juknis dak

34
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang sangat pesat memberikan dampak positif bagi pengembangan pembelajaran di sekolah. Penggunaan TIK dalam kegiatan pembelajaran telah menjadi suatu kebutuhan bagi peserta didik baik saat ini maupun masa yang akan datang. Hal tersebut, disebabkan bahwa penggunaan TIK dalam pembelajaran baik oleh guru maupun peserta didik merupakan salah satu media untuk menunjang efektivitas dan efisiensi peningkatan mutu pendidikan. Sejalan dengan upaya peningkatan mutu pendidikan maka sejak tahun 2013 pemerintah secara bertahap memberlakukan Kurikulum tahun 2013 bagi sekolah dasar, dengan merealisasikan pembelajaran yang berorientasi pada bagaimana peserta didik 1

Transcript of juknis dak

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang

sangat pesat memberikan dampak positif bagi pengembangan

pembelajaran di sekolah. Penggunaan TIK dalam kegiatan

pembelajaran telah menjadi suatu kebutuhan bagi peserta didik

baik saat ini maupun masa yang akan datang. Hal tersebut,

disebabkan bahwa penggunaan TIK dalam pembelajaran baik oleh

guru maupun peserta didik merupakan salah satu media untuk

menunjang efektivitas dan efisiensi peningkatan mutu

pendidikan.

Sejalan dengan upaya peningkatan mutu pendidikan maka sejak

tahun 2013 pemerintah secara bertahap memberlakukan Kurikulum

tahun 2013 bagi sekolah dasar, dengan merealisasikan

pembelajaran yang berorientasi pada bagaimana peserta didik

1

mampu berkreasi memecahkan masalah. Oleh karena itu, paradigma

pendidikan yang mengedepankan peningkatan daya nalar,

kreativitas, serta berpikir kritis harus diaplikasikan dalam

setiap kegiatan belajar mengajar.

Dalam rangka mewujudkan peningkatan mutu pembelajaran

tersebut, maka diperlukan sarana pendukung yang memadai,

diantaranya berupa sarana teknologi pembelajaran. Hingga saat

ini sarana pendukung pembelajaran di sekolah dasar masih

kurang memadai. Pemerintah dalam hal ini, melalui Direktorat

Pembinaan Sekolah Dasar secara bertahap berupaya memenuhi

kebutuhan sarana pembelajaran dalam bentuk bantuan sosial

peningkatan mutu pembelajaran TIK (e-learning).

Pada tahun anggaran 2014, salah satu program Direktorat

Pembinaan Sekolah Dasar adalah bantuan sosial peningkatan mutu

pembelajaran TIK (e-learning) bagi sekolah dasar. Bantuan sosial

2

tersebut sebagai upaya strategis untuk merealisasikan

paradigma pendidikan di atas. Pelaksanaan bantuan sosial TIK

(e-learning) di sekolah dasar berdampak positif pada pelaksanaan

proses belajar mengajar, sehingga mutu pendidikan di sekolah

dasar dapat meningkat.

Sebagai tindak lanjut pelaksanaan bantuan sosial tersebut, maka

diperlukan Petunjuk Teknis Bantuan Sosial Peningkatan Mutu

Pembelajaran TIK (e- learning) Sekolah Dasar Tahun Anggaran 2014

B. Tujuan

Tujuan pemberian bantuan sosial peningkatan mutu pembelajaran

TIK (e-learning) sekolah dasar adalah:

1. Menyediakan peralatan pendidikan TIK (e-learning) untuk

mendukung pelaksanaan pembelajaran di sekolah dasar.

2. Melengkapi peralatan pendidikan TIK (e-learning) untuk

mendukung pelaksanaan pembelajaran di sekolah dasar.

C. Sasaran

Sasaran penerima bantuan sosial peningkatan mutu pembelajaran

TIK (e-learning) SD tahun 2014 SD sebanyak 3.219 sekolah dasar,

baik negeri maupun swasta yang tersebar di seluruh Indonesia.

