasaan mengulang-ulang

28

1. Jika ada orang yang terpaksa makan makanan orang lain, dia

wajib mengganti rugi.

2. Jika ada hewan milik orang lain yang menyerang, dia boleh

dibunuh. Dan menurut hanafiyah, wajib ganti rugi. Kecuali

jika hewan ini terkenal suka ganggu dan pemilim sudah

diingatkan, namun tetap teledor. Dalam hal ini tidak ada

gnti rugi.

3. Jika perahu kelebihan beban, dia boleh membuang harta

orang lain tanpa izin, namun wajib ganti rugi.

Kaidah Keenam

ىل امحدل ذا ثؾذر الأضل يطار ا ا Jika tidak bisa melakukan yang asal, harus berpindah kepada

penggantinya.

Yang dimaksud asal: aturan baku yang harus dipenuhi.

Sedangkan badal adalah rukhshahnya.

Page 29: ىربكلا ةيهقفلا دعاوقلا - Pengusaha Muslim · PDF fileSeperti 6 kaidah yang akan dibahas di makalah ini. ... Kaidah Fiqh Vs Ushul Fiqh ... kebiasaan mengulang-ulang

29

Kaidah Keempat,

ال رضر وال رضارTidak boleh ada bahaya untuk diri sendiri maupun orang lain,

baik disengaja maupun tanpa sengaja. (Fath al-Qowi)

Atau

امرضر يزالSegala yang membahayakan harus dihilangkan

Kalimat pertama disebutkan dalam hadis dari Sa’d bin Malik al-

Khudri radhiyallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa

sallam. Hadis ini statusnya hasan.

Penjelasan Umum

Kaidah ini termasuk salah satu rukun dalam syariat. Terdapat

banyak dalil dari al-Quran maupun hadis yang menjelaskan

kaidah ini.

Kaidah ini menjadi landasan banyak bab fiqh, seperti

mengembalikan barang yang memiliki aib, adanya hak khiyar,

pemboikotan dengan segala ragamnya, masalah syuf’ah, qishas,

hukuman had, kaffarah, ganti rugi barang yang rusak, dan

pemaksaan dalam menunaikan hak. Termamuk bagian dalam

aturan penentuan qadhi dan hakim.

Karena itu, memberikan hukuman kepada orang yang

melakukan pelanggaran sebagaimana yang ditetapkan dalam

syariat, tidaklah bertentangan dengan kaidah ini, meskipun

dalam penerapannya terdapat dharar yang dialami bagi orang

yang dihukum. Karena pemberian had merupakan bentuk

keadilan dan dalam rangka mencegah bahaya yang lebih besar.

Macam-macam Dharar

Memberikan Dharar kepada Orang lain ada 2:

Page 30: ىربكلا ةيهقفلا دعاوقلا - Pengusaha Muslim · PDF fileSeperti 6 kaidah yang akan dibahas di makalah ini. ... Kaidah Fiqh Vs Ushul Fiqh ... kebiasaan mengulang-ulang

30

Pertama, memberikan dharar kepada orang lain tanpa ada

manfaat sedikitpun bagi orang yang melakukan tindakan dharar.

Sehingga tujuannya hanya untuk menyakiti sasaran.

Ini termasuk tindakan jahat yang bernilai dosa besar.

Contoh:

Memberikan dharar dalam wasiat. Orang yang meninggal

mewasiatkan sebagian besar hartanya dengan maksud agar ahli

waris tidak mendapatkan warisan. Allah berfirman,

من تؾد وضيمة يوىص هبا بأو دين غري مضار ‛Ditunaikan sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya atau

sesudah dibayar hutangnya dengan tidak memberi mudharat

(kepada ahli waris). (QS. an-Nisa: 12)

Demikian pula, merujuk istri dalam rangka mendzalimi istri.

Allah berfirman,

حوىنم مبؾروف وال ثمسكوىنم ذا طولت امنساء فدوغن بأجوينم فبأمسكوىنم مبؾروف بأو س وا

رضارا مخؾخدواApabila kamu mentalak isteri-isterimu, lalu mereka mendekati

akhir iddahnya, Maka rujukilah mereka dengan cara yang

ma'ruf, atau ceraikanlah mereka dengan cara yang ma'ruf (pula).

janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan,

karena dengan demikian kamu menganiaya mereka.. (QS. al-

Baqarah: 231)

Kedua, memberikan dharar karena tujuan pribadi yang

dibenarkan.

