DISERTASIeprints.umm.ac.id/28755/1/jiptummpp-gdl-ahmadatang-33791... · 2016-05-02 · DISERTASI...
-
Upload
phungtuong -
Category
Documents
-
view
229 -
download
0
Transcript of DISERTASIeprints.umm.ac.id/28755/1/jiptummpp-gdl-ahmadatang-33791... · 2016-05-02 · DISERTASI...
DISERTASI
GERAKAN SOSIAL BERBASIS BUDAYA
(Studi Tentang Gerakan Sosial Melawan Investasi Tambang
di Kabupaten Lembata)
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh
Gelar Doktor Universitas Muhammadiyah Malang
Diajukan Oleh:
Ahmad Atang
NIM: 08270024
Program Studi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Program Pascasarjana
Universitas Muhammadiyah Malang
Januari 2013
ii
GERAKAN SOSIAL BERBASISBUDAYA
(Studi Tentang Gerakan Sosial Malawan Investasi Tambang
di Kabupaten Lembata)
Diajukan Oleh:
Ahmad Atang NIM: 08270024
Telah disetujui:
Tanggal,………………..2013
Promotor,
Prof. Dr. Alo Liliweri, MS
Ko-Promotor, Ko-Promotor,
Dr. Wahyudi, M.Si Dr. Latipun, M.Kes
iii
KATA PENGANTAR
Pertama-tama saya panjatkan rasa puji syukur kepada Allah SWT, karena atas karunia-Nya,
disertasi yang berjudul: Gerakan sosial Berbasis Budaya (Studi Tentang Gerakan Sosial
Melawan Investasi Tambang di Kabupaten Lembata dapat saya selesaikan sesuai dengan
rencana.
Berat rasanya menyelesaikan sebuah karya ilmiah dalam bentuk disertasi secara utuh, namun
sudah merupakan tugas dan kewajiban sebagai mahasiswa program Doktor, sehingga masalah
yang dirasakan berat dapat terselesaikan berkat bantuan dan dorongan dari semua pihak baik
moril maupun materil, baik langsung maupun tidak langsung. Oleh karenanya, melalui
momentum yang baik ini, saya ucapkan terima kasih khususnya kepada Prof Dr. Sandy
Maryanto selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Kupang yang telah memberikan
kepercayaan kepada saya untuk melanjutkan studi pada Program Doktor Universitas
Muhammadiyah Malang. Amanah yang telah dipercayakan dapat saya selesaikan dengan segala
keterbatasan dan kemampuan yang ada pada saya. Seraya memohon maaf atas kelalaian saya
selaku Wakil Rektor bidang akademik yang terkadang lebih mementingkan studi daripada
tanggungjawab jabatan yang diemban.
Ucapan terima kasih yang sama saya sampaikan kepada Rektor Universitas Muhammadiyah
Malang Dr. H. Muhadjir Effendy, M.AP, Direktur Pascasarjana Dr. Latipun, M.Kes, Ketua
Program Doktor Prof. Dr. Ishomuddin, M.Si dan Dr. Sugeng Pujileksono, M.Si atas segala
bantuan kebijakan dan kemudahan yang saya peroleh selama menempuh pendidikan. Tanpa itu
semua belum tentu saya mampu menyelesaikan pendidikan.
Ucapan terima kasih dan penghargaan saya sampaikan kepada yang terhormat Prof. Dr. Alo
Liliweri selaku promotor, Dr. Latipun, M.Kes dan Dr. Wahyudi, M.Si selaku ko-promotor yang
iv
dengan penuh kesabaran dan ketekunan membimbing, mengarahkan saya hingga terselesainya
penulisan disertasi ini. Saya sadar bahwa frekwensi kegiatan Bapak-Bapak sangat padat, namun
masih meluangkan waktu dan mencurahkan perhatian untuk mengoreksi disertasi yang terkadang
sangat jauh dari harapan Bapak baik teknis maupun substansinya.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang sama saya haturkan kepada semua Bapak dan
Ibu guru yang telah mengajar, mendorong dan mendukung pendidikan saya sejak sekolah dasar
hingga ke jenjang perguruan tinggi. Atas jerihpayanya, saya hanya bisa memohon kepada Allah
untuk mencatatnya sebagai amal kebajikan di dunia dan mendapatkan balasannya di akhirat
kelak, amin. Tanpa kalian semua, saya tidak memiliki arti apa-apa.
Ucapan terima kasih dan rasa hormat kepada kedua orang tua Bapak Gafur Atang (alm)
dan Latifa Lete yang tidak lelah memotivasi anak-anaknya untuk sekolah dan sekolah. Kini
anakmu telah menyelesaikan pendidikan terakir dari keseluruhan jenjang pendidikan. Doaku
untuk ayahanda yang telah mendahului dipanggil oleh Allah SWT agar diampuni dosa dan
mendapatkan tempat yang layak disisi-Nya, amin. Istriku Siti Halima Lewotobi dan anak-anakku
Ayu, Nizam dan Reza yang dengan penuh kesabaran menanti hari-hari panjang dengan harap-
harap cemas: kapan bapak selesai kuliah? Hal ini menjadi pendorong utama untuk segera
merampungkan segala tugas, agar harap-harap cemas dapat diganti dengan kegirangan, karena
bapak telah selesai kuliah.
Ucapan terima kasih kepada adik saya Usman Sakan yang tanpa lelah membantu ketika
saya menemui kesulitan dalam hal pengetikan, mengedit naskah dan mengatur tata letak dan
sebagainya. Curahan waktu, tenaga dan perhatian membuat saya selalu berhutang budi pada
beliau. Kepada semua pihak yang telah memberikan perhatian yang tidak dapat saya sebutkan
satu persatu, saya ucapkan terima kasih. Sekecil apapun perhatian itu semoga mendapat balasan
v
dari Tuhan Yang Maha Esa. Saya menyadari sepenuhnya bahwa karya ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan kualitas ini
sangat kami harapkan. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi usaha kita semua, amin.