D. Dasar Hukum3

Pelaksanaan bantuan sosial peningkatan mutu pembelajaran TIK

(e-learning) sekolah dasar didasarkan pada:

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan

diubah dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008;

3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan

Nilai sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor

42 Tahun 2009;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan

Barang Milik Negara/Daerah sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan

Pendidikan;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang

Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;

4

7. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Perubahan

Atas Peraturan tentang Standar Nasional Pendidikan

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor

32 Tahun 2013;

8. Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan

dan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2010;

9. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah dua kali diubah

terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012;

10.Peraturan Presiden Nomor 84 Tahun 2012 tentang Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah Dalam Rangka Percepatan Pembangunan

Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat;

11.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan

5

oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;

12.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

Nomor 24 Tahun 2007, Tentang Standar Sarana dan Prasarana

Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah

Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan

Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah (SMA/MA);

13.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 2010

tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional

Tahun 2010-2014;

14.Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

81/PMK.05/2012 tentang Belanja Bantuan Sosial pada

Kementerian Negara/Lembaga

15.Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun

2013 tentang Pedoman Umum Pengelolaan dan

Pertanggungjawaban Belanja Bantuan Sosial di Lingkungan

6

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

16.Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Nomor SIP-DIPA-

023.03.1.666011/2014 tanggal 5 Desember 2013 Direktorat

Jenderal Pendidikan Dasar, Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan Tahun 2014

E. Prinsip-prinsip Bantuan Sosial

Prinsip pelaksanaan bantuan sosial ini adalah keterbukaan dan

akuntabilitas, dengan rincian sebagai berikut.

1.Keterbukaan:

a. Prinsip keterbukaan, adanya transparansi kepadamasyarakat

mulai dari pembentukan panitia sampaidengan pelaksanaan

bantuan sosial dari awal sampai akhir pekerjaan;

b. Bentuk keterbukaan diterapkan pada proseduradministrasi,

prosedur keuangan, penggunaan dana bantuan, jadual

pelaksanaanpembangunan, dan dana yang dibutuhkan.

7

2.Akuntabilitas.

Pelaksana bantuan sosial mampu mempertanggung jawabkan dana

yang diberikan,dengan hasil sarana pembelajaran TIK sesuai

dengan dana yangdiberikan dan mampu membuktikan pemakaian

dana.

8

BAB IIPENYALURAN BANTUAN SOSIAL

A. Lembaga Penerima dan Penanggungjawab

Lembaga penerima dan penanggung jawab bantuan sosial

peningkatan sarana pembelajaran TIK (e-learning)SD tahun anggaran

2014 adalah Sekolah Dasar yang memenuhi persyaratan.

B. Persyaratan/Kriteria Penerima Bantuan Sosial

Persyaratan penerima bantuan sosial peningkatan mutu

pembelajaran TIK (e-learning) SD tahun anggaran 2014 yaitu:

1. Sekolah dasar negeri atau swasta;

2. Memiliki jumlah peserta didik minimal 120 peserta didik,

atau minimal di atas rata-rata jumlah peserta didik per

sekolah di kabupaten/kota yang bersangkutan;

3. Memiliki minimal 6 rombongan belajar;

4. Mempunyai jaringan listrik dengan daya minimal 900 Watt;

5. Sekolah dasar yang belum pernah mendapat bantuan sosial

peningkatan mutu pembelajaran TIK (e-learning) SD;

9

6. Tidak menerima bantuan sejenis baik dari APBN maupun APBD

tahun 2011, 2012, 2013, dan 2014.

C. Seleksi dan Verifikasi

Mekanisme seleksi dan verifikasi bantuan sosial peningkatan

mutu pembelajaran TIK (e-learning) SD tahun 2014, dilaksanakan

dengan tahapan sebagai berikut:

1. Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar Direktorat Jenderal

Pendidikan Dasar sebagai pemberi bantuan menyampaikan

program kegiatan tahun 2014 kepada Dinas Pendidikan

Provinsi;

2. Dinas Pendidikan Provinsi melakukan koordinasi dengan

Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;

3. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota menindaklanjuti informasi

dari Dinas Pendidikan Provinsi tentang bantuan sosial

peningkatan mutu pembelajaran TIK (e-learning) SD tahun 2014;

10

4. Melakukan seleksi sekolah dasar calon penerima bantuan

sosial sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh

Dinas Pendidikan Kab/Kota;

5. Mengusulkan sekolah calon penerima bantuan sosial kepada

Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, dan tembusannya ke

Dinas Pendidikan Provinsi;

6. Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar melakukan penilaian

terhadap daftar usulan sekolah calon penerima dan

melakukan verifikasi secara selektif.

7. Direktorat Pembinaan Sekolah Dasarmenetapkan penerima

bantuan sosial.

