Post on 23-Feb-2023
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang
sangat pesat memberikan dampak positif bagi pengembangan
pembelajaran di sekolah. Penggunaan TIK dalam kegiatan
pembelajaran telah menjadi suatu kebutuhan bagi peserta didik
baik saat ini maupun masa yang akan datang. Hal tersebut,
disebabkan bahwa penggunaan TIK dalam pembelajaran baik oleh
guru maupun peserta didik merupakan salah satu media untuk
menunjang efektivitas dan efisiensi peningkatan mutu
pendidikan.
Sejalan dengan upaya peningkatan mutu pendidikan maka sejak
tahun 2013 pemerintah secara bertahap memberlakukan Kurikulum
tahun 2013 bagi sekolah dasar, dengan merealisasikan
pembelajaran yang berorientasi pada bagaimana peserta didik
1
mampu berkreasi memecahkan masalah. Oleh karena itu, paradigma
pendidikan yang mengedepankan peningkatan daya nalar,
kreativitas, serta berpikir kritis harus diaplikasikan dalam
setiap kegiatan belajar mengajar.
Dalam rangka mewujudkan peningkatan mutu pembelajaran
tersebut, maka diperlukan sarana pendukung yang memadai,
diantaranya berupa sarana teknologi pembelajaran. Hingga saat
ini sarana pendukung pembelajaran di sekolah dasar masih
kurang memadai. Pemerintah dalam hal ini, melalui Direktorat
Pembinaan Sekolah Dasar secara bertahap berupaya memenuhi
kebutuhan sarana pembelajaran dalam bentuk bantuan sosial
peningkatan mutu pembelajaran TIK (e-learning).
Pada tahun anggaran 2014, salah satu program Direktorat
Pembinaan Sekolah Dasar adalah bantuan sosial peningkatan mutu
pembelajaran TIK (e-learning) bagi sekolah dasar. Bantuan sosial
2
tersebut sebagai upaya strategis untuk merealisasikan
paradigma pendidikan di atas. Pelaksanaan bantuan sosial TIK
(e-learning) di sekolah dasar berdampak positif pada pelaksanaan
proses belajar mengajar, sehingga mutu pendidikan di sekolah
dasar dapat meningkat.
Sebagai tindak lanjut pelaksanaan bantuan sosial tersebut, maka
diperlukan Petunjuk Teknis Bantuan Sosial Peningkatan Mutu
Pembelajaran TIK (e- learning) Sekolah Dasar Tahun Anggaran 2014
B. Tujuan
Tujuan pemberian bantuan sosial peningkatan mutu pembelajaran
TIK (e-learning) sekolah dasar adalah:
1. Menyediakan peralatan pendidikan TIK (e-learning) untuk
mendukung pelaksanaan pembelajaran di sekolah dasar.
2. Melengkapi peralatan pendidikan TIK (e-learning) untuk
mendukung pelaksanaan pembelajaran di sekolah dasar.
C. Sasaran
Sasaran penerima bantuan sosial peningkatan mutu pembelajaran
TIK (e-learning) SD tahun 2014 SD sebanyak 3.219 sekolah dasar,
baik negeri maupun swasta yang tersebar di seluruh Indonesia.
D. Dasar Hukum3
Pelaksanaan bantuan sosial peningkatan mutu pembelajaran TIK
(e-learning) sekolah dasar didasarkan pada:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan
diubah dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008;
3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan
Nilai sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor
42 Tahun 2009;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan
Barang Milik Negara/Daerah sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan
Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
4
7. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Perubahan
Atas Peraturan tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor
32 Tahun 2013;
8. Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
dan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2010;
9. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah dua kali diubah
terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012;
10.Peraturan Presiden Nomor 84 Tahun 2012 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Dalam Rangka Percepatan Pembangunan
Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat;
11.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan
5
oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
12.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 24 Tahun 2007, Tentang Standar Sarana dan Prasarana
Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah
Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan
Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah (SMA/MA);
13.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 2010
tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional
Tahun 2010-2014;
14.Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
81/PMK.05/2012 tentang Belanja Bantuan Sosial pada
Kementerian Negara/Lembaga
15.Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun
2013 tentang Pedoman Umum Pengelolaan dan
Pertanggungjawaban Belanja Bantuan Sosial di Lingkungan
6
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
16.Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Nomor SIP-DIPA-
023.03.1.666011/2014 tanggal 5 Desember 2013 Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Tahun 2014
E. Prinsip-prinsip Bantuan Sosial
Prinsip pelaksanaan bantuan sosial ini adalah keterbukaan dan
akuntabilitas, dengan rincian sebagai berikut.