Malang, Desember 2012
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul………………………………………………………… i
Halaman Pengesahan………………………………………………….. ii
Kata Pengantar…………………………………………………………. iii
Daftar Isi………………………………………………………………... vi
Daftar Tabel…………………………………………………………….. ix
Surat Pernyataan………………………………………………………... x
Abstrak…………………………………………………………………. xi
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………… 1
A. Latar Belakang Masalah…………………………………… 1
B. Rumusan Masalah………………………………………….. 8
C. Tujuan Penelitian…………………………………………... 8
D. Manfaat Penelitian…………………………………………. 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI…………….. 11
A. Kajian Pustaka……………………………………………… 11
1. Hubungan Antar Negara, Masyarakat Sipil
dan Pasar……………………………………………….
11
2. Konsep Tentang Budaya Lokal………………………... 59
3. Konsep Tentang Gerakan Sosial………………………. 69
4. Teori Gerakan Sosial…………………………………... 97
5. Telaah Hasil Penelitian Terdahulu…………………….. 106
B. Landasan Teori……………………………………………... 113
BAB III METODE PENELITIAN……………………………………... 120
A. Penentuan Substansi Penelitian……………………………. 120
B. Jenis dan Pendekatan Penelitian…………………………... 122
C. Penetapan Lokasi Penelitian……………………………… 122
D. Penetapan Subyek Penelitian……………………………… 125
E. Teknik Pengumpulan Data………………………………… 127
F. Teknik Analisa Data………………………………………. 130
G. Pemeriksaan Keabsahan Data……………………………... 132
BAB IV PROGRAM INVESTAS TAMBANG DI
KABUPATEN LEMBATA…………………………………...
135
A. Sekilas Tentang Kabupaten Lembata………………………. 135
1. Wilayah Geografis…………………………………….. 135
2. Potensi Alam………………………………………….. 143
2.1 Tanah Dalam Perspektif Lokal……………………. 144
2.2 Potensi dan Mitos Tambang……………………….. 148
B. Pemerintahan dan Politik…………………………………... 159
C. Sosial Budaya………………………………………………. 170
1. Nilai Budaya Masyarakat Lembata………………......... 170
2. Nilai Pendidikan …………………………………......... 175
3. Nilai Agama dan Kepercayaan………………………... 181
D. Ekonomi Masyarakat Lembata…………………………….. 184
1. Tanaman Pangan……………………………………….. 185
vii
2. Perkebunan……………………………………………... 189
3. Kehutanan……………………………………………… 192
4. Perikanan……………………………………………….. 193
5. Peternakan…………………………………………........ 197
6. Industri………………………………………................. 199
E. Keuangan Daerah…………………………………………... 204
F. Program Investasi Tambang di Kabupaten Lembata............. 212
1. Pemetaan Wilayah Tambang dan Rencana Aksi………. 212
2. Pembentukan Tim Sosialisasi dan Rencana
Investasi…………………………………………….......
220
3. Reaksi Publik Terhadap Program Investasi
Tambang………………………………………………...
223
4. Keputusan Politik Tentang Program Investasi
Tambang………………………………………………...
232
BAB V PENYAJIAN DAN PEMBAHASAN HASIL
PENELITIAN…………………………………………………
236
A. Nilai Budaya Lokal Sebagai Kekuatan Perlawanan …………. 236
1. Nilai Budaya Lapak…………………………………………… 236
2. Nilai Budaya Ihin Weren Matan Mear……………………... 240
3. Nilai Budaya Auq Niwang…………………………………… 244
4. Nilai Budaya Lewo Nahtun………………………………….. 247
5. Nilai Budaya Nubanara……………………………………… 249
B. Tahapan Gerakan Sosial Melawan Investasi
Tambang di Kabupaten Lembata……………………………..
262
1. Pembentukan organisasi gerakan………………………….. 263
2. Tahapan Intitusionalisasi Gerakan Melawan
Investasi Tambang…………………………………………
271
3. Tahapan Surut dan Bubar Dalam Gerakan Sosial
Melawan Investasi Tambang………………………………
277
C. Bentuk dan Metode Gerakan Sosial Melawan
Investasi Tambang…………………………………………….
281
1. Bentuk Gangguan dengan Metode Demontrasi
dan Sumpah Adat…………………………………………..
281
2. Bentuk Pembangkangan Sosial dengan
Metode Penghadangan dan Boikot………………………...
300
3. Dampak Gerakan Sosial Terhadap Pembangunan
di Kabupaten Lembata……………………………………..
310
BAB VI DISKUSI TEORETIS DAN TEMUAN TEORI……………... 320
A. Analisis Teoretis Tentang Gerakan Sosial Melawan
Investasi Tambang di Kabupaten Lembata……………………
320
1. Nilai Budaya Lokal sebagai Kekuatan
Masyarakat Melawan Investasi Tambang………………….
320
2. Tahapan Gerakan Sosial Melawan Investasi Tambang…… 327
3. Bentuk dan Metode Gerakan Sosial Melawan
Investasi Tambang…………………………………………
338
4. Dampak Gerakan Sosial Melawan Investasi Tambang
viii
bagi Pembangunan di Kabupaten Lembata………………... 350
B. Temuan Teoretik……………………………………………… 351
BAB VII PENUTUP…………………………………………………… 363
A. Kesimpulan…………………………………………………... 363
1. Nilai Budaya Lokal Sebagai Kekuatan Perlawanan……... 363
2. Tahapan-Tahapan Gerakan sosial Melawan
Investasi Tambang…………………………………………
364
3. Bentuk dan Metode Gerakan Sosial Melawan
Investasi Tambang di Kabupaten Lembata………………...
365
4. Dampak Gerakan Sosial Bagi Pembangunan di
Kabupaten Lembata………………………………………..