Seperti si A menggunakan barangnya untuk tujuan pribadi,

namun ternyata mengganggu si B. Atau menghalangi si B untuk

memanfaatkan barangnya, yang menyebabkan si B mendapatkan

madharat.

Page 31: ىربكلا ةيهقفلا دعاوقلا - Pengusaha Muslim · PDF fileSeperti 6 kaidah yang akan dibahas di makalah ini. ... Kaidah Fiqh Vs Ushul Fiqh ... kebiasaan mengulang-ulang

31

Dalam kasus ini, ulama membaginya menjadi dua:

1. Si A menggunakan barangnya di luar kondisi normal (Ghairul

Mu’tad), seperti orang yang menyalakan api di tanahnya di

musim kering, sehingga membakar harta tetangganya. Si A

dihukumi merusak barang orang lain dan wajib ganti rugi

2. Si A menggunakan barangnya sesuai standar (ala wajh al-

Mu’tad), apakah dia harus dilarang jika mengganggu

tetangganya? Ada 2 pendapat:

a. Dia wajib dilarang, karena mengganggu orang lain. Ini

pendapat Ahmad dan Malik.

b. Dia tidak boleh dilarang, karena dia menggunakan barang

milik pribadinya. Ini pendapat Abu Hanifah dan as-Syafii.

Contoh: orang yang ternak ayam, yang menimbulkan bau

bagi tetangganya.

Makna Tidak Ada Dhirar

Diantara makna dhirar adalah membahayakan orang lain

sebagai bentuk membalas dharar yang diberikan orang lain.

Memberikan madharat kepada orang lain, sekalipun dengan

tujuan membalas dibatasi dalam syariat. Hanya boleh dilakukan

dalam kondisi sangat ketat.

Orang yang merusak harta temannya, tidak boleh dibalas

dengan merusak hartanya. Karena ini sama dengan melebarkan

dharar tanpa manfaat. Sehingga dialihkan dengan mengganti

rugi barang yang dirusak.

Ini berbeda dengan tindak kriminal terhadap fisik, ada syariat

qishas. Karena tindak kriminal tidak ada cara untuk

menghentikannya selain hukuman yang semisal.

Page 32: ىربكلا ةيهقفلا دعاوقلا - Pengusaha Muslim · PDF fileSeperti 6 kaidah yang akan dibahas di makalah ini. ... Kaidah Fiqh Vs Ushul Fiqh ... kebiasaan mengulang-ulang

32

Contoh Penerapan Kaidah

Jika masa sewa lahan pertanian telah usai sebelum masa panen,

maka sewa harus diperpanjang dengan biaya normal sampai

masa panen, agar tidak ada dharar yang menimpa penyewa

dengan memindahkan tanaman di lahan tersebut.

Orang yang menjual barang yang cepat rusak, (misalnya buah),

namun penjual tidak bisa ditemui sementara buah cepat busuk,

dan belum dibayar tunai, maka penjual bisa membatalkan akad

sepihak untuk dijual ke orang lain. Dalam rangka

menghilangkan dharar.

Boleh menahan orang yang dikenal suka membuat onar di

masyarakat, sampai dia bertaubat. Meskipun dia sama sekali

tidak melakukan tindak kriminal tertentu.

Turunan Kaidah

Kaidah pertama,

امرضر يدفػ تلدر اال ماكنDharar harus dihilangkan sebisa mungkin.

Artinya: segala bentuk dharar harus dihilangkan. Jika

memungkinkan, dicegah dengan cara yang tidak menimbulkan

dharar baru. Jika tidak, bisa digunakan cara yang bahayanya

seminimal mungkin.

Kaidah ini merupakan landasan wajibnya mencegah dharar

sebelum terjadi dengan cara apapun yang paling ringan

madharatnya. Dalam rangka mewujudkan maslahah mursalah.

Sehingga kaidah ini bagian dari prinsip mencega lebih baik dari

pada mengobati.

