. APS Rekayasa Perangkat... · Web viewTingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran...

63
INSTRUMEN PEMENUHAN SYARAT MINIMUM AKREDITASI PROGRAM STUDI PROGRAM SARJANA Prodi Baru (Jenjang) Rekayasa Perangkat Lunak PT Baru Diusulkan Institut Teknologi Diniyyah Lampung Status Prodi Baru YAYASAN PENDIDIKAN DINIYYAH PUTRI LAMPUNG 2019

Transcript of . APS Rekayasa Perangkat... · Web viewTingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran...

Prodi Baru (Jenjang)
Rekayasa Perangkat Lunak
PT Baru Diusulkan
2019
:
Jl. Raya Negeri Sakti KM. 15 Kec. Gedong Tataan, Kab. Pesawaran Lampung
Nomor Telepon Program Studi
KRITERIA 1
SUMBER DAYA MANUSIA
Dosen Tetap dan Dosen Tidak Tetap pada Program Studi (sesuai dengan Permenristekdikti No 51 Tahun 2018)
Jumlah minimum dosen yang akan mengampu program studi sebanyak 5 (lima) orang dan minimal 3 (tiga) orang diantaranya adalah dosen tetap.
Dosen tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan dosen berstatus sebagai pendidik tetap pada 1 (satu) perguruan tinggi dan tidak menjadi pegawai tetap pada satuan kerja atau satuan pendidikan lain.
Dosen Tidak Tetap adalah dosen yang bekerja paruh waktu yang berstatus sebagai tenaga pendidik tidak tetap pada perguruan tinggi penyelenggara program studi yang diberi tugas melaksanakan pembelajaran dalam bidang yang relevan dengan kompetensinya.
Dosen tetap memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Diangkat dan ditempatkan sebagai tenaga tetap pada PT yang bersangkutan; termasuk dosen penugasan LLDIKTI, dosen yayasan pada PTS, dan dosen kontrak dengan masa kontrak sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun, dalam bidang yang relevan dengan keahlian bidang studinya.
2. Ditugaskan oleh pemimpin perguruan tinggi pengusul pada program studi yang diusulkan
3. Bersedia bekerja penuh waktu sesuai dengan Ekuivalen Waktu Mendidik Penuh (EWMP), yaitu perhitungan beban kerja Dosen setara dengan jam mendidik atau jam kerja di bidang Tridharma Perguruan Tinggi secara penuh, yaitu minimum 37,5 (tiga puluh tujuh koma lima) jam per minggu.
4. Tidak menjadi dosen tetap di perguruan tinggi lain atau tenaga tetap di satuan kerja lain
5. Usia Dosen:
· paling tinggi 58 (lima puluh delapan) tahun untuk dosen yang belum memiliki NIDN
· paling tinggi 65 (enam puluh lima) tahun untuk dosen yang telah memiliki NIDN dengan jabatan akademik non Profesor,
· paling tinggi 70 (tujuh puluh) tahun untuk dosen yang telah memiliki NIDN dengan jabatan akademik Profesor pada saat diterima sebagai dosen pada program studi yang akan dibuka
6. Berijazah paling rendah Magister atau yang setara, dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan prodi yang diusulkan (PTN/PTS) Belum memiliki NIDN/NIDK atau telah memiliki NIDN/NIDK dari program studi lain di PTN/PTS yang akan membuka prodi dengan tetap mempertahankan nisbah dosen dan mahasiswa pada prodi yang ditinggalkan (1:45 untuk untuk rumpun ilmu agama, rumpun ilmu humaniora, rumpun ilmu sosial, dan/atau rumpun ilmu terapan (bisnis, pendidikan, keluarga dan konsumen, olahraga, jurnalistik, media massa dan komunikasi, hukum, perpustakaan dan permuseuman, militer, administrasi publik, dan pekerja sosial); 1:30 untuk rumpun ilmu alam, rumpun ilmu formal, dan/atau rumpun ilmu terapan (pertanian, arsitektur dan perencanaan, teknik, kehutanan dan lingkungan, kesehatan, dan transportasi).
7. Bukan guru yang telah memiliki Nomor Urut Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK)
8. Bukan pegawai tetap pada instansi kerja lain, dan
9. Bukan aparatur sipil negara.
1.1. Dosen
Institut Teknologi Diniyyah Lampung berusaha untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan penelitian yang efektif dan efisien untuk menghasilkan lulusan yang kreatif dan inovatif. Pengembangan iklim ini menjadi penting artinya bagi penjaminan mutu proses pembelajaran yang melibatkan interaksi yang dinamis antara dosen sebagai fasilitator dan mahasiswa sebagai pembelajar yang memerlukan pendampingan.
Dosen adalah sebutan untuk tenaga pendidik pada perguruan tinggi, yang memiliki kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan tinggi yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan, yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (UU RI No. 32 tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan). Kewajiban Dosen di Institut Teknologi Diniyyah Lampung yaitu :
· Memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, dan memenuhi kualifikasi lain yang dipersyaratkan Universitas, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan Nasional;
· Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis;
· Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan;
· Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
Standar mutu dosen ditetapkan yang mengacu pada Visi dan Misi Institut Teknologi Diniyyah Lampung, agar Institut Teknologi Diniyyah Lampung memiliki dosen yang profesional yang mampu menerapkan amalan terbaik pada bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat serta bidang lain yang menjadi tanggung jawabnya. Standar mutu dosen, kriteria dan indikator profesionalisme dosen dan amalan terbaik bidang tridaharma meliputi :
Tabel 1. Standar Mutu Dosen
Standar Mutu
· Menerapkan teknologi instruksional
· Menerapkan etika pada waktu mengajar, meneliti dan pengabdian kepada masyarakat serta kegiatan profesi.
