-1a- Fonem, Morfem, Kata, Dan Frasa

4
Satuan bentuk terkecil dalam bahasa adalah fonem dan yang terbesar adalah karangan 1. Fonem Fonem adalah bunyi terkecil yang dapat membedakan arti, sedangkan huruf adalah lambang bunyi atau lambang fonem. Fonem tidak sama dengan huruf. Fonem adalah bunyi dari huruf, dan huruf adalah lambang dari bunyi. Jadi fonem sama dengan bunyi (untuk didengar), sedangkan huruf adalah lambang (untuk dilihat). Jumlah huruf hanya 26, tetapi jumlah fonem bahasa Indonesia lebih dari 26 karena beberapa huruf ternyata mempunyai lebih dari satu lafal bunyi. Fonem untuk huruf e, o, dan k lebih dari satu (bervariasi). Contoh variasi fonem huruf e : - sate - pedas - enak Contoh variasi fonem huruf o : - sekolah, organisasi sosial - beo, Solo Contoh variasi fonem huruf k : - Pak Hadi - tiga pak sehari 2. Morfem Morfem adalah satuan bentuk terkecil yang dapat membedakan makna dan atau mempunyai makna. Sebagai kesatuan pembeda arti, semua contoh wujud morfem tersebut merupakan bentuk terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi kesatuan bentuk yang lebih kecil. Menurut bentuk dan maknanya, morfem dibedakan atas dua macam. 1) Morfem bebas, yaitu morfem yang dapat berdiri sendiri dari segi makna tanpa harus dihubungkan dengan morfem yang lain. Semua kata dasar tergolong sebagai morfem bebas. 2) Morfem terikat, yaitu morfem yang tidak dapat berdiri sendiri dari segi makna. Makna morfem terikat baru jelas setelah morfem itu dihubungkan dengan morfem yang lain. Meliputi imbuhan dan partikel. Contoh: morfem -an di- me- ter- -lah jika digabungkan dengan kata makan, dapat membentuk makanan dimakan memakan termakan makanlah yang mempunyai makna baru yang berbeda dengan kata makan. 3. Kata

description

Fonem

Transcript of -1a- Fonem, Morfem, Kata, Dan Frasa

Satuan bentuk terkecil dalam bahasa adalah fonem dan yang terbesar adalah karangan1. Fonem

Fonem adalah bunyi terkecil yang dapat membedakan arti, sedangkan huruf adalah lambang bunyi atau lambang fonem. Fonem tidak sama dengan huruf. Fonem adalah bunyi dari huruf, dan huruf adalah lambang dari bunyi. Jadi fonem sama dengan bunyi (untuk didengar), sedangkan huruf adalah lambang (untuk dilihat).Jumlah huruf hanya 26, tetapi jumlah fonem bahasa Indonesia lebih dari 26 karena beberapa huruf ternyata mempunyai lebih dari satu lafal bunyi.

Fonem untuk huruf e, o, dan k lebih dari satu (bervariasi).

Contoh variasi fonem huruf e :

- sate

pedas

enak Contoh variasi fonem huruf o :

- sekolah, organisasi sosial beo, Solo

Contoh variasi fonem huruf k :

- Pak Hadi

tiga pak sehari

2. Morfem

Morfem adalah satuan bentuk terkecil yang dapat membedakan makna dan atau mempunyai makna. Sebagai kesatuan pembeda arti, semua contoh wujud morfem tersebut merupakan bentuk terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi kesatuan bentuk yang lebih kecil.

Menurut bentuk dan maknanya, morfem dibedakan atas dua macam.

1) Morfem bebas, yaitu morfem yang dapat berdiri sendiri dari segi makna tanpa harus dihubungkan dengan morfem yang lain. Semua kata dasar tergolong sebagai morfem bebas.

2) Morfem terikat, yaitu morfem yang tidak dapat berdiri sendiri dari segi makna. Makna morfem terikat baru jelas setelah morfem itu dihubungkan dengan morfem yang lain. Meliputi imbuhan dan partikel.

Contoh:morfem

-an

di-

me-

ter-

-lah

jika digabungkan dengan kata makan, dapat membentuk

makanandimakan

memakantermakanmakanlah

yang mempunyai makna baru yang berbeda dengan kata makan.

3. Kata

Kata adalah satuan bentuk terkecil (dari kalimat) yang dapat berdiri sendiri dan mempunyai makna. Kata-kata yang terbentuk dari gabungan huruf atau gabungan morfem; atau gabungan huruf dengan morfem, baru kita akui sebagai kata bila bentuk itu mempunyai makna.