1.Keterbukaan:
a. Prinsip keterbukaan, adanya transparansi kepadamasyarakat
mulai dari pembentukan panitia sampaidengan pelaksanaan
bantuan sosial dari awal sampai akhir pekerjaan;
b. Bentuk keterbukaan diterapkan pada proseduradministrasi,
prosedur keuangan, penggunaan dana bantuan, jadual
pelaksanaanpembangunan, dan dana yang dibutuhkan.
7
2.Akuntabilitas.
Pelaksana bantuan sosial mampu mempertanggung jawabkan dana
yang diberikan,dengan hasil sarana pembelajaran TIK sesuai
dengan dana yangdiberikan dan mampu membuktikan pemakaian
dana.
8
BAB IIPENYALURAN BANTUAN SOSIAL
A. Lembaga Penerima dan Penanggungjawab
Lembaga penerima dan penanggung jawab bantuan sosial
peningkatan sarana pembelajaran TIK (e-learning)SD tahun anggaran
2014 adalah Sekolah Dasar yang memenuhi persyaratan.
B. Persyaratan/Kriteria Penerima Bantuan Sosial
Persyaratan penerima bantuan sosial peningkatan mutu
pembelajaran TIK (e-learning) SD tahun anggaran 2014 yaitu:
1. Sekolah dasar negeri atau swasta;
2. Memiliki jumlah peserta didik minimal 120 peserta didik,
atau minimal di atas rata-rata jumlah peserta didik per
sekolah di kabupaten/kota yang bersangkutan;
3. Memiliki minimal 6 rombongan belajar;
4. Mempunyai jaringan listrik dengan daya minimal 900 Watt;
5. Sekolah dasar yang belum pernah mendapat bantuan sosial
peningkatan mutu pembelajaran TIK (e-learning) SD;
9
6. Tidak menerima bantuan sejenis baik dari APBN maupun APBD
tahun 2011, 2012, 2013, dan 2014.
C. Seleksi dan Verifikasi
Mekanisme seleksi dan verifikasi bantuan sosial peningkatan
mutu pembelajaran TIK (e-learning) SD tahun 2014, dilaksanakan
dengan tahapan sebagai berikut:
1. Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar sebagai pemberi bantuan menyampaikan
program kegiatan tahun 2014 kepada Dinas Pendidikan
Provinsi;
2. Dinas Pendidikan Provinsi melakukan koordinasi dengan
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;
3. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota menindaklanjuti informasi
dari Dinas Pendidikan Provinsi tentang bantuan sosial
peningkatan mutu pembelajaran TIK (e-learning) SD tahun 2014;
10
4. Melakukan seleksi sekolah dasar calon penerima bantuan
sosial sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh
Dinas Pendidikan Kab/Kota;
5. Mengusulkan sekolah calon penerima bantuan sosial kepada
Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, dan tembusannya ke
Dinas Pendidikan Provinsi;
6. Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar melakukan penilaian
terhadap daftar usulan sekolah calon penerima dan
melakukan verifikasi secara selektif.
7. Direktorat Pembinaan Sekolah Dasarmenetapkan penerima
bantuan sosial.
D. Sosialisasi
1. Sosialisasi bagi sekolah penerima bantuan sosial
dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar.
2. Sekolah dasar yang yang telah ditetapkan sebagai penerima
dan penanggung jawab bantuan sosial sarana peningkatan
mutu pembelajaran TIK (e-learning) SD Tahun 2014 akan
11
diundang dalam kegiatan sosialisasi yang diselenggarakan
Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar;
3. Kegiatan sosialisasi meliputi:
a. Penyampaian informasi tentang bantuan sosial sarana
peningkatan mutu pembelajaran TIK (e-learning) SD tahun
2014;
b. Penandatanganansurat perjanjian bantuan sosial.