D. Sosialisasi

1. Sosialisasi bagi sekolah penerima bantuan sosial

dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar.

2. Sekolah dasar yang yang telah ditetapkan sebagai penerima

dan penanggung jawab bantuan sosial sarana peningkatan

mutu pembelajaran TIK (e-learning) SD Tahun 2014 akan

11

diundang dalam kegiatan sosialisasi yang diselenggarakan

Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar;

3. Kegiatan sosialisasi meliputi:

a. Penyampaian informasi tentang bantuan sosial sarana

peningkatan mutu pembelajaran TIK (e-learning) SD tahun

2014;

b. Penandatanganansurat perjanjian bantuan sosial.

E. Rekening Penerima Bantuan Sosial

Sekolah dasar penerima bantuan sosial wajib memiliki rekening

atas nama sekolah yang masih aktif pada bank pemerintah atas

nama sekolah (bukan perorangan) dan bukan rekening BOS (Biaya

Operasional Sekolah).

F. Penyaluran

Proses penyaluran dan pencairan dana bantuan dilaksanakan

melalui tahapan sebagai berikut.

12

1. Pejabat Pembuat Komitmen membuat Surat Perintah Pembayaran

Langsung (SPPLS) yang ditujukan Direktur Pembinaan Sekolah

Dasar untuk pencairan dana bantuan sosial.

2. Pejabat Pembuat Komitmen mengajukan usulan pencairan dana

bantuan sosial kepada Satuan Kerja Direktorat Pembinaan

Sekolah Dasar untuk diterbitkan Surat Perintah Membayar

(SPM).

3. Berdasarkan SPM Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar diajukan

kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN)

Jakarta III untuk diterbitkan Surat Perintah Pencairan Dana

(SP2D) yang ditujukan pada bank penyalur bantuan sosial;

4. Berdasarkan SP2D bank penyalur melakukan transfer dana ke

rekening sekolah penerima bantuan sosial secara utuh.

13

BAB IIIPENGELOLAAN BANTUAN SOSIAL

A. Pemanfaatan Dana

1. Nilai bantuan sosial berasal dari Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara Tahun Anggaran 2014 melalui Daftar Isian

Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat Jenderal Pendidikan

Dasar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2014

Nomor SIP-DIPA-023.03.1.666011/2014, tanggal 5 Desember

2013. Jumlah dana bantuan sebesar Rp.54.000.000 (Lima Puluh

Empat Juta Rupiah) untuk masing-masing sekolah penerima

bantuan.

2. Karakteristik Bantuan

a. Bantuan sosial ini diberikan secara utuh dan tidak

diperkenankan melakukan pemotongan diluar ketentuan yang

berlaku;

b. Dana bantuan diperuntukan untuk pengadaan sarana

peningkatan mutu pembelajaran TIK (e-learning) dan

manajemen kegiatan;

c. Ruang lingkup penggunaan dana terdiri dari:

No

.

J e n i s

K e g i a t a n

J u m l a h

A

.

P e n g a d a a n S a r a n a

:

1. Laptop

Rp.

52.500.000

4 unit

14

No

.

J e n i s

K e g i a t a n

J u m l a h

2. LCD Projector

3. Screen Projector

4. Printer (+Scanner)

5. Modem Router Wifi

6. Speaker Aktif

2 unit

2 unit

2 unit

3 unit

4 unit

B

.

M a n a j e m e n

K e g i a t a n :

1. Administrasi dan

Pelaporan

2. Dokumentasi Kegiatan

Rp.1.500.0

00

d. Sekolah Dasar penerima bantuan diwajibkan melaksanakan

pekerjaan sesuai dengan Petunjuk Teknis Bantuan Sosial

peningkatan mutu pembelajaran TIK (e-learning) SD tahun

2014.

e. Volume dan kualitas barang dalam kegiatan penyediaan

bantuan sosial peningkatan mutu pembelajaran TIK (e-

learning) SD tahun 2014 harus mencerminkan kewajaran harga

sesuai dengan alokasi dana yang dipergunakan serta

15

dikelola secara transparan dan dapat

dipertanggungjawabkan.

f. Apabila terdapat kelebihan dana dalam pelaksanaan

pengadaan bantuan sosial peningkatan mutu pembelajaran

TIK (e-learning) SD tahun 2014 tersebut maka dapat

digunakan untuk menambah jumlah atau sasaran sesuai

peruntukannya atau dikembalikan ke kas negara melalui

bank pemerintah.