367
B. Rekomendasi………………………………………………… 368
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………... 372
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 : Bahan Galian Golongan A…………………………………… 154
Tabel 2 : Bahan Galian Golongan B…………………………………… 155
Tabel 3 : Komposisi Anggota DPRD Menurut Partai Politik …………. 168
Tabel 4 : Tingkat Pendidikan, Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid….. 177
Tabel 5 : Persentase Penduduk Menurut Pendidikan Tertinggi………... 179
Tabel 6 : Komposisi Penduduk Menurut Agama………………………. 182
Tabel 7 : Distribusi Padi Ladang Menurut Kecamatan………………... 186
Tabel 8 : Luas Panen dan Produksi Jagung Menurut Kecamatan……… 187
Tabel 9 : Luas (ha) dan Produksi Kelapa Menurut Kecamatan………… 190
Tabel 10 : Luas (ha) dan Produksi Jambu Mete Menurut Kecamatan…. 191
Tabel 11 : Komposisi Nelayan Menurut Status………………………… 195
Tabel 12 : Distribusi Ternak Menurut Jenis……………………………. 198
Tabel 13 : Penggunaan Bahan Galian Golongan C Menurut Jenis
Material……………………………………………………...
200
Tabel 14 : APBD Kabupaten Lembata…………………………………. 208
Tabel 15 : Derajat Desentralisasi Fiskal dan Peranan Subsidi/Bantuan
Pemerintah Kabupaten Lembata (dalam juta) ………………
210
Tabel 16 : Penyebaran Kepercayaan umum……………………………. 258
Tabel 17 : Motivasi Masyarakat Dalam Aksi Demonstrasi……………. 299
Tabel 18 : Bentuk dan Metode Gerakan Sosial Melawan Investasi
Tambang……………………………………………………..
304
Tabel 19 : Model Gerakan Sosial Melawan Investasi Tambang di
Kabupaten Lembata………………………………………….
352
x
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:
Nama : Ahmad Atang
NIM : 08270024
Program Studi : Program Doktor Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:
1. Disertasi dengan judul:
GERAKAN SOSIAL BERBASIS BUDAYA (Studi Tentang Gerakan Sosial
Melawan Investasi Tambang di Kabupaten Lembata).
Adalah hasil karya saya dan dalam naskah Disertasi ini tidak terdapat karya ilmiah
yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu
Perguruan Tinggi dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, bagi sebagian ataupun keseluruhan, kecuali yang secara
tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar
pustaka.
2. Apabila ternyata di dalam naskah Disertasi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur
PLAGIASI, saya bersedia Disertasi ini DIGUGURKAN dan GELAR AKADEMIK
YANG TELAH SAYA PEROLEH DIBATALKAN, serta diproses sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku.
3. Disertasi ini dapat digunakan sebagai sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS
ROYALTY NON EKSEKUSIF.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Malang, 17 Desember 2012
Yang menyatakan
Ahmad Atang
xi
ABSTRAK
Ahmad Atang: Gerakan Sosial Berbasis Budaya (Studi Tentang Gerakan Sosial Melawan
Investasi Tambang di Kabupaten Lembata). Prof. Dr. Alo Liliweri, MS, Dr. Latipun, M.Kes, Dr.
Wahyudi, M.Si
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh suatu kenyataan bahwa Kabupaten Lembata memiliki
kekayaan pertambangan emasyang sangat besar namun masyarakat melakukan gerakan sosial
melawan investasi tambang, karena tambang emas yang terkandung di dalam tanah tidak hanya
bermakna secara ekonomi tetapi memiliki nilai-nilai budaya lokal yang menjadi kekuatan dalam
memberikan kehidupan dan perlindungan kepada masyarakat. Apabila tambang emas
dieksploitasi akan merusak nilai-nilai budaya lokal yang selama ini tumbuh dan berkembang
menjadi suatu kepercayaan umum masyarakat.
Dengan demikian,jaminan kemajuan dan kesejahteraan yang ditawarkan oleh negara dan
pasar tidak mengubah pandangan masyarakat bahwa kerjanya industri pertambangan selalu
merusak tatanan sosial dan budaya masyarakat. Maka permasalahan penelitian adalah: (1)
bagaimana nilai-nilai budaya lokal menjadi kekuatan masyarakat untuk melakukan gerakan
sosial melawan investasi tambang? (2) apa tahapan gerakan sosial melawan investasi tambang?
(3) apa bentuk dan metode gerakan sosial melawan investasi tambang? (4) apa dampak gerakan
sosial melawan investasi tambang bagi pembangunan di Kabupaten Lembata?
Untuk itu, maka penelitian tersebut bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan dan mendalami
nilai-nilai budaya lokal yang menjadi kekuatan masyarakat untuk melakukan gerakan sosial
melawan investasi tambang; (2) mendeskripsikan dan mendalami tahapangerakan sosial
melawan investasi tambang; (3) mendeskripsikan dan mendalami bentuk dan metode gerakan
sosial melawan investasi tambang; (4) mendeskripsikan dan mendalami dampak gerakan sosial
melawan investasi tambangbagi pembangunan di Kabupaten Lembata.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan teknik
pengambilan data berupaobservasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teori yang
digunakan untuk menjelaskan gerakan sosial melawan investasi tambang adalah teori perilaku
kolektif Neil J. Smelser dan teori tindakan kolektif Charles Tilly.
Temuan dalam penelitian menunjukan bahwa: (1)kekuatan nilai-nilai budaya lokal
sebagai basis gerakan sosial melawan investasi tambang di Kabupaten Lembata, yakninilai
budaya lapak, ihin weren matan mear, auq niwang, lewo nahtun dan nubanara.(2) tahapan
gerakan sosial melawan investasi tambang adalah tahap pembentukan organisasi gerakan,
institusionalisasi gerakan, tahap gerakan menjadi surut dan bubar. (3) bentuk gerakan sosial
melawan investasi tambang, yakni gangguan dengan metode demontasi dan sumpah adat, bentuk
pembangkangan sosial berupa aksi boikot, penghadangan dan penghalangan. (4) gerakan sosial
melawan investasi tambang merupakan gerakan menolak perubahan, sehingga berdampak pada
lambannya akselerasi pembangunan di Kabupaten Lembata. Temuan penelitian ini mendukung
teori perilaku kolektif Smelser dan tindakan kolektik Tilly. Walaupun tergolong teori lama,
namun masih relevan untuk menjelaskan gerakan sosial komtemporer.
xii
ABSTRACT
Atang, Ahmad. Social Movement based on Culture (A Study on Social Movement opposes
against Mining Investment in Lembata District)Prof. Dr. AtoLiliweri, MS. Dr. Latipun, M. Kes,
Dr. Wahyudi, M.Si.
