zona potensi penangkapan ikan

download zona potensi penangkapan ikan

of 11

Transcript of zona potensi penangkapan ikan

  • 7/24/2019 zona potensi penangkapan ikan

    1/11

    TINJAUAN PUSTAKA

    3.1Fishing ground

    Fishing groundmerupakan perairan tempat melakukan kegiatan penangkapan ikan

    (Sudirman dan Anchar , 2000). Dapat dikatakan,fishing groundadalah daerah atau lokasi

    yang memiliki kondisi yang mendukung bagi keberadaan ikan. Menurut Nomura dan

    ama!aki ("#$$), alasan utama sebagian spesies berkumpul pada suatu %ilayah perairan

    disebabkan oleh beberapa hal, yaitu ikan akan memilih lingkungan hidup yang sesuai

    dengan kondisi tubuhnya, ikan akan mencari sumber makanan yang banyak, dan ikan akan

    mencari tempat yang cocok untuk pemi&ahan dan perkembangbiakan.

    'ntuk mengembangkan suatu perairan men&adi daerah penangkapan, terdapat tiga

    aspek utama yang harus dipertimbangkan, yaitu sumberdaya ikan, teknologi penangkapan

    ikan, dan kondisi lingkungan. nteraksi ketiga aktor tersebut yang menentukan apakah

    suatu lokasi perairan laut dapat disebut sebagai daerah penangkapan (fishing ground) atau

    tidak (*ha!ali, 20"0).

    +aktor lingkungan yang mempengaruhi fishing ground ini diantaranya yaitu suhu

    permukaan laut, konsentrasi kloroil, arus laut, salinitas air laut, dan kandungan oksigen

    terlarut. Selain itu, enomena up%eeling dan front &uga dapat men&adi indikasi lokasi

    fishing ground, dimana daerah tersebut menandakan adanya itoplankton yang merupakan

    makanan bagi ikan. Selain itu, terdapat &uga aktoraktor lain yang dapat mempengaruhi

    lokasifishing groundini.

    -enentuan !ona tangkapan ikan ataufishing groundini salah satunya dapat dilakukan

    menggunakan data dari satelit Modis. Modis adalah sensor yang diba%a oleh arth

    /bsering System (/S) pada satelit 1erra dan satelit Aua, yang merupakan bagian dari

    program antariksa Amerika Serikat, National Aeronautics and Space Administration

    (NASA).

    3.2 Penginderaan Jauh

    3.2.1 Pengertian dan Konsep Dasar

    -enginderaan &auh adalah ilmu dan seni memperoleh inormasi tentang ob&ek,

    daerah, atau ge&ala dengan cara menganalisis data yang diperoleh dengan

  • 7/24/2019 zona potensi penangkapan ikan

    2/11

    menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap ob&ek, daerah, atau ge&ala yang

    sedang dika&i. Alat yang dimaksud pada bahasan ini adalah pengindera atau sensor

    yang pada umumnya dipasang pada %ahana (platform) yang berupa pesa%at

    terbang, satelit, pesa%at ulang alik, dan sebagainya. /b&ek yang ingin diketahui

    dapat berupa ob&ek di permukaan bumi, di atas permukaan bumi, maupun di

    antariksa (3illesand dan 4ieer, "##$).

    Secara umum, penginderaan &auh adalah ilmu untuk memperoleh inormasi

    enomena alam pada obyek (permukaan bumi) yang diperoleh tanpa kontak

    langsung dengan ob&ek di permukaan bumi melalui pengukuran pantulan

    (reflection) ataupun pancaran (emission) oleh media gelombang elektromagnetik

    yang kemudian energi tersebut direkam oleh sensor.

