© Mitra Aksi Foundation | Penyusun : Tim Mitra Aksi...

2
Di Kabupaten Kerinci, fasilitasi PSDABM MCA-I oleh Mitra Aksi dilakukan di 2 Kecamatan dan 5 desa, yaitu Salampuang dan Sungai Hangat Kecamatan Gunung Raya. Desa Bintang Marak, Talang Kemuning dan Tanjung Syam di Kecamatan Bukit Kerman. Kegiatan di mulai bulan July 2016 dan berakhir pada bulan Desember 2017. Capaian, manfaat dan pembelajaran proyek seper yang telah dilihat langsung oleh Bupa Kerinci mencakup: Ÿ Sebanyak 692 petani terdiri dari 300 petani laki- laki, 315 petani perempuan dan 77 kelompok rentan memperoleh manfaat dari seluruh rangkaian kegiatan yang telah ddilakukan. Tiap petani yang telah mendapat peningkatan kapasitas telah berhasil meningkatkan pendapatan dari rata-rata Rp.3.000.000 per bulan sebelum proyek menjadi Rp. 4.775.000 per bulan. Ÿ Petani mendapat pengetahuan tentang teknik mengolah lahan tanpa bakar, teknik pembuatan pupuk organik dan biopessida serta cara menggunakannya, teknis budidaya tanaman pangan dan intercroping agroforestry berbasis perencanaan tataguna lahan, serta teknik pembuatan model terasering bangku dan sisik untuk lahan dengan topografi kemiringan lebih dari 40⁰. Ÿ Dari aspek Peningkatan Sumber Daya Manusia telah dihasilkan 75 kader petani perempuan dan 150 kader petani laki-laki terlah dalam mentrasformasikan pengetahuan dan ketrampilan teknis pengolahan lahan tanpa bakar, pembuatan pupuk organik padat dan cair, pembuatan biopesda alam, pengendalian hama terpadu (PHT). Ÿ Berhasil dikembangkan dan dibudidayakan kembali benih padi varietas lokal sebanyak 8 jenis dari 16 jenis varietas padi lokal yang masih tersisa. Hasil dari uji coba padi varietas solok puh atau Luna Maya (masyarakat memberi namanya) yang dilakukan secara organik berhasil menaikan produksi dari 3,5 ton per hektar menjadi 8 ton per hektar. Ÿ Dari aspek inklusi sosial gender mampu membangun pemahaman yang sama tentang kesetaraan gender dalam proses pengambilan keputusan mulai dari ranah keluarga, masyarakat dan pada ngkat pemerintah desa. Ÿ Kelompok rentan seper perempuan Kepala Rumah Tangga, petani miskin tanpa lahan dan kelompok lanjut usia diatas 60 tahun, mulai mendapat akses dan termovasi untuk mengelola lahan pertanian produkf dan ikutserta dalam proses pengambilan keputusan di desa. Ÿ Petani makin menyadari akan penngnya keamanan kerja disektor pertanian, terutama dengan topografi dengan kemiringan lebih dari

Transcript of © Mitra Aksi Foundation | Penyusun : Tim Mitra Aksi...

Di Kabupaten Kerinci, fasilitasi PSDABM MCA-I oleh Mitra Aksi dilakukan di 2 Kecamatan dan 5 desa, yaitu Salampuang dan Sungai Hangat Kecamatan Gunung Raya. Desa Bintang Marak, Talang Kemuning dan Tanjung Syam di Kecamatan Bukit Kerman. Kegiatan di mulai bulan July 2016 dan berakhir pada bulan Desember 2017. Capaian, manfaat dan pembelajaran proyek seper� yang telah dilihat langsung oleh Bupa� Kerinci mencakup:

Ÿ Sebanyak 692 petani terdiri dari 300 petani laki-laki, 315 petani perempuan dan 77 kelompok rentan memperoleh manfaat dari seluruh rangkaian kegiatan yang telah ddilakukan. Tiap petani yang telah mendapat peningkatan kapasitas telah berhasi l meningkatkan pendapatan dari rata-rata Rp.3.000.000 per bulan sebelum proyek menjadi Rp. 4.775.000 per bulan.