· Adanya pengakuan atas kepakarannya atau penguasaan terhadap disiplin ilmunya oleh kelompok sejawat atau eksternal
· Adanya kegiatan penelitian ilmiah
· Sertifikasi dalam bidang pengajaran dan bidang keilmuan
· Kepuasan mahasiswa
· Tidak terlibat kegiatan- kegiatan yang melanggar etika, nilai- nilai akademik dan profesi ataupun menimbulkan suasana yang tidak kondusif dan/atau kontra produktif
Kegiatan Pengajaran
· Mempunyai tujuan pengajaran yang jelas
· Menyukai tantangan intelektual
· Melakukan penilaian yang tepat dan pemberian umpan balik
· Mandiri, mampu mengontrol diri dan memungkinkan keterlibatan aktif mahasiswa
· Belajar dari peserta didik
· Memberikan contoh- contoh nyata dan menarik dalam pembelajaran
· Materi pengajaran merangsang mahasiswa aktif bertanya dan berdiskusi
· Materi pengajaran mendorong mahasiswa tertarik untuk mengetahui lebih jauh
· Tersedia rancangan pengajaran yang sesuai dengan kaidah yang berlaku
· Materi pengajaran disusun sesuai dengan kompetensi utama, penunjang dan pendukungnya
· Materi pengajaran mengacu pada referensi mutakhir
· Memberikan respon positif terhadap pertanyaan mahasiswa
· Suasana kelas membuat mahasiswa aktif dan membangkitkan motivasi
· Mahasiswa dimungkinkan memilih cara pembelajaran mandiri dalam jadwal yang telah ditetapkan tetapi dengan tetap menerapkan kaidah ilmiah
· Instrumen penilaian dapat mengukur kemampuan mahasiswa yang sesungguhnya sesuai dengan kapasitasnya
· Mentaati kode etik dosen
· Tersedia Satuan Acara Perkuliahan yang disusun oleh dosen sesuai dengan sasaran pembelajaran yang membuat mahasiswa aktif
· Adanya mahasiswa aktif
Kegiatan Penelitian
· Memacu keikutsertaan mahasiswa dalam penelitian dan/ atau kekaryaan ilmiah
· Penerapan etika penelitian dan/ atau kekaryaan ilmiah
· Menciptakan peluang/jaringan kolaborasi
· Adanya publikasi ilmiah di jurnal nasional/internasional
· Adanya karya ilmiah
· Sebagai anggota komunitas ilmiah regional/nasional/ internasional
· Banyaknya mahasiswa yang dilibatkan dalam penelitian dan/ atau kekaryaan ilmiah
· Meningkatnya mutu penelitian dan/ atau kekaryaan ilmiah mahasiswa
· Penelitian dan/ atau kekaryaan ilmiah berlangsung sesuai etika yang berlaku
· Terlibat dalam kerja sama dengan lembaga penelitian dan/ atau kekaryaan ilmiah regional/nasional/ internasional
· Terbentuk kelompok penelitian dan/ atau kekaryaan ilmiah yang tangguh
Kegiatan Pengabdian
pada Masyarakat
· Kepuasan pelanggan
· Profesional dalam memberikan pelayanan kepakaran
· Meningkatnya permintaan jasa pelayanan sosial dan kepakarannya di tingkat nasional/ internasional
· Meningkatnya jumlah dana yang bersumber dari kegiatan pelayanan
· Mendapat penghargaan dalam pelayanan sosial dan kepakaran
Kegiatan Akademik
yang Integratif
· Pengajaran yang dirancang berbasis pada fakta- fakta yang berasal dari penelitian ilmiah terkini
· Merancang kurikulum yang terintegrasi
Berdasarkan Peraturan Kemenristekdikti No 51 Tahun 2018 tentang pendirian, perubahan, pembubaran perguruan tinggi negeri, dan pendirian, perubahan, pencabutan izin perguruan tinggi swasta, pada pasal 7 ayat 2 menyatakan bahwa untuk memenuhi syarat minimal akreditasi baik prodi maupun perguruan tinggi, jumlah dosen minimal 5 orang dosen dengan kualifikasi sebagai berikut :
1. Tingkat Pendidikan, paling rendah berijazah magister (S2) dengan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan Program Studi yang akan dibuka;
2. Usia Dosen, paling tinggi 56 (lima puluh enam) tahun untuk Pegawai Negeri Sipil atau paling tinggi 35 (tiga puluh lima) tahun apabila berstatus non Pegawai Negeri Sipil, pada saat diterima sebagai dosen pada PT yang akan didirikan;
3. Syarat Lain:
a. Bersedia bekerja penuh waktu selama 37,5 jam per minggu;
b. Belum memiliki Nomor Induk Dosen Nasional atau Nomor Induk Dosen Khusus;
c. Bukan Guru yang telah memiliki Nomor Urut Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
d. Bukan Pegawat Tetap pada instansi lain.
Jumlah ketersediaan dosen seiring dengan penambahan jumlah mahasiswa pada program studi Rekayasa Perangkat Lunak. Berdasarkan Peraturan Kemenristekdikti No. 2 Tahun 2016 bahwa Dosen dan mahasiswa di sebuah program studi harus memiliki rasio yang ideal. Rasio dosen terhadap mahasiswa pada program studi, yaitu : 1 : 45 untuk ilmu sosial dan 1 : 30 untuk ilmu eksak.
Instrumen Akreditasi Program Studi - Rekayasa Perangkat Lunak 5 | Page
Tabel 2. Data Dosen yang mengampu mata kuliah pada program studi yang diusulkan
No
NIDN3
Total EWMP tahun terakhir7
Sarjana
· Kriptografi
2
· Keamanan & Penjaminan Informasi
·
· Proyek Perangkat Lunak
1.2. Tenaga Kependidikan
Tenaga Kependidikan paling sedikit berjumlah 2 (dua) orang untuk melayani setiap program studi pada Program Diploma atau Program Sarjana, dengan kualifikasi paling rendah berijazah Diploma Tiga, berusia paling tinggi 56 (lima puluh enam) tahun; dan bersedia bekerja penuh waktu selama 37,5 (tiga puluh tujuh koma lima) jam per minggu
Selain kecukupan dosen, yang harus diperhatikan juga oleh yayasan adalah kecukupan tenaga kependidikan. Berdasarkan Permen No 51 Tahun 2018 bahwa tenaga kependidikan paling sedikit berjumlah 3 (Tiga) orang untuk melayani setiap Program Studi pada program diploma atau program sarjana, dan 1 (satu) orang untuk melayani perpustakaan, dengan kualifikasi: paling rendah berijazah Diploma Tiga, berusia paling tinggi 56 (lima puluh enam) tahun dan bersedia bekerja penuh waktu selama 37,5 jam per minggu.
Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Sebagai tenaga kependidkan juga harus memiliki kualifikasi, kompetensi dan sertifikasi sesuai dengan bidang tugasnya.
Tabel 3 . Tenaga Kependidikan
M
P
S
D4
D3
1
Laboran
2
Analis
1
3
Teknisi
1
4
3
Catatan:
1. Diisi sesuai dengan jenis tenaga kependidikan yang sesuai dengan kebutuhan prodi.
2. M = magister; P = profesi; S = sarjana; D4 = diploma empat; D3 = diploma tiga
3. Lampirkan scan ijazah asli
Tenaga kependidikan program studi Rekayasa Perangkat Lunak Institut Teknologi Diniyyah Lampung berjumlah 3 orang dengan kualifikasi S1. Tenaga kependidikan pada prodi Rekayasa Perangkat Lunak Institut Teknologi Diniyyah Lampung masih dapat berkembang pada tahun berikutnya menyesuaikan kebutuhan dari penyelenggaraan kegiatan pendidikan seperti hal nya dosen yayasan telah merencanakan penambahan Tenaga kependidikan sebagai berikut:
Tabel 4. Renacana penambahan tenaga kependidikan prodi Rekayasa Perangkat Lunak
Tahun
2.1 Ruang kuliah, dosen, kantor dan perpustakaan
Pada tahun ke 1 – 3, untuk sementara kegiatan akademik Institut Teknologi Diniyyah Lampung direncanakan akan dilaksanakan di Pondok Pesantren Diniyyah Putri Lampung Jl. Raya Negeri Sakti KM. 15 Kec. Gedong Tataan, Kab. Pesawaran Lampung. Gedung sementara yang digunakan milik Yayasan Pendidikan Diniyyah Putri Lampung.
Lahan Yang telah disiapkan untuk kampus Institut Teknologi Diniyyah Lampung seluas 10.740 m2, dengan lokasi yang berdekatan dengan Pondok Pesantren. Pembangunan kampus akan dilaksanakan pada tahun ke – 3 (tiga). Pembangunan diproyeksi selama 3 tahun, sehingga pada tahum ke-5 atau ke-6 seluruh aktivitas kegiatan akademik akan dilaksanakan di kampus Institut Teknologi Diniyyah Lampung.
Dalam persiapan pendirian Institut Teknologi Diniyyah Lampung, yayasan telah membuat beberapa ruangan dalam kegiatan pelayanan pendidikan, sebagai berikut:
Tabel 5. Prasarana Yang Telah disediakan
No.
TOTAL
32
508
Ruang Kelas, sarana utama untuk kegiatan perkuliahan. Setiap program studi sudah diberi data ruang kelas sesuai dengan jumlah mahasiswa. Setiap ruang kelas yang dimiliki dilengkapi dengan fasilitas: kursi kuliah (40-45 set), meja dan kursi untuk dosen (1 set), white board (1 set), LCD projector (1 set), AC dan jaringan internet WiFi. Setiap kelas dipasang papan informasi penggunaan kelas di bagian luar yang berisikan jadwal penggunaan ruang kelas.
Setiap ruangan dosen dilengkapi meja kerja, kursi kerja dan lemari buku. Untuk kenyamanan dalam memberikan pelayanan kepada mahasiswa, setiap meja kerja dosen ditambah 2 kursi. Untuk menciptakan kenyaman dalam bekerja dan memberikan pelayanan kepada mahasiswa, setiap ruangan dilengkapi oleh AC dan jaringan internet.
Pada tahun pertama yayasan menyiapkan 1 ruang dosen bersama untuk rapat dan kegiatan lainnya, 2 ruang dosen tetap berkapasitas 1 orang yang akan memiliki jabatan struktural, 2 ruang dosen tetap berkapasitas 2 orang, dan 1 ruang dosen tidak tetap berkapasitas 2 orang. Semua ruang masih dapat ditingkatkan lagi jumlahnya mengingat beberapa tahun mendatang akan dilakukan penambahan dosen guna kebutuhan belajar mengajar.
Ruang Pimpinan dan Administrasi, Untuk mendukung kelancaran dalam memberikan pelayanan, ruangan administrasi dan kantor dilengkapi sarana pendukung berupa meja, kursi, lemari arsip dan komputer. Sistem pencahayaan dan udara dalam seluruh ruangan cukup baik. Cahaya pada ruangan admnistrasi dan kantor sangat terang. Setiap ruangan dilengkapi AC. Kebersihan kantor terpelihara dengan baik karena memiliki petugas kebersihan yang bertugas membersihkan ruangan setiap pagi sebelum digunakan untuk bekerja. Tingkat kebisingan ruangan mencapai 2-55 db yang bersumber dari televisi dan kendaraan bermotor. Ruangan yang ada dapat digunakan mengakses layanan internet secara wireless dengan layanan internet mencapai 10Mbps.
Ruang Perpustakaan. Dalam 5 tahun pertama perpustakaan masih terpusat di tingkat pusat seluas 200 m2, terdiri atas ruang baca, ruang koleksi, dan ruang diskusi. Daya tampung perpustakaan yang telah disediakan baru dapat menampung sekitar ± 100 orang. Selain ketiga ruang utama, bangunan perpustakaan juga dilengkapi dengan ruang pengelola, dan ruang multimedia.
