Post on 06-May-2023
LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS
JUDUL :
“PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI
RAKET (RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT”
OLEH :
WA ODE HASTRIANI FITRIH, S. Farm., Apt.
NIP. 19930325 201903 2 020
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL (CPNS)
GOLONGAN III ANGKATAN LXXIX TAHUN 2020
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
KENDARI
2020
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page i
HALAMAN PERSETUJUAN
LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
NAMA PESERTA : WA ODE HASTRIANI FITRIH, S. Farm., Apt.
NIP : 19930325 201903 2 020
JABATAN : APOTEKER AHLI PERTAMA
UNIT KERJA : PUSKESMAS TONDASI
JUDUL LAPORAN HASIL
“PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT”
Disetujui untuk diseminarkan pada Seminar Aktualisasi/Evaluasi
Pelaksanaan Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
Golongan III Angkatan LXXIX Kelompok A Tahun 2020 pada:
Hari/tanggal : Jumat, 04 Desember 2020
Pukul : 08.00 sampai selesai
Tempat : Hotel Srikandi Kendari
Kendari, 04 Desember 2020
Coach,
Drs. H. ABDUL RAJAB RAUF SILONDAE, M.Si
NIP. 19621229 198903 1 014
Mentor,
SITTI NORMA, S.Tr,Keb
NIP. 19741231 200703 2 046
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page ii
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
NAMA PESERTA : WA ODE HASTRIANI FITRIH, S. Farm., Apt.
NIP : 19930325 201903 2 020
JABATAN : APOTEKER AHLI PERTAMA
UNIT KERJA : PUSKESMAS TONDASI
JUDUL LAPORAN HASIL
“PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT”
Telah diperbaiki sesuai dengan saran dan masukkan : Penguji, Coach dan
Mentor pada Seminar Aktualisasi / Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan III Angkatan
LXXIX Kelompok A Tahun 2020.
Kendari, 04 Desember 2020
Coach,
Drs. H. ABDUL RAJAB RAUF SILONDAE, M.Si
NIP. 19621229 198903 1 014
Mentor,
SITTI NORMA, S.Tr,Keb
NIP. 19741231 200703 2 046
Penguji,
Dr. Ir. I GEDE PANCA, M.Pd
NIP. 19651230 199002 1 001
MENGETAHUI:
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA,
SYAHRUDDIN NURDIN, SE.
Pembina Utama Madya, Gol. IV/c
NIP. 19660621 199012 1 001
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan segenap kekuatan, kesehatan, keteguhan dan kesabaran serta semua
nikmat tak terhingga, sehingga penulisan laporan hasil aktualisasi Nilai-Nilai
Dasar Aparatur Sipil Negara yang berjudul “Peningkatan Pelayanan Informasi
Obat (PIO) Melalui RAKET (RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di Puskesmas
Tondasi Kabupaten Muna Barat” sebagai syarat Latsar CPNS Golongan III
Angkatan LXXIX Lingkup Pemerintah Kabupaten Muna Barat Tahun 2020
terselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan hasil aktualisasi ini
masih banyak terdapat kesalahan dan kekeliruan yang disebabkan keterbatasan
penulis baik dari aspek pengetahuan, tenaga maupun materi. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan dari semua pihak
demi kesempurnaan laporan hasil aktualisasi ini. Ucapan terima kasih penulis
yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Allah SWT yang telah menciptakan dan menuntun penulis hingga dapat
menyelesaikan Laporan Hasil Aktualisasi ini;
2. Bapak Drs. Achmad Lamani, M.PD selaku Pj. Bupati Muna Barat yang telah
memberikan kami kesempatan mengikuti Latsar Tahun 2020.
3. Bapak Syahruddin Nurdin, SE selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah memberikan fasilitas
dan arahan selama kegiatan berlangsung;
4. Bapak dan Ibu penulis yang selalu memberi dorongan semangat dan doanya;
5. Bapak Drs. H. Abdul Rajab Rauf Silondae, M.Si selaku coach serta Ibu Sitti
Norma, S.Tr,Keb selaku Mentor yang senantiasa membimbing dalam
penyusunan Laporan Hasil Aktualisasi ini;
6. Segenap panitia penyelenggara, fasilitator dan pelatih yang telah
memfasilitasi kami dalam penyelenggaraan Latihan Dasar CPNS ini; serta
7. Teman-teman peserta Latihan Dasar CPNS dan segala pihak yang telah
membantu dalam proses penyelesaian laporan hasil aktualisasi ini.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 2
8. Teman-teman kelompok 3 kelas A yaitu Kak Ajha, Kurniawan, Ucok, Kak
Wia, Ega, Fitrah, Ratna dan Kak Isja yang selalu semangat dan selalu
mendukung dalam mengerjakan tugas-tugas kelompok bersama.
Laporan hasil aktualisasi ini akan menyajikan kegiatan penulis sebagai
Apoteker Ahli Pertama di Puskesmas Tondasi Kecamatan Tiworo Utara
Kabupaten Muna Barat. Kegiatan yang dilakukan adalah kegiatan dalam rangka
memegang teguh nilai-nilai dasar PNS dan peran serta kedudukan PNS dalam
NKRI dan kesadaran akan fungsi dan tugas jabatan sesuai amanat Undang-
undang. Nilai-nilai dasar yang akan dihabituasikan dalam kegiatan aktualisasi
yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi (ANEKA). Selain itu peserta menerapkan prinsip Manajemen ASN,
Pelayanan Publik dan Whole of Government dalam kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan.
Dengan segala kerendahan hati penulis persembahkan laporan hasil ini
kepada segenap pembaca. Mudah-mudahan laporan hasil ini dapat memberikan
manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang
Pelayanan Kesehatan. Amin.
Kendari, Desember 2020
Wa Ode Hastriani Fitrih, S.Farm., Apt.
NIP. 19930325 201903 2 020
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 3
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... 1
DAFTAR ISI .......................................................................................................... 3
DAFTAR TABEL ................................................................................................. 5
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. 6
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 8
A. Latar Belakang ............................................................................................... 8
B. Tujuan .......................................................................................................... 10
C. Manfaat ........................................................................................................ 10
D. Ruang Lingkup ............................................................................................ 11
BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS TONDASI, KONSEPSI NILAI
DASAR ASN, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN SERTA
PENETAPAN ISU ................................................................................... 12
A. Gambaran Umum Puskesmas Tondasi ........................................................ 12
1. Dasar Hukum .......................................................................................... 12
2. Geografis Puskesmas .............................................................................. 12
3. Visi, Misi, Nilai dan Motto Puskesmas .................................................. 13
4. Tugas dan Fungsi Puskesmas Tondasi dan Tugas Pokok Apoteker ....... 14
5. Struktur Organisasi Puskesmas ............................................................... 17
6. Data Pendukung Isu yang Diangkat ........................................................ 18
B. Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) .......................................... 19
1. Akuntabilitas ........................................................................................... 20
2. Nasionalisme ........................................................................................... 21
3. Etika Publik ............................................................................................. 22
4. Komitmen Mutu ...................................................................................... 23
5. Anti Korupsi............................................................................................ 23
3) Kedudukan dan Peran ASN ......................................................................... 25
1. Manajemen ASN ..................................................................................... 25
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 4
2. Pelayanan Publik ..................................................................................... 26
3. Whole of Government (WoG) ................................................................. 28
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI ......................................................... 30
A. Identifikasi Isu ............................................................................................. 30
B. Penetapan Isu ............................................................................................... 31
C. Analisis Dampak Isu .................................................................................... 33
D. Analisis Faktor Penyebab ............................................................................ 33
E. Kegiatan Kreatif/Terpilih sebagai Pemecahan Isu ...................................... 34
F. Kegiatan dan Tahapan untuk Memecahkan Isu ........................................... 35
BAB IV HASIL PELAKSANAAN AKTUALISASI ........................................ 67
A. Hasil Pelaksanaan Aktualisasi ..................................................................... 67
B. Pelaksanaan Mentoring dan Coaching ...................................................... 105
C. Pelaksanaan Habituasi ............................................................................... 105
D. Analisis Ketercapaian Tujuan/Pemecahan Isu........................................... 106
E. Kunci Sukses Pelaksanaan Habituasi ........................................................ 107
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 109
A. Kesimpulan ................................................................................................ 109
B. Saran .......................................................................................................... 109
C. Rencana Tindak Lanjut .............................................................................. 110
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 111
LAMPIRAN ....................................................................................................... 112
BUKTI FISIK .................................................................................................... 139
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 5
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jumlah Pegawai Puskesmas Tondasi…...……............................................ 18
Tabel 2. Data Sarana Kesehatan Puskesmas…...………........................................... 18
Tabel 3. Indikator Nilai-nilai Akuntabilitas…………...………………………....... 20
Tabel 4. Indikator Nilai-nilai Nasionalisme........................................................... 21
Tabel 5. Indikator Nilai-nilai Etika Publik............................................................ 22
Tabel 6. Indikator Nilai-nilai Komitmen Mutu..................................................... 23
Tabel 7. Indikator Nilai-nilai Antikorupsi............................................................. 23
Tabel 8. Identifikasi Isu Berdasarkan Tugas dan Fungsi.......................................30
Tabel 9. Analisis Tapisan Isu Metode USG......................................................... 32
Tabel 10. Kegiatan Terpilih Sebagai Pemecahan Isu............................................ 34
Tabel 11. Hasil Pelaksanaan Aktualisasi…………………........................................67
Tabel 12. Hasil Analisa Sebelum dan Sesudah Aktualisasi………..………..…...107
Tabel 13. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan..............................................................132
Tabel 14. Matriks Habituasi………………………...............................................136
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 6
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Peta Wilayah Kecamatan Tiworo Utara……...........................................13
Gambar 2. Struktur Organisasi Puskesmas Tondasi……..........................................17
Gambar 3. Diagram Mind Mapping Faktor Penyebab Masalah .............................34
Gambar 4. Melakukan Konsultasi dengan Kepala Puskesmas selaku Mentor....113
Gambar 5. Menyusun Rancangan SOP…………………….……………………....113
Gambar 6. Mengusulkan Rancangan SOP dengan Mentor...........................................114
Gambar 7. Menyusun Penyempurnaan SOP.................................................................114
Gambar 8. Draft SOP Pelabelan dan Pemberian Informasi Obat…………………......115
Gambar 9. SOP Pelabelan dan Pemberian Informasi Obat yang Telah Disahkan.........115
Gambar 10. Melakukan Konsultasi dengan Mentor………….………………….........116
Gambar 11. Menyusun Materi Pamflet.........................................................................116
Gambar 12. Mencetak Pamflet......................................................................................117
Gambar 13. Memajang Pamflet di Depan Ruang Farmasi…………………………....117
Gambar 14. Pamflet tentang Penggunaan Obat Secara Baik dan Benar Menggunakan
Bahasa Indonesia...................................................................................................118
Gambar 15. Pamflet tentang Penggunaan Obat Secara Baik dan Benar Menggunakan
Bahasa Bajoe.........................................................................................................118
Gambar 16. Merancang Konsep Etiket Tepat Guna.....................................................119
Gambar 17. Melakukan Konsultasi dengan Mentor.....................................................119
Gambar 18. Menyusun Penyempurnaan Etiket............................................................120
Gambar 19. Baku Standar Etiket Pemakaian Obat Dalam…………………………....120
Gambar 20. Baku Standar Etiket Pemakaian Obat Luar……………...……………....120
Gambar 21. Melakukan Konsultasi dengan Mentor.....................................................121
Gambar 22. Menyusun Materi Leaflet……………………..………………………....121
Gambar 23. Mencetak Leaflet……………………………………………...... ……....122
Gambar 24. Memberikan Leaflet pada Pasien..............................................................122
Gambar 25. Leaflet Terkait Cara Penggunaan Obat Secara Baik dan Benar
Menggunakan Bahasa Indonesia…………………………………………………....123
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 7
Gambar 26. Leaflet Terkait Cara Penggunaan Obat Secara Baik dan Benar
Menggunakan Bahasa Bajoe……………...………………………………………....123
Gambar 27. Menyiapkan Materi dan Baku Standar RAKET..................................... .124
Gambar 28. Melakukan Sosialisasi...............................................................................124
Gambar 29. Menerapkan Materi dan Baku Standar RAKET pada Saat Pelayanan
Informasi...............................................................................................................125
Gambar 30. Daftar Hadir Sosialisasi.........................................................................126
Gambar 31. Melakukan Konsultasi dengan Mentor.....................................................127
Gambar 32. Membuat Kuesioner Kepuasan Pasien......................................................127
Gambar 33. Melakukan Evaluasi Menggunakan Kuesioner........................................128
Gambar 34. Mengumpulkan Data Kuesioner...............................................................128
Gambar 35. Menganalisa Data Kuesioner....................................................................129
Gambar 36. Membuat Rencana Tindak Lanjut.............................................................129
Gambar 37. Kuesioner Kepuasan Pasien......................................................................130
Gambar 38. Analisis Data.............................................................................................130
Gambar 39. Rencana Tindak Lanjut..............................................................................131
Gambar 40. Surat Persetujuan Pelaksanaan Aktualisasi...............................................138
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) menurut UU RI Nomor 5 Tahun 2014 adalah
profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintahan dengan perjanjian
kerja yang bekerja pada instansi pemerintahan. Aparatur sipil negara (ASN) yang
memiliki integritas, professional, netral dan bebas dari praktek Kolusi, Korupsi,
dan Nepotisme. Pegawai Negeri Sipil (PNS) memiliki peranan yang menentukan
dalam mengelola prakondisi dan sumber daya pembangunan yang ada sehingga
dapat mempercepat peningkatan daya saing bangsa. Salah satu fungsi pegawai
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah sebagai pelayan publik. Fungsi tersebut
meliputi banyak hal dalam berbagai ruang lingkup kehidupan, seperti pelayanan
administrasi negara, bidang pendidikan, sosial, kesehatan, dan lain sebagainya.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(ASN) pada Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4), mengamanatkan Instansi/Pemerintah
untuk wajib memberikan Pelatihan dan Pendidikan Terintegrasi bagi Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama 1 (satu) tahun masa percobaan, dengan
mengedepankan penguatan nilai-nilai dan pembangunan karakter dalam
mencetak PNS. Diklat terintegrasi dimaksudkan untuk membangun integritas
moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang. Sehingga diperlukan sebuah
penyelenggaraan Pelatihan yang Inovatif dan Terintegrasi, yaitu penyelenggaraan
Pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal dan non-klasikal di tempat
Pelatihan dan ditempat kerja agar peserta mampu menginternalisasikan,
menerapkan dan mengaktualisasikan, serta membuatnya menjadi suatu kebiasaan
(habituasi) yang positif, dan merasakan manfaatnya, sehingga diharapkan akan
memiliki karakter PNS yang profesional.
Salah satu fungsi ASN adalah sebagai Pelayan Publik dalam bidang
kesehatan. Puskesmas dalam menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 9
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama lebih mengupayakan promotif dan
preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
di wilayah kerjanya. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 75 tahun
2014, Apoteker khususnya yang bekerja di Puskesmas dituntut harus
merealisasikan perluasan paradigma pelayanan kefarmasian dari orientasi produk
menjadi orientasi pasien. Untuk itu, kompetensi Apoteker perlu ditingkatkan
secara terus menerus agar perubahan paradigma terus dapat diimplementasikan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 74 Tahun 2016 Tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas, Pelayanan Kefarmasian adalah
suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan
dengan Sediaan Farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk
meningkatkan mutu kehidupan pasien. Standar Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas meliputi pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
dan pelayanan farmasi klinik. Salah satu tujuan dilakukan pelayanan farmasi
klinik adalah memberikan pelayanan kefarmasian yang dapat menjamin
efektivitas, keamanan, dan efisiensi obat dengan cara memberikan pelayanan
informasi obat (PIO).
PIO merupakan kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh Apoteker untuk
memberikan informasi secara akurat, jelas, dan terkini kepada Dokter, Perawat,
profesi kesehatan lainnya, dan pasien. PIO bertujuan menyediakan informasi
mengenai obat kepada tenaga kesehatan lain di lingkungan Puskesmas, pasien dan
masyarakat. Berdasarkan pengalaman penulis saat bekerja di Puskesmas Tondasi,
PIO kepada pasien belum terlaksana secara maksimal diantaranya kontribusi daya
dukung petugas kefarmasian dalam memberikan informasi masih rendah,
kurangnya informasi yang tertera di etiket obat dan sikap pasrah pasien saat
menerima obat.
Berdasarkan uraian di atas, pelayanan informasi obat seharusnya dapat
dilakukan secara tepat dengan memberikan edukasi kepada pasien tentang obat
yang akan mereka gunakan sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan yang
berdampak pada kepuasan pasien. Hal inilah yang mendasari penulis sebagai
Calon Pegawai Negeri Sipil yang sedang mengikuti Pelatihan Dasar, penulis
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 10
membuat laporan hasil aktualisasi kegiatan yang didasarkan pada nilai-nilai dasar
ASN, kedudukan dan peran profesi ASN dalam NKRI. Penulis mempunyai
gagasan untuk pemecahan permasalahan atau isu di lingkungan Puskesmas
Tondasi dengan membuat RAKET (RAmbu, etiKEt DAN leafleT) yang
memudahkan pasien memperoleh informasi tentang obat yang akan mereka
gunakan. Diharapkan dengan adanya laporan hasil aktualisasi ini, penulis dapat
berkontribusi dalam pemecahan masalah pemahaman obat pada pasien sehingga
membantu keberhasilan pengobatan dan pada akhirnya ikut berkontribusi dalam
visi organisasi tempat penulis mengabdi.
B. Tujuan
A. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari Aktualisasi ini adalah teraktualisasinya nilai-
nilai dasar ASN, kedudukan dan peran ASN dalam NKRI pada
pelaksanaan kegiatan aktualisasi.
B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari Aktualisasi ini adalah terwujudnya
peningkatan pelayanan kefarmasian melalui pelayanan informasi obat
kepada pasien di wilayah kerja Puskesmas Tondasi.
C. Manfaat
Adapun maksud dari laporan hasil aktualisasi nilai-nilai dasar PNS antara lain
yaitu:
a. Bagi Penulis: menjadi ASN yang profesional dan bertanggungjawab,
berkomitmen, beretika, dan berintegritas tinggi.
b. Bagi Puskesmas Tondasi : meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
kepada masyarakat Tiworo Utara.
c. Bagi Masyarakat: Pelayanan terhadap masyarakat lebih berkualitas
sehingga tidak ada masyarakat yang komplain terhadap pelayanan yang
diberikan.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 11
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan aktualisasi yaitu:
1. Pelayanan Informasi Obat (PIO) adalah kegiatan pelayanan yang
dilakukan oleh Apoteker untuk memberikan informasi secara akurat, jelas
dan terkini kepada Dokter, Perawat, Profesi kesehatan lainnya serta pasien.
Dalam hal ini penulis akan melakukan PIO pada tenaga sejawat dan
pasien.
2. Standar Prosedur Operasional (SOP) sebagai acuan penerapan langkah-
langkah melakukan suatu kegiatan yang telah disetujui oleh pimpinan.
3. Inovasi RAKET (RAmbu, etiKEt dan leafleT) meliputi pembuatan pamflet
tentang rambu-rambu penggunaan obat, pembuatan etiket tepat guna dan
pembuatan leaflet tentang cara penggunaan obat secara baik dan benar.
4. Puskesmas Tondasi sebagai tempat penulis dalam melaksanakan kegiatan.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 12
BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS TONDASI,
KONSEPSI NILAI DASAR ASN, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN
SERTA PENETAPAN ISU
A. Gambaran Umum Puskesmas Tondasi
1. Dasar Hukum
Kabupaten Muna Barat terbentuk melalui Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 14 Tahun 2014 Pembentukan Kabupaten Muna Barat
Provinsi Sulawesi Tenggara. Disahkan di Jakarta, pada tanggal 23 Juli 2014
oleh Presiden Republik Indonesia Bapak Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono
untuk selanjutnya diundangkan di Jakarta pada tanggal 23 Juli 2014 oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Bapak Amir
Syamsudin dengan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
173.
