PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO ...

142
LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS JUDUL : “PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET (RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI KABUPATEN MUNA BARAT” OLEH : WA ODE HASTRIANI FITRIH, S. Farm., Apt. NIP. 19930325 201903 2 020 PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL (CPNS) GOLONGAN III ANGKATAN LXXIX TAHUN 2020 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA KENDARI 2020

Transcript of PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO ...

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

JUDUL :

“PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI

RAKET (RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT”

OLEH :

WA ODE HASTRIANI FITRIH, S. Farm., Apt.

NIP. 19930325 201903 2 020

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL (CPNS)

GOLONGAN III ANGKATAN LXXIX TAHUN 2020

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PROVINSI SULAWESI TENGGARA

KENDARI

2020

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page i

HALAMAN PERSETUJUAN

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

NAMA PESERTA : WA ODE HASTRIANI FITRIH, S. Farm., Apt.

NIP : 19930325 201903 2 020

JABATAN : APOTEKER AHLI PERTAMA

UNIT KERJA : PUSKESMAS TONDASI

JUDUL LAPORAN HASIL

“PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT”

Disetujui untuk diseminarkan pada Seminar Aktualisasi/Evaluasi

Pelaksanaan Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)

Golongan III Angkatan LXXIX Kelompok A Tahun 2020 pada:

Hari/tanggal : Jumat, 04 Desember 2020

Pukul : 08.00 sampai selesai

Tempat : Hotel Srikandi Kendari

Kendari, 04 Desember 2020

Coach,

Drs. H. ABDUL RAJAB RAUF SILONDAE, M.Si

NIP. 19621229 198903 1 014

Mentor,

SITTI NORMA, S.Tr,Keb

NIP. 19741231 200703 2 046

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page ii

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

NAMA PESERTA : WA ODE HASTRIANI FITRIH, S. Farm., Apt.

NIP : 19930325 201903 2 020

JABATAN : APOTEKER AHLI PERTAMA

UNIT KERJA : PUSKESMAS TONDASI

JUDUL LAPORAN HASIL

“PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT”

Telah diperbaiki sesuai dengan saran dan masukkan : Penguji, Coach dan

Mentor pada Seminar Aktualisasi / Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi

Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan III Angkatan

LXXIX Kelompok A Tahun 2020.

Kendari, 04 Desember 2020

Coach,

Drs. H. ABDUL RAJAB RAUF SILONDAE, M.Si

NIP. 19621229 198903 1 014

Mentor,

SITTI NORMA, S.Tr,Keb

NIP. 19741231 200703 2 046

Penguji,

Dr. Ir. I GEDE PANCA, M.Pd

NIP. 19651230 199002 1 001

MENGETAHUI:

KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PROVINSI SULAWESI TENGGARA,

SYAHRUDDIN NURDIN, SE.

Pembina Utama Madya, Gol. IV/c

NIP. 19660621 199012 1 001

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 1

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan segenap kekuatan, kesehatan, keteguhan dan kesabaran serta semua

nikmat tak terhingga, sehingga penulisan laporan hasil aktualisasi Nilai-Nilai

Dasar Aparatur Sipil Negara yang berjudul “Peningkatan Pelayanan Informasi

Obat (PIO) Melalui RAKET (RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di Puskesmas

Tondasi Kabupaten Muna Barat” sebagai syarat Latsar CPNS Golongan III

Angkatan LXXIX Lingkup Pemerintah Kabupaten Muna Barat Tahun 2020

terselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan hasil aktualisasi ini

masih banyak terdapat kesalahan dan kekeliruan yang disebabkan keterbatasan

penulis baik dari aspek pengetahuan, tenaga maupun materi. Oleh karena itu,

saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan dari semua pihak

demi kesempurnaan laporan hasil aktualisasi ini. Ucapan terima kasih penulis

yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Allah SWT yang telah menciptakan dan menuntun penulis hingga dapat

menyelesaikan Laporan Hasil Aktualisasi ini;

2. Bapak Drs. Achmad Lamani, M.PD selaku Pj. Bupati Muna Barat yang telah

memberikan kami kesempatan mengikuti Latsar Tahun 2020.

3. Bapak Syahruddin Nurdin, SE selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber

Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah memberikan fasilitas

dan arahan selama kegiatan berlangsung;

4. Bapak dan Ibu penulis yang selalu memberi dorongan semangat dan doanya;

5. Bapak Drs. H. Abdul Rajab Rauf Silondae, M.Si selaku coach serta Ibu Sitti

Norma, S.Tr,Keb selaku Mentor yang senantiasa membimbing dalam

penyusunan Laporan Hasil Aktualisasi ini;

6. Segenap panitia penyelenggara, fasilitator dan pelatih yang telah

memfasilitasi kami dalam penyelenggaraan Latihan Dasar CPNS ini; serta

7. Teman-teman peserta Latihan Dasar CPNS dan segala pihak yang telah

membantu dalam proses penyelesaian laporan hasil aktualisasi ini.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 2

8. Teman-teman kelompok 3 kelas A yaitu Kak Ajha, Kurniawan, Ucok, Kak

Wia, Ega, Fitrah, Ratna dan Kak Isja yang selalu semangat dan selalu

mendukung dalam mengerjakan tugas-tugas kelompok bersama.

Laporan hasil aktualisasi ini akan menyajikan kegiatan penulis sebagai

Apoteker Ahli Pertama di Puskesmas Tondasi Kecamatan Tiworo Utara

Kabupaten Muna Barat. Kegiatan yang dilakukan adalah kegiatan dalam rangka

memegang teguh nilai-nilai dasar PNS dan peran serta kedudukan PNS dalam

NKRI dan kesadaran akan fungsi dan tugas jabatan sesuai amanat Undang-

undang. Nilai-nilai dasar yang akan dihabituasikan dalam kegiatan aktualisasi

yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti

Korupsi (ANEKA). Selain itu peserta menerapkan prinsip Manajemen ASN,

Pelayanan Publik dan Whole of Government dalam kegiatan-kegiatan yang

dilaksanakan.

Dengan segala kerendahan hati penulis persembahkan laporan hasil ini

kepada segenap pembaca. Mudah-mudahan laporan hasil ini dapat memberikan

manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang

Pelayanan Kesehatan. Amin.

Kendari, Desember 2020

Wa Ode Hastriani Fitrih, S.Farm., Apt.

NIP. 19930325 201903 2 020

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 3

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... 1

DAFTAR ISI .......................................................................................................... 3

DAFTAR TABEL ................................................................................................. 5

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. 6

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 8

A. Latar Belakang ............................................................................................... 8

B. Tujuan .......................................................................................................... 10

C. Manfaat ........................................................................................................ 10

D. Ruang Lingkup ............................................................................................ 11

BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS TONDASI, KONSEPSI NILAI

DASAR ASN, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN SERTA

PENETAPAN ISU ................................................................................... 12

A. Gambaran Umum Puskesmas Tondasi ........................................................ 12

1. Dasar Hukum .......................................................................................... 12

2. Geografis Puskesmas .............................................................................. 12

3. Visi, Misi, Nilai dan Motto Puskesmas .................................................. 13

4. Tugas dan Fungsi Puskesmas Tondasi dan Tugas Pokok Apoteker ....... 14

5. Struktur Organisasi Puskesmas ............................................................... 17

6. Data Pendukung Isu yang Diangkat ........................................................ 18

B. Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) .......................................... 19

1. Akuntabilitas ........................................................................................... 20

2. Nasionalisme ........................................................................................... 21

3. Etika Publik ............................................................................................. 22

4. Komitmen Mutu ...................................................................................... 23

5. Anti Korupsi............................................................................................ 23

3) Kedudukan dan Peran ASN ......................................................................... 25

1. Manajemen ASN ..................................................................................... 25

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 4

2. Pelayanan Publik ..................................................................................... 26

3. Whole of Government (WoG) ................................................................. 28

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI ......................................................... 30

A. Identifikasi Isu ............................................................................................. 30

B. Penetapan Isu ............................................................................................... 31

C. Analisis Dampak Isu .................................................................................... 33

D. Analisis Faktor Penyebab ............................................................................ 33

E. Kegiatan Kreatif/Terpilih sebagai Pemecahan Isu ...................................... 34

F. Kegiatan dan Tahapan untuk Memecahkan Isu ........................................... 35

BAB IV HASIL PELAKSANAAN AKTUALISASI ........................................ 67

A. Hasil Pelaksanaan Aktualisasi ..................................................................... 67

B. Pelaksanaan Mentoring dan Coaching ...................................................... 105

C. Pelaksanaan Habituasi ............................................................................... 105

D. Analisis Ketercapaian Tujuan/Pemecahan Isu........................................... 106

E. Kunci Sukses Pelaksanaan Habituasi ........................................................ 107

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 109

A. Kesimpulan ................................................................................................ 109

B. Saran .......................................................................................................... 109

C. Rencana Tindak Lanjut .............................................................................. 110

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 111

LAMPIRAN ....................................................................................................... 112

BUKTI FISIK .................................................................................................... 139

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 5

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah Pegawai Puskesmas Tondasi…...……............................................ 18

Tabel 2. Data Sarana Kesehatan Puskesmas…...………........................................... 18

Tabel 3. Indikator Nilai-nilai Akuntabilitas…………...………………………....... 20

Tabel 4. Indikator Nilai-nilai Nasionalisme........................................................... 21

Tabel 5. Indikator Nilai-nilai Etika Publik............................................................ 22

Tabel 6. Indikator Nilai-nilai Komitmen Mutu..................................................... 23

Tabel 7. Indikator Nilai-nilai Antikorupsi............................................................. 23

Tabel 8. Identifikasi Isu Berdasarkan Tugas dan Fungsi.......................................30

Tabel 9. Analisis Tapisan Isu Metode USG......................................................... 32

Tabel 10. Kegiatan Terpilih Sebagai Pemecahan Isu............................................ 34

Tabel 11. Hasil Pelaksanaan Aktualisasi…………………........................................67

Tabel 12. Hasil Analisa Sebelum dan Sesudah Aktualisasi………..………..…...107

Tabel 13. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan..............................................................132

Tabel 14. Matriks Habituasi………………………...............................................136

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 6

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peta Wilayah Kecamatan Tiworo Utara……...........................................13

Gambar 2. Struktur Organisasi Puskesmas Tondasi……..........................................17

Gambar 3. Diagram Mind Mapping Faktor Penyebab Masalah .............................34

Gambar 4. Melakukan Konsultasi dengan Kepala Puskesmas selaku Mentor....113

Gambar 5. Menyusun Rancangan SOP…………………….……………………....113

Gambar 6. Mengusulkan Rancangan SOP dengan Mentor...........................................114

Gambar 7. Menyusun Penyempurnaan SOP.................................................................114

Gambar 8. Draft SOP Pelabelan dan Pemberian Informasi Obat…………………......115

Gambar 9. SOP Pelabelan dan Pemberian Informasi Obat yang Telah Disahkan.........115

Gambar 10. Melakukan Konsultasi dengan Mentor………….………………….........116

Gambar 11. Menyusun Materi Pamflet.........................................................................116

Gambar 12. Mencetak Pamflet......................................................................................117

Gambar 13. Memajang Pamflet di Depan Ruang Farmasi…………………………....117

Gambar 14. Pamflet tentang Penggunaan Obat Secara Baik dan Benar Menggunakan

Bahasa Indonesia...................................................................................................118

Gambar 15. Pamflet tentang Penggunaan Obat Secara Baik dan Benar Menggunakan

Bahasa Bajoe.........................................................................................................118

Gambar 16. Merancang Konsep Etiket Tepat Guna.....................................................119

Gambar 17. Melakukan Konsultasi dengan Mentor.....................................................119

Gambar 18. Menyusun Penyempurnaan Etiket............................................................120

Gambar 19. Baku Standar Etiket Pemakaian Obat Dalam…………………………....120

Gambar 20. Baku Standar Etiket Pemakaian Obat Luar……………...……………....120

Gambar 21. Melakukan Konsultasi dengan Mentor.....................................................121

Gambar 22. Menyusun Materi Leaflet……………………..………………………....121

Gambar 23. Mencetak Leaflet……………………………………………...... ……....122

Gambar 24. Memberikan Leaflet pada Pasien..............................................................122

Gambar 25. Leaflet Terkait Cara Penggunaan Obat Secara Baik dan Benar

Menggunakan Bahasa Indonesia…………………………………………………....123

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 7

Gambar 26. Leaflet Terkait Cara Penggunaan Obat Secara Baik dan Benar

Menggunakan Bahasa Bajoe……………...………………………………………....123

Gambar 27. Menyiapkan Materi dan Baku Standar RAKET..................................... .124

Gambar 28. Melakukan Sosialisasi...............................................................................124

Gambar 29. Menerapkan Materi dan Baku Standar RAKET pada Saat Pelayanan

Informasi...............................................................................................................125

Gambar 30. Daftar Hadir Sosialisasi.........................................................................126

Gambar 31. Melakukan Konsultasi dengan Mentor.....................................................127

Gambar 32. Membuat Kuesioner Kepuasan Pasien......................................................127

Gambar 33. Melakukan Evaluasi Menggunakan Kuesioner........................................128

Gambar 34. Mengumpulkan Data Kuesioner...............................................................128

Gambar 35. Menganalisa Data Kuesioner....................................................................129

Gambar 36. Membuat Rencana Tindak Lanjut.............................................................129

Gambar 37. Kuesioner Kepuasan Pasien......................................................................130

Gambar 38. Analisis Data.............................................................................................130

Gambar 39. Rencana Tindak Lanjut..............................................................................131

Gambar 40. Surat Persetujuan Pelaksanaan Aktualisasi...............................................138

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) menurut UU RI Nomor 5 Tahun 2014 adalah

profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintahan dengan perjanjian

kerja yang bekerja pada instansi pemerintahan. Aparatur sipil negara (ASN) yang

memiliki integritas, professional, netral dan bebas dari praktek Kolusi, Korupsi,

dan Nepotisme. Pegawai Negeri Sipil (PNS) memiliki peranan yang menentukan

dalam mengelola prakondisi dan sumber daya pembangunan yang ada sehingga

dapat mempercepat peningkatan daya saing bangsa. Salah satu fungsi pegawai

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah sebagai pelayan publik. Fungsi tersebut

meliputi banyak hal dalam berbagai ruang lingkup kehidupan, seperti pelayanan

administrasi negara, bidang pendidikan, sosial, kesehatan, dan lain sebagainya.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

(ASN) pada Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4), mengamanatkan Instansi/Pemerintah

untuk wajib memberikan Pelatihan dan Pendidikan Terintegrasi bagi Calon

Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama 1 (satu) tahun masa percobaan, dengan

mengedepankan penguatan nilai-nilai dan pembangunan karakter dalam

mencetak PNS. Diklat terintegrasi dimaksudkan untuk membangun integritas

moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter

kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat

profesionalisme serta kompetensi bidang. Sehingga diperlukan sebuah

penyelenggaraan Pelatihan yang Inovatif dan Terintegrasi, yaitu penyelenggaraan

Pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal dan non-klasikal di tempat

Pelatihan dan ditempat kerja agar peserta mampu menginternalisasikan,

menerapkan dan mengaktualisasikan, serta membuatnya menjadi suatu kebiasaan

(habituasi) yang positif, dan merasakan manfaatnya, sehingga diharapkan akan

memiliki karakter PNS yang profesional.

Salah satu fungsi ASN adalah sebagai Pelayan Publik dalam bidang

kesehatan. Puskesmas dalam menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 9

upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama lebih mengupayakan promotif dan

preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya

di wilayah kerjanya. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 75 tahun

2014, Apoteker khususnya yang bekerja di Puskesmas dituntut harus

merealisasikan perluasan paradigma pelayanan kefarmasian dari orientasi produk

menjadi orientasi pasien. Untuk itu, kompetensi Apoteker perlu ditingkatkan

secara terus menerus agar perubahan paradigma terus dapat diimplementasikan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 74 Tahun 2016 Tentang

Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas, Pelayanan Kefarmasian adalah

suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan

dengan Sediaan Farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk

meningkatkan mutu kehidupan pasien. Standar Pelayanan Kefarmasian di

Puskesmas meliputi pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai

dan pelayanan farmasi klinik. Salah satu tujuan dilakukan pelayanan farmasi

klinik adalah memberikan pelayanan kefarmasian yang dapat menjamin

efektivitas, keamanan, dan efisiensi obat dengan cara memberikan pelayanan

informasi obat (PIO).

PIO merupakan kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh Apoteker untuk

memberikan informasi secara akurat, jelas, dan terkini kepada Dokter, Perawat,

profesi kesehatan lainnya, dan pasien. PIO bertujuan menyediakan informasi

mengenai obat kepada tenaga kesehatan lain di lingkungan Puskesmas, pasien dan

masyarakat. Berdasarkan pengalaman penulis saat bekerja di Puskesmas Tondasi,

PIO kepada pasien belum terlaksana secara maksimal diantaranya kontribusi daya

dukung petugas kefarmasian dalam memberikan informasi masih rendah,

kurangnya informasi yang tertera di etiket obat dan sikap pasrah pasien saat

menerima obat.

Berdasarkan uraian di atas, pelayanan informasi obat seharusnya dapat

dilakukan secara tepat dengan memberikan edukasi kepada pasien tentang obat

yang akan mereka gunakan sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan yang

berdampak pada kepuasan pasien. Hal inilah yang mendasari penulis sebagai

Calon Pegawai Negeri Sipil yang sedang mengikuti Pelatihan Dasar, penulis

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 10

membuat laporan hasil aktualisasi kegiatan yang didasarkan pada nilai-nilai dasar

ASN, kedudukan dan peran profesi ASN dalam NKRI. Penulis mempunyai

gagasan untuk pemecahan permasalahan atau isu di lingkungan Puskesmas

Tondasi dengan membuat RAKET (RAmbu, etiKEt DAN leafleT) yang

memudahkan pasien memperoleh informasi tentang obat yang akan mereka

gunakan. Diharapkan dengan adanya laporan hasil aktualisasi ini, penulis dapat

berkontribusi dalam pemecahan masalah pemahaman obat pada pasien sehingga

membantu keberhasilan pengobatan dan pada akhirnya ikut berkontribusi dalam

visi organisasi tempat penulis mengabdi.

B. Tujuan

A. Tujuan Umum

Adapun tujuan umum dari Aktualisasi ini adalah teraktualisasinya nilai-

nilai dasar ASN, kedudukan dan peran ASN dalam NKRI pada

pelaksanaan kegiatan aktualisasi.

B. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari Aktualisasi ini adalah terwujudnya

peningkatan pelayanan kefarmasian melalui pelayanan informasi obat

kepada pasien di wilayah kerja Puskesmas Tondasi.

C. Manfaat

Adapun maksud dari laporan hasil aktualisasi nilai-nilai dasar PNS antara lain

yaitu:

a. Bagi Penulis: menjadi ASN yang profesional dan bertanggungjawab,

berkomitmen, beretika, dan berintegritas tinggi.

b. Bagi Puskesmas Tondasi : meningkatkan mutu pelayanan kesehatan

kepada masyarakat Tiworo Utara.

c. Bagi Masyarakat: Pelayanan terhadap masyarakat lebih berkualitas

sehingga tidak ada masyarakat yang komplain terhadap pelayanan yang

diberikan.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 11

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup kegiatan aktualisasi yaitu:

1. Pelayanan Informasi Obat (PIO) adalah kegiatan pelayanan yang

dilakukan oleh Apoteker untuk memberikan informasi secara akurat, jelas

dan terkini kepada Dokter, Perawat, Profesi kesehatan lainnya serta pasien.

Dalam hal ini penulis akan melakukan PIO pada tenaga sejawat dan

pasien.

2. Standar Prosedur Operasional (SOP) sebagai acuan penerapan langkah-

langkah melakukan suatu kegiatan yang telah disetujui oleh pimpinan.

3. Inovasi RAKET (RAmbu, etiKEt dan leafleT) meliputi pembuatan pamflet

tentang rambu-rambu penggunaan obat, pembuatan etiket tepat guna dan

pembuatan leaflet tentang cara penggunaan obat secara baik dan benar.