2.2. Ruang akademik khusus
Tuliskan ketersediaan ruang akademik khusus misalnya berupa laboratorium, studio, bengkel kerja, lahan praktik atau tempat praktik, atau fasilitas lain yang sejenis (disesuaikan bidang masing-masing) yang disediakan dengan mengikuti format tabel berikut:
Tabel 6. Ruang Akademik khusus Institut Teknologi Diniyyah Lampung
No.
2.3. Peralatan Praktikum
Program Studi Manajemen Retail Institut Teknologi Diniyyah Lampung laboratorium untuk mendukung kegiatan perkuliah dan pengembang penelitian bidang teknologi. Laboratorium digunakan sebagai sarana dan prasrana yang unggul dan menjadi rujukan nasional dalam menunjang pengembangan bidang pendidikan dan sains khususnya dalam bidang pendidikan Manajemen Retail yang relevan dengan kebutuhan pembangunan, masyarakat dan kemanusiaan. Tujuan Laboratorium di Institut Teknologi Diniyyah Lampung adalah :
· Memberikan pelayanan kepada sivitas akademika untuk melakukan kegiatan pembelajaran/praktikum, penelitian, dan kegiatan layanan masyarakat di laboratorium;
· Menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran.
Fungsi utama laboratorium di program studi Manajemen Retail adalah untuk kegiatan praktikum atas teori yang sudah didapat dalam perkuliahan teori. Untuk menunjang fungsi dari laboratorium ini dan juga kegiatan pembelajaran yang ada didalamnya, di laboratorium ini terdapat alat-alat pendukung dalam melakukan kegiatan praktikum, seperti pada tabel 8 berikut:
Tabel 8. Peralatan pada laboratorium
No.
Komputer PC
1
1
KRITERIA 3
Kurikulum Pendidikan Tinggi (KPT) adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran di perguruan tinggi. Kurikulum harus memuat capaian pembelajaran mengacu pada Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-Dikti) dan perubahannya pada Permenristekdikti No 50 Tahun 2018 dan deskripsi level 6 (enam) Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) sesuai Perpres Nomor 8 Tahun 2012, dan yang terstruktur untuk tercapainya tujuan, terlaksananya misi, dan terwujudnya visi keilmuan program studi.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman peyelenggaraan kegiatan pembelajaran di perguruan tinggi. Kurikulum memuat matakuliah yang mendukung pencapaian kompetensi lulusan dan memberikan keleluasaan pada mahasiswa untuk memperluas wawasan dan memperdalam keahlian sesuai dengan minatnya.
3.1 Capaian Pembelajaran
Tuliskan rumusan capaian pembelajaran program studi sesuai dengan empat domain capaian pembelajaran SN-Dikti dan level 6 (enam) KKNI serta keunikan program studi dan profil calon lulusan.
Mekanisme Penyusunan Profil Lulusan program studi rekayasa perangkat lunak dapat dilihat pada Gambar 1:
Gambar 1. Mekanismen Penyusunan Profil Lulusan
Pernyataan profil lulusan merupakan bukti akuntabilitas akademik program studi. Selain itu, profil lulusan menjadi pembeda program studi satu terhadap program studi lainnya. Tahapan dalam penyusunan Profil lulusan prodi rekayasa perangkat lunak sebagai berikut :
1. Melakukan Studi pelacakan (tracer study) kepada stakeholder dan asosisasi yang sesuai dengan bidang studi. Pelacakan dilakukan dengan mengajukan pertanyaan tentang “peran lulusan program studi yang dibutuhkan oleh masyarakat?” Jawaban dari pertanyaan ini menunjukkan “sinyal kebutuhan pasar”atau Market Signal.
Tracer study ini dilakukan dengan menggunakan kuisioner.
2. Melakukan identifikasi peran lulusan berdasarkan tujuan diselenggarakannya program studi akuntansi sesuai dengan Visi dan Misi Institut Teknologi Diniyyah Lampung. Ajukan pertanyaan “Lulusan yang dihasilkan akan seperti apa?”.
3. Melakukan benchmark dan positioning dengan program studi yang sama/sebidang pada perguruan tinggi lain tujuannya agar terdapat penciri umum program studi rekayasa perangkat lunak – Institut Teknologi Diniyyah Lampung.
4. Referensi lain dijadikan bahan rujukan bagi prodi rekayasa perangkat lunak adalah : kriteria akreditasi nasional dan internasional, hasil FGD (Focus Group Discussion) dengan pakar-pakar sesuai bidang keilmuan program studi, dan literatur lainnya.
5. Melakukan analisi metode SWOT terhadap institusi (Institut Teknologi Diniyyah Lampung) dan Prodi rekayasa perangkat lunak
6. Pernyataan profil tidak boleh keluar dari bidang keilmuan/keahlian dari program studinya.
Capaian Pembelajaran (CP)
Setiap profil lulusan yang telah disepakati, dideskripsikan mengenai gambaran profesi dan kompetensi yang harus dimiliki oleh lulusan. Deskripsi dari setiap pernyataan profil lulusan dapat disertakan untuk memudahkan dalam melaksanakan tahap pengembangan kurikulum berikutnya, misalnya dalam menentukan CP (Capaian Pembelajaran).
Gambar 2. Mekanismen Penyusunan Capaian Pembelajaran
Sumber : http://belmawa.ristekdikti.go.id/dev/wp-content/uploads/2015/11/6A-Panduan-Penyusunan-CP.pdf
Dalam merumuskan CP program studi rekayasa perangkat lunak merujukan pada KKNI dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Selain KKNI dan SNPT, CP disusun dengan mempertimbang rumusan CP dari Institut Nasional Flores, Asosiasi Perguruan Tinggi Ilmu Komputer (APTIKOM), ACM (Association of Computing Machinery) & AITP (Association of IT Professionals);.