Puskesmas Tondasi berada sejak sebelum pemekaran dibawah
naungan Kabupaten Muna, tetapi setelah Kabupaten Muna Barat berdiri tahun
2014 tepatnya tanggal 23 Juli 2014, Muna Barat resmi menjadi Kabupaten
baru maka Puskesmas Tondasi berada dalam naungan Kabupaten Muna
Barat.
2. Geografis Puskesmas
Puskesmas Tondasi merupakan pusat pelayanan kesehatan masyarakat
di Kecamatan Tiworo Utara. Berada di Desa Tondasi ibukota Kecamatan
Tiworo Utara dengan jarak kurang lebih 30 km dari ibukota kabupaten Muna
Barat. Wilayah kerja Puskesmas Tondasi merupakan wilayah kepulauan di
daerah pesisir pulau Muna. Daerah tersebut meliputi wilayah kecamatan
Tiworo Utara dengan luas kurang lebih 62,05 km2.
Secara geografis, Tiworo Utara terletak di bagian selatan garis
khatulistiwa, memanjang dari utara ke selatan di antara 4º56' - 4º75' Lintang
Selatan dan membentang dari Barat ke Timur diantara 122º30' - 122º40' Bujur
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 13
Timur. Kecamatan Tiworo Utara terdiri atas tujuh desa, yaitu desa Tondasi,
Santiri, Tasipi, Bero, Mandike, Santigi, dan Tiga. Peta wilayah kerja
Puskesmas Tondasi bisa dilihat pada Gambar 1.
Secara geografis, wilayah kerja Puskesmas Tondasi berada pada
posisi sebagai berikut :
a) Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Konawe Selatan
b) Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Tiworo Kepulauan
c) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Tiworo Tengah
d) Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Maginti
Gambar 1. Peta Wilayah Kecamatan Tiworo Utara
3. Visi, Misi, Nilai dan Motto Puskesmas
a. Visi
Visi Puskesmas Tondasi adalah “Pelayanan Kesehatan Prima
Menuju Masyarakat Sehat Mandiri”.
b. Misi
Untuk mencapai visi “Terwujudnya Derajat Kesehatan Masyarakat
Yang Efisien Dan Optimal”, Puskesmas Tondasi menetapkan Misi
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 14
sebagai berikut:
1. Mendorong Kemandirian Masyarakat Untuk Hidup Sehat
2. Meningkatkan Kinerja dan Mutu Pelayanan Kesehatan
3. Meningkatkan Profesionalisme Sumber Daya Manusia
4. Meningkatkan Kerjasama Lintas Program dan Lintas Sektor
5. Meningkatkan Tertib Administrasi dan Keuangan
c. Nilai Puskesmas
Tata nilai yang terkandung dalam Visi dan Misi Puskesmas Tondasi
terangkum dalam kata (W A R A S).
1. Waspada : Setiap petugas/warga harus selalu waspada terhadap
hal-hal yang potensial menimbulkan penyakit.
2. Apik : Lingkungan yang asri, bersih, sehat, nyaman dan
penampilan petugas yang menyenangkan dan ramah.
3. Responsif : Cepat tanggap dalam masalah kesehatan dan melayani
pasien dengan rasa empati.
4. Adil : Bekerja dan melayani tanpa membeda bedakan status pasien.
5. Santun : Sopan dan ramah dalam tutur kata dan perilaku.
d. Motto Puskesmas
“Kepuasan Anda Adalah Jaminan Pelayanan Kami”.
4. Tugas dan Fungsi Puskesmas Tondasi dan Tugas Pokok Apoteker
a. Tugas dan Fungsi Puskesmas Tondasi
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014,
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam
rangka mendukung terwujudnya sehat. Dalam melaksankan tugas
sebagaimana yang dimaksud, Puskesmas Tondasi menyelenggarakan
fungsi, sebagai berikut:
1) Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau,
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 15
bermutu dan berkeadilan, berbasis data, menyeluruh dengan
pengutamaan pada upaya promotif dan preventif.
2) Meningkatkan manajemen kesehatan yang bertanggungjawab,
transparan, berdayaguna dan berhasil guna untuk memantapkan
pelayanan kesehatan.
3) Menjamin tersedianya pelayanan kesehatan yang bermutu dan
terjangkau bagi masyarakat Kecamatan Tondasi sesuai prosedur
yang berlaku.
4) Meningkatakan cakupan pembangunan kesehatan atas dasar
kerjasama dan kemitraan melalui pendanaan yang ada di Puskesmas.
b. Tugas Pokok Apoteker
Menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 7
tahun 2008 tentang jabatan fungsional Apoteker dan angka kreditnya,
Apoteker mempunyai tugas pokok melaksanakan pekerjaan kefarmasian
meliputi penyiapan rencana kerja kefarmasian, pengelolaan perbekalan
farmasi, pelayanan farmasi klinik dan pelayanan farmasi khusus.
Berdasarkan sasaran kinerja pegawai, jabatan fungsional Apoteker Ahli
Pertama memiliki tugas sebagai berikut:
1) Membuat kerangka acuan dalam rangka Penyiapan Rencana
Kegiatan Kefarmasian
2) Mengklasifikasi perbekalan farmasi dalam rangka pemilihan
perbekalan farmasi
3) Inventarisasi pemasok perbekalan farmasi dalam rangka pemilihan
perbekalan farmasi
4) Mengolah data dalam rangka perencanaan perbekalan farmasi
5) Mengawasi kegiatan dalam rangka sterilisasi sentral
6) Menyusun perbekalan farmasi dalam rangka penyimpanan
perbekalan farmasi
7) Merekapitulasi daftar usulan perbekalan farmasi dalam rangka
penghapusan perbekalan farmasi
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 16
8) Meracik obat individual dalam rangka dispensing
9) Visit ke ruang rawat
10) Pelayanan informasi obat (PIO)
11) Konseling obat
12) Konsultasi dengan dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya
13) Mendokumentasikan dalam rangka pemantauan penggunaan obat
14) Pelayanan jarak jauh (Remote Service)
15) Pelayanan di tempat tinggal (Home Care)
16) Ambulatory services
17) Swamedikasi
18) Pelayanan paliatif
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET (RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 17
5. Struktur Organisasi Puskesmas
Gambar 2. Struktur Organisasi Puskesmas Tondasi
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 18
6. Data Pendukung Isu yang Diangkat
Jenis tenaga kesehatan di Puskesmas Tondasi berdasarkan status kepegawaian
dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Jumlah Pegawai Puskesmas Tondasi
No. Jenis Tenaga Status Kepegawaian (Orang)
PNS CPNS PTT NS
1. Dokter Umum 0 0 0 1
2. Dokter Gigi 0 0 0 0
3. Bidan 7 0 3 1
4. Perawat 2 3 8 1
5. Perawat Gigi 0 0 0 0
6. Sanitarian 0 0 1 1
7. Tenaga Gizi 1 1 0 1
8. Apoteker 0 1 0 0
9. Tenaga Teknis Kefarmasian 0 1 0 1
10. Ahli Teknologi Laboratorium Medik 0 0 0 1
11. Tenaga Kesehatan Masyarakat 0 1 3 1
12. Non Nakes 0 0 2 0
Jumlah 10 7 17 8
Sumber : Data Primer Puskesmas Desember 2019
Data terkait sarana kesehatan di Puskesmas Tondasi dan jaringannya dapat
terlihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Data Sarana Kesehatan Puskesmas Tondasi Tahun 2019 No. Jenis Sarana Kesehatan Jumlah Keterangan
1. Puskesmas Induk 1 Baik
2. Puskesmas Pembantu 2 Ditempati non nakes
3. Polindes 4 Baik
4. Posyandu 9 pos Ada
5. Kendaraan Roda 2 1 Unit Baik
6. Kendaraan Roda 4 1 Unit Baik
7. Kendaraan Laut 1 Unit Rusak berat
Sumber : Data Primer Puskesmas Desember 2019
Tersedia listrik selama 24 jam di Puskesmas Tondasi karena menggunakan
listrik PLN. Sumber air bersih Puskesmas berasal dari air tanah yang diambil
dengan menggunakan mesin sumur bor. Kualitas air agak sedikit keruh dan
payau karena lokasi Puskesmas berada dekat dengan pantai. Sinyal komunikasi
(handphone dan internet) di Puskesmas cukup bagus (4G) dengan jenis provider
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 19
Telkomsel.
Jenis-jenis pelayanan yang ada di puskesmas Tondasi terbagi menjadi 2 yaitu:
1. Jenis Pelayanan UKM
a) Esensial
a. Promosi Kesehatan (UKS)
b. Kesehatan Lingkungan
c. KIA dan KB,
d. Gizi,
e. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
b) Pengembangan
a. Upaya Kesehatan Jiwa
b. Kesehatan Olahraga
c. Kesehatan Tradisional
d. Pelayanan Kesehatan Lansia
e. Pelayanan kesehatan prolanis
f. Pelayanan kesehatan posbindu PTM
2. Jenis Pelayanan UKP
a) Pelayanan Tindakan Emergensi
b) Pelayanan Persalinan 24 Jam
c) Pelayanan Pemeriksaan Umum
d) Pelayanan Pemeriksaan Gigi dan Mulut
e) Pelayanan Pemeriksaan KIA-KB
f) Pelayanan Farmasi
g) Pelayanan Laboratorium
h) Pelayanan Imunisasi
B. Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN)
Pada agenda pembelajaran Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara membahas
tentang nilai-nilai dasar yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas jabatan PNS secara
profesional sebagai pelayan masyarakat yang meliputi kemampuan berakuntabilitas,
mengedepankan kepentingan nasional, menjunjung tinggi standar etika publik,
berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatannya, dan tidak korupsi
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 20
dan mendorong percepatan pemberantasan korupsi di lingkungan instansinya. Mata
Pelatihan yang termasuk dalam agenda Nilai-nilai Dasar PNS adalah sebagai berikut:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab dan amanahnya. Amanah seorang Aparatur
Sipil Negara adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik, antara lain:
- Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,
kelompok dan pribadi.
- Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis.
- Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik.
- Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan.
Tabel 3: Indikator nilai-nilai akuntabilitas
Nilai Indikator
1) Tanggung Jawab Menyelesaikan pekerjaan dan tugas secara tuntas dan
dengan hasil terbaik serta mampu mempertanggung
jawabkan.
2) Jujur Memberikan laporan kinerja dengan memberikan bukti
nyata dari hasil dan proses yang dilakukan
3) Kejelasan Target Melakukan perencanaan atas apa yang perlu dilakukan
untuk mencapai tujuan dengan melalui identifikasi
program atas kebijakan yang perlu dilakukan, siapa yang
bertanggung jawab, kapan akan dilaksanakan, dan biaya
yang di butuhkan
4) Netral Menunjukkan sikap netralitas PNS dan kepentingan
tertentu
5) Orientasi Publik Mengutamakan kepentingan masyarakat diatas
kepentingan pribadi dan golongan
6) Adil Melayani masyarakat tanpa diskriminasi dan
ketidakjujuran
7) Transparan Keterbukaan dalam melakukan kegiatan organisasi
8) Konsisten Melakukan Tindakan yang telah disepakati dan sesuai
peraturan perundangan yang berlaku dari waktu ke waktu
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 21
9) Partisipatif Terlibat secara mental dan emosi kepada pencapaian
tujuan dan ikut bertanggung jawab didalamnya
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pondasi bagi aparatur sipil negara untuk mengaktualisasikan
nilai dasar nasionalisme. Adapun nilai-nilai indikator nya adalah sebagai berikut:
Tabel 4: Indikator nilai-nilai nasionalisme
Nilai – nilai Indikator
1. Ketuhanan 1) Menghadirkan Tuhan pada setiap aktivitas
2) Menghormati kemerdekaan beragama
3) Membina kerukunan hidup antar umat beragama
2. Kemanusiaan 1) Mencintai sesama manusia
2) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
3) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai
harkat martabat
4) Membela kebenaran dan keadilan
3. Persatuan 1) Mengutamakan keutuhan bangsa
2) Rela Berkorban
3) Mengembangkan rasa bangga berbangsa dan
bernegara tanah air Indonesia baik dalam pikiran,
ucapan dan perbuatan
4) Memajukan pergaulan antar sesama manusia
5) Menjaga persatuan dalam keberagaman
4. Kerakyatan 1) Menghormati kedudukan, hak, dan kewajiban yang
sama
2) Mendahulukan kepentingan bersama
3) Tidak memaksakan kehendak
4) Melaksakan hasil musyawarah mufakat
5) Bertanggungjawab atas keputusan bersama
6) Membangun rasa persaudaraan dengan berbagai suku
dan budaya
5. Keadilan Sosial 1) Membangun semangat kekeluargaan dan kegotong-
royongan
2) Mendahulukan kewajiban daripada hak
3) Gemar menolong orang lain
4) Menghormati hak orang lain dalam pelayanan publik
5) Mengembangkan pola hidup sederhana
6) Mengakui dan menghargai kesempatan berkarya
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 22
3. Etika Publik
Etika merupakan refleksi atas standar norma yang menentukan baik/buruk,
benar/salah tindakan keputusan, perilaku untuk menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik. Adapun nilai-nilai indikatornya adalah sebagai berikut:
Tabel 5: Indikator nilai-nilai etika publik
Nilai-Nilai Indikator
1. Jujur 1) Tidak berbohong, dapat dipercaya dalam memberikan
pelayanan
2) Tidak membebani masyarakat
3) Menjalankan tugas sesuai hati nurani yang bersih
2. Terbuka 1) Menyampaikan sesuatu sesuai peraturan yang berlaku
2) Siap menerima masukan dari pihak lain
3) Tidak ada yang ditutup-tutupi dalam menjalankan
tugas dan fungsinya
3. Tulus 1) Ikhlas dalam memberikan pelayanan
2) Memberikan pelayanan tanpa pamrih
4. Sopan 1) Membiasakan atau membudayakan senyum, sapa,
santun dan ramah dalam memberikan pelayanan
2) Saling menghargai dan berkomunikasi baik
3) Menempatkan diri sebagai pelayan masyarakat
5. Transparansi 1) Memberikan Informasi secara benar dan tidak
menyesatkan
2) Tidak menyalahgunakan informasi untuk mencari
keuntungan pribadi atau golongan
6. Bersikap hormat 1) Toleransi dan tenggang rasa terhadap orang lain
2) Mengindahkan nasehat orang lain
3) Membantu / meringankan setiap urusan orang lain
4) Menjunjung tinggi harga diri dan martabat sesama
manusia
7. Bertanggung jawab
terhadap barang
milik Negara
1) Menggunakan barang milik negara sesuai
peruntukannya
2) Tidak menjual barang milik negara
3) Memelihara dan tidak merusak barang milik Negara
8. Tidak diskriminatif
dan adil
1) Tidak pilih kasih dalam memberikan pelayanan
2) Tidak membeda-bedakan ras dan suku dan agama
dalam membrikan pelayanan.
3) Berperilaku adil/ proporsional dalam menjalankan
tugas
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 23
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi
pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai indikator nya adalah sebagai berikut:
Tabel 6: Indikator nilai-nilai komitmen mutu
Nilai-Nilai Indikator
1. Efektif 1) Memenuhi kebutuhan masyarakat
2) Mencapai target
3) Berhasil guna
2. Efisien 1) Menjalankan tugas dengan tepat dan cermat
2) Bekerja berdaya guna dan bertepat guna
3) Bekerja tanpa kesalahan dan tanpa pemborosan
3. Inovatif Menghasilkan sesuatu yang baru dan bermanfaat
4. Orientasi Mutu 1) Bekerja dengan komitmen bagi kepuasan masyarakat
2) Bekerja cepat, tepat ramah
3) Melayani dengan hati
4) Melindungi dan mengayomi
5) Melakukan perbaikan kelanjutan
5. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas
segala tingkah atau tindakan yang melawan norma-norma dengan tujuan memperoleh
keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung maupun
tidak langsung. Adapun nilai-nilai indikator nya adalah sebagai berikut:
Tabel 7: Indikator nilai-nilai anti korupsi
Nilai-Nilai Indikator
1. Jujur 1) Tidak melakukan perbuatan curang pada saat
melakukan pengadaan
2) Tidka melakukan perbuatan curang pada saat
pengawasan proyek
3) Tidak melakukan perbuatan curang pada saat
melakukan inventarisasi aset milik Negara
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 24
2. Peduli 1) Tidak membiarkan orang lain merusak atau
menghilangkan barang inventaris dan kekayaan
instansi
2) Bersedia memberi keterangan atas kasus
penyalahgunaan wewenang dan kerugian negara
yang sedang dilakukan penanganan berwajib
3. Mandiri 1) Tidak melakukan penyuapan untuk melancarkan
urusannya
2) Tidak memberikan hadiah atau imbalan berupa apaun
pada petugas/ pejabat yang telah melaksanakan tuga
dan tanggung jawabnya
3) Tidak tergantung dengan orang lain dalam
melaksanakan tugas pokoknya
4. Disiplin 1) Tidak melakukan tindakan melawan hukum
2) Taat menjalankan tugas yang diberikan oleh atasan
sesuai dengan peraturan yang berlaku
5. Tanggung Jawab 1) Tidak menyalahgunakan wewenang untuk
menguntungkan diri sendiri/ orang lain dan korporasi
dan dapat merugikan keuangan negara
2) Tidak menerima imbalan apapun atas pelaksaan
pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung
jawabnya
6. Kerja keras 1) Bekerja dengan hasil terbaik dan tidak meminta
imbalan apapun atas pelaksanaan pekerjaan yang
menjadi tugas dan tanggung jawabnya
2) Memiliki kemampuan dan kemauan bekerja sesuai
aturan
3) Memiliki ketekunan dalam bekerja untuk
mendapatkan hasil terbaik
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 25
7. Sederhana 1) Efisien dalam menggunakan sumber daya untuk
mendapatkan hasil terbaik
2) Mensyukuri apapun hasil yang dicapainya setelah
melakukan upaya maksimal.
3) Memiliki gaya hidup sederhana yang akan
mempengaruhi pelaksaan tugas pokoknya
4) Menggunakan dan memelihara aset Negara
8. Berani 1) Berani menolak perintah yang berlawanan dengan
hukum dana dapat merugikan negara
2) Berani memberikan informasi sesuai dengan fakta
9. Adil 1) Memberikan layanan sesuai dengan aturan yang
berlaku secara konsisten pada semua orang
2) Memberikan sesuai dengan apa yang menjadi haknya
3) Kedudukan dan Peran ASN
Kedudukan dan Peran Aparatur Sipil Negara dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia terdiri dari tiga materi pelatihan, yaitu Manajemen ASN, Whole of
Government (WoG) dan Pelayanan Publik.
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai
ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN
lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar
selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman.
Manajemen ASN diselenggarakan berdasarkan Sistem Merit.
Manajemen ASN meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan; pengadaan;
pangkat dan jabatan; pengembangan karier; pola karier; promosi; mutasi;
penilaian kinerja; penggajian dan tunjangan; penghargaan; disiplin;
pemberhentian; jaminan pensiun dan jaminan hari tua; dan perlindungan (LAN,
Manajemen Aparatur Sipil Negara, 2014).
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 26
Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain:
a. kepastian hukum;
b. profesionalitas;
c. proporsionalitas;
d. keterpaduan;
e. delegasi;
f. netralitas;
g. akuntabilitas;
h. efektif dan efisien;
i. keterbukaan;
j. non diskriminatif;
k. persatuan;
l. kesetaraan;
m. keadilan;
n. kesejahteraan.
2. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah segala
bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat
dan daerah dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa
baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan
pelayanan prima adalah:
1. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat
pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
2. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai penyelenggara
pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga negara untuk
mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang
diselenggarakan tersebut.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 27
3. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan
memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya terkait dengan bentuk dan
jenis pelayanan publik yang mereka butuhkan, mekanisme penyelenggaraan
layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.
4. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh
dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang lain atas dasar
perbedaan identitas warga negara.
5. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus memenuhi
berbagai persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh layanan yang
mereka butuhkan harus diterapkan prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu
ditekankan karena pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah
tidak dimaksudkan untuk mencari keuntungan melainkan untuk memenuhi
mandat konstitusi.
6. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan
yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan
dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang
murah.
7. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat
dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan dapat
dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan
yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.
8. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat.
Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara formal kepada atasan akan
tetapi yang lebih penting harus dipertanggungjawabkan secara terbuka
kepada masyarakat luas melalui media publik.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 28
9. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat
melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi
kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.
3. Whole of Government (WoG)
Whole of Government (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang
lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen
program dan pelayanan publik. Oleh karenanya, WoG juga dikenal sebagai
pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah
kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan. WoG ditekankan
pada pengintegrasian upaya-upaya kementerian atau lembaga pemerintah dalam
mencapai tujuan-tujuan bersama. WoG juga dipandang sebagai bentuk
kerjasama antar seluruh aktor, pemerintah dan sebaliknya.
Alasan WoG mulai diterapkan di Indonesia adalah:
a. adanya faktor-faktor eksternal seperti dorongan publik dalam mewujudkan
integrasi kebijakan, program pembangunan dan pelayanan agar tercipta
penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik.
b. adanya fenomena ketimpangan kapasitas sektoral sebagai akibat dari adanya
nuansa kompetisi antar sektor dalam pembangunan. Satu sektor bisa menjadi
sangat superior terhadap sektor lain, atau masing-masing sektor tumbuh
namun tidak berjalan beriringan, melainkan justru kontraproduktif atau
“saling membunuh”.
c. keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta bentuk latar
belakang lainnya mendrong adanya potensi disintegrasi bangsa. Pemerintah
sebagai institusi formal berkewajiban untuk mendorong tumbuhnya nilai-nilai
perekat kebangsaan yang akan menjamin bersatunya elemen-elemen
kebangsaan ini dalam satu frame NKRI.
Praktek WoG dalam pelayanan publik dlakukan dengan menyatukan
seluruh sektor yang terkait dengan pelayanan publik. Berdasarkan pola yang
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 29
diterapkan, setidaknya ada 5 macam pola pelayanan publik yang dapat
diimplementasikan yaitu:
1. Pola Pelayanan Teknis Fungsional,
2. Pola Pelayanan Satu Atap,
3. Pola Pelayanan Satu Pintu,
4. Pola Pelayanan Terpusat,
5. Pola Pelayanan Elektronik.
Pola pelayanan yang ada tersebut memungkinkan terjadinya kerjasama
dan kolaborasi antar agensi baik intra maupun inter lemabaga dapat dilakukan
demi tercapainya pelayanan publik yang manusiawi, prosefional, cepat, murah,
efektif dan efisien. Saat ini pola intgrasi dalam pelayan sudah banyak diterapkan
oleh lebaga pemerintah baik pusat mapun daerah. Misalnya pelayana satu atap
PINTU Kemenristekdikti, Samsat online Polda Jawa Barat, Pelayanan Terpadu
Disdukcapil Tangerang Selatan dan lain sebagainya.
Ada beberapa hal yang menjadi dasar terselenggaranya WoG, yaitu
perubahan budaya dan filosofi organisasi, cara kerja yang diperbaharui,
akuntabilitas dan insentif, perubahan pendekatan dalam hal mendesain dan
mengembangkan program-program. Selain itu, perlu adanya ide-ide baru dan
segar terkait implementasi dari WoG. WoG akan terselenggara dengan baik jika
setiap unsur dapat bersinergi dan bekerja sama dengan tujuan memberikan
pelayanan publik yang prima. Maka dibutuhkan peran ASN yang memiliki nilai-
nilai dasar ANEKA dalam dirinya serta kesadaran akan kedudukan dan
perannya dalam NKRI.
Hal yang dapat dilakukan dalam WoG adalah:
1) Koordinasi antar lembaga/institusi diperkuat.
2) Menciptakan lembaga/institusi koordinasi.
3) Membentuk koalisi sosial.
4) Membentuk gugus tugas dalam koordinasi.
5) Integrasi.
6) Kolaborasi.
7) Sinergitas.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 30
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Isu
Sebelum penetapan judul laporan hasil aktualisasi terlebih dahulu
dilakukan identifikasi dan penetapan isu berdasarkan observasi penulis selama
bertugas di Puskesmas Tondasi Kabupaten Muna Barat. Setelah menemukan isu-
isu, tahap selanjutnya adalah mengidentifikasi isu tersebut terkait kondisi saat ini
dan kondisi yang diharapkan penulis. Dari hasil identifikasi isu tersebut akan
menghasilkan isu yang layak dan dijadikan hasil aktualisasi. Beberapa isu berikut
ditemukan oleh penulis dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai Apoteker ahli
pertama yang melaksanakan pelayanan kefarmasian di Puskesmas Tondasi
Kabupaten Muna Barat. Identifikasi isu berdasarkan tugas dan fungsi yang
bermasalah dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Identifikasi Isu Berdasarkan Tugas dan Fungsi
No. Tugas/Fungsi
Bermasalah
Keadaan
Sekarang
Keadaan
Diinginkan
Rumusan Isu
1 2 3 4 5
1. Melakukan
pelayanan
informasi obat
kepada
pasien/keluarga
pasien
Minimnya
pengetahuan
pasien tentang
obat yang akan
mereka gunakan
Menyediakan
beberapa media
terkait
penggunaan
obat yang baik
dan benar
Kurangnya daya
dukung tenaga
kefarmasian
dalam
memberikan
informasi obat
secara jelas
kepada
pasien/keluarga
pasien
2. Melakukan
pelayanan
dispensing
Kurang efisein
dan efektifnya
dalam proses
penyiapan
hingga obat
sampai ke unit
pelayanan
lainnya
Meningkatnya
efisiensi dan
efektifitas dari
pelayanan
dispensing
hingga mutu dan
kualitas obat
tetap terjaga
Kurang
optimalnya
pelayanan
dispensing
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 31
3. Melakukan
konseling
pengobatan
terhadap pasien
Belum
terlaksananya
kegiatan
konseling
penggunaan
obat kepada
pasien tertentu
Tersedianya
sarana dan
prasarana dalam
melaksanakan
konseling
Belum
optimalnya
konseling terkait
penggunaan
obat kepada
pasien
4. Melakukan
pengelolaan
obat kadaluarsa
(Expired Date)
atau rusak
Belum
tersedianya
ruang khusus
penyimpanan
obat kadaluarsa
atau rusak
Tersedianya
ruang khusus
penyimpanan
obat kadaluarsa
atau rusak
Kurang
optimalnya
pengelolaan
perbekalan
farmasi dalam
menjaga tidak
terjadinya
pemberian obat
kadaluwarsa
(Expired Date)
atau rusak
B. Penetapan Isu
Identifikasi isu menggunakan metode USG. Urgency : seberapa mendesak suatu
isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti. Seriousness : Seberapa serius suatu isu
harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan. Growth : Seberapa besar
kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera. Berikut Analisis
USG dalam penetapan isu aktualisasi, yaitu:
1. Kurangnya daya dukung tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan lain yang
diberi delegasi oleh Apoteker dalam memberikan informasi obat secara jelas
kepada pasien/keluarga pasien.
2. Kurang optimalnya pelayanan dispensing.
3. Belum optimalnya konseling terkait penggunaan obat kepada pasien.
4. Kurang optimalnya pengelolaan perbekalan farmasi dalam menjaga tidak
terjadinya pemberian obat kadaluwarsa (Expired Date) atau rusak.
Analisis USG dengan menetapkan rentang penilaian (1-5) dari mulai sangat USG
atau tidak sangat USG.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 32
Tabel 9. Analisis Tapisan Isu Metode USG
No. Isu Teridentifikasi Kriteria Total
Nilai Ranking
U S G
1. Kurangnya daya dukung
tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan
lain yang diberi delegasi oleh Apoteker
dalam memberikan informasi obat secara
jelas kepada pasien/keluarga pasien.
4 4 3 11 1
2. Kurang optimalnya pelayanan dispensing. 4 3 3 10 2
3. Belum optimalnya konseling terkait
penggunaan obat kepada pasien. 3 3 3 9 3
4. Kurang optimalnya pengelolaan perbekalan
farmasi dalam menjaga tidak terjadinya
pemberian obat kadaluwarsa (Expired Date)
atau rusak
3 3 2 8 4
Keterangan :
Urgency
5 : Sangat Penting
4 : Penting
3 : Cukup Penting
2 : Kurang Penting
1 : Tidak Penting
Seriousness
5 : Akibat yang ditimbulkan Sangat Serius
4 : Akibat yang ditimbulkan Serius
3 : Akibat yang ditimbulkan Cukup Serius
2 : Akibat yang ditimbulkan Kurang serius
1 : Akibat yang ditimbulkan tidak serius
Growth
5 : Sangat Berkembang
4 : Berkembang
3 : Cukup Berkembang
2 : Kurang Berkembang
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 33
1 : Tidak Berkembang
Berdasarkan analisis USG, maka diperoleh masalah dengan nilai paling tinggi
yaitu “Kurangnya daya dukung tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan lain yang
diberi delegasi oleh Apoteker dalam memberikan informasi obat secara jelas kepada
pasien/keluarga pasien” sebagai masalah yang paling serius dan membutuhkan
penyelesaian secepat mungkin karena jika tidak ditangani, masalah tersebut akan
menyebabkan kesalahan dan juga akan menganggu jalannya pelayanan kefarmasian.
C. Analisis Dampak Isu
Dampak yang mungkin terjadi apabila isu “Kurangnya daya dukung tenaga
kefarmasian dan tenaga kesehatan lain yang diberi delegasi oleh Apoteker dalam
memberikan informasi obat secara jelas kepada pasien/keluarga pasien” ini tidak
dituntaskan melalui solusi pemecahan isu, antara lain :
1. Menurunnya tingkat kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan publik di bidang
Kesehatan.
2. Menurunnya kredibilitas atau tingkat kepercayaan publik pada aparatur
penyelenggara Negara.
3. Menurunnya efektif dan efisien dari pelayanan farmasi di Puskesmas Tondasi.
D. Analisis Faktor Penyebab
Setelah sebuah isu ditetapkan sebagai isu terpilih dalam hasil aktualisasi, maka
perlu ditelusuri faktor-faktor penyebab terjadinya isu. Seperti yang tersaji dalam
Gambar 3 Diagram Mind Mapping.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 34
Gambar 3. Diagram Mind Mapping faktor penyebab masalah
E. Kegiatan Kreatif/Terpilih sebagai Pemecahan Isu
Tabel 10. Kegiatan Terpilih Sebagai Pemecahan Isu
Unit Kerja : Puskesmas Tondasi Kabupaten Muna Barat
Isu yang
diangkat
: Kurangnya daya dukung tenaga kefarmasian dan tenaga
kesehatan lain yang diberi delegasi oleh Apoteker dalam
memberikan informasi obat secara jelas kepada
pasien/keluarga pasien
Judul : Peningkatan Pelayanan Informasi Obat (PIO) Melalui
RAKET (RAmbu, etiKEt dan leafleT) di Puskesmas Tondasi
Kabupaten Muna Barat.
Deskripsi
Inovasi
: RAKET singkatan dari RAmbu, etiKEt dan leafleT
merupakan alat yang menjadi sumber informasi terkait obat
yang akan diberikan baik kepada pasien, keluarga pasien,
maupun tenaga kesehatan lain yang mencakup nama, umur,
aturan minum obat, kegunaan obat, serta informasi tambahan
lainnya yang memudahkan pasien dalam menggunakan
obat.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 35
Kegiatan : 1. Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) tentang
pelabelan dan pemberian informasi obat.
2. Membuat pamflet tentang rambu-rambu penggunaan obat
menggunakan 2 bahasa.
3. Membuat label etiket tepat guna sesuai SOP.
4. Membuat leaflet tentang cara penggunaan obat secara
baik dan benar menggunakan 2 bahasa.
5. Melakukan sosialisasi RAKET dengan tenaga
kefarmasian dan tenaga kesehatan lain yang diberi
delegasi oleh Apoteker.
6. Mengevaluasi penerapan RAKET menggunakan
kuesioner kepuasan pasien.
F. Kegiatan dan Tahapan untuk Memecahkan Isu
Untuk memecahkan isu “Kurangnya daya dukung tenaga kefarmasian dan tenaga
kesehatan lain yang diberi delegasi oleh Apoteker dalam memberikan informasi obat
secara jelas kepada pasien/keluarga pasien”, kegiatan dan tahapan kegiatan yang
penulis rencanakan adalah sebagai berikut:
1. Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) tentang pelabelan dan
pemberian informasi obat, dengan tahapan kegiatan sebagai berikut :
1.1. Melakukan konsultasi dengan mentor
1.2. Menyusun rancangan SOP pelabelan dan pemberian informasi obat
1.3. Mengusulkan rancangan SOP pelabelan dan pemberian informasi obat
pada Kepala Puskesmas
1.4. Menyusun penyempurnaan SOP pelabelan dan pemberian informasi obat
2. Membuat pamflet tentang rambu-rambu penggunaan obat menggunakan 2
bahasa, dengan tahapan kegiatan sebagai berikut :
2.1. Melakukan konsultasi dengan kepala Puskesmas tentang media yang
akan dibuat
2.2. Menyusun materi pamflet tentang penggunaan obat secara baik dan
benar menggunakan 2 bahasa
2.3. Mencetak pamflet penggunaan obat
2.4. Memajang pamflet di depan ruang tunggu farmasi
3. Membuat label etiket tepat guna sesuai SOP, dengan tahapan kegiatan sebagai
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 36
berikut :
3.1. Merancang konsep etiket tepat guna
3.2. Melakukan konsultasi konsep etiket tepat guna dengan Kepala
Puskesmas
3.3. Menyusun penyempurnaan etiket tepat guna
4. Membuat leaflet tentang cara penggunaan obat secara baik dan benar
menggunakan 2 bahasa, dengan tahapan kegiatan sebagai berikut :
4.1. Melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas tentang media yang
akan dibuat
4.2. Menyusun materi leaflet tentang penggunaan obat secara baik dan benar
menggunakan 2 bahasa
4.3. Mencetak leaflet
4.4. Memberikan leaflet penggunaan obat pada pasien
5. Mensosialisasikan RAKET dengan tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan
lain yang diberi delegasi oleh Apoteker, dengan tahapan kegiatan sebagai
berikut :
5.1. Menyiapkan materi dan baku standar RAKET
5.2. Melakukan sosialisasi materi dan baku standar RAKET
5.3. Menerapkan materi dan baku standar RAKET pada saat pelayanan
informasi obat
6. Mengevaluasi penerapan RAKET dalam pelayanan informasi obat, dengan
tahapan kegiatan sebagai berikut :
6.1. Melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas tentang kuesioner
kepuasan pasien yang akan dibuat
6.2. Membuat kuesioner kepuasan pasien
6.3. Melakukan evaluasi penerapan RAKET menggunakan kuesioner
kepuasan pasien
6.4. Mengumpulkan data kuesioner kepuasan pasien
6.5. Menganalisa data kuesioner
6.6. Membuat rencana tindak lanjut
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 37
Kegiatan 1 : Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) tentang Pelabelan dan
Pemberian Informasi Obat (PIO)
No. Tahapan Kegiatan Output/
Capaian Hasil
Keterkaitan dengan Nilai
Dasar ANEKA
1. Melakukan
konsultasi dengan
mentor
Diperoleh
saran dan
masukan dari
pihak terkait
Akuntabilitas : Dalam
melakukan konsultasi dengan
mentor penulis akan
menjelaskan maksud dari
kegiatan yang akan penulis
lakukan (integritas).
Nasionalisme : Dalam
melakukan konsultasi dengan
mentor penulis akan menerima
masukan dan saran yang
diberikan oleh atasan, penulis
terima dan hargai (saling
menghormati).
Etika Publik : Dalam
melakukan konsultasi dengan
mentor penulis akan sebelum
masuk ke ruangan atasan,
terlebih dahulu penulis
mengetuk pintu serta bersikap
sopan dan ramah ketika
dipersilahkan masuk (sopan).
Komitmen Mutu : Dalam
melakukan konsultasi dengan
mentor penulis akan
melakukan inovasi perbaikan
manajemen pengelolaan obat di
Puskesmas (pendekatan
inovatif).
Antikorupsi : Dalam
melakukan konsultasi dengan
mentor penulis akan berkata
jujur dan bertanggungjawab
terhadap apa yang penulis
katakan kepada atasan (jujur
dan bertanggung jawab).
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 38
2. Menyusun
rancangan SOP
pelabelan dan
pemberian informasi
obat
Rumusan SOP
pelabelan dan
pemberian
informasi obat
Akuntabilitas : Dalam
Menyusun rancangan SOP
pelabelan dan pemberian
informasi obat penulis akan
mencatat poin penting diskusi
(kejelasan target).
Nasionalisme : Dalam
Menyusun rancangan SOP
pelabelan dan pemberian
informasi obat penulis akan
melakukan musyawarah atau
diskusi (diskusi).
Etika Publik : Dalam
Menyusun rancangan SOP
pelabelan dan pemberian
informasi obat penulis akan
menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti (sopan
santun).
Komitmen Mutu : Dalam
menyusun rancangan SOP
pelabelan dan pemberian
informasi obat penulis akan
menuliskan uraian tugas
dengan jelas hingga tidak
terjadi kesalahpahaman dalam
mengartikan SOP tersebut
(efektif).
Antikorupsi : Dalam
Menyusun rancangan SOP
pelabelan dan pemberian
informasi obat penulis
menuliskan hal yang
sebenarnya yang bersumber
dari referensi terpercaya tanpa
mengurangi atau menambah
(jujur).
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 39
3. Mengusulkan
rancangan SOP
pelabelan dan
pemberian informasi
obat pada Kepala
Puskesmas
Diperoleh
saran mengenai
rancangan SOP
pelabelan dan
pemberian
informasi obat
Akuntabilitas : Dalam
mengusulkan rancangan SOP
pada Kepala Puskesmas,
penulis akan menjelaskan
rencana kegiatan secara
teperinci dan jelas (integritas).
Nasionalisme : Dalam
mengusulkan rancangan SOP
pada Kepala Puskesmas
penulis akan melakukan
musyawarah untuk
mengusulkan SOP pelabelan
dan pemberian informasi obat
(musyawarah).
Etika Publik : Dalam
mengusulkan rancangan SOP
pada Kepala Puskesmas
penulis akan menggunakan
bahasa yang sopan (sopan).
Komitmen Mutu : Dalam
mengusulkan rancangan SOP
pada Kepala Puskesmas
penulis akan menyampaikan
rancangan secara jelas
(efektif).
Antikorupsi : Dalam
mengusulkan rancangan SOP
pada Kepala Puskesmas
penulis akan tidak mengganggu
waktu kerja kepala Puskesmas
(disiplin).
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 40
4. Menyusun
penyempurnaan
SOP pelabelan dan
pemberian informasi
obat
SOP pelabelan dan
pemberian
informasi obat yang
telah disahkan
Akuntabilitas : Dalam
Menyusun penyempurnaan
SOP pelabelan dan pemberian
informasi obat penulis akan
bertanggung jawab dalam
penyusunan SOP (tanggung
jawab).
Nasionalisme : Dalam
menyusun penyempurnaan
SOP pelabelan dan pemberian
informasi obat penulis akan
menggunakan bahasa Ejaan
yang Disempurnakan yang baik
dan benar (saling
menghormati).
Etika Publik : Dalam
menyusun penyempurnaan
SOP pelabelan dan pemberian
informasi obat penulis akan
menggunakan bahasa yang
baik dan mudah dimengerti
(sopan).
Komitmen Mutu : Dalam
menyusun penyempurnaan
SOP pelabelan dan pemberian
informasi obat penulis akan
menyusun rumusan resep
sesuai aturan yang berlaku
(efektif).