Ÿ Petani mendapat pengetahuan tentang teknik mengolah lahan tanpa bakar, teknik pembuatan pupuk organik dan biopes�sida serta cara menggunakannya, teknis budidaya tanaman pangan dan intercroping agroforestry berbasis perencanaan tataguna lahan, serta teknik pembuatan model terasering bangku dan sisik untuk lahan dengan topografi kemiringan lebih dari 40⁰.

Ÿ Dari aspek Peningkatan Sumber Daya Manusia telah dihasilkan 75 kader petani perempuan dan 150 kader petani laki-laki terla�h dalam

mentrasformas ikan pengetahuan dan ketrampilan teknis pengolahan lahan tanpa bakar, pembuatan pupuk organik padat dan cair, pembuatan biopes�da alam, pengendalian hama terpadu (PHT).

Ÿ Berhasil dikembangkan dan dibudidayakan kembali benih padi varietas lokal sebanyak 8 jenis dari 16 jenis varietas padi lokal yang masih tersisa. Hasil dari uji coba padi varietas solok pu�h atau Luna Maya (masyarakat memberi namanya) yang dilakukan secara organik berhasil menaikan produksi dari 3,5 ton per hektar menjadi 8 ton per hektar.

Ÿ Dari aspek inklusi sosial gender mampu membangun pemahaman yang sama tentang kesetaraan gender dalam proses pengambilan keputusan mulai dar i ranah keluarga, masyarakat dan pada �ngkat pemerintah desa.

Ÿ Kelompok rentan seper� perempuan Kepala Rumah Tangga, petani miskin tanpa lahan dan kelompok lanjut usia diatas 60 tahun, mulai mendapat akses dan termo�vasi untuk mengelola lahan pertanian produk�f dan ikutserta dalam proses pengambilan keputusan di desa.

Ÿ Petani makin menyadari akan pen�ngnya keamanan kerja disektor pertanian, terutama dengan topografi dengan kemiringan lebih dari

© Mitra Aksi Foundation | Penyusun : Tim Mitra Aksi | Layout & Design : Ozzynich

40⁰. Petani juga mulai memahami keamanan pangan, dengan mulai meninggalkan penggunaan input kimia dan menggan�nya dengan input organik yang mereka buat sendiri.

Keberhasilan dari model pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) berkelanjutan berbasis tataguna lahan dapat dilihat dari :Ÿ Lahan pertanian produk�f lebih kurang 400 hektar

di 5 desa dikelola secara intensif dengan model diversifikasi tanaman secara organik. Sebelum proyek, lahan lebih banyak ditanami monokultur, seper� kulit manis, kopi atau hanya sayuran.

Ÿ Terbangun model-model terasering bangku dan sisik di lahan-lahan pertanian dengan �pografi kemiringan lebih dari 40⁰, yang akan berfungsi dalam mengurangi erosi tanah.

Ÿ Lahan pertanian sawah seluas 25 hektar di desa Tanjungsyam yang sebelum proyek �dak dapat dikelola karena irigasi �dak berfungsi, setelah dilakukan rehabilitasi saluran irigasi sepajang 550m, lahan sawah mulai dikelola dan ditanami padi organik hasil pemurnian.

Ÿ Penambahan 10 hektar luasan sawah baru di desa Salampaung yang sebelumnya adalah belukar rawa. Penambahan sawah baru ini hasil advokasi Mitra Aksi bersama kelompok tani ke Bupa� dan Dinas Pertanian Kabupaten Kerinci.

Kontribusi terhadap penurunan emisi gas rumah kaca melalui model pengolahan lahan tanpa bakar, pengurangan penggunaan input kimia dan perbaikan tataguna lahan seluas 1750 hektar di 5 desa diprediksi per tahun sebesar 8.050 CO,eq. (target tC/ha/thn).

