Post on 21-Feb-2018
7/24/2019 zona potensi penangkapan ikan
1/11
TINJAUAN PUSTAKA
3.1Fishing ground
Fishing groundmerupakan perairan tempat melakukan kegiatan penangkapan ikan
(Sudirman dan Anchar , 2000). Dapat dikatakan,fishing groundadalah daerah atau lokasi
yang memiliki kondisi yang mendukung bagi keberadaan ikan. Menurut Nomura dan
ama!aki ("#$$), alasan utama sebagian spesies berkumpul pada suatu %ilayah perairan
disebabkan oleh beberapa hal, yaitu ikan akan memilih lingkungan hidup yang sesuai
dengan kondisi tubuhnya, ikan akan mencari sumber makanan yang banyak, dan ikan akan
mencari tempat yang cocok untuk pemi&ahan dan perkembangbiakan.
'ntuk mengembangkan suatu perairan men&adi daerah penangkapan, terdapat tiga
aspek utama yang harus dipertimbangkan, yaitu sumberdaya ikan, teknologi penangkapan
ikan, dan kondisi lingkungan. nteraksi ketiga aktor tersebut yang menentukan apakah
suatu lokasi perairan laut dapat disebut sebagai daerah penangkapan (fishing ground) atau
tidak (*ha!ali, 20"0).
+aktor lingkungan yang mempengaruhi fishing ground ini diantaranya yaitu suhu
permukaan laut, konsentrasi kloroil, arus laut, salinitas air laut, dan kandungan oksigen
terlarut. Selain itu, enomena up%eeling dan front &uga dapat men&adi indikasi lokasi
fishing ground, dimana daerah tersebut menandakan adanya itoplankton yang merupakan
makanan bagi ikan. Selain itu, terdapat &uga aktoraktor lain yang dapat mempengaruhi
lokasifishing groundini.
-enentuan !ona tangkapan ikan ataufishing groundini salah satunya dapat dilakukan
menggunakan data dari satelit Modis. Modis adalah sensor yang diba%a oleh arth
/bsering System (/S) pada satelit 1erra dan satelit Aua, yang merupakan bagian dari
program antariksa Amerika Serikat, National Aeronautics and Space Administration
(NASA).
3.2 Penginderaan Jauh
3.2.1 Pengertian dan Konsep Dasar
-enginderaan &auh adalah ilmu dan seni memperoleh inormasi tentang ob&ek,
daerah, atau ge&ala dengan cara menganalisis data yang diperoleh dengan
7/24/2019 zona potensi penangkapan ikan
2/11
menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap ob&ek, daerah, atau ge&ala yang
sedang dika&i. Alat yang dimaksud pada bahasan ini adalah pengindera atau sensor
yang pada umumnya dipasang pada %ahana (platform) yang berupa pesa%at
terbang, satelit, pesa%at ulang alik, dan sebagainya. /b&ek yang ingin diketahui
dapat berupa ob&ek di permukaan bumi, di atas permukaan bumi, maupun di
antariksa (3illesand dan 4ieer, "##$).
Secara umum, penginderaan &auh adalah ilmu untuk memperoleh inormasi
enomena alam pada obyek (permukaan bumi) yang diperoleh tanpa kontak
langsung dengan ob&ek di permukaan bumi melalui pengukuran pantulan
(reflection) ataupun pancaran (emission) oleh media gelombang elektromagnetik
yang kemudian energi tersebut direkam oleh sensor.
*ambar 5." 4onsep -enginderaan 6auh (Sutanto, "##7)
Sumber energi dalam penginderaan &auh adalah radiasi elektromagnetik yang
secara umum berasal dari energi matahari. Dibentuk sekaligus oleh dua komponen,
yaitu komponen listrik dan magnetik yang keduanya ber&alan dengan ase yang
sama, tegak lurus satu sama lain, dan tegak lurus dengan arah rambatnya. mpat
komponen yang sangat penting dalam sistem ini menurut 8utler, et. al. ("#99)adalah :
". Matahari sebagai sumber energi yang berupa radiasi elektromagnetik. ;adiasi
elegtromagnetik merupakan suatu bentuk energi yang hanya dapat
diobserasikan melalui interaksinya dengan ob&ek.
7/24/2019 zona potensi penangkapan ikan
3/11
2. Atmoser merupakan lintasan dari radiasi elektromagnetik, karena semua
energi yang dideteksi dengan sistem ini melalui atmoser dengan &arak dan
pan&ang &alur tertentu.
5. Sensor merupakan alat yang mendeteksi radiasi elektromagnetik yang
dipantulkan dari ob&ek dan kemudian mengubahnya dalam bentuk sinyal yang
dapat direkam dan ditampilkan sebagai citra.
7. 1arget atau ob&ek, yaitu enomena yang terdeteksi sensor.