Capaian Pembelajaran program studi rekayasa perangkat lunak harus mengandung empat unsur, yaitu:
1. Sikap/Prilaku
1. Penentuan tujuan program pendidikan
Tujuan program pendidikan ditentukan dengan mengacu terhadap tujuan program pendidikan Institut Teknologi Diniyyah Lampung. Proses penentuan tujuan pendidikan program studi dilakukan dengan cara :
a. Melakukan benchmarking dengan program studi sejenis secara langsung atau melalui internet ke perguruan tinggi lain berasal dari Indonesia maupun Luar Negeri.
b. Melakukan Labor Market Signal untuk melihat relevansi ketercapaian kurikulum program studi dengan keinginan/kebutuhan masyarakat dan Stakeholder.
c. Mengadakan penentuan tujuan program pendidikan yang dilakukan dengan mengacu pada hasil benchmarking, Labor Market Signal, dananalisis SWOT kemampuan program studi rekayasan perangkat lunak dalam kurun waktu 5 tahun kedepan (evaluasi diri dengan mengkaji secara ilmiah mengenai kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan tantangan berdasarkan analisisi internal dan eksternal program studi), serta visi misi Institut Teknologi Diniyyah Lampung.
2. Melakukan telaah keilmuan dan keahlian (scientific vision) untuk penentuan knowledge area yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan program pendidikan. Penentuan profil lulusan dan Capaian Pembelajaran (CP)/Student Outcome yang dilakukan dengan mengacu pada standar Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) level 6, dan standar nasional pendidikan tinggi (SNPT DIKTI).
3. Memilih dan menentukan bobot bahan kajian dengan mempertimbangkan kedalaman, keluasan, dan cakupan penguasaan materi. Body of Knowledge/bahan kajian diturunkan dari Knowledge Area dan Capaian Pembelajaran (CP) yang diharapkan program studi rekayasa perangkat lunak.
4. Menyusun mata kuliah, menentukan SKS, dan merangkai bahan kajian menjadi struktur kurikulum dengan merujuk pada SN DIKTI.
5. Menyusun rencana pembelajaran mahasiswa yang meliputi pemilihan strategi pembelajaran yang tepat dan penentuan indikator kelulusan/student outcome setiap knowledge area.
6. Mengacu mekanisme penyusunan kurikulum, Capaian Pembelajaran (Learning Outcomes) lulusan Rekayasa Perangkat Lunak S1 dengan kualifikasi kemampuan yang mencakup unsur sikap dan tata nilai, pengetahuan, ketrampilan umum, dan keterampilan khusus seperti di jabarkan pada Tabel 9.
Tabel 7. Capaian Pembelajarn Prodi Rekayasa Perangkat Lunak – Institut Teknologi Diniyyah Lampung
No
1
Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius;
S1
2
S2
3
Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa;
S3
4
S4
5
Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan;
S5
6
S6
7
S7
8
S8
9
S9
10
S10
PP1
2
Menguasai prinsip dan issue terkini dari sisi etika, sain dan pengetahuan, sosial, legal, kesehatan, keselamatan lingkungan serta ekonomi untuk memberikan alternative solusi terhadap permasalahan di bidang teknologi informasi dan komunikasi
PP2
3
PP3
4
PP4
5
Menguasai metode, jenis dan prinsip pengujian perangkat lunak, yang terdiri atas Unit Test, Integration Test, System Test, Performance and Stress Test serta User Acceptance Test
PP5
6
Menguasai pengetahuan factual tentang codes dan standard dalam menjaga kualitas pengembangan perangkat lunak aplikasi (ISO 12207 tentang Software Development Process) dan penyusunan dokumentasinya (IEEE Std 829-1998 tentang Software Test Documentation, IEEE Std 1016™-2009 tentang Software Design Description dan IEEE Std 830-1998 tentang Software Requirements Specifications)
PP6
7
PP7
8
PP8
9
Menguasai pengetahuan tentang desain basis data baik secara konseptual, logical dan physical
PP9
KU1
2
KU2
3
Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara, dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi, gagasan, desain, atau kritik seni, menyusun deskripsi saintifik hasil kajiannya dalam bentuk tugas Akhir dan menggunggahnya dalam laman perguruan tinggi.
KU3
4
Menyusun deskripsi saintifik hasil kajian dalam bentuk tugas Akhir dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi.
KU4
5
Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis informasi dan data.
KU5
6
KU6
7
Mampu bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggung jawabnya.
KU7
8
Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada di bawah tanggung jawabnya dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri
KU8
9
KU9
KK1
2
KK2
3
Mampu merancang, mengimplementasikan, dan mengevaluasi proses, program, sub program serta sistem basis data berbasis komputer, untuk memenuhi kebutuhan dan persyaratan (requirements) yang ditetapkan
KK3
4
KK4
5
Mampu meningkatkan mutu perangkat lunak dengan mengacu standar internasional * ISO 9000 (Quality Management System) dan ISO 15504 (Quality Related Process Areas)
KK5
6
KK6
7
Mampu melakukan komunikasi tertulis dan oral teknikal secara efektif, terutama pada diseminasi informasi teknis yang terkait dengan teknologi komputasi dan penerapannya
KK7
Matriks Bahan Kajian
Visi dari program studi Rekayasa Perangkat Lunak S1 Institut Teknologi Diniyyah Lampung adalah “Menjadi program studi unggul yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung peningkatan daya saing bangsa”.
Lulusan program studi rekayasa perangkat lunak ini dirancang dengan tujuan untuk menciptakan sumberdaya manusia Indonesia yang memberikan alternative solusi dibidang kemajuan teknologi Engineering Foundations for software dan prinsip perancangan dalam pengembangan perangkat lunak guna menyelesaikan masalah di bidang teknologi informasi dan komunikasi. Serta Menguasai konsep pengembangan perangkat lunak (Software Design, Software Process dan Software Quality). Untuk mencapai tujuan tersebut, mahasiswa prodi rekayasa perangkat lunak diarahkan memiliki kemampuan merancang dan mengembangkan perangkat lunak aplikasi (ISO 12207 tentang Software Development Process) dan penyusunan dokumentasinya (IEEE Std 829-1998 tentang Software Test Documentation, IEEE Std 1016™-2009 tentang Software Design Description dan IEEE Std 830-1998 tentang Software Requirements Specifications).