Antikorupsi : Dalam
Menyusun penyempurnaan
SOP pelabelan dan pemberian
informasi obat penulis akan
menggunakan fasilitas kantor
(Laptop) untuk keperluan revisi
resep (mandiri).
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi : Salah satu Misi Puskesmas Tondasi
yaitu “Meningkatkan Kinerja dan Mutu Pelayanan Kesehatan”.
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi : Tata nilai Puskesmas Tondasi yaitu
“RESPONSIF” berarti cepat tanggap dalam masalah kesehatan dan melayani pasien
dengan rasa empati.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 41
Analisis Dampak :
- Perkiraan hambatan : Adanya beberapa sejawat dalam unit kerja yang kurang
merespon rencana kegiatan pembuatan SOP pelabelan dan pemberian informasi
obat.
- Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : Tidak adanya standar operasional
prosedur yang menjadi acuan bagi tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan lain
yang diberi delegasi oleh Apoteker di Puskesmas Tondasi sehingga tidak adanya
mutu kualitas pelayanan.
- Alternatif solusi : Dengan membuat SOP pelabelan dan pemberian informasi
obat kemudian disahkan maka akan menjadi sumber acuan pelabelan dan
pemberian informasi obat dengan baik dan benar.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 42
Kegiatan 2 : Membuat Pamflet Tentang Rambu-Rambu Penggunaan Obat
Menggunakan 2 Bahasa.
No. Tahapan Kegiatan Output/
Capaian Hasil Keterkaitan dengan Nilai
Dasar ANEKA
1. Melakukan konsultasi
dengan Kepala
Puskesmas tentang
media yang akan
dibuat
Izin pelaksanaan
kegiatan dari pihak
terkait
Akuntabilitas : Dalam
melakukan konsultasi dengan
Kepala Puskesmas tentang
media yang akan dibuat penulis
akan menjelaskan uraian
kegiatan secara jelas dan
mewujudkan kepuasan pasien
dan masyarakat melalui
pelayanan yang berkualitas
(integritas).
Nasionalisme : Dalam
melakukan konsultasi dengan
Kepala Puskesmas tentang
media yang akan dibuat penulis
akan menggunakan bahasa
yang baik dan benar (saling
menghargai).
Etika Publik : Dalam
melakukan konsultasi dengan
Kepala Puskesmas tentang
media yang akan dibuat penulis
akan mendengarkan segala
masukan dan arahan yang
diberikan (saling
menghargai).
Komitmen Mutu : Dalam
melakukan konsultasi dengan
Kepala Puskesmas tentang
media yang akan dibuat penulis
akan memilih ide-ide dan
terstandar dan terukur (efektif
dan efisien).
Antikorupsi : Dalam
melakukan konsultasi dengan
Kepala Puskesmas tentang
media yang akan dibuat penulis
akan menunjukkan sikap jujur
dan kerja keras.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 43
2. Menyusun materi
pamflet tentang
penggunaan obat
secara baik dan benar
menggunakan 2
bahasa
Print out materi
pamflet
Akuntabilitas : Dalam
menyusun materi pamflet
tentang penggunaan obat
secara baik dan benar dengan 2
bahasa penulis akan
menjelaskan konsep secara
terperinci dan jelas (kejelasan
target).
Nasionalisme : Dalam
menyusun materi pamflet
tentang penggunaan obat
secara baik dan benar dengan 2
bahasa penulis akan
menanamkan nilai-nilai
Pancasila.
Etika Publik : Dalam
menyusun materi pamflet
tentang penggunaan obat
secara baik dan benar dengan 2
bahasa penulis akan
menggunakan bahasa yang
baik dan santun.
Komitmen Mutu : Dalam
menyusun materi pamflet
tentang penggunaan obat
secara baik dan benar dengan 2
bahasa penulis akan memilih
layout dan konten yang
menarik (inovasi).
Antikorupsi : Dalam
menyusun materi pamflet
tentang penggunaan obat
secara baik dan benar dengan 2
bahasa penulis akan
memaparkan informasi secara
terbuka.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 44
3. Mencetak pamflet
penggunaan obat
Tersedianya
pamflet
Akuntabilitas : Dalam
mencetak pamflet penggunaan
obat penulis akan menerima
masukan dan arahan seluruh
nakes (transparan).
Nasionalisme : Dalam
mencetak pamflet penggunaan
obat penulis akan
mendiskusikan dengan sejawat
yang lebih berkompeten
mengenai isi informasi
(musyawarah).
Etika Publik : Dalam
mencetak pamflet penggunaan
obat penulis akan
menggunakan informasi yang
benar (jujur).
Komitmen Mutu : Dalam
mencetak pamflet penggunaan
obat penulis akan memilih
layout dan konten yang
menarik (inovasi).
Antikorupsi : Dalam
mencetak pamflet penggunaan
obat penulis akan
memanfaatkan waktu yang ada
sebaik mungkin (disiplin).
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 45
4. Memajang pamflet di
depan ruang farmasi
Tersampaikannya
informasi pamflet
Akuntabilitas : Dalam
memajang pamflet di depan
ruang farmasi penulis akan
melayani masyarakat tanpa
diskriminasi dan ketidakjujuran
(adil).
Nasionalisme : Dalam
memajang pamflet di depan
ruang farmasi penulis akan
menghormati hak pasien atas
informasi penggunaan obat
(sosial).
Etika Publik : Dalam
memajang pamflet di depan
ruang farmasi penulis akan
memberikan Informasi secara
benar dan tidak menyesatkan
(transparansi).
Komitmen Mutu : Dalam
memajang pamflet di depan
ruang farmasi penulis akan
memenuhi kebutuhan
masyarakat (efektif).
Antikorupsi : Dalam
memajang pamflet di depan
ruang farmasi penulis akan
memberikan informasi sesuai
dengan fakta (berani).
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi : Salah satu Misi Puskesmas Tondasi
yaitu “Meningkatkan Kinerja dan Mutu Pelayanan Kesehatan”. Lewat pemberian
pamflet tentang pelayanan informasi obat 2 Bahasa diharapkan pasien lebih cerdas
menggunakan obat, informasi tersebut ditujukan kepada semua pasien yang dapat
berbahasa Indonesia dengan baik maupun yang hanya mengetahui bahasa daerah saja
masukan yang terbaharukan.
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi : Tata nilai Puskesmas Tondasi yaitu
“RESPONSIF” berarti cepat tanggap dalam masalah kesehatan dan melayani pasien
dengan rasa empati. Pemberian pamflet merupakan salah satu upaya untuk melakukan
inovatif dalam pelayanan Puskesmas.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 46
Analisis Dampak :
- Perkiraan hambatan : Kurangnya minat pasien untuk membaca pamflet yang
diberikan.
- Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : Pasien kurang mendapatkan
informasi seputar cara peggunaan obat yang baik sehingga dapat menurunkan
kualitas hidup pasien.
- Alternatif solusi : Pendekatan personal dengan memberikan penjelasan yang
runut, sistematis, dan jelas (komunikasi efektif) mengenai pamflet tersebut serta
mengonsep pamflet semenarik mungkin untuk dibaca.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 47
Kegiatan 3 : Membuat Label Etiket Tepat Guna Sesuai SOP.
No. Tahapan Kegiatan Output/
Capaian Hasil Keterkaitan dengan Nilai
Dasar ANEKA
1. Merancang konsep
etiket tepat guna
Print out etiket Akuntabilitas : Dalam
membuat label etiket tepat
guna sesuai SOP penulis akan
membuat rancangan sebaik
mungkin sehingga
mengandung informasi yang
akurat (tanggung jawab).
Nasionalisme : Dalam
membuat label etiket tepat
guna sesuai SOP penulis akan
menerima segala saran tentang
rancangan yang akan dibuat
(diskusi).
Etika Publik : Dalam
membuat label etiket tepat
guna sesuai SOP penulis akan
tidak mengintervensi profesi
kesehatan lainnya (sopan
santun).
Komitmen Mutu : Dalam
membuat label etiket tepat
guna sesuai SOP penulis akan
memberikan informasi yang
jelas dan mudah dimengerti
masyarakat (efektif).
Antikorupsi : Dalam membuat
label etiket tepat guna sesuai
SOP penulis akan
menggunakan fasilitas
Puskesmas (mandiri).
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 48
2. Melakukan konsultasi
konsep etiket tepat
guna kepada Kepala
Puskesmas
Diperoleh saran
dan masukan dari
pihak terkait
Akuntabilitas : Dalam
melakukan konsultasi konsep
etiket tepat guna kepada
Kepala Puskesmas penulis
akan mencatat segala masukan
yang diberikan (integritas).
Nasionalisme : Dalam
melakukan konsultasi konsep
etiket tepat guna Kepala
Puskesmas penulis akan
menerima segala masukan dan
saran (saling menghormati).
Etika Publik : Dalam
melakukan konsultasi konsep
etiket tepat guna kepada
Kepala Puskesmas penulis
akan menggunakan tutur kata
yang baik (sopan).
Komitmen Mutu : Dalam
melakukan konsultasi konsep
etiket tepat guna kepada
Kepala Puskesmas penulis
akan membawa pembaruan
terkait informasi yang didapat
pasien (inovasi).
Antikorupsi : Dalam
melakukan konsultasi konsep
etiket tepat guna kepada
Kepala Puskesmas penulis
akan melakukan kegiatan
dengan tepat waktu (disiplin).
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 49
3. Menyusun
penyempurnaan etiket
tepat guna
Tersedianya
standar
baku etiket tepat
guna
Akuntabilitas : Dalam
menyusun penyempurnaan
etiket tepat guna penulis akan
bertanggung jawab dalam
penyusunan etiket tepat guna
(tanggung jawab).
Nasionalisme : Dalam
menyusun penyempurnaan
etiket tepat guna penulis akan
menggunakan bahasa Ejaan
yang Disempurnakan yang
baik dan benar (saling
menghormati).
Etika Publik : Dalam
menyusun penyempurnaan
etiket tepat guna penulis akan
menggunakan bahasa yang
baik dan mudah di mengerti
(sopan).
Komitmen Mutu : Dalam
menyusun penyempurnaan
etiket tepat guna penulis akan
menyusun etiket sesuai SOP
yang telah disahkan (efektif).
Antikorupsi : Dalam
menyusun penyempurnaan
etiket tepat guna penulis akan
menggunakan fasilitas kantor
(Laptop) untuk keperluan
revisi (mandiri).
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi : Salah satu Misi Puskesmas Tondasi
yaitu “Meningkatkan Kinerja dan Mutu Pelayanan Kesehatan”. Dengan
melakukan kegiatan pembuatan label etiket tepat guna sesuai SOP maka Pelayanan
Informasi Obat di Puskesmas akan menjadi maksimal dan berkualitas.
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi : Tata nilai Puskesmas Tondasi yaitu
“RESPONSIF” berarti cepat tanggap dalam masalah kesehatan dan melayani pasien
dengan rasa empati.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 50
Analisis Dampak :
- Perkiraan hambatan : Terdapat beberapa tenaga kefarmasian dan tenaga
kesehatan lain yang diberi delegasi oleh Apoteker yang tidak dapat menerima
pembaharuan pelabelan etiket.
- Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : Tidak adanya peningkatan
pemahaman tentang pemberian informasi obat berbasis etiket tepat guna.
- Alternatif solusi : Pendekatan personal melalui komunikasi efektif, bila gagal
dapat berkoordinasi dengan tenaga kesehatan lainnya.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 51
Kegiatan 4 : Membuat Leaflet Tentang Cara Penggunaan Obat Secara Baik dan Benar
Menggunakan 2 Bahasa.
No. Tahapan Kegiatan Output/
Capaian Hasil Keterkaitan dengan Nilai
Dasar ANEKA
1. Melakukan konsultasi
dengan Kepala
Puskesmas tentang
media yang akan
dibuat
Izin pelaksanaan
kegiatan dari pihak
terkait
Akuntabilitas : Dalam
melakukan konsultasi dengan
Kepala Puskesmas tentang
media yang akan dibuat penulis
akan menjelaskan uraian
kegiatan secara jelas dan
mewujudkan kepuasan pasien,
keluarga pasien dan
masyarakat melalui pelayanan
yang berkualitas. (integritas).
Nasionalisme : Dalam
melakukan konsultasi dengan
Kepala Puskesmas tentang
media yang akan dibuat penulis
akan menggunakan bahasa
yang baik dan benar (saling
menghargai)
Etika Publik : Dalam
melakukan konsultasi dengan
Kepala Puskesmas tentang
media yang akan dibuat penulis
akan mendengarkan segala
masukan dan arahan yang
diberikan (saling
menghargai).
Komitmen Mutu : Dalam
melakukan konsultasi dengan
Kepala Puskesmas tentang
media yang akan dibuat penulis
akan memilih ide-ide dan
terstandar dan terukur.
Antikorupsi : Dalam
melakukan konsultasi dengan
Kepala Puskesmas tentang
media yang akan dibuat penulis
akan menunjukkan sikap jujur
dan kerja keras.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 52
2. Menyusun materi
leaflet tentang
penggunaan obat
secara baik dan benar
menggunakan 2
bahasa
Print out materi
leaflet
Akuntabilitas : Dalam
menyusun materi leaflet
tentang penggunaan obat
secara baik dan benar dengan 2
bahasa penulis akan
menjelaskan konsep secara
terperinci dan jelas (kejelasan
target).
Nasionalisme : Dalam
menyusun materi leafltet
tentang penggunaan obat
secara baik dan benar dengan 2
bahasa penulis akan
menanamkan nilai-nilai
Pancasila.
Etika Publik : Dalam
menyusun materi leaflet
tentang penggunaan obat
secara baik dan benar dengan 2
bahasa penulis akan
menggunakan bahasa yang
baik dan santun.
Komitmen Mutu : Dalam
menyusun materi leaflet
tentang penggunaan obat
secara baik dan benar dengan 2
bahasa penulis akan memilih
layout dan konten yang
menarik (inovasi).
Antikorupsi : Dalam
menyusun materi leafltet
tentang penggunaan obat
secara baik dan benar dengan 2
bahasa penulis akan
memaparkan informasi secara
terbuka.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 53
3. Mencetak leaflet Tersedianya leaflet Akuntabilitas : Dalam
mencetak leaflet penulis akan
menerima masukan dan arahan
seluruh nakes (integritas).
Nasionalisme : Dalam
mencetak leaflet penulis akan
mendiskusikan dengan sejawat
yang lebih berkompeten
mengenai isi informasi
(musyawarah).
Etika Publik : Dalam
mencetak leaflet penulis akan
menggunakan informasi yang
benar (jujur).
Komitmen Mutu : Dalam
mencetak leaflet penulis akan
memilih layout dan konten
yang menarik (inovasi).
Antikorupsi : Dalam
mencetak leaflet penulis akan
memanfaatkan waktu yang ada
sebaik mungkin (disiplin).
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 54
4. Memberikan leaflet
penggunaan obat pada
pasien
Tersampainya
informasi dari
leaflet
Akuntabilitas : Dalam
memberikan leaflet
penggunaan obat pada pasien
penulis akan memberikan pada
setiap pasien (kejelasan
target).
Nasionalisme : Dalam
memberikan leaflet
penggunaan obat pada pasien
penulis akan memberikan
leaflet saat pasien
mendapatkan obat (disiplin).
Etika Publik : Dalam
memberikan leaflet
penggunaan obat pada pasien
penulis akan menggunakan
bahasa yang sopan.
Komitmen Mutu : Dalam
memberikan leaflet
penggunaan obat pada pasien
penulis akan menjalankan
tugas dengan tepat dan cermat
(efisien).
Antikorupsi : Dalam
memberikan leaflet
penggunaan obat pada pasien
penulis akan memberikan
layanan semua orang (adil).
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi : Salah satu Misi Puskesmas Tondasi
yaitu “Meningkatkan Kinerja dan Mutu Pelayanan Kesehatan”. Lewat pemberian
leaflet tentang pelayanan informasi obat 2 Bahasa diharapkan pasien lebih cerdas
menggunakan obat, informasi tersebut ditujukan kepada semua pasien yang dapat
berbahasa Indonesia dengan baik maupun yang hanya mengetahui bahasa daerah saja
masukan yang terbaharukan.
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi : Tata nilai Puskesmas Tondasi yaitu
“RESPONSIF” berarti cepat tanggap dalam masalah kesehatan dan melayani pasien
dengan rasa empati. Pemberian leaflet merupakan salah satu upaya untuk melakukan
inovatif dalam pelayanan Puskesmas.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 55
Analisis Dampak :
- Perkiraan hambatan : Kurangnya minat pasien untuk membaca leaflet yang
diberikan.
- Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : Pasien kurang mendapatkan
informasi seputar cara peggunaan obat yang baik sehingga dapat menurunkan
kualitas hidup pasien.
- Alternatif solusi : Pendekatan personal dengan memberikan penjelasan yang
runut, sistematis, dan jelas (komunikasi efektif) mengenai leaflet tersebut serta
mengonsep leaflet semenarik mungkin untuk dibaca.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 56
Kegiatan 5 : Mensosialisasikan RAKET dengan tenaga kefarmasian dan tenaga
kesehatan lain yang diberi delegasi oleh Apoteker.
No. Tahapan Kegiatan Output/
Capaian Hasil Keterkaitan dengan Nilai
Dasar ANEKA
1. Menyiapkan materi
dan baku standar
RAKET
Print out materi
dan baku standar
RAKET
Akuntabilitas : Dalam
menyiapkan materi dan baku
standar RAKET penulis akan
menyelesaikan pekerjaan dan
tugas secara tuntas dan dengan
hasil terbaik serta mampu
mempertanggung jawabkan
(tanggung jawab).
Nasionalisme : Dalam
menyiapkan materi dan baku
standar RAKET penulis akan
menyelesaikan pekerjaan
prioritas terlebih dahulu (kerja
keras).
Etika Publik : Dalam
menyiapkan materi dan baku
standar RAKET penulis akan
ikhlas dalam bekerja (tulus).
Komitmen Mutu : Dalam
menyiapkan materi dan baku
standar RAKET penulis akan
cepat dan tepat (orientasi
mutu).
Antikorupsi : Dalam
menyiapkan materi dan baku
standar RAKET penulis akan
tidak tergantung dengan orang
lain dalam melaksanakan tugas
(mandiri).
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 57
2. Melakukan sosialisasi
materi dan baku
standar RAKET
Terlaksananya
kegiatan sosialisasi
RAKET
Akuntabilitas : Dalam
melakukan sosialisasi tentang
RAKET penulis akan
memastikan bahwa semua
tenaga kefarmasian dan tenaga
kesehatan lain yang diberi
delegasi oleh Apoteker
mengikuti kegiatan
(Kepemimpinan).
Nasionalisme : Dalam
melakukan sosialisasi tentang
RAKET penulis akan
memberikan semua tenaga dan
ilmu (rela berkorban).
Etika Publik : Dalam
melakukan sosialisasi tentang
RAKET penulis akan
menjawab segala pertanyaan
yang diajukan (Pelayanan
publik).
Komitmen Mutu : Dalam
melakukan sosialisasi tentang
RAKET penulis akan
membawa pembaruan terkait
informasi yang didapat pasien
(Inovasi).
Antikorupsi : Dalam
melakukan sosialisasi tentang
RAKET penulis akan
melakukan kegiatan dengan
tepat waktu (Disiplin).
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 58
3. Menerapkan materi
dan baku standar
RAKET pada saat
pelayanan informasi
obat
Terlaksananya
pelayanan
informasi obat
menggunakan
RAKET
Akuntabilitas : Dalam
menerapkan RAKET pada saat
pelayanan informasi obat
penulis akan memastikan
informasi yang tertera
dipahami oleh pasien
(Tanggung jawab).
Nasionalisme : Dalam
menerapkan RAKET pada saat
pelayanan informasi obat
penulis akan menggunakan
bahasa yang mudah dimengerti
oleh pasien (Saling
menghargai).
Etika Publik : Dalam
menerapkan RAKET pada saat
pelayanan informasi obat
penulis akan melayani dengan
prinsip 3S (senyum, sapa,
salam) (Sopan santun).