Dalilnya firman Allah,

مك ا هللا وؽدوم ت ومن رابط اخليل حرىحون تو ؽدوم وا ميم ما اس خطؾت من كوم وبؽدر

Page 33: ىربكلا ةيهقفلا دعاوقلا - Pengusaha Muslim · PDF fileSeperti 6 kaidah yang akan dibahas di makalah ini. ... Kaidah Fiqh Vs Ushul Fiqh ... kebiasaan mengulang-ulang

33

Siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang

kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk

berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan

musuh Allah dan musuhmu (QS. Al-Anfal: 60)

Contoh pencegahan untuk kemaslahatan umum

1. Adanya syariat jihad untuk menghalangi kejahatan musuh

2. Adanya hukuman untuk menghentikan kriminal dan

menjaga keamanan

Contoh pencegahan untuk kemaslahatan khusus

Adanya syariat syuf’ah untuk mencegah terjadinya dharar

kepada orang terdekat.

Adanya anjuran boikot jual beli bagi orang yang tidak tahu uang.

Untuk mencegah dharar dalam bentuk kerugian ketika jual beli

Adanya syariat karantina bagi orang yang bangkrut banyak

utang. Untuk melindungi hak para kreditor

Kaidah Kedua

امرضر يزالDharar harus dihilangkan

Kaidah ini memberi pelajaran wajibnnya menghilangkan dharar

setelah hal itu terjadi.

Contoh:

1. Jika ada barang orang lain yang menganggu jalan umum dan

orang lewat, harus dihilangkan. Demikian pula ketika

bangunan orang mengganggu orang yang lewat, harus

dihilangkan.

Page 34: ىربكلا ةيهقفلا دعاوقلا - Pengusaha Muslim · PDF fileSeperti 6 kaidah yang akan dibahas di makalah ini. ... Kaidah Fiqh Vs Ushul Fiqh ... kebiasaan mengulang-ulang

34

2. Orang yang merusak barang orang lain, wajib ganti rugi.

Karena dharar yang dia lakukan.

3. Jika dahan tanaman tetangga mengganggu rumah orang

lain, maka pemilik diwajibkan memotongnya.

4. Adanya hak khiyar dalam sebagian akad, tujuannya untuk

menghilangkan dharar.

Kaidah Ketiga,

امرضر ال يزال مبثهلDharar tidak boleh dihilangkan dengan yang semisal

Uangkapan lain:

مرضرامرضر ال يزال ابDharar tidak boleh dihilangkan dengan dharar

Kaidah ini memberi batas bagi kaidah-kaidah sebelumnya.

Karena sekallipun dharar wajib dihilangkan, tidak boleh dengan

cara yang menimbulkan dharar berikutnya.

Contoh:

1. Orang yang kelaparan, tidak boleh mengambil makanan

orang lain yang juga kelaparan

2. Orang yang dipaksa untuk membunuh, tidak boleh

mewujudkan paksaannya

3. Jika ada cacat pada barang sebelum dipegang pembeli,

kemudian setelah di tangan pembeli ada cacat baru lagi,

maka barang tidak boleh dikembalikan dengan alasan cacat

lama, karena ini memberikan dharar kepada penjual. Kecuali

jika penjual ridha. Jika tidak, yang dilakukan adalah menjual

membayar arsy.

Page 35: ىربكلا ةيهقفلا دعاوقلا - Pengusaha Muslim · PDF fileSeperti 6 kaidah yang akan dibahas di makalah ini. ... Kaidah Fiqh Vs Ushul Fiqh ... kebiasaan mengulang-ulang

35

Kaidah Keempat,

خيخار بأخف امرضرينDipilih solusi yang dhararnya paling ringan

Dalam teks yang lain,

امرضر الأشد يزال ابمرضر الأخفDharar yang lebih berat dihilangkan dengan dharar yang lebih

ringan

Atau

ذا ثؾارض مفسداتن روؼ بأخفيام رضرا ا Apabila ada 2 mafsadah, maka diperhatikan mana yang lebih

ringan dhararnya

Contoh:

1. Jika ada orang punya luka, ketika sujud menyebabkan

kotorannya keluar, maka dia boleh berisyarat dan shalat

sambil duduk. Karena tidak sujud sempurna, lebih ringan

dhararnya dari pada keluar najis ketika shalat.

