Post on 25-Feb-2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Rumusan Masalah .......................................
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pengertian Iman Kepada Malaikat .......................
B. Dalil Naqli Iman Kepada Malaikat ......................
C. Hubungan Makhluk dengan Khalik ........................
D. Cara Beriman Kepada Malaikat ..........................
E. Hikmah Iman Kepada Malaikat ...........................
BAB III PENNUTUP
A. Kesimpulan .............................................
DAFTAR PUSTAKA ............................................
1
PENDAHULUAN
Dari segi etimologi iman artinya percaya dan
membenarkan. Iman berasal dari kata amana-yu’minu imanan.
Pengertian secara terminologi memiliki arti meyakini di
dalam hati, mengucapkan dengan lisan (lidah) dan
mengaplikasikan dalam perbuatan sehari-hari
Dari penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa iman
mencakup tiga aspek, yaitu pembenaran dalam hati, ucapan
dengan lisan dan pembuktian dengan amal perbuatan.
Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak bisa
dipisahkan.
Berbicara masalah rukun iman, perlu diketahui rukun iman
adalah sebagaiberikut:
1. Iman kepada Allah
2. Iman kepada Malaikat Allah
3. Iman kepada Kitab Allah
4. Iman kepada Rasul Allah
5. Iman kepada Hari Kiamat
6. Iman kepada Qadha dan Qadar
2
Dalam makalah ini, kita akan memperdalam tentang
beriman kepada malaikat-malaikat ALLAH SWT. Kata malaikat
adalah jamak dari kata malakun yang artinya utusan. Menurut
terminologi malaikat adalah makhluk rohani yang bersifat
gaib, diciptakan dari nur, selalu taat, tunduk serta patuh
kepada Allah SWT dan tidak pernah ingkar kepadanya. Mereka
tidak membutuhkan makan, minum atau tidur. Mereka tidak
memiliki keinginan apapun secara fisik, serta menghabiskan
waktunya siang dan malam hanya untuk mengabdi kepada Allah
SWT.
Lebih dalam mengenai iman kepada malaikat Allah, akan
dibahas dan dijelaskan dalam makalah ini.
A. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian iman kepada malaikat?
2. Apa pengertian malaikat?
3. Apa saja dalil naqli yang terkait tentang iman kepada
malaikat?
4. Apa saja malaikat yang wajib diketahui beserta
tugasnya?
5. Apa saja karakterisktik malaikat?
6. Bagaimana kedudukan malaikat dan manusia?
7. Adakah makhluk gaib selain malaikat?
8. Apa saja hikmah beriman kepada malaikat?
3
9. Apa saja tanda-tanda perilaku beriman kepada malaikat
dan makhluk gaib lainnya?
BERIMAN DAN BERAHLAK KEPADA MALAIKAT
BERIMAN KEPADA MALAIKAT
1. Pengertian Iman Kepada Malaikat
4
Iman kepada Malaikat merupakan rukun iman yang kedua,
sehingga pembahasan dalam bab ini merupakan kelanjutan dari
rukun iman kepada Allah sebagai rukun iman yang pertama.
Iman kepada Malaikat itu sendiri mengandung makna bahwa
kita harus percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa
Malaikat diciptakan dari cahaya (nur) yang diberi tugas
oleh Allah dan melaksanakan tugas-tugas tersebut
sebagaimana perintah-Nya. Indikator dari orang beriman
adalah memiliki keyakinan yang kuat dalam hatinya bahwa di
alam semesta ini terdapat Malaikat dan keyakinan tersebut
diucapkan melalui lisannya. Wujud kongkrit dari iman
tersebut adalah dibuktikan seorang muslim dalam perbuatan
sehari-harinya.
Sebagai orang yang beriman kepada Allah, tentu akan
beriman pula kepada para Malaikat. Hal ini merupakan
konsekuensi logis karena Malaikat merupakan salah satu
ciptaan-Nya yang harus diyakini eksistensinya dalam alam
semesta ini.
