· Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2013. ANNUAL REPORT 2014 ... pelayanan dan membuat program...

164

Transcript of  · Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2013. ANNUAL REPORT 2014 ... pelayanan dan membuat program...

6 PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014

PROFIL PERUSAHAAN Company Profile

Tema Theme

MELANGKAH TERUS KE DEPAN SIGAP

MENANGKAP PELUANG

KEEP MOVING FORWARD AND SEIZE THE

OPPORTUNITY

Dalam mempertahankan eksistensi, perseroan terus bergerak fokus melangkah kedepan dan sigap menangkap peluang bisnis. Sebagai penyedia dan pelaku jasa pariwisata yang unggul dibidang Inbound Tour Operator, PT. Destinasi Tirta Nusantara Tbk terus fokus menempa diri untuk tetap menjadi pemain utama didalam negeri dan regional.

Kinerja , komitment dan kontribusi terhadap dunia pariwisata Indonesia menjadi bukti keberadaan perusahaan sebagai mitra yang terpercaya dan berdedikasi tinggi, ini semua menjadi acuan perseroan untuk berkiprah dan berkarya terus menghasilkan kinerja yang terbaik, dan terus melangkah menuju puncak prestasi.

In response to the current market situation, Company continuous to focus forward in capturing any opportunities, As well as maintaining it’s existence being market leader in Inbound Travel Industry

Performance, commitment, dedication to the Indonesia Tourism industry, is the evident of our company to continues it’s activities to the success of Indonesia Tourism Industry

Laporan Tahunan 2013

Annual Report 2013

7ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk

Company Profile PROFIL PERUSAHAAN

Ditahun 2014 Panorama Destination telah menunjukkan kinerja yang baik dalam aspek operasional, pelayanan pe-langgan dan finansial. Hal ini merupakan pencapaian yang baik bagi perseroan dimana ada peningkatan pendapatan dari tahun 2013.

In 2014 Panorama Destination has shown good performance in the operational aspects, customer service and finance. This is a good achievement for the company where there is an increase in revenue from 2013.

Company Involment for Indonesia Tourism

Sector

Tourism industry by bringing in tourists from various countries such as Canada and Asia Europe America with destinations in various regions of Indonesia such as Sumatra, Java, Bali, West Nusa Tenggara, East Nusa Tenggara Kalimantan, Sulawesi and Irian Jaya.Panorama has become a leading company as a player Inbound / Destination Management Company (DMC) that is supported by more than 516 skilled employees and more than 200 tour guides trained. The company develops its business competence, unique and has on character engaged in Inbound. Namely to serve and provide guidance to foreign tour operators, to provide services and create travel programs, such as for the Group, Individual, Incentive, Special Interest Tours, Overland Tours. The Company operates in some of the region’s major tourist destinations such as Bali, Yogyakarta, Lombok, Medan, Makassar, Labuan Bajo and still plans to open a representative offices in other tourist destination.

The Company is active in the tourism to promote Indonesia every year by following international travel fairs, among others, the International Tourisme Bourse / ITB Berlin, World Travel Market London, TOP Reiza France, UTAZA Travel Fair Hungarian, MADI Travel Mart Checzh Republic, Matka Finland, Serbian Travel Mart Beograd , Poland Travel Mart Warsaw, Bucharest Holiday Expo Romania, Vakantie Beurs Holland, VTB Reishappening Brussels, Rimini Italy Travel Mart, ITB Asia Singapore, ASEAN Travel Forum / ATF, Arabian Travel Mart / ATM Dubai, Pacific Asia Travel Association / PATA Mart, MATTA Malaysia and Bangkok fair ITCMA

Peran Panorama Destination dalam

Pariwisata Di Indonesia

Perseroan telah memberikan kontribusi untuk industri pariwisata Indonesia dengan mendatangkan turis dari berbagai Negara seperti Eropa Amerika Kanada dan Asia dengan tujuan wisata di berbagai daerah Indonesia seperti Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian jaya. Panorama sudah menjadi sebuah perusahan terkemuka sebagai Pemain Inbound/Destination Management Company (DMC) yang di dukung oleh lebih dari 516 karyawan yang handal dan lebih dari 200 pemandu wisata yang terlatih. Perusahaan mengembangkan usahanya secara kompetensi, unik dan berkarasteristik yang bergerak di bidang Inbound. Yaitu melayani dan memberikan arahan kepada Tour Operator luar negeri, untuk menyediakan pelayanan dan membuat program perjalanan, seperti untuk Group, Individual, Incentive, Special Interest Tours, Overland Tours. Perseroan Beroperasi di beberapa tujuan utama daerah pariwisata seperti : Bali, Yogyakarta, Lombok, Medan, Makassar, Labuan Bajo dan masih merencanakan untuk membuka kantor perwakilannya di daerah tujuan wisata yang lainnya.

Perseroan aktif dalam memporomosikan pariwisata Indonesia setiap tahun dengan mengikuti pameran wisata internasional, antara lain International Tourisme Bourse/ ITB Berlin, World Travel Market London,TOP RESA France, UTAZA Travel Fair Hungarian, MADI Travel Mart Checzh Republic, MATKA Finland, Serbian Travel Mart Beograd, Poland Travel Mart Warsaw, Bucharest Holiday Expo Rumania,Vakantie Beurs Holland,VTB Reishappening Brussel, Rimini Travel Mart Italy, ITB Asia Singapore, ASEAN Travel Forum/ATF, Arabian Travel Mart/ATM Dubai, Pacific Asia Travel Association/PATA Mart, MATTA fair Malaysia dan ITCMA Bangkok.

Kinerja Kami Our Perfomance

10 PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014

PROFIL PERUSAHAAN Company Profile

IKHTISAR KEUANGANFINANCIAL HIGHLIGHTS

Dalam jutaan rupiah, kecuali laba bersih per saham dasar/ in million Rupiahs except for basic earnings per share

11ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk

Company Profile PROFIL PERUSAHAAN

IKHTISAR OPERASIONALOPERASIONAL HIGHLIGHTS

Dalam jutaan rupiah, kecuali laba bersih per saham dasar/ in million Rupiahs except for basic earnings per share

12 PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014

PROFIL PERUSAHAAN Company Profile

13ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk

Company Profile PROFIL PERUSAHAAN

14 PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014

PROFIL PERUSAHAAN Company Profile

15ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk

Company Profile PROFIL PERUSAHAAN

KINERJA DALAM GRAFIS

PERFOMANCE IN GRAPHIC

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Dalam jutaan rupiah kecuali laba bersih persaham dasar)For the years ended on December 31, 2014 (In Million rupiah except for basic earnings per share)

16 PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014

PROFIL PERUSAHAAN Company Profile

17ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk

Company Profile PROFIL PERUSAHAAN

18 PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014

PROFIL PERUSAHAAN Company Profile

Nama

PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk.

Nama Panggilan

Panorama Tour

Bidang usaha

Tour and Travel

Status keuangan

Private Non Keuangan Listed

Kepimilikan

- PT Panorama sentrawisata.Tbk (62,94%) - PT Catur Putra Nusantara (6,99%) - Publik (30,07%)

Tanggal Pendirian

30 Oktober 1999

Dasar Hukum Pendirian

Surat Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak asasi Manusia Republik Indonesia SK No.c3679.HT.01.01.TH.2000

Modal Dasar Rp. 200.000.000.000,00 (dua ratus miliar rupiah)

Jumlah Karyawan

516 KaryawanKantor Pusat

Jl. Tomang Raya 63, Jakarta Barat 11440 Website

www.panorama-destination.com

Layanan Informasi Tlp : +62 21 569 58 585 Fax : +62 21 569 58 586

Email

[email protected]

19ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk

Company Profile PROFIL PERUSAHAAN

Name

PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk.

Nickname

Panorama Tour

Field

Tour and Travel

Company Status

Private Non Keuangan Listed

Ownership

- PT Panorama sentrawisata.Tbk (62,94%) - PT Catur Putra Nusantara (6,99%) - Publik (30,07%)

Date of Establishment

30 Oktober 1999

Basic Law of Establishment

Surat Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak asasi Manusia Republik Indonesia SK No.c3679.HT.01.01.TH.2000

Authorized Capital

Rp. 200.000.000.000,00 (Two hundred billion rupiah)

Number of Employees

516 Karyawan

Headquarters

Jl. Tomang Raya 63, Jakarta Barat 11440 Website

www.panorama-destination.com

Information Services Tlp : +62 21 569 58 585 Fax : +62 21 569 58 586

Email

[email protected]

20 PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014

PROFIL PERUSAHAAN Company Profile

Visi“Menduniakan Panorama“ dengan :

yang kami lakukan.

lokal dan global.

memaksimalkan manfaat kepada para pemangku kepentingan (pelanggan, rekanan, karyawan, pemilik perusahaan dan lingkungan) Ikut serta dalam menciptakan nilai-nilai yang bermanfaat secara berkelanjutan bagi kehidupan manusia.

yang bermakna.

Vision

Our VISION “To make the world belongs to PANORAMA” by:

and businesses we enter

competitiveness

stakeholders

human life.

Misi

yang bergerak di bidang pariwisata, transportasi, ‘hospitality’, dan bidang usaha terkait lainnya.

pengalaman- pengalaman unik yang menyenangkan melalui layanan inovatif dan prima.

kepentingan (pelanggan, rekanan, karyawan, pemilik perusahaan dan lingkungan) dengan pertumbuhan dan manfaat yang berkelanjutan.

Mission

Our MISSION:

on tourism, transportation, hospitality, and relatedbusinesses

pleasant experiences through innovative and excellentservices

and great values

Visi dan MisiVision and Mision

21ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk

Nilai Budaya dan Jiwa Layanan

NILAI BUDAYA perseroan yaitu S.P.I.R.I.T:

Saling melengkapi dan memanfaatkan kelebihan yang ada untuk mencapai hasil yang lebih baik. Komunikasi yang efektif adalah syarat utama.

Selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik dalam setiap hal yang dilakukan.

Adil dan menjunjung tinggi etika bisnis.

Bersungguh-sungguh dalam memenuhi setiap komitmen.

Selalu berusaha mencari cara-cara baru dalam menciptakan jasa dan manfaat yang unik, serta handal dalam mengantisipasi setiap tantangan.

Sepenuh hati dalam melayani dan membantu.

JIWA LAYANAN perseroan:

Melayani sesuai komitmen dengan konsisten

Memberikan banyak kemudahan bagi pelanggan

Memberikan banyak kenyamanan bagi pelanggan

Menghasilkan manfaat yang terbaik untuk semua

Menciptakan pengalaman yang khas dan berkesan

Handal dalam menangani kebutuhan dan harapan pelanggan

Menghargai dan menghormati setiap pelanggan

Value and Service Soul Our VALUES:

“Strongly believe in the S.P.I.R.I.T of Panoramanian

Complementing and taking advantage of our various strengths to achieve greater results. Effective communication is essential

Striving continuously to be the best in everything we do

Fairness in business dealings and consistently respects the highest standard of business ethics

Going the extra-mile to consistently deliver as promised

Continuously seek for new ways to deliver unique services and values. Smartly anticipating all challenges

Being compassionate and bringing smiles to millions

Our SERVICE SOULS:

Delivering as promised, consistently

Making things easy for customers

Making customers feel good

Providing best-possible benefits

Creating ‘one-of-a-kind’ moments

Smartly addressing customers’ needand expectations

Valuing customers by meaningfulappreciation and respect

22 PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014

PROFIL PERUSAHAAN Company Profile

Sejarah singkat Perseroan

Filosofi Perseroan

Menciptakan hubungan industrial jangka panjang yang harmonis antara Perusahaan dengan para pelaku bisnis, kreditur dan seluruh jajaran staff & karyawan guna mencapai tujuan perusahaan.

PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk (“Perseroan”) didirikan berdasarkan akta No 36 tanggal 30 ktober 1999 dari Lieke Lianadevi Tukgali SH, notaris di Jakarta.Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Perundang undangan Republik Indonesia dalam surat Keputusan No C36 79.HT.01.01.TH.2000 tanggal 23 Februari 2000 serta diumumkan dalam Berita Negara Agustus 2000, tambahan No 4955 Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa perubahan , terkahir dengan Akta 137 tanggal 27 juni 2013 keduanya dari Buntario Tigris Darmawa Ng SH,SE,MH, notaris di Jakarta

Menjadi sebuah perusahan terkemuka sebagai Pemain Inbound/Destination Management company yang di dukung oleh lebih dari 516 karyawan yang handal dan lebih dari 200 pemandu wisata yang terlatih. Perusahaan mengembangkan usahanya secara kompetensi, unik dan berkarasteristik yang bergerak di bidang Inbound. Yaitu melayani dan memberikan arahan kepada Tour Operator luar negeri, untuk menyediakan pelayanan dan membuat program perjalanan, seperti untuk Group, Individual, Incentive, Special Interest Tours, Overland Tours dan banyak lagi jasa lainnya yang kita berikan meliputi area: Sumatera, Jawa, Sulawesi, Bali, Lombok, (NTB and NTT), Irian Jaya/Papua dan daerah tujuan wisata lainnya di Indonesia. Beroperasi di beberapa tujuan utama daerah pariwisata yang paling penting seperti : Bali, Yogyakarta, Lombok, Medan, Makassar, Labuan Bajo dan masih merencanakan untuk membuka kantor perwakilannya di daerah tujuan wisata yang lainnya.

Produk dan Layanan

Overland and Round Trip Tours, Beach Holiday, Daily Sightseeing, Coach & Rental, Free and easy Program, Stopover program, Incentive Tours, Adventure Tours, Special Interest Program dan E-commerce. Produk unggulan perseroan adalah: Sumatera dan Java Overland, Bali Beach holidays, Lombok, Komodo, Tana Toraja, Kalimantan. Dan juga permintaan yang tinggi untuk Incentive Group ke Bali, yang semuanya di kemas secara khusus, unik berdasarkan permintaan dari pelanggan

Jenis Kendaraan

Perseroan memiliki armada yang modern, dari jenis mobil kecil dan bus, seperti speed limitation, Power steering, Seat belts dan kualitas konstruksi besi body yang prima. Untuk kenyamanan pelanggan, kendaraan di lengkapi dengan reclining seats, Penyejuk Udara dan Interior yang mewah. Ada 60 Unit Deluxe Bus, 40 unit Microbus, 9 unit commuter, 18 unit Elf, 85 unit Mini Bus APV. Pelanggan perseroan adalah wholesaler/tours operator, tours & travel, maskapai penerbangan, operator pelayanan, dan incentive house/planner yang mayoritas berasal dari negara Eropa Tengah & Eropa Timur, USA & Canada, Timur Tengah dan beberapa kawasan Asia Pasifik, India, Iran dan lainnya. Perseroan mampu menyediakan produk dan harga yang kompetitif untuk kepentingan mitra bisnis negeri.

Perseroan masih aktif dalam keikutsertaan setiap tahun di beberapa pameran wisata internasional, antara lain International Tourisme Bourse/ ITB Berlin, World Travel Market London, ASEAN Travel Forum/ATF, Arabian Travel Mart/ATM Dubai, Pacific Asia Travel Association/PATA Mart, UTAZA Travel Fair Hungarian, MADI Travel Mart Checzh Republic, MATKA Finland, Serbian Travel Mart Beograd, Poland Travel Mart Warsaw, Bucharest Holiday Expo Rumania,Vakantieu Beurs Holland,VTB Reishappening Brussel, Rimini Travel Mart Italy, ITB Asia Singapore, MATTA fair Malayasia dan ITCMA Bangkok secara tidak langsung mengangkat merek dagang Panorama. Disamping itu, perjalanan keliling dan promosi,

kemitraan jaringan pemasaran strategis, dan penyelenggaraan edukasi (FAM TRIP) memberikan landasan untuk menjamin berlanjutnya pertumbuhan pasar.

PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta No. 36 tanggal 30 Oktober 1999 dari Lieke Lianadevi Tukgali, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C3679.HT.01.01.TH.2000 tanggal 23 Februari 2000 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 69 tanggal 29 Agustus 2000, Tambahan No. 4955. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 137 tanggal 27 Juni 2013 dan Akta No. 158 tanggal 25 Juli 2013, keduanya dari Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan sesuai dengan ketentuan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) atau sekarang Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. IX.J.1. Perubahan ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-51073.AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 4 Oktober 2013.

Perusahaan dan entitas anak (selanjutnya disebut Grup) tergabung dalam kelompok usaha Panorama Leisure. Perusahaan memulai usaha secara komersial pada bulan Januari 2000. Kantor pusat Perusahaan terletak di Komplek Roxi Mas Blok E 2/5-7, Jalan K.H. Hasyim Ashari 125, Jakarta Pusatdengan kantor pemasaran terletak di Jalan Tomang Raya No. 63, Jakarta Barat, sedangkan kantor cabang Perusahaan terletak di Jalan By Pass Ngurah Rai, Suwung, Denpasar, Bali; Jalan Adi Sucipto No. 43, Ampenan, Nusa Tenggara Barat; Jalan Sisingamangaraja XII No. 127 Kel. Sudirejo II Kec. Medan Kota; Jalan Bulukunyi No. 8, Makasar dan RT.012 RW.004 Kel. Gorontalo Kec. Komodo Kab. Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur

Pemegang saham akhir Grup adalah PT Panorama Tirta Anugerah (berkedudukan di Indonesia). Perusahaan memperoleh izin usaha sebagai biro perjalanan wisata dari Departemen Pariwisata, Seni dan Budaya berdasarkan Surat Keputusan No. Kep.394/BPW/12/1999 tanggal 16 Desember 1999; persetujuan kantor cabang biro perjalanan di Bali dari Departemen Pariwisata, Seni dan Budaya Propinsi Bali No. 1767/Kwl.Bali/Bd.1/VII/2000 tanggal 21 Juli 2000; persetujuan kantor cabang biro perjalanan di Nusa Tenggara Barat dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Nusa Tenggara Barat No. 556/26/BUDPAR-IV.CBPW tanggal 16 Januari 2002; persetujuan kantor cabang biro perjalanan di Medan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan No. 503/489.SK.HO.BR/BPW/MK/2010 tanggal 30 Desember 2010; persetujuan kantor cabang biro perjalanan di Makasar dari Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan No. 503/0020/SIUK-B/02/KPAP tanggal 14 Juni 2011 dan persetujuan kantor cabang biro perjalanan di Nusa Tenggara Timur dari Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan No. KKPT.503/41/V/2012 tanggal 1 Mei 2012.

Pada tanggal 25 Juni 2008, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) atau sekarang OJK dengan surat No. S-4091/BL/2008 untuk melakukan penawaran umum kepada masyarakat atas 215.000.000 saham Perusahaan seharga Rp 200 per saham. Pada tanggal 8 Juli 2008, seluruh saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 715.000.000 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia. Tahun 2008, PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk. tercatat sebagai Perusahaan Publik.

23ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk

Company Profile PROFIL PERUSAHAAN

24 PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014

PROFIL PERUSAHAAN Company Profile

25ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk

Company Profile PROFIL PERUSAHAAN

Company philosophyCreate long-term industrial relations harmony between the Company and the business commuinity/stakeholder, creditors and all levels of staff and employees to achieve the company’s goals.

The company of PT Destinansi Tirta Nusantara Tbk was established by deed No. 36 dated 30 ktober 1999 of Lieke Lianadevi Tukgali SH, notary in Jakarta.Akta this establishment approved by the Minister of Law and regulations of the Republic of Indonesia in Decree No. C36 79.HT. 01.01.TH.2000 dated February 23, 2000 and was published in the Official state in August 2000, an additional No 4955 the Company was established based on deed No. 36 dated 30 ktober 1999 of Lieke Lianadevi Tukgali SH, notary in Jakarta.Akta this establishment approved by the Minister of Law and regulations of the Republic of Indonesia in Decree No. C36 79.HT.01.01.TH.2000 dated February 23, 2000 and was published in the Official Gazette in August 2000, an additional No 4955

Articles of Association of the Company has undergone several changes, the last with the Deed 137 dated 27 June 2013 both of Buntario Tigris Darmawa Ng SH, SE, MH, a notary in Jakarta Being a leading company, as a player Inbound / DestinatioManagement company that is supported by more than 464 skilled employees and more than 200 tour guides trained. The company develops its business competence, unique and has own character engaged in Inbound. Namely to serve and provide guidance to foreign tour operators, to provide services and create travel programs, such as for the Group, Individual, Incentive, Special Interest Tours, Overland Tours and many other services that we provide include areas: Sumatra, Java, Sulawesi, Bali, Lombok, (NTB and NTT), Irian Jaya / Papua and other tourist destinations in Indonesia. Operating in some of the main Tourism Destination, the most important tourist areas such as Bali, Yogyakarta, Lombok, Medan, Makassar, Labuan Bajo and still plans to open a representative office in other tourist destination

Products and Services

Overland and Round Trip Tours, Beach Holiday, Daily Sightseeing, Coach & Rental, Free and easy program, Stopover program, Incentive Tours, Adventure Tours, Special Interest Programs and E-commerce. The company flagship product is: Sumatra and Java Overland, Bali Beach holidays, Lombok, Komodo, Tana Toraja, and Borneo. And also a high demand for Incentive Group to Bali, all of which are in containers specifically, uniquely based on requests from customers

Vehicle Type

The Company has a fleet of modern, from small cars and bus types, such as speed limitation, Power steering, Seat belts and steel body construction quality is excellent. For the convenience of customers, the vehicle is equipped with reclining seats, air conditioning and a luxurious interior. There are 60 units Deluxe Bus, 40 units Microbus, 9 commuter units, 18 units of Elf, 85 units Mini Bus APV. The company is a wholesaler customer / operator tours, tours & travel, airline, operator services, and incentive house / planner that the majority come from countries of Central Europe and Eastern Europe, USA & Canada, Middle East and some Asia-Pacific region, India, Iran and other. The Company is able to provide products and competitive prices for the benefit of domestic business partners.

The Company is still active in participation every year in several international travel fairs, among others, the International Tourisme Bourse / ITB Berlin, World Travel Market London, ASEAN Travel Forum / ATF, Arabian Travel Mart / ATM Dubai, Pacific Asia Travel Association / PATA Mart, UTAZA Travel Fair Hungarian, MADI Travel Mart Checzh Republic, Matka Finland, Serbian Travel Mart Beograd, Poland Travel Mart Warsaw, Bucharest Holiday

Expo Romania, Vakantieu Beurs Holland, VTB Reishappening Brussels, Rimini Italy Travel Mart, ITB Asia Singapore, MATTA fair Malayasia and ITCMA Bangkok indirectly raised the trademark Panorama. In addition, traveling around and promotions, strategic partnership marketing network, and implementation of education (FAM TRIP) provides the foundation for ensuring the continued growth of the market.

The Company was established based on the Deed No. 36 dated October 30, 1999 of Lieke Lianadevi Tukgali, SH, notary in Jakarta. The deed of establishment was approved by the Minister of Law and Legislation Republic of Indonesia in Decree No. C3679.HT.01.01.TH.2000 dated February 23, 2000 and was published in News of the Republic of Indonesia No. 69 dated August 29, 2000, Supplement No. 4955. Articles of Association of the Company been amended several times, most recently by Deed No. 137 dated June 27, 2013 and Act No. 158 dated July 25, 2013, both of Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, a notary in Jakarta, concerning changes in the Articles of Association in accordance with the provisions of the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (Bapepam-LK) or now the Financial Services Authority (FSA) No. IX.J.1. This change has been approved by the Minister of Law and Human Rights in Decree No. AHU-51073.AH.01.02.Tahun 2013 dated October 4, 2013.

The Company and its subsidiaries (hereinafter the Group) are members of the business group Panorama Leisure. The Company start a commercial venture in January 2000. Head office is located in the complex Roxi Mas Blok E 2 / 5-7, Jalan KH Hasyim Ashari 125, Jakarta Pusatdengan marketing office is located at Jalan Tomang Raya No. 63, West Jakarta, while the Company’s offices located at Jalan By Pass Ngurah Rai, Suwung, Denpasar, Bali; Jalan Adi Sucipto No. 43, Ampenan, West Nusa Tenggara; Road SISINGAMANGARAJA XII No. 127 Ex. Sudirejo II district. Medan City; Road Bulukunyi No. 8, Makasar and RT.012 RW.004 Ex. Gorontalo district. Komodo district. West Manggarai, East Nusa Tenggara Group shareholders are PT Panorama Tirta Anugerah (located in Indonesia). The Company obtained a license as a travel agency of the Ministry of Tourism, Arts and Culture based on Decree No. Kep.394 / BPW / 12/1999 dated December 16, 1999; approval of a branch office in Bali travel agency of the Ministry of Tourism, Arts and Culture Bali Province No. 1767 / Kwl.Bali / Bd.1 / VII / 2000 dated July 21, 2000; approval of the travel agency branch offices in West Nusa Tenggara of Culture and Tourism Department of West Nusa Tenggara No. 556/26 / BUDPAR-IV.CBPW dated January 16, 2002; approval of a branch office in Medan travel agency of the Department of Culture and Tourism of Medan No. 503 / 489.SK.HO.BR / BPW / MK / 2010 dated December 30, 2010; approval

June 25, 2008, the Company obtained an effective statement from the Chairman of Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (Bapepam-LK) or now the FSA by letter No. S-4091 / BL / 2008 to conduct public offering on 215,000,000 shares of the Company at the price of Rp 200 per share. On July 8, 2008, all shares were listed on the Indonesia Stock Exchange. On December 31, 2014 and 2013, all of the Company’s shares or the number of 715 million shares have been listed in the Indonesia Stock Exchange. In 2008, PT Tirta Nusantara Tbk Destinations. listed as a public company.

A Brief History of the company

26 PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014

PROFIL PERUSAHAAN Company Profile

27ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk

Company Profile PROFIL PERUSAHAAN

Struktur Organisasi Perusahaan

Corporate Organization Sructure

28 PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014

PROFIL PERUSAHAAN Company Profile

Pada tanggal 25 Juni 2008, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) atau sekarang OJK untuk melakukan penawaran umum kepada masyarakat luas atas 215.000.000 saham Perusahaan seharga Rp 200 per saham dan pada tanggal 8 Juli 2008 seluruh saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 715.000.000 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.

Susunan kepemilikan saham Perusahaan berdasarkan catatan yang dibuat oleh Blue Chip Mulia, biro administrasi efek adalah sbb :

June 25, 2008, the Company obtained an effective statement from the Chairman of Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (Bapepam-LK) or now the FSA to conduct a public offering to the general public on 215,000,000 shares of the Company for Rp 200 per share and on 8 July 2008, all the shares were listed on the Indonesia Stock Exchange

December 31, 2014 and 2013, all of the Company’s shares or the number of 715 million shares have been listed in the Indonesia Stock Exchange.

The share ownership in the Company based on notes made by Blue Chip Mulia, administrative bureau effect is as follows:

Struktur dan Komposisi

Kepemilikan Saham Perusahaan

Structure and Composition

Shareholding Company

Nama dan Alamat Anak Perusahaan

Pt.Graha Destinasi

29ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk

Company Profile PROFIL PERUSAHAAN

Entitas AsosiasiEntitas anak perusahaan yang di konsodilasikan termasuk persentase kepemilikan perusahaan adalah sebagai berikut :

Berkedudukan di Jogjakarta, bergerak dalam bidang Biro perjalanan wisata merupakan perusahaan ventura bersama dimana Emiten melakukan penyertaan sebesar 51% kepemilikan. Beroperasi sebagai kantor cabang daerah Jogjakarta sejak tahun 2002 dengan alamat Jl.Laksda Adi Sucipto KM 09, Gudeg Bu Tjitro Airport. Jogjakarta, Tlp 0274-488663 email : prmjog@indosat,net.id

Berkedudukan di Jakarta, didirikan berdasarkan akta tanggal 19 Juli 2013 bergerak di bidang Perdagangan Umum (gedung kantor) merupakan perusahaan Asosiasi dengan kepemilikan saham sebesar 90%, status masih belum beroperasi.

Associated Companies

A subsidiary company consolidate including the percentage ownership of the company is as follows:

PT.Destinasi Garuda Wisata (DGW)

Based in Jogjakarta, is engaged in the Bureau of travel is a joint venture company in which the issuer made an investment amounting to 51% or 153 shares. Operating as a branch office since 2002 Jogjakarta area with Jl.Laksda address Adi Sucipto KM 09, Gudeg Bu Tjitro Airport. Jogjakarta, Phone 0274-488663 email: prmjog @ indosat.net.id

PT.Graha Destinasi (GD)

Domiciled in Jakarta, established by deed dated July 19, 2013 is engaged in general trading (office building) is an association of companies with a stake of 90%, the status is still not in operation.

30 PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014

PROFIL PERUSAHAAN Company Profile

Struktur Grup Anak Perusahaan Structure of the Group Subsidiaries

Lembaga Profesi Penunjang Perusahaan Corporate Organization Sructure

31ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk

Company Profile PROFIL PERUSAHAAN

32 PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014

PROFIL PERUSAHAAN Company Profile

Laporan Dewan Komisaris

Pemegang saham yang terhormat, Tahun 2014 Perseroan Mengejar momentum bisnis pariwisata sejalan dengan kebijaksanaan pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan dunia pariwisata dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara. Dari Eropa Amerika Kanada dan Pasar Asia. Walaupun kenyataannya di beberapa Negara Eropa masih terjadi krisis ekonomi yang berkelanjutan,namun Perseroan dengan segala usaha berhasil mempertahankan jumlah turis dari pasar tersebut bahkan dapat meningkatkan jumlah turis dari asia.

Walaupun Krisis ekonomi di beberapa negara Eropa masih berlangsung kini dan belum menunjukkan perbaikan, namun masih ada harapan besar untuk lebih baik kedepannya, Perseroan akan memusatkan lebih lanjut pada penciptaan hasil terbaik bagi para pemegang saham, memberikan pelayanan yang berkualitas tinggi bagi pelanggan, penyeimbangan penghargaan atas hak dan kewajiban secara inovatif, serta memelihara integritas dan produktifitas Karyawan. Dengan manajemen yang berpengalaman berhasil mempertahankan pasar yang sudah ada dan membuka beberapa pasar baru, berkat dukungan sumber daya manusia yang terlatih sehingga siap untuk menghadapi segala tantangan dalam persaingan usaha. Perseroan telah membuat inovasi baru dalam mengemas beberapa product ungulan sesuai trend atau keinginan pasar. Dewan Komisaris sepenuhnya mendukung program yang telah disusun oleh Direksi beserta jajarannya dalam rangka mempertahankan pasar yang ada serta dukungan untuk pengembangan usaha. Sejalan dengan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional yang telah digarikan oleh Kemenparekraf yaitu menjadikan Indonesia sebagai Negara tujuan pariwisata berkelas dunia, berdaya saing, dan berkelanjutan. Terlepas dari segala tantangan yang di hadapi, perseroan telah berhasil menangani jumlah wisatawan mancanegara dengan kenaikan sebesar 2,7% dibandingkan dengan tahun 2013.

Terima kasih, saya sampaikan kepada seluruh pemegang saham,mitra bisnis, jajaran direksi, managemen, dan seluruh karyawan atas kontribusi dan dedikasi yang telah diberikan untuk Perseroan.

Report of the Board of Commissioners

Dear Shareholders,Pursuing the Company’s 2014 tourism business momentum in line with government policy to promote the growth of world tourism and increase the number of tourist arrivals. From America, Canada , Europe and Asian markets. Despite the fact that in some European countries the economic crisis is still ongoing, but the Company with all the effort managed to maintain the number of tourists from these markets may even increase the number of tourists from Asia.

Although the economic crisis in some European countries is still going on now and has not shown any improvement, but there is still great hope for a better future, the Company will focus more on creating the best result for shareholders, provide high quality service for customers, balancing top award rights and obligations are innovative, and to maintain the integrity and productivity of employees.

With experienced management managed to maintain existing markets and open up some new markets, thanks to the support of trained human resources so it is ready to face all the challenges of competition. The Company has made a new innovation in some of the best packaging product, to market appropriate product market trends .

BOC fully supports the program which has been prepared by the Board of Directors and their staffs in order to maintain existing markets as well as support for business development. In line with the National Tourism Development Master Plan which has been plan by Kemenparekraf that make Indonesia a world-class tourism destination countries, competitive, and sustainable. Despite all the challenges faced, the company has managed to handle the number of foreign tourists with an increase of 2.7% compared to the year 2013.

Thank you, I convey to all shareholders, business partners, board of directors, management and all employees for their contributions and dedication that has been given to the Company.

“Perseroan telah berhasil

menangani jumlah wisatawan

mancanegara dengan

kenaikan sebesar 2,7%”The Company has managed to handle the number of foreign tourists with an increase of 2.7%

Jakarta, 22 April 2015

Atas Nama Dewan Komisaris PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk.

Adhi Tirtawisata, S.H.Komisaris Utama | President Commissioner

PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk, Indonesia

33ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk

Company Profile PROFIL PERUSAHAAN

Dilahirkan di Bogor pada tahun 1932, dan memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia di tahun 1955. Selain ia menjadi pendiri dan menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak tahun 1995, ia juga menjadi Komisaris Utama di beberapa anak perusahaan Perseroan.Melakukan perjalanan wisata merupakan kegemarannya sejak usia muda, dan karena kegemarannya inilah ia telah melakukan suatu putusan yang penting dalam hidupnya yaitu mengganti namanya dengan menyandang kata ‘wisata’ sehingga ia dikenal dengan nama Tirtawisata. Ia meninggalkan profesinya sebagai pengacara dan memulai karirnya dengan memimpin sebuah biro perjalanan miliknya sendiri. Inilah yang menjadi cikal-bakal Perseroan dimana ia menjadi bapak kandung Panorama Leisure Group.Dengan “jam terbang” dan kiprah serta hasil karyanya di dalam kepariwisataan Indonesia, ia telah menjadi icon Pariwisata Indonesia. Di PANORAMA, ia dikenal sebagai sosok yang selalu memberikan pencerahan tentang industri pariwisata kepada seluruh jajaran di perusahaan. Ia menjadi seorang pemimpin dan motivator yang baik serta terhormat, dan selalu menjadi cermin serta idola bagi para penerusnya.

Adhi Tirtawisata was born in 1932 and graduated in 1955.with a Master of Law degree from University of Indonesia. He has been the company’s President Commissioner since 1995, and concurrently holds positions as Board of Commissary in several subsidiary companies.Traveling always has been his passion ever since young age. This great passion for Tourism has brought him to changing his family name to carry “wisata” (Tourism), becoming Tirtawisata. He left his first carrier as a lawyer to start managing a small travel company.After having a solid foundation through learning by doing from various key positions, he established his own company in 1972, so becoming the founding father of Panorama Leisure.By having quite a considerable “flying the Companys’ in the Indonesia travel and Tourism industry, he received industry-wide acknowledgements as one among Indonesian Tourism icons.In PANORAMA, not only he provides ‘Tourism business perspectives’, but dedicates himself as a coach, motivator and thus emerges as the respected person to all of his successors.

Adhi Tirtawisata , SHKOMISARIS UTAMA President Commissioner

Profil Dewan Komisaris

Board of Commissione

34 PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014

PROFIL PERUSAHAAN Company Profile

Lahir: di Jakarta pada April 1964. Memperoleh gelar sarjana di bidang Economics and Marketing, California State university, Sacramento pada tahun 1986. Menjabat sebagai komisaris Perseroan sejak tahun 2009.

Perjalanan Karir:

Nusantara Tbk

Panorama PrimakencanaTransindo

Panorama Transportasi Tbk

Panorama Convex Indah

Artha Graha

Artha Prima

Dasar Pengangkatan

Berdasarkan Akta No. 137 tanggal 27 Juni 2013

Budi Tirtawisata Komisaris Perseroan Board Commisioner

Born: Jakarta in April 1964. He holds a degree in Economics and Marketing, California State University, Sacramento in 1986. He has served as commissioner of the Company since 2009.

Career:

Destinations Tirta Nusantara Tbk

Panorama Primakencana Transindo

Panorama Transport Tbk

Panorama Convex Indah

Artha Graha

Artha Prima

Basic Appointment

Based on the Deed No. 227 dated June 30, 2011,

35ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk

Company Profile PROFIL PERUSAHAAN

Lahir: jakarta pada 3 Agustus 1937. Menyelesaikan pendidikan di HBS (Dutch High School) pada tahun 1956. Selanjutnya berpartisipasi pada pelatihan yang diselenggarakan baik di dalam dan luar negeri yaitu bidang Korespondensi Perdagangan tahun 1959, Pelatihan Perdagangan dan Jasa di New York School tahun 1967, Bidang Cargo Tariff 2281 tahun 1969, Passenger Tariff 683 di Honolulu School

Skills PANAM’S Training Cthe Companyse, New York pada tahun 1980. KLM Dynamic Skill for success cthe Companyse pada tahun 2000

Perjalanan Karir:

Karirnya dimulai pada tahun 1956 di BPM/Shell Jakarta, kemudian menjadi Sekretaris Direksi BPM/Shell Plaju. Pada tahun 1962-1980 memulai jejak langkah di dunia pariwisata sebagai Manager Control & Management Services of PanAmerican World Airways. Tahun 1989-2000 menjabat sebagai Direktur Canadian Airlines, dan sejak tahun 1980-sekarang adalah Direktur Iwata Nusantara, sebuah perusahaan travel miliknya. Sebagai Komisaris Independen, Meity Robot bersama Dewan Komisaris lainnya dapat meninjau kinerja dewan, anggota ataupun pemegang peranan yang bertanggung jawab, termasuk bertugas mengevaluasi kinerja Dewan Direksi, secara perorangan ataupun tim, pada rapat gabungan bulanan. Dewan Komisaris juga melakukan penilaian untuk mengukur keefektifan proses supervisi yang dilakukan dan secara langsung berperan juga sebagai Ketua Komite Audit Perseroan.

Dasar Pengangkatan

Berdasarkan Akta No. 137 tanggal 27 Juni 2013

Komisaris Independen Indefendent commissioner

Born:

Jakarta on August 3, 1937. Graduated in HBS (Dutch High School) in 1956. Subsequently participated in the training organized both inside and outside the country that is the field of trade Contact 1959, Training Trade and Services in the New York School 1967 , Sector 2281 1969 Cargo Tariff, Passenger Tariff 683 in Honolulu School in 1970, 531 - Managing Interpersonal Skills Training PANAM’S Cthe Companyse, New York in 1980. KLM Dynamic Skill for success Cthe Companyse in 2000

Training that followed:

His career began in 1956 at the BPM / Shell Jakarta, later became Secretary of the Board of Directors of BPM / Shell Plaju. In 1962-1980 commence footsteps in the world of tourism as Manager Control & Management Services of Panamerican World Airways. From 1989-2000 served as Director of Canadian Airlines, and since 1980 is now the Director Iwata Nusantara, a travel company hers. As Independent Commissioner, Meity Robot together BOC can review the performance of the board, member or holder responsible role, including a charge of evaluating the performance of the Board of Directors, as individuals or teams, on a monthly joint meeting. The Board also conduct an assessment to measure the effectiveness of the supervision carried out and directly act also as Chairman of the Audit Committee.

Basic Appointment

Based on the Deed No. 137 dated June 27, 2013

36 PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014

PROFIL PERUSAHAAN Company Profile

Laporan Direksi

Pemegang Saham yang terhormat,

KINERJA PERSEROAN KAMI telah melakukan kerja keras di tahun 2014 dengan serangkaian keberhasilan, kegagalan, suka cita dan kebahagiaan. Ini telah menjadi perjalanan yang dalam dan bermakna dan memperdaya kehidupan kami dari adanya harapan dan kekuatan. Kami bergembira dengan kinerja kami kerena telah mempertahankan pertumbuhan pendapatan, juga arus kas yang cukup stabil. Ditengah persaingan yang begitu ketat perseroan telah memperlihatkan kinerja usaha yang cukup baik untuk tahun buku 2014, pertumbuhan usaha meningkat 10,7% menjadi Rp 330,5 miliar dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 298,5 miliar. Sementara perseroan membukukan laba kotor sebesar Rp. 70,6 miliar naik sebesar 6% dibanding tahun 2013 yang sebesar Rp. 66,6 miliar, sedangkan laba bersih mengalami penurunan 28,7% dari Rp 17,8 miliar menjadi Rp 12,7 miliar pada tahun 2013 yang disebabkan dengan meningkatnya beban bunga atas pembelian gedung di Cengkareng, dan menurunnya keuntungan selisih kurs, pencapaian hasil penjualan tersebut sudah sesuai dengan yang di targetkan Rp 310 miliar.