2. Jika orang shalat sambil berdiri menyebabkan banyak

auratnya terlihat, maka dia shalat sambil duduk. Karena

tidak berdiri, dhararnya lebih ringan.

3. Jika ada ayam yang menelan mutiara milik orang lain, maka

pemilik mutiara boleh membeli ayam itu untuk disembelih.

4. Jika kapal kelebihan beban, boleh membuang barang yang

ada di dalamnya. Dengan ganti rugi.

5. Boleh membelah perut ibu yang meninggal, untuk

menyelamatkan janin yang hidup di dalamnya, jika masih

ada harapan untuk hidup.

6. Jika kaum muslimin tdk bisa menghadapi kekuatan musuh,

boleh berdamai dengan membayar upeti ke mereka. Karena

dharar harta lebih ringan.

Page 36: ىربكلا ةيهقفلا دعاوقلا - Pengusaha Muslim · PDF fileSeperti 6 kaidah yang akan dibahas di makalah ini. ... Kaidah Fiqh Vs Ushul Fiqh ... kebiasaan mengulang-ulang

36

Kaidah Kelima,

يخحمل امرضر اخلاص لفػ رضر ؽامMembiarkan dharar yang dampaknya terbatas, untuk

menghilangkan dharar yang dampaknya lebih luas

Syariat melindungi dharuriyat al-khams (5 kebutuhan dasar).

Sehingga semua tindakan yang menyebabkan tidak terwujudnya

salah satu dari 5 hal pokok ini, statusnya madharat yang harus

dihilangkan. Untuk mewujudkan maqashid syariah ini, dharar ‘am

harus dihilangkan sekalipun melanggar dharar khas.

Karena itulah, syariat menetapkan

1. had potong tangan, dalam rangka melindungi harta

2. had zina dan qadzaf, dalam rangka melindungi

kehormatan

3. hukuman peminum khamr, untuk melindungi akal

4. qishas untuk melindungi nyawa, dan

5. membunuh orang murtad untuk melindungi agama.

Untuk itu pula, syariat mengarahkan hukuman bunuh untuk

penyihir, karena dia menjadi sumber fitnah. Dan membunuh

orang kafir yang suka menyesatkan, karena dia mengajak

manusia melakukan kesyirikan. Maka dharar khas dibiarkan

untuk menolak dharar ’am.

Contoh penerapan:

1. Bolehnya menembak orang kafir yang berlindung di

tengah tawanan kaum muslimin, atau anak-anak, atau

wanita.

2. Boikot untuk dokter yang suka mal-praktek, dalam

rangka menjaga nyawa pasien

Page 37: ىربكلا ةيهقفلا دعاوقلا - Pengusaha Muslim · PDF fileSeperti 6 kaidah yang akan dibahas di makalah ini. ... Kaidah Fiqh Vs Ushul Fiqh ... kebiasaan mengulang-ulang

37

3. Boleh menetapkan harga untuk barang yang ditimbun

dan memaksa menjualnya, dalam rangka meghilangkan

dharar di masyarakat

Kaidah Keenam,

درء املفاسد بأوىل من جوة املطاحلMenolak mafsadah lebih diutamakan dari pada mendapatkan

maslahat

Dalil kaidah ini adalah firman Allah,

ين يدؼون من دون هللا فيس حوا اذلم حروا هللا ؽدوا تغري ؽمل وال جس Janganlah kalian menghina berhala yang mereka sembah, karena

mereka akan membalasnya dengan menghina Allah tanpa ilmu..

(al-An’am: 108)

Menghina berhala orang kafir, ada maslahatnya, yaitu

merendahkan agama mereka. Namun ini dilarang karena bisa

berdampak mafsadah, dalam bentuk mereka balas dendam

dengan menghina Allah.

Kaidah ini bagian dari prinsip lebih mengedepankan sisi yang

mengharamkan dibandingkan sisi yang menghalalkan.

Sebagaimana dinyatakan,

ذا اجمتػ احلال ل واحلرام بأو املحيح واحملرم غوة احلراما Jika halal dan haram berkumpul, maka lebih didominankan sisi

yang haram.