4. Puskesmas Tondasi sebagai tempat penulis dalam melaksanakan kegiatan.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 12

BAB II

GAMBARAN UMUM PUSKESMAS TONDASI,

KONSEPSI NILAI DASAR ASN, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN

SERTA PENETAPAN ISU

A. Gambaran Umum Puskesmas Tondasi

1. Dasar Hukum

Kabupaten Muna Barat terbentuk melalui Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 14 Tahun 2014 Pembentukan Kabupaten Muna Barat

Provinsi Sulawesi Tenggara. Disahkan di Jakarta, pada tanggal 23 Juli 2014

oleh Presiden Republik Indonesia Bapak Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono

untuk selanjutnya diundangkan di Jakarta pada tanggal 23 Juli 2014 oleh

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Bapak Amir

Syamsudin dengan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor

173.

Puskesmas Tondasi berada sejak sebelum pemekaran dibawah

naungan Kabupaten Muna, tetapi setelah Kabupaten Muna Barat berdiri tahun

2014 tepatnya tanggal 23 Juli 2014, Muna Barat resmi menjadi Kabupaten

baru maka Puskesmas Tondasi berada dalam naungan Kabupaten Muna

Barat.

2. Geografis Puskesmas

Puskesmas Tondasi merupakan pusat pelayanan kesehatan masyarakat

di Kecamatan Tiworo Utara. Berada di Desa Tondasi ibukota Kecamatan

Tiworo Utara dengan jarak kurang lebih 30 km dari ibukota kabupaten Muna

Barat. Wilayah kerja Puskesmas Tondasi merupakan wilayah kepulauan di

daerah pesisir pulau Muna. Daerah tersebut meliputi wilayah kecamatan

Tiworo Utara dengan luas kurang lebih 62,05 km2.

Secara geografis, Tiworo Utara terletak di bagian selatan garis

khatulistiwa, memanjang dari utara ke selatan di antara 4º56' - 4º75' Lintang

Selatan dan membentang dari Barat ke Timur diantara 122º30' - 122º40' Bujur

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 13

Timur. Kecamatan Tiworo Utara terdiri atas tujuh desa, yaitu desa Tondasi,

Santiri, Tasipi, Bero, Mandike, Santigi, dan Tiga. Peta wilayah kerja

Puskesmas Tondasi bisa dilihat pada Gambar 1.

Secara geografis, wilayah kerja Puskesmas Tondasi berada pada

posisi sebagai berikut :

a) Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Konawe Selatan

b) Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Tiworo Kepulauan

c) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Tiworo Tengah

d) Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Maginti

Gambar 1. Peta Wilayah Kecamatan Tiworo Utara

3. Visi, Misi, Nilai dan Motto Puskesmas

a. Visi

Visi Puskesmas Tondasi adalah “Pelayanan Kesehatan Prima

Menuju Masyarakat Sehat Mandiri”.

b. Misi

Untuk mencapai visi “Terwujudnya Derajat Kesehatan Masyarakat

Yang Efisien Dan Optimal”, Puskesmas Tondasi menetapkan Misi

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 14

sebagai berikut:

1. Mendorong Kemandirian Masyarakat Untuk Hidup Sehat

2. Meningkatkan Kinerja dan Mutu Pelayanan Kesehatan

3. Meningkatkan Profesionalisme Sumber Daya Manusia

4. Meningkatkan Kerjasama Lintas Program dan Lintas Sektor

5. Meningkatkan Tertib Administrasi dan Keuangan

c. Nilai Puskesmas

Tata nilai yang terkandung dalam Visi dan Misi Puskesmas Tondasi

terangkum dalam kata (W A R A S).

1. Waspada : Setiap petugas/warga harus selalu waspada terhadap

hal-hal yang potensial menimbulkan penyakit.

2. Apik : Lingkungan yang asri, bersih, sehat, nyaman dan

penampilan petugas yang menyenangkan dan ramah.

3. Responsif : Cepat tanggap dalam masalah kesehatan dan melayani

pasien dengan rasa empati.

4. Adil : Bekerja dan melayani tanpa membeda bedakan status pasien.

5. Santun : Sopan dan ramah dalam tutur kata dan perilaku.

d. Motto Puskesmas

“Kepuasan Anda Adalah Jaminan Pelayanan Kami”.

4. Tugas dan Fungsi Puskesmas Tondasi dan Tugas Pokok Apoteker

a. Tugas dan Fungsi Puskesmas Tondasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014,

Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk

mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam

rangka mendukung terwujudnya sehat. Dalam melaksankan tugas

sebagaimana yang dimaksud, Puskesmas Tondasi menyelenggarakan

fungsi, sebagai berikut:

1) Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau,

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 15

bermutu dan berkeadilan, berbasis data, menyeluruh dengan

pengutamaan pada upaya promotif dan preventif.

2) Meningkatkan manajemen kesehatan yang bertanggungjawab,

transparan, berdayaguna dan berhasil guna untuk memantapkan

pelayanan kesehatan.

3) Menjamin tersedianya pelayanan kesehatan yang bermutu dan

terjangkau bagi masyarakat Kecamatan Tondasi sesuai prosedur

yang berlaku.

4) Meningkatakan cakupan pembangunan kesehatan atas dasar

kerjasama dan kemitraan melalui pendanaan yang ada di Puskesmas.

b. Tugas Pokok Apoteker

Menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 7

tahun 2008 tentang jabatan fungsional Apoteker dan angka kreditnya,

Apoteker mempunyai tugas pokok melaksanakan pekerjaan kefarmasian

meliputi penyiapan rencana kerja kefarmasian, pengelolaan perbekalan

farmasi, pelayanan farmasi klinik dan pelayanan farmasi khusus.

Berdasarkan sasaran kinerja pegawai, jabatan fungsional Apoteker Ahli

Pertama memiliki tugas sebagai berikut:

1) Membuat kerangka acuan dalam rangka Penyiapan Rencana

Kegiatan Kefarmasian

2) Mengklasifikasi perbekalan farmasi dalam rangka pemilihan

perbekalan farmasi

3) Inventarisasi pemasok perbekalan farmasi dalam rangka pemilihan

perbekalan farmasi

4) Mengolah data dalam rangka perencanaan perbekalan farmasi

5) Mengawasi kegiatan dalam rangka sterilisasi sentral

6) Menyusun perbekalan farmasi dalam rangka penyimpanan

perbekalan farmasi

7) Merekapitulasi daftar usulan perbekalan farmasi dalam rangka

penghapusan perbekalan farmasi

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 16

8) Meracik obat individual dalam rangka dispensing

9) Visit ke ruang rawat

10) Pelayanan informasi obat (PIO)

11) Konseling obat

12) Konsultasi dengan dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya

13) Mendokumentasikan dalam rangka pemantauan penggunaan obat

14) Pelayanan jarak jauh (Remote Service)

15) Pelayanan di tempat tinggal (Home Care)

16) Ambulatory services

17) Swamedikasi

18) Pelayanan paliatif

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET (RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 17

5. Struktur Organisasi Puskesmas

Gambar 2. Struktur Organisasi Puskesmas Tondasi

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 18

6. Data Pendukung Isu yang Diangkat

Jenis tenaga kesehatan di Puskesmas Tondasi berdasarkan status kepegawaian

dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Jumlah Pegawai Puskesmas Tondasi

No. Jenis Tenaga Status Kepegawaian (Orang)

PNS CPNS PTT NS

1. Dokter Umum 0 0 0 1

2. Dokter Gigi 0 0 0 0

3. Bidan 7 0 3 1

4. Perawat 2 3 8 1

5. Perawat Gigi 0 0 0 0

6. Sanitarian 0 0 1 1

7. Tenaga Gizi 1 1 0 1

8. Apoteker 0 1 0 0

9. Tenaga Teknis Kefarmasian 0 1 0 1

10. Ahli Teknologi Laboratorium Medik 0 0 0 1

11. Tenaga Kesehatan Masyarakat 0 1 3 1

12. Non Nakes 0 0 2 0

Jumlah 10 7 17 8

Sumber : Data Primer Puskesmas Desember 2019

Data terkait sarana kesehatan di Puskesmas Tondasi dan jaringannya dapat

terlihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Data Sarana Kesehatan Puskesmas Tondasi Tahun 2019 No. Jenis Sarana Kesehatan Jumlah Keterangan

1. Puskesmas Induk 1 Baik

2. Puskesmas Pembantu 2 Ditempati non nakes

3. Polindes 4 Baik

4. Posyandu 9 pos Ada

5. Kendaraan Roda 2 1 Unit Baik

6. Kendaraan Roda 4 1 Unit Baik

7. Kendaraan Laut 1 Unit Rusak berat

Sumber : Data Primer Puskesmas Desember 2019

Tersedia listrik selama 24 jam di Puskesmas Tondasi karena menggunakan

listrik PLN. Sumber air bersih Puskesmas berasal dari air tanah yang diambil

dengan menggunakan mesin sumur bor. Kualitas air agak sedikit keruh dan

payau karena lokasi Puskesmas berada dekat dengan pantai. Sinyal komunikasi

(handphone dan internet) di Puskesmas cukup bagus (4G) dengan jenis provider

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 19

Telkomsel.

Jenis-jenis pelayanan yang ada di puskesmas Tondasi terbagi menjadi 2 yaitu:

1. Jenis Pelayanan UKM

a) Esensial

a. Promosi Kesehatan (UKS)

b. Kesehatan Lingkungan

c. KIA dan KB,

d. Gizi,

e. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

b) Pengembangan

a. Upaya Kesehatan Jiwa

b. Kesehatan Olahraga

c. Kesehatan Tradisional

d. Pelayanan Kesehatan Lansia

e. Pelayanan kesehatan prolanis

f. Pelayanan kesehatan posbindu PTM

2. Jenis Pelayanan UKP

a) Pelayanan Tindakan Emergensi

b) Pelayanan Persalinan 24 Jam

c) Pelayanan Pemeriksaan Umum

d) Pelayanan Pemeriksaan Gigi dan Mulut

e) Pelayanan Pemeriksaan KIA-KB

f) Pelayanan Farmasi

g) Pelayanan Laboratorium

h) Pelayanan Imunisasi

B. Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN)

Pada agenda pembelajaran Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara membahas

tentang nilai-nilai dasar yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas jabatan PNS secara

profesional sebagai pelayan masyarakat yang meliputi kemampuan berakuntabilitas,

mengedepankan kepentingan nasional, menjunjung tinggi standar etika publik,

berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatannya, dan tidak korupsi

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 20

dan mendorong percepatan pemberantasan korupsi di lingkungan instansinya. Mata

Pelatihan yang termasuk dalam agenda Nilai-nilai Dasar PNS adalah sebagai berikut:

1. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi

untuk memenuhi tanggung jawab dan amanahnya. Amanah seorang Aparatur

Sipil Negara adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik, antara lain:

- Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik

kepentingan antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,

kelompok dan pribadi.

- Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah

keterlibatan PNS dalam politik praktis.

- Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan

pemerintahan dan pelayanan publik.

- Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai

penyelenggara pemerintahan.

Tabel 3: Indikator nilai-nilai akuntabilitas

Nilai Indikator

1) Tanggung Jawab Menyelesaikan pekerjaan dan tugas secara tuntas dan

dengan hasil terbaik serta mampu mempertanggung

jawabkan.

2) Jujur Memberikan laporan kinerja dengan memberikan bukti

nyata dari hasil dan proses yang dilakukan

3) Kejelasan Target Melakukan perencanaan atas apa yang perlu dilakukan

untuk mencapai tujuan dengan melalui identifikasi

program atas kebijakan yang perlu dilakukan, siapa yang

bertanggung jawab, kapan akan dilaksanakan, dan biaya

yang di butuhkan

4) Netral Menunjukkan sikap netralitas PNS dan kepentingan

tertentu

5) Orientasi Publik Mengutamakan kepentingan masyarakat diatas

kepentingan pribadi dan golongan

6) Adil Melayani masyarakat tanpa diskriminasi dan

ketidakjujuran

7) Transparan Keterbukaan dalam melakukan kegiatan organisasi

8) Konsisten Melakukan Tindakan yang telah disepakati dan sesuai

peraturan perundangan yang berlaku dari waktu ke waktu

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 21

9) Partisipatif Terlibat secara mental dan emosi kepada pencapaian

tujuan dan ikut bertanggung jawab didalamnya

2. Nasionalisme

Nasionalisme adalah pondasi bagi aparatur sipil negara untuk mengaktualisasikan

nilai dasar nasionalisme. Adapun nilai-nilai indikator nya adalah sebagai berikut:

Tabel 4: Indikator nilai-nilai nasionalisme

Nilai – nilai Indikator

1. Ketuhanan 1) Menghadirkan Tuhan pada setiap aktivitas

2) Menghormati kemerdekaan beragama

3) Membina kerukunan hidup antar umat beragama

2. Kemanusiaan 1) Mencintai sesama manusia

2) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan

3) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai

harkat martabat

4) Membela kebenaran dan keadilan

3. Persatuan 1) Mengutamakan keutuhan bangsa

2) Rela Berkorban

3) Mengembangkan rasa bangga berbangsa dan

bernegara tanah air Indonesia baik dalam pikiran,

ucapan dan perbuatan

4) Memajukan pergaulan antar sesama manusia

5) Menjaga persatuan dalam keberagaman

4. Kerakyatan 1) Menghormati kedudukan, hak, dan kewajiban yang

sama

2) Mendahulukan kepentingan bersama

3) Tidak memaksakan kehendak

4) Melaksakan hasil musyawarah mufakat

5) Bertanggungjawab atas keputusan bersama

6) Membangun rasa persaudaraan dengan berbagai suku

dan budaya

5. Keadilan Sosial 1) Membangun semangat kekeluargaan dan kegotong-

royongan

2) Mendahulukan kewajiban daripada hak

3) Gemar menolong orang lain

4) Menghormati hak orang lain dalam pelayanan publik

5) Mengembangkan pola hidup sederhana

6) Mengakui dan menghargai kesempatan berkarya

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 22

3. Etika Publik

Etika merupakan refleksi atas standar norma yang menentukan baik/buruk,

benar/salah tindakan keputusan, perilaku untuk menjalankan tanggung jawab

pelayanan publik. Adapun nilai-nilai indikatornya adalah sebagai berikut:

Tabel 5: Indikator nilai-nilai etika publik

Nilai-Nilai Indikator

1. Jujur 1) Tidak berbohong, dapat dipercaya dalam memberikan

pelayanan

2) Tidak membebani masyarakat

3) Menjalankan tugas sesuai hati nurani yang bersih

2. Terbuka 1) Menyampaikan sesuatu sesuai peraturan yang berlaku

2) Siap menerima masukan dari pihak lain

3) Tidak ada yang ditutup-tutupi dalam menjalankan

tugas dan fungsinya

3. Tulus 1) Ikhlas dalam memberikan pelayanan

2) Memberikan pelayanan tanpa pamrih

4. Sopan 1) Membiasakan atau membudayakan senyum, sapa,

santun dan ramah dalam memberikan pelayanan

2) Saling menghargai dan berkomunikasi baik

3) Menempatkan diri sebagai pelayan masyarakat

5. Transparansi 1) Memberikan Informasi secara benar dan tidak

menyesatkan

2) Tidak menyalahgunakan informasi untuk mencari

keuntungan pribadi atau golongan

6. Bersikap hormat 1) Toleransi dan tenggang rasa terhadap orang lain

2) Mengindahkan nasehat orang lain

3) Membantu / meringankan setiap urusan orang lain

4) Menjunjung tinggi harga diri dan martabat sesama

manusia

7. Bertanggung jawab

terhadap barang

milik Negara

1) Menggunakan barang milik negara sesuai

peruntukannya

2) Tidak menjual barang milik negara

3) Memelihara dan tidak merusak barang milik Negara

8. Tidak diskriminatif

dan adil

1) Tidak pilih kasih dalam memberikan pelayanan

2) Tidak membeda-bedakan ras dan suku dan agama

dalam membrikan pelayanan.

3) Berperilaku adil/ proporsional dalam menjalankan

tugas

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 23

4. Komitmen Mutu

Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi

pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai indikator nya adalah sebagai berikut:

Tabel 6: Indikator nilai-nilai komitmen mutu

Nilai-Nilai Indikator

1. Efektif 1) Memenuhi kebutuhan masyarakat

2) Mencapai target

3) Berhasil guna

2. Efisien 1) Menjalankan tugas dengan tepat dan cermat

2) Bekerja berdaya guna dan bertepat guna

3) Bekerja tanpa kesalahan dan tanpa pemborosan

3. Inovatif Menghasilkan sesuatu yang baru dan bermanfaat

4. Orientasi Mutu 1) Bekerja dengan komitmen bagi kepuasan masyarakat

2) Bekerja cepat, tepat ramah

3) Melayani dengan hati

4) Melindungi dan mengayomi

5) Melakukan perbaikan kelanjutan

5. Anti Korupsi

Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas

segala tingkah atau tindakan yang melawan norma-norma dengan tujuan memperoleh

keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung maupun

tidak langsung. Adapun nilai-nilai indikator nya adalah sebagai berikut:

Tabel 7: Indikator nilai-nilai anti korupsi

Nilai-Nilai Indikator

1. Jujur 1) Tidak melakukan perbuatan curang pada saat

melakukan pengadaan

2) Tidka melakukan perbuatan curang pada saat

pengawasan proyek

3) Tidak melakukan perbuatan curang pada saat

melakukan inventarisasi aset milik Negara

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 24

2. Peduli 1) Tidak membiarkan orang lain merusak atau

menghilangkan barang inventaris dan kekayaan

instansi

2) Bersedia memberi keterangan atas kasus

penyalahgunaan wewenang dan kerugian negara

yang sedang dilakukan penanganan berwajib

3. Mandiri 1) Tidak melakukan penyuapan untuk melancarkan

urusannya

2) Tidak memberikan hadiah atau imbalan berupa apaun

pada petugas/ pejabat yang telah melaksanakan tuga

dan tanggung jawabnya

3) Tidak tergantung dengan orang lain dalam

melaksanakan tugas pokoknya

4. Disiplin 1) Tidak melakukan tindakan melawan hukum

2) Taat menjalankan tugas yang diberikan oleh atasan

sesuai dengan peraturan yang berlaku

5. Tanggung Jawab 1) Tidak menyalahgunakan wewenang untuk

menguntungkan diri sendiri/ orang lain dan korporasi

dan dapat merugikan keuangan negara

2) Tidak menerima imbalan apapun atas pelaksaan

pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung

jawabnya

6. Kerja keras 1) Bekerja dengan hasil terbaik dan tidak meminta

imbalan apapun atas pelaksanaan pekerjaan yang

menjadi tugas dan tanggung jawabnya

2) Memiliki kemampuan dan kemauan bekerja sesuai

aturan

3) Memiliki ketekunan dalam bekerja untuk

mendapatkan hasil terbaik

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 25

7. Sederhana 1) Efisien dalam menggunakan sumber daya untuk

mendapatkan hasil terbaik

2) Mensyukuri apapun hasil yang dicapainya setelah

melakukan upaya maksimal.

3) Memiliki gaya hidup sederhana yang akan

mempengaruhi pelaksaan tugas pokoknya

4) Menggunakan dan memelihara aset Negara

8. Berani 1) Berani menolak perintah yang berlawanan dengan

hukum dana dapat merugikan negara

2) Berani memberikan informasi sesuai dengan fakta

9. Adil 1) Memberikan layanan sesuai dengan aturan yang

berlaku secara konsisten pada semua orang

2) Memberikan sesuai dengan apa yang menjadi haknya

3) Kedudukan dan Peran ASN

Kedudukan dan Peran Aparatur Sipil Negara dalam Negara Kesatuan Republik

Indonesia terdiri dari tiga materi pelatihan, yaitu Manajemen ASN, Whole of

Government (WoG) dan Pelayanan Publik.

1. Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai

ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi

politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN

lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar

selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan

perkembangan jaman.

Manajemen ASN diselenggarakan berdasarkan Sistem Merit.

Manajemen ASN meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan; pengadaan;

pangkat dan jabatan; pengembangan karier; pola karier; promosi; mutasi;

penilaian kinerja; penggajian dan tunjangan; penghargaan; disiplin;

pemberhentian; jaminan pensiun dan jaminan hari tua; dan perlindungan (LAN,

Manajemen Aparatur Sipil Negara, 2014).

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 26

Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain:

a. kepastian hukum;

b. profesionalitas;

c. proporsionalitas;

d. keterpaduan;

e. delegasi;

f. netralitas;

g. akuntabilitas;

h. efektif dan efisien;

i. keterbukaan;

j. non diskriminatif;

k. persatuan;

l. kesetaraan;

m. keadilan;

n. kesejahteraan.