Menurut Sutanto ("##7), ada empat alasan mengapa citra semakin banyak
digunakan, yaitu :
".
7/24/2019 zona potensi penangkapan ikan
4/11
yang merupakan data kloroila, arus, suhu, dan posisi koordinat permukaan
perairan yang dideteksi (Syohraeni, 200?).
7/24/2019 zona potensi penangkapan ikan
5/11
per hari, sekali selama pagi dan sore, yang memaksimalkan ¨ah gambar bebas a%an
yang dikumpulkan dan dido!nloadsetiap hari. Sistem satelit ini terus memberikan data
ganda Modis secara real-timeuntuk stasiun di permukaan tanah dan semua data Modis
disediakan gratis untuk semua pengguna.
1abel 5.". Spesiikasi Satelit Modis(Sumber : http:BBmodis.gsc.nasa.goBaboutBspeciications.php)
Orbit# $%& 'm( )%#*% a+m+ descending node ,erra. or )#*% p+m+
ascending node ,A/ua.( sun-synchronous( near-polar(
circular
Scan Rate# 0%+* rpm( cross trac'
S!ath
1imensions#
0**% 'm ,cross trac'. by )% 'm ,along trac' at nadir.
elescope# )$+$2 cm diam+ off-a3is( afocal ,collimated.( !ith
intermediate field stop
Si4e# )+% 3 )+5 3 )+% m
"eight# 002+$ 'g
6o!er# )50+& " ,single orbit average.
1ata Rate# )%+5 Mbps ,pea' daytime.7 5+) Mbps ,orbital average.
8uanti4ation# )0 bits
Spatial
Resolution#
0&%m ,bands )-0.
&%% m ,bands *-$.
)%%% m ,bands 2-*5.
1esign 9ife# 5 years
Sensor Modis menghasilkan resolusi radiometrik "Cbit perpiksel dan menghasilkan
citra digital dalam beberapa band, yaitu : biru (band 5), merah (band "), hi&au (band 7),
nearinrared (band 2, ?, dan "C"#), S@; (band C dan $), isible (band 9"?), M@;
(band 202C), dan 1; (band 2$5C). Sementara resolusi spasial antara 2?0 m hingga "000
m: band " dan 2 (2?0m), band 5$ (?00m), dan band 95C ("000m). (-rahasta, 2009).-ada
7/24/2019 zona potensi penangkapan ikan
6/11
5. 3eel 2 merupakan data citra gabungan dari data leel "a dan "b. Data leel 2
menetapkan nilai geoisik pada tiap piksel, yang berasal dari perhitungan ra!
radiance leel "a dengan menerapkan kalibrasi sensor, koreksi atmoser, dan
algoritma biooptik. -ada umumnya ahli ahli oseonograi menggunakan data ini
untuk penelitian yang akan dilakukan.
7. 3eel 5 merupakan data citra yang telah terdapat semuanya seperti algoritma,
koreksi, klasiikasi karena data hanya menampilkan nilai data yang dibutuhkan. Data
ini merupakan data leel 2 yang dikumpulkan dan dipaketkan dalam periode " hari, 5
hari, 9 hari, " bulan, dan " tahun.
3. K!oro"i!#a
4loroila merupakan pigmen hi&au itoplankton yang digunakan dalam proses
otosintesis. Semua itoplankton mengandung kloroila yang beratnya kira = kira " = 2 dari berat kering alga (;ealino, 200?). Sebenarnya ada tiga macam kloroil, yaitu kloroil
a, kloroilb, dan kloroilc. Dari ketiga &enis kloroil tersebut, kloroila merupakan
pigmen yang paling umum terdapat pada itoplankton sehingga kelimpahannya dapat
dilakukan melalui pengukuran konsentrasi kloroila di perairan (-arsons et al., "#97 dalam
;ealino, 200?).
4loroila merupakan salah satu dari parameter yang sangat menentukan
produktiitas primer di perairan pantai atau laut. 4loroila merupakan suatu pigmen yang
didapatkan dalam itoplankton dan mempunyai ungsi sebagai mediator dalam proses
otosintesis. /leh karena itu, kandungan kloroila dalam perairan merupakan salah satu
indikator tinggi rendahnya kelimpahan itoplankton atau tingkat kesuburan suatu perairan.
Sebaran dan tinggi rendahnya konsentrasi kloroila sangat terkait dengan kondisi
oseanograis suatu perairan (@yrtki, "#C" dalam >artoko et. al. 200#).