Karena memenangkan sisi haram, dalam rangka dar-ul mafasid

(menghilangkan mafsadah).

Page 38: ىربكلا ةيهقفلا دعاوقلا - Pengusaha Muslim · PDF fileSeperti 6 kaidah yang akan dibahas di makalah ini. ... Kaidah Fiqh Vs Ushul Fiqh ... kebiasaan mengulang-ulang

38

Kaidah Kelima,

ة امؾادت حمكمAdat diperlakukan sebagai penentu

Banyak hal dalam syariat, Allah mengembalikan standar sesuatu

kepada adat dan urf yang berlaku di masyarakat.

Cara menuntut hak diyat, Allah ajarkan agar dilakukan sesuai

urf

حسان ميو اب

فاثحاع ابملؾروف وبأداء ا

Maka Barangsiapa yang mendapat suatu pema'afan dari saudaranya,

hendaklah (yang mema'afkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan

hendaklah (yang diberi ma'af) membayar (diat) kepada yang memberi ma'af

dengan cara yang baik (pula). (QS. al-Baqarah: 178).

Dalam masalah wasiat, juga Allah kembalikan kepada standar

urf:

كرتني ابمم ين وال ن حرك خريا اموضيمة نووالذا حرض بحدمك امموث ا

ؾروف نخة ؽوينك ا

Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan (tanda-

tanda) maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak, Berwasiat untuk ibu-

bapak dan karib kerabatnya secara ma'ruf. (QS. al-Baqarah: 180).

Allah juga perintahkan agar suami mempergauli istri dengan

cara yang sesuai estándar masyarakat,

وىنم ابم مؾروف وؽارشPergauli istrimu dengan cara yang makruf (QS. An-Nisa: 19).

Demikian pula yang dilakukan Nabi shallallahu 'alaihi wa

sallam. Dalam masalah nafkah, beliau memberi hak istri utk

mengambil sesuai urf,

خذي ما يكفيم وولك ابملؾروف

Page 39: ىربكلا ةيهقفلا دعاوقلا - Pengusaha Muslim · PDF fileSeperti 6 kaidah yang akan dibahas di makalah ini. ... Kaidah Fiqh Vs Ushul Fiqh ... kebiasaan mengulang-ulang

39

‚Ambillah nafkah itu yang cukup untukmu dan anakmu dengan

cara makruf.‛ (HR. Bukhari, Nasai, Abu Daud dan yang

lainnya).

Pengertian ‘Adah dan Urf

Adat secara bahasa berasal dari kata: ‘ada – ya’udu yang artinya

mengulang. ‘Adah merupakan isim untuk menunjukkan

perbuatan yang berulang.

Sedangkan Urf dari kata makruf. Kata makruf adalah kata yang

digunakan untuk menyebut sesuatu yang dikenal baik secara

logika dan syariat. Kebalikannya adalah munkar.

Al-Jurjani mengatakan,

طحائػ ابملدولامؾرف ما اس خلر ف امنفوس ثشيادت امؾلول وثولذو ام Urf adalah sesuatu yang tertanam dalam jiwa, karena sesuai

akal, dan diterima oleh tabiat baik manusia. (at-Ta’rifat)

Makna Kaidah

Bahwa adat dna urf dalam pandangan syariat bisa menjadi

penentu untuk hukum-hukum terkait muamalah sesama

manusia. Selama di sana tidak ada dalil tegas yang bertentangan

dengan adat tersebut.

Adat & Adat Vs Dalil Syariat

Pertama, jika ada adat yang sesuai dengan dalil syariat, wajib

untuk diperhatikan dan diterapkan. Karena mempraktekkan hal

ini hakekatnya mempraktekkan dalil dan bukan semata adat.

Contoh: memuliakan tamu.

Kedua, jika adat bertentangan dengan dalil syariat, ada beberapa

rincian keadaan sebagai berikut,

Keadaan pertama, adat bertentangan dengan dalil dari segala

sisi. Menggunakan adat otomatis akan meninggalkan dalil.