g. Setiap penggunaan dana harus diadministrasikan dan

dilaporkan sesuai dengan sistem akuntansi yang berlaku.

h. Setiap penggunaan dana bantuan harus dapat

dipertanggungjawabkan dengan didukung alat-alat bukti

yang sah.

i. Spesifikasi teknis yang tertera pada lampiran Petunjuk

Teknis Pelaksanaan Bantuan sosial peningkatan mutu

pembelajaran TIK (e-learning) SD tahun 2014 ini merupakan

contoh spesifikasi minimal. Apabila terdapat sarana

sejenis yang memiliki spesifikasi teknis yang lebih baik

dan terjangkau dengan dana yang ada dapat dipilih oleh

sekolah untuk diadakan.

3. Pengeloaan Bantuan Sosial

Pengelolaan dana bantuan sepenuhnya menjadi tanggungjawab

Kepala Sekolah penerima bantuan. Pada prinsipnya kegiatan

pengelolaan dana mencakup pencatatan penerimaan dan

pengeluaran. Untuk memudahkan pelaporan dan pengawasan

16

penggunaan dana, perlu memperhatikan ketentuan sebagai

berikut:

a. Pembukuan

1) Setiap transaksi harus didukung dengan bukti sah.

2) Bukti pengeluaran dengan nilai transaksi uang Rp

250.000 s.d. Rp 1.000.000 dibubuhi materai Rp 3.000,

sedangkan transaksi dengan nilai di atas Rp 1.000.000

dibubuhi materai Rp 6.000.

3) Bukti kwitansi pengeluaran harus mencantumkan nama

barang, nilai nominal, nama penerima, tanggal, dan

nomor bukti.

4) Seluruh penerimaan dan pengeluaran uang harus

dicatat/dan dibukukan (Buku Kas Umum)

5) Semua transaksi baik penerimaan maupun pengeluaran

harus dibukukan sesuai dengan urutan tanggal

transaksi.

17

6) Setiap akhir bulan, buku kas umum ditutup, dihitung

saldonya, dan dicocokkan dengan saldo kas maupun saldo

bank, dan diketahui oleh ketua tim pelaksana bantuan.

7) Buku kas umum harus ditulis dengan rapi dan tidak

boleh dihapus. Jika terjadi kesalahan agar dicoret

dengan satu garis dan dilakukan pembetulan serta

diparaf.

b. Dokumen Pendukung Pembukuan

Kwitansi adalah tanda bukti pembayaran, sedangkan

nota/bon bukan merupakan tanda bukti pembayaran, tetapi

sebagai tanda bukti jumlah dan jenis barang yang dibeli.

Dalam pelaporan kedua dokumen tersebut merupakan satu

kesatuan sebagai pendukung pembukuan.

c. Larangan Penggunaan Dana

1) Memberikan sumbangan, hadiah, uang terima kasih, uang

balas jasa, uang komisi, atau yang sejenis kepada

18

pihak manapun, baik di tingkat pusat, provinsi,

kabupaten/kota, kecamatan, konsultan/fasilitator

maupun masyarakat.

2) Dipindahbukukan ke bank lain.

3) Dipinjamkan kepada pihak/orang lain.

4) Membayar lembur guru, bonus dan kegiatan rutin

lainnya.

5) Diinvestasikan pada kegiatan produktif, misalnya

membeli ternak dan sebagainya.

B. Jangka Waktu Pelaksanaan

Jangka waktu pelaksanaan 45 (empat puluh lima) hari sejak

diterimanya dana tersebut direkening sekolah dan tidak melebihi

tanggal 31 Desember 2014.

C. Organisasi Pelaksana

1. Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar;

2. Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten/Kota;

3. Sekolah Dasar;

4. Komite Sekolah; dan

5. Tim PelaksanaBantuan Sosial

19

D. Tugas dan Tanggung Jawab

1. Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar;

a. Menyusun petunjuk teknis bantuan sosial;

b. Menyiapkan dokumen terkait bantuan sosial;

c. Melaksanakan seleksi dan verifikasi calon penerima dana

bantuan sosial;

d. Menetapkan calon penerima dana bantuan

e. Melaksanakan sosialisasi bantuan sosial;

f. Menyalurkan dana bantuan sosial;

g. Melaksanakan monitoring pelaksanaanbantuan sosial; dan

h. Menerima laporan hasil pelaksanaanbantuan sosial.