Dari segi bentuknya kata dapat dibedakan atas dua macam, yaitu

1) Kata yang bermorfem tunggal, disebut juga kata dasar atau kata yang tidak berimbuhan.

2) Kata yang bermorfem banyak, kata dasar yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi kata turunan atau kata berimbuhan.

Perubahan Kata Dasar Menjadi Kata Turunan yang Mengandung Berbagai Arti

Kata DasarPelaku/AlatProses

Hal/TempatPerbuatanHasil

asuh

pengasuhpengasuhan - mengasuhasuhan

cetak

pencetak

pencetakan percetakanmencetakcetakan

potong

pemotongpemotongan perpotonganmemotongpotongan

Dari tabel di atas, terlihat perubahan kata dasar menjadi kata turunan selain mengubah bentuk, juga mengubah makna. Selanjutnya, perubahan makna mengakibatkan perubahan jenis atau kelas kata.

Pembagian kata.

1. Kata Kerja (Verba)

2. Kata Sifat (Adjektiva)

3. Kata Keterangan (Adverbia)

4. Rumpun Kata Benda, yang beranggotakan

26(i) Nomina (Kata Benda/Kata Nama)

(ii) Prononima (Kata Ganti)

(iii) Numeralia (Kata Bilangan)

5. Rumpun Kata Tugas, yang beranggotakan

(i) Preposisi (Kata Depan)

(ii) Konjungtor/Konjungsi (Kata Sambung/Hubung)

(iii) Interjeksi (Kata Seru)

(iv) Artikel (Kata Sandang)

(v) Partikel

4. Frasa

Frasa adalah kelompok kata yang tidak mengandung predikat dan belum membentuk klausa atau kalimat.

Frasa tidak mengandung predikat, karena kelompok kata yang mengandung predikat akan membentuk klausa, bahkan kalimat. Contoh:

Klausa

(kelompok kata berpredikat)Frasa

(kelompok kata tanpa predikat)

Belajar bahasa Indonesia

Menghilang di balik awan

Membawa sejumlah persoalan

Meminum air mineral

Memakai baju batik

Datang berkunjung ke sini

Diratakan dengan buldoserBahasa Indonesia

Di balik awan putih bersih

Sejumlah persoalan yang pelik

Air mineral dari pegunungan

Baju batik baru beli

Ke sini

Dengan buldoser

Frasa tidak sama dengan idiom walaupun keduanya merupakan gabungan kata.

Idiom adalah dua kata atau lebih yang membentuk makna baru dan makna itu sudah bergeser jauh dari makna leksikal kata asal.

Idiom=(A + B = C)

gulung tikar= bangkrut

makan hati= menderita batin

tipis kuping= tak tahan sindiran

Frasa=(A + B = AB)

salah hitung= salah dalam menghitung

jumpa pers= berjumpa dengan pers (wartawan)

siap tempur= siap untuk bertempur

Susunan kata dalam frasa tidak boleh dipertukarkan.

Penulisan idiom, kadang-kadang bisa ditawar sehingga susunan kata-katanya dapat dipertukarkan.

Idiomatik : Pasangan kelompok kata

Contoh :

berawal dari

berdasar pada

bergantung pada

berjumpa dengan

berkenaan dengan

bertalian dengan

dibacakan oleh

diperuntukkan bagi

disebabkan oleh

sampai ke

sehubungan dengan

sejalan dengan

sesuai dengan

terbuat dari

bergantung pada

baik .. maupun ..

antara ... dan .

bukan ... melainkan ..

tidak ..... tetapi

5. Kalimat

Adalah bagian ujaran yang mempunyai struktur minimal subjek (S) dan predikat (P) dan intonasinya menunjukkan bagian ujaran itu sudah lengkap dengan makna. (Lamuddin Finoza, 2004:125).

Adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran secara utuh, memiliki unsur gramatikal terdapat subjek dan predikat, serta memiliki kesenyapan. (Niknik M. Kuntarto, 2007:146)

Kalimat tanya (interogatif);

kalimat perintah (imperatif);

kalimat pernyataan (deklaratif);

kalimat seru (ekslamatif).

6. Alinea/Paragraf

Adalah satuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan gabungan beberapa kalimat.

7. Karangan

Adalah kegiatan menulis usulan-usulan yang benar berupa pernyataan-pernyataan tentang fakta, kesimpulan-kesimpulan yang ditarik dari fakta dan merupakan pengetahuan.

Pada umumnya, karangan merupakan gabungan beberapa alinea/paragraf.