2. Pelayanan Publik

Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah segala

bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat

dan daerah dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa

baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.

Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan

pelayanan prima adalah:

1. Partisipatif

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat

pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan,

melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.

2. Transparan

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai penyelenggara

pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga negara untuk

mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang

diselenggarakan tersebut.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 27

3. Responsif

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan

memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya terkait dengan bentuk dan

jenis pelayanan publik yang mereka butuhkan, mekanisme penyelenggaraan

layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.

4. Tidak Diskriminatif

Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh

dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang lain atas dasar

perbedaan identitas warga negara.

5. Mudah dan Murah

Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus memenuhi

berbagai persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh layanan yang

mereka butuhkan harus diterapkan prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu

ditekankan karena pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah

tidak dimaksudkan untuk mencari keuntungan melainkan untuk memenuhi

mandat konstitusi.

6. Efektif dan Efisien

Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan

yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan

dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang

murah.

7. Aksesibel

Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat

dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan dapat

dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan

yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.

8. Akuntabel

Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat

dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat.

Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara formal kepada atasan akan

tetapi yang lebih penting harus dipertanggungjawabkan secara terbuka

kepada masyarakat luas melalui media publik.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 28

9. Berkeadilan

Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat

melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi

kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.

3. Whole of Government (WoG)

Whole of Government (WoG) adalah sebuah pendekatan

penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif

pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang

lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen

program dan pelayanan publik. Oleh karenanya, WoG juga dikenal sebagai

pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah

kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan. WoG ditekankan

pada pengintegrasian upaya-upaya kementerian atau lembaga pemerintah dalam

mencapai tujuan-tujuan bersama. WoG juga dipandang sebagai bentuk

kerjasama antar seluruh aktor, pemerintah dan sebaliknya.

Alasan WoG mulai diterapkan di Indonesia adalah:

a. adanya faktor-faktor eksternal seperti dorongan publik dalam mewujudkan

integrasi kebijakan, program pembangunan dan pelayanan agar tercipta

penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik.

b. adanya fenomena ketimpangan kapasitas sektoral sebagai akibat dari adanya

nuansa kompetisi antar sektor dalam pembangunan. Satu sektor bisa menjadi

sangat superior terhadap sektor lain, atau masing-masing sektor tumbuh

namun tidak berjalan beriringan, melainkan justru kontraproduktif atau

“saling membunuh”.

c. keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta bentuk latar

belakang lainnya mendrong adanya potensi disintegrasi bangsa. Pemerintah

sebagai institusi formal berkewajiban untuk mendorong tumbuhnya nilai-nilai

perekat kebangsaan yang akan menjamin bersatunya elemen-elemen

kebangsaan ini dalam satu frame NKRI.

Praktek WoG dalam pelayanan publik dlakukan dengan menyatukan

seluruh sektor yang terkait dengan pelayanan publik. Berdasarkan pola yang

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 29

diterapkan, setidaknya ada 5 macam pola pelayanan publik yang dapat

diimplementasikan yaitu:

1. Pola Pelayanan Teknis Fungsional,

2. Pola Pelayanan Satu Atap,

3. Pola Pelayanan Satu Pintu,

4. Pola Pelayanan Terpusat,

5. Pola Pelayanan Elektronik.

Pola pelayanan yang ada tersebut memungkinkan terjadinya kerjasama

dan kolaborasi antar agensi baik intra maupun inter lemabaga dapat dilakukan

demi tercapainya pelayanan publik yang manusiawi, prosefional, cepat, murah,

efektif dan efisien. Saat ini pola intgrasi dalam pelayan sudah banyak diterapkan

oleh lebaga pemerintah baik pusat mapun daerah. Misalnya pelayana satu atap

PINTU Kemenristekdikti, Samsat online Polda Jawa Barat, Pelayanan Terpadu

Disdukcapil Tangerang Selatan dan lain sebagainya.

Ada beberapa hal yang menjadi dasar terselenggaranya WoG, yaitu

perubahan budaya dan filosofi organisasi, cara kerja yang diperbaharui,

akuntabilitas dan insentif, perubahan pendekatan dalam hal mendesain dan

mengembangkan program-program. Selain itu, perlu adanya ide-ide baru dan

segar terkait implementasi dari WoG. WoG akan terselenggara dengan baik jika

setiap unsur dapat bersinergi dan bekerja sama dengan tujuan memberikan

pelayanan publik yang prima. Maka dibutuhkan peran ASN yang memiliki nilai-

nilai dasar ANEKA dalam dirinya serta kesadaran akan kedudukan dan

perannya dalam NKRI.

Hal yang dapat dilakukan dalam WoG adalah:

1) Koordinasi antar lembaga/institusi diperkuat.

2) Menciptakan lembaga/institusi koordinasi.

3) Membentuk koalisi sosial.

4) Membentuk gugus tugas dalam koordinasi.

5) Integrasi.

6) Kolaborasi.

7) Sinergitas.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 30

BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu

Sebelum penetapan judul laporan hasil aktualisasi terlebih dahulu

dilakukan identifikasi dan penetapan isu berdasarkan observasi penulis selama

bertugas di Puskesmas Tondasi Kabupaten Muna Barat. Setelah menemukan isu-

isu, tahap selanjutnya adalah mengidentifikasi isu tersebut terkait kondisi saat ini

dan kondisi yang diharapkan penulis. Dari hasil identifikasi isu tersebut akan

menghasilkan isu yang layak dan dijadikan hasil aktualisasi. Beberapa isu berikut

ditemukan oleh penulis dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai Apoteker ahli

pertama yang melaksanakan pelayanan kefarmasian di Puskesmas Tondasi

Kabupaten Muna Barat. Identifikasi isu berdasarkan tugas dan fungsi yang

bermasalah dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Identifikasi Isu Berdasarkan Tugas dan Fungsi

No. Tugas/Fungsi

Bermasalah

Keadaan

Sekarang

Keadaan

Diinginkan

Rumusan Isu

1 2 3 4 5

1. Melakukan

pelayanan

informasi obat

kepada

pasien/keluarga

pasien

Minimnya

pengetahuan

pasien tentang

obat yang akan

mereka gunakan

Menyediakan

beberapa media

terkait

penggunaan

obat yang baik

dan benar

Kurangnya daya

dukung tenaga

kefarmasian

dalam

memberikan

informasi obat

secara jelas

kepada

pasien/keluarga

pasien

2. Melakukan

pelayanan

dispensing

Kurang efisein

dan efektifnya

dalam proses

penyiapan

hingga obat

sampai ke unit

pelayanan

lainnya

Meningkatnya

efisiensi dan

efektifitas dari

pelayanan

dispensing

hingga mutu dan

kualitas obat

tetap terjaga

Kurang

optimalnya

pelayanan

dispensing

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 31

3. Melakukan

konseling

pengobatan

terhadap pasien

Belum

terlaksananya

kegiatan

konseling

penggunaan

obat kepada

pasien tertentu

Tersedianya

sarana dan

prasarana dalam

melaksanakan

konseling

Belum

optimalnya

konseling terkait

penggunaan

obat kepada

pasien

4. Melakukan

pengelolaan

obat kadaluarsa

(Expired Date)

atau rusak

Belum

tersedianya

ruang khusus

penyimpanan

obat kadaluarsa

atau rusak

Tersedianya

ruang khusus

penyimpanan

obat kadaluarsa

atau rusak

Kurang

optimalnya

pengelolaan

perbekalan

farmasi dalam

menjaga tidak

terjadinya

pemberian obat

kadaluwarsa

(Expired Date)

atau rusak

B. Penetapan Isu

Identifikasi isu menggunakan metode USG. Urgency : seberapa mendesak suatu

isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti. Seriousness : Seberapa serius suatu isu

harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan. Growth : Seberapa besar

kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera. Berikut Analisis

USG dalam penetapan isu aktualisasi, yaitu:

1. Kurangnya daya dukung tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan lain yang

diberi delegasi oleh Apoteker dalam memberikan informasi obat secara jelas

kepada pasien/keluarga pasien.

2. Kurang optimalnya pelayanan dispensing.

3. Belum optimalnya konseling terkait penggunaan obat kepada pasien.

4. Kurang optimalnya pengelolaan perbekalan farmasi dalam menjaga tidak

terjadinya pemberian obat kadaluwarsa (Expired Date) atau rusak.

Analisis USG dengan menetapkan rentang penilaian (1-5) dari mulai sangat USG

atau tidak sangat USG.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 32

Tabel 9. Analisis Tapisan Isu Metode USG

No. Isu Teridentifikasi Kriteria Total

Nilai Ranking

U S G

1. Kurangnya daya dukung

tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan

lain yang diberi delegasi oleh Apoteker

dalam memberikan informasi obat secara

jelas kepada pasien/keluarga pasien.

4 4 3 11 1

2. Kurang optimalnya pelayanan dispensing. 4 3 3 10 2

3. Belum optimalnya konseling terkait

penggunaan obat kepada pasien. 3 3 3 9 3

4. Kurang optimalnya pengelolaan perbekalan

farmasi dalam menjaga tidak terjadinya

pemberian obat kadaluwarsa (Expired Date)

atau rusak

3 3 2 8 4

Keterangan :

Urgency

5 : Sangat Penting

4 : Penting

3 : Cukup Penting

2 : Kurang Penting

1 : Tidak Penting

Seriousness

5 : Akibat yang ditimbulkan Sangat Serius

4 : Akibat yang ditimbulkan Serius

3 : Akibat yang ditimbulkan Cukup Serius

2 : Akibat yang ditimbulkan Kurang serius

1 : Akibat yang ditimbulkan tidak serius

Growth

5 : Sangat Berkembang

4 : Berkembang

3 : Cukup Berkembang

2 : Kurang Berkembang

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 33

1 : Tidak Berkembang

Berdasarkan analisis USG, maka diperoleh masalah dengan nilai paling tinggi

yaitu “Kurangnya daya dukung tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan lain yang

diberi delegasi oleh Apoteker dalam memberikan informasi obat secara jelas kepada

pasien/keluarga pasien” sebagai masalah yang paling serius dan membutuhkan

penyelesaian secepat mungkin karena jika tidak ditangani, masalah tersebut akan

menyebabkan kesalahan dan juga akan menganggu jalannya pelayanan kefarmasian.

C. Analisis Dampak Isu

Dampak yang mungkin terjadi apabila isu “Kurangnya daya dukung tenaga

kefarmasian dan tenaga kesehatan lain yang diberi delegasi oleh Apoteker dalam

memberikan informasi obat secara jelas kepada pasien/keluarga pasien” ini tidak

dituntaskan melalui solusi pemecahan isu, antara lain :

1. Menurunnya tingkat kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan publik di bidang

Kesehatan.

2. Menurunnya kredibilitas atau tingkat kepercayaan publik pada aparatur

penyelenggara Negara.

3. Menurunnya efektif dan efisien dari pelayanan farmasi di Puskesmas Tondasi.

D. Analisis Faktor Penyebab

Setelah sebuah isu ditetapkan sebagai isu terpilih dalam hasil aktualisasi, maka

perlu ditelusuri faktor-faktor penyebab terjadinya isu. Seperti yang tersaji dalam

Gambar 3 Diagram Mind Mapping.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 34

Gambar 3. Diagram Mind Mapping faktor penyebab masalah

E. Kegiatan Kreatif/Terpilih sebagai Pemecahan Isu

Tabel 10. Kegiatan Terpilih Sebagai Pemecahan Isu

Unit Kerja : Puskesmas Tondasi Kabupaten Muna Barat

Isu yang

diangkat

: Kurangnya daya dukung tenaga kefarmasian dan tenaga

kesehatan lain yang diberi delegasi oleh Apoteker dalam

memberikan informasi obat secara jelas kepada

pasien/keluarga pasien

Judul : Peningkatan Pelayanan Informasi Obat (PIO) Melalui

RAKET (RAmbu, etiKEt dan leafleT) di Puskesmas Tondasi

Kabupaten Muna Barat.

Deskripsi

Inovasi

: RAKET singkatan dari RAmbu, etiKEt dan leafleT

merupakan alat yang menjadi sumber informasi terkait obat

yang akan diberikan baik kepada pasien, keluarga pasien,

maupun tenaga kesehatan lain yang mencakup nama, umur,

aturan minum obat, kegunaan obat, serta informasi tambahan

lainnya yang memudahkan pasien dalam menggunakan

obat.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 35

Kegiatan : 1. Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) tentang

pelabelan dan pemberian informasi obat.

2. Membuat pamflet tentang rambu-rambu penggunaan obat

menggunakan 2 bahasa.

3. Membuat label etiket tepat guna sesuai SOP.

4. Membuat leaflet tentang cara penggunaan obat secara

baik dan benar menggunakan 2 bahasa.

5. Melakukan sosialisasi RAKET dengan tenaga

kefarmasian dan tenaga kesehatan lain yang diberi

delegasi oleh Apoteker.

6. Mengevaluasi penerapan RAKET menggunakan

kuesioner kepuasan pasien.

F. Kegiatan dan Tahapan untuk Memecahkan Isu

Untuk memecahkan isu “Kurangnya daya dukung tenaga kefarmasian dan tenaga

kesehatan lain yang diberi delegasi oleh Apoteker dalam memberikan informasi obat

secara jelas kepada pasien/keluarga pasien”, kegiatan dan tahapan kegiatan yang

penulis rencanakan adalah sebagai berikut:

1. Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) tentang pelabelan dan

pemberian informasi obat, dengan tahapan kegiatan sebagai berikut :

1.1. Melakukan konsultasi dengan mentor

1.2. Menyusun rancangan SOP pelabelan dan pemberian informasi obat

1.3. Mengusulkan rancangan SOP pelabelan dan pemberian informasi obat

pada Kepala Puskesmas

1.4. Menyusun penyempurnaan SOP pelabelan dan pemberian informasi obat

2. Membuat pamflet tentang rambu-rambu penggunaan obat menggunakan 2

bahasa, dengan tahapan kegiatan sebagai berikut :

2.1. Melakukan konsultasi dengan kepala Puskesmas tentang media yang

akan dibuat

2.2. Menyusun materi pamflet tentang penggunaan obat secara baik dan

benar menggunakan 2 bahasa

2.3. Mencetak pamflet penggunaan obat

2.4. Memajang pamflet di depan ruang tunggu farmasi

3. Membuat label etiket tepat guna sesuai SOP, dengan tahapan kegiatan sebagai

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 36

berikut :

3.1. Merancang konsep etiket tepat guna

3.2. Melakukan konsultasi konsep etiket tepat guna dengan Kepala

Puskesmas

3.3. Menyusun penyempurnaan etiket tepat guna

4. Membuat leaflet tentang cara penggunaan obat secara baik dan benar

menggunakan 2 bahasa, dengan tahapan kegiatan sebagai berikut :

4.1. Melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas tentang media yang

akan dibuat

4.2. Menyusun materi leaflet tentang penggunaan obat secara baik dan benar

menggunakan 2 bahasa

4.3. Mencetak leaflet

4.4. Memberikan leaflet penggunaan obat pada pasien

5. Mensosialisasikan RAKET dengan tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan

lain yang diberi delegasi oleh Apoteker, dengan tahapan kegiatan sebagai

berikut :

5.1. Menyiapkan materi dan baku standar RAKET

5.2. Melakukan sosialisasi materi dan baku standar RAKET

5.3. Menerapkan materi dan baku standar RAKET pada saat pelayanan

informasi obat

6. Mengevaluasi penerapan RAKET dalam pelayanan informasi obat, dengan

tahapan kegiatan sebagai berikut :

6.1. Melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas tentang kuesioner

kepuasan pasien yang akan dibuat

6.2. Membuat kuesioner kepuasan pasien

6.3. Melakukan evaluasi penerapan RAKET menggunakan kuesioner

kepuasan pasien

6.4. Mengumpulkan data kuesioner kepuasan pasien

6.5. Menganalisa data kuesioner

6.6. Membuat rencana tindak lanjut

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 37

Kegiatan 1 : Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) tentang Pelabelan dan

Pemberian Informasi Obat (PIO)

No. Tahapan Kegiatan Output/

Capaian Hasil

Keterkaitan dengan Nilai

Dasar ANEKA

1. Melakukan

konsultasi dengan

mentor

Diperoleh

saran dan

masukan dari

pihak terkait

Akuntabilitas : Dalam

melakukan konsultasi dengan

mentor penulis akan

menjelaskan maksud dari

kegiatan yang akan penulis

lakukan (integritas).

Nasionalisme : Dalam

melakukan konsultasi dengan

mentor penulis akan menerima

masukan dan saran yang

diberikan oleh atasan, penulis

terima dan hargai (saling

menghormati).

Etika Publik : Dalam

melakukan konsultasi dengan

mentor penulis akan sebelum

masuk ke ruangan atasan,

terlebih dahulu penulis

mengetuk pintu serta bersikap

sopan dan ramah ketika

dipersilahkan masuk (sopan).

Komitmen Mutu : Dalam

melakukan konsultasi dengan

mentor penulis akan

melakukan inovasi perbaikan

manajemen pengelolaan obat di

Puskesmas (pendekatan

inovatif).

Antikorupsi : Dalam

melakukan konsultasi dengan

mentor penulis akan berkata

jujur dan bertanggungjawab

terhadap apa yang penulis

katakan kepada atasan (jujur

dan bertanggung jawab).

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 38

2. Menyusun

rancangan SOP

pelabelan dan

pemberian informasi

obat

Rumusan SOP

pelabelan dan

pemberian

informasi obat

Akuntabilitas : Dalam

Menyusun rancangan SOP

pelabelan dan pemberian

informasi obat penulis akan

mencatat poin penting diskusi

(kejelasan target).

Nasionalisme : Dalam

Menyusun rancangan SOP

pelabelan dan pemberian

informasi obat penulis akan

melakukan musyawarah atau

diskusi (diskusi).

Etika Publik : Dalam

Menyusun rancangan SOP

pelabelan dan pemberian

informasi obat penulis akan

menggunakan bahasa yang

mudah dimengerti (sopan

santun).

Komitmen Mutu : Dalam

menyusun rancangan SOP

pelabelan dan pemberian

informasi obat penulis akan

menuliskan uraian tugas

dengan jelas hingga tidak

terjadi kesalahpahaman dalam

mengartikan SOP tersebut

(efektif).

Antikorupsi : Dalam

Menyusun rancangan SOP

pelabelan dan pemberian

informasi obat penulis

menuliskan hal yang

sebenarnya yang bersumber

dari referensi terpercaya tanpa

mengurangi atau menambah

(jujur).

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 39

3. Mengusulkan

rancangan SOP

pelabelan dan

pemberian informasi

obat pada Kepala

Puskesmas

Diperoleh

saran mengenai

rancangan SOP

pelabelan dan

pemberian

informasi obat

Akuntabilitas : Dalam

mengusulkan rancangan SOP

pada Kepala Puskesmas,

penulis akan menjelaskan

rencana kegiatan secara

teperinci dan jelas (integritas).

Nasionalisme : Dalam

mengusulkan rancangan SOP

pada Kepala Puskesmas

penulis akan melakukan

musyawarah untuk

mengusulkan SOP pelabelan

dan pemberian informasi obat

(musyawarah).

Etika Publik : Dalam

mengusulkan rancangan SOP

pada Kepala Puskesmas

penulis akan menggunakan

bahasa yang sopan (sopan).

Komitmen Mutu : Dalam

mengusulkan rancangan SOP

pada Kepala Puskesmas

penulis akan menyampaikan

rancangan secara jelas

(efektif).

Antikorupsi : Dalam

mengusulkan rancangan SOP

pada Kepala Puskesmas

penulis akan tidak mengganggu

waktu kerja kepala Puskesmas

(disiplin).

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 40

4. Menyusun

penyempurnaan

SOP pelabelan dan

pemberian informasi

obat

SOP pelabelan dan

pemberian

informasi obat yang

telah disahkan

Akuntabilitas : Dalam

Menyusun penyempurnaan

SOP pelabelan dan pemberian

informasi obat penulis akan

bertanggung jawab dalam

penyusunan SOP (tanggung

jawab).

Nasionalisme : Dalam

menyusun penyempurnaan

SOP pelabelan dan pemberian

informasi obat penulis akan

menggunakan bahasa Ejaan

yang Disempurnakan yang baik

dan benar (saling

menghormati).