2. Dinas Pendidikan Provinsi;

a. Menginformasikan hasil rapat koordinasi tentang bantuan

sosial peningkatan mutu pembelajaran TIK (e-learning) SD

tahun 2014 kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;

b. Mengkoordinir usulan sekolah dasar calon penerima bantuan

sosial dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk

disampaikan kepada Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar;

c. Menerima rekapitulasi laporan pelaksanaan bantuan sosial

dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; dan

d. Melakukan pemantauan pelaksanaan bantuan sosial

20

peningkatan mutu pembelajaran TIK (e-learning) SD tahun

2014.

3. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;

a. Menindaklanjuti informasi dari Dinas Pendidikan Provinsi

tentang bantuan sosial peningkatan mutu pembelajaran TIK

(e-learning) SD tahun 2014;

b. Melakukan seleksi sekolah dasar calon penerima bantuan

sosial sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh

Dinas Pendidikan Kab/Kota;

c. Mengesahkan surat proposal bantuan sosial peningkatan

mutu pembelajaran TIK (e-learning) SD tahun 2014 yang

diajukan oleh sekolah;

d. Mengusulkan sekolah calon penerima bantuan sosial kepada

Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, dan tembusannya ke

Dinas Pendidikan Provinsi;

21

e. Melakukan pemantauan pelaksanaan bantuan sosial

peningkatan mutu pembelajaran TIK (e-learning) SD tahun

2014.

4. Sekolah;

a. Membuat dan menyampaikan surat permohonan yang dilampiri

proposal bantuan sosial peningkatan mutu pembelajaran

TIK (e-learning) SD tahun 2014 bersama Komite Sekolah dan

disahkan oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) kepada

Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, dengan melampirkan foto

copy rekening yang telah dilegalisir oleh bank yang

bersangkutan;

b. Mempunyai rekening yang masih aktif pada Bank Pemerintah

atas nama sekolah (bukan perorangan) dan bukan rekening

BOS (Biaya Operasional Sekolah);

c. Memiliki NPWP bendahara atas nama sekolah;

d. Mengikuti sosialisasi dan menandatangani surat

22

MILIK NEGARABANTUAN SOSIAL PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN TIK (E-LEARNING) SDDIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH DASARTAHUN ANGGARAN 2014

perjanjian pelaksanaan pekerjaan bantuan sosial

peningkatan mutu pembelajaran TIK (e-learning) SD tahun

2014;

e. Membentuk tim pelaksana (panitia) bantuan sosial, dengan

melibatkan guru, komite sekolah, atau orang tua siswa

yang memiliki kompetensi di bidang teknologi informasi

dan komunikasi;

f. Melaksanakan pekerjaan bantuan sosial sesuai dengan

Petunjuk Teknis Bantuan sosial peningkatan mutu

pembelajaran TIK (e-learning) SD Tahun 2014.

g. Sekolah penerima bantuan sosial harus melakukan

pencatatan dalam buku inventaris barang dan memberikan

label/identitas barang yang dibeli sebagai barang

inventaris sekolah;

Contoh label:

23

h. Melaporkan hasil pekerjaan bantuan sosial ke Dinas

Pendidikan Kabupaten/Kota untuk dicatatkan sebagai aset

pemerintah daerah.

5.Komite Sekolah;

Komite Sekolah melakukan tugas dan fungsi sesuai dengan

Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan

dan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2010. Dalam konteks

pelaksanaan bantuan sosial ini, Komite Sekolah memiliki

tugas dan tanggung jawab melakukan pengawasan dalam rangka

transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan bantuan sosial di

tingkat sekolah

E. Prinsip-prinsip Penggunaan Bantuan Sosial

1. Pelaksanaan bantuan sosial peningkatan mutu pembelajaran TIK

(e-learning) SD tahun 2014 dilaksanakan secara swakelola.

2. Kepala sekolah bertindak sebagai penanggung jawab dan wajib

24

menjamin keberhasilan kegiatan.

3. Dana bantuan harus dikelola secara transparan dan dapat

dipertanggungjawabkan.

4. Jumlah dan kualitas barang harus sesuai dengan spesifikasi

teknis yang telah ditetapkan.