Komitmen Mutu : Dalam
menerapkan RAKET pada saat
pelayanan informasi obat
penulis akan melakukan double
chek pada obat sebelum
diberikan kepada pasien
(Efesien).
Antikorupsi : Dalam
menerapkan RAKET pada saat
pelayanan informasi obat
penulis akan bertanggung
jawab atas semua informasi
yang diberikan kepada pasien
(Tanggung Jawab).
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi : Salah satu Misi Puskesmas Tondasi
yaitu “Meningkatkan Kinerja dan Mutu Pelayanan Kesehatan”. Dengan
melakukan kegiatan sosialisasi RAKET dengan tenaga kefarmasian dan tenaga
kesehatan lain yang diberi delegasi oleh Apoteker maka akan meningkatkan
kompetensi tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan lain yang diberi delegasi oleh
Apoteker dalam memberikan pelayanan informasi obat.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 59
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi : Tata nilai Puskesmas Tondasi yaitu
“RESPONSIF” berarti cepat tanggap dalam masalah kesehatan dan melayani pasien
dengan rasa empati.
Analisis Dampak :
- Perkiraan hambatan : Adanya tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan lain
yang diberi delegasi oleh Apoteker yang tidak dapat mengikuti kegiatan karena
mengalami kesibukan lain di luar jam dinas.
- Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : Tidak adanya peningkatan
pemahaman tentang pemberian informasi obat berbasis RAKET
- Alternatif solusi : Pendekatan personal melalui komunikasi efektif, bila gagal
dapat berkoordinasi dengan tenaga kesehatan lainnya.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 60
Kegiatan 6 : Mengevaluasi penerapan RAKET dalam pelayanan informasi obat.
No. Tahapan Kegiatan Output/
Capaian Hasil Keterkaitan dengan Nilai
Dasar ANEKA
1. Melakukan konsultasi
dengan Kepala
Puskesmas tentang
kuesioner kepuasan
pasien
Izin pelaksanaan
kegiatan dari pihak
terkait
Akuntabilitas : Dalam
melakukan konsultasi dengan
Kepala Puskesmas tentang
kuesioner kepuasan pasien
penulis telah menjelaskan
uraian kegiatan secara jelas dan
mewujudkan kepuasan pasien,
keluarga pasien dan
masyarakat melalui pelayanan
yang berkualitas (integritas).
Nasionalisme : Dalam
melakukan konsultasi dengan
Kepala Puskesmas tentang
kuesioner kepuasan pasien
penulis telah menggunakan
bahasa yang baik dan benar
(saling menghargai).
Etika Publik : Dalam
melakukan konsultasi dengan
Kepala Puskesmas tentang
kuesioner kepuasan pasien
penulis telah mendengarkan
segala masukan dan arahan
yang diberikan (saling
menghargai).
Komitmen Mutu : Dalam
melakukan konsultasi dengan
Kepala Puskesmas tentang
kuesioner kepuasan pasien
penulis telah memilih ide-ide
dan terstandar dan terukur.
Antikorupsi : Dalam
melakukan konsultasi dengan
Kepala Puskesmas tentang
kuesioner kepuasan pasien
penulis telah menunjukkan
sikap jujur dan kerja keras.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 61
2. Membuat kuesioner
kepuasan pasien
Tersedianya
kuesioner
Akuntabilitas : Dalam
membuat kuesioner kepuasan
pasien penulis akan
menyelesaikan pekerjaan dan
tugas secara tuntas dan dengan
hasil terbaik serta mampu
mempertanggung jawabkan
(tanggung jawab).
Nasionalisme : Dalam
membuat kuesioner kepuasan
pasien penulis akan yang baik
dan benar (saling
menghargai).
Etika Publik : Dalam
membuat kuesioner kepuasan
pasien penulis akan
memberikan informasi secara
benar dan tidak menyesatkan
(transparansi).
Komitmen Mutu : Dalam
membuat kuesioner kepuasan
pasien penulis akan
menghasilkan sesuatu yang
baru dan bermanfaat (inovasi).
Antikorupsi :. Dalam
membuat kuesioner kepuasan
pasien penulis akan
menyelesaikan tepat waktu
(disiplin).
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 62
3. Melakukan evaluasi
penerapan RAKET
menggunakan
kuesioner kepuasan
pasien pada pasien
Kelengkapan
informasi RAKET
Akuntabilitas : Dalam
melakukan monitoring dan
evaluasi tentang penerapan
RAKET penulis dapat
mengetahui secara jelas dan
mewujudkan kepuasan pasien,
keluarga pasien dan
masyarakat melalui pelayanan
yang berkualitas. (tanggung
jawab, jujur dan
transparan).
Nasionalisme : Dalam
melakukan monitoring dan
evaluasi tentang penerapan
RAKET penulis akan
menggunakan bahasa yang
baik dan benar (saling
menghargai)
Etika Publik : Dalam
melakukan monitoring dan
evaluasi tentang penerapan
RAKET penulis akan
mendengarkan segala masukan
dan arahan yang diberikan
(saling menghargai).
Komitmen Mutu : Dalam
melakukan monitoring dan
evaluasi tentang penerapan
RAKET penulis akan memilih
ide-ide dan terstandar dan
terukur selanjutnya.
Antikorupsi : Dalam
melakukan monitoring dan
evaluasi tentang penerapan
RAKET penulis akan
menunjukkan sikap jujur dan
kerja keras.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 63
4. Mengumpulkan data
kuesioner kepuasan
pasien
Data hasil
kuesioner
Akuntabilitas : Dalam
mengumpulkan data kuesioner
kepuasan pasien penulis dapat
memberikan laporan kinerja
dengan memberikan bukti
nyata dari hasil dan proses
yang dilakukan (tanggung
jawab).
Nasionalisme : Dalam
mengumpulkan data kuesioner
kepuasan pasien penulis dapat
menghormati hasil kuesioner
(saling menghormati).
Etika Publik : Dalam
mengumpulkan data kuesioner
kepuasan pasien penulis dapat
melakukan kegiatan dengan
tidak menyalahgunakan
informasi untuk mencari
keuntungan pribadi atau
golongan (tranparansi).
Komitmen Mutu : Dalam
mengumpulkan data kuesioner
kepuasan pasien penulis dapat
bekerja dengan komitmen bagi
kepuasan masyarakat dan
bekerja cepat dan tepat
(orientasi mutu).
Antikorupsi : Dalam
mengumpulkan data kuesioner
kepuasan pasien penulis dapat
mensyukuri apapun hasil yang
dicapainya setelah melakukan
upaya maksimal (sederhana).
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 64
5. Menganalisa data
kuesioner kepuasan
pasien
Hasil analisa data
kuesioner
Akuntabilitas : Dalam
menganalisa data kuesioner
kepuasan pasien penulis akan
menyelesaikan pekerjaan dan
tugas secara tuntas dan dengan
hasil terbaik serta mampu
mempertanggung jawabkan
(Tanggung jawab).
Nasionalisme : Dalam
menganalisa data kuesioner
kepuasan pasien penulis akan
menggunakan bahasa Indonesi
Sesuai EYD (Proffesional).
Etika Publik : Dalam
menganalisa data kuesioner
kepuasan pasien penulis akan
berlaku sopan dan jujur dalam
mengungkapkan hasil (Sopan).
Komitmen Mutu : Dalam
menganalisa data hasil
kuesioner kepuasan pasien
penulis akan memberikan hasil
yang dapat meningkatkan
perbaikan pelayanan informasi
obat (Cermat dan Disiplin
kerja).
Antikorupsi : Dalam
menganalisa data hasil
kuesioner penulis akan
melakukan proses kegiatan
sesuai jadwal (Adil dan tepat
waktu).
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 65
6. Membuat rencana
tindak lanjut (RTL)
Tersedianya RTL Akuntabilitas : Dalam
membuat rencana tindak lanjut
penulis dapat mengetahui
secara jelas dan mewujudkan
kepuasan pasien, keluarga
pasien dan masyarakat melalui
pelayanan yang berkualitas.
(tanggung jawab, jujur dan
transparan).
Nasionalisme : Dalam
membuat rencana tindak lanjut
penulis akan menggunakan
bahasa yang baik dan benar
(saling menghargai)
Etika Publik : Dalam
membuat rencana tindak lanjut
penulis akan mendengarkan
segala masukan dan arahan
yang diberikan (saling
menghargai).
Komitmen Mutu : Dalam
membuat rencana tindak lanjut
penulis akan memilih ide-ide
dan terstandar dan terukur
selanjutnya.
Antikorupsi : Dalam membuat
rencana tindak lanjut penulis
akan menunjukkan sikap jujur
dan kerja keras.
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi : Salah satu Misi Puskesmas Tondasi
yaitu “Meningkatkan Kinerja dan Mutu Pelayanan Kesehatan”.
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi : Tata nilai Puskesmas Tondasi yaitu
“RESPONSIF” berarti cepat tanggap dalam masalah kesehatan dan melayani pasien
dengan rasa empati.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 66
Analisis Dampak :
- Perkiraan hambatan : Tingkat pemahaman tenaga kefarmasian dan tenaga
kesehatan lain yang diberi delegasi oleh Apoteker tentang pemberian informasi
obat masih rendah.
- Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : Tidak diketahui secara pasti tingkat
pemahaman tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan lain yang diberi delegasi
oleh Apoteker dalam memberikan pelayanan informasi obat.
- Alternatif solusi : Memberikan kesempatan kepada tenaga kefarmasian dan
tenaga kesehatan lain yang diberi delegasi oleh Apoteker dalam memahami
pemberian informasi obat kepada pasien.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET (RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 67
BAB IV
HASIL PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. Hasil Pelaksanaan Aktualisasi
Tahapan aktualisasi dan habituasi dilaksanakan di Puskesmas Tondasi Kabupaten Muna Barat. Adapun hasil pelaksanaan
aktualisasi adalah sebagai berikut :
Tabel 11. Hasil Pelaksanaan Aktualisasi No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Waktu Pelaksanaan Nilai Dasar Keterangan / Evidence
1. Menyusun Standar
Operasional Prosedur
(SOP) tentang pelabelan
dan pemberian informasi
obat.
a. Melakukan konsultasi
dengan mentor
Diperoleh
saran dan
masukan dari
pihak terkait
06-07 November 2020 Akuntabilitas
Nasionalisme
Etika Publik
Komitmen Mutu
Anti Korupsi
Terlaksana
Foto, Surat Persetujuan
Pelaksanaan Aktualisasi
b. Menyusun rancangan
SOP pelabelan dan
pemberian informasi
obat
Rumusan SOP
pelabelan dan
pemberian
informasi obat
09 November 2020 Akuntabilitas
Nasionalisme
Etika Publik
Komitmen Mutu
Anti Korupsi
Terlaksana
Foto
c. Mengusulkan
rancangan SOP
pelabelan dan
pemberian informasi
obat pada Kepala
Puskesmas
Diperoleh
saran
mengenai
rancangan
SOP pelabelan
dan pemberian
informasi obat
10 November 2020 Akuntabilitas
Nasionalisme
Etika Publik
Komitmen Mutu
Anti Korupsi
Terlaksana
Foto, Rancangan SOP
d. Menyusun
penyempurnaan SOP
pelabelan dan
SOP pelabelan
dan pemberian
informasi obat
11 November 2020 Akuntabilitas
Nasionalisme
Etika Publik
Terlaksana
Foto, SOP
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET (RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 68
pemberian informasi
obat
yang telah
disahkan
Komitmen Mutu
Anti Korupsi
2. Membuat pamflet
tentang rambu-rambu
penggunaan obat
menggunakan 2 bahasa
a. Melakukan konsultasi
dengan Kepala
Puskesmas tentang
media yang akan
dibuat
Izin
pelaksanaan
kegiatan dari
pihak terkait
06-07 November 2020 Akuntabilitas
Nasionalisme
Etika Publik
Komitmen Mutu
Anti Korupsi
Terlaksana
Foto
b. Menyusun materi
pamflet tentang
penggunaan obat
secara baik dan benar
menggunakan 2
bahasa
Print out
materi pamflet
09 November 2020 Akuntabilitas
Nasionalisme
Etika Publik
Komitmen Mutu
Anti Korupsi
Terlaksana
Foto
c. Mencetak pamflet
penggunaan obat
Tersedianya
pamflet
10-11 November 2020 Akuntabilitas
Nasionalisme
Etika Publik
Komitmen Mutu
Anti Korupsi
Terlaksana
Foto, Pamflet
d. Memajang pamflet di
depan ruang tunggu
farmasi
Tersampaikan
nya informasi
pamflet
12 November 2020 Akuntabilitas
Nasionalisme
Etika Publik
Komitmen Mutu
Anti Korupsi
Terlaksana
Foto
3. Membuat label etiket
tepat guna sesuai SOP
a. Merancang konsep
etiket tepat guna
Print out etiket 06-07 November 2020 Akuntabilitas
Nasionalisme
Etika Publik
Komitmen Mutu
Anti Korupsi
Terlaksana
Foto, Rancangan Etiket
b. Melakukan konsultasi
konsep etiket tepat
guna dengan Kepala
Puskesmas
Diperoleh
saran dan
masukan dari
pihak terkait
09 November 2020 Akuntabilitas
Nasionalisme
Etika Publik
Komitmen Mutu
Terlaksana
Foto
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET (RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 69
Anti Korupsi
c. Menyusun
penyempurnaan etiket
tepat guna
Tersedianya
standar baku
etiket tepat
guna
10 November 2020 Akuntabilitas
Nasionalisme
Etika Publik
Komitmen Mutu
Anti Korupsi
Terlaksana
Foto, SOP
4. Membuat leaflet tentang
cara penggunaan obat
secara baik dan benar
menggunakan 2 bahasa
a. Melakukan konsultasi
dengan Kepala
Puskesmas tentang
media yang akan
dibuat
Izin
pelaksanaan
kegiatan dari
pihak terkait
06-07 November 2020 Akuntabilitas
Nasionalisme
Etika Publik
Komitmen Mutu
Anti Korupsi
Terlaksana
Foto
b. Menyusun materi
leaflet tentang
penggunaan obat
secara baik dan benar
menggunakan 2
bahasa
Print out
materi leaflet
09 November 2020 Akuntabilitas
Nasionalisme
Etika Publik
Komitmen Mutu
Anti Korupsi
Terlaksana
Foto
c. Mencetak leaflet Tersedianya
leaflet
10-11 November 2020 Akuntabilitas
Nasionalisme
Etika Publik
Komitmen Mutu
Anti Korupsi
Terlaksana
Foto, Leaflet
d. Memberikan leaflet
penggunaan obat pada
pasien
Terserapnya
informasi dari
leaflet
12-30 November 2020 Akuntabilitas
Nasionalisme
Etika Publik
Komitmen Mutu
Anti Korupsi
Terlaksana
Foto
5. Mensosialisasikan
RAKET dengan tenaga
kefarmasian dan tenaga
kesehatan lain yang
a. Menyiapkan materi
dan baku standar
RAKET
Print out
materi dan
baku standar
RAKET
13 November 2020 Akuntabilitas
Nasionalisme
Etika Publik
Komitmen Mutu
Anti Korupsi
Terlaksana
Foto
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET (RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 70
diberi delegasi oleh
Apoteker
b. Melakukan sosialisasi
materi dan baku
standar RAKET
Terlaksananya
kegiatan
sosialisasi
RAKET
14 November 2020 Akuntabilitas
Nasionalisme
Etika Publik
Komitmen Mutu
Anti Korupsi
Terlaksana
Foto, Daftar Hadir
c. Menerapkan materi
dan baku standar
RAKET pada saat
pelayananan informasi
obat
Terlaksananya
pelayanan
informasi obat
menggunakan
RAKET
15 November 2020-
sekarang
Akuntabilitas
Nasionalisme
Etika Publik
Komitmen Mutu
Anti Korupsi
Terlaksana
Foto
6. Mengevaluasi penerapan
RAKET dalam
pelayanan informasi obat
a. Melakukan konsultasi
dengan Kepala
Puskesmas tentang
kuesioner kepuasan
pasien yang akan
dibuat
Izin
pelaksanaan
kegiatan dan
pihak terkait
16 November 2020 Akuntabilitas
Nasionalisme
Etika Publik
Komitmen Mutu
Anti Korupsi
Terlaksana
Foto
b. Membuat kuesioner
kepuasan pasien
Tersedianya
kuesioner
17 November 2020 Akuntabilitas
Nasionalisme
Etika Publik
Komitmen Mutu
Anti Korupsi
Terlaksana
Foto, Form Kuesioner
c. Melakukan evaluasi
penerapan RAKET
menggunakan
kuesioner kepuasan
pasien
Kelengkapan
informasi
RAKET
18-20 November 2020 Akuntabilitas
Nasionalisme
Etika Publik
Komitmen Mutu
Anti Korupsi
Terlaksana
Foto
d. Mengumpulkan data
kuesioner kepuasan
pasien
Data hasil
kuesioner
21 November 2020 Akuntabilitas
Nasionalisme
Etika Publik
Komitmen Mutu
Anti Korupsi
Terlaksana
Foto
e. Menganalisa data Hasil analisa 23 November 2020 Akuntabilitas Terlaksana
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET (RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 71
kuesioner data kuesioner Nasionalisme
Etika Publik
Komitmen Mutu
Anti Korupsi
Foto
f. Membuat rencana
tindak lanjut (RTL)
Tersedianya
RTL
24 November 2020 Akuntabilitas
Nasionalisme
Etika Publik
Komitmen Mutu
Anti Korupsi
Terlaksana
Foto
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 72
Kegiatan 1 : Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) tentang Pelabelan dan
Pemberian Informasi Obat (PIO)
No. Tahapan Kegiatan Output/
Capaian Hasil
Keterkaitan dengan Nilai
Dasar ANEKA
1. Melakukan
konsultasi dengan
mentor
Diperoleh
saran dan
masukan dari
pihak terkait
Akuntabilitas : Dalam
melakukan konsultasi dengan
mentor penulis telah
menjelaskan maksud dari
kegiatan yang akan penulis
lakukan.
Nasionalisme : Dalam
melakukan konsultasi dengan
mentor penulis telah menerima
masukan dan saran yang
diberikan oleh atasan, penulis
terima dan hargai.
Etika Publik : Dalam
melakukan konsultasi dengan
mentor penulis telah sebelum
masuk ke ruangan atasan,
terlebih dahulu penulis
mengetuk pintu serta bersikap
sopan dan ramah ketika
dipersilahkan masuk.
Komitmen Mutu : Dalam
melakukan konsultasi dengan
mentor penulis telah
melakukan inovasi perbaikan
manajemen pengelolaan obat di
Puskesmas.
Antikorupsi : Dalam
melakukan konsultasi dengan
mentor penulis telah berkata
jujur dan bertanggungjawab
terhadap apa yang penulis
katakan kepada atasan.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 73
2. Menyusun
rancangan SOP
pelabelan dan
pemberian informasi
obat
Rumusan SOP
pelabelan dan
pemberian
informasi obat
Akuntabilitas : Dalam
Menyusun rancangan SOP
penulis telah bekerja sama,
peduli, dan berani dalam
menanggung risiko atas apa
yang penulis kerjakan dalam
bentuk apapun.
Nasionalisme : Dalam
Menyusun rancangan SOP
penulis telah melakukan
kegiatan ini untuk tidak
memberantas tindakan yang
melawan norma dengan tujuan
memperoleh keuntungan
pribadi, merugikan Negara atau
masyarakat baik secara
langsung maupun tidak
langsung.
Etika Publik : Dalam
Menyusun rancangan SOP
penulis telah
mengaktualisasikan nilai taat
perintah pimpinan, sehingga
setiap saran dan masukan
tentang SOP pelabelan dan
pemberian inforamsi obat
penulis menerimanya.
Komitmen Mutu : Dalam
Menyusun rancangan SOP
penulis telah
mengaktualisasikan nilai teliti
dan sesuai standar.