This research based on the fact that Lembata district has great gold mining but the society
does social movement against mining investment because the gold mining does meant
economically. In fact this place has local cultural values that become power in giving life and
protection towards society. If gold mining is exploited, it will destroy local cultural values that
grow and develop to become the society’s general belief.
The development guarantee and prosperity offered by the government and market do not
change the society’s view that mining industry always destroys social rule and the society’s
culture. Thus the research problems are (1) How do local cultural values become the society’s
power to do social movement against mining investment? (2) How is the step of social
movement against mining investment? (3) How are the form and method of social movement
against mining investment? (4) How is the effect of social movement against mining investment
for developing in Lembata district?
This research aims to (1) describe and study local cultural values that become the
society’s power to do social movement against mining investment, (2) describe and study the
step of social movement against mining investment, (3) describe and study the form and method
of social movement against mining investment, (4) describe and study the effect of social
movement against mining investment for developing in Lembata district.
The approach used in this research is qualitative by using observation, interview and
documentation to get data whereas theory used to explain social movement against mining
investment is Neil J. Smelser’s collective behavior theory and Charles Tilly’s collective action
theory.
The finding of this research show that (1) the power of local cultural values as social
movement against mining investment in Lembata district are lapak, thin, weren matan mear, aug
niwang, lewo nahtun and nubanara cultural values, (2) the step of social movement against
mining investment are the step of making movement organization, making institution for
movement, the movement step becomes withdraw and end, (3) the form of social movement
against mining investment is disturbing by using demonstration and tribe swear, resisting form of
social in the form of boycott action, blocking and preventing, (4) social movement against
mining investment is movement that refuses the change so that mining investment so its effect
makes slow the development in Lembata district. This result supports Smelser’s collective
behavior theory and Tilly;s collective action theory although the theories belong to old but it is
still relevant to explain contemporary social movement.
13
DAFTAR PUSTAKA
Arief, Andi, dan Patria, Nezar. (2003). Antonio Gramsci: Negara & Hegemoni.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Aditjondro, George, Junus. (2003). Pola-Pola Gerakan Lingkungan: Refleksi untuk
Menyelamatkan Lingkungan dari Ekspansi Modal. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Amin, Samir. (1974). Unequel Development; An Essay on the Social Formations of
Peripheral Capitalism. Translated by Brian Pearce. New York: Monthly
Reviw Press.
Aniq, Ahmad, Fathan. (2008). Menimbang Civil Society dan Masyarakat Madani:
Antara Mitos dan Realitas. Mesir: Afkar.
Arendt, Hannah. (1959). The Human Condition. New York: Doubleday & Company
In.
Arnawa, Putu, Agung, Anak. (2001). Keragaman Kepercayaan Komunitas Adat
sebagai Pemersatu Bangsa, dalam Kemensos (2011). Pencegahan dan
Antisipasi Konflik Sosial. Jakarta: Dirjen Perlindungan Anak dan Jaminan
Sosial.
Azizy, Qodri, Abdillah, A. (2000). Masyarakat Madani Antara Cita dan Fakta.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Adrianthy, Novi. (2009). Gerakan Sosial Aktivisme Gemkara. Medan: FISIP-UMSU.
Blumer, Herbert, G. (1974). Social Movemen., New York: Harcourt, Brace,
Jovanovich.
Bonnie, Setiawan. (2000). Perjuangan Demokrasi dan Masyarakat Sipil: Reposisi
dan Peran Ornop/LSM Indonesia. Jakarta: INFID.
Burin, Kia, Karolus. (2004). Sejarah Perjuangan Otonomi Kabupaten Lembata.
Surabaya: Perum Percetakan Negara.
Basrowi (2003). Perlawanan Masyarakat Terhadap Kekuasaan Kepala
Desa.Surabaya: Disertasi Doktor, Program Pasca Sarjana Universitas
Airlangga
Bogdan, Robert, C. dan Biklen, Sari Knopp. (1982). Qualitative Research of
Education. Allyn and Bacon Inc.
14
Basyar, Hakim. (1999). Konflik Tanah dan Perlawanan Kaum Tani, Majalah Tanah
Air. No. 6/TH XVIII halaman 16-24
Bates, Robert H. (1981). Merkets and State in Tropical Africa, Berkeley: University
of California Press.
Bernes, HR. (1097). Kedang: A Study of the Collective Thought of an Eastern
Indonesian People. Oxford University.
Carnoy, Martin. (1984). The State and Political Theory, New Jersey: Princeton
University Press.
Caporaso, James, A. dan Levine, David, P. (2008). Teori-Teori Ekonomi Politik.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Cohen, Bruce, J. (1992). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rineka Cipta.
Cohen, Jean L. dan Andrew, Arato. (1992). Civil Society and Political Theory. MIT
Press, Cambridge.
Coleman, S. James. (2011). Dasar-Dasar Teori Sosial, Foundations of Social Theory.
Bandung: Nusa Media.
Culla, Suryadi, Adi. (1999). Masyarakat Madani: Pemikiran, Teori dan Relevansinya
dengan Cita-Cita Reformasi. Jakarta: Raja Grasindo Persada.
Chalid, Muhammad. (2009). Memahami Daya Rusak Tambang dan Membongkar
Mitos-Mitos Pertambanga., dalam Alex Jebadu (Ed). Pertambangan di
Flores-Lembata: Berkah atau Kutuk. Maumere: Ledalero.
Damsar (2009). Pengantar Sosiologi Ekonomi. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Diamond, Larry. (1994). Revolusi Demokrasi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Duvall, Raymond, Alexander, Wendt. (1989). Institutions and Internasional Order.
Lexington, Mass: Lexington Books
Durkheim, Emile. (1963). Primitive Classication. Chigago: Chigago University of
Press.