Data kunjungan wisatawan mancanegara Eropa, Amerika dan pasar Asia ke berbagai daerah tujuan wisata di Indonesia lainya sudah semakin meningkat, seperti ke Bali, Jogjakarta, Bandung, Medan, Ujung pandang, Nusa Tenggara Barat dan Indonesia Bagian Timur, dikarenakan semakin gencarnya promosi dan membaiknya infrastuktur dengan bertambahnya frequensi penerbangan dari berbagai maskapai baik lokal dan regional. Pariwisata Menjadi Pilar Ekonomi dunia, Negara besar seperti China dan Amerika serikat mulia menjadikan pariwisata sebagai salah satu perekonomianya. Alasanya di kawasan Asia Pasifik, Pariwisata secara langsung telah menyumbang produck domestic bruto 3.4 persen dan secara tidak langsung 8-9 persen. Di kawasan APEC , satu dari 11 pekerjaan di ciptakan oleh parawisata. Kondisi serupa juga terjadi di Indonesia. Data World Travel and Tourism Council menunjukkan bahwa Indonesia menjadi Tujuan pariwisata yang populer di kawasan Asia Pasifik, yang mempunyai pertumbuhan dan potensi kedepannya. Secara signifikan industri Inbound telah terjadi kenaikan berdasarkan informasi dari kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif, dimana jumlah kedatangan wisatawan mancanegara pada tahun 2014 mencapai 9.4 Juta, di bandingkan tahun sebelumnya 2013 sebanyak 8.8 juta. Terjadi kenaikan sebesar 7.2%.

KENDALA PERSEROAN

Di tengah persaingan bisnis pariwisata yang begitu ketat dan juga krisis di beberapa Eropa yang berkelanjutan ini menjadi kendala dan tantangan untuk perseroan, isu politik di timur tengah seperti ISIS juga memberikan dampak yang negative tujuan pariwisata di Indonesia event besar world cup 2014 di brazil juga menjadi tantangan, karena banyak dari wisatawan manca Negara mengalihkan liburannya ke Negara Brazil dan sekitarnya (Amerika latin). Dengan segala kendala dan tantangan tersebut perseroan telah membuat trobosan dengan mengembangkan/membuka pasar baru seperti pasar Scandinavian, Eropa utara, Amerika utara, Pasar Asia lainnya seperti India, China, Srilanka dan beberapa Negara di Timur Tengah sehingga perseroan berhasil menambah jumlah turis dari pasar tersebut.

TATA KELOLA PERSEROAAN

Mengingat pentingnya tata kelola yang baik dalam menjalankan roda organisasi serta manfaatnya dalam

Report of the Board of Directors

Dear Shareholders,

PERFORMANCE OF THE COMPANY We have done the hard work in 2014 with a series of successes, failures joy and happiness. It has been a deep and meaningful journey and deceives our lives from hope and strength. We were delighted with our performance because they keep maintaining revenue growth, cash flow is also fairly stable. Amid the competition is so tight that the company has demonstrated a fairly good business performance for the fiscal year 2014, business growth increased 10.7% to Rp 330.5 billion compared to the year 2013 by. Rp 298.5 billion. While the company recorded a gross profit of Rp. 70.6 billion, an increase of 6% compared to the year 2013, which amounted to Rp. 66.6 billion, while net income decreased 28.7% from Rp 17.8 billion to Rp 12.7 billion in 2013 due to increased interest expenses for the purchase of the building in Cengkareng, and a decrease in foreign exchange gains, the achievement of sales results it is consistent with that in the target of Rp 310 billion.

The data of foreign tourists visiting Europe, America and Asian markets to the various tourist destinations in Indonesia other is increasing, such as Bali, Yogyakarta, Bandung, Medan, Ujung Pandang, West Nusa Tenggara and East Indonesia, due to the vigorous promotion and improvement of infrastructure with increasing flight frequencies from various local and regional airline. Being Pilar’s tourism economy, a large country such as China and the United States, declare that tourism as one of the sector to support their economy. The reason in the Asia Pacific region, tourism has directly contributed 3.4 per cent of gross domestic produck and indirectly 8-9 percent. In the APEC region, one of the 11 jobs created by tourism. Similar conditions also occur in Indonesia. Data from the World Travel and Tourism Council show that Indonesia has become a popular tourism destinations in the Asia Pacific region, which has a growth and future potential. Significantly inbound industry has been an increase based on information from the Ministry of Tourism and Creative Economy, where the number of tourist arrivals in 2014 reached 9.4 million, compared to the previous year 2013 as many as 8.8 million. An increase of 7.2%.

OBSTACLES COMPANY

In the middle of the tourism business competition is so tight and well and the crisis in some European sustainable is an obstacle and challenge for the company in the middle east political issues such as ISIS also provides a negative impact on Indonesia tourism destination great event in brazil world cup 2014 is also a challenge, because a lot of foreign tourists Country divert his vacation to Brazil and surrounding countries (Latin America). With all the obstacles and the challenges the company has made a breakthrough by developing / opening new markets such as the Scandinavian market, northern Europe, north America, Pasarasia such as India, China, Sri Lanka and several countries in the Middle East so that the company managed to increase the number of tourists from these markets.

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

given the importance of good governance in running the organization as well as its benefits in promoting and developing the business, the current implementation of good corporate goverment or GCG ERUs are aligned with the business dynamics that occur. To that end, the company applying GCG integrated with compliance management, risk menegemen and internal pengedalian. This step we have

37ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk

Company Profile PROFIL PERUSAHAAN

memajukan dan mengembangkan usaha, saat ini penerapan good corporate goverment atau GCG terus diselaraskan dengan dinamika bisnis yang terjadi. Untuk mewujudkannya, perseroan menerapkan GCG yang terintergrasi dengan pengelolaan kepatuhan, manajemen resiko dan pengedalian internal. Langkah ini kami tempuh sejalan dengan pengelolaan kinerja bisnis dan mampu mengantarkan organisasi mencapai kelangsungan hidup perseroan sehingga penerapan GCG merupakan salah satu langkah bagi perseroan untuk meningkatkan dan memaksimalkan nilai perusahaan (corporate value), mendorong pengelolaan perusahaan yang professional , transparan dan efesien dengan cara meningkatkan prinsip keterbukaan akuntanbilitas, dapat dipercaya, bertangung jawab, dan adil sehingga dapat memenuhi kewajiban secara baik kepada pemegang saham, dewan komisaris, mitra bisnis serta pemangku kepentingan. Mengingat pentingnya GCG, maka dewan komisaris dan direksi menyadari sepenuh bahwa GCG yang baik merupakan ranah penting dan instrument strategis bagi perseroan dalam mencapai tujuan dan target perusahaan, serta untuk memberikan nilai lebih kepada pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.

SUMBER DAYA MANUSIA

Pereseroan berserta anak perusahaan memperkerjan 516 karyawan yang tersebar di beberapa kota yaitu Jakarta, Jogjakarta, Medan, Makassar, Labuan Bajo, Lombok dan Bali menyadari pentingnya peran dan kedudukan karyawan dalam seluruh kegiatan perseroan untuk mencapai target jangka pendek maupun jangka panjang, perseroan menyusun program pengembangan sumber daya manusia secara lengkap dan utuh dan terencana, serta terukur yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kompetensi dan solidaritas karyawan. Proses rekruitmen dilakukan secara ketat untuk menjaring tenaga kerja berbakat, kompeten dan berkarakter yang akan di didik menjadi karyawan yang terampil, professional, berdedikasi, disiplin berintergritas, bertangung jawab semangat untuk maju, bekerjasama dalam teamwork dan berkontribusi sepenuh hati untuk mencapai target perusahaan. Kami merangkumnya dalam moto perseroan yaitu perusahaan menjadi pilihan karyawan, pilihan pelanggan dan pilihan investor dan berlandaskan semangat untuk maju.

PENUTUP

Akhirnya, kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada seleuruh karyawan sehingga perseroan dapat mencapai kinerja yang baik selama tahun 2014. Semoga pencapaian tersebut merupakan hasil kerja keras dan dedikasi karyawan perseroan yang telah memberikan kontribusi yang positif kepada perseroan.Kami juga menyampaikan terima kasih dan penghargaaan yang setinggi-tingginya kepada pemegang saham atas segala dukungan yang diberikan sehingga pada tahun 2014 peseroan dapat terus melaksanakan berbagai pengembangan. Penghargaan juga kami sampaikan kepada para mitra usaha, mitra kerja, pelanggan dan pemangku kepentingan lain atas kerja sama dan dukungan yang telah diberikan kepada perseroan. Demikian laporan kinerja usaha selam tahun 2014 ini disampaikan kepada para pemegang saham dan publik. Perseroan terus melakukan penetrasi pasar secara agresif dan berkesinambungan untuk terus memantapkan posisi perseroan sebagai market leader.

taken is in line with business performance management and is able to deliver the organization achieve viability of the company so that the implementation of GCG mereupakan one step for the company to enhance and maximize enterprise value (corporate value), encourages professional company pengelolaaon transparent and efecient by increasing the transparency principle Accountability, trustworthy, responsible, and fair so that it can better fulfill its obligations to shareholders, board of directors, business partners and stakeholders. Given the importance of good corporate governance, the board of commissioners and directors realize full well that GCG shutter mereupakan important and strategic instrument for the company in achieving our goals and objectives, as well as to provide more value to shareholders and other stakeholders.

HUMAN RESOURCES

The Company along with subsidiary employed 516 Staff spread out in several cities, namely Jakarta, Yogyakarta, Medan, Makassar, Labuan Bajo, Lombok and Bali realized the importance of the role and position of the company’s employees in all activities to achieve short-term and long-term, the company The companya has the program resource development Human resource, well-planned, and measured aimed at improving the quality of employees’ competence and solidate

The process of recruitment is done strictly for capturing talented workforce, competent and character in students that will become skilled employees, professional, dedicated, disciplined berintergritas, untukmaju responsible spirit, teamwork and collaboration in contributing wholeheartedly to achieve its targets. We summarize the company’s motto that the company be Ilihan employee, customer choice and the choice of investors and berladaskan spirit to move forward,

CLOSING

Finally, we express our thanks and appreciation to all, that the company can achieve good performance during the year 2014. Hopefully this achievement is the result of hard work and dedication of the company and employees who have contributed positively to the company.

We also thanked and acknowledged highest to shareholders for all the support given so that in 2014 the company may be able to continue to carry out various development. Our appreciation also goes to our business partners, customers and other stakeholders for the cooperation and support given to the company. herewith the reports for 2014 presented to the shareholders and the public. The Company continues to aggressively market penetration and sustainable to continue to solidify the company’s position as market leader.

38 PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014

PROFIL PERUSAHAAN Company Profile

Profil Direksi

Profil Director

DHARMAJANTO TIRTAWISATA

Direktur Utama President DirectorLahir: di Jakarta pada pada tanggal 25 Desember 1967. Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak 2000.Sejak tahun 1995 telah menjabat sebagai Direktur Perseroan. Memperoleh gelar Bachelor of Business Administration dari California State University, Sacramento, Amerika Serikat pada tahun 1990.

Perjalanan Karir:

ekarang Direktur Utama PT. Destinasi Tirta Nusantara Tbksekarang Komisaris PT. Panorama Primakencana Transindo

wisata

Dasar Pengangkatan

Berdasarkan Akta No. 137 tanggal 27 Juni 2013.

Born: in Jakarta on December 25, 1967. He has served as Director of the Company since 2000.1995 has served as a Director of the Company. Earned his Bachelor of Business Administration from California State University, Sacramento, USA in 1990.

Career:

Transindo

Destinations

Chandra Kencana

Transport

Basic Appointment

Based on the Deed No. 137 dated June 27, 2013

39ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk

Company Profile PROFIL PERUSAHAAN

Direktur Operasional Operational Director

Lahir: Dilahirkan di Purworejo pada tahun 1964 dan berbekal hasil pendidikannya di berbagai institusi pendidikan dan pelatihan, antara lain di Cornell University School of Hotel Administration dan The American Hotel & Motel Association

Perjalanan Karir: Pada tahun 1996, ia bergabung di Perseroan dengan jabatan terakhir sebagai Direktur hingga sekarang. Dalam peran, tugas, dan tanggung jawabnya sebagai Direktur, ia memimpin kegiatan operasional anak-anak perusahaan yang berbasis wisata INBOUND di dalam Perseroan dengan lebih banyak bertugas secara langsung di Bali sebagai pusat kegiatan wisata INBOUND atau juga dikenal sebagai ‘ikon’ pariwisata Indonesia.

Dasar Pengangkatan Berdasarkan Akta No. 137 tanggal 27 Juni 2013.

Born : Purworejo in 1964 and armed with the results of studies in various educational and training institutions, among others, in the Cornell University School of Hotel Administration and The American Hotel & Motel Association

Career:In 1996, he joined the Company with his last position as Director until now. In the role, duties, and responsibilities as a director, he led operational activities children INBOUND tour company based in the Company with more served directly in the center of Bali as a tourist activity INBOUND also known as the ‘icon’ of Indonesian tourism.

Basic Appointment

Based on the Deed No. 137 dated June 27, 2013,

40 PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014

PROFIL PERUSAHAAN Company Profile

HIE LUANG KIAUWDirektur Keuangan Finance Director

Lahir: Lahir di Jakarta tahun 1963. Bergabung dengan PANORAMA sejak 1996 sebagai Finance Manager sehingga menjadi salah satu pimpinan yang bertanggung jawab atas kegiatan keuangan dan administrasi perseroan.

Perjalanan Karir:

pada tahun 1991-1995.

Dasar Pengangkatan

Berdasarkan Akta No. 137 tanggal 27 Juni 2013.

Born in Jakarta in 1963. Joined PANORAMA since 1996 as Finance Manager so that it becomes one of the leaders responsible for the financial and administrative activities of the company.

Career:

1991-1995.

Basic Appointment

Based on the Deed No. 137 dated June 27, 2013,

44 PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014

Analisa Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan IndustriKondisi Perekonomian

PANORAMA Destination merupakan perusahaan yang bergerak dibidang Perencanaan, Pengelolaan, Penanganan dan Penjualan Destinasi di Indonesia. Hingga saat ini Perseroan merupakan perusahaan Destination Management terdepan di Indonesia dengan memiliki kantor operasional di Medan, Jakarta, Yogyakarta, Bali, Lombok, Labuan Bajo, dan Makassar.Perseroan berhasil mempertahankan/mendatangkan wisatawan mancanegara dengan tetap mengutamakan pangsa pasar Eropa dan mengembangkan pasar baru di Eropa Utara (Finlandia, Denmark, Swedia, Norwegia), dan Eropa Timur (Rumania, Serbia, Bulgaria, Hungaria, Latvia). Pasar Amerika dan Kanada masih tetap menjadi andalan dan terus dikembangkan. Pasar Asia (South East Asia) Perseroan sudah mendatangkan turis dari pasar ini seperti; Malaysia,Singapore,Vietnam dll. Sementara Perseroan sudah berhasil pula masuk ke pasar Asia lainnya seperti ; India, Srilanka, Timur tengah dan Cina.

Perseroan memandang bahwa trend kenaikan setiap tahun jumlah wisatawan mancanegara yang masuk melalui gateways di Indonesia merupakan peluang bisnis yang sangat besar. Dengan strategi dan deversifikasi produk serta melakukan sales dan marketing yang berkelanjutan , akan memperkuat usaha dan kinerja perseroan. Stabilitas politik dan perekonomian nasional berpengaruh terhadap dunia industri khususnya sektor pariwisata. Hal ini tidak dapat dipungkiri bahwa minat untuk berwisata sejalan dengan situasi dan kondisi perekonomian nasional, keamanan yang kondusif serta stabilitas politik.

Kementrian Pariwisata pada tahun 2015 menargetkan target kunjungan 12 juta wisatawan mancanegara dan tahun lalu telah tercapai jumlah 9,4 juta wisatawan ke Indonesia. Panorama Destination turut serta berperan aktif dalam pencapaian tersebut dengan terlibat langsung pada event promosi dan pameran baik didalam negeri maupun diluar negeri Hal tersebut akan mendorong para pelaku wisata dan maskapai penerbangan bekerja sama untuk mengisi load factor pesawat dengan menyediakan banyak alternatif wisata bagi masyarakat, mulai dari rekreasi ke objek wisata, hingga kegiatan MICE (meeting, incentive, conference, and exhibition). Sejalan dengan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional yaitu menjadikan Indonesia sebagai Negara tujuan pariwisata berkelas dunia, berdaya saing, dan berkelanjutan. Upaya yang perlu dilakukan agar sejalan dengan visi tersebut adalah peningkatan daya saing produk wisata, pengembangan daya tarik, promosi terpadu dan berkesinambungan, serta pengembangan institusi dan sumber daya manusia.

Industry Overview

Economic Conditions

PANORAMA Destination is a company engaged in the planning, management, and sales Handling Destinations in Indonesia. Until now the Company is a leading Destination Management Companies in Indonesia with an operational office in Medan, Jakarta, Yogyakarta, Bali, Lombok, Labuan Bajo, and Makassar.The company managed to maintain / bring tourists while maintaining the share of the European market and develop new markets in Northern Europe (Finland, Denmark, Sweden, Norway), and Eastern Europe (Romania, Serbia, Bulgaria, Hungary, Latvia). American and Canadian markets are still the mainstay and continues to be developed. Asian markets (South East Asia) Company has been bringing tourists from this market such as; Malaysia, Singapore, Vietnam etc. While the Company has managed to also get into other Asian markets such as; India, Sri Lanka, the Middle East and China

The Company believes that the upward trend every year the number of foreign tourists who entered through gateways in Indonesia is a huge business opportunity. With the strategy and diversification of products and conduct ongoing sales and marketing, will strengthen the company’s operations and performance. Political stability and national economy, especially industry’s influence on the tourism sector. It can not be denied that the interest for sightseeing in line with the situation and condition of the national economy, stable security and political stability.

The Ministry of Tourism in 2015 to target the target of 12 million foreign tourists visit and last year had reached 9.4 million the number of tourists to Indonesia. Panorama Destination participated actively participate in the achievement by directly engaging in promotional events and exhibitions both in the country and abroad It will encourage tourism stakeholders and airlines to work together to fill the aircraft load factor by providing many travel alternatives for the community, ranging from recreation to attractions, to the activities of the MICE (meetings, incentive, conference, and exhibition).

In line with the National Tourism Development Master Plan is to make Indonesia as world class tourism destination countries, competitive, and sustainable. Efforts need to be made in line with that vision is improving the competitiveness of the tourism product, development of the attraction, promotion of integrated and sustainable, as well as institutional development and human resources. Priorities in the development of tourism in Indonesia in the future, namely the existing destinations will be developed, developing new destinations, maritime travel and special interest tours. For maritime travel and special interest that will be developed are: cultural and historical attractions, nature tourism and ecotourism, sport and leisure travel, cruise tours, culinary tours and shopping, health and fitness, travel conventions, incentives, exhibitions and events. Nationally, tourism destination development will be focused on the 16 National Tourism Strategic Area (KSPN) associated with the tourist village, community recreation centers, tourist market, creative zone, a tourist attraction as well as cooperation and partnership.

45ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk

Management Discussion and Analysis Analisa Pembahasan Manajemen

Tinjauan Keuangan

Tinjauan keuangan yang akan diuraikan dalam bagian ini mengacu pada Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Laporan Keuangan telah diaudit oleh KAP Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny.

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF

Pendapatan Usaha

Pada tahun 2014, jumlah pendapatan meningkat 10,72% menjadi Rp 330.5 miliar, dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 298.5 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan dari jenis produk paket perjalanan wisata inbound dan optional.

Beban Pokok Pendapatan

Pada tahun 2014, jumlah beban pokok pendapatan meningkat 12,07% menjadi sebesar Rp 259,9 miliar dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 231,9 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan berdasarkan jenis produk untuk jenis produk paket perjalanan wisata ,opsional dan penyusutan. Tidak terdapat transaksi pembelian dengan pihak pemasok yang melebihi 10% dari beban pokok pendapatan.

Laba Kotor

Pada tahun 2014, jumlah laba kotor meningkat 6,0 % menjadi Rp 70,6 miliar, dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 66,6 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan karena adanya optimalisasi beban langsung.

Beban Pajak

Pada tahun 2014 jumlah beban pajak menjadi Rp 4,5 miliar, menurun 25,0% dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 6 miliar. Menurunnya beban pajak disebabkan turunnya pajak tangguhan karena adanya perbedaan perhitungan fiskal beda waktu penyusutan.

Finance Overview

Financial review will be detailed in this section refer to the Financial Statements for the year ended December 31, 2014 and 2013. The Financial Statements have been audited by KAP Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny.

Consolidated statement of income

Revenue

In 2014, total revenue increased by 10.72% to Rp 330,5 billion, compared to 2013 with Rp 298,5 billion. Such increase was primarily caused by increase the revenue from the increase of the Package Tours and optional tours

Direct Cost

In 2014, total cost of revenue increased by 12.07% to Rp 259,9 billion compared to 2013 at Rp231,9 billion. The increase was triggered by the increase of income from package tours and optional. There were no purchasing transactions with suppliers which exceed 10% of the cost of revenue

Gross Profit

In 2014, total gross profit increased by 6.0% to Rp 70,6 billion, compared to 2013 which was amounted to Rp 66,6 billion. The improvement was mainly caused by the increase in operating revenue and the increasing number of high-margin products which provided significant contributions to Company’s profit

Tax expense

In 2014 the amount of the tax expense to Rp 4.5 billion, down 25.0% compared to the year 2013 amounting to Rp 6 billion. The reduced tax expense due to lower deferred taxes due to differences in the calculation of the time difference fiscal depreciation.

Dalam jutaan rupiah/ in million Rupiahs

46 PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014

Analisa Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis

Pada tahun 2014, jumlah aset lancar sebesar Rp 71 miliar menurun -27,03% dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 97,3 miliar. Menurunnya aset lancar disebabkan karena tingginya pengadaan barang modal.

Sedangkan jumlah aset tidak lancar pada tahun 2014 sebesar Rp 263,9 miliar meningkat 33,28% dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 198 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh tingginya pengadaan barang modal.

LIABILITAS DAN EKUITAS

Liabilitas Jangka Pendek

Liabilitas terdiri dari liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang. Liabilitas jangka pendek terdiri dari utang bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, utang pajak, beban akrual, pendapatan diterima dimuka dan bagian liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun (utang bank dan utang pembelian aset tetap).

LAPORAN POSISI KEUANGAN

Pada tahun 2014 Aset meningkat 13,37%. Total Liabilitas meningkat 19,69% dan Ekuitas meningkat 8,04%.

ASET

Aset Perseroan terdiri dari aset lancar dan aset tidak lancar. Aset lancar terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, sedangkan aset tidak lancar terdiri dari piutang pihak berelasi non-usaha, biaya dibayar dimuka jangka panjang, aset pajak tangguhan, investasi pada entitas asosiasi, aset tetap, properti investasi dan aset lain-lain.

STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

In 2014, Assets increased by 13,37%, total liabilities increased by 19,69%, while Equity increased by 8.04%.

ASSETS

Company Assets are comprised of current and non-current assets. Current assets include cash and cash equivalents, term deposits with limited disbursement, and accounts receivable. Non-current assets cover receivables from non-business related parties, long-term prepaid expenses, deferred tax assets, investment in associates, fixed assets investment properties, and other assets.

In 2014, total current assets amounting to Rp71 billion decrease by -27,03% Compared to 2013 at Rp97,3 billion. The decrease is was largely purchase of vehicles and other equipments which was budgeted on CAPEX

Meanwhile, total non-current assets in 2014 amounting to Rp263,9 billion increased by 33,28% compared to 2013 at Rp198 billion. The increase was largely triggered by purchase of vehicles and other equipments which was budgeted on CAPEX

LIABILITIES DAN EQUITIES

Current liabilities

Liabilities comprise short-term and long-term liabilities. Short-term liabilities include short-term bank payables, accounts payable, other payables, tax payables, accrual expenses, unearned revenue, and part of long-term liabilities maturing within the period of one year (bank payables and fixed assets purchasing payables).

Liabilitas jangka pendek meningkat sebesar 34,16% menjadi sebesar Rp 86 miliar, dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 64,1 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan karena penggunaan modal kerja untuk pengadaan barang modal.

Current liabilities Increased by 34,16% to Rp86 billion, Compared to 2013 at Rp64,1 billion.The increase was largely triggered by the procurement of cash advance for fixed assets, i.e., vehicles, and software

(Dalam Miliar Rupiah)/ in billion Rupiah

(Dalam Miliar Rupiah)

Tahun

47ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk

Management Discussion and Analysis Analisa Pembahasan Manajemen

Liabilitas Jangka PanjangLiabilitas jangka panjang terdiri dari Utang pihak berela-si non-usaha, liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun, liabilitias pajak tangguhan, liabilitas imbalan kerja jangka panjang.

Jumlah liabilitas jangka panjang naik 6,81% menjadi Rp 76,8 miliar, dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 71,9 miliar. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh naiknya utang pihak berelasi non-usaha dan liabilitas imbalan kerja jangka panjang.

EkuitasEkuitas (modal) terdiri dari modal saham, tambahan modal disetor, saldo laba dan kepentingan non pengendali. Jumlah ekuitas yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp 172 miliar meningkat dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 159,2 miliar.

EquityEquity (capital) consisting of capital stock, additional paid-in capital, retained earnings and non-controlling interests. Total equity ended December 31, 2014 was Rp 172 billion increase compared to the year 2013 amounting to Rp 159.2 billion

Total Non Current liabilities decreases by 6,81% to Rp76,8 billion, compared to 2013 at Rp 71,9 billion. The increase was mainly caused by relate parties and long-term employe benefit realiabilities.

Non Current Liabilities

Non current liabilities include payables from non-business related parties, long-term liabilities after deduced by part maturing within the period of one year, deferred tax liabili-ty, long-term employee benefits liability and other liabilities.

Dalam jutaan rupiah/ in million Rupiahs

Tahun

48 PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014

Analisa Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Arus kas dari aktifitas operasi terjadi sebagai akibat dari biaya dan pendapatan operasional Perseroan. Kas keluar dari aktivitas operasi adalah sebesar Rp 67,02 miliar, sedangkan pada tahun 2013 aktivitas operasi mengakibatkan adanya pengeluaran sebesar Rp 36,79 miliar. Kenaikan tersebut diakibatkan oleh adanya penaikan penerimaan kas hasil opersional.

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Perseroan mencatat arus kas dari aktivitas investasi sebesar Rp 52,9 miliar, sedangkan tahun 2013 tercatat sebesar Rp 81 miliar. Penurunan ini terutama disebabkan pada tahun lalu perseroan melakukan pelepasan aset tetap, serta adanya kenaikan uang muka aset tetap

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Arus kas dari aktivitas pendanaan tahun 2014 tercatat sebesar Rp -23,8 miliar, lebih rendah dibandingkan tahun 2013 senilai Rp 43,6 miliar. Hal ini disebabkan adanya pembayaran hutang bank yang lebih besar dibanding tahun lalu.

KEMAMPUAN MEMBAYAR HUTANG

Rasio Likuiditas

Perseroan memelihara kecukupan dana untuk membiayai kebutuhan modal kerja berkelangsungan dengan cara mempertahankan kecukupan jumlah kas dan setara kas yang mudah dikonversi menjadi uang tunai ketika mengalami gangguan yang tak terduga dari penagihan kas. Tingkat likuiditas Perseroan dapat dilihat dari current ratio.

Hal ini juga menunjukkan peningkatan kesanggupan Perseroan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada tahun 2014 ditunjukan dengan nilai current ratio. Pada tahun 2014 current ratio adalah sebesar 82.55 % lebih rendah dibandingkan tahun 2013 sebesar 151.79%. Meskipun demikian, Perseroan memiliki likuiditas yang cukup untuk memenuhi liabilitas jangka pendeknya Hal ini sejalan dengan tujuan Perseroan untuk terus mempertahankan tingkat likuiditas tertentu guna menjamin ketersediaan dana untuk mendukung kegiatan operasional dan pengembangan perusahaan.

Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas dapat dilihat dari rasio utang terhadap aset atau Debt to Assets Ratio (DAR) dan rasio utang terhadap ekuitas atau Debt to Equity Ratio (DER). DAR digunakan untuk mengukur bagian aktiva yang digunakan untuk menjamin keseluruhan kewajiban atau hutang, sedangkan DER digunakan untuk mengukur bagian modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan kewajiban atau hutang.

Pada tahun 2014 nilai DAR sebesar 48.63% lebih tinggi dibandingkan tahun 2013 sebesar 46,09%, sedangkan nilai DER 2014 sebesar 94.18% dibandingkan tahun 2013 sebesar 85.53% Rasio solvabilitas ini masih dalam tingkat yang memadai.

CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

Cash flows from operating activities occurred as a result of the Company’s costs and operating income.Cash outflow from operating activities amounted to Rp 67.02 billion, whereas in 2013 operating activities resulted in the expenditure of Rp 36.79 billion. The increase was caused by the raising of cash receipts operational results.

CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

The Company recorded cash flow from investing activities amounted to Rp 52.9 billion, while in 2013 was recorded at Rp 81 billion. This decrease was primarily due to last year the company did release fixed assets, as well as an increase in fixed asset advances

CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES

Cash flow from financing activities in 2014 amounted to Rp -23.8 billion, lower than in 2013 amounting to Rp 43.6 billion. This is due to the repayment of bank loans larger than last year

LIQUIDITY AND SOLVENCY

Liquidity Ratio

The Company maintains sufficient funds to finance working capital needs sustainable by maintaining sufficient amount of cash and cash equivalents are easily converted into cash when it suffered an unexpected interruption of cash collection. The Company’s liquidity level can be seen from the current ratio

It also shows an increase in the Company’s ability to meet its short-term liabilities in 2014 indicated by the value of the current ratio. In 2014 the current ratio amounted to 82.55% lower than in 2013 amounted to 151.79%. Nonetheless, the Company has sufficient liquidity to meet its short-term liabilities This is in line with the objectives of the Company to continue to maintain a certain level of liquidity in order to ensure the availability of funds to support the operations and development of the company.

Solvency ratio

The solvency ratio can be seen from the ratio of debt to assets or Debt to Assets Ratio (DAR) and the ratio of debt to equity or Debt to Equity Ratio (DER). DAR is used to measure the part of the assets used to secure the overall liabilities or debts, while the DER was used to measure part of their own capital as collateral for liabilities or debt overall.

In 2014 the DAR value amounted to 48.63% higher than in 2013 amounted to 46.09%, while the value of DER in 2014 amounted to 94.18% compared to the year 2013 amounted to 85.53%. solvency ratio is still within an acceptable level

49ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk

Management Discussion and Analysis Analisa Pembahasan Manajemen

STRUKTUR MODAL Pada tahun 2014 komposisi struktur modal Perseroan terdiri dari 48,63% liabilitas, 51,37% ekuitas yang digunakan untuk membiayai aktiva. Perseroan telah mengelola permodalan dengan mempertimbangkan perkembangan dan keberlanjutan bisnis perseroan ke depannya.

Tinjauan Operasi Per kelompok wisata

Aktivitas operasi Perseroan terdiri dari empat kelom-pok wisata yaitu overland, beach holiday, incentive, dan lain lain. Masing-masing segmen berkontribusi penting bagi pencapaian laba konsolidasi Perseroan.

Overview of Operations Per group tour

Operating activities of the Company consists of four groups, namely overland travel, beach holiday, incentive, and others. Each segment contributes importantly to the achievement of the Company’s consolidated earnings.

CAPITAL STRUCTUREIn 2014 the composition of the Company’s capital structure consists of 48.63% liabilities, 51.37% equity used to finance assets. The Company has been managing capital by considering the development and sustainability of the company’s business in the future.

Pada tahun 2014 jumlah pendapatan usaha segmen konsolidasi mencapai Rp 330,559 Juta, meningkat 10,7%, dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 298,510 Juta. Segmen terbesar yang mendukung pendapatan usaha adalah dari usaha perjalanan wisata Overland.

Pendapatan usaha dari segmen perjalanan Overland berkontribusi terhadap pendapatan usaha sebesar 59.95%, segmen Beach Holiday sebesar 17,52%, incentive sebesar 17,12%, serta lainnya berkontribusi sebesar 5,40%.

In 2014 the number of consolidated segment operating revenues reached Rp 330.559 million, an increase of 10.7%, compared to the year 2013 amounted to Rp 298.510 million. The largest segment that supports revenue is from business trips Overland.

Pendapatan usaha dari segmen perjalanan Overland berkontribusi terhadap pendapatan usaha sebesar 59.95%, segmen Beach Holiday sebesar 17,52%, incentive sebesar 17,12%, serta lainnya berkontribusi sebesar 5,40%.

CAPITAL STRUCTURE

50 PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014

Analisa Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis

Prospek Usaha 2015

Pariwisata Indonesia secara khusus akan mendapatkan momentum karena Asia Pacific merupakan kontributor terbesar pariwisata dunia

beberapa peraturan baru diantaranya penambahan negara-negara bebas visa sebanyak 45 negara jelas akan mendorong kedatangan wisman ke Indonesia. Walaupun ekonomi global mengalami perlambatan namun untuk beberapa daerah yang menjadi pasar perseroan sedang mengalami perbaikan semisal Amerika Serikat dan Kanada. Oleh karenanya perseroan menjajaki diversifikasi produk antara lain dengan membuka destinasi baru dan produk inbound cruise, sebuah produk layanan yang menangani kapal-kapal pesiar yang berlabuh didaerah-daerah wisata. Faktor keamanan dan politik tentu menjadi kunci bagi pertumbuhan usaha, dimana terbukti Indonesia tetap aman walaupun pada tahun 2014 terjadi tahun politik dengan pemilihan presiden dan parlemen. Situasi kondusif akan terus mampu menjadi faktor perseroan untuk terus tumbuh dan berkembang. Dengan adanya strategi bisnis dan diversifikasi produk, Perseroan optimis mampu menembus tantangan di masa depan.

Perseroan aktif dalam keikutsertaan setiap tahun di beberapa pameran wisata internasional, antara lain International Tourisme Bourse/ ITB Berlin, World Travel Market London, Top Resa Paris, ASEAN Travel Forum/ATF, Arabian Travel Mart/ATM Dubai, Pacific Asia Travel Association/PATA Mart, UTAZA Travel Fair Hungarian, MADI Travel Mart Czech Republic, MATKA Finland, Serbian Travel Mart Beograd, Poland Travel Mart Warsaw, Bucharest Holiday Expo Rumania, Vakantiebeurs Holland, VTB Reishappening Antwerp, Rimini Travel Mart Italy, ITB Asia Singapore, MATTA fair Malaysia dan ITCMA Bangkok secara tidak langsung mengangkat merek dagang Panorama. Disamping itu, perjalanan keliling dan promosi, kemitraan jaringan pemasaran strategis, dan penyelenggaraan edukasi (FAM TRIP) memberikan landasan untuk menjamin berlanjutnya pertumbuhan pasar.

Tahun 2015, perseroan berupaya mempertahankan jumlah wistawan Eropa ditengah melemahnya nilai tukar Euro terhadap US Dollar dengan dukungan penerbangan langsung oleh maskapai

London (Inggris) dan Amsterdam, Emirates yang membuka route baru langsung ke Denpasar Bali dan Turkish Airlines yang memulai penerbangan langsung dari Istanbul ke Jakarta. Sejalan dengan rencana pemerintah menggiatkan tingkat kedatangan wisatawan Tiongkok sebesar 10 juta wistawan dengan memberikan fasilitas bebas visa membuka route baru di 7 daerah di Tiongkok dimana perseroan terlibat aktif untuk turut serta dengan mengadakan sales trip di kota besar Tiongkok. Kota - kota yang mempunyai penerbangan langsung ke Indonesia sebagai berikut ; Shanghai , Beijing , Guang Zhou , Xiamen , Shenzhen , Su Zhou dan Huang Zhou . Usaha yang dilakukan perseroan dalam mengembangkan pasar Asia secara positif terlihat secara signifikan terutama pasar India, Srilangka, Vietnam dan negara ASEAN lainnya.

Begitu pula Wisata Maritim, perseroan terlibat aktif di tahun 2015 mengatur kedatangan wisatawan Cruise dengan bendera Panorama Prestige melalui pelabuhan Belawan Medan, Semarang, Makassar dan Pulau Komodo sebagai destinasi utama. Beberapa kegiatan pariwisata di daerah mempengaruhi minat kunjungan wisatawan mancanegara seperti Festival Danau Toba, Pesta Kesenian Bali, Tour d’Singkarak, Festival Tambora, Sail Komodo dan kegiatan pariwisata yang bersifat lokal. Hal tersebut mendorong para pelaku wisata dan maskapai penerbangan bekerja sama untuk mengisi load factor pesawat dengan menyediakan banyak alternatif wisata bagi masyarakat, mulai dari rekreasi ke objek wisata, hingga kegiatan MICE (meeting, incentive, conference, and exhibition).

Business Prospects in 2015

Indonesian tourism in particular will gain momentum as the Asia Pacific is the largest contributor among the largest world tourism other regions of the world. With the enactment of the new regulations include the addition -Some countries visa-free clear as many as 45 countries will encourage the arrival of foreign touriststoIndonesia. Although the global economic slowdown, but for some areas of the market that the company is experiencing improvements such as the United States and Canada. Therefore, the company exploring diversification of products, among others, by opening new destinations and inbound cruise product, a service product that handles cruise ships that dock area tourist areas.Security and political factors would be key to the growth of the business, which proved to Indonesia remains secure even though in 2014 occurred in politics with presidential and parliamentary elections. Conducive situation will continue to be able to become a factor for the company continue to grow and develop. With the business strategy and product diversification, the Company is optimistic able to penetrate the challenges of the future.

The Company is active in participation every year in several international travel fairs, among others, the International Tourisme Bourse / ITB Berlin, World Travel Market London, Top Resa Paris, ASEAN Travel Forum / ATF, Arabian Travel Mart / ATM Dubai, Pacific Asia Travel Association / PATA Mart , UTAZA Travel Fair Hungarian, MADI Travel Mart Czech Republic, Finland Matka, Serbian Travel Mart Beograd, Poland Travel Mart Warsaw, Bucharest Holiday Expo Romania, Vakantiebeurs Holland, VTB Reishappening Antwerp, Rimini Italy Travel Mart, ITB Asia Singapore, Malaysia and MATTA fair ITCMA Bangkok indirectly raised the trademark Panorama. In addition, traveling around and promotions, strategic partnership marketing network, and implementation of education (FAM TRIP) provides the foundation for ensuring the continued growth of the market.

In 2015, the company seeks to maintain the number of European tourists in the weakening of the exchange rate of the Euro against the US Dollar with the support of direct flights by airlines such as Garuda Indonesian national from Jakarta - London (UK) and Amsterdam, Emirates is opening a new direct route to Denpasar Bali and Turkish Airlines started direct flights from Istanbul to Jakarta. In line with the government’s plan to intensify the level of Chinese tourist arrivals amounted to 10 million tourists by providing visa-free facility opens a new route in 7 regions in China where the company is involved actively to participate by holding a sales trip in the big cities of China. City - a city that has direct flights to Indonesia as follows; Shanghai, Beijing, Guang Zhou, Xiamen, Shenzhen, Su Zhou and Huang Zhou. The company’s efforts in developing the Asian market looks significantly positively market mainly India, Sri Lanka, Vietnam and other ASEAN countries.

The company has actively involved maritime Tourism in the 2015 set with a flag Panorama Prestige Cruise where handel tourist through the port of Belawan Medan, Semarang, Makassar and Komodo Island as the main destination Some tourism activities in the region affect the interest of tourist arrivals as Lake Toba Festival, Bali Arts Festival, the Tour d’Singkarak, Tambora Festival, Sail Komodo and tourism activities locally.

It encourages tourism stakeholders and airlines to work together to fill the aircraft load factor by providing many travel alternatives for the community, ranging from recreation to attractions, to the activities of the MICE (meetings, incentive, conference, and exhibition).

51ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk

Management Discussion and Analysis Analisa Pembahasan Manajemen

Jenis Kendaraan Kami memiliki armada yg modern, dari jenis mobil kecil dan bus, seperti speed limitation, Power steering, Seat belts dan kualitas konstruksi besi body yang prima. Untuk kenyamanan pelanggan, kendaraan di lengkapi dengan reclining seats, Penyejuk Udara dan Interior yg mewah. Total komposisi 60 Unit Deluxe Bus, 40 unit Microbus, 16 unit commuter, 18 unit Elf, 85 unit Mini Bus APV. Pelanggan perseroan adalah wholesaler/tours operator, tours & travel, maskapai penerbangan,operator pelayanan, dan incentive house/planner yang mayoritas berasal dari negara Eropa Tengah & Eropa Timur, USA & Canada, Timur Tengah dan beberapa kawasan Asia Pasifik, India, Iran dan lainnya. Perseroan mampu menyediakan produk dan harga yang kompetitif untuk kepentingan mitra bisnis negeri. TINJAUAN MASA DEPAN

dimulainya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.

sambut antusias oleh pasar khususnya Pasar Eropa.

pengembangan produk demi meningkatkan kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dengan secara aktif melakukan atau menghadiri road show, trade show di beberapa Negara-negara di Benua Eropa, Amerika, Afrika dan Arab dan tentunya potensi pasar inbound di wilayah regional.

berpotensi menarik penerbangan langsung dari luar negeri, sehingga dapat menambah pintu masuk wisatawan Kebeberapa tujuan wisata di Indonesia

2015.

di Indonesia seperti ,Bengkulu utara, Gresik, Morowali,Seram (Maluku), Balikpapan, Banyuwangi.

bangunnya 24 pelabuhan baru

memberikan tingkat kepercayaan yang positif terhadap dunia pariwisata.

RESIKO USAHA

Industri pariwisata merupakan industri yang memiliki daya tahan yang sangat rentan. Perseroan dengan system manajemen dan pengalaman yang ada telah memetakan Resiko Usaha dalam upaya memperkecil kerugian yang berdampak pada investor maupun industry pariwisata secara umum. Beberapa hal yang telah dipetakan oleh Perseroan antara lain:

Fluktuasi mata uang asing

Antisipasi : transaksi dalam negeri dalam bentuk rupiah. Pencemaran alam di obyek wisata

Pemberitaan media yang tidak seimbang

Antisipasi : Memberikan counter news dengan media campaign dari pemerintah Bencana alam

Antisipasi : Memberikan pelatihan penangulangan yang berkesinambungan dengan aparat dan masyarakat langsung Kompetisi dengan daerah tujuan wisata regional

Antisipasi : membuat Variasi produk yang baru

Vehicles Type

We have a modern fleet which, of types of small cars and buses, such as speed limitation, Power steering, Seat belts and steel body construction quality is excellent. For the convenience of customers, the vehicle is equipped with reclining seats, air conditioning and luxurious interior is distinguished. Total composition 60 Unit Deluxe Bus, Microbus 40 units, 16 units commuter, 18 units of Elf, 85 units Mini Bus APV. The company is a wholesaler customer / operator tours, tours & travel, airline, operator services, and incentive house / planner that the majority come from countries of Central Europe and Eastern Europe, USA & Canada, Middle East and some Asia-Pacific region, India, Iran and other. The Company is able to provide products and competitive prices for the benefit of domestic business partners.

OUTLOOK THE FUTURE BUSINESS

Regional markets are growing along with the momentum of the commencement of the Asean Economic Community (AEC) in 2015.

by the market.

to increase tourist arrivals to Indonesia by actively conducting or attending road shows, trade show in some countries in Continental Europe, America, Africa and the Arab and certainly inbound market potential in the region.

potential to attract direct flights from overseas, so that tourists can add to the entrance to several tourist destinations in Indonesia

Indonesia from Jakarta - London - Jakarta, Emirates route Dubai - Denpasar began in June 2015.

in Indonesia such, northern Bengkulu, Gresik, Morowali, Seram (Moluccas), Balikpapan, Banyuwangi.

program to develop 24 new port

level of trust conducive positively to the world of tourism.

BUSINESS RISKS

The tourism industry is an industry that has a durability that is very vulnerable. The Company’s management system and experience there have mapped Business Risks in an effort to minimize losses impact on investors and the tourism industry in general. Some things that have been mapped by the Company include:

Fluctuations in foreign currency

Anticipation of transactions in the country in the form of dollars.

Natural pollution in tourism

Anticipation: Creating Places - landfills, Clean signs - signs etc.

Unbalanced media coverage

Anticipation: Provide counter news with the media campaign of government

Natural disasters

Anticipation: Provide continuous contingency training with apparatus and direct community

Competition with a regional tourist destination

Anticipation: create a new product variation

54 PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT

Sumber daya manusia merupakan faktor penting yang menjadi fokus Perseroan seiring dengan perkembangan zaman. Perseroan senantiasa memberikan perhatian khusus dalam perkembangan kompetensi sumber daya manusia. Perseroan meyakini bahwa sumber daya manusia adalah kunci penggerak kinerja Perusahaan dari internal.

Perseroan memperlakukan SDM sebagai aset berharga secara adil dan menghargai setiap kontribusi yang diberikan tanpa memandang unsur gender maupun ras. Peseroan menjamin hak dan kewajiban setiap Karyawan dengan mematuhi ketentuan Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.

Perencanaan Sumber Daya Manusia 2014

Perencanaan SDM bertujuan untuk meningkatkan pengembangan sumber daya manusia yang lebih tanggap terhadap tuntutan pasar. Pendekatan dilakukan secara holistik menyeluruh dan terpadu, agar mendorong terciptanya lingkungan kerja layak dan termotivasi meningkatkan kinerja individu, kelompok dan perseroan.

Struktur Organisasi Pengelola Sumber Daya Manusia

Perseroan menyadari bahwa pertumbuhan dan perkembangan perseroan tidak terlepas dari kualitas SDM, oleh karenanya perseroan berkomitmen untuk mengelola SDM secara profesional sebagai modal dasar eksistensi dan pertumbuhan perseroan. Pengelola Sumber Daya Manusia di Perseroan dilaksanakan oleh Divisi Human Resources (HR). Divisi HR memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

Kunci sukses yang berkesinambungan terletak pada terciptanya hubungan positif, baik antara karyawan dan perusahaan atau antar sesama karyawan diharapkan peran divisi HR dapat mendorong SDM kepada keberhasilan bisnis yang dijalankan perseroan.

Komposisi SDM

Karyawan Perseroan pada tahun 2014 berjumlah sebanyak 516 orang.

Komposisi Karyawan Berdasarkan PendidikanKomposisi Karyawan berdasarkan Pendidikan selama 2 (dua) tahun terakhir sebagai berikut:

Human resources is an important factor that the focus of the Company along with the times. The Company continues to provide special attention to the development of human resource competencies. The Company believes that human resources are the key driver of the Company’s internal performance.

The Company treats human resources as a valuable asset in a fair and appreciates any contribution that is given regardless of gender or race element. The company may guarantee the rights and obligations of each employee to comply with the provisions of Law No. 13 of 2003 on man

Human resources Plan for 2014

HR planning aims to improve the development of human resources more responsive to market demands. The approach is done holistically comprehensive and integrated, in order to encourage the creation of decent work environment and motivated improve the performance of individuals, groups and company.

Structure organization Chart of Human resources

The Company realizes that the company’s growth and development is inseparable from the quality of human resources, therefore the company is committed to manage HR professionals as the capital of the existence and growth of the company. Human Resources managers in the Company held by the Division of Human Resources (HR). HR division has duties and responsibilities as follows:

The key to continued success lies in the creation of positive relationships; both between employees and the company or between fellow employees are expected role HR can encourage the human resources division to run the company’s business success.

HR Composition

Employees of the Company in 2014 amounted to as many as 516 people The composition of employee by Education for the last two (2) years is as follows:

55ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk

HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT Pengembangan Sumber Daya Manusia

Komposisi Karyawan Berdasarkan UsiaKomposisi Karyawan berdasarkan Usia selama 2 (dua) tahun terakhir sebagai berikut:

RekrutmenRekruitment dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan sumber daya manusia serta menyesuaikan dengan dinamika organisasi perseroan. Proses rekruitmen dilakukan secara fair, dengan memberikan kesempatan yang sama kepada masyarakat untuk dapat berkarir di Perseroan. Proses rekruitmen melalui prosedur seleksi yang telah ditentukan, dilakukan independen, transparan dan objektif.

Pengembangan Kompetensi SDM

Perseroan secara berkesinambungan melakukan pembinaan dan pengembangan Karyawan untuk memenuhi kompetensi dan keahlian yang dibutuhkan dengan metode pendidikan, pelatihan, penugasan khusus, maupun program mutasi dan promosi. Pembinaan dan pengembangan SDM didasarkan pada kompetensi dasar dan kompetensi teknis untuk mendukung mereka melakukan yang terbaik dalam pekerjaan dan karir.

Employee based on age

The composition of employee by Education for the last two (2) years is as follows:

Recruitment

Recruitment is carried out to meet human resources demand as well as to adjust with Company organizational dynamics. The recruitment process is conducted fairly, by providing equal opportunity to the community to have career with the Company. The recruitment process, under predetermined selection procedures, is conducted independently, transparently, and objectively.

HR Competency Development

The Company continuously provides Employee coaching and development to meet the necessary competency and expertise with various methods such as education, training, special assignment, transfer, and promotion. HR coaching and development is based on basic and technical competencies to support the human resources to bring the best to their work and career.

56 PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT

Remunerasi

Perseroan senantiasa mengkaji paket remunerasi yang diberikan kepada karyawan agar dapat mempertahankan daya saingnya dibandingkan dengan standar industri yang ada. Pengkajian terhadap remunerasi karyawan didasarkan pada indikator makroekonomi, hasil kinerja individual, anggaran yang ditetapkan dengan tetap memperhatikan kemampuan Perseroan. Penyesuaian remunerasi dilakukan secara bertahap agar tetap bersaing di pasar baik untuk fixed pay, variabel pay maupun benefit lainnya dengan tetap mempertimbangkan kemampuan keuangan Perseroan.

Penerapan Reward And Punishment

Reward

Perseroan memberikan berbagai jenis apresiasi kepada Karyawan berupa pengembangan diri dan juga berupa reward atau bonus. Pemberian apresiasi dilaksanakan dalam rangka memacu semangat bagi setiap Karyawan untuk terus berkembang, berkompetisi dan menciptakan berbagai inovasi.

Reward kepada Karyawan meliputi:

Punishment

Perseroan memiliki kebijakan terkait dengan pemberian sanksi kepada Karyawan. Perseroan berkomitmen menegakkan sanksi atas pelanggaran yang dilakukan sebagai bagian dari penerapan Good Corporate Governance. Penentuan jenis sanksi didasarkan pada pelanggaran yang dilakukan, dampak yang ditimbulkan dan unsur perbuatandemi pelaksanaan organisasi yang terintegrasi guna mendorong tercapainya visi dan misi Perseroan.

Remunerasi

Regularly, the Company reviews the remuneration package provided to the employees in order to maintain its competitive power compared to existing industrial standards. Such review to employee remuneration is based on macroeconomic indicator, individual performance, and predetermined budget by taking into account Company’s capability. Adjustment to remuneration is conducted gradually to be able to involve in market competition for fixed pay, variable pay, and other benefits while at the same time considering the Company’s financial capability.

Implementation of Reward and Punishment

RewardAs appreciation to its employees, the Company provides various types of appreciation in the form of self-development and reward or bonus. The provision of appreciation aims at improving the spirits of the employee to keep developing, competing, and creating various innovations.

Reward to the Employees include:

Punishment

The imposition of sanctions to the employees refers to Company’s policy. The Company is committed to upholding the sanctions for committed violations as a part of Good Corporate Governance Implementation. The determination of the type of sanction is based on the violation committed, arising impacts, and the kind of action. These are conducted for an integrated organization which may encourage the achievement of Company vision and mission

57ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk

HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT Pengembangan Sumber Daya Manusia

60 PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014

Tata Kelola Perusahaan GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Corporate Governance

Implemention of good corporate governance in all ranks and levels of the organization is our commitment to maximize the Company’s value for shareholders by increasing the principles of transparency, accountability, responsibility, fairness and independence so that the Company has strong competitiveness, either nationally or internationally

GCG implementation in Panorama is pursuant to the Law Number 40 Year 2007 regarding Limited Liability Company. The importance of the implementation of GCG principles is expected to bring Panorama to significant and sustainable progress. Those GCG principles are:

Transparency is openness principle which is reflected in the decision-making process and openness in expressing relevant material information concerning the CompanyAccountability, namely the principle of clarity of accountability as outlined in the main tasks, functions, roles and powers of each organ or work unit existing in the Company in order to realize the effective management of the company as an organization.

Responsibility is the principle of accountability in the management of the Company, especially concerning compliance with business ethics and the applicable law and the sound corporate management principles.

Independence, namely the principle of corporate management which is carried out independently and professionally to avoid conflict of interest and influence or pressure from any party that does not comply with business ethics, laws or principles of sound corporate management.

Fairness is the principle of fair and proportionate treatment in fulfilling the rights of shareholders and stakeholders under the laws and regulations in force.

Application of GCG implementation in Panorama aims at:

Optimizing the value of the company in order to have strong competitiveness, both nationally and internationally, so as to maintain its presence and continuing to achieve the aims and objectives of the company;Encouraging the management of the company professionally, efficiently, and effectively, as well as empowering function and increasing the independence of Company OrganEncourage Organ Company in making decisions and performs actions based on high moral values and compliance with laws and regulations, as well as the awareness of social responsibility towards stakeholders and preserve the environment in the CompanyEnhancing conducive environment for the development of national investment;

Structure of Good Corporate Governance

Pursuant to the Law No. 40 Year 2007 on Limited Liability Company, Company Organ consists of a General Meeting of Shareholders (GMS), the Board of Commissioners and the Board of Directors. GCG implementation mechanism at Panorama includes: Shareholders; General Meeting of Shareholders (GMS); the Board of Commissioners; Committees under the Board of Commissioners; The Board of Directors.

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Perseroan melaksanakan GCG demi memaksimalkan nilai Perusahaan bagi pemegang saham dengan cara meningkatkan prinsip: Keterbukaan, Akuntabilitas, Tanggung Jawab, Adil, dan Independen agar perseroan mampu memiliki daya saing yang kuat, dan kompetitif.

Penerapan GCG Perseroan didasarkan pada Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Pentingnya penerapan dari prinsip-prinsip GCG diharapkan dapat membawa kemajuan Perseroan yang signifikan dan berkelanjutan. Prinsip-prinsip GCG yang dimaksud meliputi:

1.Transparansi, yaitu prinsip keterbukaan yang tercerminkan dalam proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil yang relevan mengenai Perusahaan.Akuntabilitas, yaitu prinsip kejelasan tanggung-gugat sebagaimana yang dijabarkan dalam tugas pokok, fungsi, peran dan kewenangan dari setiap organ atau unit kerja yang terdapat di dalam Perusahaan dalam rangka mewujudkan secara efektif pengelolaan perusahaan sebagai suatu organisasi.Tanggung Jawab, yaitu prinsip pertanggungjawaban dalam pengelolaan Perusahaan terutama menyangkut kesesuaiannya terhadap etika usaha maupun hukum yang berlaku serta prinsip-prinsip pengelolaan perusahaan yang sehat.Kemandirian, yaitu prinsip pengelolaan perusahaan yang dilakukan secara mandiri dan profesional dengan menghindari benturan kepentingan serta pengaruh maupun tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan etika usaha, hukum yang berlaku atau prinsip-prinsip pengelolaan perusahaan yang sehat.Kewajaran, yaitu prinsip perlakuan yang wajar dan proporsional dalam memenuhi hak-hak shareholders maupun stakeholders berdasarkan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Optimalisasi nilai perusahaan agar mampu bersaing secara nasional, regional, maupun ditingkat dunia, sehingga mampu memiliki bisnis yang berkelanjutan sesuai dengan tujuan perseroan;Sebagai contributor dalam perekonomian nasional;Mendorong pengelolaan perusahaan secara profesional, efisien, dan efektif, serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian Organ Perseroan;Mendorong agar Organ Perseroan dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial terhadap stakeholders maupun kelestarian lingkungan di sekitar Perseroan;Meningkatkan iklim yang kondusif bagi perkembangan investasi nasional.

Sruktur Tatakelola Perusahaan

Sesuai Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Organ Perseroan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi. Mekanisme pelaksanaan GCG di Panorama meliputi: Pemegang Saham; Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS); Dewan Komisaris; Komite-komite di bawah Dewan Komisaris; Direksi.

2.

1.

3.

4.

5.

-

-

-

-

61ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk

GOOD CORPORATE GOVERNANCE Tata Kelola Perusahaan

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) selaku pemegang kekuasan tertinggi dalam struktur kepengurusan memiliki wewenang yang tidak dimiliki Dewan Komisaris atau Direksi. Wewenang meliputi pengambilan keputusan tentang pengubahan Anggaran Dasar Perusahaan, penggabungan, peleburan, pengambilalihan, kepailitan, dan pembubaran Perusahaan. Pada dasarnya wewenang tersebut diatur dan dibatasi oleh Undang-Undang Perusahaan Terbatas dan Anggaran Dasar Perusahaan.

RUPS Tahunan Pada tanggal 24 Juni 2014 di ruang truly care, Gd Panoama lt 6 menyelenggarakan RUPS Tahunan Adapun agenda dan keputusan adalah sebagai berikut :

General Meeting of Shareholders (GMS)General Meeting of Shareholders (GMS) as the holder of the highest power in the management structure has the authority that is not owned by the Board of Commissioners or the Board of Directors. The authority includes decision making like to change the Articles of Association of the Company, merger, consolidation, acquisition, bankruptcy, and the dissolution of the Company. Basically the authority is regulated and limited by the Law on Limited Liability Company and the Articles of Association of the Company.

GMS Yearon June 24, 2014 in Truly Care room, Panorama Building 6th Floor, it was conducted Annual GMS with the agenda and decisions as follows:

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM 2014 PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA

JAKARTA, 24 JUNI 2014

Di tahun 2014 Perseroan

Tahunan. In 2014 Panorama conducted 1

(once) Annual GMS and 1 (once) Extraordinary GMS

62 PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014

Tata Kelola Perusahaan GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Dewan KomisarisMenurut Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Dewan Komisaris adalah organ perusahaan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat kepada Direksi. Dewan Komisaris diangkat melalui RUPS untuk jangka waktu tertentu dan dapat diangkat kembali.

Komposisi Dewan Komisaris

Berdasarkan akta Notaris Buntario Tigris 137, tanggal 27 Juni 2013, Komposisi Dewan Komisaris terdiri dari :

Independensi Dewan Komisaris

Komposisi Dewan Komisaris yang terdiri atas 3 (tiga) orang, dimana salah satunya merupakan Komisaris Independen dimaksudkan agar pengambilan keputusan dapat berjalan dengan efektif, tepat dan cepat. Dalam melaksanakan tugasnya, anggota Dewan Komisaris bersifat independen, tidak mempengaruhi atau dipengaruhi oleh pihak manapun.

Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris

Dewan Komisaris setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak memasuki tempat tersebut atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi.Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh Dewan Komisaris.Dewan Komisaris setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara seorang atau lebih anggota Direksi, apabila anggota Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan/atau perundang-undangan yang berlaku.Pemberhentian sementara sebagaimana yang tersebut diatas harus diberitahukan kepada anggota Direksi yang bersangkutan, disertai alasannya.Dalam jangka waktu 30 hari sesudah pemberhentian sementara itu, Dewan Komisaris diwajibkan untuk menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan apakah anggota Direksi tersebut akan diberhentikan seterusnya atau dikembalikan kepada kedudukannya semula. Anggota Direksi yang diberhentikan sementara itu diberi kesempatan untuk hadir guna membela diri.RUPS tersebut harus dipimpin oleh Presiden Komisaris, dan apabila ia tidak hadir, oleh anggota Dewan Komisaris lainnya, dan apabila tidak ada Komisaris yang hadir, maka RUPS harus dipimpin oleh orang yang dipilih oleh dan diantara mereka yang hadir.

Board of Commissioners

According to Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Companies, the Board of Commissioners is the company organ in charge of supervising the Board of Directors generally and/or specially in accordance with the article of association and providing advice to the Board of Directors. The Board of Commissioners is appointed by the GMS for a certain period of time and may be reappointed.Composition of the Board of Commissioners

Based on Notarial Deed Buntario Tigis No. 139 on June 27, 2013, the Composition of the Board of Commissioners consists of:

The Board of Commissioners Independence

The Composition of the Board of Commissioners which consists of 3 (three) persons, in which one of them is an independent commissioner, is aimed that decision making can run effectively, precisely and quickly. In performing their duties, members of the Board of Commissioners are independent as they do not affect or are affected by any party.

Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners

At any time in the office hours of the Company, BOC has the right to enter the place or other places used or controlled by the Company and is entitled to inspect all books, letters and other documents, to check and to match the cash and others as well as the right to know any actions taken by the Board of Directors.The Board of Directors and each member of the Board of Directors are obliged to provide an explanation concerning all things asked by the Board of Commissioners.The Board of Commissioners reserves the right at any time to temporarily dismiss one or more members of the Board of Directors, if the members of the Board of Directors act on the contrary to the Constitution and/or legislation in force.Temporal dismissal, as mentioned above shall be notified to the relevant member of the Board of Directors, along with the reasons.Within 30 days after the suspension, the Board of Commissioners are required to hold the GMS to decide whether the member of the Board of Directors will be dismissed permanently or returned to his previous position. The member of the Board of Directors who has been temporally dismissed is given the opportunity to present to defend him self .The GMS/RUPS must be chaired by the President Commissioner, and if he is not present, it can be chaired by other member of the Board of Commissioners, and if there is no commissioner present, the GMS must be led by a person who is elected by and among those present.

-

`

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

--

-

--

63ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk

GOOD CORPORATE GOVERNANCE Tata Kelola Perusahaan

Apabila RUPS tidak diadakan dalam jangka waktu 30 hari setelah pemberhentian sementara itu atau apabila RUPS tidak dapat mengambil keputusan, maka pemberhentian itu menjadi batal demi hukum, dan yang bersangkutan berhak menjabat jabatannya semula.Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara dan Perseroan tidak mempunyai seorangpun anggota Direksi maka untuk sementara Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengurus Perseroan. Dalam hal demikian Dewan Komisaris berhak untuk memberikan kekuasaan sementara kepada seorang atau lebih diantara anggota Dewan Komisaris atas tanggungan Dewan Komisaris.Dalam hal hanya ada seorang anggota Dewan Komisaris, segala tugas dan wewenang yang diberikan kepada Presiden Komisaris atau anggota Dewan Komisaris dalam anggaran dasar ini berlaku pula baginya.

Hubungan Keluarga dan Kepengurusan di Perusahaan Lain

Hubungan keluarga dan kepengurusan perusahaan lain anggota Dewan Komisaris dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi serta Pemegang Saham selama periode tahun 2014 sebagai berikut :

Rapat Dewan Komisaris

Selama tahun 2014 Dewan Komisaris telah melaksanakan 2 (dua) kali rapat yang dihadiri seluruh Dewan Komisaris.

Pelaksanaan tugas Dewan Komisaris selama tahun 2014 antara lain:- Dewan Komisaris setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak memasuki tempat tersebut atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi.-Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh Dewan Komisaris.- Dewan Komisaris setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara seorang atau lebih anggota Direksi, apabila anggota Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan/atau perundang-undangan yang berlaku.-Pemberhentian sementara sebagaimana yang tersebut diatas harus diberitahukan kepada anggota Direksi yang bersangkutan, disertai alasannya.- Dalam jangka waktu 30 hari sesudah pemberhentian sementara itu, Dewan Komisaris diwajibkan untuk menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan apakah

If the GMS/RUPS is not held within 30 days after the suspension or if the GMS can not take a decision, then the temporal dismissal becomes null and void, and the member who has the suspension serves his previous position again.If all members of the Board of Directors are temporally dismissed and the Company does not have any member of the Board of Directors, then for a while BOC is required to manage the Company.In such a case, the Board of Commissioners is entitled to provide temporary power to one or more of the members of the Board of Commissioners at the expense of the BOC.In case there is only one member of the Board of Commissioners, all the duties and authority given to the President Commissioner or a member of the Board of Commissioners in this article of association shall also apply to him

Family Relationship and Management in Other Company

Family relationship and management in other company of members of the Board of Commissioners with fellow members of the Board of Commissioners and / or members of the Board of Directors and Shareholders for the period of 2014 are as follows

Meetings of the Board of Commissioners

During 2014, the Board of Commissioners has conducted 2 (twice) meetings attended by the Board of Commissioners

Implementation of the Board of Commissioners for 2014, among others :- the board of commissioners all the time in working hours the office of the company have the right to enter the place in question or other place in which work is done or which is owned by the company and shall be entitled to review all bookkeeping , letters and other evidence , examine and mencocokan the state of cash and others as well is entitled to understand all the action that has been run by the board of directors . -direksi and every member of the board of directors shall to give an explanation about everything that asked by the board of commissioners . - the board of commissioners all the time have the right to dismiss for a while of one or more of the board of directors , if the member of board of directors act contrary to the articles of association and / or and regulations . -pemberhentian while as mentioned above shall be notified to the members of the relevant board of directors , specifying the reasons thereof . - in the period of 30 days after the temporary suspension that , the board of commissioners are obliged to convene gms to decide.

64 PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014

Tata Kelola Perusahaan GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Pelatihan Dewan Komisaris Tahun 2014

Untuk meningkatkan kompetensi dan pengetahuan Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan fungsinya, selama tahun 2014, Anggota Dewan Komisaris telah mengikuti seminar, training dan workshop maupun sebagai pembicara dalam dalam seminar tersebut adalah sebagai berikut:

anggota Direksi tersebut akan diberhentikan seterusnya atau dikembalikan kepada kedudukannya semula. Anggota Direksi yang diberhentikan sementara itu diberi kesempatan untuk hadir guna membela diri.

RUPS tersebut harus dipimpin oleh Presiden Komisaris, dan apabila ia tidak hadir, oleh anggota Dewan Komisaris lainnya, dan apabila tidak ada Komisaris yang hadir, maka RUPS harus dipimpin oleh orang yang dipilih oleh dan diantara mereka yang hadir.Apabila RUPS tidak diadakan dalam jangka waktu 30 hari setelah pemberhentian sementara itu atau apabila RUPS tidak dapat mengambil keputusan, maka pemberhentian itu menjadi batal demi hukum, dan yang bersangkutan berhak menjabat jabatannya semula.Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara dan Perseroan tidak mempunyai seorangpun anggota Direksi maka untuk sementara Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengurus Perseroan. Dalam hal demikian Dewan Komisaris berhak untuk memberikan kekuasaan sementara kepada seorang atau lebih diantara anggota Dewan Komisaris atas tanggungan Dewan Komisaris.-Dalam hal hanya ada seorang anggota Dewan Komisaris, segala tugas dan wewenang yang diberikan kepada Presiden Komisaris atau anggota Dewan Komisaris dalam anggaran dasar ini berlaku pula baginya.

A member of the board of directors is to be discharged onward or returned to benefice initially. A member of board of directors who dismissed meanwhile given the opportunity to present to defend himself

RUPS has to be led by the president of commissioners , and if he is not present , by members of the board of commissioners other , and if there is no commissioner who is present , gms must then led by the people elected by and among those who attended The gms is not held within a period of 30 days after the temporary suspension of it or if the gms could not take the decision , hence dismissal it became void for the sake of law , and concerned entitled served his position initially.All the members of the board of directors dismissed while and the company did not have one member to the board of directors then while the board of commissioners are obliged to take care of the company The event the board of commissioners to be entitled to provide power for a while among the members of the board of commissioners or the board of commissioners over dependents.In terms of there is only a member of board of commissioners , all the tasks and the authority given to the president of commissioners or a member of board of commissioners in articles of association is also true for him .

Trainings of the Board of Commissioners in 2014

To improve the competence and knowledge of the Board of Commissioners in performing their duties and functions, during 2014, Members of the Board of Commissioners have followed seminars, training and workshops as participants as well as speakers in the events as follows:

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

65ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk

GOOD CORPORATE GOVERNANCE Tata Kelola Perusahaan

66 PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014

Tata Kelola Perusahaan GOOD CORPORATE GOVERNANCE

The Board of Directors IndependenceIn carrying out its functions and duties, the members of the Board of Directors act independently, are not influenced or influencing any party.The Board of Directors ResponsibilitiesIn carrying out their duties to achieve the aims and objectives of the Company, the Board of Directors shall be fully responsible to the shareholders. In accordance with the provisions contained in the Corporate Governance Structure, the main duties, powers, and responsibilities of the Board of Directors include:

The Board of Directors carries out their duties in accordance with their competence and maintains the integrity of the members of the Board of DirectorsThe Board of Directors carries out management functionsThe Board of Directors carries out the functions of internal control and risk controlThe Board of Directors carries out company’s evaluation function on the internal regulations, GCG implementation, and legislationThe Board of Directors implements and ensures the Corporate Social Responsibility (CSR) activities

Board of Director meeting

During 2014 the Board of Directors held an internal meeting 2 time in a month and regular meetings combined together BOC 1 times in one semester

Competence Development of the Board of Directors in

2014

To improve the competence and knowledge of the Board of Directors in carrying out their duties and functions, during 2014, Members of the Board of Directors have attended seminars, trainings and workshops and as speakers in the trainings as follows:

Direksi

Menurut Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Direksi merupakan organ perusahaan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perusahaan untuk kepentingan perusahaan, sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan, serta mewakili Perusahaan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar. Anggota Direksi diangkat melalui RUPS untuk jangka waktu tertentu dan dapat diangkat kembali.

Komposisi dan Pembagian Tugas Direksi

Berdasarkan akta Notaris Buntario Tigris 137, tanggal 27 Juni

2013, Susunan Direksi Perseroan sebagai berikut

Independensi Direksi

Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, anggota Direksi bertindak secara mandiri, tidak dipengaruhi atau mempengaruhi pihak mana pun.

Tanggung Jawab Direksi

Dalam melaksanakan tugasnya untuk mencapai maksud dan tujuan Perusahaan, Direksi bertanggung jawab penuh kepada Pemegang Saham. Sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam Struktur Tata Kelola Perusahaan maka tugas pokok, wewenang, dan kewajiban Direksi antara lain:

Direksi melaksanakan tugasnya sesuai dengan kompetensi yang dimiliki dan menjaga integritas Anggota DireksiDireksi melaksanakan fungsi kepengurusanDireksi melaksanakan fungsi pengawasan internal dan pengendalian risikoDireksi melaksanakan fungsi evaluasi kepatuhan perusahaan terhadap ketentuan internal, pelaksanaan GCG, dan perundang-undangan. Direksi melaksanakan dan memastikan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR)

Rapat Direksi

Selama tahun 2014 Direksi mengadakan rapat internal 1 kali dalam sebulan serta rapat berkala gabungan bersama Dewan Komisaris sebanyak 1 kali dalam satu semester.

Pengembangan Kompetensi Direksi Tahun 2014

Untuk meningkatkan kompetensi dan pengetahuan Direksi dalam menjalankan tugas dan fungsinya, selama tahun 2014, Anggota Direksi telah mengikuti seminar, training dan workshop dan sebagai pembicara dalam pelatihan tersebut antara lain sebagai berikut:

The Board of Directors

Pursuant to the Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Companies, the Board of Directors is a company organ which is authorized and fully responsible for the management of the Company for the benefit of the company, in accordance with the aims and objectives of the company, as well as representing the Company, both in and out of court in accordance with the provisions of the Article of Association. Members of the Board of Directors are appointed by the GMS for a certain period of time and may be reappointed.Composition and Job Description of the Board of Directors

Based on Notarial Deed Buntario Tigis no 139 dated June 27, 2013, the Composition of the Board of Directors of Panorama Sentra Wisata is as follows:

67ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk

GOOD CORPORATE GOVERNANCE Tata Kelola Perusahaan

Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi

Perseroan senantiasa mengkaji paket remunerasi yang diberikan kepada karyawan agar dapat mempertahankan daya saingnya dibandingkan dengan standar industri yang ada. Pengkajian terhadap remunerasi karyawan didasarkan pada indikator makroekonomi, hasil kinerja individual, anggaran yang ditetapkan dengan tetap memperhatikan kemampuan Perseroan. Penyesuaian remunerasi dilakukan secara bertahap agar tetap bersaing di pasar baik untuk fixed pay, variabel pay maupun benefit lainnya dengan tetap mempertimbangkan kemampuan keuangan Perseroan.

Penerapan Reward And Punishment

RewardPerseroan memberikan berbagai jenis apresiasi kepada Karyawan berupa pengembangan diri dan juga berupa reward atau bonus. Pemberian apresiasi dilaksanakan dalam rangka memacu semangat bagi setiap Karyawan untuk terus berkembang, berkompetisi dan menciptakan berbagai inovasi.

Reward kepada Karyawan meliputi:

Karyawan

Hukuman

Perseroan memiliki kebijakan terkait dengan pemberian sanksi kepada Karyawan. Perseroan berkomitmen menegakkan sanksi atas pelanggaran yang dilakukan sebagai bagian dari penerapan Good Corporate Governance. Penentuan jenis sanksi didasarkan pada pelanggaran yang dilakukan, dampak yang ditimbulkan dan unsur perbuatandemi pelaksanaan organisasi yang terintegrasi guna mendorong tercapainya visi dan misi Perseroan.

- Standard Chartered Bank

Remuneration Policy of the Board of Commissioners and the Board

of Directors

Company continues to review the remuneration package granted to employees in order to maintain its competitiveness in comparison with existing industry standards. Assessment of employee remuneration based on macroeconomic indicators, the results of individual performance, the budget set by taking into account the ability of the Company. Remuneration adjustments done gradually in order to remain competitive in the market both for fixed pay, variable pay and other benefits by considering the Company’s financial capabilities.

Application of Reward And Punishment

the Company provides various types of appreciation to employees in the form of self-development and also in the form of reward or bonus. Giving appreciation executed in order to spur the spirit of every employee to continue to grow, compete and create innovation.

reward to employees include

Punishment

The Company has policies relating to sanctions to the employees. The Company is committed to uphold the sanctions for offenses committed as part of the implementation of Good Corporate Governance. Determination of the type of sanctions is based on the offense committed, the impact and the elements of action for the implementation of an integrated organization in order to encourage the achievement of the vision and mission of the Company.

68 PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014

Tata Kelola Perusahaan GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Komite Dewan Komisaris

Laporan Komite Audit

Komite Audit dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan atas hal-hal yang terkait dengan informasi keuangan, sistem pengendalian internal dan efektivitas pemeriksaan oleh auditor eksternal dan internal.

Komite Audit dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris pada tanggal 15 Juni 2011, dengan susunan Komite Audit adalah sebagai berikut:

Ketua : Augustine Constantine RobotAnggota : Andrew PorsianaAnggota : I Dewa GN Indrajaya

jakarta pada 3 Agustus 1937. Menyelesaikan pendidikan di HBS (Dutch High School) pada tahun 1956. Karirnya dimulai pada tahun 1956 di BPM/Shell Jakarta, kemudian menjadi Sekretaris Direksi BPM/Shell Plaju. Pada tahun 1962-1980 memulai jejak langkah di dunia pariwisata sebagai Manager Control & Management Services of PanAmerican World Airways. Tahun 1989-2000 menjabat sebagai Direktur Canadian Airlines, dan sejak tahun 1980-sekarang adalah Direktur Iwata Nusantara, sebuah perusahaan travel miliknya. Sebagai Komisaris Independen, Meity Robot bersama Dewan Komisaris lainnya dapat meninjau kinerja dewan, anggota ataupun pemegang peranan yang bertanggung jawab, termasuk bertugas mengevaluasi kinerja Dewan Direksi, secara perorangan ataupun tim, pada rapat gabungan bulanan. Dewan Komisaris juga melakukan penilaian untuk mengukur keefektifan proses supervisi yang dilakukan dan secara langsung berperan juga sebagai Ketua Komite Audit Perseroan.

Andrew Porsiana : Alumni Universitas Kristen Petra surabaya

wiraswasta, dengan periode jabatan selama lima tahun.

I Dewa GN Indrajaya

Indepence/Wiraswasta, dengan periode jabatan selama lima tahun.

Tugas dan Tangung Jawab Komite Audit

Komite Audit bertugas membantu Dewan Komisaris dalam memenuhi tata kelola dan tanggung jawab pengawasan seluruh aktifitas perusahaan mengevaluasi kewajaran Laporan Manajemen yang disusun oleh Direksi serta memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris mengenai laporan dan atau hal-hal lain yang disampaikan Direksi, serta mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris.

Piagam Komite AuditPiagam Komite Audit Perseroan meliputi :

Committees of the Board of Commissioners

Audit Committee Report

The Audit Committee was established to assist the Board of Commissioners in oversighting on matters related to financial information, internal control systems and the effectiveness of the inspection by external and internal auditors.

The Audit Committee was established in accordance with the Decree of the Board of Commissioners on June 15, 2011, with the structure of the Audit Committee as follows

Chairman : Augustine Constantine RobotMember : Andrew PorsianaMember : I Dewa GN Indrajaya

Augustine Constantine Robot :Born inJakarta on August 3, 1937. Graduated in HBS (Dutch High School) in 1956. His career began in 1956 at the BPM / Shell Jakarta, later became Secretary of the Board of Directors of BPM / Shell Plaju. In 1962-1980 commence footsteps in the world of tourism as Manager Control & Management Services of Panamerican World Airways. From 1989-2000 served as Director of Canadian Airlines, and since 1980 is now the Director Iwata Nusantara, a travel company hers. As Independent Commissioner, Meity Robot together BOC can review the performance of the board, member or holder responsible role, including a charge of evaluating the performance of the Board of Directors, as individuals or teams, on a monthly joint meeting. The Board also conduct an assessment to measure the effectiveness of the supervision carried out and directly act also as Chairman of the Audit Committee.

Andrew Porsiana : Alumni Petra Christian University in Surabaya Electrical Engineering Faculty, year of 1992 - 1998 as IT Manager of the Bank’s Regional Office IX Bali, 1998 - now as an independent / self-employed, the period of office for five years

I Dewa GN Indrajaya : years 2000 - 2007 as Accounting Manager at The Oasis Kuta Bali 2007 - now as Indepence / Self Employed, the period of office for five years.

Duty and responsibilities of Audit Committee

The Audit Committee assists the Board of Commissioners in fulfilling governance and oversight responsibilities throughout the company’s activities to evaluate the fairness of the Management Report prepared by the Board of Directors as well as providing opinions to the Board of Commissioners regarding reports or other matters submitted by the Board of Directors, as well as identifying issues that require the attention of the Board of Commissioners.

Audit Committee CharterAudit Committee Charter of Panorama includes:

69ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk

GOOD CORPORATE GOVERNANCE Tata Kelola Perusahaan

Rapat Komite Audit

Komite Audit mengadakan rapat secara berkala mengacu pada Piagam Komite Audit. Pertemuan dengan auditor eksternal minimal sebulan sekali pada saat ada jadwal pemeriksaan audit. Dalam pelaksanaan rapat Komite Audit dapat mengundang Manajemen Perseroan melalui Satuan Audit Internal untuk memberikan informasi yang diperlukan.

Selama tahun 2014, Komite Audit melakukan berbagai jenis rapat dengan total berjumlah 2(dua) kali rapat. Mayoritas Anggota Komite Audit menghadiri pertemuan tersebut. Keputusan yang diambil dalam rapat Komite Audit Perseroan telah dicatat dan didokumentasikan dengan baik dalam risalah rapat Komite Audit. Risalah rapat di tandangani oleh ketua rapat dan didistribusikan kepada semua anggota Komite Audit yang menghadiri rapat maupun tidak. Perbedaan pendapat (disenting opinion) yang terjadi dalam rapat akan dicantumkan dalam risalah rapat disertai alasan mengenai perbedaan pendapat.

Program Kerja Komite Audit Tahun 2014

Saat ini Perseroan belum memiliki Komite Manajemen Risiko dan GCG. Pelaksanaan fungsi dari Komite Manajemen Risiko dan GCG dilaksanakan oleh Dewan Komisaris

Komite Nominasi Dan Remunerasi

Saat ini Perseroan belum memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi. Pelaksanaan fungsi dari Komite Nominasi dan Remunerasi dilaksanakan oleh Dewan Komisaris

Komite Dewan Komisaris Lainnya

Selain Komite Audit, Perseroan tidak memiliki komite-komite lainnya.

Audit Committee Meetings

The Audit Committee cunducts regular meetings referring to the Audit Committee Charter. Meeting with the external auditor is at least once a month when there is a schedule of audit. In the implementation the Audit Committee meeting may invite the Company Management through the Internal Audit Unit to provide the necessary information

During 2014, the Audit Committee performed various meetings with the total amounting to 2 times meeting was held. The majority of Audit Committee members attended the meeting. Decisions taken in the meeting of the Audit Committee have been noted and well documented in the minutes of meetings of the Audit Committee. Minutes of meetings were signed by the chairman of the meeting and distributed to all members of the Audit Committee who attended the meeting or not. Dissenting opinion occurred in the meeting would be included in the minutes of the meeting along with the reasons of the dissent.