Capaian pembelajaran dapat dipandang sebagai resultan dari hasil keseluruhan proses belajar, dimana unsur CP mencakup sikap dan tata nilai, kemampuan, pengetahuan, dan tanggung jawab/hak. Seluruh unsur ini menjadi kesatuan yang saling terkait dan juga membentuk relasi sebab akibat antara ke-3 kompetensi/ranah yaitu afektif, kognitif dan psikomotorik.
Ranah kognitif memiliki hubungan yang erat dengan ranah afektif. Kemampuan mahasiswa dalam memahami, menerapkan, menganalisis, mengsintesis sampai melakukan evaluasi suatu pengetahuan harus didukung dengan kemampuan afektif. Untuk sampai ke tingkat mampu melakukan evaluasi suatu pengetahuan perlu diiringi dengan kemampuan/kompetensi afektif berupa kemampuan menerima terhadap suatu pengetahuan, kemudian melakukan respon/tanggapan terhadap pengetahuan tersebut.
Tahap selanjutnya dari kompetensi afektif adalah kemampuan mahasiswa untuk memberikan penilaian baik atau buruk, benar atau salah terhadap suatu pengetahuan. Tahap terakhir adalah mahasiswa melakukan konsep sebuah nilai yang telah direspon untuk disatukan dengan sistem nilai yang ada menuju karakter individu. Selain kemampuan afektif, komptensi psikomotorik berpengaruh terhadap tingkat kompetensi kognitif seorang mahasiswa. Ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar psikomotor ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif (memahami sesuatu) dan dan hasil belajar afektif (yang baru tampak dalam bentuk kecenderungan-kecenderungan berperilaku). Ranah psikomotor adalah berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya kegiatan praktikum, baik di laboratorium maupun lapangan, pengamatan maupun demontrasi atau simulasi. Psikomotorik lebih mengorientasikan pada proses tingkah laku atau pelaksanaan, di mana sebagai fungsinya adalah untuk meneruskan nilai yang terdapat lewat kognitif dan diinternalisasikan lewat afektif sehingga mengorganisasi dan diaplikasikan dalam bentuk nyata oleh domain psikomotorik ini.
Instrumen Akreditasi Program Studi - Rekayasa Perangkat Lunak 22 | Page
Tabel 8. Matrik Relasi Penguasaan Pengetahuan dengan Sikap
PENGUASAAN PENGETAHUAN
Aspek Sikap
















































PENGUASAAN PENGETAHUAN
KETERAMPILAN KHUSUS
KETERAMPILAN UMUM























































































Matriks Bahan Kajian
Kompetensi kognitif atau pengetahuan yang telah dirumuskan pada Capaian Pembelajaran (CP), akan menjadi dasar dalam batasan dan lingkup keilmuan/keahlian yang merupakan rangkaian bahan kajian minimal yang harus dikuasai oleh setiap lulusan prodi Rekayasa Perangkat Lunak Institut Teknologi Diniyyah Lampung. Bahan kajian yang akan dirumuskan dapat berupa satu atau lebih cabang ilmu berserta ranting ilmunya, atau sekelompok pengetahuan yang telah terintegrasi dalam suatu pengetahuan baru yang sudah disepakati oleh forum prodi sejenis sebagai ciri bidang ilmu prodi tersebut.
Bahan kajian dalam kurikulum kemudian menjadi standar isi pembelajaran yang memiliki tingkat kedalam dan keluasan yang mengacu pada Capaian Pembelajaran (CP). Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran sebagaimana tercantum dalam SN Dikti pasal 9, ayat (2) (Standar Nasional Pendidikan Tinggi, 2015), dimana untuk lulusan program studi S1 atau D4, tingkat kedalaman dan keluasan materi paling sedikit ditujukan untuk menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu secara umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan dan keterampilan tersebut secara mendalam. Tabel berikut ini menunjukkan hubungan matriks antara kompetensi kognitif dengan bahan kajian pada prodi Rekayasa Perangkat lunak.
Tabel 12. Bahan Kajian
BK 2
BK 3
BK 4
BK 5
BK 7
BK 8
hubungan matriks antara kompetensi kognitif dengan bahan kajian pada prodi Rekayasa Perangkat Lunak:
Tabel 13. Matriks Penguasaan Pengetahuan dan Bahan Kajian
Penguasaan Pengetahuan
BAHAN KAJIAN
BK 1
BK 2
BK 3
BK 4
BK 5
BK 6
BK 7
BK 8
BK 9












































Program Studi Sarjana Rekayasa Perangkat Lunak bertujuan menghasilkan Sarjana Rekayasa Perangkat Lunak yang siap dan tanggap menghadapi tantangan dan masalah lapangan pekerjaan di masyarakat dan mampu mengaplikasikan keterampilan dan ilmu pengetahuannya untuk membantu menciptakan lapangan pekerjaan yang diharapkan dan dibutuhkan masyarakat. Lulusannya diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja mengikuti standar etika bisnis yang berorientasi moral dan lingkungan sesuai dengan prinsip-prinsip sistem bisnis yang baik dan benar, dan standar-standar lainnya di industri yang spesifik.