Dharmawan (2004). Lembaga Swadaya Masyarakat, Menyuarakan Nurani
Menggapai Kesetaraan. Jakarta: Kompas.
Dhakidae, Daniel. (1979). Tanah dan Kekesaran. Jakarta. Prisma, No 9 halaman 12-
19.
15
Eko, Sutoro. (2007). Konfrontasi, Raklaim dan Engagement: Konstalasi Masyarakat
Sipil Demokrasi Lokal. Bali: Yappika.
Eckstein, Susan. (1989). Power and Populer Protest, Latin America Social
Movements. Berkeley: University of California Press.
Fowler, Alan. (1997). Gerakan Demokrasi di Indonesia Pasca Soeharto. Jakarta:
ISAI.
Fakih, Mansoer. (2002). Masyarakat Sipil Untuk Transformasi Sosial, Pergolakan
Ideologi LSM Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Fauzi, Nur. (1999). Petani dan Penguasa, Dinamika Perjalanan Politik Agraria
Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Farley, John, E. (1992). Sociology. New Jersey: Prentice Hall.
Finer, S.E. (1974). Comparative Government. Harmondsworth.
Fukuyama, Francis. (2004). Memperkuat Negara: Tata Pemerintahan dan Tata
Dunia Abad 21. Jakarta: Gramedia.
Gidden, Anthony. (1993). Sociology. Oxford Polity Press
Gramsci, Antonio. (1976). Selections From The Prison Notebooks. Quintin Hoare
dan Nowell Smith (ed). New York: International Publisher.
Gurr, Ted, Robert. (1980). “Introduction”, dalam Handbook of Political Conflict
Theory and Research. New York: The free Press.
Gellner (1997). Nationalism. London: Weidenfeld and Nicolson, Oxford: Basil
Blackwell
Geschmender, A. (1964). Social Structure and the Negro Revolt: An Examination
of Hypotheses.
Grondona, Mariano. (2011). Tipologi Budaya Pembangunan Ekonomi, dalam
Lawrence E. Harrison dan Samuel P. Huntington (ed.). Kebangkitan Peran
Budaya: Bagaimana Nilai-Nilai Membentuk Kemajuan Manusia. Jakarta:
LP3ES.
Hobsbawn, Eric, J. (2000). Bandit Sosial. Yogyakarta: Teplok.
16
Hobbes, Thomas. (1651). Leviathan, Renascence. Edition, the University of
Oregon.
Hamidi (2008). Metode Penelitian Kualitatfif, Pendekatan Praktis Penulisan
Proposal dan Laporan Penelitian. Malang: UMM Press.
Hamzah, Fahri. (2010). Negara, Pasar dan Rakyat, Pencarian Makna, Relevansi dan
Tujuan. Jakarta: Paham Indonesia.
Harjatmoko (2003). Etika Politik dan Kekuasaan. Jakarta: PT. Kompas.
Hafid, Jos. (2001). Perlawanan Petani, Kasus Tanah Jenggawah. Jakarta: Pustaka
Latin.
Habermas, Jurgen. (1983). Hannah Arendt: On The Concept of Power, dalam
Philosophical-Political Profiles. London: Heinemann.
Harman, Benny, Kabur. (2012). Negeri Mafia Rapublik Koruptor: Menggugat Peran
DPR Reformasi. Yogyakarta: Lamalera.
Hikam, Muhammad, AS. (1999). Demokrasi dan Civil Society. Jakarta: LP3ES.
Harton, Paul, B. dan Chester L. Hunt (1993). Sosiologi. Jilid I Edisi Keenam, Jakarta:
Erlangga.
Hadiwijoyo, Sakti, Suryo. (2012). Negara, Demokrasi dan Civil Society.
Yogyakarta: Ghara Ilmu.
Hefner, W. Robert. (1999). Budaya Pasar: Masyarakat dan Moralitas Dalam
Kapitalisme Asia Baru. Jakarta: LP3ES.
Hegel, G.W.F. (1977). Phenomenology of Sprit. Oxford: Oxford University Press.
Huntington, Samuel P. (1968). Political Order in Changging Societies, New
Haven Conn: Yale University Press.
Indiahono, Dwiyanto. (2009). Public Disobedience: Telaah Penolakan Publik
Terhadap Kebijakan Pemerintah. Yogyakarta: Gava Media.
Imawan, Riswanda. (1999). Masyarakat Madani dan Agenda Demokratisasi,
dalam Subhan Arif (peny). Indonesia Dalam Transisi Menuju Demokrasi.
Jakarta: LSAF.
Indarti, Poengki. (2012). Eksploitasi Sumber Daya Alam dan Represi di Papua.
Dalam Andirmanto (Ed). Oase Gagasan Papua Damai. Jakarta: Impersial.
17
Jainuri, Achmad. (2001). Agama dan Masyarakat Madani: Rujukan Kasus
Tentang Sikap Budaya, Agama dan Politik. dalam Kata Pengantar Buku,
Sufyanto (2001). Masyarakat Tamaddun: Kritik Hermeneutik Masyarakat
Madani Nircholis Madjid. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Jebadu, Alex. (2009). Pertambangan di Flores dan Lembata, Berkat atau Kutuk?
Maumere: Ledalero.
Jessop, Bob. (1992). The Capitalist State. New York: New York University Press.
Jenkins, J. Craig. (1983). “Resource Mobilization Theory and the Study of Social
Movements”. Annual Review of Sociology: 9 halaman 23-34.
Kartanegara, Mulyadhi. (2002). Masyarakat Madani Dalam Perspektif Budaya Islam.
Media Inovasi, Jurnal Ilmu dan Kemanusiaan, Edisi 1 Th-viii.
Komsiah, Siti. (2010). Perilaku Kolektif dan Gerakan Sosial. Jakarta: Mercu Buana.
Kaene, John. (1988). Demokracy and Civil Society. London.
Kurniawan, J. Luthfi. (2008). Negara, Civil Society dan Demokratisasi: Pergerakan
Membangun Solidaritas Sosial Dalam Merebut Perubahan. Malang: InTrans
Publishing.