Etika Publik : Dalam

menyusun penyempurnaan

SOP pelabelan dan pemberian

informasi obat penulis akan

menggunakan bahasa yang

baik dan mudah dimengerti

(sopan).

Komitmen Mutu : Dalam

menyusun penyempurnaan

SOP pelabelan dan pemberian

informasi obat penulis akan

menyusun rumusan resep

sesuai aturan yang berlaku

(efektif).

Antikorupsi : Dalam

Menyusun penyempurnaan

SOP pelabelan dan pemberian

informasi obat penulis akan

menggunakan fasilitas kantor

(Laptop) untuk keperluan revisi

resep (mandiri).

Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi : Salah satu Misi Puskesmas Tondasi

yaitu “Meningkatkan Kinerja dan Mutu Pelayanan Kesehatan”.

Penguatan Nilai-Nilai Organisasi : Tata nilai Puskesmas Tondasi yaitu

“RESPONSIF” berarti cepat tanggap dalam masalah kesehatan dan melayani pasien

dengan rasa empati.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 41

Analisis Dampak :

- Perkiraan hambatan : Adanya beberapa sejawat dalam unit kerja yang kurang

merespon rencana kegiatan pembuatan SOP pelabelan dan pemberian informasi

obat.

- Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : Tidak adanya standar operasional

prosedur yang menjadi acuan bagi tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan lain

yang diberi delegasi oleh Apoteker di Puskesmas Tondasi sehingga tidak adanya

mutu kualitas pelayanan.

- Alternatif solusi : Dengan membuat SOP pelabelan dan pemberian informasi

obat kemudian disahkan maka akan menjadi sumber acuan pelabelan dan

pemberian informasi obat dengan baik dan benar.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 42

Kegiatan 2 : Membuat Pamflet Tentang Rambu-Rambu Penggunaan Obat

Menggunakan 2 Bahasa.

No. Tahapan Kegiatan Output/

Capaian Hasil Keterkaitan dengan Nilai

Dasar ANEKA

1. Melakukan konsultasi

dengan Kepala

Puskesmas tentang

media yang akan

dibuat

Izin pelaksanaan

kegiatan dari pihak

terkait

Akuntabilitas : Dalam

melakukan konsultasi dengan

Kepala Puskesmas tentang

media yang akan dibuat penulis

akan menjelaskan uraian

kegiatan secara jelas dan

mewujudkan kepuasan pasien

dan masyarakat melalui

pelayanan yang berkualitas

(integritas).

Nasionalisme : Dalam

melakukan konsultasi dengan

Kepala Puskesmas tentang

media yang akan dibuat penulis

akan menggunakan bahasa

yang baik dan benar (saling

menghargai).

Etika Publik : Dalam

melakukan konsultasi dengan

Kepala Puskesmas tentang

media yang akan dibuat penulis

akan mendengarkan segala

masukan dan arahan yang

diberikan (saling

menghargai).

Komitmen Mutu : Dalam

melakukan konsultasi dengan

Kepala Puskesmas tentang

media yang akan dibuat penulis

akan memilih ide-ide dan

terstandar dan terukur (efektif

dan efisien).

Antikorupsi : Dalam

melakukan konsultasi dengan

Kepala Puskesmas tentang

media yang akan dibuat penulis

akan menunjukkan sikap jujur

dan kerja keras.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 43

2. Menyusun materi

pamflet tentang

penggunaan obat

secara baik dan benar

menggunakan 2

bahasa

Print out materi

pamflet

Akuntabilitas : Dalam

menyusun materi pamflet

tentang penggunaan obat

secara baik dan benar dengan 2

bahasa penulis akan

menjelaskan konsep secara

terperinci dan jelas (kejelasan

target).

Nasionalisme : Dalam

menyusun materi pamflet

tentang penggunaan obat

secara baik dan benar dengan 2

bahasa penulis akan

menanamkan nilai-nilai

Pancasila.

Etika Publik : Dalam

menyusun materi pamflet

tentang penggunaan obat

secara baik dan benar dengan 2

bahasa penulis akan

menggunakan bahasa yang

baik dan santun.

Komitmen Mutu : Dalam

menyusun materi pamflet

tentang penggunaan obat

secara baik dan benar dengan 2

bahasa penulis akan memilih

layout dan konten yang

menarik (inovasi).

Antikorupsi : Dalam

menyusun materi pamflet

tentang penggunaan obat

secara baik dan benar dengan 2

bahasa penulis akan

memaparkan informasi secara

terbuka.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 44

3. Mencetak pamflet

penggunaan obat

Tersedianya

pamflet

Akuntabilitas : Dalam

mencetak pamflet penggunaan

obat penulis akan menerima

masukan dan arahan seluruh

nakes (transparan).

Nasionalisme : Dalam

mencetak pamflet penggunaan

obat penulis akan

mendiskusikan dengan sejawat

yang lebih berkompeten

mengenai isi informasi

(musyawarah).

Etika Publik : Dalam

mencetak pamflet penggunaan

obat penulis akan

menggunakan informasi yang

benar (jujur).

Komitmen Mutu : Dalam

mencetak pamflet penggunaan

obat penulis akan memilih

layout dan konten yang

menarik (inovasi).

Antikorupsi : Dalam

mencetak pamflet penggunaan

obat penulis akan

memanfaatkan waktu yang ada

sebaik mungkin (disiplin).

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 45

4. Memajang pamflet di

depan ruang farmasi

Tersampaikannya

informasi pamflet

Akuntabilitas : Dalam

memajang pamflet di depan

ruang farmasi penulis akan

melayani masyarakat tanpa

diskriminasi dan ketidakjujuran

(adil).

Nasionalisme : Dalam

memajang pamflet di depan

ruang farmasi penulis akan

menghormati hak pasien atas

informasi penggunaan obat

(sosial).

Etika Publik : Dalam

memajang pamflet di depan

ruang farmasi penulis akan

memberikan Informasi secara

benar dan tidak menyesatkan

(transparansi).

Komitmen Mutu : Dalam

memajang pamflet di depan

ruang farmasi penulis akan

memenuhi kebutuhan

masyarakat (efektif).

Antikorupsi : Dalam

memajang pamflet di depan

ruang farmasi penulis akan

memberikan informasi sesuai

dengan fakta (berani).

Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi : Salah satu Misi Puskesmas Tondasi

yaitu “Meningkatkan Kinerja dan Mutu Pelayanan Kesehatan”. Lewat pemberian

pamflet tentang pelayanan informasi obat 2 Bahasa diharapkan pasien lebih cerdas

menggunakan obat, informasi tersebut ditujukan kepada semua pasien yang dapat

berbahasa Indonesia dengan baik maupun yang hanya mengetahui bahasa daerah saja

masukan yang terbaharukan.

Penguatan Nilai-Nilai Organisasi : Tata nilai Puskesmas Tondasi yaitu

“RESPONSIF” berarti cepat tanggap dalam masalah kesehatan dan melayani pasien

dengan rasa empati. Pemberian pamflet merupakan salah satu upaya untuk melakukan

inovatif dalam pelayanan Puskesmas.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 46

Analisis Dampak :

- Perkiraan hambatan : Kurangnya minat pasien untuk membaca pamflet yang

diberikan.

- Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : Pasien kurang mendapatkan

informasi seputar cara peggunaan obat yang baik sehingga dapat menurunkan

kualitas hidup pasien.

- Alternatif solusi : Pendekatan personal dengan memberikan penjelasan yang

runut, sistematis, dan jelas (komunikasi efektif) mengenai pamflet tersebut serta

mengonsep pamflet semenarik mungkin untuk dibaca.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 47

Kegiatan 3 : Membuat Label Etiket Tepat Guna Sesuai SOP.

No. Tahapan Kegiatan Output/

Capaian Hasil Keterkaitan dengan Nilai

Dasar ANEKA

1. Merancang konsep

etiket tepat guna

Print out etiket Akuntabilitas : Dalam

membuat label etiket tepat

guna sesuai SOP penulis akan

membuat rancangan sebaik

mungkin sehingga

mengandung informasi yang

akurat (tanggung jawab).

Nasionalisme : Dalam

membuat label etiket tepat

guna sesuai SOP penulis akan

menerima segala saran tentang

rancangan yang akan dibuat

(diskusi).

Etika Publik : Dalam

membuat label etiket tepat

guna sesuai SOP penulis akan

tidak mengintervensi profesi

kesehatan lainnya (sopan

santun).

Komitmen Mutu : Dalam

membuat label etiket tepat

guna sesuai SOP penulis akan

memberikan informasi yang

jelas dan mudah dimengerti

masyarakat (efektif).

Antikorupsi : Dalam membuat

label etiket tepat guna sesuai

SOP penulis akan

menggunakan fasilitas

Puskesmas (mandiri).

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 48

2. Melakukan konsultasi

konsep etiket tepat

guna kepada Kepala

Puskesmas

Diperoleh saran

dan masukan dari

pihak terkait

Akuntabilitas : Dalam

melakukan konsultasi konsep

etiket tepat guna kepada

Kepala Puskesmas penulis

akan mencatat segala masukan

yang diberikan (integritas).

Nasionalisme : Dalam

melakukan konsultasi konsep

etiket tepat guna Kepala

Puskesmas penulis akan

menerima segala masukan dan

saran (saling menghormati).

Etika Publik : Dalam

melakukan konsultasi konsep

etiket tepat guna kepada

Kepala Puskesmas penulis

akan menggunakan tutur kata

yang baik (sopan).

Komitmen Mutu : Dalam

melakukan konsultasi konsep

etiket tepat guna kepada

Kepala Puskesmas penulis

akan membawa pembaruan

terkait informasi yang didapat

pasien (inovasi).

Antikorupsi : Dalam

melakukan konsultasi konsep

etiket tepat guna kepada

Kepala Puskesmas penulis

akan melakukan kegiatan

dengan tepat waktu (disiplin).

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 49

3. Menyusun

penyempurnaan etiket

tepat guna

Tersedianya

standar

baku etiket tepat

guna

Akuntabilitas : Dalam

menyusun penyempurnaan

etiket tepat guna penulis akan

bertanggung jawab dalam

penyusunan etiket tepat guna

(tanggung jawab).

Nasionalisme : Dalam

menyusun penyempurnaan

etiket tepat guna penulis akan

menggunakan bahasa Ejaan

yang Disempurnakan yang

baik dan benar (saling

menghormati).

Etika Publik : Dalam

menyusun penyempurnaan

etiket tepat guna penulis akan

menggunakan bahasa yang

baik dan mudah di mengerti

(sopan).

Komitmen Mutu : Dalam

menyusun penyempurnaan

etiket tepat guna penulis akan

menyusun etiket sesuai SOP

yang telah disahkan (efektif).

Antikorupsi : Dalam

menyusun penyempurnaan

etiket tepat guna penulis akan

menggunakan fasilitas kantor

(Laptop) untuk keperluan

revisi (mandiri).

Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi : Salah satu Misi Puskesmas Tondasi

yaitu “Meningkatkan Kinerja dan Mutu Pelayanan Kesehatan”. Dengan

melakukan kegiatan pembuatan label etiket tepat guna sesuai SOP maka Pelayanan

Informasi Obat di Puskesmas akan menjadi maksimal dan berkualitas.

Penguatan Nilai-Nilai Organisasi : Tata nilai Puskesmas Tondasi yaitu

“RESPONSIF” berarti cepat tanggap dalam masalah kesehatan dan melayani pasien

dengan rasa empati.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 50

Analisis Dampak :

- Perkiraan hambatan : Terdapat beberapa tenaga kefarmasian dan tenaga

kesehatan lain yang diberi delegasi oleh Apoteker yang tidak dapat menerima

pembaharuan pelabelan etiket.

- Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : Tidak adanya peningkatan

pemahaman tentang pemberian informasi obat berbasis etiket tepat guna.

- Alternatif solusi : Pendekatan personal melalui komunikasi efektif, bila gagal

dapat berkoordinasi dengan tenaga kesehatan lainnya.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 51

Kegiatan 4 : Membuat Leaflet Tentang Cara Penggunaan Obat Secara Baik dan Benar

Menggunakan 2 Bahasa.

No. Tahapan Kegiatan Output/

Capaian Hasil Keterkaitan dengan Nilai

Dasar ANEKA

1. Melakukan konsultasi

dengan Kepala

Puskesmas tentang

media yang akan

dibuat

Izin pelaksanaan

kegiatan dari pihak

terkait

Akuntabilitas : Dalam

melakukan konsultasi dengan

Kepala Puskesmas tentang

media yang akan dibuat penulis

akan menjelaskan uraian

kegiatan secara jelas dan

mewujudkan kepuasan pasien,

keluarga pasien dan

masyarakat melalui pelayanan

yang berkualitas. (integritas).

Nasionalisme : Dalam

melakukan konsultasi dengan

Kepala Puskesmas tentang

media yang akan dibuat penulis

akan menggunakan bahasa

yang baik dan benar (saling

menghargai)

Etika Publik : Dalam

melakukan konsultasi dengan

Kepala Puskesmas tentang

media yang akan dibuat penulis

akan mendengarkan segala

masukan dan arahan yang

diberikan (saling

menghargai).

Komitmen Mutu : Dalam

melakukan konsultasi dengan

Kepala Puskesmas tentang

media yang akan dibuat penulis

akan memilih ide-ide dan

terstandar dan terukur.

Antikorupsi : Dalam

melakukan konsultasi dengan

Kepala Puskesmas tentang

media yang akan dibuat penulis

akan menunjukkan sikap jujur

dan kerja keras.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 52

2. Menyusun materi

leaflet tentang

penggunaan obat

secara baik dan benar

menggunakan 2

bahasa

Print out materi

leaflet

Akuntabilitas : Dalam

menyusun materi leaflet

tentang penggunaan obat

secara baik dan benar dengan 2

bahasa penulis akan

menjelaskan konsep secara

terperinci dan jelas (kejelasan

target).

Nasionalisme : Dalam

menyusun materi leafltet

tentang penggunaan obat

secara baik dan benar dengan 2

bahasa penulis akan

menanamkan nilai-nilai

Pancasila.

Etika Publik : Dalam

menyusun materi leaflet

tentang penggunaan obat

secara baik dan benar dengan 2

bahasa penulis akan

menggunakan bahasa yang

baik dan santun.

Komitmen Mutu : Dalam

menyusun materi leaflet

tentang penggunaan obat

secara baik dan benar dengan 2

bahasa penulis akan memilih

layout dan konten yang

menarik (inovasi).

Antikorupsi : Dalam

menyusun materi leafltet

tentang penggunaan obat

secara baik dan benar dengan 2

bahasa penulis akan

memaparkan informasi secara

terbuka.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 53

3. Mencetak leaflet Tersedianya leaflet Akuntabilitas : Dalam

mencetak leaflet penulis akan

menerima masukan dan arahan

seluruh nakes (integritas).

Nasionalisme : Dalam

mencetak leaflet penulis akan

mendiskusikan dengan sejawat

yang lebih berkompeten

mengenai isi informasi

(musyawarah).

Etika Publik : Dalam

mencetak leaflet penulis akan

menggunakan informasi yang

benar (jujur).

Komitmen Mutu : Dalam

mencetak leaflet penulis akan

memilih layout dan konten

yang menarik (inovasi).

Antikorupsi : Dalam

mencetak leaflet penulis akan

memanfaatkan waktu yang ada

sebaik mungkin (disiplin).

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 54

4. Memberikan leaflet

penggunaan obat pada

pasien

Tersampainya

informasi dari

leaflet

Akuntabilitas : Dalam

memberikan leaflet

penggunaan obat pada pasien

penulis akan memberikan pada

setiap pasien (kejelasan

target).

Nasionalisme : Dalam

memberikan leaflet

penggunaan obat pada pasien

penulis akan memberikan

leaflet saat pasien

mendapatkan obat (disiplin).

Etika Publik : Dalam

memberikan leaflet

penggunaan obat pada pasien

penulis akan menggunakan

bahasa yang sopan.

Komitmen Mutu : Dalam

memberikan leaflet

penggunaan obat pada pasien

penulis akan menjalankan

tugas dengan tepat dan cermat

(efisien).

Antikorupsi : Dalam

memberikan leaflet

penggunaan obat pada pasien

penulis akan memberikan

layanan semua orang (adil).

Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi : Salah satu Misi Puskesmas Tondasi

yaitu “Meningkatkan Kinerja dan Mutu Pelayanan Kesehatan”. Lewat pemberian

leaflet tentang pelayanan informasi obat 2 Bahasa diharapkan pasien lebih cerdas

menggunakan obat, informasi tersebut ditujukan kepada semua pasien yang dapat

berbahasa Indonesia dengan baik maupun yang hanya mengetahui bahasa daerah saja

masukan yang terbaharukan.

Penguatan Nilai-Nilai Organisasi : Tata nilai Puskesmas Tondasi yaitu

“RESPONSIF” berarti cepat tanggap dalam masalah kesehatan dan melayani pasien

dengan rasa empati. Pemberian leaflet merupakan salah satu upaya untuk melakukan

inovatif dalam pelayanan Puskesmas.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 55

Analisis Dampak :

- Perkiraan hambatan : Kurangnya minat pasien untuk membaca leaflet yang

diberikan.

- Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : Pasien kurang mendapatkan

informasi seputar cara peggunaan obat yang baik sehingga dapat menurunkan

kualitas hidup pasien.

- Alternatif solusi : Pendekatan personal dengan memberikan penjelasan yang

runut, sistematis, dan jelas (komunikasi efektif) mengenai leaflet tersebut serta

mengonsep leaflet semenarik mungkin untuk dibaca.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 56

Kegiatan 5 : Mensosialisasikan RAKET dengan tenaga kefarmasian dan tenaga

kesehatan lain yang diberi delegasi oleh Apoteker.

No. Tahapan Kegiatan Output/

Capaian Hasil Keterkaitan dengan Nilai

Dasar ANEKA

1. Menyiapkan materi

dan baku standar

RAKET

Print out materi

dan baku standar

RAKET

Akuntabilitas : Dalam

menyiapkan materi dan baku

standar RAKET penulis akan

menyelesaikan pekerjaan dan

tugas secara tuntas dan dengan

hasil terbaik serta mampu

mempertanggung jawabkan

(tanggung jawab).

Nasionalisme : Dalam

menyiapkan materi dan baku

standar RAKET penulis akan

menyelesaikan pekerjaan

prioritas terlebih dahulu (kerja

keras).

Etika Publik : Dalam

menyiapkan materi dan baku

standar RAKET penulis akan

ikhlas dalam bekerja (tulus).

Komitmen Mutu : Dalam

menyiapkan materi dan baku

standar RAKET penulis akan

cepat dan tepat (orientasi

mutu).

Antikorupsi : Dalam

menyiapkan materi dan baku

standar RAKET penulis akan

tidak tergantung dengan orang

lain dalam melaksanakan tugas

(mandiri).

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 57

2. Melakukan sosialisasi

materi dan baku

standar RAKET

Terlaksananya

kegiatan sosialisasi

RAKET

Akuntabilitas : Dalam

melakukan sosialisasi tentang

RAKET penulis akan

memastikan bahwa semua

tenaga kefarmasian dan tenaga

kesehatan lain yang diberi

delegasi oleh Apoteker

mengikuti kegiatan

(Kepemimpinan).

Nasionalisme : Dalam

melakukan sosialisasi tentang

RAKET penulis akan

memberikan semua tenaga dan

ilmu (rela berkorban).

Etika Publik : Dalam

melakukan sosialisasi tentang

RAKET penulis akan

menjawab segala pertanyaan

yang diajukan (Pelayanan

publik).

Komitmen Mutu : Dalam

melakukan sosialisasi tentang

RAKET penulis akan

membawa pembaruan terkait

informasi yang didapat pasien

(Inovasi).

Antikorupsi : Dalam

melakukan sosialisasi tentang

RAKET penulis akan

melakukan kegiatan dengan

tepat waktu (Disiplin).

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 58

3. Menerapkan materi

dan baku standar

RAKET pada saat

pelayanan informasi

obat

Terlaksananya

pelayanan

informasi obat

menggunakan

RAKET

Akuntabilitas : Dalam

menerapkan RAKET pada saat

pelayanan informasi obat

penulis akan memastikan

informasi yang tertera

dipahami oleh pasien

(Tanggung jawab).