Secara keseluruh kegiatan proyek telah mampu memberikan beberapa pembelajaran pen�ng bagi upaya penurunan kemiskinan dan emisi karbon berbasis lahan. Pembelajaran pen�ng tersebut antara lain; (1) Petani dapat saling bertukar informasi dan belajar bersama, terutama tentang teknis pembukaan dan pengolahan lahan tanpa bakar, teknis budidaya, teknis pengendalian hama terpadu; (2) Belajar meningkatkan nilai tambah berbasis tataguna lahan dengan sistem intensifikasi dan diversifikasi tanaman secara organik.

Jl. Lintas Jambi - Muara Bulian KM 21. No 45 RT 09/04.Pijoan. Jambi Luar Kota. Muaro Jambi. JAMBI 36363

Perempuan Kepala Keluarga dan para lanjut usia diatas 60 tahun di banyak tempat sering tidak mendapat akses atas manfaat pembangunan. Mereka dianggap sebagai warga tidak memiliki kapasitas untuk ikut dalam setiap pembangunan desa.

Melalui program PSDABM yang dilakukan Mitra Aksi di 14 desa, kelompok ini mendapat akses yang sama dalam mendapatkan peningkatan kapasitas dan manfaat dari kegiatan proyek. Di Desa Bintang Marak ada 11 orang Perempuan Kepala Keluarga dan 5 orang usia lanjut usia yang aktif melalukan kegiatan-kegiatan olah lahan bersama.

Dipelopori oleh Mak Inti, biasa warga desa memanggilnya, perempuan Kepala Keluarga yang telah berusia 55 tahun ini mengorganisir teman-temannya untuk berperan dalam kegiatan pertanian organik tanpa bakar. Mak Inti dkk memulai kegiatannya dengan

memanfaatkan lahan tidur (terlantar) di desanya seluas 1 ha untuk dikelola bersama dengan tanaman hortikultura dan agroforest.

Kegiatan dilakukan mulai dari membuka dan mengolah lahan, memeriksa pH tanah, menyiapkan pupuk organik padat dan cair, menyiapkan benih, merawat dan mengendalikan hama dengan menggunakan biopsetisida yang dibaut bersama-sama anggotanya dengan pendampingan dari faasilitator Mitra Aksi.

“Kami tidak mau dianggap tidak produktif, apalagi sampai pasrah dengan keadaan. Kami juga bisa bekerja dan berbuat lebih baik seperti petani lain”. Kata Mak Inti dihadapan anggota kelompoknya.

Usaha Mak Inti dkk dengan semangat kebersamaan untuk tidak bergantung pada orang lain mulai menuai hasil. Kebutuhan akan sayuran yang dulu harus membeli, sekarang sudah bisa dipenuhi sendiri. Bahkan mereka bisa menjual hasil sayuran organik ke tetangga dan pedagang pengumpul. “Alhamdhulilah, dulu kami tidak punya uang, sekarang bisa pegang uang sendiri!” , kata mak Puput yang ikut dalam kegiatan kelompok ini. Dengan pola tanam yang mereka atur, tiap seminggu sekali bisa memanen cabe, kangkung, kacang panjang, terong, dan seledri. Mak Inti juga menggerakan anggotanya untuk memanfaatkan pekarangan rumah ditanami sayuran secara organik. “ Kita bisa menyediakan sendiri kebutuhan sayuran untuk keluarga yang sehat, lebihnya bisa dijual supaya kita punya uang untuk kebutuhan yang lain”, demikian kata mak Inti.

K a m i J u g a B i s a !SUCCESSSTORY

Perempuan Kepala Keluarga & Lansia di Desa Bintang MarakKabupaten Kerinci mengambil peran yang sama dalam

membuat pupuk organik padat dan cair.

Mak Inti/Ot (60 thn) motivator perempuan Kepala KeluargaDesa Bintang Marak