Dalam menentukan keunggulan program studi Rekayasa Perangkat Lunak S1 Institut Teknologi Diniyyah Lampung, penyelenggara melakukan studi banding dengan perguruan tinggi baik dalam negeri maupun luar negeri yang menyelenggarakan prodi yang sama. Studi banding dilakukan dengan membandingkan pengembangan keilmuan, kajian capaian pembelajaran dan kurikulum yang diterapkan oleh perguruan tinggi tersebut. berikut Tabel perbanding perguruan tinggi :
Tabel 14. Studi Banding Prodi Rekayasa Perangkat Lunak PT dalam Negeri dan Luar Negeri
No
PERGURUAN TINGGI DALAM NEGERI
Menjadi Sarjana Rekayasa Perangkat Lunak Prasetiya Mulya dengan kemampuan Software Engineer sebagai berikut:
• Software Modeling and Software Design.
• Software Programming.
• Statistical Analysis and Data Mining.
• Cloud and Distributed Computing.
• Middleware and Integration Software.
• Application Development Framework (web,mobile,pc)
Tahun ke-2: Digital Technology Development
Tahun ke-3: Prototyping Digital Technology in Business
Tahun ke-4: Expertise Enhancement
Lulusan Rekayasa Perangkat Lunak mampu memenuhi :
1. Profesional yang menguasai pengetahuan tentang Rekayasa Perangkat Lunak dan standar ketrampilan profesional yang diperlukan untuk menjadi software engineer.
2. Profesional yang berkompeten dalam kemampuan teknis yaitu mampu menerapkan teori, model dan metode tepat guna yang menjadi dasar dalam identifikasi dan analisis masalah, desain, pengembangan, implementasi, verifikasi dan dokumentasi perangkat lunak.
3. Profesional yang mampu bekerja secara individu maupun sebagai bagian dari tim untuk mengembangkan dan menghasilkan artefak perangkat lunak yang berkualitas.
4. Profesional yang memiliki kemampuan negosiasi, perilaku kerja efektif, kepemimpinan dan komunikasi yang baik khususnya dengan stakeholder dalam lingkungan pengembangan perangkat lunak.
5. Profesional yang mampu merancang solusi tepat guna dalam satu aplikasi atau lebih dengan menggunakan pendekatan rekayasa perangkat lunak.
6. Profesional yang mampu merekonsiliasi tujuan proyek dan mampu menemukan kesepakatan yang dapat diterima stakeholder dengan memperhatikan dimensi biaya, waktu, pengetahuan, sistem yang sudah ada.
7. Profesional yang mampu mempelajari model, metode dan teknologi terkini dan selalu siap mengembangkan sikap profesionalisme.
8. Profesional yang memiliki jiwa technopreneurship khususnya dalam bidang rekayasa perangkat lunak
Berdasarkan kompetensi yang dimiliki, lulusan program studi S1 Rekayasa Perangkat Lunak mempunyai peluang untuk bekerja di bidang Software Engineering sebagai:
1. IT Professional
2. Technopreneur
3. Peneliti / Studi Lanjut
Lulusan Rekayasa Perangkat Lunak ITTelkom Surabaya memiliki kemampuan untuk berperan aktif dalam hal yang terkait sikap seorang intelektual seperti kritis, analitis, dan mampu menghasilkan karya ilmiah yang dapat berkontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. Peran ini dapat dilakukan diantaranya oleh Akademisi seperti staf pengajar Perguruan Tinggi (dosen) dan guru, Peneliti (di lembaga-lembaga riset dan/atau survey seperti: LIPI, Balitbang, Lembaga Sandi Negara, serta perusahaan swasta yang mempunyai lembaga penelitian dan pengembangan (litbang) seperti Apple, Google, Samsung dan lainnya).
PERGURUAN TINGGI LUAR NEGERI
Program studi Teknik Perangkat Lunak Universitas Universal (UVERS) berfokus pada pembangunan perangkat lunak. Para mahasiswa akan dibekali dengan keahlian analisis kebutuhan perangkat lunak, membuat perancangan perangkat lunak, kemudian implementasi perangkat lunak, testing perangkat lunak, dan keahlian lainnya.
Analis perangkat lunak juga dibekali kemampuan untuk membuat berbagai rancangan program, mulai dari high level design yang dapat dipahami oleh orang-orang awam, hingga low level design yang hanya dapat dipahami oleh para perancang program. Desain-desain tersebut kemudian akan diimplementasikan dengan membuat coding.
Tugas-tugas tersebutlah yang akan dijalankan oleh para lulusan Program Studi Teknik Perangkat Lunak. Perangkat lunak yang dibangun adalah aplikasi berbasis web, aplikasi mobile, game, spesific domain, dan lain sebagainya. Dengan berbagai output yang dihasilkan tersebut, Program Studi Teknik Perangkat Lunak menyediakan 2 konsentrasi, yaitu konsentrasi perangkat lunak dan konsentrasi analisis data.
5
Rekayasa Perangkat Lunak menggunakan pendekatan rekayasa dalam pengembangan, pengoperasian, dan pemeliharaan perangkat lunak skala besar. Seorang insinyur perangkat lunak harus dapat menggunakan metode teknis dan manajemen yang sistematis dalam menciptakan perangkat lunak berkualitas tinggi. Sarjana Ilmu Komputer yang berspesialisasi dalam Rekayasa Perangkat Lunak dirancang untuk mendukung kebutuhan bangsa akan insinyur perangkat lunak yang profesional dan berkemampuan untuk melakukan tugas meningkatkan efektivitas dan kinerja sektor publik dan swasta. Untuk lebih mendukung tujuan ini, kursus ini terkait erat dengan sertifikasi Dewan Pengujian Perangkat Lunak Malaysia (MSTB) dan Program Pengujian Perangkat Lunak Hewlett-Packard (HP).