Nasionalisme : Dalam

menerapkan RAKET pada saat

pelayanan informasi obat

penulis akan menggunakan

bahasa yang mudah dimengerti

oleh pasien (Saling

menghargai).

Etika Publik : Dalam

menerapkan RAKET pada saat

pelayanan informasi obat

penulis akan melayani dengan

prinsip 3S (senyum, sapa,

salam) (Sopan santun).

Komitmen Mutu : Dalam

menerapkan RAKET pada saat

pelayanan informasi obat

penulis akan melakukan double

chek pada obat sebelum

diberikan kepada pasien

(Efesien).

Antikorupsi : Dalam

menerapkan RAKET pada saat

pelayanan informasi obat

penulis akan bertanggung

jawab atas semua informasi

yang diberikan kepada pasien

(Tanggung Jawab).

Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi : Salah satu Misi Puskesmas Tondasi

yaitu “Meningkatkan Kinerja dan Mutu Pelayanan Kesehatan”. Dengan

melakukan kegiatan sosialisasi RAKET dengan tenaga kefarmasian dan tenaga

kesehatan lain yang diberi delegasi oleh Apoteker maka akan meningkatkan

kompetensi tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan lain yang diberi delegasi oleh

Apoteker dalam memberikan pelayanan informasi obat.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 59

Penguatan Nilai-Nilai Organisasi : Tata nilai Puskesmas Tondasi yaitu

“RESPONSIF” berarti cepat tanggap dalam masalah kesehatan dan melayani pasien

dengan rasa empati.

Analisis Dampak :

- Perkiraan hambatan : Adanya tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan lain

yang diberi delegasi oleh Apoteker yang tidak dapat mengikuti kegiatan karena

mengalami kesibukan lain di luar jam dinas.

- Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : Tidak adanya peningkatan

pemahaman tentang pemberian informasi obat berbasis RAKET

- Alternatif solusi : Pendekatan personal melalui komunikasi efektif, bila gagal

dapat berkoordinasi dengan tenaga kesehatan lainnya.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 60

Kegiatan 6 : Mengevaluasi penerapan RAKET dalam pelayanan informasi obat.

No. Tahapan Kegiatan Output/

Capaian Hasil Keterkaitan dengan Nilai

Dasar ANEKA

1. Melakukan konsultasi

dengan Kepala

Puskesmas tentang

kuesioner kepuasan

pasien

Izin pelaksanaan

kegiatan dari pihak

terkait

Akuntabilitas : Dalam

melakukan konsultasi dengan

Kepala Puskesmas tentang

kuesioner kepuasan pasien

penulis telah menjelaskan

uraian kegiatan secara jelas dan

mewujudkan kepuasan pasien,

keluarga pasien dan

masyarakat melalui pelayanan

yang berkualitas (integritas).

Nasionalisme : Dalam

melakukan konsultasi dengan

Kepala Puskesmas tentang

kuesioner kepuasan pasien

penulis telah menggunakan

bahasa yang baik dan benar

(saling menghargai).

Etika Publik : Dalam

melakukan konsultasi dengan

Kepala Puskesmas tentang

kuesioner kepuasan pasien

penulis telah mendengarkan

segala masukan dan arahan

yang diberikan (saling

menghargai).

Komitmen Mutu : Dalam

melakukan konsultasi dengan

Kepala Puskesmas tentang

kuesioner kepuasan pasien

penulis telah memilih ide-ide

dan terstandar dan terukur.

Antikorupsi : Dalam

melakukan konsultasi dengan

Kepala Puskesmas tentang

kuesioner kepuasan pasien

penulis telah menunjukkan

sikap jujur dan kerja keras.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 61

2. Membuat kuesioner

kepuasan pasien

Tersedianya

kuesioner

Akuntabilitas : Dalam

membuat kuesioner kepuasan

pasien penulis akan

menyelesaikan pekerjaan dan

tugas secara tuntas dan dengan

hasil terbaik serta mampu

mempertanggung jawabkan

(tanggung jawab).

Nasionalisme : Dalam

membuat kuesioner kepuasan

pasien penulis akan yang baik

dan benar (saling

menghargai).

Etika Publik : Dalam

membuat kuesioner kepuasan

pasien penulis akan

memberikan informasi secara

benar dan tidak menyesatkan

(transparansi).

Komitmen Mutu : Dalam

membuat kuesioner kepuasan

pasien penulis akan

menghasilkan sesuatu yang

baru dan bermanfaat (inovasi).

Antikorupsi :. Dalam

membuat kuesioner kepuasan

pasien penulis akan

menyelesaikan tepat waktu

(disiplin).

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 62

3. Melakukan evaluasi

penerapan RAKET

menggunakan

kuesioner kepuasan

pasien pada pasien

Kelengkapan

informasi RAKET

Akuntabilitas : Dalam

melakukan monitoring dan

evaluasi tentang penerapan

RAKET penulis dapat

mengetahui secara jelas dan

mewujudkan kepuasan pasien,

keluarga pasien dan

masyarakat melalui pelayanan

yang berkualitas. (tanggung

jawab, jujur dan

transparan).

Nasionalisme : Dalam

melakukan monitoring dan

evaluasi tentang penerapan

RAKET penulis akan

menggunakan bahasa yang

baik dan benar (saling

menghargai)

Etika Publik : Dalam

melakukan monitoring dan

evaluasi tentang penerapan

RAKET penulis akan

mendengarkan segala masukan

dan arahan yang diberikan

(saling menghargai).

Komitmen Mutu : Dalam

melakukan monitoring dan

evaluasi tentang penerapan

RAKET penulis akan memilih

ide-ide dan terstandar dan

terukur selanjutnya.

Antikorupsi : Dalam

melakukan monitoring dan

evaluasi tentang penerapan

RAKET penulis akan

menunjukkan sikap jujur dan

kerja keras.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 63

4. Mengumpulkan data

kuesioner kepuasan

pasien

Data hasil

kuesioner

Akuntabilitas : Dalam

mengumpulkan data kuesioner

kepuasan pasien penulis dapat

memberikan laporan kinerja

dengan memberikan bukti

nyata dari hasil dan proses

yang dilakukan (tanggung

jawab).

Nasionalisme : Dalam

mengumpulkan data kuesioner

kepuasan pasien penulis dapat

menghormati hasil kuesioner

(saling menghormati).

Etika Publik : Dalam

mengumpulkan data kuesioner

kepuasan pasien penulis dapat

melakukan kegiatan dengan

tidak menyalahgunakan

informasi untuk mencari

keuntungan pribadi atau

golongan (tranparansi).

Komitmen Mutu : Dalam

mengumpulkan data kuesioner

kepuasan pasien penulis dapat

bekerja dengan komitmen bagi

kepuasan masyarakat dan

bekerja cepat dan tepat

(orientasi mutu).

Antikorupsi : Dalam

mengumpulkan data kuesioner

kepuasan pasien penulis dapat

mensyukuri apapun hasil yang

dicapainya setelah melakukan

upaya maksimal (sederhana).

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 64

5. Menganalisa data

kuesioner kepuasan

pasien

Hasil analisa data

kuesioner

Akuntabilitas : Dalam

menganalisa data kuesioner

kepuasan pasien penulis akan

menyelesaikan pekerjaan dan

tugas secara tuntas dan dengan

hasil terbaik serta mampu

mempertanggung jawabkan

(Tanggung jawab).

Nasionalisme : Dalam

menganalisa data kuesioner

kepuasan pasien penulis akan

menggunakan bahasa Indonesi

Sesuai EYD (Proffesional).

Etika Publik : Dalam

menganalisa data kuesioner

kepuasan pasien penulis akan

berlaku sopan dan jujur dalam

mengungkapkan hasil (Sopan).

Komitmen Mutu : Dalam

menganalisa data hasil

kuesioner kepuasan pasien

penulis akan memberikan hasil

yang dapat meningkatkan

perbaikan pelayanan informasi

obat (Cermat dan Disiplin

kerja).

Antikorupsi : Dalam

menganalisa data hasil

kuesioner penulis akan

melakukan proses kegiatan

sesuai jadwal (Adil dan tepat

waktu).

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 65

6. Membuat rencana

tindak lanjut (RTL)

Tersedianya RTL Akuntabilitas : Dalam

membuat rencana tindak lanjut

penulis dapat mengetahui

secara jelas dan mewujudkan

kepuasan pasien, keluarga

pasien dan masyarakat melalui

pelayanan yang berkualitas.

(tanggung jawab, jujur dan

transparan).

Nasionalisme : Dalam

membuat rencana tindak lanjut

penulis akan menggunakan

bahasa yang baik dan benar

(saling menghargai)

Etika Publik : Dalam

membuat rencana tindak lanjut

penulis akan mendengarkan

segala masukan dan arahan

yang diberikan (saling

menghargai).

Komitmen Mutu : Dalam

membuat rencana tindak lanjut

penulis akan memilih ide-ide

dan terstandar dan terukur

selanjutnya.

Antikorupsi : Dalam membuat

rencana tindak lanjut penulis

akan menunjukkan sikap jujur

dan kerja keras.

Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi : Salah satu Misi Puskesmas Tondasi

yaitu “Meningkatkan Kinerja dan Mutu Pelayanan Kesehatan”.

Penguatan Nilai-Nilai Organisasi : Tata nilai Puskesmas Tondasi yaitu

“RESPONSIF” berarti cepat tanggap dalam masalah kesehatan dan melayani pasien

dengan rasa empati.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 66

Analisis Dampak :

- Perkiraan hambatan : Tingkat pemahaman tenaga kefarmasian dan tenaga

kesehatan lain yang diberi delegasi oleh Apoteker tentang pemberian informasi

obat masih rendah.

- Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : Tidak diketahui secara pasti tingkat

pemahaman tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan lain yang diberi delegasi

oleh Apoteker dalam memberikan pelayanan informasi obat.

- Alternatif solusi : Memberikan kesempatan kepada tenaga kefarmasian dan

tenaga kesehatan lain yang diberi delegasi oleh Apoteker dalam memahami

pemberian informasi obat kepada pasien.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET (RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 67

BAB IV

HASIL PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. Hasil Pelaksanaan Aktualisasi

Tahapan aktualisasi dan habituasi dilaksanakan di Puskesmas Tondasi Kabupaten Muna Barat. Adapun hasil pelaksanaan

aktualisasi adalah sebagai berikut :

Tabel 11. Hasil Pelaksanaan Aktualisasi No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Waktu Pelaksanaan Nilai Dasar Keterangan / Evidence

1. Menyusun Standar

Operasional Prosedur

(SOP) tentang pelabelan

dan pemberian informasi

obat.

a. Melakukan konsultasi

dengan mentor

Diperoleh

saran dan

masukan dari

pihak terkait

06-07 November 2020 Akuntabilitas

Nasionalisme

Etika Publik

Komitmen Mutu

Anti Korupsi

Terlaksana

Foto, Surat Persetujuan

Pelaksanaan Aktualisasi

b. Menyusun rancangan

SOP pelabelan dan

pemberian informasi

obat

Rumusan SOP

pelabelan dan

pemberian

informasi obat

09 November 2020 Akuntabilitas

Nasionalisme

Etika Publik

Komitmen Mutu

Anti Korupsi

Terlaksana

Foto

c. Mengusulkan

rancangan SOP

pelabelan dan

pemberian informasi

obat pada Kepala

Puskesmas

Diperoleh

saran

mengenai

rancangan

SOP pelabelan

dan pemberian

informasi obat

10 November 2020 Akuntabilitas

Nasionalisme

Etika Publik

Komitmen Mutu

Anti Korupsi

Terlaksana

Foto, Rancangan SOP

d. Menyusun

penyempurnaan SOP

pelabelan dan

SOP pelabelan

dan pemberian

informasi obat

11 November 2020 Akuntabilitas

Nasionalisme

Etika Publik

Terlaksana

Foto, SOP

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET (RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 68

pemberian informasi

obat

yang telah

disahkan

Komitmen Mutu

Anti Korupsi

2. Membuat pamflet

tentang rambu-rambu

penggunaan obat

menggunakan 2 bahasa

a. Melakukan konsultasi

dengan Kepala

Puskesmas tentang

media yang akan

dibuat

Izin

pelaksanaan

kegiatan dari

pihak terkait

06-07 November 2020 Akuntabilitas

Nasionalisme

Etika Publik

Komitmen Mutu

Anti Korupsi

Terlaksana

Foto

b. Menyusun materi

pamflet tentang

penggunaan obat

secara baik dan benar

menggunakan 2

bahasa

Print out

materi pamflet

09 November 2020 Akuntabilitas

Nasionalisme

Etika Publik

Komitmen Mutu

Anti Korupsi

Terlaksana

Foto

c. Mencetak pamflet

penggunaan obat

Tersedianya

pamflet

10-11 November 2020 Akuntabilitas

Nasionalisme

Etika Publik

Komitmen Mutu

Anti Korupsi

Terlaksana

Foto, Pamflet

d. Memajang pamflet di

depan ruang tunggu

farmasi

Tersampaikan

nya informasi

pamflet

12 November 2020 Akuntabilitas

Nasionalisme

Etika Publik

Komitmen Mutu

Anti Korupsi

Terlaksana

Foto

3. Membuat label etiket

tepat guna sesuai SOP

a. Merancang konsep

etiket tepat guna

Print out etiket 06-07 November 2020 Akuntabilitas

Nasionalisme

Etika Publik

Komitmen Mutu

Anti Korupsi

Terlaksana

Foto, Rancangan Etiket

b. Melakukan konsultasi

konsep etiket tepat

guna dengan Kepala

Puskesmas

Diperoleh

saran dan

masukan dari

pihak terkait

09 November 2020 Akuntabilitas

Nasionalisme

Etika Publik

Komitmen Mutu

Terlaksana

Foto

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET (RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 69

Anti Korupsi

c. Menyusun

penyempurnaan etiket

tepat guna

Tersedianya

standar baku

etiket tepat

guna

10 November 2020 Akuntabilitas

Nasionalisme

Etika Publik

Komitmen Mutu

Anti Korupsi

Terlaksana

Foto, SOP

4. Membuat leaflet tentang

cara penggunaan obat

secara baik dan benar

menggunakan 2 bahasa

a. Melakukan konsultasi

dengan Kepala

Puskesmas tentang

media yang akan

dibuat

Izin

pelaksanaan

kegiatan dari

pihak terkait

06-07 November 2020 Akuntabilitas

Nasionalisme

Etika Publik

Komitmen Mutu

Anti Korupsi

Terlaksana

Foto

b. Menyusun materi

leaflet tentang

penggunaan obat

secara baik dan benar

menggunakan 2

bahasa

Print out

materi leaflet

09 November 2020 Akuntabilitas

Nasionalisme

Etika Publik

Komitmen Mutu

Anti Korupsi

Terlaksana

Foto

c. Mencetak leaflet Tersedianya

leaflet

10-11 November 2020 Akuntabilitas

Nasionalisme

Etika Publik

Komitmen Mutu

Anti Korupsi

Terlaksana

Foto, Leaflet

d. Memberikan leaflet

penggunaan obat pada

pasien

Terserapnya

informasi dari

leaflet

12-30 November 2020 Akuntabilitas

Nasionalisme

Etika Publik

Komitmen Mutu

Anti Korupsi

Terlaksana

Foto

5. Mensosialisasikan

RAKET dengan tenaga

kefarmasian dan tenaga

kesehatan lain yang

a. Menyiapkan materi

dan baku standar

RAKET

Print out

materi dan

baku standar

RAKET

13 November 2020 Akuntabilitas

Nasionalisme

Etika Publik

Komitmen Mutu

Anti Korupsi

Terlaksana

Foto

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET (RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 70

diberi delegasi oleh

Apoteker

b. Melakukan sosialisasi

materi dan baku

standar RAKET

Terlaksananya

kegiatan

sosialisasi

RAKET

14 November 2020 Akuntabilitas

Nasionalisme

Etika Publik

Komitmen Mutu

Anti Korupsi

Terlaksana

Foto, Daftar Hadir

c. Menerapkan materi

dan baku standar

RAKET pada saat

pelayananan informasi

obat

Terlaksananya

pelayanan

informasi obat

menggunakan

RAKET

15 November 2020-

sekarang

Akuntabilitas

Nasionalisme

Etika Publik

Komitmen Mutu

Anti Korupsi

Terlaksana

Foto

6. Mengevaluasi penerapan

RAKET dalam

pelayanan informasi obat

a. Melakukan konsultasi

dengan Kepala

Puskesmas tentang

kuesioner kepuasan

pasien yang akan

dibuat

Izin

pelaksanaan

kegiatan dan

pihak terkait

16 November 2020 Akuntabilitas

Nasionalisme

Etika Publik

Komitmen Mutu

Anti Korupsi

Terlaksana

Foto

b. Membuat kuesioner

kepuasan pasien

Tersedianya

kuesioner

17 November 2020 Akuntabilitas

Nasionalisme

Etika Publik

Komitmen Mutu

Anti Korupsi

Terlaksana

Foto, Form Kuesioner

c. Melakukan evaluasi

penerapan RAKET

menggunakan

kuesioner kepuasan

pasien

Kelengkapan

informasi

RAKET

18-20 November 2020 Akuntabilitas

Nasionalisme

Etika Publik

Komitmen Mutu

Anti Korupsi

Terlaksana

Foto

d. Mengumpulkan data

kuesioner kepuasan

pasien

Data hasil

kuesioner

21 November 2020 Akuntabilitas

Nasionalisme

Etika Publik

Komitmen Mutu

Anti Korupsi

Terlaksana

Foto

e. Menganalisa data Hasil analisa 23 November 2020 Akuntabilitas Terlaksana

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET (RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 71

kuesioner data kuesioner Nasionalisme

Etika Publik

Komitmen Mutu

Anti Korupsi

Foto

f. Membuat rencana

tindak lanjut (RTL)

Tersedianya

RTL

24 November 2020 Akuntabilitas

Nasionalisme

Etika Publik

Komitmen Mutu

Anti Korupsi

Terlaksana

Foto

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 72

Kegiatan 1 : Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) tentang Pelabelan dan

Pemberian Informasi Obat (PIO)

No. Tahapan Kegiatan Output/

Capaian Hasil

Keterkaitan dengan Nilai

Dasar ANEKA

1. Melakukan

konsultasi dengan

mentor

Diperoleh

saran dan

masukan dari

pihak terkait

Akuntabilitas : Dalam

melakukan konsultasi dengan

mentor penulis telah

menjelaskan maksud dari

kegiatan yang akan penulis

lakukan.

Nasionalisme : Dalam

melakukan konsultasi dengan

mentor penulis telah menerima

masukan dan saran yang

diberikan oleh atasan, penulis

terima dan hargai.

Etika Publik : Dalam

melakukan konsultasi dengan

mentor penulis telah sebelum

masuk ke ruangan atasan,

terlebih dahulu penulis

mengetuk pintu serta bersikap

sopan dan ramah ketika

dipersilahkan masuk.

Komitmen Mutu : Dalam

melakukan konsultasi dengan

mentor penulis telah

melakukan inovasi perbaikan

manajemen pengelolaan obat di

Puskesmas.

Antikorupsi : Dalam

melakukan konsultasi dengan

mentor penulis telah berkata

jujur dan bertanggungjawab

terhadap apa yang penulis

katakan kepada atasan.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 73

2. Menyusun

rancangan SOP

pelabelan dan

pemberian informasi

obat

Rumusan SOP

pelabelan dan

pemberian

informasi obat

Akuntabilitas : Dalam

Menyusun rancangan SOP

penulis telah bekerja sama,

peduli, dan berani dalam

menanggung risiko atas apa

yang penulis kerjakan dalam

bentuk apapun.

Nasionalisme : Dalam

Menyusun rancangan SOP

penulis telah melakukan

kegiatan ini untuk tidak

memberantas tindakan yang

melawan norma dengan tujuan

memperoleh keuntungan

pribadi, merugikan Negara atau

masyarakat baik secara

langsung maupun tidak

langsung.

Etika Publik : Dalam

Menyusun rancangan SOP

penulis telah

mengaktualisasikan nilai taat

perintah pimpinan, sehingga

setiap saran dan masukan

tentang SOP pelabelan dan

pemberian inforamsi obat

penulis menerimanya.

Komitmen Mutu : Dalam

Menyusun rancangan SOP

penulis telah

mengaktualisasikan nilai teliti

dan sesuai standar.