Malaikat adalah ciptaan Allah yang berasal dari cahaya
(nur) dan senantiasa mengabdi kepada Allah serta tidak
pernah berbuat maksiat kepada-Nya. Malaikat ini merupakan
makhluk Allah yang selalu melaksanakan tugas-tugas yang
diberikan kepada mereka dengan penuh ketaatan, bahkan
malaikat juga bersujud kepada manusia, berbeda dengan iblis
yang menentang perintah bersujud kepada manusia tersebut.
Hal ini disebabkan karena iblis diciptakan Allah dari api
(naar).Malaikat adalah makhluk Allah yang paling taat dan
senantiasa menyembah serta bertasbih kepada Allah, seperti5
dalam firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Anbiya ayat 19
dan 20 yang berbunyi : “Dan kepunyaan-Nya-lah segala yang
di langit dan di bumi dan Malaikat-Malaikat yang di sisi-
Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya
dan tiada (pula) mereka letih. Mereka selalu bertasbih
malam dan siang tiada henti-hentinya”
2. Landasan Dalil Naqli Iman Kepada Malaikat menurut Al-
qur’an dan Hadist
Sebagai rukun iman yang kedua, iman kepada Malaikat
ini memiliki landasan (dalil) dalam pengambilan hukumnya.
Di antara dalil yang menunjukkan adanya kewajiban iman
kepada Malaikat antara lain :
a. Q.S Al-Baqarah 285:
1
Artinya: “Rasul telah beriman kepada Al Quran yang
diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian
pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman
1 Q.S. Al-Baqarah (2): 56
kepada Allah , malaikat-malaikat-Nya, kitab-
kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka
mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara
seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-
rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar
dan kami taat." (Mereka berdoa): "Ampunilah
kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat
kembali."
b. QS At-Tahrim 6:
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah
dirimu dan keluargamu dari api neraka yang
bahan bakarnya adalah manusia dan batu;
penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras,
dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan.”
c. Q.S. Al-Baqarah ayat 177:
2 Q.S. At-Tahrim (66): 67
3
Artinya: “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur
dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi
sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada
Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-
kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang
dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim,
orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan
pertolongan) dan orang-orang yang meminta-
minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya,
mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan
orang-orang yang menepati janjinya apabila ia
berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam
kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan.
Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya);
dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.”
3 Q.S. Al-Baqarah (2): 1778
d. Q.S An-Nisa’ ayat 136:
4
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah
beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada
kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya
serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya.
Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya,
dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu
telah sesat sejauh-jauhnya.
e. Hadits
ف� لكم ) رواه ا وص ق� ادم مم ل ار وخ� � ارج� من� ن ان� من� م ق� الج ل ور وخ� � كت� من� ن ن)' ت� الملآ( لق� خ�
اري0 ( ج� الب Artinya: “Malaikat itu diciptakan dari cahaya
sedangkan jin dari nyala api dan adam
diciptakan dari apa yang telah diterangkan pada
4 Q.S. An-Nisa (4):1369
kamu semua”. (dari tanah). (H.R. Muslim dan
Aisyah)
3. Hubungan Malaikat dengan Manusia
Hubungan malaikat dengan manusia terbagi ke dalam tiga fase5
:
1. Hubungan sebelum penciptaan.
2. Hubungan umum setelah penciptaan.
3. Hubungan setelah penciptaan manusia.
Hubungan malaikta dengan manusia sebelum manusia
diciptakan adalah seperti sikap malaikat sebelum Adam
diciptakan.
Ingatlah ketika Tuhan-mu berfirman kepada para Malaikat,
“Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.”