Sebaran kloroila di laut berariasi secara geograis maupun berdasarkan kedalaman
perairan. Di 3aut, sebaran kloroila lebih tinggi konsentrasinya pada perairan pantai dan
pesisir, serta rendah di perairan lepas pantai. 1ingginya sebaran konsentrasi kloroila di
perairan pantai dan pesisir disebabkan karena adanya suplai nutrien dalam ¨ah besar
melalui run-offdari daratan, sedangkan rendahnya konsentrasi kloroila diperairan lepas
pantai karena tidak adanya suplai nutrien dari daratan secara langsung. Namun pada
daerah daerah tertentu di perairan lepas pantai di&umpai konsentrasi kloroila dalam
7/24/2019 zona potensi penangkapan ikan
7/11
¨ah yang cukup tinggi. 4eadaan ini disebabkan oleh tingginya konsentrasi nutrien yang
dihasilkan melalui proses isik massa air, dimana massa air mengangkat nutrien dari
lapisan dalam ke lapisan permukaan (aliela, "#97 dalam >artoko et. al., 200#).
4onsentrasi kloroila suatu perairan sangat tergantung pada ketersediaan nutrien dan
intensitas cahaya matahari. 8ila nutrien dan intensitas cahaya matahari cukup tersedia,
maka konsentrasi kloroila akan tinggi, begitu pula sebaliknya. -erairan oseanis di daerah
tropis umumnya memiliki konsentrasi kloroila yang rendah karena keterbatasan nutrien
dan kuatnya stratiikasi kolom perairan akibat pemanasan permukaan yang ter&adi hampir
sepan&ang tahun. Namun berdasarkan pola penyebaran kloroila secara musiman maupun
secara spasial, di beberapa bagian perairan di&umpai konsentrasi kloroila yang cukup
tinggi. >al ini disebabkan karena adanya pengkayaan nutrien pada lapisan permukaan
perairan melaui dinamika massa air, diantaranya yaitu up!elling, percampuran ertikal
massa air, serta pola pergerakan massa air yang memba%a nutrien dari perairan sekitarnya
(1ubala%ony, 200$).
3.$ Para%eter &seanogra"i
4eberadaan ikan pada suatu perairan berhubungan dengan parameter parameter
oseanograi di perairan tersebut seperti suhu permukaan laut, salinitas, arus, dan
ketersediaannya sumber makanan. normasi mengenai parameter parameter oseanograi
sangat dibutuhkan untuk penentuan lokasifishing ground.
3.$.1 Suhu Per%ukaan 'aut
Nybakken dan 6ames ("##2) menyatakan bah%a suhu adalah ukuran energi
molekul. Di samudera, suhu berariasi secara horisontal sesuai dengan garis lintang
dan &uga secara ertikal sesuai dengan kedalaman. Suhu merupakan salah satu
aktor pentng dalam mengatur proses kehidupan dan penyebaran organisme.
Suhu permukaan laut merupakan salah satu aktor utama penggerak siklus
musim baik di daerah tropis maupun sub tropis dimana suhu permukaan laut akan
mempengaruhi kondisi atmoser, cuaca, dan musim. 8ahkan munculnya enomena
l Nino dan 3a Nina dapat dipela&ari melalui suhu permukaan laut. 8anyak lagi hal
lain terkait aplikasi yang dapat dipengaruhi oleh suhu permukaan laut, diantaranya
kesuburan perairan atau laut serta bidang perikanan (*ha!ali, 20"0).
7/24/2019 zona potensi penangkapan ikan
8/11
Suhu merupakan aktor pembatas bagi proses produksi lautan. +aktor ini
bersiat tidak langsung, pertama suhu yang terlalu tinggi dapat merusak åan
tubuh plankton, yang kedua akan menggangu perairan itu sendiri. Selain itu, suhu
berpengaruh terhadap pergerakan !ooplankton yang akan sangat &elas pada lapisan
termoklin di lautan. -ada lapisan ini, ter&adi perubahan suhu yang sangat drastis dan
ini merupakan penghalang bagi pergerakan ertikal !ooplankton, yang berarti
berpengaruh &uga terhadap distribusinya (;aymont, "#90 dalam 'tami, 20"0).
Suhu perairan sangat mempengaruhi pertumbuhan ikan, aktiitas, dan
mobilitas gerakan, penyebaran, kelimpahan penggerombolan, maturasi, ekunditas,
pemi&ahan masa inkubasi, dan penetasan telur serta kelulusan hidup lara ikan.
-erubahan suhu perairan di ba%ah suhu optimal meyebabkan penurunan aktiitas
gerakan dan aktiitas makan serta menghambat berlangsungnya proses pemi&ahan
(Noridiansyah, 20"0).