Antikorupsi : Dalam

Menyusun rancangan SOP

penulis telah menggunakan

sumber yang terpercaya tanpa

mengurangi atau menambah.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 74

3. Mengusulkan

rancangan SOP

pelabelan dan

pemberian informasi

obat pada Kepala

Puskesmas

Diperoleh

saran mengenai

rancangan SOP

pelabelan dan

pemberian

informasi obat

Akuntabilitas : Dalam

mengusulkan rancangan SOP

pada Kepala Puskesmas,

penulis telah menerapkan nilai

tanggung jawab dengan SPO

yang penulis usulkan dengan

mengaktualisasikan nilai

melaksanakan tugas dengan

baik dan benar.

Nasionalisme : Dalam

mengusulkan rancangan SOP

pada Kepala Puskesmas,

penulis telah melakukan

koordinasi dengan tenaga

kefarmasian dan tenaga

kesehatan lain.

Etika Publik : Dalam

mengusulkan rancangan SOP

pada Kepala Puskesmas,

penulis telah menggunakan

bahasa yang sopan. Dari

tindakan tersebut penulis

mengaktualisasikan nilai dasar

etika publik yaitu menghargai

komunikasi, konsultasi, dan

kerja sama.

Komitmen Mutu : Dalam

mengusulkan rancangan SOP

pada Kepala Puskesmas,

penulis telah mewujudkan

salah satu inovasi dalam

meningkatkan pelayanan

informasi obat di Puskesmas.

Antikorupsi : Dalam

mengusulkan rancangan SOP

pada Kepala Puskesmas,

penulis tidak melakukan

tindakan yang merugikan pihak

lain karena dengan adanya

SOP tersebut maka akan

meningkatkan kualitas

pelayanan yang bermutu.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 75

4. Menyusun

penyempurnaan

SOP pelabelan dan

pemberian informasi

obat

SOP pelabelan dan

pemberian

informasi obat yang

telah disahkan

Akuntabilitas : Dalam

Menyusun penyempurnaan

SOP pelabelan dan pemberian

informasi obat penulis telah

berkoordinasi dengan kepala

Puskesmas untuk menetapkan

SOP yang telah penulis

sempurnakan dan

bertanggung jawab atas SOP

tersebut.

Nasionalisme : Dalam

menyusun penyempurnaan

SOP pelabelan dan pemberian

informasi obat penulis telah

melakukan pembahasan/

musyawarah dengan Kepala

Puskesmas tentang SOP yang

akan disahkan.

Etika Publik : Dalam

menyusun penyempurnaan

SOP pelabelan dan pemberian

informasi obat penulis telah

menggunakan kata-kata sesuai

dengan Ejaan Yang

Disempurnakan (EYD) agar

pembaca mudah mengerti.

Komitmen Mutu : Dalam

menyusun penyempurnaan

SOP pelabelan dan pemberian

informasi obat penulis telah

menyempurnakan SOP tersebut

sehingga dapat memberikan

pelayanan akan efektif, efisien,

dan berorientasi mutu.

Antikorupsi : Dalam

Menyusun penyempurnaan

SOP pelabelan dan pemberian

informasi obat penulis telah

mengaktualisasikan nilai

peduli dan kerja keras hingga

SOP tersebut dapat disahkan.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 76

Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi : Salah satu Misi Puskesmas Tondasi

yaitu “Meningkatkan Kinerja dan Mutu Pelayanan Kesehatan”. Dengan

menyusun SOP maka akan meningkatkan pemahaman dan kompetensi tenaga

kefarmasian dan tenaga kesehatan lain yang diberi delegasi oleh Apoteker dalam

pelayanan Kesehatan.

Penguatan Nilai-Nilai Organisasi : Tata nilai Puskesmas Tondasi yaitu

“RESPONSIF” berarti cepat tanggap dalam masalah kesehatan dan melayani pasien

dengan rasa empati.

Analisis Dampak :

- Dampak positif : Pembuatan SOP pelabelan dan pemberian informasi obat

merupakan salah satu perwujudan Manajemen ASN asas efektif dan efisien,

profesionalitas, akuntabilitas, dan kepastian hukum. Membuat SOP tersebut

bertujuan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kefarmasian dan tenaga

kesehatan lain yang diberi delegasi oleh Apoteker sehingga dapat meningkatkan

pelayanan informasi obat kepada pasien dan tenaga kesehatan lain.

- Dampak negatif : Jika tidak ada SOP yang menjadi acuan bagi tenaga

kefarmasian dan tenaga kesehatan lain yang diberi delegasi oleh Apoteker di

Puskesmas Tondasi maka informasi obat yang didapatkan pasien atau tenaga

kesehatan lain akan kurang atau tidak jelas sehingga pengobatan pasien tidak

efektif yang akan berpengaruh pada mutu kualitas pelayanan.

- Permasalahan yang dihadapi : Adanya beberapa sejawat dalam unit kerja yang

kurang merespon rencana kegiatan pembuatan SOP pelabelan dan pemberian

informasi obat.

- Solusi pemecahan masalah : Pemberian penjelasan akan manfaat yang akan

diperoleh dalam pembuatan SOP pelabelan dan pemberian informasi obat dan

jika disahkan maka akan menjadi sumber acuan pelayanan informasi obat serta

akan meningkatkan pelayanan publik serta kepuasan pasien.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 77

Kegiatan 2 : Membuat Pamflet Tentang Rambu-Rambu Penggunaan Obat

Menggunakan 2 Bahasa.

No. Tahapan Kegiatan Output/

Capaian Hasil Keterkaitan dengan Nilai

Dasar ANEKA

1. Melakukan konsultasi

dengan Kepala

Puskesmas tentang

media yang akan

dibuat

Izin pelaksanaan

kegiatan dari pihak

terkait

Akuntabilitas : Dalam

melakukan konsultasi dengan

Kepala Puskesmas tentang

media yang akan dibuat penulis

telah menjelaskan uraian

kegiatan secara jelas dan

terperinci.

Nasionalisme : Dalam

melakukan konsultasi dengan

Kepala Puskesmas tentang

media yang akan dibuat penulis

telah menggunakan bahasa

yang baik dan benar.

Etika Publik : Dalam

melakukan konsultasi dengan

Kepala Puskesmas tentang

media yang akan dibuat penulis

telah mendengarkan segala

masukan dan arahan yang

diberikan.

Komitmen Mutu : Dalam

melakukan konsultasi dengan

Kepala Puskesmas tentang

media yang akan dibuat penulis

telah memilih ide-ide dan

masukan yang terbaharukan.

Antikorupsi : Dalam

melakukan konsultasi dengan

Kepala Puskesmas tentang

media yang akan dibuat penulis

telah menunjukkan sikap jujur

dan kerja keras.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 78

2. Menyusun materi

pamflet tentang

penggunaan obat

secara baik dan benar

menggunakan 2

bahasa

Print out materi

pamflet

Akuntabilitas : Dalam

menyusun materi pamflet

tentang penggunaan obat

secara baik dan benar dengan 2

bahasa penulis telah menyusun

materi pamflet tentang

penggunaan obat secara baik

dan benar dalam 2 Bahasa,

penulis mengambil materi dari

sumber yang terpercaya serta

menanyakan langsung pada

teman kantor asli suku Bajoe

pada saat membuat pamflet

dalam Bahasa daerah.

Dari hal tersebut penulis

mengaktualisasikan nilai

tanggung jawab.

Nasionalisme : Dalam

menyusun materi pamflet

tentang penggunaan obat

secara baik dan benar dengan 2

bahasa penulis telah

menunjukkan sikap peduli

penulis, agar informasi tentang

obat dapat diterima bukan

hanya kepada masyarakat yang

dapat menggunakan Bahasa

Indonesia tetapi juga pada

masyarakat yang menggunakan

Bahasa Daerah.

Etika Publik : Dalam

menyusun materi pamflet

tentang penggunaan obat

secara baik dan benar dengan 2

bahasa penulis telah

menunjukkan sikap santun

kepada teman kantor suku asli

Bajoe dalam mengartikan

pamflet dalam bahasa daerah.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 79

Komitmen Mutu : Dalam

menyusun materi pamflet

tentang penggunaan obat

secara baik dan benar dengan 2

bahasa penulis telah

menunjukkan bahwa kegiatan

pembuatan pamflet dengan 2

Bahasa ini merupakan pertama

kali dilakukan di Puskesmas

Tondasi, sehingga kegiatan ini

merupakan salah satu inovasi

yang penulis lakukan dalam

mengembangakan pelayanan

informasi obat di Puskesmas

Tondasi.

Antikorupsi : Dalam

menyusun materi pamflet

tentang penggunaan obat

secara baik dan benar dengan 2

bahasa penulis telah

mengaktualisasikan sikap

kerja keras dan teliti dalam

bekerja, dibuktikan dengan

melakukan konsultasi terlebih

dahulu kepada pimpinan dan

kepala unit pelayanan

Puskesmas Tondasi sebelum

pamflet diterbitkan.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 80

3. Mencetak pamflet

penggunaan obat

Tersedianya

pamflet

Akuntabilitas : Dalam

mencetak pamflet penggunaan

obat penulis telah melakukan

konsultasi terlebih dahulu

kepada pimpinan dan kepala

unit pelayanan jika terdapat

informasi yang kurang jelas.

Nasionalisme : Dalam

mencetak pamflet penggunaan

obat penulis telah

mendiskusikan dengan

sejawat yang lebih

berkompeten mengenai isi

informasi.

Etika Publik : Dalam

mencetak pamflet penggunaan

obat penulis telah

mencantumkan informasi

yang benar tanpa mengurangi

ataupun menambah informasi

tersebut.

Komitmen Mutu : Dalam

mencetak pamflet penggunaan

obat penulis telah memilih

layout yang menarik sehingga

masyarakat tertarik untuk

membaca informasi tersebut.

Hal tersebut menunjukkan

sikap kreatif penulis, agar

pamflet yang dibuat dapat

menambah pengetahuan

masyarakat dalam

menggunakan obat.

Antikorupsi : Dalam

mencetak pamflet penggunaan

obat penulis telah

memanfaatkan waktu sebaik

mungkin.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 81

4. Memajang pamflet di

depan ruang farmasi

Tersampaikannya

informasi pamflet

Akuntabilitas : Dalam

memajang pamflet di depan

ruang farmasi penulis telah

adil melayani masyarakat

dengan menampilkan pamflet

berisi informasi obat

menggunakan 2 bahasa

sehingga terhindar dari

diskriminasi dan

ketidakjujuran.

Nasionalisme : Dalam

memajang pamflet di depan

ruang farmasi penulis telah

menghormati hak pasien atas

informasi penggunaan obat.

Etika Publik : Dalam

memajang pamflet di depan

ruang farmasi penulis telah

memberikan informasi secara

benar dan tidak

menyesatkan.

Komitmen Mutu : Dalam

memajang pamflet di depan

ruang farmasi penulis telah

memenuhi kebutuhan

masyarakat secara efektif.

Antikorupsi : Dalam

memajang pamflet di depan

ruang farmasi penulis telah

berani memberikan informasi

sesuai dengan fakta.

Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi : Salah satu Misi Puskesmas Tondasi

yaitu “Meningkatkan Kinerja dan Mutu Pelayanan Kesehatan”. Lewat pemberian

pamflet tentang pelayanan informasi obat 2 Bahasa diharapkan pasien lebih cerdas

menggunakan obat, informasi tersebut ditujukan kepada semua pasien yang dapat

berbahasa Indonesia dengan baik maupun yang hanya mengetahui bahasa daerah saja

masukan yang terbaharukan.

Penguatan Nilai-Nilai Organisasi : Tata nilai Puskesmas Tondasi yaitu

“RESPONSIF” berarti cepat tanggap dalam masalah kesehatan dan melayani pasien

dengan rasa empati. Pemberian pamflet merupakan salah satu upaya untuk melakukan

inovatif dalam pelayanan Puskesmas.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 82

Analisis Dampak :

- Dampak positif : Pembuatan Penggunaan obat secara baik dan benar dengan

menggunakan media berupa pamflet dengan 2 Bahasa, Bahasa Indonesia dan

Bahasa Daerah Bajoe melibatkan kerjasama berbagai petugas baik dokter, tenaga

kefarmasian, tenaga kesehatan lain di Puskesmas. Tujuan kegiatan ini dilakukan

agar Apoteker selaku tenaga kefarmasian di Pelayanan Kesehatan ikut

mencanangkan program pemerintah tentang Masyarakat Cerdas dalam

menggunakan Obat, dengan memberikan informasi yang edukatif kepada

masyarakat yang bukan hanya menggunakan Bahasa Indonesia tetapi juga

menggunakan Bahasa Daerah, agar seluruh masyarakat yang berkunjung ke

Puskesmas Tondasi memperoleh informasi tersebut.

- Dampak negatif : Jika kegiatan ini tidak dilakukan, masyarakat akan kurang

mendapatkan informasi tentang obat yang akan mereka gunakan.

- Permasalahan yang dihadapi : Proses penerjemahan materi ke Bahasa daerah

yang agak rumit.

- Solusi pemecahan masalah : Melakukan konsultasi teman kantor asli suku

Bajoe guna materi yang disajikan dapat dipahami seluruh masyarakat.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 83

Kegiatan 3 : Membuat Label Etiket Tepat Guna Sesuai SOP.

No. Tahapan Kegiatan Output/

Capaian Hasil

Keterkaitan dengan Nilai

Dasar ANEKA

1. Merancang konsep

etiket tepat guna

Print out etiket Akuntabilitas : Dalam

membuat label etiket tepat

guna sesuai SOP penulis telah

mencari sumber referensi

terpercaya dan dapat

dipertanggung jawabkan.

Nasionalisme : Dalam

membuat label etiket tepat

guna sesuai SOP penulis telah

meminta bantuan tenaga

kefarmasian lain untuk saling

diskusi dan kerja sama agar

menciptakan desain yang

informatif dan mudah

dipahami.

Etika Publik : Dalam

membuat label etiket tepat

guna sesuai SOP penulis telah

menerapkan nilai saling

menghargai, konsultasi, dan

kerja sama dengan pimpinan

sehingga diperoleh keputusan

terhadap rancangan yang akan

dibuat.

Komitmen Mutu : Dalam

membuat label etiket tepat

guna sesuai SOP penulis telah

berpegang pada standar yang

telah ditentukan tanpa

mengurangi atau menambah

informasi lainnya.

Antikorupsi : Dalam membuat

label etiket tepat guna sesuai

SOP penulis telah

membutuhkan kerja keras,

teliti, dan cermat demi

rampungnya konsep yang

penulis buat.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 84

2. Melakukan konsultasi

konsep etiket tepat

guna kepada Kepala

Puskesmas

Diperoleh saran

dan masukan dari

pihak terkait

Akuntabilitas : Dalam

melakukan konsultasi konsep

etiket tepat guna kepada

Kepala Puskesmas penulis

telah mencatat masukan, saran,

dan mendokumentasikan hasil

konsultasi tersebut. Hal

tersebut merupakan salah satu

bentuk tanggung jawab

penulis.

Nasionalisme : Dalam

melakukan konsultasi konsep

etiket tepat guna Kepala

Puskesmas penulis telah

menerapkan nilai menghargai

setiap saran dan masukan dari

pimpinan.

Etika Publik : Dalam

melakukan konsultasi konsep

etiket tepat guna kepada

Kepala Puskesmas penulis

telah menerapkan nilai sopan

santun yaitu mengetuk pintu

sebelum masuk, menggunakan

nada suara yang halus saat

berbicara, mendengar dengan

penuh perhatian sebagai bentuk

penghargaan kepada pimpinan,

agar maksud dan tujuan dapat

disampaikan dengan baik dan

pimpinan dapat memberikan

saran dan masukan.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 85

Komitmen Mutu : Dalam

melakukan konsultasi konsep

etiket tepat guna kepada

Kepala Puskesmas penulis

telah telah mempersiapkan hal-

hal yang akan dibahas sehingga

pertemuan berlangsung lebih

tepat sasaran, efektif, dan

efisien.

Antikorupsi : Dalam

melakukan konsultasi konsep

etiket tepat guna kepada

Kepala Puskesmas penulis

telah menerapkan sikap jujur.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 86

3. Menyusun

penyempurnaan etiket

tepat guna

Tersedianya

standar

baku etiket tepat

guna

Akuntabilitas : Dalam

menyusun penyempurnaan

etiket tepat guna penulis telah

mempertimbangan hasil

konsultasi yang telah dilakukan

bersama pimpinan sehingga

dapat disusun dengan baik dan

dapat dipertanggung

jawabkan.

Nasionalisme : Dalam

menyusun penyempurnaan

etiket tepat guna penulis telah

menggunakan Bahasa

Indonesia yang baik dan

benar sehingga mudah

dipahami.

Etika Publik : Dalam

menyusun penyempurnaan

etiket tepat guna penulis telah

mengajak tenaga kefarmasian

lain untuk andil dalam kegiatan

ini. Hal ini merupakan salah

bentuk sikap peduli penulis.

Komitmen Mutu : Dalam

menyusun penyempurnaan

etiket tepat guna penulis telah

menerapkan nilai efektif dan

efisien hal ini ditunjukkan

dengan informasi yang

tercantum dalam etiket tepat

guna sangat detail dan

terperinci sehingga

memudahkan masyarakat

dalam menggunakan obat.

Antikorupsi : Dalam

menyusun penyempurnaan

etiket tepat guna penulis telah

mengaktualisasikan nilai

kejujuran dan kerja keras

sehingga hasil yang penulis

buat bermanfaat bagi

khalayak.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 87

Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi : Salah satu Misi Puskesmas Tondasi

yaitu “Meningkatkan Kinerja dan Mutu Pelayanan Kesehatan”. Dengan

melakukan kegiatan pembuatan label etiket tepat guna sesuai SOP maka Pelayanan

Informasi Obat di Puskesmas akan menjadi maksimal dan berkualitas.

Penguatan Nilai-Nilai Organisasi : Tata nilai Puskesmas Tondasi yaitu

“RESPONSIF” berarti cepat tanggap dalam masalah kesehatan dan melayani pasien

dengan rasa empati.

Analisis Dampak :

- Dampak positif : Membuat label etiket tepat guna sesuai SOP dengan benar,

professional, akuntabilitas, efektif dan efisien, keterbukaan merupakan salah satu

contoh perwujudan Manajemen ASN dalam upaya meningkatkan kompetensi

tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan lain yang diberi delegasi oleh Apoteker

dalam memberikan pelayanan terkait penggunaan obat. Adanya standar dalam

melakukan pemberian informasi obat akan berimbas pada kepuasan pasien dalam

menerima pelayanan kesehatan dari petugas Puskesmas Tondasi.

- Dampak negatif : Jika pelabelan etiket tepat guna tidak diterapkan secara baik

dan benar akan menyebabkan kurang tersampaikan informasi penggunaan obat

sehingga tidak ada peningkatan pemahaman tenaga kefarmasian dan tenaga

kesehatan lain yang diberi delegasi oleh Apoteker tentang pelayanan informasi

obat sesuai standar.

- Permasalahan yang dihadapi : Terdapat beberapa tenaga kefarmasian dan

tenaga kesehatan lain yang diberi delegasi oleh Apoteker yang tidak dapat

menerima pembaharuan pelabelan etiket.

- Solusi pemecahan masalah : Melakukan pendekatan personal melalui

komunikasi efektif.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 88

Kegiatan 4 : Membuat Leaflet Tentang Cara Penggunaan Obat Secara Baik dan Benar

Menggunakan 2 Bahasa.

No. Tahapan Kegiatan Output/

Capaian Hasil Keterkaitan dengan Nilai

Dasar ANEKA

1. Melakukan konsultasi

dengan Kepala

Puskesmas tentang

media yang akan

dibuat

Izin pelaksanaan

kegiatan dari pihak

terkait

Akuntabilitas : Dalam

melakukan konsultasi dengan

Kepala Puskesmas tentang

media yang akan dibuat penulis

telah menjelaskan uraian

kegiatan secara jelas dan

terperinci.

Nasionalisme : Dalam

melakukan konsultasi dengan

Kepala Puskesmas tentang

media yang akan dibuat penulis

telah menggunakan bahasa

yang baik dan benar.

Etika Publik : Dalam

melakukan konsultasi dengan

Kepala Puskesmas tentang

media yang akan dibuat penulis

telah mendengarkan segala

masukan dan arahan yang

diberikan.