Audit Committee Work Program in 2014

Risk Management and GCG Committee

The Company has not recently got Risk Management and GCG Committee. The function of Risk Management and GCG Committee is conducted by the Board of Commissioners.

Nomination and Remuneration Committee

The Company has not recently got Nomination and Remuneration Committee. The function of Nomination and Remuneration Committee is conducted by the Board of Commissioners

Other Committee of the Board of Commissioners

Selain Komite Audit, Perseroan tidak memiliki komite-komite lainnya.

70 PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014

Tata Kelola Perusahaan GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan berfungsi sebagai penghubung antara Panorama dengan stakeholders, dan masyarakat umum serta bertanggung jawab untuk menyediakan dan menyampaikan informasi yang penting mengenai Perseroan kepada masyarakat umum maupun untuk kepentingan pemegang saham. Sekretaris Perusahaan mengemban misi untuk mendukung terciptanya citra perusahaan yang baik secara konsisten dan berkesinambungan melalui pengelolaan program komunikasi yang efektif kepada segenap pemangku kepentingan.

lahir : Bandung tahun 1962. Alumni NHTI (National Hotel & Tourism Institute Bandung) tahun 1982 dan AHMA (American Hotel Motel Association) tahun 1993 jurusan Front Office dan House Keeping Dept.Jam terbangnya membuktikan konsistensi dan pengabdian pada dunia pariwisata; (2002- Sekarang) Corporate Secretary Perseroan,(2000-2002) General Manager PT. Asian Trail Indonesia, (1998- 2000) Director of Sales & Marketing/EAM Aston Bali Resort & Spa, (1996-1998) Room Division Manager/EAM Holiday Inn Bandung, (1995-1996) EAM Holiday Inn Lombok, (1992- 1995) Sr. Sales Manager & FO Manager Holiday Inn Bali Hai, (1991- 1992) Sales & FO Manager Saba Bay Resort Bali, (1990-1991) EAM Pacung Cottage Bali, (1982-1989) Assist. FO Manager Garden Hotel Jakarta.

Dasar Pengangkatan : SK Direksi PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk No : II/ST-DMC/01112007/586 tanggal 1 Nopember 2007.

Sekretaris Perusahaan Corporate secretary

Corporate Secretary serves as a liaison between Panorama with stakeholders, and the general public and is responsible for providing and delivering important information about Panorama to the general public as well as to the interests of shareholders. Panorama Corporate Secretary has a mission to support the creation of a good corporate image consistently and continuously through the effective management of the communication program to all stakeholders.

Born in Bandung in 1962. Alumni NHTI (National Hotel & Tourism Bandung Institute) in 1982 and AHMA (American Hotel Motel Association) in 1993 majoring in Front Office and House KeepingDepartment.His experience to prove the consistency and dedication to the world of tourism; (2002- Present) : Chief Operating Officer and Corporate Secretary of the Company/ Panorama Destination(2000-2002) : General Manager PT. Asian Trail Indonesia, (1998- 2000) : Director of Sales & Marketing / EAM Aston Bali Resort & Spa,(1996-1998) : Room Division Manager / EAM Holiday Inn Bandung, (1995-1996) EAM(Execuitve Assiatant Mgr at Holiday Inn Lombok, (1992- 1995 ) : Sr. Sales Manager & FO Manager Holiday Inn Bali Hai, (1991-1992) Sales & FO Manager Saba Bay Resort Bali, (1990-1991) :EAM Pacung Cottage Bali, (1982-1989) Assist. FO Manager Garden Hotel Jakarta.

Appointment basis:SK Directors PT Tirta Nusantara Tbk Destinations No: II / ST-DMC / 01112007/586 dated 1 November 2007.

71ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk

GOOD CORPORATE GOVERNANCE Tata Kelola Perusahaan

Pedoman Kerja Sekretaris Perusahaan

Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretaris Perusahaan telah dilengkapi Pedoman Kerja yang disebut dengan Job Manual. Dokumen tersebut senantiasa ditinjau ulang secara berkala Pedoman Sekretaris Perusahaan antara lain mengatur :

Memastikan kelancaran komunikasi antara perusahaan dengan pihak-pihak terkait.Menjamin tersediannya informasi yang dapat diakses oleh pihak-pihak terkait dengan kebutuhan setiap pihak-pihak terkait.Sebagai Investor RelationMemastikan kepatuhan terhadap GCG dan perundang-undangan yang berlaku.Melaksanakan kegiatan CSR.Bertanggung jawab kepada Direksi dan melaporkan kegiatan secara berkala kepada DireksiMengagendakan, mengatur, rapat rapat Direksi, Direksi dengan Komisaris dan membuat risalah rapat-rapat.

Kegiatan Sekretaris Perusahaan di tahun 2014

Selama tahun 2014, Sekretaris Perusahaan telah melakukan program kerja sebagai berikut:

Akhir bulan Maret, menyampaikan Laporan Keuangan Auditan per 31 Desember tahun 2013 kepada OJK dan BEI, sekaligus mengunggahnya di IDXNET Akhir bulan April, mempublikasikan Laporan Tahunan 2013Bulan April, menyampaikan LapKeu interim Q-1 tahun 2014Bulan April, menyampaikan jadwal RUPST kepada public melalui media cetak dan media elektronikBulan Juni, menyelenggarakan RUPST dan Paparan publik atas kinerja Perseroan di tahun 2013Bulan Juli, menyampaikanpenyampaian Laporan Keuangan interim tengah tahun 2014Bulan Oktober, menyampaikan LapKeu interim Q-3, tahun 2014Menerima kunjungan beberapa investor baik dari dalam maupun luar negeriBekerjasama dengan Yayasan Panorama Anugerah, melaksanakan kegiatan CSR 2014Bekerjasama dengan VP-Brand & Communication, menerbitkan dan mempublikasikan Press Release; melakukan perbaikan website PANR, dan kegiatan-kegiatan publikasi lainnya

Akses Data dan Informasi Perusahaan

Untuk memperkuat upaya penerapan GCG, Panorama berupaya memberikan kemudahan dalam akses informasi bagi para pemangku kepentingan (Stakeholders) melalui pengembangan sistem teknologi informasi yang kuat dan handal.

Stakeholder Perusahaan juga dapat memperoleh informasi mengenai produk dan manfaatnya, tentang Panorama ke alamat sebagai berikut:

Sekretaris Perusahaan PT.Destinasi Tirta Nusantara TbkJl. Tomang Raya 63, Jakarta Barat 11440Tlp (62) 21 -56958585 Fax (62) 21-56958586Email : [email protected] : www.panorama-destination.com

During 2014, the Corporate Secretary has conducted work programs as follows

In the End of March, submitting the Audited Financial Statements as of December 31 of 2013 to the FSA and the Indonesia Stock Exchange, as well as uploading them in IDXNETn the end of April, publishing Annual Report 2013In April, submitting First Quarter interim Financial Statements 2014In April, conveying the Annual GMS schedule to the public through printed and electronic mediaIn June, conducting Annual GMS and public exposure on the Company’s performance in 2In July, submitting half year interim Financial Statements 2014In October, conveying Third Quarter interim Financial Statements 2014Getting a visit of several Business partner and investors both from domestic and foreign countriesWorking with Yayasan Panorama Anugrah, carrying out CSR activities in 2014Working together with the VP-Brand & Communication, publishing and establishing Press Release; making improvements of PANR website, and other publication activities

Data Access and Company Information

To strengthen efforts of GCG implementation, Panorama seeks to provide ease of access to information for stakeholders through the development of a strong and reliable information technology system.

Company’s Stakeholders are able to get the access of information concerning the products of Panorama to the following address:

Corporate SecreataryPT.Destinasi Tirta Nusantara TbkJl. Tomang Raya 63, Jakarta Barat 11440Tlp (62) 21 -56958585 Fax (62) 21-56958586Email : [email protected]

Web : www.panorama-destination.com

Job Manual of Corporate Secretary

In performing his duties, the Corporate Secretary has been equipped with Job Manual. It is constantly reviewed regularly.

Job Manual of Corporate Secretary includes the rule as follows:Ensuring a smooth communication between the company and related partiesEnsuring the availability of information that can be accessed by the related parties to their needs.As investor RelationEnsuring compliance with corporate governance and the pertinents laws and regulationImplementing CSR activitiesBeing responsible to the Board of Directors and reporting activities regularly to the Board of Directors,Scheduling, setting meetings of the Board of Directors, the Board of Directors with the Board of Commissioners and making the minutes of meetings

72 PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014

Analisa Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis

Sistem Pengendalian Internal

Seiring dengan perkembangan usaha perusahaan yang terus tumbuh, Panorama memandang perlu dilakukannya pengendalian internal secara menyeluruh dan terintegrasi serta berupaya meningkatkan penerapan pengendalian internal melalui pengembangan sistem dan prosedur yang aplikatif dan mencegah terjadinya fraud.

Fungsi pelaksanaan pengendalian internal dilakukan oleh Direksi melalui Internal Auditor. Sedangkan fungsi pengawasan dan penasehatan telah dilakukan oleh Dewan Komisaris terkait dengan proses kecukupan dan kewajaran dalam penyusunan laporan keuangan, pengelolaan risiko dengan memperhatikan prinsip-prinsip kehati-hatian yang dibantu oleh Komite Audit .

Laporan Audit Internal

Internal Audit System

Along with the development of the company’s business which continues to grow, Panorama deems it is necessary to do a thorough and integrated internal control as well as to improve the implementation of internal control through the development of systems and procedures that are applicable to prevent fraud

The function of internal control implementation is performed by the Board of Directors through the Internal Auditor. While the function of supervision and counseling is done by the Board of Commissioners in relation to the adequacy and fairness of the financial statements, the risk management with regard to the principles of prudence which is assisted by the Audit Committee.

Internal Audit Report

73ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk

Management Discussion and Analysis Analisa Pembahasan Manajemen

Sumber daya Unit Audit Internal pada tahun 2014 berjumlah 2 (dua) orang yang terdiri dari 1 (satu) orang Kepala Audit Internal, 1 (satu) orang Manajer.

Untuk menjadi Auditor Internal, harus memenuhi persyaratan dan kualifikasi sebagai berikut:

Memiliki integritas dan perilaku yang professional, independen, jujur, dan obyektif dalam pelaksanaan tugasnya;Memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai teknis audit dan disiplin ilmu lain yang relevan dengan bidang tugasnya;Memiliki pengetahuan yang memadai untuk dapat mengenali, meneliti dan menguji adanya indikasi kecurangan;Secara kolektif memiliki pengetahuan tentang risiko dan pengendalian yang penting dalam bidang teknologi informasi dan teknik-teknik audit berbasis teknologi informasi;Memiliki pengetahuan tentang peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan perundang-undangan terkait lainnya;Memiliki kecakapan untuk berinteraksi dan berkomunikasi baik lisan maupun tertulis secara efektif;Wajib mematuhi standar profesi dan kode etik yang dikeluarkan oleh International Standard for the Professional Practice of Internal Auditing;Wajib menjaga kerahasiaan informasi dan/ atau data Perusahaan terkait dengan perlaksanaan tugas dan tanggung jawab Internal Audit kecuali diwajibkan berdasarkan peraturan perundang-undangan atau penetapan/ putusan pengadilan;Memahami prinsip-prinsip tata kelola Perusahaan yang baik dan manajemen risiko;Bersedia meningkatkan pengetahuan, keahlian dan kemampuan profesionalismenya secara terus-menerus;

Human Resource of Internal Audit Unit in 2014 is 1 (one) person

Requirements & Competence of Internal Audit Unit Human

Resource

To be the Internal Auditor, he must meet the requirements and qualifications as follow :

Has integrity and professional, independent, honest, and objective behavior in the execution of his duties;Has knowledge and experience regarding audit technique and other disciplines relevant to his expertiseHas sufficient knowledge to be able to identify, examine and test the indications of fraud.Collectively has knowledge on the risk and important control in the field of information technology and auditing techniques based on information technology;Has knowledge of regulation and laws in the field of capital markets and other related legislation;Has the ability to interact and communicate both verbally and in writing effectivelyObligate to comply the professional standards and code of conduct issued by the International Standards for the Professional Practice of Internal AuditingObligate to maintain the confidentiality of the information and/or Company data relating to the implementation of duties and responsibilities of Internal Audit unless required by legislation or determination/decision of the court;Understand the principles of good corporate governance and risk management;Is willing to increase the knowledge, expertise and professional capabilities on an ongoing basis;

-

-

-

-

-

-

-

---

-

-

-

-

-

-

-

-

-

--

-

74 PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014

Tata Kelola Perusahaan GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Lahir : Cianjur pada tanggal 23 Juni 1959 Menjabat sebagai Kepala Audit Internal sejak Desember 2009

Perjalanan Karir:

Training yang di ikuti :2013 Pelatihan Perpajakan yang diselanggarakan oleh Lembaga Manajemen Formasi2014 Economy Outlook 2015: By Fauzi Ichsan2014 Training PSAK

Dasar Pengangkatan

SK Direksi PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk No : VI/DTN-HRD/XII-9/157 tanggal 2 Desember 2009.

Born : Indonesian citizen, born in Cianjur on June 23, 1959 Appointed as Head of Internal Audit since December 2009

2013 Pelatihan Perpajakan yang diselanggarakan oleh Lembaga Manajemen Formasi2014 Economy Outlook 2015: By Fauzi Ichsan2014 Training PSAK

Basic appointment

SK Direksi PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk No : VI/DTN-HRD/XII-9/157 tanggal 2 Desember 2009.

Syarief Gunawan

Kepala Audit Internal Head of Internal Audit

Internal Audit CharterPanorama telah memiliki Internal Audit Charter yang menjadi dasar dan panduan pelaksanaan kegiatan Audit Internal.

Tujuan pembentukan Internal Audit Charter adalah:1.Menetapkan posisi kegiatan Unit Audit Internal dalam Organisasi;2.Memberikan otorisasi kewenangan kepada Unit Audit Internal dalam memperoleh akses secara penuh, bebas dan tidak terbatas terhadap semua catatan dan atau informasi tentang seluruh aktivitas dan sumber daya Perusahaan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya;3. Menetapkan lingkup tugas dan aktivitas Audit Internal.

Piagam Audit Internal Panorama meluputi :

Tugas dan Kewenangan Unit Audit Internal

75ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk

GOOD CORPORATE GOVERNANCE Tata Kelola Perusahaan

Berdasarkan Internal Audit Charter, tugas dan kewenangan Unit Audit Internal adalah sebagai berikut:

Membuat pelaksanaan audit tahunanMelaporkan hasil pelaksanaan audit kepada Komite Audit, serta membuat rekomendasi perbaikanBerkoordinasi dengan auditor eksternal dalam pelaksanaan audit, apabila ada atau diperlukan, untuk memastikan efektivitas pelaksanaan audit.Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkatan ,amajemenMembuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada direktur Utama dan Dewan KomisarisMelakukan pemerikasaan khusus apabila diperlukan

Program Kerja Unit Audit Internal 2014Setiap awal tahun, Audit Internal menyusun Program Kerja Audit Tahunan (Audit Plan). Selama tahun 2014, rencana kerja audit sebagai berikut:

Based on Internal Audit Charter, duties and responsibilities of Internal Audit Unit are as follows :

Make the implementation of the annual auditReport the implementation of the audit to the Audit Committee, as well as make recommendations for improvementsWork with external auditors in the audit, if any, or necessary, to ensure the effectiveness of the auditProvide recommendations for improvements and objective information on the activities examined at all management levelsMake the report of the audit result and submit the report to the President Director and the Board of Commissioners

At the beginning of the year, Internal Audit Unit establlishes Annual Audit Plan. During 2014, the audit plan includes as follows:

1.2.3.4

5.6.

1.2.3.4.

5.6.

76 PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014

Tata Kelola Perusahaan GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Akuntan Perseroan

Laporan keuangan Panorama tahun buku 2014 telah diaudit oleh Auditor Eksternal yang ditetapkan melalui RUPS Tahunan pada tanggal 24 Juni 2014. Akuntan Perusahaan yang ditunjuk oleh pemegang saham adalah KAP Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny dengan audit fee sebesar Rp. 245.000.000.-

Untuk menjamin independensi dan kualitas hasil pemeriksaan, Auditor Eksternal yang ditunjuk, tidak boleh memiliki benturan kepentingan dengan Perusahaan. Proses pemilihan Auditor Eksternal berdasarkan rekomendasi dari Dewan Komisaris atas usulan Komite Audit.

Panorama financial statements for fiscal year 2014 has been audited by the External Auditor which was stipulated by the Annual GMS. Company Accountant is appointed by Shareholders is Public Accountant Firm Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny with the audit fee Rp 245.000.000

To ensure the independence and quality of the audit results, the appointed external auditor, must not have conflicts of interest with the Company. The process of selecting the External Auditor is based on the recommendation of the Board of Commissioners on the proposal of the Audit Committee.

Manajemen Risiko

Panorama dalam perjalananya mengalami perkembangan seiring dengan meningkatnya kompleksitas aktivitas bisnis usaha yang semakin mempertegas pentingnya tata kelola perusahaan yang sehat (good corporate governance) dan manajemen risiko yang dapat diandalkan

Pengelolaan risiko Panorama bertujuan untuk memastikan risiko-risiko yang timbul dalam kegiatan usaha agar dapat diidentifikasi, diukur, dikelola dan dievaluasi, sehingga pada akhirnya dapat memberi manfaat berupa peningkatan kepercayaan para pengambil keputusan, pelaksana operasional maupun pemangku kepentingan Perusahaan. Kebijakan dan pedoman pengelolaan risiko telah melekat pada fungsi dan tanggung jawab Direksi.

Fokus Manajemen Risiko Tahun 2014

Fokus manajemen risiko dilakukan dengan meniningkatan efektifitas penerapan manajemen risiko di semua Unit Kerja, meningkatan risk awareness dan penyusunan pedoman manajemen risiko.

Perkara Penting yang Dihadapi

Pada tahun 2014, tidak ada perkara hukum berkaitan dengan Perseroan.

Risk Management

In running its bussiness, Panorama has evolved along with the increasing complexity of its business activities that emphasize on the importance of good corporate governance (GCG) and reliable risk management.

Panorama risk management aims at ensuring that risks arising in the course of business can be identified, measured, managed and evaluated, which in turn can provide benefits in improved confidence of Company’s decision makers, operations implementers and stakeholders. Policies and guidelines for risk management have been attached to the functions and responsibilities of the Board of Directors.

Risk management focus in 2014

Risk management focus in 2014 The focus of risk management is carried out by improving effectiveness of risk management in all Units, increasing risk awareness and the development of risk management guidelines.

Important Cases

In 2014, there is no important case or lawsuit to Panorama.

Berikut daftar KAP Perusahaan selama 3 (tiga) tahun terakhir:

Tahun Buku

2014

2013

2012

77ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk

GOOD CORPORATE GOVERNANCE Tata Kelola Perusahaan

Sebagai bentuk komitemen penerapan GCG di Perusahaan, Panorama bertekad untuk menjalankan kegiatan usaha sesuai dengan etika tertinggi dalam kejujuran dan keadilan. Komitmen ini dirancang bukan hanya sekadar untuk mematuhi undang-undang dan peraturan yang berlaku, tetapi juga untuk memperoleh dan menjaga kepercayaan para pelanggan, pemegang saham, karyawan, dan mitra usaha. Hal ini merupakan hal yang sangat substansial bagi keberhasilan usaha jangka panjang. Kami telah merumuskan berbagai kebijakan menyangkut etika Perusahaan dengan mengupayakan penerapan standar etika terbaik dalam menjalankan segenap aktivitas bisnisnya sesuai dengan visi, misi, dan budaya yang dimiliki melalui implementasi Etika Kerja.

Adapun isi dari Etika Kerja Panorama meliputi Etika Kerja:1. Hubungan Karyawan dengan Perusahaan2. Hubungan Karyawan dengan Wewenang dan Jabatannya di Perusahaan3. Hubungan Antara Atasan dan Bawahan4. Hubungan Antar Karyawan

Penyebaran Etika Kerja

Sosialisasi merupakan tahapan penting dari penerapan Standar Etika Perusahaan. Panorama senantiasa melakukan sosialisasi dalam penerapan Etika Kerja kepada seluruh pegawai Panorama, mulai dari level operasional sampai kepada top management. Sosialisasi ini dimaksudkan agar insan Panorama senantiasa patuh terhadap Etika Kerja.

Penegakan Etika Kerja

Panorama melakukan penegakan terhadap Etika Kerja yang dilakukan dengan melakukan pemantauan secara berkala terhadap penegakan Etika Kerja. Upaya penegakan Etika Kerja dilakukan oleh Panorama melalui penyediaan media pengaduan pelanggaran, penerapan reward and punishment serta pernyataan komitmen.

Whistleblowing System

Kebijakan pengaduan pelanggaran diperlukan untuk mengatur penyelesaian Pengaduan Pelanggaran bagi stakeholders yang tertuang dalam suatu Kebijakan Pengelolaan Pengaduan Pelanggaran. Kebijakan Pengelolaan Pengaduan Pelanggaran (whistleblowing system) merupakan sistem yang dapat dijadikan media bagi saksi pelapor untuk menyampaikan informasi mengenai tindakan pelanggaran yang diindikasi terjadi di dalam suatu Perusahaan.

Jenis Pengaduan

Jenis pengaduan yang dapat disampaikan melalui mekanisme Whistleblowing System adalah sebagai berikut:

- Pelanggaran atas aturan atau persyaratan internal.- Pelanggaran atas hukum atau peraturan yang berlaku tidak termasuk fraud atau pencurian (termasuk insider trading).- Fraud atau pencurian.- Membahayakan kesehatan atau keselamatan.- Masalah-masalah sumber daya manusia yang telah gagal untuk diselesaikan melalui prosedur pengaduan SDM.- Memalsukan atau menyembunyikan catatan keuangan.- Memalsukan atau menyembunyikan informasi manajemen non-finansial.- Perilaku tidak etis.- Perlakuan terhadap pelanggan yang tidak pada tempatnya- Kerusakan lingkungan

Code of Conduct

As a form of commitment of GCG implementation, Panorama is determined to carry out business activities in accordance with the highest ethics in honesty and fairness. This commitment is designed not only to comply with laws and regulations, but also to gain and maintain the trust of customers, shareholders, employees, and business partners. This is very substantial for long-term business success We have formulated various policies concerning the ethics of the Company by pursuing the implementation of best ethical standards in conducting all business activities in accordance with the vision, mission, and culture through the implementation of the Code of Conduct.

The code of Conduct in Panorama includes Work Etchics such as1. Employee Relations with the Company2. Employee Relations with the Authority and position in the Company3. Relationship between Superiors and Subordinates4. Relationship among Employees

Code of Conduct SocializationSocialization is an important stage of the implementation of the Company’s Ethical Standards. Panorama continues to disseminate the application of the Code of Conduct to all employees of Panorama, starting from the operational level to the top management. It is expected that all Panorama people always comply to the Code of Conduct.

Code of Conduct Enforcement

Panorama conducts enforcement against the Code of Conduct by conducting periodic monitoring of the enforcement of the Code of Conduct. The Code of Conduct enforcement is conducted by Panorama through the provision of media complaints of violations, implementation of reward and punishment as well as a statement of commitment.

Whistleblowing System

Violation complaint policy is required to manage the accomplishment of Abuse Complaint for stakeholders as stated in a Whistleblowing system. Whistleblowing system is a system that can be used as media for reporting witness to submit information on action indicated violations occur within a company.

Types of Complaints

Types of complaints which can be delivered through Whistleblowing System mechanism are as follows:

- Violation of the rules or internal requirements- Violations of the applicable laws or regulations excluding fraud or theft (including insider trading)- Fraud or theft- Harmful to health or safety- The issues of human resources that have failed to be resolved through the HR grievance procedure- Falsifying or hide financial records- Forging or hide non-financial management information- Unethical behavior- Inappropriate treatment to the customers- Damage to the environment

78 PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014

Tata Kelola Perusahaan GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Mekanisme Sistem Pengaduan

Kebijakan Pengaduan Pelanggaran yang disusun dimaksudkan untuk mengelola dan meminimalkan risiko yang mungkin terjadi antara lain terkait dengan kerugian perusahaan secara finansial maupun reputasi perusahaan yang bersifat negatif. Pengaduan pelanggaran dapat disampaikan secara lisan maupun tulisan, melalui email maupun surat resmi. Pengaduan dari pihak ketiga dan/atau dari karyawan Perusahaan harus ditempatkan dalam kerangka peningkatan GCG. Pengaduan harus disampaikan oleh pelapor dengan rasa tanggung jawab dan bukan bersifat fitnah yang dapat mencemarkan nama baik atau reputasi seseorang.

Pengaduan yang disampaikan harus memenuhi syarat-syarat bahwa pengaduan disampaikan secara tertulis, memuat identitas pelapor (kerahasiaan identitas pelapor akan tetap terjaga), memuat informasi yang memberikan petunjuk mengenai permasalah seperti yang diuraikan pada bagian di atas, Informasi harus didukung dengan bukti-bukti yang cukup dan dapat diandalkan sebagai data awal untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Pengaduan Pelanggaran

Pengaduan Pelanggaran dapat disampaikan melalui atasan masing-masing/HRD/Industrial Relation.

Whistleblowing System MechanismWhistleblowing System is intended to manage and minimize the risks that may occur including losses related to the company financially and negative reputation of the company. Complaints of violations may be submitted orally or in writing, via email or official letter. Complaints from third parties and/or employees of the Company should be placed within the framework of an increase in GCG implementation. Complaints must be submitted by the complainant with a sense of responsibility and not defamatory to defame the reputation of a person.

Complaints must meet the requirements that the complaint should be delivered in writing, containing the reporter’s identity (confidentiality of the reporter’s identity is maintained), giving information that provide clues about the problems as described in the section above, the information must be supported by sufficient evidence and reliable as the initial data for further investigations.

Violation Complaint

Violation Complaint may be delivered through their respective superiors/HRD/Industrial Relation.

79ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk

GOOD CORPORATE GOVERNANCE Tata Kelola Perusahaan

Pulau Komodo

Komdo Island

Indonesia

82 PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014

Tanggung Jawab Sosial CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

Pendahuluan

Kami memahami bahwa kesuksesan bisnis tidak hanya diukur dari pencapaian keuntungan, melainkan juga ditinjau dari kemampuan Perusahaan mengusahakan kepentingan Stakeholders nya. Kami memandang kelangsungan atau keberlanjutan usaha merupakan prioritas utama bisnis. Hal ini dapat dicapai jika Perusahaan mampu membangun keseimbangan yang harmonis antara kepentingan komersial/profit , sosial dan lingkungan hidup. Sebagai perusahaan yang memiliki kepedulian kami selalu mencoba untuk memberikan yang terbaik bagi lingkungan sekitarnya dan telah mengimplementasikan tanggung jawab sosial perusahaan secara nyata untuk tumbuh -kembangnya hubungan harmonis dengan masyarakat. Bagi Kami, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu komitmen berkelanjutan untuk bertindak etis dalam memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, pegawai, pemegang saham, komunitas, dan lingkungan dalam segala aspek operasional Perusahaan dan memberikan kontribusi kepada pengembangan ekonomi dari komunitas setempat ataupun masyarakat luas.

Terbatas Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan adalah komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun pada masyarakat pada umumnya.

Modal

Setiap penanam modal berkewajiban:

-Melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan;-Menghormati tradisi budaya masyarakat sekitar lokasikegiatan usaha penanaman modal;-Penjelasan pasal 15 Huruf b Yang dimaksud dengan “tanggung jawab sosial perusahaan” adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap perusahaan penanaman modal untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat.

Kami memandang CSR sebagai kontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, membantu meningkatkan dan melindungi kesehatan masyarakat serta memberi perhatian terhadap lingkungan sekitar sesuai etika bisnis yang dijalankan. Kami menyakini implementasi CSR akan memberikan banyak manfaat bagi Perusahaan. Keberhasilan implementasi CSR dalam jangka panjang diyakini berpengaruh terutama pada aspek tumbuhnya kepercayaan, terciptanya keharmonisan dan meningkatkan reputasi yang pada gilirannya memiliki implikasi pada penciptaan nilai tambah yang mendorong kelancaran kestabilan dan pertumbuhan usaha Perusahaan

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT

Introduction

We understand that business success is measured not only from the achievement of profit, but is also reviewed from Company’s capability in striving for its Stakeholders’ interests. We views business sustainability as the main priority of business. This can be reached if the Company is capable of building harmonious balance between commercial/profit, social, and environmental interests. As a Company with the awareness, we constantly strive to provide the best to the surrounding environment and have implemented social corporate responsibility significantly for the development of harmonious relationship with the community. For us, Corporate Social Responsibility (CSR) is a sustainable commitment to conduct ethically and have a responsibility to customers, employees, shareholders, community, and environment in all operational aspects of the Company and provide contributions to economic development of the local community and the public as a whole.

CSR Implementation Basis

The basis of Panorama CSR Implementation refers to:

Corporate Social and Environmental Responsibilities are Company’s commitment to actively engage in sustainable economic development to improve life and environmental quality with benefits, either for the Company, local community, and the public in general.

Every capital investor has the obligation to:

- Implement corporate social responsibility;- Respect the culture and tradition of the local community in the capital investment business location;- Explanation to article 15 letter b, “Company’s social responsibility” shall mean the responsibility adhered to any investment companies in creating harmonious, balance relationship in accordance with the environment, value, norms, and culture of local community.

CSR Implementation Purposes

We consider CSR as a contribution in sustainable economic development, assisting to improve and protect community health and providing attention to surrounding environment in accordance with the business ethics run. We believe that CSR implementation will provide a large number of benefits for the Company. The success in CSR implementation in the long run is believed having impacts particularly on the building of trust, creation of harmony, and improvement of reputation which in turn results in the creation of added value that may encourage the smoothness of Company’s business stability and development.

83ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Tanggung Jawab Sosial

Agar kegiatan CSR dapat dikelola dengan baik dan memberikan hasil yang maksimal, Perseroan berkordinasi dengan Yayasan Panorama Anugrah sebagai Yayasan yang ditunjuk untuk, melakukan kegiatan tangung jawab social perusahaan. Kegiatan ini melekat pada Sekretaris Perusahaan.

Adapun struktur organisasi CSR Perseroan yang berkordinasi dengan yayasan Panorama Anugrah adalah sebagai berikut:

Anggaran

Selama tahun 2014 kami telah menyalurkan dana CSR sebesar Rp 67.735.000 meningkat apabila dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 52.475.000 disalurkan ke berbagai kegiatan di bidang pengembangan komunitas melalui program pelayanan masyarakat, pembinaan hubungan dengan pemberdayaan masyarakat.

Program CSR dibagi menjadi 3 bidang utama yaitu tanggung Jawab Sosial Perusahaan terkait pengembangan Sosial Kemitraan dan Lingkungan, Ketenagakerjaan dan K3, serta CSR terkait tanggung jawab terhadap pelanggan.

Realization of CSR PROGRAM Distribution

Budgeting

Throughout 2014 we have distributed CSR fund amounting to Rp 67.735.000 which is an increase compared to 2013 amounting to Rp 52.475.000 The fund was distributed to various community development activities through community service program and relationship building and community empowerment

CSR Program

CSR Program is divided into three main sections, i.e. Corporate Social Responsibility related to Social Partnership Development and Environmental, Employment, and Occupational Health and Safety.

CSR Management Structure

o csr activities can be managed well and produce maximum results , the company to coordinate with the foundation a panorama the gift as a foundation appointed to , performs activities social responsibility company .The event is attached to corporate secretary .

The csr the organizational structure of the company which to coordinate with the foundation is a panorama the gift as follows:

84 PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014

Tanggung Jawab Sosial CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terkait Pengembangan

Sosial Kemitraan dan Lingkungan

Bentuk tanggung jawab sosial perusahaan bidang pengembangan sosial dan kemitraan dilaksanakan dalam program antara lain:

Social Development and Environmental

Corporate social responsibility in social development and partnership is implemented in the following programs

Tourism Villages

Developing tourism villages together with SREGIP (Sustainable Regional Economic Growth and Investment Programme), a program from Germany’s social institution, Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH. The Tourism Villages developed are Banyumulek and Sekarbela in Lombok. Sekarbela is a pottery-producing village, while Sekarbela is a pearl-producing village with the training and workshops for local community on hospitality, tour guiding, and basic knowledge on tourism, study tour and comparative study to other villages for case study.

Small and Medium Businesses

Opening distribution line for two Small and Medium Businesses in Yogyakarta and Pekalongan whose products are utilized by several business units under PT Panorama Sentrawisata Tbk.

Social Assistance

Donating textbooks, general books, and tourism books. These books will be stored in a cupboard which will also be donated and using library system we taught for the use of the library card. Such distribution of books is implemented in SMK Pariwisata (Tourism Vocational High School) in Gili Trawangan.

Green Office Program

We implement the Green office program through company policy to apply various savings, such as paper saving by optimizing the use of e-mail (softcopy), utilizing used paper and two-sided printing, electricity and water saving through socializations and recommendations. The program is capable of providing tangible benefits such as reduced operating costs, increased efficiency, and improvement in Company image.

Desa Wisata

Mengembangan desa wisata bekerjasama dengan SREGIP (Sustainable Regional Economic Growth and Investment Programme) sebuah program dari lembaga sosial Jerman, Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH. Desa Wisata yang dikembangkan adalah Banyumulek dan Sekarbela di Lombok. Sekarbela adalah penghasil gerabah (pottery) dan Sekarbela adalah pengrajin perhiasan mutiara dengan kegiatan pelatihan dan training untuk penduduk lokal mengenai hospitality, tour guiding dan juga pengetahuan dasar mengenai tourism; study tour dan study banding ke desa lain untuk study kasus

UKM

Membuka jalur distribusi baru bagi 2 UKM di Jogjakarta dan Pekalongan yang produknya dipakai oleh beberapa unit usaha dibawah PT Destinasi Tirta Nusantara.Tbk

Bantuan Sosial

Menyumbang buku untuk buku pelajaran, buku umum dan buku pariwisata. Buku-buku akan ditaruh dalam lemari yang juga kita sumbangkan dan menggunakan sistem perpustakaan yang kita ajarkan untuk penggunaan kartu perpustakaannya. Pembagian buku ini seprti di lakukan di SMK Pariwisata di Gili Trawangan.

Program Green Office

Kami melaksanakan program Green Office melalui kebijakan perusahaan untuk menerapkan berbagai penghematan, seperti hemat kertas dengan memaksimalkan penggunaan e-mail (softcopy), pengunaan kertas bekas ataupun print bolak-balik, penghematan listrik serta hemat air melalui sosialisasi dan anjuran. Program tersebut dapat memberikan manfaat nyata seperti pengurangan biaya operasional, peningkatan efisiensi, dan juga peningkatan citra perusahaan

85ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Tanggung Jawab Sosial

Karyawan merupakan aset yang mendukung keberlangsungan bisnis Perusahaan, sehingga hubungan dengan karyawan serta aspek keselamatan dan kesehatan kerja karyawan menjadi prioritas Perusahaan. Adapun kebijakan mengenai ketenagakerjaan dan K3 tertuang dalam Surat Keputusan PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA, TBK Nomor : L/060/DTN/HRD/V/2014 tanggal 8 Mei 2014.Adapun isi dari Surat Keputusan Direksi tersebut adalah:

CSR Terkait Tanggung Jawab Terhadap Pelanggan/KonsumenKami senantiasa berupaya mengutamakan kepuasan konsumen dengan memberikan layanan terbaik. Dalam menyelesaikan keluhan pelanggan secara efektif dan cepat, melakukan koordinasi dengan tahapan :

Questioner dari pelangganAnalisa permasalahan yang dikeluhan oleh pelanggan dan ditindak lanjut oleh bagian terkait ada kemungkinan harus bekerjasama dengan MitraIdentifikasi alternatif solusiPenentuan solusiImplementasi solusiPenyampaian penyelesaian keluhan kepada pelangganDokumentasi & evaluasi seluruh keluhan yang masuk untuk kemudian ditindaklanjuti dalam bentuk perbaikan dan inovasi proses kerja sehingga mampu menghasilkan produk dan layanan yang memenuhi tuntutan bisnis dan harapan pelanggan.

Keluhan pelanggan umumnya langsung ditangani secara efektif dan cepat melalui tahapan tersebut diatas. Namun apabila keluhan tersebut belum dapat ditangani, maka akan menyampaikan informasi kepada pelanggan melalui email, rapat yang menjelaskan status dan waktu yang dibutuh untuk penyelesaian keluhan. Hasil tindak lanjut ini akan selalu dilakukan monitoring yang kemudian dievaluasi dan dibahas pada setiap pertemuan bulanan seperti rapat koordinasi sebagai usaha untuk memperoleh umpan balik tentang produk dan dukungan kepada pelanggan, perencanaan produk, optimalisasi performance peralatan, pengaturan produksi dan pasokan, perbaikan sistem kerja dan pengembangan bisnis baru

Proses pengelolaan keluhan ini terintegrasi dengan hasil-hasil yang fokus pada pelanggan sehingga tidak tejadi pengulangan keluhan dari jenis keluhan yang sudah pernah diselesaikan. Hasil analisa dan evaluasi tersebut menjadi dasar untuk perbaikan proses kerja dan sistem kerja di Perseroan. Media komunikasi yang digunakan untuk mendukung kemudahan dan kelancaran komunikasi antara Perseroan dan pelanggan

CSR related to Employment and Occupational Health and

Safety (OHS)

Employees are the capital supporting Company’s business sustainability. Therefore, relationship with employees and occupational and health safety aspects of the employee are Company’s priority. Company’s policy on employment and OHS is written in Employee Handbook. In the EHB is designed the standard operating procedures, rights and responsibility, and occupational health, safety, security, and environment by taking into account applicable law in Indonesia. As for the policy on employment and K3 contained in Decree PT DESTINATIONS TIRTA NUSANTARA, TBK No. L / 060 / DTN / HRD / V / 2014 dated May 8, 2014

Adapun isi dari Surat Keputusan Direksi tersebut adalah:

Related CSR Responsibilities to Customers / ConsumersWe constantly strive to prioritize customer satisfaction by providing the best service. In resolving customer complaints effectively and quickly, to coordinate with the stage

Analysis of the problems the standard complaint by the customer and followed up by the relevant section is likely to be in cooperation with PartnersIdentification of alternative solutionsDetermination of the solution Implementation of solutionsubmission to the customer complaint resolutDocumentation and evaluation of all complaints that go to and then followed up with the improvement and innovation of work processes so as to produce products and services that meet the demands of business and customer expectations.

Customer complaints in general directly addressed effectively and rapidly through the stages mentioned above. However, if the complaint can not be addressed, it will convey information to customers via email, which explains the status and meeting it take for the settlement of the complaint. Results of follow-up will always be monitored and then evaluated and discussed at each monthly meeting such a coordination meeting in an effort to obtain feedback on the products and support to customers, product planning, optimization of equipment performance, production and supply arrangements, improvement of work system and development new business

The complaint management process is integrated with the results focus on the customer so that no repetition occurs complaints of the type of complaints that have been resolved. Results of analysis and evaluation are the basis for the improvement of work processes and systems work in the Company. Communications media used to support the ease and smoothness of communication between the Company and the customer

--

-----

--

---

-

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 6 -

1. Umum

1. General

a. Pendirian dan Informasi Umum

PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta No. 36 tanggal 30 Oktober 1999 dari Lieke Lianadevi Tukgali, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C3679.HT.01.01.TH.2000 tanggal 23 Februari 2000 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 69 tanggal 29 Agustus 2000, Tambahan No. 4955.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 137 tanggal 27 Juni 2013 dan Akta No. 158 tanggal 25 Juli 2013, keduanya dari Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan sesuai dengan ketentuan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) atau sekarang Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. IX.J.1. Perubahan ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-51073.AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 4 Oktober 2013.

Sesuai dengan pasal 3 dari Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang biro perjalanan wisata, mencakup perencanaan dan pengemasan komponen-komponen perjalanan wisata, penyelenggaraan dan penjualan paket wisata, penyediaan layanan pramuwisata, dan angkutan wisata.

a. Establishment and General Information

PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk(the Company) was established based on Notarial Deed No. 36 dated October 30, 1999 of Lieke Lianadevi Tukgali, S.H., public notary in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Law and Regulation of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C3679.HT.01.01.TH.2000 dated February 23, 2000 and was published in the State Gazette of the Republic of mIndonesia No. 69 dated August 29, 2000, Supplement No. 4955.