Page 40: ىربكلا ةيهقفلا دعاوقلا - Pengusaha Muslim · PDF fileSeperti 6 kaidah yang akan dibahas di makalah ini. ... Kaidah Fiqh Vs Ushul Fiqh ... kebiasaan mengulang-ulang

40

Dalam kondisi ini adat sama sekali tidak berlaku. Misalnya:

tradisi koperasi simpan pinjam berbunga.

Keadaan kedua, adat bertentangan dengan dalil dalam sebagian

aspek. Dalam kondisi ini, bagian yang bertentanga dengan dalil,

wajib tidak diberlakukan. Misalnya: Dropshipping dengan cara

terutang.

Kedaan ketiga, dalil yang bertentangan dengan Urf, dibatasi

dengan latar belakang adat yang terjadi ketika itu. Misalnya,

larangan membiarkan api penerangan menyala di malam hari.

Atau larangan minum air dari mulut botol.

Syarat Adat dan Urf bisa Diberlakukan

Ada 3 syarat, dimana adat dan urf boleh diberlakukan,

Pertama, menyeluruh (ittirad)

Artinya kebiasaan itu terus-menerus dilakukan dalam setiap

waktu dan keadaan, bukan sesekali.

Kedua, dominan (ghalabah)

Adat dan kebiasaan ini terjadi pada umumnya masyarakat dan

umumnya kejadian.

Ketiga, tersebar (Syuyu’)

Artinya, tersebar secara meluas ke semua masyarakat, sehingga

hampir tidak ada satupun yang tidak mengenalnya.

Catatan:

Kaidah ini tidak bisa dijadikan dalil untuk menentukan:

1. Hukum baru

2. Anjuran melakukan ibadah baru

Karena dua hal di atas, semuanya harus berdasarkan dalil.

Kaidah ini berlaku ketika ada rincian hukum yang standarnya

dikembalikan kepada adat dan urf masyarakat.

Page 41: ىربكلا ةيهقفلا دعاوقلا - Pengusaha Muslim · PDF fileSeperti 6 kaidah yang akan dibahas di makalah ini. ... Kaidah Fiqh Vs Ushul Fiqh ... kebiasaan mengulang-ulang

41

Contoh Penerapan kaidah

1. Fatwa larangan bagi wanita mengendarai mobil sendiri.

2. Fatwa bolehnya menggaji muadzin atau imam masjid atau

tokoh agama yang menghabiskan waktunya untuk

berkhidmat bagi umat.

3. Provokator dikenakan hukuman denda karena kerusakan

yang ditimbulkan dari provokasinya. Meskipun yang

merusak orang lain. Ini bertentangan dengan kaidah:

Ganti rugi dibebankan kepada’ [امضامن ؽىل املحارش دون املدسخة] .4

yang bertindak langsung, bukan kepada penyebab’

5. Berlakunya ucapan talak 3 kali berturut-turut sebagai talak 3

Itu semua bisa jadi mengalami perubahan hukum, mengikuti urf

yang ada di masyarakat.

Turunan Kaidah

Kaidah Pertama,

اس خؾامل امناس جحة جية امؾمل هباStandar masyarakat bisa menjadi hujjah yang wajib

dipraktekkan

Urf dan estándar yang berlaku di masyarakat, selama tidak

bertentangan dengan dalil bisa dijadikan hujjah.

Jika stándar ini berlaku umum, maka dia menjadi hujjah untuk

umum.

Jika standar ini hanya berlaku di wilayah tertentu, mayoritas

ulama hanafiyah dan syafiiyah berpendapat ini tidak termasuk

hujjah yang bisa mengkhususkan nash yang umum.

Page 42: ىربكلا ةيهقفلا دعاوقلا - Pengusaha Muslim · PDF fileSeperti 6 kaidah yang akan dibahas di makalah ini. ... Kaidah Fiqh Vs Ushul Fiqh ... kebiasaan mengulang-ulang

42

Misal:

1. Jika si A titip kepada si B untuk membelikan barang x di

pasar, setelah mendapat barang, si B minta upah Rp 30.000.

Apakah si A wajib memberinya? Kembali kepada standar

yang berlaku di masyarakat. adakah upah itu, dan berapa

nilai normalnya?

2. Si A meminta si B menjadi karyawan. Tidak ada perjanjian di

muka mengenai gaji. Berapa gaji yang harus diterima si B?