    *ambar 5." 4onsep -enginderaan 6auh (Sutanto, "##7)

    Sumber energi dalam penginderaan &auh adalah radiasi elektromagnetik yang

    secara umum berasal dari energi matahari. Dibentuk sekaligus oleh dua komponen,

    yaitu komponen listrik dan magnetik yang keduanya ber&alan dengan ase yang

    sama, tegak lurus satu sama lain, dan tegak lurus dengan arah rambatnya. mpat

    komponen yang sangat penting dalam sistem ini menurut 8utler, et. al. ("#99)adalah :

    ". Matahari sebagai sumber energi yang berupa radiasi elektromagnetik. ;adiasi

    elegtromagnetik merupakan suatu bentuk energi yang hanya dapat

    diobserasikan melalui interaksinya dengan ob&ek.

  • 7/24/2019 zona potensi penangkapan ikan

    3/11

    2. Atmoser merupakan lintasan dari radiasi elektromagnetik, karena semua

    energi yang dideteksi dengan sistem ini melalui atmoser dengan &arak dan

    pan&ang &alur tertentu.

    5. Sensor merupakan alat yang mendeteksi radiasi elektromagnetik yang

    dipantulkan dari ob&ek dan kemudian mengubahnya dalam bentuk sinyal yang

    dapat direkam dan ditampilkan sebagai citra.

    7. 1arget atau ob&ek, yaitu enomena yang terdeteksi sensor.

    Menurut Sutanto ("##7), ada empat alasan mengapa citra semakin banyak

    digunakan, yaitu :

    ".

  • 7/24/2019 zona potensi penangkapan ikan

    4/11

    yang merupakan data kloroila, arus, suhu, dan posisi koordinat permukaan

    perairan yang dideteksi (Syohraeni, 200?).

  • 7/24/2019 zona potensi penangkapan ikan

    5/11

    per hari, sekali selama pagi dan sore, yang memaksimalkan &umlah gambar bebas a%an

    yang dikumpulkan dan dido!nloadsetiap hari. Sistem satelit ini terus memberikan data

    ganda Modis secara real-timeuntuk stasiun di permukaan tanah dan semua data Modis

    disediakan gratis untuk semua pengguna.

    1abel 5.". Spesiikasi Satelit Modis(Sumber : http:BBmodis.gsc.nasa.goBaboutBspeciications.php)

    Orbit# $%& 'm( )%#*% a+m+ descending node ,erra. or )#*% p+m+

    ascending node ,A/ua.( sun-synchronous( near-polar(

    circular

    Scan Rate# 0%+* rpm( cross trac'

    S!ath

    1imensions#

    0**% 'm ,cross trac'. by )% 'm ,along trac' at nadir.

    elescope# )$+$2 cm diam+ off-a3is( afocal ,collimated.( !ith

    intermediate field stop

    Si4e# )+% 3 )+5 3 )+% m

    "eight# 002+$ 'g

    6o!er# )50+& " ,single orbit average.

    1ata Rate# )%+5 Mbps ,pea' daytime.7 5+) Mbps ,orbital average.

    8uanti4ation# )0 bits

    Spatial

    Resolution#

    0&%m ,bands )-0.

    &%% m ,bands *-$.

    )%%% m ,bands 2-*5.

    1esign 9ife# 5 years

    Sensor Modis menghasilkan resolusi radiometrik "Cbit perpiksel dan menghasilkan

    citra digital dalam beberapa band, yaitu : biru (band 5), merah (band "), hi&au (band 7),

    nearinrared (band 2, ?, dan "C"#), S@; (band C dan $), isible (band 9"?), M@;

    (band 202C), dan 1; (band 2$5C). Sementara resolusi spasial antara 2?0 m hingga "000

    m: band " dan 2 (2?0m), band 5$ (?00m), dan band 95C ("000m). (-rahasta, 2009).-ada

  • 7/24/2019 zona potensi penangkapan ikan

    6/11

    5. 3eel 2 merupakan data citra gabungan dari data leel "a dan "b. Data leel 2

    menetapkan nilai geoisik pada tiap piksel, yang berasal dari perhitungan ra!

    radiance leel "a dengan menerapkan kalibrasi sensor, koreksi atmoser, dan

    algoritma biooptik. -ada umumnya ahli ahli oseonograi menggunakan data ini

    untuk penelitian yang akan dilakukan.