The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 137 dated June 27, 2013 and Notarial Deed No. 158 dated July 25, 2013 of Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., public notary in Jakarta, concerning the revisions in the Company’s Articles of Association to comply with the Regulation No. IX.J.1 of the Indonesian Capital Market and Financial Institutions Supervisory Board (Bapepam and LK) or now be Otoritas Jasa Keuangan (OJK). These amendments were approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU-51073.AH.01.02.Tahun 2013 dated October 4, 2013.

In accordance with article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activities is to engage mainly in businesses related to bureau tourism, including providing tour and travel packages and other related services, such as providing tour guides and tour transportation.

Perusahaan dan entitas anak (selanjutnya disebut Grup) tergabung dalam kelompok usaha Panorama Leisure. Perusahaan memulai usaha secara komersial pada bulan Januari 2000. Kantor pusat Perusahaan terletak di Komplek Roxi Mas Blok E 2/5-7, Jalan K.H. Hasyim Ashari 125, Jakarta Pusat dengan kantor pemasaran terletak di Jalan Tomang Raya No. 63, Jakarta Barat, sedangkan kantor cabang Perusahaan terletak di Jalan By Pass Ngurah Rai, Suwung, Denpasar, Bali; Jalan Adi Sucipto No. 43, Ampenan, Nusa Tenggara Barat; Jalan Sisingamangaraja XII No. 127 Kel. Sudirejo II Kec. Medan Kota; Jalan Bulukunyi No. 8, Makasar dan RT.012 RW.004 Kel. Gorontalo Kec. Komodo Kab. Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

The Company and its subsidiaries (collectively referred herein as the Group) operate under Panorama Leisure group of businesses. The Company started commercial operations in January 2000. Its head office is located at Komplek Roxi Mas Blok E 2/5-7, Jalan K.H. Hasyim Ashari 125, Central Jakarta, and with marketing office at Jalan Tomang Raya No. 63, West Jakarta, while the Company’s branch offices are located at Jalan By Pass Ngurah Rai, Suwung, Denpasar, Bali; Jalan Adi Sucipto No. 43, Ampenan, Nusa Tenggara Barat; Sisingamangaraja XII No. 127 Kel. Sudirejo II Kec. Medan Kota; Jalan Bulukunyi No. 8, Makasar and RT.012 RW.004 Kel. Gorontalo Kec. Komodo Kab. Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 7 -

Pemegang saham akhir Grup adalah PT Panorama Tirta Anugerah (berkedudukan di Indonesia).

The ultimate parent of the Group is PT Panorama Tirta Anugerah (incorporated in Indonesia).

Perusahaan memperoleh izin usaha sebagai biro perjalanan wisata dari Departemen Pariwisata, Seni dan Budaya berdasarkan Surat Keputusan No. Kep.394/BPW/12/1999 tanggal 16 Desember 1999; persetujuan kantor cabang biro perjalanan di Bali dari Departemen Pariwisata, Seni dan Budaya Propinsi Bali No. 1767/Kwl.Bali/Bd.1/VII/2000 tanggal 21 Juli 2000; persetujuan kantor cabang biro perjalanan di Nusa Tenggara Barat dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Nusa Tenggara Barat No. 556/26/BUDPAR-IV.CBPW tanggal 16 Januari 2002; persetujuan kantor cabang biro perjalanan di Medan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan No. 503/489.SK.HO.BR/BPW/MK/2010 tanggal 30 Desember 2010; persetujuan kantor cabang biro perjalanan di Makasar dari Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan No. 503/0020/SIUK-B/02/KPAP tanggal 14 Juni 2011 dan persetujuan kantor cabang biro perjalanan di Nusa Tenggara Timur dari Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan No. KKPT.503/41/V/2012 tanggal 1 Mei 2012.

The Company obtained the following licenses: business license to engage in bureau tourism from the Department of Tourism, Art and Culture based on Decision Letter No. Kep.394/BPW/12/1999; dated December 16, 1999; approval for branch office of tourism bureau in Bali from the Department of Tourism, Art and Culture of Bali Province No. 1767/Kwl.Bali/Bd.1/VII/2000 dated July 21, 2000; approval for branch office of tourism bureau in Nusa Tenggara Barat from the Culture and Tourism Agency of Nusa Tenggara Barat No. 556/26/BUDPAR-IV.CBPW dated January 16, 2002; approval for branch office of tourism bureau in Medan from the Culture and Tourism Agency of Medan City No. 503/489.SK.HO.BR/BPW/MK/2010 dated December 30, 2010; approval for branch office of tourism bureau in Makasar from Permit Administration Service Office No. 503/0020/SIUK-B/02/KPAP dated June 14, 2011 and approval for branch office of tourism bureau in Nusa Tenggara Timur from Permit Administration Service Office No. KKPT.503/41/V/2012 dated May 1, 2012.

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan b. Public Offering of Shares

Pada tanggal 25 Juni 2008, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) atau sekarang OJK dengan surat No. S-4091/BL/2008 untuk melakukan penawaran umum kepada masyarakat atas 215.000.000 saham Perusahaan seharga Rp 200 per saham. Pada tanggal 8 Juli 2008, seluruh saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

On June 25, 2008, the Company obtained the Notice of Effectivity from the Chairman of the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK) or currently OJK in his letter No. S-4091/BL/2008 for its offering to the public of 215,000,000 shares at Rp 200 per share. On July 8, 2008, all of these shares were listed in the Indonesia Stock Exchange.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 715.000.000 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.

As of December 31, 2014 and 2013, all of the Company’s shares totaling to 715,000,000 shares are listed in the Indonesia Stock Exchange.

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 8 -

c. Entitas Anak yang Dikonsolidasikan c. Consolidated Subsidiaries Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, entitas anak yang dikonsolidasikan termasuk persentase kepemilikan Perusahaan adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2014 and 2013, the subsidiaries which were consolidated, including the respective percentages of ownership held by the Company, are as follows:

Tahun Operasi

Jenis Usaha/ Komersial/Entitas Anak/ Domisili/ Nature of Start of CommercialSubsidiary Domicile Business Operations

2014 dan/and 2013 2014 2013

PT Destinasi Garuda Yogyakarta Biro perjalanan 2002 51,00 12.729.888.163 13.076.106.426 Wisata (DGW) wisata/

Tours and travel

PT Graha Jakarta Perdagangan umum/ Belum beroperasi/ 90,00 44.015.558.366 6.800.770.000 Destinasi (GD) General trading Pre operating

Jumlah Aset (Sebelum Eliminasi)/Total Assets (Before Elimination)Ownership Interest

Persentase Kepemilikan/

Percentage of

PT Destinasi Garuda Wisata (DGW) PT Destinasi Garuda Wisata (DGW) Pada tahun 2002, berdasarkan Akta No. 184 tanggal 27 Juni 2002 dari Rachmat Santoso, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan melakukan penyertaan sebesar 51,00% kepemilikan atau sebanyak 153 lembar saham DGW.

In 2002, based on Deed No. 184 dated June 27, 2002 of Rachmat Santoso, S.H., a public notary in Jakarta, the Company invested in 153 shares of DGW representing 51.00% ownership interest.

PT Graha Destinasi (GD) Berdasarkan Akta Pendirian PT Graha Destinasi (GD) No. 90 tanggal 19 Juli 2013 dari Edison Jingga, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Panorama Properti, pihak berelasi, menempatkan modal disetor masing-masing sebesar Rp 2.700.000.000 dan Rp 300.000.000 atau sebesar 2.700 saham dan 300 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per saham.

PT Graha Destinasi (GD) Based on the Deed of Establishment of PT Graha Destinasi (GD) No. 90 dated July 19, 2013 of Edison Jingga, S.H, a public notary in Jakarta, the Company and PT Panorama Properti, a related party, placed paid-up capital amounting to Rp 2,700,000,000 and Rp 300,000,000 or representing 2,700 shares and 300 shares, respectively, with nominal value of Rp 1,000,000 per share.

Pelepasan atas PT Duta Chandra Kencana (DCK)

Disposal of PT Duta Chandra Kencana (DCK)

Berdasarkan perjanjian jual beli tanggal 24 Mei 2013, Perusahaan menjual 14.594 saham atau 24,33% kepemilikan pada DCK kepada PT Panorama Tours Indonesia (PTI), pihak berelasi, dan enam (6) saham atau 0,01% kepemilikan kepada Ramajanto Tirtawisata, pihak berelasi, dengan harga jual Rp 20.732.000.000. Selisih antara harga jual dan nilai tercatat investasi pada DCK sebesar Rp 10.304.692.538 diakui sebagai bagian dari tambahan modal disetor pada bagian ekuitas.

Based on sales and purchase agreement dated May 24, 2013, the Company sold its 14,594 shares or 24.33% ownership interest in DCK to PT Panorama Tours Indonesia (PTI), a related party and six (6) shares or 0.01% ownership interest to Ramajanto Tirtawisata, a related party, at a total selling price of Rp 20,732,000,000. The difference between the selling price and the carrying value of the investment in DCK amounting to Rp 10,304,692,538 is presented as part of additional paid-in capital in the equity section.

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 9 -

Arus kas terkait pelepasan investasi pada DCK sebagai berikut:

The cash flows relating to disposal of investment in DCK follows:

Jumlah/Total

Nilai tercatat investasi pada DCK 10.427.307.462 Carrying value of investment in DCKSelisih nilai transaksi restrukturisasi Difference in value arising from restructuring transactions

entitas sepengendali 10.304.692.538 among entities under common cuntrolHarga penjualan 20.732.000.000 Selling priceDikurangi kas dan setara kas dari DCK Less cash and cash equivalents of DCK at the date

saat pelepasan (41.432.353) of disposal

Arus kas bersih dari pelepasan DCK 20.690.567.647 Net cash flows from the disposal of DCK

Ekuitas pada laba bersih DCK sebelum pelepasan sebesar Rp 296.594.412 disajikan sebagai "Ekuitas pada laba bersih entitas anak yang dilepaskan" pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Share in net income of DCK prior to disposal amounting to Rp 296,594,412 is presented as “Share in net income of a disposed subsidiary” in the 2013 consolidated statement of comprehensive income.

d. Karyawan, Direksi, dan Dewan Komisaris d. Employees, Directors, and Board of

Commissioners Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, berdasarkan Berita Acara Terakhir Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham sebagaimana didokumentasikan dalam Akta No. 174 tanggal 24 Juni 2014 dari Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., notaris di Jakarta, dan sebagaimana didokumentasikan dalam Akta No. 137 tanggal 27 Juni 2013 dari Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., notaris di Jakarta, susunan pengurus Perusahaan adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2014 and 2013, based on Minutes of the Extraordinary Stockholders’ Meeting as documented in Notarial Deed No. 174 dated June 24, 2014 of Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., public notary in Jakarta, and as documented in Notarial Deed No. 137 dated June 27, 2013 of Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., public notary in Jakarta, the Company’s management consists of the following:

Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama : Adhi Tirtawisata : President Commissioner Komisaris Independen : Augustine Constantine Robot : Independent Commissioner Komisaris : Budijanto Tirtawisata : Commissioner Direksi Directors Direktur Utama : Dharmayanto Tirtawisata : President Director Direktur : Rocky Wisuda Praputranto : Directors Hie Luang Kiauw

Sebagai Perusahaan publik, Perusahaan telah memiliki Komisaris Independen dan Komite Audit sebagaimana diwajibkan oleh Bapepam dan LK (sekarang Otoritas Jasa Keuangan). Komite Audit Perusahaan terdiri dari dua (2) anggota, dimana Augustine Constantine Robot yang menjabat sebagai Komisaris Independen juga menjadi Ketua Komite Audit.

As a public company, the Company has an Independent Commissioner and an Audit Committee as required by Bapepam-LK (currently Financial Services Authority). The Company’s Audit Committee consists of two (2) members, wherein Augustine Constantine Robot who acts as an Independent Commissioner is also the Chairman of the Audit Committee.

Personel manajemen kunci Grup terdiri dari Komisaris, Direksi, Manajer Umum dan Kepala Cabang.

Key management personnel of the Group consists of Commissioners, Directors, General Managers and Branch Heads.

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 10 -

Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan (tidak diaudit) adalah 442 karyawan tahun 2014 dan 440 karyawan tahun 2013. Jumlah rata-rata karyawan Grup (tidak diaudit) adalah 516 karyawan tahun 2014 dan 464 karyawan tahun 2013.

The Company had a total number of employees (unaudited) of 442 in 2014 and 440 in 2013. Total average number of employees of the Group (unaudited) is 516 in 2014 and 464 in 2013.

Laporan keuangan konsolidasian PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk dan entitas anak untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 25 Maret 2015. Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian tersebut.

The consolidated financial statements of PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk and its subsidiaries for the year ended December 31, 2014 were completed and authorized for issuance on March 25, 2015 by the Company’s Directors who are responsible for the preparation and presentation of the consolidated financial statements.

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan Penting 2. Summary of Significant Accounting and

Financial Reporting Policies a. Dasar Penyusunan dan Pengukuran

Laporan Keuangan Konsolidasian a. Basis of Consolidated Financial

Statements Preparation and Measurement

Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, meliputi pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK atau sekarang OJK) No. Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.

The consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards “SAK”, which comprise the statements and interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and Regulation No. VIII.G.7. regarding “Presentation and Disclosures of Public Companies’ Financial Statements” included in the Appendix of the Decree of the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam – LK or now OJK) No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012. Such consolidated financial statements are an English translation of the Group’s statutory report in Indonesia.

Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”.

The consolidated financial statements are prepared in accordance with the Statement of Financial Accounting Standard (“PSAK”) No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”.

Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas.

The measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies. The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing, and financing activities.

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 11 -

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013.

The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2014 are consistent with those adopted in the preparation of the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2013.

Mata uang yang digunakan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp) yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan.

The reporting and disclousure currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah (Rp) which is also the functional currency of the Company.

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi tertentu. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan di Catatan 3.

The preparation of consolidated financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates. It also requires management to exercise its judgment in the process of applying the Group’s accounting policies. The areas involving a higher degree of judgment or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the consolidated financial statements are disclosed in Note 3.

b. Prinsip Konsolidasi b. Principles of Consolidation

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak sebagaimana diungkapkan pada Catatan 1c.

The consolidated financial statements include the accounts of the Company and its subsidiaries mentioned in Note 1c.

Seluruh transaksi dan saldo akun antar Perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi) telah dieliminasi.

All significant intercompany transactions and account balances (including the related significant unrealized gains or losses) have been eliminated.

Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas kecuali, dalam keadaan yang jarang, dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Dalam kondisi tertentu, pengendalian juga ada ketika terdapat:

Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisitions, being the date on which the Company obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through subsidiaries, more than a half of the voting power of an entity unless, in exceptional circumstances, it can be clearly demonstrated that such ownership does not constitute control. Control also exists under certain circumstances when there is:

kekuasaan yang melebihi setengah hak

suara sesuai perjanjian dengan investor lain;

power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors;

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 12 -

kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;

power to govern the financial and operating policies of the entity under a statute or an agreement;

kekuasaan untuk menunjuk atau

mengganti sebagian besar direksi atau dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau

power to appoint or remove the majority of the members of the board directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body; or

kekuasaan untuk memberikan suara

mayoritas pada rapat direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi dan dewan komisaris atau organ tersebut.

power to cast the majority of votes at meetings of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by the board or body.

Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada Kepentingan Nonpengendali (KNP) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.

Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the non-controlling interest (NCI) even if that results in a deficit balance.

Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Grup:

In case of loss of control over a subsidiary, the Group:

menghentikan pengakuan aset

(termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak;

derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary;

menghentikan pengakuan jumlah

tercatat setiap KNP; derecognizes the carrying amount of any

NCI;

menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;

derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any;

mengakui nilai wajar pembayaran yang

diterima; recognizes the fair value of the

consideration received;

mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;

recognizes the fair value of any investment retained;

mengakui setiap perbedaan yang

dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam komponen laba rugi; dan

recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and

mereklasifikasi bagian induk

Perusahaan atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke komponen laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.

reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 13 -

KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas-entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which are presented in the consolidated statements of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statements of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the owners of the Company.

Transaksi dengan kepentingan nonpengendali yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dialihkan dengan bagian relatif atas nilai tercatat aset bersih entitas anak yang diakuisisi dicatat di ekuitas. Laba atau rugi dari pelepasan kepada kepentingan nonpengendali juga dicatat di ekuitas.

Transactions with NCI that do not result in loss of control are accounted for as equity transactions. The difference between the fair value of any consideration paid and the relevant share acquired of the carrying value of net assets of the subsidiary is recorded in equity. Gains or losses on disposals to NCI are also recorded in equity.

c. Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali c. Accounting for Business Combination

Among Entities Under Common Control

Entitas sepengendali adalah entitas yang secara langsung atau tidak langsung (melalui satu atau lebih perantara), mengendalikan, atau dikendalikan oleh atau berada di bawah pengendalian yang sama.

Entities under common control are parties which directly or indirectly (through one or more intermediaries) control, or are controlled by or are under the same control.

Kombinasi bisnis entitas sepengendali adalah kombinasi bisnis semua entitas atau bisnis yang bergabung, yang pada akhirnya dikendalikan oleh pihak yang sama (baik sebelum atau sesudah kombinasi bisnis) dan pengendaliannya tidak bersifat sementara.

Business combination of entities under common control is a business combination of all entities or combined businesses, which are ultimately controlled by the same party (prior or subsequent to the business combination), in which the control is not temporary.

Transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali, berupa pengalihan bisnis yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan merupakan perubahan kepemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi tersebut tidak menimbulkan laba atau rugi bagi kelompok usaha secara keseluruhan ataupun bagi entitas individual dalam kelompok usaha tersebut. Berhubung transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi kepemilikan atas bisnis yang dipertukarkan, maka transaksi tersebut diakui pada jumlah tercatat berdasarkan metode penyatuan kepemilikan.

Business combination transaction of entities under common control in form of business transfer with regard to reorganization of entities within the same group of companies does not result in a change of the economic substance of the ownership, in which the transaction does not incur gain or loss to the group as a whole or to the individual Company within the group. Therefore, the transaction is recognized at carrying value based on pooling of interest method.

Selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat dari setiap kombinasi bisnis entitas sepengendali disajikan dalam akun tambahan modal disetor pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

Any difference between amount of consideration transferred and the carrying value of each business combination of entities under common control is recognized as additional paid-in capital as part of equity section in the consolidated statement of financial position.

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 14 -

Entitas yang melepas bisnis, dalam pelepasan bisnis entitas sepengendali, mengakui selisih antara imbalan yang diterima dan jumlah tercatat bisnis yang dilepas dalam akun tambahan modal disetor pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

An entity which is disposing a business unit in connection with the disposal of a business unit of an entity under common control recognizes the difference between the consideration received and carrying amount of the disposed business unit as additional paid-in capital as part of equity section in the consolidated statement of financial position.

d. Penjabaran Mata Uang Asing d. Foreign Currency Translation

Mata Uang Fungsional dan Pelaporan Functional and Reporting Currencies

Akun-akun yang tercakup dalam laporan keuangan setiap entitas dalam Grup diukur menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsional).

Items included in the financial statements of each of the Group’s companies are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (the functional currency).

Transaksi dan Saldo Transactions and Balances

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan kedalam mata uang fungsional menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Laba atau rugi selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dan dari penjabaran pada kurs akhir tahun atas aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Foreign currency transactions are translated into the functional currency using the exchange rates prevailing at the dates of the transactions. Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of such transactions and from the translation at year end exchange rates of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are recognized in the consolidated statement of comprehensive income.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, kurs konversi yakni kurs tengah Bank Indonesia, yang digunakan oleh Grup adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2014 and 2013, the conversion rates used by the Group were the middle rates of Bank Indonesia as follows:

2014 2013

Euro (EUR) 15.133,27 16.821,44 Euro (EUR)Dolar Amerika Serikat (US$) 12.440,00 12.189,00 United States Dollar (US$)Dolar Australia (AU$) 10.218,23 10.875,66 Australian Dollar (AU$)Dolar Singapura (SG$) 9.422,11 9.627,99 Singapore Dollar (SG$)Dolar Hongkong (HK$) 1.603,68 1.571,92 Hongkong Dollar (HK$)Ringgit Malaysia (MYR) 3.561,93 3.707,69 Malaysian Ringgit (MYR)Yuan China (CNY) 2.033,01 1.999,22 China Yuan (CNY)

e. Transaksi Pihak Berelasi e. Transactions with Related Parties

Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup:

A related party is a person or entity that is related to the Group:

a. Orang atau anggota keluarga terdekat

mempunyai relasi dengan Grup jika orang tersebut:

a. A person or a close member of that person's family is related to the Group if that person:

(i) memiliki pengendalian atau

pengendalian bersama atas Grup; (i) has control or joint control over the

Group;

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 15 -

(ii) memiliki pengaruh signifikan atas Grup; atau

(ii) has significant influence over the Group; or

(iii) personil manajemen kunci Grup

atau entitas induk Perusahaan. (iii) is a member of the key management

personnel of the reporting entity or of a parent of the Group.

b. Suatu entitas berelasi dengan Grup jika

memenuhi salah satu hal berikut: b. An entity is related to the Group if any of

the following conditions applies:

(i) Entitas dan Grup adalah anggota dari kelompok usaha yang sama.

(i) The entity and the Group are members of the same group.

(ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi

atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

(ii) One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).

(iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.

(iii) Both entities are joint ventures of the same third party.

(iv) Satu entitas adalah ventura

bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.

(iv) One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.

(v) Entitas tersebut adalah suatu

program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari Grup atau entitas yang terkait dengan Grup. Jika Grup adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan Grup.

(v) The entity is a post-employment defined benefit plan for the benefit of employees of either the Group or an entity related to the Group. If the Group is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the Group.

(vi) Entitas yang dikendalikan atau

dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).

(vi) The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).

(vii) Orang yang diidentifikasi dalam

huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

(vii) A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).

Semua transaksi signifikan dengan pihak berelasi diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.

All significant transactions with related parties are disclosed in the consolidated financial statements.

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 16 -

f. Kas dan Setara Kas f. Cash and Cash Equivalents

Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya.

Cash consists of cash on hand and in banks. Cash equivalents are short-term, highly liquid investments that are readily convertible to known amounts of cash with original maturities of three (3) months or less from the date of placements, and which are not used as collateral and are not restricted.

g. Instrumen Keuangan g. Financial Instruments

Grup mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan yang reguler atas instrumen keuangan diakui pada tanggal transaksi.

The Group recognizes a financial asset or a financial liability in the consolidated statement of financial position if, and only if, it becomes a party to the contractual provisions of the instrument. All regular way purchases and sales of financial instruments are recognized on the transaction date.

Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan termasuk biaya transaksi, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

Financial instruments are recognized initially at fair value, which is the fair value of the consideration given (in case of an asset) or received (in case of a liability). The fair value of the consideration given or received is determined by reference to the transaction price or other market prices. If such market prices are not reliably determinable, the fair value of the consideration is estimated as the sum of all future cash payments or receipts, discounted using the prevailing market rates of interest for similar instruments with similar maturities. The initial measurement of financial instruments, except for financial instruments at fair value through profit and loss (FVPL), includes transaction costs.

Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif.

Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issue of financial liability and they are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest rate method.

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 17 -

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Grup mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Effective interest rate method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability and allocating the interest income or expense over the relevant period by using an interest rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the instruments or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial instruments. When calculating the effective interest rate, the Group estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instruments excluding future credit losses and includes all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate.

Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih.

Amortized cost is the amount at which the financial asset or financial liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest rate method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, minus any reduction for impairment.

Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Grup mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, dan liabilitas keuangan lain-lain; dan melakukan evaluasi kembali atas kategori-kategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan.

The classification of the financial instruments depends on the purpose for which the instruments were acquired and whether they are quoted in an active market. At initial recognition, the Group classifies its financial instruments in the following categories: financial assets at FVPL, loans and receivables, held-to-maturity (HTM) investments, available for sale (AFS) financial assets, financial liabilities at FVPL, and other financial liabilities; and, where allowed and appropriate, re-evaluates such classifications at every reporting date.

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 18 -

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Grup hanya memiliki aset keuangan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang serta liabilitas keuangan dalam kategori liabilitas keuangan lain-lain. Oleh karena itu, kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi tidak diungkapkan.

As of December 31, 2014 and 2013, the Group has classified financial assets as loans and receivables and financial liabilities as other financial liabilities. Accordingly, accounting policies related to financial assets at FVPL, HTM investments, AFS financial assets, and financial liabilities at FVPL are not disclosed.

Penentuan Nilai Wajar Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models), dan model penilaian lainnya.

Determination of Fair Value The fair value of financial instruments traded in active markets at the consolidated statements of financial position date is based on their quoted market price or dealer price quotations (bid price for long positions and ask price for short positions), without any deduction for transaction costs. When current bid and asking prices are not available, the price of the most recent transaction is used since it provides evidence of the current fair value as long as there has not been a significant change in economic circumstances since the time of the transaction. For all other financial instruments not listed in an active market, the fair value is determined by using appropriate valuation techniques. Valuation techniques include net present value techniques, comparison to similar instruments for which market observable prices exist, options pricing models, and other relevant valuation models.

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 19 -

Laba/Rugi Hari ke-1 “Day 1” Profit/Loss Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Grup mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi hari ke-1) dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian apabila data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk masing-masing transaksi, Grup menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1 yang sesuai.

Where the transaction price in a non-active market is different from the fair value of other observable current market transactions in the same instrument or based on a valuation technique whose variables include only data from observable market, the Group recognizes the difference between the transaction price and fair value (a “Day 1” profit/loss) in the consolidated statements of comprehensive income unless it qualifies for recognition as some other type of asset. In cases where the data is not observable, the difference between the transaction price and model value is only recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the inputs become observable or when the instrument is derecognized. For each transaction, the Group determines the appropriate method of recognizing the “Day 1” profit/loss amount.

Aset Keuangan Financial Assets Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Loans and Receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset tersedia untuk dijual.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. They are not entered into with the intention of immediate or short-term resale and are not classified as financial assets at FVPL, HTM investments, or AFS financial assets.

Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

After initial measurement, loans and receivables are subsequently measured at amortized cost using the effective interest method, less allowance for impairment. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees and costs that are an integral part of the effective interest rate. The amortization is included as part of interest income in the consolidated statements of comprehensive income. The losses arising from impairment are recognized in the consolidated statements of comprehensive income.

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 20 -

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, kategori ini meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, uang jaminan, dan piutang pihak berelasi non-usaha yang dimiliki oleh Grup.

As of December 31, 2014 and 2013, the Group’s cash and cash equivalents, trade accounts receivable, other accounts receivable, guarantee deposit and due from related parties are classified in this category.

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Liabilitas Keuangan Lain-lain Other Financial Liabilities Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

This category pertains to financial liabilities that are not held for trading or not designated at FVPL upon the inception of the liability.

Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain, jika substansi perjanjian kontraktual mengharuskan Grup untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan.

Issued financial instruments or their components, which are not classified as financial liabilities at FVPL, are classified as other financial liabilities, where the substance of the contractual arrangement results in the Group having an obligation either to deliver cash or another financial asset to the holder, or to satisfy the obligation other than by the exchange of a fixed amount of cash or another financial asset for a fixed number of own equity shares.

Liabilitas keuangan lain-lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga efektif atas premi, diskonto, dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Other financial liabilities are recognized initially at fair value and are subsequently carried at amortized cost, taking into account the impact of applying the effective interest method of amortization (or accretion) for any related premium, discount, and any directly attributable transaction costs.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, kategori ini meliputi utang bank (jangka pendek dan panjang), utang usaha, beban akrual, utang pihak berelasi non-usaha, utang pembelian aset tetap, dan utang lain-lain kepada pihak ketiga yang dimiliki oleh Grup.

As of December 31, 2014 and 2013, the Group’s bank loans (short and long-term), trade accounts payable, accrued expenses, due to related parties, liabilities for purchases of property and equipment, and other payables to third parties are classified in this category.

Saling Hapus Instrumen Keuangan

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

Offsetting of Financial Instruments Financial assets and liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable right to offset the recognized amounts and there is intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 21 -

Penurunan Nilai Aset Keuangan Impairment of Financial Assets Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, manajemen Grup menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai.

The Group’s management assesses at each consolidated statement of financial position date whether a financial asset or group of financial assets is impaired.

Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

The management first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the management determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and that group of financial assets is collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment, and for which an impairment loss is or continues to be recognized, are not included in a collective assessment of impairment.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun cadangan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

If there is an objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial asset’s original effective interest rate (i.e., the effective interest rate computed at initial recognition). The carrying amount of the asset is reduced either directly or through the use of an allowance account. The amount of loss is charged to the consolidated statements of comprehensive income.

Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut.

If, in a subsequent year, the amount of the impairment loss decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed. Any subsequent reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statements of comprehensive income, to the extent that the carrying value of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date.

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 22 -

Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan

Derecognition of Financial Assets and Liabilities

(1) Aset Keuangan (1) Financial Assets

Aset keuangan (atau bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika:

Financial asset (or, where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when:

a. Hak kontraktual atas arus kas

yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;

a. The rights to receive cash flows from the asset have expired;

b. Grup tetap memiliki hak untuk

menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung kewajiban kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau

b. The Group retains the right to receive cash flows from the asset, but has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; or

c. Grup telah mentransfer haknya

untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.

c. The Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset and either (i) has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (ii) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.

Ketika Grup telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan Grup dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Grup.

Where the Group has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a pass-through arrangement, and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor the transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Group continuing involvement in the asset. Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Group could be required to repay.

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 23 -

(2) Liabilitas Keuangan (2) Financial Liabilities Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir dibatalkan, atau telah kadaluarsa. Jika liabilitas keuangan tertentu digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama namun dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang ada saat ini, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dianggap sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal. Pengakuan timbulnya liabilitas keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan awal dengan yang baru diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged, cancelled, or has expired. Where an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability. The recognition of a new liability and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the consolidated statements of comprehensive income.

h. Biaya Dibayar Dimuka h. Prepaid Expenses

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.

i. Properti Investasi i. Investment Properties

Properti investasi, kecuali tanah, diukur sebesar biaya perolehan, termasuk biaya transaksi, setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan kerugian cadangan kerugian penurunan nilai, jika ada. Properti investasi tanah diukur sebesar biaya perolehan, termasuk biaya transaksi, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai, jika ada, dan tidak disusutkan. Jumlah tercatat termasuk biaya penggantian untuk bagian tertentu dari properti investasi yang telah ada pada saat beban terjadi, jika kriteria pengakuan terpenuhi, dan tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari properti investasi.

Investment properties, except for land, are measured at cost, including transaction costs, less accumulated depreciation and any impairment loss. Investment properties in land is measured at cost, including transaction costs, less any impairment loss and is not depreciated. The carrying amount includes the cost of replacing part of an existing investment property at the time that cost is incurred if the recognition criteria are met; and excludes the costs of day-to-day servicing of an investment property.

Properti investasi, kecuali tanah, disusutkan menggunakan metode garis lurus sepanjang estimasi masa manfaatnya selama dua puluh (20) tahun.

Investment properties, except for land, are depreciated over its estimated useful life of twenty (20) years using the straight-line method.

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 24 -

Properti investasi dihentikan pengakuannya (dikeluarkan dari laporan posisi keuangan konsolidasian) pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.

Investment properties are derecognized when either they have been disposed of or when the investment property is permanently withdrawn from use and no future economic benefit is expected from its disposal. Any gains or losses on the retirement or disposal of an investment property are recognized in the consolidated statements of comprehensive income in the year of retirement or disposal.

Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan, yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, atau dimulainya sewa operasi ke pihak lain. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan, yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.

Transfers are made to investment properties when, and only when, there is a change in use, evidenced by ending of owner-occupation, or commencement of an operating lease to another party. Transfers are made from investment properties when, and only when, there is a change in use, evidenced by commencement of owner-occupation or commencement of development with a view to sale.

j. Aset Tetap j. Property and Equipment

Pemilikan Langsung Direct Acquisition

Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.

Property and equipment, except land, are carried at cost, excluding day to day servicing, less accumulated depreciation and any impairment in value. Land is not depreciated and is stated at cost less any impairment in value.

Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.

The initial cost of property and equipment consists of its purchase price, including import duties and taxes and any directly attributable costs in bringing the property and equipment to its working condition and location for its intended use.

Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah, dan biaya ini tidak disusutkan. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset tidak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah.

Initial legal costs incurred to obtain legal rights are recognized as part of the acquisition cost of the land, and these costs are not depreciated. Costs related to renewal of land rights are recognized as intangible assets and amortized during the period of the land rights.

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 25 -

Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap.

Expenditures incurred after the property and equipment have been put into operations, such as repairs and maintenance costs, are normally charged to operations in the year such costs are incurred. In situations where it can be clearly demonstrated that the expenditures have resulted in an increase in the future economic benefits expected to be obtained from the use of the property and equipment beyond its originally assessed standard of performance, the expenditures are capitalized as additional costs of property and equipment.

Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut:

Depreciation is computed on a straight-line basis over the property and equipment’s useful lives as follows:

Tahun/Years

Bangunan dan prasarana Peralatan dan perlengkapan Kendaraan bermotor

20 2 - 8 4 - 8

Buildings and infrastructures Furniture and fixtures Vehicles

Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya.

The carrying values of property and equipment are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that the carrying values may not be recoverable.

Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya.

When each major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the item of property and equipment as a replacement if the recognition criteria are satisfied. Such major inspection is capitalized and amortized over the next major inspection activity.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan dan amortisasi serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun terjadinya penghentian pengakuan.

An item of property and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. When assets are sold or retired, the cost and related accumulated depreciation and amortization and any impairment loss are eliminated from the accounts. Any gains or loss arising from de-recognition of property and equipment (calculated as the difference between the net disposal proceeds, if any, and the carrying amount of the item) is included in the consolidated statements of comprehensive income in the year the item is derecognized.

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 26 -

Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan dan amortisasi ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.

The asset’s residual values, useful lives, and depreciation and amortization method are reviewed and adjusted if appropriate, at each financial year end.

Aset Tetap Dalam Rangka Perjanjian Bangun, Kelola dan Alih (Build, Operate and Transfer atau BOT).

Properties Under Build, Operate and Transfer (BOT) Agreement

Aset tetap dalam rangka perjanjian bangun, kelola, dan alih dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai aset, jika ada. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama periode perjanjian BOT, yaitu dua puluh (20) tahun.

Properties under build, operate, and transfer (BOT) agreement are stated at cost, less accumulated depreciation and any impairment in value. Depreciation is computed using the straight-line method over the period of the BOT agreements of twenty (20) years.

k. Transaksi Sewa k. Lease Transactions

Penentuan apakah suatu kontrak merupakan atau mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk menggunakan aset tersebut.

The determination of whether an arrangement is or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date of whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset or assets and the arrangement conveys a right to use the asset.

Evaluasi ulang atas perjanjian sewa dilakukan setelah tanggal awal sewa hanya jika salah satu kondisi berikut terpenuhi:

A reassessment is made after inception of the lease only if one of the following applies:

a. Terdapat perubahan dalam

persyaratan perjanjian kontraktual, kecuali jika perubahan tersebut hanya memperbarui atau memperpanjang perjanjian yang ada;

b. Opsi pembaruan dilakukan atau

perpanjangan disetujui oleh pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian, kecuali ketentuan pembaruan atau perpanjangan pada awalnya telah termasuk dalam masa sewa;

c. Terdapat perubahan dalam penentuan

apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada suatu aset tertentu; atau

d. Terdapat perubahan substansial atas

aset yang disewa.

a. there is a change in contractual terms, other than a renewal or extension of the agreement;

b. a renewal option is exercised or extension granted, unless the term of the renewal or extension was initially included in the lease term;

c. there is a change in the determination of whether the fulfillment is dependent on a specified asset; or

d. there is a substantial change to the asset.

Apabila evaluasi ulang telah dilakukan, maka akuntansi sewa harus diterapkan atau dihentikan penerapannya pada tanggal dimana terjadi perubahan kondisi pada skenario a, c, atau d dan pada tanggal pembaharuan atau perpanjangan sewa pada skenario b.

Where a reassessment is made, lease accounting shall commence or cease from the date when the change in circumstances gave rise to the reassessment for scenarios a, c, or d and the date of renewal or extension period for scenario b.

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 27 -

Grup sebagai Lessor Group as Lessor

Sewa dimana Grup tetap mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Biaya langsung awal yang dapat diatribusikan secara langsung dengan negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke nilai tercatat aset sewaan dan diakui ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan selama masa sewa sesuai dengan dasar pengakuan pendapatan sewa.

Leases where the Group retains substantially all the risks and benefits of the ownership of the asset are classified as operating leases. Initial directs costs incurred in negotiating an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized over the lease term in the same basis as rental income.

Grup sebagai Lessee Group as Lessee

Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.

Operating lease payments are recognized as an expense in the consolidated statements of comprehensive income on a straight-line basis over the lease term.

l. Biaya Emisi Saham l. Stock Issuance Costs

Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang akun tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi.

Stock issuance costs are deducted from the additional paid-in capital portion of the related proceeds from issuance of shares and are not amortized.

m. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan m. Impairment of Non-Financial Assets

Pada setiap akhir periode pelaporan tahunan, Grup menelaah apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat uji tahunan penurunan nilai aset perlu dilakukan, maka Grup membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.

The Group assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.

Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang secara signifikan independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dinyatakan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menghitung nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, transaksi pasar kini juga diperhitungkan, jika tersedia.

An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or cash generating unit’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income as “impairment losses”. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available.

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 28 -

Jika transaksi pasar kini tidak tersedia, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini harus didukung oleh metode penilaian tertentu (valuation multiples) atau indikator nilai wajar lain yang tersedia.

If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.

Kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.

Impairment losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.

Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk mengetahui apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Grup mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya dipulihkan hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukanjumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pemulihan tersebut dibatasi sehingga nilai tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun-tahun sebelumnya. Pemulihan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.

An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset may not longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statements of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.

n. Pengakuan Pendapatan dan Beban n. Revenue and Expense Recognition

Pendapatan diakui apabila besar kemungkinan manfaat ekonomis akan mengalir ke Grup dan pendapatan tersebut dapat diukur secara andal. Kriteria pengakuan tersebut harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui:

Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized:

Pendapatan diakui pada saat penyerahan jasa kepada pelanggan. Uang muka yang diterima dari pelanggan diklasifikasikan ke dalam akun pendapatan diterima dimuka dan akan diakui sebagai pendapatan pada saat jasa diserahkan.

Revenue is recognized when the services are rendered to the customers. Advances received from customers are classified as advances received and will be recognized as income when the services are rendered.

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 29 -

Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima dari penjualan jasa dalam kegiatan usaha normal Grup.

Revenue is measured as the fair value of the consideration received or receivable for the sale of services in the ordinary course of the Group’s activities.

Pendapatan sewa diakui sejalan dengan berlalunya waktu atau selama periode sewa atau penggunaan aset yang bersangkutan.

Rental revenue is recognized on a straight-line basis over the period the assets are leased or used by other parties.

Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).

Expenses are recognized when incurred (accrual basis).

Pendapatan bunga dan beban bunga dari instrumen keuangan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif.

Interest income and interest expense for all financial instruments are recognized in the consolidated statements of comprehensive income on accrual basis using the effective interest rate method.

Biaya transaksi yang terjadi dan dapat diatribusikan secara langsung terhadap perolehan atau penerbitan instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diamortisasi sepanjang umur instrumen keuangan menggunakan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi terkait aset keuangan, dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi terkait liabilitas keuangan.

Transaction costs that are directly attributable to acquisition or issuance of financial instruments not measured at FVPL are amortized over the life of financial instruments using the effective interest rate method and recorded as part of interest income for transaction costs directly attributable to financial assets, and as part of interest expense for transaction costs related to financial liabilities.

o. Imbalan Kerja o. Employee Benefits

Imbalan Kerja Jangka Pendek Short-term Employee Benefits Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, dan tunjangan lainnya. Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai liabilitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar dan sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.

Short-term employee benefits are in the form of wages, salaries, and others allowance. Short-term employee benefits are recognized at its undiscounted amount as a liability, after deducting any amount already paid, in the consolidated statements of financial position and as an expense in the consolidated statements of comprehensive income.