Antikorupsi : Dalam
Menyusun rancangan SOP
penulis telah menggunakan
sumber yang terpercaya tanpa
mengurangi atau menambah.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 74
3. Mengusulkan
rancangan SOP
pelabelan dan
pemberian informasi
obat pada Kepala
Puskesmas
Diperoleh
saran mengenai
rancangan SOP
pelabelan dan
pemberian
informasi obat
Akuntabilitas : Dalam
mengusulkan rancangan SOP
pada Kepala Puskesmas,
penulis telah menerapkan nilai
tanggung jawab dengan SPO
yang penulis usulkan dengan
mengaktualisasikan nilai
melaksanakan tugas dengan
baik dan benar.
Nasionalisme : Dalam
mengusulkan rancangan SOP
pada Kepala Puskesmas,
penulis telah melakukan
koordinasi dengan tenaga
kefarmasian dan tenaga
kesehatan lain.
Etika Publik : Dalam
mengusulkan rancangan SOP
pada Kepala Puskesmas,
penulis telah menggunakan
bahasa yang sopan. Dari
tindakan tersebut penulis
mengaktualisasikan nilai dasar
etika publik yaitu menghargai
komunikasi, konsultasi, dan
kerja sama.
Komitmen Mutu : Dalam
mengusulkan rancangan SOP
pada Kepala Puskesmas,
penulis telah mewujudkan
salah satu inovasi dalam
meningkatkan pelayanan
informasi obat di Puskesmas.
Antikorupsi : Dalam
mengusulkan rancangan SOP
pada Kepala Puskesmas,
penulis tidak melakukan
tindakan yang merugikan pihak
lain karena dengan adanya
SOP tersebut maka akan
meningkatkan kualitas
pelayanan yang bermutu.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 75
4. Menyusun
penyempurnaan
SOP pelabelan dan
pemberian informasi
obat
SOP pelabelan dan
pemberian
informasi obat yang
telah disahkan
Akuntabilitas : Dalam
Menyusun penyempurnaan
SOP pelabelan dan pemberian
informasi obat penulis telah
berkoordinasi dengan kepala
Puskesmas untuk menetapkan
SOP yang telah penulis
sempurnakan dan
bertanggung jawab atas SOP
tersebut.
Nasionalisme : Dalam
menyusun penyempurnaan
SOP pelabelan dan pemberian
informasi obat penulis telah
melakukan pembahasan/
musyawarah dengan Kepala
Puskesmas tentang SOP yang
akan disahkan.
Etika Publik : Dalam
menyusun penyempurnaan
SOP pelabelan dan pemberian
informasi obat penulis telah
menggunakan kata-kata sesuai
dengan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD) agar
pembaca mudah mengerti.
Komitmen Mutu : Dalam
menyusun penyempurnaan
SOP pelabelan dan pemberian
informasi obat penulis telah
menyempurnakan SOP tersebut
sehingga dapat memberikan
pelayanan akan efektif, efisien,
dan berorientasi mutu.
Antikorupsi : Dalam
Menyusun penyempurnaan
SOP pelabelan dan pemberian
informasi obat penulis telah
mengaktualisasikan nilai
peduli dan kerja keras hingga
SOP tersebut dapat disahkan.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 76
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi : Salah satu Misi Puskesmas Tondasi
yaitu “Meningkatkan Kinerja dan Mutu Pelayanan Kesehatan”. Dengan
menyusun SOP maka akan meningkatkan pemahaman dan kompetensi tenaga
kefarmasian dan tenaga kesehatan lain yang diberi delegasi oleh Apoteker dalam
pelayanan Kesehatan.
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi : Tata nilai Puskesmas Tondasi yaitu
“RESPONSIF” berarti cepat tanggap dalam masalah kesehatan dan melayani pasien
dengan rasa empati.
Analisis Dampak :
- Dampak positif : Pembuatan SOP pelabelan dan pemberian informasi obat
merupakan salah satu perwujudan Manajemen ASN asas efektif dan efisien,
profesionalitas, akuntabilitas, dan kepastian hukum. Membuat SOP tersebut
bertujuan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kefarmasian dan tenaga
kesehatan lain yang diberi delegasi oleh Apoteker sehingga dapat meningkatkan
pelayanan informasi obat kepada pasien dan tenaga kesehatan lain.
- Dampak negatif : Jika tidak ada SOP yang menjadi acuan bagi tenaga
kefarmasian dan tenaga kesehatan lain yang diberi delegasi oleh Apoteker di
Puskesmas Tondasi maka informasi obat yang didapatkan pasien atau tenaga
kesehatan lain akan kurang atau tidak jelas sehingga pengobatan pasien tidak
efektif yang akan berpengaruh pada mutu kualitas pelayanan.
- Permasalahan yang dihadapi : Adanya beberapa sejawat dalam unit kerja yang
kurang merespon rencana kegiatan pembuatan SOP pelabelan dan pemberian
informasi obat.
- Solusi pemecahan masalah : Pemberian penjelasan akan manfaat yang akan
diperoleh dalam pembuatan SOP pelabelan dan pemberian informasi obat dan
jika disahkan maka akan menjadi sumber acuan pelayanan informasi obat serta
akan meningkatkan pelayanan publik serta kepuasan pasien.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 77
Kegiatan 2 : Membuat Pamflet Tentang Rambu-Rambu Penggunaan Obat
Menggunakan 2 Bahasa.
No. Tahapan Kegiatan Output/
Capaian Hasil Keterkaitan dengan Nilai
Dasar ANEKA
1. Melakukan konsultasi
dengan Kepala
Puskesmas tentang
media yang akan
dibuat
Izin pelaksanaan
kegiatan dari pihak
terkait
Akuntabilitas : Dalam
melakukan konsultasi dengan
Kepala Puskesmas tentang
media yang akan dibuat penulis
telah menjelaskan uraian
kegiatan secara jelas dan
terperinci.
Nasionalisme : Dalam
melakukan konsultasi dengan
Kepala Puskesmas tentang
media yang akan dibuat penulis
telah menggunakan bahasa
yang baik dan benar.
Etika Publik : Dalam
melakukan konsultasi dengan
Kepala Puskesmas tentang
media yang akan dibuat penulis
telah mendengarkan segala
masukan dan arahan yang
diberikan.
Komitmen Mutu : Dalam
melakukan konsultasi dengan
Kepala Puskesmas tentang
media yang akan dibuat penulis
telah memilih ide-ide dan
masukan yang terbaharukan.
Antikorupsi : Dalam
melakukan konsultasi dengan
Kepala Puskesmas tentang
media yang akan dibuat penulis
telah menunjukkan sikap jujur
dan kerja keras.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 78
2. Menyusun materi
pamflet tentang
penggunaan obat
secara baik dan benar
menggunakan 2
bahasa
Print out materi
pamflet
Akuntabilitas : Dalam
menyusun materi pamflet
tentang penggunaan obat
secara baik dan benar dengan 2
bahasa penulis telah menyusun
materi pamflet tentang
penggunaan obat secara baik
dan benar dalam 2 Bahasa,
penulis mengambil materi dari
sumber yang terpercaya serta
menanyakan langsung pada
teman kantor asli suku Bajoe
pada saat membuat pamflet
dalam Bahasa daerah.
Dari hal tersebut penulis
mengaktualisasikan nilai
tanggung jawab.
Nasionalisme : Dalam
menyusun materi pamflet
tentang penggunaan obat
secara baik dan benar dengan 2
bahasa penulis telah
menunjukkan sikap peduli
penulis, agar informasi tentang
obat dapat diterima bukan
hanya kepada masyarakat yang
dapat menggunakan Bahasa
Indonesia tetapi juga pada
masyarakat yang menggunakan
Bahasa Daerah.
Etika Publik : Dalam
menyusun materi pamflet
tentang penggunaan obat
secara baik dan benar dengan 2
bahasa penulis telah
menunjukkan sikap santun
kepada teman kantor suku asli
Bajoe dalam mengartikan
pamflet dalam bahasa daerah.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 79
Komitmen Mutu : Dalam
menyusun materi pamflet
tentang penggunaan obat
secara baik dan benar dengan 2
bahasa penulis telah
menunjukkan bahwa kegiatan
pembuatan pamflet dengan 2
Bahasa ini merupakan pertama
kali dilakukan di Puskesmas
Tondasi, sehingga kegiatan ini
merupakan salah satu inovasi
yang penulis lakukan dalam
mengembangakan pelayanan
informasi obat di Puskesmas
Tondasi.
Antikorupsi : Dalam
menyusun materi pamflet
tentang penggunaan obat
secara baik dan benar dengan 2
bahasa penulis telah
mengaktualisasikan sikap
kerja keras dan teliti dalam
bekerja, dibuktikan dengan
melakukan konsultasi terlebih
dahulu kepada pimpinan dan
kepala unit pelayanan
Puskesmas Tondasi sebelum
pamflet diterbitkan.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 80
3. Mencetak pamflet
penggunaan obat
Tersedianya
pamflet
Akuntabilitas : Dalam
mencetak pamflet penggunaan
obat penulis telah melakukan
konsultasi terlebih dahulu
kepada pimpinan dan kepala
unit pelayanan jika terdapat
informasi yang kurang jelas.
Nasionalisme : Dalam
mencetak pamflet penggunaan
obat penulis telah
mendiskusikan dengan
sejawat yang lebih
berkompeten mengenai isi
informasi.
Etika Publik : Dalam
mencetak pamflet penggunaan
obat penulis telah
mencantumkan informasi
yang benar tanpa mengurangi
ataupun menambah informasi
tersebut.
Komitmen Mutu : Dalam
mencetak pamflet penggunaan
obat penulis telah memilih
layout yang menarik sehingga
masyarakat tertarik untuk
membaca informasi tersebut.
Hal tersebut menunjukkan
sikap kreatif penulis, agar
pamflet yang dibuat dapat
menambah pengetahuan
masyarakat dalam
menggunakan obat.
Antikorupsi : Dalam
mencetak pamflet penggunaan
obat penulis telah
memanfaatkan waktu sebaik
mungkin.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 81
4. Memajang pamflet di
depan ruang farmasi
Tersampaikannya
informasi pamflet
Akuntabilitas : Dalam
memajang pamflet di depan
ruang farmasi penulis telah
adil melayani masyarakat
dengan menampilkan pamflet
berisi informasi obat
menggunakan 2 bahasa
sehingga terhindar dari
diskriminasi dan
ketidakjujuran.
Nasionalisme : Dalam
memajang pamflet di depan
ruang farmasi penulis telah
menghormati hak pasien atas
informasi penggunaan obat.
Etika Publik : Dalam
memajang pamflet di depan
ruang farmasi penulis telah
memberikan informasi secara
benar dan tidak
menyesatkan.
Komitmen Mutu : Dalam
memajang pamflet di depan
ruang farmasi penulis telah
memenuhi kebutuhan
masyarakat secara efektif.
Antikorupsi : Dalam
memajang pamflet di depan
ruang farmasi penulis telah
berani memberikan informasi
sesuai dengan fakta.
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi : Salah satu Misi Puskesmas Tondasi
yaitu “Meningkatkan Kinerja dan Mutu Pelayanan Kesehatan”. Lewat pemberian
pamflet tentang pelayanan informasi obat 2 Bahasa diharapkan pasien lebih cerdas
menggunakan obat, informasi tersebut ditujukan kepada semua pasien yang dapat
berbahasa Indonesia dengan baik maupun yang hanya mengetahui bahasa daerah saja
masukan yang terbaharukan.
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi : Tata nilai Puskesmas Tondasi yaitu
“RESPONSIF” berarti cepat tanggap dalam masalah kesehatan dan melayani pasien
dengan rasa empati. Pemberian pamflet merupakan salah satu upaya untuk melakukan
inovatif dalam pelayanan Puskesmas.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 82
Analisis Dampak :
- Dampak positif : Pembuatan Penggunaan obat secara baik dan benar dengan
menggunakan media berupa pamflet dengan 2 Bahasa, Bahasa Indonesia dan
Bahasa Daerah Bajoe melibatkan kerjasama berbagai petugas baik dokter, tenaga
kefarmasian, tenaga kesehatan lain di Puskesmas. Tujuan kegiatan ini dilakukan
agar Apoteker selaku tenaga kefarmasian di Pelayanan Kesehatan ikut
mencanangkan program pemerintah tentang Masyarakat Cerdas dalam
menggunakan Obat, dengan memberikan informasi yang edukatif kepada
masyarakat yang bukan hanya menggunakan Bahasa Indonesia tetapi juga
menggunakan Bahasa Daerah, agar seluruh masyarakat yang berkunjung ke
Puskesmas Tondasi memperoleh informasi tersebut.
- Dampak negatif : Jika kegiatan ini tidak dilakukan, masyarakat akan kurang
mendapatkan informasi tentang obat yang akan mereka gunakan.
- Permasalahan yang dihadapi : Proses penerjemahan materi ke Bahasa daerah
yang agak rumit.
- Solusi pemecahan masalah : Melakukan konsultasi teman kantor asli suku
Bajoe guna materi yang disajikan dapat dipahami seluruh masyarakat.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 83
Kegiatan 3 : Membuat Label Etiket Tepat Guna Sesuai SOP.
No. Tahapan Kegiatan Output/
Capaian Hasil
Keterkaitan dengan Nilai
Dasar ANEKA
1. Merancang konsep
etiket tepat guna
Print out etiket Akuntabilitas : Dalam
membuat label etiket tepat
guna sesuai SOP penulis telah
mencari sumber referensi
terpercaya dan dapat
dipertanggung jawabkan.
Nasionalisme : Dalam
membuat label etiket tepat
guna sesuai SOP penulis telah
meminta bantuan tenaga
kefarmasian lain untuk saling
diskusi dan kerja sama agar
menciptakan desain yang
informatif dan mudah
dipahami.
Etika Publik : Dalam
membuat label etiket tepat
guna sesuai SOP penulis telah
menerapkan nilai saling
menghargai, konsultasi, dan
kerja sama dengan pimpinan
sehingga diperoleh keputusan
terhadap rancangan yang akan
dibuat.
Komitmen Mutu : Dalam
membuat label etiket tepat
guna sesuai SOP penulis telah
berpegang pada standar yang
telah ditentukan tanpa
mengurangi atau menambah
informasi lainnya.
Antikorupsi : Dalam membuat
label etiket tepat guna sesuai
SOP penulis telah
membutuhkan kerja keras,
teliti, dan cermat demi
rampungnya konsep yang
penulis buat.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 84
2. Melakukan konsultasi
konsep etiket tepat
guna kepada Kepala
Puskesmas
Diperoleh saran
dan masukan dari
pihak terkait
Akuntabilitas : Dalam
melakukan konsultasi konsep
etiket tepat guna kepada
Kepala Puskesmas penulis
telah mencatat masukan, saran,
dan mendokumentasikan hasil
konsultasi tersebut. Hal
tersebut merupakan salah satu
bentuk tanggung jawab
penulis.
Nasionalisme : Dalam
melakukan konsultasi konsep
etiket tepat guna Kepala
Puskesmas penulis telah
menerapkan nilai menghargai
setiap saran dan masukan dari
pimpinan.
Etika Publik : Dalam
melakukan konsultasi konsep
etiket tepat guna kepada
Kepala Puskesmas penulis
telah menerapkan nilai sopan
santun yaitu mengetuk pintu
sebelum masuk, menggunakan
nada suara yang halus saat
berbicara, mendengar dengan
penuh perhatian sebagai bentuk
penghargaan kepada pimpinan,
agar maksud dan tujuan dapat
disampaikan dengan baik dan
pimpinan dapat memberikan
saran dan masukan.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 85
Komitmen Mutu : Dalam
melakukan konsultasi konsep
etiket tepat guna kepada
Kepala Puskesmas penulis
telah telah mempersiapkan hal-
hal yang akan dibahas sehingga
pertemuan berlangsung lebih
tepat sasaran, efektif, dan
efisien.
Antikorupsi : Dalam
melakukan konsultasi konsep
etiket tepat guna kepada
Kepala Puskesmas penulis
telah menerapkan sikap jujur.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 86
3. Menyusun
penyempurnaan etiket
tepat guna
Tersedianya
standar
baku etiket tepat
guna
Akuntabilitas : Dalam
menyusun penyempurnaan
etiket tepat guna penulis telah
mempertimbangan hasil
konsultasi yang telah dilakukan
bersama pimpinan sehingga
dapat disusun dengan baik dan
dapat dipertanggung
jawabkan.
Nasionalisme : Dalam
menyusun penyempurnaan
etiket tepat guna penulis telah
menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan
benar sehingga mudah
dipahami.
Etika Publik : Dalam
menyusun penyempurnaan
etiket tepat guna penulis telah
mengajak tenaga kefarmasian
lain untuk andil dalam kegiatan
ini. Hal ini merupakan salah
bentuk sikap peduli penulis.
Komitmen Mutu : Dalam
menyusun penyempurnaan
etiket tepat guna penulis telah
menerapkan nilai efektif dan
efisien hal ini ditunjukkan
dengan informasi yang
tercantum dalam etiket tepat
guna sangat detail dan
terperinci sehingga
memudahkan masyarakat
dalam menggunakan obat.
Antikorupsi : Dalam
menyusun penyempurnaan
etiket tepat guna penulis telah
mengaktualisasikan nilai
kejujuran dan kerja keras
sehingga hasil yang penulis
buat bermanfaat bagi
khalayak.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 87
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi : Salah satu Misi Puskesmas Tondasi
yaitu “Meningkatkan Kinerja dan Mutu Pelayanan Kesehatan”. Dengan
melakukan kegiatan pembuatan label etiket tepat guna sesuai SOP maka Pelayanan
Informasi Obat di Puskesmas akan menjadi maksimal dan berkualitas.
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi : Tata nilai Puskesmas Tondasi yaitu
“RESPONSIF” berarti cepat tanggap dalam masalah kesehatan dan melayani pasien
dengan rasa empati.
Analisis Dampak :
- Dampak positif : Membuat label etiket tepat guna sesuai SOP dengan benar,
professional, akuntabilitas, efektif dan efisien, keterbukaan merupakan salah satu
contoh perwujudan Manajemen ASN dalam upaya meningkatkan kompetensi
tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan lain yang diberi delegasi oleh Apoteker
dalam memberikan pelayanan terkait penggunaan obat. Adanya standar dalam
melakukan pemberian informasi obat akan berimbas pada kepuasan pasien dalam
menerima pelayanan kesehatan dari petugas Puskesmas Tondasi.
- Dampak negatif : Jika pelabelan etiket tepat guna tidak diterapkan secara baik
dan benar akan menyebabkan kurang tersampaikan informasi penggunaan obat
sehingga tidak ada peningkatan pemahaman tenaga kefarmasian dan tenaga
kesehatan lain yang diberi delegasi oleh Apoteker tentang pelayanan informasi
obat sesuai standar.
- Permasalahan yang dihadapi : Terdapat beberapa tenaga kefarmasian dan
tenaga kesehatan lain yang diberi delegasi oleh Apoteker yang tidak dapat
menerima pembaharuan pelabelan etiket.
- Solusi pemecahan masalah : Melakukan pendekatan personal melalui
komunikasi efektif.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 88
Kegiatan 4 : Membuat Leaflet Tentang Cara Penggunaan Obat Secara Baik dan Benar
Menggunakan 2 Bahasa.
No. Tahapan Kegiatan Output/
Capaian Hasil Keterkaitan dengan Nilai
Dasar ANEKA
1. Melakukan konsultasi
dengan Kepala
Puskesmas tentang
media yang akan
dibuat
Izin pelaksanaan
kegiatan dari pihak
terkait
Akuntabilitas : Dalam
melakukan konsultasi dengan
Kepala Puskesmas tentang
media yang akan dibuat penulis
telah menjelaskan uraian
kegiatan secara jelas dan
terperinci.
Nasionalisme : Dalam
melakukan konsultasi dengan
Kepala Puskesmas tentang
media yang akan dibuat penulis
telah menggunakan bahasa
yang baik dan benar.
Etika Publik : Dalam
melakukan konsultasi dengan
Kepala Puskesmas tentang
media yang akan dibuat penulis
telah mendengarkan segala
masukan dan arahan yang
diberikan.