E. Rekening Penerima Bantuan Sosial
Sekolah dasar penerima bantuan sosial wajib memiliki rekening
atas nama sekolah yang masih aktif pada bank pemerintah atas
nama sekolah (bukan perorangan) dan bukan rekening BOS (Biaya
Operasional Sekolah).
F. Penyaluran
Proses penyaluran dan pencairan dana bantuan dilaksanakan
melalui tahapan sebagai berikut.
12
1. Pejabat Pembuat Komitmen membuat Surat Perintah Pembayaran
Langsung (SPPLS) yang ditujukan Direktur Pembinaan Sekolah
Dasar untuk pencairan dana bantuan sosial.
2. Pejabat Pembuat Komitmen mengajukan usulan pencairan dana
bantuan sosial kepada Satuan Kerja Direktorat Pembinaan
Sekolah Dasar untuk diterbitkan Surat Perintah Membayar
(SPM).
3. Berdasarkan SPM Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar diajukan
kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN)
Jakarta III untuk diterbitkan Surat Perintah Pencairan Dana
(SP2D) yang ditujukan pada bank penyalur bantuan sosial;
4. Berdasarkan SP2D bank penyalur melakukan transfer dana ke
rekening sekolah penerima bantuan sosial secara utuh.
13
BAB IIIPENGELOLAAN BANTUAN SOSIAL
A. Pemanfaatan Dana
1. Nilai bantuan sosial berasal dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Tahun Anggaran 2014 melalui Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2014
Nomor SIP-DIPA-023.03.1.666011/2014, tanggal 5 Desember
2013. Jumlah dana bantuan sebesar Rp.54.000.000 (Lima Puluh
Empat Juta Rupiah) untuk masing-masing sekolah penerima
bantuan.
2. Karakteristik Bantuan
a. Bantuan sosial ini diberikan secara utuh dan tidak
diperkenankan melakukan pemotongan diluar ketentuan yang
berlaku;
b. Dana bantuan diperuntukan untuk pengadaan sarana
peningkatan mutu pembelajaran TIK (e-learning) dan
manajemen kegiatan;
c. Ruang lingkup penggunaan dana terdiri dari:
No
.
J e n i s
K e g i a t a n
J u m l a h
A
.
P e n g a d a a n S a r a n a
:
1. Laptop
Rp.
52.500.000
4 unit
14
No
.
J e n i s
K e g i a t a n
J u m l a h
2. LCD Projector
3. Screen Projector
4. Printer (+Scanner)
5. Modem Router Wifi
6. Speaker Aktif
2 unit
2 unit
2 unit
3 unit
4 unit
B
.
M a n a j e m e n
K e g i a t a n :
1. Administrasi dan
Pelaporan
2. Dokumentasi Kegiatan
Rp.1.500.0
00
d. Sekolah Dasar penerima bantuan diwajibkan melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan Petunjuk Teknis Bantuan Sosial
peningkatan mutu pembelajaran TIK (e-learning) SD tahun
2014.
e. Volume dan kualitas barang dalam kegiatan penyediaan
bantuan sosial peningkatan mutu pembelajaran TIK (e-
learning) SD tahun 2014 harus mencerminkan kewajaran harga
sesuai dengan alokasi dana yang dipergunakan serta
15
dikelola secara transparan dan dapat
dipertanggungjawabkan.
f. Apabila terdapat kelebihan dana dalam pelaksanaan
pengadaan bantuan sosial peningkatan mutu pembelajaran
TIK (e-learning) SD tahun 2014 tersebut maka dapat
digunakan untuk menambah jumlah atau sasaran sesuai
peruntukannya atau dikembalikan ke kas negara melalui
bank pemerintah.
g. Setiap penggunaan dana harus diadministrasikan dan
dilaporkan sesuai dengan sistem akuntansi yang berlaku.
h. Setiap penggunaan dana bantuan harus dapat
dipertanggungjawabkan dengan didukung alat-alat bukti
yang sah.
i. Spesifikasi teknis yang tertera pada lampiran Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Bantuan sosial peningkatan mutu
pembelajaran TIK (e-learning) SD tahun 2014 ini merupakan
contoh spesifikasi minimal. Apabila terdapat sarana
sejenis yang memiliki spesifikasi teknis yang lebih baik
dan terjangkau dengan dana yang ada dapat dipilih oleh
sekolah untuk diadakan.