Mereka berkata, “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu
orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,
padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan
Engkau?” Tuhan berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak
kalian ketahui.” 6
Makna khalifah adalah setiap manusia. Setiap generasi
saling menggantikan dalam kepemimpinan. Dan yang dimaksud
dengan khalifah dalam ayat di atas adalah Adam dan
keturunannya, bukan Adam sendiri. Hal ini ditegaskan5 Buku Pintar Alam Gaib6 Q.S. Al-Baqarah (2): 30
10
dalam firman Allah, Dialah yang menjadikan kalian penguasa-
penguasa di bumi dan Dia meninggikan derajat sebagian kalian di atas
sebagaian (yang lain) untuk menguji kalian dalam menyikapi apa yang Dia
berikan kepada kalian. Sesungguhnya Tuhan kalian siksa-Nya sangat cepat,
dan Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. 7
Para malaikat bertanya kepada Allah tentang hikmah di
balik penciptaan ini. Pertanyaan tersebut bukan bentuk
pertentangan terhadap kehendak Allah, bukan cermin
kedengkian mereka terhadap Adam, dan bukan bentuk
kesombongan diri.
Setelah diciptakan, manusia pertama ini diberikan
sambutan lebih besar daripada sambutan terhadap makhluk
lain yang diciptakan sebelumnya. Allah memerintahkan para
malaikat dan iblis, sebagai wakil dari bangsa jin untuk
sujud hormat kepada Adam.
Para malaikat langsung memenuhi perintah Allah,
seperti dalam firman, Lalu seluruh malaikat itu sujud. 8
Iblis menolak untuk sujud bersama mereka hingga Allah
mengusir dan melaknatnya sampai hari kiamat. Iblis
dilaknat karena ia telah menolak melaksanakan perintah
Allah dan merasa sombong di hadapan seluruh makhluk
Allah.
Hubungan umum antara malaikat dan manusia, setelah
Adam diciptakan, mencakup seluruh manusia, baik yang
7 Q.S. Al-An’am (6): 1658 Q.S. Shad (38): 73
11
mukmin atau yang kafir. Hubungan ini diwujudkan dengan
pecatatan tatanan kehidupan dan kematian mereka.
Pengaturan kehidupan dan kematian ini diwujudkan,
misalnya, dengan turunnya hujan, tiupan angin, dan
dicabutnya ruh.
hubungan khusus malaikta dengan manusia setelah
penciptaan ditegaskan dalam ayat Allah, Sesungguhnya orang-
orang yang mengatakan, “Tuhan kami adalah Allah,” kemudian mereka
meneguhkan pendirian mereka maka malaikat akan turun kepada mereka
(dengan mengatakan), “Jangan merasa takut dan jangan merasa sedih.
Bergembiralah kalian dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan
Allah kepada kalian.” Kamilah Pelindung-pelindung kalian dalam kehidupan
dunia dan di akhirat. Di dalamnya kalian memperoleh apa yang kalian
inginkan dan memperoleh (pula) apa yang kalian minta.9
Para malaikat datang kepada orang-orang mukmin yang
konsisten dalam menjalankan petunjuk, melaksanakan amal
saleh, dan ketakwaan. Para malaikat datang kepada mereka
ketika mereka dilanda rasa takut, khawatir, atau petaka.
Malaikat datang memberikan kabar gembira di hati mereka,
menghilangkan rasa takut terhadap masa depan, dan
menghapus rasa sedih akan masa lalu. Perhatian para
malaikat akan terus berlanjut dari dunia sampai akhirat
hingga mereka meraih harapan terbesar, yaitu surga
firdaus yang abadi. Perhatian dan kepedulian para
malaikat terhdapap kaum mukmin ini tampak dalam beberapa
bentuk:
9 Q.S. Fushshilat (41): 30-3112
a) Sambutan malaikta terhadap orang-orang yang sholat.
b) Malaikat akan memudahkan jalan bagi para penuntut ilmu
serta meluruskan dan membenarkan para ulama.
c) Malaikat meolong para Mujahid (Pejuang di Jalan
Allah).