Komitmen Mutu : Dalam

melakukan konsultasi dengan

Kepala Puskesmas tentang

media yang akan dibuat penulis

telah memilih ide-ide dan

masukan yang terbaharukan.

Antikorupsi : Dalam

melakukan konsultasi dengan

Kepala Puskesmas tentang

media yang akan dibuat penulis

telah menunjukkan sikap jujur

dan kerja keras.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 89

2. Menyusun materi

leaflet tentang

penggunaan obat

secara baik dan benar

menggunakan 2

bahasa

Print out materi

leaflet

Akuntabilitas : Dalam

menyusun materi leaflet

tentang penggunaan obat

secara baik dan benar dengan 2

bahasa penulis telah menyusun

materi lealfet tentang

penggunaan obat secara baik

dan benar dalam 2 Bahasa,

penulis mengambil materi dari

sumber yang terpercaya serta

menanyakan langsung pada

teman kantor asli suku Bajoe

pada saat membuat leaflet

dalam Bahasa daerah.

Dari hal tersebut penulis

mengaktualisasikan nilai

tanggung jawab.

Nasionalisme : Dalam

menyusun materi leaflet

tentang penggunaan obat

secara baik dan benar dengan 2

bahasa penulis telah

menunjukkan sikap peduli

penulis, agar informasi tentang

obat dapat diterima bukan

hanya kepada masyarakat yang

dapat menggunakan Bahasa

Indonesia tetapi juga pada

masyarakat yang menggunakan

Bahasa Daerah.

Etika Publik : Dalam

menyusun materi leaflet

tentang penggunaan obat

secara baik dan benar dengan 2

bahasa penulis telah

menunjukkan sikap santun

kepada teman kantor suku asli

Bajoe dalam mengartikan

leaflet dalam bahasa daerah.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 90

Komitmen Mutu : Dalam

menyusun materi leaflet

tentang penggunaan obat

secara baik dan benar dengan 2

bahasa penulis telah

menunjukkan bahwa kegiatan

pembuatan leaflet dengan 2

Bahasa ini merupakan pertama

kali dilakukan di Puskesmas

Tondasi, sehingga kegiatan ini

merupakan salah satu inovasi

yang penulis lakukan dalam

mengembangakan pelayanan

informasi obat di Puskesmas

Tondasi.

Antikorupsi : Dalam

menyusun materi leaflet

tentang penggunaan obat

secara baik dan benar dengan 2

bahasa penulis telah

mengaktualisasikan sikap

kerja keras dan teliti dalam

bekerja, dibuktikan dengan

melakukan konsultasi terlebih

dahulu kepada pimpinan dan

kepala unit pelayanan

Puskesmas Tondasi sebelum

leaflet diterbitkan.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 91

3. Mencetak leaflet Tersedianya leaflet Akuntabilitas : Dalam

mencetak leaflet penggunaan

obat penulis telah melakukan

konsultasi terlebih dahulu

kepada pimpinan dan kepala

unit pelayanan jika terdapat

informasi yang kurang jelas.

Nasionalisme : Dalam

mencetak leaflet penggunaan

obat penulis telah

mendiskusikan dengan

sejawat yang lebih

berkompeten mengenai isi

informasi.

Etika Publik : Dalam

mencetak leaflet penggunaan

obat penulis telah

mencantumkan informasi

yang benar tanpa mengurangi

ataupun menambah informasi

tersebut.

Komitmen Mutu : Dalam

mencetak leaflet penggunaan

obat penulis telah memilih

layout yang menarik sehingga

masyarakat tertarik untuk

membaca informasi tersebut.

Hal tersebut menunjukkan

sikap kreatif penulis, agar

leaflet yang dibuat dapat

menambah pengetahuan

masyarakat dalam

menggunakan obat.

Antikorupsi : Dalam

mencetak leaflet penggunaan

obat penulis telah

memanfaatkan waktu sebaik

mungkin.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 92

4. Memberikan leaflet

penggunaan obat pada

pasien

Tersampainya

informasi dari

leaflet

Akuntabilitas : Dalam

memberikan leaflet

penggunaan obat pada pasien

penulis telah memberikan

leaflet pada setiap pasien yang

berkunjung (kejelasan target).

Nasionalisme : Dalam

memberikan leaflet

penggunaan obat pada pasien

penulis telah memberikan

leaflet pada pasien saat

menerima obat (disiplin).

Etika Publik : Dalam

memberikan leaflet

penggunaan obat pada pasien

penulis telah menggunakan

bahasa yang sopan.

Komitmen Mutu : Dalam

memberikan leaflet

penggunaan obat pada pasien

penulis telah menjalankan

tugas dengan tepat dan cermat

(efisien).

Antikorupsi : Dalam

memberikan leaflet

penggunaan obat pada pasien

penulis telah memberikan

layanan pada setiap pasien

(adil).

Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi : Salah satu Misi Puskesmas Tondasi

yaitu “Meningkatkan Kinerja dan Mutu Pelayanan Kesehatan”. Lewat pemberian

leaflet tentang pelayanan informasi obat 2 Bahasa diharapkan pasien lebih cerdas

menggunakan obat, informasi tersebut ditujukan kepada semua pasien yang dapat

berbahasa Indonesia dengan baik maupun yang hanya mengetahui bahasa daerah saja

masukan yang terbaharukan.

Penguatan Nilai-Nilai Organisasi : Tata nilai Puskesmas Tondasi yaitu

“RESPONSIF” berarti cepat tanggap dalam masalah kesehatan dan melayani pasien

dengan rasa empati. Pemberian leaflet merupakan salah satu upaya untuk melakukan

inovatif dalam pelayanan Puskesmas.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 93

Analisis Dampak :

- Dampak positif : Pembuatan Penggunaan obat secara baik dan benar dengan

menggunakan media berupa lealfet dengan 2 Bahasa, Bahasa Indonesia dan

Bahasa Daerah Bajoe melibatkan kerjasama berbagai petugas baik dokter, tenaga

kefarmasian, tenaga kesehatan lain di Puskesmas. Tujuan kegiatan ini dilakukan

agar Apoteker selaku tenaga kefarmasian di Pelayanan Kesehatan ikut

mencanangkan program pemerintah tentang Masyarakat Cerdas dalam

menggunakan Obat, dengan memberikan informasi yang edukatif kepada

masyarakat yang bukan hanya menggunakan Bahasa Indonesia tetapi juga

menggunakan Bahasa Daerah, agar seluruh masyarakat yang berkunjung ke

Puskesmas Tondasi memperoleh informasi tersebut.

- Dampak negatif : Jika kegiatan ini tidak dilakukan, masyarakat akan kurang

mendapatkan informasi tentang obat yang akan mereka gunakan.

- Permasalahan yang dihadapi : Proses penerjemahan materi ke Bahasa daerah

yang agak rumit.

- Solusi pemecahan masalah : Melakukan konsultasi teman kantor asli suku

Bajoe guna materi yang disajikan dapat dipahami seluruh masyarakat.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 94

Kegiatan 5 : Mensosialisasikan RAKET dengan tenaga kefarmasian dan tenaga

kesehatan lain yang diberi delegasi oleh Apoteker.

No. Tahapan Kegiatan Output/

Capaian Hasil Keterkaitan dengan Nilai

Dasar ANEKA

1. Menyiapkan materi

dan baku standar

RAKET

Print out materi

dan baku standar

RAKET

Akuntabilitas : Dalam

menyiapkan materi dan baku

standar RAKET penulis telah

mencari sumber yang dapat

dipercaya dan dapat

dipertanggung jawabkan.

Nasionalisme : Dalam

menyiapkan materi dan baku

standar RAKET penulis telah

menerapkan nilai musyawarah

dalam pembuatan RAKET.

Etika Publik : Dalam

menyiapkan materi dan baku

standar RAKET penulis tidak

tidak mengintervensi tenaga

kesehatan yang lain. Hal ini

mencerminkan sikap sopan

santun.

Komitmen Mutu : Dalam

menyiapkan materi dan baku

standar RAKET penulis telah

berpegang pada SOP yang

telah disahkan oleh pimpinan.

Antikorupsi : Dalam

menyiapkan materi dan baku

standar RAKET penulis telah

bekerja keras, teliti dan

cermat demi rampungnya

kegiatan ini.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 95

2. Melakukan sosialisasi

materi dan baku

standar RAKET

Terlaksananya

kegiatan sosialisasi

RAKET

Akuntabilitas : Dalam

melakukan sosialisasi tentang

RAKET penulis telah

menerapkan nilai

kepemimpinan yang

dilakukan dengan penuh

ketegasan dan cakap sehingga

dalam penyampaian materi

memberikan antusias yang

tinggi bagi para peserta.

Nasionalisme : Dalam

melakukan sosialisasi tentang

RAKET penulis tidak

mengaktualisasikan nilai

diskriminatif yaitu dengan cara

tidak membeda-bedakan

suku atau agama peserta.

Etika Publik : Dalam

melakukan sosialisasi tentang

RAKET penulis telah

menjunjung tinggi etika luhur

dengan menyampaikan isi

materi secara sopan kepada

peserta.

Komitmen Mutu : Dalam

melakukan sosialisasi tentang

RAKET penulis telah

mengaktualisasikan sikap

teliti, cermat, dan sesuai

prosedur dalam memberikan

penjelasan. Penulis juga

menerapkan nilai efisiensi

dengan menyiapkan media

yang mudah dipahami peserta.

Antikorupsi : Dalam

melakukan sosialisasi tentang

RAKET penulis telah

menerapkan sikap mandiri

dengan memaparkan materi

dan tidak bergantung pada

orang lain.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 96

3. Menerapkan materi

dan baku standar

RAKET pada saat

pelayanan informasi

obat

Terlaksananya

pelayanan

informasi obat

menggunakan

RAKET

Akuntabilitas : Dalam

menerapkan RAKET pada saat

pelayanan informasi obat

penulis telah bertanggung

jawab atas semua kegiatan

pelayanan informasi obat yang

dilakukan tenaga farmasi di

lingkungan Puskesmas.

Nasionalisme : Dalam

menerapkan RAKET pada saat

pelayanan informasi obat

penulis tidak membeda-

bedakan pasien satu dan yang

lain dalam mendapatkan

informasi obat yang akan

mereka gunakan. Penulis juga

menggunakan bahasa daerah

jika terdapat pasien yang tidak

dapat menggunakan bahasa

Indonesia dengan baik.

Etika Publik : Dalam

menerapkan RAKET pada saat

pelayanan informasi obat

penulis telah bersikap sopan,

ramah, dan murah senyum

pada semua pasien.

Komitmen Mutu : Dalam

menerapkan RAKET pada saat

pelayanan informasi obat

penulis telah mengecek

kembali informasi penggunaan

obat pasien yang tertera pada

RAKET guna tidak terjadi

salah penggunaan obat oleh

pasien.

Antikorupsi : Dalam

menerapkan RAKET pada saat

pelayanan informasi obat

penulis telah bersikap jujur

dengan memberikan semua

informasi terkait obat yang

akan pasien gunakan.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 97

Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi : Salah satu Misi Puskesmas Tondasi

yaitu “Meningkatkan Kinerja dan Mutu Pelayanan Kesehatan”. Dengan

melakukan kegiatan sosialisasi RAKET dengan tenaga kefarmasian dan tenaga

kesehatan lain yang diberi delegasi oleh Apoteker maka akan meningkatkan

kompetensi tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan lain yang diberi delegasi oleh

Apoteker dalam memberikan pelayanan informasi obat.

Penguatan Nilai-Nilai Organisasi : Tata nilai Puskesmas Tondasi yaitu

“RESPONSIF” berarti cepat tanggap dalam masalah kesehatan dan melayani pasien

dengan rasa empati.

Analisis Dampak :

- Dampak positif : Salah satu prinsip pelayanan publik yang baik untuk

mewujudkan pelayanan prima adalah akuntabel. Akuntabel dalam pelayanan

publik diartikan sebagai semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus

dapat dipertanggung jawabkan secara terbuka. Pertanggung jawaban tersebut

tidak hanya bersifat formal kepada pimpinan tetapi yang lebih penting dapat

dipertanggung jawabkan secara terbuka oleh masyarakat luas. Adanya penerapan

RAKET di Puskesmas Tondasi menjadikan pelayanan kesehatan di Puskesmas

meningkat, informasi yang diberikan juga harus akurat agar tidak terjadi salah

kaprah oleh masyarakat yang menggunakan obat, sehingga Apoteker sebagai

salah satu tenaga kefarmasian bertanggung jawab penuh atas semua informasi

obat yang didapatkan oleh pasien Puskesmas Tondasi.

- Dampak negatif : Jika sosialisasi RAKET tidak dilakukan pada tenaga

kefarmasian dapat mengakibatkan kurang kompeten tenaga farmasi dalam

memberikan pelayanan obat kepada pasien.

- Permasalahan yang dihadapi : Adanya beberapa tenaga kefarmasian dan

tenaga kesehatan lain yang diberi delegasi oleh Apoteker yang berhalangan hadir

dikarenakan urusan di luar kantor.

- Solusi pemecahan masalah : Melakukan pendekatan personal kepada tenaga

kefarmasian dan tenaga kesehatan lain yang diberi delegasi oleh Apoteker yang

berhalangan hadir serta menjelaskan tentang RAKET yang akan diterapkan di

Puskesmas Tondasi.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 98

Kegiatan 6 : Mengevaluasi penerapan RAKET dalam pelayanan informasi obat.

No. Tahapan Kegiatan Output/

Capaian Hasil Keterkaitan dengan Nilai

Dasar ANEKA

1. Melakukan konsultasi

dengan Kepala

Puskesmas tentang

kuesioner kepuasan

pasien

Izin pelaksanaan

kegiatan dari pihak

terkait

Akuntabilitas : Dalam

melakukan konsultasi dengan

Kepala Puskesmas tentang

kuesioner kepuasan pasien

penulis akan menjelaskan

uraian kegiatan secara jelas dan

mewujudkan kepuasan pasien,

keluarga pasien dan

masyarakat melalui pelayanan

yang berkualitas. (integritas).

Nasionalisme : Dalam

melakukan konsultasi dengan

Kepala Puskesmas tentang

kuesioner kepuasan pasien

penulis akan menggunakan

bahasa yang baik dan benar

(saling menghargai).

Etika Publik : Dalam

melakukan konsultasi dengan

Kepala Puskesmas tentang

kuesioner kepuasan pasien

penulis akan mendengarkan

segala masukan dan arahan

yang diberikan (saling

menghargai).

Komitmen Mutu : Dalam

melakukan konsultasi dengan

Kepala Puskesmas tentang

kuesioner kepuasan pasien

penulis akan memilih ide-ide

dan terstandar dan terukur.

Antikorupsi : Dalam

melakukan konsultasi dengan

Kepala Puskesmas tentang

kuesioner kepuasan pasien

penulis akan menunjukkan

sikap jujur dan kerja keras.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 99

2. Membuat kuesioner

kepuasan pasien

Tersedianya

kuesioner

Akuntabilitas : Dalam

membuat kuesioner kepuasan

pasien penulis telah

menyelesaikan pekerjaan dan

tugas secara tuntas dan dengan

hasil terbaik serta mampu

mempertanggung jawabkan

(tanggung jawab).

Nasionalisme : Dalam

membuat kuesioner kepuasan

pasien penulis telah yang baik

dan benar (saling

menghargai).

Etika Publik : Dalam

membuat kuesioner kepuasan

pasien penulis telah

memberikan informasi secara

benar dan tidak menyesatkan

(transparansi).

Komitmen Mutu : Dalam

membuat kuesioner kepuasan

pasien penulis telah

menghasilkan sesuatu yang

baru dan bermanfaat (inovasi).

Antikorupsi :. Dalam

membuat kuesioner kepuasan

pasien penulis telah

menyelesaikan tepat waktu

(disiplin).

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 100

3. Melakukan evaluasi

penerapan RAKET

menggunakan

kuesioner kepuasan

pasien pada pasien

Kelengkapan

informasi RAKET

Akuntabilitas : Dalam

melakukan monitoring dan

evaluasi tentang penerapan

RAKET penulis telah

bertanggung jawab atas

semua informasi yang akan

diberikan kepada pasien.

Nasionalisme : Dalam

melakukan monitoring dan

evaluasi tentang penerapan

RAKET penulis telah

menggunakan bahasa yang

baik dan benar (saling

menghargai)

Etika Publik : Dalam

melakukan monitoring dan

evaluasi tentang penerapan

RAKET penulis telah bersikap

sopan dengan menggunakan

bahasa yang baik serta tutur

kata yang lembut kepada

tenaga kefarmasian dan tenaga

kesehatan lain yang diberi

delegasi oleh Apoteker dalam

memberikan arahan.

Komitmen Mutu : Dalam

melakukan monitoring dan

evaluasi tentang penerapan

RAKET penulis telah memilih

ide-ide dan terstandar dan

terukur selanjutnya.

Antikorupsi : Dalam

melakukan monitoring dan

evaluasi tentang penerapan

RAKET penulis telah

menunjukkan sikap jujur dan

kerja keras.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 101

4. Mengumpulkan data

kuesioner kepuasan

pasien

Data hasil

kuesioner

Akuntabilitas : Dalam

mengumpulkan data kuesioner

kepuasan pasien penulis telah

memberikan laporan kinerja

dengan memberikan bukti

nyata dari hasil dan proses

yang dilakukan (tanggung

jawab).

Nasionalisme : Dalam

mengumpulkan data kuesioner

kepuasan pasien penulis telah

menghormati hasil kuesioner

(saling menghormati).

Etika Publik : Dalam

mengumpulkan data kuesioner

kepuasan pasien penulis telah

melakukan kegiatan dengan

tidak menyalahgunakan

informasi untuk mencari

keuntungan pribadi atau

golongan (tranparansi).

Komitmen Mutu : Dalam

mengumpulkan data kuesioner

kepuasan pasien penulis telah

bekerja dengan komitmen bagi

kepuasan masyarakat dan

bekerja cepat dan tepat

(orientasi mutu).

Antikorupsi : Dalam

mengumpulkan data kuesioner

kepuasan pasien penulis telah

mensyukuri apapun hasil yang

dicapainya setelah melakukan

upaya maksimal (sederhana).

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 102

5. Menganalisa data

kuesioner kepuasan

pasien

Hasil analisa data

kuesioner

Akuntabilitas : Dalam

menganalisa data kuesioner

kepuasan pasien penulis telah

menyelesaikan pekerjaan dan

tugas secara tuntas dan dengan

hasil terbaik serta mampu

mempertanggung jawabkan

(Tanggung jawab).

Nasionalisme : Dalam

menganalisa data kuesioner

kepuasan pasien penulis telah

menggunakan bahasa Indonesi

Sesuai EYD (Profesional).

Etika Publik : Dalam

menganalisa data kuesioner

kepuasan pasien penulis telah

berlaku sopan dan jujur dalam

mengungkapkan hasil (Sopan).

Komitmen Mutu : Dalam

menganalisa data hasil

kuesioner kepuasan pasien

penulis telah memberikan hasil

yang dapat meningkatkan

perbaikan pelayanan informasi

obat (Cermat dan Disiplin

kerja).

Antikorupsi : Dalam

menganalisa data hasil

kuesioner penulis telah

melakukan proses kegiatan

sesuai jadwal (Adil dan tepat

waktu).

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 103

6. Membuat rencana

tindak lanjut (RTL)

Tersedianya RTL Akuntabilitas : Dalam

membuat rencana tindak lanjut

penulis telah menjelaskan

secara jelas dan mewujudkan

kepuasan pasien, keluarga

pasien dan masyarakat melalui

pelayanan yang berkualitas

(tanggung jawab, jujur dan

transparan).

Nasionalisme : Dalam

membuat rencana tindak lanjut

penulis telah menggunakan

bahasa yang baik dan benar

(saling menghargai)

Etika Publik : Dalam

membuat rencana tindak lanjut

penulis telah mendengarkan

segala masukan dan arahan

yang diberikan (saling

menghargai).

Komitmen Mutu : Dalam

membuat rencana tindak lanjut

penulis telah memilih ide-ide

dan terstandar dan terukur

selanjutnya.

Antikorupsi : Dalam membuat

rencana tindak lanjut penulis

telah menunjukkan sikap jujur

dan kerja keras.

Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi : Salah satu Misi Puskesmas Tondasi

yaitu “Meningkatkan Kinerja dan Mutu Pelayanan Kesehatan”.