3. Pengeloaan Bantuan Sosial
Pengelolaan dana bantuan sepenuhnya menjadi tanggungjawab
Kepala Sekolah penerima bantuan. Pada prinsipnya kegiatan
pengelolaan dana mencakup pencatatan penerimaan dan
pengeluaran. Untuk memudahkan pelaporan dan pengawasan
16
penggunaan dana, perlu memperhatikan ketentuan sebagai
berikut:
a. Pembukuan
1) Setiap transaksi harus didukung dengan bukti sah.
2) Bukti pengeluaran dengan nilai transaksi uang Rp
250.000 s.d. Rp 1.000.000 dibubuhi materai Rp 3.000,
sedangkan transaksi dengan nilai di atas Rp 1.000.000
dibubuhi materai Rp 6.000.
3) Bukti kwitansi pengeluaran harus mencantumkan nama
barang, nilai nominal, nama penerima, tanggal, dan
nomor bukti.
4) Seluruh penerimaan dan pengeluaran uang harus
dicatat/dan dibukukan (Buku Kas Umum)
5) Semua transaksi baik penerimaan maupun pengeluaran
harus dibukukan sesuai dengan urutan tanggal
transaksi.
17
6) Setiap akhir bulan, buku kas umum ditutup, dihitung
saldonya, dan dicocokkan dengan saldo kas maupun saldo
bank, dan diketahui oleh ketua tim pelaksana bantuan.
7) Buku kas umum harus ditulis dengan rapi dan tidak
boleh dihapus. Jika terjadi kesalahan agar dicoret
dengan satu garis dan dilakukan pembetulan serta
diparaf.
b. Dokumen Pendukung Pembukuan
Kwitansi adalah tanda bukti pembayaran, sedangkan
nota/bon bukan merupakan tanda bukti pembayaran, tetapi
sebagai tanda bukti jumlah dan jenis barang yang dibeli.
Dalam pelaporan kedua dokumen tersebut merupakan satu
kesatuan sebagai pendukung pembukuan.
c. Larangan Penggunaan Dana
1) Memberikan sumbangan, hadiah, uang terima kasih, uang
balas jasa, uang komisi, atau yang sejenis kepada
18
pihak manapun, baik di tingkat pusat, provinsi,
kabupaten/kota, kecamatan, konsultan/fasilitator
maupun masyarakat.
2) Dipindahbukukan ke bank lain.
3) Dipinjamkan kepada pihak/orang lain.
4) Membayar lembur guru, bonus dan kegiatan rutin
lainnya.
5) Diinvestasikan pada kegiatan produktif, misalnya
membeli ternak dan sebagainya.
B. Jangka Waktu Pelaksanaan
Jangka waktu pelaksanaan 45 (empat puluh lima) hari sejak
diterimanya dana tersebut direkening sekolah dan tidak melebihi
tanggal 31 Desember 2014.
C. Organisasi Pelaksana
1. Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar;
2. Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten/Kota;
3. Sekolah Dasar;
4. Komite Sekolah; dan
5. Tim PelaksanaBantuan Sosial
19
D. Tugas dan Tanggung Jawab
1. Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar;
a. Menyusun petunjuk teknis bantuan sosial;
b. Menyiapkan dokumen terkait bantuan sosial;
c. Melaksanakan seleksi dan verifikasi calon penerima dana
bantuan sosial;
d. Menetapkan calon penerima dana bantuan
e. Melaksanakan sosialisasi bantuan sosial;
f. Menyalurkan dana bantuan sosial;
g. Melaksanakan monitoring pelaksanaanbantuan sosial; dan
h. Menerima laporan hasil pelaksanaanbantuan sosial.
2. Dinas Pendidikan Provinsi;
a. Menginformasikan hasil rapat koordinasi tentang bantuan
sosial peningkatan mutu pembelajaran TIK (e-learning) SD
tahun 2014 kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;
b. Mengkoordinir usulan sekolah dasar calon penerima bantuan
sosial dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk
disampaikan kepada Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar;
c. Menerima rekapitulasi laporan pelaksanaan bantuan sosial
dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; dan
d. Melakukan pemantauan pelaksanaan bantuan sosial
20
peningkatan mutu pembelajaran TIK (e-learning) SD tahun
2014.
3. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;
a. Menindaklanjuti informasi dari Dinas Pendidikan Provinsi
tentang bantuan sosial peningkatan mutu pembelajaran TIK
(e-learning) SD tahun 2014;
b. Melakukan seleksi sekolah dasar calon penerima bantuan
sosial sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh
Dinas Pendidikan Kab/Kota;
c. Mengesahkan surat proposal bantuan sosial peningkatan
mutu pembelajaran TIK (e-learning) SD tahun 2014 yang
diajukan oleh sekolah;
d. Mengusulkan sekolah calon penerima bantuan sosial kepada
Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, dan tembusannya ke
Dinas Pendidikan Provinsi;
21
e. Melakukan pemantauan pelaksanaan bantuan sosial
peningkatan mutu pembelajaran TIK (e-learning) SD tahun
2014.
4. Sekolah;
a. Membuat dan menyampaikan surat permohonan yang dilampiri
proposal bantuan sosial peningkatan mutu pembelajaran
TIK (e-learning) SD tahun 2014 bersama Komite Sekolah dan
disahkan oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) kepada
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, dengan melampirkan foto
copy rekening yang telah dilegalisir oleh bank yang
bersangkutan;
b. Mempunyai rekening yang masih aktif pada Bank Pemerintah
atas nama sekolah (bukan perorangan) dan bukan rekening
BOS (Biaya Operasional Sekolah);
c. Memiliki NPWP bendahara atas nama sekolah;
d. Mengikuti sosialisasi dan menandatangani surat
22
MILIK NEGARABANTUAN SOSIAL PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN TIK (E-LEARNING) SDDIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH DASARTAHUN ANGGARAN 2014
perjanjian pelaksanaan pekerjaan bantuan sosial
peningkatan mutu pembelajaran TIK (e-learning) SD tahun
2014;
e. Membentuk tim pelaksana (panitia) bantuan sosial, dengan
melibatkan guru, komite sekolah, atau orang tua siswa
yang memiliki kompetensi di bidang teknologi informasi
dan komunikasi;
f. Melaksanakan pekerjaan bantuan sosial sesuai dengan
Petunjuk Teknis Bantuan sosial peningkatan mutu
pembelajaran TIK (e-learning) SD Tahun 2014.
g. Sekolah penerima bantuan sosial harus melakukan
pencatatan dalam buku inventaris barang dan memberikan
label/identitas barang yang dibeli sebagai barang
inventaris sekolah;
Contoh label:
23
h. Melaporkan hasil pekerjaan bantuan sosial ke Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota untuk dicatatkan sebagai aset
pemerintah daerah.
5.Komite Sekolah;
Komite Sekolah melakukan tugas dan fungsi sesuai dengan
Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
dan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2010. Dalam konteks
pelaksanaan bantuan sosial ini, Komite Sekolah memiliki
tugas dan tanggung jawab melakukan pengawasan dalam rangka
transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan bantuan sosial di
tingkat sekolah
E. Prinsip-prinsip Penggunaan Bantuan Sosial
1. Pelaksanaan bantuan sosial peningkatan mutu pembelajaran TIK
(e-learning) SD tahun 2014 dilaksanakan secara swakelola.
2. Kepala sekolah bertindak sebagai penanggung jawab dan wajib
24
menjamin keberhasilan kegiatan.
3. Dana bantuan harus dikelola secara transparan dan dapat
dipertanggungjawabkan.
4. Jumlah dan kualitas barang harus sesuai dengan spesifikasi
teknis yang telah ditetapkan.
5. Apabila terjadi penyimpangan penggunaan dana bantuan oleh
penerima dana bantuan sosial akan dikenakan sanksi sesuai
hukum dan peraturan perundang- undangan yang berlaku.
6. Apabila sampai batas waktu pelaksanaan (45 hari) terdapat
sisa dana dalam pelaksanaan pengadaan bantuan sosial
peningkatan mutu pembelajaran TIK (e-learning) SD tahun 2014
tersebut maka sisa dana tersebut dikembalikan ke kas negara
melalui bank pemerintah.