4. Cara Beriman Kepada Malaikat
Cara beriman kepada Malaikat adalah dengan mengenal dan
mengetahui sifat dan tugas masing-masing Malaikat. Dengan
mengetahui sifat dan tugas tersebut, kita dapat lebih
meyakini ini bahwa Malaikat benar-benar ada. Apabila kita
mau merenung dan berpikir maka tidak aka nada keraguan
sedikit pun akan adanya Malaikat Allah SWT. Salah satu
bukti bahwa Malaikat benar-benar ada adalah adanya wahyu
Allah yang diturunkan kepada para Nabi. Firman Allah
SWT.,“Dia menurunkan para Malaikat dengan (membawa) wahyu dengan
perintah-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki diantara hamba-hamba-Nya
yaitu “Peringatkanlah” olehmu sekalian, bahwasanya tidak ada Tuhan
melainkan Aku, maka hendaklah kamu bertakwa kepada-Ku”. 10
1. Malaikat Jibril : Menyampaikan wahyu dari Allah SWT.
2. Malaikat Mikail : Memberikan dan Menyampaikan Reziki.
3. Malaikat Israfil : Meniup Sangkalala pertanda hari
kiamat telah tiba.
4. Malaikat Izrail : Mencabut Nyawa.
10 Q.S. An-Nahl (16): 213
5. Malaikat Munkar Nakir : Menanyakan seseorang di dalam
kubur.
6. Malaikat Rakib : Mencatat Segala perbuatan amal baik.
7. Malaikat Atid : Mencatat segala perbuatan buruk.
8. Malaikat Mikail : Memberikan dan Menyampaikan Reziki.
9. Malaikat Ridwan : Menjaga pintu surga.
10. Malaikat Malik : Menjaga pintu neraka.
Ada beberapa karakteristik Malaikat. Di beberapa ayat
disebutkan sifat dan wujud malaikat, di antaranya:
a. Hamba-hamba Allah yang mulia.
Para malaikat adalah makhluk yang berakal,
mempunyai inteligensi, dan hamba-hamba Allah yang
dimuliakan. Allah SWT., berfirman, “Dan mereka berkata,
“Yang Maha Pemurah telah mengambil (mempunyai) anak.”
Mahasuci Allah. Sebenarnya (malaikta-malaikat itu) adalah hamba-
hamba yang dimuliakan.” 11
b. Para utusan Allah.
Sebagaimana makna malaikat secara bahasa yang
berarti utusan, maka para malaikat adalah para
utusan Allah SWT. Firman Allah, “Segala puji bagi Allah
Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-
utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan).....” 12
c. Hamba Allah yang terdekat.
Makna kedekatan mereka dengan Allah SWT., adalah
kedekatan dalam kemuliaan, bukan dalam artian
tempat atau arah. Allah SWT., berfirman, “Dan
11 Q.S. Al-Anbiya’ (21): 2612 Q.S. Fathir (35): 1
14
malaikta-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa
angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih.” 13
d. Dapat bergerak secepat kilat.
Al-Qur’an menyebutkan bahwa malaikat mempunyai
kecepatan terbang yang sangat cepat. Firman Allah,
“dan (malaikat-malaikat) yang turun dari langit dengan cepat dan
(malaikat-malaikat) yang mendahului dengan kencang.” 14
e. Tidak memiliki jenis kelamin.
Allah berfirman, “Tanyakanlah (ya Muhammad) kepada mereka
(orang-orang kafir Mekah); “Apakah untuk Tuhanmu anak-anak
perempuan dan untuk mereka anak laki-laki, atau apakah Kami
menciptakan malikat-malaikat berupa perempuan dan mereka
menyaksikannya? Ketahuilah bahwa Sesungguhnya mereka dengan
kebohongannya benar-benar mengatakan: “ALLAH beranak”, dan
Sesungguhnya mereka benar-benar orang yang berdusta.” 15
f. Mempunyai sayap.
Terdapat dalam ayat Al-Qur’an, “Segala puji bagi Allah
Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan Malaikat sebagai utusan-
utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai
sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah
menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya.
Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” 16
g. Tidak makan dan juga tidak minum.
“Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tentang tamu
Ibrahim (Yaitu malaikat-malaikat) yang dimuliakan? (ingatlah) ketika13 Q.S. Al-Anbiya’ (21): 1914 Q.S. An-Naazi’aat (79): 3-415 Q.S. As-Saffat (37): 149-15216 Q.S. Fathir (35): 1
15
mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan: "Salaamun".
Ibrahim menjawab: "Salaamun (kamu) adalah orang-orang yang
tidak dikenal." Maka Dia pergi dengan diam-diam menemui
keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk. lalu
dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim lalu berkata: "Silahkan
anda makan." (Tetapi mereka tidak mau makan), karena itu Ibrahim
merasa takut terhadap mereka. mereka berkata: "Janganlah kamu
takut", dan mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan
(kelahiran) seorang anak yang alim (Ishak).” 17
h. Tidak punya lelah.
“Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya.” 18
i. Ibadahnya.
Mereka dikenal sebagai makhluk yang paling taat,
“mereka itu tidak mendahului-Nya dengan Perkataan dan mereka
mengerjakan perintah-perintahNya.” 19
j. Dapat berubah wujud.
Para malaikat diberi kemampuan bisa berubah wujud
atau bentuk. Sebagaimana tercantum dalam ayat Al-
Qur’an, “...lalu Kami mengutus ruh Kami kepadanya (Maryam),
maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang
sempurna.” 20
5. Hikmah Beriman Kepada Malaikat
17 Q.S. Adh-Dhariyat (51): 24-2818 Q.S. An-Anbiya’ (21): 2019 Q.S. An-Anbiya’ (21): 2720 Q.S. Maryam (19): 17
16
Kewajiban beriman kepada Malaikat ini memiliki beberapa
hikmah yang sangat berguna bagi kehidupan manusia. Di
antara hikmahi tersebut adalah:
a. Meningkatkan keimanan manusia kepada Allah, mengingat
Malaikat merupakan salah satu ciptaan-Nya
b. Membentuk jiwa seorang muslim yang benar-benar
bertakwa kepada Allah, karena iman kepada Allah dan
iman kepada Malaikat merupakan satu kesatuan yang
tidak bisa dipisahkan
c. Mendorong manusia untuk senantiasa bertindak hati-
hati, karena dia menyadari bahwa setiap perbuatannya
selalu diawasi oleh para Malaikat
d. Mendorong manusia untuk selalu meningkatkan amal baik,
karena manusia menyadari bahwa sekecil apapun tindakan
baiknya akan dicatat oleh Malaikat
e. Menghindarkan diri manusia dari perbuatan tercela yang
akan menurunkan martabat dan derajat dari manusia itu
sendiri
17
PENUTUP
Kesimpulan
Orang mukmin percaya sepenuhnya adanya malaikat di dalam
ruh, juga karya-karya mereka di alam semseta ini. Mereka
selalu menyertai manusia dan mencatat amal-amalnya,
termasuk segala kebaikan dan keburukan kita. Mereka
bertindak dengan benar dan jujur. Mereka adalah makhluk
Allah yang diciptakan dari Nur (cahaya) yang tidak
mempunyai nafsu, seperti halnya manusia. Malaikat adalah
makhluk yang paling patuh, taat beribadah kepada Allah.
Jumlah malaikat itu banyak dan tak terhitung namun hanya 10
malaikat saja yang wajib kita ketahui, yaitu malaikat
18
Jibril, Mikail, Izrail, Raqib, Atid, Munkar dan Nankir,
Israfil, Ridwan dan Malik.
DAFTAR PUSTAKA
http://aqidahakhlakman1.blogspot.com/2012/05/iman-kepada-
malaikat-makhluk-gaib.html
http://al-islam.mywapblog.com/iman-kepada-malaikat-allah-
swt.xhtml
19