Penguatan Nilai-Nilai Organisasi : Tata nilai Puskesmas Tondasi yaitu

“RESPONSIF” berarti cepat tanggap dalam masalah kesehatan dan melayani pasien

dengan rasa empati.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 104

Analisis Dampak :

- Dampak positif : Pelaksanaan evaluasi RAKET dalam pelayanan informasi obat

merupakan salah satu perwujudan Manajemen ASN asas efektif dan efisien,

profesionalitas, akuntabilitas. Evaluasi ini juga merupakan metode untuk

mengetahui keberhasilan dari kegiatan aktualisasi yang dilakukan tentang

sosialisasi dan pengenalan RAKET.

- Dampak negatif : Jika tidak dilakukan kegiatan evaluasi kegiatan penerapan

RAKET dalam pelayanan informasi obat maka tidak akan diketahui tingkat

pemahaman pasien tentang pelayanan informasi obat yang baik dan benar.

- Permasalahan yang dihadapi : Adanya pasien yang belum memahami

informasi obat secara menyeluruh dikarenakan waktu terbatas yang dimiliki oleh

pasien.

- Solusi pemecahan masalah : Meminta nomor telepon/handphone pasien agar

Apoteker dan/atau tenaga teknis kefarmasian lainnya dapat menjelaskan lebih

lanjut tentang informasi obat terhadap obat yang akan digunakan oleh pasien.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 105

B. Pelaksanaan Mentoring dan Coaching

Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dengan menerapkan nilai-nilai dasar,

peran, dan kedudukan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam kegiatan Peningkatan

Pelayanan Informasi Obat (PIO) Melalui RAKET (RAmbu, etiKEt DAN leafleT)

di Puskesmas Tondasi Kabupaten Muna Barat, tidak terlepas dari pelaksanaan

mentoring dan coaching. Suksesnya pelaksanaan kegiatan aktualisasi selama off

campus didukung oleh peran dan serta Ibu Sitti Norma, S.Tr.Keb selaku mentor

yang meluangkan waktu dalam memantau jalannya tahapan yng dilakukan serta

kerjasama semua teman sejawat yang bertugas di Puskesmas Tondasi.

Dalam masa off campus peserta tidak hanya melakukan bimbingan dan

diskusi dengan mentor tetapi untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam

pelaksanaan dan penyusunan hasil kegiatan aktualisasi, peserta berdiskusi dengan

coach Bapak Drs. H. Abdul Rauf Silondae, M.Si melalui pesan whatsapp. Selama

off campus peserta melakukan 3 (tiga) kali proses diskusi tahapan dan penyusunan

laporan yang akan dilakukan sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai dan

mampu terselesaikan tepat pada waktunya. Proses ini diharapkan dapat lebih

memantapkan hasil evaluasi kegiatan aktualisasi yang telah disusun sehingga siap

untuk diujiankan.

C. Pelaksanaan Habituasi

Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dengan menerapkan nilai-nilai dasar,

peran, dan kedudukan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam kegiatan Peningkatan

Pelayanan Informasi Obat (PIO) Melalui RAKET (RAmbu, etiKEt DAN leafleT)

di Puskesmas Tondasi Kabupaten Muna Barat, tidak terlepas dari kegiatan

habituasi yang dilakukan oleh penulis. Implementasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil

Negara (ASN) dalam bentuk Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen

Mutu, dan Antikorupsi (ANEKA) yang terkandung dalam kegiatan perlu dilakukan

habituasi atau pembiasaan dari beberapa tahapan untuk mencapai tujuan yang

diharapkan.

Nilai dasar akuntabilitas memiliki nilai tanggung jawab tergambar pada

seluruh kegiatan yang telah disusun dan nilai kepemimpinan tergambar pada

kegiatan 2, 4 dan 5. Nilai dasar nasionalisme memiliki nilai menghargai yang

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 106

tergambar pada kegiatan 1, 3, 5 dan 6, nilai tidak membeda-bedakan tergambar

pada kegiatan 1, 5 dan 6, nilai musyawarah tergambar dalam kegiatan 1, 2 dan 5

serta nilai menggunakan bahasa yang baik tergambar pada kegiatan 2, 3 dan 5.

Nilai dasar etika publik memiliki nilai sopan yang tergambar pada semua kegiatan,

serta nilai menghargai yang tergambar pada kegiatan 1, 2, 3, 5 dan 6. Nilai dasar

komitmen mutu memiliki nilai inovasi yang tergambar pada semua kegiatan, nilai

efektif dan efisien yang tergambar pada kegiatan 1 dan 3, serta nilai tepat sasaran

yang tergambar pada kegiatan 1, 2, 5 dan 6. Nilai dasar antikorupsi memiliki nilai

kerja keras dan jujur yang tergambar pada semua kegiatan, nilai teliti yang terdapat

pada 2, 3, 4 dan 5 serta nilai tepat waktu terdapat pada kegiatan 2, 4 dan 6. Untuk

lebih jelas dapat dilihat pada lampiran tabel matriks habituasi.

D. Analisis Ketercapaian Tujuan/Pemecahan Isu

Dengan telah dilaksanakannya kegiatan aktualisasi dengan menerapkan

nilai-nilai dasar ANEKA, peran dan kedudukan sebagai Aparatur Sipil Negara

(ASN) dalam “Peningkatan Pelayanan Informasi Obat (PIO) Melalui RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di Puskesmas Tondasi Kabupaten Muna

Barat”, maka tujuan pada BAB I telah berhasil dicapai. Hal ini dapat dilihat dari

terlaksananya setiap tahapan kegiatan walaupun terdapat beberapa kendala yang

terjadi tetapi mampu terselesaikan dengan baik. Peningkatan Pelayanan Informasi

Obat menjadi lebih efektif dan efisien setelah disusun Standar Operasional

Prosedur (SOP) tentang pelabelan dan pemberian informasi obat, dibuat pamflet

tentang rambu-rambu penggunaan obat menggunakan 2 bahasa, label etiket tepat

guna dan leaflet tentang cara penggunaan obat secara baik dan benar menggunakan

2 bahasa serta dilakukan sosialisasi RAKET dengan tenaga kefarmasian dan tenaga

kesehatan lain yang diberi delegasi oleh Apoteker serta dievaluasi penerapan

RAKET menggunakan kuesioner kepuasan pasien. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada Tabel 12 di bawah ini.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 107

Tabel 12. Hasil Analisa Sebelum dan Sesudah Aktualisasi

No. Kegiatan

Pemecahan Isu

Sebelum

Aktualisasi

Sesudah

Aktualisasi

Keterangan

1. Penyusunan Standar

Operasional Prosedur

(SOP) tentang

pelabelan dan

pemberian informasi

obat

Belum Ada Ada Terlaksana

2. Pembuatan pamflet

tentang rambu-rambu

penggunaan obat

menggunakan 2

bahasa

Belum Ada Ada Terlaksana

3. Pembuatan leaflet

tentang cara

penggunaan obat

secara baik dan benar

menggunakan 2

bahasa

Belum Ada Ada Terlaksana

4. Sosialisasi RAKET Belum

Terlaksana

Terlaksana Terlaksana

5. Evaluasi penerapan

RAKET

menggunakan

kuesioner kepuasan

pasien.

Belum

Terlaksana

Terlaksana Terlaksana

E. Kunci Sukses Pelaksanaan Habituasi

Kunci sukses dalam pelaksanaan aktualisasi “Peningkatan Pelayanan

Informasi Obat (PIO) Melalui RAKET (RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di

Puskesmas Tondasi Kabupaten Muna Barat”, yaitu :

a. Adanya konsultasi yang baik deng an pimpinan sehingga mendapatkan

dukungan dalam pelaksanaan kegiatan yang telah dirancang sebelumnya;

b. Perlunya kematangan ide dan pemahaman dalam kegiatan yang dirancang

sehingga keraguan dari sejawat terkait SOP pelabelan tidak terjadi;

c. Adanya kerja sama dengan rekan kerja sehingga dapat membantu dalam

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 108

pelaksanaan kegiatan menjadi lebih efektif dan efisien; dan

d. Tersedianya sarana dan prasarana keperluan kegiatan yang dilakukan.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 109

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kunci dari hasil pelaksanaan seluruh kegiatan aktualisasi “Peningkatan Pelayanan

Informasi Obat (PIO) Melalui RAKET (RAmbu, etiKEt dan leafleT) di Puskesmas

Tondasi Kabupaten Muna Barat” dengan menerapakan nilai-nilai dasar ASN berupa

Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komintmen Mutu dan Antikorupsi

(ANEKA), maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Tercapainya pelaksanaan kegiatan aktualisasi dari 6 kegiatan dan 24 tahapan

kegiatan.

2. Tingkat keberhasilan dari kegiatan aktualisasi ini adalah adanya peningkatan

pelayanan informasi obat terhadap pasien. Dimana sebelum kegiatan aktualisasi

dilakukan, pasien merasa cukup puas terhadap pelayanan informasi obat yang

diberikan oleh Apoteker namun setelah kegiatan aktualisasi dilakukan melalui

kegiatan inovasi RAKET, pasien merasa sangat puas dengan pelayanan

informasi obat yang diberikan oleh Apoteker di Ruang Farmasi Puskesmas

Tondasi.

B. Saran

Dengan adanya peningkatan pelayanan informasi obat melalui kegiatan inovasi

RAKET (RAmbu, etiKEt dan leaflet), tentunya Puskesmas Tondasi tidak hanya sekedar

dipahami tetapi dilaksanakan dalam pekerjaan sehari-hari dan diharapkan menjadi

habituasi/kebiasaan kerja dan menjadi teladan bagi puskesmas yang lain, sehingga

terbentuk ASN yang mempunyai Knowledge (pengetahuan), Skill (terampil), dan

Attitude (karakter) sebagai pelayan publik.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 110

C. Rencana Tindak Lanjut

Setelah pelaksanaan aktualisasi, rencana tindak lanjut yang akan dilakukan yaitu

mempertahankan dan meningkatkan penerapan nilai-nilai ANEKA yang telah

berlangsung selama habituasi/kebiasaan kerja dan menularkan kepada rekan-rekan kerja

pada satuan kerja. Selain itu, kegiatan dalam rangka perbaikan peningkatan pelayanan

informasi obat akan dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala sehingga mutu

pelayanan farmasi dapat tetap terus meningkat.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 111

DAFTAR PUSTAKA

Fatimah, Elly, dan Erna I. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen

Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Harianto H., Khasanah N., Supardi S., Harianto H., Khasanah N. and Supardi S. 2005.

Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Resep Di Apotek Kopkar Rumah Sakit

Budhi Asih Jakarta. Pharmaceutical Sciences and Research, 2 (1),12–21.Terdapat

di: http://psr.ui.ac.id/index.php/journal/article/view/3380.

Kumorotomo, Wahyudi, dkk. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Etika Publik.

Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Kusumasari, Bevaola, dkk. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Akuntabilitas.

Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Latief, Yudi, dkk. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Nasionalisme. Jakarta:

Lembaga Administrasi Negara.

Purwanto dan Erwan A. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan Publik.

Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Peraturan MENPAN-RB No 07 Tahun 2008 tentang Jabatan Fungsional Apoteker dan

Angka Kreditnya.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 tahun 2016 tentang Standar

Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.

Susi N., Syahrida D., dan Aliyah S. 2018. Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap

Pelayanan Kefarmasian di RSUD Dr. Murjani Sampit. Palangkaraya: e-ISSN

2621-4814.

Suwarno, Yogi, dan Tri A. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Whole of

Government. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Tim Penulis KPK. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Anti Korupsi. Jakarta:

Lembaga Administrasi Negara.

Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

Utomo, Tri W, dkk. 2016. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Aktualisasi. Jakarta:

Lembaga Administrasi Negara.

Yuniarsih, Tjutju, dan Taufiq. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Komitmen

Mutu. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 112

LAMPIRAN

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 113

KEGIATAN 1

“MENYUSUN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TENTANG

PELABELAN DAN PEMBERIAN INFORMASI OBAT”

Gambar 4. Melakukan Konsultasi dengan Kepala Puskesmas selaku Mentor

Gambar 5. Menyusun Rancangan SOP

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 114

Gambar 6. Mengusulkan Rancangan SOP dengan Mentor

Gambar 7. Menyusun Penyempurnaan SOP

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 115

Gambar 8. Draft SOP Pelabelan dan Pemberian Informasi Obat

Gambar 9. SOP Pelabelan dan Pemberian Informasi Obat yang Telah Disahkan

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 116

KEGIATAN 2

“MEMBUAT PAMFLET TERKAIT RAMBU-RAMBU PENGGUNAAN OBAT

MENGGUNAKAN 2 BAHASA”

Gambar 10. Melakukan Konsultasi dengan Mentor

Gambar 11. Menyusun Materi Pamflet

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 117

Gambar 12. Mencetak Pamflet

Gambar 13. Memajang Pamflet di Depan Ruang Farmasi

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 118

Gambar 14. Pamflet tentang Penggunaan

Obat Secara Baik dan Benar

Menggunakan Bahasa

Indonesia

Gambar 15. Pamflet tentang Penggunaan

Obat Secara Baik dan Benar

Menggunakan Bahasa Bajoe

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 119

KEGIATAN 3

“MEMBUAT LABEL ETIKET TEPAT GUNA SESUAI SOP”

Gambar 16. Merancang Konsep Etiket Tepat Guna

Gambar 17. Melakukan Konsultasi dengan Mentor

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 120

Gambar 18. Menyusun Penyempurnaan Etiket

Gambar 19. Baku Standar Etiket Pemakaian

Obat Dalam Gambar 20. Baku Standar Etiket Pemakaian

Obat Luar

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 121

KEGIATAN 4

“MEMBUAT LEAFLET TERKAIT CARA PENGGUNAAN OBAT SECARA

BAIK DAN BENAR MENGGUNAKAN 2 BAHASA”

Gambar 21. Melakukan Konsultasi dengan Mentor

Gambar 22. Menyusun Materi Leaflet

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 122

Gambar 23. Mencetak Leaflet

Gambar 24. Memberikan Leaflet pada Pasien

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 123

Gambar 25. Leaflet Terkait Cara Penggunaan Obat Secara Baik dan Benar Menggunakan

Bahasa Indonesia

Gambar 26. Leaflet Terkait Cara Penggunaan Obat Secara Baik dan Benar Menggunakan

Bahasa Bajoe

KEGIATAN 5

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 124

“MENSOSIALISASIKAN RAKET KEPADA TENAGA KEFARMASIAN DAN

TENAGA KESEHATAN LAIN YANG DIBERI DELEGASI OLEH APOTEKER

Gambar 27. Menyiapkan Materi dan Baku Standar RAKET

Gambar 28. Melakukan Sosialisasi

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 125

(a)

(b)

Gambar 29. Menerapkan Materi dan Baku Standar RAKET pada Saat Pelayanan Informasi

Obat (a) dan (b).

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 126

Gambar 30. Daftar Hadir Sosialisasi

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 127

KEGIATAN 6

“MENGEVALUASI PENERAPAN RAKET DALAM PELAYANAN INFORMASI

OBAT”

Gambar 31. Melakukan Konsultasi dengan Mentor

Gambar 32. Membuat Kuesioner Kepuasan Pasien

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 128

Gambar 33. Melakukan Evaluasi Menggunakan Kuesioner

Gambar 34. Mengumpulkan Data Kuesioner

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 129

Gambar 35. Menganalisa Data Kuesioner

Gambar 36. Membuat Rencana Tindak Lanjut

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 130

Gambar 37. Kuesioner Kepuasan Pasien

Gambar 38. Analisis Data

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET

(RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 131

Gambar 39. Rencana Tindak Lanjut

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET (RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 132

Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi

Tabel 13. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

No Kegiatan Tahapan

Kegiatan

Waktu Pelaksanaan

Bulan November 2020

Tanggal- 06 07 09 10 11 12 13 14 16 17 18 19 20 21 23 24 25 26 27 28 30

1 Penyusunan SOP

tentang Pelabelan

dan Pemberian

Informasi Obat

1. Melakukan

konsultasi

dengan mentor

2. Menyusun

rancangan SOP

pelabelan dan

pemberian

informasi obat

3. Mengusulkan

rancangan SOP

pelabelan dan

pemberian

informasi obat

pada Kepala

Puskesmas

4. Menyusun

penyempurnaan

SOP pelabelan

dan pemberian

informasi obat

Nama Peserta : Wa Ode Hastriani Fitrih, S.Farm., Apt.

Unit Kerja : Puskesmas Tondasi

Waktu : 06 November – 30 November 2020

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET (RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 133

2 Pembuatan pamflet

terkait rambu-rambu

penggunaan obat

menggunakan 2

Bahasa

1. Berkonsultasi

dengan Kepala

Puskesmas

tentang media

yang akan

dibuat

2. Menyusun

materi pamflet

tentang

penggunaan

obat secara baik

dan benar

menggunakan 2

Bahasa

3. Mencetak

pamflet

penggunaan

obat

4. Memajang

pamflet di

depan ruang

farmasi

3 Pembuatan label

etiket tepat guna

sesuai SOP

1. Melakukan

konsultasi

konsep etiket

tepat guna

kepada Kepala

Puskesmas

2. Merancang

konsep etiket

tepat guna

3. Menyusun

penyempurnaan

etiket tepat

guna

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET (RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 134

4 Pembuatan leaflet

terkait cara

penggunaan obat

secara baik dan

benar menggunakan

2 Bahasa

1. Berkonsultasi

dengan Kepala

Puskesmas

tentang media

yang akan

dibuat

2. Menyusun

materi leaflet

tentang

penggunaan

obat secara baik

dan benar

menggunakan 2

Bahasa

3. Mencetak

leaflet

4. Memberikan

leaflet

penggunaan

obat pada

pasien

5. Sosialisasi RAKET

kepada tenaga

kefarmasian dan

tenaga kesehatan

lain yang diberi

delegasi oleh

Apoteker

1. Menyiapkan

materi dan baku

standar RAKET

2. Melakukan

sosialisasi

materi dan baku

standar RAKET

3. Menerapkan

materi dan baku

standar RAKET

pada saat

pelayanan

informasi obat

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET (RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 135

6. Evaluasi penerapan

RAKET dalam

pelayanan informasi

obat

1. Berkonsultasi

dengan Kepala

Puskesmas

tentang

kuesioner

kepuasan pasien

2. Membuat

kuesioner

kepuasan pasien

3. Melakukan

evaluasi

penerapan

RAKET

menggunkaan

kuesioner

kepuasan pasien

pada pasien

4. Mengumpulkan

data kuesioner

kepuasan pasien

5. Menganalisa

data kuesioner

kepuasan pasien

6. Membuat

rencana tindak

lanjut (RTL)

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET (RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 136

MATRIKS HABITUASI

Tabel 14. Matriks Habituasi

Nilai Dasar Indikator Nilai Kegiatan

1

Kegiatan

2

Kegiatan

3

Kegiatan

4

Kegiatan

5

Kegiatan

6

Total

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4 5 6

Akuntabilitas Tanggung

jawab

18

Kerjasama 3

Kepemimpinan 3

Nasionalisme Diskusi 2

Peduli 2

Menggunakan

Bahasa yang

Baik

3

Kerjasama 1

Tidak

Membeda-

bedakan

4

Cinta Tanah Air 1

Musyawarah 3

Menghargai 8

Koordinasi 2

Etika Publik Komunikasi 7

Taat Perintah 1

Sopan 11

Saling

Menghargai

4

Peduli 1

Ramah 2

Murah Senyum 1

Jujur 3

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET (RAmbu, etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 137

Komitmen

Mutu

Kreatif 2

Inovasi 11

Tepat Sasaran 4

Sesuai Prosedur 3

Efektif 5

Efisien 5

Mutu 3

Antikorupsi Peduli 1

Sesuai Standar 2

Tepat Sasaran 1

Kerjasama 0

Kerja Keras 11

Jujur 11

Teliti 4

Mandiri 2

Tepat Waktu 4

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET (RAmbu,

etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 138

Gambar 40. Surat Persetujuan Pelaksanaan Aktualisasi

PENINGKATAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) MELALUI RAKET (RAmbu,

etiKEt DAN leafleT) di PUSKESMAS TONDASI

KABUPATEN MUNA BARAT

W A O D E H A S T R I A N I F I T R I H , S . F a r m . , A p t Page 139

BUKTI FISIK