Komitmen Mutu : Dalam
melakukan konsultasi dengan
Kepala Puskesmas tentang
media yang akan dibuat penulis
telah memilih ide-ide dan
masukan yang terbaharukan.
Antikorupsi : Dalam
melakukan konsultasi dengan
Kepala Puskesmas tentang
media yang akan dibuat penulis
telah menunjukkan sikap jujur
dan kerja keras.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 89
2. Menyusun materi
leaflet tentang
penggunaan obat
secara baik dan benar
menggunakan 2
bahasa
Print out materi
leaflet
Akuntabilitas : Dalam
menyusun materi leaflet
tentang penggunaan obat
secara baik dan benar dengan 2
bahasa penulis telah menyusun
materi lealfet tentang
penggunaan obat secara baik
dan benar dalam 2 Bahasa,
penulis mengambil materi dari
sumber yang terpercaya serta
menanyakan langsung pada
teman kantor asli suku Bajoe
pada saat membuat leaflet
dalam Bahasa daerah.
Dari hal tersebut penulis
mengaktualisasikan nilai
tanggung jawab.
Nasionalisme : Dalam
menyusun materi leaflet
tentang penggunaan obat
secara baik dan benar dengan 2
bahasa penulis telah
menunjukkan sikap peduli
penulis, agar informasi tentang
obat dapat diterima bukan
hanya kepada masyarakat yang
dapat menggunakan Bahasa
Indonesia tetapi juga pada
masyarakat yang menggunakan
Bahasa Daerah.
Etika Publik : Dalam
menyusun materi leaflet
tentang penggunaan obat
secara baik dan benar dengan 2
bahasa penulis telah
menunjukkan sikap santun
kepada teman kantor suku asli
Bajoe dalam mengartikan
leaflet dalam bahasa daerah.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 90
Komitmen Mutu : Dalam
menyusun materi leaflet
tentang penggunaan obat
secara baik dan benar dengan 2
bahasa penulis telah
menunjukkan bahwa kegiatan
pembuatan leaflet dengan 2
Bahasa ini merupakan pertama
kali dilakukan di Puskesmas
Tondasi, sehingga kegiatan ini
merupakan salah satu inovasi
yang penulis lakukan dalam
mengembangakan pelayanan
informasi obat di Puskesmas
Tondasi.
Antikorupsi : Dalam
menyusun materi leaflet
tentang penggunaan obat
secara baik dan benar dengan 2
bahasa penulis telah
mengaktualisasikan sikap
kerja keras dan teliti dalam
bekerja, dibuktikan dengan
melakukan konsultasi terlebih
dahulu kepada pimpinan dan
kepala unit pelayanan
Puskesmas Tondasi sebelum
leaflet diterbitkan.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 91
3. Mencetak leaflet Tersedianya leaflet Akuntabilitas : Dalam
mencetak leaflet penggunaan
obat penulis telah melakukan
konsultasi terlebih dahulu
kepada pimpinan dan kepala
unit pelayanan jika terdapat
informasi yang kurang jelas.
Nasionalisme : Dalam
mencetak leaflet penggunaan
obat penulis telah
mendiskusikan dengan
sejawat yang lebih
berkompeten mengenai isi
informasi.
Etika Publik : Dalam
mencetak leaflet penggunaan
obat penulis telah
mencantumkan informasi
yang benar tanpa mengurangi
ataupun menambah informasi
tersebut.
Komitmen Mutu : Dalam
mencetak leaflet penggunaan
obat penulis telah memilih
layout yang menarik sehingga
masyarakat tertarik untuk
membaca informasi tersebut.
Hal tersebut menunjukkan
sikap kreatif penulis, agar
leaflet yang dibuat dapat
menambah pengetahuan
masyarakat dalam
menggunakan obat.
Antikorupsi : Dalam
mencetak leaflet penggunaan
obat penulis telah
memanfaatkan waktu sebaik
mungkin.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 92
4. Memberikan leaflet
penggunaan obat pada
pasien
Tersampainya
informasi dari
leaflet
Akuntabilitas : Dalam
memberikan leaflet
penggunaan obat pada pasien
penulis telah memberikan
leaflet pada setiap pasien yang
berkunjung (kejelasan target).
Nasionalisme : Dalam
memberikan leaflet
penggunaan obat pada pasien
penulis telah memberikan
leaflet pada pasien saat
menerima obat (disiplin).
Etika Publik : Dalam
memberikan leaflet
penggunaan obat pada pasien
penulis telah menggunakan
bahasa yang sopan.
Komitmen Mutu : Dalam
memberikan leaflet
penggunaan obat pada pasien
penulis telah menjalankan
tugas dengan tepat dan cermat
(efisien).
Antikorupsi : Dalam
memberikan leaflet
penggunaan obat pada pasien
penulis telah memberikan
layanan pada setiap pasien
(adil).
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi : Salah satu Misi Puskesmas Tondasi
yaitu “Meningkatkan Kinerja dan Mutu Pelayanan Kesehatan”. Lewat pemberian
leaflet tentang pelayanan informasi obat 2 Bahasa diharapkan pasien lebih cerdas
menggunakan obat, informasi tersebut ditujukan kepada semua pasien yang dapat
berbahasa Indonesia dengan baik maupun yang hanya mengetahui bahasa daerah saja
masukan yang terbaharukan.
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi : Tata nilai Puskesmas Tondasi yaitu
“RESPONSIF” berarti cepat tanggap dalam masalah kesehatan dan melayani pasien
dengan rasa empati. Pemberian leaflet merupakan salah satu upaya untuk melakukan
inovatif dalam pelayanan Puskesmas.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 93
Analisis Dampak :
- Dampak positif : Pembuatan Penggunaan obat secara baik dan benar dengan
menggunakan media berupa lealfet dengan 2 Bahasa, Bahasa Indonesia dan
Bahasa Daerah Bajoe melibatkan kerjasama berbagai petugas baik dokter, tenaga
kefarmasian, tenaga kesehatan lain di Puskesmas. Tujuan kegiatan ini dilakukan
agar Apoteker selaku tenaga kefarmasian di Pelayanan Kesehatan ikut
mencanangkan program pemerintah tentang Masyarakat Cerdas dalam
menggunakan Obat, dengan memberikan informasi yang edukatif kepada
masyarakat yang bukan hanya menggunakan Bahasa Indonesia tetapi juga
menggunakan Bahasa Daerah, agar seluruh masyarakat yang berkunjung ke
Puskesmas Tondasi memperoleh informasi tersebut.
- Dampak negatif : Jika kegiatan ini tidak dilakukan, masyarakat akan kurang
mendapatkan informasi tentang obat yang akan mereka gunakan.
- Permasalahan yang dihadapi : Proses penerjemahan materi ke Bahasa daerah
yang agak rumit.
- Solusi pemecahan masalah : Melakukan konsultasi teman kantor asli suku
Bajoe guna materi yang disajikan dapat dipahami seluruh masyarakat.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 94
Kegiatan 5 : Mensosialisasikan RAKET dengan tenaga kefarmasian dan tenaga
kesehatan lain yang diberi delegasi oleh Apoteker.
No. Tahapan Kegiatan Output/
Capaian Hasil Keterkaitan dengan Nilai
Dasar ANEKA
1. Menyiapkan materi
dan baku standar
RAKET
Print out materi
dan baku standar
RAKET
Akuntabilitas : Dalam
menyiapkan materi dan baku
standar RAKET penulis telah
mencari sumber yang dapat
dipercaya dan dapat
dipertanggung jawabkan.
Nasionalisme : Dalam
menyiapkan materi dan baku
standar RAKET penulis telah
menerapkan nilai musyawarah
dalam pembuatan RAKET.
Etika Publik : Dalam
menyiapkan materi dan baku
standar RAKET penulis tidak
tidak mengintervensi tenaga
kesehatan yang lain. Hal ini
mencerminkan sikap sopan
santun.
Komitmen Mutu : Dalam
menyiapkan materi dan baku
standar RAKET penulis telah
berpegang pada SOP yang
telah disahkan oleh pimpinan.
Antikorupsi : Dalam
menyiapkan materi dan baku
standar RAKET penulis telah
bekerja keras, teliti dan
cermat demi rampungnya
kegiatan ini.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 95
2. Melakukan sosialisasi
materi dan baku
standar RAKET
Terlaksananya
kegiatan sosialisasi
RAKET
Akuntabilitas : Dalam
melakukan sosialisasi tentang
RAKET penulis telah
menerapkan nilai
kepemimpinan yang
dilakukan dengan penuh
ketegasan dan cakap sehingga
dalam penyampaian materi
memberikan antusias yang
tinggi bagi para peserta.
Nasionalisme : Dalam
melakukan sosialisasi tentang
RAKET penulis tidak
mengaktualisasikan nilai
diskriminatif yaitu dengan cara
tidak membeda-bedakan
suku atau agama peserta.
Etika Publik : Dalam
melakukan sosialisasi tentang
RAKET penulis telah
menjunjung tinggi etika luhur
dengan menyampaikan isi
materi secara sopan kepada
peserta.
Komitmen Mutu : Dalam
melakukan sosialisasi tentang
RAKET penulis telah
mengaktualisasikan sikap
teliti, cermat, dan sesuai
prosedur dalam memberikan
penjelasan. Penulis juga
menerapkan nilai efisiensi
dengan menyiapkan media
yang mudah dipahami peserta.
Antikorupsi : Dalam
melakukan sosialisasi tentang
RAKET penulis telah
menerapkan sikap mandiri
dengan memaparkan materi
dan tidak bergantung pada
orang lain.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 96
3. Menerapkan materi
dan baku standar
RAKET pada saat
pelayanan informasi
obat
Terlaksananya
pelayanan
informasi obat
menggunakan
RAKET
Akuntabilitas : Dalam
menerapkan RAKET pada saat
pelayanan informasi obat
penulis telah bertanggung
jawab atas semua kegiatan
pelayanan informasi obat yang
dilakukan tenaga farmasi di
lingkungan Puskesmas.
Nasionalisme : Dalam
menerapkan RAKET pada saat
pelayanan informasi obat
penulis tidak membeda-
bedakan pasien satu dan yang
lain dalam mendapatkan
informasi obat yang akan
mereka gunakan. Penulis juga
menggunakan bahasa daerah
jika terdapat pasien yang tidak
dapat menggunakan bahasa
Indonesia dengan baik.
Etika Publik : Dalam
menerapkan RAKET pada saat
pelayanan informasi obat
penulis telah bersikap sopan,
ramah, dan murah senyum
pada semua pasien.
Komitmen Mutu : Dalam
menerapkan RAKET pada saat
pelayanan informasi obat
penulis telah mengecek
kembali informasi penggunaan
obat pasien yang tertera pada
RAKET guna tidak terjadi
salah penggunaan obat oleh
pasien.
Antikorupsi : Dalam
menerapkan RAKET pada saat
pelayanan informasi obat
penulis telah bersikap jujur
dengan memberikan semua
informasi terkait obat yang
akan pasien gunakan.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 97
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi : Salah satu Misi Puskesmas Tondasi
yaitu “Meningkatkan Kinerja dan Mutu Pelayanan Kesehatan”. Dengan
melakukan kegiatan sosialisasi RAKET dengan tenaga kefarmasian dan tenaga
kesehatan lain yang diberi delegasi oleh Apoteker maka akan meningkatkan
kompetensi tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan lain yang diberi delegasi oleh
Apoteker dalam memberikan pelayanan informasi obat.
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi : Tata nilai Puskesmas Tondasi yaitu
“RESPONSIF” berarti cepat tanggap dalam masalah kesehatan dan melayani pasien
dengan rasa empati.
Analisis Dampak :
- Dampak positif : Salah satu prinsip pelayanan publik yang baik untuk
mewujudkan pelayanan prima adalah akuntabel. Akuntabel dalam pelayanan
publik diartikan sebagai semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus
dapat dipertanggung jawabkan secara terbuka. Pertanggung jawaban tersebut
tidak hanya bersifat formal kepada pimpinan tetapi yang lebih penting dapat
dipertanggung jawabkan secara terbuka oleh masyarakat luas. Adanya penerapan
RAKET di Puskesmas Tondasi menjadikan pelayanan kesehatan di Puskesmas
meningkat, informasi yang diberikan juga harus akurat agar tidak terjadi salah
kaprah oleh masyarakat yang menggunakan obat, sehingga Apoteker sebagai
salah satu tenaga kefarmasian bertanggung jawab penuh atas semua informasi
obat yang didapatkan oleh pasien Puskesmas Tondasi.
- Dampak negatif : Jika sosialisasi RAKET tidak dilakukan pada tenaga
kefarmasian dapat mengakibatkan kurang kompeten tenaga farmasi dalam
memberikan pelayanan obat kepada pasien.
- Permasalahan yang dihadapi : Adanya beberapa tenaga kefarmasian dan
tenaga kesehatan lain yang diberi delegasi oleh Apoteker yang berhalangan hadir
dikarenakan urusan di luar kantor.
- Solusi pemecahan masalah : Melakukan pendekatan personal kepada tenaga
kefarmasian dan tenaga kesehatan lain yang diberi delegasi oleh Apoteker yang
berhalangan hadir serta menjelaskan tentang RAKET yang akan diterapkan di
Puskesmas Tondasi.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 98
Kegiatan 6 : Mengevaluasi penerapan RAKET dalam pelayanan informasi obat.
No. Tahapan Kegiatan Output/
Capaian Hasil Keterkaitan dengan Nilai
Dasar ANEKA
1. Melakukan konsultasi
dengan Kepala
Puskesmas tentang
kuesioner kepuasan
pasien
Izin pelaksanaan
kegiatan dari pihak
terkait
Akuntabilitas : Dalam
melakukan konsultasi dengan
Kepala Puskesmas tentang
kuesioner kepuasan pasien
penulis akan menjelaskan
uraian kegiatan secara jelas dan
mewujudkan kepuasan pasien,
keluarga pasien dan
masyarakat melalui pelayanan
yang berkualitas. (integritas).
Nasionalisme : Dalam
melakukan konsultasi dengan
Kepala Puskesmas tentang
kuesioner kepuasan pasien
penulis akan menggunakan
bahasa yang baik dan benar
(saling menghargai).
Etika Publik : Dalam
melakukan konsultasi dengan
Kepala Puskesmas tentang
kuesioner kepuasan pasien
penulis akan mendengarkan
segala masukan dan arahan
yang diberikan (saling
menghargai).
Komitmen Mutu : Dalam
melakukan konsultasi dengan
Kepala Puskesmas tentang
kuesioner kepuasan pasien
penulis akan memilih ide-ide
dan terstandar dan terukur.
Antikorupsi : Dalam
melakukan konsultasi dengan
Kepala Puskesmas tentang
kuesioner kepuasan pasien
penulis akan menunjukkan
sikap jujur dan kerja keras.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 99
2. Membuat kuesioner
kepuasan pasien
Tersedianya
kuesioner
Akuntabilitas : Dalam
membuat kuesioner kepuasan
pasien penulis telah
menyelesaikan pekerjaan dan
tugas secara tuntas dan dengan
hasil terbaik serta mampu
mempertanggung jawabkan
(tanggung jawab).
Nasionalisme : Dalam
membuat kuesioner kepuasan
pasien penulis telah yang baik
dan benar (saling
menghargai).
Etika Publik : Dalam
membuat kuesioner kepuasan
pasien penulis telah
memberikan informasi secara
benar dan tidak menyesatkan
(transparansi).
Komitmen Mutu : Dalam
membuat kuesioner kepuasan
pasien penulis telah
menghasilkan sesuatu yang
baru dan bermanfaat (inovasi).
Antikorupsi :. Dalam
membuat kuesioner kepuasan
pasien penulis telah
menyelesaikan tepat waktu
(disiplin).
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 100
3. Melakukan evaluasi
penerapan RAKET
menggunakan
kuesioner kepuasan
pasien pada pasien
Kelengkapan
informasi RAKET
Akuntabilitas : Dalam
melakukan monitoring dan
evaluasi tentang penerapan
RAKET penulis telah
bertanggung jawab atas
semua informasi yang akan
diberikan kepada pasien.
Nasionalisme : Dalam
melakukan monitoring dan
evaluasi tentang penerapan
RAKET penulis telah
menggunakan bahasa yang
baik dan benar (saling
menghargai)
Etika Publik : Dalam
melakukan monitoring dan
evaluasi tentang penerapan
RAKET penulis telah bersikap
sopan dengan menggunakan
bahasa yang baik serta tutur
kata yang lembut kepada
tenaga kefarmasian dan tenaga
kesehatan lain yang diberi
delegasi oleh Apoteker dalam
memberikan arahan.
Komitmen Mutu : Dalam
melakukan monitoring dan
evaluasi tentang penerapan
RAKET penulis telah memilih
ide-ide dan terstandar dan
terukur selanjutnya.
Antikorupsi : Dalam
melakukan monitoring dan
evaluasi tentang penerapan
RAKET penulis telah
menunjukkan sikap jujur dan
kerja keras.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 101
4. Mengumpulkan data
kuesioner kepuasan
pasien
Data hasil
kuesioner
Akuntabilitas : Dalam
mengumpulkan data kuesioner
kepuasan pasien penulis telah
memberikan laporan kinerja
dengan memberikan bukti
nyata dari hasil dan proses
yang dilakukan (tanggung
jawab).
Nasionalisme : Dalam
mengumpulkan data kuesioner
kepuasan pasien penulis telah
menghormati hasil kuesioner
(saling menghormati).
Etika Publik : Dalam
mengumpulkan data kuesioner
kepuasan pasien penulis telah
melakukan kegiatan dengan
tidak menyalahgunakan
informasi untuk mencari
keuntungan pribadi atau
golongan (tranparansi).
Komitmen Mutu : Dalam
mengumpulkan data kuesioner
kepuasan pasien penulis telah
bekerja dengan komitmen bagi
kepuasan masyarakat dan
bekerja cepat dan tepat
(orientasi mutu).
Antikorupsi : Dalam
mengumpulkan data kuesioner
kepuasan pasien penulis telah
mensyukuri apapun hasil yang
dicapainya setelah melakukan
upaya maksimal (sederhana).
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 102
5. Menganalisa data
kuesioner kepuasan
pasien
Hasil analisa data
kuesioner
Akuntabilitas : Dalam
menganalisa data kuesioner
kepuasan pasien penulis telah
menyelesaikan pekerjaan dan
tugas secara tuntas dan dengan
hasil terbaik serta mampu
mempertanggung jawabkan
(Tanggung jawab).
Nasionalisme : Dalam
menganalisa data kuesioner
kepuasan pasien penulis telah
menggunakan bahasa Indonesi
Sesuai EYD (Profesional).
Etika Publik : Dalam
menganalisa data kuesioner
kepuasan pasien penulis telah
berlaku sopan dan jujur dalam
mengungkapkan hasil (Sopan).
Komitmen Mutu : Dalam
menganalisa data hasil
kuesioner kepuasan pasien
penulis telah memberikan hasil
yang dapat meningkatkan
perbaikan pelayanan informasi
obat (Cermat dan Disiplin
kerja).
Antikorupsi : Dalam
menganalisa data hasil
kuesioner penulis telah
melakukan proses kegiatan
sesuai jadwal (Adil dan tepat
waktu).
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 103
6. Membuat rencana
tindak lanjut (RTL)
Tersedianya RTL Akuntabilitas : Dalam
membuat rencana tindak lanjut
penulis telah menjelaskan
secara jelas dan mewujudkan
kepuasan pasien, keluarga
pasien dan masyarakat melalui
pelayanan yang berkualitas
(tanggung jawab, jujur dan
transparan).
Nasionalisme : Dalam
membuat rencana tindak lanjut
penulis telah menggunakan
bahasa yang baik dan benar
(saling menghargai)
Etika Publik : Dalam
membuat rencana tindak lanjut
penulis telah mendengarkan
segala masukan dan arahan
yang diberikan (saling
menghargai).
Komitmen Mutu : Dalam
membuat rencana tindak lanjut
penulis telah memilih ide-ide
dan terstandar dan terukur
selanjutnya.
Antikorupsi : Dalam membuat
rencana tindak lanjut penulis
telah menunjukkan sikap jujur
dan kerja keras.