7. Apabila terjadi alih tugas kepala sekolah dalam pelaksanaan
pekerjaan bantuan sosial, maka harus dilakukan serah terima
pelaksanaan pekerjaan tersebut dengan diketahui oleh Kepala
25
Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) atau Kepala Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota.
F. Ketentuan Perpajakan
Pajak yang timbul sebagai akibat transaksi penggunaan dana
bantuan menjadi tanggung jawab sekolah penerima bantuan dan
dilaksanakan sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.
1.Bila penerima bantuan sosial sekolah negeri maka :
a. Pada setiap pembelian barang melakukan pemungutan PPh
pasal 22 dengan tarif 1½ dari harga beli tidak termasuk
PPn, kecuali atas pembelian barang dengan nilai maksimal
pembelian Rp.2.000.000,- dengan tidak dipecah-pecah
dibeberapa faktur.
b. Penyetoran PPh pasal 22 tersebut dilakukan pada hari yang
sama dengan pelaksanaan pembayaran dengan media Surat
Setoran Pajak (SSP) atas nama rekanan dan ditandatangani
26
oleh bendahara sekolah ke Kas Negara melalui Bank atau
Kantor Pos dengan kode akun pajak dan kode jenis setoran
411122/900.
c. Pelaporan PPh pasal 22 tersebut dilakukan paling lama 14
hari setelah masa pajak pemungutan berakhir ke Kantor
Pelayanan Pajak dimana bendahara sekolah terdaftar.
d. Atas pembelian barang yang dilakukan oleh bendahara
sekolah negeri dilakukan pemungutan PPn oleh bendahara
bersangkutan sepanjang pembeliannya diatas Rp.1.000.000,-
dan merupakan pembayaran yang terpecah-pecah.
e. Penyetoran PPN oleh bendahara sekolah dilakukan paling
lama tanggal 7 bulan berikutnya setelah masa pajak
berakhir ke Kas Negara melalui Bank atau Kantor Pos
dengan kode akun pajak dan kode jenis setoran 411211/900.
f. Pelaporan PPn oleh bendahara sekolah dilakukan paling
27
lama akhir bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir
ke Kantor Pelayanan Pajak dimana bendahara sekolah
terdaftar.
2.Bila penerima bantuan sosial adalah sekolah swasta tidak
mempunyai kewajiban seperti diatas. [butir (a) s.d (f)].
BAB IVPENGENDALIAN DAN PENGAWASAN
A. Kode Etik Bantuan Sosial
1. Pemberian dana bantuan sosial merupakan bentuk kepercayaan
yang besar dari negara kepada sekolah dasar. Oleh karena
itu, sangat penting untuk menjaga amanah ini agar tugas dan
tanggung jawab peningkatan sarana peningkatan mutu TIK (e-
learning) di sekolah dasar;
2. Penerima bantuan sosial wajib berpegang teguh pada semua
peraturan dan perundangan yang berlaku, terutama tentang
pengelolaan keuangan negara, serta mengacu kepada Petunjuk
28
Teknis Pelaksanaan Bantuan Peningkatan Mutu Pembelajaran
TIK (e-learning) Sekolah Dasar;
3. Tidak ada pemotongan terhadap dana bantuan sosial yang
diterima oleh sekolah dengan alasan apapun dan oleh
siapapun. Dana bantuan tersebut harus sepenuhnya utuh
diterima oleh penerima bantuan, dan harus digunakan
seluruhnya untuk pembelian sarana peningkatan mutu
pembelajaran TIK (e-learning) Sekolah Dasar;
4. Pengelolaan dana bantuan harus didasarkan pada prinsip-
prinsip pengelolaan bantuan sosial yang mengedepankan
transparansi, akuntabilitas, efisiensi, efektivitas dan
tata kelola yang baik. Oleh karena itu, penerima bantuan
harus memiliki komitmen yang kuat dan sikap yang tegas
untuk menolak segala bentuk penyimpangan, termasuk
pemberian komisi, atau apapun namanya kepada siapapun atau
29
pihak manapun dan dengan alasan apapun, termasuk tidak
melayani permintaan balas jasa dari pihak-pihak yang merasa
atau mengaku telah berjasa/berperan dalam realisasi
pemberian bantuan sosial;
5. Kesungguhan dalam menjalankan amanah ini dapat dinilai dari
keberhasilan penerima dana bantuan mencapai sasaran yang
telah ditetapkan, salah satu bukti adalah adanya
LaporanPertanggung Jawaban (LPJ) yang diserahkan ke
Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar dan Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota.