HASIL BELAJAR
· Kemampuan untuk memperoleh dan menerapkan teori dan prinsip-prinsip Ilmu Komputer dan Rekayasa Perangkat Lunak dan membekali dengan ilmu sosial dan pengetahuan pengembangan pribadi.
· Kemampuan untuk merancang dan membangun program komputer menggunakan pendekatan standar.
· Kemampuan untuk mengidentifikasi, merumuskan dan memecahkan masalah dunia nyata melalui prinsip dan metodologi rekayasa perangkat lunak, dan untuk secara kreatif menghasilkan artefak perangkat lunak menggunakan alat dan teknik saat ini.
· Kemampuan untuk menghadirkan solusi teknis kepada berbagai audiens.
· Kemampuan berpikir kritis dan kreatif untuk menyelesaikan masalah dunia nyata.
· Kemampuan untuk bekerja secara efektif dalam tim.
· Kemampuan untuk melakukan pembelajaran seumur hidup dan berpartisipasi aktif dalam perubahan.
· Kemampuan untuk mengidentifikasi peluang bisnis dan mengembangkan keterampilan kewirausahaan.
· Kemampuan untuk berfungsi secara efektif dan dengan tanggung jawab sebagai pemimpin untuk mencapai tujuan bersama.
· Kemampuan untuk menunjukkan perilaku yang konsisten dengan Kode Etik dan Tanggung Jawab Profesional.
.
Hal yang menjadi pertimbangan sebagai keunggulan prodi rekayasa perangkat lunak Institut Teknologi Diniyyah lampung adalah : (1) Perkembangan Ilmu Teknologi (IT) yang berkembang dewasa ini memberikan banyak kemudahan dan alternative solusi terhadap permasalahan di bidang teknologi informasi dan komunikasi pada berbagai kegiatan karena sebagai sebuah teknologi yang menitik beratkan pada pengaturan sistem informasi dengan penggunaan komputer, IT dapat memenuhi kebutuhan informasi dunia bisnis dengan sangat cepat, tepat waktu, relevan, dan akurat. Di bidang rekayasa perangkat lunak, pengembangan Ilmu Teknologi sangat pesan sekali dan sudah tidak dapat dihindari lagi. Tingginya tingkat permintaan instansi pemerintahan dalam mempermudah proses birokrasi dan pemanfaatan dunia bisnis dalam jaringan menjadi pertimbangan dalam penentuan keunggulan prodi ini yaitu rekayasa perangkat lunak; dan (2) pentingnya menciptakan SDM muda yang mempu menjelaskan dan mengaplikasikan ke software egineering, maka perlu adanya pembentukan karakter dari mahasiswa/lulusan prodi rekayasa perangkat lunak dalam merancang, mengimplementasi, menguji, dan mendebug sebuah program sederhana.
Profil Lulusan
Tujuan Pendidikan program studi S1 rekayasa perangkat lunak dinyatakan dalam profil lulusan. Pernyataan profil lulusan merupakan bukti akuntabilitas akademik program studi. Selain itu, profil lulusan menjadi pembeda program studi satu terhadap program studi lainnya. Profil lulusan tersebut menjadi dasar pengembangan kompetensi yang diharapkan dari peserta didik secara konseptual, terdiri atas kompetisi utama, kompetisi tambahan, dan kompetisi lainnya. Masing –masing kompetensi tersebut terdiri atas kemampuan kognitif, ketrampilan, dan sikap. Tentunya kompetensi tersebut tidak terlepas dari usaha “positioning” yang diinginkan pada program studi Sarjana Rekayasa Perangkat Lunak. Program Studi Rekayasa Perangkat Lunak bertujuan menghasilkan lulusan yang diharapkan akan memiliki kompetensi sebagai berikut:
Tabel 17. Profil Lulusan
1.
Manajer
Mampu menunjukkan dan mengedepankan sikap dan cara berpikir profesional baik sebagai individu maupun bekerja dalam tim pada bidang yang dipilihnya.
2.
Mampu menerapkan pengetahuan dan keahlian yang dimilikinya dalam rekayasa perangkat lunak.
3.
Profesional
4.
3.2 Daftar Mata Kuliah
Kurikulum Program Studi S1 Rekayasa Perangkat Lunak memiliki poin unik dan dirancang untuk mempersiapkan lulusan siswa agar bisa menerapkan pengetahuan rekayasa perangkat lunak mereka dan memulai bisnis baru. Menggunakan pembelajaran berbasis analisis, evaluasi dan metode pembelajaran berbasis proyek, siswa akan belajar tentang mengidentifikasi peluang yang menawarkan potensi untuk mengembangkan perangkat lunak; mengevaluasi pembangunan software, menganalisis software requirement serta memilih teknik pada analisis software requirement yang paling sesuai dengan batasan situasi yang dihadapi. Siswa akan memahami bagaimana membangun software dalam berbagai skala kompleksitas (kecil, menengah dan besar), berbagai domain dan berbagai platform (web, game, mobile, embedded) dengan menggunakan pendekatan software engineering yang sesuai serta memperhatikan aspek etika, social, legal, keamanan dan ekonomi. Tabel 3.3 menjelaskan daftar mata kuliah pada program studi Rekayasa Perangkat Lunak.
Bobot sks untuk setiap mata kuliah dapat dihitung menggunakan contoh berikut:
Yang dihitung adalah jumlah sks mata kuliah program studi:
sks program studi = sks menurut SN Dikti – sks MK wajib universitas – sks MK wajib
Institusi
NO MK
2
3
9
1,511
2
4
2
4
8
1,343
2
39
2
4
8
1,343
2
42
2
4
8
1,343
2
45
3
3
9
1,511
3
46
KD = kedalaman atau aras proses kognitif menurut Anderson (2001) :
1. = mengingat,
2. = memahami,
3. = menerapkan,
4. = menganalisis,
5. = mengevaluasi,
6. = mencipta
Tabel 3.3 Daftar Mata Kuliah
Smt
2
3
3
3
3
144