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 30 -

Imbalan Kerja Jangka Panjang Long-term Employee Benefits Imbalan kerja jangka panjang merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini liabilitas imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan, dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian atau perubahan asumsi aktuarial yang melebihi batas koridor atau lebih besar daripada 10% dari nilai kini imbalan pasti dibebankan atau dikreditkan ke komponen laba rugi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan, sampai imbalan tersebut menjadi hak karyawan (vested).

Long-term employee benefits are unfunded defined-benefit plans which amounts are determined based on years of service and salaries of the employees at the time of pension. The actuarial valuation method used to determine the present value of defined-benefit obligations, related current service costs and past service costs is the Projected Unit Credit. Current service costs, interest costs, vested past service costs, and effects of curtailments and settlements (if any) are charged directly to current operations. Past service costs which are not yet vested and actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions in excess of the corridor or greater of 10% of the present value of the defined benefit obligation are charged or credited to profit or loss over the employees expected average remaining working lives, until the benefits become vested.

p. Pajak Penghasilan p. Income Tax

Pajak Penghasilan Final Final Income Tax

Sesuai dengan peraturan perundangan perpajakan, pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak lagi dilaporkan sebagai pendapatan kena pajak, dan semua beban sehubungan dengan pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak boleh dikurangkan. Di lain pihak, baik pendapatan maupun beban tersebut dipakai dalam perhitungan laba rugi menurut akuntansi. Oleh karena itu, tidak terdapat perbedaan temporer sehingga tidak diakui adanya aset atau liabilitas pajak tangguhan.

In accordance with the tax laws and regulations, income subject to final income tax is not to be reported as taxable income and all expenses related to income subject to final income tax are not deductible. However, such income and expenses are included in the profit and loss calculation for accounting purposes. Accordingly, no temporary difference, deferred tax asset and liability are recognized.

Beban pajak atas pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan final diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan.

The current tax expense on income subject to final income tax is recognized in proportion to the total income recognized during the year for accounting purposes.

Selisih antara jumlah pajak penghasilan final terutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau utang pajak.

The difference between the amount of final income tax payable and the amount charged as current tax in the consolidated statements of comprehensive income is recognized either as prepaid taxes or taxes payable, accordingly.

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 31 -

Pajak Penghasilan Tidak Final Nonfinal Income Tax

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan serta rugi fiskal yang dapat dikompensasikan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to the differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and carryforward tax benefit of unused fiscal losses, to the extent that it is most likely that it will be utilized to reduce future taxable income.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at the consolidated statements of financial position date. Deferred tax is charged to or credited in the consolidated statements of comprehensive income, except when it relates to items charged to or credited directly in equity, in which case the deferred tax is also charged or credited directly to equity.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.

Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated statements of financial position, except if these are for different legal entities, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.

Perubahan atas liabilitas pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan diterima atau, jika banding diajukan oleh Grup, ketika hasil banding telah ditentukan.

Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Group, when the result of the appeal is determined.

q. Laba Per Saham q. Earnings Per Share

Laba per saham dihitung dengan membagi laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perusahaan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Earnings per share are computed by dividing net income attributable to owners of the Company by the weighted average number of shares outstanding during the year.

r. Informasi Segmen r. Segment Information

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian.

Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements.

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 32 -

Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal komponen-komponen Grup yang secara berkala dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya ke dalam segmen dan penilaian kinerja Grup.

Operating segments are identified on the basis of internal reports about components of the Group that are regularly reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the segments and to assess their performances.

Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:

An operating segment is a component of an entity:

a) Yang terlibat dalam aktivitas bisnis

untuk memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);

a) That engages in business activities which it may earn revenue and incur expenses (including revenue and expenses relating to the transaction with other components of the same entity);

b) Hasil operasinya dikaji ulang secara

reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan

b) Whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and

c) Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.

c) For which discrete financial information is available.

Informasi yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan alokasi sumber daya dan penilaian kinerjanya lebih difokuskan pada kategori masing-masing produk, yang mana serupa dengan segmen usaha yang dilaporkan pada periode terdahulu.

Information reported to the chief operating decision maker for the purpose of resources allocation and assessment of its performance is more specifically focused on the category of each product, which is similar to the business segment information reported in the prior period.

3. Penggunaan Estimasi, Pertimbangan, dan Asumsi Manajemen

3. Management Use of Estimates, Judgments, and Assumptions

Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan konsolidasian, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan, dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut didasarkan pada pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan.

In the application of the Group’s accounting policies, which are described in Note 2 to the consolidated financial statements, management is required to make estimates, judgments, and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant.

Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan, dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berpengaruh terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.

Management believes that the following represent a summary of the significant estimates, judgments, and assumptions made that affected certain reported amounts of and disclosures in the consolidated financial statements:

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 33 -

Pertimbangan Judgments Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:

The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:

a. Mata Uang Fungsional a. Functional Currency

Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup, manajemen telah membuat pertimbangan untuk menentukan mata uang fungsional.

In the process of applying the Group’s accounting policies, management has made judgment on the determination of functional currency.

Mata uang fungsional Perusahaan dan entitas anak adalah mata uang lingkungan ekonomi utama dimana masing-masing entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah yang paling mempengaruhi harga jual barang dan jasa, dan mata uang dari negara yang kekuatan persaingan dan peraturannya sebagian besar menentukan harga jual barang dan jasa entitas, dan merupakan mata uang yang mana dana dari aktivitas pendanaan dihasilkan.

The functional currency of the Company and its subsidiaries is the currency of the primary economic environment in which each of them operates. It is the currency, among others, that mainly influences sales prices for goods and services, and of the country whose competitive forces and regulations mainly determine the sales prices of its goods and services, and the currency in which funds from financing activities are generated.

b. Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

b. Classification of Financial Assets and Financial Liabilities

Grup menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan menilai apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55. Aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2.

The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55. Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2.

c. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset

Keuangan c. Allowance for Impairment of Financial Assets

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Grup secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).

The Group assesses at each consolidated statement of financial position date, whether there is objective evidence that a financial asset is impaired (uncollectible).

Cadangan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan.

The level of allowance is based on past collection experience and other factors that may affect collectibility such as the probability of insolvency or significant financial difficulties of the debtors or significant delay in payments.

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 34 -

Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah cadangan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.

If there is an objective evidence of impairment, timing and collectible amounts are estimated based on historical loss data. An allowance is provided on accounts specifically identified as impaired. Evaluation of receivables to determine the total allowance to be provided is performed periodically during the year. Therefore, the timing and amount of allowance for impairment recorded at each period might differ based on the judgments and estimates that have been used.

Nilai tercatat pinjaman yang diberikan dan piutang Grup tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

The carrying value of the Group’s loans and receivables as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:

2014 2013

Kas dan setara kas 9.901.976.945 19.683.167.890 Cash and cash equivalentsPiutang usaha - bersih 33.841.315.757 61.203.049.395 Trade accounts receivable - netPiutang lain-lain 1.889.807.887 1.236.090.913 Other accounts receivable Piutang pihak berelasi non-usaha 12.067.687.348 21.383.572.516 Due from related partiesUang jaminan 4.500.000.000 3.283.122.750 Guarantee deposits

Jumlah 62.200.787.937 106.789.003.464 Total

d. Komitmen Sewa d. Lease Commitments

Grup sebagai Lessor Group as Lessor

Grup telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa. Grup menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Grup menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut.

The Group has entered into various commercial lease agreements. The Group has determined that these are operating leases since the Group bears substantially all the significant risks and rewards of ownership of the related assets.

Grup sebagai Lessee Group as Lessee

Grup telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa. Grup menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Grup tidak menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut.

The Group has entered into various commercial lease agreements. The Group has determined that these are operating leases since the Group does not bear substantially all the significant risks and rewards of ownership of the related assets.

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 35 -

e. Pajak Penghasilan e. Income Taxes

Pertimbangan yang signifikan dibutuhkan untuk menentukan jumlah pajak penghasilan. Terdapat sejumlah transaksi dan perhitungan yang menimbulkan ketidakpastian penentuan jumlah pajak penghasilan karena interpretasi atas peraturan pajak yang berbeda. Jika hasil pemeriksaan pajak berbeda dengan jumlah yang sebelumnya telah dibukukan, maka selisih tersebut akan berdampak terhadap aset dan liabilitas pajak kini dan tangguhan dalam periode dimana hasil pemeriksaan tersebut terjadi.

Significant judgment is required in determining the provision for income taxes. There are many transactions and calculations for which the ultimate tax determination is uncertain due to different interpretation of tax regulations. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recorded, such differences will have an impact on the current and deferred income tax assets and liabilities in the period in which such determination is made.

Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Grup. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi:

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes on circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur:

a. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas

Keuangan a. Fair Value of Financial Assets and Financial

Liabilities

Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti-bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.

Indonesian Financial Accounting Standards require measurement of certain financial assets and liabilities at fair value, and the disclosure requires the use of estimates. Significant component of fair value measurement is determined based on verifiable objective evidence (i.e. foreign exchange rate, interest rate), while timing and amount of changes in fair value might differ due to different valuation method used.

Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 19.

The fair value of financial assets and financial liabilities are set out in Note 19.

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 36 -

b. Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap dan Properti Investasi

b. Estimated Useful Lives of Property and Equipment and Investment Properties

Masa manfaat dari masing-masing aset tetap dan properti investasi Grup diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian, usang secara teknis atau komersial, serta keterbatasan hak atau pembatasan lainnya terhadap penggunaan aset. Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan waktu terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang disebutkan di atas. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap aset akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset.

The useful life of each of the item of the Group’s property and equipment and investment properties are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on a collective assessment of similar business, internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence, and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above. A reduction in the estimated useful life of any item of such assets would increase the recorded depreciation and decrease the carrying values of these assets.

Tidak terdapat perubahan dalam estimasi masa manfaat aset selama tahun berjalan.

There is no change in the estimated useful lives of these assets during the year.

Nilai tercatat aset tetap dan properti investasi pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

The carrying value of property and equipment and investment properties as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:

2014 2013

Aset tetap (Catatan 11) 119.244.828.946 127.325.626.044 Property and equipment (Note 11)Properti investasi (Catatan 12) 4.125.939.582 3.725.736.194 Investment properties (Note 12)

Jumlah 123.370.768.528 131.051.362.238 Total

c. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan c. Impairment of Non-Financial Assets

Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Grup.

Impairment review is performed when certain impairment indicators are present. Determining the fair value of assets requires the estimation of cash flows expected to be generated from the continued use and ultimate disposition of such assets. Any significant changes in the assumptions used in determining the fair value may materially affect the assessment of recoverable values and any resulting impairment loss could have a material impact on results of operations.

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 37 -

Nilai tercatat aset non-keuangan tersebut pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

The carrying value of non-financial assets as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:

2014 2013

Aset tetap (Catatan 11) 119.244.828.946 127.325.626.044 Property and equipment (Note 11)Properti investasi (Catatan 12) 4.125.939.582 3.725.736.194 Investment properties (Note 12)

Jumlah 123.370.768.528 131.051.362.238 Total

d. Imbalan Pasca-Kerja d. Long-term Employee Benefits

Penentuan liabilitas dan imbalan pasca-kerja dipengaruhi oleh asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsi-asumsi tersebut dijelaskan dalam Catatan 28 dan mencakup, antara lain, tingkat diskonto dan tingkatkenaikan gaji. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Grup diakumulasi dan diamortisasi ke masa depan dan oleh karena itu, secara umum berdampak pada beban yang diakui dan liabilitas yang tercatat pada periode-periode mendatang. Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan adalah tepat dan wajar, namun demikian, perbedaan signifikan pada hasil aktual, atau perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah liabilitas imbalan kerja jangka panjang. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, liabilitas imbalan kerja jangka panjang masing-masing sebesar Rp 5.113.449.061 dan Rp 3.715.041.301 (Catatan 28).

The determination of the obligation and long-term employee benefits liability is dependent on the selection of certain assumptions used by actuary in calculating such amounts. Those assumptions are described in Note 28 and include, among others, discount rate andrate of salary increase. Actual results that differ from the Group’s assumptions are accumulated and amortized over future periods and therefore, generally affect the recognized expense and recorded obligation in such future periods. While it is believed that the Group’s assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in actual experience or significant changes in assumptions may materially affect the amount of long-term employee benefits liability. As of December 31, 2014 and 2013, long-term employee benefits liability amounted to Rp 5,113,449,061 and Rp 3,715,041,301 (Note 28).

e. Aset Pajak Tangguhan e. Deferred Tax Assets

Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo aset pajak tangguhan dikemukakan di Catatan 29.

Deferred tax assets are recognized for all temporary differences between the financial statements’ carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective taxes bases to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies. As of December 31, 2014 and 2013, the carrying amounts of deferred tax assets are set out in Note 29.

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 38 -

4. Kas dan Setara Kas 4. Cash and Cash Equivalents

2014 2013

Kas Cash on handRupiah 586.042.239 1.886.985.644 RupiahMata uang asing (Catatan 32) Foreign currencies (Note 32)

Dolar Amerika Serikat 4.787.688.038 4.452.151.374 United States DollarDolar Singapura 73.573.488 107.798.794 Singapore DollarEuro 55.026.330 166.209.492 EuroMata uang asing lainnya 32.629 2.101.892 Other foreign currencies

Jumlah Kas 5.502.362.724 6.615.247.196 Total Cash on hand

Bank Cash in banksRupiah Rupiah

PT Bank Central Asia Tbk 778.507.400 907.971.165 PT Bank Central Asia TbkPT ANZ Panin Bank 723.738.839 759.558.477 PT ANZ Panin BankPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 413.777.384 197.350.131 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank Internasional Indonesia Tbk 237.446.802 192.007.692 PT Bank Internasional Indonesia TbkPT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 44.576.641 14.123.896 PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkPT Bank Panin Tbk 16.383.102 - PT Bank Panin Tbk

2.214.430.168 2.071.011.361

Mata uang asing (Catatan 32) Foreign currencies (Note 32)Dolar Amerika Serikat United States Dollar

PT ANZ Panin Bank 1.158.000.870 763.829.663 PT ANZ Panin BankPT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 31.662.039 8.699.653 PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkPT Bank Permata Tbk 6.534.137 16.246.718 PT Bank Permata Tbk

Euro Euro PT Bank Central Asia Tbk 517.198.551 16.708.169 PT Bank Central Asia TbkPT ANZ Panin Bank 440.228.943 167.487.317 PT ANZ Panin Bank

Dolar Singapura Singapore DollarPT Bank Central Asia Tbk 11.496.193 17.365.323 PT Bank Central Asia Tbk

Yuan China China Yuan PT Bank Central Asia Tbk 13.861.062 - PT Bank Central Asia Tbk

Dolar Australia Australian DollarPT ANZ Panin Bank 6.202.258 6.572.490 PT ANZ Panin Bank

2.185.184.053 996.909.333

Jumlah Bank 4.399.614.221 3.067.920.694 Total Cash in banks

Deposito berjangka Time depositsRupiah - 10.000.000.000 Rupiah

Jumlah 9.901.976.945 19.683.167.890 Total

Suku bunga deposito berjangka per tahun Interest rates per annum on time depositsRupiah - 7,25% Rupiah

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 39 -

5. Piutang Usaha 5. Trade Accounts Receivable

2014 2013

a. Berdasarkan Pelanggan a. By Customer

Pihak berelasi (Catatan 31) Related parties (Note 31)PT Asia World Indonesia 6.019.980.100 9.077.890.239 PT Asia World IndonesiaPT Panorama Tours Indonesia 2.380.485.174 1.578.535.933 PT Panorama Tours IndonesiaPT Kencana Transport 425.824.885 545.717.070 PT Kencana TransportPT Asian Trails Indonesia 409.057.010 569.492.000 PT Asian Trails IndonesiaPanorama Holidays (M) Sdn.Bhd. 240.567.624 353.915.558 Panorama Holidays (M) Sdn.Bhd.PT Smartravelindo Perkasa - 351.106.980 PT Smartravelindo PerkasaLain-lain (masing-masing kurang dari Others (less than

Rp 50.000.000) 149.590.859 101.045.291 Rp 50,000,000 each)

Jumlah 9.625.505.652 12.577.703.071 Total

Pihak ketiga Third partiesPelanggan luar negeri 22.715.625.200 46.095.867.605 Foreign customersPelanggan dalam negeri 1.921.232.638 2.950.526.452 Local customersJumlah 24.636.857.838 49.046.394.057 TotalCadangan kerugian penurunan nilai (421.047.733) (421.047.733) Allowance for impairmentJumlah - Neto 24.215.810.105 48.625.346.324 Net

Jumlah - Neto 33.841.315.757 61.203.049.395 Net

b. Berdasarkan Umur b. By Age

Pihak berelasi Related partiesBelum jatuh tempo dan tidak mengalami

penurunan nilai 111.372.519 335.377.665 Not past due and unimpairedJatuh tempo dan tidak mengalami

penurunan nilai Past due but not impaired 1 - 30 hari 1.514.114.221 2.575.101.862 1 - 30 days31 - 60 hari 1.775.568.261 2.976.855.773 31 - 60 days61 - 90 hari 1.801.830.175 2.697.986.401 61 - 90 days91 - 120 hari 2.088.295.091 3.339.878.352 91 - 120 daysLebih dari 120 hari 2.334.325.385 652.503.018 More than 120 days

Jumlah - Neto 9.625.505.652 12.577.703.071 Net

Pihak ketiga Third partiesBelum jatuh tempo dan tidak mengalami Not past due and unimpaired

penurunan nilai 2.986.311.551 3.996.023.047 Jatuh tempo dan tidak mengalami

penurunan nilai Past due but not impaired 1 - 30 hari 3.658.816.318 8.981.910.862 1 - 30 days31 - 60 hari 6.656.045.342 12.442.441.428 31 - 60 days61 - 90 hari 7.609.530.623 12.395.003.647 61 - 90 days91 - 120 hari 2.341.510.111 10.018.357.870 91 - 120 daysLebih dari 120 hari 963.596.160 791.609.470 More than 120 daysJatuh tempo dan mengalami

penurunan nilai 421.047.733 421.047.733 Past due and impairedJumlah 24.636.857.838 49.046.394.057 TotalCadangan kerugian penurunan nilai (421.047.733) (421.047.733) Allowance for impairment

Jumlah - Neto 24.215.810.105 48.625.346.324 Net

c. Berdasarkan Mata Uang c. By Currency

Rupiah 5.281.871.497 4.664.750.453 Rupiah Mata uang asing (Catatan 32) Foreign currencies (Note 32)

Dolar Amerika Serikat 19.966.730.605 40.289.171.046 U.S. DollarEuro 6.179.626.300 12.332.966.128 EuroRinggit Malaysia 2.500.689.167 4.118.217.227 Malaysian RinggitYuan China 174.000.349 - China YuanDolar Singapura 159.445.572 218.992.274 Singapore Dollar

Jumlah 34.262.363.490 61.624.097.128 TotalCadangan kerugian penurunan nilai (421.047.733) (421.047.733) Allowance for impairment

Jumlah - Neto 33.841.315.757 61.203.049.395 Net

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 40 -

Berdasarkan evaluasi manajemen terhadap kolektibilitas saldo masing-masing piutang pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha dari pihak ketiga memadai untuk menutup kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang tersebut, sedangkan terhadap piutang usaha dari pihak berelasi tidak dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai karena manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas piutang tersebut.

Based on management’s evaluation of the collectibility of the individual receivable accounts at December 31, 2014 and 2013, management believes that the allowance for impairment is adequate to cover possible losses on uncollectible receivables and that no allowance for impairment on receivables from related parties is necessary as management believes that there is no impairment in value of those receivables.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko terkonsentrasi secara signifikan atas piutang dari pihak ketiga.

Management believes that there are no significant concentrations of credit risk in third party receivables.

Piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas utang bank jangka pendek (Catatan 14).

Trade accounts receivable are used as collateral on short-term bank loans (Note 14).

6. Piutang Lain-lain

6. Other Accounts Receivable

2014 2013

Pihak ketiga Third partiesPiutang dari karyawan 1.595.754.744 962.424.559 Receivables from employeesLain-lain 294.053.143 273.666.354 Others

Jumlah 1.889.807.887 1.236.090.913 Total

Piutang dari karyawan merupakan piutang tanpa bunga dan dibayar melalui pengurangan gaji bulanan.

Receivables from employees are non-interest bearing and are being paid through monthly salary deduction.

Tidak dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang lain-lain karena manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas piutang tersebut.

No allowance for impairment was provided on other accounts receivable as management believes that there is no impairment in values of such receivables.

7. Uang Muka

7. Advances

Akun ini terutama merupakan uang muka kepada hotel dan biro perjalanan wisata sebagai pembayaran dimuka untuk mendapatkan kepastian pemesanan dan harga yang lebih rendah untuk kamar hotel, tiket pesawat, dan beberapa tujuan wisata dengan perincian sebagai berikut:

This account mainly represents advances for hotels and tours and travel agency which were given to ascertain orders and ensure availment of lower prices for hotel rooms, airplane tickets, and several tours, with details as follows:

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 41 -

2014 2013

Pihak berelasi (Catatan 31) Related parties (Note 31)Hotel 15.974.379.960 8.517.313.145 HotelPerjalanan wisata 488.245.829 506.623.233 Tours and travelInvestasi 288.000.000 288.000.000 InvestmentLain-lain - 233.928.131 OthersJumlah 16.750.625.789 9.545.864.509 Subtotal

Pihak ketiga Third partiesHotel 4.465.466 1.736.209.331 HotelLain-lain 118.230.861 - OthersJumlah 122.696.327 1.736.209.331 Subtotal

Jumlah 16.873.322.116 11.282.073.840 Total

8. Uang Jaminan

8. Guarantee Deposits

Akun ini merupakan uang jaminan hotel yang ditempatkan kepada PT Oasis Rhadana Hotel, pihak berelasi, sebagai jaminan atas reservasi kamar hotel (Catatan 31).

These represent guarantee deposits placed with PT Oasis Rhadana Hotel, a related party, as collateral on hotel room reservation (Note 31).

9. Biaya Dibayar Dimuka 9. Prepaid Expenses

2014 2013

Sewa 1.300.831.564 1.055.533.332 RentalAsuransi 396.632.405 388.251.592 InsuranceLain-lain 158.865.118 171.998.319 OthersJumlah 1.856.329.087 1.615.783.243 Total

Dikurangi bagian jangka pendek 870.022.515 688.723.910 Less current portion

Bagian jangka panjang 986.306.572 927.059.333 Long-term portion

10. Piutang dan Utang Pihak Berelasi Non-usaha 10. Due from and to Related Parties

2014 2013

Piutang pihak berelasi non-usaha Due from related partiesPT Panorama Dotcom Indonesia 7.292.158.102 1.010.272.137 PT Panorama Dotcom IndonesiaPT Panorama Langit Teknologi 1.628.765.738 2.867.143.960 PT Panorama Langit TeknologiPT Panorama Tours Indonesia 1.001.170.084 15.203.858.389 PT Panorama Tours IndonesiaPT Panorama Sentrawisata Tbk 603.874.655 423.874.655 PT Panorama Sentrawisata TbkPT Panorama Synergy Indonesia 586.832.264 970.828.746 PT Panorama Synergy IndonesiaPT Panorama Properti 300.000.000 300.000.000 PT Panorama PropertiPT Panorama Transportasi Tbk 216.909.825 206.514.843 PT Panorama Transportasi TbkPT Panorama Land Development 189.808.481 93.500.000 PT Panorama Land DevelopmentPT Asian Trails Indonesia - 127.400.333 PT Asian Trails IndonesiaLain-lain (masing-masing kurang Others (less than

dari Rp 50.000.000) 248.168.199 180.179.453 Rp 50,000,000 each)

Jumlah 12.067.687.348 21.383.572.516 Total

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 42 -

2014 2013

Utang pihak berelasi non-usaha Due to related partiesPT Chan Brothers Travel Indonesia 3.025.000.000 3.450.000.000 PT Chan Brothers Travel IndonesiaPT Duta Chandra Kencana 2.004.177.733 2.004.177.733 PT Duta Chandra KencanaPT Asian Trails Indonesia 1.290.344.013 - PT Asian Trails IndonesiaPT Graha Tirta Lestasi 646.831.384 76.842.025 PT Graha Tirta LestasiPT Kencana Transport 588.411.000 - PT Kencana TransportPT Kamar Hotel Indonesia - 125.000.000 PT Kamar Hotel IndonesiaLain-lain (masing-masing kurang Others (less than

dari Rp 50.000.000) 8.596.205 48.890.340 Rp 50,000,000 each)

Jumlah 7.563.360.335 5.704.910.098 Total

Piutang dari PT Panorama Tours Indonesia, PT Panorama Langit Teknologi, PT Panorama Dotcom Indonesia dan PT Panorama Synergy Indonesia pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 merupakan pinjaman untuk modal kerja.

Due from PT Panorama Tours Indonesia, PT Panorama Langit Teknologi, PT Panorama Dotcom Indonesia and PT Panorama Synergy Indonesia as of December 31, 2014 and 2013, respectively represents loans granted for their working capital.

Piutang dari PT Panorama Sentrawisata Tbk (PSW) pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 terutama merupakan uang muka yang tidak dikenakan bunga yang digunakan sebagai tambahan modal kerja oleh PSW.

Due from PT Panorama Sentrawisata Tbk (PSW) as of December 31, 2014 and 2013 mainly represents non-interest bearing advances granted by the Company to be used as additional working capital of PSW.

Piutang dan utang pihak berelasi non-usaha lainnya di atas, terutama timbul dari beban-beban pihak berelasi yang dibayarkan terlebih dahulu oleh Grup dan/atau sebaliknya.

Due from and to related parties above mainly represent advanced payments of related parties’ expenses which were paid by the Group and/or vice versa.

Tidak dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang tersebut karena manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas piutang tersebut.

No allowance for impairment was provided as management believes that there is no impairment in value of such receivables.

11. Aset Tetap 11. Property and Equipment

1 Januari/ 31 Desember/January 1, Penambahan/ Pengurangan/ December 31,

2014 Additions Deductions 2014

Biaya perolehan: At cost:Kepemilikan langsung: Direct acquisitions:

Tanah 881.450.000 - - 881.450.000 LandBangunan dan prasarana 1.783.131.660 - - 1.783.131.660 Buildings and infrastructuresPeralatan dan perlengkapan 12.691.556.520 1.369.451.541 - 14.061.008.061 Furniture and fixturesKendaraan bermotor 163.085.843.114 12.652.563.000 - 175.738.406.114 Vehicles

Aset tetap dalam Properties under build,rangka bangun, kelola operate and transfer dan alih agreement -Bangunan dan prasarana 25.613.411.569 133.939.000 - 25.747.350.569 Buildings and infrastructures

Jumlah 204.055.392.863 14.155.953.541 - 218.211.346.404 Total

Perubahan selama tahun 2014/Changes during 2014

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 43 -

1 Januari/ 31 Desember/January 1, Penambahan/ Pengurangan/ December 31,

2014 Additions Deductions 2014

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:Kepemilikan langsung: Direct acquisitions:

Bangunan dan prasarana 928.379.005 86.759.508 - 1.015.138.513 Buildings and infrastructuresPeralatan dan perlengkapan 8.719.888.350 1.503.734.187 - 10.223.622.537 Furniture and fixturesKendaraan bermotor 50.013.623.837 19.306.397.423 - 69.320.021.260 Vehicles

Aset tetap dalam Properties under build,rangka bangun, kelola operate and transfer dan alih - agreement -Bangunan dan prasarana 17.067.875.627 1.339.859.521 - 18.407.735.148 Buildings and infrastructures

Jumlah 76.729.766.819 22.236.750.639 - 98.966.517.458 Total

Nilai Buku Bersih 127.325.626.044 119.244.828.946 Net Book Value

Perubahan selama tahun 2014/Changes during 2014

Pelepasan 1 Januari/ Entitas Anak **)/ 31 Desember/

January 1, Penambahan *)/ Disposed Pengurangan/ December 31,2013 Additions *) Subsidiary **) Deductions 2013

Biaya perolehan: At cost:Kepemilikan langsung: Direct acquisitions:

Tanah 881.450.000 - - - 881.450.000 LandBangunan dan prasarana 1.843.659.310 234.763.100 (295.290.750) - 1.783.131.660 Buildings and infrastructuresPeralatan dan perlengkapan 14.245.721.650 562.185.120 (2.116.350.250) - 12.691.556.520 Furniture and fixturesKendaraan bermotor 100.914.236.114 62.171.607.000 - - 163.085.843.114 Vehicles

Aset tetap dalam Properties under build,rangka bangun, kelola operate and transfer dan alih agreement -Bangunan dan prasarana 25.573.276.569 40.135.000 - - 25.613.411.569 Buildings and infrastructures

Jumlah 143.458.343.643 63.008.690.220 (2.411.641.000) - 204.055.392.863 Total

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:Kepemilikan langsung: Direct acquisitions:

Bangunan dan prasarana 911.299.061 92.133.008 (75.053.064) - 928.379.005 Buildings and infrastructuresPeralatan dan perlengkapan 9.819.967.716 1.016.270.884 (2.116.350.250) - 8.719.888.350 Furniture and fixturesKendaraan bermotor 34.203.874.951 15.809.748.886 - - 50.013.623.837 Vehicles

Aset tetap dalam Properties under build,rangka bangun, kelola operate and transfer dan alih - agreement -Bangunan dan prasarana 15.733.383.130 1.334.492.497 - - 17.067.875.627 Buildings and infrastructures

Jumlah 60.668.524.858 18.252.645.275 (2.191.403.314) - 76.729.766.819 Total

Nilai Buku Bersih 82.789.818.785 127.325.626.044 Net Book Value

*) Penambahan akumulasi penyusutan termasuk *) Additions in accumulated depreciation include that of milik entitas anak yang dilepas (Catatan 1) sebesar the disposed subsidiary (Note 1) amounting to Rp 30,002,319.Rp 30.002.319.

**) Aset tetap dari entitas anak yang dilepaskan **) Property and equipment of the disposed subsidiary

(Catatan 1 ) (Note 1)

Perubahan selama tahun 2013/Changes during 2013

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Depreciation expense is allocated as follows:

2014 2013

Beban pokok pendapatan (Catatan 24) 13.295.423.499 12.928.130.706 Direct costs (Note 24)Beban umum dan administrasi (Catatan 26) 8.941.327.140 5.294.512.250 General and administrative expenses (Note 26)

Jumlah 22.236.750.639 18.222.642.956 Total

Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah dan bangunan yang terletak di Bali dan Lombok seluas 2.135 m2 dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan.

The Company owns several parcels of land and buildings located in Bali and Lombok measuring 2,135 square meters with Building Use Rights (Hak Guna Bangunan or HGB).

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 44 -

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, estimasi nilai wajar aset tetap kendaraan bermotor masing-masing sebesar Rp 115.203.000.000 dan Rp 124.658.000.000 dan estimasi nilai wajar aset tanah dan bangunan masing-masing sebesar Rp 4.000.000.000 dan Rp 3.600.000.000.

As of December 31, 2014 and 2013, the estimated fair value of property and equipment – vehicles that are used in operations amounted to Rp 115,203,000,000 and Rp 124,658,000,000, respectively and the estimated fair value of land and building amounted to Rp 4,000,000,000 and Rp 3,600,000,000, respectively.

Aset tetap kepemilikan langsung milik Grup pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dengan biaya perolehan masing-masing sebesar Rp 109.436.207.500 dan Rp 117.983.310.825, digunakan sebagai jaminan atas utang bank (Catatan 14 dan 17) dan utang pembelian aset tetap (Catatan 18).

The Group’s directly acquired property and equipment as of December 31, 2014 and 2013 with cost amounting to Rp 109,436,207,500 and Rp 117,983,310,825, respectively, are used as collateral on its bank loans (Notes 14 and 17) and liabilities for purchase of property and equipment (Note 18).

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, seluruh aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan kepada PT Asuransi Himalaya Pelindung, PT Mitra Iswara & Rependency, PT Asuransi Sinarmas, dan PT Asuransi Central Asia seluruhnya adalah pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 72.380.000.000 dan Rp 99.118.950.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset dipertanggungkan.

As of December 31, 2014 and 2013, all property and equipment, except for land, are insured with PT Asuransi Himalaya Pelindung, PT Mitra Iswara & Rependency, PT Asuransi Sinarmas, andPT Asuransi Central Asia, all third parties, for a total coverage of Rp 72,380,000,000 and Rp 99,118,950,000, respectively. Management believes that the insurance coverages are adequate to cover possible losses on the assets insured.

Bangunan dan prasarana dalam rangka BOT terdiri dari bangunan dan prasarana kantor cabang Perusahaan yang didirikan di atas tanah yang disewa di Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan, Bali dengan jangka waktu 20 tahun sejak tahun 2000 sampai dengan tahun 2020 (Catatan 33). Bangunan dan prasarana tersebut akan diserahkan pada pemilik tanah yang disewa pada saat berakhirnya masa sewa. Perjanjian sewa menyewa ini dapat diperpanjang dan diperbaharui kembali atas persetujuan kedua belah pihak.

Property under BOT agreement consists of an Company branch for office building and infrastructure on rented land in Sesetan Village, South Denpasar Subdistrict, Bali, with rental period of 20 years starting from 2000 until 2020 (Note 33). The building and infrastructure will be returned to the owners of the land at the end of the lease term. The rental agreements can be extended and renewed upon agreement of both parties.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, aset tetap dalam rangka bangun, kelola, dan alih telah diasuransikan kepada PT Asuransi Umum Mega dan PT Asuransi Sinarmas pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 10.060.000.000 dan Rp 8.950.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset dipertanggungkan.

As of December 31, 2014 and 2013, properties under BOT, are insured with PT Asuransi Umum Mega and PT Asuransi Sinarmas, third party, for Rp 10.060.000.000 and Rp 8,950,000,000. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, estimasi nilai wajar agregat dari aset tetap dalam rangka bangun, kelola dan alih masing-masing sebesar Rp 8.000.000.000 Rp 12.000.000.000.

As of December 31, 2014 and 2013, the estimated aggregate fair value of the property under BOT amounted to Rp 8,000,000,000 and Rp 12,000,000,000, respectively.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

As of December 31, 2014 and 2013, management believes that there is no impairment in value of the aforementioned property and equipment.

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 45 -

12. Properti Investasi 12. Investment Properties Nilai tercatat properti investasi sebagai berikut: The carrying value of investment properties follows:

1 Januari/ 31 Desember/

January 1, Penambahan/ Pengurangan/ December 31,

2014 Additions Deductions 2014

Biaya perolehan: At cost:Tanah 1.700.000.000 - ‐ 1.700.000.000 Land

Bangunan dan prasarana 5.102.404.405 710.130.491 ‐ 5.812.534.896 Buildings and infrastructures

Jumlah 6.802.404.405 710.130.491 - 7.512.534.896 Total

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:Bangunan dan prasarana 3.076.668.211 309.927.103 ‐ 3.386.595.314 Buildings and infrastructures

Nilai Tercatat 3.725.736.194 4.125.939.582 Carrying Value

Changes during 2014

Perubahan selama tahun 2014/

Pelepasan

1 Januari/ Entitas Anak **)/ 31 Desember/January 1, Penambahan *)/ Disposed Pengurangan/ December 31,

2013 Additions *) Subsidiary **) Deductions 2013

Biaya perolehan: At cost:Tanah 11.628.292.606 - (9.928.292.606) ‐ 1.700.000.000 Land

Bangunan dan prasarana 51.432.601.573 83.086.000 (46.413.283.168) ‐ 5.102.404.405 Buildings and infrastructures

Jumlah 63.060.894.179 83.086.000 (56.341.575.774) - 6.802.404.405 Total

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:Bangunan dan prasarana 14.825.034.846 1.030.551.524 (12.778.918.159) ‐ 3.076.668.211 Buildings and infrastructures

Nilai Tercatat 48.235.859.333 3.725.736.194 Carrying Value

*) Penambahan akumulasi penyusutan termasuk milik *) Additions in accumulated depreciation include that of

entitas anak yang dilepaskan (Catatan 1) sebesar Rp 784.952.010. the disposed subsidiary (Note 1) amounting to Rp 784,952,010.

**) Properti investasi dari entitas anak yang dilepaskan (Catatan 1) **) Investment properties of the disposed subsidiary

(Note 1)

Changes during 2013Perubahan selama tahun 2013/

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, properti investasi terdiri dari tanah seluas 256 m2 dan bangunan (termasuk perbaikan bangunan) milik Perusahaan yang berlokasi di kompleks Roxi Mas - jalan KH. Hasyim Ashari 125, Jakarta Pusat.

As of December 31, 2014 and 2013, investment properties includes land measuring 256 square meters and building (including building improvements) owned by the Company which are located at Roxi Mas complex at jl. KH. Hasyim Ashari 125, Jakarta Pusat.

Properti investasi tanah seluas 1.648 m2 dan bangunan milik DCK, yang berlokasi di jalan Tomang Raya 63, Jakarta dan disewakan kepada pihak berelasi, dikeluarkan dari properti investasi sehubungan dengan pelepasan entitas anak tersebut pada tahun 2013. Properti investasi milik DCK digunakan untuk jaminan atas utang bank Perusahaan (Catatan 14).

Investment property includes land measuring 1,648 square meters and building owned by DCK, which are located at jl. Tomang Raya 63, Jakarta and are being rented to related parties, had take out from list of property investment in connection with disposal of that susbidiary in 2013. Investment property own by DCK are uses as collatelar on bank loans obtained by the Company (Note 14).

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 46 -

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tanah dengan biaya perolehan tercatat sebesar Rp 11.097.042.606, serta bangunan dan prasarana dengan biaya perolehan tercatat sebesar Rp 45.244.533.168, digunakan sebagai jaminan atas utang bank Perusahaan, DCK, dan PTI, pihak-pihak berelasi (Catatan 14, 17, dan 31).

As of December 31, 2014 and 2013, land with carrying cost of Rp 11,097,042,606, and building and infrastructure with carrying cost amounting to Rp 45,244,533,168, are used as collateral on bank loans obtained by the Company, DCK, and PTI, related parties (Notes 14, 17, and 31).

Beban langsung yang terkait dengan pendapatan sewa properti investasi merupakan beban penyusutan dan dialokasikan sebagai bagian dari “Beban umum dan administrasi” sebesar Rp 309.927.103 tahun 2014 dan Rp 1.030.551.524 (termasuk beban langsung milik entitas anak yang dilepaskan sebesar Rp 784.952.010) tahun 2013 (Catatan 26).

Direct costs related to rental income from investment properties represent depreciation expense and recorded as part of “General and administrative expenses” amounting to Rp 309,927,103 in 2014 and Rp 1,030,551,524 (including direct cost of the disposed subsidiary of Rp 784,952,010) in 2013 (Note 26).

Seluruh properti investasi telah diasuransikan kepada PT Mitra Iswara Rorimpandey tahun 2014 dan PT Asuransi Sinarmas tahun 2013, seluruhnya pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 3.625.000.000 pada tahun 2014 dan 2013. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

All investment properties are insured with PT Mitra Iswara Rorimpandey in 2014 and PT Asuransi Sinarmas in 2013, third parties, for a total coverage of Rp 3,625,000,000 in 2014 and 2013. Management believes that the insurance coverages are adequate to cover possible losses on the assets insured.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, estimasi nilai wajar dari properti investasi masing-masing sebesar Rp 20.000.000.000 danRp 12.693.000.000.

As of December 31, 2014 and 2013, the estimated aggregate fair value of the investment properties amounted to Rp 20,000,000,000 and Rp 12,693,000,000, respectively.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas properti investasi pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

As of December 31, 2014 and 2013, management believes that there is no impairment in value of the aforementioned investment properties.

13. Aset Lain-lain

13. Other Assets

2014 2013

Advanced payment for purchase of Uang muka pembelian aset tetap: property and equipment:

Tanah dan bangunan 58.525.933.267 6.526.875.000 Land and buildingTanah 11.825.446.000 9.400.000.000 Land

Uang muka pembelian perangkat lunak 15.951.033.850 14.788.170.500 Advanced payment for purchase of softwareUang muka perbaikan dan pemeliharaan: Advanced payment for repairs and maintanance of:

Interior bangunan 19.530.301.757 3.500.000.000 Interior of BuildingBus 17.148.115.406 8.035.957.406 BusPool bus 1.759.800.000 1.500.000.000 Bus pool

Lain-lain 1.359.430.108 56.766.387 Others

Jumlah 126.100.060.388 43.807.769.293 Total

Uang muka pembelian tanah dan bangunan merupakan uang muka yang dibayarkan kepada pengembang tanah dan bangunan untuk pembelian tanah dan bangunan perkantoran di Kawasan Cengkareng Business Centre (CBC), Jakarta Barat. Tanah dan bangunan dimiliki oleh PT Graha Destinasi, entitas anak.