    7. 3eel 5 merupakan data citra yang telah terdapat semuanya seperti algoritma,

    koreksi, klasiikasi karena data hanya menampilkan nilai data yang dibutuhkan. Data

    ini merupakan data leel 2 yang dikumpulkan dan dipaketkan dalam periode " hari, 5

    hari, 9 hari, " bulan, dan " tahun.

    3. K!oro"i!#a

    4loroila merupakan pigmen hi&au itoplankton yang digunakan dalam proses

    otosintesis. Semua itoplankton mengandung kloroila yang beratnya kira = kira " = 2 dari berat kering alga (;ealino, 200?). Sebenarnya ada tiga macam kloroil, yaitu kloroil

    a, kloroilb, dan kloroilc. Dari ketiga &enis kloroil tersebut, kloroila merupakan

    pigmen yang paling umum terdapat pada itoplankton sehingga kelimpahannya dapat

    dilakukan melalui pengukuran konsentrasi kloroila di perairan (-arsons et al., "#97 dalam

    ;ealino, 200?).

    4loroila merupakan salah satu dari parameter yang sangat menentukan

    produktiitas primer di perairan pantai atau laut. 4loroila merupakan suatu pigmen yang

    didapatkan dalam itoplankton dan mempunyai ungsi sebagai mediator dalam proses

    otosintesis. /leh karena itu, kandungan kloroila dalam perairan merupakan salah satu

    indikator tinggi rendahnya kelimpahan itoplankton atau tingkat kesuburan suatu perairan.

    Sebaran dan tinggi rendahnya konsentrasi kloroila sangat terkait dengan kondisi

    oseanograis suatu perairan (@yrtki, "#C" dalam >artoko et. al. 200#).

    Sebaran kloroila di laut berariasi secara geograis maupun berdasarkan kedalaman

    perairan. Di 3aut, sebaran kloroila lebih tinggi konsentrasinya pada perairan pantai dan

    pesisir, serta rendah di perairan lepas pantai. 1ingginya sebaran konsentrasi kloroila di

    perairan pantai dan pesisir disebabkan karena adanya suplai nutrien dalam &umlah besar

    melalui run-offdari daratan, sedangkan rendahnya konsentrasi kloroila diperairan lepas

    pantai karena tidak adanya suplai nutrien dari daratan secara langsung. Namun pada

    daerah daerah tertentu di perairan lepas pantai di&umpai konsentrasi kloroila dalam

  • 7/24/2019 zona potensi penangkapan ikan

    7/11

    &umlah yang cukup tinggi. 4eadaan ini disebabkan oleh tingginya konsentrasi nutrien yang

    dihasilkan melalui proses isik massa air, dimana massa air mengangkat nutrien dari

    lapisan dalam ke lapisan permukaan (aliela, "#97 dalam >artoko et. al., 200#).

    4onsentrasi kloroila suatu perairan sangat tergantung pada ketersediaan nutrien dan

    intensitas cahaya matahari. 8ila nutrien dan intensitas cahaya matahari cukup tersedia,

    maka konsentrasi kloroila akan tinggi, begitu pula sebaliknya. -erairan oseanis di daerah

    tropis umumnya memiliki konsentrasi kloroila yang rendah karena keterbatasan nutrien

    dan kuatnya stratiikasi kolom perairan akibat pemanasan permukaan yang ter&adi hampir

    sepan&ang tahun. Namun berdasarkan pola penyebaran kloroila secara musiman maupun

    secara spasial, di beberapa bagian perairan di&umpai konsentrasi kloroila yang cukup

    tinggi. >al ini disebabkan karena adanya pengkayaan nutrien pada lapisan permukaan

    perairan melaui dinamika massa air, diantaranya yaitu up!elling, percampuran ertikal

    massa air, serta pola pergerakan massa air yang memba%a nutrien dari perairan sekitarnya

    (1ubala%ony, 200$).