B. Supervisi
Supervisi pelaksanaan bantuan sosial peningkatan mutu
pembelajaran TIK (e-learning) SD tahun 2014 dilaksanakan oleh
30
Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar bersama dengan Dinas
Pendidikan Provinsi, atau Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
C. Pelaporan
Kepala sekolah wajib membuat dan menyampaikan laporan tertulis
dan on linetentang pelaksanaan bantuan sosial peningkatan mutu
pembelajaran TIK (e-learning) SD tahun 2014. Laporan lengkap
secara tertulis dibuat rangkap 3 (tiga), dengan rincian: asli
dan satu copy laporan disimpan di sekolah, dan satu copy
laporan disampaikan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
Laporan secara on line disampaikan ke Direktorat Pembinaan
Sekolah Dasar, melalui www.jendela.net/bansos. Sistematika
laporan sesuai lampiran 7b.
D. Sanksi
1. Apabila sekolah penerima bantuan sosial melaksanakan
pekerjaan tidak sesuai dengan Surat Perjanjian Pemberian
Bantuan Sosial danpetunjuk teknis pelaksanaan bantuan
31
sosial peningkatan mutu pembelajaran TIK (e-learning) SD, maka
sekolah penerima bantuan sosial tersebut bertanggungjawab
terhadap pelaksanaan pekerjaan dimaksud;
2. Apabila sekolah penerima bantuan sosial tidak melaksanakan
pekerjaan bantuan sosial peningkatan mutu pembelajaran TIK
(e-learning) SD, maka sekolah penerima bantuan wajib
mengembalikan dana bantuan sosial sebesar dana yang
diterima disetorkan ke Kas Negara.
E. Inventarisasi Barang Milik Negara
1. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120/PMK.06/2007
tentang Penatausahaan Barang Milik Negara, maka perlu
diadakan serah terima kekayaan negara kepada pemerintah
daerah untuk diinventarisasikan;
2. Tujuan serah terima barang milik negara: a) mengetahui
bantuan yang diberikan oleh pemerintah kepada sekolah
32
melalui bantuan sosial; b) memberikan kepercayaan kepada
sekolah untuk menjaga dan merawat barang yang telah diterima
sekolah tersebut; c) tercatat ke dalam buku induk daftar
inventaris barang milik daerah dinas pendidikan kab/kota;
3. Penerima bantuan wajib melaksanakan serah terima hasil
pelaksanaan bantuan sosial peningkatan mutu pembelajaran TIK
(e-learning) SD tahun 2014 dari Kepala Sekolah kepada Kepala
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota yang selanjutnya dicatat
sebagai aset Pemerintah Daerah, tembusan ke Direktorat
Pembinaan Sekolah Dasar; dan
4. Serah terima hasil bantuan sosial peningkatan mutu
pembelajaran TIK (e-learning) SD tahun 2014 sebagaimana
dimaksud butir (3) sudah harus diserahterimakan paling
lambat 7 (tujuh) hari setelah pekerjaan selesai.
33
BAB V
PENUTUP
Petunjuk teknis ini diberikan kepada sekolah penerima bantuan
sebagai petunjuk pelaksanaan bantuan sosial peningkatan mutu
pembelajaran TIK (e-learning) SD tahun 2014. Spesifikasi teknis yang
tertera pada lampiran merupakan spesifikasi minimal. Apabila
terdapat sarana pembelajaran yang setara atau lebih baik dan
terjangkau oleh dana yang ada diperbolehkan untuk dibeli oleh
sekolah.
Semoga buku Panduan Pelaksanaan Bantuan sosial peningkatan mutu
pembelajaran TIK (e-learning) SD Tahun 2014 ini bermanfaat, khususnya
bagi sekolah penerima dana bantuan sosial.
34