Advanced payments for purchase of land and building represent advances payments to land and building developer for purchase of office building located at area of Cengkareng Business Centre (CBC), West Jakarta. The building is owned by PT Graha Destinasi, a subsidiary.

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 47 -

Uang muka pembelian tanah merupakan uang muka sehubungan penambahan bagian dari tanah yang akan digunakan untuk pool bus.

Advanced payments for purchase of land represent advances in relation to acquisition of a parcel of land which to be used for bus pool.

Uang muka pembelian perangkat lunak merupakan uang muka sehubungan dengan pembelian software yang akan digunakan untuk reservasi dan pemesanan paket perjalanan wisata secara online.

Advanced payments for purchase of software represent advances in relation to purchase of a software which will be used for reservation and booking and booking of travel package by online.

Uang muka interior bangunan perkantoran merupakan uang muka untuk interior bangunan perkantoran di CBC, Jakarta Barat.

Advanced payments - interior of building represent advances for repair and maintenance of interior of office building at CBC, West Jakarta.

Uang muka perbaikan dan pemeliharaan bus merupakan uang muka untuk perbaikan dan pemeliharaan 125 unit bus besar dan medium yang lama.

Advanced payments for repairs and maintenance represent advances for repairs and maintenance of 125 units of big and medium old buses.

Uang muka perbaikan dan pemeliharaan pool bus merupakan uang muka yang untuk perbaikan pool bus di Rawa Bokor, Jakarta.

Advanced payments for repairs and maintenance of bus pool represent advances for repair of bus pool located at Rawa Bokor, Jakarta.

14. Utang Bank Jangka Pendek 14. Short-term Bank Loans

2014 2013

Pihak ketiga Third partiesPT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk

Rupiah 14.797.267.687 18.380.320.319 RupiahDolar Amerika Serikat (Catatan 32) 5.796.249.207 5.818.083.465 United Stated Dollar (Notes 32)

Jumlah 20.593.516.894 24.198.403.784 Total

Suku bunga per tahun Interest rates per annumRupiah 12,00% 11,00% RupiahDolar Amerika Serikat 7,00% 7.5% United Stated Dollar

PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk Pinjaman diterima oleh Perusahaan Pada tanggal 5 Maret 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Rekening Koran (PRK) dari BCA sebesar Rp 10.000.000 dan dipergunakan untuk modal kerja. Pinjaman ini berjangka waktu 1 tahun dan diperpanjang setiap tahunnya. Pada tahun 2011, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman menjadi sebesar Rp 10.000.000 dan USD 500 ribu, dan akan jatuh tempo pada 5 Juni 2015. Suku bunga pinjaman pada tahun 2014 adalah sebesar 12% untuk fasilitas Rupiah dan 7% untuk fasilitas US$. Sedangkan suku bunga pinjaman pada tahun 2013 adalah sebesar 11,00 % untuk fasilitas Rupiah dan 7,50% untuk fasilitas US$. Pinjaman ini dijamin dengan agunan saling mengikat berupa tanah dan bangunan (jalan Tomang Raya No. 63, Jakarta) milik DCK (entitas anak yang dijual pada tahun 2013) (Catatan 12 dan 17) dan piutang usaha sebesar Rp 20.000.000.000 (Catatan 5).

Loans obtained by the Company As of March 5, 2008, the Company obtained an overdraft loan facility (PRK) amounting Rp 10,000,000 from BCA for additional working capital. This loan has a term of 1 year and has been extended several times. In 2011, the Company has been granted an additional loan facility amounting to Rp 10,000,000 and US$ 500 thousand, and will mature on June 5, 2015. Interest rate in 2014 is 12% for loan facilities in Rupiah and 7% for loan facilities in US$, respectively. Interest rate in 2013 is 11.00% for loan facilities in Rupiah and 7,50% for loan facilities in US$. This loan is guaranteed by bundling guarantee of land and building owned by DCK (a subsidiary disposed in 2013) (Notes 12 and 17) and accounts receivable of Rp 20,000,000,000 (Note 5).

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 48 -

Perjanjian pinjaman di atas mencakup persyaratan tertentu yang tidak memperkenankan Perusahaan untuk melakukan hal-hal sebagai berikut, tanpa persetujuan tertulis dari PT Bank Central Asia Tbk:

The loan agreement covering the above facility contains certain covenants which restrict the Company to conduct the following matters prior to obtaining written approval from PT Bank Central Asia Tbk:

Memperoleh pinjaman uang/kredit baru dari pihak lain dan/atau mengikatkan diri sebagai penanggung/penjamin dalam bentuk dan dengan nama apa pun dan/atau mengagunkan harta kekayaan Perusahaan kepada pihak lain;

Obtaining new credit facility from other party and/or committing as guarantor in any form or name and/or use the Company’s assets as collateral to other party;

Meminjamkan uang, termasuk tetapi tidak terbatas kepada Perusahaan afiliasinya, kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari;

Lending money, including, but not restricted, to affiliated companies, except those in terms of daily operational activities;

Melakukan transaksi dengan seseorang atau sesuatu pihak, termasuk tetapi tidak terbatas dengan Perusahaan afiliasinya, dengan cara berbeda atau diluar praktek dan kebiasaan yang ada;

Conducting transactions with an individual or a party, including, but not restricted, to affiliated companies, in a different way from the usual practice;

Mengajukan permohonan pailit atau

permohonan penundaan pembayaran kepada instansi yang berwenang (pengadilan);

Appealing for bankruptcy and requesting postponement of repayment from authorized body (court);

Melakukan investasi, penyertaan, atau membuka usaha baru selain usaha yang telah ada;

Making investment, or opening new business aside from the existing one;

Menjual atau melepaskan harta tidak bergerak atau harta kekayaan utama dalam menjalankan usahanya, kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari;

Selling or disposing properties or main assets in running the business, except those in terms of daily operational activities;

Melakukan pemisahan, peleburan, penggabungan, pengambilalihan, atau pembubaran;

Conducting spin-off, merger, consolidation, acquisition, or liquidation;

Mengubah status kelembagaan, anggaran dasar, serta susunan direksi dan para pemegang saham; dan

Changing the entity’s legal status, articles of association, and members of directors and stockholders; and

Membagikan dividen. Distributing dividend. Perusahaan juga diharuskan memenuhi

beberapa persyaratan dan financial convenant tertentu.

The Company is required to meet several financial convenants.

Beban bunga pada tahun 2014 dan 2013 masing-masing adalah sebesar Rp 1.720.637.848 dan Rp 991.972.569.

Interest expense in 2014 and 2013 amounted to Rp 1,720,637,848 and Rp 991,972,569, respectively.

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 49 -

15. Utang Usaha 15. Trade Accounts Payable

2014 2013

a.Berdasarkan Pemasok a.By Supplier

Pihak berelasi (Catatan 31) Related parties (Note 31)PT Panorama Primakencana Transindo 173.611.004 138.883.429 PT Panorama Primakencana TransindoPT Panorama Transportasi Tbk 158.986.843 342.688.666 PT Panorama Transportasi TbkThe Haven Bali Seminyak 123.560.430 - The Haven Bali SeminyakPT Panorama Media 112.743.300 - PT Panorama MediaPT Legian Paradise 89.052.040 - PT Legian ParadisePT Oasis Rhadana Hotel 64.938.720 38.297.835 PT Oasis Rhadana HotelLainnya (masing-masing Others (less than

kurang dari Rp 50.000.000) 5.535.395 31.693.910 Rp 50,000,000 each)Jumlah 728.427.732 551.563.840 Subtotal

Pihak ketiga 21.341.301.775 11.619.447.016 Third parties

Jumlah 22.069.729.507 12.171.010.856 Total

b.Berdasarkan Mata Uang b.By Currency

Rupiah 7.508.825.998 6.505.308.690 Rupiah

Mata uang asing (Catatan 32) Foreign currencies (Note 32)Dolar Amerika Serikat 14.539.447.918 5.631.948.155 United Stated DollarEuro 7.281.704 15.652.355 EuroRinggit Malaysia - 12.328.069 Malaysian RinggitDolar Singapura 14.173.887 5.773.587 Singapore DollarJumlah 14.560.903.509 5.665.702.166 Total

Jumlah 22.069.729.507 12.171.010.856 Total

Analisa umur utang usaha dihitung dari tanggal faktur adalah sebagai berikut:

The aging analysis of trade accounts payable from the date of invoice is as follows:

2014 2013

Kurang dari atau sama dengan 1 bulan 9.073.349.797 5.582.442.847 Less than or equal to 1 monthLebih dari 1 bulan tapi kurang dari 3 bulan 7.088.753.844 3.427.539.219 More than 1 month but less than 3 monthsLebih dari 3 bulan tapi kurang dari 6 bulan 4.424.301.074 2.151.870.691 More than 3 months but less than 6 monthsLebih dari 6 bulan tapi kurang dari 12 bulan 965.590.084 787.458.045 More than 6 months but less than 12 monthsLebih dari 12 bulan 517.734.708 221.700.054 More than 12 months

Jumlah 22.069.729.507 12.171.010.856 Total

Jangka waktu kredit berkisar antara 30 sampai 60 hari.

The credit terms are 30 until 60 days.

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 50 -

16. Utang Pajak 16. Taxes Payable

2014 2013

Pajak penghasilan badan (Catatan 29) 3.309.075.179 2.535.678.453 Corporate income tax (Note 29)PPh Pasal 29 tahun 2013 1.897.092.145 - PPh article 29 year 2013Pajak penghasilan Income taxes

Pasal 21 83.063.145 268.370.500 Article 21Pasal 23 1.134.125 - Article 23Pasal 4 ayat 2 - 1.016.625 Article 4 (2)

Pajak Pertambahan Nilai - Neto - 38.955.400 Value Added Tax - Net

Jumlah 5.290.364.594 2.844.020.978 Total

Besarnya pajak yang terutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh wajib pajak (self-assessment). Kantor pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak dalam jangka waktu tertentu sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang mengenai Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

The tax returns filed are based on the Group’s own calculation of tax liabilities (self-assessment). The tax authorities may conduct a tax audit within a certain time limit based on The Law of General Provisions and Administration of Taxation.

17. Utang Bank Jangka Panjang 17. Long-term Bank Loans

2014 2013

Pihak ketiga Third partiesPT Bank Internasional Indonesia Tbk 32.832.592.591 41.742.222.222 PT Bank Internasional Indonesia TbkPT Bank Central Asia Tbk 9.466.666.666 13.288.888.889 PT Bank Central Asia TbkPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 4.155.500.000 10.348.700.001 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank Panin Tbk 24.764.608.000 - PT Bank Panin Tbk

Jumlah 71.219.367.257 65.379.811.112 Total

Dikurangi bagian liabilitas jangkapanjang yang akan jatuh tempodalam waktu satu tahun 31.014.552.446 18.925.051.853 Less current portion of liabilities

Liabilitas jangka panjangyang akan jatuh tempo dalamwaktu lebih dari satu tahun 40.204.814.811 46.454.759.259 Long-term portion of liabilities

Suku bunga per tahun 10,00% - 11,75% 10,00% - 11,75% Interest rates per annum

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 51 -

PT Bank Internasional Indonesia Tbk

PT Bank Internasional Indonesia Tbk

Pinjaman diterima oleh Perusahaan

Loans obtained by the Company

Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman berjangka (PB) dari PT BII sebesar Rp 42.240.000.000 dan suku bunga sebesar 10% per tahun. Pinjaman ini berjangka waktu lima (5) tahun sejak pencairan termasuk grace period 6 bulan. Fasilitas pinjaman diberikan untuk pembelian empat puluh (42) unit bus pariwisata. Pinjaman ini dijamin dengan tiga puluh dua (32) unit Mercedes Benz jenis OH 1526 (bus besar) dan sepuluh (10) unit mikrobus Mitsubishi tipe 84 BC dengan jumlah nilai perolehan masing-masing sebesar Rp 44.800.000.000 dan 8.000.000.000 (Catatan 11).

The Company obtained term loan (PB) facility from PT BII amounted to Rp 42,240,000,000 and bears interest at 10% per annum. The loan has a term of five (5) years since drawdown including a grace period of six (6) months. This loan facility was obtained to purchase forty two (42) units of tourists’ bus. This loan is guaranteed by thirty two (32) units of Mercedes Benz type OH 1526 (big bus) and ten (10) units of microbus Mitsubishi tipe 84 BC at a total cost of Rp 44,800,000,000 and 8,000,000,000, respectively (Note 11).

Perjanjian pinjaman di atas mencakup persyaratan tertentu yang tidak memperkenankan Perusahaan untuk melakukan hal-hal sebagai berikut, tanpa persetujuan tertulis dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk:

The loan agreement covering the above facility contains certain covenants which restrict the Company to conduct the following prior to obtaining written approval from PT Bank Internasional Indonesia Tbk:

Mengubah status Perusahaan, anggaran

dasar, susunan pengurus dan kepemilikan saham;

Changing the entity’s legal status, articles of association, and members of directors and stockholders;

Mengagunkan aset Perusahaan kepada kreditur lainnya atau menjadi penjamin (guarantor) bagi pihak lain;

Put each debtor’s assets as collateral to other parties or committing as guarantor in any form;

Pelunasan atau pembayaran utang pemegang saham (baik yang telah ada maupun yang akan datang) yang menyebabkan leverage ratio menjadi lebih dari 1,5 dan current ratio kurang dari 1;

Payment to stockholders loan (both existing and future) violate the leverage ratio of more than 1.5 and current ratios rule less than 1;

Menggunakan keuangan Perusahaan yang tidak berhubungan dengan usaha yang dijalankan (dibiayai oleh bank);

Using the financial of the Company which not related with core business (financing by bank);

Meminta pembiayaan baru atau tambahan dari Bank atau lembaga pembiayaan lainnya yang menyebabkan ratio leverage menjadi lebih dari 1,5 dan current ratio < 1 (utang afiliasi/pihak berelasi disubordinasikan dan tidak dikategorikan sebagai utang tetapi sebagai self financing);

Request new credit facility from other party or other financial institutions resulting to violation of the leverage ratio of more than 1.5 and current ratios rule less than 1 (due to related parties becomes subordinated and not classified as payable but as self financing);

Memberikan pinjaman baru kepada pemegang saham, pengurus, entitas anak atau perusahaan afiliasi;

Lending to stockholders, directors, subsidiaries or affiliates;

Menyatakan atau minta dinyatakan pailit /bangkrut atau membubarkan diri;

Declare or request to declare bankruptcy or liquidation; and

Syarat dan kondisi lain tetap sesuai dengan kondisi yang berjalan dan sesuai dengan kondisi yang berlaku di Bank BII;

Tems and other conditions fix with the running condition and in accordance with the conditions prevailing in Bank BII.

Pembayaran pinjaman pokok pada tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 8.909.629.631 dan Rp 497.777.778. Beban bunga pada tahun 2014 dan 2013 adalah sebesar Rp 4.789.227.947 dan Rp 2.807.880.896.

Payments of loan principal in 2014 and 2013 amounted to Rp 8,909,629,631 and Rp 497,777,778, respectively. Interest expense in 2014 and 2013 amounted to Rp 4,789,227,947 and Rp 2,807,880,896.

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 52 -

PT Bank Central Asia Tbk

PT Bank Central Asia Tbk

Pinjaman diterima oleh Perusahaan Loans obtained by the Company Pada tanggal 30 Mei 2011, DTN memperoleh fasilitas kredit investasi dari BCA sebesar Rp 8.100.000.000. Pinjaman ini berjangka waktu lima (5) tahun sampai dengan 3 Juni 2016 dan dengan suku bunga sebesar 10,50% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan tujuh belas (17) unit microbus Mitsubishi dengan jumlah nilai perolehan sebesar Rp 10.200.000.000 (Catatan 11).

As of May 30, 2011, DTN obtained loan investment facilities from BCA amounting Rp 8,100,000,000. This facility has a repayment term of five (5) years until June 3, 2016 with interest rate is 10,50% per annum. These loans are guaranteed by seventeen (17) units Mitsubishi microbus at a total cost amounting to Rp 10,200,000,000 (Note 11).

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 149 tanggal 29 Agustus 2013 dari Satria Amiputra A. S.E.Ak., S.E., M.Ak, M.H., M.Kn., notaris di Jakarta, Perusahaan, memperoleh fasilitas kredit investasi sebesar Rp 6.400.000.000. Pinjaman ini berjangka waktu lima (5) tahun sampai dengan 3 September 2018 dan dengan suku bunga sebesar 10,75% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan sepuluh (10) unit bus medium dengan jumlah nilai perolehan sebesar Rp 8.000.000.000 (Catatan 11).

Based on Credit Agreement Deed No. 149 dated August 29, 2013 of Satria Amiputra A. S.E.Ak., S.E., M.Ak, M.H., M.Kn., public notary in Jakarta, the Company, obtained investment credit facility of Rp 6,400,000,000. The loan has a term of five (5) years until September 3, 2018 and with an interest rate of 10.75% per annum. This loan is guaranteed by ten (10) units of medium bus at a total cost amounting to Rp 8,000,000,000 (Note 11).

Pembayaran pinjaman pokok pada tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 2.866.666.666 dan Rp 1.800.000.000. Beban bunga pada tahun 2014 dan 2013 masing-masing adalah sebesar Rp 1.212.975.075 dan Rp 753.810.417.

Payments of loan principal in 2014 and 2013 amounted to Rp 2,866,666,666 and Rp 1,800,000,000, respectively. Interest expense in 2014 and 2013 amounted to Rp 1,212,975,075 and Rp 753,810,417, respectively.

Pinjaman diterima oleh DGW Loans obtained by DGW Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 141 tanggal 30 Mei 2011 dari Sri Buena Brahmana, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, DGW, entitas anak memperoleh fasilitas kredit investasi sebesar Rp 4.300.000.000. Pinjaman ini berjangka waktu sampai 5 tahun sampai dengan 3 Juni 2016 dan dengan suku bunga sebesar 10,50% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan tiga (3) unit bus tipe 1526 dan tiga (3) unit mikrobus Mitsubishi tipe 84 (Catatan 11) serta corporate guarantee dari Perusahaan sebesar Rp 4.500.000.000.

Based on Credit Agreement Deed No. 141 dated May 30, 2011 of Sri Buena Brahmana, S.H., M.Kn., public notary in Jakarta, DGW, a subsidiary, obtained investment credit facility of Rp 4,300,000,000. The loan has a term of until June 3, 2016 and with an interest rate of 10.50% per annum. This loan is guaranteed by three (3) units of bus type 1526 and three (3) units of microbus Mitsubishi type 84 BC (Note 11) and Corporate Guarantee from Company amounting to Rp 4,500,000,000.

Pembayaran pinjaman pokok pada tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 955.555.556. Beban bunga pada tahun 2014 dan 2013 masing-masing adalah sebesar Rp 226.813.383 dan Rp 293.884.416.

Payment of loan principal in 2014 and 2013 amounted to Rp 955,555,556. Interest expense in 2014 and 2013 amounted to Rp 226,813,383 and Rp 293,884,416, respectively.

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 53 -

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Pinjaman diterima oleh Perusahaan Loans obtained by the Company Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan suku bunga 11% per tahun yang dijamin dengan kendaraan milik Perusahaan (Catatan 11) sebagai berikut:

The Company obtained loan facilities from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk with interest rate at 11% per annum and guaranteed by the Company’s vehicles (Note 11) as follows:

Tahap pertama berdasarkan Akta Perjanjian

Kredit No. 61 tanggal 18 Januari 2010 dari Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., notaris di Jakarta, sebesar Rp 10.600.000.000 dengan jangka waktu lima (5) tahun sampai dengan 18 Januari 2015 dan dijamin dengan dua belas (12) unit bus Mercedes Benz tipe OH 125.

The first phase based on Credit Agreement Deed No. 61 dated January 18, 2010 of Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., public notary in Jakarta, amounting to Rp 10,600,000,000 with a term of five (5) years until January 18, 2015 and guaranteed by twelve (12) units of Mercedez Benz OH 125 buses.

Tahap kedua berdasarkan Akta Perjanjian

Kredit No. 10 tanggal 30 April 2010 dari Adrian Djuaini, S.H., notaris di Jakarta, sebesar Rp 7.000.000.000 dengan jangka waktu lima (5) tahun sampai dengan 30 April 2015 dan dijamin dengan delapan (8) unit bus Mercedes Benz tipe OH 125.

The second phase based on Credit Agreement Deed No. 10 dated April 30, 2010 of Adrian Djuaini, S.H., public notary in Jakarta, amounting to Rp 7,000,000,000 with a term of five (5) years until April 30, 2015 and guaranteed by eight (8) units of Mercedez Benz type OH 125 buses.

Tahap ketiga berdasarkan Akta Perjanjian

Kredit No. 3 tanggal 3 September 2010 dari Adrian Djuaini, S.H., notaris di Jakarta, sebesar Rp 5.600.000.000 dengan jangka waktu lima (5) tahun sampai dengan 3 September 2015 dan dijamin dengan dua puluh (20) unit minibus Elf.

Tahap keempat berdasarkan Akta Perjanjian

Kredit No. 25 tanggal 14 Juni 2012 dari Adrian Djuaini, S.H., notaris di Jakarta, sebesar Rp 4.800.000.000 dengan jangka waktu lima (5) tahun sampai dengan 14 Juni 2017 dan dijamin dengan lima (5) unit bus Mercedes Benz tipe OH 1526.

The third phase based on Credit Agreement Deed No. 3 dated September 3, 2010 of Adrian Djuaini, S.H., public notary in Jakarta, amounting to Rp 5,600,000,000 with a term of five (5) years until September 3, 2015 and guaranteed by twenty (20) units of Mini bus Elf.

The fourth phase based on Credit Agreement

Deed No. 25 dated June 14, 2012 of Adrian Djuaini, S.H., public notary in Jakarta, amounting to Rp 4,800,000,000 with term of five (5) years until June 14, 2017 and guaranteed by five (5) units of Mercedez Benz type OH 1526 buses.

Pembayaran pinjaman pokok pada tahun 2014 dan 2013 masing-masing adalah sebesar Rp 6.193.200.000 dan Rp 6.193.200.000. Beban bunga pada tahun 2014 dan 2013 masing-masing adalah sebesar Rp 825.797.790 dan Rp 1.393.276.577.

Payments of loan principal in 2014 and 2013 amounted to Rp 6,193,200,000 and Rp 6,193,200,000, respectively. Interest expense in 2014 and 2013 amounted to Rp 825,797,790 and Rp 1,393,276,577, respectively.

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 54 -

PT Bank Panin Tbk PT Bank Panin Tbk Pinjaman diterima oleh GD Loans obtained by GD Pada tahun 2014, GD, entitas anak memperoleh fasilitas kredit pinjaman jangka panjang sebesar Rp 55.000.000.000 yang digunakan untuk membangun gedung kantor di Tangerang. Pencairan atas pinjaman ini dilakukan secara bertahap berdasarkan laporan kemajuan dari Quantity Surveyor Independent yaitu PT Korra Antarbuana sampai dengan jumlah sebesar Rp 51.040.000.000 dan sisa pencairan sebesar Rp 3.960.000.000 akan dicairkan setelah bangunan selesai 100% dan siap ditempati. Pinjaman ini berjangka waktu 8 tahun sampai dengan 14 Mei 2022 dan dengan suku bunga sebesar 12,00% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan bagian dari sebidang tanah dengan sertifikat Hak Guna Bangunan No.1425/Benda, di daerah Tangerang, Banten dan bangunan perkantoran yang didirikan di atas tanah tersebut.

In 2014, GD, a subsidiary obtained long term loan credit facility of Rp 55,000,000,000 used for building an office in Tangerang. The drawdown from this facility of Rp 51.040.000.000 will be done in stages based on the progress report from Independent Quantity Surveyor PT Korra Antarbuana, and the balance of Rp 3,960,000,000 will be made after the building is 100% completed and ready to be occupied. The loan has a term of 8 years up to May 14, 2022 and with an interest rate of 12.00% per annum. The loan is secured by a portion of a parcel of land with a certificate Hak Guna Bangunan No.1425/Benda, in Tangerang, Banten and office buildings build on the land.

GD memiliki tenggang waktu untuk pembayaran biaya pokok dan bunga selama 24 bulan pertama. Pokok pinjaman akan dibayarkan setiap 3 bulan dan bunga setiap bulan.

GD has grace period of 24 months on principal and interest payment. Principal loan amount will be paid in quarterly basis while interest in monthly basis.

Skedul pembayaran kembali utang bank jangka panjang adalah sebagai berikut:

The schedule of repayment of long-term bank loans is as follows:

2014 2013

Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun: Payments due in:2014 - 18.925.051.853 20142015 31.014.552.446 16.249.944.448 20152016 23.266.666.669 13.266.666.669 20162017 11.198.888.890 11.198.888.890 20172018 5.739.259.252 5.739.259.252 2018

Jumlah 71.219.367.257 65.379.811.112 Total

18. Utang Pembelian Aset Tetap 18. Liabilities for Purchases of Property and

Equipment

2014 2013

PT BCA Finance 10.480.379.379 3.573.332.058 PT BCA Finance

Dikurangi bagian jangka pendek 3.744.382.124 2.912.347.123 Less current portion

Bagian jangka panjang 6.735.997.255 660.984.935 Long-term portion

Suku bunga per tahun 10,23% - 11,50% 10,20% - 11,60% Interest rates per annum

Utang pembelian aset tetap berjangka waktu tiga (3) tahun dan dijamin dengan aset tetap yang dibeli melalui utang tersebut (Catatan 11).

Liabilities for purchases of property and equipment have a term of three (3) years and are collateralized with the related property and equipment purchased (Note 11).

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 55 -

Beban bunga pada tahun 2014 dan 2013 masing-masing adalah sebesar Rp 300.519.741 dan Rp 902.822.958.

Interest expense in 2014 and 2013 amounted to Rp 300,519,741 and Rp 902,822,958, respectively.

Skedul pembayaran kembali utang pembelian aset tetap adalah sebagai beriikut:

The schedule of repayment of liabilities for purchases of property and equipment is as follows:

2014 2013

Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun: Payments due in:2014 - 2.912.347.123 20142015 3.744.382.124 660.984.935 20152016 3.338.091.025 - 20162017 3.397.906.230 - 2017

Jumlah 10.480.379.379 3.573.332.058 Total

19. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas

Keuangan 19. Fair Value of Financial Assets and Financial

Liabilities

Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan.

Fair value is defined as the amount at which the financial instruments could be exchanged in a current transaction between knowledgeable, willing parties in an arm’s length transaction, other than in a forced sale or liquidation.

Berikut adalah nilai tercatat dan estimasi nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan Grup pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:

The following table sets forth the carrying amounts and estimated fair values of Group‘s financial assets and liabilities as of December 31, 2014 and 2013:

2014 2013

Nilai Tercatat/As Carrying Amounts

Estimasi Nilai Wajar/Estimated

Fair ValuesNilai Tercatat/As

Carrying Amounts

Estimasi Nilai Wajar/Estimated

Fair Values

Aset Keuangan Lancar Current Financial AssetsKas dan setara kas 9.901.976.945 9.901.976.945 19.683.167.890 19.683.167.890 Cash and cash equivalentsPiutang usaha - neto 33.841.315.757 33.841.315.757 61.203.049.395 61.203.049.395 Trade accounts receivable - netPiutang lain-lain 1.889.807.887 1.889.807.887 1.236.090.913 1.236.090.913 Other accounts receivableUang jaminan 4.500.000.000 4.500.000.000 3.283.122.750 3.283.122.750 Guarantee deposit

Aset Keuangan Tidak Lancar Noncurrent Financial AssetsPiutang pihak berelasi non-usaha 12.067.687.348 12.067.687.348 21.383.572.516 21.383.572.516 Due from related parties

Jumlah Aset Keuangan 62.200.787.937 62.200.787.937 106.789.003.464 106.789.003.464 Total Financial Assets

Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Current Financial LiabilitiesUtang bank jangka pendek 20.593.516.894 20.593.516.894 24.198.403.784 24.198.403.784 Short-term bank loansUtang usaha 22.069.729.507 22.069.729.507 12.171.010.856 12.171.010.856 Trade accounts payableUtang lain-lain kepada pihak ketiga 801.621.201 801.621.201 648.249.932 648.249.932 Other accounts payables to third partiesBeban akrual 2.001.081.279 2.001.081.279 740.702.313 740.702.313 Accrued expenses

Jumlah Liabilitas Keuangan Jangka Pendek 45.465.948.881 45.465.948.881 37.758.366.885 37.758.366.885 Total Current Financial Liabilities

Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Noncurrent Financial LiabilitiesUtang pihak berelasi non-usaha 7.563.360.335 7.563.360.335 5.704.910.098 5.704.910.098 Due to related partiesLiabilitas jangka panjang (termasuk

bagian jangka pendek dan Long-term liabilities (including current and jangka panjang) noncurrent portion):Utang bank 71.219.367.257 71.219.367.257 65.379.811.112 65.379.811.112 Bank loans

Liabilities for purchases of Utang pembelian aset tetap 10.480.379.379 10.480.379.379 3.573.332.058 3.573.332.058 property and equipment

Jumlah Liabilitas Keuangan Jangka Panjang 89.263.106.971 89.263.106.971 74.658.053.268 74.658.053.268 Total Noncurrent Financial Liabilities

Jumlah Liabilitas Keuangan 134.729.055.852 134.729.055.852 112.416.420.153 112.416.420.153 Total Financial Liabilities

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 56 -

Metode dan asumsi berikut ini digunakan oleh Grup untuk melakukan estimasi atas nilai wajar setiap kelompok instrumen keuangan:

The following methods and assumptions were used by the Group to estimate the fair value of each class of financial instrument.

Aset keuangan lancar dan liabilitas keuangan jangka pendek

Current financial assets and liabilities

Karena instrumen keuangan tersebut jatuh tempo dalam jangka pendek, maka nilai tercatat aset keuangan lancar dan liabilitas keuangan jangka pendek telah mendekati estimasi nilai wajarnya.

Due to the short-term nature of the transactions, the carrying amounts of the current financial assets and financial liabilities approximate the estimated fair values.

Aset keuangan tidak lancar dan liabilitas keuangan jangka panjang

Noncurrent financial assets and liabilities

(1) Liabilitas keuangan jangka panjang dengan

suku bunga tetap dan variabel (1) Long-term fixed rate and variable rate

financial liabilities

Terdiri dari utang bank jangka panjang dan utang pembelian aset tetap. Nilai wajarnya ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang menggunakan suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati untuk instrumen dengan persyaratan, risiko kredit, dan jatuh tempo yang sama.

Consist of long-term bank loans and liabilities for purchase of property and equipment. The fair value of the financial liabilities is determined by discounting future cash flows using applicable rates from observable current market transactions for instruments with similar terms, credit risk, and remaining maturities.

(2) Aset keuangan tidak lancar dan liabilitas

keuangan jangka panjang lainnya (2) Other long-term financial assets and liabilities

Terdiri dari piutang dan utang pihak berelasi non-usaha. Nilai wajarnya tidak dapat ditentukan dengan andal, karena tidak praktis untuk melakukan perhitungan estimasi nilai wajar atas piutang dan utang yang tidak memiliki jangka waktu pembayaran yang pasti.

Consist of due from and due to related parties. Fair value can not be determined reliably, because it is not practical to perform the calculation of the estimated fair value of the receivables and debt that does not have a definite repayment period.

20. Modal Saham

Susunan kepemilikan saham Perusahaan berdasarkan catatan yang dibuat oleh Blue Chip Mulia, biro administrasi efek, adalah sebagai berikut:

20. Capital Stock

The share ownership in the Company based on the record of PT Blue Chip Mulia, share’s registrar, follows:

Jumlah ModalDisetor/

Jumlah Saham/ Total Paid-upNumber of Shares Capital Stock Name of Stockholder

PT Panorama Sentrawisata Tbk 450.000.000 62,94 45.000.000.000 PT Panorama Sentrawisata TbkPT Catur Putra Nusantara 50.000.000 6,99 5.000.000.000 PT Catur Putra Nusantara Satrijanto Tirtawisata 24.905.000 3,48 2.490.500.000 Satrijanto TirtawisataMasyarakat (kepemilikan masing-masing

kurang dari 5%) 190.095.000 26,59 19.009.500.000 Public (less than 5% of ownership each)

Jumlah 715.000.000 100,00 71.500.000.000 Total

2014 dan/and 2013

%

PersentaseKepemilikan/

Pemegang SahamPercentage

of Ownership

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 57 -

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya pada Bursa Efek Indonesia.

As of December 31, 2014 and 2013, all of the shares of the Company are listed in the Indonesia Stock Exchange.

Manajemen Permodalan Capital Management Tujuan utama dari pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan bahwa Grup mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Grup tidak diwajibkan untuk memenuhi syarat-syarat modal tertentu.

The primary objective of the Group’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value. The Group is not required to meet any capital requirements.

Grup mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian terhadap struktur modal sehubungan dengan perubahan kondisi ekonomi. Grup memantau modalnya dengan menggunakan analisa gearing ratio (rasio utang terhadap modal), yakni membagi utang neto terhadap jumlah modal. Utang neto adalah jumlah utang (termasuk utang jangka pendek dan jangka panjang pada laporan posisi keuangan konsolidasian) dikurangi kas dan setara kas. Modal adalah ekuitas yang disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

The Group manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. The Group monitors its capital using gearing ratios, by dividing net debt with the total capital. Net debt is calculated as total borrowings (including “current and non-current borrowings” as shown in the consolidated statements of financial position) less cash and cash equivalents. Total capital is the total equity as shown in the consolidated statements of financial position.

Rasio utang neto terhadap ekuitas pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

Ratio of net debt to equity as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:

2014 2013

Jumlah utang 109.856.623.865 98.856.457.052 Total borrowingsDikurangi: kas dan setara kas 9.901.976.945 19.683.167.890 Less: cash and cash equivalentsUtang neto 99.954.646.920 79.173.289.162 Net debtJumlah ekuitas 172.045.710.651 159.256.402.555 Total equity

Rasio utang neto terhadap ekuitas 58,10% 49,71% Net debt to equity ratio

21. Tambahan Modal Disetor - Neto

21. Additional Paid-in Capital – Net

Akun ini merupakan tambahan modal disetor – neto sehubungan dengan:

This account represents net additional paid-in capital in connection with the following:

Jumlah/Total

Penawaran saham Perusahaan melaluipenawaran umum perdana kepada Sale of the Company's shares through masyarakat pada tahun 2008 (Catatan 1b) Initial Public Offering in 2008 (Note 1b)

Hasil yang diterima atas penerbitan215.000.000 saham pada harga Proceeds from issuance of 215,000,000Rp 200 per saham 43.000.000.000 at Rp 200 per share

Biaya emisi efek ekuitas (2.640.905.952) Stock issuance costsJumlah yang dicatat sebagai modal

disetor (215.000.000 saham pada nilai Amount recorded as paid-up capital (215,000,000 nominal Rp 100 per saham) (21.500.000.000) shares at Rp 100 par value per share)

Selisih nilai transaksi restrukturisasi Difference in value arising from restructuring transactions entitas sepengendali (Catatan 1) 10.304.692.537 among entities under common control (Note 1)

Saldo pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 29.163.786.585 Balance as of December 31, 2014 and 2013

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 58 -

22. Kepemilikan Non-Pengendali 22. Non-Controlling Interests Akun ini merupakan bagian kepemilikan nonpengendali atas aset neto entitas anak, dengan rincian sebagai berikut:

These represent the share of non-controlling stockholders in net assets of the subsidiaries, with details as follows:

Rugikomprehensif/

Modal saham/ ComprehensiveCapital stock Defisit/Deficit Loss Jumlah/Total

DGW 147.000.000 (876.966.219) (796.123.805) (1.526.090.024) GD 300.000.000 (23.000) (1.596.810) 298.380.190

Jumlah/Total 447.000.000 (876.989.219) (797.720.615) (1.227.709.834)

31 Desember/December 31, 2014

Rugikomprehensif/

Modal saham/ Saldo laba/ ComprehensiveCapital stock Retained earnings Loss Jumlah/Total

DGW 147.000.000 919.796.637 (1.796.762.856) (729.966.219) GD 300.000.000 - (23.000) 299.977.000

Jumlah/Total 447.000.000 919.796.637 (1.796.785.856) (429.989.219)

31 Desember/December 31, 2013

23. Pendapatan 23. Revenues

2014 2013

a.Berdasarkan jenis produk a.Based on type of products

Paket perjalanan wisata 254.571.691.434 228.168.781.607 Series package tourPerjalanan wisata pilihan 75.987.451.959 70.342.132.693 Optional tour

Jumlah 330.559.143.393 298.510.914.300 Total

b.Berdasarkan sumber pendapatan b.Based on sources of revenues

Pihak berelasi (Catatan 31) 29.788.600.767 23.009.357.456 Related parties (Note 31)Pihak ketiga 300.770.542.626 275.501.556.844 Third parties

Jumlah 330.559.143.393 298.510.914.300 Total

Pendapatan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan pada tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 adalah pendapatan yang diperoleh dari Fox Vakanties, pihak ketiga, masing-masing sebesar Rp 57.026.890.502 dan Rp 62.436.676.380.

Revenues which represent more than 10% of the total revenues for the years ended December 31, 2014 and 2013 were generated from Fox Vakanties, a third party, amounting to Rp 57,026,890,502 and Rp 62,436,676,380, respectively.

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 59 -

24. Beban Pokok Pendapatan

24. Direct Costs

2014 2013

a.Berdasarkan jenis produk a.Based on type of products

Paket perjalanan wisata 204.775.047.300 185.221.917.485 Series package tourPerjalanan wisata pilihan 41.886.811.414 33.759.145.662 Optional tourSub-jumlah 246.661.858.714 218.981.063.147 Sub-totalPenyusutan (Catatan 11) 13.295.423.499 12.928.130.706 Depreciation (Note 11)

Jumlah 259.957.282.213 231.909.193.853 Total

b.Berdasarkan sumber beban b.Based on on sources of cost

Pihak berelasi (Catatan 31) 26.794.936.117 34.418.019.114 Related parties (Note 31)Pihak ketiga 219.866.922.597 184.563.044.033 Third partiesSub-jumlah 246.661.858.714 218.981.063.147 Sub-totalPenyusutan (Catatan 11) 13.295.423.499 12.928.130.706 Depreciation (Note 11)

Jumlah 259.957.282.213 231.909.193.853 Total

Tidak terdapat beban pokok penjualan kepada satu pemasok yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan.

No direct costs from a single supplier which represent more than 10% of the total revenues.

25. Beban Penjualan 25. Selling Expenses

2014 2013

Perjalanan dinas 3.647.964.003 2.729.992.585 TravelGaji dan tunjangan karyawan 3.124.539.939 1.934.291.726 Salaries and employee benefitsPemasaran dan promosi 2.340.351.517 6.522.413.814 Marketing and promotionJamuan 92.980.715 28.899.775 Entertainment

Jumlah 9.205.836.174 11.215.597.900 Total

26. Beban Umum dan Administrasi 26. General and Administrative Expenses

2014 2013

Gaji dan tunjangan karyawan 13.335.604.760 12.453.524.116 Salaries and employee benefitsPenyusutan (Catatan 11 dan 12) 9.251.254.243 5.540.111.764 Depreciation (Notes 11 and 12)Jasa profesional 3.506.264.544 3.183.119.497 Professional feesKeperluan kantor 2.576.876.604 2.947.871.673 Office suppliesBiaya pajak 1.719.011.438 1.617.454.888 Tax expensesSewa 1.701.592.419 1.062.424.453 RentalImbalan kerja jangka panjang - bersih Long-term employee benefits

(Catatan 28) 1.398.407.760 785.057.589 expense - net (Note 28)Pos dan telekomunikasi 1.170.601.545 1.077.515.063 Postage and telecommunicationAsuransi 962.899.199 864.328.673 InsurancePerbaikan dan pemeliharaan 885.118.669 640.658.472 Repairs and maintenanceKeamanan, kebersihan, dan sumbangan 186.435.300 200.750.257 Security, cleaning, and donationLain-lain 1.230.530.029 640.268.602 Others

Jumlah 37.924.596.510 31.013.085.047 Total

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 60 -

27. Beban Bunga 27. Interest Expense

2014 2013

Utang bank jangka pendek (Catatan 14) 1.720.637.848 1.038.048.770 Short-term bank loans (Note 14)Liabilitas jangka panjang: Long-term liabilities:

Utang bank (Catatan 17) 7.054.814.195 5.248.852.306 Bank loans (Note 17)Liabilities for purchases of

Utang pembelian aset tetap (Catatan 18) 300.519.741 902.822.958 property and equipment (Note 18)

Jumlah 9.075.971.784 7.189.724.034 Total

Beban bunga utang bank jangka pendek pada tahun 2013 termasuk beban bunga sebesar Rp 46.076.201 atas utang Perusahaan kepada PT Bank Internasional Indonesia Tbk, yang telah dilunasi pada tahun 2013.