5. Apabila terjadi penyimpangan penggunaan dana bantuan oleh

penerima dana bantuan sosial akan dikenakan sanksi sesuai

hukum dan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

6. Apabila sampai batas waktu pelaksanaan (45 hari) terdapat

sisa dana dalam pelaksanaan pengadaan bantuan sosial

peningkatan mutu pembelajaran TIK (e-learning) SD tahun 2014

tersebut maka sisa dana tersebut dikembalikan ke kas negara

melalui bank pemerintah.

7. Apabila terjadi alih tugas kepala sekolah dalam pelaksanaan

pekerjaan bantuan sosial, maka harus dilakukan serah terima

pelaksanaan pekerjaan tersebut dengan diketahui oleh Kepala

25

Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) atau Kepala Dinas

Pendidikan Kabupaten/Kota.

F. Ketentuan Perpajakan

Pajak yang timbul sebagai akibat transaksi penggunaan dana

bantuan menjadi tanggung jawab sekolah penerima bantuan dan

dilaksanakan sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.

1.Bila penerima bantuan sosial sekolah negeri maka :

a. Pada setiap pembelian barang melakukan pemungutan PPh

pasal 22 dengan tarif 1½ dari harga beli tidak termasuk

PPn, kecuali atas pembelian barang dengan nilai maksimal

pembelian Rp.2.000.000,- dengan tidak dipecah-pecah

dibeberapa faktur.

b. Penyetoran PPh pasal 22 tersebut dilakukan pada hari yang

sama dengan pelaksanaan pembayaran dengan media Surat

Setoran Pajak (SSP) atas nama rekanan dan ditandatangani

26

oleh bendahara sekolah ke Kas Negara melalui Bank atau

Kantor Pos dengan kode akun pajak dan kode jenis setoran

411122/900.

c. Pelaporan PPh pasal 22 tersebut dilakukan paling lama 14

hari setelah masa pajak pemungutan berakhir ke Kantor

Pelayanan Pajak dimana bendahara sekolah terdaftar.

d. Atas pembelian barang yang dilakukan oleh bendahara

sekolah negeri dilakukan pemungutan PPn oleh bendahara

bersangkutan sepanjang pembeliannya diatas Rp.1.000.000,-

dan merupakan pembayaran yang terpecah-pecah.

e. Penyetoran PPN oleh bendahara sekolah dilakukan paling

lama tanggal 7 bulan berikutnya setelah masa pajak

berakhir ke Kas Negara melalui Bank atau Kantor Pos

dengan kode akun pajak dan kode jenis setoran 411211/900.

f. Pelaporan PPn oleh bendahara sekolah dilakukan paling

27

lama akhir bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir

ke Kantor Pelayanan Pajak dimana bendahara sekolah

terdaftar.

2.Bila penerima bantuan sosial adalah sekolah swasta tidak

mempunyai kewajiban seperti diatas. [butir (a) s.d (f)].

BAB IVPENGENDALIAN DAN PENGAWASAN

A. Kode Etik Bantuan Sosial

1. Pemberian dana bantuan sosial merupakan bentuk kepercayaan

yang besar dari negara kepada sekolah dasar. Oleh karena

itu, sangat penting untuk menjaga amanah ini agar tugas dan

tanggung jawab peningkatan sarana peningkatan mutu TIK (e-

learning) di sekolah dasar;

2. Penerima bantuan sosial wajib berpegang teguh pada semua

peraturan dan perundangan yang berlaku, terutama tentang

pengelolaan keuangan negara, serta mengacu kepada Petunjuk

28

Teknis Pelaksanaan Bantuan Peningkatan Mutu Pembelajaran

TIK (e-learning) Sekolah Dasar;

3. Tidak ada pemotongan terhadap dana bantuan sosial yang

diterima oleh sekolah dengan alasan apapun dan oleh

siapapun. Dana bantuan tersebut harus sepenuhnya utuh

diterima oleh penerima bantuan, dan harus digunakan

seluruhnya untuk pembelian sarana peningkatan mutu

pembelajaran TIK (e-learning) Sekolah Dasar;

4. Pengelolaan dana bantuan harus didasarkan pada prinsip-

prinsip pengelolaan bantuan sosial yang mengedepankan

transparansi, akuntabilitas, efisiensi, efektivitas dan

tata kelola yang baik. Oleh karena itu, penerima bantuan

harus memiliki komitmen yang kuat dan sikap yang tegas

untuk menolak segala bentuk penyimpangan, termasuk

pemberian komisi, atau apapun namanya kepada siapapun atau

29

pihak manapun dan dengan alasan apapun, termasuk tidak

melayani permintaan balas jasa dari pihak-pihak yang merasa

atau mengaku telah berjasa/berperan dalam realisasi

pemberian bantuan sosial;

5. Kesungguhan dalam menjalankan amanah ini dapat dinilai dari

keberhasilan penerima dana bantuan mencapai sasaran yang

telah ditetapkan, salah satu bukti adalah adanya

LaporanPertanggung Jawaban (LPJ) yang diserahkan ke

Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar dan Dinas Pendidikan

Kabupaten/Kota.