    3.$ Para%eter &seanogra"i

    4eberadaan ikan pada suatu perairan berhubungan dengan parameter parameter

    oseanograi di perairan tersebut seperti suhu permukaan laut, salinitas, arus, dan

    ketersediaannya sumber makanan. normasi mengenai parameter parameter oseanograi

    sangat dibutuhkan untuk penentuan lokasifishing ground.

    3.$.1 Suhu Per%ukaan 'aut

    Nybakken dan 6ames ("##2) menyatakan bah%a suhu adalah ukuran energi

    molekul. Di samudera, suhu berariasi secara horisontal sesuai dengan garis lintang

    dan &uga secara ertikal sesuai dengan kedalaman. Suhu merupakan salah satu

    aktor pentng dalam mengatur proses kehidupan dan penyebaran organisme.

    Suhu permukaan laut merupakan salah satu aktor utama penggerak siklus

    musim baik di daerah tropis maupun sub tropis dimana suhu permukaan laut akan

    mempengaruhi kondisi atmoser, cuaca, dan musim. 8ahkan munculnya enomena

    l Nino dan 3a Nina dapat dipela&ari melalui suhu permukaan laut. 8anyak lagi hal

    lain terkait aplikasi yang dapat dipengaruhi oleh suhu permukaan laut, diantaranya

    kesuburan perairan atau laut serta bidang perikanan (*ha!ali, 20"0).

  • 7/24/2019 zona potensi penangkapan ikan

    8/11

    Suhu merupakan aktor pembatas bagi proses produksi lautan. +aktor ini

    bersiat tidak langsung, pertama suhu yang terlalu tinggi dapat merusak &aringan

    tubuh plankton, yang kedua akan menggangu perairan itu sendiri. Selain itu, suhu

    berpengaruh terhadap pergerakan !ooplankton yang akan sangat &elas pada lapisan

    termoklin di lautan. -ada lapisan ini, ter&adi perubahan suhu yang sangat drastis dan

    ini merupakan penghalang bagi pergerakan ertikal !ooplankton, yang berarti

    berpengaruh &uga terhadap distribusinya (;aymont, "#90 dalam 'tami, 20"0).

    Suhu perairan sangat mempengaruhi pertumbuhan ikan, aktiitas, dan

    mobilitas gerakan, penyebaran, kelimpahan penggerombolan, maturasi, ekunditas,

    pemi&ahan masa inkubasi, dan penetasan telur serta kelulusan hidup lara ikan.

    -erubahan suhu perairan di ba%ah suhu optimal meyebabkan penurunan aktiitas

    gerakan dan aktiitas makan serta menghambat berlangsungnya proses pemi&ahan

    (Noridiansyah, 20"0).

    Di permukaan laut, suhu berariasi secara horisontal sesuai dengan garis

    lintang dan &uga secra ertikal sesuai dengan kedalaman laut tersebut. Nont&i ("#9$)

    menyatakan bah%a suhu merupakan parameter oseanograi yang mempunyai

    pengaruh sangat dominan terhadap kehidupan ikan khususnya dan sumber daya

    hayati laut pada umumnya. Menurut >eni (2005) dalam 'tami (20"0), kisaran

    suhu optimum bagi pertumbuhan plankton sekitar 20E< sampai 50E

  • 7/24/2019 zona potensi penangkapan ikan

    9/11

    -ola arus permukaan sangat mempengaruhi ikan dalam penyebarannya.

    Dimana arus ini sangat berpengaruh saat ikan bertelur dan mencari makan. 4arena

    dasar inilah banyak ikan yang melakukan migrasi untuk menemukan daerah dengan

    arus yang sesuai dengan habitat ikan tersebut. Migrasi ikan ikan de%asa

    disebabkan arus, sebagai alat orientasi ikan dan sebagai bentuk rute alam. 1ingkah

    laku ikan dapat disebabkan arus, khususnya arus pasang surut. Arus secara langsung

    dapat mempengaruhi distribusi ikan ikan de%asa dan secara tidak langsung akan

    sangat mempengaruhi pengelompokan makanan (3aeastu dan >ayes "#9").