Kembali kepada standar masyarakat.

3. Si A meminta si B memperbaiki rumah yang butuh waktu

sepekan. Berapa jam sehari si B harus bekerja?, kembali ke

standar masyarakat.

Kaidah Kedua,

امؾربت نوغامة امشائػ ال نونادرYang menjadi acuan adalah yang dominan dan tersebar, bukan

yang jarang terjadi

Semakna dengan,

ال ؽربت ابمؾرف امطارئTidak bisa dijadikan acuan, urf yang baru datang.

Kaidah ini menjadi batas syarat berlakunya urf untuk bisa

dijadikan acuan. Urf itu berlaku jika dia menyeluruh, dominan,

dan masyhur. Demikian pula, urf harus mendahului hukum.

Contoh

Kata ‘Sabilillah’ dalam ayat zakat berlaku untuk hal yang terkait

kemaslahatan jihad dan kegiatan sosial keagamaan. Di masa

sekarang kata ‘sabilillah’ digunakan untuk masjid.

Page 43: ىربكلا ةيهقفلا دعاوقلا - Pengusaha Muslim · PDF fileSeperti 6 kaidah yang akan dibahas di makalah ini. ... Kaidah Fiqh Vs Ushul Fiqh ... kebiasaan mengulang-ulang

43

Untuk kasus ini, kata ‘Sabilillah’ tetap berlaku sebagaimana

makna yang berlaku di masa silam, karena tidak bisa dijadikan

acuan untuk urf yang thari’.

Kaidah Ketiga,

احلليلة ثتك تدالةل امؾادتHakikat lughawiyah ditinggalkan untuk makna adat

Kaidah ini berlaku ketika bahasa bertentangan dengan urf, maka

yang diberlakukan adalah urf dan bukan makna bahasa.

Contoh:

Jika ada orang bersumpah, ‘Saya tidak akan naik honda’ makna

kata honda kembali kepada urf.

Kaidah Keempat,

امكذاة اكخلطاة

Tulisan sebagaimana ucapan.

Kalimat yang tertulis, statusnya sebagaimana ucapan. Meskipun

penulis sama sekali tidak pernah mengucapkannya.

Contoh:

1. Kantin kejujuran, tertulis ’Semua Rp. 1000’ maka semua

yang beli bisa bayar meskipun tdk ada akad

2. Undangan nikah melalui surat undangan.

Kaidah Kelima

املؾروف ؼرفا اكملرشوط رشطا

Ketentuan yang menjadi Urf, statusnya sebagaimana syarat

Page 44: ىربكلا ةيهقفلا دعاوقلا - Pengusaha Muslim · PDF fileSeperti 6 kaidah yang akan dibahas di makalah ini. ... Kaidah Fiqh Vs Ushul Fiqh ... kebiasaan mengulang-ulang

44

Apa yang berlaku dan menjadi standar masyarakat, statusnya

menjadi batas setiap muamalah yang dilakukan manusia,

sekalipun dia tidak menyebutkannya.

- Seorang tukang berhak mendapatkan upah satu pekan

600rb. Sekalipun dia tidak kerja sehari, karena libur.

- Hadiah ketika pelunasan utang termasuk riba jika itu

termasuk kebiasaan di masyarakat. Karena kebiasaan

statusnya sperti syarat.

Page 45: ىربكلا ةيهقفلا دعاوقلا - Pengusaha Muslim · PDF fileSeperti 6 kaidah yang akan dibahas di makalah ini. ... Kaidah Fiqh Vs Ushul Fiqh ... kebiasaan mengulang-ulang

45

Kaidah Keenam

ا ؼامل امالكم بأوىل من ا ىامهلMenggunakan kalam lebih didahulukan dari pada membuang

kalam

Kaidah ini jarang disinggung para penulis yang membahas

qawaid fiqhiyah kubro. Padahal kaidah ini cakupannya sangat

luas. Sehingga sebagian ulama yang memasukkannya ke dalam

kaidah fiqh kubro.