Kleden, Budi, Paul. (2009). Tambang dan Demokrasi di Lembat., dalam Alex Jebadu
(Ed). Pertambangan di Flores-Lembata: Berkah atau Kutuk? Maumere:
Ledalero.
Krasner, Stephen, D. (1978). Defending The National Interest. Priceton, N.J.:
Priceton University Press.
Lofland (1985). Protes, Studi Tentang Gerakan Sosial. Yogyakarta: Insitt Press.
Landsberger, H. A. dan YUG Alexandrov. (1984). Pergolakan Petani dan Perubahan
Sosial. Jakarta: Rajawali.
Laski, Harold, J. (1947). The State in Theory and Practice. New York: The Viking
Press.
Lang & Lang, dalam Sztompka, Piotr. (2007). Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta:
Prenada.
Latif, Yudi. (2011). Sejarah Pemerintahan Kabupaten Timor Tengah Selatan. Dalam
Kemensos (2011). Pencegahan dan Antisipasi Konflik Sosial. Jakarta: Dirjen
Perlindungan Anak dan Jaminan Sosial.
18
Liliweri, Alo. (2001). Gatra-Gatra Komunikasi Antar Budaya. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Locke, Jhon. (1689). The Two Treaties of Govermen. London: Awnscham Chuchil.
Lubis, Muchtar. (2001). Manusia Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Lukas, Anton dan Bachriadi, Dianto. (2001). Merampas Tanah Rakyat. Kasus Tapos
dan Cimacan. Jakarta: Gramedia.
Lenin, Vladimir, Ilyich. (1932). State of Revolusion. New York: International
Publishers.
Maleong, Lexy, J. (1994). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rameja
Rosdakarya.
Misel, Robert. (1967). Teori Pergerakan Sosial. Yogyakarta: Resist Book.
McCarthy, John D. dan Zald, N. Mayer. (1973). The Trend of Social Movements in
America: Professionalization an Resource Mobilization, Morristown, NJ:
General Learning Press.
Manan, Munafrizal. (2005). Gerakan Rakyat Melawan Elite. Yogyakarta: Resist
Book.
Maslow, Abraham. (1959). Motivasi Personality. New York: Harfer.
Madjid, Nurcholish. (1999). Memberdayakan Masyarakat Menuju Negara yang Adil,
Terbuka dan Demokratis, dalam Cita-Cita Politik Islam Era Reformasi.
Jakarta: Paramadina.
Maimuna, Siti. (2012). Negara Tambang dan Masyarakat Adat, Perspektif HAM
dalam Pengelolaan Pertambangan yang Berbasis Lingkungan dan Kearifan
Lokal. Malang: Instrans Publishing.
Mustain (2007). Petani vs Negara: Gerakan Sosial Petani Melawan Hegemoni
Negara. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Group.
Marx, Karl and F. Engels. (1975). Selected Work. Vol. 3. London: Lawrence and
Wishart.
McAdam, Doung. (2004a), Comparative Perpektive on Social Movements Political
Opportunities, Mobilizing Structures and Cultural Framing. Combridge
University Press.
19
…………, (1982b). Political Process and the Development of Black Insurgency,
1930-1970. Chicago, University of Chicago Press.
…………., (1986c). “Recruitment to High-Risk Activism: The Case of Freedom
Summer”. American Journal of Sociology: 92.
Moore, Barrington, (1966), Social Origin of Dictatorship and Democracy. Boston:
Beacon Press.
Murin, Viktus. (2009). Geliat Demokrasi di Kampung Halaman (Kado 10 Tahun
Otonomi Lembata). Jakarta: Lembaga Kajian Kebangsaan.
Mills, C, Wright. (1956). The Power Elit., New York: Oxford University.
Miko, Alfan. (2006), Dinamika Kota Tambang Sawahlunto. Padang: Andalas
University Press.
Migdal, Joel S. (1974). Peasant, Politics and Revolution: Pressures Toward Political
and Social Change in Third World. Princeton: Priceton University Press.
Maclver, Robert M. (1955a). The Modern State, London: Oxford University Press.
………., (1942b). Social Causation, Ginn & Co., Boston.
Nurjaya, Nyoman, I. (2008). Negara, Masyarakat Adat dan Kearifan Lokal. Malang:
InTrans Publishing.
Nash, June. (2005). Social Movements, An Anthropological Reader. Oxford:
Blackwell Publishing Ltd.
Nasution, S. (1988). Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung, Tarsito.
Nordlinger, Eric A. (1981). On the Autonomy of the Democratic State, Cambridge.
Mass: Harvard University Press.
Noor, Junaidi, T. (2011). Kepemimpinan Masyarakat Menurut Adat Jambi, Dalam
Kemensos (2011). Pencegahan dan Antisipasi Konflik Sosial, Jakarta: Dirjen
Perlindungan Anak dan Jaminan Sosial.
Nozick, Robert. (1974). Anarchy, State, and Utopia. New York: Basic Books.
Ndraha, Tuliziduhu. (2003). Kybernologi (Ilmu Pemerintahan Baru), Jakarta: Rineka
Cipta.
20
Oberschall, Anthony. (1973). Social Conflict and Social Movement. Englewood
Cliffs, NJ, Prentice-Hall
Popkin, L. Samuel. (1979). The Rasional Peasent, The Political Economy Of Rural
Society in Vietnam. Berkeley: University of Calofornia Prass.
Poulantzas, Nico. (1973). Political Power and Social Clasess. T.O’Hagan, (Terj)
London: New Left Books.
Panjaitan, Merphin. (2011). Logika Demokrasi, Rakyat Mengendalikan Negara.
Jakarta: Permata Aksara.
Pichardo, Nelson, A. (1997). New Social Movement: A Critical Review. Annual
Review Sociology, Vol. 23 hal 26-47.
Pemda (2010). Lembata Dalam Angkah Tahun 2010, Lembata: Badan Pusat Statistik
Kabupaten Lembata.
Puspita, Diana, Rima. (2008). Bergerak Merebut Perubahan: Mozaik Gerakan Sosial
Rakyat Dalam Melawan Tirani Negara. Malang: Intrans Publishing.