Di permukaan laut, suhu berariasi secara horisontal sesuai dengan garis
lintang dan &uga secra ertikal sesuai dengan kedalaman laut tersebut. Nont&i ("#9$)
menyatakan bah%a suhu merupakan parameter oseanograi yang mempunyai
pengaruh sangat dominan terhadap kehidupan ikan khususnya dan sumber daya
hayati laut pada umumnya. Menurut >eni (2005) dalam 'tami (20"0), kisaran
suhu optimum bagi pertumbuhan plankton sekitar 20E< sampai 50E
7/24/2019 zona potensi penangkapan ikan
9/11
-ola arus permukaan sangat mempengaruhi ikan dalam penyebarannya.
Dimana arus ini sangat berpengaruh saat ikan bertelur dan mencari makan. 4arena
dasar inilah banyak ikan yang melakukan migrasi untuk menemukan daerah dengan
arus yang sesuai dengan habitat ikan tersebut. Migrasi ikan ikan de%asa
disebabkan arus, sebagai alat orientasi ikan dan sebagai bentuk rute alam. 1ingkah
laku ikan dapat disebabkan arus, khususnya arus pasang surut. Arus secara langsung
dapat mempengaruhi distribusi ikan ikan de%asa dan secara tidak langsung akan
sangat mempengaruhi pengelompokan makanan (3aeastu dan >ayes "#9").
Fishing groundyang paling baik biasanya terletak pada daerah batas antara
dua arus atau di daerah up!elling dan diergensi. 8atas arus (konergensi dan
diergensi) dan kondisi oseanograi dinamis yang lain (seperti eddies), berungsi
tidak hanya sebagai perbatasan distribusi lingkungan bagi ikan, tetapi &uga
menyebabkan pengumpulan ikan pada kondisi ini. -engumpulan ikan ikan yang
penting secara komersil biasanya berada pada tengah tengah arus eddies.
Akumulasi plankton dan telur ikan &uga berada di tengah tengah antisiklon eddies.
-engumpulan ini bisa berkaitan dengan pengumpulan ikan de%asa dalam arus
eddies(melalui rantai makanan). (;eddy, "##5).
3.(Upwelling
:p!elling adalah penaikan massa air laut dari lapisan dalam ke lapisan permukaan.*erakan naik ini memba%a serta air yang suhunya lebih dingin, salinitas tinggi, dan !at =
!at hara yang kaya naik ke permukaan (Nont&i, 2002 dalam Satrya, 20"0). 8iasanya di
daerah up!elling selalu diikuti dengan tingginya produktiitas plankton. Sebaran suhu
permukaan laut merupakan salah satu parameter yang dapat digunakan untuk mengetahui
ter&adinya proses up!elling di suatu perairan (Nikyulu%, 200? dalam Satrya, 20"0). Dalam
proses up!elling ini ter&adi penurunan suhu permukaan laut dan tingginya kandungan !at
hara dibandingkan daerah sekitarnya. 1ingginya kandungan !at hara tersebut merangsang
perkembangan itoplankton di permukaan. 4arena perkembangan itoplankton sangat erat
kaitannya dengan tingkat kesuburan perairan, maka proses up!elling selalu dihubungkan
dengan meningkatnya produktiitas primer di suatu perairan dan selalu diikuti dengan
meningkatnya populasi ikan di perairan tersebut (-ari%ono et al., "#99 dalam Satrya,
20"0).
7/24/2019 zona potensi penangkapan ikan
10/11
Menurut ;ealino, (200?) dalam Noridiansyah (20"0), up!ellingdapat ter&adi karena
tiga proses yaitu :". :p!elling ter&adi pada %aktu arus dalam (deep current) bertemu dengan suatu
rintangan seperti mid-ocean ridge (suatu ridgeyang berada di tengan lautan) dimana
arus tersebut dibelokkan ke atas dan selan&utnya air mengalir deras ke permukaan.2. :p!elling ter&adi ketika dua massa air bergerak berdampingan, misalnya saat massa
air di utara berada di ba%ah pengaruh gaya
7/24/2019 zona potensi penangkapan ikan
11/11
!at hara dari kedua massa yang bertemu, sehingga merupakan feeding groundbagi &enis
ikan pelagis. Selain itu,, pertemuan dua massa air yang berbeda merupakan perangkap bagi
migrasi ikan karena pergerakan air yang cepat dan ombak yang besar, hal ini menyebabkan
daerahfront merupakanfishing ground yang baik.
8eberapa hasil penelitian telah membuktikan adanya hubungan antara kelimpahan itoplankton
yang ada di daerahfront. Dengan penginderaan &auh telah ditemukan adanya perubahan %arna
air laut di daerah thermal frontyang menyiratkan perubahan konsentrasi kloroil dan
itoplankton. Selain itu, di&elaskan pula adanya penyimpangan dari organisme planktonik dengan
konsentrasi "07organisme per liter copepodsdi pantai di mana ter&adifront, sedangkan spesies
lain mendominasi di bagian lepas pantai (Denman dan -o%ell, "#97 dalam Sinaga, 200C).