Interest expense for short-term bank loan in 2013 including interest expenses amounted to Rp 40,076,201 of the Company loan to PT Bank International Indonesia Tbk, has been full paid in 2013.

28. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang

Besarnya imbalan kerja jangka panjang dihitung berdasarkan peraturan yang berlaku, yakni Undang-undang No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Tidak terdapat pendanaan khusus yang dibentuk atas liabilitas imbalan kerja jangka panjang tersebut.

28. Long-term Employee Benefits Liabilities

The amount of long-term employee benefits is determined based on Law No. 13 Year 2003, dated March 25, 2003. No funding of the benefits has been made to date.

Perhitungan aktuaria terakhir atas liabilitas imbalan kerja jangka panjang dilakukan oleh PT Dian Artha Tama, aktuaris independen, tertanggal 17 Maret 2015.

The latest actuarial valuation upon the long-term employee benefits liability was from PT Dian Artha Tama, an independent actuary, dated March 17, 2015.

Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan kerja jangka panjang tersebut masing-masing sebanyak 347 karyawan tahun 2014 dan 109 karyawan tahun 2013.

Number of eligible employees is 347 in 2014 and 109 in 2013.

Rekonsiliasi nilai kini dengan jumlah liabilitas imbalan kerja jangka panjang pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

A reconciliation of the present value of long-term employee benefits liability to the consolidated statements of financial position is as follows:

2014 2013 2012 2011 2010

Rp

Nilai kini liabilitas imbalan kerja jangka panjang Present value of long-term employee yang tidak didanai 7.056.034.943 5.398.120.228 3.024.422.302 2.234.787.579 2.189.702.768 benefits liability

Keuntungan (kerugian) neto aktuarialyang diakui - bersih (1.942.585.882) (1.683.078.927) (54.514.424) 141.477.102 (320.774.872) Net - unrecognized actuarial (gains) loss

Liabilitas imbalan kerja Long-term employee benefitsjangka panjang 5.113.449.061 3.715.041.301 2.969.907.878 2.376.264.681 1.868.927.896 liability

Berikut adalah rincian beban imbalan kerja jangka panjang:

Following are details of long-term employee benefits expense:

2014 2013

Beban jasa kini 813.702.893 651.946.973 Current service costsBeban bunga 431.849.619 147.987.729 Interest costsKeuntungan aktuarial yang diakui - bersih 152.855.248 (14.877.113) Net - Recognized actuarial net loss (gains)

Jumlah 1.398.407.760 785.057.589 Total

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 61 -

Beban imbalan kerja jangka panjang disajikan sebagai bagian dari “Beban umum dan administrasi” (Catatan 26).

Long-term employee benefits expense is presented as part of “General and administrative expenses” (Note 26).

Mutasi liabilitas imbalan kerja jangka panjang kerja adalah sebagai berikut:

Movements of long-term employee benefits liability are as follows:

2014 2013

Liabilitas imbalan kerja Long-term employee benefitsjangka panjang - awal tahun 3.715.041.301 2.969.907.878 liability at the beginning of the year

Saldo pelepasan entitas anak - (39.924.166) Balance of disposed subsidiaryBeban imbalan kerja Long-term employee benefits

jangka panjang - tahun berjalan 1.398.407.760 785.057.589 expense during the yearLiabilitas imbalan kerja Long-term employee benefits

jangka panjang - akhir tahun 5.113.449.061 3.715.041.301 liability at the end of the year

Asumsi-asumsi aktuarial utama yang digunakan dalam perhitungan imbalan kerja jangka panjang:

Principal actuarial assumptions used in the valuation of the long-term employee benefits are as follows:

2014 2013

Tingkat diskonto 8% 6% Discount rateTingkat kenaikan gaji 8% 8% Future salary increasesTingkat perputaran karyawan 5% 8% Level of employee turnover

29. Pajak Penghasilan

29. Income Tax

2014 2013

Pajak kini Current taxTidak final Nonfinal

Perusahaan 3.309.075.179 2.535.678.453 The Company

Beban (penghasilan) pajak tangguhan Deferred tax expense (benefit)Perusahaan 1.748.263.689 4.716.128.970 The CompanyEntitas anak Subsidiary

PT Destinasi Garuda Wisata (533.864.247) (1.210.582.377) PT Destinasi Garuda WisataSubjumlah 1.214.399.442 3.505.546.593 Subtotal

Jumlah 4.523.474.621 6.041.225.046 Total

Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:

Current Tax A reconciliation between income before tax per consolidated statements of comprehensive income and taxable income is as follows:

2014 2013

Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi Income before tax per consolidated statements komprehensif konsolidasian 17.312.782.717 23.887.049.055 of comprehensive income

Rugi sebelum pajak entitas anak 2.174.574.799 4.877.675.348 Loss before tax of the subsidiariesLaba sebelum pajak - Perusahaan 19.487.357.516 28.764.724.403 Income before tax - the Company

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 62 -

2014 2013

Perbedaan temporer: Temporary differences:Imbalan kerja jangka panjang 1.290.145.024 764.553.734 Long-term employee benefits expensePerbedaan penyusutan komersial Difference between commercial and

dan fiskal (8.283.199.779) (19.629.069.615) fiscal depreciationJumlah - Neto (6.993.054.755) (18.864.515.881) Net

Perbedaan tetap: Permanent differences:Beban pajak 672.473.833 564.166.130 Tax expenseJamuan dan sumbangan 92.980.715 25.399.772 Entertainment and donationEkuitas pada laba bersih entitas anak yang

dilepaskan - (296.594.411) Share in net income of disposed subsidiaryPendapatan bunga yang telah dikenakan Interest income already subjected to pajak final (23.456.594) (50.466.200) final taxJumlah - Neto 741.997.954 242.505.291 Net

Laba kena pajak Perusahaan 13.236.300.715 10.142.713.813 Taxable income of the Company

Perhitungan beban dan utang pajak kini adalah sebagai berikut:

The current tax expense and payable are computed as follows:

2014 2013

Beban pajak kini Current tax expensePajak Penghasilan Tidak Final Nonfinal Income Tax

Perusahaan 3.309.075.179 2.535.678.453 The Company

Dikurangi pembayaran pajak dimuka: Less prepaid income taxes:Pajak penghasilan pasal 25 Income tax Article 25

Perusahaan - - The Company

Jumlah utang pajak kini Total current tax payablePajak penghasilan badan Corporate income tax

Perusahaan (Catatan 16) 3.309.075.179 2.535.678.453 The Company (Note 16)

Pajak Tangguhan Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan Grup adalah sebagai berikut:

Deferred Tax The details of the Group’s deferred tax assets (liabilities) are as follows:

Dikreditkan Dikreditkan

(dibebankan) ke (dibebankan) kelaporan laba rugi laporan laba rugi

komprehensif komprehensifkonsolidasian/ konsolidasian/

Credited (charged) Credited (charged)to consolidated to consolidated

1 Januari/ statement of 31 Desember/ statement of 31 Desember/January 1, comprehensive December 31, comprehensive December 31,

2013 income 2013 income 2014

Cadangan kerugian penurunan nilai piutang 105.261.933 - 105.261.933 - 105.261.933 Allowance for impairment

Liabilitas imbalan kerja Long-term employee benefitsjangka panjang 737.482.985 196.264.397 933.747.382 349.601.940 1.283.349.322 liability

Aset tetap - neto (11.912.923.528) (4.997.398.990) (16.910.322.518) (2.022.761.382) (18.933.083.900) Property and equipment - netRugi fiskal - 1.295.588.000 1.295.588.000 458.760.000 1.754.348.000 Fiscal loss

Liabilitas pajak tangguhan - neto (11.070.178.610) (3.505.546.593) (14.575.725.203) (1.214.399.442) (15.790.124.645) Deferred tax liabiliities - net

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 63 -

Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan masing-masing entitas adalah sebagai berikut:

The details of deferred tax assets and liabilities for each entity are as follows:

2014 2013

Aset pajak tangguhan Deferred tax assetsPT Destinasi Garuda Wisata 1.832.309.133 1.346.483.449 PT Destinasi Garuda WisataPerusahaan 1.310.650.122 988.113.866 The Company

Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilitiesPT Destinasi Garuda Wisata (420.573.247) (468.611.810) PT Destinasi Garuda WisataPerusahaan (18.512.510.653) (16.441.710.708) The Company

Jumlah - neto (15.790.124.645) (14.575.725.203) Total - net

Rekonsiliasi antara jumlah beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax per consolidated statements of comprehensive income is as follows:

2014 2013

Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi Income before tax per consolidated statements komprehensif konsolidasian 17.312.782.717 23.887.049.055 of comprehensive income

Rugi (laba) sebelum pajak entitas anak 2.174.574.799 4.877.675.348 Loss (income) before tax of the subsidiaries

Laba sebelum pajak - Perusahaan 19.487.357.516 28.764.724.403 Income before tax - the Company

Beban pajak berdasarkantarif pajak yang berlaku 4.871.839.379 7.191.181.100 Tax expense at effective tax rates

Pengaruh pajak atas perbedaan tetap: Tax effects of permanent differences: Beban pajak 168.118.459 141.041.533 Tax expense

Jamuan dan sumbangan 23.245.179 6.349.943 Entertainment and donationEkuitas pada laba bersih entitas anak yang

dilepaskan - (74.148.603) Share in net income of disposed a subsidiaryPendapatan bunga yang telah dikenakan pajak final (5.864.149) (12.616.550) Income already subjected to final income taxJumlah - Neto 185.499.489 60.626.323 Net

Beban pajak - Perusahaan 5.057.338.868 7.251.807.423 Tax expense - the CompanyPenghasilan pajak - entitas anak (533.864.247) (1.210.582.377) Tax income of the subsidiaries

Jumlah Beban Pajak - bersih 4.523.474.621 6.041.225.046 Total Tax Expense - net

30. Laba Neto per Saham Dasar

30. Basic Earnings per Share

2014 2013

Laba neto yang dapat diatribusikan kepada Net income attributable to owners of pemilik Perusahaan untuk perhitungan the Company for computation of laba per saham dasar 13.587.028.711 19.642.609.865 basic earnings per share

Rata-rata tertimbang saham Weighted average number of biasa untuk perhitungan laba neto ordinary shares for computation per saham dasar 715.000.000 715.000.000 of basic earnings per share

Laba neto per saham dasar 19,00 27,47 Basic earnings per share

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan tidak memiliki efek yang berpotensi saham biasa yang dilutif.

As of December 31, 2014 and 2013, the Company does not have any potentially dilutive ordinary shares.

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 64 -

31. Sifat dan Transaksi dengan Pihak Berelasi

31. Nature of Relationship and Transactions with Related Parties

Sifat Pihak Berelasi

Nature of Relationship

a. PT Panorama Sentrawisata Tbk adalah pemegang saham pengendali Perusahaan.

b. PT Catur Putra Nusantara adalah salah

satu pemegang saham nonpengendali Perusahaan.

c. Perusahaan yang pemegang sahamnya

sama dengan pemegang saham Perusahaan, baik langsung maupun tidak langsung:

a. PT Panorama Sentrawisata Tbk is the controlling stockholder of the Company.

b. PT Catur Putra Nusantara is one of the

noncontrolling stockholders of the Company.

c. Related parties which have the same stockholder as the Company, either directly or indirectly:

- PT Chan Brothers Travel Indonesia - PT Citra Wahana Tirta Indonesia - PT Dwi Ratna Pertiwi - PT Kencana Transport - PT Panorama Evenindo - PT Panorama Primakencana Transindo - PT Panorama Transportasi Tbk - PT Panorama Media - PT Rhadana Primakencana Transindo - PT Panorama Tours Indonesia - PT Smartravelindo Perkasa - PT Panorama Properti - PT Duta Chandra Kencana

d. Perusahaan yang sebagian pengurus atau

manajemennya sama dengan manajemen Grup:

d. Related parties which have partly the same management as the Group:

- PT Asian Trails Indonesia - PT Asia World Indonesia - PT Bali Dance Festival - PT Graha Tirta Lestari - PT Oasis Rhadana Hotel - PT Raja Kamar Indonesia - PT Panorama Land Development - Panorama Holidays (M) Sdn.Bhd. - Panorama Tours Pte Ltd - PT Panorama Synergy Indonesia - PT Panorama Langit Teknologi - PT Panorama Dotcom Indonesia - MG Holiday - PT Panorama Hotel Development - PT Kamar Hotel Indonesia - The Haven Bali Seminyak - PT Legian Paradise

e. Adhi Tirtawisata merupakan komisaris

Perusahaan. e. Adhi Tirtawisata is a commissioner of the

Company. f. Dharmayanto Tirtawisata, Rocky Wisuda

Praputranto, dan Hie Luang Kiauw merupakan direktur Perusahaan.

f. Dharmayanto Tirtawisata, Rocky Wisuda Praputranto, and Hie Luang Kiauw are directors of the Company.

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 65 -

Transaksi dengan Pihak Berelasi

a. Pada tahun 2014 dan 2013, masing-masing sebesar 9,01% dan 7,71% dari jumlah pendapatan merupakan pendapatan dari pihak berelasi (Catatan 23). Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, piutang atas pendapatan tersebut dicatat sebagai bagian dari piutang usaha, yang meliputi 2,87% dan 4,27% dari jumlah aset masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Catatan 5).

Transactions with Related Parties

a. For the years ended 2014 and 2013, 9.01 % and 7.71%, respectively, of the total revenues, represent revenues from related parties (Note 23). As of December 31, 2014 and 2013, the outstanding receivables from these transactions were presented as “Trade accounts receivable”, which constituted 2.87% and 4.27%, respectively, of the total assets as of December 31, 2014 and 2013 (Note 5).

b. Pada tahun 2014 dan 2013, masing-masing

sebesar 10,31% dan 14,84% dari jumlah beban pokok pendapatan berasal dari transaksi dengan pihak berelasi (Catatan 24). Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, utang atas transaksi tersebut dicatat sebagai bagian dari utang usaha, yang meliputi 0,45% dan 0,41% dari jumlah liabilitas masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Catatan 15).

b. In 2014 and 2013, 10.31% and 14.84% respectively, of the total direct costs, were incurred from transactions with related parties (Note 24). As of December 31, 2014 and 2013, the outstanding liabilities for these transactions are presented as “Trade accounts payable”, which constituted 0.45% and 0.41% of the total liabilities as of December 31, 2014 and 2013, respectively (Note 15).

Rincian beban pokok pendapatan dari pihak berelasi adalah sebagai berikut:

The details of direct costs from related parties are as follows:

2014 2013

PT Panorama Transportasi Tbk 15.856.256.050 20.258.226.200 PT Panorama Transportasi TbkPT Panorama Tours Indonesia 7.232.919.175 6.673.326.393 PT Panorama Tours IndonesiaPT Panorama Primakencana Transindo 1.692.702.000 932.666.646 PT Panorama Primakencana TransindoPT Oasis Rhadana Hotel 1.153.607.350 1.255.825.912 PT Oasis Rhadana HotelThe Haven Bali Seminyak 637.922.642 - The Haven Bali SeminyakPT Graha Tirta Lestari 188.250.000 265.250.000 PT Graha Tirta Lestari PT Legian Paradise 33.278.900 - PT Legian ParadisePT Daytrans - 3.535.520.000 PT DaytransPT Kencana Transport - 1.470.962.600 PT Kencana TransportPT Panorama Mitra Sarana - 16.911.363 PT Panorama Mitra SaranaPT Canary Transport - 9.330.000 PT Canary Transport

Jumlah 26.794.936.117 34.418.019.114 Total

c. Perusahaan melakukan pembayaran uang muka kepada DCK seperti dijelaskan pada Catatan 7.

c. The Company made downpayments to DCK as described in Note 7.

d. Jumlah gaji dan tunjangan yang

dibayar atau diakru Perusahaan kepada komisaris dan direksi masing-masing sebesar Rp 2.367.000.000 dan Rp 2.167.500.000 tahun 2014 dan 2013.

d. The aggregate salaries and benefits paid to or accrued by the Company for its commissioners and directors amounted to Rp 2,367,000,000 and Rp 2,167,500,000 in 2014 and 2013, respectively.

e. Grup mengadakan beberapa perjanjian

dengan pihak-pihak berelasi untuk sewa menyewa ruang kantor.

e. The Group enters into several rental agreements with related parties for lease of office spaces.

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 66 -

f. Grup melakukan transaksi lainnya dengan pihak-pihak berelasi seperti yang telah diungkapkan pada Catatan 7, 8, 10, 12 dan 33.

f. The Group also entered into other nontrade transactions with related parties as described in Notes 7, 8, 10, 12 and 33.

32. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan

32. Financial Risk Management Objectives and Policies

Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Grup adalah risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional Grup dijalankan secara berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Grup.

The main risks arising from the Group’s financial instruments are market risk, credit risk and liquidity risk. The operational activities of the Group are managed in a prudential manner by managing those risks to minimize potential losses.

Manajemen risiko merupakan tanggung jawab Direksi. Direksi bertugas menentukan prinsip dasar kebijakan manajemen risiko Grup secara keseluruhan serta kebijakan pada area tertentu seperti risiko nilai tukar, risiko suku bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas.

Risk management is the responsibility of the Board of Directors (BOD). The BOD has the responsibility to determine the basic principles of the Group’s risk management as well as principles covering specific areas, such as foreign exchange risk, interest rate risk, credit risk and liquidity risk.

Risiko Pasar Market Risk

Risiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar dari arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Grup dipengaruhi oleh risiko pasar, terutama risiko suku bunga dan risiko nilai tukar mata uang asing.

Market risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market prices. The Group is exposed to market risks, in particular, interest rate risks and foreign currency exchange risk.

Risiko Suku Bunga Interest Rate Risk

Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Grup yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan utang bank.

Interest rate risk is the risk that the fair value or contractual future cash flows of a financial instrument will be affected due to changes in market interest rates. The Group’s exposures to the interest rate risk relates primarily to bank loans.

Untuk meminimalkan risiko suku bunga, Grup mengelola beban bunga melalui kombinasi pembiayaan melalui perbankan dan institusi keuangan yang kredibel. Manajemen juga melakukan penelaahan berbagai suku bunga yang ditawarkan oleh kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang menguntungkan sebelum mengambil keputusan untuk melakukan perikatan utang.

To minimize interest rate risk, the Group manages interest cost through financing with credible banks and financial institutions. Management also conducts assessments among interest rates offered by creditors to obtain the most favorable interest rate before takes any decision to enter a new loan agreement.

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 67 -

Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas liabilitas keuangan Grup yang terkait risiko suku bunga:

The following table sets out the carrying amount, by maturity, of the Group’s financial liabilities that are exposed to interest rate risk:

Rata-rata Suku Bunga Efektif/ Jatuh Tempo Jatuh Tempo Jatuh Tempo Jatuh Tempo Jatuh Tempo Average Effective dalam Satu Tahun/ Pada Tahun ke - 2/ Pada Tahun ke - 3/ Pada Tahun ke - 4/ Pada Tahun ke - 5/ Jumlah/

Interest Rate Within One Year In the 2 nd Year In the 3 rd Year In the 4 th Year In the 5 th Year Total%

Liabilitas/LiabilitiesBunga mengambang/Floating rateUtang bank jangka pendek/Short-term bank loans 7.00 - 12.00 20.593.516.894 - - - - 20.593.516.894 Utang bank jangka panjang/Long-term bank loans 10.00 - 11.75 31.014.552.446 23.266.666.669 11.198.888.890 5.739.259.252 - 71.219.367.257

31 Desember 2014/December 31, 2014

Rata-rata Suku Bunga Efektif/ Jatuh Tempo Jatuh Tempo Jatuh Tempo Jatuh Tempo Jatuh Tempo Average Effective dalam Satu Tahun/ Pada Tahun ke - 2/ Pada Tahun ke - 3/ Pada Tahun ke - 4/ Pada Tahun ke - 5/ Jumlah/

Interest Rate Within One Year In the 2 nd Year In the 3 rd Year In the 4 th Year In the 5 th Year Total%

Liabilitas/LiabilitiesBunga mengambang/Floating rateUtang bank jangka pendek/Short-term bank loans 10.00 - 11.00 24.198.403.784 - - - - 24.198.403.784 Utang bank jangka panjang/Long-term bank loans 11.00 - 11.75 18.925.051.854 16.249.944.447 13.266.666.669 11.198.888.890 5.739.259.252 65.379.811.112

31 Desember 2013/December 31, 2013

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, jika suku bunga atas pinjaman lebih tinggi/rendah 1% dan variabel lain dianggap tetap, laba sebelum pajak untuk tahun berjalan akan lebih rendah/tinggi masing-masing sebesar Rp 918.128.841 dan Rp 895.782.149 terutama sebagai akibat tingginya/rendahnya beban bunga dari pinjaman dengan suku bunga mengambang.

As of December 31, 2014 and 2013, if interest rates on borrowings had been 1% higher/lower with all other variables held constant, income before tax for the year would have been Rp 918,128,841 and Rp 895,782,149 respectively, lower/higher, mainly as a result of higher/lower interest expense on floating rate borrowings.

Risiko Nilai Tukar Foreign Exchange Risk

Risiko nilai tukar adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan nilai tukar.

Foreign exchange risk is the risk that the fair value or future contractual cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates.

Grup memiliki eksposur dalam mata uang asing yang timbul dari transaksi operasionalnya. Eksposur tersebut timbul karena transaksi yang bersangkutan dilakukan dalam mata uang selain mata uang fungsional unit operasional atau pihak lawan. Eksposur dalam mata uang asing Grup tersebut jumlahnya tidak material.

The Group has transactional currency exposures. Such exposure arises when the transaction is denominated in currencies other than the functional currency of the operating unit or the counterparty. Foreign currency risk exposure of the Group is only minimal.

Grup menerima pendapatan dalam mata uang asing (US$ atau EUR). Pembelian dari atau pembayaran kepada pemasok (pihak hotel) dapat dilakukan menggunakan mata uang asing (US$ atau EUR) atau Rupiah, dengan mempertimbangkan kurs Rupiah terhadap mata uang asing di pasar. Keputusan atas pilihan mata uang pembayaran di atas merupakan kebijakan manajemen risiko mata uang asing Grup.

The Group obtains their revenues in foreign currencies (US$ or EUR). Purchases from or payment to suppliers (hotels) can be done in foreign currencies (US$ or EUR) or Rupiah, considering when the Rupiah appreciates against the foreign currencies. The decision on the above currency alternatives represents the policy on management of foreign currencies risk of the Group.

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 68 -

Berikut adalah posisi aset dan liabilitas moneter konsolidasian dalam mata uang asing:

The following table shows consolidated monetary assets and liabilities:

Mata Uang Ekuivalen Mata Uang Ekuivalen Asing/ Rupiah/ Asing/ Rupiah/

Foreign Equivalent in Foreign Equivalent inCurrency Rupiah Currency Rupiah

Aset AssetsKas dan setara kas Cash and cash equivalents

US$ 481.019,70 5.983.885.084 365.259,77 5.240.927.408 US$EUR 66.902,54 1.012.453.824 9.880,81 350.404.978 EURAU$ 606,98 6.202.258 3,00 6.605.082 AU$SG$ 9.028,73 85.069.681 11.196,40 125.164.117 SG$CNY 6.817,99 13.861.062 - - CNYLainnya - 32.629 - 2.069.300 Others

Piutang usaha Trade accounts receivablePihak berelasi Related parties

US$ 456.983,90 5.684.879.759 750.771,36 9.151.152.133 US$MYR 10.267,00 36.570.284 80.884,30 299.893.910 MYRSG$ - - 4.713,54 45.381.892 SG$

Pihak ketiga Third partiesUS$ 1.148.058,75 14.281.850.846 2.554.599,96 31.138.018.913 US$EUR 408.347,19 6.179.626.300 733.169,46 12.332.966.128 EURMYR 691.794,15 2.464.118.883 1.029.838,88 3.818.323.317 MYRSG$ 16.922,50 159.445.572 18.031,85 173.610.382 SG$CNY 85.587,55 174.000.349 - - CNY

Jumlah Aset 36.081.996.531 62.684.517.560 Total Assets

Liabilitas LiabilitiesUtang jangka pendek Short-term bank loans

PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia TbkUS$ 465.936,43 5.796.249.207 477.322,46 5.818.083.465 US$

Utang usaha Trade accounts payablePihak berelasi Related parties

US$ 24.962,02 310.527.500 15,00 182.835 US$Pihak ketiga Third parties

US$ 1.143.803,89 14.228.920.418 462.036,70 5.631.765.320 US$EUR 481,17 7.281.704 930,50 15.652.355 EUR

MYR - - 3.325,00 12.328.069 MYRSG$ 1.504,32 14.173.887 599,67 5.773.587 SG$

Jumlah Liabilitas 20.357.152.716 11.483.785.631 Total Liabilities

Nilai Aset Neto 15.724.843.815 51.200.731.929 Net Assets

20132014

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, kurs konversi yang digunakan Grup diungkapkan pada Catatan 2 atas laporan keuangan konsolidasian.

As of December 31, 2014 and 2013, the conversion rates used by the Group were disclosed in Note 2 to the consolidated financial statements.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, jika nilai tukar atas Dollar lebih tinggi/rendah 5% dan variabel lain dianggap tetap, laba sebelum pajak untuk tahun berjalan akan lebih tinggi/rendah masing-masing sebesar Rp 280.745.928 dan Rp 1.704.003.342 terutama berasal dari aset moneter dalam mata uang Dolar Amerika Serikat.

As of December 31, 2014 and 2013, if change in U.S Dollar had been 5% higher/lower with all other variables held constant, income before tax for the year would have been Rp 280,745,928 and Rp 1,704,003,342 respectively, higher/lower, mainly from monetary assets in U.S. Dollar.

Dampak dari perubahan nilai tukar Rupiah untuk The impact of the above change in exchange rate

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 69 -

mata uang lainnya terutama perubahan nilai wajar aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing.

of Rupiah to other currencies is mainly the result of change in the fair value of foreign currencies denominated monetary assets and liabilities.

Risiko Kredit Credit Risk Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan akibat gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan. Grup mengendalikan risiko kredit dengan cara melakukan hubungan usaha dengan pihak lain yang memiliki kredibilitas, menetapkan kebijakan verifikasi dan otorisasi kredit, serta memantau kolektibilitas piutang secara berkala untuk mengurangi jumlah piutang tak tertagih.

Credit risk is the risk that the Group will incur a loss arising from the customers or counterparties which fail to fulfill their contractual obligations. Management believes that there are no significant concentrations of credit risk. The Group manages and controls the credit risk by dealing only with recognized and credit worthy parties, setting internal policies on verifications and authorizations of credit, and regularly monitoring the collectibility of receivables to reduce the exposure to bad debts.

Berikut adalah eksposur maksimum laporan posisi keuangan konsolidasian yang terkait risiko kredit pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:

The table below shows the consolidated statements of financial position maximum exposures related to credit risk as of December 31, 2014 and 2013:

Jumlah Bruto/ Jumlah Neto/ Jumlah Bruto/ Jumlah Neto/Gross Amounts Net Amounts Gross Amounts Net Amounts

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivablesKas dan setara kas 4.399.614.221 4.399.614.221 13.067.920.694 13.067.920.694 Cash and cash equivalentsPiutang usaha - bersih 34.262.363.490 33.841.315.757 61.624.097.128 61.203.049.395 Trade accounts receivables - netPiutang lain-lain 1.889.807.887 1.889.807.887 1.236.090.913 1.236.090.913 Other accounts receivablesPiutang pihak berelasi non-usaha 12.067.687.348 12.067.687.348 21.383.572.516 21.383.572.516 Due from related partiesUang jaminan 4.500.000.000 4.500.000.000 3.283.122.750 3.283.122.750 Guarantee deposits

Jumlah 57.119.472.946 56.698.425.213 100.594.804.001 100.173.756.268 Total

20132014

Risiko Likuiditas Liquidity Risk

Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Grup tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi liabilitasnya.

Liquidity risk is a risk arising when the cash flow position of the Group is not enough to cover the liabilities which become due.

Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Grup dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang, dan terus-menerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal.

In the management of liquidity risk, management monitors and maintains a level of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the Group’s operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. Management also regularly evaluate the projected and actual cash flows, including loan maturity profiles, and continuously assess conditions in the financial markets for opportunities to obtain optimal funding sources.

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 70 -

Berikut adalah jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan konsolidasian Grup berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:

The table below summarizes the maturity profile of the Group’s consolidated financial liabilities based on contractual undiscounted payments as of December 31, 2014 and 2013:

<= 1 tahun/ 1-2 tahun/ 3-5 tahun/ Jumlah/ Biaya transaksi/ Nilai Tercatat/<= 1 year 1-2 years 3-5 years Total Transaction costs As Reported

Liabilitas LiabilitiesUtang bank jangka pendek 20.593.516.894 - - 20.593.516.894 - 20.593.516.894 Short-term bank loansUtang usaha 22.069.729.507 - - 22.069.729.507 - 22.069.729.507 Trade accounts payablesUtang lain-lain kepada pihak ketiga 801.621.201 - - 801.621.201 - 801.621.201 Other payables to third partiesBeban akrual 2.001.081.279 - - 2.001.081.279 - 2.001.081.279 Accrued expensesUtang bank jangka panjang 31.014.552.446 23.266.666.669 16.938.148.142 71.219.367.257 - 71.219.367.257 Long-term bank loans

Liabilities for purchase of property and Utang pembelian aset tetap 3.744.382.124 3.338.091.025 3.397.906.230 10.480.379.379 - 10.480.379.379 equipmentUtang pihak berelasi non-usaha - 7.563.360.335 - 7.563.360.335 - 7.563.360.335 Due to related parties

Jumlah 80.224.883.451 34.168.118.029 20.336.054.372 134.729.055.852 - 134.729.055.852 Total

2014

<= 1 tahun/ 1-2 tahun/ 3-5 tahun/ Jumlah/ Biaya transaksi/ Nilai Tercatat/<= 1 year 1-2 years 3-5 years Total Transaction costs As Reported

Liabilitas LiabilitiesUtang bank jangka pendek 24.198.403.784 - - 24.198.403.784 - 24.198.403.784 Short-term bank loansUtang usaha 11.949.310.802 221.700.054 - 12.171.010.856 - 12.171.010.856 Trade accounts payablesUtang lain-lain kepada pihak ketiga 648.249.932 - - 648.249.932 - 648.249.932 Other payables to third partiesBeban akrual 740.702.313 - - 740.702.313 - 740.702.313 Accrued expensesUtang bank jangka panjang 18.925.051.853 16.249.944.447 30.204.814.812 65.379.811.112 - 65.379.811.112 Long-term bank loans

Liabilities for purchase of property and Utang pembelian aset tetap 2.912.347.123 660.984.935 - 3.573.332.058 - 3.573.332.058 equipmentUtang pihak berelasi non-usaha - 5.704.910.098 - 5.704.910.098 - 5.704.910.098 Due to related parties

Jumlah 59.374.065.807 22.837.539.534 30.204.814.812 112.416.420.153 - 112.416.420.153 Total

2013

33. Ikatan dan Perjanjian

a. Berdasarkan perjanjian “Agreement for International Membership” tanggal 19 Maret 1998 antara Gray Line Sight-Seeing Association, Inc., d.b.a. Gray Line Worldwide (Gray Line) dengan PT Regina Alta Panorama Tours (RAPT), pihak berelasi, RAPT telah mendapatkan izin atas pemakaian merek dan keanggotaan untuk melakukan usaha dengan nama Gray Line Indonesia. Pada tahun 2001, izin ini telah dialihkan kepada Perusahaan.

33. Commitments and Agreements

a. Based on the “Agreement for International Membership” dated March 19, 1998 between Gray Line Sight-Seeing Association, Inc., d.b.a Gray Line Worldwide (“Gray Line”) and PT Regina Alta Panorama Tours (RAPT), a related party, RAPT obtained membership and trademark license to operate as Gray Line Indonesia. In 2001, this license was transferred to the Company.

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 71 -

b. Berdasarkan Akta Pemindahan dan Penyerahan Hak Sewa No. 68 tanggal 16 Februari 2000 dari I Made Puryatma, S.H., notaris di Denpasar, Perusahaan telah melakukan kesepakatan dengan Sugianto dimana berdasarkan kesepakatan tersebut, Sugianto memindahkan dan menyerahkan hak sewa atas sebidang tanah hak milik seluas 3.130 m2 (SHM No. 3951) yang terletak di Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kotamadya Denpasar, Bali, kepada Perusahaan. Pemindahan dan penyerahan hak sewa diatas telah diberitahukan kepada I Made Sabra, pemilik tanah bersangkutan. Sugianto menyewa tanah tersebut dari I Made Sabra berdasarkan Akta Sewa Menyewa Tanah No. 22 tanggal 13 Januari 1999 dari I Made Puryatma, S.H., notaris di Denpasar. Jangka waktu sewa akan berakhir pada tanggal 16 Februari 2020 dan dapat diperpanjang dan diperbaharui kembali dengan syarat-syarat serta harga yang disetujui kedua belah pihak.

b. Based on the Transfer and Assignment of Rental Right Deed No. 68 dated February 16, 2000 of I Made Puryatma, S.H., public notary in Denpasar, the Company entered into an agreement with Sugianto, wherein Sugianto transferred and assigned the rental right for a parcel of land with Right to Own, measuring 3,130 square meters (SHM No. 3951) located in Sesetan Village, South Denpasar Subdistrict (Kecamatan), Denpasar District (Kotamadya), Bali, to the Company. The transfer and assignment of the rental right has been communicated to I Made Sabra, the landowner. Sugianto rented the land from I Made Sabra based on Land Rental Agreement Deed No. 22 dated January 13, 1999 of I Made Puryatma, S.H., public notary in Denpasar. The rental period will end on February 16, 2020 and can be extended and renewed based on the terms, conditions and rental price agreed by both parties.

Di atas tanah yang disewa tersebut, Perusahaan telah mendirikan bangunan seperti dijelaskan pada Catatan 11 atas laporan keuangan konsolidasian.

On these rented parcels of land, the Company constructed a building and infrastructure as described in Note 11 to the consolidated financial statements.

c. Berdasarkan Akta Sewa Menyewa Tanah

No. 70 tanggal 16 Februari 2000 dari I Made Puryatma, S.H., notaris di Denpasar, Perusahaan telah menyewa sebidang tanah hak milik seluas 1.225 m2 (SHM No. 4384) yang terletak di Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kotamadya Denpasar, Bali, milik I Wayan Murdi. Jangka waktu sewa sampai dengan tanggal 18 Februari 2020. Sewa menyewa tersebut dapat diperpanjang dan diperbaharui kembali apabila jangka waktu telah berakhir atas persetujuan kedua belah pihak.

c. Based on Land Rental Agreement Deed No. 70 dated February 16, 2000 of I Made Puryatma, S.H., pubic notary in Denpasar, the Company rented a parcel of land with Right to Own, measuring 1,225 square meters (SHM No. 4384) located in Sesetan Village, South Denpasar Subdistrict (Kecamatan), Denpasar District (Kotamadya), Bali, owned by I Wayan Murdi. Rental period will end on February 18, 2020. This rental agreement can be extended and renewed upon approval of both parties.

Di atas tanah yang disewa tersebut, Perusahaan telah mendirikan bangunan seperti dijelaskan pada Catatan 11 atas laporan keuangan konsolidasian dan setelah masa sewa berakhir bangunan tersebut menjadi milik yang menyewakan.

On these rented parcels of land, the Company constructed a building and infrastructure as described in Note 11 to the consolidated financial statements and at the end of rental period, the building will be the property of the landowner.

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 72 -

34. Informasi Segmen

34. Segment Information

Segmen operasi dilaporkan sesuai dengan pelaporan internal kepada pembuat keputusan operasional, yang bertanggung jawab atas alokasi sumber daya ke masing-masing segmen yang dilaporkan serta menilai kinerja masing-masing segmen tersebut. Pada tahun 2014 dan 2013, Grup hanya memiliki satu (1) segmen yang dilaporkan yakni “Perjalanan wisata” sehingga Grup tidak menyajikan informasi segmen pada tahun 2014 dan 2013.

Operating segments are reported in accordance with the internal reporting provided to the chief operating decision maker, which is responsible for allocating resources to the reportable segments and assesses its performance. In 2014 and 2013, the Group has only one (1) reportable segment which is the “Tours and travel” thus, the Group did not present segment information in 2014 and 2013.

Transaksi antar segmen dilaksanakan pada nilai penggantian, yaitu total tagihan hotel/pemasok ditambah dengan biaya administrasi.

Intersegment transactions were made at reimbursement value, i.e., total invoices of hotel/ suppliers plus administration charges.

35. Pengungkapan Tambahan Laporan Arus Kas Konsolidasian

35. Supplemental Disclosures for Consolidated Statements of Cash Flows

Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas:

The following are the noncash investing and financing activities of the Group:

2014 2013

Reklasifikasi uang muka pada perolehan Application of advances on acquisition cost ofaset tetap 2.399.919.000 23.627.749.330 property and equipment

Kewajiban yang muncul dari reklassifikasi Liabilities arising from acquisition of aset tetap 10.055.360.000 - property and equipment

36. Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Baru 36. Prospective Accounting Pronouncements

Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) dan Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK) yang berlaku efektif pada periode yang dimulai 1 Januari 2015:

The Indonesian Institute of Accountants has issued the following Interpretations of Financial Accounting Standards (ISAK) and Statement of Withdrawal of Financial Accounting Standards (PPSAK) which will be effective for annual period beginning January 1, 2015:

PSAK PSAK 1. PSAK No. 1 (Revisi 2013), Penyajian

Laporan Keuangan 1. PSAK No. 1 (Revised 2013), Presentation of

Financial Statements

2. PSAK No. 4 (Revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri

2. PSAK No. 4 (Revised 2013), Separate Financial Statements

3. PSAK No. 15 (Revisi 2013), Investasi pada

Entitas Asosiasi dan Ventura bersama 3. PSAK No. 15 (Revised 2013), Investments in

Associates and Joint Ventures

4. PSAK No. 24 (Revisi 2013), Imbalan Kerja 4. PSAK No. 24 (Revised 2013), Employee Benefits

5. PSAK No. 46 (Revisi 2014), Pajak

Penghasilan 5. PSAK No. 46 (Revised 2014), Income Taxes

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 73 -

6. PSAK No. 48 (Revisi 2014), Penurunan Nilai Aset

6. PSAK No. 48 (Revised 2014), Impairment of Assets

7. PSAK No. 50 (Revisi 2014), Instrumen

Keuangan: Penyajian 7. PSAK No. 50 (Revised 2014), Financial

Instruments: Presentation

8. PSAK No. 55 (Revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran

8. PSAK No. 55 (Revised 2014), Financial Instruments: Recognition and Measurement

9. PSAK No. 60 (Revisi 2014), Instrumen

Keuangan: Pengungkapan 9. PSAK No. 60 (Revised 2014), Financial

Instruments: Disclosures

10. PSAK No. 65, Laporan Keuangan Konsolidasian

10. PSAK No. 65, Consolidated Financial Statements

11. PSAK No. 66, Pengaturan Bersama 11. PSAK No. 66, Joint Arrangements

12. PSAK No. 67, Pengungkapan Kepentingan

dalam Entitas Lain 12. PSAK No. 67, Disclosures of Interests in

Other Entities

13. PSAK No. 68, Pengukuran Nilai Wajar 13. PSAK No. 68, Fair Value Measurements

ISAK ISAK ISAK No. 26 (Revisi 2014), Penilaian Kembali Derivatif Melekat

ISAK No. 26 (Revised 2014), Reassessment on Embeded Derivatives

Grup masih mengevaluasi dampak penerapan PSAK dan ISAK di atas dan dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian dari penerapan PSAK dan ISAK tersebut belum dapat ditentukan.

The Group is still evaluating the effects of these new and revised PSAKs and ISAK and has not yet determined the related effects on the consolidated financial statements.

********