Rais, Amien, Muhammad. (2008). Agenda Mendesak Bangsa, Selamatkan
Indonesia!, Yogyakarta: Ppsk Press.
Rule, James B. (1988). Theories of Civil Violence. University of Calofornia Press.
Rousseau, Jean-Jacques, 1987, The Basic Political Writing. (Trans. Donald A. Cress)
Hackett Publishing Company.
Reurink Martin dan Bijlmer Joep. (1988). Kepemimpinan Lokal di Lingkungan Urban
Jawa: Dari Ideologi ke Realita. dalam Ufford van Quarles Philip (Ed).
Kepemimpinan Lokal dan Implementasi Program. Jakarta: Gramedia.
Siahaan, Hotman. (1996). Pembangkangan Terselubung Petani Dalam Program
Tebu Rakyat Intensifikasi Sebagai Upaya Mempertahankan Subsistensi.
Surabaya: Disertasi Doktor, Program Pasca Sarjana Universitas Airlangga
Surabaya.
Setiyono, Budi. (2012). Birokrasi Dalam Perspektif Politik dan Adminsitrasi.
Bandung: Nuansa.
Syafa’at, Racmad, dkk. (2008). Negara, Masyarakat Adat dan Kearifan Lokal.
Malang: In-TRANS Publising.
Syufyanto. (2001). Masyarakat Tamaddun: Kritik Hermeneutis Mayarakat Madani
Nurcholis Madjid. Yogyakarya: Pustaka Pelajar.
21
Sumaryadi, Nyoman, I. (2010). Sosiologi Pemerintahan: Dari Perspektif Pelayanan,
Pemberdayaan, Interaksi, dan Sistim Kepemimpinan Pemerintahan
Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Sujatmiko, Gardono, Iwan. (2001). Wacana Civil Society di Indonesia. Jurnal
Sosiologi Edisi No. 9.
Sudarsono, Juwono. (1976). Pembangunan Politik dan Perubahan Politik. Jakarta:
Gramedia.
Suryawan, Ngurah, I. (2011). Tanah Papua di Garis Batas: Perspektif, Refleksi dan
Tantanga. Malang: Setara Press.
Sulistyo, Hermawan. (2009). Keamanan Negara, Keamanan Nasional dan Civil
Society. Jakarta: Pensil.
Sutrisno, Mudji. (2005). Trasformasi, dalam Sutrisno Mudji dan Putranto Hendar
(Ed). Teori-Teori Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius.
Susilo, Dwi, Rachmad, K. (2008). Sosilogi Lingkungan. Jakarta: Rajawali Press.
Supriyono, Johannes. (2005). Paradigma Kultural Masyarakat Durkheim. dalam
Sutrisno Mudji dan Putranto Hendar (Ed). Teori-Teori Kebudayaan.
Yogyakarta: Kanisius.
Salim, Emil. (2010). Ratusan Bangsa Merusak Satu Bumi. Jakarta: Gramedia.
Siagian, Sondang, P. (1996). Administrasi Pembanguna. Jakarta: Rajawali Press.
Salim, H.S. (2010). Hukum Pertambangan di Indonesia. Jakarta: Rajawali Press.
Strauss, A. dan Corbin, J. (1998). Basic of Qualitative Research: Techniques and
Procedures for Developing Grounded Theory. Edisi ke 2. Thousand Oaks,
California: SAGE Publications.
Sanderson, S. K. (2003). Makro Sosiologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Seligman, Adam. (1992). The Idea of Civil Society. New Jersey: Rincenton
University, dalam Hamzah (2010). Negara, Pasar dan Rakyat, Pencarian
Makna, Relevansi dan Tujuan. Jakarta: Paham Indonesia.
Sodo, Justin, R. (2009). Menyoal Dimensi Sosial-Ekonomi Konversi Lahan Untuk
Pertambangan: Solusi atau Awal Petaka? dalam Alex Jebadu (Ed),
Pertambangan Flores-Lembata: Berkah atau Kutuk? Maumere: Ledalero.
Scott, James. (1989a). Peasent Resistance. New York: Rmunck Me Sharpe
22
…………, (2000b). Senjatanya Orang-Orang yang Kalah. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia.
…………., (1976c). The Moral Economy of Peasant. New Haven: Yale University
Press
Suseno, Magnis, Franz. (2001). Etika Politik, Prinsip-Prinsip Moral Dasar
Kenegaraan Modern. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sembiring, Felix, Simon. (2009). Jalan Baru Untuk Tambang: Mengalirkan Berkah
Bagi Anak Bangsa. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Sumardjono, S.W. Maria. (2008). Tanah Dalam Perspektif Hak Ekonomi Sosial dan
Budaya. Jakarta: Kompas.
Sukidin dan Basrowi. (2003). Teori-Teori Perlawanan dan Kekerasan Kolektif.
Surabaya: Insan Cendekia.
Suharko (2006). Merajut Demokrasi, Hubungan NGO, Pemerintah dan
Pengembangan Tata Pemerintahan Demokratis. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Schattschneider, E.F. (1960). The Semisovereign People: A Realist’s View of
Democracy in America. New York: Holt, Rinehart. & Winston.
Skocpol, Theda. (1979). State and Social Revolutions. Cambridge: Cambridge
Universty Press.
Smelser, Neil, J. (1962). Teory of Collective Behavior. New York: The Free Press.
Stiglitz, Joseph. (2003). Globalization and Its Discontents. London: Penguin Books.
Singh, Rajendra. (2001). Social Movements, Old and New, A Post-modernist
Critique. New Delhi: Sage Publication
Tarraw, Sydney. (1998). Power in Movement Social Movement and Contentius
Politics. Combridge University Press.
Tilly, Charles. (1985a). Social Movements and (all sors of) Other Political
Interactions-Local, National, and Internasional-Including Identities, Theory
and Society.
……………, (1978b). From Mobilization to Revolution. Amerika Serikat: Addison-
Wesley Publishing Company.
23
Turner, Jonathan Ralph H. dan Lewis M. Killan. (1972). Collective Behaviou.,
Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice-Hall.