    Fishing groundyang paling baik biasanya terletak pada daerah batas antara

    dua arus atau di daerah up!elling dan diergensi. 8atas arus (konergensi dan

    diergensi) dan kondisi oseanograi dinamis yang lain (seperti eddies), berungsi

    tidak hanya sebagai perbatasan distribusi lingkungan bagi ikan, tetapi &uga

    menyebabkan pengumpulan ikan pada kondisi ini. -engumpulan ikan ikan yang

    penting secara komersil biasanya berada pada tengah tengah arus eddies.

    Akumulasi plankton dan telur ikan &uga berada di tengah tengah antisiklon eddies.

    -engumpulan ini bisa berkaitan dengan pengumpulan ikan de%asa dalam arus

    eddies(melalui rantai makanan). (;eddy, "##5).

    3.(Upwelling

    :p!elling adalah penaikan massa air laut dari lapisan dalam ke lapisan permukaan.*erakan naik ini memba%a serta air yang suhunya lebih dingin, salinitas tinggi, dan !at =

    !at hara yang kaya naik ke permukaan (Nont&i, 2002 dalam Satrya, 20"0). 8iasanya di

    daerah up!elling selalu diikuti dengan tingginya produktiitas plankton. Sebaran suhu

    permukaan laut merupakan salah satu parameter yang dapat digunakan untuk mengetahui

    ter&adinya proses up!elling di suatu perairan (Nikyulu%, 200? dalam Satrya, 20"0). Dalam

    proses up!elling ini ter&adi penurunan suhu permukaan laut dan tingginya kandungan !at

    hara dibandingkan daerah sekitarnya. 1ingginya kandungan !at hara tersebut merangsang

    perkembangan itoplankton di permukaan. 4arena perkembangan itoplankton sangat erat

    kaitannya dengan tingkat kesuburan perairan, maka proses up!elling selalu dihubungkan

    dengan meningkatnya produktiitas primer di suatu perairan dan selalu diikuti dengan

    meningkatnya populasi ikan di perairan tersebut (-ari%ono et al., "#99 dalam Satrya,

    20"0).

  • 7/24/2019 zona potensi penangkapan ikan

    10/11

    Menurut ;ealino, (200?) dalam Noridiansyah (20"0), up!ellingdapat ter&adi karena

    tiga proses yaitu :". :p!elling ter&adi pada %aktu arus dalam (deep current) bertemu dengan suatu

    rintangan seperti mid-ocean ridge (suatu ridgeyang berada di tengan lautan) dimana

    arus tersebut dibelokkan ke atas dan selan&utnya air mengalir deras ke permukaan.2. :p!elling ter&adi ketika dua massa air bergerak berdampingan, misalnya saat massa

    air di utara berada di ba%ah pengaruh gaya

  • 7/24/2019 zona potensi penangkapan ikan

    11/11

    !at hara dari kedua massa yang bertemu, sehingga merupakan feeding groundbagi &enis

    ikan pelagis. Selain itu,, pertemuan dua massa air yang berbeda merupakan perangkap bagi

    migrasi ikan karena pergerakan air yang cepat dan ombak yang besar, hal ini menyebabkan

    daerahfront merupakanfishing ground yang baik.

    8eberapa hasil penelitian telah membuktikan adanya hubungan antara kelimpahan itoplankton

    yang ada di daerahfront. Dengan penginderaan &auh telah ditemukan adanya perubahan %arna

    air laut di daerah thermal frontyang menyiratkan perubahan konsentrasi kloroil dan

    itoplankton. Selain itu, di&elaskan pula adanya penyimpangan dari organisme planktonik dengan

    konsentrasi "07organisme per liter copepodsdi pantai di mana ter&adifront, sedangkan spesies

    lain mendominasi di bagian lepas pantai (Denman dan -o%ell, "#97 dalam Sinaga, 200C).