Diantaranya, kaidah ini banyak digunakan dalam memahami

teks dalil, pembahasan tafsir, memahami hadis, dan kajian Ushul

Fiqh. Salah satu kaidah yang berlaku dalam ushul fiqh, Yang

merupakan bagian dari penerapan kaidah di atas,

ادلػ ملدم ؽىل امتجيحKompromi lebih didahulukan dari pada tarjih..

Disamping itu, kaidah ini juga digunakan untuk memahami

ucapan manusia dalam muamalah mereka.

Makna Kaidah

Orang yang berakal, dalam kondisi penting, dia akan

memikirkan setiap apa yang dia ucapkan. Sehingga setiap

pembicaraannya ada konsekuensinya. Sehingga ucapan orang

yang berakal, dalam situasi tertentu, teranggap, terlindungi dan

tidak boleh disia-siakan.

Kecuali jika sama sekali tidak mungkin bisa dipahami. Dalam

kondisi ini, ucapannya boleh dibuang.

Contoh Penerapan Kaidah:

Page 46: ىربكلا ةيهقفلا دعاوقلا - Pengusaha Muslim · PDF fileSeperti 6 kaidah yang akan dibahas di makalah ini. ... Kaidah Fiqh Vs Ushul Fiqh ... kebiasaan mengulang-ulang

46

1. Orang yang bersumpah, ‘Demi Allah, saya sama sekali tidak

akan menyentuh barangmu!’ kemudian dia memakai

sepedanya, maka statusnya melanggar sumpah.

2. Orang mengatakan, ‘Semua yang ada di ruangan ini silahkan

dipake di tempat’ berarti dia mengizinkan untuk

memanfaatkan semua barang di ruangan itu tanpa

terkecuali.

Jika ada ucapan yang sama sekali tidak mungkin bisa dipahami,

baik secara hakiki maupun majaz, maka ucapan ini tidak

dihiraukan.

Misalnya: Seorang suami mengatakan tentang istrinya: ‚Ini

putriku.‛

Ini tidak perlu dihiraukan, karena tidak bisa dipahami dengan

pendekatan apapun. Sehingga tidak mengubah status nasab.

Dan kalimat ini juga tidak bisa dipahami talak, karena tidak ada

kalimat majaz dengan menyebut istri sebagai anak.

Tuunan Kaidah

Kaidah pertama,

يلةالأضل ف امالكم احلل Hukum asal ucapan adalah sesuai makna hakiki

Makna hakiki artinya makna yang dipahami sesuai

penggunaannya dalam bahasa dan bukan majaz.

Contoh penerapan,

Jika si A mengatakan kepada si B, ‘Aku hibahkan tanah ini

untukmu.’

Jika si A minta uang tanah kepada si B, dengan alasan, kalimat

hibah itu majaz, dengan maksud jual, maka tidak diterima.

Page 47: ىربكلا ةيهقفلا دعاوقلا - Pengusaha Muslim · PDF fileSeperti 6 kaidah yang akan dibahas di makalah ini. ... Kaidah Fiqh Vs Ushul Fiqh ... kebiasaan mengulang-ulang

47

Karena makna hakiki dari hibah adalah pemberian tanpa

bayaran. Sementara si A dengan tegas menyatakan hibah.

Kadiah kedua,

ذا ثؾذر ا ؼامل امالكم هيمل ا Ketika ucapan tidak memungkinkan untuk dipahami, maka dia

dianggap tidak ada.

Ketika ucapan tidak bisa dipahami, baik secara makna hakiki

atau majaz, maka dianggap tidak ada.

Misalnya ada orang yang belllum menikah. Ketika hendak

meninggal, dia mengatakan: Kuberikan rumah ini untuk anak

kandungku. Karena jelas tidak punya anak kandung, rumah ini

jatuh waris ke saudaranya. Sementara ucapan orang itu

dianggap tidak ada.

Kadiah ketiga,

ذهر تؾظ ما ال يخجزبأ نذهر لكوMenyebutkan sebagian benda yang tidak bisa dibagi, seperti

menyebutkan keseluruhan.

Misalnya orang mengatakan, ‚Aku infakkan setengah motorku.‛

Motor tidak mungkin bisa dibagi. Sehingga yang berlaku,

diinfakkan semua motornya.

Allahu a’lam

Semoga bermanfaat