Tocqueville, Alexis, De. (1994). Democracy in America. New York: Alfred A.
Knopf.
Topatimasang, Roem. (1998). Pemetaan Sebagai Alat Pengorganisasian Masyarakat,
dalam Ton Dietz. Pengakuan Hak Atas Sumberdaya Alam. Desember.
Tim IDEA. (2000). Penilaian Demokratisasi di Indonesia. Jakarta: Ameepro Graphic
Design.
Useem, Bert. (1980). Breacdown Theories of Colektive Action. Annual Reviw
Sociology.
Usman, Sunyoto. (1998). Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Wahyudi (2005). Formasi dan Struktur Gerakan Sosial Petani: Studi Kasus
Reklaming/Penjarahan Atas Tanah PTPN XII (Persero) Kalibakar Malang
Selatan. Malang: UMM Press.
Wolf, Eric, (1969). Peasent Wars of the Twenteeth Century. New York: Harper and
Row Publisher.
Wolor, Maxi. (2006). 5 Tahun Otonomi Lembata. Makassar: Madiri Cards.
Wilhelm, Donald. (1979). Menuju Dunia Mendatang: Alternatif-Alternatif Terhadap
Komunisme. Jakarta: UI Press.
Winarno, Budi. (2010). Melawan Gurita Neoliberalisme. Jakarta: Erlangga.
Weller, P. Robert. (1999). Budaya Pasar Terbagi di Cina: Gender, Perusahan dan
Agama. dalam Hefner (Ed), Budaya Pasar: Masyarakat dan Moralitas Dalam
Kapitalisme Asia Baru. Jakarta: LP3ES.
Wiktorowicz, Quintan. (2012). Aktivisme Islam dan Teori Gerakan Sosial. dalam
Wiktorowicz, Quintan (Ed). (2012). Gerakan Sosial Islam: Teori, Pendekatan
dan Studi Kasus. Jakarta: Gading Publishing dan Paramadina.
Weber, Max, (1958a). From Max Weber: Essays in sociology. H.H. Gerth and C.
Wright (eds). New York: Oxford University Press.
----------, (1922b). Bureaucracy, dalam Gerth, H. and Mills, C.W. (eds), Max Weber:
Essay in Sociology. Oxford UK: Oxford University Press.
24
----------, (1978c). Economy and Society, dalam Roth, C.& Wittich, C. (ads).
Berkeley: University California Press.
Yusron (2009). Elit Lokal dan Civil Society, Kediri di Tengah Demokratisasi. Jakarta:
LP3ES.
Yeates, Nicola. (2002). Globalization and Social Policy: Froom Global Neoliberal
Hegemony to Global Political Pluralism. Global Social Policy. Vol 2 (x), 69-
91. Hal 70.
Zald, Mayer N. (1982). Resource Mobilization an Social Movements: A Partial
Theory, American Journal of Sociology. Halaman 46-69.
Zald, Mayer N dan Robert Ash. (1966). Social Movements Organizations Growth.
Decay and Change Social Forces.
Artikel Surat Kabar:
Kleden, Tony. (2010). Tambang dan Pemekaran Wilayah. Harian Pos Kupang, 5
Pebruari
Beraf, Sharles. (2009). Demokrasi Tambang. Harian Pos Kupang, 9 September
Burin, Paul. (2010). Mudarat Itu Akan Datang. Harian Pos Kupang, 6 Juni.
Mali, Abraham, Runga. (2009a). Tambang di Floes Seabad Kemudian. Harian Pos
Kupang, 10 Agustus
………….., (2009b). Tidak Asal Menolak.. Harian Pos Kupang, 11 Agustus.
……………, (2009c). Tidak Asal Tanggap. Harian Pos Kupang, 1 September.
Unaraja, Mike, Peruhe. (2009). Tidak Asal Tulis (Tanggapan Asal Tulisan “Tidak
Asal Menolak”. Harian Pos Kupang, 21 Agustus.
Hardja, Fidel. (2009). Jangan Asal Tambang. Harian Pos Kupang, 26 Agustus.
Witin, Steph, Tupeng. (2009a). Mari Kita Ke Flores dan Lembata (Ajakan Buat
Abraham Runga Mali). Harian Pos Kupang, 25 Agustus.
………….., (2009). Kekuatan Rakyat Versur Keserakahan Pemodal, Sikap Kritis
Berhadapan Dengan Pemodal Tambang. Harian Flores Pos.
25
Kabul, Kuirinus. (2009). Menimbang Pertambangan. Harian Pos Kupang, 14
September.
Jebadu, Alex, (2009). Tolak Mitos Tambang Bupati Mabar. Harian Flores Pos, 18
Mei.
Jehamat, Lasarus. (2010). Membaca Gerakan Sosial Tolak Tambang. Harian Pos
Kupang, 21 Agustus.
Jehanih, Darius. (2012). Cincin Api yang Tak Kunjung Padam, Harian Victory
News, 3 Desember.
Embu, Eman, J. (2009). Saya Menolak Tambang. Harian Pos Kupang 2 Oktober. Herin, Yakob, J. (2009). Rakyat NTT Perlu Belajar Dari Preeport. Harian Pos
Kupang, 1 Oktober
Ruron, Silvinus, Lado. (2009). Buah Kandungan Jadi “Buah Bibir”. Harian Pos
Kupang, 9 Oktober.
Regus, Max, (2010). Memperkuat Front Perlawanan. Harian Pos Kupang, 13
Agustus.
Berita Harian
Harian Pos Kupang, 14 Maret 2009
Harian Pos Kupang, 30 Maret 2009
Harian Pos Kupang, 28 April 2009
Harian Pos Kupang, 15 Mei 2009
Harian Pos Kupang, 11 Mei 2009
Harian Flores Pos, 26 Mei 2009
Harian Pos Kupang, 31 Mei 2009
Harian Pos Kupang, 3 Juni 2009
Harian Pos Kupang, 2 Juli 2009
Harian Pos Kupang, 25 Juli 2009
Harian Pos Kupang, 28 Agustus 2009
Harian Pos Kupang, 16 September 2009