B. Supervisi

Supervisi pelaksanaan bantuan sosial peningkatan mutu

pembelajaran TIK (e-learning) SD tahun 2014 dilaksanakan oleh

30

Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar bersama dengan Dinas

Pendidikan Provinsi, atau Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

C. Pelaporan

Kepala sekolah wajib membuat dan menyampaikan laporan tertulis

dan on linetentang pelaksanaan bantuan sosial peningkatan mutu

pembelajaran TIK (e-learning) SD tahun 2014. Laporan lengkap

secara tertulis dibuat rangkap 3 (tiga), dengan rincian: asli

dan satu copy laporan disimpan di sekolah, dan satu copy

laporan disampaikan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

Laporan secara on line disampaikan ke Direktorat Pembinaan

Sekolah Dasar, melalui www.jendela.net/bansos. Sistematika

laporan sesuai lampiran 7b.

D. Sanksi

1. Apabila sekolah penerima bantuan sosial melaksanakan

pekerjaan tidak sesuai dengan Surat Perjanjian Pemberian

Bantuan Sosial danpetunjuk teknis pelaksanaan bantuan

31

sosial peningkatan mutu pembelajaran TIK (e-learning) SD, maka

sekolah penerima bantuan sosial tersebut bertanggungjawab

terhadap pelaksanaan pekerjaan dimaksud;

2. Apabila sekolah penerima bantuan sosial tidak melaksanakan

pekerjaan bantuan sosial peningkatan mutu pembelajaran TIK

(e-learning) SD, maka sekolah penerima bantuan wajib

mengembalikan dana bantuan sosial sebesar dana yang

diterima disetorkan ke Kas Negara.

E. Inventarisasi Barang Milik Negara

1. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120/PMK.06/2007

tentang Penatausahaan Barang Milik Negara, maka perlu

diadakan serah terima kekayaan negara kepada pemerintah

daerah untuk diinventarisasikan;

2. Tujuan serah terima barang milik negara: a) mengetahui

bantuan yang diberikan oleh pemerintah kepada sekolah

32

melalui bantuan sosial; b) memberikan kepercayaan kepada

sekolah untuk menjaga dan merawat barang yang telah diterima

sekolah tersebut; c) tercatat ke dalam buku induk daftar

inventaris barang milik daerah dinas pendidikan kab/kota;

3. Penerima bantuan wajib melaksanakan serah terima hasil

pelaksanaan bantuan sosial peningkatan mutu pembelajaran TIK

(e-learning) SD tahun 2014 dari Kepala Sekolah kepada Kepala

Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota yang selanjutnya dicatat

sebagai aset Pemerintah Daerah, tembusan ke Direktorat

Pembinaan Sekolah Dasar; dan

4. Serah terima hasil bantuan sosial peningkatan mutu

pembelajaran TIK (e-learning) SD tahun 2014 sebagaimana

dimaksud butir (3) sudah harus diserahterimakan paling

lambat 7 (tujuh) hari setelah pekerjaan selesai.

33

BAB V

PENUTUP

Petunjuk teknis ini diberikan kepada sekolah penerima bantuan

sebagai petunjuk pelaksanaan bantuan sosial peningkatan mutu

pembelajaran TIK (e-learning) SD tahun 2014. Spesifikasi teknis yang

tertera pada lampiran merupakan spesifikasi minimal. Apabila

terdapat sarana pembelajaran yang setara atau lebih baik dan

terjangkau oleh dana yang ada diperbolehkan untuk dibeli oleh

sekolah.

Semoga buku Panduan Pelaksanaan Bantuan sosial peningkatan mutu

pembelajaran TIK (e-learning) SD Tahun 2014 ini bermanfaat, khususnya

bagi sekolah penerima dana bantuan sosial.

34