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi : Salah satu Misi Puskesmas Tondasi
yaitu “Meningkatkan Kinerja dan Mutu Pelayanan Kesehatan”.
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi : Tata nilai Puskesmas Tondasi yaitu
“RESPONSIF” berarti cepat tanggap dalam masalah kesehatan dan melayani pasien
dengan rasa empati.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 104
Analisis Dampak :
- Dampak positif : Pelaksanaan evaluasi RAKET dalam pelayanan informasi obat
merupakan salah satu perwujudan Manajemen ASN asas efektif dan efisien,
profesionalitas, akuntabilitas. Evaluasi ini juga merupakan metode untuk
mengetahui keberhasilan dari kegiatan aktualisasi yang dilakukan tentang
sosialisasi dan pengenalan RAKET.
- Dampak negatif : Jika tidak dilakukan kegiatan evaluasi kegiatan penerapan
RAKET dalam pelayanan informasi obat maka tidak akan diketahui tingkat
pemahaman pasien tentang pelayanan informasi obat yang baik dan benar.
- Permasalahan yang dihadapi : Adanya pasien yang belum memahami
informasi obat secara menyeluruh dikarenakan waktu terbatas yang dimiliki oleh
pasien.
- Solusi pemecahan masalah : Meminta nomor telepon/handphone pasien agar
Apoteker dan/atau tenaga teknis kefarmasian lainnya dapat menjelaskan lebih
lanjut tentang informasi obat terhadap obat yang akan digunakan oleh pasien.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 105
B. Pelaksanaan Mentoring dan Coaching
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dengan menerapkan nilai-nilai dasar,
peran, dan kedudukan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam kegiatan Peningkatan
Pelayanan Informasi Obat (PIO) Melalui RAKET (RAmbu, etiKEt DAN leafleT)
di Puskesmas Tondasi Kabupaten Muna Barat, tidak terlepas dari pelaksanaan
mentoring dan coaching. Suksesnya pelaksanaan kegiatan aktualisasi selama off
campus didukung oleh peran dan serta Ibu Sitti Norma, S.Tr.Keb selaku mentor
yang meluangkan waktu dalam memantau jalannya tahapan yng dilakukan serta
kerjasama semua teman sejawat yang bertugas di Puskesmas Tondasi.
Dalam masa off campus peserta tidak hanya melakukan bimbingan dan
diskusi dengan mentor tetapi untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam
pelaksanaan dan penyusunan hasil kegiatan aktualisasi, peserta berdiskusi dengan
coach Bapak Drs. H. Abdul Rauf Silondae, M.Si melalui pesan whatsapp. Selama
off campus peserta melakukan 3 (tiga) kali proses diskusi tahapan dan penyusunan
laporan yang akan dilakukan sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai dan
mampu terselesaikan tepat pada waktunya. Proses ini diharapkan dapat lebih
memantapkan hasil evaluasi kegiatan aktualisasi yang telah disusun sehingga siap
untuk diujiankan.
C. Pelaksanaan Habituasi
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dengan menerapkan nilai-nilai dasar,
peran, dan kedudukan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam kegiatan Peningkatan
Pelayanan Informasi Obat (PIO) Melalui RAKET (RAmbu, etiKEt DAN leafleT)
di Puskesmas Tondasi Kabupaten Muna Barat, tidak terlepas dari kegiatan
habituasi yang dilakukan oleh penulis. Implementasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil
Negara (ASN) dalam bentuk Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Antikorupsi (ANEKA) yang terkandung dalam kegiatan perlu dilakukan
habituasi atau pembiasaan dari beberapa tahapan untuk mencapai tujuan yang
diharapkan.
Nilai dasar akuntabilitas memiliki nilai tanggung jawab tergambar pada
seluruh kegiatan yang telah disusun dan nilai kepemimpinan tergambar pada
kegiatan 2, 4 dan 5. Nilai dasar nasionalisme memiliki nilai menghargai yang
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 106
tergambar pada kegiatan 1, 3, 5 dan 6, nilai tidak membeda-bedakan tergambar
pada kegiatan 1, 5 dan 6, nilai musyawarah tergambar dalam kegiatan 1, 2 dan 5
serta nilai menggunakan bahasa yang baik tergambar pada kegiatan 2, 3 dan 5.
Nilai dasar etika publik memiliki nilai sopan yang tergambar pada semua kegiatan,
serta nilai menghargai yang tergambar pada kegiatan 1, 2, 3, 5 dan 6. Nilai dasar
komitmen mutu memiliki nilai inovasi yang tergambar pada semua kegiatan, nilai
efektif dan efisien yang tergambar pada kegiatan 1 dan 3, serta nilai tepat sasaran
yang tergambar pada kegiatan 1, 2, 5 dan 6. Nilai dasar antikorupsi memiliki nilai
kerja keras dan jujur yang tergambar pada semua kegiatan, nilai teliti yang terdapat
pada 2, 3, 4 dan 5 serta nilai tepat waktu terdapat pada kegiatan 2, 4 dan 6. Untuk
lebih jelas dapat dilihat pada lampiran tabel matriks habituasi.
D. Analisis Ketercapaian Tujuan/Pemecahan Isu
Dengan telah dilaksanakannya kegiatan aktualisasi dengan menerapkan
nilai-nilai dasar ANEKA, peran dan kedudukan sebagai Aparatur Sipil Negara
(ASN) dalam “Peningkatan Pelayanan Informasi Obat (PIO) Melalui RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di Puskesmas Tondasi Kabupaten Muna
Barat”, maka tujuan pada BAB I telah berhasil dicapai. Hal ini dapat dilihat dari
terlaksananya setiap tahapan kegiatan walaupun terdapat beberapa kendala yang
terjadi tetapi mampu terselesaikan dengan baik. Peningkatan Pelayanan Informasi
Obat menjadi lebih efektif dan efisien setelah disusun Standar Operasional
Prosedur (SOP) tentang pelabelan dan pemberian informasi obat, dibuat pamflet
tentang rambu-rambu penggunaan obat menggunakan 2 bahasa, label etiket tepat
guna dan leaflet tentang cara penggunaan obat secara baik dan benar menggunakan
2 bahasa serta dilakukan sosialisasi RAKET dengan tenaga kefarmasian dan tenaga
kesehatan lain yang diberi delegasi oleh Apoteker serta dievaluasi penerapan
RAKET menggunakan kuesioner kepuasan pasien. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada Tabel 12 di bawah ini.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 107
Tabel 12. Hasil Analisa Sebelum dan Sesudah Aktualisasi
No. Kegiatan
Pemecahan Isu
Sebelum
Aktualisasi
Sesudah
Aktualisasi
Keterangan
1. Penyusunan Standar
Operasional Prosedur
(SOP) tentang
pelabelan dan
pemberian informasi
obat
Belum Ada Ada Terlaksana
2. Pembuatan pamflet
tentang rambu-rambu
penggunaan obat
menggunakan 2
bahasa
Belum Ada Ada Terlaksana
3. Pembuatan leaflet
tentang cara
penggunaan obat
secara baik dan benar
menggunakan 2
bahasa
Belum Ada Ada Terlaksana
4. Sosialisasi RAKET Belum
Terlaksana
Terlaksana Terlaksana
5. Evaluasi penerapan
RAKET
menggunakan
kuesioner kepuasan
pasien.
Belum
Terlaksana
Terlaksana Terlaksana
E. Kunci Sukses Pelaksanaan Habituasi
Kunci sukses dalam pelaksanaan aktualisasi “Peningkatan Pelayanan
Informasi Obat (PIO) Melalui RAKET (RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di
Puskesmas Tondasi Kabupaten Muna Barat”, yaitu :
a. Adanya konsultasi yang baik deng an pimpinan sehingga mendapatkan
dukungan dalam pelaksanaan kegiatan yang telah dirancang sebelumnya;
b. Perlunya kematangan ide dan pemahaman dalam kegiatan yang dirancang
sehingga keraguan dari sejawat terkait SOP pelabelan tidak terjadi;
c. Adanya kerja sama dengan rekan kerja sehingga dapat membantu dalam
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 108
pelaksanaan kegiatan menjadi lebih efektif dan efisien; dan
d. Tersedianya sarana dan prasarana keperluan kegiatan yang dilakukan.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 109
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kunci dari hasil pelaksanaan seluruh kegiatan aktualisasi “Peningkatan Pelayanan
Informasi Obat (PIO) Melalui RAKET (RAmbu, etiKEt dan leafleT) di Puskesmas
Tondasi Kabupaten Muna Barat” dengan menerapakan nilai-nilai dasar ASN berupa
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komintmen Mutu dan Antikorupsi
(ANEKA), maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Tercapainya pelaksanaan kegiatan aktualisasi dari 6 kegiatan dan 24 tahapan
kegiatan.
2. Tingkat keberhasilan dari kegiatan aktualisasi ini adalah adanya peningkatan
pelayanan informasi obat terhadap pasien. Dimana sebelum kegiatan aktualisasi
dilakukan, pasien merasa cukup puas terhadap pelayanan informasi obat yang
diberikan oleh Apoteker namun setelah kegiatan aktualisasi dilakukan melalui
kegiatan inovasi RAKET, pasien merasa sangat puas dengan pelayanan
informasi obat yang diberikan oleh Apoteker di Ruang Farmasi Puskesmas
Tondasi.
B. Saran
Dengan adanya peningkatan pelayanan informasi obat melalui kegiatan inovasi
RAKET (RAmbu, etiKEt dan leaflet), tentunya Puskesmas Tondasi tidak hanya sekedar
dipahami tetapi dilaksanakan dalam pekerjaan sehari-hari dan diharapkan menjadi
habituasi/kebiasaan kerja dan menjadi teladan bagi puskesmas yang lain, sehingga
terbentuk ASN yang mempunyai Knowledge (pengetahuan), Skill (terampil), dan
Attitude (karakter) sebagai pelayan publik.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 110
C. Rencana Tindak Lanjut
Setelah pelaksanaan aktualisasi, rencana tindak lanjut yang akan dilakukan yaitu
mempertahankan dan meningkatkan penerapan nilai-nilai ANEKA yang telah
berlangsung selama habituasi/kebiasaan kerja dan menularkan kepada rekan-rekan kerja
pada satuan kerja. Selain itu, kegiatan dalam rangka perbaikan peningkatan pelayanan
informasi obat akan dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala sehingga mutu
pelayanan farmasi dapat tetap terus meningkat.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 111
DAFTAR PUSTAKA
Fatimah, Elly, dan Erna I. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen
Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Harianto H., Khasanah N., Supardi S., Harianto H., Khasanah N. and Supardi S. 2005.
Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Resep Di Apotek Kopkar Rumah Sakit
Budhi Asih Jakarta. Pharmaceutical Sciences and Research, 2 (1),12–21.Terdapat
di: http://psr.ui.ac.id/index.php/journal/article/view/3380.
Kumorotomo, Wahyudi, dkk. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Etika Publik.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Kusumasari, Bevaola, dkk. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Akuntabilitas.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Latief, Yudi, dkk. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Nasionalisme. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
Purwanto dan Erwan A. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan Publik.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Peraturan MENPAN-RB No 07 Tahun 2008 tentang Jabatan Fungsional Apoteker dan
Angka Kreditnya.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.
Susi N., Syahrida D., dan Aliyah S. 2018. Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap
Pelayanan Kefarmasian di RSUD Dr. Murjani Sampit. Palangkaraya: e-ISSN
2621-4814.
Suwarno, Yogi, dan Tri A. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Whole of
Government. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Tim Penulis KPK. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Anti Korupsi. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Utomo, Tri W, dkk. 2016. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Aktualisasi. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
Yuniarsih, Tjutju, dan Taufiq. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Komitmen
Mutu. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 112
LAMPIRAN
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 113
KEGIATAN 1
“MENYUSUN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TENTANG
PELABELAN DAN PEMBERIAN INFORMASI OBAT”
Gambar 4. Melakukan Konsultasi dengan Kepala Puskesmas selaku Mentor
Gambar 5. Menyusun Rancangan SOP
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 114
Gambar 6. Mengusulkan Rancangan SOP dengan Mentor
Gambar 7. Menyusun Penyempurnaan SOP
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 115
Gambar 8. Draft SOP Pelabelan dan Pemberian Informasi Obat
Gambar 9. SOP Pelabelan dan Pemberian Informasi Obat yang Telah Disahkan
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 116
KEGIATAN 2
“MEMBUAT PAMFLET TERKAIT RAMBU-RAMBU PENGGUNAAN OBAT
MENGGUNAKAN 2 BAHASA”
Gambar 10. Melakukan Konsultasi dengan Mentor
Gambar 11. Menyusun Materi Pamflet
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 117
Gambar 12. Mencetak Pamflet
Gambar 13. Memajang Pamflet di Depan Ruang Farmasi
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 118
Gambar 14. Pamflet tentang Penggunaan
Obat Secara Baik dan Benar
Menggunakan Bahasa
Indonesia
Gambar 15. Pamflet tentang Penggunaan
Obat Secara Baik dan Benar
Menggunakan Bahasa Bajoe
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 119
KEGIATAN 3
“MEMBUAT LABEL ETIKET TEPAT GUNA SESUAI SOP”
Gambar 16. Merancang Konsep Etiket Tepat Guna
Gambar 17. Melakukan Konsultasi dengan Mentor
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 120
Gambar 18. Menyusun Penyempurnaan Etiket
Gambar 19. Baku Standar Etiket Pemakaian
Obat Dalam Gambar 20. Baku Standar Etiket Pemakaian
Obat Luar
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 121
KEGIATAN 4
“MEMBUAT LEAFLET TERKAIT CARA PENGGUNAAN OBAT SECARA
BAIK DAN BENAR MENGGUNAKAN 2 BAHASA”
Gambar 21. Melakukan Konsultasi dengan Mentor
Gambar 22. Menyusun Materi Leaflet
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 122
Gambar 23. Mencetak Leaflet
Gambar 24. Memberikan Leaflet pada Pasien
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 123
Gambar 25. Leaflet Terkait Cara Penggunaan Obat Secara Baik dan Benar Menggunakan
Bahasa Indonesia
Gambar 26. Leaflet Terkait Cara Penggunaan Obat Secara Baik dan Benar Menggunakan
Bahasa Bajoe
KEGIATAN 5
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 124
“MENSOSIALISASIKAN RAKET KEPADA TENAGA KEFARMASIAN DAN
TENAGA KESEHATAN LAIN YANG DIBERI DELEGASI OLEH APOTEKER
Gambar 27. Menyiapkan Materi dan Baku Standar RAKET
Gambar 28. Melakukan Sosialisasi
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 125
(a)
(b)
Gambar 29. Menerapkan Materi dan Baku Standar RAKET pada Saat Pelayanan Informasi
Obat (a) dan (b).
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 126
Gambar 30. Daftar Hadir Sosialisasi
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 127
KEGIATAN 6
“MENGEVALUASI PENERAPAN RAKET DALAM PELAYANAN INFORMASI
OBAT”
Gambar 31. Melakukan Konsultasi dengan Mentor
Gambar 32. Membuat Kuesioner Kepuasan Pasien
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 128
Gambar 33. Melakukan Evaluasi Menggunakan Kuesioner
Gambar 34. Mengumpulkan Data Kuesioner
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 129
Gambar 35. Menganalisa Data Kuesioner
Gambar 36. Membuat Rencana Tindak Lanjut
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 130
Gambar 37. Kuesioner Kepuasan Pasien
Gambar 38. Analisis Data
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET
(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 131
Gambar 39. Rencana Tindak Lanjut
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET (RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 132
Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Tabel 13. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
No Kegiatan Tahapan
Kegiatan
Waktu Pelaksanaan
Bulan November 2020
Tanggal- 06 07 09 10 11 12 13 14 16 17 18 19 20 21 23 24 25 26 27 28 30
1 Penyusunan SOP
tentang Pelabelan
dan Pemberian
Informasi Obat
1. Melakukan
konsultasi
dengan mentor
2. Menyusun
rancangan SOP
pelabelan dan
pemberian
informasi obat
3. Mengusulkan
rancangan SOP
pelabelan dan
pemberian
informasi obat
pada Kepala
Puskesmas
4. Menyusun
penyempurnaan
SOP pelabelan
dan pemberian
informasi obat
Nama Peserta : Wa Ode Hastriani Fitrih, S.Farm., Apt.
Unit Kerja : Puskesmas Tondasi
Waktu : 06 November – 30 November 2020
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET (RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 133
2 Pembuatan pamflet
terkait rambu-rambu
penggunaan obat
menggunakan 2
Bahasa
1. Berkonsultasi
dengan Kepala
Puskesmas
tentang media
yang akan
dibuat
2. Menyusun
materi pamflet
tentang
penggunaan
obat secara baik
dan benar
menggunakan 2
Bahasa
3. Mencetak
pamflet
penggunaan
obat
4. Memajang
pamflet di
depan ruang
farmasi
3 Pembuatan label
etiket tepat guna
sesuai SOP
1. Melakukan
konsultasi
konsep etiket
tepat guna
kepada Kepala
Puskesmas
2. Merancang
konsep etiket
tepat guna
3. Menyusun
penyempurnaan
etiket tepat
guna
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET (RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 134
4 Pembuatan leaflet
terkait cara
penggunaan obat
secara baik dan
benar menggunakan
2 Bahasa
1. Berkonsultasi
dengan Kepala
Puskesmas
tentang media
yang akan
dibuat
2. Menyusun
materi leaflet
tentang
penggunaan
obat secara baik
dan benar
menggunakan 2
Bahasa
3. Mencetak
leaflet
4. Memberikan
leaflet
penggunaan
obat pada
pasien
5. Sosialisasi RAKET
kepada tenaga
kefarmasian dan
tenaga kesehatan
lain yang diberi
delegasi oleh
Apoteker
1. Menyiapkan
materi dan baku
standar RAKET
2. Melakukan
sosialisasi
materi dan baku
standar RAKET
3. Menerapkan
materi dan baku
standar RAKET
pada saat
pelayanan
informasi obat
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET (RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 135
6. Evaluasi penerapan
RAKET dalam
pelayanan informasi
obat
1. Berkonsultasi
dengan Kepala
Puskesmas
tentang
kuesioner
kepuasan pasien
2. Membuat
kuesioner
kepuasan pasien
3. Melakukan
evaluasi
penerapan
RAKET
menggunkaan
kuesioner
kepuasan pasien
pada pasien
4. Mengumpulkan
data kuesioner
kepuasan pasien
5. Menganalisa
data kuesioner
kepuasan pasien
6. Membuat
rencana tindak
lanjut (RTL)
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET (RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 136
MATRIKS HABITUASI
Tabel 14. Matriks Habituasi
Nilai Dasar Indikator Nilai Kegiatan
1
Kegiatan
2
Kegiatan
3
Kegiatan
4
Kegiatan
5
Kegiatan
6
Total
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4 5 6
Akuntabilitas Tanggung
jawab
18
Kerjasama 3
Kepemimpinan 3
Nasionalisme Diskusi 2
Peduli 2
Menggunakan
Bahasa yang
Baik
3
Kerjasama 1
Tidak
Membeda-
bedakan
4
Cinta Tanah Air 1
Musyawarah 3
Menghargai 8
Koordinasi 2
Etika Publik Komunikasi 7
Taat Perintah 1
Sopan 11
Saling
Menghargai
4
Peduli 1
Ramah 2
Murah Senyum 1
Jujur 3
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET (RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 137
Komitmen
Mutu
Kreatif 2
Inovasi 11
Tepat Sasaran 4
Sesuai Prosedur 3
Efektif 5
Efisien 5
Mutu 3
Antikorupsi Peduli 1
Sesuai Standar 2
Tepat Sasaran 1
Kerjasama 0
Kerja Keras 11
Jujur 11
Teliti 4
Mandiri 2
Tepat Waktu 4
PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET (RAmbu,
etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI
KABUPATEN MUNA BARAT
W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 138
Gambar 40. Surat Persetujuan Pelaksanaan Aktualisasi